pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing...

116
i Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Danan Pohak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Umum Syariah (SBIS) Terhadap Penyaluran Pembiayaan Bank Umum Syariah Periode 2009-2015 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: Nia Noorfitri Handayani NIM : 111104610024 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1437 H

Upload: others

Post on 23-Aug-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

i

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),

Danan Pohak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Umum Syariah (SBIS)

Terhadap Penyaluran Pembiayaan Bank Umum Syariah Periode 2009-2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Nia Noorfitri Handayani

NIM : 111104610024

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1437 H

Page 2: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ii

Page 3: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

iii

Page 4: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

iv

Page 5: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

v

Abstract

Nia Noorfitri Handayani. 1111046100124. Effect of Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Third Party Funds, Bank

Indonesia Certificates Sharia on Loan Portfolio Commercial Bank 2009-2014.

Islamic Banking, Muamalat, Faculty of Sharia and Law, State Islamic

University Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015.

The purpose of study is to analyze further the Lending in Bank Indonesia

Sharia 2009-2014. Independent variables consisted of Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Financing (NPF), Third Party Fund (DPK), and Bank

Indonesia Certificates Sharia (SBIS). This study uses secondary data and

reprocessed by the author. Secondary data were obtained from the websites of

government agencies, institutions such as Bank Indonesia and the FSA. Methods

of data analysis was performed using Multiple Linear Regression method is to

analyze the influence of independent variables (independent) on the dependent

variable (dependent). Results from this study indicate that the Capital Adequacy

Ratio (CAR) has the effect of positive significance to the Lending in Islamic Banks

for 6654, Non Performing Financing (NPF) is not significant and are negative in

the amount of -6.499, Third Party Fund (DPK) has positive and significant

influence on Lending in Islamic Banks and Bank Indonesia Certificates Sharia

(SBIS) is not significant and negative sign for Loans at Commercial Bank of -

8027.

As a result of this research shows that there are two factors. The first

factor consist of variables of CAR, NPF, DPK, and SBIS, that is able to explain

of the total factors that affect the development credit.

Keywords: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),

Third Party Funds, Bank Indonesia Certificates Sharia on Loan Portfolio

Commercial Bank

Page 6: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

vi

ABSTRAK

Nia Noorfitri Handayani. 1111046100124. Pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK),

dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Penyaluran

Pembiayaan Bank Umum Syariah Periode 2009-2014. Perbankan Syariah,

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih lanjut mengenai

Penyaluran Kredit di Bank Umum Syariah Indonesia periode 2009-2014. Variabel

Independen terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS). Penelitian ini menggunakan data sekunder dan diolah kembali

oleh penulis. Data sekunder yang diperoleh dari website-website institusi

pemerintahan, lembaga seperti Bank Indonesia dan OJK. Metode analisis data

dilakukan dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda yaitu

menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel

terikat (dependent).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio

(CAR) memiliki pengaruh signifikansi positif terhadap Penyaluran Pembiayaan di

Bank Umum Syariah sebesar 6.654, Non Performing Financing (NPF) tidak

signifikan dan bertanda negatif yaitu sebesar -6,499, Dana Pihak Ketiga (DPK)

memiliki pengaruh besar dan signifikan positif terhadap Penyaluran Pembiayaan

di Bank Umum Syariah, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) tidak

signifikan dan bertanda negatif terhadap Penyaluran Pembiayaan di Bank Umum

Syariah sebesar -8.027.

Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

(NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan

Perkembangan Pembiayaan Indonesia.

Page 7: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

semesta alam, Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH CAPITAL

ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF),

DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA

SYARIAH (SBIS) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN BANK

UMUM SYARIAH PERIODE 2009-2014”.sebagai persyaratan untuk

mendapatkan gelar sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta. Sholawat serta salam tak

lupa penulis haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, Pemimpin

dan panutan umat manusia yang menjadi rahmatan seluruh alam.

Dalam menyusun skripsi ini penulis telah mendapatkan banyak dukungan,

bantuan dan bimbingan oleh semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Drs.Sainih dan Ibunda Sapuroh.S,

yang dengan sabar dan tulus memberikan doa, kasih sayang, dan

dukungan baik moril maupun materiil kepada penulis. Semoga Allah

melimpahkan rahmat sebesar-besarnya dan kelak diberikan balasan

surga oleh Allah, amin.

Page 8: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

viii

2. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku dekan Fakultas Syariah dan

Hukum yang saya hormati.

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. selaku ketua Program Studi Muamalat

dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku sekretaris Program Studi

Muamalat yang telah memberikan arahan dan membantu penulis

secara tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. H.M.Dawud Arif Khan, SE, M.Si, Ak, CPA selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, nasihat dan

dorongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

5. Bapak Drs. Burhanudin Yusuf, M.M. dan Supriyono, S.E., M.M.

selaku tim penguji dalam sidang munaqasyah yang telah memberikan

arahan, kritik, dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Ibu Nurhasanah, M.Ag, selaku dosen penasihat akademik yang telah

banyak memberikan arahan, nasihat, bimbingan dan dorongannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan program studi dengan baik.

7. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah banyak

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis. Semoga ilmu yang

diberikan terus membawa kebaikan.

8. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum yang telah menyediakan fasilitas berupa referensi

yang dibutuhkan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Page 9: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ix

9. Kakak-kakak Saya tersayang, Maya Gustina Handayani dan Suami

beserta kedua anaknya, Erma Fajarwati Handayani dan Suami beserta

Putranya, Reza Riva’I Ilham, Kalian merupakan saudara sekaligus

sahabat terbaik yang penulis miliki yang dan yang selalu membantu

baik moril maupun materildan memberikan semangat serta doa.

10. Keluarga besar H. Saja dan H. Kimung (alm) , Yang selama ini telah

memberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada penulis.

Terutama buat nenek Hj. Mani yang selalu mendoakan cucunya dan

memberikan masukan yang positive. Semoga penulis dapat membalas

kebaikan keluarga semuanya.

11. Biomiza Umeir Suryawan , lelaki yang selalu ada buat penulis, tidak

pernah bosan untuk selalu memberikan semangat, doa, pendapat,

motivasi sampai akhir selesai skripsi ini, buat ibunda Dwi Nurza dan

adik-adik ka bio yang selalu mendukung dan mendoakan.

12. Sahabat kampus terutama PSD dan PS angkatan 2011, terutama untuk

kalian Ina Listya Widianti, S.E.Sy dan Ferdian yang masih terus

berjuang untuk menyelesaikan skripnya, Lia Syahlia , Maharani Prima

Aisyah, Agnesh Sherfina Fildzah, Hanny Aqmarina Fildzah, semangat

buat kalian semoga cepat menyusul. Terimakasih juga untuk Any

Hershala, S.E.Sy , Asep Nur Imam Munandar, S.E.Sy , Ika Yulita

S.E.Sy, Lia Nur Aulia, S.E.Sy yang diakhir-akhir selalu memberikan

dan membantu penulis sampai penulis bisa menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Penulis bersyukur mempunyai teman dan sahabat seperti

Page 10: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

x

kalian semua. Untuk angkatan 2011 Perbankan Syariah semoga kita

semua bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, agama dan

bangsa.

13. Sahabat rumah yaitu Nurul Inayah, S.KM , Shinta Rosdiana, S.E ,

Resti Fauziah yang sebentar lagi mendapat gelar S.Psi. terimakasih

semangatnya, kalian tidak pernah bosan untuk menanyakan kapan

sidang, sehingga penulis semakin semangat untuk menyelesaikannya.

14. Sahabat SMP yaitu Ulfa Mauliya, Adinda Nurmaulidia, Sri Rahayu,

Ridzki Agustina, Astri Nurlaili, Farah Syahida Cahaya. Kalian yang

selalu memberikan motivasi dan doa, terimakasih buatnya semuanya.

15. Sahabat DIIN, Dinda Virga Prawengi, Imelda Syarif, Amanaf

Muleysia, terimakasih buat semangat kalian, buat motivasinya, sampai

penulis bisa menyelesaikannya.

16. Sahabat Nyentrik yaitu Hety Kartini, Zulfah Qadariah, Artha Diana

Putri, Dwi Fitriana, Dwi Fitriani, Riri Magda. Semangat kalian,

motivasi kalian, doa kalian begitu sangat berarti sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

17. Sahabat KKN Pelangi Nusantara, terutama buat wanita-wanitanya

yaitu Herni Dian, Ika Amalia, Rifqi Annisa. Terimakasih atas ucapan

dan doanya.

18. Sahabat Teldy Dwi Yandera, M Imam Lutfi, dan Ajeng Kencana Putri

terimakasih atas segala semangat dan doanya.

Page 11: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xi

19. Dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-satu.

Penulis hanya dapat memohon kepada Allah SWT, semoga kebaikan

semua pihak yang telah membantu penulis mendapatkan balasan sebaik-baiknya

dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 22 Oktober 2015

Penulis

Page 12: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii

ABSTRACT..........................................................................................................iv

ABSTRAK.............................................................................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................................vi

DAFTAR ISI.........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xv

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar belakang masalah...............................................................................1

B. Identifikasi Masalah....................................................................................8

C. Perumusan Masalah.....................................................................................9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................9

E. Literatur Review……………………………………………………….....11

F. Kerangka Pemikiran...................................................................................13

G. Sistematika Penulisan.................................................................................15

BAB II: LANDASAN TEORI............................................................................17

A. Konsep Pembiayaan…...............................................................................14

B. Capital Adequacy Ratio (CAR).................................................................34

C. Non Performing Financing (NPF)….........................................................37

D. Dana Pihak Ketiga (DPK).........................................................................43

E. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)................................................45

Page 13: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xiii

F. Definisi Operasional Variabel…..............................................................47

BAB III: METODE PENELITIAN.................................................................48

A. Jenis dan Dumber Data............................................................................48

B. Metode Penelitian Sampel……................................................................48

C. Metode Pengumpulan Data......................................................................48

D. Metode Analisis Data...............................................................................50

1. Uji Asumsi Klasik……………………………………………………51

a. Uji Normalitas Data……………………………………………………51

b. Uji Multikolinieritas……………………………………………….…..51

c. Uji Heteroskidastisitas……………………………………………..…..52

d. Uji Autokorelasi.……………………………………………….............53

2. Uji Regresi Linear Berganda………………………………………...56

a. Adjusted R Square (R2)….………………………………………56

b. Uji F……………………………………………………………...58

c. Uji t………………………………………………………………59

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN….....................................................61

A. Hasil…………………………….............................................................61

1. Analisis Deskriptif……………………………………………...61

2. Uji Regresi Linear Berganda………………………………..….67

1) Uji Asumsi Klasik………………………………………….68

a. Uji Normalitas………………………………………….68

b. Uji Multikolinieritas……………………………………69

Page 14: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xiv

c. Uji Heteroskedastisitas………………………..............70

d. Uji Autokorelasi……………………………………….73

2) Uji Regresi……………………………………………………..74

a. Adjusted R Square…………………………………………74

b. Uji F………………………………………………………..74

c. Uji t………………………………………………………...76

B. Pembahasan

BAB V : PENUTUP........................................................................................80

A. Kesimpulan.............................................................................................80

B. Keterbatasan…………………………………………………………...81

C. Implikasi……………………………………………………………….81

D. Saran.......................................................................................................81

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................85

LAMPIRAN....................................................................................................86

Page 15: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Kualitas Pembiayaan…………………………………………..39

Tabel 3.1 Tabel untuk menetukan ada tidaknya autokorelasi

dengan uji Durbin Watson……………………………………………54

Tabel 4.1 Data Capita Adequacy Ratio (CAR)…………………………………....61

Tabel 4.2 Data Non Performing Financing (NPF)……………………………...63

Tabel 4.3 Data Dana Pihak Ketiga (DPK)………………………………………….64

Tabel 4.4 Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)……………….….66

Tabel 4.5 Perkembangan Kredit Indonesia………………………………………67

Tabel 4.6 Coefficients……………………………………………………………………...70

Tabel 4.7 Model Summary………………………………………………………………73

Tabel 4.8 Model Summary………………………………………………………………74

Tabel 4.9 ANOVA…………………………………………………………………………….74

Tabel 4.10Coeficient………………………………………………………………..………76

Page 16: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peningkatan Pembiayaan Perbankan Periode 2009-2014…………..3

Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standarlized Residual…………….69

Gambar 4.2 Scatterplot Heteroskedastisitas………………………………………… 72

Page 17: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank adalah lembaga keuangan (financial institution) yang berfungsi sebagai

perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana

(surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank kelebihan

dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak - pihak yang memerlukan dan

memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bank menerima simpanan uang dari

masyarakat (Dana Pihak Ketiga) dan kemudian menyalurkannya kembali dalam

bentuk pembiayaan.

Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan dan bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian,

bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi,

yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana

yang dihimpunnya kepada masyarakat yang kekurangan dana1.

Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan

ekonomi. Pembangunan ekonomi suatu negara tentu sangat bergantung pada

perkembangan dan kontribusi sektor perbankan, karena peran lembaga keuangan

1 Shandy Bintang Ramadhan, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Pembiayaan Perbankan (Studi Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Tahun 2007-2011),”

(Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, 2013), h.1.

Page 18: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

2

seperti perbankan sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan ekonomi yang

ada. Kinerja perekonomian Indonesia menjelang akhir 2008 ditandai dengan mulai

terasa imbas memburuknya perekonomian global terhadap perekonomian domestik.

Berlanjutnya pelemahan ekonomi global dan turunnya harga-harga komoditi

berpengaruh terhadap ekspor Indonesia yang selanjutnya berdampak pada

menurunnya neraca pembayaran dan nilai tukar di pasar keuangan. Krisis keuangan

global yang terjadi telah menyebabkan gejolak di pasar uang, pasar valas, dan pasar

obligasi2.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat. Hal ini dapat

dilihat dari peningkatan jumlah bank syariah dan aset yang dimilikinya. Berdasarkan

data statistik perbankan syariah, hingga Desember 2013 jumlah Bank Umum Syariah

sebanyak 11 bank dan Unit Usaha Syariah 23 bank dengan jaringan kantor yang

semakin luas, yaitu mencapai 1.763 kantor. Dari segi aset, terjadi peningkatan yang

tajam dalam jangka waktu 5 tahun terakhir, yaitu dari sebesar Rp. 26. 22 triliun

meningkat menjadi Rp. 97.52 triliun pada tahun 20133.

Pada akhir tahun 2008 perbankan syariah dipercayai sebagai penyalur terbaik

yang dapat dibuktikan dengan hasil penyaluran pembiayaan dari berbagai sektor

ekonomi sebesar 38.195 milliar rupiah. Imbas krisis ini telah membuktikan bahwa

perbankan syariah mampu tahan terhadap krisis, khususnya dalam bidang

2 Oktaviani, “Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran

Pembiayaan Perbankan (Studi Pada Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2008-2011” (Skripsi

S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, 2012), h.1. 3 Bank Indonesia “Statistik Perbankan Syariah di Indonesia”, artikel diakses pada 20 Agustus

2015 dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Default.aspx

Page 19: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

3

perpembiayaanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Data berikut

setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 2009 hingga 2014 menunjukkan bahwa

mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Gambar 1.1

Peningkatan Pembiayaan Perbankan Periode 2009-2014

Keketatan likuiditas yang banyak dialami oleh perbankan nasional kala itu

telah mendorong perbankan untuk lebih berhati - hati, sehingga cenderung memilih

yang paling aman dengan menjaga likuiditas yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan

dan memilih menaruh dananya pada Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

ketimbang meminjamkannya kepada bank lain atau melakukan ekspansi pembiayaan

kepada nasabah4.

4 Prima Purna, Ibnu, dan Hamidi, “Pengaruh Krisis Keuangan Global terhadap Sektor

Finansial di Indonesia”, (Jakarta : Sekretariat Negara, 2009), h.8

Page 20: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

4

Menurut Halim Alamsyah, dkk, di negara - negara seperti Indonesia peranan

bank cenderung lebih penting dalam pembangunan, karena bukan hanya sebagai

sumber pembiayaan tetapi juga mampu mempengaruhi siklus usaha dalam

perekonomian secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan bank lebih superior

dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya dalam menghadapi informasi yang

asimetris dan mahalnya biaya dalam melakukan fungsi intermediasi. Secara alami

bank mampu melakukan kesepakatan dengan berbagai tipe peminjam5.

Salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran

pembiayaan adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus

dengan unit defisit, dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga

secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan. Menurut Dahlan Siamat, sebagaimana umumnya negara berkembang,

sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran

pembiayaan perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pemberian pembiayaan merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam

menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber

dari pemberian pembiayaan. Oleh karena itu pemberian pembiayaan harus dikawal

dengan manajemen risiko yang ketat6.

5 Halim Alamsyah, dkk, “Banking Disintermediation and Its Implication for Moneter Policy :

The Case Of Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, (Maret 2005), h.499-521.

6 Infobanknews.com, “Bank Asing Bakal Smackdown Bank BUMN”, artikel diakses pada 20

Agustus 2015 dari http://www.infobanknews.com/2007/03/Bank-Asing-Bakal-Smackdown-Bank-

BUMN/.

Page 21: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

5

Penyaluran pembiayaan memungkinkan masyarakat untuk melakukan

investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan

investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan penggunaan uang.

Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan

pembangunan perekonomian masyarakat. Melalui fungsi ini bank berperan sebagai

Agent of Developmen.t7

Pentingnya pembiayaan bagi perekonomian nasional juga disadari betul oleh

pemerintah dan Bank Indonesia. Program Pembiayaan Usaha Rakyat (KUR) lahir

sebagai respon atas keluarnya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan

Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah khususnya Bidang Reformasi Sektor Keuangan, yang bertujuan untuk

menggerakkan sektor riil melalui pembiayaan modal kerja dan/atau pembiayaan

investasi bagi usaha produktif yang feasible namun belum bankable. Disisi lain Bank

Indonesia berniat mengubah lagi aturan Giro Wajib Minimum (GWM). Perubahan ini

bertujuan untuk mendorong penyaluran pembiayaan perbankan. Dalam aturan yang

berlaku itu, besarnya GWM untuk tiap bank sesuai dengan rasio penyaluran

pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio) bank tersebut.8

Modal merupakan suatu faktor penting agar suatu perusahaan dapat

beroperasi, termasuk juga bagi bank, dalam menyalurkan pembiayaan kepada

7 Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso, “Bank & Lembaga Keuangan

Lain”, (Jakarta : Salemba Empat, 2006), h.35

8 Kontan, “BI Ubah Aturan GWM untuk Picu Pembiayaan”, artikel diakses pada 21 Agustus

2015 dari http://kontan.co.id/BI-ubah-aturan-GWM-untuk-picu-pembiayaan/

Page 22: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

6

masyarakat juga memerlukan modal. Modal bank harus dapat juga digunakan untuk

menjaga kemungkinan timbulnya risiko, diantaranya risiko yang timbul dari

pembiayaan itu sendiri. Untuk menanggulangi kemungkinan risiko yang terjadi, maka

suatu bank harus menyediakan penyediaan modal minimum. Menurut Dendawijaya

Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko (pembiayaan, penyertaan, surat berharga,

tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat,

pinjaman, dan sebagainya. semakin tinggi nilai CAR mengindikasikan bahwa bank

telah mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang kebutuhannya serta

menanggung risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk di dalamnya risiko

pembiayaan. Dengan modal yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan

pembiayaan lebih banyak, sejalan dengan pembiayaan yang meningkat maka akan

meningkatkan LDR itu sendiri.9

Kualitas pembiayaan dapat dilihat dari NPF bank syariah tersebut. NPF

mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas

pembiayaan bank syariah semakin buruk. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan

oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar

bagi bank syariah. Bertambahnya NPF akan mengakibatkan hilangnya kesempatan

9 Lukman Dendawijaya, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia, 2005)

h.21

Page 23: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

7

untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan sehingga

mempengaruhi perolehan laba.

Dana - dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan

sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank10

. Kegiatan bank setelah

menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut

kepada masyarakat yang membutuhkannya, dalam bentuk pinjaman atau lebih

dikenal dengan pembiayaan11

. Pemberian pembiayaan merupakan aktivitas bank yang

paling utama dalam menghasilkan keuntungan12

. Sedangkan Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat berharga berdasarkan prinsip syariah

berjangka waktu pendek dalam bentuk mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia13

.

Keempat faktor di atas diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan penyaluran pembiayaan perbankan syariah. Peneliti menggunakan

perbankan syariah sebagai objek penelitan, dan penulis tertarik melakukan penelitian

lebih lanjut untuk mengetahui keeratan faktor-faktor di atas pasca krisis Amerika

Serikat yang berimbas ke Indonesia, dengan berjudul : “Pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performiing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan

10

Lukman Dendawijaya, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia,

2005) h.35 11

Kasmir, “Bank & Lembaga Keuangan Lainnya”, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2008) h.15 12

Ibid., h.36 13

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam : Tinjauan Teoritis dan

Praktis (Jakarta: Kencana, 2010), h.127.

Page 24: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

8

Surat Berharga Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap Penyaluran

Pembiayaan Bank Umum Syariah Periode 2009-2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti

mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada di dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan data keseluruhan Bank Umum Syariah yang di

dalamnya terdapat Bank Muamalat, Bank Victoria Syariah, Bank BRI

Syariah, BJB Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah

Mega Indonesia, Bank Panin syariah, Bank Syariah Bukopin, BCA Syariah,

dan Maybank Syariah Indonesia

2. Peneliti mengidentifikasi variabel di dalam rasio keuangan Bank Umum

Syariah diantaranya CAR, ROA, ROE, NPF, FDR, BOPO lalu selanjutnya

peneliti menganalisis lebih lanjut terhadap variabel-variabel yang akan

dipilih dengan cara me-review jurnal, skripsi, dan buku manakah yang hasil

menunjukkan arah positif dalam penelitian. Setelah itu peneliti mendapatkan

variabel CAR dan NPF yang akan di teliti lebih lanjut.

3. Untuk identifikasi selanjutnya peneliti mengambil variabel Dana Pihak Ketiga

dikarenakan dalam teori bahwa hampir semua bank mengandalkan DPK

untuk penyaluran pembiayaan, dan yang terakhir instrumen investasi dalam

bank yaitu SBIS.

Page 25: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

9

C. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan dalam skripsi ini, maka untuk

mempermudah pembahasan penulis, merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) secara simultan terhadap pembiayaan di perbankan syariah?

2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) secara parsial terhadap pembiayaan di perbankan syariah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

a. Menganalisis pengaruh secara parsial dan simultan Capital Adequacy

Ratio (CAR) terhadap pembiayaan di perbankan syariah.

b. Menganalisis pengaruh parsial dan simultan Non Performing Financing

(NPF) terhadap pembiayaan di perbankan syariah.

c. Menganalisis pengaruh parsial dan simultan Dana Pihak Ketiga (DPK)

terhadap pembiayaan di perbankan syariah.

d. Menganalisis pengaruh parsial dan simultan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap pembiayaan di perbankan syariah.

Page 26: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

10

2. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :

a. Bagi Perbankan dan institusi keuangan lainnya, memberikan gambaran

mengenai penyaluran pembiayaan Bank Umum syariah serta faktor-faktor

yang mendukung atau menghambat penyaluran pembiayaan perbankan.

b. Bagi Ilmu Pengetahuan, untuk menambah khazanah intelektual bagi

perkembangan perbankan syariah, khususnya dalam bidang kebijakan

penyaluran pembiayaan perbankan syariah. Dapat pula dijadikan literatur

untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai kebijakan penyalur

pembiayaan perbankan syariah.

c. Bagi Penulis, sebagai bahan informasi / masukan dalam upaya

meningkatkan kemampuan, kreativitas yang berkaitan dengan dunia kerja

di masa yang akan datang dan merupakan sarana pelatihan bagi mahasiswa

untuk dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi antara teori

yang diberikan dengan praktik dilapangan.

Page 27: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

11

E. Literatur Review

No

Nama Penulis/ NIM/

Fakultas/ Universitas/

Judul Skripsi,

Jurnal/Tahun

Substansi

Perbedaan dengan

penulis

1. Dewi Anggraini, Analisis

Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi

Penyaluran Pembiayaan

Perbankan pada Bank

Umum di Indonesia,

periode 1994.1 – 2003.4

Y : Pembiayaan

X1 : Modal

X2 : Simpanan

masyarakat

X3 : Tingkat suku bunga SBI

X4 : Pertumbuhan ekonomi

Dalam penelitian Dewi

Anggraini menggunakan

Metode Statistik Regresi

Linier, dan Ordinary Least

Square (OLS). Hasil dari

penelitiannya menyebutkan

bahwa variabel X1, X2, dan

X3 berpengaruh secara

parsial terhadap variabel Y.

Sedangkan, Variabel X1

berpengaruh signifkan positif

secara simultan terhadap

variabel Y. Variabel X2

berpengaruh signifkan positif

secara simultan terhadap

variabel Y. Variabel X3

berpengaruh signifkan

negatif secara simultan

terhadap variabel Y.

Penulis meneliti

tentang pengaruh

CAR, NPF, DPK,

SBIS terhadap

Kebijakan

Penyaluran

Pembiayaan

Periode 2009-

2014.

Dengan

menggunakan

metode analisis

data adalah

Regresi Linear

Berganda

2. Mochamad Soedarto

(2004) Analisis Faktor –

Faktor yang

Mempengaruhi

Penyaluran Pembiayaan

pada Bank

Perpembiayaanan Rakyat

(Studi Kasus pada BPR di

Wilayah Kerja BI

Y : Pembiayaan

X1 : ROA

X2 : CAR

X3 : LDR

X4 : NPL

Dengan studi kasus pada

BPR wilayah kerja BI

Semarang.

Metode analisis yang

Penulis meneliti

tentang pengaruh

CAR, NPF, DPK,

SBIS terhadap

Kebijakan

Penyaluran

Pembiayaan

Periode 2009-

2014.

Page 28: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

12

Semarang) digunakan adalah Regresi

Linier Berganda. Hasil dari

penelitian Mochamad

Soedarto menyebutkan

bahwa keempat variabel

secara parsial maupun

simultan X berpengaruh

terhadap variabel Y

Dengan

menggunakan

metode analisis

data adalah

Regresi Linear

Berganda

3. Harmanta dan Ekananda

(2005) Disintermediasi

Fungsi Perbankan di

Indonesia Pasca Krisis

1997 : Faktor Permintaan

atau Penawaran

Pembiayaan, Sebuah

Pendekatan dengan Mode

Disequilibrium

Y : Pembiayaan

X1 :Suku bunga SBI

X2 : NPL

Dalam Jurnal Harmanta dan

Ekananda menyebutkan

bahwa kedua Variabel X

berpengaruh signifikan

negatif terhadap variabel Y.

Penelitian ini menggunakan

metode analisis data

disequilbrium.

Penulis meneliti

tentang pengaruh

CAR, NPF, DPK,

SBIS terhadap

Kebijakan

Penyaluran

Pembiayaan

Periode 2009-

2014.

Dengan

menggunakan

metode analisis

data adalah

Regresi Linear

Berganda

4. Togi T.M Siregar (2006)

Analisis Faktor – Faktor

yang Mempengaruhi

Permintaan Pembiayaan

padaBank Pemerintah di

Sumatera Utara periode

2000 – 2004

Y : Pembiayaan

X1 : Tingkat suku bunga

X2 : Pertumbuhan ekonomi

X3 : Kebijakan pemerintah

Togi menyebutkan bahwa

dalam penelitiannya yang

menggunakan Metode

Analisis Data Ordinary Least

Square (OLS) hasilnya suku

Bunga berpengaruh

signifikan negatif terhadap

variabel Y. Pertumbuhan

ekonomi berpengaruh

signifikan positif terhadap

variabel Y.

Penulis meneliti

tentang pengaruh

CAR, NPF, DPK,

SBIS terhadap

Kebijakan

Penyaluran

Pembiayaan

Periode 2009-

2014.

Dengan

menggunakan

metode analisis

data adalah

Regresi Linear

Berganda

Page 29: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

13

F. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan telaah pustaka dan diperkuat dengan penelitian terdahulu

diduga bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),

Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

berpengaruh terhadap pembiayaan perbankan. Dengan demikian, dapat

dirumuskan kerangka pikir penelitian sebagai berikut :

5. Tatik Setiyati Analisis

Pengaruh Suku Bunga

Pembiayaan, Dana Pihak

Ketiga, dan Produk

Domestik Bruto terhadap

Penyaluran Pembiayaan

pada Perbankan di

Indonesia

Y : Pembiayaan

X1 : Suku bunga pembiayaan

X2 : Dana Pihak Ketiga

X3 : Produk Domestik Bruto

Dengan menggunakan

analisis data Error

Correction Model (ECM)

Tatik Setiyati mendapatkan

hasil dari penelitiannya

berupa variabel Suku Bunga

Kredit berpengaruh

signifikan negatif terhadap

variabel Y. DPK

berpengaruh signifikan

negatif terhadap variabel Y,

dan PDB berpengaruh

signifikan positif terhadap

variabel Y.

Penulis meneliti

tentang pengaruh

CAR, NPF, DPK,

SBIS terhadap

Kebijakan

Penyaluran

Pembiayaan

Periode 2009-

2014.

Dengan

menggunakan

metode analisis

data adalah

Regresi Linear

Berganda

Page 30: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

14

1. Bagan Kerangka pemikiran

Penulis mengemukakan penelitian ini dengan variabel CAR sebagai (X1),

variabel NPF sebagai (X2), variabel DPK sebagai (X3), variabel SBIS sebagai

(X4) yang akan mempengaruhi variabel pembiayaan sebagai variabel dependen

(Y).Sistematika Penulisan

Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan, serta untuk mempermudah

analisa materi pada skripsi ini, penulis menjelaskan dalam sistematika penulisan.

Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub bab dan

setiap sub bab mempunyai pembatasan masing-masing yang saling berkaitan

antara satu dengan yang lainnya, sebagai berikut :

CAR (X1)

NPF (X2)

DPK (X3)

SBIS (X4)

Pembiayaan

(Y)

Page 31: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

15

BAB I PENDAHULUAN

Bab satu penulis menguraikan hal-hal yang terkait dengan latar

belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, literatur review, kerangka pemikiran, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab dua penulis menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan

dengan pembahasan penulisan skripsi ini, khusunya mengenai

variabel-variabel yang terkait di dalam penelitian ini, yaitu Capital

Adequacy Ratio, Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga,

Sertifikat Bank Indonesia Syariah, dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan lebih rinci mengenai variabel

dalam penelitian, lokasi dan waktu penelitian, pengumpulan dan

pengolahan data, serta teknik analisis yang digunakan dalam penelitian

ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab empat berisi uraian secara rinci mengenai semua temuan-temuan

yang dihasilkan dalam penelitian dan mendeskripsikan hasil yang

diperoleh secara teoritik dan statistik berdasarkan pada analisa

kuantitatif dengan menggunakan analisis data regresi linear berganda.

Page 32: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

16

BAB V PENUTUP

Bab lima berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan permasalahan yang

dihasilkan dari pembahasan yang telah dilakukan serta saran terhadap

permasalahan yang diteliti.

Page 33: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan pada dasarnya lahir dari pengertian I belive, I trust, yaitu

“saya percaya atau saya menaruh kepercayaan”. Kata pembiayaan yang

artinya kepercayaan (trust) yang berarti bank menaruh kepercayaan

kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan oleh bank

selaku shahibul maal. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil,

dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas serta saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak. Berdasarkan UU nomor 10 tahun

1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan istilah pembiayaan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga atau bagi

hasil. Menurut Undang-undang tersebut, penyediaan dana untuk

nasabahnya tidak hanya dalam bentuk kredit. penyediaan dana tersebut

dapat juga berupa penyediaan pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah

Page 34: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

18

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, seperti

tercantum dalam pasal 1 UU Nomor 10 tahun 199814

.

Perbankan syariah dalam kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat

mempunyai beberapa produk-produk yang memiliki keunggulan tersendiri

dan cara yang mudah untuk melakukan transaksi. Diantara produk-produk

penyaluran dana yang dilakukan oleh Bank Syariah adalah produk

musyarakah atau joint venture. Yang mana produk ini lebih banyak

diminati oleh masyarakat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini.

2. Tujuan Pembiayaan

Dalam membahas tujuan pembiayaan, mencakup lingkup yang luas. Pada

dasarnya, terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari pembiayaan,

yaitu:

a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan

berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari

usaha yang dikelola bersama nasabah. Oleh karena itu, bank hanya

akan menyalurkan pembiayaan kepada usaha-usaha nasabah yang

diyakini mampu dan mau mengembalikan pembiayaan yang telah

diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul

unsur keamanan dan sekaligus juga unsur keuntungan dari suatu

pembiayaan, sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan degan

14

Totok Budisantoso, Sigit Triandanu, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, (Jakarta:

Salemba Empat, 2006), h.114

Page 35: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

19

demikian keuntungan merupakan tujuan dari pemberi pembiayaan

yang terjelma dalam bentuk bagi hasil yang diterima.

b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus

benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar

tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, dengan

kemanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk

modal, barang, atau jasa itu betul-betul terjamin pengembalianya,

sehingga keuntungan yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

3. Fungsi Pembiayaan

Fungsi pembiayaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

perekoomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai

berikut:

a. Pembiayaan dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang

Para nasabah menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro,

deposito ataupun tabungan. Uang tersebut dalam persentase tertentu

ditingkatkan kegunaannya oleh bank. Para pengusaha menikmati

pembiayaan dari bank untuk memperluas atau memperbesar, usahanya

baik untuk peningkatan produksi, perdagangan, maupun untuk usaha-

usaha rehabilitasi ataupun usaha peningkatan produktifitas secara

menyeluruh.

Page 36: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

20

b. Pembiayaan meningkatkan utility suatu barang

Produsen dengan bantuan pembiayaan dari bank dapat dapat

memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut

meningkat, misalnya peningkatan utility kelapa menjadi kopra dan

selanjutnya menjadi minyak kelapa atau minyak goreng. Produsen

dengan bantuan pembiayaan dapat memindahkan barang dari suatu

tempat yang kegunaanya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat.

Seluruh barang-barang yang dipindahkan dari suatu daerah ke daerah

lain yang kemanfaatan barang itu lebih terasa pada

dasarnyameningkatkan utility dari barang itu. Pemindahan barang-

barang tersebut tidaklah dapat diatasi oleh keuangan pada distributor

saja dan oleh karenanya mereka memerlukan bantuan permodalan dari

bank berupa pembiayaan.

c. Pembiayaan meningkatkanperedaran dan lalu lintas uang

Pembiayaan yang disalurkan melalui rekening-rekening koran,

pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan

sejenisnya seperti cheque, giro bilyet, wesel, promes dan sebagainya

melalui pembiayaan menciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga

penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif apalagi secara

kuantitatif. Hal ini selaras dengan pengertian bank selaku memory

creator. Penciptaan uang itu selain dengan cara subtitusi, penukaran

Page 37: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

21

uang kartal yang disimpan di giro dengan uang giral maka ada cara

exchange of claim, yaitu bank memberikan pembiayaan dalam bentuk

giral. Disamping itu, dengan cara transformasi yaitu bank giral.

d. Pembiayaan menimbulkan kegairah berusaha masyarakat

Manusia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi,

yaitu selalu berusaha memenuhi kebutuhannya. Kegiatan usaha sesuai

dengan dinamikannya akan selalu meningkat, akan tetapi peningkaan

usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan kemampuan.

Karena itu, manusia selalu berusaha dengan segala daya untuk

memenuhi kekurangmampuannya yang berhubungan dengan manusia

lain yang mempunyai kemampuan. Karena itu, pulalah maka

pengusaha akan selalu berhubungan dengan bank untuk memperoleh

bantuan permodalan guna peningkatan usahannya. Bantuan

pembiayaan yang diterima pengusaha dari bank inilah kemudian yang

untuk memperbesar volume usaha dan produktifitasnya.

e. Pembiayaan sebagai alat stabilisasi ekonomi

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah

stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha antara lain:

pengendalian inflasi, peningkatan, rehabilitasi sarana dan pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.

Page 38: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

22

f. Pembiayaan sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional

Pengusaha yang memperoleh pembiayaan tentu saja berusaha untuk

meningkatkan usahannya. Peningkatan usaha berarti peningkatan

profit. Bila keuntungan ini secara kumulatif dikembangkan lagi dalam

arti kata dikembalikan ke dalam struktur permodalan, maka

peningkatan akan berlangsung terus-menerus. Dengan pendapatan

yang terus meningkat berarti pajak perusahaan pun akan terus

bertambah. Di lain pihak pembiayaan yang disalurkan untuk

merangsang pertambahan kegiatan ekspor akan menghasilkan

pertambahan devisa bagi negara. Disamping itu, dengan semakin

efektifitasnya kegiatan swasembada kebutuhan-kebutuhan pokok,

berarti akan menghemat devisa keuangan negara, akan dapat

diarahkan pada usaha-usaha kesejahteraan ataupun sektor-sektor lain

yang lebih berguna. Apabila rata-rata pengusaha, pemilik tanah,

pemilik modal, dan buruh atau karyawan mengalami peningkatan

pendapatan, maka pendapatan negara via pajak akan bertambah,

penghasilan devisa bertambah dan pengguna devisa untuk urusan

konsumsi berkurang sehingga langsung atau tidak, melalui

pembiayaan, pendapatan nasional akan bertambah.

g. Pembiayaan sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Page 39: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

23

Bank sebagai lembaga pembiayaan tidak saja berangkat di dalam

negeri, tetapi juga diluar negeri. Beberapa negara-negara kaya minyak

yang telah sedemikian maju organisasi dan sistem perbankannya telah

meleberkan sayap perbankanya ke seluruh pelosok dunia, demikian

pula beberapa negara maju lainnya. Negara-negara kaya atau yang

kuat ekonominya, demi persahabatan antara negara banyak

memberikan bantuan kepada negara-negara yang sedang

berkembangan atau sedang membangun. Bantuan tersebut tercermin

dalam bentuk bantuan pembiayaan dengan syarat-syarat ringan, yaitu

bagu hasil/bunga relatif murah dan jangka waktu penggunaan yang

panjang. Melalui bantuan pembiayaan antar negara yang istilahnya G

to G (government to government), maka hubungan antar negara

pemberi dan peneriima pembiayaan akan bertambah erat terutama

yang menyangkut hubungan perekonomian dan perdagangan. Dari

uraian diatas, terasalah bagi kita berapa besarnya fungsi dalam dunia

perekonomian, tidak saja didalam negeri, tetapi juga menyangkut

hubungan ekonomi internasional dapat dilakukan dengan lebih terarah.

Lalu lintas pembayaran internasional pada dasarnya berjalan lancar

bila disertai kegiatan pembiayaan yang sifatnya internasional15

.

15

Veithzal Rivai dan Arviyan Arivin, “Islamic Banking”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h.

711-715

Page 40: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

24

4. Jenis-jenis pembiayaan

a. Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau

berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah

proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Dan

secara tehnis, mudharabah adalah akad kerjasama usaha anatara dua

pihak dimana pertama (shohibul maal) menyediakan seluruh (100%)

modal, sedangkan pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan usaha

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama

kerugian itu bukan akibat dari kelalaian pengelola, si pengelola harus

bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Mudharabah adalah kerjasama usaha antara dua pihak dimana

pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan

pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan

keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan,

sedangkan kerugian financial hanya ditanggung oleh pengelola.

Mudharabah yaitu akad kerjasama suatu usaha antara dua

pihak di mana pihak pertama (malik, shahib al-mal, LKS)

menyediakan seluruh modal, sedang pihak kedua (‘amil, mudharib,

Page 41: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

25

nasabah) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di

antara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.

(a) Rukun dan Syarat Pembiayaan

Sebagaimana akad lain dalam syariat Islam, agar mudharabah atau

qirad mejadi sah, maka harus memenuhi rukun dan syarat

mudharabah. Menurut mahzab Hanafi, apabila rukun sudah terpenuhi

tetapi syarat tidak dipenuhi maka rukun menjadi tidak lengkap

sehingga akad tersebut menjadi fasid (rusak).

Sedangkan rukun dalam mudharabah berdasarkan Jumhur Ulama

ada 3 yaitu; dua orang yang melakukan akad (al-aqidani),modal (

ma’qud alaih), dan shighat (ijab dan qabul). Ulama syafi’iyah lebih

memerinci lagi menjadi enam rukun, yaitu Pemilik modal (shohibul

mal ), Pelaksana usaha (mudharib / pengusaha ), Akad dari kedua

belah pihak ( Ijab dan kabul ), Objek mudharabah ( pokok atau

modal), Usaha (pekerjaan pengelolaan modal), Nisbah keuntungan.

Sedangkan menurut ulama Hanafiyah berpendapat bahwa yang

menjadi rukun akad mudharabah adalah Ijab dan Qabul saja,

sedangkan sisa rukun-rukun yang disebutkan Jumhur Ulama itu,

sebagai syarat akad mudharabah.

Adapun syarat-syarat mudharabah berhubungan dengan pelaku

mudharabah (al-aqidani), modal dan akad. Bagi pemilik modal dan

Page 42: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

26

pengusaha harus cakap bertindak hukum dan cakap untuk menjadi

wakil.

Syarat dalam hal modal adalah harus berbentuk uang, dan jelas

jumlahnya. Juga disyaratkan harus ada, tunai, bukan dalam bentuk

utang, dan haru diberikan kepada mudharib. Oleh karenanya jika

modal itu berbentuk barang, menurut Ulama Fiqh tidak dibolehkan,

karena sulit untuk menentukan keuntungannya.

Yang berhubungan dengan laba/keuntungan disyaratkan bahwa

pembagian laba harus memiliki ukuran yang jelas dan laba harus

berupa bagian yang umum (masyhur).

(b) Pembagian Mudharabah

Mudharabah dapat dibagi menjadi dua jenis jika dilihat dari transaksi

atau akad yang dilakukan, yaitu Mudharabah Muthlaqah, dan

Mudharabah Muqayyadah. Yang dimaksud dengan mudharabah

muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shohibul mal dengan

muharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh

spesifikasi usaha, waktu, dan daerah bisnis ata disebut juga

Unrestricted Investment Account. Sedangkan mudharabah muqayyadah

adalah kebalikannya, yaitu yang ditentukan batasan jenis usaha, waktu,

atau tempat usaha atau Restricted Investment Account . ]

Page 43: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

27

(c) Jenis-jenis Al-Mudharabah

Secara umum mudharabah terdiri dari dua jenis, yaitu:

Mudharabah muthlaqah, adalah mudharabah dimana pemilik

dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam

pengelolaan investasinya.

Mudharabah muqayyadah, adalah mudharabah dimana pemilik

dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain

mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi. Seiring dengan

perkembangannya, ada satu jenis mudharabah lagi yaitu

“Mudharabah Musytarakah”. Mudharabah musytarakah adalah

bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal

atau dananya dalam kerjasama investasi.

(d) Mekanisme Pembiayaan

Pada sisi pembiayaan, akad mudharabah biasanya diterapkan

pada dua hal, yaitu: Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja

perdagangan dan jasa.

Investasi khusus, yang disebut juga mudharabah muqayyadah,

dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus

dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.

Page 44: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

28

(e) Manfaat Mudharabah

Bank akam menikmati peningkatan hasil pada saat keuntungan

usaha nasabah meningkat. Bank tidak berkewajiban membayar

bagi hasil nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan

dengan pendapatan/hasil usaha bank sendiri sehingga bank tidak

mengalami negative spread. Pengambilan pokok pembiayaan

disesuaikan dengan cash flow sehingga tidak memberatkan

nasabah. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha

yang bukan hanya sesuai dengan syaria, namun juga mempunyai

prospek yang baik.

(f) Keuntungan dan Kerugian Muadharabah

Keuntungan dari hasil usaha disepakati untuk dibagi antara

mudharib dan shohibul mal. Misalnya, Bank Muamalat Indonesia

(BMI) sebagai Shahibul Mal (pemodal) mendapat share

keuntungan sebesar 65% dan nasabah sebagai mudharib

mendapat keuntungan sebesra 35% Apabila usaha tersebut

menderita kerugian, pertama-tama harus dikaji terlebih dahulu

penyebab dari kerugian tersebut. Apabila kerugian itu bukan

kelalaian dari mudharib, maka bank menaggung kerugian tersebut

sebata modalnya. Namun apabila kerugian disebabkan oleh

Page 45: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

29

kelalaian mudharib, maka mudharib harus menanggung segala

kerugian tersebut.

b. Musyarakah

Musyarakah secara etimologi, berasal dari bahasa arab yang

diambil dari kata syirkah, syarika, yasruku,

syarikan/syirkatan/syarilkatan yang artinya menjadi sekutu atau

syarikat16

. Menurut arti asli bahasa arab adalah.

Bercampurnya yakni bercampurnya salah satu dari dua harta dengan

lainnya sehingga tidak dapat dibedakan antara keduanya17

Sedangkan menurut terminologi Musyarakah adalah akad

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu

dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dengan

kesepakatan bersama. Para ahli fiqih mendefinisikan sebagai akad

antara orang-orang yang berserikat dalam modal maupun keuntungan.

Hasil keuntungan dibagi hasilkan sesuai dengan kesepakatan bersama

di awal sebelum melakukan usaha. Sedang kerugian ditanggung secara

proporsional ssampai batas modal masing-masing. Secara umum

16

Nur Zaman, “Kamus Umum Bahasa Arab”, (Bandung: M2S, 2001) h. 405 17

Wahbah Zuhaili, “Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuh”, cet.III, (Damaskus: Dar Al-Fikr, 1989)

h. 792

Page 46: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

30

musyarakah dapat diartikan patungan modal usaha dengan bagi hasil

menurut kesepakatan18

.

Menurut undang-undang nomor 221 tahun 2008 tentang

perbankan syariah yang dimaksud dengan akad ”musyarakah” adalah

akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan

ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan,

sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-

masing.

Menurut Dewan Syariah Nasional MUI dan PSAK No. 106

mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerja sama antara dua pihak

atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan ketentuan dibagi berdasarkan

kesepakatan edangkan kerugian berdasarkan kontribusi dana. Para

mitra bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha

tertentu dalam masyarakat, baik usaha yang sudah berjalan maupun

yang baru. Investasi musyarakah dapat dalam bentuk kas, setara kas

atau asset non kas19

.

18

Ibid., h.67 19

www.pengertianmusyarakah.com diakses tanggal 24 oktober 2015 jam 20.30 WIB

Page 47: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

31

(g) Landasan Hukum Musyarakah

Syirkah hukumnya mubah. Ini berdasarkan Al-Quran surat Shaad ayat

24 dan hadits para sahabat yang menyebutkan tentang bagaimana

hukum syirkah.

Artinya Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan

meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan Sesungguhnya

kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim

kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa

Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur

sujud dan bertaubat.

Berdasarkan dalil hadits Rasulullah SAW. Berupa taqrir terhadap

syirkah. Pada saat baginda diutus oleh Allah SWT. sebagai Nabi,

orang-orang pada masa itu telah bermuamalat dengan cara ber-syirkah

dan Nabi Muhammad SAW. membenarkannya pengakuan Rasul

terhadap tindakan banyak orang yang melakukan syirkah merupakan

dalil syara’ tentang kebolehan syirkah.

(h) Rukun dan Ketentuan Pembiayaan Musyarakah

Page 48: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

32

Rukun syirkah yang asas ada 4 perkara yaitu :

Pelaku terdiri dari para mitra, Objek musyarakah berupa modal dan

kerja, Ijab dan qabul, Nisbah keuntungan (bagi hasil)

(i) Pembagian Laba dan Rugi Pembiayaan Musyarakah

Pembagian laba antar mitra harus berupa presentase, bukan

suatu jumlah tertentu. Menurut Mazha Hambali, persentase tersebut

harus ditentukan secara jelas dalam kontrak. Menentukan suatu jumlah

tetap bagi seorang mitra tidak diperbolehkan lantaran total laba yang

akan diperoleh barangkali tidak akan melebihi jumlah yang telah

ditetapkan, dalam kasus seperti itu mitra lainnya tidak memperoleh

bagian dari laba tersebut. Bagi kalangan Mazhab Syafii, Nawawi,

“Proporsi laba dan rugi harus sama dengan proporsi modal yang

diberikan, baik tenaga yang disediakan oleh apra mitra setara ataupun

tidak.20

Sekian persen untuk si mitra atas kerjanya dalam membeli dan

menjual, menyimpan, dan penagihan hutang-hutang yang terkait

dengan musyarakah, Sekian persen untuk bank atas pengawasan dan

manajemennya, Sekian persen bagi modal yang diberikan kepada

kongsi. Dalam persentase pembagian laba, Jordan Islamic Bank tidak

menyatakan tidak adanya sekian persen pun untuk manajemen. Ia

hanya menyatakan bahwa laba bersih akan dibagi antara Bank dan

20 Abdullah Saed, “Menyoal Bank Syariah”, (Jakarta: Paramadina, 2004) h. 91

Page 49: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

33

mitranya, sesuai dengan kesepakatan atas rasio dalam kontrak

musyarakah.

(j) Berakhirnya Pembiayaan Musyarakah

Syirkah menjadi batal karena meninggalnya salah seorang

persero (syarik), atau karena salah seorang diantara mereka gila, atau

dikendalikan oleh pihak lain karena salah seorang diantara mereka

membubarkanya. Apabila syirkah tersebut terdiri atas dua orang,

sementara syirkah adalah bentuk akad yang Mubah, maka dengan

adanya hal-hal semacam ini, akad tersebut batal dengan sendirinya

sebagaimana akad wakalah. Bila salah seorang syirkah meninggal dan

mempunyai ahli waris yang telah dewasa, ahli warisnya bisa

meneruskan syirkah tersebut. Dia juga bisa diberi izin untuk ikut

mengelola, disamping dia berhakmenuntuk bagian keuntunganya. Jika

salah seorang syarik menuntut pembubaran, syarik yang lain harus

memenuhi tuntutan tersebut. Apabila syirkah itu terdiri atas beberapa

syarik, lalu salah seorang diantara mereka menuntut pembubaran,

sedangkan yang lain tetap bersedia melanjutkan syirkahnya itu, syarik

yang lain statusnya tetap sebagai yang lain statusnya tetap sebagai

syarik dimana syirkah yang telah dijalankan sebelumnya telah rusak

kemudian diperbaharui diantara syarik yang masih bertahan untuk

mengadakan syirkah tersebut.

Page 50: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

34

B. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Modal adalah salah satu faktor kunci yang harus dipertimbangkan

dalam menilai keamanan dan kesehatan sebuah bank. Modal menyerap

potensi kerugian dan dapat menyediakan dasar untuk menjaga kepercayaan

nasabah pada bank. Modal juga merupakan faktor penentu utama kapasitas

pinjaman sebuah bank. Tujuan utama dari modal adalah untuk menciptakan

keseimbangan dan menyerap kerugian, sehingga memberikan langkah

perlindungan terhadap nasabah dan pembiayaanur lainnya saat terjadi

likuidasi. Menurut Ali CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan

kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan

usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan

operasi bank. CAR menunjukan sejau mana penurunan aset bank masih dapat

ditutup oleh equity bank yang tersedia, semakin tinggi CAR semakin baik

kondisi bank21

.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI 2001 besarnya

CAR perbankan untuk saat ini minimal 8%, sedangkan dalam Arsitektur

Perbankan Indonesia (API) untuk menjadi bank jangkar Bank Umum harus

memiliki CAR minimal 12%. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.

6/23/DPNP 31 Mei 2004 CAR dirumuskan sebegai berikut :

21

Mashud Ali, “Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko

Operasional, (Jakarta : PT. Gramedia, 2004), h. 55

Page 51: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

35

CAR = MODAL

ATMR X 100%

Modal terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap. Modal Inti terdiri

dari modal disetor dan cadangan tambahan modal yang terdiri dari faktor

penambah (agio, modal sumbangan, cadangan umum modal, cadangan tujuan

modal, laba tahun – tahun lalu setelah diperhitungkan pajak, laba tahun

berjalan setelah diperhitungkan taksiran pajak (50%), selisih lebih penjabaran

laporan keuangan kantor cabang luar negeri, dan dana setoran modal) dan

faktor pengurang (disagio, rugi tahun – tahun lalu, rugi tahun berjalan, selisih

kurang penjabaran laporan keuangan kantor cabang di luar negeri, dan

penurunan nilai pernyataan pada portofolio yang tersedia untuk dijual). Modal

Inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill.

Modal Pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap,

cadangan umum PPAP (maksimal 1,25% dari ATMR), modal pinjaman,

pinjaman subordinasi (maksimal 50% dari Modal Inti), dan peningkatan nilai

penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual setinggi – tingginya

sebesar 45%. Sedangkan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) terdiri

dari aktica neraca yang di berikan bobot sesuai kadar risiko pembiayaan yang

melekat dan beberapa pos dalam off-balance sheet yang diberkan bobot sesuai

dengan kadar risiko pembiayaan yang melekat, ATMR diperoleh dengan cara

mengalihkan nilai nominal aktiva dengan bobot risiko. Semakin likuid aktiva

Page 52: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

36

risikonya nol dan semakin tidak likuid bobot risikonya 100, sehingga risiko

berkisar 0 – 100%22

.

Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya finansial

yang dapat digunakan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang

diakibatkan oleh penyaluran pembiayaan. Dengan kata lain besarnya nilai

CAR akan meningkatkan kepercayaan diri perbankan dalam menyalurkan

pembiayaan. Dengan CAR diatas 20%, perbankan bisa memacu pertumbuhan

pembiayaan hingga 20 – 25 persen setahun (Wibowo,2009).

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan

oleh kegiatan operasi bank (Ali, 2004). Semakin tinggi CAR maka semakin

besar pula sumber daya finansial yang dapat digunakan untuk keperluan

pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan

oleh penyaluran pembiayaan. Dengan kata lain besarnya nilai CAR akan

meningkatkan kepercayaan diri perbankan dalam menyalurkan pembiayaan.

Dengan CAR diatas 20%, perbankan bisa memacu pertumbuhan pembiayaan

hingga 20 - 25 persen setahun23

.

C. Non Performing Financing (NPF)

22

Mashud Ali, “Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko

Operasional, (Jakarta : PT. Gramedia, 2004), h. 60 23

Drajad H Wibowo, “Bank Sulit Pacu Pembiayaan Pada 2010”, Artikel diakses pada 25

Agustus 2015 dari http://www.kompas.com/bank-sulit-pacu-pembiayaan-pada-2010/

Page 53: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

37

1) Kualitas Pembiayaan dan NPF

Salah satu ukuran keberhasilan penyaluran pembiayaan adalah

kolektibilitas (kualitas pembiayaan), yaitu tingkat pengembalian atau

pembayaran kembali pembiayaan oleh nasabah. Tingkat kelancaran

pembayaran ini menentukan kualitas suatu pembiayaan. Kualitas

pembiayaan juga ditentukan oleh prospek usaha serta kinerja usaha dari

nasabah pembiayaan yang bersangkutan. Tujuan penetapan kolektibilitas

pembiayaan adalah mengetahui kualitas pembiayaan agar bank dapat

menghitung dan mengantisipasi risiko pembiayaan secara dini. Penetapan

kolektibilitas juga digunakan untuk menentukan tingkat cadangan potensi

kerugian pembiayaan.

Kualitas pembiayaan dapat ditentukan berdasarkan 3 parameter:24

a. Prospek Usaha

Penilaian prospek usaha meliputi penilaian terhadap komponen-

komponen berikut:

1) Potensi pertumbuhan usaha;

2) Kondisi pasar dan posisi nasabah pembiayaan dalam

persaingan;

3) Kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja;

4) Dukungan dari grup atau afiliasi; dan

24

Ikatan Bankir Indonesia. Memahami Bisnis Bank Syariah. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2014). h. 221-222

Page 54: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

38

5) Upaya yang dilakukan oleh nasabah pembiayaan dalam rangka

memelihara lingkungan hidup.

b. Kinerja Nasabah Pembiayaan

Penilaian kinerja (performance) nasabah pembiayaan meliput

penilaian terhadap komponen-komponen:

1) Perolehan laba;

2) Struktur permodalan;

3) Arus kas; dan

4) Sensitivitas terhadap risiko pasar.

c. Kemampuan Membayar

Penilaian kemampuan membayar meliputi penilaian terhadap

komponen-komponen:

1) Ketepatan pembayaran pokok dan bunga;

2) Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan nasabah

pembiayaan;

3) Kelengkapan dokumentasi pembiayaan;

4) Kepatuhan terhadap perjanjian pembiayaan;

5) Kesesuaian penggunaan dana; dan

6) Kewajaran sumber pembayaran kewajiban.

Page 55: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

39

Kualitas pembiayaan pada bank syariah dapat dilihat dari NPF bank

syariah tersebut. NPF (Pembiayaan Bermasalah) adalah pembiayaan yang

dikategorikan dalam kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet.25

Tabel 2.1

Kriteria Kualitas Pembiayaan

No. Kualitas

Pembiayaan

Kriteria

1

1.

Pembiayaan

Lancar

a. Pembayaran angsuran pokok dan/atau

bagi hasil tepat waktu; dan

b. Memiliki rekening yang aktif; atau

Bagian dari pembiayaan yang dijamin

dengan agunan tunai (cash colateral).

2. Perhatian

Khusus

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil yang belum

melampui Sembilan puluh hari: atau

b. Kadang-kadang terjadi cerukan; atau

c. Mutasi rekening relative aktif; atau

d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap

kontrak yang diperjanjikan; atau

e. Didukung oleh pinjaman baru

3. Kurang Lancar a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil; atau

b. Sering terjadi cerukan; atau

c. Frekuensi mutasi rekeningrelatif rendah

d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak

yang diperjanjikan lebih dari Sembilan

puluh hari; atau

e. Terdapat indikasi masalah keuangan

yang dihadapi debitur; atau

f. Dokumentasi pinjaman yang lemah

4. Diragukan a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil; atau

b. Terdapat cerukan yang bersifat

permanen; atau

25

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. (Jakarta: Rajawali Pers, 2014). h. 359

Page 56: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

40

c. Terdapat wanprestasi lebih dari 180 hari

atau

d. Terdapat kapitalisasi bunga; atau

e. Dokumentasi hukum yang lemah baik

untuk perjanjian pembiayaan maupun

pengikatan jaminan.

5. Macet a. Terdapat tunggakan angsuran pokok

dan/atau bagi hasil; atau

b. Kerugian operasional ditutup dengan

pinjaman baru; atau

c. Dari segi hukummaupun kondisi pasar,

jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai

wajar

Sumber: Dimodifikasi dari Rivai dan Veitzal, 2008

Pembiayaan bermasalah (NPF) adalah suatu kondisi pembiayaan, dimana

ada suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali pembiayaan yang

menyebabkan kelambatan dalam pengembalian atau diperlukan tindakan

yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan potensial loss. Beberapa hal

yang menyebabkan timbulnya pembiayaan bermasalah, antara lain:26

Analisis keuangan yang kurang baik;

Struktur pembiayaan yang kurang tepat;

Support dan dokumentasi yang buruk;

Monitoring yang kurang baik;

Analisis penjamin yang kurang memadai.

Dari sisi nasabah, beberapa hal yang menyebabkan pembiayaan

menjadi bermasalah, antara lain:

26

Ikatan Bankir Indonesia. Mengelola Bank Syariah. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2014). h. 94-95

Page 57: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

41

Produk dan jasa yang buruk;

Kontrol keuangan yang buruk;

Faktor eksternal, seperti bencana, ekonomi, persaingan, dan

teknologi.

NPF (Pembiayaan Bermasalah) mencerminkan risiko pembiayaan,

semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah

semakin buruk. Dengan semakin tingginya NPF akan mengakibatkan

hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang

diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba.

2) Jenis-Jenis NPF

a. Non Performing Financing Gross (NPF Gross)27

adalah perbandingan

antara Pembiayaan Bermasalah dengan Total Pembiayaan dengan

formula sebagai berikut:

NPF Gross = Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan

- Pembiayaan adalah Pembiayaan sebagaimana diatur dalam ketentuan

Bank Indonesia mengenai kualitas asset bank umum.

- Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan dengan kualitas kurang

lancer, diragukan, dan macet, dan dihitung berdasarkan nilai tercatat

dalam neraca secara gross (belum dikurangi CKPN).

27

Ikatan Bankir Indonesia. Memahami Bisnis Bank Syariah. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2014). h. 284

Page 58: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

42

- Total pembiayaan dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca

secara gross (belum dikurangi CKPN).

- Angka rasio dihitung per posisi (tidak disetahunkan).

b. Non Performing Financing Net (NPF Net)28

Adalah perbandingan

antara Pembiayaan Bermasalah setelah dikurangi CKPN terhadap

Total Pembiayaan dengan formula sebagai berikut:

NPF Net = Pembiayaan Bermasalah – CKPN Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan

- Pembiayaan adalah Pembiayaan sebagaimana diatur dalam

ketentuan Bank Indonesia mengenai kualitas asset bank umum.

- Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan dengan kualitas kurang

lancar, diragukan, dan macet, dan dihitung berdasarkan nilai tercatat

dalam neraca.

- CKPN Pembiayaan adalah cadangan yang wajib dibentuk bank sesuai

ketentuan dalam PSAK mengenai Instrumen Keuangan dan PAPI,

yang mencakup CKPN Pembiayaan secara individual dan kolektif.

-Total pembiayaan dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca

secara gross (belum dikurangi CKPN).

- Angka rasio dihitung per posisi (tidak disetahunkan).

28

Ibid. h. 285

Page 59: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

43

Semakin tinggi rasio NPF Gross, semakin tinggi pembiayaan bermasalah

dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Namun harus juga

dilihat rasio NPF Net-nya, yaitu rasio setelah pembiayaan bermasalah tersebut

dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atau penyisihan

penghapusan aktiva produktif (PPAP). Rasio NPF Net yang menjadi acun

Bank Indonesia maksimal 5 % (lima persen). Jika tinggi rasio NPF Net

sebuah bank di atas 5 % (lima persen), bank tersebut dianggap mempunyai

risiko pembiayaan yang tinggi.29

D. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana - dana yang dihimpun dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga)

merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank. Simpanan

nasabah ini biasanya memiliki bagian terbesar dari total kewajiban bank.

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan

oleh bank bisa mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh

bank30

. Pencarian dana dari sumber ini relatif mudah jika dibandingkan

dengan sumber lainnya dan merupakan sumber dana yang paling dominan.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31

Mei 2004 dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dapat berupa

29

Ikatan Bankir Indonesia. Mengelola Bank Syariah. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2014). h. 37 30

Lukman Dendawijaya, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia,

2005) h.33

Page 60: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

44

giro, tabungan, dan deposito. Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah

pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan. Tabungan adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu

yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau

alat lainnya yang dipersamakan dengan itu dan deposito adalah simpanan

yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

perjanjian nasabah penyimpan dengan bank31

.

Kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah

menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat atau lebih dikenal

dengan pembiayaan (Kasmir, 2011). Hampir semua bank mengandalkan

penghasilan utamanya dari jumlah penyaluran pembiayaan oleh karena itu

pemberian pembiayaan merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam

menghasilkan keuntungan (Dendawijaya,2003).

Dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana terbesar yang

diandalkan perbankan dan dibutuhkan suatu bank dalam menjalankan

operasinya. Bank dapat memanfaatkan dana dari pihak ketiga ini untuk

ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan pendapatan bagi bank, salah

satunya yaitu dalam bentuk pembiayaan. Hampir semua bank mengandalkan

penghasilan utamanya dari jumlah penyaluran pembiayaan oleh karena itu

31

Bank Indonesia, “Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004”,

Jakarta, 2004.

Page 61: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

45

pemberian pembiayaan merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam

menghasilkan keuntungan (Dendawijaya,2003).

E. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan perubahan nama

dari Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) sesuai PBI Nomor

10/11/PBI/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia

Syariah.32

SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka

waktu pendek dalam bentuk mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia.33

Adapun karakterisrik Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

adalah34

:

1) Menggunakan akad Ju’alah;

2) Satuan unit sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah);

3) Berjangka jangka waktu paling kurang 1 bulan dan paling lama

12 bulan;

4) Diterbitkan tanpa warkat (scripless);

5) Dapat diagunkan kepada Bank Indonesia; dan

6) Tidak dapat diperdagangkan dipasar sekunder.

32

Bank Indonesia, “Catatan atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2009” h.13 33

PBI No. 10/11/PBI/2008 Tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS). SE BI No. 10/17/DPM Tanggal 31 Maret 2008 tentang Tata Cara Transaksi Repo SBIS

dengan Bang Indonesia. SE BI No. 10/40/DPM Tanggal 17 November 2008 Perihal Perubahan Atas

SE BI No. 10/16/DPM Tanggal 31 Maret 208 Perihal Tata Cara Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) melalui Lelang. 34

Nurul Huda dan Mohammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan

Praktis (Jakarta: Kencana, 2010), h.127

Page 62: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

46

Mekanisme penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) melalui

lelang yang melibatkan :

1) Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) atau

pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS atau UUS, dan

2) BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun peserta

tidak langsung, wajib memenuhi persyaratan Financing to Deposit

Ratio (FDR) yang ditetapkan Bank Indonesia.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) data direpotkan kepada Bank

Indonesia. Repurchase Agreement SBIS berdasarkan qard yang diikuti dengan

rahn. BUS atas UUS terlebih dulu wajib menandatangani perjanjian

pengagunan SBIS dalam Rangka Repurchase Agreement SBIS. Terhadap Repo

SBIS dikenakan biaya Repo. Dengan dikeluarkan instrumen SBIS ini, maka :

1) Sertifikat Wadiah Bank Indonesia yang telah diterbitkan sebelum

Peraturan Bank Indonesia ini diberlakukan, tetap berlaku tunduk pada

ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/7/PBI/2004

tanggal 16 februari 2004 tentang SWBI sampai SWBI tersebut jatuh

tempo.

2) Dengan dikeluarkanya Peraturan Bank Indonesia ini, peraturan Bank

Indonesia Nomor 6/7/PBI/2004 tanggal 16 februari 2004 tentang

SWBI dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.35

F. Definisi Operasional Variabel

35

Op.cit, h. 127.

Page 63: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

47

1. Capital Adequacy Ratio adalah Perbandingan modal dan Aktiva

Tertimbang menurut Risiko (ATMR).

2. Non Performing Financing adalah antara pembiayaan dengan kualitas

kurang lancar, diragukan, dan macet dengan total pembiayaan.

3. Dana Pihak Ketiga adalah Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri

dari giro, tabungan, dan simpanan berjangka (deposito).

4. Suku bunga SBIS adalah tingkat suku bunga SBIS 1 bulan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

Bank Umum Syariah di Indonesia yang meliputi Capital Adequacy Ratio

Page 64: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

48

(CAR), Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), yang diperoleh dari Statistik

Perbankan Syariah Indonesia 2009 - 2014 (bulanan).

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode sensus dimana keseluruhan Bank

Umum Syariah yang terdapat dalam periode penelitian dijadikan sebagai

obyek penelitian. Penelitian menggunakan 72 waktu amatan (N = 72) (bulan

Januari - Desember periode tahun (2009 - 2014).

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut Muhammad Teguh langkah penting yang perlu dilakukan di dalam

kegiatan penelitian sebelum peneliti sampai kepada konklusi adalah

pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yakni jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan

pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kuantitatif

maupun data kualitatif. Jenis data ini sering disebut data eksternal.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan sumber informasi

lainnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Library Research (Riset Kepustakaan)

Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh konsep dan landasan

teori dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi, dan

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek pembahasan sebagai

Page 65: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

49

bahan analisis yang dicari pada perpustakaan. Mengumpulkan,

memilih, memahami dengan cara membaca penelitian terdahulu yaitu,

Skripsi, Thesis dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian

ini.

2. Internet Research

Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan teknologi yang

berkembang pada zaman modern yaitu internet. Hal ini dilakukan

untuk memperoleh data yang lebih akurat dan up to date. Data-data

yang diperoleh menggunakan internet yaitu data sekunder yang

menggunakan teknik dokumentasi yaitu dengan mencatat atau

mengkopi data yang tercantum dalam situs informasi Perkembangan

Pembiayaan Indonesia yang dipengaruhi oleh variabel variabel seperti

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),

Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) pada periode Januari 2009-Desember 2014. Data tersebut

dikelola sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu

dilakukan pengujian asumsi klasik, untuk memastikan apakah model regresi

linier berganda yang digunakan tidak terdapat masalah normalitas,

Page 66: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

50

multikolonieritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Jika semua itu

terpenuhi berarti bahwa model analisis telah layak digunakan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik. Sedangkan teknik

yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda bertujuan

menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu

variable terikat dan memprediksi variable terikat dengan menggunakan dua

atau lebih variable bebas.36

Model regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu:

Y = α + β1×X1 + β2×X2 + β3×X3 + β4×X4 + e

Dimana:

Y : Pembiayaan Bank Umum Syariah

α : konstanta (intercept)

βi : slope

X₁ : CAR

X₂ : NPF

X3 : DPK

X4 : SBIS

e : Besaran nilai residu (standar eror)

36

Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta : Mitra Wacana

Media, 2009), h:142

Page 67: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

51

Untuk model regresi linier, ada beberapa pengujian yang harus

dilakukan, di antaranya yaitu:

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji stastistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil37

.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar

37

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, ( Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h.160.

Page 68: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

52

sesama variabel independen sama dengan nol38

. Multikolinieritas

adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel independen39

.

Multikolinieritas dapt dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dalam pengertiannya setiap variabel

independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel lainnya40

.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda maka disebut heteroskedastisitas, model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas41

.

38

Ibid., h.150. 39

Wing Wahyu Winarno, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”.,

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), h.5. 40

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, ( Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h.106. 41

Ibid., h.139.

Page 69: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

53

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas, diantaranya dengan melihat grafik scatter plot,

uji park, uji glejser, dan uji white. Dalam penelitian ini untuk

mendeteksi heteroskedastisitas akan digunakan uji glejser.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi

dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah

timbul pada data yang bersifat runtut waktu (time series), karena

berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data

pada masa-masa sebelumnya42

.

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini

sering ditemukan pada runtut waktu (time series) karena

“gangguan” pada seorang individu/kelompok yang sama pada

periode berikutnya43

.

42

Wing Wahyu Winarno, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), h.26. 43

Ibid., h.110.

Page 70: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

54

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat

dari nilai Durbin Watson-nya. Uji D-W merupakan salah satu uji

yang banyak dipakai untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi.

Hamper semua statistic sudah menyediakan fasilitas untuk

menghitung nilai d (yang menggambarkan koefisien DW). Nilai d

akan berada pada kisaran hingga 4. Sebelumnya ditentukan nilai

dU dan dL dengan melihat table Durbin Watson dengan α = 5%

seperti tampak pada tabel 3.1 berikut :

Sumber : Wing Wahyu Winarno, 2011:5.28

Dengan hipotesis yang akan di uji adalah sebagai berikut :

H0 : Tidak ada Autokorelasi

Ha : Ada Autokorelasi

Page 71: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

55

Jika dalam hasil analisis terdapat masalah autokorelasi maka dilakukan

pengobatan menurut Imam Ghazali, langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut :

a) Tentukan apakah autokorelasi yang terjadi merupakan pure

autocorellation dan bukan karena kesalahan spesifikasi model regresi.

Pola residual dapat terjadi karena adanya kesalahan spesifikasi model

yaitu variabel penting yang tidak dimasukkan kedalam model atau

dapat juga karena bentuk fungsi persamaan regresi tidak benar.

b) Jika yang terjadi adalah pure autocorrelation, maka solusi

autokorelasi adalah dengan mentransformasi model awal menjadi

model difference. Dengan asumsi ρ tidak diketahui. Nilai ρ di estimasi

dengan rumus Theil-Nagar d. Dimana :

d = nilai DW persamaan yang mengandung autokorelasi

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel bebas

c) Setelah didapat nilai ρ maka langkah selanjutnya adalah melakukan

transformasi nilai ρ kedalam persamaan regresi.

d) Terakhir lakukan analisis regresi kembali dan hasilnya akhir dari

persamaan regresi tidak mengalami masalah autokorelasi.

2. Uji Regresi Linier Berganda

Page 72: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

56

Analisis regresi berguna untuk menganalisis besarnya

pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat

(dependent). Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear

berganda, karena menggunakan empat variabel bebas (independent).

Selain itu penggunaan model regresi linier berganda ini dimaksudkan

agar variabel independen yang diduga akan mempengaruhi variabel

dependen dapat terakomodir serta dapat secara jelas pola hubungan

yang terbentuk antar variabelnya. Model persamaan regresi linier

berganda digunakan untuk meramalkan Y. apabila nilai variabel

independen diketahui, maka kita dapat menggunakan persamaan

regresi linier berganda.

a. Adjusted R Square (R2)

Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2, merupakan

suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat

menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang

terestimasi. Atau dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur

seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data

sesungguhnya. (Nachrowi &Usman, 2006:20).

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Page 73: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

57

Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hamper semua informasi variabel

dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang

(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar

antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut

waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi44

.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke

dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu

banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted

R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak

seperti R2 nilai Adjusted R

2 dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambahkan kedalam model. (Ghazali,

2012:97).

b. Uji F

44

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, ( Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h.96.

Page 74: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

58

Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji

apakah koefisien regresi yang di dapat signifikan (berbeda nyata).

Maksud dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang

secara statistik tidak sama dengan nol. Jika koefisien slope sama

dengan nol, berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk

menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel

terikat. Untuk kepentingan tersebut maka semua koefisien regresi

harus diuji. Ada dua jenis uji terhadap koefisien regresi yaitu, uji F dan

uji t (Nachrowi & Usman, 2006 : 16).

Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat. (Ghazali, 2012:98).

Pengambilan keputusan berdasarkan tingkat probabilitas

signifikansi. Jika probabilitas signifikansi > 0.05, maka H0 diterima

dan jika probabilitas signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak. Selain itu

pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan nilai

F tabel dengan F hitungnya. Nilai F tabel di dapat dari rumus :

Uji F = (df(n-k-1))

Page 75: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

59

Dimana n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel bebas. Jika F

hitung > F tabel maka H0 ditolak dan sebaliknya jika F hitung < F

tabel maka H0 diterima. (Nachrowi & Usman, 2006:18).

c. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. (Ghazali, 2012:98).

Pengambilan keputusan berdasarkan tingkat signifikan (Rodoni,

2005:90), yaitu :

a. Jika probabilitas signifkan > 0.05 maka H0 diterima, berarti

bahwa suatu variabel independen tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika probabilitas signifikan < 0.05 maka H0 ditolak, berarti

bahwa suatu variabel independen berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

Selain itu pengambilan keputusan juga dapat dengan

membandingkan nilai t tabel dengan t hitungnya, t tabel di dapat

rumus sebagai berikut :

Uji t = (df(n-k-1))

Page 76: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

60

Dimana n adalah jumlah sampel penelitian dan k adalah jumlah

variabel bebas. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan

sebaliknya jika t hitung < t tabel maka H0 diterima.

Page 77: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Analisis Deskriptif

Dalam bab ini penulis menganalisis data yang telah terkumpul. Data

yang telah terkumpul dari variabel independen berupa data Capital

Adequacy Ratio, Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah dari tahun 2009 sampai dengan tahun

2014. Kemudian data yang telah terkumpul selanjutnya Kebijakan

Penyaluran Perpembiayaanan di Bank Umum Syariah (BUS) periode 2009

sampai dengan 2014. Hasil pengolahan data berupa informasi untuk

mengetahui apakah variabel data Capital Adequacy Ratio, Non

Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah mempengaruhi secara signifikan terhadap selanjutnya Kebijakan

Penyaluran Perpembiayaanan di Bank Umum Syariah (BUS) periode 2009

sampai dengan 2014.

Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah

dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan

analisis statistik. Analisis statistik merupakan analisis yang mengacu pada

perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka yang di analisis

Page 78: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

62

dengan bantuan computer melalui program SPSS. Analisis ini digunakan

untuk menguji hipotesis. Sedangkan analisis deskriptif merupakan analisis

yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi pada variabel-variabel

penelitian untuk mendukung hasil analisis statistik. Adapun untuk

menjelaskan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini dapat

ditunjukkan dari grafik dibawah ini:

Tabel 4.1

Data Capital Adequacy Ratio 2009-2014

CAR dalam bentuk persen (%)

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 10.67% 11.26% 20.23% 16.27% 15.29% 16.76%

Februari 11.54% 11.43% 15.17% 15.91% 15.2% 16.71%

Maret 13.87% 11.07% 16.57% 15.33% 14.3% 16.2%

April 10.51% 12.12% 19.86% 14.97% 14.72% 16.68%

Mei 10.59% 12.31 19.58% 13.4% 14.28% 16.85%

Juni 12.47% 12.89% 15.92% 16.12% 14.3% 16.21%

Juli 10.59% 14.66% 15.92% 16.12% 15.28% 15.62%

Agustus 11.21% 14.23% 15.83% 15.63% 14.71% 14.73%

September 11.50% 14.58% 16.18% 14.98% 14.19% 14.54%

Oktober 11.67% 15.74% 15.30% 14.54% 14.19% 15.25%

Nopember 11.17% 15.40% 14.88% 14.82% 12.23% 15.66%

Desember 10.77% 16.25% 16.63% 14.13% 14.42% 16.1%

Sumber : Statistik PSI Bank Indonesia diolah

Pada tabel 4.1 menjelaskan bahwa Capital Adequacy Ratio pada tahun

2009 tidak dapat menembus angka diatas 12% hingga akhir tahun hanya

pada bulan Juni 2009. Pada bulan Januari 2009 bisa dilihat bahwa hanya

sekitar 10.67% Capital Adequacy Ratio yang didapatkan dari keseluruhan

Bank Umum Syariah di Indonesia, sementara puncak terbesar angka

Page 79: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

63

Capital Adequacy Ratio pada bulan juni tahun 2009 mencapai 12.47%

setelah itu hingga pada bulan Desember menurun mencapai 10.77%.

Kejadian ini terus berlanjut dalam kisaran 12% sampai pada bulan Juni

2010 dengan angka 12.89% dan meningkat hingga akhir tahun 2014.

Perjalanan Capital Adequacy Ratio Bank Umum Syariah di Indonesia

dalam periode penelitian ini, puncak CAR tertinggi terletak pada tahun

2011 bulan Januari yang mencapai angka 20.23% dan terendah ada pada

bulan Januari tahun 2009 sebesar 10.67% pasca krisis yang terjadi di

Amerika Serikat.

Tabel 4.2

Non Performing Financing Periode 2009-2014

NPF dalam bentuk persen (%)

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 4.05% 4.36% 3.82% 2.68% 2.49% 3.01%

Februari 4.17% 4.75% 3.66% 2.82% 2.72% 3.53%

Maret 4.23% 4.53% 3.60% 2.76% 2.75% 3.22%

April 4.12% 4.47% 3.79% 2.85% 2.85% 3.48%

Mei 1.42% 4.77% 3.76% 2.93% 2.92% 4.02%

Juni 5.14% 3.89% 3.55% 2.88% 2.64% 3.9%

Juli 5.35% 4.14% 3.75% 2.92% 2.75% 4.31%

Agustus 5.89% 4.10% 3.53% 2.78% 3.01% 4.58%

September 5.72% 3.95% 3.50% 2.74% 2.8% 4.67%

Oktober 5.32% 3.95% 3.11% 2.58% 2.96% 4.58%

Nopember 5.54% 3.99% 2.74% 2.5% 3.08% 4.86%

Desember 4.01% 3.02% 2.52% 2.22% 2.62% 4.33% Sumber : Statistik PSI Bank Indonesia diolah

Bisa dilihat pada tabel 4.2 terlihat tabel Non Performing Financing

pada tahun 2009 sampai 2014. NPF (Pembiayaan Bermasalah)

Page 80: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

64

mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio ini, menunjukkan

kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Dengan semakin

tingginya NPF akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk

memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan sehingga

mempengaruhi perolehan laba. Itu berarti jika dilihat dalam tabel bahwa

rasio terburuk ada pada Agustus 2009 yang hampir mendekati 6% yakni

5.89% sedangkan rasio pembiayaan terbaik ada pada bulan Mei 2009

sebesar 1.42%.

Tabel 4.3

Dana Pihak Ketiga Periode 2009-2014

DPK dalam milyaran Rupiah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 15.584 53.163 75.814 116.518 148.731 177.930

Februari 17.865 53.299 75.085 114.616 150.795 178.154

Maret 20.672 52.811 79.651 119.639 156.964 180.945

April 28.012 54.049 79.567 114.018 158.519 185.508

Mei 29.552 55.067 82.861 115.206 163.858 190.783

Juni 33.048 58.079 87.025 119.279 163.966 191.470

Juli 36.852 60.462 89.786 121.108 166.453 194.299

Agustus 38.040 60.972 92.021 123.673 170.222 195.959

September 42.103 63.912 97.756 127.678 171.701 197.141

Oktober 45.381 66.478 101.804 134.453 174.018 207.121

Nopember 47.887 69.086 105.330 138.671 176.292 209.644

Desember 52.271 76.036 115.415 147.512 183.534 217.858 Sumber : Statistik PSI Bank Indonesia diolah

Perkembangan Dana Pihak Ketiga dalam Bank Umum Syariah di

Indonesia meningkat pesat. Hal ini bisa dibuktikan dalam data penelitian

dimana pasca krisis pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia mulai

berkembang dan masyarakat pun mulai mempercayai bahwa Bank

Page 81: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

65

Syariah tersebut tahan terhadap krisis yang melanda. Pada tabel 4.3 Dana

Pihak Ketiga periode tahun 2009 hingga 2014. Mula-mula pasca krisis,

januari 2009 didapatkan angka sebesar 15.584 milliar rupiah terus

beranjak naik hingga akhir tahun tanpa mengalami penurunan mencapai

52.271 milliar rupiah, sama halnya pada tahun 2010 namun ada sedikit

penurunan pada bulan maret 2010 52.811 milliar rupiah dari bulan

februari yaitu 53.299 milliar rupiah. Dana Pihak Ketiga merupakan

sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank bisa mencapai

80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank, ini artinya

masyarakat mempercayai eksistensi Bank Syariah yang DPK nya terus

meningkat hingga akhir Desember 2014 mencapai titik tertinggi dalam

penelitian yaitu 217.858 milliar rupiah.

Tabel 4.4

Sertifikat Bank Indonesia Syariah Periode 2009-2014

SBIS dalam milliar Rupiah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 1.654 3.373 3.968 10.663 4.709 16.891

Februari 1.875 2.972 3.669 4.243 5.103 11.671

Maret 2.135 2.425 5.870 6.668 5.611 13.280

April 1.751 3.027 4.042 3.825 5.343 10.881

Mei 3.660 1.656 3.879 3.644 5.423 18.226

Juni 2.545 2.734 5.011 3.936 5.443 12.975

Juli 2.613 2.576 5.214 3.036 4.640 10.568

Agustus 2.704 1.882 3.647 2.918 4.299 11.503

September 1.819 2.310 5.885 3.412 4.523 14.259

Oktober 2.635 2.783 5.656 3.321 5.213 18.226

Nopember 2.142 3.287 6.447 3.242 5.107 19.505

Desember 3.076 5.408 9.244 4.993 6.699 24.379

Sumber : Statistik PSI Bank Indonesia diolah

Page 82: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

66

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa Sertifikat Bank Indonesia Syariah

cenderung mengalami fluktuatif tiap tahunnya namun pada kenyataannya

memang eksistensi dalam bidang syariah tak perlu diragukan lagi. Dilihat

dari data di atas periode terbaik ada pada tahun awal hingga akhir tahun

2014 yang akhir 2013 sebesar 6.699 dalam 2014 SBIS melesat mencapai

24.379 pada Desember 2014. Titik terendah SBIS dalam data penelitian

yaitu pada tahun 2009 bulan Januari mencapai angka sebesar 1.654.

Angka tersebut didapatkan pasca krisis pada tahun 2008.

Pada saat suku bunga dinaikkan, orang akan memilih alternatif

deposito yang memberikan bunga lebih tinggi. Akibatnya instrument

SBIS turun. Sebaliknya pada saat suku bunga diturunkan, investor akan

mencari alternatif yang memberikan hasil investasi lebih tinggi yaitu

SBIS. Akibatnya terjadi permintaan besar pada SBIS yang menyebabkan

harga SBIS naik.

Page 83: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

67

Tabel 4.5

Perkembangan Pembiayaan Indonesia

Pembiayaan dalam milliar Rupiah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 38.572 47.140 69.724 101.689 149.672 181.398

Februari 39.188 48.479 71.449 103.713 154.072 181.772

Maret 39.308 50.206 74.253 109.116 161.080 184.964

April 40.342 51.651 75.726 108.767 163.407 187.885

Mei 41.012 53.223 78.619 112.844 167.259 189.690

Juni 42.195 55.801 82.616 117.592 171.227 193.136

Juli 42.765 57.633 84.556 120.910 174.486 194.079

Agustus 43.633 60.275 90.540 124.946 174.537 193.983

September 44.523 60.970 92.839 130.357 177.320 196.563

Oktober 44.872 62.995 96.805 135.581 179.284 196.491

Nopember 45.726 65.942 99.427 140.318 180.830 198.376

Desember 46.886 68.181 102.655 147.505 184.120 199.330 Sumber : Statistik PSI Bank Indonesia diolah

Pada tabel diatas menjelaskan tentang Perkembangan Pembiayaan

Indonesia pada tahun 2009 sampai 2014. Mula – mula pada tahun 2009

yang menunjukan nilai 38.572 hingga menunjukan nilai tertinggi pada

bulan desember 2009 dengan nilai 46.886, dan terus berkembang hingga

102.655 pada bulan desember 2011. Kemudian, pada bulan januari 2012

Perkembangan Pembiayaan Indonesia menurun dengan nilai 101.689, lalu

berkembang sampai maret 2012 dengan nilai 109.116 dan turun lagi

hingga mencapai 108.767 pada bulan april 2012. Dan pada bulan april

2012 hingga menunjukan titik tertinggi pada bulan desember 2014

dengan nilai 199.330, Perkembangan Pembiayaan Indonesia terus

berkembang secara perlahan.

Page 84: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

68

2. Uji Regresi Linier Berganda

1.) Uji Asumsi Klasik

Data yang digunakan adalah data sekunder maka untuk menentukan

ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi

klasik yang digunakan yaitu : Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji

Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi yang secara rinci dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a) Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji statistik langkah awal yang harus

dilakukan adalah penyaringan (Screening) terhadap data yang akan

diolah. Salah satu asumsi penggunaan uji statistik parametrik

adalah asumsi normality atau biasa disebut asumsi normalitas.

Asumsi normalitas merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan

semua penggabungan linear dari variabel berdistribusi normal. Jika

asumsi dipenuhi, maka nilai residual analisis berdistribusi normal

dan independen (Ghozali, 2012:29).

Page 85: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

69

Gambar 4.1

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, normal plot (dapat dilihat pada

gambar), dapat dilihat bahwa titik – titik menyebar mengikuti

garis diagonal bahwa distribusi normal. Hal ini

mengindikasikan bahwa model regresi cukup memenuhi

asumsi normalitas.

b) Uji Multikolinieritas

Asumsi model regresi berganda yang harus dipenuhi

selanjutnya adalah bahwa dalam model persamaan regresi tidak

terjadi korelasi yang signifikan antar variabel bebasnya. Dalam

statistika, tidak terjadi multikolineritas. Multikolinearitas adalah

kondisi adanya hubungan linier antar variabel independen.

Page 86: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

70

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawanya

variance inflation factor disingkat VIF. Kedua ukuran ini

menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan

oleh variabel independen lainya. Dalam pengertian sederhana

setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres

terhadap variabel independen lainya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih dan yang tidak

dijelaskan oleh variabel lainya. Kriteria untuk pengambilan

keputusan ada atau tidaknya masalah multikolinearitas adalah nilai

Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka

kesimpulanya adalah model regresi terdapat masalah

multikolinearitas.

Tabel 4.6

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 21.957 8.242 2.664 .010

CAR_X1 -137.973 42.304 -.053 -3.261 .002 .694 1.441

NPF_X2 -54.137 105.533 -.009 -.513 .610 .619 1.616

DPK_X3 1.028 .024 1.049 42.962 .000 .310 3.223

SBIS_X4 -.555 .274 -.047 -2.028 .047 .343 2.919

Page 87: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

71

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 21.957 8.242 2.664 .010

CAR_X1 -137.973 42.304 -.053 -3.261 .002 .694 1.441

NPF_X2 -54.137 105.533 -.009 -.513 .610 .619 1.616

DPK_X3 1.028 .024 1.049 42.962 .000 .310 3.223

SBIS_X4 -.555 .274 -.047 -2.028 .047 .343 2.919

a. Dependent Variable:

Pembiayaan_Y

Pada hasil output diatas dapat dilihat bahwa nilai variance

inflation factor dari semua variabel independen meliputi CAR,

NPF, DPK, dan SBIS kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada masalah multikolienearitas dalam model regresi

ini.

c) Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas

(Ghozali, 2009).

Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas

didalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan Uji

Page 88: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

72

Glejser, yakni meregresikan absolut nilai residual sebagai variabel

dependen dengan variabel independen. Jika probabilitas

signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% maka tidak terdapat

heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).

Gambar 4.2

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan tampilan Scatterplot dalam gambar diatas, terlihat

bahwa plot yang menyebar diatas maupun dibawah angka nol

tidak membentuk pola tertentu yang jelas pada sumbu Regression

Standardized Residual. Oleh karena itu maka berdasarkan uji

heteroskedastisitas menggunakan analisis grafik pada model

regresi yang terbentuk, dinyatakan tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas.

Page 89: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

73

d) Uji Autokorelasi

Autokorelasi pada model regresi adalah adanya korelasi antar

anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu dan saling

bekorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu

model regresi, dilakukan pengujian uji Durbin – Watson (Uji D –

W) dengan ketentuan sebagai berikut : (1) Jika angka D – W

berkisar antara -2 sampai dengan +2, koefisien regresi bebas dari

gangguan autokorelasi; (2) Jika angka D – W berada dibawah -2,

terdapat autokorelasi positif; dan (3) Jika angka D – W berada

diatas +2, terdapat autokorelasi negatif (Santoso dalam

Thobarry,2009)

Tabel 4.7

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .994a .988 .987 6.468877 .988 1335.364 4 67 .000 .273

Dalam tabel diatas Model Summary diatas menunjukkan

bahwa nilai uji Durbin – Watson pada penilitian ini berkisar antara

-2 sampai dengan +2 (berada pada nilai 0.273). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa koefisien regresi bebas dari gangguan

autokorelasi.

Page 90: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

74

2.) Uji Regresi

a) Adjusted R Square

Tabel 4.8

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .994a .988 .987 6.468877 .988 1335.364 4 67 .000 .273

Berdasarkan tabel Adjusted R Square di atas diperoleh bahwa

nilai adjusted R2 sebesar 0,987, hal ini berarti 98.7% variasi

pembiayaan dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel

independen CAR, NPL, DPK, dan suku bunga SBIS. Sedangkan

1.13% dengan nilai 0,113 sisanya dijelaskan oleh sebab lain diluar

model.

b) Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat. (Ghazali, 2012:98).

Pengambilan keputusan berdasarkan tingkat probabilitas

signifikansi. Jika probabilitas signifikansi > 0.05, maka H0 diterima

Page 91: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

75

dan jika probabilitas signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak. Selain itu

pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan nilai

F tabel dengan F hitungnya

Tabel 4.9

ANOVA

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.210 4 1.052 2.969E3 .000a

Residual .024 67 .000

Total 4.234 71

a. Predictors: (Constant), SBIS_X4, NPF_X2, CAR_X1, DPK_X3

b. Dependent Variable: log_Y

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, Uji F diperoleh pengaruh secara

bersamaan dengan empat variabel independen CAR, NPF, DPK, dan

suku bunga SBIS terhadap variabel dependen pembiayaan (dapat

dilihat pada tabel). Berdasarkan Uji F diperoleh hasil bahwa nilai F

hitung yang telah di logaritma kan variabel Y nya sebesar 2.969 dan F

tabel sebesar 2.50 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, dan F hitung (2.969 > 2.50)

lebih besar dari F tabel maka secara simultan variabel independen

CAR, NPL, DPK, dan SBIS berpengaruh terhadap dependen

pembiayaan.

Page 92: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

76

3.) Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. (Ghazali, 2012:98).

Tabel 4.10

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.494 .024 62.293 .000

CAR_X1 .819 .123 .073 6.654 .000 .694 1.441

NPF_X2 -1.996 .307 -.076 -6.499 .000 .619 1.616

DPK_X3 .004 .000 1.015 61.814 .000 .310 3.223

SBIS_X4 -.006 .001 -.125 -8.027 .000 .343 2.919

a. Dependent Variable:

log_Y

Dari tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut :

PEMBIAYAANt = 62.293 + 6.654 CAR_X1t – 6.499 NPF_X2t +

61.814 DPK_X3t – 8.027 SBIS_X4t

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas

diperoleh koefisien regresi CAR sebesar (+) 6.654. Koefisien tersebut

mengindikasikan adanya hubungan positif terhadap penyaluran

pembiayaan. Koefisien regresi NPF sebesar (-) 6.499. Koefisien

Page 93: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

77

tersebut mengindikasikan adanya hubungan negatif terhadap

penyaluran pembiayaan. Koefisien regresi DPK sebesar (+) 61.814.

Koefisien tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif terhadap

penyaluran pembiayaan. Koefisien regresi SBIS sebesar (-) 8.027.

Koefisien tersebut mengindikasikan adanya hubungan negatif terhadap

penyaluran pembiayaan.

B. Pembahasan

Berdasarkan koefisien beta pada tabel dapat disimpulkan bahwa

variabel DPK memiliki peran paling besar terhadap pembiayaan perbankan

dengan nilai koefisien beta regresi sebesar (+) 6.654, diikuti variabel CAR,

NPF dan suku bunga SBIS dengan nilai beta berturut – urut sebesar (-) 6,499,

(+) 61,814, (-) 8.027. Dari hasil Uji – t dapat dilakukan pembahasan hipoteses

yang diajukan sebagai berikut :

1. H1 : CAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan perbankan

Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar (+)

6,654 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung bertanda positif, maka secara

parsial variabel independen CAR berpengaruh signifikansi positif

terhadap variabel dependen pembiayaan. Dengan demikian hipotesis

bersifat positif.

2. H2 : NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan perbankan

Page 94: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

78

Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar (-)

6,499 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 dan nilai hitung t bertanda negatif, maka secara

parsial variabel independen NPF berpengaruh signifikansi positif

terhadap variabel dependen pembiayaan. Dengan demikian hipotesis

bersifat negatif.

3. H3 : DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan perbankan

Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar (+)

61,814 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 dan nilai hitung t bertanda positif, maka secara

parsial variabel independen DPK berpengaruh signifikansi positif

terhadap variabel dependen pembiayaan. Dengan demikian hipotesis

bersifat positif.

4. H4 : Suku bunga SBIS berpengaruh negatif terhadap pembiayaan

perbankan

Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar (-)

8.027 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 dan nilai hitung t bertanda negatif, maka secara

parsial variabel independen suku bunga SBIS berpengaruh signifikansi

negatif terhadap variabel dependen pembiayaan. Dengan demikian

hipotesis bersifat negatif.

Page 95: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga

(DPK), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara simultan dan

parsial terhadap penyaluran pembiayaan Bank Umum Syaariah Periode Tahun

2009 hingga 2014. Berdasarkan hasil penelitian tentang variabel independen

yang mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Perpembiayaanan di Bank Umum

Syariah Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Uji – F diperoleh diperoleh pengaruh secara bersamaan

dengan empat variabel independen CAR, NPF, DPK, dan suku bunga

SBIS terhadap variabel dependen pembiayaan (dapat dilihat pada

tabel). Berdasarkan Uji F diperoleh hasil bahwa nilai F hitung yang

telah di logaritma kan variabel Y nya sebesar 2.969 dan F tabel

sebesar 2.50 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05, dan F hitung (2.969 > 2.50) lebih

besar dari F tabel maka secara simultan variabel independen CAR,

NPL, DPK, dan SBIS berpengaruh terhadap dependen pembiayaan.

Page 96: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

80

2. Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar (+)

6,654 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung bertanda positif, maka secara

parsial variabel independen CAR berpengaruh signifikansi positif

terhadap variabel dependen pembiayaan. Dengan demikian hipotesis

bersifat positif. Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t

hitung sebesar (-) 6,499 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai hitung t bertanda

negatif, maka secara parsial variabel independen NPF berpengaruh

signifikansi positif terhadap variabel dependen pembiayaan. Dengan

demikian hipotesis bersifat negatif. Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil

bahwa nilai t hitung sebesar (+) 61,814 dengan tingkat signifikansi

0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai hitung

t bertanda positif, maka secara parsial variabel independen DPK

berpengaruh signifikansi positif terhadap variabel dependen

pembiayaan. Dengan demikian hipotesis bersifat positif. Berdasarkan

Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar (-) 8.027 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari

0,05 dan nilai hitung t bertanda negatif, maka secara parsial variabel

independen suku bunga SBIS berpengaruh signifikansi negatif

Page 97: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

81

terhadap variabel dependen pembiayaan. Dengan demikian hipotesis

bersifat negatif.

B. Keterbatasan

Hasil penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Hanya menentukan beberapa variabel yang berpengaruh dari penelitian

terdahulu.

2. Peneliti hanya melakukan studi lanjutan terhadap periode tahun.

C. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menamah wawasan pustaka bagi

ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pasar modal dan investasi, serta

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam

melakukan penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat memperhatikan

variabel-variabel makro dalam pengambilan keputusan investasi. Hal ini

penting dilakukan agar dapat memilih investasi yang lebih tepat dan terhindar

dari resiko kerugian.

D. Saran

Atas dasar kesimpulan di atas, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel

dominan yang mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Pembiayaan

Perbankan dalam Bank Umum Syariah.

Page 98: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

82

2. Diharapkan untuk menambah periode waktu agar data semakin banyak

dan bisa lebih baik dari penelitian ini.

3. Menambahkan analisis lanjutan selain regresi ketika mendapatkan faktor

baru yang telah diteliti.

Page 99: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

83

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Halim, dkk. “Banking Disintermediation and Its Implication for Moneter

Policy : The Case Of Indonesia” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. (Maret

2005): h.499-521.

Ali, Mashud. “Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko

Operasional. Jakarta : PT. Gramedia, 2004.

Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004.

Jakarta, 2004.

Bank Indonesia. Outlook Perbankan Syariah 2014. Jakarta: BI, 2014. Diakses pada

27 Agustus 2015 dari http://www.bi.go.id.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia,

2005.

Ety Rochaety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta :

Mitra Wacana Media, 2009.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009.

Ikatan Bankir Indonesia. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2014.

Indonesia, Bank. “Statistik Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 20 Agustus

2015 dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Default.aspx

Infobanknews.com. “Bank Asing Bakal Smackdown Bank BUMN”. Artikel diakses

pada 20 Agustus 2015 dari http://www.infobanknews.com/2007/03/Bank-Asing-

Bakal-Smackdown-Bank-BUMN/.

Kasmir. “Bank & Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2008.

Kontan.co.id. “BI Ubah Aturan GWM untuk Picu Pembiayaan”. Artikel diakses pada

21 Agustus 2015 dari http://kontan.co.id/BI-ubah-aturan-GWM-untuk-picu-

pembiayaan/

Page 100: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

84

Nurul Huda dan Mohammad Heykal. “Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis

dan Praktis”. Jakarta: Kencana, 2010.

PBI No. 10/11/PBI/2008 Tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS). SE BI No. 10/17/DPM Tanggal 31 Maret 2008 tentang Tata Cara

Transaksi Repo SBIS dengan Bang Indonesia. SE BI No. 10/40/DPM Tanggal 17

November 2008 Perihal Perubahan Atas SE BI No. 10/16/DPM Tanggal 31 Maret

208 Perihal Tata Cara Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

melalui Lelang.

Purna, Ibnu, Hamidi, Prima. “Pengaruh Krisis Keuangan Global terhadap Sektor

Finansial di Indonesia”. Jakarta : Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2009

Ramadhan, Shandy Bintang. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penyaluran Pembiayaan Perbankan (Studi Pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa Tahun 2007-2011).” Skripsi S1, Universitas Diponegoro, 2013.

Retnadi, Djoko. “Perilaku Penyaluran Pembiayaan Bank”. Jurnal Kajian Ekonomi

(2006) h.3

Sinungan, Muchdarsyah. “Manajemen Dana Bank”, ed.II. Jakarta : PT. Bumi Aksara,

2000.

Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso. “Bank & Lembaga

Keuangan Lain”. Jakarta : Salemba Empat, 2006.

Taswan. “Manajemen Perbankan”. Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2006.

Teguh, Muhammad. “Metodologi Penelitian Ekonomi”. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005.

Wibowo, Drajad H. “Bank Sulit Pacu Pembiayaan Pada 2010”. Artikel diakses pada

25 Agustus 2015 dari http://www.kompas.com/bank-sulit-pacu-pembiayaan-pada-

2010/

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.

Page 101: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lampiran-Lampiran Data CAR, NPF, SBIS, Pembiayaan, dan Analisis Regresi Berganda

Data CAR Bank BNI Syariah

NPF BNI Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari

0.10698

8

0.11026

9

0.24440

8

0.16370

6

0.15094

1

0.16648

2

Januari

0.03977

4

0.04002

6

0.03922

6

0.02557

3

0.02326

0

0.02528

6

Februari

0.10659

7

0.11081

5

0.23525

7

0.16357

4

0.15148

4

0.16679

2

Februari

0.03992

0

0.04081

7

0.03901

6

0.02584

2

0.02360

5

0.02635

4

Maret

0.10630

9

0.11132

5

0.22655

4

0.16342

7

0.15197

2

0.16707

0

Maret

0.04006

2

0.04156

6

0.03881

4

0.02609

8

0.02393

5

0.02736

3

April

0.10612

1

0.11179

8

0.21830

0

0.16326

4

0.15240

3

0.16731

6

April

0.04019

9

0.04227

2

0.03861

8

0.02633

9

0.02425

2

0.02831

5

Mei

0.10603

5

0.11223

4

0.21049

4

0.16308

6

0.15277

8

0.16752

9

Mei

0.04033

3

0.04293

6

0.03842

9

0.02656

7

0.02455

5

0.02921

0

Juni

0.10605

0

0.11263

3

0.20313

7

0.16289

3

0.15309

7

0.16771

1

Juni

0.04046

2

0.04355

8

0.03824

7

0.02678

1

0.02484

4

0.03004

7

Juli

0.10616

7

0.11299

6

0.19622

9

0.16268

5

0.15335

9

0.16786

1

Juli

0.04058

7

0.04413

7

0.03807

2

0.02698

1

0.02511

9

0.03082

6

Agustus

0.10638

5

0.11332

2

0.18976

9

0.16246

1

0.15356

6

0.16797

9

Agustus

0.04070

8

0.04467

3

0.03790

4

0.02716

7

0.02538

0

0.03154

7

Septemb

er

0.10670

4

0.11361

1

0.18375

8

0.16222

2

0.15371

6

0.16806

6

Septemb

er

0.04082

4

0.04516

8

0.03774

3

0.02733

9

0.02562

7

0.03221

1

Oktober

0.10712

5

0.11386

3

0.17819

6

0.16196

8

0.15380

9

0.16812

0

Oktober

0.04093

7

0.04562

0

0.03758

9

0.02749

8

0.02586

0

0.03281

7

Nopemb

er

0.10764

7

0.11407

8

0.17308

2

0.16169

9

0.15384

7

0.16814

2

Nopemb

er

0.04104

5

0.04603

0

0.03744

1

0.02764

2

0.02608

0

0.03336

6

Desembe

r

0.10827

1

0.11425

6

0.16841

6

0.16141

4

0.15382

8

0.16813

2

Desembe

r

0.04114

9

0.04639

7

0.03730

1

0.02777

3

0.02628

5

0.03385

7

Page 102: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data DPK BNI Syariah

SBIS Bank BNI Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 49,9508 72,1319

100,035

1

125,383

9

172,963

2

203,781

0

Januari 2,412 4,168 7,630 3,888 18,226 21,550

Februari 50,3292 72,7413

100,368

8

125,736

9

173,155

9

204,560

9

Februari 2,499 4,356 7,877 4,046 18,444 21,981

Maret 50,7206 73,3807

100,698

9

126,109

1

173,348

4

205,289

0

Maret 2,597 4,555 8,138 4,218 18,644 22,437

April 51,1251 74,0504

101,025

3

126,500

6

173,540

6

205,965

3

April 2,705 4,766 8,413 4,402 18,825 22,918

Mei 51,5426 74,7501

101,348

1

126,911

3

173,732

5

206,589

9

Mei 2,822 4,988 8,702 4,598 18,988 23,424

Juni 51,9731 75,4801

101,667

4

127,341

2

173,924

1

207,162

6

Juni 2,950 5,220 9,004 4,808 19,132 23,955

Juli 52,4167 76,2402

101,982

9

127,790

4

174,115

4

207,683

6

Juli 3,087 5,465 9,321 5,030 19,257 24,511

Agustus 52,8733 77,0304

102,294

9

128,258

8

174,306

4

208,152

7

Agustus 3,234 5,720 9,652 5,265 18,324 25,092

Septemb

er 53,3430 77,8508

102,603

2

128,746

4

174,497

1

208,570

1

Septembe

r 3,391 5,986 9,996 5,512 18,455 25,698

Oktober 53,8257 78,7013

102,907

9

129,253

3

174,687

5

208,935

7

Oktober 3,558 6,264 10,355 5,773 18,612 26,329

Nopemb

er 54,3215 79,5820

103,209

0

129,779

4

174,877

6

209,249

5

Nopembe

r 3,735 6,553 10,727 6,046 18,793 26,985

Desembe

r 54,8303 80,4929

103,506

5

130,324

7

175,067

4

209,511

6

Desembe

r 3,922 6,854 11,113 6,331 19,000 27,666

Page 103: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Bank Muamalat

NPF Muamalat

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.108996 0.114398 0.164200 0.161114 0.153753 0.168091

Januari 0.041249 0.046722 0.037168 0.027889 0.026477 0.034290

Februari 0.109822 0.114503 0.160432 0.160799 0.153622 0.168017

Februari 0.041345 0.047005 0.037041 0.027992 0.026655 0.034666

Maret 0.110750 0.114571 0.157112 0.160468 0.153434 0.167911

Maret 0.041437 0.047245 0.036922 0.028081 0.026819 0.034984

April 0.111779 0.114602 0.154241 0.160122 0.153191 0.167774

April 0.041524 0.047443 0.036809 0.028156 0.026969 0.035245

Mei 0.112910 0.114597 0.151819 0.159761 0.152891 0.167604

Mei 0.041608 0.047598 0.036704 0.028217 0.027105 0.035447

Juni 0.114142 0.114554 0.149846 0.159385 0.152534 0.167403

Juni 0.041687 0.047712 0.036605 0.028264 0.027227 0.035592

Juli 0.115475 0.114475 0.148321 0.158993 0.152122 0.167170

Juli 0.041762 0.047783 0.036514 0.028298 0.027335 0.035680

Agustus 0.116910 0.114359 0.147244 0.158586 0.151653 0.166904

Agustus 0.041833 0.047811 0.036429 0.028317 0.027430 0.035710

September 0.118446 0.114206 0.146616 0.158164 0.151128 0.166607

September 0.041899 0.047797 0.036351 0.028323 0.027510 0.035682

Oktober 0.120084 0.114017 0.146437 0.157727 0.150547 0.166278

Oktober 0.041962 0.047741 0.036280 0.028314 0.027577 0.035597

Nopember 0.121822 0.113790 0.146707 0.157274 0.149909 0.165917

Nopember 0.042020 0.047642 0.036216 0.028292 0.027630 0.035454

Desember 0.123663 0.113527 0.147425 0.156806 0.149216 0.165524

Desember 0.042074 0.047501 0.036159 0.028256 0.027669 0.035253

Data DPK Muamalat

SBIS Muamalat

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 46,4276 67,1720 95,4067 131,7710 170,8844 195,1431

Januari 2,132 5,752 2,975 16,853 18,324

Februari 46,6495 67,4195 95,8729 132,3178 171,0135 195,3027

Februari 2,101 2,788 5,832 2,981 17,165 18,455

Maret 46,8844 67,6972 96,3274 132,8469 171,1484 195,5234

Maret 2,079 2,842 5,926 3,000 17,458 18,612

April 47,1323 68,0049 96,7701 133,3582 171,2891 195,8052

April 2,068 2,906 6,034 3,032 17,732 18,793

Mei 47,3933 68,3429 97,2012 133,8518 171,4356 196,1481

Mei 2,067 2,982 6,155 3,076 17,988 19,000

Juni 47,6674 68,7110 97,6205 134,3276 171,5880 196,5521

Juni 2,075 3,069 6,291 3,133 18,226 19,231

Juli 47,9545 69,1092 98,0282 134,7856 171,7461 197,0171

Juli 2,093 3,167 6,440 3,203 18,444 19,488

Agustus 48,2546 69,5376 98,4241 135,2259 171,9101 197,5433

Agustus 2,122 3,276 6,604 3,285 18,644 19,769

September 48,5678 69,9962 98,8083 135,6484 172,0799 198,1306

September 2,160 3,397 6,781 3,380 18,825 20,075

Oktober 48,8940 70,4849 99,1807 136,0532 172,2556 198,7790

Oktober 2,208 3,529 6,973 3,488 18,988 20,406

Nopember 49,2332 71,0038 99,5415 136,4402 172,4370 199,4884

Nopember 2,266 3,672 7,178 3,608 19,132 20,763

Desember 49,5855 71,5528 99,8906 136,8095 172,6243 200,2590

Desember 2,334 3,826 7,397 3,742 19,257 21,144

Page 104: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Bank Syariah Mandiri

NPF Bank Syariah Mandiri

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.137438 0.110016 0.156155 0.155594 0.144940 0.162699

Januari 0.042306 0.046044 0.035861 0.027627 0.027247 0.032677

Februari 0.138985 0.109814 0.157453 0.155126 0.144282 0.162343

Februari 0.042345 0.045871 0.035829 0.027587 0.027277 0.032459

Maret 0.140136 0.109710 0.158882 0.154673 0.143715 0.162055

Maret 0.042371 0.045710 0.035813 0.027558 0.027311 0.032280

April 0.140892 0.109704 0.160443 0.154236 0.143240 0.161836

April 0.042386 0.045560 0.035815 0.027539 0.027351 0.032140

Mei 0.141254 0.109795 0.162134 0.153814 0.142857 0.161686

Mei 0.042388 0.045421 0.035835 0.027531 0.027395 0.032040

Juni 0.141220 0.109985 0.163957 0.153407 0.142565 0.161605

Juni 0.042379 0.045294 0.035872 0.027533 0.027445 0.031980

Juli 0.140790 0.110273 0.165911 0.153015 0.142365 0.161593

Juli 0.042358 0.045177 0.035926 0.027545 0.027499 0.031959

Agustus 0.139966 0.110658 0.167997 0.152639 0.142257 0.161649

Agustus 0.042326 0.045071 0.035997 0.027568 0.027558 0.031977

September 0.138747 0.111141 0.170214 0.152278 0.142240 0.161774

September 0.042281 0.044977 0.036086 0.027602 0.027622 0.032036

Oktober 0.137132 0.111723 0.172561 0.151932 0.142315 0.161968

Oktober 0.042225 0.044894 0.036192 0.027645 0.027690 0.032134

Nopember 0.135122 0.112402 0.175041 0.151601 0.142482 0.162230

Nopember 0.042157 0.044821 0.036316 0.027700 0.027764 0.032271

Desember 0.132717 0.113179 0.177651 0.151286 0.142740 0.162561

Desember 0.042077 0.044760 0.036457 0.027764 0.027842 0.032448

Data DPK Bank Syariah Mandiri

SBIS

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 44,0064 65,2950 109,7071 142,6947 179,3925 207,5457

Januari 2,478 2,561 5,592 3,361 10,773 12,795

Februari 44,2742 65,5091 110,5931 143,4636 180,0305 207,7955

Februari 2,537 2,601 5,580 3,353 10,864 13,033

Maret 44,5366 65,7235 111,5246 144,2645 180,7030 208,0848

Maret 2,586 2,641 5,575 3,346 10,967 13,280

April 44,7937 65,9382 112,5017 145,0976 181,4100 208,4136

April 2,627 2,681 5,577 3,338 11,083 13,535

Mei 45,0454 66,1532 113,5243 145,9628 182,1515 208,7819

Mei 2,659 2,721 5,587 3,331 11,211 13,798

Juni 45,2918 66,3685 114,5924 146,8600 182,9275 209,1898

Juni 2,681 2,761 5,603 3,324 11,352 14,070

Juli 45,5328 66,5841 115,7062 147,7894 183,7380 209,6371

Juli 2,695 2,802 5,626 3,317 11,506 14,350

Agustus 45,7684 66,8000 116,8654 148,7509 184,5830 210,1240

Agustus 2,699 2,843 5,657 3,310 11,673 14,639

September 45,9987 67,0161 118,0702 149,7445 185,4625 210,6505

September 2,694 2,884 5,694 3,303 11,852 14,935

Oktober 46,2236 67,2326 119,3206 150,7702 186,3765 211,2164

Oktober 2,681 2,926 5,739 3,296 12,043 15,241

Nopember 46,4432 67,4493 120,6165 151,8280 187,3250 211,8219

Nopember 2,658 2,967 5,791 3,289 12,248 15,555

Desember 46,6574 67,6664 121,9579 152,9179 188,3080 212,4668

Desember 2,626 3,009 5,850 3,283 12,465 15,877

Page 105: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Bank Mega Syariah

NPF Mega Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.114806 -1899234 0.169917 0.153353 0.146698 0.165113

Januari 0.045991 0.044379 0.037393 0.028104 0.028091 0.033145

Februari 0.112245 -1813787 0.167122 0.152969 0.146989 0.165492

Februari 0.045719 0.044354 0.037536 0.028178 0.028173 0.033381

Maret 0.109923 -1643769 0.164580 0.152501 0.147219 0.165848

Maret 0.045268 0.044354 0.037664 0.028252 0.028252 0.033637

April 0.107840 -1389180 0.162292 0.151948 0.147390 0.166184

April 0.044637 0.044379 0.037777 0.028325 0.028329 0.033912

Mei 0.105995 -1050019 0.160259 0.151312 0.147501 0.166498

Mei 0.043826 0.044429 0.037874 0.028397 0.028404 0.034206

Juni 0.104390 -0.626286 0.158480 0.150592 0.147553 0.166790

Juni 0.042835 0.044504 0.037956 0.028469 0.028477 0.034520

Juli 0.103023 -0.117982 0.156955 0.149788 0.147544 0.167061

Juli 0.041664 0.044604 0.038022 0.028539 0.028548 0.034853

Agustus 0.101895 0.474894 0.155684 0.148900 0.147476 0.167310

Agustus 0.040313 0.044729 0.038074 0.028610 0.028616 0.035206

September 0.101006 1152341 0.154667 0.147928 0.147348 0.167538

September 0.038783 0.044879 0.038110 0.028679 0.028683 0.035578

Oktober 0.100356 1914360 0.153905 0.146871 0.147161 0.167744

Oktober 0.037072 0.045054 0.038131 0.028748 0.028748 0.035970

Nopember 0.099945 2760950 0.153397 0.145731 0.146914 0.167929

Nopember 0.035182 0.045254 0.038136 0.028816 0.028810 0.036381

Desember 0.099773 3692112 0.153142 0.144507 0.146607 0.168092

Desember 0.033112 0.045479 0.038127 0.028883 0.028870 0.036812

Data DPK Mega Syariah

SBIS

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 37,0197 60,3361 90,4173 122,2590 165,1009 193,1959

Januari 1,943 2,106 5,268 3,282 14,911 11,118

Februari 37,1386 60,3954 90,6279 122,4828 165,3171 193,4235

Februari 1,881 2,142 5,437 3,320 14,493 10,941

Maret 37,2776 60,4717 90,8628 122,7165 165,5422 193,6430

Maret 1,831 2,179 5,589 3,353 14,095 10,787

April 37,4365 60,5648 91,1219 122,9603 165,7761 193,8544

April 1,793 2,215 5,724 3,382 13,717 10,656

Mei 37,6153 60,6748 91,4054 123,2140 166,0190 194,0577

Mei 1,766 2,252 5,842 3,406 13,358 10,548

Juni 37,8141 60,8017 91,7132 123,4778 166,2707 194,2528

Juni 1,752 2,289 5,943 3,427 13,019 10,463

Juli 38,0329 60,9454 92,0453 123,7515 166,5314 194,4399

Juli 1,749 2,327 6,027 3,444 12,700 10,402

Agustus 38,2717 61,1061 92,4017 124,0353 166,8010 194,6188

Agustus 1,758 2,365 6,093 3,457 12,401 10,364

September 38,5304 61,2836 92,7823 124,3290 167,0794 194,7896

September 1,778 2,403 6,143 3,465 12,121 10,349

Oktober 38,8091 61,4779 93,1873 124,6328 167,3668 194,9523

Oktober 1,811 2,441 6,175 3,470 11,862 10,357

Nopember 39,1078 61,6892 93,6167 124,9465 167,6631 195,1069

Nopember 1,855 2,480 6,190 3,471 11,621 10,389

Desember 39,4264 61,9173 94,0703 125,2703 167,9683 195,2533

Desember 1,911 2,519 6,188 3,467 11,401 10,443

Page 106: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR BCA Syariah

NPF BCA Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.102554 0.1075 0.159349 0.134095 0.141319 0.169061

Januari 0.015949 0.048278 0.038035 0.029148 0.029458 0.038817

Februari 0.102746 0.1160 0.159343 0.133085 0.141403 0.169147

Februari 0.014145 0.048446 0.037998 0.029206 0.029492 0.039222

Maret 0.103063 0.1228 0.159330 0.132373 0.141553 0.169176

Maret 0.012787 0.048532 0.037948 0.029255 0.029502 0.039580

April 0.103504 0.1278 0.159311 0.131958 0.141769 0.169149

April 0.011874 0.048536 0.037885 0.029294 0.029488 0.039892

Mei 0.104071 0.1328 0.159286 0.131841 0.142053 0.169066

Mei 0.011408 0.048459 0.037810 0.029325 0.029449 0.040159

Juni 0.104763 0.1329 0.159255 0.132023 0.142403 0.168926

Juni 0.011387 0.048299 0.037723 0.029346 0.029386 0.040380

Juli 0.105579 0.1329 0.159218 0.132502 0.142819 0.168730

Juli 0.011812 0.048057 0.037623 0.029359 0.029298 0.040555

Agustus 0.106521 0.1312 0.159174 0.133279 0.143303 0.168478

Agustus 0.012683 0.047734 0.037510 0.029362 0.029186 0.040684

September 0.107588 0.128 0.159124 0.134354 0.143853 0.168170

September 0.013999 0.047328 0.037385 0.029357 0.029050 0.040767

Oktober 0.108779 0.1229 0.159068 0.135727 0.144469 0.167805

Oktober 0.015762 0.046841 0.037248 0.029342 0.028890 0.040805

Nopember 0.110096 0.1160 0.159005 0.137398 0.145153 0.167384

Nopember 0.017970 0.046271 0.037098 0.029319 0.028705 0.040797

Desember 0.111538 0.1076 0.158936 0.139366 0.145903 0.166907

Desember 0.020624 0.045620 0.036935 0.029286 0.028496 0.040742

Data DPK BCA Syariah

SBIS

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 35,5415 59,6798 81,2073 117,7836 162,2767 183,2988

Januari 2,824 2,014 3,735 2,871 10,368 16,944

Februari 35,8403 59,8654 81,4878 118,1074 162,6853 183,6840

Februari 2,825 1,964 3,631 2,865 10,236 17,469

Maret 36,1210 60,0379 81,7744 118,4157 163,0576 184,0741

Maret 2,819 1,922 3,554 2,864 10,171 17,906

April 36,3835 60,1975 82,0670 118,7084 163,3935 184,4692

April 2,806 1,888 3,502 2,867 10,174 18,256

Mei 36,6278 60,3441 82,3657 118,9854 163,6931 184,8692

Mei 2,786 1,861 3,477 2,874 10,245 18,518

Juni 36,8540 60,4776 82,6704 119,2469 163,9564 185,2742

Juni 2,760 1,842 3,479 2,885 10,383 18,693

Juli 37,0620 60,5981 82,9811 119,4929 164,1834 185,6841

Juli 2,727 1,831 3,507 2,901 10,589 18,780

Agustus 37,2518 60,7057 83,2979 119,7232 164,3740 186,0990

Agustus 2,687 1,828 3,561 2,921 10,863 18,780

September 37,4235 60,8002 83,6208 119,9379 164,5283 186,5188

September 2,640 1,832 3,642 2,945 11,204 18,692

Oktober 37,5770 60,8817 83,9496 120,1371 164,6463 186,9435

Oktober 2,587 1,845 3,749 2,974 11,614 18,517

Nopember 37,7123 60,9502 84,2846 120,3207 164,7280 187,3732

Nopember 2,527 1,865 3,883 3,006 12,090 18,254

Desember 37,8295 61,0058 84,6255 120,4887 164,7733 187,8079

Desember 2,460 1,892 4,043 3,043 12,635 17,904

Page 107: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Bank BRI Syariah

NPF BRI Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.122306 0.142129 0.189430 0.153235 0.150874 0.164951

Januari 0.040159 0.041063 0.035784 0.028880 0.027038 0.038673

Februari 0.123612 0.143451 0.191923 0.155313 0.151583 0.164421

Februari 0.043016 0.040408 0.035637 0.028845 0.026832 0.038610

Maret 0.124656 0.144620 0.194169 0.157202 0.152184 0.163894

Maret 0.045628 0.039832 0.035519 0.028816 0.026652 0.038583

April 0.125440 0.145637 0.196167 0.158902 0.152678 0.163371

April 0.047997 0.039334 0.035430 0.028793 0.026500 0.038594

Mei 0.125962 0.146501 0.197917 0.160413 0.153064 0.162852

Mei 0.050122 0.038914 0.035369 0.028776 0.026375 0.038641

Juni 0.126223 0.147212 0.199419 0.161735 0.153342 0.162336

Juni 0.052003 0.038573 0.035336 0.028766 0.026277 0.038725

Juli 0.126223 0.147770 0.200673 0.162869 0.153513 0.161823

Juli 0.053641 0.038311 0.035332 0.028761 0.026207 0.038846

Agustus 0.125962 0.148176 0.201680 0.163813 0.153577 0.161314

Agustus 0.055034 0.038127 0.035356 0.028764 0.026163 0.039003

September 0.125440 0.148429 0.202438 0.164569 0.153532 0.160809

September 0.056184 0.038021 0.035409 0.028772 0.026146 0.039198

Oktober 0.124656 0.148529 0.202948 0.165135 0.153380 0.160307

Oktober 0.057091 0.037994 0.035490 0.028786 0.026157 0.039429

Nopember 0.123612 0.148476 0.203211 0.165513 0.153120 0.159808

Nopember 0.057753 0.038046 0.035600 0.028807 0.026194 0.039697

Desember 0.122306 0.148270 0.203225 0.165702 0.152753 0.159313

Desember 0.058172 0.038176 0.035738 0.028834 0.026259 0.040002

Data DPK BRI Syariah

SBIS BRI Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 40,3707 62,6264 102,6283 135,9726 174,4275 213,1513

Januari 2,578 2,737 5,414 3,319 12,933 13,206

Februari 40,7039 62,8688 102,9677 136,3562 174,6515 213,8754

Februari 2,584 2,720 5,419 3,250 12,546 13,312

Maret 41,0315 63,1086 103,3527 136,7719 174,9100 214,6389

Maret 2,590 2,700 5,411 3,185 12,206 13,391

April 41,3538 63,3458 103,7831 137,2197 175,2030 215,4420

April 2,596 2,675 5,391 3,127 11,913 13,441

Mei 41,6705 63,5804 104,2592 137,6996 175,5305 216,2845

Mei 2,602 2,647 5,359 3,073 11,667 13,464

Juni 41,9819 63,8124 104,7807 138,2117 175,8925 217,1666

Juni 2,609 2,615 5,314 3,026 11,470 13,459

Juli 42,2877 64,0419 105,3479 138,7558 176,2890 218,0883

Juli 2,615 2,580 5,257 2,983 11,319 13,426

Agustus 42,5882 64,2687 105,9605 139,3320 176,7200 219,0494

Agustus 2,622 2,541 5,188 2,946 11,216 13,365

September 42,8831 64,4929 106,6188 139,9404 177,1855 220,0501

September 2,629 2,498 5,107 2,915 11,160 13,277

Oktober 43,1727 64,7145 107,3225 140,5808 177,6855 221,0903

Oktober 2,636 2,451 5,013 2,888 11,152 13,160

Nopember 43,4567 64,9336 108,0718 141,2533 178,2200 222,1700

Nopember 2,643 2,401 4,907 2,868 11,192 13,016

Desember 43,7353 65,1500 108,8667 141,9580 178,7890 223,2892

Desember 2,651 2,347 4,789 2,852 11,278 12,844

Page 108: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR BJB Syariah

NPF BJB Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.110379 0.142980 0.202678 0.162011 0.143423 0.159401

Januari 0.051991 0.040734 0.037278 0.029315 0.026748 0.041453

Februari 0.108986 0.142676 0.202209 0.161977 0.143025 0.158888

Februari 0.052189 0.040922 0.037416 0.029335 0.026850 0.041784

Maret 0.107766 0.142426 0.201507 0.161909 0.142664 0.158355

Maret 0.052410 0.041090 0.037524 0.029344 0.026962 0.042107

April 0.106721 0.142230 0.200569 0.161807 0.142339 0.157801

April 0.052654 0.041238 0.037603 0.029340 0.027085 0.042419

Mei 0.105848 0.142088 0.199397 0.161671 0.142050 0.157226

Mei 0.052920 0.041366 0.037653 0.029323 0.027218 0.042722

Juni 0.105150 0.142001 0.197990 0.161501 0.141798 0.156630

Juni 0.053210 0.041474 0.037674 0.029294 0.027362 0.043015

Juli 0.104625 0.141967 0.196348 0.161296 0.141581 0.156013

Juli 0.053523 0.041561 0.037666 0.029252 0.027516 0.043298

Agustus 0.104273 0.141988 0.194472 0.161058 0.141400 0.155376

Agustus 0.053858 0.041629 0.037628 0.029198 0.027681 0.043572

September 0.104096 0.142063 0.192361 0.160786 0.141256 0.154717

September 0.054216 0.041676 0.037562 0.029131 0.027856 0.043836

Oktober 0.104091 0.142192 0.190015 0.160480 0.141148 0.154038

Oktober 0.054598 0.041703 0.037466 0.029052 0.028041 0.044090

Nopember 0.104261 0.142376 0.187434 0.160139 0.141075 0.153338

Nopember 0.055002 0.041710 0.037341 0.028960 0.028237 0.044334

Desember 0.104604 0.142613 0.184619 0.159765 0.141039 0.152617

Desember 0.055429 0.041697 0.037187 0.028856 0.028443 0.044569

Data DPK BJB Syariah

SBIS BJB Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 31,3947 56,8026 88,6076 114,1840 163,5228 190,8006

Januari 2,860 2,444 4,646 3,999 3,188 14,304

Februari 31,6882 57,0492 88,8340 114,3030 163,5483 190,8727

Februari 2,776 2,526 4,734 4,016 3,261 15,168

Maret 31,9838 57,2915 89,0568 114,4421 163,5903 190,9597

Maret 2,699 2,598 4,815 4,023 3,418 15,914

April 32,2815 57,5294 89,2759 114,6012 163,6489 191,0616

April 2,631 2,662 4,890 4,023 3,657 16,542

Mei 32,5814 57,7629 89,4914 114,7804 163,7240 191,1784

Mei 2,571 2,718 4,959 4,014 3,978 17,051

Juni 32,8834 57,9921 89,7032 114,9795 163,8156 191,3100

Juni 2,519 2,765 5,021 3,997 4,382 17,443

Juli 33,1876 58,2169 89,9114 115,1987 163,9237 191,4565

Juli 2,475 2,803 5,076 3,972 4,869 17,717

Agustus 33,4939 58,4373 90,1159 115,4380 164,0483 191,6179

Agustus 2,440 2,833 5,126 3,938 5,438 17,872

September 33,8024 58,6534 90,3168 115,6973 164,1895 191,7941

September 2,413 2,854 5,168 3,896 6,090 17,909

Oktober 34,1129 58,8650 90,5140 115,9766 164,3472 191,9852

Oktober 2,394 2,867 5,205 3,846 6,824 17,829

Nopember 34,4257 59,0724 90,7075 116,2759 164,5214 192,1912

Nopember 2,383 2,871 5,234 3,788 7,641 17,630

Desember 34,7405 59,2753 90,8974 116,5953 164,7121 192,4121

Desember 2,380 2,866 5,258 3,721 8,540 17,313

Page 109: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Bank Panin Syariah

NPF Panin Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.109805 0.154566 0.157984 0.158811 0.145144 0.150221

Januari 0.057600 0.041365 0.035994 0.028276 0.029686 0.044860

Februari 0.110298 0.155428 0.157940 0.158391 0.145008 0.149528

Februari 0.058001 0.041324 0.035824 0.028166 0.029870 0.045073

Maret 0.110769 0.156187 0.157926 0.157961 0.144736 0.148883

Maret 0.058352 0.041276 0.035667 0.028064 0.030022 0.045273

April 0.111217 0.156841 0.157943 0.157519 0.144327 0.148287

April 0.058654 0.041220 0.035523 0.027968 0.030140 0.045460

Mei 0.111642 0.157391 0.157990 0.157066 0.143783 0.147740

Mei 0.058907 0.041156 0.035392 0.027879 0.030227 0.045635

Juni 0.112044 0.157837 0.158068 0.156602 0.143102 0.147241

Juni 0.059111 0.041084 0.035275 0.027797 0.030280 0.045798

Juli 0.112423 0.158178 0.158176 0.156127 0.142286 0.146791

Juli 0.059265 0.041005 0.035171 0.027722 0.030301 0.045948

Agustus 0.112780 0.158416 0.158315 0.155641 0.141333 0.146390

Agustus 0.059370 0.040918 0.035080 0.027654 0.030289 0.046085

September 0.113113 0.158549 0.158484 0.155144 0.140244 0.146037

September 0.059425 0.040824 0.035002 0.027593 0.030245 0.046210

Oktober 0.113423 0.158578 0.158684 0.154636 0.139019 0.145733

Oktober 0.059431 0.040722 0.034938 0.027539 0.030167 0.046323

Nopember 0.113711 0.158503 0.158915 0.154116 0.137658 0.145478

Nopember 0.059388 0.040612 0.034886 0.027491 0.030058 0.046423

Desember 0.113975 0.158324 0.159176 0.153586 0.136161 0.145271

Desember 0.059296 0.040495 0.034848 0.027451 0.029915 0.046510

Data DPK Panin Syariah

SBIS Panin Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 28,5224 54,2704 85,3487 120,1479 168,8736 195,2773

Januari 3,286 1,879 3,739 3,649 4,343 5,028

Februari 28,6644 54,3691 85,6860 120,3054 169,1717 195,4123

Februari 3,424 1,782 3,735 3,637 4,365 5,080

Maret 28,8199 54,4816 86,0135 120,4681 169,4540 195,5440

Maret 3,541 1,702 3,739 3,628 4,390 5,127

April 28,9889 54,6080 86,3313 120,6358 169,7204 195,6724

April 3,637 1,638 3,753 3,623 4,419 5,168

Mei 29,1716 54,7482 86,6393 120,8087 169,9709 195,7974

Mei 3,712 1,592 3,775 3,621 4,450 5,203

Juni 29,3679 54,9023 86,9376 120,9866 170,2054 195,9192

Juni 3,766 1,563 3,806 3,623 4,485 5,233

Juli 29,5777 55,0702 87,2261 121,1697 170,4241 196,0376

Juli 3,799 1,551 3,847 3,627 4,523 5,257

Agustus 29,8011 55,2520 87,5049 121,3579 170,6269 196,1527

Agustus 3,811 1,555 3,896 3,635 4,564 5,276

September 30,0381 55,4476 87,7740 121,5512 170,8137 196,2644

September 3,802 1,577 3,954 3,646 4,609 5,289

Oktober 30,2887 55,6570 88,0333 121,7496 170,9847 196,3729

Oktober 3,772 1,616 4,022 3,661 4,657 5,297

Nopember 30,5529 55,8803 88,2828 121,9532 171,1397 196,4780

Nopember 3,721 1,672 4,098 3,678 4,708 5,299

Desember 30,8306 56,1175 88,5227 122,1618 171,2789 196,5799

Desember 3,649 1,745 4,183 3,700 4,762 5,296

Page 110: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Bank Syariah Bukopin

NPF Syariah Bukopin

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.113869 0.142980 0.162232 0.152432 0.144055 0.144781

Januari 0.058360 0.039939 0.035733 0.027782 0.028350 0.046585

Februari 0.114103 0.142676 0.162438 0.151905 0.143721 0.144685

Februari 0.058202 0.039825 0.035683 0.027740 0.028201 0.046648

Maret 0.114328 0.142426 0.162559 0.151392 0.143418 0.144652

Maret 0.058029 0.039720 0.035608 0.027690 0.028077 0.046698

April 0.114544 0.142230 0.162594 0.150894 0.143147 0.144681

April 0.057839 0.039627 0.035508 0.027632 0.027979 0.046735

Mei 0.114753 0.142088 0.162544 0.150411 0.142908 0.144773

Mei 0.057633 0.039543 0.035383 0.027565 0.027907 0.046760

Juni 0.114953 0.142001 0.162409 0.149942 0.142701 0.144927

Juni 0.057412 0.039470 0.035233 0.027490 0.027861 0.046773

Juli 0.115144 0.141967 0.162188 0.149488 0.142526 0.145144

Juli 0.057174 0.039408 0.035058 0.027407 0.027840 0.046773

Agustus 0.115328 0.141988 0.161882 0.149048 0.142383 0.145423

Agustus 0.056921 0.039356 0.034858 0.027315 0.027845 0.046760

September 0.115503 0.142063 0.161490 0.148623 0.142272 0.145765

September 0.056652 0.039314 0.034633 0.027215 0.027875 0.046735

Oktober 0.115669 0.142192 0.161013 0.148213 0.142193 0.146169

Oktober 0.056366 0.039283 0.034383 0.027107 0.027931 0.046698

Nopember 0.115828 0.142376 0.160450 0.147817 0.142146 0.146635

Nopember 0.056065 0.039262 0.034108 0.026990 0.028013 0.046648

Desember 0.115978 0.142613 0.159802 0.147436 0.142130 0.147165

Desember 0.055747 0.039252 0.033808 0.026865 0.028121 0.046585

Data DPK Syariah Bukopin

SBIS Syariah Bukopin

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 25,6078 53,5180 79,0464 115,4673 157,1800 189,1246

Januari 1,547 3,078 4,604 4,687 4,932 4,362

Februari 26,1792 53,6196 79,0629 115,0462 157,3359 189,5324

Februari 1,531 3,114 4,463 4,469 4,868 4,337

Maret 26,7103 53,7198 79,1028 114,6724 157,5180 189,9082

Maret 1,531 3,137 4,334 4,269 4,807 4,317

April 27,2011 53,8183 79,1662 114,3458 157,7264 190,2522

April 1,547 3,146 4,217 4,088 4,750 4,300

Mei 27,6517 53,9154 79,2530 114,0665 157,9611 190,5644

Mei 1,579 3,141 4,111 3,925 4,696 4,287

Juni 28,0620 54,0109 79,3633 113,8345 158,2221 190,8446

Juni 1,626 3,123 4,016 3,780 4,645 4,279

Juli 28,4320 54,1049 79,4970 113,6498 158,5093 191,0931

Juli 1,690 3,091 3,933 3,654 4,597 4,274

Agustus 28,7617 54,1974 79,6542 113,5124 158,8229 191,3096

Agustus 1,769 3,045 3,862 3,547 4,553 4,273

September 29,0511 54,2883 79,8349 113,4223 159,1627 191,4943

September 1,865 2,986 3,802 3,458 4,512 4,276

Oktober 29,3003 54,3778 80,0390 113,3794 159,5288 191,6471

Oktober 1,976 2,913 3,754 3,387 4,474 4,283

Nopember 29,5092 54,4656 80,2666 113,3838 159,9211 191,7681

Nopember 2,103 2,826 3,717 3,335 4,439 4,293

Desember 29,6778 54,5520 80,5177 113,4355 160,3398 191,8572

Desember 2,246 2,725 3,692 3,301 4,407 4,308

Page 111: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Bank Victoria Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

NPF Victoria Syariah

Januari 0.117030 0.0369 0.156272 0.146225 0.149630 0.149742

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Februari 0.117125 0.0276 0.155571 0.145908 0.149158 0.150313

Januari 0.054007 0.039434 0.032854 0.026401 0.028933 0.045600

Maret 0.117173 0.0191 0.154901 0.145642 0.148690 0.150863

Februari 0.053717 0.039437 0.032531 0.026273 0.029063 0.045551

April 0.117176 0.0115 0.154264 0.145425 0.148226 0.151392

Maret 0.053470 0.039442 0.032209 0.026151 0.029191 0.045527

Mei 0.117131 0.047 0.153658 0.145258 0.147764 0.151901

April 0.053266 0.039450 0.031888 0.026034 0.029316 0.045529

Juni 0.117040 0.011 0.153084 0.145142 0.147307 0.152388

Mei 0.053104 0.039462 0.031568 0.025923 0.029438 0.045557

Juli 0.116903 0.06186 0.152543 0.145075 0.146853 0.152855

Juni 0.052986 0.039475 0.031250 0.025818 0.029558 0.045611

Agustus 0.116719 0.01 0.152033 0.145058 0.146402 0.153301

Juli 0.052911 0.039492 0.030934 0.025718 0.029675 0.045690

September 0.116488 0.0137 0.151555 0.145092 0.145955 0.153726

Agustus 0.052879 0.039512 0.030618 0.025623 0.029788 0.045795

Oktober 0.116211 0.1630 0.151109 0.145175 0.145511 0.154130

September 0.052891 0.039534 0.030304 0.025534 0.029900 0.045925

Nopember 0.115887 0.1798 0.150696 0.145308 0.145071 0.154513

Oktober 0.052945 0.039559 0.029992 0.025451 0.030008 0.046081

Desember 0.115517 0.1882 0.150314 0.145492 0.144634 0.154876

Nopember 0.053042 0.039587 0.029681 0.025373 0.030113 0.046263

Desember 0.053182 0.039617 0.029371 0.025301 0.030216 0.046471

Data DPK Victoria Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

SBIS Bank Victoria Syariah

Januari 16,7325 52,7490 78,3279 119,0985 154,9002 179,3725

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Februari 16,9262 52,7203 78,6761 119,4431 155,3822 179,6174

Januari 2,122 2,486 5,528 6,428 5,396 5,570

Maret 17,1236 52,7036 78,9920 119,7139 155,8322 179,8746

Februari 2,140 2,448 5,683 6,594 5,403 5,566

April 17,3247 52,6989 79,2756 119,9107 156,2502 180,1441

Maret 2,152 2,418 5,811 6,723 5,408 5,556

Mei 17,5293 52,7062 79,5270 120,0336 156,6361 180,4259

April 2,161 2,397 5,910 6,815 5,414 5,541

Juni 17,7377 52,7255 79,7460 120,0826 156,9900 180,7200

Mei 2,164 2,383 5,982 6,871 5,419 5,520

Juli 17,9497 52,7567 79,9327 120,0577 157,3118 181,0264

Juni 2,164 2,377 6,025 6,890 5,423 5,493

Agustus 18,1653 52,7999 80,0872 119,9589 157,6016 181,3451

Juli 2,159 2,380 6,041 6,873 5,428 5,460

September 18,3847 52,8552 80,2094 119,7861 157,8594 181,6762

Agustus 2,149 2,390 6,029 6,819 5,431 5,422

Oktober 18,6076 52,9224 80,2992 119,5395 158,0851 182,0195

September 2,135 2,408 5,988 6,728 5,435 5,378

Nopember 18,8342 53,0016 80,3568 119,2189 158,2787 182,3751

Oktober 2,116 2,434 5,920 6,601 5,438 5,328

Desember 19,0645 53,0928 80,3821 118,8244 158,4404 182,7431

Nopember 2,093 2,469 5,823 6,437 5,440 5,272

Desember 2,066 2,511 5,699 6,237 5,442 5,211

Page 112: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR Maybank Syariah

NPF Maybank Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.113826 0.153589 0.147133 0.148522 0.124415 0.154671

Januari 0.057288 0.041388 0.028848 0.025698 0.031210 0.048657

Februari 0.113416 0.153388 0.146934 0.148688 0.123070 0.155015

Februari 0.057350 0.041352 0.028550 0.025617 0.031270 0.048834

Maret 0.113014 0.153270 0.146886 0.148787 0.122013 0.155361

Maret 0.057290 0.041245 0.028262 0.025523 0.031289 0.048955

April 0.112618 0.153235 0.146988 0.148818 0.121244 0.155709

April 0.057109 0.041067 0.027985 0.025414 0.031268 0.049020

Mei 0.112229 0.153282 0.147240 0.148782 0.120763 0.156059

Mei 0.056806 0.040820 0.027718 0.025292 0.031207 0.049028

Juni 0.111847 0.153412 0.147644 0.148678 0.120571 0.156411

Juni 0.056382 0.040503 0.027462 0.025156 0.031106 0.048980

Juli 0.111472 0.153624 0.148198 0.148508 0.120667 0.156765

Juli 0.055836 0.040115 0.027216 0.025006 0.030964 0.048876

Agustus 0.111104 0.153919 0.148903 0.148269 0.121051 0.157121

Agustus 0.055169 0.039658 0.026981 0.024842 0.030782 0.048716

September 0.110743 0.154297 0.149758 0.147964 0.121723 0.157480

September 0.054380 0.039130 0.026756 0.024664 0.030560 0.048499

Oktober 0.110389 0.154758 0.150765 0.147591 0.122683 0.157840

Oktober 0.053469 0.038532 0.026541 0.024473 0.030297 0.048226

Nopember 0.110041 0.155301 0.151922 0.147151 0.123932 0.158202

Nopember 0.052437 0.037864 0.026337 0.024267 0.029995 0.047897

Desember 0.109701 0.155926 0.153229 0.146643 0.125469 0.158567

Desember 0.051284 0.037126 0.026143 0.024048 0.029652 0.047511

Data DPK Maybank Syariah

SBIS Maybank Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 14,6926 53,3399 74,5428 114,3416 149,1696 177,6265

Januari 1,767 3,180 3,392 5,722 5,507 5,408

Februari 14,8425 53,3469 74,5188 114,2312 149,3701 177,6630

Februari 1,786 3,146 3,385 5,248 5,544 5,388

Maret 14,9960 53,3496 74,5316 114,1689 149,5991 177,7173

Maret 1,805 3,110 3,395 4,836 5,575 5,371

April 15,1532 53,3479 74,5811 114,1546 149,8566 177,7894

April 1,824 3,074 3,422 4,485 5,601 5,356

Mei 15,3141 53,3419 74,6675 114,1885 150,1427 177,8794

Mei 1,844 3,036 3,466 4,196 5,622 5,343

Juni 15,4786 53,3316 74,7906 114,2705 150,4572 177,9872

Juni 1,863 2,998 3,528 3,968 5,637 5,333

Juli 15,6468 53,3169 74,9504 114,4005 150,8002 178,1128

Juli 1,883 2,958 3,607 3,801 5,647 5,325

Agustus 15,8186 53,2979 75,1471 114,5786 151,1718 178,2563

Agustus 1,904 2,918 3,704 3,696 5,652 5,320

September 15,9941 53,2746 75,3805 114,8048 151,5718 178,4176

September 1,924 2,876 3,818 3,653 5,651 5,317

Oktober 16,1732 53,2469 75,6507 115,0792 152,0004 178,5967

Oktober 1,945 2,834 3,949 3,671 5,645 5,316

Nopember 16,3560 53,2149 75,9577 115,4016 152,4575 178,7936

Nopember 1,966 2,790 4,098 3,750 5,634 5,318

Desember 16,5424 53,1786 76,3014 115,7721 152,9430 179,0083

Desember 1,988 2,745 4,264 3,891 5,617 5,322

Page 113: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Data CAR BTPN Syariah

NPF BTPN Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 0.109368 0.156635 0.154688 0.146068 0.127294 0.158934

Januari 0.050009 0.036317 0.025960 0.023814 0.029268 0.047070

Februari 0.109041 0.157426 0.156297 0.145426 0.129407 0.159302

Februari 0.048612 0.035439 0.025787 0.023567 0.028845 0.046572

Maret 0.108722 0.158299 0.158056 0.144716 0.131808 0.159673

Maret 0.047094 0.034490 0.025625 0.023306 0.028381 0.046018

April 0.108409 0.159255 0.159967 0.143939 0.134498 0.160046

April 0.045455 0.033472 0.025473 0.023031 0.027877 0.045407

Mei 0.108104 0.160294 0.162028 0.143094 0.137476 0.160421

Mei 0.043694 0.032383 0.025331 0.022742 0.027332 0.044741

Juni 0.107805 0.161416 0.164240 0.142183 0.140742 0.160798

Juni 0.041811 0.031224 0.025200 0.022439 0.026747 0.044018

Juli 0.107514 0.162620 0.166602 0.141203 0.144296 0.161177

Juli 0.039807 0.029995 0.025079 0.022123 0.026122 0.043239

Agustus 0.107229 0.163907 0.169115 0.140157 0.148138 0.161559

Agustus 0.037681 0.028695 0.024968 0.021792 0.025457 0.042403

September 0.106951 0.165276 0.171779 0.139043 0.152269 0.161942

September 0.035434 0.027326 0.024868 0.021448 0.024752 0.041511

Oktober 0.106680 0.166728 0.174594 0.137862 0.156688 0.162327

Oktober 0.033065 0.025886 0.024779 0.021089 0.024006 0.040564

Nopember 0.106416 0.168263 0.177559 0.136613 0.161395 0.162715

Nopember 0.030575 0.024377 0.024700 0.020717 0.023220 0.039559

Desember 0.106159 0.169880 0.180675 0.135297 0.166390 0.163105

Desember 0.027963 0.022797 0.024631 0.020331 0.022393 0.038499

Data DPK BTPN Syariah

SBIS BTPN Syariah

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 16,7325 52,9179 77,6986 119,4176 148,9870 178,5790

Januari 1,564 3,514 4,837 16,196 4,562 4,904

Februari 16,9262 52,9769 77,2334 118,7301 148,8455 178,4016

Februari 1,580 3,492 4,621 14,985 4,586 4,937

Maret 17,1236 53,0316 76,8049 118,0907 148,7324 178,2420

Maret 1,595 3,468 4,423 13,836 4,611 4,972

April 17,3247 53,0819 76,4133 117,4993 148,6478 178,1002

April 1,611 3,444 4,242 12,748 4,637 5,007

Mei 17,5293 53,1279 76,0583 116,9561 148,5918 177,9763

Mei 1,628 3,419 4,078 11,721 4,663 5,043

Juni 17,7377 53,1696 75,7402 116,4610 148,5642 177,8702

Juni 1,644 3,393 3,931 10,756 4,690 5,080

Juli 17,9497 53,2069 75,4588 116,0140 148,5652 177,7819

Juli 1,661 3,365 3,802 9,853 4,718 5,117

Agustus 18,1653 53,2399 75,2142 115,6150 148,5947 177,7114

Agustus 1,678 3,337 3,690 9,011 4,747 5,156

September 18,3847 53,2686 75,0064 115,2641 148,6526 177,6588

September 1,695 3,308 3,596 8,230 4,777 5,195

Oktober 18,6076 53,2929 74,8353 114,9614 148,7391 177,6240

Oktober 1,713 3,277 3,519 7,511 4,807 5,235

Nopember 18,8342 53,3129 74,7010 114,7067 148,8541 177,6070

Nopember 1,731 3,246 3,459 6,853 4,839 5,275

Desember 19,0645 53,3286 74,6035 114,5001 148,9976 177,6078

Desember 1,749 3,213 3,417 6,257 4,871 5,317

Page 114: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Pembiayaan

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 38.572 47.140 69.724 101.689 149.672 181.398

Februari 39.188 48.479 71.449 103.713 154.072 181.772

Maret 39.308 50.206 74.253 109.116 161.080 184.964

April 40.342 51.651 75.726 108.767 163.407 187.885

Mei 41.012 53.223 78.619 112.844 167.259 189.690

Juni 42.195 55.801 82.616 117.592 171.227 193.136

Juli 42.765 57.633 84.556 120.910 174.486 194.079

Agustus 43.633 60.275 90.540 124.946 174.537 193.983

September 44.523 60.970 92.839 130.357 177.320 196.563

Oktober 44.872 62.995 96.805 135.581 179.284 196.491

Nopember 45.726 65.942 99.427 140.318 180.830 198.376

Desember 46.886 68.181 102.655 147.505 184.120 199.330

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .994a .988 .987 6.468877 .988 1335.364 4 67 .000 .273

a. Predictors: (Constant), SBIS_X4, NPF_X2, CAR_X1, DPK_X3

b. Dependent Variable: Pembiayaan_Y

Page 115: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 223520.498 4 55880.125 1.335E3 .000a

Residual 2803.706 67 41.846

Total 226324.205 71

a. Predictors: (Constant), SBIS_X4, NPF_X2, CAR_X1, DPK_X3

b. Dependent Variable:

Pembiayaan_Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 21.957 8.242 2.664 .010

CAR_X1 -137.973 42.304 -.053 -3.261 .002 .694 1.441

NPF_X2 -54.137 105.533 -.009 -.513 .610 .619 1.616

DPK_X3 1.028 .024 1.049 42.962 .000 .310 3.223

SBIS_X4 -.555 .274 -.047 -2.028 .047 .343 2.919

a. Dependent Variable: Pembiayaan_Y

Page 116: Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30117/1/NIA... · FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM . UNIVERSITAS ISLAM NEGERI