pengaruh board size, board independence serta/pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA REMUNERATION TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : SUPRIANTO NIM F0306112 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vomien

Post on 23-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA

REMUNERATION TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

SUPRIANTO NIM F0306112

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 3: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 4: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari semua urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap.”

(QS. Al Insyirah: 6-8)

Jadikanlah sabar dan Sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah

beserta orang-orang yang sabar.

(QS. Al-Baqarah : 216)

Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita

bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.

(Michel De Montaigne)

Kecemasan takkan pernah merampas esok beserta kesulitannya, ia hanya

akan melemahkan hari ini dengan kekuatannya

( A.J. Cronin)

Ketekunan membuat yang mustahil menjadi mungkin, yang mungkin menjadi

kemungkinan besar, dan kemungkinan besar menjadi sebuah kepastian.

(Robert Half)

PERSEMBAHAN

Page 5: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Karya ini kupersembahkan kepada mereka yang kucintai:

Kedua Orangtuaku,

yang selalu membimbing

dan memberikan yang terbaik untukku.

Kedua kakak dan adikku,

yang melengkapi keluarga ini dengan kebahagiaan.

KATA PENGANTAR

Page 6: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, ridho, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Board Size, Board Independence Serta

Remuneration Terhadap Financial Performance Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah

satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan

akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas

dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Agus Budiatmanto M.Si, Ak., selaku dosen pembimbing yang

telah dengan memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan sehingga

skripsi ini dapat disusun dengan baik dan lancar.

4. Dra. Muthmainah, Msi, Ak., selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan banyak masukan dan arahan selama menempuh kuliah.

5. Bapak Drs. Wartono, M.Si, Ak dan Ibu Christyaningsih Budiwati, SE,

M.Si, Ak selaku tim penguji skripsi.

6. Semua Dosen dan Staff Pengajar serta seluruh staff dan karyawan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

7. Ibunda alm. dan Bapak tercinta, terima kasih buat doa dan

kepercayaan yang telah diberikan.

8. Kedua kakak dan adikku tercinta, terima kasih atas saran-saran dan

nasihat, serta doanya.

9. Destia tersayang yang lagi jauh disana, makasih dah setya menemani

sampai selesainya skripsi ini, dan atas segala bantuan dan

dukungannya, moga kedepan kita bisa lebih dewasa..,

10. Sahabatku Denny Andika Rahman yang sedang mengambil gelar

selanjutnya, maksaih atas segala jerih payah dan usahanya, serta

masukannya, hingga selesainya skripsi ini. Makasih juga buat

penghuni Green House dan Ex-Green House, Krisdambara, Hanung,

Eko, Darwin, dan Tonny karena green house slalu menjadi tempat

yang nyaman buat pelarian alias PES an (hehehe)..,

11. Dewi Indrias yang dah ngajarin SPSS, maav dah banyak merepotkan

smsnya, moga cepat menyusul.,,

12. Adit, Iyach, dan Irda yang dah ngasih kisi2 pendadaran,kisi2nya

sangat berguna, serta buat duet Ian dan mbah Darmo yang selalu

menemani jalan2, ayo ndang nyusul cah.,,

13. Buat teman2 dekatku, Alfin, Rozaq, Satria, Agung, Mora, Barjos,

Hakim, Irham, Logar, Putri, dan masih banyak lagi terama kasih

karena kalian sudah membantuku selama ini..

14. Dyah, mb Indah, dan Nofia yang dah saling memberi semangat nasib

satu bimibingan.,,,

15. Teman-teman Accounting Society ’06 yang tak bisa kulupakan.

Page 8: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

16. Teman2 kos Njalensari, semangat dan kebersamaan futsal yang tak

terupakan.,,

17. Sahabat-sahabatku yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga,

pikiran dan memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

telah membantu penulis selama ini terutama dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu segala bentuk kritik dan masukan sangat diharapkan. Terakhir

semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 19 Januari 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN

Page 9: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

JUDUL .......................................................................................................... i

ABSTRAKSI.................................................................................................

ABSTRACT...................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

HALAMAN MOTTO....................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

DAFTAR TABEL..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakang Masalah...........................................................

B. Perumusan Masalah..................................................................

C. Tujuan Penelitian......................................................................

D. Manfaat Penelitian ...................................................................

E. Sistematika Penulisan...............................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................

A. Landasan Teori.........................................................................

1. Teori Keagenan (Agency Theory).....................................

2. Good Corporate Governance (GCG)..................................

3. Kinerja Keuangan (Financial Performance)......................

4. Dewan Direksi……………................................................

ii

iii

iv v

vi

vii

viii

xi

xiii

xiv

xv 1 1 8 9 9

10

12

12

12

15

19

22

Page 10: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

5. Dewan Komisaris………………………...........................

6. Remuneration.....................................................................

B. Pengembangan Hipotesis.........................................................

C. Kerangka Teoritis.....................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN...............................................................

A. Desain Penelitian......................................................................

B. Populasi dan Sampel Penelitian...............................................

C. Data dan Metode Pengumpulan Data.......................................

D. Definisi dan Pengukuran Variabel...........................................

E. Metode Analisis Data...............................................................

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................................

A. Statistik Deskriptif ...................................................................

B. Analisis Data ...........................................................................

C. Pembahasan..............................................................................

BAB V. PENUTUP........................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................

B. Keterbatasan Penelitian............................................................

C. Saran dan Implikasi..................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

23

26

29

33

34

34

34

35

36

38

45

45

47

56

59

59

59

60

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Page 11: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

4.1 Sampel Penelitian ..................................................................... 45

4.2 Deskripsi Data Perusahaan yang Dijadikan Sampel ................ 46

4.3 Hasil Uji Normalitas Data Sebelum Outlier ............................. 48

4.4 Hasil Uji Normalitas Data Setelah Outlier ............................... 49

4.5 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 50

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 51

4.7 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................ 52

4.8 Hasil Analisis Regresi Ganda ................................................... 53

4.9 Hasil Uji F ................................................................................ 54

4.10 Hasil Uji t ................................................................................. 55

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Page 12: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2.1 Kerangka Teoritis ..................................................................... 33

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Page 13: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

1 Daftar Nama Sampel Perusahaan

2 Daftar Penelitian

3 Statistik Deskriptif

4 Normalitas Data Sebelum Outlier

5 Normalitas Data Setelah Outlier

6 Hasil Uji Autokorelasi

7 Hasil Uji Heteroskedastisitas

8 Hasil Uji Multikolinieritas Dan Hipotesis

Page 14: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA REMUNERATION TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Suprianto F0306112

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh board size, board

independence, dan remuneration terhadap financial performance perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing), dengan jumlah sampel 82 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data-data yang diperlukan diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia yakni www.idx.co.id. Data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari laporan keuangan perusahaan. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan remuneration berpengaruh signifikan terhadap financial performance. Sedangkan board size dan board independence tidak berpengaruh signifikan terhadap financial performance. Variabel remuneration berpengaruh signifikan positif terhadap financial performance. Kata kunci: board size, board independence, remuneration, financial performance

Page 15: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

THE IMPACT OF BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE, AND REMUNERATION TO FINANCIAL PERFORMANCE MANUFACTURING

COMPANIES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

Suprianto F0306112

ABSTRACT

This research is to examines the influence board size, board independence, and remuneration to financial performance in Indonesia Stock Exchange.

The method of this research is a hypothesis testing with 82 manufacturing companies which listing in Indonesia Stock Exchange in 2008 as a sample. This research utilizes secondary data. The data are taken from website Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id). The data which analized in this research are collected through financial report. The data which is already collected are processed with classic assupmtion test before hypothesis test. Hypothesis test of this research use multiple linear regression with t test, F test, and coefficient determination test.

The result of this research show that remuneration have significant impact to financial performance. board size dan board independence have no impact to financial performance. Variable remuneration have positive significant impact to financial performance.

Key: board size, board independence, remuneration, financial performance

Page 16: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham

melalui peningkatkan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Dalam

upaya meningkatkan nilai perusahaan, manajer sebagai agent, akan berusaha

untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam kerangka agency theory, hubungan antara manajer dan

pemegang saham ini digambarkan sebagai hubungan antara agent dan

principal yaitu manajer sebagai agent dan pemegang saham sebagai principal.

Agent diberi mandat oleh principal untuk menjalankan bisnis demi

kepentingan principal. Keputusan bisnis yang diambil manajer adalah untuk

meningkatkan kekayaan pemegang saham dengan memaksimalkan sumber

daya (utilitas) perusahaan. Namun di sisi lain, pihak manajer yang mengelola

perusahaan cenderung mempunyai tujuan lain yang menguntungkan dirinya

sendiri. Dari perbedaan tujuan tersebut, timbul konflik kepentingan antara

manajer dengan pemegang saham. Konflik tersebut dikenal dengan konflik

keagenan (agency conflict).

Konflik keagenan (agency conflict) merupakan konsekuensi adanya

pemisahan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan. Situasi di atas

Page 17: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tentunya akan berbeda kondisinya jika manajer juga merupakan pemilik

saham di perusahaan tersebut atau disebut dengan kepemilikan manajerial.

Dalam perusahaan dengan kepemilikan manajerial, manajer yang sekaligus

pemegang saham tentunya akan menyelaraskan kepentingannya sebagai

manajer dengan kepentingannya sebagai pemegang saham. Sementara dalam

perusahaan tanpa kepemilikan manajerial, manajer yang bukan pemegang

saham kemungkinan hanya mengutamakan kepentingannya sendiri.

Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat

diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

mensejajarkan kepentingan-kepentingan yang terkait tersebut. Namun dengan

munculnya mekanisme pengawasan tersebut akan menimbulkan biaya yang

disebut sebagai agency cost (Wahidahwati, 2002). Biaya ini merupakan

pengorbanan agar manajer bertindak sesuai kepentingan pemegang saham.

Agency cost meliputi monitoring cost, bonding costs, dan residual loss (Jensen

dan Meckling, 1976).

Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost yaitu, pertama

dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen.

Kedua, meningkatkan dividend payout ratio, sehingga free cash flow tidak

tersedia banyak dan manajemen terpaksa mencari pendanaan dari luar untuk

membiayai investasinya (Crutchley dan Hansen, 1989). Ketiga, meningkatkan

pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang akan menurunkan besarnya

konflik antara pemegang saham dengan manajemen. Keempat, institutional

investor sebagai monitoring agents. Moh’d et al. (1998) menyatakan bahwa

distribusi saham antara pemegang saham dari luar yaitu institutional investor

Page 18: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dan shareholders dispersion dapat mengurangi agency cost, karena

kepemilikan mewakili suatu sumber kekuasaan (source of power) yang dapat

digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan

manajemen. Adanya kepemilikan oleh institutional investor seperti

perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan oleh

institusi lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal

terhadap kinerja manajemen.

Menurut teori keagenan Jensen dan Meckling (1976), penyebab

konflik antara manajemen dengan pemegang saham diantaranya adalah

pembuatan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas pencarian dana

(financing decision) dan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana dana

yang diperoleh tersebut diinvestasikan. Kepemilikan manajerial dapat

mempengaruhi keputusan pencarian dana apakah melalui hutang atau right

issue. Jika pendanaan diperoleh melalui hutang berarti risiko hutang terhadap

ekuitas akan meningkat, sehingga akhirnya akan meningkatkan risiko dan

akhirnya mempengaruhi nilai perusahaan.

Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan

mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan atau dengan

meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu

yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada

standar. Hasil dari kinerja tersebut harus dapat diukur dan menggambarkan

kondisi empirik perusahaan tersebut (Hawkins, 1979). Perusahaan yang

mempunyai kinerja yang bagus akan terjamin kelangsungan hidupnya karena

akan mendapat kepercayaan dari publik, sehingga publik akan merasa nyaman

Page 19: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Untuk mengetahui bagaimana

kinerja yang dicapai oleh suatu perusahaan perlu dilakukan penilaian kinerja

(Lingle dan Schiemann, 1996).

Ada berbagai metode penilaian kinerja yang digunakan selama ini,

yaitu penilaian kinerja perusahaan dengan ukuran keuangan dan non-

keuangan, sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu mencari laba, maka hampir

semua perusahaan mengukur kinerjanya dengan ukuran keuangan.

Pengukuran dengan aspek keuangan lebih sering digunakan karena ada

standar pembanding yang potensial, baik berupa laporan keuangan masa lalu

atau dengan laporan keuangan perusahaan lain yang sejenis (Hansen dan

Mowen, 1997). Dengan menggunakan ukuran keuangan dapat diketahui hasil

tindakan di masa lalu. Dalam laporan non-keuangan biasanya juga dilengkapi

ukuran non-keuangan seperti kepuasan konsumen, produktivitas dan cost

effectiveness proses bisnis yang akan menentukan kinerja keuangan masa

datang.

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan

perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu

tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam

mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah

ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang

diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana

formal yang dituangkan dalam anggaran (IAI, 1999).

Page 20: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Kinerja keuangan secara umum digunakan untuk mengukur kesehatan

keuangan perusahaan secara keseluruhan selama periode waktu tertentu.

Kinerja keuangan digunakan sebagai indikator yang memberikan peringatan

atau tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan untuk meningkatkan nilai

perusahaan tersebut (Barry et al. 2000). Kinerja keuangan merefleksikan

kinerja fundamental perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan data

fundamental perusahaan, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan.

Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan dasar

penilaian kinerja perusahaan karena dengan melihat laporan keuangan dapat

diukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu yaitu

dengan melihat laba ruginya (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

Laporan keuangan merupakan dasar untuk penilaian kinerja

perusahaan. Laporan keuangan adalah sebuah produk informasi yang

dihasilkan yang sangat penting yang berkaitan dengan kondisi perusahaan

sehingga dalam penyusunannya tidak bisa terlepas dari proses

penyusunannya. Oleh karena itu, setiap kebijakan dan keputusan yang

diambil dalam proses penyusunan laporan keuangan akan sangat

mempengaruhi dalam penilaian kinerja perusahaan.

Terkait dengan variabel dalam penelitian ini, board size mengacu pada

jumlah anggota dewan direksi dalam perusahaan. Penelitian mengenai

pengaruh board size terhadap kinerja keuangan perusahaan telah beberapa kali

dilakukan dan menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian Othman et al.

(2009) menemukan hubungan positif antara board size dan kinerja keuangan

perusahaan. Yonedi dan Sari (2009), serta Eisenberg et al. (1998) juga

Page 21: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

menemukan hubungan positif antara board size dan kinerja keuangan

perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Yermack (1996), serta Pudjiastuti dan

Mardiyah (2007) menemukan bahwa peningkatan board size berpengaruh

negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Ada juga yang menemukan

bahwa board size tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Chaganti,

1985; Van Ees et al, 2003)

Dewan komisaris merupakan mekanisme penggendalian intern

tertinggi yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan manajemen

puncak (Fama dan Jensen, 1983). Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan

bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan

dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan

melaksanakan GCG (KNKG, 2006).

Penelitian mengenai dampak dari independensi dewan komisaris

terhadap kinerja perusahaan ternyata masih beragam. Ada penelitian yang

menemukan bahwa tingginya proporsi dewan komisaris independen

berhubungan positif dengan kinerja perusahaan (Pudjiastuti dan Mardiyah,

2007), ada juga yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen bukan

merupakan faktor dari kinerja perusahaan (Yonedi dan Sari 2009), dan ada

yang menemukan bahwa dewan komisaris berhubungan negatif dengan

kinerja perusahaan (Eisenberg et al, 1998; Othman et al, 2009). Eisenberg et

al, (1998), menyatakan bahwa makin banyak personil yang menjadi dewan

komisaris dapat berakibat pada makin buruknya kinerja yang dimiliki

perusahaan. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan adanya masalah keagenan

(agency problems), yaitu dengan makin banyaknya aggota dewan komisaris

Page 22: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

maka dewan ini akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perannya,

kesulitan dalam berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing-masing

anggota dewan itu sendiri, kesulitan dalam mengawasi dan mengendalikan

tindakan dari manajemen, serta kesulitan dalam pengambilan keputusan yang

berguna bagi perusahaan.

Terkait dengan remuneration, hasil penelitian yang dilakukan Othman

et al. (2009) tidak menemukan hubungan antara director remuneration dengan

kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Firth et al. (1999)

dan Mehran (1995) menemukan adanya hubungan positif antara remuneration

dengan kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Othman et al. (2009) dengan perbedaan seperti berikut ini.

1. Sampel penelitian

Othman et al. (2009) menggunakan sampel penelitian semua

perusahaan yang terdaftar di Malaysian Stock Exchange untuk periode

2002 sampai dengan 2004. Sementara itu penelitian ini menggunakan

sampel semua perusahaan manufaktur go public yang telah terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008, dengan alasan untuk menghindari

pengaruh perbedaan karakteristik industri pada hasil penelitian. Industri

manufaktur dipilih karena industri manufaktur merupakan industri terbesar

di Bursa Efek Indonesia sehingga memungkinkan untuk dapat diperoleh

jumlah sampel yang representatif dan hasil penelitian yang baik dalam

aspek statistiknya.

Page 23: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Periode penelitian

Othman et al. (2009) menggunakan periode penelitian 2002 sampai

dengan 2004, sementara penelitian ini hanya menggunakan sampel dari

tahun 2008.

3. Variabel penelitian

Othman et al. (2009) menggunakan dua alat ukur pada variabel

dependen, yaitu ROI dan EPS. Sementara itu, dalam penelitian ini akan

menggunakan satu alat ukur variabel dependen, yaitu ROA sebagaimana

digunakan oleh Yonedi dan Sari (2009).

Berdasar pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “PENGARUH BOARD

SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA REMUNERATION

TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA”.

B. Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut ini.

1. Apakah board size berpengaruh terhadap financial performance

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah board independence berpengaruh terhadap financial performance

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Page 24: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Apakah remuneration berpengaruh terhadap financial performance

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.

1. Menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh board size

terhadap financial performance perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

2. Menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh board

independence terhadap financial performance perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh remuneration

terhadap financial performance perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti berikut

ini.

1. Bagi Investor

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

untuk melakukan investasi pada perusahaan terkait informasi mengenai

board size, board independence, dan remuneration yang mempengaruhi

Page 25: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

2. Bagi Manajemen

Hasil penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar

pengambilan keputusan ekonomi perusahaan dalam rangka

mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan melalui board size, board

independence, dan remuneration.

3. Bagi Penelitian Berikutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan dasar awal

penelitian-penelitian berikutnya terutama penelitian terkait board size,

board independence, dan remuneration

E. Sistematika Penulisan

Organisasi bab-bab selanjutnya dalam penulisan sekripsi ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan pustaka dan tinjauan ulang

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini serta

dilanjutkan dengan hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Page 26: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Pada bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian, variabel dan

pengukurannya, populasi, sampel, dan metode pengambilan sampel

dan metode analisis data.

BAB IV : ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dijelaskan analisis data penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis dan interpretasi data.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari seluruh pembahasan

sebelumnya, keterbatasan dan implikasi penelitian yang dapat

diajukan sebagai bahan perbaikan.

Page 27: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan (2003)

menunjukkan hubungan keagenan, yaitu kontrak antara principal dan

agent. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang

saham bertindak sebagai principal dan para manajer perusahaan sebagai

agent mereka. Agent bekerja untuk melakukan tindakan sesuai keinginan

principal. Dalam agency theory diasumsikan agent dan principal masing-

masing memiliki kepentingan pribadi yang berbeda. Principal termotivasi

mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas

yang selalu meningkat. Agent termotivasi untuk memaksimalkan

pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal

memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Selain itu

principal memiliki informasi yang terbatas tentang perusahaan dan kinerja

agent. Agent mempunyai informasi yang lebih banyak mengenai kapasitas

diri, lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan.

Ketidakseimbangan jumlah informasi antara agent dan principal inilah

yang disebut dengan asimetri informasi. Adanya konflik kepentingan dan

asimetri informasi membuat agent berusaha memanfaatkan keadaan

Page 28: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dengan menyembunyikan beberapa informasi dari principal. Agent akan

memilih informasi-informasi yang menguntungkan dirinya saja.

Menurut Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi

yaitu:

a. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam

lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan

prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Selain itu fakta

yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh

pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada

pemegang saham.

b. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang

manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun

pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar

pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan

sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang

terjadi antara principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan

pihak lain untuk kepentingan sendiri. Oleh karena itu perlu adanya suatu

mekanisme pengawasan untuk meminimumkan konflik antara manajer

dengan pemegang saham. Munculnya mekanisme pengawasan atau

kegiatan pemantauan ini akan menyebabkan timbulnya suatu biaya yang

disebut agency cost.

Biaya keagenan (agency cost) adalah biaya yang dikeluarkan

pemilik untuk mengatur dan mengawasi kerja para manajer sehingga

Page 29: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

mereka bekerja untuk kepentingan perusahaan. Jensen dan Meckling

(1976) menyebutkan ada tiga jenis agency cost yaitu:

a. Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh

principal untuk memonitor perilaku agent, yaitu untuk mengukur,

mengamati, dan mengontrol perilaku agent. Contohnya adalah biaya

audit dan biaya untuk menetapkan rencana kompensasi manajer,

pembatasan anggaran, dan aturan-aturan operasi.

b. Bonding cost adalah biaya yang ditanggung oleh agent untuk

menetapkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agent

akan bertindak untuk kepentingan principal. Contohnya adalah biaya

yang dikeluarkan oleh manajer untuk menyediakan laporan keuangan

kepada pemegang saham.

c. Residual loss timbul dari kenyataan bahwa tindakan agent kadangkala

berbeda dari tindakan yang memaksimumkan kepentingan principal.

Tujuan utama teori keagenan (agency theory) adalah untuk

menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan kontrak

dapat mendesain kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir agency cost

sebagai dampak adanya informasi yang tidak simetris dan kondisi

ketidakpastian. Teori keagenan juga berusaha untuk menjawab masalah

keagenan yang terjadi yang disebabkan karena pihak-pihak yang saling

bekerjasama memiliki tujuan yang berbeda. Teori keagenan (agency

theory) ditekankan untuk mengatasi dua permasalahan yang dapat terjadi

dalam hubungan keagenan (Eisenhardt, 1989). Pertama, adalah masalah

keagenan yang timbul pada saat keinginan-keinginan atau tujuan-tujuan

Page 30: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

principal dan agent saling berlawanan dan merupakan hal yang sulit bagi

principal untuk melakukan verifikasi apakah agent telah melakukan

sesuatu secara tepat. Kedua, adalah masalah pembagian dalam

menanggung risiko yang timbul dimana principal dan agent memiliki

sikap yang berbeda terhadap risiko.

Agency problem secara garis besar dapat terjadi ketika manajer

membuat sebuah keputusan yang tidak konsisten dengan tujuan umum dari

sebuah perusahaan yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

Hal ini dikarenakan manajer ingin mementingkan dirinya sendiri.

Eisenhardt (1989) menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia guna

menjelaskan tentang teori agensi yaitu: (1) manusia pada umumnya

mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir

terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3)

manusia selalu menghindari risiko (risk adverse). Berdasarkan asumsi sifat

dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia kemungkinan besar akan

bertindak berdasarkan sifat opportunistic, yaitu mengutamakan

kepentingan pribadinya (Wibisono, 2004).

2. Good Corporate Governance (GCG)

Corporate governance muncul karena terjadi pemisahan antara

kepemilikan dengan pengendalian perusahaan, atau seringkali dikenal

dengan istilah masalah keagenan. Permasalahan keagenan dalam

hubungannya antara pemilik modal dengan manajer adalah bagaimana

sulitnya pemilik dalam memastikan bahwa dana yang ditanamkan tidak

Page 31: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

diambil alih atau diinvestasikan pada proyek yang tidak menguntungkan

sehingga tidak mendatangkan return. Corporate governance diperlukan

untuk mengurangi permasalahan keagenan antara pemilik dan manajer.

Good corporate governance (GCG) menurut Komite Nasional

Kebijakan Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem

ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan

baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim

usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan

yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu diterapkannya

GCG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk

menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dalam

peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan

Corporate Governance, menggunakan pengertian dari Cadbury Committee

dalam mendefinisikan Corporate Governance, yaitu:

“seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.”

Pelaksanaan good corporate governance diharapkan dapat

memberikan beberapa manfaat berikut ini (FCGI, 2003):

a. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses

pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi

operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada

stakeholders.

Page 32: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah

sehingga dapat lebih meningkatkan corporate value.

c. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di

Indonesia.

d. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena

sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen.

Prinsip-prinsip dasar penerapan good corporate governance yang

dikemukakan oleh FCGI adalah sebagai berikut:

1) Fairness (Keadilan)

Prinsip keadilan (fairness) merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi

seluruh pemegang saham. Keadilan yang diartikan sebagai perlakuan

yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang

saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan, dan

kesalahan perilaku insider. Dalam melaksanakan kegiatannya,

perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang

saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran

dan kesetaraan.

2) Disclosure/Transparency (Keterbukaan/Transparansi)

Transparansi adalah adanya pengungkapan yang akurat dan tepat pada

waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan,

kepemilikan, serta pemegang kepentingan. Untuk menjaga obyektivitas

dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi

yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan

dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil

Page 33: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan

oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk

pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku

kepentingan lainnya.

3) Accountability (Akuntabilitas)

Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem

pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara

komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring,

evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan

bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang

saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Perusahaan harus

dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan

wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan

sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai

kinerja yang berkesinambungan.

4) Responsibility (Responsibilitas)

Responsibility (responsibilitas) adalah adanya tanggung jawab

pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen serta

pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham.

Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggungjawab

merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang, menyadari akan

adanya tanggungjawab sosial, menghindari penyalahgunaan wewenang

Page 34: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kekuasaan, menjadi profesional dan menjunjung etika dan memelihara

bisnis yang sehat.

3. Kinerja Keuangan (Financial Performance)

Pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran

tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba (Sucipto, 2003).

Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan dalam periode tertentu dan mengacu pada standar yang

ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat

diukur dan menggambarkan kondisi empiric suatu perusahaan dari

berbagai ukuran yang disepakati.

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya

(Mulyadi 1997).

Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui kinerja yang dicapai.

Penilaian kinerja perusahaan mengandung makna suatu proses atau sistem

penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu perusahaan

(organisasi) berdasarkan standar tertentu (Kaplan dan Norton, 1996).

Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi manajemen mencapai

sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh

organisasi (Lingle dan Schiemann, 1996). Standar perilaku dapat berupa

Page 35: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam rencana

strategik, program dan anggaran organisasi.

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi untuk

mengetahui kinerja suatu perusahaan. Informasi seperti itu diberikan

melalui pihak manajemen perusahaan untuk memberikan suatu gambaran

kinerja perusahaan kepada stakeholder. Putro (2007) menyatakan bahwa

salah satu faktor penting yang mempengaruhi pengaharapan investor

adalah kinerja keuangan. Pada dasarnya pengukuran kinerja merupakan

perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang telah diberikan

kepadanya untuk mencapai suatu goal congruence. Pengukuran kinerja

dalam suatu perusahaan pada akhirnya tidak terlepas dari keterkaitannya

untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Dewi (2004) untuk melakukan penilaian kinerja keuangan

dalam suatu perusahaan dapat dilihat melalui 2 (dua) sudut pandang yang

berbeda, yaitu:

a. Sudut pandang financial

Menurut sudut pandang ini, pengukuran kinerja meliputi aspek-

aspek financial perusahaan seperti likuiditas, solvabilitas, dan

rentabilitas.

b. Sudut pandang non-financial

Menurut sudut pandang ini, pengukuran kinerja dari aspek-

aspek non-financial perusahaan seperti kepuasan pelanggan, inovasi

produk, dan pengembangan peusahaan.

Page 36: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Menurut Pradhono et al. (2004), pengukuran kinerja perusahaan

dapat terbagi menjadi tiga pokok utama, yaitu:

a. Pengukuran laba: Earning Per Share (EPS), Return on Asset (ROA),

Return on Net Asset (RONA), Return on Capital Employment (ROCE),

Return on Equity (ROE).

b. Pengkuran Cash Flow: free cash flow, Cash Flow Return on Gross

Investment (CFROI), Total Shareholder Return (TSR) dan Total

Business Return (TBR).

c. Pengukuran Nilai: Economic Value Added (EVA), Market Value Added

(MVA), Cash Value Added (CVA) dan Shareholder Value (SHV).

Pengukuran kinerja keuangan ini penting karena dengan kinerja ini

para manajer mendapatkan informasi yang akan digunakan dalam

menentukan ukuran keuangan perusahaan untuk pengambilan keputusan.

Ngui et. al (2007) menyatakan kinerja perusahaan merupakan faktor yang

penting dalam dunia pasar modal. Apabila kinerja perusahaan meningkat,

pasar akan merespon dengan meningkatnya nilai perusahaan yaitu

meningkatnya harga saham perusahaan. Harga saham yang meningkat

memunculkan potensi meningkatnya capital gain yang diperoleh

pemegang saham. Dengan kinerja yang meningkat, diharapkan harga

saham perusahaan meningkat, sehingga pemegang saham dapat

memperoleh keuntungan melalui capital gain. Mekanisme corporate

governance yang baik diharapkan menjadikan aktivitas perusahaan

berjalan lebih baik, sehingga kinerja perusahaan menjadi meningkat.

Page 37: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4. Dewan Direksi

Dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 1

ayat 5, definisi direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan

bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan

Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili

Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan

ketentuan anggaran dasar. Bila masa jabatan direksi telah berakhir, maka

berakhir pula segala hak dan tanggung jawab mereka pada Perseroan.

Direksi diangkat dan diberhentikan dengan persetujuan dari RUPS yang

kemudian dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatatkan

dalam daftar wajib perusahaan atas pergantian direksi. Dalam

pengangkatan direksi, anggota RUPS lah yang memiliki wewenang untuk

mengusulkan calon direksi. Direksi bertanggung jawab atas kerugian

Perseroan Terbatas yang disebabkan direksi tidak menjalankan

kepengurusan Perseroan Terbatas sesuai dengan maksud dan tujuan

anggaran dasar Perseroan Terbatas, dan direksi akan dimintakan

pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.

Jumlah dewan direksi yang besar dengan disertai pembagian tugas

dan wewenang yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Othman et al. (2009) yang

menemukan hubungan positif antara board size dan kinerja keuangan

perusahaan. Eisenberg et al, (1998), serta Yonedi dan Sari (2009) juga

menemukan hubungan positif antara board size dan kinerja keuangan

perusahaan. Sedangkan Yermack (1996), serta Pudjiastuti dan Mardiyah

Page 38: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

(2007) menemukan bahwa peningkatan board size akan berpengaruh

negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Chaganti et al, (1985) dan

Van Ees et al, (2003) menemukan bahwa board size bukan merupakan

faktor dari kinerja keuangan perusahaan.

Bennedsen (2002) berargumen bahwa suatu perusahaan akan

mempunyai dua motif untuk memiliki dewan direksi, yaitu: (1) motif

governance (penciptaan nilai perusahaan dan (2) motif distributif

(membatasi kepentingan controlling owner). Luoma dan Goodstein

(1999) menjelaskan bahwa ada tiga dimensi dari struktur dan komposisi

dewan direktur yang sangat penting dalam merefleksikan tingkatan yang

diberikan kepada kepentingan stakeholder sebagai institusional dan

diintegrasikan kedalam pembuatan keputusan dalam perusahaan antara

lain adalah dewan direksi perusahaan yang berasal dari stakeholder

merefleksikan kepentingan stakeholder dalam corporate governance dan

dalam pengambilan keputusan (Jones dan Goldberg, 1982).

5. Dewan Komisaris

Menurut FCGI (2003), terdapat dua sistem yang berkaitan dengan

bentuk dewan dalam perusahaan, yaitu one tier system (sistem satu

tingkat) dan two tiers system (sistem dua tingkat). Sistem satu tingkat

hanya mempunyai satu dewan direksi dalam perusahaan, biasanya

kombinasi antara manajer atau pengurus senior (direktur eksekutif) dan

direktur independen yang bekerja dengan prinsip paruh waktu, dan

Page 39: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

diangkat karena kebijakan, pengalaman dan relasinya. Ini dapat

ditemukan di Negara Amerika Serikat dan Inggris.

Sistem dua tingkat mempunyai dua badan terpisah, yaitu dewan

pengawas (dewan komisaris) dan dewan manajemen (dewan direksi).

Tugas dewan direksi yaitu mengelola dan mewakili perusahaan dan juga

memberikan informasi di bawah pengarahan dan pengawasan dewan

komisaris. Anggota dewan direksi diangkat dan setiap waktu dapat diganti

oleh anggota dewan komisaris. Tugas utama dewan komisaris yaitu

bertanggung jawab untuk mengawasi tugas-tugas manajemen, tetapi tidak

boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen dan tidak boleh

mewakili perusahaan dalam transaki-transaki dengan pihak ketiga.

Anggota dewan komisaris diangkat melalui Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Ini dapat ditemukan di negara-negara seperti Indonesia,

Belanda, Denmark, Jerman dan Jepang.

Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal

perusahaan, memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Dewan

memandang aktivitas monitor oleh komisaris eksternal (independen)

sebagai pusat dari pemecahan masalah agency (antara manajer dan

pemegang saham) yang efektif (Fama dan Jensen, 1983).

Komisaris independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi

dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan

komisaris lain, dan perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk hubungan

bisnis maupun kekeluargaan. Di sini yang dimaksud afiliasi yaitu seperti

berikut ini.

Page 40: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat

kedua, baik secara horisontal maupun vertikal.

2. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari

pihak tersebut.

3. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih

anggota direksi atau dewan komisaris yang sama.

4. Hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak

langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut.

5. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik

langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama.

6. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Proporsi dewan komisaris juga harus sedemikian rupa sehingga

memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta

dapat bertindak secara independen. Menurut Peraturan Pencatatan Nomor

IA tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat Ekuitas di Bursa

yaitu jumlah komisaris independen minimum 30%. Dalam rangka

penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate

governance), perusahaan tercatat wajib memiliki komisaris independen

yang jumlahnya proporsional sebanding dengan jumlah saham yang

dimiliki oleh bukan pemegang saham pengendali dengan ketentuan

jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh

persen) dari jumlah seluruh anggota komisaris.

Page 41: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

6. Remuneration

Remunerasi adalah setiap bentuk penghargaan yang diberikan pada

manajemen sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada

perusahaan. Remunerasi dapat berupa finansial maupun non-financial

(Anthony & Govindarajan, 2003). Remunerasi finansial berbentuk gaji,

upah, bonus, komisi, asuransi, bantuan sosial, tunjangan, libur atau cuti

tetapi tetap dibayar. Sedangkan dalam bentuk non-finansial adalah tugas

menarik, tantangan tugas, pengakuan, lingkungan pekerjaan yang menarik

(Anthony & Govindarajan, 2003).

Imbalan moneter diberikan oleh perusahaan sebagai bentuk jenis

remunerasi yang bersifat langsung. Gaji pokok dan gaji variabel

merupakan bentuk paling umum dari remunerasi langsung ini. Remunerasi

tidak langsung biasanya terdiri dari tunjangan-tunjangan.

a. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang diterima oleh

karyawan, biasanya sebagai gaji atau upah. Banyak organisasi

menggunakan dua kategori gaji pokok yaitu harian atau tetap yang

diidentifikasikan berdasarkan cara pemberian gaji tersebut dan sifat

pekerjaannya.

b. Gaji Variabel

Jenis lain dari gaji langsung adalah gaji variabel yang berkaitan

langsung dengan pencapaian kinerja. Jenis yang paling umum dari gaji

jenis ini untuk karyawan adalah program pembayaran bonus dan

Page 42: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

insentif. Untuk eksekutif, adalah umum untuk mendapatkan imbalan

yang sifatnya lebih jangka panjang seperti kepemilikan saham.

c. Tunjangan

Tunjangan karyawan adalah imbalan tidak langsung berupa asuransi

kesehatan, uang cuti ataupun uang pensiun yang diberikan kepada

karyawan atau sekelompok karyawan sebagai bagian dari

keanggotaannnya di organisasi.

Dalam pemberian remunerasi, terdapat dua filosofi remunerasi

mendasar yang dapat dilihat sebagai titik berlawanan dari suatu garis lurus

(Mathis & Jackson, 2000).

a. Orientasi Kelayakan

Filosofi kelayakan dapat dilihat di banyak organisasi yang secara

tradisional telah memberikan kenaikan otomatis kepada karyawannya

setiap tahun. Lebih jauh lagi, kebanyakan karyawan menerima

persentase kenaikan yang sama atau hampir sama setiap tahunnya.

Pengusaha dan manajer yang menjalankan filosofi kelayakan ini

percaya bahwa karyawan yang bekerja untuk satu tahun lagi layak

untuk mendapatkan kenaikan gaji pokok dan seluruh program insentif

serta bonus juga harus tetap berjalan dan dinaikkan, dengan

mengabaikan perubahan kondisi ekonomi dan industri yang ada.

Biasanya kenaikan gaji merujuk pada kenaikan biaya hidup, apakah

mereka itu terkait secara spesifik dengan indikator ekonomi atau tidak.

Page 43: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Orientasi Kinerja

Jika filosofi kinerja ini diikuti, tidak seorang pun yang dijamin akan

mendapatkan remunerasi dengan hanya menambahkan satu tahun lagi

dalam melayani perusahaan. Gaji dan insentif didasarkan pada

perbedaan kinerja di antara seluruh karyawan. Karyawan yang

berkinerja baik akan mendapatkan kenaikan remunerasi yang lebih

besar. Bonus dibayarkan berdasarkan kinerja individu, kelompok dan/

atau kinerja organisasi.

Besarnya tingkat remunerasi ini akan berbeda untuk masing-

masing perusahaan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

yang mempengaruhinya diantaranya, yaitu permintaan dan penawaran

tenaga kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan

tenaga kerja, peranan perusahaan, serikat buruh, besar kecilnya resiko

pekerjaan, campur tangan pemerintah, dan biaya hidup

Bagi perusahaan, remunerasi memiliki arti penting karena

remunerasi mencerminkan upaya perusahaan dalam mempertahankan dan

meningkatkan kesejahteraan pengurusnya. Remunerasi juga dapat

meningkatkan maupun menumbuhkan semangat kerja, kepuasan kerja

maupun motivasi manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan

(Simamora, 2004). Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan Finkelstein dan Hambrick (1988), serta Gomez-Mejia (2002)

yang memperlihatkan bahwa dampak remunerasi dapat terlihat dalam

bentuk perilaku manajemen, pemegang saham, dan akhirnya kinerja

perusahaan. Memastikan perlakuan adil terhadap mereka dalam hal

Page 44: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

remunerasi akan mampu menciptakan kondisi seperti di atas sehingga

agent akan dengan senang hati memenuhi permintaan pihak principal

untuk bekerja secara optimal. Agar kondisi tersebut dapat dicapai,

program remunerasi dalam organisasi harus memiliki empat tujuan berikut

ini (Mathis & Jackson, 2002).

a. Terpenuhinya sisi legal, dengan segala peraturan dan hukum yang

sesuai,

b. efektivitas biaya untuk organisasi,

c. keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh manajemen,

d. peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.

B. Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Board Size Terhadap Financial Performance

Peran dewan direksi adalah sebagai agent atau manajemen yang

melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dalam perusahaan apabila jumlah anggota

dewan direksi lebih banyak dari jumlah anggota dewan komisaris, maka akan

terdapat kemungkinan dewan komisaris selaku pengawas akan menerima

tekanan dari dewan direksi. Oleh karena itu jumlah anggota dewan direksi

harus lebih sedikit dari jumlah anggota dewan komisaris. Selain itu, jumlah

dewan direksi yang besar dengan disertai pembagian tugas dan wewenang

yang tepat juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Board size mengacu pada jumlah anggota dewan direksi dalam

perusahaan. Terkait dengan pengaruh board size terhadap kinerja keuangan

Page 45: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

perusahaan terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan. Penelitian yang

mengkaitkan board size dengan kinerja keuangan perusahaan menunjukkan

hasil yang berbeda diantara peneliti. Penelitian Othman et al. (2009)

menemukan hubungan positif antara board size dan kinerja keuangan

perusahaan. Yonedi dan Sari (2009), serta Eisenberg et al, (1998) juga

menemukan hubungan positif antara board size dan kinerja keuangan

perusahaan. Sedangkan Yermack (1996), serta Pudjiastuti dan Mardiyah

(2007) menemukan bahwa peningkatan board size akan berpengaruh negatif

terhadap kinerja perusahaan. Chaganti et al, (1985) dan Van Ees et al, (2003)

menemukan bahwa board size bukan merupakan faktor dari kinerja keuangan

perusahaan. Atas dasar hasil-hasil penelitian terebut di atas, maka hipotesis

pertama dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut.

H1 : Terdapat pengaruh board size terhadap financial performance

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Pengaruh Board Independence Terhadap Financial Performance

Menurut FCGI (2003), dewan komisaris merupakan inti dari corporate

governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan,

mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan

terlaksananya akuntabilitas. Keanggotaan dewan komisaris adalah perwakilan

dari pemegang saham (investor), perwakilan dari manajemen perusahaan, dan

perwakilan dari pihak independen (outsider). Keberadaan anggota dewan

komisaris independen merupakan penyeimbang kepentingan pemilik sebagai

Page 46: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

principal dan kepentingan manajemen sebagai agent. Adanya anggota dewan

komisaris dari pihak independen diharapkan dapat melakukan pengawasan

secara independen terhadap perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai

tujuan perusahaan yaitu pencapaian profitabilitas yang tinggi.

Penelitian mengenai pengaruh dewan komisaris independen terhadap

kinerja keuangan perusahaan ternyata masih beragam. Penelitian Pudjiastuti

dan Mardiyah (2007) menemukan bukti, bahwa perusahaan dengan proporsi

komisaris independen yang lebih besar mempunyai tingkat kembalian aktiva

yang lebih besar pula, dibanding perusahaan yang mempunyai proporsi

komisaris independen sedikit. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa

keberadaan anggota dewan komisaris independen dapat mencapai tujuan yaitu

sebagai sebuah mekanisme tata kelola perusahaan yang baik hingga

perusahaan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada juga yang

menemukan bahwa dewan komisaris independen bukan merupakan faktor dari

kinerja perusahaan Yonedi dan Sari (2009). Sedangkan penelitian Othman et

al. (2009) menemukan bahwa dewan komisaris berhubungan negatif dengan

kinerja keuangan perusahaan. Atas dasar hasil-hasil penelitian tersebut, maka

hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini.

H2 : Terdapat pengaruh board independence terhadap financial

performance perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Page 47: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pengaruh Remuneration Terhadap Financial Performance

Remunerasi mencerminkan upaya perusahaan dalam mempertahankan

dan meningkatkan kesejahteraan pengurusnya. Sistem remunerasi hendaknya

dapat memuaskan kebutuhan agent. Memastikan perlakuan adil terhadap

agent dalam hal remunerasi mampu meningkatkan motivasi dalam bekerja dan

pada akhirnya kinerja perusahaan secara keseluruhan juga turut meningkat.

Penelitian mengenai kebijakan remunerasi telah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebelumnya baik menggunakan remunerasi manajemen

eksekutif dalam bentuk kas saja ataupun remunerasi manajemen eksekutif

dalam bentuk saham opsi kepemilikan yang biasanya dilakukan di negara

maju, maupun menggunakan data total remunerasi yang diterima oleh dewan

direksi dan komisaris. Othman et al. (2009) tidak menemukan hubungan

antara director remuneration dengan kinerja keuangan perusahaan yang

diproksikan dengan Earning Per Share (EPS) dan Return on Equity (ROE).

Sedangkan Firth et al. (1999) dan Mehran (1995) menemukan adanya

hubungan positif antara remuneration dengan financial performance. Atas

dasar hasil penelitian tersebut, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini

dapat dirumuskan seperti berikut ini.

H3 : Terdapat pengaruh remuneration terhadap financial performance

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 48: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

C. Kerangka Teoritis

Berdasarkan paparan yang telah diuraikan sebelumnya maka kerangka

teoritis dalam penelitian ini dapat saya gambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis

Remuneration

Board Independence

Board Size

Financial

Performance

Page 49: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh board size, board independence, dan

remuneration terhadap financial performance perusahaan manufaktur yang

telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Sekaran

(2006), pengujian hipotesis harus dapat menjelaskan sifat dari hubungan

tertentu, memahami perbedaan antar kelompok atau interdependensi dua

variabel atau lebih.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang

menjadi perhatian para peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2006). Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2008.

b. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi (Sekaran, 2006).

Sampel yang diteliti pada tahun 2008 harus menyediakan data yang

Page 50: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dibutuhkan dalam penghitungan, pengukuran dan penilaian variabel.

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan. Metode pengambilan anggota

sampel ini menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut ini:

1) Perusahaan manufaktur yang telah go public dan terdaftar di Bursa

Efek Indonesia per 1 Januari 2008 sampai dengan per 31 Desember

2008.

2) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan untuk

periode tahun 2008.

3) Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dalam

mata uang rupiah.

4) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan

yang mencantumkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam

penelitian.

3. Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu informasi yang

diperoleh dari pihak lain (Sekaran, 2006). Alasan menggunakan data sekunder

dengan pertimbangan bahwa data ini mudah untuk diperoleh dan memiliki

waktu yang lebih luas. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data publikasi

laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel yaitu seluruh perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun data yang digunakan terdiri

dari berikut ini.

Page 51: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1) Data perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tahun 2008.

2) Laporan keuangan perusahaan manufaktur pada tahun 2008.

4. Definisi dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Independen

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yang terdiri

dari variabel seperti berikut ini.

a. Ukuran Dewan (Board size)

Board size merupakan jumlah anggota dewan direksi yang ada

di perusahaan. Variabel ini diukur dengan rata-rata jumlah anggota

dewan direksi perusahaan.

BISIZ = Total Dewan Direksi

b. Komisaris Independen (Board Independence)

Dewan komisaris ditunjuk secara langsung oleh para pemegang

saham untuk mewakili mereka dalam mengawasi kinerja manajer.

Komisaris independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi dengan

pemegang saham pengendali, anggota dewan direksi dan dewan

komisaris lain, dan perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk hubungan

bisnis maupun kekeluargaan. Struktur dewan komisaris terdiri dari tiga

pihak, yaitu perwakilan pemilik saham, perwakilan manajemen, dan

pihak independen.

Page 52: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BIND = KomisarisDewan Anggota Total

Independen KomisarisDewan Anggota

c. Remunerasi (Remuneration)

Renumeration merupakan jumlah pendapatan yang diterima

dewan direksi dan dewan komisaris selama setahun bekerja di

perusahaan.

Penelitian ini menggunakan komponen total kompensasi yang

diterima para eksekutif perusahaan berupa gaji pokok yaitu gaji yang

diterima oleh jajaran eksekutif dan gaji variabel berupa bonus tahunan,

insentif jangka panjang dan penghasilan tambahan yang diungkapkan

jumlah nominalnya di dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.

Penelitian ini tidak menggunakan jenis kompensasi opsi saham

dikarenakan kurangnya data yang diperoleh dari laporan keuangan

tahunan yang disajikan oleh perusahaan. Variabel ini diukur jumlah

pendapatan dewan direksi dan dewan komisaris selama setahun

bekerja di perusahaan.

Dalam penelitian ini remuneration dinyatakan dengan

logaritma natural dari total remunerasi direksi dan komisaris. Alasan

penggunaan logaritma natural untuk remuneration adalah untuk

menghindari jumlah angka variabel yang berbeda secara ekstrem

karena untuk remuneration menggunakan jumlah absolut rupiah,

sedangkan variabel lain menggunakan rasio.

LN_REM = Total Remunerasi Direksi dan Komisaris

Page 53: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan

perusahaan (financial performance). Kinerja keuangan perusahaan

dihitung dengan Return on Assets (ROA) karena dengan rasio ini seluruh

elemen assets perusahaan yang digunakan dalam rangka memperoleh

penghasilan dapat tercover. ROA merupakan kemampuan perusahaan

dalam memperoleh laba atas jumlah assets yang dimiliki oleh perusahaan.

Formula yang digunakan dalam menentukan variabel ini adalah seperti

berikut ini.

assettotal

pajaksetelahbersihlabaROA =

5. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau

distribusi normal (Ghozali, 2006). Untuk menguji normalitas, peneliti

akan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai ρ value > 0.05

maka data tersebut berdistribusi normal, jika ρ value < 0.05 maka data

tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Page 54: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

asumsi central limit theorem yang menyatakan bahwa untuk sampel

besar (n > 30) akan mendekati suatu distribusi normal (Ghozali, 2006).

Salah satu cara agar data dapat berdistribusi normal adalah

dengan menghilangkan data yang bersifat outlier. Outlier adalah data

yang memiliki nilai di luar batas normal. Setelah data outlier

dihilangkan, dilakukan uji normalitas menggunakan Kolmogorov -

Smirnov. Dengan uji ini dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai

sampel yang teramati terdistribusi normal.

b. Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut

waktu (time series) karena “gangguan” pada individu atau kelompok

yang sama pada periode berikutnya. Pada data cross section (silang

waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan

pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang

berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi (Ghozali, 2006). Untuk menguji ada tidaknya masalah

autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Runs Test dengan alat

bantu SPSS. Menurut Ghozali (2006), jika nilai Asymp Sig. pada

Page 55: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pengujian Runs Test lebih besar dari tingkat signifikansi 5% maka

tidak terjadi autokorelasi antar variabel.

c. Pengujian Heteroskedaktisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili

berbagai ukuran (kecil, sedang, atau besar) (Ghozali, 2006). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model, peneliti

akan menggunakan uji Glejser dengan bantuan program SPSS. Apabila

koefisien parameter beta > 0,05 maka tidak ada masalah

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Jika ternyata dalam model terdapat

heteroskedastisitas, maka cara memperbaiki dapat dilakukan dengan

cara:

a) Melakukan transformasi dalam bentuk model regresi dengan

membagi model regresi dengan salah satu variabel

independen yang digunakan dalam model tersebut.

b) Melakukan transformasi logaritma.

Page 56: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

d. Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara independen. Jika variabel independen saling korelasi,

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model, peneliti akan melihat Tolerence dan

Variance Infaltion Factors (VIF) dengan alat bantu program Statistical

Product and Service Solution (SPSS).

Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF

= 1/Tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah nilai tolerence < 0,10 atau sama

dengan nilai VIF > 10. Bila ternyata dalam model terdapat

multikolinieritas, hal tersebut dapat diatasi dengan transformasi

variabel. Transformasi variabel merupakan salah satu cara mengurangi

hubungan linier di antara variabel independen. Transformasi dapat

dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan bentuk first difference

atau delta (Ghozali, 2006).

Page 57: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi ganda. Analisis regresi ganda adalah teknik analisis yang

menjelaskan hubungan antara beberapa variabel independen terhadap satu

variabel dependen (Ghozali, 2006). Sesuai dengan kerangka pemikiran dan

pengajuan hipotesis di atas maka hipotesis akan diuji dengan persamaan

regresi seperti berikut ini.

Keterangan:

ROA = return on assets

β0, = konstanta

β1... β5 = koefisien regresi

BSIZ = board size

BIND = board independence

LN_REM = remuneration

εi = error term

a) Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji signifikansi -t)

Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-

sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen, maka peneliti

menggunakan uji pengaruh simultan (F test) dengan alat bantu

program SPSS. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini.

ROA = β0 + β1 BSIZE + β2 BIND + β3 LN_REM + ε1

Page 58: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

(1) H0 diterima dan Ha ditolak, apabila nilai signifikansi lebih dari

nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat

dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan.

(2) H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu apabila nilai signifikansi

kurang dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau

dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan.

b) Uji signifikansi-F

Uji signifikansi-f digunakan untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi

variabel independen lainnya konstan. Langkah-langkah untuk

melakukan pengujian adalah:

1) Menentukan Hipotesis

H0 : b1 = b2 = b3 …bn = 0

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ….bn ≠ 0

2) Menentukan Ftabel dengan tingkat signifikansi 0,05

3) Menghitung Fhitung dengan komputer kemudian

membandingkannya dengan Ftabel.

Kriteria pengujiannya adalah:

a. Ho diterima H1 ditolak yaitu apabila Fhitung < Ftabel berarti

variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model

regresi tidak signifikan.

Page 59: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Ho ditolak H1 diterima yaitu apabila Fhitung > Ftabel berarti

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model

regresi signifikan.

c) Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R square)

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat

ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R

square) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati

1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel

independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R square.

Page 60: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Dalam rangka analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja keuangan perusahaan, maka dilakukan pengumpulan data terhadap

board size (BSIZ), board independence (BIND), dan remuneration

(LN_REM).

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website

resmi Bursa Efek Indonesia yakni www.idx.co.id. Berdasarkan kriteria

pengambilan sampel diperoleh 82 perusahaan sampel untuk tahun 2008. Tabel

di bawah ini menyajikan kriteria perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008

151

Perusahaan yang mempunyai data tidak lengkap (69) Jumlah perusahaan sampel 82 Sumber: IDX tahun 2008

Setelah memperoleh daftar perusahaan yang menjadi sampel

penelitian, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan kinerja keuangan yang

diukur menggunakan return on asset dan board size dengan melihat jumlah

Page 61: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

anggota dewan direksi yang dimiliki oleh perusahaan. Kemudian board

independence diukur dengan hasil pembagian dari anggota dewan komisaris

independen dengan total anggota dewan komisaris, serta remuneration yang

diukur dengan jumlah gaji dan kompensasi yang diterima dewan direksi dan

dewan komisaris selama setahun.

Setelah dilakukan perhitungan awal, deskripsi data perusahaan yang

menjadi sampel disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Deskripsi Data Perusahaan yang Dijadikan Sampel

Minimum Maximum Mean Std.

Deviation ROA -11.247,67 37,01 -136,4340 1242,28810 BSIZ 2,00 11,00 4,8902 1,95635 BIND 0,14 1,00 0,3869 0,11469 LN_REM 18,52 26,50 22,4581 1,36098 Valid N (listwise)

Sumber: hasil pengolahan data

Nilai terendah return on asset adalah -11.247,67, nilai tertinggi adalah

37,01, dengan nilai rata-rata adalah -136,43, dan standar deviasi adalah

1242,288. Nilai terendah board size adalah 2,00, nilai tertinggi adalah 11,00,

dengan nilai rata-rata adalah 4,890, dan standar deviasi adalah 1,956. Nilai

terendah board independence adalah sebesar 0,14, nilai tertinggi adalah 1,00,

dengan nilai rata-rata adalah 0,3869, dan standar deviasi adalah 0,11469.

Nilai terendah remuneration adalah 18,52, nilai tertinggi adalah 26,50, dengan

nilai rata-rata adalah 22,458, dan standar deviasi adalah 1,361.

Page 62: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda,

yang dilakukan untuk menguji pengaruh board size (BSIZ), board

independence (BIND), remuneration (REM), terhadap financial performance

(ROA). Namun sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi

dengan signifikan dan representatif jika model regresi tersebut tidak

menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas,

autokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah data

terdistribusi secara normal. Pengujian normalitas ini dilakukan

berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah

dengan membandingkan probability value yang diperoleh dengan

pedoman pengambilan keputusan bahwa: jika probability value > 0,05

maka data terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05 maka

data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam

tabel 4.3 berikut ini.

Page 63: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Sebelum Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 82 Normal Parametersa Mean 0,0000000 Std. Deviation 1212,35867688 Most Extreme Differences Absolute 0,363

Positive 0,285 Negative -0,363 Kolmogorov-Smirnov Z 3,289 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 a. Test distribution is Normal.

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa seluruh data

variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdistribusi secara

normal karena probability value < 0,05. Untuk mendapatkan data

variabel yang terdistribusi normal, penelitian ini menggunakan proses

outlier dengan mengeluarkan data variabel yang besaran berbeda dari

rata-rata data. Proses outlier dilakukan dengan melihat nilai Z-score

pada masing-masing data penelitian. Setelah dilakukan proses outlier

diperoleh 66 sampel perusahaan untuk pengujian. Berikut disajikan

hasil normalitas nilai residu data setelah proses outlier.

Page 64: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Setelah Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 66 Normal Parametersa Mean 0,0000000 Std. Deviation 11,57392540 Most Extreme Differences Absolute 0,111

Positive 0,077 Negative -0,111 Kolmogorov-Smirnov Z 0,899 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,394 a. Test distribution is Normal.

Sumber: hasil pengolahan data

Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui

bahwa harga p-value untuk semua variabel ternyata lebih besar dari a

(p > 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data memiliki

sebaran data normal.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara

anggota-anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan

secara series dalam bentuk waktu (untuk time series) atau hubungan

antara tempat yang berdekatan (cross sectional). Pada penelitian ini

menggunakan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat

apakah terjadi autokorelasi atau tidak yang didasarkan pada nilai

Asymp. Sig dalam uji runs test. Apabila Asymp. Sig lebih besar dari

5%, maka tidak terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika Asymp.

Page 65: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Sig lebih kecil 5% maka terjadi gejala aoutokorelasi dalam model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini disajikan hasil

uji runs test untuk mengindikasikan asumsi autokorelasi dalam model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual Test Valuea -0,56533 Cases < Test Value 33 Cases >= Test Value 33 Total Cases 66 Number of Runs 32 Z -0,496 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,620 a. Median Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai asymp sig. pada

pengujian runs test sebesar 0,620 yang lebih besar dari tingkat

signifikansi penelitian 5% sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

tidak terjadi autokorelasi antar variabel dalam model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas adalah kasus

dimana seluruh faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama atau

variannya tidak konstan (Ghozali, 2006). Uji ini dengan uji glejser

Page 66: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dengan kriteria pengujian didasarkan pada nilai Asymp. Sig. Apabila

nilai Asymp Sig. untuk masing-masing variabel independen lebih besar

dari 5%, maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dan

sebaliknya apabila nilai Asymp Sig. lebih kecil dari 5% maka dapat

disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. Berikut disajikan hasil

pengujian glejser dalam penelitian ini.

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 32,706 19,519 1,676 0,099 BSIZ 1,104 0,958 0,168 1,153 0,253 BIND 8,604 14,440 0,074 0,596 0,553 LN_REM -1,441 0,935 -0,223 -1,541 0,128

a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai Asymp Sig. lebih

besar dari 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas dalam variabel penelitian.

d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya

hubungan linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi.

Jika variabel-variabel bebas berkorelasi secara sempurna, maka metode

kuadrat terkecil tidak bisa digunakan. Variabel-variabel yang tidak

Page 67: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

berkorelasi dikatakan orthogonal, yang menunjukkan bahwa tidak ada

masalah multikolinieritas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas

Torelance VIF Simpulan

BSIZ 0,731 1,368 Tidak terjadi multikolinieritas BIND 0,989 1,011 Tidak terjadi multikolinieritas LN_REM 0,735 1,360 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua

variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga

dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi

yang digunakan dalam penelitian ini.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Ganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi ganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel

independen terhadap satu variabel dependen. Perhitungan analisis

regresi ganda dilakukan dengan bantuan komputer Program SPSS for

Windows 16.0, hasil analisis yang diperoleh adalah pada tabel di bawah

ini.

Page 68: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Ganda

Koefisien t Sign.

(Constant) -94,842 -3,185 0,002 BSIZ -1,932 -1,322 0,191 BIND -4,725 -0,215 0,831 LN_REM 4,768 3,343 0,001*

R square 0,155 Adjusted R square 0,114 F Asymp sig. Standart error

3,797 0,014

11,85063

Sumber: hasil pengolahan data *signifikan pada a= 5%

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, maka dapat disusun

persamaan sebagai berikut:

ROA = - 94,842 – 1,932 (BSIZ) – 4,725 (BIND) + 4,768 (LN_REM)

+ 11,85063

Dari persamaan regresi tersebut angka koefisien menunjukkan bahwa:

1) Nilai koefisien board size (BISIZ) bernilai negatif sebesar 1,932 adalah

tidak signifikan dengan nilai p > α (0,191 > 0,05) yang berarti BISIZ

tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan.

2) Nilai koefisien board independence (BIND) bernilai negatif sebesar

4,725 adalah tidak signifikan dengan nilai p > α (0,831 > 0,05) yang

berarti BIND tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan.

3) Nilai koefisien remuneration (LN_REM) bernilai positif sebesar 4,768

adalah signifikan dengan nilai p < α (0,001 < 0,05) yang berarti jika

terjadi kenaikan LN_REM sebesar 1 satuan, maka kinerja keuangan

perusahaan akan bertambah sebesar 4,768 satuan.

Page 69: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Uji Signifikasi-F

Uji signifikansi-F digunakan untuk menguji apakah model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini terbukti signifikan. Hasil

uji signifikansi-F dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Hasil Uji F

SSumber: hasil pengolahan data *) Signifikan pada α = 5%

Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dapat

dilihat dari sig-F lebih kecil daripada a yang ditetapkan yaitu 0,014

lebih kecil daripada a 5%.

c. Uji Signifikansi-t

Uji signifikansi-t digunakan untuk menguji signifikansi

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial. Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi ganda

dengan Program SPSS for Windows 16.0, maka hasil perhitungan uji

signifikansi-t dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut.

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 1599,802 3 533,267 3,797 0,014 Residual 8707,124 62 140,437 Total 10306,926 65

Page 70: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4.10 Hasil Uji t

Koefisien T p-value alpha Keterangan

BSIZ -1,932 -1,322 0,191 0,05 Tidak signifikan BIND -4,725 -0,215 0,831 0,05 Tidak signifikan LN_REM 4,768 3,343 0,001 0,05 Signifikan

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa p-value untuk variabel

BSIZ sebesar 0,191 yang lebih tinggi dari tingkat a sebesar 0,05,

sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel BSIZ tidak berpengaruh

pada kinerja keuangan perusahaan. Hasil pengujian juga menunjukkan

bahwa p-value untuk variabel BIND sebesar 0,831 yang lebih tinggi

dari tingkat a sebesar 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel

BIND tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan.

Hasil tabel diatas menunjukkan bahwa p-value untuk variabel

LN_REM sebesar 0,001 yang lebih rendah dari tingkat a sebesar 0,05,

sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel LN_REM berpengaruh pada

kinerja keuangan perusahaan. Tanda dalam nilai koefisien dalam

variabel LN_REM adalah positif, tanda ini mengindikasikan bahwa

semakin tinggi LN_REM, maka semakin tinggi kinerja keuangan

perusahaan.

d. Uji Koefisien Determinasi (R square)

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat

ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk

Page 71: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel

independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R2.

Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R2

sebesar 0,114, hal ini menunjukkan bahwa 11,4% variasi dari kinerja

keuangan dapat dijelaskan oleh board size (BISIZ), board

independence (BIND), dan remuneration (LN_REM), sedangkan

sisanya sebesar 88,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

C. Pembahasan

Hasil variabel BSIZ tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Hasil penelitian ini mengidikasikan bahwa berapapun jumlah

anggota dewan direksi, tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan,

karena ukuran dewan direksi tidak dilihat dari besar kecilnya dewan direksi

akan tetapi tergantung dari norma dan kepercayaan yang diterima dalam

organisasi. Oleh karenanya jumlah dewan direksi dalam penelitian ini tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kemudian ada

kemungkinan bahwa besar kecilnya ukuran dewan direksi bukan merupakan

jaminan bahwa kinerja keuangan perusahaan akan semakin baik, sehingga

pasar menganggap banyak sedikitnya dewan direksi bukanlah faktor yang

mereka pertimbangkan dalam mengapresiasi kinerja keuangan perusahaan.

Page 72: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Chaganti et al, (1985) dan Van

Ees et al, (2003).

Untuk variabel BIND, hasil analisis data menunjukkan bahwa proporsi

dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan, sehingga berapapun jumlah komisaris independen yang berada di

dalam dewan komisaris tidak akan mempengaruhi tingkat kinerja keuangan

perusahaan. Fungsi utama dewan komisaris dalam perusahaan diharapkan

dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba

melalui fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Baik anggota komisaris

independen maupun komisaris yang mempunyai kepemilikan saham pada

perusahaan, keduanya mempunyai tugas yang sama. Oleh karenanya

keberadaan komisaris independen dalam penelitian ini tidak memiliki

pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kemudian ada kemungkinan

bahwa keberadaan komposisi komisaris independen yang tinggi bukan

merupakan jaminan bahwa kinerja keuangan perusahaan akan semakin baik,

sehingga pasar menganggap keberadaan komposisi komisaris independen

bukanlah faktor yang mereka pertimbangkan dalam mengapresiasi kinerja

keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yonedi dan Sari (2009).

Hasil analisis data menunjukkan variabel LN_REM berpengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Tanda koefisien untuk variabel

LN_REM adalah positif, artinya semakin tinggi angka rasio LN_REM

semakin tinggi pula kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini

mengimplikasikan bahwa kinerja keuangan perusahaan tidak tergantung pada

Page 73: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

berapa banyak jumlah dewan direksi dan komposisi dewan komisasris

independen, tetapi lebih pada besarnya remunerasi yang diterima direksi dan

komisaris selama setahun. Remunerasi memperlihatkan upaya perusahaan

dalam meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Sistem remunerasi yang adil

atau sesuai dengan kontribusi yang diberikan karyawan terhadap perusahaan

dinilai mampu meningkatkan maupun menumbuhkan semangat kerja dan akan

memotivasi direksi dan komisaris untuk bekerja secara optimal, yang pada

akhirnya juga akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hasil

penelitian ini konsisten dengan Firth et al. (1999) dan Mehran (1995) yang

juga menemukan adanya hubungan positif antara remunerasi dengan kinerja

keuangan perusahaan.

Page 74: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka peneliti dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut ini.

1. Ukuran dewan direksi yang diproksikan dengan Board Size (BISIZ) tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Komposisi dewan komisaris yang diproksikan dengan Board

Independence (BIND) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Remunerasi yang diterima dewan direksi dan dewan komisaris yang

diproksikan dengan Remuneration (LN_REM) berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia, sehingga dapat dinyatakan semakin tinggi LN_REM

semakin tinggi pula kinerja keuangan perusahaan.

B. Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, di antaranya

seperti berikut ini.

1. Penelitian ini hanya menggunakan tahun 2008 sebagai tahun penelitian,

sehingga hanya dapat diperoleh 82 perusahaan yang menjadi sampel

Page 75: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini.

2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yang terdiri

dari board size, board independence dan remuneration.

3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang

membatasi hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi pada sektor industri

lain.

4. Nilai adjusted R2 dalam penelitian ini sebesar 11,4% sehingga

mengindikasikan adanya kemungkinan untuk penambahan variabel lain

yang diduga berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

C. Saran dan Implikasi

Atas dasar keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis dapat

mengajukan rekomendasi yang dapat dinyatkan seperti berikut ini.

1. Penelitian berikutnya dapat menambah jumlah variabel independen

dalam penelitan seperti kepemilikan manajerial, latar belakang

pendidikan manajerial, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang

lebih mendalam.

2. Penelitian berikutnya dapat memperpanjang periode penelitian

sehingga dapat diperoleh jumlah sampel yang lebih banyak dan hasil

penelitian yang lebih baik secara statistik.

3. Penelitian berikutnya dapat menambahkan sektor industri lain dalam

penelitian sehingga hasil penelitian dapat diperbandingkan antar

Page 76: PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE SERTA/Pengaruh...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

sektor industri dan dapat lebih bermanfaat bagi pemakai laporan

keuangan perusahaan.

4. Melakukan pengujian yang membedakan pengaruh variabel-variabel

terhadap kinerja keuangan perusahaan di antara sektor industri yang

terdaftar di BEI, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih dapat

diterapkan pada masing-masing sektor industry dan lebih bermanfaat

bagi pelaku pasar modal.

5. Penelitian berikutnya dapat menggunakan alat uji hipotesis yang

berbeda. Sehingga dimungkinkan hasil yang berbeda.