pengaruh audit fee, opini going concern, financial...

23
Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, dan Ukuran KAP terhadap Pergantian Auditor 2011-2014 (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Dongari Rajagukguk, Prima Aprilyani Rambe, Sri Ruwanti Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh audit fee, opini going concern, financial distress, dan ukuran KAP pada pergantian auditor. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur periode 2011-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 28 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi logistik (logistic regression), dikarenakan variabel dependen menggunakan variabel dummy. Hasil penelitian ini menunjukkan opini going concern dan financial distress berpengaruh pada pergantian auditor. Sedangkan audit fee dan ukuran KAP tidak berpengaruh pada pergantian auditor. Kata kunci: Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, Ukuran KAP PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah alat untuk menginformasikan informasi laporan keuangan kepada pihak luar suatu badan usaha. Laporan keuangan ini menampilkan sejarah, kejadian maupun peristiwa dalam perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Menurut PSAK No.1 tahun 2009, laporan keuangan adalah suatu penyajian

Upload: duongtu

Post on 08-May-2018

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, dan Ukuran

KAP terhadap Pergantian Auditor 2011-2014

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia).

Dongari Rajagukguk, Prima Aprilyani Rambe, Sri Ruwanti

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh audit fee, opini

going concern, financial distress, dan ukuran KAP pada pergantian auditor. Jenis

data yang digunakan adalah data kuantitatif yang berupa laporan keuangan

perusahaan manufaktur periode 2011-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2011-2014. Sampel menggunakan metode purposive sampling,

dengan jumlah sampel 28 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis

regresi logistik (logistic regression), dikarenakan variabel dependen menggunakan

variabel dummy.

Hasil penelitian ini menunjukkan opini going concern dan financial distress

berpengaruh pada pergantian auditor. Sedangkan audit fee dan ukuran KAP tidak

berpengaruh pada pergantian auditor.

Kata kunci: Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, Ukuran KAP

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan adalah alat untuk menginformasikan informasi laporan

keuangan kepada pihak luar suatu badan usaha. Laporan keuangan ini menampilkan

sejarah, kejadian maupun peristiwa dalam perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai

moneter. Menurut PSAK No.1 tahun 2009, laporan keuangan adalah suatu penyajian

Page 2: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (IAI, 2009).

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan entitas yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan dan sebagai

pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakaan kepadanya

oleh pemegang saham. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan suatu perusahaan, diantaranya pemilik perusahaan itu sendiri, kreditur,

lembaga keuangan, investor, pemerintah, masyarakat umum dan pihak-pihak lainnya

(Novianty, 2001).

Mengingat banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

tersebut, maka informasi disajikan dalam laporan keuangan tersebut haruslah wajar,

dapat dipercaya dan tidak menyesatkan bagi pemakainya sehingga kebutuhan

masing-masing pihak yang berkepentingan dapat dipenuhi guna menjamin kewajaran

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, maka perlu adanya suatu

pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen. Disini auditor dituntut untuk

bersifat objektif dan independen terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Hal ini dilakukan untuk menaikkan

tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan. Sehingga masyarakat dapat

memperoleh informasi yang handal sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk

menghasilkan laporan keuangan yang handal, maka perusahaan diwajibkan untuk

melakukan pergantian auditor ( rotasi Audit). Rotasi audit adalah peraturan

perputaran auditor yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk

menghasilkan kualitas dan menegakkan independensi auditor.

Page 3: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Meskipun pergantian auditor itu penting, terdapat pihak-pihak yang tidak

menyetujui mengenai rotasi wajib auditor, dengan alasan bahwa manfaat yang

diperoleh saat pergantian auditor tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan

(Wijayanti, 2010). Penelitian yang dilakukan Schwartz dan Mennon (dalam Astuti

dan Ramantha, 2014) menunjukkan hasil audit fee tidak berpengaruh pada pergantian

auditor. Sedangkan hasil penelitian Wijaya dan Rasmini (2015) serta Sudarma dan

Damayanti (2007), menunjukkan adanya pengaruh audit fee pada pergantian auditor.

KAJIAN PUSTAKA

Pergantian Auditor

Pergantian auditor merupakan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan untuk

berpindah auditor. Hal itu muncul karena adanya kewajiban rotasi audit. Berdasarkan

bukti teoritis, dengan adanya rotasi auditor mengakibatkan masa perikatan audit

(audit tenure) yang lebih pendek dan perusahaan akan melakukan perpindahan

auditor (Nasser.at.al, 2006).

Pergantian auditor secara wajib dengan secara sukarela bisa dibedakan atas

dasar pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu independensi auditor. Jika

pergantian auditor terjadi secara sukarela, maka perhatian utama adalah pada sisi

klien. Sebaliknya, jika pergantian terjadi secara wajib, perhatian utama beralih

kepada auditor (Febrianto, 2009). Klien mengganti auditornya ketika tidak ada aturan

yang mengharuskan pergantian dilakukan, yang terjadi adalah salah satu dari dua hal

yaitu auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Manapun di

antara keduanya yang terjadi, perhatian adalah pada alasan mengapa peristiwa itu

terjadi dan kemana klien tersebut akan berpindah. Jika alasan pergantian tersebut

Page 4: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

adalah karena ketidaksepakatan atas praktik akuntansi tertentu, maka diekspektasi

klien akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat dengan klien. Jadi, fokus

perhatian peneliti adalah pada klien.

Teori Agensi

Dalam sebuah perusahaan, Principal adalah para pemegang saham (share

holder) dan yang berperan sebagai agen adalah pihak managemen. Hubungan

keagenan adalah suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) melibatkan

orang lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dan

kemudian mendelegasikan sebagian kewenangan pengambilan keputusan pada agen

tersebut (Jensen and Meckling, 1976).

Hubungan antara principal dan agen memiiki kaitan yang erat dengan audit

bahwa peran auditor adalah untuk menentukan apakah laporan yang disiapkan oleh

manajer sesuai dengan prinsip akuntansi. Dengan demikian, verifikasi auditor dari

informasi keuangan menambah kredibilitas laporan dan mengurangi risiko informasi

yang tidak benar atau menyesatkan dan berpotensi memberikan manfaat bagi owner

dan manajer. Seandainya laporan hasil pemeriksaan terhadap laporan keuangan

perusahaan adalah wajar, ini berarti bahwa penyajian telah sesuai dengan prinsip

akuntansi. Dalam hal ini audit memberikan keyakinan pada shareholder (Principal)

dimana perusahaan berjalan dengan baik dan mampu memberikan hasil laporan

keuangan pada shareholder. Namun jika laporan keuangan pemeriksaan akuntan

adalah tidak wajar berarti manajemen (agen) tidak mampu meningkatkan kekayaan

shareholder yang akan menimbulkan apa yang disebut masalah keagenan.

Page 5: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Audit dan Audit Fee

Menurut American Accounting Association, audit adalah proses sistematis

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif yang berhubungan

dengan asersi tentang tindakan dan peristiwa ekonomi. Untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta

mengkomunikasikan hasinya kepada pihak-pihak yang berkentingan. Institute of

Internal Auditor (IIA) dikutip oleh Messier (dalam Nabila, 2011) mendefenisikan

audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang

dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit

tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan

yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

proses pengeloaan resiko, kecukupan control, dan pengelolaan organisasi.

Fee audit adalah honorarium atau upah yang dibebankan oleh akuntan publik

kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik terhadap

laporan keuangan (Prahartari, 2013) . Fee audit merupakan hal yang tidak kalah

pentingnya dalam penerimaan penugasan audit. Besarnya fee anggota dapat

bervariasi tergantung oleh risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan,

tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya

KAP yang bersangkutan, dan pertimbangan profesional lainnya.

Biaya yang dikeluarkan akan lebih besar daripada manfaat yang diperoleh

ketika rotasi wajib auditor dilakukan (Wijayanti, 2010). Rotasi yang sering akan

mengakibatkan peningkatan audit fee. Saat auditor pertama kali mengaudit satu

klien, yang pertama kali harus dilakukan adalah memahami lingkungan bisnis klien

Page 6: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

dan risiko audit klien. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan

cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi. Masyarakat pada umumnya

cenderung mengasosiasikan harga yang mahal sebanding dengan kualitas yang

didapatkan, dan sebaliknya.

Opini Going Concern

Opini going concern adalah suatu pendapat yang dikeluarkan oleh auditor

dimana seorang auditor mengalami kesangsian besar terhadap kemampuan entitas

dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (Rudyawan, 2008). Sinarwati (2010)

menyatakan bahwa suatu perusahaan mendapat opini going concern maka akan

mendapatkan suatu respon harga saham yang negatif sehingga besar kemungkinan

akan dilakukan pergantian auditor oleh manajemen jika auditor mengeluarkan opini

going concern.

Sedangkan menurut Menurut Mulyadi (2002) ada lima tipe pokok laporan

audit yang diterbitkan oleh auditor, yaitu :

1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion

report)

2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan

(unqualified opinion report with explanatory language) Keadaan tertentu

3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion

report)

4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (adverse opinion report)

5. Laporan yang di dalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (disclaimer of

opinion report)

Page 7: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Financial Distress

Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam

keadaan kesulitan keuangan. Perusahaan cenderung akan berpindah auditor ketika

mengalami kesulitan keuangan. Ada dorongan yang kuat untuk berpindah auditor

pada perusahaan yang terancam bangkrut. Kesulitan keuangan signifikan

mempengaruhi perusahaan yang terancam bangkrut untuk berpindah KAP Schwartz

dan Menon (dalam Andra, 2012). Kesulitan keuangan mengacu pada suatu kondisi

dimana sebuah bisnis atau perusahaan tidak dapat membayar hutang pada saat jatuh

tempo. Oleh karena itu financial distress yang merupakan pertanda kebangkrutan

perlu segera diatasi secara efektif.

Menurut Schwartz dan Soo (dalam Sinarwati, 2010) bahwa perusahaan yang

bangkrut (kesulitan keuangan) lebih sering untuk berpindah KAP daripada

perusahaan yang tidak bangkrut (tidak kesulitan keuangan). Auditor switching juga

bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk

membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan

kemampuan keuangan perusahaan (Wijayanti, 2010).

Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)

Ukuran KAP merupakan ukuran yang digunakan untuk menentukan besar

kecilnya suatu Kantor Akuntan Publik. Ukuran Kantor Akuntan Publik dapat

dikatakan besar jika KAP tersebut berafiliasi dengan Big 4, mempunyai cabang dan

klienya perusahaan-perusahaan besar serta mempunyai tenaga profesional diatas 25

orang. Sedangkan Ukuran Kantor Akuntan Publik dikatakan kecil jika tidak

berafiliasi dengan Big 4, tidak mempunyai kantor cabang dan klienya perusahaan

Page 8: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

kecil serta jumlah profesionalnya kurang dari 25 orang oleh Arens, et al (dalam

Nabila, 2011)

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan KAP/auditor yang bereputasi

adalah KAP/auditor yang termasuk Big 4, sehingga perusahaan tidak akan mengganti

KAP-nya jika KAP tersebut sudah bereputasi. Adapun KAP yang termasuk dalam

kelompok KAP Big 4 yaitu :

1. Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan Hans

Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio & Rekan; Osman Bing

Satrio & Rekan.

2. Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko & Sandjaja;

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja

3. Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan

Siddharta Siddharta & Widjaja.

4. PricewaterhouseCooper (PwC) yang berafiliasi dengan Haryanto Sahari &

Rekan; Tanudiredja, Wibisena & Rekan.

Ukuran KAP juga berpengaruh terhadap pergantian auditor (Calderon, 2008).

KAP besar (Big 4) mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit

dibandingkan KAP kecil (Non Big 4), sehingga mampu menghasilkan kualitas audit

yang lebih tinggi (Wibowo, 2009). Nasser.at.al ( 2006) menyatakan bahwa KAP big-

4 dianggap lebih mampu mempertahankan tingkat independensi yang cukup daripada

KAP yang lebih kecil.

Page 9: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Hipotesis

H1 : Audit fee berpengaruh signifikan pada pergantian auditor.

H2 : Opini going concern berpengaruh signifikan pada pergantian auditor

H3: Financial Distress berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor

H4 : Ukuran KAP berpengaruh signifikan pada pergantian auditor.

METODE PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2014.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam dalam penulisan skripsi ini adalah

metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya

penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data

numerik (angka) yang diolah dengan menggunakan metode penelitian ini, akan

diperoleh hubungan yang signifikan antar variabel yang diteliti.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pergantian auditor. Pergantian

auditor merupakan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan untuk berpindah

auditor. Pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy. Perusahaan yang

Page 10: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

melakukan pergantian auditor termasuk kategori nilai 1 dan yang tidak melakukan

pergantian auditor termasuk kategori nilai 0.

Variabel Independen

1. Audit fee

Biaya audit merupakan sejumlah biaya yang dibayarkan auditee kepada

perusahaan audit atas jasa audit yang diberikan perusahaan audit tersebut. Data ini

menggunakan proksi professional fee atau honorarium tenaga ahli yang diperoleh

dengan melihat laporan keuangan tahunan auditee pada tahun 2011-2014 pada

komponen beban administrasi dan umum yang tertuang pada catatan atas laporan

keuangan (Kurniawan, 2011). Sedangkan menurut Fauziyyah (2015), Pengungkapan

data tentang fee audit di Indonesia masih berupa voluntary disclosures sehingga

belum banyak perusahaan yang mencantumkan data tersebut di dalam annual report,

oleh karena itu data tentang fee audit akan diwakili oleh akun professional fees yang

terdapat dalam laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemakaian akun professional fees ini dikarenakan fee

audit merupakan salah satu bagian dari professional fees, sehingga bisa dianggap

mewakili besarnya fee audit. Menurut Mulyadi (2002), profesional Fee itu ada 2

yaitu Besaran Fee dan Fee Kontinjensi. Oleh karena itulah Alasan saya semakin kuat

bahwa Audit fee dimasukkan oleh perusahan kedalam akun profesional fee.

2. Opini Going Concern

Pengukuran variabel ini merupakan variabel dummy. Jika perusahaan klien

menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1.

Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian

(unqualified), maka diberikan nilai 0 (Damayanti dan Sudarma, 2007)

Page 11: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

3. Financial Distress

Dalam penelitian ini variabel financial distress diproksikan dengan rasio

DAR (Debt to Asset Ratio), (Andra, 2012).

DAR (Debt to Asset Ratio)=

x 100% ......... (1)

Menurut ( Subramanyam, 2011), Tingkat rasio DAR yang aman adalah 50%.

Rasio DAR di atas 50% merupakan salah satu indikator memburuknya kinerja

keuangan sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan atau financial

distress. Variabel financial distress diukur menggunakan variabel dummy untuk

membedakan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan perusahaan yang

sehat. Jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di atas 0,5 maka diberikan nilai 1.

Sedangkan jika perusahaan klien memiliki rasio DAR di bawah 0,5 maka diberikan

nilai 0

4. Ukuran KAP

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang

dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan KAP

yang tidak berafiliasi dengan Big 4. Variabel ukuran KAP menggunakan variabel

dummy. Jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka diberikan nilai 1.

Sedangkan diberikan nilai 0 jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4

(Nasser.at.al, 2006).

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan telah

terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2011-2014. Dasar penentuan

pemilihan sampel adalah sampel yang memenuhi kelengkapan data. Metode

Page 12: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

pengumpulan sampel (sampling method) yang digunakan adalah purposive sampling.

Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan sampel yang berdasarkan

tujuan penelitian. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan untuk pengambilan

sampel dalam penelitian ini antara lain:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2014.

2. Perusahaan yang menyajikan informasi keuangan lengkap berupa audit fee,

informasi opini audit yang diberikan auditor, total aset, total hutang, total

ekuitas, nama KAP.

3. Perusahaan yang melakukan pergantian KAP selama periode 2011-2014.

4. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan dalam mata

uang rupiah (Rp).

Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik (logistic regression). Alasan penggunaan alat analisis regresi logistik

(logistic regression) adalah karena variabel dependen bersifat dikotomi (melakukan

auditor switching dan tidak melakukan auditor switching). Asumsi normal

distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara

variabel kontinue (metrik) dan kategorial (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis

dengan regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas

data pada variabel bebasnya.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik

(logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh audit fee,opini going concern,

Page 13: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

financial distress, dan ukuran KAP terhadap pergantian auditor pada perusahaan

manufaktur. Model regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:

SWITCH=α+ FEE+ OPINI+ Z+ KAP+ℯ .... (2)

Keterangan:

SWITCH : auditor switching

α : konstanta

: koefisien regresi

FEE : Audit Fee

OPINI : opini going concern

Z : Financial Distress

KAP : Ukuran KAP

℮ : Residual Error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Unit Analisis

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011–2014. Jumlah populasi dalam penelitian

ini sebanyak 130 perusahan. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik

purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan

diperoleh 28 perusahaan yang digunakan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini,

sehingga total pengamatan selama periode penelitian yaitu 4 (empat) tahun sebanyak

112 pengamatan.

Page 14: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata (mean), nilai standar deviasi data serta frekuensi didalam

panelitian ini. Berikut merupakan data statistik secara umum dari seluruh data yang

digunakan:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Audit Fee 112 32500000 75011891000 4935587612,38

12495794461

,679

Valid N (listwise) 112

Sumber :Output SPSS 22, 2016

Tabel 4.3

Statistik Frekuensi

Opini Going Concern

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ,0 45 40,2 40,2 40,2

1,0 67 59,8 59,8 100,0

Total 112 100,0 100,0

Financial Distress

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 54 48,2 48,2 48,2

1 58 51,8 51,8 100,0

Total 112 100,0 100,0

Page 15: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Ukuran KAP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ,0 94 83,9 83,9 83,9

1,0 18 16,1 16,1 100,0

Total 112 100,0 100,0

Pergantian Auditor

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ,0 54 48,2 48,2 48,2

1,0 58 51,8 51,8 100,0

Total 112 100,0 100,0

Sumber : Output SPSS 22, 2016

Pengujian Hipotesis Penelitian

Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Berdasarkan tabel 4.4 dan Tabel 4.5, diperoleh informasi bahwa pengujian

dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal

(Block Number=0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block

Number=1). Nilai -2LL awal tanpa variabel sebesar 155,122 dan setelah dimasukkan

empat variabel independen, maka diperoleh nilai –2 log likelihood sebesar 104.885.

Setelah dimasukkan keempat variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami

penurunan sebesar 50.237. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model

regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan

data.

Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Hasil pengujian koefisien determinasi (Nagelkerke R Sguare) disajikan

dalam Table 4.6 sebagai berikut :

Page 16: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Tabel 4.6

Koefisien Determinasi

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 104,885a ,361 ,482

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than

,001.

Sumber : Output SPSS 22, 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan besarnya nilai koefisien determinasi pada

model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke

R Square adalah sebesar 0,482 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen (Audit Fee, Opini Going Concern, Financial

Distress, Ukuran KAP) adalah sebesar 48,2%, sedangkan sisanya sebesar 51,8%

dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.

Menguji Kelayakan Model Regresi

Dari Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa pengujian kelayakan model regresi

dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test.

Pengujian menunjukkan nilai Chi-square sebesar 6,482 dengan df 8 dan tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,593. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 maka model dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai

observasinya.

Matriks Klasifikasi

Berdasarkan hasil pengujian, kekuatan prediksi dari model regresi untuk

memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan pergantian auditor adalah

sebesar 87,9 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi

terdapat sebanyak 51 perusahaan yang diprediksi akan melakukan pergantian auditor

Page 17: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

dari total 58 perusahaan yang melakukan pergantian auditor. Sedangkan kekuatan

prediksi model perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor adalah sebesar

70,4%, yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 16

perusahaan yang diprediksi tidak melakukan pergantian auditor dari total 54

perusahaan yang tidak melakukan pergaantian auditor. Dapat disimpulkan bahwa

kekuatan prediksi dari model regresi sebesar 79,5%.

Model Regresi Logistik

Berdasarkan Tabel 4.9, persamaan regresi logistik dalam penelitian ini

dapat dinyatakan dengan:

Hipotesis pertama adalah audit fee tidak berpengaruh tehadap pergantian

auditor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Hasil

Pengujian tampak pada tabel 4.9 menunjukkan hipotesis pertama tidak dapat

diterima. Variabel Audit Fee menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,000

dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,964. Karena tingkat signifikansi (p) lebih

besar dari α = 5%. Hal ini berarti bahwa penelitian ini tidak berhasil membuktikan

adanya pengaruh Audit fee terhadap pergantian auditor. Dengan demikian, Hipotesis

pertama ditolak.

Hipotesis kedua adalah opini going concern berpengaruh tehadap

pergantian auditor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-

2014. Hasil pengujian menunjukkan hipotesis kedua dapat diterima. Variabel opini

going concern menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 2,903 dengan tingkat

signifikansi (ρ) sebesar 0,000. Karena tingkat signifikansi (ρ) lebih kecil dari α = 5%

maka dapat disimpulkan (H2) tidak dapat ditolak. Hal ini berarti bahwa penelitian ini

Page 18: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

berhasil membuktikan adanya pengaruh opini going concern terhadap pergantian

auditor. Dengan demikian, Hipotesis kedua diterima.

Hipotesis ketiga adalah financial distress berpengaruh tehadap pergantian

auditor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Hasil

pengujian menunjukkan hipotesis ketiga dapat diterima. Variabel financial distress

menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,278 dengan tingkat signifikansi (ρ)

sebesar 0,011. Karena tingkat signifikansi (ρ) lebih kecil dari α = 5% maka dapat

disimpulkan (H3) tidak dapat ditolak. Hal ini berarti bahwa penelitian ini berhasil

membuktikan adanya pengaruh financial distress terhadap pergantian auditor.

Dengan demikian, Hipotesis ketiga diterima.

Hipotesis keempat adalah ukuran KAP tidak berpengaruh tehadap

pergantian auditor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-

2014. Hasil Pengujian tampak pada tabel 4.9 menunjukkan hipotesis keempat tidak

dapat diterima. Variabel ukuran KAP menunjukkan koefisien regresi positif sebesar

0,919 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,248. Karena tingkat signifikansi (p)

lebih besar dari α = 5%. Hal ini berarti bahwa penelitian ini tidak berhasil

membuktikan adanya pengaruh Audit fee terhadap pergantian auditor. Dengan

demikian, Hipotesis keempat ditolak.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Audit Fee Terhadap Pergantian Auditor

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh Audit fee

terhadap pergantian auditor. Penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian

Page 19: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

sebelumnya yang dilakukan oleh Wijaya dan Rasmini (2015), Astuti dan Ramantha

(2014) dan Damayanti dan Sudarma (2007).

Pengaruh Opini Going Concern terhadap Pergantian auditor

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa Opini Going Concern

berpengaruh terhadap pergantian auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Andra (2012), Astuti dan Ramantha (2014) dan Wijaya dan Rasmini

(2015) yang menemukan bahwa Opini Going Concern berpengaruh terhadap

pergantian auditor.

Pengaruh Financial Distress terhadap Pergantian auditor

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa financial distress berpengaruh

signifikan terhadap pergantian auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Nasser et. al (2006) yang menemukan bahwa financial distress memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pergantian auditor secara voluntary. Sementara

penelitian ini tidak mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Astuti dan

Ramantha (2014),Andra (2012), Wijaya dan Rasmini (2015) dan Damayanti dan

Sudarma (2007).

Pengaruh Ukuran KAP terhadap Pergantian auditor

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa Ukuran KAP berpengaruh

signifikan terhadap pergantian auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Andra (2012), Wijaya & Rasmini (2015) yang menyatakan

bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor dan

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nasser

et. al (2006) dan Damayanti dan Sudarma (2007).

Page 20: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Audit fee tidak mempengaruhi perusahaan melakukan pergantian auditor pada

tahun 2011-2014.

2. Opini going concern mempengaruhi perusahaan melakukan pergantian auditor

pada tahun 2011-2014.

3. Financial Distress mempengaruhi perusahaan melakukan pergantian auditor pada

tahun 2011-2014.

4. Ukuran KAP tidak mempengaruhi perusahaan melakukan pergantian auditor pada

tahun 2011-2014.

Saran

1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat memperluas sampel penelitian dengaan

mempertimbangkan penggunaan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai

populasi penelitian.

2. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan beberapa variabel independen

lain, seperti pergantian management, ukuran perusahaan, pergantian komite audit,

dan sebagainya yang mungkin dapat mempengaruhi pergantian auditor untuk

meningkatkan pengetahuan mengenai pergantuian auditor di Indonesia.

3. Pengukuran terhadap variabel Audit fee pada penelitian selanjutnya dapat

menggunakan alternatif proksi lain, seperti menggunakan Ukuran KAP.

4. Periode penelitian selanjutnya sebaiknya lebih dari empat tahun karena periode

yang lebih panjang diharapkan dapat memberikan kualitas penelitian yang lebih

baik.

Page 21: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

DAFTAR PUSTAKA

Andra Ichlasia Nurul, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching

Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit di Indonesia. Skripsi.

Arinta, Khasaras Dara; Adiwibowo, Santosa. 2013. Analisis Faktor – Faktor Yang

Mendorong Pergantian Kantor Akuntan Publik (Kap) Studi Pada Perusahaan

Publik Di Indonesia Tahun 2007 - 2012. Diponegoro Journal Of Accounting.

Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-11. Issn (Online): 2337-3806.

Astuti, Ni Luh Putu Paramita Novi; Ramantha, Wayan. 2014. Pengaruh Audit Fee,

Opini Going Concern, Financial Distress Dan Ukuran Perusahaan Pada

Pergantian Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014):

663-676. Issn: 2302-8556.

Calderon, Thomas G. and Emeka Ofobike, 2008. Determinants of Client-initiated

and Auditor-initiated Auditor Changes. Managerial Auditing Journal, vol. 23,

issue 1, 24-32.

Chadegani Arezoo Aghaei, 2011. The Determinant Factors of Auditor Switch among

Companies Listed on Tehran Stock Exchange. International Research Journal

of Finance and Economics.

Damayanti, Shulamite dan Sudarma, Made. 2007. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium

Nasional Akuntansi XI, Pontianak,, 1-13.

Fauziyyah, Afina,2015. Pengaruh Penerapan SAK Berbasis IFRS Terhadap Fee

Audit Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI Pada

Tahun 2010 Dan 2013. Semarang : Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Universitas Diponegoro.

Febrianto, R. 2009. Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik. skripsi.

IAI. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.

Imam Ghozali, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21.

ghozali, I. 201. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jensen, Michael C, dan Meckling, William H, 1976. Theory of the Firm: Managerial

Behaviour,. Journal of Financial Economics,.

Keuangan, Menteri, 2008. Peraturan Menteri Keuanuyugan Republik Indonesia

Nomor 17.2008 tentang “Jasa Akuntan Publik. Jakarta: 2008.

Page 22: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Kurniawan, Dwi Haryanto, 2011. Karakteristik Auditee dan Perusahaan Audit

Sebagai Penentu Opini Audit Qualified (Studi Empiris pada Perusahaan

MAnufaktr yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) . Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Mardiyah, 2002. Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor terhadap Auditor

Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA (Recursive

Model Algorithm)”. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol 3,

No. 2,, 133-154.

Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi ke6. Jakarta: Salemba Empat.

Nabila, 2011. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching. Skripsi

Semarang.

Nasser, at.al, 2006. Auditor client Relationship: The Case of Audit Tenure and

Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Joumal. 21 (7):724-737.

Novianty, 2001. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi

Penampilan Akuntan Publik . Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol 5 (1).

Olivia, 2014. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Skripsi.

Prahartari, Frida Aurora, 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor

Switching. Skripsi.

PSAK. I, 2009. Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 1 Revisi 2009.

Publik, Institut Akuntansim 2011. Standar Profesional akuntan publik. Jakarta:

Salemba Empat.

Putra. I Wayan Deva Widia. 2011. Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan Dan Opini Audit Pada Pergantian Auditor. E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.2 (2014): 308-323. Issn: 2302-8556.

Rudyawan, A. d. 2008. Opini going concern: Kajian berdasarkan Model Prediksi

Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor.

skripsi.

Sinarwati, Ni Kadek. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Melakukan Pergantian KAP. Simposium Nasional Akuntansi 13.

Purwokerto.

Subramanyam, K.R &. J. 2011. Analisis Laporan Keuangan (Edisi 10, Buku 2).

Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1. Bandung: Alfabeta.

Page 23: Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial ...jurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/dongari-skripsi-Copy.pdf · Auditor switching juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak

Sunyoto, Danang. 2012. Dasar Dasar Statistik Untuk Ekonomi. Yogyakarta: GAPS.

Wibowo, A. d. 2009. Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit-Suatu Studi dengan

Pendekatan Earning Surprise Benchmark. Simposium nasional Akuntansi

XII, Palembang, 1-34.

Wijayanti, Martina Putri. 2010. Analisis Hubungan Auditor-Klien : Faktor- Faktor

Yang Mempengaruhi Auditor Switching Di Indonesia. Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Wijaya, Edwin, Rasmini Ni ketut, 2015. Pengaruh Audit fee, Opini Going Concern,

Financial Distress, Ukuran Perusahaan,Ukuran KAP pada Pergantian

Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.11.3 ISSN: 2302-

8559.

Wikil, e. a. 2011. Predicting Auditor Changes Using Financial Distres Variables

And The Multiple Criteria Linear Programming (MCLP) And Other Data

Mining Approaches. Journal of Applied Business Research.Vol.27, No.5.

Wilsa., P. A. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor : Studi

empiris perusahaan public di Indonesia. Jurnal dinamika akuntansi, Vol. 1,

No. 51 hal. 62-75.