pengaruh asumsi ceteris paribus pada permintaan dan penawaran.docx
DESCRIPTION
ceteris paribusTRANSCRIPT
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Cita rasa atau selera konsumen biasanya bergantung pada umur, enis kelamin, status sosial, tingkat
pendidikan, lingkungan sekitar Ian sebagainya. Membaiknya selera konsumen terhadap suatu barang
ikan membuat permintaan konsumen naik dan sebaliknya, nemburuknya selera konsumen akan
membuat permintaan konsumen turun. Dewasa ini, selera konsumen terhadap kamera nondigital
cenderung menurun karena orang lebih memilih kamera digital. Dengan demikian, bila harga kamera
nondigital tidak berubah dan tetap Rp500.000,00 per unit maka jumlah yang akan dibeli konsumen
turun dari 100 menjadi 50 unit per bulan. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kiri dari D ke D’ atau
permintaan kamera nondigital turun. Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli,
tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Permintaan akan dipengaruhi juga oleh harga barang lain. Dengan catatan barang lain itu merupakan
barang substitusi (pengganti) atau pelengkap (komplementer). Apabila barang substitusi naik, maka
permintaan terhadap barang itu sendiri akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga barang substitusi
turun, maka permintaan terhadap barang itu sendiri akan turun. Jika roti tawar tidak ada atau harganya
sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat
pendapatan, daya beli konsumen kuat, sehingga akhirnya akan mendorong permintaan terhadap suatu
barang. Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan,
tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang
dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Apabila kita memperkirakan harga suatu barang di masa mendatang naik, kita lebih baik membeli
barang tersebut sekarang guna menghemat belanja di masa mendatang, maka permintaan terhadap
barang itu sekarang akan meningkat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara
permintaan dan perkiraan harga di masa mendatang adalah positif. Barang yang harganya diperkirakan
akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti
bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan
puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya
akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
c. Harga Barang Pengganti
Banyak barang yang bisa menggantikan fungsi barang lain. Dalam bahasa ekonomi, barang-barang ini
disebut barangsubstitusi atau barang pengganti. Perjalanan menggunakan kereta api bisa saling
menggantikan dengan perjalanan menggunakan pesawat udara. Karena pada hari dan jam tertentu
harga tiket pesawat perjalanan Yogyakarta-Jakarta turun, apabila harga tiket kereta api eksekutif
Yogyakarta-Jakarta tetap Rp220.000,00, jumlah tiket yang dibeli konsumen pada hari yang sama turun
dari 250 menjadi 150 unit. Jumlah tiket kereta api eksekutif yang diminta berkurang karena konsumen
lebih memilih menggunakan pesawat terbang yang harga tiketnya turun. Akibatnya, kurva ekonomi
permintaan bergeser ke kiri dari D ke D’ atau permintaan jasa perjalanan kereta api eksekutif pada hari
tertentu turun.
d. Harga Barang Pelengkap
Banyak barang yang bisa melengkapi fungsi barang lain. Dalam bahasa ekonomi, barang-barang ini
disebut barang komplementer atau barang pelengkap. Telepon genggam (hp) dan kartu perdana (sim
card) merupakan barang-barang yang saling melengkapi. Perlu diketahui, 8-9 tahun lalu, harga kartu
perdana di Indonesia sangat tinggi. Pada saat itu masih sedikit orang yang memiliki hp karena untuk
memiliki hp dan kartu perdana sebagai kelengkapannya perlu biaya yangtidak sedikit. Dengan
berjalannya waktu, harga kartu perdana semakin murah. Jadi, walaupun harga hp tetap Rp1.000.000,00,
dalam 1 bulan jumlah hp yang diminta meningkat dari 100 menjadi 150 unit. Jumlah hp yang diminta
meningkat karena sekarang banyak orang yang membeli kartu perdana yang hanya bisa digunakan bila
memiliki hp. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan hp naik.
e. Perkiraan Harga di Masa yang Akan Datang
Konsumen selalu mengamati perubahan harga pasar. Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga
suatu barang akan naik di masa yang akan datang, sebelum harga benar-benar naik, konsumen akan
cenderung menambah jumlah yang dibeli pada saat ini. Sebaliknya, bila konsumen memperkirakan
bahwa harga akan turun di masa yang akan datang, konsumen akan cenderung mengurangi jumlah yang
diminta sambil menunggu harga benar-benar turun. Sebagai contoh, pemerintah mengumumkan bahwa
bulan depan pajak pertambahan nilai barang-barang elektronik akan dinaikkan. Hal ini membuat
konsumen memperkirakan harga televisi berwarna akan naik mulai bulan depan. Walaupun harga TV
berwarna per unit tetap Rp1.800.000,00, bulan ini jumlah TV berwarna yang diminta naik dari 25
menjadi 40 unit. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau permintaan TV
berwarna naik.
f. Jumlah Konsumen
Permintaan pasar dibentuk oleh penjumlahan permintaan individu. Bertambahnya konsumen individu
tentu menyebabkan jumlah yang diminta akan bertamba h. Masih ingat cerita yang mengawali bab ini.
Untuk memperingati HUT RI, konsumen beramai-ramai membeli bendera merah putih. Walaupun harga
bendera tetap Rp10.000,00 per buah, karena sekarang konsumennya banyak, jumlah yang diminta naik
dari 10 menjadi 200 buah. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau
permintaan bendera merah putih naik.
g. Intensitas Kebutuhan Konsumen
Bencana alam selalu memilukan. Ketika terjadi tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta, dan kembali
tsunami di Pangandaran, banyak masyarakat kehilangan rumah. Mereka membutuhkan tenda untuk
tempat tinggal sementara. Karena intensitas kebutuhan konsumen akan tenda meningkat, walaupun
harga tenda tidakturun, yaitu tetap Rp250.000,00 per unit, jumlah tenda yangdiminta meningkat dari 15
menjadi 250 per unit. Akibatnya, kurva permintaan bergeser ke kanan dari D menjadi D’ atau
permintaan tenda naik.
Sebenarnya, masih ada faktor yang menentukan perubahan permintaan. Faktor-faktor tersebut
merupakan faktor yang terkait dengan karakteristik khusus dari barang yang bersangkutan. Sebagai
contoh, untuk barang impor atau barang yang dibeli dari luar negeri, tentu saja permintaannya juga
ditentukan oleh kurs atau perbandingan nilai mata uang dalam negeri dengan luar negeri
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih
sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan
produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya
produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual
produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat
keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih
sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang
beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun
dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga
naik akibat berbagai faktor.
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada
titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini
telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli
dan pihak penjual dalam menentukan harga.