pengaruh audit tenure, rotasi audit, spesialisasi industri...

116
PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: FAZILLA PRISCILLIA 1113082000065 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI

INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

FAZILLA PRISCILLIA

1113082000065

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

i

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI

INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

FAZILLA PRISCILLIA

1113082000065

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 3: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

ii

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI

INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Fazilla Priscillia

NIM. 1113082000065

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 197609242006042002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 4: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 11 Februari 2020 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Fazilla Priscillia

2. NIM : 1113082000065

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, Spesialisasi

Industri KAP, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016-2018)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Februari 2020

1. Fitri Damayanti, SE., M.Si

NIP. 1981107312006042003

(___________________)

Penguji I

2. Hepi Prayudiawan, SE., M.M., Ak, CA

NIP. 197205162009011006

(___________________)

Penguji II

Page 5: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 11 Juni 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Fazilla Priscillia

2. NIM : 1113082000065

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, Spesialisasi

Industri KAP, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016-2018)

Setelah mencermati dan mengamati penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Juni 2020

1. Fitri Damayanti, SE., M.Si

NIP. 1981107312006042003

(___________________)

Ketua Penguji

2. Hepi Prayudiawan, SE., M.M., Ak., CA

NIP. 197205162009011006

(___________________)

Penguji Ahli

3. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 197609242006042002

(___________________)

Pembimbing I

Page 6: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fazilla Priscillia

NIM : 1113082000065

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juni 2020

Yang Menyatakan

(Fazilla Priscillia)

Page 7: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Fazilla Priscillia

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Januari 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jalan Srengseng Raya No.51A

RT04/03, Kel. Srengseng, Kec.

Kembangan, Jakarta Barat, DKI

Jakarta, 11630.

5. Telepon : 087775567018

6. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Srengseng 04 Pagi Jakarta Barat Tahun 2001-2007

2. MTS Darul Muttaqien Bogor Tahun 2007-2010

3. SMAN 112 Jakarta Barat Tahun 2010-2013

4. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2020

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Syamsir Hasan

2. Ibu : Avera Agustina

3. Adik : Tasya Salsabila

4. Anak ke : Satu dari dua bersaudara

Page 8: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

vii

THE INFLUENCE OF AUDIT TENURE, AUDIT ROTATION, AUDITOR

INDUSTRY SPECIALIZATION, AUDITOR REPUTATION, AND COMPANY

SIZE TO AUDIT QUALITY

ABSTRACT

The purpose of this research was to find the influence of audit tenure, audit

rotation, auditor industry specialization, auditor reputation, and company size to

audit quality, study in manufacture companies that listed in Indonesia Stock

Exchange in 2016-2018. The sample used in this research was as many as 109

companies. The method of determining the sample used in this study was purposive

sampling. The hypothesis in this research was tested using logistic regression

analysis were processed using SPSS version 22. The results of this research

indicated that audit rotation and auditor industry specialization has a significant

effect on audit quality. While audit tenure, auditor reputation and company size has

no significant effect on audit quality.

Keywords: audit tenure, audit rotation, auditor industry specialization, auditor

reputation, company size, audit quality.

Page 9: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

viii

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI

INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KUALITAS AUDIT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit tenure, rotasi

audit, spesialisasi industri KAP, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan terhadap

kualitas audit, studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016-2018. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 109

perusahaan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan

analisis regresi logistik yang diproses menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa rotasi audit dan spesialisasi industri KAP berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan audit tenure, reputasi KAP dan

ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Kata kunci: audit tenure, rotasi audit, spesialisasi industri KAP, reputasi KAP,

ukuran perusahaan, kualitas audit.

Page 10: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamiin. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta

alam atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, Spesialisasi Industri

KAP, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, tabi'in dan tabi’it tabi'in serta kita

sebagai umatnya semoga mendapatkan curahan syafaatnya di hari akhir nanti.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah memberikan

doa, bimbingan, bantuan, dan dukungan secara langsung maupun tidak langsung

dalam proses penyelasaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua saya yaitu Bapak Syamsir Hasan dan Ibu Avera Agustina yang

sangat saya cintai dan sayangi, yang selalu memberikan segala dukungan

terbaik mereka dalam doa, kasih sayang, perhatian, semangat, bimbingan,

motivasi dan nasihat secara moril dan materiil sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan oleh penulis.

2. Adik penulis, Tasya Salsabila, yang telah memberikan dukungan dan semangat

kepada penulis.

3. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan

juga selaku dosen pembimbing skripsi saya. Terima kasih yang sebesar-

besarnya atas segala arahan, bimbingan serta dukungan yang telah Ibu Yessi

berikan.

Page 11: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

x

6. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan dan motivasi selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu saya dalam mengurus

segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

9. Sahabat sedari awal masa perkuliahan hingga sekarang, Ragianda Harjanti dan

Edwina Indah Pratiwi. Terima kasih atas perhatiannya, yang setia menemani,

memberikan support, tempat berbagi cerita, suka duka dan canda tawa hingga

berbagi ilmu selama masa perkuliahan.

10. Teman-teman seperjuangan mengerjakan skripsi, Tuti Indriyani dan Putri

Zahra Bella Patria. Terima kasih telah menemani, saling menyemangati dan

membantu penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan skripsi lainnya, Kartika Tri Utami dan almh.

Hanifah Soraya. Terima kasih telah membantu, serta senantiasa mengingatkan

dan menyemangati penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

12. Keluarga besar Akuntansi 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya

teman-teman akuntansi B. Terima kasih atas segala kenangan dan pengalaman

yang berharga serta telah berbagi ilmu dan bantuannya selama masa

perkuliahan.

13. Teman-teman KKN SAKTI. Terima kasih atas pengalaman ketika KKN dan

kerjasamanya dalam menyelesaikan buku KKN sehingga penulis dapat

mengikuti sidang skripsi.

14. Semua pihak yang telah mendukung serta memberikan doanya dalam

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih

atas kebaikan kalian semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan yang disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan serta

Page 12: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xi

pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk membuat skripsi ini menjadi lebih

baik. Besar harapan penulis bahwa dengan adanya skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis pada khususnya

dan bagi pihak lain pada umumnya.

Wassalamua’laikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.

Jakarta, 5 Juni 2020

(Fazilla Priscillia)

Page 13: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

ABSTRAK ..................................................................................................... . viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... . xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 12

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 14

A. Tinjauan Literatur .............................................................................. 14

1. Teori Agensi (Agency Theory) ....................................................... 14

2. Auditing ........................................................................................ 15

3. Kualitas Audit ............................................................................... 16

4. Opini Audit ................................................................................... 18

5. Audit Tenure .................................................................................. 24

6. Rotasi Audit .................................................................................. 26

7. Spesialisasi Industri KAP .............................................................. 26

8. Reputasi KAP ................................................................................ 28

9. Ukuran Perusahaan ........................................................................ 29

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 31

Page 14: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xiii

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 37

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 44

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 44

B. Metode Penelitian Sampel .................................................................. 44

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 45

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 45

1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 46

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ........................... 46

3. Menilai Kelayakan Model Regresi ................................................. 46

4. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ......................... 47

5. Uji Signifikansi Regresi Logistik ................................................... 47

6. Analisis Hipotesis .......................................................................... 47

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................. 48

1. Variabel Dependen ........................................................................ 48

a. Kualitas Audit ........................................................................... 48

2. Variabel Independen ...................................................................... 48

a. Audit Tenure ............................................................................. 49

b. Rotasi Audit .............................................................................. 50

c. Spesialisasi Industri KAP .......................................................... 50

d. Reputasi KAP ........................................................................... 51

e. Ukuran Perusahaan ................................................................... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 54

A. Gambaran Umum Penelitian .............................................................. 54

1. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 54

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ...................................................... 56

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 56

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ........................................................ 59

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .. 59

b. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi .......................................... 61

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ........... 62

Page 15: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xiv

d. Hasil Matriks Klasifikasi........................................................... 64

e. Hasil Uji Signifikansi Regresi Logistik ..................................... 65

C. Pembahasan ....................................................................................... 66

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 73

A. Kesimpulan ........................................................................................ 73

B. Saran.................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

LAMPIRAN ...................................................................................................... 80

Page 16: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Kasus yang Melibatkan Kantor Akutan Publik ......................... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 31

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 53

Tabel 4.1 Seleksi Sampel Dengan Kriteria ....................................................... 55

Tabel 4.2 Hasil Uji Descriptive Statistics ......................................................... 56

Tabel 4.3 Iteration History 0 ............................................................................ 60

Tabel 4.4 Iteration History 1 ............................................................................ 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Kelayakan Model (Hosmer and Lemeshow Test) ............... 62

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ................... 63

Tabel 4.7 Hasil Matriks Klasifikasi .................................................................. 64

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Regresi Logistik ............................................. 65

Page 17: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran .......................................................... 37

Page 18: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2016-2018 ............. 81

Lampiran 2 Hasil Operasional Variabel ............................................................ 85

Lampiran 3 Hasil Output SPSS ........................................................................ 95

Page 19: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan memiliki peran dan fungsi

yang sangat penting baik pihak internal maupun eksternal (Khasani dkk, 2018).

Seluruh entitas atau organisasi diwajibkan untuk membuat laporan keuangan

dikarenakan laporan keuangan adalah sebagai jendela informasi bagi pihak-

pihak diluar manajemen untuk mengetahui kondisi perusahaan pada suatu masa

pelaporan (Nugroho, 2016).

Laporan keuangan adalah sebuah penyajian informasi keuangan yang

terstruktur mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu

entitas usaha yang merupakan bentuk dari pertanggungjawaban manajemen

yang harus dilaporkan dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

ekonomi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti investor,

kreditor, regulator, masyarakat, dan lain-lain. Oleh karena itu, laporan

keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku

umum dan terbebas dari salah saji yang material agar tidak merugikan dan

menyesatkan bagi para penggunanya. Untuk memastikan bahwa laporan

keuangan telah disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku

umum dan terbebas dari salah saji yang material, maka laporan keuangan

tersebut perlu diaudit oleh auditor yang kompeten dan independen.

Tandiontong (2015) menyatakan bahwa audit yang berkualitas adalah

audit yang dilaksanakan oleh orang yang kompeten dan orang yang

Page 20: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

2

independen. Auditor yang kompeten adalah auditor yang memiliki kemampuan

teknologi, memahami dan melaksanakan prosedur audit yang benar,

memahami dan menggunakan metode penyampelan yang benar, dan lain-lain.

Sebaliknya, auditor yang independen adalah auditor yang jika menemukan

pelanggaran, akan secara independen melaporkan pelanggaran tersebut.

Probabilitas auditor akan melaporkan adanya pelanggaran atau independensi

auditor tergantung pada tingkat kompetensi mereka.

Khasani dkk (2018) menyatakan bahwa tujuan audit atas laporan

keuangan adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua

hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus

kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Oleh

sebab itu kualitas audit sangat dibutuhkan untuk memberikan opini yang

berkualitas.

DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit adalah sebagai

probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang

adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Yadiati dan

Mubarok (2017) menyatakan bahwa kualitas audit merupakan ketepatan

informasi yang dilaporkan auditor sesuai dengan standar audit yang digunakan

auditor termasuk informasi pelanggaran akuntansi dalam laporan keuangan

perusahaan klien. Lebih lanjut Yolanda dkk (2019) menambahkan bahwa

kualitas audit yang baik pada prinsipnya dapat dicapai jika auditor menerapkan

standar-standar dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas tanpa memihak

(independen), patuh kepada hukum serta mentaati kode etik profesi. Standar

Page 21: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

3

Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah pedoman yang mengatur standar

umum pemeriksaan akuntan publik. Selain untuk mencegah terjadinya

pelanggaran akuntansi dan salah saji dalam laporan keuangan, kualitas audit

juga membantu akuntan untuk menjaga tingkat kepercayaan publik terhadap

keakuratan dan validitas laporan keuangan auditan yang telah diterbitkan oleh

auditor. Oleh karena itu, akuntan publik perlu untuk menjaga dan

meningkatkan kualitas auditnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas audit adalah auditor dalam

melaksanakan tugasnya memberikan audit opini atas kewajaran laporan

keuangan klien, wajib berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik

dan Kode Etik Akuntan Publik dan apabila menemukan kekeliruan atau

penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akuntansi klien maka auditor

harus melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

Walaupun demikian hingga sekarang masih ditemukannya berbagai kasus

dimana akuntan publik melanggar standar audit dan lalai dalam melaksanakan

tugasnya. Berikut kasus-kasus terbaru yang terjadi baik di mancanegara

maupun di Indonesia yang melibatkan para KAP, KAP yang berafiliasi dengan

KAP Internasional ataupun KAP Big Four :

Tabel 1.1

Daftar Kasus yang Melibatkan Kantor Akutan Publik

No. Daftar Kasus yang Melibatkan Kantor Akutan Publik

1. Satyam Computer Sevices Ltd. – KAP Pricewaterhouse Cooper

(PwC) (2015)

Kasus mirip Enron kembali terjadi lagi di India. Kali ini perusahaan

yang terlibat adalah Satyam Computer Sevices Ltd. dengan KAP

PricewaterhouseCooper (PwC). Pada tanggal 9 April 2015

pengadilan Hyderabad menjatuhkan putusan kepada sepuluh

terdakwa kasus fraud Satyam. Dua diantara sepuluh terdakwa

Page 22: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

4

tersebut adalah mantan patner PwC. Kedua mantan partner PwC

tersebut didakwa ikut bertanggung jawab terhadap manipulasi

laporan keuangan Satyam karena tidak mengetahui adanya fraud

dalam laporan keuangan Satyam yang telah diaudit PwC selama

delapan tahun (Khasani dkk, 2018).

2. PT Indosat Tbk (ISAT) – KAP Ernst and Young (EY) (2017)

Di Indonesia terdapat pemberitaan mengenai kegagalan audit yang

dilakukan oleh salah satu mitra Ernst and Young (EY) Indonesia

yaitu KAP Purwanto, Suherman, dan Surjana. Hal ini disebabkan

KAP Purwanto, Suherman dan Surjana telah gagal menyajikan bukti

pendukung perhitungan atas sewa 4.000 menara seluler yang terdapat

dalam laporan keuangan PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat

Ooredoo. KAP Purwanto, Suherman dan Surjana memberikan label

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan

tersebut, padahal perhitungan dan analisisnya belum selesai (Suciana

dan Setiawan, 2018).

3. SNP Finance – Deloitte (2017)

Kasus SNP Finance pertama kali ditemukan oleh OJK karena adanya

kejanggalan pada 2017 dalam laporan keuangan Bank Mandiri Juli

2017 yaitu ada selisih saldo dalam jumlah besar. Setelah ditelusuri

terjadi pemalsuan data dan manipulasi laporan keuangan yang

dilakukan oleh manajemen SNP Finance. Diantaranya adalah

membuat piutang fiktif melalui penjualan fiktif. Sangat disayangkan

bahwa Deloitte sebagai auditor yang memberi jasa audit pada saat itu

gagal mendeteksi adanya skema kecurangan pada laporan keuangan

SNP Finance tersebut. Deloitte malah memberikan opini wajar tanpa

pengecualian pada laporan keuangan SNP Finance pada saat itu. Dan

pada 8 Oktober 2018 Otoritas Jasa Keuangan menjatuhkan sanksi

administratif ke Akuntan Publik Marlinna, Akuntan Publik

Merliyana Syamsul, serta KAP Satrio, Bing, Eny, dan rekan, mitra

Deloitte Indonesia.

4. PT Asuransi Jiwasyara – Pricewaterhouse Coopers (PwC)

(2018)

PwC memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan

keuangan konsolidasian PT Asuransi Jiwasyara (Persero) dan

entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2016. Laba bersih

Jiwasraya yang dimuat dalam laporan keuangan yang telah diaudit

dan ditandatangani oleh auditor PwC tanggal 15 Maret 2017 itu

menunjukkan laba bersih tahun 2016 adalah sebesar Rp 1,7 triliun.

Sementara itu laba bersih Jiwasraya menurut laporan keuangan

auditan tahun 2015 adalah Rp 1,06 triliun. Pada 10 Oktober 2018,

Jiwasraya mengumumkan tak mampu membayar klaim polis JS

Saving Plan yang jatuh tempo sebesar Rp 802 miliar. Seminggu

kemudian Rini Soemarno yang menjabat sebagai Menteri Negara

BUMN melaporkan dugaan fraud atas pengelolaan investasi

Jiwasraya. Kasus gagal bayar polis nasabah yang mengarah pada

Page 23: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

5

korupsi PT Asuransi Jiwasraya dinilai melibatkan banyak pihak

termasuk akuntan publik. Auditor dianggap tidak mampu

mengungkap kondisi sebenarnya pada Jiwasraya. Terlebih lagi,

laporan keuangan teraudit yang dipublikasikan Jiwasraya ternyata

telah dimanipulasi atau window dressing sehingga perusahaan

terlihat sehat.

5. Garuda Indonesia – KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang,

dan Rekan (2019)

Pada 2 April 2019 berawal dari hasil laporan keuangan Garuda

Indonesia untuk tahun buku 2018. Dalam laporan keuangan tersebut,

Garuda Indonesia Group membukukan laba bersih sebesar

USD809,85 ribu atau setara Rp11,33 miliar (asumsi kurs Rp14.000

per dolar AS). Angka ini melonjak tajam dibanding 2017 yang

menderita rugi USD216,5 juta. Ternyata Kantor Akuntan Publik

(KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang, dan Rekan--yang

menaungi Kasner dan terafiliasi dengan BDO International Limited

yang memberikan jasa audit saat itu melakukan kesalahan audit

terkait piutang Rp2,9 triliun atas kerja sama pemasangan wi-fi dengan

PT Mahata Aero Teknologi yang dicatat sebagai pendapatan dalam

laporan keuangan Garuda tahun lalu. Akuntan publik belum secara

tepat menilai substansi transaksi untuk kegiatan perlakuan akuntansi

terkait pengakuan piutang dan pendapatan lain-lain sekaligus di awal.

Kedua, akuntan publik belum sepenuhnya mendapatkan bukti audit

yang cukup dan tepat untuk menilai ketepatan perlakuan akuntansi

sesuai dengan substansi transaksi dari perjanjian yang melandasinya

(Gumiwang, 2019).

Sumber: Diolah dari berbagai sumber penelitian

Kasus-kasus di atas terjadi disebabkan karena audit yang dilakukan

tidak dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku. Fenomena ini

menyebabkan keandalan informasi yang tersaji dalam laporan keuangan yang

dihasilkan turun. Hal ini berimbas juga pada menurunnya kepercayaan

masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan KAP lain. (Suciana dan

Setiawan, 2018).

Dalam beberapa kasus yang telah disebutkan di atas, kantor akuntan

publik yang terlibat pun juga merupakan kantor akuntan publik besar yang

dikenal luas di berbagai mancanegara dengan sebutan KAP Big Four ataupun

Page 24: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

6

yang berafiliasi dengan KAP Big Four. Padahal KAP dengan skala besar,

berafiliasi dengan KAP Internasional sudah seharusnya dirasa mempunyai

standar mutu dan standar audit yang lebih tinggi.

Walaupun disadari bahwa kualitas audit sangat penting bagi kelancaran

sistem perekonomian suatu negara, namun permasalahan yang ada sampai saat

ini adalah menentukan tinggi rendahnya kualitas audit, yakni menemukan

metode yang handal untuk mengukur kualitas audit secara akurat (Wibowo dan

Rossieta, 2009). Penelitian mengenai kualitas audit telah banyak dilakukan

para peneliti terdahulu, mulai dari definisi yang beragam hingga faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kualitas audit adalah audit tenure, rotasi audit, spesialisasi industri KAP,

reputasi KAP dan ukuran perusahaan.

Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit salah satunya adalah

audit tenure. Audit tenure merupakan masa perikatan (keterlibatan) diantara

Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan klien (perusahaan) sehubungan dengan

pemberian jasa audit yang telah disepakati atau secara umum dapat juga

diartikan sebagai jangka waktu hubungan antara auditor dengan kliennya

(Krissindiastuti & Rasmini, 2016). Wibowo dan Rossieta (2009) menyatakan

bahwa lamanya masa penugasan audit dapat meningkatkan kualitas audit

dengan berbagai alasan. Pertama, biaya audit yang tinggi (termasuk

diantaranya kegagalan audit) diasosiasikan dengan periode awal masa

penugasan audit dengan argumen bahwa walaupun tingkat independensi

auditor relatif lebih tinggi diawal masa penugasan, namun tingkat

Page 25: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

7

familiaritasnya lebih rendah, terlihat dari tingginya tingkat kegagalan audit

pada masa awal tersebut. Argumen kedua yang mendukung sisi positif lamanya

penugasan audit mengatakan bahwa pengetahuan tentang klien dan industri

yang diperoleh setelah audit berulang-ulang akan meningkat, sehingga

meningkatkan kualitas audit.

Penelitian mengenai audit tenure terhadap kualitas audit yang

dilakukan oleh Sari dkk (2019) menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh

terhadap kualitas audit. Lebih lanjut Irma dkk (2019), Nugroho (2018), Siregar

dan Elissabeth (2018) serta Darya dan Puspitasari (2017) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh positif dan signifikan pada

kualitas audit, sehingga bertambahnya audit tenure KAP melaksanakan audit

terhadap kliennya maka kualitas auditnya akan semakin bertambah baik, dalam

hal ini jangka waktu perikatan audit tidak melebihi batas waktu regulasi yang

telah di tetapkan (Nugroho, 2018).

Sedangkan dalam penelitian Yanti dkk (2018) serta Paramita dan

Latrini (2015) menyatakan audit tenure berpengaruh signifikan negatif

terhadap kualitas audit. Hal tersebut menunjukkan semakin lama masa

perikatan yang terjalin antara KAP dengan perusahaan klien, cenderung

mengakibatkan kualitas audit yang dihasilkan tidak dapat objektif atau dengan

kata lain tidak bervariasi. Hubungan yang panjang antara KAP dan klien

berpotensi untuk menimbulkan kedekatan antara mereka, hal tersebut dapat

menghalangi independensi auditor dan mengurangi kualitas audit.

Page 26: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

8

Dan hasil yang berbeda oleh Aridi dan Agustina (2019), Purnamasari

dan Negara (2019), Rahmi dkk (2019), Andriani dan Nursiam (2018), Khasani

(2018) serta Paputungan dan Kaluge (2018) bahwa audit tenure tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit, yang berarti semakin lama Kantor

Akuntan Publik (KAP) mengadakan perikatan audit kepada kliennya tidak

akan berpengaruh pada hasil kualitas audit.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah

rotasi audit. Rotasi audit adalah pergantian audit independen perusahaan yang

dilakukan secara berkala untuk mengurangi ancaman keakraban dimana

auditor terlalu lama terlibat dengan klien (Suciana dan Setiawan, 2018).

Dalam penelitian Permatasari dan Astuti (2018) menyatakan rotasi

audit berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas audit. Peneliti

menduga bahwa dengan melakukan pergantian auditor secara mandatory dapat

mempengaruhi tingkat kualitas. Hasil penelitian Irma dkk (2019), Rahmi dkk

(2019), Sari dkk (2019), Suciana dan Setiawan (2018), Andriani dan Nursiam

(2018), Aldona dan Trisnawati (2018) serta Paputungan dan Kaluge (2018)

menunjukkan bahwa rotasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah

spesialisasi industri KAP. Spesialisasi industri yaitu klien dengan industri yang

sama sebagian besar di audit oleh KAP atau auditor yang sama. Dikatakan

bahwa spesialisasi industri memiliki lebih banyak pengetahuan terkait industri

Page 27: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

9

tertentu, mampu menilai risiko audit, dan dapat mendeteksi kesalahan (Athur

et al, 2017).

Rizkiani dan Nurbaiti (2019) serta Udayanti dan Ariyanto (2017) dalam

penelitiannya menyatakan spesialisasi industri KAP berpengaruh positif pada

kualitas audit. Ketika perusahaan menggunakan KAP spesialisasi industri

maka menghasilkan audit dengan kualitas lebih baik jika dibandingkan dengan

KAP yang tidak spesialisasi industri. Hasil serupa juga dinyatakan oleh

Suciana dan Setiawan (2018) serta Sari dkk (2019) bahwa perusahaan yang

diaudit dengan KAP yang berspesialisasi berpengaruh terhadap kualitas audit.

Pasiwi dkk (2016) dalam penelitianya menyatakan spesialisasi industri

berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Sedangkan hasil yang berbeda

oleh Irma dkk (2019), Rahmi dkk (2019) serta Siregar dan Elissabeth (2018)

bahwa spesialisasi industri tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Selanjutnya faktor keempat yang dapat mempengaruhi kualitas audit

adalah reputasi KAP. Suciana dan Setiawan (2018) menyatakan bahwa auditor

lebih berhati-hati dalam melaksanakan audit klien yang dianggap penting untuk

menjaga reputasinya. Reputasi sebuah KAP berpotensi hancur saat klien utama

yang memiliki aset tinggi mengalami kegagalan audit, sehingga memunculkan

motivasi menghasilkan audit berkualitas.

Aridi dan Agustina (2019), Purnamasari dan Negara (2019) serta

Aldona dan Trisnawati (2018) menyatakan bahwa reputasi auditor berpengaruh

terhadap kualitas audit. Hal ini berarti Kantor Akuntan Publik (KAP)

bereputasi tinggi mempunyai tingkat independensi dan kompetensi yang tinggi

Page 28: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

10

sehingga mampu menerapkan standar mutu dan standar audit yang tinggi

sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan berimbas pada

meningkatnya kualitas audit (Aridi dan Agustina, 2019).

Dalam penelitian Permatasari dan Astuti (2018), Siregar dan Elissabeth

(2018) serta Wahono dan Setyadi (2014) menyatakan reputasi KAP

berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Darya dan Puspitasari (2017)

menyatakan hasil yang berbeda bahwa reputasi KAP berpengaruh negatif

terhadap kualitas audit. Sedangkan Irma dkk (2019), Sari dkk (2019), Nugroho

(2018), Yanti dkk (2018) serta Darya dan Puspitasari (2017) menyatakan

bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah

ukuran perusahaan. Watts dan Zimmerman (1986) dalam Febriyanti dan

Mertha (2014) menyatakan semakin besar perusahaan, semakin meningkat

pula agency cost yang terjadi. Sehingga perusahaan berukuran besar akan

cenderung memilih jasa auditor besar yang profesional, independen, dan

bereputasi baik untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.

Purnamasari dan Negara (2019) serta Aldona dan Trisnawati (2018)

menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas audit, yang

berarti bahwa semakin besar perusahaan klien, semakin tinggi kualitas audit

yang akan dihasilkan. Hasil penelitian Rizkiani dan Nurbaiti (2019), Darya dan

Puspitasari (2017) serta Febriyanti dan Mertha (2014) menyatakan ukuran

klien perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian

Udayanti dan Ariyanto (2017) menyatakan bahwa ukuran perusahaan

Page 29: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

11

berpengaruh negatif pada kualitas audit. Sesuai dengan sudut pandang

perceived quality, dimana peningkatan kualitas audit lebih dirasakan oleh

perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar. Sedangkan hasil yang

berbeda oleh Hasanah dan Putri (2019), Rahmi dkk (2019), Siregar dan

Elissabeth (2018), Paramita dan Latrini (2015) serta Wahono dan Setyadi

(2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

kualitas audit.

Berdasarkan latar belakang dari uraian kasus di atas maka peneliti

tertarik untuk meneliti kembali mengenai faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas audit. Hal ini dikarenakan masih terdapat hasil yang

tidak konsisten dari peneliti-peneliti sebelumnya dan dengan menggunakan

data penelitian terbaru untuk hasil yang lebih relevan. Penelitian ini mengacu

pada penelitian Sari dkk (2019) yang menguji audit tenure, rotasi audit, audit

fee, ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor terhadap kualitas

audit. Hasil penelitian tersebut menunjukkan rotasi audit, audit fee dan ukuran

kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sementara

audit tenure dan spesialisasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

Dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Audit Tenure, Rotasi Audit, Spesialisasi Industri KAP, Reputasi KAP, dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2018)”.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

Page 30: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

12

1. Penelitian ini menambah variabel ukuran perusahaan dan menghilangkan

variabel audit fee pada penelitian Sari dkk (2019).

2. Tahun penelitian sebelumnya adalah tahun 2015-2017. Sedangkan pada

penelitian ini pada tahun 2016-2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah audit tenure berpengaruh terhadap kualitas audit?

2. Apakah rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit?

3. Apakah spesialisasi industri KAP berpengaruh terhadap kualitas audit?

4. Apakah reputasi KAP berpengaruh terhadap kualitas audit?

5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas audit?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan dan menganalisis bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit.

2. Pengaruh rotasi audit terhadap kualitas audit.

3. Pengaruh spesialisasi industri KAP terhadap kualitas audit.

4. Pengaruh reputasi KAP terhadap kualitas audit.

5. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas audit.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis dan

praktis, yaitu:

Page 31: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

13

1. Kontribusi Teoritis

a. Bagi akademisi, memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu

akuntansi dan manajemen keuangan serta sebagai bahan referensi dan

bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian-penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan kualitas audit.

b. Bagi masyarakat, untuk menambah pengetahuan tentang akuntansi,

terutama mengenai kualitas audit.

c. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak

yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik kualitas

audit.

d. Bagi penulis, sebagai bentuk aplikasi pengetahuan yang selama ini

diperoleh di perkuliahan serta untuk menambah pengetahuan mengenai

kualitas audit.

2. Kontribusi Praktis

a. Bagi perusahaan, untuk dapat mendorong manajemen dalam

menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas karena laporan

keuangan yang berkualitas dapat meningkatkan kualitas audit sehingga

dapat meningkatkan kepercayaan para stakeholders kepada perusahaan

tersebut.

b. Bagi stakeholders dan calon stakeholders, sebagai pertimbangan

terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil nanti.

Page 32: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Yolanda dkk (2019),

agency theory merupakan teori yang menjelaskan hubungan kontrak

antara pemilik (principal) yang mempekerjakan orang lain (agent) untuk

memberikan suatu jasa dan mendelegasikan wewenang pengambilan

keputusan kepada agen tersebut, dimana dalam hubungan keagenan terjadi

kontrak antara kedua belah pihak yaitu antara agen dengan prinsipal yang

mengharuskan manajemen memberikan jasa kepada prinsipal. Agency

theory berasumsi bahwa masing-masing pihak termotivasi dengan

kepentingan pribadinya sehingga menimbulkan konflik kepentingan

didalamnya antara agen dan prinsipal. Terjadinya konflik kesenjangan

antara agen dan prinsipal ini biasanya disebut asimetri informasi. Asimetri

informasi dapat digunakan oleh manajer untuk melakukan suatu tindakan

yang akan membuat penilaian kinerja mereka akan terlihat lebih baik,

meskipun itu membuat rugi pihak lain dimasa datang. Konflik kepentingan

juga memunculkan kebutuhan atas keyakinan bahwa laporan keuangan

yang dibuat manajemen bebas dari unsur kecurangan dan telah disajikan

sesuai dengan standar yang berlaku. Akuntan Publik dikenal sebagai pihak

yang membatasi agen dalam hal pelaporan keuangan perusahaan.

Page 33: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

15

Suciana dan Setiawan (2018) menyimpulkan teori keagenan adalah

penyelarasan antar kepentingan principal dan agent dalam sebuah kontrak

sehingga tidak terjadinya konflik kepentingan yang cenderung

menginginkan keuntungan sendiri dengan merugikan pihak lain. Auditor

eksternal dianggap mampu menjembatani kepentingan antara pihak

principal dan agent. Peran auditor memberikan opini atas kewajaran

laporan keuangan yang bebas salah saji material, sehingga mampu

memperkuat kepercayaan principal terhadap agent.

2. Auditing

Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan

peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara

asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan (Boynton dkk, 2003).

Arens dkk (2014) mendefinisikan auditing adalah pengumpulan

dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan

derajat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Dalam pelaksanaan auditing terdapat 3 kriteria fundamental

yang harus dipenuhi oleh seorang auditor yaitu (Suciana dan Setiawan,

2018) :

a. Auditor harus memiliki independensi yang tinggi.

Page 34: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

16

b. Pendapat yang diungkapkan oleh auditor harus berdasarkan bukti–bukti

pendukung.

c. Hasil pekerjaan auditor harus dipertanggungjawabkan dalam laporan

keuangan auditan. Pengauditan dilakukan dengan harapan dapat

mengurangi kekeliruan terhadap sistem akuntansi, sehingga kualitas

audit menjadi faktor utama dalam proses pengauditan.

3. Kualitas Audit

Menurut Government Accountability Office, kualitas audit adalah

kondisi dimana audit dilakukan sesuai dengan standar auditing agar

memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan yang diaudit

dan pengungkapan yang terkait disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum dan tidak salah saji material, baik karena kesalahan

atau fraud. Secara teoritis, kualitas tinggi dari audit harus mampu

mengendalikan kemungkinan munculnya fraud, dan sebaliknya,

pengendalian yang baik terhadap fraud dapat membantu meningkatkan

kualitas audit (Suciana dan Setiawan, 2018).

Menurut Yolanda dkk (2019) kualitas audit juga merupakan bentuk

gambaran dari sikap auditor dalam melaksanakan tugas audit dan

tercermin dari hasil pemeriksaan laporan keuangan yang dapat diandalkan

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan berlaku. Selain untuk

mencegah terjadinya pelanggaran akuntansi dan salah saji dalam laporan

keuangan, kualitas audit juga membantu akuntan untuk menjaga tingkat

kepercayaan publik terhadap keakuratan dan validitas laporan keuangan

Page 35: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

17

auditan yang telah diterbitkan oleh auditor. Oleh karena itu, akuntan publik

perlu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas auditnya.

Yadiati dan Mubarok (2017) menyatakan bahwa kualitas audit

merupakan ketepatan informasi yang dilaporkan auditor sesuai dengan

standar audit yang digunakan auditor termasuk informasi pelanggaran

akuntansi dalam laporan keuangan perusahaan klien. Kualitas audit yang

baik pada prinsipnya dapat dicapai jika auditor menerapkan standar-

standar dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas tanpa memihak

(independen), patuh kepada hukum serta mentaati kode etik profesi.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah pedoman yang

mengatur standar umum pemeriksaan akuntan publik. Selain untuk

mencegah terjadinya pelanggaran akuntansi dan salah saji dalam laporan

keuangan, kualitas audit juga membantu akuntan untuk menjaga tingkat

kepercayaan publik terhadap keakuratan dan validitas laporan keuangan

auditan yang telah diterbitkan oleh auditor. Oleh karena itu, akuntan publik

perlu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas auditnya (Yolanda dkk,

2019).

Lebih lanjut Nugroho (2018) mendefinisikan kualitas audit adalah

segala kemungkinan yang terjadi saat auditor melakukan audit atas laporan

keuangan klien dapat menemukan adanya pelanggaran dalam sistem

pencataan akuntansi klien dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan

auditan, dimana laporan tersebut harus berpedoman pada standar auditing

dan kode etik akuntan publik yang berlaku untuk memberikan

Page 36: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

18

pendapatnya tentang kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh

manajemen dalam bentuk laporan audit yang berkualitas dengan

mempertahankan berbagai atribut kualitas audit.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas audit adalah auditor

dalam melaksanakan tugasnya memberikan audit opini atas kewajaran

laporan keuangan klien, wajib berpedoman pada Standar Profesional

Akuntan Publik dan Kode Etik Akuntan Publik dan apabila menemukan

kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem akuntansi

klien maka auditor harus melaporkannya dalam bentuk laporan audit.

4. Opini audit

Opini atau pernyataan pendapat merupakan kesimpulan auditor

berdasarkan hasil audit dan diberikan atas pertimbangan professional

akuntan yang telah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP). Auditor mempunyai fungsi meningkatkan mutu penyajian

laporan keuangan perusahaan kepada masyarakat, yaitu dengan cara

melaksanakan audit atas kewajaran laporan keuangan ditinjau dari

kesesuaian dengan prinsip akuntansi berterima umum. Selain itu, auditor

juga memberikan sumbangan kepada masyarakat dalam menjadikan

laporan keuangan berbagai perusahaan dapat diperbandingkan, sehingga

masyarakat dapat mempertimbangkan dengan baik keputusan yang akan

diambil dalam menginvestasikan dananya (Setiyanti, 2012).

Page 37: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

19

Ada lima jenis opini yang bisa diberikan oleh auditor setelah

selesai melakukan pengauditan atas laporan keuangan perusahaan klien.

Kelima jenis opini tersebut adalah (Setiyanti, 2012):

a. Unqualified opinion (pendapat wajar tanpa pengecualian)

Opini ini diberikan oleh auditor setelah menyelesaikan proses

audit sesuai dengan standar auditing dan tidak ditemukan adanya

pembatasan dalam lingkup audit, tidak ada pengecualian yang

signifikan tentang kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan dan

konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum. Laporan

audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan

yang paling dibutuhkan oleh semua pihak, antara lain klien, pemakai

informasi keuangan maupun oleh auditor pendapat wajar mempunyai

arti bebas dari keraguan dan ketidakjujuran serta lengkapnya informasi.

Pendapat ini juga tidak terbatas pada jumlah rupiah dan

pengungkapan yang tercantum dalam laporan keuangan, tetapi juga

berdasarkan ketepatan penggolongan informasi. Kewajaran penyajian

laporan keuangan tentang posisi keuangan dan hasil usaha suatu

organisasi dan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum,

jika memenuhi kondisi sebagai berikut:

1) Laporan keuangan sudah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

2) Adanya penjelasan jika terjadi perubahan penerapan prinsip

akuntansi berterima umum.

Page 38: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

20

3) Adanya penjelasan yang cukup mengenai informasi dalam catatan-

catatan yang mendukung dalam laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum.

b. Unqualified opinion with explanatory language (pendapat wajar tanpa

pengecualian dengan bahasa penjelas)

Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau

diselesaikan oleh auditor sesuai dengan standar auditing, penyajian

laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum,

tetapi terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang memerlukan

penjelasan. Tetapi laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar

posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Apabila terdapat hal-hal

yang memerlukan penjelasan, auditor dapat menerbitkan laporan audit

baku ditambah dengan bahasa penjelasan. Paragraf penjelasan

dicantumkan setelah paragraf pendapat. Kondisi atau keadaan yang

memerlukan bahasa penjelasan tambahan antara lain sebagai berikut:

1) Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain.

2) Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh

profesi atau pihak yang berwenang.

3) Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang material.

4) Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya

Page 39: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

21

5) Auditor menemukan adanya sesuatu perubahan material dalam

penggunaan prinsip dan metode akuntansi.

Dalam keadaan tertentu, auditor mungkin mempunyai

keinginan untuk menekankan hal-hal tertentu tentang laporan

keuangan, meskipun auditor bermaksud untuk menyatakan pendapat

wajar tanpa pengecualian. Informasi penjelasan tersebut harus

dicantumkan dalam paragraf terpisah di laporan audit. Beberapa contoh

informasi penjelasan yang mungkin dinyatakan auditor dalam laporan

auditnya sebagai penekanan suatu hal, yaitu :

1) Adanya transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.

2) Peristiwa penting terjadi setelah tanggal neraca.

3) Deskripsi masalah-masalah akuntansi yang berdampak terhadap

daya banding laporan keuangan tahun lalu.

4) Ketidakpastian material yang diungkapkan dalam catatan kaki.

c. Qualified opinion (pendapat wajar dengan pengecualian)

Dengan pendapat ini, auditor menyatakan bahwa laporan

keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal material, posisi

keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip

akntansi berterima umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang

dikecualikan. Pendapat ini diberikan apabila:

1) Tidak ada bukti yang kompeten yang cukup, atau adanya

pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak mempengaruhi

laporan keuangan secara keseluruhan, yang mengakibatkan auditor

Page 40: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

22

berkesimpulan bahwa auditor tidak dapat menyatakan pendapat

wajar tanpa pengecualiaan.

2) Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari

prinsip akuntansi berterima umum dan berdampak material tetapi

mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak

memadai maupun perubahan dalam prinsip akuntansi.

d. Adverse opinion (pendapat tidak wajar)

Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas,

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Auditor harus

menjelaskan alasan yang mendukung pendapat tidak wajar dan dampak

utama dari hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar.

Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika lingkup auditnya tidak

dibatasi, sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti kompeten yang

cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika pendapat ini diberikan,

berarti informasi yang disajikan klien dalam laporan keuangan tidak

dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai untuk pengambilan

keputusan oleh pemakai informasi keuangan.

e. Disclaimer of opinion (tidak memberikan pendapat)

Salah satu faktor yang menyebabkan auditor tidak memberikan

pendapat adalah adanya pembatasan terhadap lingkup audit, baik oleh

klien maupun karena kondisi tertentu, sehingga auditor tidak

Page 41: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

23

memperoleh bukti yang cukup tentang kewajaran laporan auditnya dan

adanya hubungan istimewa antara auditor dengan kliennya. Pernyataan

auditor tidak memberikan pendapat ini dapat diberikan apabila auditor

yakin bahwa terdapat penyimpangan yang material dari prinsip

akuntansi berterima umum. Auditor harus menyatakan alasan mengapa

auditnya tidak berdasarkan standar yang ditetapkan oleh otoritas yang

berwenang. Apabila auditor menyatakan tidak memberikan pendapat

atau pendapat tidak wajar atas laporan keuangan secara keseluruhan,

maka auditor boleh memberikan pendapat tidak penuh, yaitu pendapat

atas unsur tertentu dalam laporan keuangan. Jika pernyataan tidak

memberikan pendapat disebabkan oleh lingkup audit yang

dilaksanakan oleh auditor tidak memadai auditor memberikan

pendapat, maka ada tiga hal yang dapat dilakukan auditor, yaitu:

1) Pada paragraf pengantar, auditor mengubah frasa dari “Kami telah

mengaudit neraca Perusahaan…….” menjadi “Kami telah membuat

perikatan untuk mengaudit neraca Perusahaan…….”. Hal ini

dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa auditor tidak melaksanakan

audit yang disyaratkan dalam standar pekerjaan lapangan.

2) Pada paragraf lingkup audit tidak dicantumkan dalam laporan audit,

karena pembatasan terhadap lingkup audit mengakibatkan auditor

tidak dapat menyatakan bahwa audit yang dilaksanakan sesuai

dengan standar auditing yang ditetapkan.

Page 42: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

24

3) Dalam suatu pragraf dijelaskan tentang alasan yang menyebabkan

auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien.

5. Audit Tenure

Audit tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan

Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Di

Indonesia, tahun 2003 ketentuan mengenai audit tenure telah diatur dalam

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

359/KMK.06/2003 pasal 2, selanjutnya pada tahun 2008 dikeluarkan

peraturan terbaru yaitu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 yaitu tentang pemberian jasa audit umum

atas laporan keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh KAP paling

lama 6 tahun dan untuk auditor paling lama 3 tahun berturut-turut.

Kemudian pada tanggal 6 April 2015, pemerintah telah menerbitkan

Peraturan Pemerintah (PP) No 20 tahun 2015 tentang Praktik Akuntan

Publik Akuntan Publik yang merupakan pengaturan lebih lanjut dari

Undang-Undang No 5 tahun 2011 pasal 11 ayat (1) yang menjelaskan

bahwa “pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap

suatu entitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) oleh seorang Akuntan

Publik dibatasi paling lama 5 tahun buku berturut-turut. Dalam ayat (2)

dijelaskan entitas sebagaimana maksudnya adalah industri di sektor pasar

modal, bank umum, dana pensiun, perusahaan asuransi/reasuransi, dan

badan usaha milik negara (BUMN). Dimana dalam ayat (4) dijelaskan

bahwa Akuntan Publik dapat memberikan kembali jasa audit atas

Page 43: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

25

informasi keuangan historis terhadap entitas setelah 2 tahun buku berturut-

turut tidak memberikan jasa tersebut (Siregar dan Elissabeth, 2018).

Carey dan Simnett (2006) dalam Siregar dan Elissabeth (2018)

berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang menimbulkan timbulnya

hubungan negatif antara hubungan auditor-klien dan kualitas audit yaitu

pengikisan independensi yang mungkin muncul seiring dengan

berkembangnya hubungan pribadi antara auditor dengan klien mereka dan

berkurangnya kapasitas auditor untuk memberikan penilaian kritikal.

Hubungan yang lama antara perusahaan dengan kantor akuntan membuat

sikap independen menjadi sulit ditetapkan oleh kantor akuntan.

Lama atau singkatnya tenure menjadi perdebatan karena tenure

dapat berdampak pada kinerja auditor pada perusahaan klien seperti

hubungan emosional auditor dengan klien, independensi, fee, dan lain-lain.

Hubungan yang lama antara auditor dengan kliennya berpotensi untuk

menciptakan kedekatan antara mereka cukup untuk menghalangi

independensi auditor dan mengurangi kualitas audit (Agustini dan Siregar,

2020).

6. Rotasi audit

Rotasi audit adalah pergantian audit independen perusahaan yang

dilakukan secara berkala untuk mengurangi ancaman keakraban dimana

auditor terlalu lama terlibat dengan klien (Suciana dan Setiawan, 2018).

Menurut Nagy (2005) dalam Suciana dan Setiawan (2018) menunjukkan

bahwa rotasi audit membuat auditor baru lebih skeptisisme dan

Page 44: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

26

mempunyai perspektif baru yang mungkin telah hilang karena hubungan

jangka panjang auditor dan klien. Rotasi audit membuat auditor lebih

bersikap objektif karena belum familiar dengan klien.

Rotasi audit dilakukan untuk membatasi hubungan yang panjang

antara klien dan auditor. Hubungan yang terlalu lama dapat menurunkan

sifat objektif seorang auditor sehingga auditor tidak akan menutupi

manajemen laba yang dilakukan klien. Rotasi audit juga memberikan

perspektif terhadap klien baru yang membuat keandalan informasi dan

audit yang dihasilkan lebih berkualitas (Suciana dan Setiawan, 2018).

7. Spesialisasi Industri KAP

Dalam SA seksi 318 dikatakan bahwa dalam melaksanakan audit

atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang

bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi dan

memahami peristiwa, transaksi praktik, yang menurut pertimbangan

auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan audit.

Tingkat pengetahuan auditor untuk suatu perikatan mencakup

pengetahuan umum tentang ekonomi dan industri yang menjadi tempat

beroperasinya entitas, dan pengetahuan yang lebih khusus tentang

bagaimana entitas beroperasi. Pemahaman mengenai klien merupakan

salah satu standar pekerjaan lapangan (Suciana dan Setiawan, 2018).

Spesialisasi industri yaitu klien dengan industri yang sama

sebagian besar di audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atau auditor

yang sama. Dikatakan bahwa spesialisasi industri memiliki lebih banyak

Page 45: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

27

pengetahuan terkait industri tertentu, mampu menilai risiko audit dan

dapat mendeteksi kesalahan (Athur, 2017).

Fitriany dan Setiawan (2011) menyatakan bahwa auditor yang

spesialis memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik mengenai

internal kontrol perusahaan, risiko bisnis perusahaan, dan risiko audit pada

industrinya. Auditor memiliki fungsi sebagai pihak yang memberikan

kepastian terhadap integritas angka-angka akuntansi yang dihasilkan di

dalam laporan keuangan. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh auditor

tidak hanya pengetahuan mengenai pengauditan dan akuntansi, namun

juga industri klien (Siregar dan Elissabeth, 2018).

Meskipun prinsip dalam mengaudit suatu perusahaan sama dengan

mengaudit perusahaan yang lainnya, tetapi tentu saja ada perbedaan dalam

hal sifat bisnis, prinsip akuntansi, sistem akuntansi, dan peraturan

perpajakan yang berlaku mungkin berbeda. Hal ini mengharuskan auditor

memiliki pengetahuan mengenai karakteristik industri tertentu yang

mempengaruhi kualitas audit. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan

terhadap spesialisasi audit (Kusharyanti, 2003).

Lebih lanjut Solomon et al (1999) dalam Suciana dan Setiawan

(2018) menyebutkan auditor spesialis melakukan kesalahan lebih sedikit

daripada non spesialis. KAP yang spesialis memiliki klien yang banyak

dalam suatu industri yang sama, sehingga pengetahuan dan pengalaman

dalam suatu industri tertentu meningkat.

Page 46: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

28

8. Reputasi KAP

Reputasi KAP dapat diartikan sebagai tolok ukur yang

memperlihatkan kualitas audit. KAP yang memiliki reputasi nama yang

baik akan cenderung tetap mempertahankan reputasinya dengan cara

memberikan kualitas audit yang baik (Permatasari dan Astuti, 2018).

Suciana dan Setiawan (2018) menyatakan bahwa auditor lebih berhati-hati

dalam melaksanakan audit klien yang dianggap penting untuk menjaga

reputasinya. Reputasi sebuah KAP berpotensi hancur saat klien utama

yang memiliki aset tinggi mengalami kegagalan audit, sehingga

memunculkan motivasi menghasilkan audit berkualitas.

Khasani (2018) menyatakan KAP besar identik dengan KAP

bereputasi tinggi. Ukuran KAP juga menunjukkan kemampuan auditor

untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional,

sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien.

Klien juga kurang dapat mempengaruhi opini auditor.

Wibowo dan Rossieta (2009) menyebutkan dibandingkan dengan

KAP kecil, KAP besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam

melakukan audit, sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih

tinggi. Hal tersebut karena KAP besar mempunyai kelebihan yaitu

(Khasani, 2018):

a. Besarnya jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP.

b. Banyaknya ragam jasa yang ditawarkan.

c. Luasnya cakupan geografis, termasuk adanya afiliasi international.

Page 47: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

29

d. Banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP.

Aridi dan Agustina (2019) menyatakan kualitas audit yang baik

biasanya cenderung diberikan oleh KAP Big Four karena dianggap

kompeten dan berpengalaman sehingga memiliki kepercayaan yang

ditinggi di masyarakat. Adapun KAP yang termasuk dalam kelompok

KAP Big Four yaitu:

a. KAP Purwantono, Suherman, dan Surja yang berafiliasi dengan KAP

Ernst & Young (E&Y).

b. KAP Satrio, Bing, Eny, dan Rekan yang berafiliasi dengan KAP

Deloitte Touche Tohmatsu.

c. KAP Siddharta Widjaja dan Rekan yang berafiliasi dengan KAP

Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).

d. KAP Tanudiredja, Wibisana, dan Rekan yang berafiliasi dengan KAP

PricewaterhouseCoopers (PwC).

9. Ukuran Perusahaan

Sudarmadji dkk (2007) dalam Aldona dan Trisnawati (2018)

mendefinisikan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana

perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi perusahaan yang besar atau

kecil dengan berbagai cara, antara lain: total aset, penjualan, dan

kapitalisasi pasar.

Ukuran perusahaan dapat dilihat berdasarkan total penjualan, total asset,

rata-rata total penjualan dan rata-rata total aset. Ukuran perusahaan yang

diproksikan dengan logaritma natural total aset yang dimiliki

Page 48: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

30

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan

usaha. Semakin tinggi total aset yang dimiliki, maka perusahaan dianggap

memiliki ukuran yang besar sehingga mampu mempertahankan

kelangsungan usahanya. Semakin kecil skala perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan yang lebih kecil dalam pengelolaan usahanya

(Aldona dan Trisnawati, 2018).

Page 49: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

31

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil perbedaan dan persamaan penelitian sekarang dengan sebelumnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1. Dian Indri

Purnamasari

dan Hari

Kusuma

Satria

Negara

(2019)

The Effect of Auditor

Reputation, Audit Tenure,

and Firm Size on Audit

Quality (A Study of

Manufacturing Companies

Listed on the Indonesia Stock

Exchange for the 2013-2017

Period)

Variabel reputasi

auditor, audit tenure,

ukuran perusahaan,

dan kualitas audit.

Alat uji analisis

regresi logistik.

Sampel penelitian

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI pada

tahun 2013-2017.

Reputasi auditor dan ukuran

perusahaan berpengaruh

terhadap kualitas audit.

Sedangkan audit tenure tidak

berpengaruh terhadap kualitas

audit.

2. Fitria Ade

Irma,

Rispantyo

dan Djoko

Kristianto

(2019)

Pengaruh Audit Tenure,

Rotasi Auditor, Reputasi

Auditor, dan Spesialisasi

Auditor Terhadap Kualitas

Audit

Variabel audit

tenure, rotasi

auditor, reputasi

auditor, spesialisasi

auditor, dan kualitas

audit. Alat uji

analisis regresi

logistik.

Sampel penelitian

perusahaan food and

beverage yang

terdaftar di BEI pada

tahun 2013-2017.

Audit tenure berpengaruh

positif signifikan terhadap

kualitas audit.

Rotasi auditor, reputasi

auditor, dan spesialisasi

auditor tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 50: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

32

Tabel Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

3. Shinta

Permata

Sari, Ayu

Aris

Diyanti, dan

Rita

Wijayanti

(2019)

The Effect of Audit Tenure,

Audit Rotation, Audit Fee,

Accounting Firm Size, and

Auditor Specialization to

Audit Quality.

Variabel audit tenure,

rotasi audit, ukuran

KAP, spesialisasi

auditor, dan kualitas

audit. Alat uji analisis

regresi logistik.

Variabel audit fee.

Sampel penelitian

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI pada

tahun 2015-2017.

Audit tenure dan spesialisasi

auditor berpengaruh terhadap

kualitas audit.

Rotasi audit, audit fee, ukuran

KAP tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit.

4. Kartika

Aprilia

Aridi dan

Yumniati

Agustina

(2019)

Pengaruh Independensi

Komite Audit, Audit Tenure,

dan Reputasi Auditor

Terhadap Kualitas Audit Pada

Perusahaan Sektor

Perdagangan Eceran yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2011-

2018

Variabel audit tenure,

reputasi auditor, dan

kualitas auditor. Alat

uji analisis regresi

logistik.

Variabel

independensi komite

audit. Sampel

penelitian

perusahaan sektor

perdagangan eceran

yang terdaftar di BEI

pada tahun 2011-

2018

Independensi komite audit

dan audit tenure tidak

berpengaruh terhadap kualitas

audit, sedangkan reputasi

auditor berpengaruh terhadap

kualitas audit.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 51: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

33

Tabel Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

5. Lucky

Nugroho

(2018)

Analisa Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kualitas

Audit (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur

Industri Sektor Barang

Konsumsi yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun

2014-2016)

Variabel ukuran

KAP, audit tenure,

dan kualitas audit.

Alat uji penelitian

analisis regresi

logistik.

Variabel time budget

pressure. Sampel

penelitian perusahaan

manufaktur di sektor

industri barang

konsumsi yang

terdaftar di BEI pada

tahun 2014-2016.

Ukuran KAP dan time budget

pressure tidak berpengaruh

signifikan pada kualitas audit.

Audit tenure berpengaruh

positif dan signifikan pada

kualitas audit.

6. Maya

Febrianti

Suciana dan

Mia

Angelina

Setiawan

(2018)

Pengaruh Rotasi Audit,

Spesialisasi Industri KAP,

dan Client Importance

Terhadap Kualitas Audit

(Studi dengan Pendekatan

Earning Surprise Benchmark)

Variabel rotasi audit,

spesialisasi industri

KAP dan kualitas

Audit. Alat uji

analisis regresi

logistik.

Variabel client

importance. Sampel

penelitian perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI pada

tahun 2015-2017.

Rotasi audit tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas audit.

Spesialisasi audit

berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit. Client

importance tidak berpengaruh

signifikan terhadap kualitas

audit.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 52: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

34

Tabel Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

7. Amirul

Hadi

Khasani,

Amilin, dan

Choirul

Anwar

(2018)

Tenure Audit, Reputasi

Auditor, dan Kualitas Audit

pada Perusahaan Manufaktur:

Analisis Kompleksitas

Operasi Sebagai Pemoderasi

Variabel tenure

audit, reputasi

auditor, dan kualitas

audit.

Variabel kompleksitas

operasi. Alat uji

analisis regresi

berganda. Sampel

penelitian perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI pada

tahun 2011-2015.

Audit tenure tidak

berpengaruh terhadap kualitas

audit, reputasi auditor tidak

berpengaruh terhadap kualitas

audit. Kompleksitas operasi

berpengaruh terhadap

hubungan tenure audit

dengan kualitas audit dan

hubungan reputasi auditor

dengan kualitas audit.

8. Indah

Yunita

Permatasari

dan

Christina

Dwi Astuti

(2018)

Pengaruh Fee Audit, Rotasi

Auditor, dan Reputasi

KAP Terhadap Kualitas

Audit

Variabel rotasi

auditor, reputasi

KAP, dan kualitas

audit.

Variabel fee audit.

Sampel perusahaan

propert, real estate,

dan konstruksi yang

terdaftar di BEI tahun

2014-2016. Alat uji

analisis regresi linier

berganda.

Fee audit, rotasi auditor, dan

reputasi KAP berpengaruh

signifikan positif terhadap

kualitas audit.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 53: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

35

Tabel Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

9. Nakita

Nanda

Aldona dan

Rina

Trisnawati

(2018)

Pengaruh Tenur Audit,

Ukuran KAP, Rotasi Audit,

dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kualitas Audit

(Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2016)

Variabel tenur audit,

ukuran kap, rotasi

audit, ukuran

perusahaan, dan

kualitas audit. Alat uji

analisis regresi

logistik.

Sampel perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

tahun 2012-2016.

Tenur audit dan rotasi audit

tidak berpengaruh terhadap

kualitas audit.

Ukuran KAP dan ukuran

perusahaan berpengaruh

terhadap kualitas audit.

10. Yanti dkk

(2018)

Pengaruh Fee Audit, Audit

Tenure, dan Reputasi Auditor

Terhadap Kualitas Audit Pada

Perusahaan Sektor Industri

Dasar dan Kimia yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Variabel tenur audit,

ukuran KAP, dan

kualitas audit. Alat uji

analisis regresi

logistik.

Variabel fee audit.

Sampel perusahaan

sektor industri dasar

dan kimia yang

terdaftar di BEI

tahun 3013-2016

Fee audit berpengaruh

signifikan positif terhadap

kualitas audit. Audit tenure

berpengaruh signifikan

negatif terhadap kualitas

audit. Reputasi auditor tidak

berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 54: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

36

Tabel Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

11. Ni Kadek

Sri

Udayanti

dan Dodik

Ariyanto

(2017)

Pengaruh Auditor Switching,

Ukuran Perusahaan,

Spesialisasi Industri KAP,

dan Client Importance pada

Kualitas Audit

Variabel auditor

switching, ukuran

perusahaan,

spesialisasi industri

KAP, dan kualitas audit

Variabel client

importance. Alat

uji analisi regresi

linier berganda.

Sampel penelitian

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

tahun 2013-2015.

Ukuran perusahaan dan

spesialisasi industri KAP

berpengaruh pada kualitas

audit. Auditor switching dan

client importance tidak

berpengaruh pada kualitas

audit.

12. Ni Made

Dewi

Febriyanti

dan I Made

Mertha

(2014)

Pengaruh Masa Perikatan

Audit, Rotasi KAP, Ukuran

Perusahaan Klien, dan

Ukuran KAP pada Kualitas

Audit

Variabel masa perikatan

audit, rotasi KAP,

ukuran KAP, ukuran

perusahaan klien, dan

kualitas audit. Alat uji

penelitian analisis

regresi logistik.

Sampel penelitian

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

pada tahun 2009-

2012

Masa perikatan audit, rotasi

KAP, dan ukuran KAP tidak

berpengaruh pada kualitas

audit, sedangkan ukuran

perusahaan klien berpengaruh

positif dan signifikan pada

kualitas audit.

Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya

Page 55: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

37

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar

2.1.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, Spesialisasi Industri KAP, Reputasi

KAP, Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit

Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Basis Teori : Teori Keagenan

Variabel Independen Variabel Dependen

Audit Tenure (X1)

Rotasi Audit (X2)

Spesialisasi Industri

KAP (X3)

Reputasi KAP (X4)

Ukuran Perushaan (X5)

Kualitas Audit (Y)

Metode Analisis: Regresi Logistik

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 56: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

38

D. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit

Wibowo dan Rossieta (2009) mengatakan bahwa lamanya masa

penugasan audit dapat meningkatkan kualitas audit dengan berbagai

alasan. Pertama, biaya audit yang tinggi (termasuk diantaranya kegagalan

audit) diasosiasikan dengan periode awal masa penugasan audit dengan

argumen bahwa walaupun tingkat independensi auditor relatif lebih tinggi

diawal masa penugasan, namun tingkat familiaritasnya lebih rendah,

terlihat dari tingginya tingkat kegagalan audit pada masa awal tersebut.

Argumen kedua yang mendukung sisi positif lamanya penugasan audit

mengatakan bahwa pengetahuan tentang klien dan industri yang diperoleh

setelah audit berulang-ulang akan meningkat, sehingga meningkatkan

kualitas audit.

Sari dkk (2019) menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh

terhadap kualitas audit. Darya dan Puspitasari (2017) serta Nugroho

(2018) dalam penelitiannya menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh

positif dan signifikan pada kualitas audit, sehingga bertambahnya audit

tenure KAP melaksanakan audit terhadap kliennya maka kualitas auditnya

akan semakin bertambah baik, dalam hal ini jangka waktu perikatan audit

tidak melebihi batas waktu regulasi yang telah di tetapkan.

Sedangkan dalam penelitian Yanti dkk (2018) audit tenure

berpengaruh signifikan negatif terhadap kualitas audit. Hal tersebut

menunjukkan semakin lama masa perikatan yang terjalin antara KAP

Page 57: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

39

dengan perusahaan klien, cenderung mengakibatkan kualitas audit yang

dihasilkan tidak dapat objektif atau dengan kata lain tidak bervariasi.

Hubungan yang panjang antara KAP dan klien berpotensi untuk

menimbulkan kedekatan antara mereka, hal tersebut dapat menghalangi

independensi auditor dan mengurangi kualitas audit. Dan hasil yang

berbeda oleh Aridi dan Agustina (2019), Purnamasari dan Negara (2019),

Rahmi dkk (2019), Andriani dan Nursiam (2018), Khasani (2018),

Paputungan dan Kaluge (2018) serta Aldona dan Trisnawati (2018) bahwa

audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan

hipotesis berikut.

H1: Audit tenure berpengaruh terhadap kualitas audit

2. Pengaruh Rotasi KAP Terhadap Kualitas Audit

Rotasi audit dilakukan untuk membatasi hubungan yang panjang

antara klien dan auditor. Hubungan yang terlalu lama dapat menurunkan

sifat objektif seorang auditor sehingga auditor tidak akan menutupi

manajemen laba yang dilakukan klien. Rotasi audit juga memberikan

perspektif terhadap klien baru yang membuat keandalan informasi dan

audit yang dihasilkan lebih berkualitas (Suciana dan Setiawan, 2018).

Kebijakan rotasi audit bertujuan untuk meningkatkan elemen

penting dari kualitas audit karena memberikan pandangan baru terhadap

audit. Dalam penelitian Permatasari dan Astuti (2018) menyatakan rotasi

audit berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas audit. Peneliti

Page 58: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

40

menduga bahwa dengan melakukan pergantian auditor secara mandatory

dapat mempengaruhi tingkat kualitas. Hasil penelitian Prasetia dan Rozali

(2016) menyatakan rotasi audit berpengaruh negatif terhadap kualitas

audit. Sedangkan hasil penelitian Irma dkk (2019), Rahmi dkk (2019), Sari

dkk (2019), Suciana dan Setiawan (2018), Aldona dan Trisnawati (2018)

serta Febriyanti dan Mertha (2014) menunjukkan bahwa rotasi auditor

tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan

hipotesis berikut.

H2: Rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit

3. Pengaruh Spesialisasi Industri KAP Terhadap Kualitas Audit

Banyaknya klien yang dimiliki KAP dalam industri yang sama

akan berdampak pada pemahaman serta pengetahuan yang dimilikinya.

Hal ini menjadikan auditor mempunyai tingkat pemahaman yang lebih

tinggi mengenai risiko bisnis perusahaan, internal control perusahaan dan

audit risk pada industri tersebut (Fitriany dan Setiawan, 2011).

Pemahaman dan pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman ketika

mengaudit klien pada industri yang sama dan intensitas yang tinggi. Fungsi

audit akan menjadi efektif dan efisien seiring dengan kelebihan yang

dimiliki tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas audit.

Rizkiani dan Nurbaiti (2019) serta Udayanti dan Ariyanto (2017)

dalam penelitiannya menyatakan spesialisasi industri KAP berpengaruh

positif pada kualitas audit. Ketika perusahaan menggunakan KAP

Page 59: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

41

spesialisasi industri maka menghasilkan audit dengan kualitas lebih baik

jika dibandingkan dengan KAP yang tidak spesialisasi industri. Hasil

serupa juga dinyatakan oleh Suciana dan Setiawan (2018) serta Sari dkk

(2019) bahwa perusahaan yang diaudit dengan KAP yang berspesialisasi

berpengaruh terhadap kualitas audit. Pasiwi dkk (2016) menyatakan

spesialisasi industri berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

Sedangkan hasil yang berbeda oleh Irma dkk (2019), Rahmi dkk (2019),

serta Siregar dan Elissabeth (2018) bahwa spesialisasi industri tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan

hipotesis berikut.

H3: Spesialisasi industri KAP berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit

Reputasi KAP dapat diartikan sebagai tolok ukur yang

memperlihatkan kualitas audit. KAP yang memiliki reputasi nama yang

baik akan cenderung tetap mempertahankan reputasinya dengan cara

memberikan kualitas audit yang baik (Permatasari dan Astuti, 2018).

Suciana dan Setiawan (2018) menyatakan bahwa auditor lebih berhati-hati

dalam melaksanakan audit klien yang dianggap penting untuk menjaga

reputasinya. Reputasi sebuah KAP berpotensi hancur saat klien utama

yang memiliki aset tinggi mengalami kegagalan audit, sehingga

memunculkan motivasi menghasilkan audit berkualitas.

Page 60: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

42

Aridi dan Agustina (2019), Purnamasari dan Negara (2019) serta

Aldona dan Trisnawati (2018) menyatakan bahwa reputasi auditor

berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini berarti Kantor Akuntan Publik

(KAP) bereputasi tinggi mempunyai tingkat independensi dan kompetensi

yang tinggi sehingga mampu menerapkan standar mutu dan standar audit

yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan

berimbas pada meningkatnya kualitas audit (Aridi dan Agustina, 2019).

Dalam penelitian Darya dan Puspitasari (2017) menyatakan bahwa

reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Sedangkan Sari

dkk (2019), Nugroho (2018), Yanti dkk (2018) serta Khasani (2018)

menyatakan hasil yang berbeda bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan

hipotesis berikut.

H4: Reputasi KAP berpengaruh terhadap kualitas audit.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit

Purnamasari dan Negara (2019) serta Aldona dan Trisnawati

(2018) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas

audit, yang berarti bahwa semakin besar perusahaan klien, semakin tinggi

kualitas audit yang akan dihasilkan. Perusahaan yang berukuran besar,

yang diukur dengan total aset, cenderung memiliki kompleksitas

operasional dan peningkatan pemisahan manajemen dan pemegang saham,

dengan demikian sangat diperlukan KAP untuk mengurangi biaya agensi

Page 61: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

43

(agency cost). Konflik keagenan yang lebih besar dapat menyebabkan

meningkatnya kebutuhan untuk mengidentifikasi auditor yang berkualitas.

Oleh karena itu, perusahaan besar cenderung memilih KAP besar dengan

auditor berpengalaman untuk memberikan laporan audit yang berkualitas

tinggi.

Hasil penelitian Rizkiani dan Nurbaiti (2019), Darya dan

Puspitasari (2017), serta Febriyanti dan Mertha (2014) menyatakan ukuran

klien perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sedangkan

hasil yang berbeda oleh Udayanti dan Ariyanto (2017) ukuran perusahaan

berpengaruh negatif pada kualitas audit. Sesuai dengan sudut pandang

perceived quality, dimana peningkatan kualitas audit lebih dirasakan oleh

perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar. Selain itu

perusahaan besar mempunyai kompleksitas usaha yang lebih besar

sehingga kemungkinan auditor mengalami kesulitan dalam menentukan

luas pengujian, sehingga kualitas audit yang dihasilkan juga akan

berkurang. Sedangkan hasil yang berbeda oleh Hasanah dan Putri (2019),

Rahmi dkk (2019), Siregar dan Elissabeth (2018), Paramita dan Latrini

(2015) serta Wahono dan Setyadi (2014) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan

hipotesis berikut.

H5: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas audit.

Page 62: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu kualitas

audit, terhadap variabel dependen yaitu audit tenure, rotasi audit, spesialisasi

industri KAP, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan. Populasi dalam penelitian

ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Penelitian ini dilakukan pada tahun

2016-2018 agar dapat memberikan gambaran terbaru mengenai variabel yang

dapat mempengaruhi kualitas audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga diharapkan dapat lebih relevan.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2016

sampai dengan 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non

probability sampling yang dalam hal ini adalah metode purposive sampling

yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria

pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara

berturut-turut pada tahun 2016-2018.

Page 63: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

45

2. Perusahaan manufaktur yang menyampaikan laporan keuangan auditan

lengkap di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut pada tahun 2016-

2018.

3. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk

mata uang rupiah.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, data yang digunakan berupa data

sekunder yang diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

dapat diakses melalui laman situs Bursa Efek Indonesia yakni www.idx.com

atau laman situs perusahaan yang bersangkutan. Selain itu, peneliti juga

memperoleh data dari berbagai sumber yaitu jurnal, buku, karya ilmiah, artikel

dan media lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi logisik dan uji

interaksi. Menggunakan regresi logistik karena terdapat variabel dummy pada

variabel terikatnya yaitu kualitas audit. Ghozali (2016) menyatakan bahwa

regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya

variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Teknik analisis

regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel

bebasnya dan mengabaikan heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Page 64: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

46

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).

Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan di sampel

yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel

penelitian (Ghozali, 2016).

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai overall fit model

terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0: Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Berdasarkan hipotesis ini, maka H0 harus diterima dan Ha harus ditolak

agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan fungsi

likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang

dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol

dan alternatif, L ditransformasikan menjadi – 2LogL (2LogLikelihood).

Statistik -2LogL atau rasio x2 statistics, dimana x2 distribusi dengan

degree of freedom n-q, q adalah jumlah parameter (Ghozali, 2016).

3. Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lameshow’s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and

Lameshow’s Goodness of Fit lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol

Page 65: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

47

tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai

dengan data observasinya (Ghozali, 2016).

4. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square)

Uji koefisien determinasi dengan menggunakan Nagelkerke R

Square merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen mampu menjelaskan dan mempengaruhi

variable dependen. Nilai Nagelkerke R Square bervariasi antara 1 sampai

dengan 0. Jika nilai semakin mendekati 1 maka model dianggap semakin

goodness of fit, sementara jika semakin mendekati 0 maka model dianggap

tidak goodness of fit (Ghozali, 2016).

5. Uji Signifikansi Regresi Logistik

Pengujian dengan model regresi logistik digunakan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variable independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian:

a. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi

5% (α = 0,05).

b. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada

signifikansi p-value. Jika taraf signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

dan jika taraf signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

6. Analisis Hipotesis

Penelitian ini menggunakan software SPSS versi 22.0 untuk

memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel

Page 66: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

48

dependen. Penelitian ini akan menggunakan alat analisis regresi logistik

untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dengan ke lima variabel

independen. Tujuan analisis regresi logistik ialah menggunakan nilai-nilai

variabel independen yang diketahui, untuk meramalkan nilai variabel

dependen. Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

sebagai berikut:

𝐿𝑛 𝐾𝐴

1 − 𝐾𝐴= 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝛽4𝑋4 + 𝛽5𝑋5 + 𝑒

Keterangan:

KA = Kualitas Audit

α = Konstanta

𝛽1 − 𝛽5 = Koefisien regresi

𝑋1 = Audit tenure

𝑋2 = Rotasi audit

𝑋3 = Spesialisasi industri KAP

𝑋4 = Reputasi KAP

𝑋5 = Ukuran perusahaan

e = Error

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

a. Kualitas Audit (Y)

Tandiontong (2015) memaknai kualitas audit sebagai

probabilitas seorang auditor dalam menemukan dan melaporkan suatu

kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam suatu sistem

Page 67: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

49

akuntansi klien. Nugroho (2018) menyatakan kualitas audit adalah

segala kemungkinan yang terjadi saat auditor melakukan audit atas

laporan keuangan klien dapat menemukan adanya pelanggaran dalam

sistem pencataan akuntansi klien dan melaporkan dalam bentuk laporan

keuangan auditan, dimana laporan tersebut harus berpedoman pada

standar auditing dan kode etik akuntan publik yang berlaku untuk

memberikan pendapatnya tentang kewajaran laporan keuangan yang

dibuat oleh manajemen dalam bentuk laporan audit yang berkualitas

dengan mempertahankan berbagai atribut kualitas audit.

Dalam penelitian ini kualitas audit diukur menggunakan

variabel dummy. Variabel dummy adalah sebuah variabel nominal yang

digunakan dalam model regresi yang diberi kode 0 dan 1. Pengukuran

kualitas audit pada penelitian ini menggunakan proksi opini audit yang

digunakan oleh Nugroho (2018), dimana laporan keuangan audit yang

mendapat kualitas audit opini wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion) diberi nilai 1, sedangkan kualitas audit selain opini wajar tanpa

pengecualian (non unqualified opinion) diberi nilai 0.

2. Variabel Independen

a. Audit Tenure (X1)

Audit tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan

Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya.

Mengacu pada penelitian yang dilakukan Siregar dan Ellisabeth (2018),

pada penelitian ini variabel audit tenure diukur dengan menghitung

Page 68: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

50

lamanya hubungan auditor dengan klien. Dihitung dengan jumlah tahun

perikatan auditor dengan kliennya.

b. Rotasi audit (X2)

Rotasi audit adalah pergantian audit independen perusahaan

yang dilakukan secara berkala untuk mengurangi ancaman keakraban

dimana auditor terlalu lama terlibat dengan. Rotasi audit dilakukan

untuk membatasi hubungan yang panjang antara klien dan auditor.

Hubungan yang terlalu lama dapat menurunkan sifat objektif seorang

auditor sehingga auditor tidak akan menutupi manajemen laba yang

dilakukan klien. Rotasi audit juga memberikan perspektif terhadap

klien baru yang membuat keandalan informasi dan audit yang

dihasilkan lebih berkualitas (Suciana dan Setiawan, 2018). Mengacu

pada penelitian yang dilakukan Suciana dan Setiawan (2018), rotasi

audit diukur dengan variabel dummy yaitu jika perusahaan melakukan

rotasi diberi nilai 1 dan nilai 0 jika perusahaan tidak melakukan rotasi

auditor selama tiga tahun berturut-turut.

c. Spesialisasi industri KAP (X3)

Spesialisasi industri yaitu klien dengan industri yang sama

sebagian besar di audit oleh Kantor Akuntan Publik atau auditor yang

sama. Dikatakan bahwa spesialisasi industri memiliki lebih banyak

pengetahuan terkait industri tertentu, mampu menilai risiko audit, dan

dapat mendeteksi kesalahan (Athur, 2017). Berdasarkan penelitian

yang dilakukan Fitriany (2011) dalam Suciana dan Setiawan (2018)

Page 69: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

51

spesialisasi industri KAP diukur dengan melihat pangsa pasar (market

share) dengan rumus yang dikembangkan oleh sebagai berikut:

SPEC =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐾𝐴𝑃 𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑒𝑚𝑖𝑡𝑒𝑛𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌

× 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐾𝐴𝑃

𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑒𝑚𝑖𝑡𝑒𝑛

𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌

KAP dianggap sebagai spesialis industri jika memiliki nilai persentase

pangsa pasar sebesar 10% atau lebih. Variabel SPEC merupakan

variable dummy dimana perusahaan yang menggunakan salah satu KAP

berspesialis diberikan nilai 1, sedangkan yang tidak menggunakan KAP

berspesialis diberikan nilai 0.

d. Reputasi KAP (X4)

Reputasi KAP dapat diartikan sebagai tolok ukur yang

memperlihatkan kualitas audit. KAP yang memiliki reputasi nama yang

baik akan cenderung tetap mempertahankan reputasinya dengan cara

memberikan kualitas audit yang baik (Permatasari dan Astuti, 2018).

Aridi dan Agustina (2019) menyatakan kualitas audit yang baik

biasanya cenderung diberikan oleh KAP Big Four karena dianggap

kompeten dan berpengalaman sehingga memiliki kepercayaan yang

ditinggi di masyarakat.

Adapun KAP yang termasuk dalam kelompok KAP Big Four

sebahai berikut:

1) KAP Purwantono, Suherman, dan Surja yang terafiliasi dengan KAP

Ernst & Young (E&Y).

Page 70: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

52

2) KAP Satrio Bing Eny dan Rekan yang terafiliasi dengan KAP

Deloitte Touche Tohmatsu.

3) KAP Sidharta Widjaja dan Rekan yang terafiliasi dengan KAP

Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).

4) KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan yang terafiliasi dengan KAP

PricewaterhouseCoopers (PwC).

Mengacu pada penelitian yang dilakukan Sari dkk (2019) reputasi KAP

diukur dengan variabel dummy yaitu apabila auditor yang mengaudit

perusahaan klien merupakan auditor berasal dari afiliasi KAP Big Four

diberikan nilai 1, dan nilai 0 jika perusahaan klien diaudit oleh KAP

Non Big Four.

e. Ukuran Perusahaan (X5)

Sudarmadji dkk (2007) dalam Aldona dan Trisnawati (2018)

mendefinisikan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana

perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi perusahaan yang besar atau

kecil dengan berbagai cara, antara lain total aset, penjualan dan

kapitalisasi pasar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Aldona dan

Trisnawati (2018) ukuran perusahaan diukur menggunakan proksi

logaritma dari total aset perusahaan. Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = LN (Total Aset)

Page 71: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

53

Definisi operasional variabel di atas dapat diringkas dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Indikator Skala

1. Dependen (Y)

Kualitas audit

(Nugroho, 2018)

Laporan keuangan audit yang mendapat

kualitas audit opini wajar tanpa

pengecualian (unqualified opinion)

diberi nilai 1, sedangkan kualitas audit

selain opini wajar tanpa pengecualian(

non unqualified opinion) diberi nilai 0.

Nominal

2. Independen (X1)

Audit tenure

(Siregar dan

Ellisabeth, 2018)

Dihitung dengan jumlah tahun perikatan

auditor dengan kliennya.

Rasio

3. Independen (X2)

Rotasi audit

(Suciana dan

Setiawan, 2018)

Rotasi audit diukur dengan variabel

dummy yaitu jika perusahaan melakukan

rotasi diberi nilai 1 dan nilai 0 jika

perusahaan tidak melakukan rotasi

auditor selama tiga tahun berturut-turut.

Nominal

4. Independen (X3)

Spesialisasi

industri KAP

(Fitriany, 2011

dalam Suciana dan

Setiawan, 2018)

SPEC =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐾𝐴𝑃 𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑒𝑚𝑖𝑡𝑒𝑛𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌

×

𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐾𝐴𝑃

𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑒𝑚𝑖𝑡𝑒𝑛

𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑌

KAP dianggap sebagai spesialis industri

jika memiliki nilai persentase pangsa

pasar sebesar 10% atau lebih. Variabel

SPEC merupakan variabel dummy

dimana perusahaan yang menggunakan

salah satu KAP berspesialis diberikan

nilai 1, sedangkan yang tidak

menggunakan KAP berspesialis

diberikan nilai 0.

Nominal

5. Independen (X4)

Reputasi KAP

(Sari dkk, 2019)

Apabila auditor yang mengaudit

perusahaan klien merupakan auditor dari

afiliasi KAP Big Four diberikan nilai 1,

dan nilai 0 jika perusahaan klien diaudit

oleh KAP Non Big Four.

Nominal

6. Independen (X5)

Ukuraan

Perusahaan

(Aldona dan

Trisnawati, 2018)

Ukuran perusahaan = LN (Total Aset) Rasio

Page 72: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara audit

tenure, rotasi audit, spesialisasi industri KAP, reputasi KAP, dan ukuran

perusahaan terhadap kualitas audit. Penelitian ini menggunakan populasi

perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2016-2018. Tahun dalam penelitian ini diambil dari

tahun 2016-2018, periode dalam penelitian ini selama tiga tahun agar

waktu pengamatan panjang sehingga peneliti dapat menganalisis

perkembangan perusahaan selama tiga tahun berturut-turut. Pengambilan

data pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana

pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berikut kriteria

pengambilan sampel dan hasil pemilihan sampel penelitian.

Page 73: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

55

Tabel 4.1

Seleksi Sampel Dengan Kriteria

No. Keterangan Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut

pada tahun 2016-2018.

167

2. Laporan keuangan perusahaan tidak

didapatkan oleh penulis

(30)

3. Perusahaan manufaktur yang tidak

menyajikan laporan keuangan dalam

bentuk mata uang rupiah.

(28)

Total Sampel Setiap Periode 109

Periode Penelitian 3

Total Keseluruhan Sampel Akhir 327

Sumber: Diolah dari berbagai referensi (2020)

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016-2018 secara berturut-turut berjumlah 167

perusahaan. Dari 167 perusahaan, terdapat 30 perusahaan yang

dikeluarkan dari sampel karena penulis tidak mendapatkan laporan

keuangan auditan lengkap selama periode penelitian dikarenakan

perusahaan baru IPO (Initial Public Offering) ataupun delisting, sebanyak

28 perusahaan dikeluarkan dari sampel karena tidak menyajikan laporan

keuangan dalam bentuk mata uang rupiah. Berdasarkan data di atas maka

perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel sebanyak 109

perusahaan dengan periode penelitian 3 tahun sehingga total sampel

penelitian sebanyak 327. Adapun daftar perusahaan yang menjadi sampel

penelitian ini dapat dilihat dalam lampiran 1.

Page 74: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

56

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

logistik agar diperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

audit tenure, rotasi audit, spesialisasi industri KAP, reputasi KAP, ukuran

perusahaan, sedangkan variabel dependen adalah kualitas audit.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 327

data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian 3 tahun

dari data tahun 2016-2018 dengan jumlah perusahaan sampel sebanyak

109 perusahaan.

Tabel 4.2

Hasil Uji Descriptive Statistics

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil analisis dengan menggunakan statistik

deskriptif dijelaskan sebagai berikut:

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel kualitas audit

(KA) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1

dengan rata-rata sebesar 0,58 dan standar deviasi 0,49. Nilai rata-rata

Page 75: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

57

sebesar 0,58 yang lebih besar daripada 0,50 menunjukan bahwa nilai

paling muncul dari 327 sampel perusahaan yang diteliti adalah 1, yakni

kode perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Hal

ini menunjukan rata-rata dari 327 sampel yang diteliti 58% mendapatkan

opini wajar tanpa pengecualian dan sisanya 42% mendapatkan opini selain

wajar tanpa pengecualian.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel audit tenure

(AT) menunjukkan nilai tenure minimum yang terjadi antara KAP dan

kliennya adalah 1 tahun, nilai tenure maksimum sebesar 3 tahun dengan

rata- rata audit tenure sebesar 1,77 tahun dan standar deviasi 0,79 tahun.

Nilai rata-rata sebesar 1,77 menunjukan bahwa rata-rata perusahaan

sampel memiliki perikatan dengan KAP yang sama selama 1,77 tahun atau

dibulatkan menjadi 2 tahun.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel rotasi audit (RA)

menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 yang

mewakili adanya rotasi KAP dengan rata-rata sebesar 0,19 dan standar

deviasi 0,39. Nilai rata-rata sebesar 0,19 yang lebih kecil daripada 0,50

menunjukan bahwa nilai paling sering muncul dari 327 sampel perusahaan

yang diteliti adalah 0, yakni kode perusahaan yang tidak melakukan

pergantian KAP. Hal ini menunjukan rata-rata dari 327 sampel yang

diteliti 19% melakukan pergantian KAP dan sisanya 81% tidak melakukan

pergantian KAP.

Page 76: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

58

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel spesialisasi

industri KAP (SI) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum

sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,26 dan standar deviasi 0,44. Nilai rata-

rata sebesar 0,26 yang lebih kecil daripada 0,50 menunjukan bahwa nilai

paling muncul dari 327 sampel perusahaan yang diteliti adalah 0, yakni

kode perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP spesialisasi industri. Hal ini

menunjukan rata-rata dari 327 sampel yang diteliti 26% perusahaan diaudit

oleh KAP spesialisasi industri dan sisanya 74% perusahaan tidak diaudit

oleh KAP spesialisasi industri.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel reputasi KAP

(RK) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1

yang mewakili perusahaan diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP

Big Four dengan rata-rata sebesar 0,35 dan standar deviasi 0,48. Nilai rata-

rata sebesar 0,35 yang lebih kecil daripada 0,50 menunjukan bahwa nilai

paling sering muncul dari 327 sampel perusahaan yang diteliti adalah 0,

yakni kode perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP Big Four. Hal ini

menunjukan rata-rata dari 327 sampel yang diteliti 35% perusahaan diaudit

oleh KAP Big Four dan sisanya 74% perusahaan tidak diaudit oleh KAP

Big Four.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel ukuran

perusahaan (UP) menunjukkan nilai minimum sebesar 2441701, nilai

maksimum sebesar 334737 dengan rata-rata sebesar 2834799,679 dan

standar deviasi 158070,0103. Nilai minimum sebesar 2441701 diperoleh

Page 77: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

59

PT Siwani Makmur Tbk dengan total aset Rp. 40.194.897.678 pada tahun

2016. Nilai maksimum sebesar 334737 diperoleh PT Astra International

Tbk dengan total aset Rp. 344.711.000.000.000 pada tahun 2018.

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Karena variabel dependen yaitu kualitas audit bersifat dummy

(menerima opini wajar tanpa pengecualian atau menerima selain opini

wajar tanpa pengecualian), maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji regresi logistik. Regresi logistik adalah regresi

yang digunkaan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel

terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya. Teknik analisis ini tidak

memerlukan lagi uji normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali,

2016). Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik

dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali, 2016):

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian kesesuaian keseluruhan model (overall model fit)

dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood pada

awal (Block Number=0) dengan nilai -2 Log Likelihood pada akhir

(Block Number=1). Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0: Model yang dihoptesiskan fit dengan data

Ha: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Berdasarkan hipotesis ini, maka H0 harus diterima dan Ha harus ditolak

agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan fungsi

Page 78: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

60

likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model

yang dihipotesiskan menggambarkan data input.

Tabel 4.3

Iteration History 0

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 22.0, pada tabel 4.3

menunjukkan bahwa nilai -2 Log Likelihood awal (tabel Iteration

History 0) adalah sebesar 444.023. Secara matematis, angka tersebut

signifikan pada alpha 5% dan berarti bahwa hipotesis nol (H0) ditolak.

Hal ini berarti hanya konstanta saja yang tidak fit dengan data (sebelum

dimasukkan variabel bebas ke dalam model regresi) (Ghozali, 2016).

Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara nilai -2 Log

Likelihood awal (tabel Iteration History 0) dengan -2 Log Likelihood

akhir (tabel Iteration History 1).

Page 79: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

61

Tabel 4.4

Iteration History 1

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil output pada tabel 4.4 tersebut terjadi

penurunan nilai antara -2 Log Likelihood awal dan akhir sebesar

109.073. Penurunan tersebut dapat diartikan bahwa penambahan

variabel bebas ke dalam model regresi memperbaiki model fit atau

dengan kata lain model fit dengan data.

b. Hasil Uji Kelayakan Model (Hosmer and Lemeshow Test)

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok

atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan

data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and

Lemeshow Goodness of Fit lebih besar daripada 0.05 maka hipotesis

nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai

dengan data observasinya (Ghozali, 2016). Selanjutnya ditunjukkan

Page 80: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

62

tabel 4.5, Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit yang menunjukkan

bisa tidaknya model memprediksi nilai observasi:

Tabel 4.5

Hasil Uji Kelayakan Model (Hosmer and Lemeshow Test)

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi adalah sebesar 0,886. Nilai signifikansi yang diperoleh

tersebut jauh di atas 0,05 (α) 5% yang berarti hipotesis 0 (H0) tidak

dapat ditolak (diterima). Hal ini berarti model mampu memprediksi

nilai observasinya atau model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya sehingga model ini dapat digunakan untuk analisis

selanjutnya.

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas

variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi

logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke

R Square dapat diinterprestasikan seperti nilai R Square pada regresi

berganda (Ghozali, 2016). Nilai ini didapat dengan cara membagi nilai

Cox & Snell R Square dengan nilai maksimumnya.

Page 81: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

63

Tabel 4.6

Model Summary

Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel 4.6 di atas merupakan tabel model summary. Pada tabel

ini nilai Nagelkerke R Square menunjukkan nilai 0,382. Hal ini berarti

variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen dalam penelitian ini adalah sebesar 38,2%. Sisanya sebesar

61,8% dijelaskan oleh variabel independen lain diluar model penelitian

ini, misalnya audit report lag, komite audit, manajemen laba, prediksi

kebangkrutan, profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, pertumbuhaan

perusahaan dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa variasi

variabel independen dalam penelitian ini yaitu audit tenure, rotasi audit,

spesialisasi industri KAP, reputasi KAP, ukuran perusahaan mampu

menjelaskan variasi variabel dependen dalam penelitian ini yaitu

kualitas audit sebesar 38,2%.

Page 82: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

64

d. Hasil Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi kemungkinan kualitas audit yang akan

dihasilkan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 2016-

2018.

Tabel 4.7

Hasil Matriks Klasifikasi

Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut prediksi, perusahaan

yang memperoleh opini audit wajar tanpa pengecualian adalah 191,

sedangkan berdasarkan observasi sesungguhnya adalah 187. Jadi,

ketepatan model ini adalah 187/191 atau 97,9%. Sementara itu, prediksi

perusahaan yang memperoleh opini audit selain wajar tanpa

pengecualian adalah 136, sedangkan menurut observasi sesungguhnya

adalah 58. Jadi ketepatan model ini adalah 58/136 atau 42,6%. Oleh

karena itu dapat disimpulkan ketepatan dari prediksi keseluruhan model

ini adalah sebesar 74,9%.

Page 83: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

65

e. Hasil Uji Signifikansi Regresi Logistik

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji

pengaruh variabel audit tenure, rotasi audit, spesialisasi industri KAP,

reputasi KAP, ukuran perusahaan terhadap variabel dependen kualitas

audit dengan menggunakan analisis regresi logistik yang hasilnya

ditunjukkan pada tabel 4.8:

Tabel 4.8

Variables in the Equation

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel di atas maka model regresi yang terbentuk adalah

sebagai berikut:

𝐿𝑛 𝐾𝐴

1 − 𝐾𝐴= 5.946 − 0.209𝑋1 − 3.993𝑋2 + 1.254𝑋3 + 0.018𝑋4

+ 0.000𝑋5 + 𝑒

Berdasarkan pengujian regresi logistik sebagaimana telah

dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam

lima bagian. Bagian pertama membahas pengaruh audit tenure (AT)

terhadap kualitas audit (KA) (H1). Bagian kedua membahas pengaruh

rotasi audit (RA) terhadap kualitas audit (KA) (H2). Bagian ketiga

Page 84: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

66

membahas pengaruh spesialisasi industri KAP (SI) terhadap kualitas

audit (KA) (H3). Bagian keempat membahas pengaruh reputasi KAP

(RK) terhadap kualitas audit (KA) (H4). Bagian kelima membahas

pengaruh ukuran perusahaan (UP) terhadap terhadap kualitas audit

(KA) (H5).

C. Pembahasan

1. Pengaruh Audit Tenure (AT) terhadap Kualitas Audit (KA)

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa audit tenure memiliki

koefisien senilai -0,209 dan tingkat signifikansi senilai 0,242 yang berarti

lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa audit

tenure tidak mempunyai pengaruh pada kualitas audit, maka H1 tidak

berhasil didukung (ditolak).

Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk di atas maka

dapat dijelaskan bahwa hipotesis pertama menyebutkan bahwa audit

tenure tidak berpengaruh signifikan pada kualitas audit.

Pengukuran audit tenure menggunakan jumlah tahun perikatan KAP

dengan kliennya. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Aridi dan

Agustina (2019), Purnamasari dan Negara (2019), Rahmi dkk (2019),

Andriani dan Nursiam (2018), Khasani (2018), Paputungan dan Kaluge

(2018) serta Aldona dan Trisnawati (2018) yang menyatakan bahwa audit

tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hal ini menunjukkan bahwa audit tenure tidak sepenuhnya dapat

menjadi tolok ukur kualitas audit yang berarti tidak selamanya audit tenure

Page 85: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

67

yang lama mempengaruhi independensi dan objektifitas dari auditor

sehingga tidak mempengaruhi kualitas audit yang dilakukan oleh auditor

independen. Sebaliknya audit tenure yang singkat antara auditor dengan

kliennya belum tentu menjamin keandalan kualitas audit yang disebabkan

karena belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

melakukan audit pada laporan keuangan klien.

Hal ini terjadi dikarenakan lebih banyak KAP yang melakukan

short tenure atau masa penugasan kurang dari 3 tahun. Berdasarkan hasil

statistik pun menunjukkan bahwa rata-rata masa perikatan antara

perusahaan dengan kantor akuntan publik adalah sekitar 1 tahun 8 bulan

atau dibulatkan menjadi 2 tahun yang menyatakan perikatan antara

perusahaan dengan kantor akuntan publik beserta auditornya cukup

singkat. Selain itu dengan adanya Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2015

yang tidak lagi membatasi masa perikatan terhadap kantor akuntan publik,

tapi hanya sebatas pada auditor. Terdapat juga standar auditing dan kode

etik yang KAP maupun auditornya harus mematuhi peraturan tersebut, jika

tidak ada sanksi yang akan diberikan sesuai Undang-Undang No 5 Tahun

2011 pasal 55, sehingga independensi dan objektivitas auditor yang

ditunjuk tidak berkurang selama masa perikatan dan tetap. Hal tersebut

berarti bahwa auditor atau kantor akuntan publik akan tetap melakukan

proses audit sesuai dengan standar auditing hingga menghasilkan opini

yang akan mereka berikan untuk perusahaan yang diaudit. Sehingga

Page 86: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

68

membuat masa perikatan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

(Paputungan & Kaluge, 2017).

2. Pengaruh Rotasi Audit (RA) terhadap Kualitas Audit (KA)

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa rotasi audit memiliki

koefisien senilai -3,993 dan tingkat signifikansi senilai 0,000 yang berarti

lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa rotasi audit

mempunyai pengaruh pada kualitas audit, maka H2 berhasil didukung

(diterima).

Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk di atas maka

dapat dijelaskan bahwa hipotesis kedua menyebutkan bahwa rotasi audit

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hasil

penelitian ini sejalan dengan temuan Irma dkk (2019), Rahmi dkk (2019),

Sari dkk (2019), Suciana dan Setiawan (2018), Prasetia dan Rozali (2016)

serta Fitriany dkk (2015).

Hal ini terjadi karena perusahaan cenderung akan melakukan rotasi

audit jika perusahaan mengalami ketidakpuasan dan ketidaksesuaian

auditor dalam melakukan audit. Pergantian auditor atau kantor akuntan

publik yang dilakukan secara sukarela (voluntary) tanpa adanya peraturan

yang mengharuskan perusahaan untuk menggantikan auditornya dapat

membuat tingkat pemahaman kantor akuntan publik mengenai risiko dan

karakteristik bisnis klien rendah sehingga membuat tingkat familiaritasnya

rendah, serta ditambah dengan masalah biaya audit yang lebih tinggi

(termasuk diantaranya kegagalan audit) pada penerimaan penugasan awal

Page 87: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

69

dan kompleksitas organisasi bisnis yang semakin modern saat ini, hal

tersebut mengakibatkan dapat menurunkan kualitas audit.

3. Pengaruh Spesialisasi Industri KAP (SI) terhadap Kualitas Audit

(KA)

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa spesialisasi industri KAP

memiliki koefisien senilai 1,254 dan tingkat signifikansi senilai 0,018 yang

berarti lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa

spesialisasi industri KAP mempunyai pengaruh pada kualitas audit, maka

H3 berhasil didukung (diterima).

Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk di atas maka

dapat dijelaskan bahwa hipotesis ketiga menyebutkan bahwa spesialisasi

industri KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Rizkiani dan Nurbaiti (2019),

Suciana dan Setiawan (2018), Sari dkk (2019) serta Udayanti dan Ariyanto

(2017).

Hasil penelitian ini menunjukkan banyaknya klien yang dimiliki

KAP dalam industri yang sama akan berdampak pada pemahaman serta

pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini menjadikan auditor mempunyai

tingkat pemahaman yang lebih tinggi mengenai risiko bisnis perusahaan,

internal control perusahaan dan audit risk pada industri tersebut (Fitriany

dan Setiawan, 2011). Pemahaman dan pengetahuan tersebut diperoleh dari

pengalaman ketika mengaudit klien pada industri yang sama dan intensitas

yang tinggi. Fungsi audit akan menjadi efektif dan efisien seiring dengan

Page 88: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

70

kelebihan yang dimiliki tersebut, sehingga dapat meningkatkan kualitas

audit (Suciana dan Setiawan, 2018).

4. Pengaruh Reputasi KAP (RK) terhadap Kualitas Audit (KA)

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa reputasi KAP memiliki

koefisien senilai 0,018 dan tingkat signifikansi senilai 0,965 yang berarti

lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa reputasi

KAP tidak mempunyai pengaruh pada kualitas audit, maka H4 tidak

berhasil didukung (ditolak).

Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk di atas maka

dapat dijelaskan bahwa hipotesis keempat menyebutkan bahwa reputasi

KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian

ini sejalan dengan temuan Irma dkk (2019), Sari dkk (2019), Andriani dan

Nursiam (2018), Nugroho (2018), Khasani (2018), Yanti dkk (2018),

Darya dan Puspitasari (2017), serta Novrilia dkk (2014) yang menyatakan

reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hal ini terjadi karena reputasi KAP tidak menjadi tolok ukur hasil

audit akan menjadi lebih berkualitas, selain itu telah banyak fenomena

yang terjadi selama ini auditor yang bereputasi juga dapat melakukan

kesalahan dan tidak menutup kemungkinan juga auditor yang tidak

bereputasi dapat menghasilkan audit yang lebih berkualitas. Berdasarkan

data hasil statistik reputasi KAP dalam laporan keuangan perusahaan

ditemukan bahwa persentase perusahaan yang memakai jasa auditor yang

tidak berafiliasi dengan KAP Big Four jumlahnya lebih banyak dibanding

Page 89: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

71

perusahaan yang memakai jasa auditor yang berafiliasi dengan KAP Big

Four sehingga dengan ini perusahaan menimbulkan persepsi bahwa

seluruh KAP mempunyai peluang yang sama untuk menghasilkan audit

yang berkualitas.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan (UP) terhadap Kualitas Audit (KA)

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa ukuran perusahaan

memiliki koefisien senilai 0,000 dan tingkat signifikansi senilai 0,091 yang

berarti lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa

ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh pada kualitas audit, maka

H5 tidak berhasil didukung (ditolak).

Berdasarkan persamaan model regresi yang terbentuk di atas maka

dapat dijelaskan bahwa hipotesis kelima menyebutkan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil

penelitian ini sejalan dengan temuan Hasanah dan Putri (2019), Rahmi dkk

(2019), Siregar dan Elissabeth (2018), Paramita dan Latrini (2015) serta

Wahono dan Setyadi (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hal ini kemungkinan terjadi karena ukuran perusahaan tidak

mempunyai hubungan langsung dengan kualitas audit yang didapat.

Kemudian karena perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

dianggap sebagai perusahaan-perusahaan yang sudah matang, dimana

semua perusahaan dianggap memiliki struktur manajerial yang baik,

sehingga semua perusahaan dianggap sama dan memiliki kesempatan

Page 90: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

72

yang sama pula untuk mendapatkan kualitas audit yang baik (Wahono dan

Setyadi, 2014).

Page 91: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit tenure, rotasi

audit, spesialisasi industri KAP, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan

terhadap kualitas audit. Data dalam penelitian ini berjumlah 327 yang diambil

dari perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode

2016-2018. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan

menggunakan model regresi logistik maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Aridi dan Agustina (2019), Purnamasari dan

Negara (2019), Rahmi dkk (2019), Andriani dan Nursiam (2018), Khasani

(2018) serta Paputungan dan Kaluge (2018). Namun hasil penelitian ini

tidak mendukung penelitian yang dilakukan Sari dkk (2019), Nugroho

(2018) serta Darya dan Puspitasari (2017).

2. Rotasi audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Irma dkk (2019), Rahmi dkk (2019), Sari dkk

(2019), Suciana dan Setiawan (2018), Prasetia dan Rozali (2016) serta

Fitriany dkk (2015). Namun hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan Permatasari dan Astuti (2018).

3. Spesialisasi industri KAP berpengaruh terhadap kualitas. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian Rizkiani dan Nurbaiti (2019), Suciana dan

Page 92: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

74

Setiawan (2018), Sari dkk (2019) serta Udayanti dan Ariyanto (2017).

Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

Irma dkk (2019), Rahmi dkk (2019), serta Siregar dan Elissabeth (2018).

4. Reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Irma dkk (2019), Sari dkk (2019), Andriani dan

Nursiam (2018), Nugroho (2018), Khasani (2018) serta Yanti dkk (2018).

Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Aridi dan Agustina

(2019), Purnamasari dan Negara (2019) serta Aldona dan Trisnawati

(2018).

5. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Hasanah dan Putri (2019), Rahmi dkk

(2019), Siregar dan Elissabeth (2018), Paramita dan Latrini (2015) serta

Wahono dan Setyadi (2014). Namun hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian Rizkiani dan Nurbaiti (2019), Aldona dan Trisnawati (2018),

Darya dan Puspitasari (2017) serta Purnamasari dan Negara (2019).

B. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah periode penelitian.

2. Berdasarkan nilai Nagelkerke R Square variabilitas variabel dependen

yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam penelitian ini

adalah sebesar 38,2%. Sisanya sebesar 61,8% dijelaskan oleh variabel

Page 93: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

75

independen lain diluar model penelitian ini. Penelitian lebih lanjut

disarankan untuk menambah variabel-variabel yang memiliki keterkaitan

dengan kualitas audit, seperti audit report lag, manajemen laba, komite

audit, prediksi kebangkrutan, profitabilitas, likuiditas, solvabilitas,

pertumbuhaan perusahaan, debt default, opini audit tahun sebelumnya

dan lain-lain.

Page 94: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

76

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Tri dan Dian Lestari Siregar. 2020. “Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure,

dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal

EMBA. Vol.8 No.1. Hlm. 637 – 646.

Aldona, Nakita Nanda, dan Rina Trisnawati. 2018. “Pengaruh Tenur Audit, Ukuran

KAP, Rotasi Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit (Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2016)”. Seminar Nasional dan The 5th Call For

Syariah Paper (SANCALL).

Andriani, Ninik dan Nursiam. 2018. “Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Rotasi

Audit, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2013-2015)”. Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J. dan Beasley, Mark S. 2014. “Auditing and

Assurance Services an Integrated Approach”. Edisi 15. Prentice-Hall, Upper

Saddle River.

Aridi, Kartika Aprilia dan Yumniati Agustina. 2019. “Pengaruh Independensi,

Komite Audit, Audit Tenure, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Pada Perusahaan Sektor Perdagangan Eceran yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2011-2018”. Jurnal Ekonomi & Bisnis.

Arthur, Neal, Medhat Endrawes, and Shawn Ho. 2017. “Impact of Partner Change

on Audit Quality: An Analysis of Partner and Firm Specialisation Effects”.

Australian Accounting Review. 27.4: 368-381.

Boynton, Willian C., Johnson, Raymond N. dan Kell, Walter G. 2003. “Modern

Auditing”. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Darya, Komar dan Swasti Ayu Puspitasari. 2017. “Reputasi KAP, Audit Tenure,

Ukuran Perusahaan Klien, dan Kualitas Audit (Studi pada Perusahaan LQ

45 Indonesia)”.Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13 No. 2 Hlm. 97-109.

DeAngelo, Linda Elizabeth. 1981. “Auditor size and audit quality”. Journal of

accounting and economics. Vol.3 No.3 Hlm. 183-199.

Febriyanti, Ni Made Dewi dan I Made Mertha. 2014. “Pengaruh Masa Perikatan

Audit, Rotasi KAP, Ukuran Perusahaan Klien, dan Ukuran KAP pada

Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Fitriany, Siddharta Utama, Dwi Martini, dan Hilda Rosietta. 2015. “Pengaruh

Tenure, Rotasi, dan Spesialisasi Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap

Kualitas Audit: Perbandingan Sebelum dan Sesudah Regulasi Rotasi KAP di

Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.17 No.1

Page 95: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

77

Fitriany dan Liswan Setiawan. 2011. “Pengaruh Workload dan Spesialisasi

Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan Kualitas Komite Audit sebagai

Variabel Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 8 -

No. 1, hal 36 – 53.

Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program”. Edisi

Ketujuh Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gumiwang, Ringkang. 2019. “Polemik Keuangan Garuda: Kenapa Perusahaan

Memanipulasi Keuangan?”. Diakses pada 26 Februari 2020 dari

https://tirto.id/polemik-keuangan-garuda-kenapa-perusahaan-memanipulasi-

keuangan-dngQ

Hasanah, Ade Nahdatul dan Maya Sari Putri. 2018. “Pengaruh Ukuran Perusahaan

dan Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi.

Irma, Fitria Ade, Rispantyo dan Djoko Kristianto. 2019. “Pengaruh Audit Tenure,

Rotasi Auditor, Reputasi Auditor, dan Spesialisasi Auditor Terhadap

Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi. Vol. 15

Khasani, Amirul Hadi, Amilin, dan Choirul Anwar. 2018. “Tenure Audit, Reputasi

Auditor, dan Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur: Analisis

Kompleksitas Operasi sebagai Pemoderasi”. Jurnal Riset Akuntansi dan

Perpajakan. Vol 5 No 1.

Krissindiastuti, Monica dan Ni Ketut Rasmini. 2016. “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Opini Audit Going Concern”. E-Jurnal Akuntansi. Vol. 14

No 1. Hlm. 451-481.

Kurniawansyah, Deddy. 2016. “Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Auditor,

Spesialisasi Audit, dan Audit Capacity Stress Terhadap Manajemen Laba

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI tahun 2010-

2015)”. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Airlangga. Vol. 1 No. 1.

MD, Destri Diana dan Majidah. 2019. “Kualitas Audit: Audit Tenure, Beban Kerja

Auditor, Alignment, dan Entrenchment Effect (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2013-2016)”. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi). Vol.

3 No. 1 Hlm. 1-15.

Nugroho, Lucky. 2018. “Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Industri Sektor Barang

Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)”.

Jurnal Maneksi Vol 7 No 1.

Nugroho, A. S. 2016. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat

Keluasan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Sektor Industri Makanan

dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi.

Page 96: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

78

Paputungan, Rahmita Dwinesia dan David Kaluge. 2018. “Pengaruh Masa

Perikatan Audit, Rotasi Audit, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap

Kualitas Audit”. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan

Pasiwi, Belliani Griya, Majidah, dan Dewa Putra Krishna Mahardika. 2016.

“Analisis Determinan Kualitas Audit (Studi Pada Industri Sektor Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014)”. E-Proceeding of Management. Vol.3 No. 2

Permata, Sari Astuti dan Christina Dwi Astuti. 2018. “Pengaruh Fee Audit, Rotasi

Auditor, dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi

Trisakti. Vol 5 No 1.

Prasetia, Irsyad Fauzan dan Rozmita Dewi Yuniarti Rozali. 2016. “Pengaruh Tenur

Audit, Rotasi Audit, dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2011-2014)”. Jurnal Aset (Akuntansi Riset)

Purnamasari, Dian Indri dan Hari Kusuma Satria Negara. 2019. “The Effect of

Auditor Reputation, Audit Tenure, and Firm Size on Audit Quality (A Study

of Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange for the

2013-2017 Period)”. International Journal of Computer Networks and

Communications Security. Vol. 7 No. 6 Hlm. 104-108.

Rahmi, Namira Ufrida, Hengki Setiawan, Jane Evelyn dan Yuni Utami. 2019.

“Pengaruh Audit Tenure, Spesialisasi Audit, Ukuran Perusahaan, dan

Auditor Swicthing Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Barang Konumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal

Ilmiah MEA. Vol.3 No.3

Sari, Shinta Permata, Ayu Aris Diyanti dan Rita Wijayanti. 2019. "The Effect of

Audit Tenure, Audit Rotation, Audit Fee, Accounting Firm Size, and Auditor

Specialization to Audit Quality". Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan

Indonesia. Vol 4 No 3.

Setiyanti, Sri Wiranti. 2012. “Jenis-Jenis Pendapat Auditor (Opini Auditor)”.

Jurnal STIE Semarang. Vol. 4 No. 2.

Sinaga, Evlin Adelina dan Sistya Rachmawati. 2018. “Besaran Fee Audit pada

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Media Riset

Akuntansi, Auditing & Informasi. Vol. 18 No. 1 Hlm. 19-34.

Siregar, Yolanda dan Duma Megaria Elissabeth. 2018. “Pengaruh Audit Tenure,

Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)”. Jurnal Ilmiah Simantek. Vol 2 No 3.

Suciana, Maya Febrianti dan Mia Angelina Setiawan. 2018. “Pengaruh Rotasi

Audit, Spesialisasi Industri KAP, dan Client Importance Terhadap Kualitas

Page 97: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

79

Audit (Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark)”. Wahana

Riset Akuntansi. Vol 6 No 1.

Tandiontong, Mathius. 2016. “Kualitas Audit”. Bandung: Alfabeta.

Udayanti, Ni Kadek Sri dan Dodik Ariyanto. 2017. “Pengaruh Auditor Switching,

Ukuran Perusahaan, Spesialisasi Industri KAP, dan Client Importance pada

Kualitas Audit”. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 20 Hlm.

1073-1102.

Wibowo, Arie, and Hilda Rossieta. 2009. “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas

Audit–Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark”.

Simposium Nasional Akuntansi 12: 1-34.

Yolanda, Stephanie, Fefri Indra dan Arza, Halmawati. 2019. “Pengaruh Audit

Tenure, Komite Audit, dan Audit Capacity Stress Terhadap Kualitas Audit

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2015-2017)”. Jurnal Eksplorasi Akuntansi. Vol. 1 No. 2 Hlm. 543-

555.

Yanti, Rizki Wahyu Wulan Luthfi, Sochib dan Pinerdi Witjaksono. 2018.

“Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas

Audit pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi.

Yadiati, Winwin dan Mubarok, Abdullah. 2017. “Kualitas Pelaporan Keuangan:

Kajian Teoritis dan Empiris”. Jakarta: Kencana.

Page 98: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

80

LAMPIRAN

Page 99: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

81

Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2016-2018

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP

2 PT Semen Baturaja Persero Tbk SMBR

3 PT Holcim Indonesia Tbk d.h Semen Cibinong Tbk SMCB

4 PT Semen Indonesia Tbk d.h Semen Gresik Tbk SMGR

5 PT Wijaya Karya Beton Tbk WTON

6 PT Waskita Beton Precast Tbk WSBP

7 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

8 PT Arwana Citra Mulia Tbk ARNA

9 PT Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk IKAI

10 PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS

11 PT Mulia Industrindo Tbk MLIA

12 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

13 PT Alaska Industrindo Tbk ALKA

14 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI

15 PT Beton Jaya Manunggal Tbk BTON

16 PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST

17 PT Indal Aluminium Industry Tbk INAI

18 PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk ISSP

19 PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW

20 PT Lion Metal Works Tbk LION

21 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH

22 PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO

23 PT Saranacentral Bajatama Tbk BAJA

24 PT Budi Starch and Sweetener Tbk d.h Budi Acid Jaya Tbk BUDI

25 PT Duta Pertiwi Nusantara DPNS

26 PT Ekadharma International Tbk EKAD

27 PT Eterindo Wahanatama Tbk ETWA

28 PT Intan Wijaya International Tbk INCI

29 PT Indo Acitama Tbk SRSN

30 PT Aneka Gas Industri Tbk AGII

31 PT Alam Karya Unggul Tbk AKKU

32 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI

33 PT Asiaplast Industries Tbk APLI

34 PT Berlina Tbk BRNA

35 PT Champion Pasific Indonesia Tbk d.h Kageo Igar Jaya Tbk IGAR

Page 100: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

82

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2016-2018 (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kode

36 PT Impack Pratama Industri Tbk IMPC

37 PT Siwani Makmur Tbk SIMA

38 PT Trias Sentosa Tbk TRST

39 PT Yana Prima Hasta Persada Tbk YPAS

40 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

41 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

42 PT Malindo Feedmill Tbk MAIN

43 PT Siearad Produce Tbk SIPD

44 PT Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT

45 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO

46 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW

47 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk KBRI

48 PT Suparma Tbk SPMA

49 PT Kedaung Setia Industrial Tbk KDSI

50 PT Grand Kartech Tbk KRAH

51 PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk AMIN

52 PT Astra International Tbk ASII

53 PT Astra Auto Part Tbk AUTO

54 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL

55 PT Indomobil Sukses International Tbk IMAS

56 PT Indospring Tbk INDS

57 PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN

58 PT Prima alloy steel Universal Tbk PRAS

59 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

60 PT Garuda Metalindo Tbk BOLT

61 PT Pan Asia Indosyntec Tbk HDTX

62 PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX

63 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

64 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM

65 PT Trisula International Tbk TRIS

66 PT Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT

67 PT Star Petrochem Tbk STAR

68 PT Sepatu Bata Tbk BATA

69 PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA

70 PT Jembo Cable Company Tbk JECC

71 PT KMI Wire and Cable Tbk KBLI

Page 101: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

83

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2016-2018 (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kode

72 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM

73 PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk SCCO

74 PT Voksel Electric Tbk VOKS

75 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA

76 PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO

77 PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA

78 PT Delta Djakarta Tbk DLTA

79 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

80 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

81 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

82 PT Mayora Indah Tbk MYOR

83 PT Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN

84 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI

85 PT Sekar Bumi Tbk SKBM

86 PT Sekar Laut Tbk SKLT

87 PT Siantar Top Tbk STTP

88 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ

89 PT Gudang Garam Tbk GGRM

90 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP

91 PT Bentoel International Investama Tbk RMBA

92 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

93 PT Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA

94 PT Indofarma Tbk INAF

95 PT Kimia Farma Tbk KAEF

96 PT Kalbe Farma Tbk KLBF

97 PT Merck Tbk MERK

98 PT Pyridam Farma Tbk PYFA

99 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO

100 PT Tempo Scan Pasific Tbk TSPC

101 PT Martina Berto Tbk MBTO

102 PT Mustika Ratu Tbk MRAT

103 PT Mandom Indonesia Tbk TCID

104 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR

105 PT Akasha Wira International Tbk d.h Ades Waters Indonesia Tbk ADES

106 PT Kino Indonesia Tbk KINO

107 PT Chitose Internasional Tbk CINT

Page 102: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

84

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2016-2018 (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kode

108 PT Kedaung Indag Can Tbk KICI

109 PT Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI

Page 103: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

85

Lampiran 2

Hasil Operasional Variabel

No Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

1 2016 INTP 1 1 0 1 1 31,04

2 2016 SMBR 0 1 1 0 0 29,11

3 2016 SMCB 0 1 0 1 1 30,61

4 2016 SMGR 1 1 0 1 1 31,42

5 2016 WTON 1 1 0 0 0 29,17

6 2016 WSBP 0 1 1 0 0 30,25

7 2016 AMFG 1 1 0 0 1 29,34

8 2016 ARNA 1 1 0 1 1 28,06

9 2016 IKAI 0 1 0 0 0 26,30

10 2016 KIAS 0 1 1 0 1 28,25

11 2016 MLIA 0 1 0 1 1 29,68

12 2016 TOTO 1 1 0 1 1 28,58

13 2016 ALKA 1 1 0 0 0 25,64

14 2016 ALMI 1 1 0 0 0 28,40

15 2016 BTON 1 1 0 0 0 25,90

16 2016 GDST 1 1 0 0 0 27,86

17 2016 INAI 1 1 0 0 0 27,92

18 2016 ISSP 0 1 0 0 0 29,43

19 2016 JKSW 0 1 1 0 0 26,33

20 2016 LION 1 1 0 0 0 27,25

21 2016 LMSH 1 1 0 0 0 25,82

22 2016 PICO 0 1 1 0 0 27,18

23 2016 BAJA 1 1 0 0 0 27,61

24 2016 BUDI 1 1 0 0 0 28,71

25 2016 DPNS 1 1 0 0 0 26,41

26 2016 EKAD 0 1 1 0 0 27,28

27 2016 ETWA 0 1 1 0 0 27,78

28 2016 INCI 0 1 0 0 0 26,32

29 2016 SRSN 1 1 0 0 0 27,30

30 2016 AGII 0 1 0 0 0 29,40

31 2016 AKKU 0 1 1 0 0 27,70

32 2016 AKPI 1 1 0 1 1 28,59

33 2016 APLI 1 1 0 1 1 26,47

34 2016 BRNA 0 1 0 0 0 28,37

Page 104: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

86

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

35 2016 IGAR 0 1 0 0 0 26,81

36 2016 IMPC 0 1 0 0 0 28,45

37 2016 SIMA 1 1 0 0 0 24,42

38 2016 TRST 1 1 0 1 1 28,82

39 2016 YPAS 1 1 0 0 0 26,36

40 2016 CPIN 0 1 0 1 1 30,82

41 2016 JPFA 1 1 0 0 0 30,59

42 2016 MAIN 1 1 0 0 0 29,00

43 2016 SIPD 1 1 0 0 0 28,57

44 2016 TIRT 0 1 1 0 0 27,43

45 2016 ALDO 0 1 1 0 0 26,74

46 2016 FASW 1 1 0 1 1 29,78

47 2016 KBRI 0 1 0 0 0 27,87

48 2016 SPMA 0 1 1 0 0 27,68

49 2016 KDSI 1 1 0 0 0 27,76

50 2016 KRAH 0 1 1 0 0 27,12

51 2016 AMIN 1 1 0 0 0 26,02

52 2016 ASII 1 1 0 1 1 33,20

53 2016 AUTO 1 1 0 1 1 30,31

54 2016 GJTL 0 1 0 0 1 30,56

55 2016 IMAS 1 1 0 0 1 30,87

56 2016 INDS 1 1 0 0 0 28,54

57 2016 LPIN 1 1 0 0 0 26,89

58 2016 PRAS 0 1 1 0 0 28,10

59 2016 SMSM 1 1 0 0 1 28,44

60 2016 BOLT 1 1 0 0 0 27,57

61 2016 HDTX 0 1 1 0 0 29,19

62 2016 MYTX 0 1 0 0 0 28,11

63 2016 RICY 0 1 1 0 0 27,88

64 2016 SSTM 0 1 0 0 0 27,23

65 2016 TRIS 0 1 0 0 0 27,18

66 2016 UNIT 1 1 0 0 0 26,79

67 2016 STAR 0 1 1 0 0 27,26

68 2016 BATA 1 1 0 0 1 27,41

69 2016 BIMA 1 1 0 0 0 25,25

70 2016 JECC 0 1 0 0 0 28,09

Page 105: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

87

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

71 2016 KBLI 1 1 0 0 1 28,26

72 2016 KBLM 0 1 1 0 0 27,18

73 2016 SCCO 1 1 0 0 0 28,53

74 2016 VOKS 0 1 0 0 0 28,14

75 2016 AISA 1 1 0 0 0 29,86

76 2016 ALTO 0 1 0 0 0 27,78

77 2016 CEKA 1 1 0 1 1 27,99

78 2016 DLTA 0 1 0 0 1 27,81

79 2016 ICBP 1 1 0 1 1 30,99

80 2016 INDF 1 1 0 1 1 32,04

81 2016 MLBI 0 1 0 0 1 28,45

82 2016 MYOR 1 1 0 0 0 30,19

83 2016 PSDN 1 1 0 1 1 27,21

84 2016 ROTI 1 1 0 1 1 28,70

85 2016 SKBM 1 1 0 0 0 27,63

86 2016 SKLT 1 1 0 0 0 27,07

87 2016 STTP 1 1 0 0 0 28,48

88 2016 ULTJ 1 1 0 0 0 29,08

89 2016 GGRM 1 1 0 1 1 31,77

90 2016 HMSP 1 1 0 1 1 31,38

91 2016 RMBA 0 1 1 0 1 30,23

92 2016 WIIM 0 1 0 0 0 27,93

93 2016 DVLA 1 1 0 1 1 28,06

94 2016 INAF 0 1 0 0 0 27,95

95 2016 KAEF 0 1 1 0 0 29,16

96 2016 KLBF 1 1 0 1 1 30,35

97 2016 MERK 1 1 0 1 1 27,34

98 2016 PYFA 1 1 0 0 0 25,84

99 2016 SIDO 1 1 0 0 0 28,73

100 2016 TSPC 1 1 0 0 0 29,52

101 2016 MBTO 1 1 0 0 0 27,29

102 2016 MRAT 1 1 0 0 0 26,90

103 2016 TCID 1 1 0 0 1 28,41

104 2016 UNVR 1 1 0 1 1 30,45

105 2016 ADES 1 1 0 0 0 27,37

106 2016 KINO 1 1 0 0 0 28,82

Page 106: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

88

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

107 2016 CINT 0 1 0 0 0 26,71

108 2016 KICI 1 1 0 0 0 25,66

109 2016 LMPI 0 1 1 0 0 27,42

110 2017 INTP 1 2 0 1 1 30,99

111 2017 SMBR 1 2 0 0 0 29,25

112 2017 SMCB 0 1 1 1 1 30,61

113 2017 SMGR 1 2 0 1 1 31,52

114 2017 WTON 0 2 0 0 0 29,59

115 2017 WSBP 0 1 1 1 1 30,33

116 2017 AMFG 1 2 0 0 1 29,47

117 2017 ARNA 1 2 0 1 1 28,10

118 2017 IKAI 0 1 1 0 0 26,16

119 2017 KIAS 1 2 0 0 1 28,20

120 2017 MLIA 0 2 0 1 1 29,28

121 2017 TOTO 1 2 0 1 1 28,67

122 2017 ALKA 1 2 0 0 0 26,44

123 2017 ALMI 1 2 0 0 0 28,50

124 2017 BTON 1 2 0 0 0 25,94

125 2017 GDST 1 2 0 0 0 27,88

126 2017 INAI 1 2 0 0 0 27,82

127 2017 ISSP 0 1 1 0 0 29,47

128 2017 JKSW 0 2 0 0 0 26,25

129 2017 LION 1 2 0 0 0 27,25

130 2017 LMSH 1 2 0 0 0 25,81

131 2017 PICO 1 2 0 0 0 27,30

132 2017 BAJA 0 1 1 0 0 27,58

133 2017 BUDI 1 2 0 0 0 28,71

134 2017 DPNS 1 2 0 0 0 26,45

135 2017 EKAD 1 1 1 0 0 27,40

136 2017 ETWA 0 2 0 0 0 27,74

137 2017 INCI 1 1 1 0 0 26,44

138 2017 SRSN 1 2 0 0 0 27,20

139 2017 AGII 0 2 0 0 0 29,49

140 2017 AKKU 0 1 1 0 0 27,74

141 2017 AKPI 1 2 0 1 1 28,64

142 2017 APLI 1 2 0 1 1 26,71

Page 107: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

89

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

143 2017 BRNA 0 1 1 0 0 28,31

144 2017 IGAR 0 1 1 1 1 26,96

145 2017 IMPC 0 2 0 0 0 28,46

146 2017 SIMA 0 1 1 0 0 25,18

147 2017 TRST 1 2 0 1 1 28,83

148 2017 YPAS 1 2 0 0 0 26,44

149 2017 CPIN 1 2 0 1 1 30,83

150 2017 JPFA 0 1 1 1 1 30,68

151 2017 MAIN 1 1 1 0 1 29,04

152 2017 SIPD 1 2 0 0 0 28,44

153 2017 TIRT 1 2 0 0 0 27,48

154 2017 ALDO 0 1 1 0 0 26,94

155 2017 FASW 0 2 0 1 1 29,87

156 2017 KBRI 0 1 1 0 0 27,79

157 2017 SPMA 1 2 0 0 0 28,41

158 2017 KDSI 1 2 0 0 0 27,91

159 2017 KRAH 0 2 0 0 0 27,19

160 2017 AMIN 0 2 0 0 0 26,25

161 2017 ASII 1 2 0 1 1 33,32

162 2017 AUTO 1 2 0 1 1 30,32

163 2017 GJTL 0 2 0 0 1 30,53

164 2017 IMAS 1 2 0 0 1 31,08

165 2017 INDS 1 2 0 0 0 28,52

166 2017 LPIN 1 2 0 0 0 26,31

167 2017 PRAS 0 1 1 0 0 28,06

168 2017 SMSM 1 2 0 0 1 28,52

169 2017 BOLT 0 2 0 0 0 27,80

170 2017 HDTX 0 2 0 0 0 29,03

171 2017 MYTX 0 2 0 0 0 28,87

172 2017 RICY 0 1 1 0 0 27,95

173 2017 SSTM 0 1 1 0 0 27,13

174 2017 TRIS 0 1 1 0 0 27,02

175 2017 UNIT 0 1 1 0 0 26,78

176 2017 STAR 0 1 1 0 0 27,14

177 2017 BATA 1 2 0 0 1 27,48

178 2017 BIMA 1 2 0 0 0 25,22

Page 108: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

90

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

179 2017 JECC 0 2 0 0 0 28,29

180 2017 KBLI 0 2 0 0 1 28,73

181 2017 KBLM 0 1 1 0 0 27,84

182 2017 SCCO 0 1 1 0 0 29,02

183 2017 VOKS 0 2 0 0 0 28,38

184 2017 AISA 0 2 0 0 0 29,80

185 2017 ALTO 0 1 1 0 0 27,73

186 2017 CEKA 1 2 0 1 1 27,96

187 2017 DLTA 0 2 0 0 1 27,92

188 2017 ICBP 1 2 0 1 1 31,08

189 2017 INDF 1 2 0 1 1 32,11

190 2017 MLBI 0 2 0 0 1 28,55

191 2017 MYOR 1 2 0 0 0 30,33

192 2017 PSDN 1 2 0 1 1 27,26

193 2017 ROTI 1 2 0 1 1 29,15

194 2017 SKBM 1 2 0 0 0 28,12

195 2017 SKLT 1 2 0 0 0 27,18

196 2017 STTP 0 1 1 0 0 28,48

197 2017 ULTJ 1 2 0 0 0 29,28

198 2017 GGRM 1 2 0 1 1 31,83

199 2017 HMSP 1 2 0 1 1 31,40

200 2017 RMBA 0 2 0 0 1 30,28

201 2017 WIIM 0 2 0 0 0 27,83

202 2017 DVLA 1 2 0 1 1 28,13

203 2017 INAF 0 1 1 0 0 28,06

204 2017 KAEF 0 2 0 0 0 29,44

205 2017 KLBF 1 2 0 1 1 30,44

206 2017 MERK 1 2 0 1 1 27,46

207 2017 PYFA 1 2 0 0 0 25,80

208 2017 SIDO 0 1 1 1 1 28,78

209 2017 TSPC 1 2 0 0 0 29,64

210 2017 MBTO 1 2 0 0 0 27,38

211 2017 MRAT 0 1 1 0 0 26,93

212 2017 TCID 1 2 0 0 1 28,49

213 2017 UNVR 1 2 0 1 1 30,57

214 2017 ADES 1 2 0 0 0 27,46

Page 109: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

91

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

215 2017 KINO 1 2 0 0 0 28,81

216 2017 CINT 0 1 1 0 0 26,89

217 2017 KICI 1 2 0 0 0 25,73

218 2017 LMPI 0 1 1 0 0 27,45

219 2018 INTP 1 3 0 1 1 30,96

220 2018 SMBR 1 3 0 0 0 29,34

221 2018 SMCB 1 2 0 1 1 30,56

222 2018 SMGR 0 3 0 1 1 31,57

223 2018 WTON 0 1 1 1 0 29,82

224 2018 WSBP 0 1 1 1 0 30,35

225 2018 AMFG 1 3 0 0 1 29,76

226 2018 ARNA 1 3 0 1 1 28,13

227 2018 IKAI 0 2 0 0 0 27,92

228 2018 KIAS 1 3 0 0 1 28,16

229 2018 MLIA 0 3 0 1 1 29,29

230 2018 TOTO 1 3 0 1 1 28,69

231 2018 ALKA 0 1 1 0 0 27,20

232 2018 ALMI 1 3 0 0 0 28,65

233 2018 BTON 0 1 1 0 0 26,10

234 2018 GDST 0 3 0 0 0 27,93

235 2018 INAI 1 3 0 0 0 27,97

236 2018 ISSP 1 2 0 0 0 29,50

237 2018 JKSW 0 1 1 0 0 25,97

238 2018 LION 1 3 0 0 0 27,27

239 2018 LMSH 1 3 0 0 0 25,80

240 2018 PICO 0 3 0 0 0 27,47

241 2018 BAJA 1 2 0 0 0 27,53

242 2018 BUDI 1 3 0 0 0 28,85

243 2018 DPNS 1 3 0 0 0 26,50

244 2018 EKAD 1 2 0 0 0 27,47

245 2018 ETWA 0 3 0 0 0 27,72

246 2018 INCI 0 1 1 0 0 26,69

247 2018 SRSN 1 3 0 1 0 27,26

248 2018 AGII 0 1 1 0 0 29,53

249 2018 AKKU 0 2 0 0 0 27,70

250 2018 AKPI 1 3 0 1 1 28,75

Page 110: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

92

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

251 2018 APLI 1 3 0 1 1 26,94

252 2018 BRNA 0 2 0 0 0 28,53

253 2018 IGAR 0 2 0 1 1 27,07

254 2018 IMPC 0 3 0 1 0 28,49

255 2018 SIMA 1 2 0 0 0 25,03

256 2018 TRST 0 1 1 0 0 29,09

257 2018 YPAS 0 3 0 0 0 26,53

258 2018 CPIN 1 3 0 1 1 30,95

259 2018 JPFA 0 2 0 1 1 30,77

260 2018 MAIN 1 2 0 0 1 29,10

261 2018 SIPD 1 3 0 0 0 28,41

262 2018 TIRT 1 3 0 0 0 27,55

263 2018 ALDO 0 2 0 0 0 26,99

264 2018 FASW 0 3 0 1 1 30,03

265 2018 KBRI 0 2 0 0 0 27,69

266 2018 SPMA 1 3 0 0 0 28,46

267 2018 KDSI 1 3 0 0 0 27,96

268 2018 KRAH 1 3 0 0 0 27,13

269 2018 AMIN 0 3 0 0 0 26,61

270 2018 ASII 1 3 0 1 1 33,47

271 2018 AUTO 1 3 0 1 1 30,40

272 2018 GJTL 0 3 0 0 1 30,61

273 2018 IMAS 0 3 0 1 1 31,34

274 2018 INDS 1 3 0 0 0 28,54

275 2018 LPIN 1 3 0 0 0 26,43

276 2018 PRAS 0 1 1 0 0 28,12

277 2018 SMSM 1 3 0 1 1 28,66

278 2018 BOLT 0 3 0 0 0 27,90

279 2018 HDTX 0 3 0 0 0 27,10

280 2018 MYTX 0 3 0 0 0 28,95

281 2018 RICY 1 2 0 0 0 28,06

282 2018 SSTM 0 2 0 0 0 27,06

283 2018 TRIS 0 2 0 0 0 27,17

284 2018 UNIT 1 2 0 0 0 26,76

285 2018 STAR 1 2 0 0 0 27,15

286 2018 BATA 1 3 0 1 1 27,50

Page 111: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

93

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

287 2018 BIMA 1 3 0 0 0 25,31

288 2018 JECC 1 3 0 0 0 28,36

289 2018 KBLI 0 3 0 0 1 28,81

290 2018 KBLM 1 2 0 0 0 27,89

291 2018 SCCO 1 2 0 0 0 29,06

292 2018 VOKS 0 3 0 0 0 28,54

293 2018 AISA 0 3 0 0 0 28,23

294 2018 ALTO 1 2 0 0 0 27,74

295 2018 CEKA 1 3 0 1 1 27,79

296 2018 DLTA 0 3 0 0 1 28,05

297 2018 ICBP 1 3 0 1 1 31,17

298 2018 INDF 1 3 0 1 1 32,20

299 2018 MLBI 0 3 0 0 1 28,69

300 2018 MYOR 1 3 0 0 0 30,50

301 2018 PSDN 1 3 0 1 1 27,27

302 2018 ROTI 1 3 0 1 1 29,11

303 2018 SKBM 1 3 0 0 0 28,20

304 2018 SKLT 1 3 0 0 0 27,34

305 2018 STTP 1 2 0 0 0 28,60

306 2018 ULTJ 0 3 0 0 0 29,35

307 2018 GGRM 1 3 0 1 1 31,87

308 2018 HMSP 1 3 0 1 1 31,47

309 2018 RMBA 0 3 0 0 1 30,33

310 2018 WIIM 0 3 0 0 0 27,86

311 2018 DVLA 1 3 0 1 1 28,15

312 2018 INAF 0 2 0 0 0 28,00

313 2018 KAEF 0 3 0 0 0 29,88

314 2018 KLBF 1 3 0 1 1 30,53

315 2018 MERK 0 3 0 1 1 27,86

316 2018 PYFA 1 3 0 0 0 25,95

317 2018 SIDO 1 2 0 1 1 28,84

318 2018 TSPC 1 3 0 0 0 29,69

319 2018 MBTO 1 3 0 0 0 27,20

320 2018 MRAT 1 2 0 0 0 26,96

321 2018 TCID 1 3 0 0 1 28,53

322 2018 UNVR 1 3 0 1 1 30,60

Page 112: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

94

Hasil Operasional Variabel (Lanjutan)

No. Tahun Kode

Kualitas

Audit

Audit

Tenure

Rotasi

Audit

Spec

Inds

Reputasi

KAP

Ukuran

Pershn

323 2018 ADES 1 3 0 0 0 27,50

324 2018 KINO 1 3 0 0 0 28,91

325 2018 CINT 1 2 0 0 0 26,92

326 2018 KICI 1 3 0 0 0 25,79

327 2018 LMPI 0 1 1 0 0 27,39

Page 113: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

95

Lampiran 3

Hasil Output SPSS

Page 114: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

96

Page 115: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

97

Page 116: PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, SPESIALISASI INDUSTRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51821/1/FAZILL… · INDUSTRI KAP, REPUTASI KAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN

98