pengaruh bahan organik dan em4 terhadap ketersediaan hara tanah dan hasil padi pada rotasi tanaman...

9

Click here to load reader

Upload: johanno-radithya-marco

Post on 25-Oct-2015

188 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jurnal pengaruh bahan organik pada sifat tanh

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 1/9

In Jurnal SoilRens Published 29 Mar 2012 By Ade Setiawan Hits: 1723

Journal SoilRens

Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap KetersediaanHara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah

SoilRens - Vol. 2No. 3 Juli - 2001 Hal. 98-107

Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

PENGARUH BAHAN ORGANIK DAN EM4 TERHADAP KETERSEDIAAN HARATANAH DAN HASIL PADI PADA ROTASI TANAMAN PADI-JAGUNG DI LAHAN

SAWAH

The Effect of Organic Matter and EM4 from the Soil Nutrient Available and Yield of Rice of Rotation Crop Rice-Cornin Paddy Soil

Jati Purwani [1], T. Prihatini [2], dan A. Kentjanasari [3]

Abstract

Green house and laboratory researches are conducted on July 1997 to February 1998 using low-land soil PlinthicKandiudults from Mulyorejo, Lampung. By using randomized Block Design and 3 replications, 6 treatments are tested,namely 1). Control, 2). EM4, 3). Straw, 4). Bokashi, 5) Straw+EM4, 6). Bokashi+EM4. In the first season, rice (var-IR64)

was to be tested and following season using corn (var Pioneer) which is harvested at the 6th week after planting. Urea,TSP and KCl applications for rice and also for corn were 150, 100 and 50 ppm respectively. The EM4 inoculation 10 ml (2ml culture in 1 l water) was done at the planting time and was repeated every 2 weeks. The aim of the experiment was tofind out the effect of EM4 culture on the soil nutrient content and yield of rice. The results of the experiment indicatedthat EM4, straw and bokashi applications increased P-availability at the corn primordial stage. The applications of EM4,straw or bokashi tend to increase dry grain yield compare to control. The highest yield was 24,8 g/pot, derived frombokashi+EM4 treatment.

Keywords: Organic matter, EM4, nutrient, soil microbes, rice, corn

[1, 2, 3] Staf Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat

PENDAHULUAN

Sistem pertanian intensif dalam pertanian modern lebih banyak mengandalkan input dari luar untuk memenuhikebutuhan hara dan perlindungan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, upaya membangkitkan kemampuantanah dengan jasad hidupnya untuk memenuhi kebutuhan hara masih sedikit dilakukan.

Pertanian mempunyai tugas berat dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan karena selalu dituntut untuk meningkatkanproduksi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, dilain pihak dihadapkan pada segala keterbatasansumberdaya maupun sarana, selain itu juga dituntut untuk tetap menjaga lingkungan agar tidak rusak sehingga dapatberproduksi secara lestari (Netera, 1997). Selain permasalahan yang berkaitan dengan tingkat produksi, efisiensi biayadan pendapatan usahatani, masalah yang tak kalah pentingnya adalah kerusakan lingkungan hidup.

Pada tahun 1980 Teruo Higa telah memperkenalkan suatu kultur campuran mikroorganisme yang disebut EffectiveMicroorganism (EM) yang merupakan suatu bioteknologi sebagai suatu sistem pertanian yang mengurangi ataumenekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan memanfaatkan sistem alami dan siklus biologi untukmeningkatkan produktivitas tanah. EM4 adalah suatu kultur campuran mikroorganisme yang mengandung bakterifotosintetik, bakteri asam laktat, Streptomyces sp dan ragi yang dapat memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi

Page 2: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 2/9

pertumbuhan dan produksi tanaman, ternak dan ikan (Anonim, 1995).

Tanah yang miskin bahan organik berkurang daya menyangga pupuk dan efisiensi pemupukannya karena sebagianbesar pupuk hilang dari lingkungan pertanian (Go Ban Hong, 1977). Disamping mengganggu efisiensi pemupukan,kehilangan pupuk mungkin sekali mengganggu lingkungan di tempat lain, terutama di perairan umum. Di daerah tropikabasah laju kehilangan bahan organik lebih tinggi, karena selain kehilangan melalui proses dekomposisi, juga terjadikehilangan melalui erosi dan pencucian. Sebagian besar tanah-tanah di Indonesia berkadar bahan organik rendah,terutama pada tanah-tanah pertanian intensif yang sisa panennya diangkut keluar atau dibakar (Karama, et al. 1996).

Produktivitas tanah sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu usahatani, yaitu semakin tinggiproduktivitas lahan semakin tinggi pula hasil panen. Atas dasar pertimbangan tersebut pemanfaatan teknologimikroorganisme dan penerapan bahan organik ke dalam tanah merupakan basis untuk merubah pertanian menjadi suatuwahana untuk membantu regenerasi sumberdaya yang rusak secara alami atau oleh perbuatan manusia (Harwood, 1995).

Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai teknologi mikroorganisme ini serta peranannya dalam meningkatkan danmempertahankan kesuburan tanah, sehingga akan diperoleh perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Perbaikanlingkungan tumbuh dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah seharusnya menjadi kebijakan umum untukdilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan penggunaan berbagai jenis pupuk anorganik. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik (jerami) dan EM4 terhadap ketersediaan hara, populasi mikrotanah, pertumbuhan padi dan jagung serta hasil padi.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dimulai pada bulan Juli 1997 sampai dengan Pebruari 1998, dilaksanakan di rumah kaca dan laboratorium PusatPenelitian Tanah dan Agroklimat dengan menggunakan tanah sawah Plinthic Kandiudults dari Lampung. Rancanganyang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan yang terdiri dari 6 perlakuan, yaitu:

1) Kontrol, 2) EM4, 3) Jerami, 4) Bokashi, 5) Jerami + EM4, 6) Bokashi + EM4. Penelitian dilaksanakan selama 2 musim,dengan tanaman musim pertama padi varietas IR64, sedang tanaman musim kedua jagung varietas Pioneer yang dipanenpada umur 6 minggu. Pemupukan tanaman padi dan jagung dengan dosis 150 ppm Urea, 100 ppm SP-36, dan 50 ppmKCl.

Sebelum tanam padi, jerami dan bokashi diinkubasi terlebih dahulu selama 1 minggu dengan cara dibenamkan. Setelahpembenaman diinokulasi dengan EM4 sesuai perlakuan dengan dosis EM4 2 ml/l sebanyak 10 ml. Selanjutnya setiap 2minggu sekali tanah diinokulasi lagi sampai tanaman padi mencapai fase primordia. Pada tanaman kedua (jagung) bahanorganik dan EM4 tidak diberikan lagi, karena diharapkan ada residu dari pemberian bahan organik dan EM4.

Pengamatan terhadap unsur hara tanah meliputi C, N, P, K tersedia dan pH.. Pengamatan dilakukan pada awal percobaan(sebelum tanam), yaitu 1 minggu setelah inkubasi (MSI) bokashi, kemudian pada fase primordia dan panen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sifat kimia tanah pada awal percobaan

Tanah sawah Plinthic Kandiudults asal Mulyorejo Lampung bertekstur lempung liat berpasir, bereaksi masam,kandungan bahan organik dan N-total termasuk rendah. Kandungan P-potensial (HCl-25%) sedang, P-tersedia (Bray-1)tinggi dan K-potensial (HCl-25%) termasuk sangat rendah, kation basa (Ca, Mg, Na) dan kapasitas tukar kationtermasuk rendah, sedangkan kejenuhan basa termasuk sedang (Tabel 1).

Populasi Bakteri pada tanah, jerami, bokashi dan EM4

Pengamatan populasi bakteri dilakukan dengan pengenceran 10-4, diperoleh hasil bahwa tanah mengandungActinomycetes dan Azotobacter sp lebih sedikit dibandingkan jerami, bokashi dan EM4, sedangkan populasi bakteri

pelarut P sebanyak 46 x 104 sel/g tanah. Pada jerami populasi mikroba didominasi oleh Actinomycetes dan Azotobactersp, selain itu juga mengandung bakteri pelarut P. Populasi Azotobacter pada bokashi lebih tinggi dibandingkan denganEM4, hal ini menunjukkan Azotobacter sp berkembang baik pada media jerami maupun bokashi. EM4 populasiActinomycetes dan pelarut P lebih tinggi dibandingkan populasi bakteri asam laktat dan Azotobacter sp (Tabel 2).

Kandungan unsur hara tanah

KANDUNGAN C-ORGANIK TANAH

Melalui proses dekomposisi bahan organik dan sisa-sisa tanaman, maka dibebaskan sejumlah unsur hara seperti N, P, Syang dapat dimanfaatkan tanaman. Proses dekomposisi menghasilkan bahan humus yang mampu meningkatkanagregasi tanah yang secara tidak langsung memperbaiki ketersediaan unsur hara. Hal ini disebabkan karena agregasi

Page 3: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 3/9

yang baik akan menjamin tata udara yang baik sehingga aktivitas mikroorganisme dapat berlangsung dengan baik danketersediaan beberapa hara dapat ditingkatkan (Isro,1994).

Tabel 1. Analisis awal tanah sawah dari Mulyorejo

No. Jenis analisis Nilai

1. Tekstur

Pasir (%) 58

Debu (%) 15

Liat (%) 27

2. pH

H2O 5,2

KCl 4,3

3. Bahan Organik

C (%) 2,08

N (%) 0,16

C/N 13

4. P2O5

Bray-1 (ppm) 44,8

HCl-25% (mg/100g) 26

5. K2O (mg/100g)

HCl-25% 6

6. Nilai Tukar Kation (NH4 Ac-1N, pH7)

Ca (me/100g) 2,0

Mg (me/100g) 0,48

K (me/100g) 0,05

Na (me/100g) 0,04

Page 4: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 4/9

Jumlah 2,57

7. KTK (me/100g) 5,31

8. Kejenuhan basa (%) 48

Tabel 2. Analisis awal populasi mikroba pada tanah, jerami, bokashi dan EM4

Bahan yangdianalisa

Populasi bakteri ( x 104 sel/g tanah)

Actinomycetes Lactobacillus Azotobacter Bakteri pelarut P

Tanah 0 10 0 46

Jerami 180 33 114 35

Bokashi 247 77 130 114

EM4 157 17 3 178

Kadar bahan organik pada jerami dan bokashi relatif tinggi, masing-masing adalah 50,6% dan 54,05% merupakan bahanyang sulit melapuk karena terdiri dari selulose dengan kadar N yang relatif sedikit yaitu 0,85 dan 0,70%. Pengaruhperlakuan EM4, jerami dan bokashi terlihat pada saat padi fase primordia, perlakuan tersebut meningkatkan C-organik di-bandingkan dengan kontrol, meskipun dengan kenaikan yang relatif kecil (Tabel 3). Soepardi (1983) menyatakan bahwamakin banyak N yang terdapat dalam sisa bahan organik makin besar kemungkinannya bahan organik dalam tanahdapat dinaikkan. Kandungan N dalam jerami maupun bokashi yang relatif kecil, yaitu 0,85% dan 0,70%, sehingga jeramisulit didekomposisi, hal ini terlihat belum ada peningkatan yang berarti terhadap kandungan C-organik tanah. Selain itupemberian bahan organik pada tanah tersebut baru dilakukan satu kali dengan dosis 5 t/ha maka belum ada peningkatanyang berarti terhadap kandungan C-organik tanah. Namun demikian, sudah ada kecenderungan kenaikan C-organikpada perlakuan pemberian jerami maupun bokashi. Fase berikutnya yaitu pada saat padi dipanen dan pertumbuhanjagung terlihat C-organik menurun.

KADAR N-TOTAL TANAH

Kadar N-total tanah dengan perlakuan EM4, jerami dan bokashi tidak menunjukkan perbedaan yang berartidibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan pemberian N yang tinggi dari pemupukan urea menyebabkan bakteriAzotobacter sp maupun penambat N yang lain menjadi tidak aktif, karena N sudah cukup tersedia dalam tanah (Tabel4). Perombakan bahan organik akan merubah kadar N-organik yang berarti pula menambah kadar N-total, tetapi jumlahini belum tentu dapat menjamin suatu pertumbuhan tanaman yang baik. Bahan yang rendah kandungan nitrogennyadidekomposisi secara lambat, pembebasan nitrogen tidak tersedia dan meninggalkan sejumlah besar humus.Immobilisasi dari N yang dibebaskan dalam proses mineralisasi bahan organik dapat sangat besar terutama apabilabandingan C/N besar. Suatu reaksi tanah dengan pH < 6,0 juga dapat menimbulkan kerugian pada banyak bakteri,khususnya pada bakteri nitrifikasi dan fiksasi nitrogen (Sutedjo, et al. 1991).

Tabel 5 terlihat bahwa kandungan N-total menunjukkan perbedaan pada tiap fase pertumbuhan tanaman. Hasil analisisstatistik menunjukkan bahwa pada fase panen padi menunjukkan N yang paling tinggi dan berbeda nyata dengan fase 1MSI, fase primordia padi dan jagung.

KADAR P-TERSEDIA (BRAY-1)

Pengaruh pemberian EM4, jerami dan bokashi meningkatkan P-tersedia pada saat tanaman kedua (jagung 6 MST). Padafase-fase pengamatan yang lain P tersedia lebih rendah dibandingkan dengan kontrol terutama pada saat 1 MSI bahanorganik dan fase primordia padi, keadaan reduksi ini mempengaruhi pH, ketersediaan hara, atau munculnya bahan-bahan yang beracun. Selain itu, karena pH tanah yang relatif masam, maka aktifitas Fe, Al, dan Mn meningkat, sehingga

Page 5: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 5/9

P akan diikat sebagai senyawa besi, aluminium dan mangan yang tidak larut dalam air.

Tabel 3. Kandungan C-organik tanah pada 1 MSI, primordia padi, panen padi dan jagung umur 6 MST

Perlakuan

Fase Pengamatan

1 MSI Primordia padi Panen padi Jagung, 6 MST

………………………..…. C-organik (%) ……………….…………..

Kontrol 1,48 1,53 1,60 1,56

EM4 1,38 1,64 1,50 1,57

Jerami 1,45 1,66 1,49 1,57

Bokashi 1,44 1,72 1,51 1,45

Jerami+EM4 1,44 1,83 1,68 1,56

Bokashi+EM4 1,55 1,76 1,70 1,45

Tabel 4. Kandungan N-total (%) pada 1 MSI, primordia padi, panen padi dan jagung umur 6 MST

Perlakuan

Fase Pengamatan

1 MSI Primordia padi Panen padi Jagung, 6 MST

……………………………..…. N total (%) ……………….………….

Kontrol 0,12 0,12 0,14 0,13

EM4 0,12 0,13 0,13 0,12

Jerami 0,13 0,12 0,13 0,12

Bokashi 0,12 0,13 0,13 0,12

Jerami+EM4 0,12 0,13 0,14 0,13

Bokashi+EM4 0,12 0,13 0,13 0,13

Tabel 5. Rata-rata kandungan C dan N serta C/N pada tiap fase pengamatan

Fase Pengamatan C (%) N (%) C/N

Page 6: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 6/9

1 MSI

1,45

0,12

11,91

Primordia padi 1,69 0,13 13,33

Panen padi 1,56 0,13 11,71

Jagung, 6 MST 1,51 0,13 12,10

CV (%) 5,30 3,90 4,80

Perlakuan pemberian bahan organik maupun EM4 meningkatkan P-tersedia pada saat padi telah dipanen, dan mengalamipeningkatan pada saat pergiliran tanaman jagung pada umur 6 MST (Tabel 6). Pada 1 MSI perlakuan pemberian EM4,jerami maupun bokashi lebih rendah dibandingkan kontrol. Hal ini disebabkan adanya proses dekomposisi dari jeramidan bokashi oleh mikroorganisme dalam tanah maupun dari EM4, dimana pada proses ini tidak semua fosfor dapatdilepaskan sebagai fosfat, sejumlah tertentu diasimilir oleh mikroorganisme untuk sintesa sel yang baru. Kalau kompleksorganik berkandungan fosfor hanya sedikit atau tidak ada, bakteri dan cendawan berkemampuan untuk menghilangkandari tanah beberapa fosfat yang dapat melarut untuk sintesa selnya (Sutedjo, 1991). Hasil penelitian Piyadasa et al(1993) menunjukkan bahwa jerami yang diinokulasi dengan EM4 dapat melepaskan hara P pada 21 hari setelah inkubasisebesar 0,04%, sedang pada 7-14 hari setelah inkubasi belum melepaskan hara P.

KADAR K-DD TANAH

Pengamatan pada 1 MSI terhadap ketersediaan hara K diperoleh bahwa perlakuan EM4 menunjukkan ketersediaan haraK yang terendah, sedang perlakuan dengan jerami, bokashi dan kombinasinya dengan EM4 menunjukkan peningkatanhara K (Tabel 7). Hal ini disebabkan adanya hara K dari jerami maupun bokashi yang ditambahkan ke dalam tanah,namun demikian hasil penelitian Piyadasa et al (1993) menunjukkan bahwa inkubasi jerami dengan EM4 pada hari ke 7sudah mampu melepaskan hara K sebesar 0,64%. Perlakuan EM4 tanpa penambahan jerami tidak meningkatkan Ktersedia. Berbeda dengan peranan mikrooganisme terhadap ketersediaan hara N dan P yang telah banyak diteliti, makapengaruh mikroorganisme terhadap ketersediaan hara K belum banyak ditelaah secara rinci. Diantara mikrobia yangtelah diketahui berpengaruh terhadap siklus hara K adalah Anabaena–Azolla (Watanabe dan Liu, 1992) danAzospirillum brasilense (Miller, 1990). Sejauh ini mekanisme pengaruh mikroorganisme tersebut terhadap ketersediaanhara K belum diketahui dengan pasti (Isro, 1994).

Tabel 6. Kandungan P-tersedia (Bray-1) pada 1 MSI, primordia padi, panen padi dan jagung umur 6 MST

Perlakuan

Fase Pengamatan

1 MSI Primordia padi Panen padi Jagung, 6 MST

………………………. P-Bray 1 (ppm P2O5) ………………………..

Kontrol 50 53 43 65

EM4 46 36 44 75

Jerami 36 45 43 76

Bokashi 35 30 46 66

Jerami+EM4 35 46 45 57

Page 7: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 7/9

Bokashi+EM4 46 37 43 67

Tabel 7. Kandungan K-dd (me/100g) 1 MSI, primordia padi, panen padi dan jagung umur 6 MST

Perlakuan

Fase Pengamatan

1 MSI Primordia padi Panen padi Jagung, 6 MST

………………..………. K-dd (me/100g) …………………………

Kontrol 0,16 0,02 0,08 0,08

EM4 0,10 0,02 0,06 0,06

Jerami 0,32 0,07 0,05 0,05

Bokashi 0,16 0,02 0,02 0,05

Jerami+EM4 0,24 0,07 0,05 0,02

Bokashi+EM4 0,16 0,07 0,02 0,05

Tabel 8. pH-tanah pada 1 MSI, primordia padi, panen padi dan jagung umur 6 MST

Perlakuan

Fase Pengamatan

1 MSI Primordia padi Panen padi Jagung, 6 MST

………………………………. PH ……………………….………….

Kontrol 5,1 5,2 5,1 5,1

EM4 5,0 5,3 5,1 5,1

Jerami 5,1 5,2 5,3 5,3

Bokashi 5,0 5,4 5,2 5,2

Jerami+EM4 5,0 5,4 5,2 5,3

Bokashi+EM4 5,1 5,4 5,3 5,3

PH TANAH

Perlakuan EM4, jerami dan bokashi maupun kombinasinya tidak menunjukkan peningkatan pH tanah pada 1 MSI,bahkan perlakuan EM4, jerami dan bokashi cenderung menurunkan pH dibandingkan dengan kontrol (Tabel 8). Namundemikian pengaruhnya kelihatan pada fase-fase pertumbuhan berikutnya. Peningkatan pH dengan penambahan jeramidan bokashi mencapai 0,2 unit, sedang perlakuan dengan EM4 saja tidak meningkatkan pH. Peningkatan ini disebabkan

Page 8: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 8/9

karena adanya aktivitas mikroorganisme, dengan adanya tambahan sumber energi dari jerami maupun bokashi yangditambahkan ke dalam tanah, sehingga menghasilkan CO2 dan asam-asam organik. Sutami dan Sjamsudin, 1990

mengatakan bahwa bahan organik mempengaruhi perubahan pH dengan meningkatkan reduksi, konsentrasi CO2 dan

asam-asam organik.

HASIL PADI DAN PERTUMBUHAN JAGUNG

Perlakuan EM4, jerami, bokashi maupun kombinasinya menunjukkan tinggi tanaman padi lebih tinggi dibandingkandengan kontrol, tetapi pemberian EM4 atau jerami saja tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Pemberian jerami ataubokashi yang dikombinasikan dengan EM4 nyata meningkatkan tinggi tanaman padi dibandingkan dengan kontrol.

Tabel 9. Tinggi tanaman padi dan jagung pada umur 6 MST serta hasil gabah

Perlakuan

Tinggi tanaman (cm) Hasil gabah kering

(g/pot)Padi Jagung

Kontrol

72,8 a

110,0 a

20,9 a

EM4 77,1 ab 115,8 a 21,5 a

Jerami 77,6 ab 116,3 a 23,8 a

Bokashi 80,0 b 110,0 a 24,5 a

Jerami+EM4 81,0 b 119,0 a 21,6 a

Bokashi+EM4 80,3 b 109,3 a 24,8 a

CV (%) 4,2 8,7 11,9

Namun demikian pemakaian EM4 dan jerami saja tidak tidak menunjukkan perbedaan yang nyata apabila dibandingkandengan bokashi maupun kombinasinya dengan EM4. Sedangkan tinggi tanaman jagung dan hasil gabah kering tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata antara kontrol dengan perlakuan lain (Tabel 9). Hal ini menunjukkan belum adanyapengaruh yang nyata dari pemberian EM4, jerami, maupun bokashi. Bokashi cenderung meningkatkan hasil gabah, hasiltertinggi dicapai pada perlakuan pemberian bokashi+EM4 yaitu sebesar 24,8 g/pot gabah kering panen.

KESIMPULAN

1. Pemberian jerami maupun bokashi 5 t/ha satu kali belum dapat meningkatkan C-organik, N-total dan K-dd sertapH tanah.

2. Pemberian EM4, jerami dan bokashi meningkatkan ketersediaan P tanah pada saat tanaman ke 2 (jagung).3. Pemberian EM4, jerami maupun bokashi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan gabah kering

dibandingkan dengan kontrol.4. Pemberian bokashi+EM4 menunjukkan hasil gabah teringgi yaitu sebesar 24,8 g/pot.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995. Yayasan Bumi Lestari. Sustainable Earth Foundation.

Hardwood, R. 1995. Prinsip dan Interaksi Biologis dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Buletin Informasi P4K.Badan Diklat Pertanian. Maret 1995..

Page 9: Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Unpad.pdf

07/11/13 Pengaruh Bahan Organik dan EM4 Terhadap Ketersediaan Hara Tanah dan Hasil Padi Pada Rotasi Tanaman Padi-Jagung di Lahan Sawah - Ilmu Ta…

www.ilmutanah.unpad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=196:pengaruh-bahan-organik-dan-em4-terhadap-ketersediaan-hara-tanah-dan-… 9/9

Isro, I. 1994. Peranan Mikroorganisme Tanah dalam Meningkatkan Ketersediaan Hara. Buletin Kyusei Nature Farming.Vol 05/IKNFS/Th II. September 1994.

Karama, A.S. J. S., Adiningsih, dan D. Nursyamsi. 1996. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Melalui PertanianOrganik. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Makalah dipersentasikan pada Seminar Nasional Penerapan teknologiPertanian Organik. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. 15 Mei 1996.

Piyadasa, E.R., K.B. Attanayaka., A.D..A. Ratnayake, and U.R. Sangakkara. 1993. The Role of Effective Microorganismsin Releasing Nutrients from Organic Matter. Second Conference on Effective Microorganisms (EM). Kyusei NatureFarming Saraburi. Thailand. 17-19 November, 1993.

Prihatini, T. dan I. Anas. 1991. Peran Jasad Mikro Pelarut P terhadap Tanaman Jagung di Tanah Ultisol Rangkasbitung.Hasil Penelitian Pertanian dan Bioteknologi Pertanian III. Badan Litbang Pertanian.

Soepardi, G. (1993). Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. 591 h.

Subadiyasa, N. 1997. Technology Effective Microorganisms (EM). Potensi dan Prospeknya di Indonesia. Makalahdisajikan pada Seminar Nasional Pertanian Organik. Jakarta, 3 April. 1997.

Sutami, S. D., dan Syamsudin, D. 1990. Pertumbuhan Tanaman Padi dalam Dinamika Perubahan Sifat Tanah Tergenangpada Sawah Bukaan Baru. Prosiding Pengelolaan Sawah Bukaan Baru menunjang Swasembada Pangan dan ProgramTransmigrasi. Padang. 17-18 September 1990.

Sutedjo, M..M., A. G. Kartasapoetra., R.D.S. Sastroatmodjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta.

Watanabe, I., and C.C. Liu. 1992. Improving Nitrogen Fixing and Integrating them into Sustainable Rice Farming. Plantand Soil, 141 : 57-68

Wibisono, A. 1995. Teknologi Pertanian Akrab Lingkungan dan Pengelolaannya di Indonesia. Makalah dipersentasikanpada Badan Diklat Departemen pertanian. Lembang, 26 s/d 29 Desember 1995.

Zaccharia, P.P. 1993. Studies on Application of Effective Microorganisms (EM) in Paddy, Sugarcane, and Vegetables inIndia. Kyusei Nature Farming. Saraburi Thailand.

Daftar judul jurnal SoilRens lainnya dapat Anda lihat pada tautan berikut: Daftar Judul Jurnal SoilRens

Like Send 5 people like this. Be the f irst of your friends.

Facebook social plugin

CommentPosting as Johanno Radithya Marco (Change)

Add a comment...

Post to Facebook

Same Heart · Universitas Tjut Nyak Dhien Medan

hari ini lebih indah dari hari esok.

Reply · Like · Follow Post · 5 May 2012 at 11:20