pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja dan...
TRANSCRIPT
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
NANDIKA PUTRI MAULIDA
NIM: 11150810000089
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Nandika Putri Maulida
2. TempatTanggal Lahir : Jakarta, 22 Juli 1997
3. Alamat : Jalan Ciputat Raya, Blok Kembang Timur. No.7
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
4. Agama : Islam
5. NamaAyah : Poniman
6. NamaIbu : Karyatin
7. Nomor Telepon : 087884337001
8. Email : [email protected]
B. Pendidikan Formal
1. 2003-2009 : SDS Hang Tuah 4
2. 2009-2012 : SMP 161 Negeri Jakarta Selatan
3. 2012-2015 : SMA 29 Negeri Jakarta Selatan
4. 2015-2019 :Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
1. 2015-2016 : Kader Organisasi HMI
2. 2015-2017 : Anggota Tari Saman FEB UIN Jakarta
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya
Organisasi Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja secara parsial maupun simultan
terhadap Kinerja Karyawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan sekunder yang diperoleh dari lapangan dan data pustaka. Sampel pada
penelitian ini adalah 94 orang karyawan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Daerah Tangsel. Dengan menggunakan metode Teknik Sampling Jenuh.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 22.
Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan
Kerja dan Lingkungan Kerja secara parsial maupun simultan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Daerah Tangsel.
Kata kunci: Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja
Karyawan.
vii
ABSTRACT
This study aims to research the influence of Organizational Culture of
Job Satisfaction and Work Environment and simultaneously on Employee
Performance. The data used in this study are primary and secondary data
obtained from the field and library data. The sample in this study were 94
employees at PT. BNI Syariah Bank South Tangerang Regional Branch Office. By
using the Saturated Sampling Technique method. This type of research is
quantitative. The analytical method used is multiple linear regression analysis
using SPSS 22.
The results of this study indicate the influence of Organizational Culture, Job
Satisfaction and Work Environment partially or simultaneously has a significant
influence on employee performance at PT. BNI Syariah Bank South Tangerang
Regional Branch Office.
Keywords: Organizational Culture, Work Environment, Job Satisfaction,
Employee Performance.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, nikmat dan kasih sayang-Nya kepada penulis selama ini, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus
Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Tangerang Selatan)” dengan baik.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah
Shallallahu ‘Alaii Wassalam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat – syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dengan selesainya penyusunan dan penulisan skripsi ini
tentu dengan dukungan, bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang
terbaik yang ada di sekeliling penulis. Penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis. Adapun ungkapan terimakasih ini penulis tunjukan kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan do’a dan dukungan
moril tiada henti, restu serta dukungan moril maupun materi dan juga
semangat kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini hingga
akhirnya selesai.
2. Untuk Bapak Hemmy Fauzan S.E, M.M. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing penulis dengan sabra dan bersedia untuk
meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan ajaran dan arahan
sehingga terselesaikannya skripsi ini.
ix
3. Untuk Ibu Murdiyah Hayati dan Ibu Amalia MSM, selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Fathurozi LC, MA. & Ibu Leis Suzanawaty, S.E M.Si. selaku
pembimbing akademik yang banyak memberikan arahan dan motivasi
dari awal hingga masa akhir perkuliahan.
5. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan, serta jajaran
karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan pelayanan selama perkuliahan dan membantu proses
sistematis dalam penyelesaian skripsi.
6. Adrian marvin yang tiada hentinya selalu memberikan semangat, doa,
selalu mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu memotivasi penulis
agar dapat menyelesaikan skripsi ini di waktu yang tepat.
7. Untuk Geng Hari Senin sekaligus para Sahabat penulis Khairranny
Astari, Saudah Sofiyyah dan Fathur Ammar terimakasih selalu
memberikan motivasi, memberikan dukungan dan selalu peduli terhadap
penulis kapanpun dan dimanapun.
8. Teman dekat selama di kampus dan para pejuang skripsi Vinni Aprilia
dan Dewi Zerlita terimakasih selalu ada disaat sulit maupun bahagia
selama perkuliahan dari semester awal hingga akhirnya menyelesaikan
skripsi bersama-sama.
9. Teman seperbimbingan Brolin, Fahmi, Rafdi, Vinni, Dewi dan Alfi yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan berbagai macam
permasalahan yang terjadi dalam dunia penelitian.
10. Seluruh teman-teman Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
angkatan 2015 terimakasih atas empat tahunnya yang sangat indah,
berguna, produktif, inspiratif, kebersamaannya yang sangat baik dan
momen yang sangat berharga di setiap perkuliahan.
x
11. Seluruh responden yang telah berpartisipasi dalam menjawab kuesioner
penelitian ini sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
12. Terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu yang telah banyak membantu dan memberi masukan serta
inspirasi bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Meskipun
demikian, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyempurnakan
penulisan skripsi ini dengan baik dan benar. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
membawa manfaat bagi banyak pihak termasuk pada dunia pendidikan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................... iii
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 12
A. Landasan Teori .................................................................................. 12
1. Pengertian Manajemen ................................................................ 12
2. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................. 14
xii
3. Budaya Organisasi ....................................................................... 17
4. Kepuasan Kerja ........................................................................... 24
5. Lingkungan Kerja ........................................................................ 32
6. Kinerja ......................................................................................... 46
B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 51
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 57
D. Hipotesis ............................................................................................ 60
BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................. 62
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 62
1. Lokus ............................................................................................. 62
2. Fokus ............................................................................................. 62
B. Metode Penetuan Sampel .................................................................. 62
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 63
1. Data Primer .................................................................................. 64
2. Data Sekunder ............................................................................. 66
D. Metode Analisis Data ........................................................................ 66
1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 66
2. Uji Kualitas Data ......................................................................... 67
3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 68
4. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................... 71
5. Analisis Linier Berganda ............................................................. 74
6. Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 76
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 79
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 85
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 85
1. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah ............................................. 85
2. Visi dan Misi Bank BNI Syariah ................................................. 86
3. Tata Kelola Perusahaan ............................................................... 87
xiii
B. Analisis Pembahasan dan Hasil Penelitian ....................................... 90
1. Deskripsi Data ............................................................................. 90
C. Profil Responden .............................................................................. 90
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 91
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 92
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 92
D. Hasil Uji Analisis Data ..................................................................... 93
1. Uji Validitas ................................................................................... 96
2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 101
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 102
4. Hasil Uji Hipotesis penelitian ........................................................ 106
5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 112
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 116
A. Kesimpulan ................................................................................... 116
B. Saran ............................................................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 119
LAMPIRAN ................................................................................................. 122
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan jumlah Bank Syariah Indonesia ............................... 3
Tabel 1.2 Tabel Budaya Kerja bank BNI Syariah .............................................. 4
Tabel 3.1 Penentuan Jawaban Kuesioner .......................................................... 63
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 75
Tabel 4.1 Keterangan Penyebaran Kuesioner ................................................... 90
Tabel 4.2 Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 94
Tabel 4.3 Presentase Responden Berdasarkan Usia ........................................... 93
Tabel 4.4 Presentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................. 93
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 94
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi .............................................. 97
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja ................................................... 98
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja ............................................... 99
Tabel 4.9 Uji Validitas Kinerja .......................................................................... 99
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas .................................................................................. 100
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ..................................... 101
Tabel 4.12 Hasil Uji Hasil Uji Multikolinearitas ............................................... 103
Tabel 4.13 Hasil Uji T (Parsial) ......................................................................... 105
Tabel 4.14 Hasil Uji F (Simultan) ..................................................................... 109
Tabel 4.15 Hasil Analisis Linear Berganda ........................................................ 110
Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................ 112
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Persentase ketidakhadiran karyawan ........................................... 3
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 60
Gambar 4.1 Hasil Uji Normaliras P-Plot ......................................................... 102
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga perbankan dan keuangan syariah saat ini berkembang dengan
pesat. Pertumbuhan lembaga perbankan syariah di Indonesia diawali dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 dan beroperasi
secara efektif pada tahun 1992. Indonesia terbilang lambat dalam
mengembangkan lembaga keuangan syariah dibandingkan dengan negara tetangga
Malaysia yang telah terlebih dahulu mendirikan Bank Islam. Berdirinya BMI, dan
seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas pelayanan keuangan
berbasis syariah, memotivasi lahirnya lembaga keuangan syariah lainnya. Pada
tahun 1998, dual system bank diberlakukan dengan dikeluarkan nya UU No.10
Tahun 1998. Sistem perbankan ini membolehkan bank-bank konvensional
beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan membuka Unit Usaha Syariah
(UUS) sehingga mempercepat pertumbuhan perbankan syariah (Masterpaln
Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia, 2015).
BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula
bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak
perusahaan PT BNI, Persero, Tbk. Sejak 2010, unit usaha BNI Syariah berubah
menjadi bank umum syariah dengan nama PT. Bank BNI Syariah. Lembaga
keuangan islam yang dalam operasional, kegiatan yang dilakukan Bank semuanya
berlandaskan kepada syariat-syariat islam.
2
Sejalan dengan waktu, kinerja positif Bank BNI Syariah terus berlanjut. Per
Desember 2016, asetnya tercatat sebesar Rp28,31 triliun, naik 23,01% dari tahun
2015 sebesar Rp23,02 triliun. Keberhasilan BNI Syariah dalam mengelola bisnis
tak lepas dari keberadaan sumber daya manusia yang handal dan kompeten di
bidangnya. Hingga akhir tahun 2016, BNI Syariah memiliki 4.450 pegawai, naik
dibanding tahun 2015 dengan 4.255 pegawai. Untuk meningkatkan kompetensi
karyawan, BNI Syariah secara rutin mengadakan berbagai pelatihan dengan
anggaran yang terus ditingkatkan.
Prinsip Syariah dengan 3 (Tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan
mashlahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap system perbankan
yang lebih adil. Dengan visi menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam layanan dan kinerja. Maka dari itu Bank BNI Syariah akan selalu
meningkatkan kualitan sumber daya manusia nya, dikarenakan bank BNI Syariah
diharapkan memiliki karyawan yang memiliki kerja yang baik, maka bank BNI
Syariah dapat memberikan kontribusi yang nyata dan mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah setempat. Pada bank BNI Syariah Kantor Cabang Tangerang
Selatan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi era
perdagang bebas dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan sangat berbeda. Hal
ini memaksa perusahaan dapat bekerja lebih efesien, efektif dan produktif dengan
memberikan perhatian pada aspek sumber daya manusianya. Diantaranya
memberikan kesempatan seleksi karir untuk jenjang yang lebih tinggi, program
reward untuk pegawai yang berprestasi, pemberian insentif yang sesuai dan wajar.
3
Dapat dilihat industri perbankan syariah telah mengalami kemajuan yang
relatif pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan jumlah bank syariah di
Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Bank Syariah
No Industri Perbankan
Syariah
Jumlah
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Bank Umum Syariah
(BUS) 11 11 11 12 12 13
2 Unit Usaha Syaiah
(UUS) 24 24 23 22 22 21
3
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
(BPRS)
155
158
163
163
164
166
4 Total Jumlah Kantor 2.010 2.663 2.990 2.910 2.944 2.954
Sumber:bi.go.id
Di masa yang akan datang lembaga perbankan dan keuangan syariah di
Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Bank Indonesia (BI) masih terus diharapkan agar perkembangan
lembaga keuangan syariah ini kedepan nya semain lancar.
Dewasa ini peranan sumber daya manusia dalam perusahaan perbankan
merupakan bagian yang terpenting sebab, sumber daya manusia (SDM)
merupakan asset perusahaan dan salah satu kunci penentu keberhasilan organisasi.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, berkualitas, dan potensial menjadi
kebutuhan perusahaan atau organisasi. Menurut (Dimyati, 2015) Saat ini
kemampuan sumber daya manusia masih rendah terbukti dalam urutan Human
4
Development Indeks Indonesia berada pada urutan 121 dari 185 negara hal ini
akan berdampak pada rendahnya daya saing dalam berbagai bidang. Ternyata
Menurut (Elan Eriswanto, 2017) terdapat beberapa masalah berkenaan dengan
minimnya SDM yang berlatar belakang syariah. Universitas Indonesia (UI)
melakukan riset terkait krisis SDM yang menimpa industri keuangan syariah.
Hasil riset menyebutkan bahwa kurang lebih 90% SDM bank syariah tidak
memiliki latar belakang pendidikan ekonomi syariah. Saat ini pun SDM Syariah
yang berada di beberapa lembaga keuangan syariah masih relatif sedikit, sebab
output perguruan tinggi belum mampu memenuhi permintaan pasar yang begitu
besar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, Menurut
(Agustinus, 2018) ada 7 (tujuh) faktor yaitu motivasi karyawan, pengembangan
karyawan, lingkungan kerja, sistem penghargaan karyawan, kepuasan karyawan,
perilaku karyawan, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan.
Setiap individu selalu mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Sama halnya dengan manusia, organisasi juga mempunyai sifat-sifat
tertentu. Melalui sifat-sifat tersebut kita juga dapat mengetahui bagaimana
karakter dari organisasi tersebut. Sifat tersebut kita kenal dengan budaya
organisasi atau organization culture. Menurut (Nikpour, 2016) Budaya organisasi
adalah pola asumsi dasar bersama. Tempat-tempat dasar ini adalah yang dipelajari
kelompok ketika mereka menyelesaikan kesulitan dan masalahnya. Masalahnya
terkait dengan adaptasi eksternal dan integrasi internal.
Budaya-budaya yang dimiliki oleh setiap suku bangsa memiliki sistem nilai
dan norma dalam mengatur masing-masing anggotanya dari suku bangsa tersebut
5
maupun orang yang berasal dari suku lain, dengan demikian menurut
(Novziransyah, 2017) dapat dikatakan bahwa suatu organisasi juga memiliki
budaya yang mengatur bagaimana anggota-anggotanya untuk bertindak. BNI
Syariah sendiri mempunyai keunikan dalam budaya kerja seperti Nilai-nilai
(values) dan keyakinan (beliefs) yang menjadi pedoman dalam berperilaku, yang
dinilai penting bagi kelangsungan suatu organisasi, terdapat 2 nilai penting yang
menjadi pedoman perilaku yaitu Amanah & Jamaah. Penjelasan dari kedua nilai
tersebut yaitu:
Tabel 1.2
Budaya Kerja BNI Syariah
Amanah :
• Menjalankan tugas dan kewajiban dengan
penuh tanggung jawab untuk memperoleh
hasil yang optimal
• Profesional dalam menjalankan tugas
• Memegang teguh komitmen dan
bertanggung jawab
• Jujur, adil dan dapat dipercaya
• Menjadi teladan yang baik bagi
lingkungan
Jamaah:
• Bersinergi dalam menjalankan tugas
dan kewajiban
• Bekerjasama secara rasional dan
sistematis
• Saling mengingatkan dengan santun
• Bekerjasama dalam kepemimpinan
yang efektif
6
Permasalahan terkait Budaya Organisasi yang telah diatur dalam Bank BNI
Syariah terdapat kendala yang berhubungan dengan poin-poin diatas, yaitu:
inisiatif individual belum terjalin secara kondusif di dalam kinerja pegawai
BNI Syariah, yang dimaksud inisiatif individual menurut Narasumber, yaitu
tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang di punyai oleh setiap
karyawan dalam mengemukakan pendapat, dalam menjalankan tugas masih
kurang. Pernyataan ini berkaitan dengan poin pertama yaitu “menjalankan tugas
dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang
maksimal”
Selain itu dalam poin yang berbunyi “profesional dalam menjalankan tugas”
dirasa masih kurang kondusif, karena masih sedikit banyak keluhan yang terjadi
dalam hal pelayanan di bagian Front Office (FO) yang disebut kurang ramah,
kurang informatif dalam membantu permasalahan nasabah.
Dalam bekerja selain budaya organisasi, karyawan juga perlu mendapatkan
kepuasan kerja yang juga dapat berdampak pada peningkatan kinerja karyawan,
seperti Affandi (2016) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja menyebabkan
peningkatan kinerja, sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif dalam
bekerja. Konsep kepuasan kerja (job satisfaction) merujuk pada sikap atau reaksi
emosional seorang individu terhadap pekerjaannya. Menurut (Peter adjei, 2018)
Kepuasan kerja adalah salah satu kebutuhan vital sebagian besar karyawan di
organisasi yang terstruktur dengan baik dan penting bagi semua Manajemen
korporasi.
7
Karyawan Bank BNI Syariah Tangerang Selatan sepertinya mendapatkan
kepuasan kerja yang kurang, sebab mempunyai catatan kehadiran dan turnover
yang kurang baik, hal ini berkaitan dengan yang penulis ambil dari (Malayu S.P
Hasibuan, 2017) mengatakan bahwa, indikator kepuasan kerja hanya diukur
dengan kedisiplinan, moral kerja dan turnover kecil maka secara relative kepuasan
kerja karyawan baik. Sebaliknya jika kedisiplinan, moral kerja, dan turnover
karyawan besar maka kepuasan kerja karyawan di perusahaan kurang.
Seperti data berikut yang penulis dapatkan dari bagian SDM di Bank BNI
Syariah yang mengindikasikan terdapat masalah rendahnya kepuasan kerja
karyawan di Bank BNI Syariah tersebut. Berikut adalah persentase ketidakhadiran
karyawan:
Gambar 1.1 Presentase Ketidakhadiran Karyawan
Sumber : Bagian SDM Kantor Bank BNI Syariah
13.99%
8
Selain itu ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan
yaitu lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman
dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Menurut (W Narasuci,
2018) Lingkungan Kerja dapat diartikan keadaan fisik faktor-faktor yang ada di
sekitar pekerjaan yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugas
yang ditugaskan mereka. Menurut (Khaled Al-Omari, 2017) Lingkungan tempat
kerja karyawan adalah kuncinya penentu kualitas pekerjaan mereka dan tingkat
mereka produktifitas. Seberapa baik tempat kerja melibatkan seorang karyawan
dampak keinginan mereka untuk mempelajari keterampilan dan tingkat
merekamotivasi untuk melakukan. Di dunia yang semakin global persaingan antar
perusahaan dan bahkan antar negara; itu diperlukan kinerja sumber daya manusia
yang baik. Penelitian (Suwati, Minarsih dan Gagah, 2016) telah menunjukkan
bahwa yang utama Tujuan bekerja untuk seseorang bukan hanya untuk
mendapatkan gaji, tetapi untukmencapai kepuasan diri. Kinerja karyawan
dipengaruhi oleh banyak aspek seperti: motivasi, lingkungan kerja dan
kepemimpinan dalam perusahaan.
Penulis berpendapat bahwa lingkungan kerja yang baik adalah salah satu
faktor penunjang produktivitas karyawan yang pada akhirnya berdampak pada
kenaikan tingkat kinerja karyawan. Kondisi lingkungan kerja fisik dan non fisik
tidak dapat dipisahkan satu sama lain, antara kedua nya harus seimbang, karena
sama-sama penting nya guna meningkatkan kinerja.
9
Namun penulis menemukan bahwa lingkungan kerja di Bank BNI Syariah
belum cukup kondusif, pernyataan ini didukung dari hasil pra penelitian yang
penulis lakukan. Terdapat diantaranya:
1. Kantor terletak di kawasan ruko bintaro yang sulit untuk mendapatkan tempat
makan siang yang sesuai kantong karyawan karena disekitar kantor tersebut
hanya ada restoran ‘mahal’. Hal ini membuat karyawan tidak nyaman karena
mereka harus mengeluarkan duit lebih jika ingin makan siang terdekat dari
kantor.
2. lahan parkir terbatas karena kantor tidak cukup luas.
3. karena kantor mereka kecil, maka jarak meja tempat karyawan bekerja
dengan meja yang lain sangat berdekatan. Hal ini cukup menganggu
kenyamanan kerja karyawan.
4. Berkas-berkas dalam penempatannya masih berantakan.
5. Hubungan antara sesama karyawan tidak kompak, mereka hanya menjalin
hubungan yang baik dengan sesama tim.
Permasalahan yang di temukan diatas menimbulkan resiko atau kurang
mendukung dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan dan akan menyebabkan
perasaan tidak nyaman. Hal ini akan menimbulkan penurunan kinerja karyawan.
Dalam penulisan skripsi ini lebih memfokuskan permasalahan pada kondisi
yang dialami oleh pegawai bank BNI Syariah Kantor Cabang Tangerang Selatan,
apakah pegawai merasa budaya organisasi masih kurang ditingkatkan, apakah
para karyawan telah mendapatkan kepuasan dalam bekerja dan apakah lingkungan
10
kerja sudah memberikan dampak positif bagi kinerja nya. Berdasarkan latar
belakang yang dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan topik “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN
KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN (PADA BANK BNI SYARIAH TANGERANG SELATAN)”.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh signifikan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan pada Bank BNI Syariah Daerah Tangerang Selatan?
2. Apakah terdapat pengaruh signifikan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Bank BNI Syariah Daerah Tangerang Selatan?
3. Apakah terdapat pengaruh signifikan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Bank BNI Syariah Daerah Tangerang Selatan?
4. Apakah terdapat pengaruh signifikan Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja
dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bank BNI
Syariah Daerha Tangerang Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka tujuan
yang akan di dapat dalam penelitian ini asalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan Bank BNI Syariah Daerah Tangerang Selatan.
11
2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan Bank BNI Syariah Daerah Tangerang Selatan.
3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan Bank BNI Syariah Daerah Tangerang Selatan.
4. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Bank BNI Syariah
Daerah Tangerang Selatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi bagi
Manajer/ Pimpinan Bank BNI Syariah daerah Tangerang Selatan dalam
memperhatikan dan melakukan strategi yang tepat untuk meningkatkan
kinerja karyawan dengan menggunakan variabel budaya organisasi,
kepuasan kerja dan lingkungan kerja.
2. Manfaat Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai aplikasi teori yang
diperoleh selama belajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hdayatullah Jakarta, kemudian mengetahui masalah-masalah tentang
sumber daya manusia guna menempuh praktek didunia kerja yang
sebenarnya. Selain itu, sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
Yang menjadi acuan untuk melandasi penelitian ini adalah teori
Manajemen sebagai grand theory, teori Manajemen Sumber Daya Manusia
dijadikan sebagai middle range theory, dan teori tentang Budaya Organisasi,
Kepuasan Kerja, Lingkungan Organisasi dan Kinerja Karyawan dijadikan sebagai
Applied Theory.
1. Manajemen
Menurut (Nurhasanah, 2016) Manajemen secara umum sering disebut
sebagai suatu proses untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini mengandung pengertian bahwa manajemen merupakan suatu ilmu
dan seni yang menjelaskan bagaimana cara mencapai tujuan-tujuan organisasi
melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang
diperlukan.
Pengertian Manajemen menurut (Malayu S.P Hasibuan,2017)
mengemukakan bahwa “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Kemudian menurut (Terry dalam Amirullah, 2015) menyatakan
bahwa “manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-
13
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya”.
Dari definisi tersebut dapat ditetapkan manajemen adalah
pemanfaatan sumber daya yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan
melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut (Malayu S.P. Hasibuan, 2017), Dasar-dasar manajemen adalah
sebagai berikut:
a. Adanya kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikutan formal.
b. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan
dicapai.
c. Adanya pembagian keja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.
d. Adanya hubungan formal dan ikutan tata tertib yang baik
e. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan
f. Adanya human organization.
Manajemen sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan
sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu, menurut (Terry dalam Amirullah,
2015) terdapat empat fungsi manajemen, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
14
Dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang
akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti
mempersiapkan segala kebutuhan, menghitung matang-matang apa saja
yang menjadi kendala dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan
untuk mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (Organization)
Mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut
kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah
direncanakan.
3. Penggerakan (Actuating)
Menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja
masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada
dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa
berjalan sesuai rencana.
4. Pengendalian (controlling)
Mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesusai dengan
rencana atau belum, serta mengawasi sumber daya dalam organisasi
agar bisa terpakai secara efektof dan efisien tanpa ada yang melenceng
dari rencana.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan
sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan seluruh kegiatan atau
aktivitas instansi, sehingga harus dikelola dengan baik melalui Manajemen
15
Sumber Daya Manusia (MSDM). Menurut para ahli manajemen sumber
daya manusia adalah sebagai berikut:
Menurut (Desseler, 2015:3), manajemen sumber daya manusia
adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi
karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan
keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan.
Menurut (Simamora, 2014), manajemen sumber daya manusia
adalah pendayagunaan, pengembangan, peniliaian, pemberian balas jasa
dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut (Malayu S.P
Hasibuan, 2016:21) meliputi:
1. Perencanaan.
Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
2. Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,
delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan
organisasi (organization chart).
3. Pengarahan.
16
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien
dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.
4. Pengendalian.
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua
karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana.
5. Pengadaan.
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6. Pengembangan.
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan.
7. Kompensasi.
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung
(direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8. Pengintegrasian.
17
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja
sama yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan.
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memlihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar
mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan.
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud
tujuan yang maksimal.
11. Pemberhentian.
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja
seseorang dari perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir,
pensiun, dan sebab-sebab lainnya.
3. Budaya Organisasi
a. Pengertian Budaya Organisasi
Secara garis besar budaya organisasi dapat dipahami sebuah sistem
nilai yang dianut bersama mengenai hal-hal yang penting dan merupakan
sebuah keyakinan-keyakinan tentang bagaimana cara kerja suatu
18
organisasi. Dengan cara ini, budaya organisasi memberikan suatu kerangka
kerja yang menata dan mengarakan perilaku anggota organisasi dalam
pekerjaan.
(Edgar H. Schein, 2015) mendefinisikan budaya dalam bukunya
Organizational Culture and Leadership sebagai berikut “Budaya adalah
suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan
oleh sekelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah
adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan
baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggota-anggota
baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan
terkait dengan masalah-masalah tersebut.” Seperti yang dikatakan (Elsa
Vosva, 2013) bahwa di dalam pertumbuhan perusahaan dan produk
knowledge-based yang memuaskan, pengendalian dan pemahaman budaya
perusahaan suatu organisasi merupakan kunci tanggung jawab pimpinan,
seperti halnya sebagai suatu alat yang vital bagi manajer jika ingin
mencapai kinerja yang tinggi dan menjaga nilai pemegang saham. Budaya
organisasi dibentuk sendiri oleh suatu kelompok organisasi untuk bergerak
dalam mengatasi tantangangan-tantangan dimasa depan.
Sedangkan definisi Budaya Organisasi menurut (Luthans, 2006
dalam P. Anggraeni, 2015) mengartikan budaya organisasi sebagai pola
pemikiran dasar yang diajarkan kepada personel baru sebagai cara untuk
merasakan, berpikir, dan bertindak benar dari hari ke hari. (Davis, 1989
dalam Moeheriono, 2015) mengartikan budaya organisasi sebagai pola
19
keyakinan dan nilai-nilai (values) organisasi yang dipahami, dijiwai, dan
dipraktikkan oleh organisasi sehingga pola tersebut memberikan arti
tersendiri dan menjadi dasar aturan berperilaku dalam organisasi.
Kemudian, definisi budaya organisasi menurut (Wirawan, 2007 dalam
Alinvia A, 2018) yaitu merupakan norma, nilai – nilai, asumsi,
kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya (isi budaya
organisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri,
pemimpin, dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan
kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam
memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan
organisasi.
Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik simpulan bahwa
budaya organisasi merupakan ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan,
harapan, sikap dan norma-norma yang dimiliki secara bersama serta
mengikat dalam suatu organisasi tertentu yang akan mempengaruhi
jalannya kinerja perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
b. Karakteristik Budaya Organisasi
(Robbins, 2016) mengemukakan tujuh karakteristik primer yang
membentuk budaya organisasi, yaitu:
1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana para karyawan
didorong agar inovatif dan mengambil resiko.
20
2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana para karyawan diharapkan
memperlihatkan presisi (kecermatan), analisis, dan perhtian terhadap
detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada
hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk
mencapai hasil itu.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orang-orang di dalam
organisasi itu.
5. Organisasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasika berdasar
tim, buaknnya berdasar individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan
bukannya santai-santai.
7. Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan.
c. Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi budaya organisasi menurut (Robbins dan Judge, 2007:516 dalam
Ernawati, 2018) mengemukakan fungsi budaya organisasi, yaitu:
1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya budaya
menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu organisasi dengan
organisasi lainnya.
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
21
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih
luas dari kepentingan diri individu seseorang.
4. Budaya untuk meningkatkan kemantapan system social.
5. Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap seta perilaku para pegawai.
d. Dimensi dan Indikator Budaya Organisasi
Menurut (Edison, Anwar, dan Komariyah, 2016) untuk menunjang kinerja,
sangat diperlukan Budaya Organisasi yang kuat. Berikut dimensi dari Budaya
Organisasi :
1. Kesadaran diri
Anggota organisasi dengan kesadarannya bekerja untuk mendapatkan
kepuasan dari pekerjaan mereka, mengembangkan diri, manaati aturan, serta
menawarkan layanan tinggi. Indikator dari dimensi ini adalah :
• Karyawan selalu berusha untuk mengembangkan diri dan kemampuannya
• Karyawan mentaati aturan yang ada
2. Keagresifan
Anggota organisasi menetapkan tujuan yang menantang tapi realistis.
Mereka menetapkan rencana kerja dan strategi untuk mencapai tujuan.
Indikator nya meliputi:
22
• Menetapkan rencana kerja dan strategi untuk mencapai tujuan
• Karyawan penuh inisiatif dan tidak tergantung pada petunjuk pimpinan
• Perusahaan selalu bisa secara cepat merespon hambatan
3. Kepribadian
Anggota bersikap saling menghormati, ramah, terbuka, dan peka terhadap
kepuasan kelompok. Indikatornya meliputi:
• Karyawan sangat menghargai & menghormati, melayani pihak lain yang
berkunjung.
• Karyawan memandang bagian (divisi) lain sebagai satu kesatuan.
• Karyawan sebagai anggota kelompok saling membantu satu sama lain.
4. Performa
Anggota organisasi memiliki nilai kreativitas, memenuhi kuantitas, mutu,
dan efisien. Indikatornya meliputi:
• Karyawan selalu mengutamakan kualitas dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
• Karyawan berinovasi untuk menemukan hal baru dan berguna.
• Karyawan bangga ketika perusahaan mencapai tujuan kinerjanya
5. Orientasi tim
Anggota organisasi melakukan kerja sama yang baik serta melakukan
komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan keterlibatan aktif para anggota
23
yang pada gilirannya mendapatkan hasil kepuasan tinggi serta komitmen
bersama.indikatornya meliputi:
• Setiap karyawan selalu bekerja sama dengan baik dalam tim
• Setiap tugas-tugas Tim, karyawan lakukan dengan diskusi dan
disinergikan dengan baik
• Setiap ada permasalahan dalam tim kerja selalu diselesaikan dengan baik
e. Manfaat Budaya Organisasi
Beberapa manfaat budaya organisasi yang dikemukakan oleh (Uha, 2013),
yaitu:
1. Budaya organisasi membantu untuk mengarahkan sumber daya dalam
mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Budaya organisasi beperan
sebagai pedoman yang diyakini oleh seluruh karyawan dalam organisasi
yang mengarahkan karyawan tersebut dalam pencapaian visi, misi dan
tujuan perusahaan.
2. Meningkatkan kekompakan tim di dalam organisasi sehingga mampu
menjadi perekat dalam mengikat anggota organisasi.
3. Membentuk perilaku staff dengan mendorong percampuran core values
dan perilaku yang diinginkan.
4. Meningkatkan motivasi staff sehingga organisasi dapat memaksimalkan
potensi karyawan dan memenangkan kompetisi.
24
5. Memperbaiki perilaku dan motivasi sumber daya sehingga meningkatkan
kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
6. Menurunkan tingkat turnover karyawan.
7. Budaya organisasi dapat membuat program pengembangan usaha dan
pengembangan sumber daya manusia.
4. Kepuasan Kerja
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut (Robbins, 2016) disebutkan bahwa kepuasan kerja adalah
suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara
banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dengan banyaknya ganjaran
yang diyakini seharusnya diterima. (J. Saufa, 2017) Kepuasan kerja
merupakan hal penting yang dimiliki individu di dalam bekerja. Setiap
individu pekerja memiliki karakteristik yang berbeda – beda, maka tingkat
kepuasan kerjanya pun berbeda – beda pula tinggi rendahya kepuasan
kerja tersebut dapat memberikan dampakyang tidak sama.
Menurut (Titisari, 2015) Kepuasan kerja adalah suatu ungkapan
perasaan atau sikap seseorang terhadap pekerjaannya, terhadap
kesempatan promosi, hubungan dengan rekan kerja, pengawasan dan
perasaan puas terhadap pekerjaan itu sendiri. Sedangkan menurut
(Robbins, 2015) ukuran kepuasan sangat didasarkan atas kenyataan yang
dihadapi dan diterima sebagai kompensasi usaha dan tenaga yang
diberikan.
25
Menurut (Robbins, 2015) kepuasan kerja adalah sikap positif atau
negatif yang dilakukan individu terhadap pekerjaannya. Jika kepuasan
kerja tidak terjaga besar kemungkinan berakibat pada tingginya keluar
masuk (turnover) karyawan dari organisasi. Selain itu, ketidakpuasan kerja
karyawan dapat diidentifikasi dari rendahnya produktivitas karyawan,
tingginya kemangkiran dalam pekerjaan, dan rendahnya komitmen pada
organisasi. Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup
penting dalam organisasi.
b. Dimensi dan Indikator Kepuasan Kerja
Menurut (Robbins, 2015) faktor-faktor yang biasa digunakan untuk
mengukur kepuasan kerja seorang karyawan, yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri
Pekerjaan menjadi sumber mayoritas kepuasan kerja. Tingkat
dimana sebuah pekerjaan menyediakan tugas yang sesuai dengan
kemampuan karyawan, kesempatan belajar serta kesempatan untuk
mendapatkan tanggung jawab. Karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan
keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-
macam tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka
26
mengerjakan pekerjaannya sehingga kesenangan dan kepuasan kerja
dapat tercipta. Indikator dari Dimensi Pekerjaan Itu Sendiri:
• Pekerjaan yang memberikan tugas yang menarik
• Kesempatan untuk belajar
• Kesempatan untuk menerima tanggung jawab dan kemajuan untuk
karyawan
2. Imbalan
Faktor signifikan lain terhadap kepuasan kerja adalah upah dan
gaji. Theriault menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan fungsi dari
jumlah absolut dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji
memenuhi harapan-harapan tenaga kerja. Dengan adanya gaji, maka
kepuasan individu akan muncul karena gaji mampu menjawab kebutuhan
individu. Judge dan Locke menyatakan karyawan akan memperoleh
kepuasan kerja apabila gaji yang didapat dari pekerjaannya melebihi
harapan karyawan. Indikator dari Dimensi Imbalan:
• Insentif
Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji di atas atau di luar
gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi.
• Tunjangan
Contoh tunjangan dalam perusahaan biasanya meliputi asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan,
27
program pensiun, dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan
dengan kepegawaian.
• Upah atau Gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam (semakin
lama kerjanya, semakin besar upahnya). Upah merupakan basis
pembayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan
pemeliharaan. Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif
mingguan, bulanan atau tahunan.
3. Promosi
Terbukanya kesempatan untuk memperoleh kenaikan jabatan
menyebabkan karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangkan
diri dan memperluas pengalaman kerja. Mengacu pada sejauh mana
pergerakan atau kesempatan maju diantara jenjang berbeda dalam
organisasi. Promosi mampu memuaskan karyawan dengan pendapatan
yang lebih tinggi, status sosial, pertumbuhan secara psikologis dan
keinginan untuk rasa keadilan. Indikator dari dari Promosi (Promotion) :
• Kesempatan
Promosi di perusahaan harus memperhatikan kesesuaian antara
latar belakang pendidikan dengan persyaratan jabatan yang
ditetapkan oleh manajemen.
• Kemampuan
28
Promosi jabatan diperusahaan harus dilakukan dengan
mempertimbangkan pengalaman kerja dengan turut
mempertimbangkan kreatifitas karyawan dalam bekerja.
• Keadilan
Perusahaan harus melaksanakan promosi secara adil dengan
memperhatikan kompetensi karyawan dan mempertimbangkan
sesuai dengan pencapaian kinerja karyawan.
• Prosedur
Promosi di perusahaan harus memiliki prosedur pelaksanaan yang
baku dan dilakukan sesuai dengan prosedur.
4. Pengawasan (supervision)
Dilihat dari kemampuan supervisor untuk menyediakan bantuan teknis
dan perilaku dukungan. Atasan yang memiliki hubungan personal yang baik
dengan bawahan serta mau memahami kepentingan bawahan memberikan
kontribusi positif bagi kepuasan kerja, dan partisipasi bawahan dalam
pengambilan keputusan memberikan dampak positif terhadap kepuasan
kerja. Indikator dari Dimensi Pengawasan :
• Objektivitas pengamatan.
Pengamatan langsung yang tidak terstandardisasi dapat
menggangu objektivitas. Untuk mencegah keadaan yang seperti ini,
29
maka pengamatan langsung perlu dibantu dengan dengan suatu
daftar isi yang telah dipersiapkan. Daftar tersebut dipersiapkan
untuk setiap pengamatan secara lengkap dan apa adanya.
• Pendekatan pengamatan.
Pengamatan langsung sering menimbulkan berbagai dampak dan
kesan negatif, misalnya rasa takut dan tidak senang, atau kesan
menggangagu kelancaran pekerjaan.
Untuk mengecek keadaan ini pengamatan langsung harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga berbagai dampak atau kesan negatif
tersebut tidak sampai muncul. Sangat dianjurkan pengamatan
tersebut dapat dilakukan secara edukatif dan suportif, bukan
menunjukkan kekuasaan atau otoritas.
• Kerja sama
Agar komunikasi yang baik dan rasa memiliki ini dapat muncul,
pelaksana supervisi dan yang disupervisi perlu bekerja sama dalam
penyelesaian masalah, sehingga prinsip-prinsip kerja sama kelompok
dapat diterapkan. Masalah, penyebab masalah serta upaya alternatif
penyelesaian masalah harus dibahas secara bersama-sama.
Kemudian upaya penyelesaian masalah tersebut dilaksanakan secara
bersama-sama pula.
5. Rekan kerja (workers)
30
Rekan kerja yang mendukung karyawan akan memenuhi
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan melakukan hubungan sosial.
Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi
sosial, oleh karena itu apabila memiliki rekan keja yang ramah dan
mendukung akan mengarahkan kepada kepuasan kerja yang meningkat.
Jika terdapat konflik dengan rekan kerja, maka hal tersebut akan
berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja terhadap pekerjaannya. Indikator
dari Dimensi Rekan Kerja adalah :
• Kompetisi yang sehat
Kompetisi yang sehat merupakan persaingan diantara sesama
rekan kerja untuk mencapai jabatan yang tertinggi. Pada persaingan
tersebut tidak saling menjatuhkan dan menjelekan rekan kerja lain,
sehingga untuk memperoleh jabatan tertentu harus berjuang
seoptimal mungkin.
• Karyawan saling menghormati
Karyawan saling menghormati merupakan sikap dan tindakan
karyawan dalam menghargai sesame rekan kerja. Adanya rasa saling
menghargai tersebut bisa memberikan perasaan nyaman dalam
mendukung kelancaran kerja.
• Karyawan saling bekerja sama
Karyawan saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah
merupakan tindakan karyawan untuk menyelesaikan masalah yang
dirasa cukup rumit, baik yang terjadi pada seorang karyawan
31
maupun seluruh karyawan. Tindakan saling bekerja sama dengan
semangat kerja yang tinggi diharapkan dapat membantu
menyelesaikan setiap masalah yang muncul.
• Suasana kekeluargaan yang ada
Suasana kekeluargaan yang ada merupakan kondisi yang terjadi
pada lingkungan perusahaan. Agar suasana kekeluargaan selalu
terjalin dengan harmonis, maka masing-masing pihak harus saling
menghormati dan mencari suatu cara agar hubungan diantara rekan
kerja tetap harmonis, baik saat bekerja maupun di luar pekerjaan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut (Nova, 2018) Ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja, yaitu faktor yang ada pada diri karyawan dan faktor pekerjaannya:
1. Faktor Karyawan. Kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis
kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja,
kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi dan sikap kerja. Setiap pekerja
yang berkembang dalam lingkungan yang memberikan tantangan konstan,
perlu adanya sesuatu yang membuat karyawan terus menerus berpikir dan
menggunakan kekuatan pikiran, keterampilan, pendidikan dan keahliannya
untuk mencapai solusi. Sebuah pekerjaan yang tidak monoton dan
32
memberikan lingkungan yang menantang, memungkinkan karyawan untuk
membuktikan dirinya mengarah pada kepuasan kerja yang lebih besar.
2. Faktor Pekerjaan. Jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat
(golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan
promosi jabatan, interaksi sosial dan hubungan kerja. Banyak faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada
karyawan bergantung pada pribadi masing-masing karyawan. Faktor-faktor yang
memberikan kepuasan menurut Blum dalam (Wibowo, 2014):
a) Faktor Individual: meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan.
b) Faktor Sosial: meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja,
kebebasan berpolitik dan hubungan kemasyarakatan.
c) Faktor utama dalam pekerjaan: meliputi upah, pengawasan, ketentraman
kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju. Selain itu, juga
penghargaan terhadap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan,
ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan
diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.
5. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk
diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan
proses produksi dalam suatu perusahaan,namun lingkungan kerja mempunyai
33
pengaruh lansung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi
tersebut. Menurut (Sedarmayanti, 2017) lingkungan kerja adalah keseluruhan
alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
perseorangan maupun sebagai kelompok. (Sunyoto, 2012) Lingkungan kerja
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Menurut
(Tiya, 2018) Lingkungan kerja merupakan salah satu factor penting dalam
menciptakan kinerja karyawan. Karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh
langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah suasana dan alat
penunjang disekitar pekerja yang dapat empengaruhi kinerja pegawai dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Penentuan dan penciptaan
lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi.
b. Jenis Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja didalam perusahaan/instansi sangat penting diperhatikan
oleh pimpinan karena lingkungan kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap
efektivitas yang bekerja dalam perusahaan. Di dalam usaha untuk membuat
perencanaan lingkungan kerja maka perlu mengkaji dan menentukan aspek-aspek
34
pembentuk lingkungan kerja itu sendiri. Menurut (Siagian, 2015:57) menyatakan
bahwa secara garis besar, lingkungan kerja terdapat dua jenis yaitu :
1. Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat disekitar tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan. Ada
beberapa kondisi fisik dari tempat kerja yang baik yaitu :
a) Bangunan tempat kerja disamping menarik untuk dipandang juga
dibangun dengan pertimbangan keselamatan kerja.
b) Tersedianya peralatan kerja yang memadai.
c) Tersedianya tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti kafetaria baik
dalam lingkungan perusahaan atau sekitarnya yang mudah dicapai
karyawan.
d) Tersedianya tempat ibadah keagamaan seperti masjid dan musholla untuk
karyawan.
e) Tersedianya sarana angkutan, baik yang diperuntukkan karyawan
maupun angkutan umum yang nyaman, murah dan mudah di peroleh.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang
menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis
antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam
bekerja tidak hanya mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan
bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan.
35
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja fisik merupakan keadaan berbentuk fisik yang mencakup
setiap hal dari fasilitas organisasi yang dapat memepengaruhi karyawan
dalam melaksanakan pekerjaan atau efektivitas. Sedangkan lingkungan
kerja non fisik merupakan keadaan disekitar tempat kerja yang bersifat
non fisik. Lingkungan kerja non fisik tidak dapat di tangkap oleh panca
indera manusia, namun dapat dirasakan oleh perasaan misalnya, hubungan
antara karyawan dengan pimpinan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Menurut (Sedarmayanti, 2017) Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang teradapat di sekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.Terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna
mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu
diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang cukup terang tetapi tidak
meyilaukan. Cahaya yang kurang jelas akan menyulitkan para pegawai
dalam mengerjakan tugasnya. Pekerjaan pegawai akan lambat, banyak
mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien
dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai.
36
Cahaya pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu cahaya langsung
dari sinar matahri dan cahaya buatan berupa lampu. Cahaya sangat
membantu pegawai dalam mengerjakan tugas agar tidak terjadinya
kesalahan dalam bekerja.
2. Temperatur di Tempat Kerja
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai
temperature berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk
mempertahankan keadaan normal, dengan suatu system tubuh yang
sempurna sehingga dapat menyesuaikan dirinya dengan perubahan yang
terjadi di luar tubuh. Tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35%
untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.
3. Kelembaban di Tempat Kerja
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa
dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau
dipengaruhi oleh temperatur udara, dan secara bersama-sama antara
temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari
udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat
menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya.
4. Sirkulasi Udara
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk menjaga
kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar
dikatakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah berkurang
dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi
37
kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman
di sekitar tempat kerja.
5. Kebisingan di Tempat Kerja
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya
adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Karena
pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya
dihindarkan agar pelaksaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien
sehingga produktivitas kerja meningkat.
6. Getaran Mekanis Di Tempat Kerja
Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang
sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan
akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat
mengganggu tubuh karena ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam
intesitas maupun frekuensinya. Gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam
tubuh terdapat apabila frekuensi alam ini beresonansi dengan frekuensi dari
getaran mekanis.
7. Bau-bauan di tempat kerja
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan baubauan
yang terjadi menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman.
8. Penggunaan Warna
Warna ruangan mempunyai pengaruh terhadap gairah kerja dan semangat
para karyawan. Warna ini berpengaruh terhadap kemampuan mata melihat
38
30 objek dan memberi efek psikologis kepada para karyawan karena warna
mempuyai pengaruh besar terhadap perasaan seseorang. Sifat dan pengaruh
warna kadangkadang menimbulkan rasa senang, ceria atau sumpek dan lain-
lain. Berdasarkan hal yang dikemukakan di atas maka perusahaan harus
memperhatikan penggunaan warna agar dapat mempengaruhi semangat dan
gairah kerja para karyawannya. Untuk ruang kerja hendaknya dipilih warna-
warna yang dingin atau lembut, misalnya coklat, krem, putih, hijau muda
dan sebagainya. Sebagai contoh adalah warna putih, warna putih dapat
memberikan kesan ruangan yang sempit menjadi tampak leluasa dan bersih.
Sebenarnya bukan warna saja yang harus diperhatikan tapi komposisinya
juga harus diperhatikan. Hal ini disebabkan komposisi warna yang salah
dapat mengganggu pemadangan sehingga menimbulkan rasa kurang
menyenangkan atau bosan bagi yang melihat. Rasa menyenangkan atau
bosan dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan.
9. Dekorasi di ruang kerja
Tata ruang kerja yang baik adalah tata ruang kerja yang dapat mencegah
timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan kerja bagi semua karyawan
yang bekerja di dalamnya. Barang-barang yang diperlukan dalam ruang
kerja harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
gangguan terhadap para karyawan. Jalan-jalan yang dipergunakan untuk
lalu-lalang para karyawan hendaknya tidak dipergunakan untuk meletakkan
barang-barang yang tidak pada tempatnya. Dalam ruangan kerja hedaknya
39
ditempatkan tempat sampah sehingga kebersihan lingkungan kerja tetap
terjaga.
Ruang kerja hendaknya di desain sedemikian rupa sehingga memberikan
kesan nyaman bagi para karyawan. Untuk itu ruangan kerja harus ditata
mengacu kepada aliran kerja sehingga meningkatkan efesiensi dan
memudahkan koordinasi antar para karyawan. Perusahaan yang baik akan
selalu menyediakan berbagai sarana yang memadai, hal ini dimaksudkan
agar para karyawan merasa senang dan betah di ruangan kerja.
10. Musik di tempat kerja
Musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat
membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Oleh karena itu
lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan di tempat
kerja.
11. Keamanan kerja
Keamanan yang diciptakan suatu perusahaan akan mewujudkan
pemeliharaan karyawan dengan baik, namun keamanan bekerja ini tidak
bisa diciptakan oleh pimpinan perusahaan. Keamanan bekerja akan tercipta
bila semua elemen yang ada di perusahaan secara bahu-membahu
menciptakan kondisi keamanan yang stabil. Keamanan kerja untuk sebuah
kantor memang harus diperhatikan baik itu untuk keamanan terhadap
peralatan yang digunakan dan keamanan lingkungan kerja. Lingkungan
40
kerja harus memenuhi syarat-syarat keamanan dari orang-orang yang
berniat jahat dan ruangan kerja yang aman dari aktivitas tamu dan
pergerakan umum. Tentang keselamatan kerja ini sudah ada peraturannya,
yang harus dipatuhi oleh setiap perusahaan. Artinya setiap perusahaan
menyediakan alat keselamatan kerja, melatih penggunaanya. Hal ini
dimaksudkan agar karyawan dapat bekerja dengan tenang dan nyaman.
Pendapat mengenai keamanan bekerja di atas menggambarkan
bahwa perusahaan bertanggung jawab akan kondisi karyawannya. Dorongan
psikologis para karyawan dalam berkerja yang berupa rasa aman dan
nyaman sangat mempengaruhi konsenntrasi dalam bekerja. Konsentrasi
yang tidak mendukung akan mengakibatkan semangat dan gairah menurun
sehingga mengurangi produktivitas kerja. Syarat-syarat untuk dapat bekerja
dengan perasaan tentram, aman dan nyaman mengandung dua faktor utama
yaitu faktor fisik dan non fisik. Lingkungan kerja yang baik dan bersih,
cahaya yang cukup, bebas dari kebisingan dan gangguan diharapkan akan
memberi semangat tersendiri bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan
dengan baik. Tetapi lingkungan kerja yang buruk, gelap dan lembab akan
menimbulkan cepat lelah dan menurunkan semangat dan produktivitas
dalam bekerja.
Menurut (Sedarmayanti, 2017) lingkungan kerja non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan
dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan
41
bawahan. Lebih lanjut dijelaskan oleh (Anwar Prabu Mangkunegara 2010 dalam
D. Permatasari 2016):
1. Lingkungan kerja temporal
a. Waktu jumlah jam kerja
Dalam kebijakan kepegawaian Indonesia, standar jumlah jam kerja
minimal 35 jam dalam seminggu. Pegawai dikategorikan pekerja
penuh apabila mereka bekerja minimal 35 jam dalam seminggu.
Sebaliknya, pegawai yang bekerja kurang dari 35 jam dalam
seminggu, dikategorikan setengah pengangguran.
b. Waktu istirahat kerja
Waktu istirahat kerja perlu diberikan kepada karyawan agar mereka
dapat memulihkan kembali rasa lelahnya. Dengan adanya waktu
istirahat yang cukup, karyawan dapat bekerja lebih semangat dan
bahkan meningkatkan produksi serta efisiensi.
2. Lingkungan kerja psikologis
a. Kebosanan
Kebosanan kerja dapat terjadi akibat rasa tidak enak, pekerjaan yang
monoton, kurang bahagia, kurang istirahat, dan kelelahan. Untuk
mengurangi kebosanan dalam bekerja, perusahaan dapat melakukan
penempatan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan
karyawan, pemberian motivasi dan rotasi kerja.
42
b. Pekerjaan yang monoton
Suatu pekerjaan yang sifatnya rutin tanpa variasi akan dapat
menimbulkan rasa bosan karena pekerjaan yang dilakukan sama saja,
sehingga menimbulkan kemalasan yang dapat mengakibatkan kegiatan
bekerja berkurang yang mengakibatkan menurunnya motivasi kerja
karyawan.
c. Keletihan
Keletihan bekerja terdiri dari dua macam, yaitu keletihan psikis dan
keletihan psikologis. Penyebab keletihan psikis adalah kebosanan kerja
sedangkan keletihan psikologis dapat mengakibatkan meningkatnya
kesalahan dalam bekerja, meningkatkan absensi, turn over, dan
kecelakaan kerja.
Menurut (Sedarmayanti, 2017), “Lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan”. Lingkungan non fisik ini juga merupakan
kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan”. Lingkungan kerja non
fisik diantaranya, yakni :
a. Hubungan antara sesama rekan kerja
b. Hubungan atasan dengan bawahan
43
Teori yang dikemukakan oleh (Budi W. Soetjipto, 2010 dalam D.
Permatasari 2016) faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja non fisik
adalah :
a. Hubungan yang harmonis.
Hubungan yang harmonis merupakan bentuk hubungan dari suatu
pribadi ke pribadi yang lain dalam suatu organisasi.
b. Kesempatan untuk maju.
Kesempatan untuk maju merupakan suatu peluang yang dimiliki oleh
seorang karyawan berprestasi dalam menjalankan pekerjaannyaagar
mendapatkan hasil yang lebih.
c. Keamanan dalam pekerjaan.
Keamanan dalam pekerjaan adalah keamanan yang yang dapat
dimasukan kedalam lingkungan kerja, dalam hal ini terutama keamanan
milik pribadi
Persepsi setiap orang terhadap kondisi lingkungan kerja berbeda-
beda. Karyawan yang memiliki persepsi positif terhadap kondisi lingkungan
kerja akan memandang segala sesuatu yang dihadapi di tempat kerja secara
positif dan bukan segala sesuatu yang menekan dan mengancam bagi
karyawan tersebut. Sedangkan persepsi yang negative terhadap kondisi
lingkungan kerjanya akan menghasilkan respon yang negative terhadap hal-
hal yang dihadapi di tempat kerja serta melihat kondisi lingkungan kerja
sebagai suatu ancaman.
44
d. Dimensi dan Indikator Lingkungan Kerja
Menurut (Sedarmayanti, 2017), menyatakan bahwa lingkungan kerja diukur
melalui:
1. Lingkungan kerja fisik
Menurut (Sedarmayanti, 2017) Lingkungan kerja fisik adalah
semua keadaan berbentuk fisik yang teradapat di sekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
Indikator dari lingkungan kerja fisik :
• Penerangan
Penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna
mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu
diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang cukup terang tetapi
tidak meyilaukan. Penerangan yang kurang jelas akan menyulitkan
para pegawai dalam mengerjakan tugasnya. Pekerjaan pegawai akan
lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya
menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga
tujuan organisasi sulit dicapai.
• Suhu udara
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai
temperature berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk
mempertahankan keadaan normal, dengan suatu system tubuh yang
45
sempurna sehingga dapat menyesuaikan dirinya dengan perubahan
yang terjadi di luar tubuh. Tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas
dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.
• Bau-bauan di tempat kerja
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan
baubauan yang terjadi menerus dapat mempengaruhi kepekaan
penciuman.
• Keamanan Kerja
Keamanan kerja untuk sebuah kantor memang harus diperhatikan
baik itu untuk keamanan terhadap peralatan yang digunakan dan
keamanan lingkungan kerja. Lingkungan kerja harus memenuhi
syarat-syarat keamanan dari orang-orang yang berniat jahat dan
ruangan kerja yang aman dari aktivitas tamu dan pergerakan umum.
Tentang keselamatan kerja ini sudah ada peraturannya, yang harus
dipatuhi oleh setiap perusahaan. Artinya setiap perusahaan
menyediakan alat keselamatan kerja, melatih penggunaanya. Hal ini
dimaksudkan agar karyawan dapat bekerja dengan tenang dan
nyaman.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Menurut (Sedarmayanti, 2017), “Lingkungan kerja non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan
46
dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan
dengan bawahan”.
Lingkungan kerja non fisik dijelaskan oleh (Anwar Prabu Mangkunegara,
2016) :
• Lingkungan kerja temporal
Waktu jumlah jam kerja
Dalam kebijakan kepegawaian Indonesia, standar jumlah jam kerja
minimal 35 jam dalam seminggu. Pegawai dikategorikan pekerja penuh
apabila mereka bekerja minimal 35 jam dalam seminggu. Sebaliknya,
pegawai yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu, dikategorikan
setengah pengangguran.
Waktu istirahat kerja
Waktu istirahat kerja perlu diberikan kepada karyawan agar
mereka dapat memulihkan kembali rasa lelahnya. Dengan adanya waktu
istirahat yang cukup, karyawan dapat bekerja lebih semangat dan bahkan
meningkatkan produksi serta efisiensi.
• Lingkungan kerja psikologis
Kebosanan kerja dapat terjadi akibat rasa tidak enak, pekerjaan
yang monoton, kurang bahagia, kurang istirahat, dan kelelahan. Untuk
mengurangi kebosanan dalam bekerja, perusahaan dapat melakukan
penempatan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan
karyawan, pemberian motivasi dan rotasi kerja.
47
6. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak
dapat dipisahkan dalam suatu lembaga organisasi, baik itu lembaga
pemerintahan maupun lembaga swasta. Kinerja berasal dari kata Job
Performance atau Actual Performance yang merupakan prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang.
Menurut (D. Permatasari, 2016) Kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berikut definisi kinerja pegawai
menurut beberapa ahli :
(Hasibuan, 2012:105) bahwa : “Kinerja karyawan adalah suatu hasil
yang dicapai oleh seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan
serta waktu”.
(Mangkunegara, 2011:67) menyatakan: “Kinerja karyawan (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”.
48
Menurut (Robbins, 2010:260) memberikan pengertian sebagai berikut:
“hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan berbagai kemungkinan,
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran”
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya
manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun
kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan
tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap organisasi,
karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan organisasi dalam
mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang. Faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja yang baik menurut (Sedarmayanti, 2017)
adalah kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan, usaha yang
dikeluarkan, dan dukungan organisasi.
Sedangkan, Menurut (Mangkunegara, 2018) menyatakan bahwa faktor
yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (Ability) pegawai terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realitas (Knowledge + Skill). Artinya,
pegawai yang memiliki IQ rata-rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan
49
yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi
kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man on the right
place, the right man on the right job).
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).Sikap mental
merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha
mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai
harus sikap mental yang siap secara psikofisik (sikap secara mental, fisik,
tujuan dan situasi). Artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu
secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai
serta mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.
c. Dimensi & Indikator Kinerja Karyawan
Menurut (Sedarmayanti, 2017) kinerja adalah apa yang dilakukan atau
tidak dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepada mereka. Adapun dimensi dari kinerja secara umum adalah
sebagai berikut:
50
1. Kualitas kerja
Kualitas Kerja adalah kualitas yang dicapai berdasarkan syarat-syarat
kesesuaian dan kesiapannya yang tinggi pada gilirannya akan melahirkan
penghargaan dan kemajuan serta perkembangan organisasi melalui
peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara sistematis sesuai tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat.
Indikator Kualitas Kerja adalah:
• Keterampilan
Meliputi sekumpulan kemampuan yang bersifat teknis, antar
pribadi atau berorientasi bisnis.
• Ketelitian
Mengerjakan tugas dengan ketelitian dan kerapian sehingga tugas
yang dilakukan dapat menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
2. Ketetapan waktu
Yaitu berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan
dengan target waktu yang direncanakan. Setiap pekerjaan diusahakan untuk
selesai sesuai dengan rencana agar tidak mengganggu pada pekerjaan yang
lain. Indikator Ketepatan waktu adalah :
51
• Target kerja
Pencapaian target menjadi faktor yang tepat untuk di evaluasi, daro
hasil pencapaian target dapat dilihat kemampuan dalam menyelesaikan
tugasnya.
• Batas waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
Yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu periode waktu
yang ditentukan.
3. Inisiatif
Yaitu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan sesuatu dalam
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab. Bawahan atau pegawai dapat
melaksanakan tugas tanpa harus bergantung terus menerus kepada
atasan.Indikator dari Inisiatif adalah :
• Kreativitas
Merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
untuk memberi ide kreativ dalam memecahkan masalah.
4. Kemampuan
Yaitu diantara beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang,
ternyata yang dapat diintervensi atau diterapi melalui pendidikan dan latihan
adalah faktor kemampuan yang dapat dikembangkan. Indikator dari
Kemampuan adalah :
52
• Tingkat pendidikan yang dimiliki pekerja
• Pelatihan yang pernah diikuti
5. Komunikasi
Merupakan interaksi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan untuk
mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik dan akan
terjadi hubungan-hubungan yang semangkin harmonis diantara para pegawai
dan para atasan, yang juga dapat menimbulkan perasaan senasib
sepenanggungan. Indikator dari Komunikasi adalah :
• Komunikasi antar atasan dan bawahan terjalin lancar
• Diberikan kebebasan memberi saran dan pendapat dalam memecahkan
masalah
• Kerjasama yang baik antar atasan dan bawahan
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan
penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah
kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Berikut
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh berbagai peneliti yang masih
memiliki kaitan dengan variabel dalam penelitian ini.
1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
53
a. Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli
Tengah.
Penulis & Tahun Penelitian : Ginda Sumardhika, 2018.
Persamaan Penelitian : Budaya Organisasi (X1), Lingkungan Kerja
(X2), Kinerja Karyawan (Y1)
Hasil Penelitian : Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan
bahwa secara simultan budaya organisasi dan lingkungan kerja signifikan
terhadap kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah,
dan secara parsial menunjukkan budaya organisasi dan secara parsial
menunjukkan budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
b. Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, dan Stress Kerja
Terhadap Kinerja Karywan Tetap Pada PT. Mitsubishi Krama
Yudha Motors And Manufacturing Jakarta
Penulis & Tahun Penelitian : Kautsar Jundy, 2018.
Persamaan Penelitian : Budaya Organisasi (X1), Lingkungan kerja (X2),
Kinerja Karyawan (Y1)
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi
dan lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
pegawai.
54
c. Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai.
Penulis & Tahun Penelitian : Deni Sulistiawan (2017)
Persamaan Penelitian : Budaya Organisasi (X1), Lingkungan Kerja (X2),
Kinerja Pegawai (Y1)
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi
dan lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
pegawai
d. The effect of servant leadership on rewards, organizational culture and its
implication for employee’s performance
Penulis & Tahun Penelitian : Sahat Sihombing, 2018.
Persamaan Penelitian : organizational culture, employee’s performance.
Hasil Penelitian : Hasil analisis menunjukkan bahwa model struktural
menunjukkan bahwa kepemimpinan secara signifikan mempengaruhi
penghargaan dan budaya organisasi, tetapi tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil lain menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan dari penghargaan pada budaya organisasi dan
kinerja karyawan, dan ada pengaruh yang signifikan dari budaya
organisasi pada kinerja karyawan.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
a. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
55
Penulis & Tahun Penelitian : Irhamatul Jariyati, 2016.
Persamaan Penelitian : Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan.
Hasil Penelitian : dari kepuasan kerja psikologi, social, fisik dan finansial
secara parsial hanya kepuasan finansial yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai (Bank BNI
Syariah Cabang Jakarta Barat).
Penulis & Tahun Penelitian : Gilang Ramadhan, 2017.
Persamaan Penelitian : Kepuasan Kerja (X1), Kinerja Karyawan (Y1)
Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Artinya, semakin tinggi
kepuasan kerja semakin tinggi pula kinerja nya.
c. Organizational Culture and Job Satisfaction of Greek Banking
Penulis & Tahun Penelitian : Dimitrios Beliaz, Athanasion Koustelios,
George Vairaktarakis, Labros Sdorolias, University of Thessaly, 2015.
Persamaan Penelitian : Organizational Culture (X1), Job Satisfaction (X2)
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum
karyawan bank tampaknya cukup puas dengan pekerjaan mereka, terutama
dengan atasan langsung mereka, kondisi kerja dan pekerjaan itu sendiri,
meskipun mereka kurang puas dengan peluang promosi yang ditawarkan
oleh lembaga
56
d. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Dosen Fakultas Ekonomi Di Perguruan Tinggi Swasta Di Makassar.
Penulis & Tahun Penelitian : Mira Labi & Natalia Paranoan, 2019.
Persamaan Penelitian : Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan.
Hasil Penelitian : Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan
bahwa kepuasaan kerja dan motivasi secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja dosen-dosen perguruan tinggi swasta di
Makassar.
3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
a. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai.
Penulis & Tahun Penelitian : Tiya Intan Permatasari, 2018.
Persamaan Penelitian : Lingkungan Kerja (X1), Kinerja Karyawan (Y1)
Hasil Penelitian : Lingkungan kerja secara parsial tidak signifikan dan
berkontribusi negative terhadap kinerja pegawai, Lingkungan kerja (X1)
dan Disiplin Kerja (X2) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
terhadap Variabel Kinerja Pegawai (Y1).
b. The Influence of Work Environment on Job Performance: A Case Study
of Engineering Company in Jordan.
Penulis & Tahun Penelitian : Khaleed Al-Omari, 2017.
Persamaan Penelitian : Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan.
57
Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Kerja
dengan Kinerja Karyawan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk
memotivasi karyawan dengan meningkatkan lingkungan kerja mereka.
Sebagai karyawan termotivasi, mereka kinerja pekerjaan akan meningkat,
dan mereka akan mencapai hasil dan sasaran pekerjaan yang diinginkan.
c. A Study on the Impact of Workplace Environment on Employee’s
Performance: With Reference to the Brandix Intimate Apparel
Penulis & Tahun Penelitian : Lankeshwara P, 2016.
Persamaan Penelitian : Work Environment, Employee’s Performance.
Hasil Penelitian : Hasil survei mengungkapkan bahwa bantuan pekerjaan,
dukungan pengawasan dan lingkungan kerja fisik sebagai berpengaruh
positif untuk kinerja karyawan dan bantuan pekerjaan sebagai prediktor
paling kritis. Implikasi dari temuan dan rekomendasi yang ditawarkan.
d. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Stress Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Papyrus Sakti Paper Mill
Bandung
Penulis & Tahun Penelitian : Riska Nurjanah, 2019.
Persamaan Penelitian : Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan.
Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan
kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar
30,1%, disiplin kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap karyawan
sebesar 12,2% dan stress kerja memiliki pengaruh signifikan sebesar
58
17,8%. Variabel yang paling mempengaruhi kinerja karyawan yaitu
lingkungan kerja
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, dapat dilihat bahwa telah banyak
penelitian yang dilakukan untuk meneliti tentang Budaya Oranisasi, Kepuasan
Kerja dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan. Dengan terjadinya
hasil penelitian yang relevan dengan penelitian terdahulu ini, maka penelitian
terdahulu ini memiliki acuan kerja guna memperkuat hipotesis yang diajukan
peneliti.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan
antara variabel yang akan diteliti. Menurut (Uma Sekaran dalam Sugiyono,
2017:60), mengemukakan bahwa kerangaka berfikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
didefinisikan sebagai masalah yang penting. Sedangkan menurut (Suriasumantri
dalam Sugiyono, 2017:60), kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan
sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kerangka
berpikir adalah penjelasan sementara secara konseptual tentang keterkaitan
hubungan pada setiap objek pemasalahan berdasarkan teori.
Setiap perusahaan termasuk PT Bank BNI Syariah (Tangsel) mengiginkan
setiap karyawannya memiliki kinerja yang baik agar dapat membantu perusaahan
dalam berkembang dan bertahan pada persaingan yang kompetitif. Kinerja
59
karyawan sering didasarkan pada hasil yang dapat dikerjakan (kuantitas) dan
kesempurnaan hasil kerja (kualitas) yang dapat diberikan pada perusahaan. Hal
tersebut dapat tercapai dengan cara menjalankan atau menyempurnakan tugas
secara efektif dan efisien
Banyak faktor yang mempengaruhi turun dan naiknya kinerja karyawan,
namun berdasarkan pengamatan yang dilakukan turunya kinerja karyawan pada
PT Bank bni Syariah (Tangsel) yang paling dominan yaitu dipengaruhi oleh
Perubahan Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja yang dimiliki karyawan tidak
mendukung pekerjaan yang dibebankan serta adanya Lingkungan kerja yang
kurang kondusif. Setiap faktor dari penurunan atau peningkatan Kinerja
Karyawan saling memiliki keterkaitan atau adanya hubungan. Maka, kerangka
pemikiran pada penelitian ini akan menjelaskan adanya hubungan antara pengaruh
budaya organisasi, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan baik secara keseluruhan (simultan) maupun individual
(parsial).Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
60
C. Hipotesis Penelitian
61
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ke tiga dalam
penelitian. Setelah peneliti mengemukakan Kajian Pustaka dan Kerangka
Pemikiran. Menurut Sugiyono (2012) definisi hipotesis sebagai berikut :
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalahpenelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara
terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
dan harus diuji secara empiris. Bedasarkan kerangka pemikiran di atas
maka Penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan
kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir diatas, hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Ho = Budaya Organisasi (X1) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja karyawan (Y)
Ha = Budaya Organisasi (X1) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Kinerja karyawan (Y).
62
2. Ho = Kepuasan Kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja karyawan (Y).
Ha = Kepuasan Kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Y).
3. Ho = Lingkungan Kerja (X3) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Ha = Lingkungan Kerja (X3) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Kinerja karyawan (Y).
4. Ho = Budaya Organisasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) dan
Lingkungan Kerja (X3) tidak berpengaruh simultan
terhadap Kinerja karyawan (Y).
Ha = Budaya Organisasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) dan
Lingkungan Kerja (X3) mempunyai perpengaruh simultan
terhadap Kinerja karyawan (Y)
BAB III
63
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokus
Lokus penelitian adalah tempat lokasi penelitian tersebut dilaksanakan.
Penelitian ini dilaksanakan di tiga kantor cabang Bank BNI Syariah daerah
Tangerang Selatan, yaitu:
• BNI Syariah KC Tangerang Selatan Jl. Ir. H. Juanda No. 75 Blok AA RT
04/ RW 08, Cirendeu Selatan, Ciputat Timur.
• BNI Syariah KCP Bintaro Kebayoran Arcade Blok C3 No. 50, Pd.
Pucung Tangeran Selatan.
• BNI Syariah KCP UIN Jakarta Jl. Ir. H Juanda Cemapaka Putih
Tangerang Selatan.
2. Fokus
Penelitian yang dilakukan berfokus pada Budaya Organisasi, Kepuasan
Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di ke-3 Kantor
Cabang Bank BNI Syariah Tangerang Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan dari sasaran penelitian. Menurut
(Sugiyono, 2014) populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek/subjek dengan
karakteristik tertentu yang ditentukan untuk dipelajari dan kemudian ditarik
64
kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan pada ke-3
Kantor Cabang Bank BNI Syariah Tangerang Selatan.
Menurut (Sugiyono, 2014) Sampel adalah bagian atau jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena
keterbatasan tenaga, waktu dan dana, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus benar-benar
representative.
Dalam penelitian ini metode penarikan sampel yang digunakan adalah
teknik sampling jenuh. Menurut (Sugiyono, 2014) teknik sampling jenuh (Metode
Sensus) merupakan teknik menentukan sampel dimana semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
Adapun responden yang penulis ambil yaitu seluruh karyawan Bank BNI
Syariah Tangerang Selatan, yaitu 31 karyawan dari KCP Bintaro Kebayoran
Arcade, 33 karyawan dari KCP UIN Jakarta, 30 karyawan dari KC Tangerang
Selatan, total keseluruhan berjumlah 94 karyawan.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk melengkapi proses
penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber dari:
1. Data Primer
65
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2014). Dalam hal ini, data diperoleh
dengan cara:
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti dan juga mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil (Sugiyono,2014). Adapun dalam teknik pengumpulan
data melalui wawancara, peneliti menggunakan wawancara
langsung bersifat semiterstruktur. Menurut (Sugiyono, 2014)
wawancara semiterstruktur adalah dimana dalam pelaksanaannya
lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Tujuan wawancara dari jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara,
peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang di
kemukakan informan.
b. Angket (Questionnaire)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
66
(Sugiyono,2014). Kuesioner/angket yang berisi sejumlah
pertanyaan yang kemudian dijawab oleh responden penelitian.
Metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang Budaya
oranisasi, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan Bank BNI Syariah Tangerang Selatan.
Dalam penelitian ini angket disusun dengan menggunakan
skala likert, variable-variabel tersebut diukur oleh instrumen
pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi persyaratan-
persyaratan tipe skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014). Untuk setiap
pilihan jawaban diberi skor, skor tersebut seperti pada table 3.1:
Tabel 3.1
Penentuan Jawaban Kuesioner
Alternative Jawaban Bobot Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2014
67
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau dokumen (Sugiyono, 2014). Dalam hal ini pengumpulan data
sekunder berasal dari buku-buku, jurnal, situs internet dan juga data-
data yang relevan.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode penelitian yang penulis pilih adalah dengan
cara analisis kuantitatif, yaitu analisis data yang berbentuk angka. Analisis data
dilakukan dengan analisis menggukanan bantuan program Komputer SPSS 22 For
Windows. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode regresi linear berganda. Data yang dianalisis pada penelitian ini
berdasarkan hasil pengolahan kuesioner.
1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2014) yang dimaksud dengan statistik deskriptif
adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi.
68
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Uji signifikan dilakukan dengan cara
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom
(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Untuk menguji
masing-masing indikator valid atau tidak, dapat dilihat dari tampilan
output Cronbach Alpha (α) pada kolom Correlated Item-Total
Correlation. Jikar hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari r tabel
(nilai kritis) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan bernilai positif
maka butir dari pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid
(Ghozali, 2016: 52).
b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel apakah kuesioner tersebut dapat
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2016). Pengukuran ini dilakukan dengan cara menggunakan reliabilitas
konsistensi internal yaitu tekhnik Cronbach Alpha (α).Apabila hasil
pengujian Cronbach Alpha(α)> 0,70 maka dapat dikatakan bahwa
konstruk atau variabel ini adalah reliabel (Ghozali, 2016).
69
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independen dengan variabel dependen keduanya mempunyai
hubungan distribusi normal atau tidak (Ghozali,2016:154). Normal
probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal
(hypothetical distribution).Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran dua titik pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histrogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah (Ghozali, 2016:156):
1) Jika data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Data dikatakan terdistribusi normal secara statistic dengan
menggunakan uji Kolmogrov-smirnov. Asumsi normalitas dapat diketahui
dengan melihat nilai signifikansi pada table kolmogrov-smirnov. Jika
menunjukan nilai sig > α (Taraf signifikansi = 0,05 – derajat kepercayaan
70
yang digunakan), maka dapat disimpulkan bahwa data sampel berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolineartitas
Multikolinearitas menunjukan suatu keadaan dimana satu atau
lebih variable dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variable
independen lainnya. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variable independen. Jika terdapat korelasi yang
tinggi diantara variable-variabel bebasnya, maka hubungan antara
variable bebas (independen variable) terhadap variable terikatnya
(dependen variable) menjadi terganggu. Selain itu deteksi terhadap
multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam
proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji t-parsial
masing-masing variable independen terhadap variable dependen.
Untuk mendeteksi adanya multikolienaritas adalah dengan melihat
besaran tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF).
Tolerance mengukur variabilitas variable independen yang dipilih
yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilah VIF tinggi, karena VIF = 1/Tolerance.
Semakin tinggi nilai VIF, maka semakin besar peluang terjadinya
multikolinearitas antara variable, dengan ketentuan (Ghozali, 2016):
71
1.) Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor)> 10, maka ada kasus
multikolinearitas.
2.) Jika nilai VIF (Variance Inflation Factor)< 10, maka tidak ada
kasus multikolinearitas.
Jika hasil SPSS VIF menunjukan angka 1, maka dapat dikatakan
tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika lebih dari 10 maka dalam
data tersebut terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian
ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik scatter plot antara standardized residual (*SRESID)
terhadap standardized predicted value (*ZPRED). Dalam model regresi
tidak terjadi heterokedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak di atas
angka 0 pada sumbu Y. Pada grafik plot jika ada pola tertentu, seperti titik-
titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola
72
yang jelas serta titik-titik meyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).
4. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terdapat variabel
terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini. Tujuan uji hipotesis adalah dugaan sementara untuk menguji
apakah data yang ada sudah cukup kuat untuk menggambarkan populasinya
(Santoso, 2015:251). Metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan: Uji Statistik t (uji parsial/signifikan parameter individu/goodness of fit),
dan Uji Statistik F (uji simultan/ANOVA).
a. Uji Statistik t (Uji Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara individu (parsial) berpengaruh terhadap variabel
dependen. Pada dasarnya uji t menunjukan seberapa jauh variabel penjelas
(variable independen) secara individual dalam menerangkan variabel
dependen (Ghozali, 2016:97). Dengan demikian secara umum hipotesis
dalam penelitian ini dituliskan sebagai berikut:
1) Ha: adanya pengaruh positif variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y) secara parsial.
2) Ho: tidak adanya pengaruh positif variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y) secara parsial
73
Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai
dua rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel.
Adapun ketentuan penerimaan atau penolakan pengujian ini yaitu apabila
angka signifikan kurang dari 0,05 maka hipotesis alternatif diterima dan
hipotesis nol ditolak (Ghozali, 2016).
Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara t hitung dengan t tabel dengan ketentuan:
1.) Berdasarkan dari t hitung dan t tabel, kriterianya adalah:
• Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang
signifikan).
• Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh yang
signifikan).
2.) Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah:
• Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial.
• Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variable
terikat secara parsial.
Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada hasil coefficients
pada uji t dan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, jika t hitung
74
lebih besar dari t tabel (dihitung dari level of significant yang ditentukan dan
df = n-k, k merupakan jumlah variabel yang diteliti) artinya signifikan.
b. Uji Statistik f (Uji Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016:96 ).
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan
untuk mengukur besarnya pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu
kinerja karyawan. Dengan demikian secara umum hipotesis dalam
penelitian ini dituliskan sebagai berikut:
1) Ha: adanya pengaruh signifikan variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y) secara simultan.
2) Ho: tidak adanya pengaruh signifikan variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y) secara simultan.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α
= 5%). Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah nilai prediksi
mampu menggambarkan kondisi sesungguhnya:
1) Berdasarkan dari F hitung dan F tabel, kriterianya adalah:
• Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang
signifikan).
75
• Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh yang
signifikan).
2) Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah:
• Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan.
• Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variable terikat
secara simultan.
Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil
F-tes menunjukan variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen jika P-value lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan, atau F hitung lebih besar dari F tabel.
5. Analisis Linier Berganda
Selanjutnya untuk menguji hipotesis data yang valid dan reliabel,
pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi
linier berganda. Menurut (Nike, 2018) Regresi linear berganda seringkali
digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan
hubungan dari dua variabel bebas. Analisis yang memiliki variabel bebas lebih
dari satu disebut analisis regresi linier berganda. Teknik regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih
variabel bebas (X1, X2, X3, ...,) terhadap variabel terikat (Y).
76
Variabel yang mempengaruhi disebut Independent Variable (Variabel
bebas) dan variable yang dipengaruhi disebut Dependent Variable (variable
terikat). Penelitian ini terdiri dari tida variable bebas yaitu budaya organisasi
(X1), kepuasan kerja (X2) dan lingkungan kerja (X3) sedangkan variable
terikatnya adalah kinerja karyawan (Y1). Persamaan rumus yang dikembangkan
untuk regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi untuk variable 1
b2 = Koefisien regresi untuk variable 2
b3 = Koefisien regresi untuk variable 3
X1 = Budaya Organisasi
X2 = Kepuasan Kerja
X3 = Lingkungan Kerja
e = Standart Error (Tingkat Kesalahan).
Adapun kesatuan penerimaan dan penolakan hipotesis dengan kesatuan
apabila angka signifikan dibawah 0,05 maka hipoesis nol (Ho) di tolak.
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
77
Sebaliknya, apabila angka signifikan di atas 0,05 maka hipoesis nol (Ho) di
terima.
6. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai
(R²) yang diperoleh hasilnya semakin besar atau mendekati satu (1) maka,
sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen semakin
besar, hal ini berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Sebaliknya, jika diperoleh hasil semakin kecil atau mendekati
nol (0), maka sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen
semakin kecil, hal ini berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali,
2016:95).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variable independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variable independen, maka (R²) pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted pada saat mengevaluasi
mana model regresi terbaik. Tidak seperti (R²), nilai Adjusted (R²) dapat
78
naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
mode (Ghozali, 2016: 95).
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Dalam
penelitian ini terdapat 2 jenis operasionalisasi variabel yang digunakan yaitu
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).Berdasarkan landasan teori
dan perumusan hipotesis yang ada maka yang menjadi variabel independen (X)
dan variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah:
a) Variabel Independen (X). Variabel ini juga sering disebut dengan istilah
variable bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
adanya perubahan pada variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah budaya organisasi, kepuasan kerja dan lingkungan
kerja, dengan skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner
penelitian yaitu skala likert yang mempunyai nilai 1 sampai dengan 5.
b) Variabel Dependen (Y). Variabel ini juga sering disebut dengan istilah
variable terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari
adanya variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kinerja karyawan, dengan skala pengukuran yang digunakan dalam
79
kuesioner penelitian yaitu skala likert yang mempunyai nilai 1 sampai
dengan 5.
Penelitian ini terdiri dari empat variabel yaitu tiga variabel independen
dan satu variabel dependen. Dengan variabel independen dalam penelitian ini
adalah budaya organisasi, kepuasan kerja dan lingkungan kerja sedangkan
variabel dependennya adalah kinerja karyawan yang akan diukur dengan skala
likert yang terdiri dari lima point, yaitu: “sangat setuju” bernilai 5, “setuju”
bernilai 4, “netral” bernilai 3, “tidak setuju” bernilai 2, dan “sangat tidak
setuju” bernilai 1.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel ialah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).
Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa langkah, yaitu
mendefinisikan operasional variabel penelitian, menentukan dimensi yang
diambil beserta sub dimensinya, menentukan indikator-indikator variabel
penelitian, dan menyusun instrumen (kuesioner penelitian), yang secara ringkas
dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini:
80
Tabel 3.2
Definisi operasional variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Budaya
Organisasi
(X1) Menurut
(Edison,
Anwar, dan
Komariyah,
2016)
1. Kesadaran diri • Karyawan selalu berusaha
untuk mengembangkan diri
dan kemampuannya
• Karyawan mentaati aturan
yang ada
Ordinal
2. Keagresifan • Perusahaan selalu
bereksperimen dengan
gagasan- gagasan baru.
• Karyawan penuh inisiatif dan
tidak tergantung pada
petunjuk pimpinan
• Perusahaan selalu bisa secara
cepat merespon hambatan
3. Performa • Karyawan sangat menghargai
& menghormati, melayani
pihak lain yang berkunjung.
• Karyawan memandang bagian
81
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
(divisi) lain sebagai satu
kesatuan.
• Karyawan sebagai anggota
kelompok saling membantu
satu sama lain.
4. kepribadian • Karyawan selalu
mengutamakan kualitas dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
• Karyawan berinovasi untuk
menemukan hal baru dan
berguna
• Karyawan bangga ketika
perusahaan mencapai tujuan
kinerjanya
5. Orientasi tim • Setiap karyawan selalu
bekerja sama dengan baik
dalam tim
• Setiap tugas-tugas Tim,
karyawan lakukan dengan
diskusi dan disinergikan
dengan baik
• Setiap ada permasalahan
dalam tim kerja selalu
diselesaikan dengan baik
Kepuasan
Kerja (X2)
Menurut
1. Pekerjaan Itu
Sendiri
• Pekerjaan tersebut
memberikan tugas yang
menarik
Ordinal
82
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
(Robbins,
2018)
• kesempatan untuk belajar
• kesempatan untuk menerima
tanggung jawab dan kemajuan
untuk karyawan.
2. Imbalan • Insentif, tambahan gaji di atas
atau di luar gaji atau upah
yang diberikah oleh
organisasi.
• Tunjangan, perusahaan
memberikan asuransi
kesehatan, asuransi jiwa,
liburan yang ditanggung
perusahaan atau program
pension.
• Upah/Gaji, upah yang
diberikan sudah sesuai dengan
beban kerja yang didapat
karyawan.
3. Promosi • diberikan kesempatan untuk
bisa naik jabatan sesuai
dengan latar belakang
pendidikan dan skill yang
memenuhi kualifikasi.
• pengalaman kerja dan
kreatifitas karyawan dalam
bekerja di perhatikan dan
dipertimbangkan agar dapat di
promosikan.
• Promosi diberikan secara adil
83
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
dilihat dari kinerja dan
prestasi yang telah di capai.
• Promosi dilaksanakan sesuai
prosedur perusahaan yang
berlaku.
4. Pengawasan • Objektivitas pengamatan
dilakukan sesuai standarisasi
• Pendekatan Pengamatan,
pengamatan dilakukan secara
edukatif dan suportif, bukan
menunjukkan kekuasaan atau
otoritas.
• Pelaksana supervisi dan yang
disupervisi perlu bekerja sama
dalam penyelesaian masalah,
sehingga prinsip-prinsip kerja
sama kelompok dapat
diterapkan
5. Rekan Kerja
(Workers)
• Kompetisi Yang Sehat,
persaingan tidak saling
menjatuhkan rekan kerja lain
• Karyawan saling
menghormati, saling
menghargai dan memberikan
kenyamanan agar mendukung
kelancaran kerja.
• karyawan saling kerja sama,
menyelesaikan masalah
84
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
bersama dan saling membantu
jika ada kesulitan.
• Adanya suasana kekeluargaan
agar selalu terjalin dengan
harmonis.
Lingkungan
Kerja (X3)
Menurut
(Sedarmayanti,
2016)
1. Lingkungan
Kerja Fisik
• Penerangan, pencahayaan
cukup terang tetapi tidak
menyilaukan.
• Suhu udara, suhu ruangan
yang tidak terlalu dingin
namun juga tidak membuat
gerah, sehingga mendapatkan
kenyamanan kerja.
• bau-bauan di tempat kerja,
tidak ada pencemaran, karena
bau-bauan di tempat kerja
yang terjadi terus menerus
dapat menganggu aktivitas
kerja.
• keamanan kerja, perusahaan
menyediakan alat
keselamatan kerja.
Ordinal
2. Lingkungan
kerja non fisik
• Lingkungan Kerja Temporal
• Lingkungan kerja psikologis
Kinerja
Karyawan (Y)
Menurut
1. Kualitas Kerja • Keterampilan
• Ketelitian
Ordinal
2. Ketetapan • Target Kerja
85
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
(Sedarmayanti,
2016)
waktu • Batas Waktu dalam
menyelesaikan tugas
pekerjaan
3. Inisiatif • Kreativitas
Kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang
baru, memberi ide kreativ
dalam memecahkan masalah
4. Kemampuan • Tingkat pendidikan yang
dimiliki pekerja
• Pelatihan yang pernah diikuti
5. Komunikasi • Komunikasi antar atasan dan
bawahan terjalin lancar
• Diberikan kebebasan memberi
saran dan pendapat dalam
memecahkan masalah
• Kerjasama yang baik antar
atasan dan bawahan
86
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bank BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap
sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang
No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha
Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus
berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500
87
outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan
operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap
aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai
oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian
dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha
kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun
2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin
off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010
dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).
Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal
berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19
tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran
terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
2. Visi dan Misi Bank BNI Syariah
a. Visi BNI Syariah adalah :
“Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan
dan kinerja”
b. Misi BNI Syariah adalah:
88
• Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
• Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
• Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
• Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
• Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah
3. Tata kelola Perusahaan
a. Budaya Kerja BNI Syariah
Budaya kerja: nilai-nilai (values) dan keyakinan (beliefs) yang menjadi
pedoman dalam berprilaku, yang dinilai penting bagi kelangsungan
organisasi. Values prinsip-prinsp yang diyakini baik dan benar dalam menjalankan organisasi perusahaan. Beliefs hipoteca yang melandasi suatu
paradigm yang diyakini sebagai sesuatu yang terbaik dalam menjalankan
organisasi.
1. Amanah
Amanah adalah salah satu sifat wajib Rasullah SAW yang secara
harfiah berarti “dapat dipercaya”. Dalam budaya kerja PT Bank BNI
Syariah, amanah didefinisikan sebagai “menjalankan tugas dan
kewajiban dengan penuh tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang
optimal”. Nilai amanah ini tercermin dalam perilaku utama insan PT
Bank BNI Syariah:
89
• Professional dalam menjalankan tugas.
• Memegang teguh komitmen dan bertanggung jawab.
• Jujur, adil dan dapat dipercaya.
• Menjadi teladan yang baik bagi lingkungan.
2. Jama’ah
Jama’ah adalah perilaku kebersamaan umat Islam dalam
menjalankan segala sesuatu yang sifatnya ibadah dengan mengutamakan
kebersamaan dalam suatu naungan kepemimpinan. Dalam budaya kerja
PT Bank BNI Syariah, jama’ah didefinisikan sebagai “bersinergi dalam
menjalankan tugas dan kewajiban”. Budaya ini dijalankan dalam perilaku
utama:
• Bekerja sama secara rasional dan sistematis.
• Saling mengingatkan dengan santun.
• Bekerja sama dalam kepemimpinan yang efektif.
b. Good Corporate (GCG) PT Bank BNI Syariah
Bank Indoenesia melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor
11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 12/13/DPbs tanggal 30 April 2010, tentang pelaksanaan Good
Corporate Govermance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
telah mengamankan untuk melaksanakan suatu tata kelola Bank yang
menerapkan prinsip- prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
professional dan kewajaran.
90
BNI Syariah dalam rangka menjalankan amana sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia tersebut, membentuk Pedoman Kebijakan GCG (Good
Corporate Govermance) dalam rangka melindungi steakholders dan
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta nilai-nilai atau etika yang berlaku umum pada industry
perbankan syariah.
BNI Syariah telah memiliki Pedoman Pelaksanaan GCG (Good Corporate
Govermance) yang berdasarkan pada lima prinsip dasar yaitu keterbukaan
(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), professional (professional) dan kewajaran (fairness), di mana
kelima prinsip dasar GCG (Good Coporate Govermance) tersebut sejalan
dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara islami yang berdasarkan
Persaudaraan (ukhuwah) keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan.
Pedoman pelaksanaan GCG (Good Corporate Govermance) tersebut
dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Bisnis Bank BNI Syariah dan
merupakan landasan pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi baik di kantor
pusat maupun kantor cabang dalam rangka menambah nilai ekonomi bagi
Pemegang Saham dan stakeholder, dengan meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang
berlaku secara umum pada industry perbankan syariah dank ode etika BNI
Syariah.
Adapun pelaksanaan GCG (Good Corporate Govermance) pada BNI
Syariah diimplementasikan antara lain dengan:
91
1. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi.
3. Kelengkapan dan pelaksanaan komite.
4. Pelaksanaan dan tugas DPS.
5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa.
6. Penanganan benturan kepentingan.
7. Penerapan fungsi kepatuhan.
8. Penerapan fungsi Audi Intern.
9. Penerapan fungsi Audit Ekstern.Batas maksimum penyaluran dana dan
pelaporan GCG (Good Corporate Govermance).
B. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Pengumpulan data pada ini diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden dengan mendatangi langsyng lokasi
pengambilan sampel yaitu Kantor BNI Syariah Daerah Tangerang Selatan.
Persiapan penyebaran kuesioner kurang lebih selama satu bulan. Pada
penelitian ini, terdapat jumlah sampel sebesar 94 orang dan kuesioner yang
di distribusikan sebanyak 94 kuesioner.
Tabel 4.1 Keterangan Penyebaran Kuesioner
Kuesioner yang tersebar 94
Kuesioner yang kembali 94
92
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang diolah 94
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Kuesioner tersebut disebar sejak 24 September 2019 dan terkumpul
1 Oktober 2019. Pada proses penyebaran tersebut, dilakukan langsung
ke Tiga Kantor Cabang Bank BNI Syariah daerah Tangerang Selatan
dan mengikuti prosedur yang ada yaitu melalui bagian Sumber Daya
Manusia (SDM). Dari bagian tersebut, kuesioner disebar langsung
pada karyawan. Gambaran umum mengenai data demografi karyawan
pada Kantor Cabang Bank BNI Syariah daerah Tangerang Selatan.
C. Profil Responden
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase
(%)
1 Laki-laki 50 53,19%
2 Perempuan 44 46,80%
Total 94 100%
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari
94 responden, didapatkan hasil mayoritas responden adalah laki-laki
93
sebesar 50 responden. Kemudian diikuti oleh responden perempuan
sebesar 44 responden.
2. Usia Responden
Tabel 4.3
Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Kelompok Usia
No. Kelompok Usia Jumlah Presentase (%)
1 25-35 27 28,72%
2 36-45 26 27,65%
3 > 45 21 22,34%
Total 94 100%
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Pada Tabel 4.3 mengenai usia responden tersebut, didapatkan hasil
mayoritas usia responden yaitu 25-35 tahun sebesar 27 responden.
Kemudian diikuti oleh responden yang memiliki usia 36-45 tahun
sebesar 26 responden, dan untuk usia 46-55 tahun sebesar 21
responden.
3. Pendidikan Terakhir Responden
94
Tabel 4.4
Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)
1. S2 33 35,10%
2. S1 44 46,80%
3. D3 17 18,10%
Total 94 100%
Sumber : data primer yang diolah, 2019
Pada Tabel 4.4 mengenai pendidikan terakhir responden tersebut,
menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah S1
Sebanyak 44 responden. Lalu, diikuti oleh lulusan S2 sebanyak 33
responden. Selain itu, sebanyak 17 responden adalah lulusan D3.
D. Hasil Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menggambarkan tanggapan responden yang
mencakup permasalahan dimana berkaitan dengan Budaya organisasi,
Kepuasan kerja, Lingkungan kerja dan Kinerja karyawan pada PT. Bank
BNI Syariah Cabang Tangerang Selatan. Data hasil penelitian kemudian
dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu rendah, tinggi dan rata-rata.
Hasil kategorisasi tersebut disajikan berikut ini dalam tabel 4.4 :
Tabel 4.5
Hasil Uji Statistik Deskriptif
95
Variabel N Minimum Maximum Rata-rata Standar Deviasi
BO
KP
LK
KK
94
94
94
94
40
40
22
31
70
85
45
50
59.02
66.44
37.28
41.76
6.389
11.850
5.558
4.576
1. Budaya Organisasi
Hasil analisis deskriptif pada vaiabel Budaya Organisasi diperoleh
nilai minimum sebesar 40; nilai maksimum sebesar 70; rata-rata sebesar
59.02 dan standar deviasi 6.389. Jumlah butir pertanyaan untuk variable
Budaya Organisasi terdiri dari 14 perrtanyaan yang masing-masing
mempunyai skor 1, 2, 3, 4, 5. Rata-rata (mean) menghasilkan angka 59.02
dimana jika di bagi dengan butir pertanyaan yang berjumlah 14, maka
didapatkan hasil responden rata-rata memilih skala 4 (Setuju). Hal ini
menunjukkan rata-rata responden setuju bahwa Budaya Organisasi
beperngaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Kepuasan Kerja
Hasil analisis deskriptif pada vaiabel Kepuasan Kerja diperoleh
nilai minimum sebesar 40; nilai maksimum sebesar 85; rata-rata sebesar
96
66.44 dan standar deviasi 11.850. Jumlah butir pertanyaan untuk variable
Kepuasan Kerja terdiri dari 17 perrtanyaan yang masing-masing
mempunyai skor 1, 2, 3, 4, 5. Rata-rata (mean) menghasilkan angka 66.44
dimana jika di bagi dengan butir pertanyaan yang berjumlah 17, maka
didapatkan hasil responden rata-rata memilih skala 3 (Netral) dan 4
(Setuju). Hal ini menunjukkan rata-rata responden netral dan setuju bahwa
Kepuasan Kerja beperngaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Lingkungan Kerja
Hasil analisis deskriptif pada vaiabel Lingkungan Kerja diperoleh
nilai minimum sebesar 22; nilai maksimum sebesar 45; rata-rata sebesar
37.28 dan standar deviasi 5.558. jumlah butir pertanyaan untuk variable
Lingkungan Kerja terdiri dari 9 perrtanyaan yang masing-masing
mempunyai skor 1, 2, 3, 4, 5. Rata-rata (mean) menghasilkan angka 37.28
dimana jika di bagi dengan butir pertanyaan yang berjumlah 9, maka
didapatkan hasil responden rata-rata memilih skala 4 (Setuju). Hal ini
menunjukkan rata-rata responden setuju bahwa Lingkungan Kerja
beperngaruh terhadap kinerja karyawan.
4. Kinerja Karyawan
Hasil analisis deskriptif pada vaiabel Kinerja Karyawan diperoleh
nilai minimum sebesar 31; nilai maksimum sebesar 50; rata-rata sebesar
97
41.76 dan standar deviasi 4.576. jumlah butir pertanyaan untuk variable
Kepuasan Kerja terdiri dari 10 perrtanyaan yang masing-masing
mempunyai skor 1, 2, 3, 4, 5. Rata-rata (mean) menghasilkan angka 41.76
dimana jika di bagi dengan butir pertanyaan yang berjumlah 10, maka
didapatkan hasil responden rata-rata memilih skala 4. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja karyawan PT. Bank BNI Syariah Cabang Tangerang Selatan
dapat dikatakan memiliki kinerja yang cukup tinggi. Dilihat pada table 4.2
variabel-variabel dalam penelitian memiliki nilai rata-rata (mean) lebih
besar dari standar deviasi. Hal ini menunjukkan untuk jawaban responden
dalam variable-variabel tidak terlalu bervariasi antara satu responden
dengan responden lainnya
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2016), Uji validitas digunakan untuk
mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan r table. Jika r hitung lebih besar dari r
table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indicator
tersebut dinyatakan valid.
Table berikut merupakan pre-test dimana peneliti mengambil 15
sampel dari jumlah sampel sebanyak 94 responden sebagai uji coba.
Table dibawah menunjukkan hasil uji validitas dari tiga variable yang
digunakan dalam penelitian ini. Budaya organisasi, Kepuasan Kerja
dan Lingkungan Kerja dengan 15 sampel responden.
98
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi
Nomor butir pertanyaan
Pearson Correlation
r Tabel Sig (2-tailed)
Keterangan
BO1 0,869 0,514 0,00 VALID
BO2 0,660 0,514 0,00 VALID
BO3 0,762 0,514 0,00 VALID
BO4 0,869 0,514 0,00 VALID
BO5 0,648 0,514 0,00 VALID
BO6 0,705 0,514 0,00 VALID
BO7 0,869 0,514 0,00 VALID
BO8 0,648 0,514 0,00 VALID
BO9 0,705 0,514 0,00 VALID
BO10 0,529 0,514 0,00 VALID
BO11 0,705 0,514 0,00 VALID
BO12 0,660 0,514 0,00 VALID
BO13 0,660 0,514 0,00 VALID
BO14 0,705 0,514 0,00 VALID
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan hasil dari uji validitas variabel
Budaya Organisasi dengan hasil yang mempunyai kriteria valid untuk 14
butir pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel dengan nilai 0,514 Hal
99
ini menjelaskan bahwa masing-masing pernyataan pada variabel Budaya
Organisasi dapat dipercaya.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja
Variabel KP
Person Correlation
r Tabel Sig Keterangan
KP1 0,804 0,514 0,00 VALID
KP2 0,662 0,514 0,00 VALID
KP3 0,720 0,514 0,00 VALID
KP4 0,626 0,514 0,00 VALID
KP5 0,804 0,514 0,00 VALID
KP6 0,720 0,514 0,00 VALID
KP7 0,585 0,514 0,00 VALID
KP8 0,700 0,514 0,00 VALID
KP9 0,541 0,514 0,00 VALID
KP10 0,804 0,514 0,00 VALID
KP11 0,626 0,514 0,00 VALID
KP12 0,671 0,514 0,00 VALID
KP13 0,626 0,514 0,00 VALID
100
KP14 0,591 0,514 0,00 VALID
KP15 0,762 0,514 0,00 VALID
KP16 0,804 0,514 0,00 VALID
KP17 0,762 0,514 0,00 VALID
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan hasil dari uji validitas
variabel Kepuasan Kerja dengan hasil yang mempunyai kriteria valid
untuk 17 butir pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
dan memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel dengan nilai 0,514
Hal ini menjelaskan bahwa masing-masing pernyataan pada variabel
Kepuasan Kerja dapat dipercaya.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja
Variabel LK
Person Correlation
R Tabel Sig Keterangan
LK1 0,778 0,514 0,00 VALID
LK2 0,635 0,514 0,00 VALID
LK3 0,748 0,514 0,00 VALID
LK4 0,556 0,514 0,00 VALID
LK5 0,630 0,514 0,00 VALID
LK6 0,537 0,514 0,00 VALID
101
LK7 0,667 0,514 0,00 VALID
LK8 0,625 0,514 0,00 VALID
LK9 0,556 0,514 0,00 VALID
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan hasil dari uji validitas variabel
Lingkungan Kerja dengan hasil yang mempunyai kriteria valid untuk
9 butir pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel dengan nilai 0,514
Hal ini menjelaskan bahwa masing-masing pernyataan pada variabel
Lingkungan Kerja dapat dipercaya.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Variabel KK
Person Correlation
r Tabel Sig Keterangan
KK1 0,549 0,514 0,00 VALID
KK2 0,816 0,514 0,00 VALID
KK3 0,584 0,514 0,00 VALID
KK4 0,657 0,514 0,00 VALID
KK5 0,602 0,514 0,00 VALID
KK6 0,657 0,514 0,00 VALID
KK7 0,706 0,514 0,00 VALID
KK8 0,580 0,514 0,00 VALID
KK9 0,657 0,514 0,00 VALID
102
KK10 0,827 0,514 0,00 VALID
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan hasil dari uji validitas
variabel Kinerja Karyawan dengan hasil yang mempunyai kriteria
valid untuk 10 butir pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 dan memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel
dengan nilai 0,514. Hal ini menjelaskan bahwa masing-masing
pernyataan pada variabel Kinerja Karyawan dapat dipercaya. b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrument penelitian. Menurut (Ghozali, 2016) suatu instrument
penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas
0,70. Tabel berikut merupakan pre-test dimana peneliti mengambil 15
sampel dari jumlah sampel sebanyak 94 responden sebagai uji coba
untuk menunjukkan hasil uji reliabilitas pada variable penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach Alpha Keterangan
1. BO 0,830 Reliabel
2. KP 0,815 Reliabel
3. LK 0,849 Reliabel
103
4. KK 0,874 Reliabel
Sumber:Data Primer diolah,2019
Dapat dilihat pada tabel 4.10 menunjukkan nilai Cronbach Alpha
atas variable Budaya Organisasi sebesar 0,830, Kepuasan kerja sebesar
0,815, Lingkungan kerja sebesar 0,849 dan Kinerja sebesar 0,874. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penyataan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih dari 0,70. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan
kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variable dependen dan variable independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Gambar 4.1
Hasil uji Normal Probability Plot
104
Pada Gambar 4.1 grafik P-Plot menunjukkan bahwa data
menyebar dsekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Oleh karena itu grafik P-Plot menunjukkan bahwa data terdistribusi
secara normal.
Setelah itu untuk menguji distribusi normal, maka dilakukan
dengan cara menggunakan uji kolmogorov-smirno
Tabel 4.11
Tabel Kolmogorov-Smirnov Test
105
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Pada Tabel 4.11 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-smirnov, dengan melihat Asymp. Sig. (2-tailed).
Diperoleh hasil output Asymp. Sig. (2-tailed) Sebesar 0,582 atau jauh
diatas 0,05 menunjukkan bahwa angka signifikan diatas 0,05 adalah
data tersebut terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka
dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF) serta besaran kolerasi antar variable
106
independen. Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji Multikolinearitas pada
penelitian ini.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
Constant
14.704 3.359 4.377 .000
X1 .207 .077 .289 2.700 .008 .529 1.890
X2 .099 .035 .257 2.856 .005 .750 1.334
X3 .221 .087 .268 2.551 .012 .549 1.821
a. Dependent Variable: Y Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat bahwa nilai Tolerance
mendekati angka 1 dan nilai Variance Inflation Facctor (VIF) disekitar
angka 1 untuk setiap variable, yang ditunjukkan dengan nilai
Tolerance budaya organisasi sebesar 0,529, Kepuasan kerja sebesar
0,750, Lingkungan kerja sebesar 0,549. selain itu nilai VIF untuk
Budaya Organisasi sebesar 1,890, Kepuasan Kerja sebesar 1,334 dan
Lingkungan Kerja sebesar 1,821. suatu model regresi dikatakan bebas
dari problem multiko apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10.
107
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi
tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian
ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPREID, yang
diperlihatkan pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa
data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan
tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut.
108
Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan
regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi
kinerja karyawan berdasarkan variable yang mempengaruhinya, yaitu
Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Lingkungan kerja.
4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
a. Uji t (Uji Parsial)
Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variable dependen. Selain itu digunakan untuk mengetahui
pengaruh variable independen terhadap variable dependen secara
parsial dengan derajat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. Uji T
dilakukan dengan membandingkan antara t-hitung dan t-tabel. Untuk
menentukan nilai t-tabel, maka ditentukan dengan tingkat signifikansi
5% dengan derajat kebebasan df= (n-k-1) dimana n adalah jumlah
responden dan k adalah jumlah variabel
Tabel 4.13
Hasil Uji t
Coefficientsa
109
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant)
14.704 3.359 4.377 .000
X1 .207 .077 .289 2.700 .008
X2 .099 .035 .257 2.856 .005
X3 .221 .087 .268 2.551 .012
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
1. Hasil Uji Hipotesis 1: Budaya Organisasi berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan
Untuk nilai t hitung sebesar 2,700 dan untuk nilai t-tabel
dari hasil n-k-1 (n = responden, k = variable independen) sebesar
1,667. Dengan begitu bahwa untuk nilai t-hitung (2,700) > nilai t
table (1,667) maka, variable Budaya Organisasi terhadap Kinerja
karyawan berpengaruh positif.
Jika nilai Signifikan < 0.05 berarti berpengaruh signifikan.
Pengujian pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
karyawan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.008. Oleh karena
itu,besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variable Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawan
110
berpengaruh positif dan signifikan. Maka dalam hal ini untuk H0
ditolak dan untuk hipotesis pertama (H1) diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Ginda Sumardhika, 2018. Yang menyatakan bahwa secara
simultan budaya organisasi dan lingkungan kerja signifikan
terhadap kinerja Pegawai, dan secara parsial menunjukkan budaya
organisasi dan secara parsial menunjukkan budaya organisasi dan
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai. Dan juga menurut Kautsar Jundy, 2018. Hasil
penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi dan lingkungan
kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.
2. Hasil Uji Hipotesis 2: Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap
Kinerja Karyawan
Untuk nilai t hitung sebesar 2,856 dan untuk nilai t-tabel
dari hasil n-k-1 (n = responden, k = variable independen) sebesar
1,667. Dengan begitu bahwa untuk nilai t-hitung (2,856) > nilai t
table (1,667) maka, variable Kepuasan kerja terhadap Kinerja
karyawan berpengaruh positif.
Jika nilai Signifikan < 0.05 berarti berpengaruh signifikan.
Pengujian pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.005. Oleh karena
itu,besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variable Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan
111
berpengaruh positif dan signifikan. Maka dalam hal ini untuk H0
ditolak dan untuk hipotesis kedua (H2) diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Mira Labi & Natalia Paranoan, 2019. Yang menyatakan
bahwa Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan
kepuasaan kerja dan motivasi secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dan juga menurut Gilang
Ramadhan, 2017. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap
kinerja pegawai. Artinya, semakin tinggi kepuasan kerja semakin
tinggi pula kinerja nya.
3. Hasil Uji Hipotesis 3: Lingkungan Kerja berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan
Untuk nilai t hitung sebesar 2,551 dan untuk nilai t-tabel
dari hasil n-k-1 (n = responden, k = variable independen) sebesar
1,667. Dengan begitu bahwa untuk nilai t-hitung (2,551) > nilai t
table (1,667) maka, variable Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
karyawan berpengaruh positif.
Jika nilai Signifikan < 0.05 berarti berpengaruh signifikan.
Pengujian pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
karyawan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.012. Oleh karena
itu,besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variable Lingkungan Kerja terhadap Kinerja karyawan
112
berpengaruh positif dan signifikan. Maka dalam hal ini untuk H0
ditolak dan untuk hipotesis ketiga (H3) diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Khaleed Al-Omari, 2017. Yang menyatakan bahwa Terdapat
pengaruh signifikan antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja
Karyawan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk
memotivasi karyawan dengan meningkatkan lingkungan kerja
mereka. Sebagai karyawan termotivasi, mereka kinerja pekerjaan
akan meningkat, dan mereka akan mencapai hasil dan sasaran
pekerjaan yang diinginkan. Dan juga menurut Lankeshwara P,
2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa bantuan pekerjaan,
dukungan pengawasan dan lingkungan kerja fisik sebagai
berpengaruh positif untuk kinerja karyawan dan bantuan pekerjaan
sebagai prediktor paling kritis. Implikasi dari temuan dan
rekomendasi yang ditawarkan
b. Uji f ( Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
signifikan secara bersama-sama (Simultan) variable independen
terhadap variable dependen. Dengan derajat kepercayaan 0,05.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung
dengan F table pada tingkat kepercayaan 5% dan derajat kebebasan
Degree of Freedom (df) sebagai berikut:
113
Tabel 4.14
Hasil Uji f
ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1
Regression 882.988 3 294.329 24.887 .000b
Residual 1064.384 90 11.826
Total 1947.372 93
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan uji F dari output SPSS terlihat bahwa diperoleh F hitung
sebesar 24,887 dan probabilitas sebesar 0.000. Secara lebih tepat, nilai F
hitung dibandingkan dengan F table dimana jika F hitung > F tabel maka
secara simultan variable-variabel independen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependen. Pada taraf α = 0,05 dengan derajat
kebebasan pembilang/ df1 (k) = 3 (jumlah variable independen) Dari
rumus tersebut diperoleh dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1)
dengan taraf kesalahan 0,05 atau 5%. Dari rumus tersebut diperoleh dk
pembilang = 3 dan dk penyebut = 94-3-1 = 90. Maka diperoleh F tabel
sebesar 2,71.
114
dengan demikian dari hasil pengujian diatas bahwa F hitung lebih besar
dari F tabel maka variable independen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variable independen.
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode
linear berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh
antara suatu variable terhadap variable lain.
Tabel 4.15
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant)
14.704 3.359 4.377 .000
X1 .207 .077 .289 2.700 .008
X2 .099 .035 .257 2.856 .005
X3 .221 .087 .268 2.551 .012
a. Dependent Variable: Y
115
Berdasarkan table 4.15, maka diperoleh persamaan regresi adalah
sebagai berikut:
Y = 14,704 + 0,207 X1 + 0,099 X2 + 0,221 X3 + e
Dari persamaan diatas, dapat diintrepertasikan sebagai berikut:
a) Nilai Konstanta (a) sebesar 14,704. Nilai konstanta bernilai
positif artinya nilai Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan
Lingkungan kerja dianggap Konstan atau sama dengan Nol,
maka Kinerja Karyawan meningkat.
b) Nilai Koefisien X1 sebesar 0,207. Nilai koefisien X1 bernilai
positif artinya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan PT Bank BNI Syariah Cabang Tangerang Selatan
adalah bersifat Positif dan cukup Kuat. Jikanilai budaya
organisasi semakin meningkat, maka kinerja karyawan akan
semakin tinggi.
c) Nilai Koefisien X2 sebesar 0,099. Nilai koefisien X2 bernilai
positif artinya pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan PT Bank BNI Syariah Cabang Tangerang Selatan
adalah bersifat Positif dan cukup Kuat. Jika nilai kepuasan
kerja semakin meningkat, maka kinerja karyawan akan
semakin tinggi.
d) Nilai Koefisien X3 sebesar 0,221. Nilai koefisien X3 bernilai
positif artinya pengaruh Lingkungan kerja terhadap kinerja
116
karyawan PT Bank BNI Syariah Cabang Tangerang Selatan
adalah bersifat Positif dan cukup Kuat. Jika nilai lingkungan
kerja semakin meningkat, maka kinerja karyawan akan
semakin tinggi
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )
Dari hasil uji koefisien determinasi yang telah dilakukan, maka dapat
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.16
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .788a .621 .602 3.439
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber: Data primer diolah, 2019.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai
R yang diperoleh hasilnya semakin besar atau mendekati satu (1) maka,
sumbangan variable independen terhadap variable dependen semakin
besar, hal ini berarti variable-variabel independen memberikan hamper
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable
dependen. (Ghozali, 2016)
117
Tabel 4.16 menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,602
atau 60,2 %, ini menunjukkan bahwa variable kinerja karyawan yang
dapat dijelaskan oleh variable Budaya organisasi, Kepuasan kerja dan
Lingkungan kerja adalah sebesar 60,2%. Sedangkan sisanya sebesar
39,8% dipengaruhi oleh variable-variabel lain.
118
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi,
kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bank
BNI Syariah Cabang Tangerang Selatan. Berdasarkan data yang telah
dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan
dengan menggunakan metode analisis regresi berganda, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan tetap.
2. Variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan tetap.
3. Variabel Lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan tetap.
4. Variabel Budaya organisasi, Kepuasan kerja dan Lingkungan kerja
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
119
B. Saran
Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hal
penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan ada masukan mengenai beberapa
hal diantaranya:
1. Bagi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Tangerang Selatan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing variable ada
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Tangerang Selatan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, peneliti akan memberikan beberapa masukan dan saran untuk
meningkatkan kinerja karyawan di Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Tangerang Selatan, diantaranya:
a) Berdasarkan hasil penelitian, Budaya organisasi mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan. Dengan hasil penelitian ini
diharapkan agar perusahaan memperhatikan perencanaan pekerjaan
untuk karyawan agar bisa lebih maksimal dalam mencapai tujuan.
b) Berdasarkan hasil penelitian, Kepuasan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan. Dengan hasil penelitian ini diharapkan
agar perusahaan memperhatikan kesempatan untuk setiap
karyawan mengembangkan dirinya. Seperti mengikut pelatihan.
c) Berdasarkan hasil penelitian, Lingkungan Kerja mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan. Dengan hasil penelitian ini
diharapkan agar perusahaan memperhatikan Rotasi kerja karyawan
yang merupakan salah satu bentuk untuk memotivasi karyawan.
120
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi Penelitian Selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji dan
meneliti tema yang serupa yaitu tentang budaya organisasi, kepuasan
kerja dan lingkungan kerja serta kinerja karyawan dapat menggunakan
penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya
yang memiliki tema yang sama. Penelitian selanjutnya diharapkan
untuk mengembangkan penelitian ini, yaitu dengan:
a. Peneliti dapat memperluas ruang lingkup penelitian yang
digunakan pada penelitian yang akan datang. Ruang lingkup
yang lebih yang berbeda serta lebih luas agar dapat memperoleh
populasi dan sampel yang lebih luas pula, sehingga
memperbesar keakuratan penelitian dan mendapatkan hasil yang
lebih baik untuk dikaji dikemudian hari untuk kepentingan
ilmiah secara bersama-sama.
b. Peneliti diharapkan untuk mengkaji komponen lain selain
masalah budaya organisasi, kepuasan kerja dan lingkungan kerja
serta kinerja karyawan yang telah dibahas oleh penulis atau
dengan dimensi dan indikator yang berbeda serta didukung
dengan teori-teori terbaru agar mendapatkan temuan-temuan
baru yang bisa dikaji kembali oleh peneliti selanjutnya di masa
yang akan datang.
121
DAFTAR PUSTAKA
A.A . Anwar Prabu Mangkunegara. 2010. “Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Amirullah. 2015. “Pengantar Manajemen”. Mitra Wacana Media Indonesia
Danang, Sunyoto. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Buku Seru
Dessler, Gary. 2015. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Salemba Empat.
Elsa Vosva Sari, 2013. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Yogyakarta”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 9. Universitas Negeri Yogyakarta.
Emron, Edison. Anwar, Yohny & Komariah, Imas. 2016. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P.. 2017. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Luthans, Fred. 2006. “Perilaku Organisasi”. Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk. Yogyakarta: ANDI
Moeheriono, 2015. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Jakarta: Rajawali Pers.
Robbins, Stephen P. and Mary Coulter. 2016. “Manajemen”, Jilid 1 Edisi 13, Alih Bahasa: Bob Sabran Dan Devri Bardani P, Erlangga, Jakarta.
Robbins, P. Stephen & Judge, Timothy A. 2017. “Organizational Behaviour”. Edisi 13, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.
Sagita Ayu, Alinvia. 2018. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Mediator”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 57.
122
Santoso, S. 2015. SPSS20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
Saufa, Jasuha. 2017. “Dampak Kepuasan Kerja Dalam Peningkatan Kinerja Perawat Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening”. Jurnal Bisnis Teori dan Implementasi, Vol.8.
Schein, Edgar H., 2015. Organizational Culture and Leadership. 4th Edition. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc
Sedarmayanti. 2017. “Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja”. Bandung: CV Mandar Maju.
Soetjipto, Budi W, 2010. “Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia”, Yogyakarta: Amara Book.
Sondang P. Siagian. 2014. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syafitri, Nike. Dkk. 2018. Aplikasi forecasting mengenai angka kelahiran di Kota Kendari Menggunakan Metode Regresi Linear Berganda (Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kota Kendari). Jurnal SemanTIK. Vol.4. ISSN: 2502-8928.
Syafrina, Nova. 2018. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Aspacindo Kedaton Motor Kandis Kabupaten Siak”. Jurnal Benefita, Vol.3.
Titisari, P. 2014. “Peranan Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan”. Jakarta. Mitra Wacana Media.
Uha, Ismail Nawawi, ”Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja”, Jakarta: Kencana, 2013.
Wibowo . (2014) . “Manajemen Kinerja”. Edisi Keempat . Jakarta : Rajawali Pers.
Sumber Internet :
Website resmi Bank Indonesia https://www.bi.go.id/id/Default.aspx
Website Resmi PT. Bank BNI Syariah https://www.bnisyariah.co.id/id-id/
123
LAMPIRAN
124
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Karyawan PT. BNI Syariah (Kantor Cabang Tangerang
Selatan)
Di Tempat
Bersama ini, saya :
Nama : Nandika Putri Maulida
NIM : 11150810000089
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
No. Hp : 087884337001
Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan bahan
penyelesaian tugas akhir, penulis sangat mengharapkan bantuan responden
untuk menjawab kuesioner ini. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau
salah. Tetapi jawaban yang paling baik adalah apa yang Responden
rasakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini semata-
mata digunakan atas dasar Keperluan Akademisi, tapa ada maksud lain
yang berkenaan dengan kinerja Responden. Atas Perhatian dan bantuan
Bapak/Ibu, saya ucapkan Terima kasih banyak. Semoga kebaikan
responden dibalas oleh Allah SWT.
Hormat saya,
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nandika Putri Maulida
125
Kuesioner tentang
“Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. BNI Syariah (Kantor Cabang
Tangerang Selatan)”
1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. Nama/Inisial : ………………..
b. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
c. Status Karyawan : ( ) Tetap ( ) Tidak Tetap
d. Pendidikan Terakhir : ( ) SMA/SMK
( ) D3
( ) S1/S2
( ) Lainnya :……………….
2. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berilah Checklist (V) pada kolom yang telah tersedia, kemudian
pilih sesuai keadaan yang dirasakan :
Keterangan :
a. STS = Sagat Tidak Setuju
b. TS = Tidak Setuju
c. R = Ragu-ragu
d. S = Setuju
126
e. SS = Sangat Setuju
VARIABEL BUDAYA ORGANISASI
No. INDIKATOR PERTANYAAN STS TS R S SS
1
Kesadaran Diri Saya mencari tahu
informasi yang up to
date untuk meng-
upgrade diri
Saya tidak pernah
melanggar peraturan
perusahaan yang telah
dibuat.
2 Keagresifan Saya selalu membuat
rencana untuk pekerjaan
yang saya lakukan agar
dapat mencapai tujuan
Dalam bekerja saya
melakukan inisiatif-
inisiatif yang diperlukan
untuk menyelesaikan
pekerjaan tanpa harus
127
bertanya kepada atasan
Perusahaan selalu dapat
merespon setiap
hambatan yang
ditemukan dalam
melakukan pekerjaan
3 Kepribadian Saya dan rekan kerja
mempunyai hubungan
yang baik
Saya menganggap diri
saya merupakan satu
kesatuan kerja bersama
rekan kerja dari divisi
yang berbeda.
Sebagai anggota dari
kelompok kerja, harus
saling membantu satu
dengan yang lainnya.
4 Performa saya selalu
mengutamakan kualitas
dalam menyelesaikan
pekerjaan
128
saya berusaha
menciptakan ide baru
yang kreativ dan
berguna untuk
kelancaran kinerja
saya puas dengan apa
yang telah saya
kontribusikan untuk
perusahaan
5 Orientasi Tim Saya mampu bekerja
sama dengan setiap
rekan kerja yang ada
dalam tim kerja
Tugas dalam tim terbagi
rata secara adil tidak ada
yang lebih dikit atau
lebih banyak
Setiap permasalahan
yang timbul selalu
diselesaikan dengan baik
oleh setiap anggota tim
kerja.
129
VARIABEL KEPUASAN KERJA
No. INDIKATOR PERTANYAAN STS TS R S SS
1 Pekerjaan Itu
Sendiri
saya sudah merasa
puas dengan
pekerjaan yang
dijalani saat ini
Perusahaan
memberikan
kesempatan untuk
setiap karyawan
mengembangkan
dirinya. Seperti
mengikuti
pelatihan.
saya merasa puas
dengan pekerjaan
saat ini karena
sesuai dengan
tanggung jawab
yang saya dapatkan
130
2 Upah/Gaji Gaji yang saya
terima sesuai
dengan beban kerja
yang ada.
Pemberian insentif
dan bonus sudah
diberikan dengan
sesuai, dilihat dari
kinerja yang telah
dicapai
Pemberian fasilitas
seperti asuransi
kesehatan sudah
terpenuhi
3 Promosi Pimpinan
memberikan
kesempatan yang
sama dalam
promosi jabatan
pada setiap
karyawan nya
Pengalaman kerja
serta kreativitas
karyawan
131
merupakan salah
satu pertimbangan
penilaian untuk
promosi
Saya merasa puas
karena promosi
diberikan adil
dilihat dari
pencapaian kinerja
karyawan
Kebijakan promosi
karyawan sudah
diterapkan dengan
baik sesuai dengan
prosedur yang ada
4
Pengawasan Atasan menilai
kinerja pegawai
secara obyektif
Saya merasa senang
karena atasan sudah
memberikan
bimbingan yang
baik pada karyawan
Saya senang dengan
132
atasan yang mau
mendengarkan
saran, kritik dan
pendapat karyawan
bawahannya
5 Rekan Kerja Adanya persaingan
yang sehat diantara
para karyawan
Saya senang bekerja
dengan rekan kerja
yang memberikan
dukungan yang
cukup kepada saya
Saya senang bekerja
dengan rekan kerja
yang saling
membantu
menyelesaikan
pekerjaan
Suasana
kekeluargaan dalam
kerja terbina dengan
baik
133
VARIABEL LINGKUNGAN KERJA
No. INDIKATOR PERTANYAAN STS TS R S SS
1 Lingkungan
Kerja Fisik
Saya merasa
nyaman dengan
penerangan lampu
diruang kerja
Terdapat Air
Conditioner/AC
yang membuat saya
nyaman dalam
bekerja
Ruangan saya
bekerja dijaga
kebersihan sehingga
bersih dan wangi
nya terjaga
Adanya satpam
yang menjaga
134
keamanan kantor,
sehingga menjamin
keamanan pekerja
2 Lingkungan
Kerja Non
Fisik
Saya puas dengan
ketentuan jam
bekerja yang ada di
perusahaan
Perusahaan
memberikan waktu
istirahat yang cukup
demi kenyamanan
bekerja para pekerja
Saya puas dengan
pekerjaan yang saya
jalani saat ini
karena sesuai
dengan kemampuan
saya
Atasan sering
memberikan
motivas kepada
seluruh karyawan.
Rotasi kerja
merupakan salah
135
satu bentuk
motivasi kerja yang
diberikan oleh
perusahaan.
VARIABEL KINERJA KARYAWAN
No. INDIKATOR PERTANYAAN STS TS R S SS
1 Kualitas Kerja Keterampilan yang
saya miliki dapat
menyelesaikan
setiap pekerjaan
denga hasil yang
berkualitas
Ketelitian sangat
penting dalam
mengerjakan tugas
2 Ketepatan
Waktu
Saya tidak pernah
menunda-nunda
pekerjaan yang
diberikan
Saya mengerjakan
tugas selalu tepat
136
dengan waktu yang
ditentukan
3 Inisiatif saya rasa selama
bekerja tingkat
kreativitas saya
meningkat
4 Kemampuan saya bekerja dengan
segala potensi yang
saya miliki
Perusahaan
memberikan
pelatihan untuk
karyawan agar
dapat meningkatkan
kemampuannya.
5 Komunikasi Saya merasa bahwa
komunikasi antara
atasan dan bawahan
berjalan dengan
baik.
Perusahaan
memberikan
137
kebebasan bagi
setiap karyawan
untuk memberikan
saran maupun
pendapat dalam
memecahkan
masalah yang ada
Atasan selalu
bekerja sama
dengan baik
terhadap bawahan
nya
138
Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Budaya Organisasi
No. BO1 BO2 BO3 BO4 BO5 BO6 BO7 BO8 BO9 BO10 BO11 BO12 BO13 BO14 Total1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 702 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 503 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 564 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 485 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 526 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 407 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 508 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 569 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 62
10 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4611 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7013 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7014 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5615 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5616 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 6617 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7018 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 6419 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5620 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 6421 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5622 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 6023 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5624 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 6225 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 6226 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5327 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4128 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5829 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 6230 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7031 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 6632 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5233 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5634 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5235 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54
139
No. BO1 BO2 BO3 BO4 BO5 BO6 BO7 BO8 BO9 BO10 BO11 BO12 BO13 BO14 Total36 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 5037 3 3 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5638 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5839 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 6240 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5041 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 6042 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7043 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 6644 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5645 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 6246 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 6647 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 6848 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 6649 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 6050 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 6451 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5652 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 6253 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5854 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 6255 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 6256 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4857 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 6258 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 4 5859 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 6260 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7061 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 6062 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 6063 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5264 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 6265 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7066 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 6467 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5268 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5469 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 6070 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 6871 5 4 3 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 6472 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 6273 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 6674 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 6475 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 6676 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5877 5 5 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 6078 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 5479 4 5 4 3 5 3 4 4 5 4 3 5 3 4 5680 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 60
140
No. BO1 BO2 BO3 BO4 BO5 BO6 BO7 BO8 BO9 BO10 BO11 BO12 BO13 BO14 Total81 3 3 3 4 5 5 3 3 3 3 4 5 5 3 5282 5 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 6083 5 3 4 4 3 5 4 5 3 4 4 3 5 4 5684 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5485 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 5286 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5887 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 6088 5 3 4 5 3 4 5 5 3 4 5 3 4 5 5889 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 6090 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 3 5 6091 4 3 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5892 5 3 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 3 6093 5 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 6094 5 3 4 4 3 5 4 5 3 4 4 3 5 4 56
141
Lampiran 3 : Tabulasi Jawaban Kepuasan Kerja
No KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 KP17 Total1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 682 3 3 4 5 5 3 3 4 5 5 3 3 4 5 5 3 3 663 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 514 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 615 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 636 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 427 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 618 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 499 5 2 1 2 5 5 2 1 2 5 5 2 1 2 5 5 2 52
10 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 5211 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6812 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 7413 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8514 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8515 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8516 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 7417 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8518 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 5819 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6820 5 5 3 4 3 5 5 3 4 3 5 5 3 4 3 5 5 7021 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6822 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6823 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6824 5 3 3 4 4 5 3 3 4 4 5 3 3 4 4 5 3 6525 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6826 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6827 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4328 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 6329 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6830 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8531 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6832 3 3 4 5 5 3 3 4 5 5 3 3 4 5 5 3 3 6633 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5134 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 6135 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 6336 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4237 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 6138 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4939 5 2 1 2 5 5 2 1 2 5 5 2 1 2 5 5 2 5240 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 5241 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
142
No KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 KP17 Total42 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 7443 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8544 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8545 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8546 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 7447 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8548 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 5849 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6850 5 5 3 4 3 5 5 3 4 3 5 5 3 4 3 5 5 7051 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6852 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6853 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6854 5 3 3 4 4 5 3 3 4 4 5 3 3 4 4 5 3 6555 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6856 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6857 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4358 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 5 2 2 4 5 6359 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6860 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8561 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6862 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6863 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 7564 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8565 5 5 3 2 2 5 5 3 2 2 5 5 3 2 2 5 5 6166 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 7567 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4468 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 5869 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6870 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6871 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 7872 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 7273 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8574 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 7275 5 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 5 7376 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 6277 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 7578 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6879 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6880 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6881 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 7882 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4083 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5784 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4885 3 4 4 5 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 5 3 4 7086 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8587 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 8588 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 7889 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6890 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6891 3 3 3 5 4 3 3 3 5 4 3 3 3 5 4 3 3 6092 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 5893 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4094 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 57
143
Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Lingkungan Kerja
No. LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 TOTAL1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 452 3 3 3 4 3 3 3 4 3 293 4 4 4 4 4 4 4 4 4 364 4 4 4 3 4 4 4 3 4 345 3 3 4 5 3 3 4 5 3 336 3 3 2 2 3 3 2 2 3 237 3 3 4 4 3 3 4 4 3 318 4 4 4 4 4 4 4 4 4 369 4 4 5 5 4 4 5 5 4 40
10 3 2 2 4 3 2 2 4 3 2511 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3612 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4513 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4514 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3615 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3616 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4017 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4518 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3919 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3620 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4021 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3622 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3923 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3624 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4325 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3226 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3427 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2228 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4129 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3630 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4531 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4532 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2933 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3634 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34
144
No. LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 TOTAL35 3 3 4 5 3 3 4 5 3 3336 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2337 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3138 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3639 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4040 3 2 2 4 3 2 2 4 3 2541 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3642 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4543 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4544 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3645 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3646 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4047 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4548 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3949 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3650 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4051 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3652 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3953 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3654 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4355 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3256 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3457 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2258 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4159 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3660 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4561 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3462 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4063 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4564 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3965 4 5 3 4 4 5 3 4 4 3666 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3667 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3468 5 4 3 4 5 4 3 4 5 3769 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3970 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3671 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4072 5 5 4 3 5 5 4 3 5 3973 4 3 5 5 4 3 5 5 4 3874 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4375 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4376 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3977 5 5 5 3 5 5 5 3 5 4178 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4179 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34
145
No. LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 TOTAL80 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3481 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3882 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4583 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4184 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3285 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4386 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4187 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3488 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3689 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3190 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4091 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4592 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3693 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4594 5 5 4 4 5 5 4 4 5 41
146
Lampiran 5 : Tabulasi Jawaban Kinerja Karyawan
No. KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 TOTAL1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 502 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 353 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 404 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 355 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 406 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 317 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 378 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 389 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 44
10 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3411 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4012 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4513 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5014 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4015 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4016 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4717 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5018 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3319 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4020 5 5 5 3 3 3 3 4 4 4 3921 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4022 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4023 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4024 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4325 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3826 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4027 2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3128 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3829 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4030 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5031 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5032 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3533 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4034 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35
147
No. KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 TOTAL35 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4036 4 4 5 5 5 4 4 2 4 2 3937 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4138 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3839 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4440 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3441 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4042 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4543 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5044 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4045 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4046 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4747 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5048 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3349 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4050 5 5 5 3 3 3 3 4 4 4 3951 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4052 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4053 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4054 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4355 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3856 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4057 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4458 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3859 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4460 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5061 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4362 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4463 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4464 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4665 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4166 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4667 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4468 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4469 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4270 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 4071 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4772 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4573 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4674 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4475 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4476 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4677 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4278 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4479 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 46
148
No. KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 TOTAL80 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4681 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4782 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3783 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4584 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4285 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4586 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4687 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3588 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4589 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4690 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4591 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3792 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4493 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3794 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 45
149
Lampiran 6 : Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
X1 94 40 70 5548 59.02 .659 6.389 40.817
X2 94 40 85 6245 66.44 1.222 11.850 140.421
X3 94 22 45 3504 37.28 .573 5.558 30.890
Y 94 31 50 3925 41.76 .472 4.576 20.939
Valid N (listwise) 94
Lampiran 7 : Hasil Uji Kualitas Data
Correlations
BO1 BO2 BO3 BO4 BO5 BO6 BO7 BO8 BO9 BO1
0
BO1
1
BO1
2
BO1
3
BO1
4
TOT
AL_
BO
BO1
Pearson
Correlatio
n
1 .567**
.541**
.338**
.283**
.432**
.533**
.961**
.530**
.479**
.342**
.313**
.432**
.542**
.763*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .001 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO2
Pearson
Correlatio
n
.567**
1 .442**
.116 .308**
.157 .516**
.524**
.965**
.384**
.120 .327**
.157 .522**
.641*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .264 .003 .130 .000 .000 .000 .000 .251 .001 .130 .000 .000
150
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO3
Pearson
Correlatio
n
.541**
.442**
1 .379**
.228*
.297**
.347**
.498**
.436**
.950**
.374**
.250*
.297**
.359**
.668*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .027 .004 .001 .000 .000 .000 .000 .015 .004 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO4
Pearson
Correlatio
n
.338**
.116 .379**
1 .444**
.257*
.385**
.317**
.111 .344**
.980**
.459**
.257*
.395**
.623*
*
Sig. (2-
tailed)
.001 .264 .000 .000 .012 .000 .002 .288 .001 .000 .000 .012 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO5
Pearson
Correlatio
n
.283**
.308**
.228*
.444**
1 .342**
.380**
.309**
.324**
.208*
.461**
.970**
.342**
.391**
.643*
*
Sig. (2-
tailed)
.006 .003 .027 .000 .001 .000 .002 .001 .044 .000 .000 .001 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO6
Pearson
Correlatio
n
.432**
.157 .297**
.257*
.342**
1 .430**
.435**
.174 .276**
.261*
.345**
1.00
0**
.442**
.613*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .130 .004 .012 .001 .000 .000 .094 .007 .011 .001 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO7
Pearson
Correlatio
n
.533**
.516**
.347**
.385**
.380**
.430**
1 .562**
.529**
.352**
.409**
.406**
.430**
.990**
.769*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO8
Pearson
Correlatio
n
.961**
.524**
.498**
.317**
.309**
.435**
.562**
1 .538**
.485**
.344**
.316**
.435**
.571**
.763*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .002 .002 .000 .000 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
151
BO9
Pearson
Correlatio
n
.530**
.965**
.436**
.111 .324**
.174 .529**
.538**
1 .403**
.115 .321**
.174 .534**
.646*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .288 .001 .094 .000 .000 .000 .271 .002 .094 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO10
Pearson
Correlatio
n
.479**
.384**
.950**
.344**
.208*
.276**
.352**
.485**
.403**
1 .342**
.234*
.276**
.366**
.636*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .001 .044 .007 .001 .000 .000 .001 .023 .007 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO11
Pearson
Correlatio
n
.342**
.120 .374**
.980**
.461**
.261*
.409**
.344**
.115 .342**
1 .493**
.261*
.418**
.638*
*
Sig. (2-
tailed)
.001 .251 .000 .000 .000 .011 .000 .001 .271 .001 .000 .011 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO12
Pearson
Correlatio
n
.313**
.327**
.250*
.459**
.970**
.345**
.406**
.316**
.321**
.234*
.493**
1 .345**
.415**
.665*
*
Sig. (2-
tailed)
.002 .001 .015 .000 .000 .001 .000 .002 .002 .023 .000 .001 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO13
Pearson
Correlatio
n
.432**
.157 .297**
.257*
.342**
1.00
0**
.430**
.435**
.174 .276**
.261*
.345**
1 .442**
.613*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .130 .004 .012 .001 .000 .000 .000 .094 .007 .011 .001 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
BO14
Pearson
Correlatio
n
.542**
.522**
.359**
.395**
.391**
.442**
.990**
.571**
.534**
.366**
.418**
.415**
.442**
1 .782*
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
TOT
AL_B
O
Pearson
Correlatio
n
.763**
.641**
.668**
.623**
.643**
.613**
.769**
.763**
.646**
.636**
.638**
.665**
.613**
.782**
1
152
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Correlations
KP
1
KP
2
KP
3
KP
4
KP
5
KP
6
KP
7
KP
8
KP
9
KP
10
KP
11
KP
12
KP
13
KP
14
KP
15
KP
16
KP
17
TOT
AL_
KP
KP1
Pearson
Correlati
on
1 .65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.776**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP2
Pearson
Correlati
on
.65
8**
1 .72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.806**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP3
Pearson
Correlati
on
.38
8**
.72
7**
1 .57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
1.0
00**
.57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
1.0
00**
.57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
.792**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP4
Pearson
Correlati
on
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1 .75
0**
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1.0
00**
.75
0**
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1.0
00**
.75
0**
.38
1**
.36
4**
.768**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
153
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP5
Pearson
Correlati
on
.45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1 .45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1.0
00**
.45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1.0
00**
.45
1**
.22
1*
.693**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP6
Pearson
Correlati
on
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1 .65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.776**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP7
Pearson
Correlati
on
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1 .72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.806**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP8
Pearson
Correlati
on
.38
8**
.72
7**
1.0
00**
.57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
1 .57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
1.0
00**
.57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
.792**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP9
Pearson
Correlati
on
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1.0
00**
.75
0**
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1 .75
0**
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1.0
00**
.75
0**
.38
1**
.36
4**
.768**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
0
Pearson
Correlati
on
.45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1.0
00**
.45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1 .45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1.0
00**
.45
1**
.22
1*
.693**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
1
Pearson
Correlati
on
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1 .65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.776**
154
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
2
Pearson
Correlati
on
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1 .72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.806**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
3
Pearson
Correlati
on
.38
8**
.72
7**
1.0
00**
.57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
1.0
00**
.57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
1 .57
6**
.36
6**
.38
8**
.72
7**
.792**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
4
Pearson
Correlati
on
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1.0
00**
.75
0**
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1.0
00**
.75
0**
.38
1**
.36
4**
.57
6**
1 .75
0**
.38
1**
.36
4**
.768**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
5
Pearson
Correlati
on
.45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1.0
00**
.45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1.0
00**
.45
1**
.22
1*
.36
6**
.75
0**
1 .45
1**
.22
1*
.693**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
6
Pearson
Correlati
on
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1.0
00**
.65
8**
.38
8**
.38
1**
.45
1**
1 .65
8**
.776**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KP1
7
Pearson
Correlati
on
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1.0
00**
.72
7**
.36
4**
.22
1*
.65
8**
1 .806**
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.03
2
.00
0
.000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
155
TOT
AL_
KP
Pearson
Correlati
on
.77
6**
.80
6**
.79
2**
.76
8**
.69
3**
.77
6**
.80
6**
.79
2**
.76
8**
.69
3**
.77
6**
.80
6**
.79
2**
.76
8**
.69
3**
.77
6**
.80
6**
1
Sig. (2-
tailed)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja
Correlations
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 TOTAL_
LK
LK1
Pearson
Correlation
1 .880** .599** .270** 1.000** .880** .599** .270** 1.000** .885**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .000 .000 .000 .009 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK2
Pearson
Correlation
.880** 1 .626** .254* .880** 1.000** .626** .254* .880** .875**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .014 .000 .000 .000 .014 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK3
Pearson
Correlation
.599** .626** 1 .618** .599** .626** 1.000** .618** .599** .856**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK4
Pearson
Correlation
.270** .254* .618** 1 .270** .254* .618** 1.000** .270** .615**
Sig. (2-tailed) .009 .014 .000 .009 .014 .000 .000 .009 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK5
Pearson
Correlation
1.000** .880** .599** .270** 1 .880** .599** .270** 1.000** .885**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .009 .000 .000 .009 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK6
Pearson
Correlation
.880** 1.000** .626** .254* .880** 1 .626** .254* .880** .875**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .014 .000 .000 .014 .000 .000
156
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK7
Pearson
Correlation
.599** .626** 1.000** .618** .599** .626** 1 .618** .599** .856**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK8
Pearson
Correlation
.270** .254* .618** 1.000** .270** .254* .618** 1 .270** .615**
Sig. (2-tailed) .009 .014 .000 .000 .009 .014 .000 .009 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
LK9
Pearson
Correlation
1.000** .880** .599** .270** 1.000** .880** .599** .270** 1 .885**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .009 .000 .000 .000 .009 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
TOTAL_
LK
Pearson
Correlation
.885** .875** .856** .615** .885** .875** .856** .615** .885** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 TOTAL
_KK
KK1
Pearson
Correlation
1 .987** .874** .506** .329** .210* .231* .163 .208* .220* .686**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .042 .025 .117 .044 .033 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK2
Pearson
Correlation
.987** 1 .886** .513** .334** .214* .237* .145 .187 .202 .683**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .039 .021 .163 .071 .051 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK3 Pearson
Correlation
.874** .886** 1 .579** .421** .255* .280** .163 .208* .145 .701**
157
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .013 .006 .117 .044 .165 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK4
Pearson
Correlation
.506** .513** .579** 1 .779** .627** .360** .108 .151 .190 .714**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .302 .147 .067 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK5
Pearson
Correlation
.329** .334** .421** .779** 1 .827** .593** .282** .317** .121 .749**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .000 .000 .006 .002 .246 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK6
Pearson
Correlation
.210* .214* .255* .627** .827** 1 .793** .459** .343** .187 .742**
Sig. (2-tailed) .042 .039 .013 .000 .000 .000 .000 .001 .070 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK7
Pearson
Correlation
.231* .237* .280** .360** .593** .793** 1 .634** .507** .304** .740**
Sig. (2-tailed) .025 .021 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK8
Pearson
Correlation
.163 .145 .163 .108 .282** .459** .634** 1 .700** .503** .621**
Sig. (2-tailed) .117 .163 .117 .302 .006 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK9
Pearson
Correlation
.208* .187 .208* .151 .317** .343** .507** .700** 1 .647** .621**
Sig. (2-tailed) .044 .071 .044 .147 .002 .001 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
KK10
Pearson
Correlation
.220* .202 .145 .190 .121 .187 .304** .503** .647** 1 .510**
Sig. (2-tailed) .033 .051 .165 .067 .246 .070 .003 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
TOTAL
_KK
Pearson
Correlation
.686** .683** .701** .714** .749** .742** .740** .621** .621** .510** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
158
5. Hasil Uji Reliabilitas Budaya Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.762 15
6. Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.768 18
7. Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.787 10
8. Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.765 11
159
Lampiran 8 : Hasil Uji Asumsi klasik
1. Uji Normalitas P-Plot
2. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
160
3. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 14.704 3.359 4.377 .000
X1 .207 .077 .289 2.700 .008 .529 1.890
X2 .099 .035 .257 2.856 .005 .750 1.334
X3 .221 .087 .268 2.551 .012 .549 1.821
a. Dependent Variable: Y
161
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot
Lampiran 9 : Hasil Uji Hipotesis Penelitian
1. Uji Parsial t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant)
14.704 3.359 4.377 .000
X1 .207 .077 .289 2.700 .008
162
X2 .099 .035 .257 2.856 .005
X3 .221 .087 .268 2.551 .012
a. Dependent Variable: Y
2. Uji Simultan f
ANOVAa Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
1 Regression 882.988 3 294.329 24.887 .000b Residual 1064.384 90 11.826
Total 1947.372 93
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Lampiran 10 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
1. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant)
14.704 3.359 4.377 .000
X1 .207 .077 .289 2.700 .008
163
X2 .099 .035 .257 2.856 .005
X3 .221 .087 .268 2.551 .012
a. Dependent Variable: Y
2. Uji Koefisiensi Determinasi
Model Summary Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .788a .621 .602 3.439 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1