asumsi dasar

24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Penelitian korelas digunakan untuk mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada variabel beba mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Penelitian ini dirancan untuk mengetahui hubungan variabel bebas yaitu lingkungan kelua dan sekolah dengan variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa. B. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini untuk korelas antara variabel bebas yaitu lingkungan keluarga (X1) dan lingkung sekolah (X2), dan variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika si (Y) disajikan seperti gambar di bawah ini: X1 Y X2 Gambar 3.1 Hubungan Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat C. Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dar tiga variabel, 1

Upload: linda-wahyuni

Post on 06-Feb-2016

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

13

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Dalam proses belajar dan mengajar pada kenyataannya peserta didik memiliki tingkat prestasi yang rendah. Rendahnya prestasi belajar sudah terjadi sejak dari waktu yang lalu. Proses belajar dan mengajar yang digunakan untuk pembelajaran terlalu terfokus dengan pendidik. Hal ini berarti perlu dipikirkan bagaimana pendidik dapat mengarah peserta didik yang lebih kreatif.Data Depdiknas (2003) menyebutkan sebagian pendidik di Indonesia dinyatakan tidak layak mengajar. Presentase pendidik menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002, 2003 diberbagai satuan pendidikan sebagai berikut: untuk SD yang layak mengajak hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73 (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta)Pendidik sebagai salah satu mediator dan komponen pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran dan cukup menentukan keberhasilan proses pentransferan ilmu kepada peserta didik, karena mereka terlibat langsung di dalamnya. Mata pelajaran ekonomi lebih menekankan pada keaktifan dan keterampilan peserta didik dalam proses pembelajarannya yang berpusat pada peserta didik.Sekolah yang menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tentunya menganut sistem ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap kompetensi atau unit bahan ajar secara peorangan. Rendahnya prestasi belajar peserta didik ini harus segera diantisipasi, agar tidak naik kelas, tidak lulusnya peserta didik atau bahkan menurunnya mutu pendidikan yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya kualitas output pendidikan dalam hal ini rendahnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia.Dalam usaha mencapai prestasi pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu ahmadi (2004:138) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi faktor internal dan eksternal. Dan menurut Suryabrata (2002:233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) terdiri dari :a). Faktor non sosial seperti udara, suhu, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai belajarb). Faktor sosial seperti faktor manusia1). Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari :.a). Faktor Fisiologis seperti jasmanib). Faktor psikologis seperti perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, dan motif.Pandangan peserta didik tentang pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan kesabaran, kecermatan, serta ketelitian masih banyak ditemui, pandangan seperti ini yang mengakibatkan peserta didik menjadi pasif, takut dan malu mengungkapkan ide-ide.Hal ini disebabkan pembelajaran di kelas masih dominan menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan menjelaskan materi dipapan tulis. Dalam proses pembelajaran ini peran pendidik hanya mentransfer atau memindahkan ilmu pengetahuannya saja kepada peserta didik, dengan adanya perubahan dan perkembangan kurikulum pendididkan, seorang pendidik tidak lagi hanya mentransfer/penyampai ilmu pengetahuan semata, akan tetapi pendidik dituntut membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar peserta didik menjadi aktif dan tidak hanya sekedar mendengarkan, mencatat, dan menghafal materi pelajaran dan tanya jawab sehingga kurang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berinteraksi langsung. Selain itu pendidik tidak pernah memperhatikan konsep awal sehingga pendidik tidak akan berhasil menemukan konsep yang benar, bahkan dapat memunculkan sumber kesulitan selanjutnya, akibatnya berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar peserta didik.Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menilai output sudah sesuai dengan tujuan atau belum adalah prestasi belajar peserta didik. Karena prestasi mudah untuk dievaluasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2002:141) mengatakan, bahwa prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan. Prestasi belajar dijelaskan sebagai tingkat kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehingga untuk mencapai prestasi belajar yang baik, peserta didik harus berusaha belajar sungguh-sungguh, disiplin dalam mengikuti pelajaran, mengerjakan setiap tugas yang diberikan pendidik dan memiliki kemauan untuk belajar.Menurut hasil observasi awal peneliti ditemukan bahwa guru ekonomi di SMAN 2 Cikampek pada smester 1 hanya menggunakan pembelajaran konvensional berupa metode ceramah dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Banyak peserta didik yang merasa jenuh, bosan dan tidak mengerti dengan materi yang diajarkan. Dan bahkan banyak peserta didik yang ribut saat KBM. Akibatnya prestasi belajar peserta didik pun cenderung rendah. Dan pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai atau hasil belajar yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada pelajaran ekonomi.Berikut ini adalah rincian data nilai rata-rata ulangan harian :Tabel 1.1Rata-rata Nilai Ulangan Pelajaran EkonomiKelas X.8 Semester 1 SMAN 2 CikampekKelasNilai di bawah KKMNilai di atas KKMJumlah siswa

X 8231740

(Sumber : SMA Negeri 2 Cikampek)Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa cukup banyak peserta didik yang nilainya berada dibawah KKM, yaitu sebanyak 55% peserta didik atau sebesar 45% yang diatas KKMMelihat tersebut maka menurut guru mata pelajaran ekonomi perlu adanya perubahan dalam pembelajaran artinya diusahakan agar belajar itu lebih menarik dan membuat peserta didik belajar secara kreatif. Dari beberapa faktor tersebut guru mata pelajaran ekonomi tertarik pada faktor pendidik yang diantaranya meliputi model pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri adalah pendekatan yang digunakan dalam menyajikan atau menayampaikan materi pelajaran ekonomi. Kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang artinya penyelidikan, pertanyaan dan permintaan keterangan sesuatu.Menurut Hamalik (221:220) mengemukakan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada peserta didik dimana kelompok inkuiri mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural kelompok.Berdasarkan pendapat tersebut dapatlah dikatakan bahwa pada dasarnya model pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dan mendorong peserta didik untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam model inkuiri ini peserta didik terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan pendidik. Dengan demikian, peserta didik akan terbiasa bersikap ilmiah sehingga pembelajaran ekonomi akan terasa lebih bermakna.Pelaksanaan proses belajar mengajar akan lebih menarik apabila pendidik menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan konsep yang dipelajari. Dalam hal ini model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran inkuiri, tujuan utama dari model pembelajaran inkuiri ini adalah membantu peserta didik mengembangakan keterampilan intelektual dan keterampilan-keterampilan lainnya seperti mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya. Atas dasar itu penulis melakukan penelitian skripsi ini mengambil judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi SMA Negeri 2 Cikampek Kelas X Smester 2 )

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkn uraian pada latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:1. Bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012?2. Bagaimana prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dalam mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012 ?3. Seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012 ?

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian1.3.1 Tujuan PenelitianTujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012?2. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dalam mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012 ?3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012 ?

1.3.2 Kegunaan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis berharap agar setelah penelitian ini selesai dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan, yaitu :1. Secara TeoritisDari aspek teoritis, diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut mengenai model pembelajaran inkuiri dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi.2. Secara PraktisDari aspek praktis, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, sekolah dan guru.a. PenulisMenambah wawasan khususnya terhadap model pembelajaran inkuiri dan penyampaian materi pelajaran ekonomi.b. Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran dalam mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik khususnya mata pelajaran ekonomi di SMAN 2 Cikampek, bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas pembelajaran ekonomi pada kegiatan belajar mengajar.c. GuruGuru dapat mempertimbangkan model pembelajaran yang efektif yang mungkin dapat dilaksanakan dalm proses belajar mengajar.

1.4 Kerangka PemikiranDalam keseluruhan upaya pendidikan, proses belajar merupakan aktifitas yang paling penting, karena melalui proses itulah tujuan pendidikan akan dapat dicapai dalam bentuk perubahan prilaku atau pribadi peserta didik.Adapun pencapain perubahan diri peserta didik, tidak hanya dipengaruhi oleh unsur dari dalam dirinya sendiri, melainkan melibatkan lingkungan masyarakat. Dan unsur yang tidak kalah pentingnya adalah pendidik dan tujuan yang akan dicapai. Proses belajar merupakan merekontruksi pengetahuan secara menyeluruh melalui pengamatan panca indra, melakukan latihan-latihan yang disesuaikan dengan fungsi-fungsi yang ada dalam diri manusia sehingga peserta didik mampu membentuk pengetahuannya sendiri, membuat makna serta mencari kejelasan dari setiap pertanyaan atau kekurangan atas sesuatu.Strategi belajar dapat dikatakan sebagai keterampilan-keterampilan tertentu yang telah dikuasai oleh pendidik dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga merupakan suatu pola prilaku mengajar yang bertujuan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Model pembelajaran perlu dipahami pendidik agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya, model pembelajaran yang harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik karena masing-masing model memiliki tujuan, prinsip dan tekanan utama yang berbeda-beda.Pernyataan di atas menunjukan bahwa inti dari pola pikir yang baik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari situasi proses berpikir. Dengan demikian hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada peserta didik hendaknya diajarkan bagaimana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar dan memperoleh hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh pandangan baru, salah satu yang termasuk model pemrosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiri.

Sasaran pembelajaran yang dapat dicapai dengan penerapan inkuiri adalah : Sumber : http://sholehsmart.blogspot.comSasaran kognitif1. Memahami bidang khusus dari materi pelajaran2. Mengembangkan keterampilan proses sains3. Mengembangkan kemampuan bertanya, memecahkan masalah dan melakukan percobaan4. Menerapkan pengetahuan dalam situasi baru yang berbeda5. Mengevaluasi ide dan masalah baru6. Memperkuat keterampilan berpikir kritisSasaran efektif1. Mengembangkan minat terhadap pelajaran dan bidang ilmu2. Memperoleh apresiasi untuk pertimbangan dan etika yang relevan dengan ilmu bidang tertentu3. Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan menerapakan materi pengetahuan4. Meningkatkan intelektual dan integritas

Setiap pendidik selalu dihadapkan pada pertanyaan model pembelajaran yang digunakan untuk membantu peserta didik mempelajari konsep-konsep atau membantu peserta didik mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapakan.Jika model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan konsep materi yang akan disampaikan maka hasil yang diperoleh akan meningkatkan prestasi dalam belajar, hasil atau prestasi, belajar ditunjukkan adanya perubahan tingkah laku dalam diri peserta didik. Rendahnya hasil prestasi belajar peserta didik tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, presepsi peserta didik yang mengganggap bahwa mata pelajaran ekonomi itu sulit, dan proses pembelajaran di kelas yang kurang efektif. Berdasarkan kerangka pemikiran maka dibuat suatu gambaran kerangka penelitian sebagai berikut :

Faktor internal

Prestasi belajar

PBMsiswa

Faktor eksternal

Model pembelajaran

Guru

Media pembelajarankeluarga

dstmasyarakat

LingkunganGambar 1.1 Kerangka PenelitianSumber : Muhibbin Syah (2002:132)

Ruang Lingkup Penelitian

Variabel XVariabel Y

Gambar 1.2 Hubungan VariabelKeteranganVariabel X: Model pembelajaran inkuiriVariabel Y: Prestasi belajar siswa :Menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap prestasi belajar siswa

1.5 Asumsi dan Hipotesis1.5.1 AsumsiMenurut kamus besar Bahasa Indonesia, asumsi merupakan dugaan yang dijadikan dasar atau landasan berpikir berdasarkan sebuah dugaan yang dianggap benar. Asumsi menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2010:60) disebut juga anggapan dasar, yaitu merupakan titik pemikiran yang sebenarnya diterima oleh penyidik. Asumsi dapat berhubungan dengan syarat-syarat, kondisi dan tujuan yang memberikan hakikat dan arahan argumen di atas. Jadi, asumsi adalah titik tolak pemikiran yang dijadikan dasar penelitian. Penelitian perlu merumuskan asumsi, karena asumsi berpijak dengan kokoh bagi masalah yang diteliti. Dari penjelasan tersebut, maka penulis menetapkan asumsi sebagai berikut:1. Pendidik selama mengajar di kelas dianggap kompeten dan maksimal2. Kemampuan peserta didik dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar pada mata pelajaran ekonomi dianggap belum ada peningkatan yang positif dalam hal kognitif dan afektif.

1.5.2 HipotesisUntuk memberikan jawaban sementara terhadap pemaslahan dan penelitian yang kebenarannya akan dibutuhkan dan diuji melalui pengujian model dan analisa data yang diperoleh, kemudian maka diperlukan hipotesis.Dalam setiap penelitian ilmiah, seorang peneliti harus mengarahkan penelitiannya kepada hipotesis, karena hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya. Definisi hipotesis menurut Sugiyono (2003:39) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan pendidik berdasarkan fakta-fakta yang empiris yang di peroleh melalui data. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang sifatnya masih belum final karena harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.Berdasarkan rumusan permasalahan yang terdapat di atas maka hipotesis yang diajukan adalah Jika model pembelajaran inkuiri diterapkan sesuai dengan prosedur maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi (SMA Negeri 2 Cikampek Kelas X Smester 2 ).

1.6 Definisi OperasionalDefinisi operasional yang dipakai dalam penelitian ini adalah:1. Model Pembelajaran InkuiriMenurut Wina Sanjaya (2006:194) mengemukakan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan.2. Prestasi BelajarPengertian prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:787), bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh pendidik. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2002:141) mengatakan, bahwa prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan.Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah penggunaan metode pembelajaran dari pendidik saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Jika seorang pendidik menggunakan pembelajaran konvensional seperti metode ceramah akan mengakibatkan peserta didik jenuh dan tidak aktif dalam KBM dan akibatnya pun prestasi belajarnya akan cenderung rendah. Dari hasil observasi awal ditemukan pada waktu smester 1 bahwa guru pelajaran ekonomi di SMAN 2 Cikampek hanya menggunakan pembelajaran konvensional, yaitu berupa metode ceramah dalam dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Akibatnya prestasi belajar peserta didik pun cenderung rendah. Untuk mengatasai masalah tersebut, dalam pembelajaran ekonomi harus digunakan metode pembelajaran yang sesuai, agar prestasi belajar ekonomi peserta didik meningkat. Salah satu metode belajar yang menarik menurut guru mata pelajaran ekonomi yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dalam mata pelajaran ekonomi.

1

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan penarikankesimpulan melalui analisis statistik. Penelitian korelasi digunakan untukmengetahui sejauh mana variasi-variasi pada variabel bebas mempunyaihubungan dengan variabel terikat. Penelitian ini dirancang untukmengetahui hubungan variabel bebas yaitu lingkungan keluarga dansekolah dengan variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa.

B. Desain PenelitianDesain penelitian dalam penelitian ini untuk korelasi antaravariabel bebas yaitu lingkungan keluarga (X1) dan lingkungan sekolah (X2),dan variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa (Y) disajikanseperti gambar di bawah ini:

X1

Y

X2

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat (Y)

C. Variabel PenelitianVariabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel,dimana variabel-variabel tersebut adalah:

X1X2

: Lingkungan Keluarga: Lingkungan Sekolah

Y : Prestasi Belajar Matematika SiswaBerdasarkan keterangan di atas yang menjadi variabel bebas dalampenelitian ini adalah lingkungan keluarga (X1) dan lingkungan sekolah (X2),sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika siswa (Y).

29

30

D. Definisi OperasionalDefinisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Lingkungan KeluargaLingkungan keluarga adalah jumlah semua benda hidup dan matiserta seluruh kondisi yang ada di dalam kelompok sosial kecil tersebut,yang terdiri atas ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosialkarena adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Skalalingkungan keluarga berdasarkan aspek lingkungan keluarga adalah (1)cara orangtua mendidik; (2) relasi antar anggota keluarga; (3) suasanarumah; (4) keadaan ekonomi; dan (5) fasilitas belajar. Kategori untuklingkungan keluarga dibagi menjadi empat yaitu sangat baik, baik,kurang, dan sangat kurang.

2. Lingkungan SekolahLingkungan sekolah adalah tempat seorang siswa dalammenjalankan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmupengetahuan, perubahan sikap, dan keterampilan hidup baik di dalamkelas maupun diluar kelas dengan mengikuti dan menaati peraturandalam sistematika pendidikan yang telah ditetapkan. Skala lingkungansekolah berdasarkan aspek lingkungan sekolah adalah (1) metodepembelajaran; (2) kurikulum; (3) relasi guru dengan siswa; (4) relasisiswa dengan siswa; (5) disiplin sekolah; (6) fasilitas sekolah. Kategoriuntuk lingkungan sekolah dibagi menjadi empat yaitu sangat baik, baik,kurang , dan sangat kurang.

3. Prestasi Belajar MatematikaPrestasi belajar matematika adalah hasil belajar maksimal yangdicapai oleh seseorang melalui proses aktif dalam memahami danmenguasai matematika serta aplikasinya dalam penyelesaian masalahdan untuk mengetahui besarnya penguasaannya diperlukan suatu tes.Prestasi belajar matematika diambil dari nilai ulangan tengah semesterII kelas VIII A, VIII B, dan VIII C. Prestasi belajar matematika ditentukanberdasarkan skor kasar yang diperoleh siswa dari hasil ulangan tengahsemester II dengan rentang 0 sampai dengan 100. Semakin tinggi skoryang diperoleh seseorang siswa berarti semakin baik prestasinya.

E. Lokasi dan Agenda PenelitianPenelitian yang berjudul Hubungan Lingkungan Keluarga danSekolah dengan Prestasi Belajar Matematika ini bertempat di SMP KristenSatya Wacana Salatiga tepatnya di Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga.Pelaksanaan penelitian dilakukan di lokasi ini karena berkaitan dengan letaksekolah yang cukup jauh dari keramaian. Letak sekolah yang seperti inimerupakan tempat yang ideal bagi proses belajar mengajar yang secara

31

teori dapat mendukung proses belajar mengajar dan bagi pencapaianprestasi belajar yang baik bagi siswa. Selain itu lingkungan dan kondisikeluarga dari para siswa yang sebagaian termasuk dalam kelas ekonomi keatas yang sangat menarik untuk diteliti terkait dengan prestasi belajarsiswa. Adapun agenda penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Agenda Penelitian

F. Populasi dan Sampel

1.

2.

PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMPKristen Satya Wacana Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013 yangberjumlah 75 siswa.Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian iniadalah total sampling yang berarti semua anggota populasi menjadisampel penelitian. Arikunto (2010) mengemukakan bahwa apabilasubyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua.Sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswakelas VIII SMP Kristen Satya Wacana yang berjumlah 75siswa.

G. Teknik Pengumpulan DataKegiatan pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalampenelitian. Kegiatan mengumpulkan data merupakan kegiatan mengamativariabel yang akan diteliti. Adapun langkah-langkah dan teknik yangdigunakan adalah sebagai berikut:1. Teknik AngketAngket dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari data primerpenelitian, yaitu untuk mengetahui lingkungan keluarga dan sekolahsiswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana. Angket disebarkan kepadapara siswa sebagai responden penelitian.2. Teknik DokumentasiDokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dariberbagai sumber. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari nilaiujian tengah semester II siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana.Hari/TanggalPenelitianKegiatanRabu, 13 Maret 2013Ijin Penelitian ke SMP Kristen Satya Wacana SalatigaSelasa, 26 Maret 2013ObservasiRabu, 27 Maret 2013Konsultasi angket yang pertama dengan guru pamongRabu, 8 Mei 2013Konsultasi angket yang kedua dengan guru pamongKamis, 9 Mei 2013Menyebar instrumen angket

32

Teknik ini digunakan untuk mendukung penelitian dalam pengumpulandata yang lebih akurat.

H. Instrumen Penelitian1. Angket (kuesioner)Instrumen berupa angket digunakan untuk mengetahui tentanglingkungan keluarga dan sekolah. Jenis angket yang digunakan adalahjenis angket tertutup sehingga responden tinggal memilih jawabanyang disediakan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalahskala Likert. Adapun pemberian skor terhadap jawaban dari beberapapernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert

Berikut ini akan dijabarkan aspek, butir soal, dan jumlah soalpernyataan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Lingkungan KeluargaAspekJumlahItemNomor ItemButir SoalAspekJumlahItemNomor ItemFavorabelUnfavorabelCara orangtuamendidik41, 2, 3, 42, 31, 4Relasi antaranggota keluarga65, 6, 7, 8, 9,105, 6, 7, 9,108Suasana rumah311, 12, 1311, 1213Keadaan ekonomi214, 151415Fasilitas belajar516, 17, 18,19, 2017, 18,19, 2016

Alternatif JawabanSkor untukpernyataanAlternatif JawabanPositifNegatifSelalu (SL)41Sering (SR)32Kadang-kadang (KD)23Tidak Pernah (TP)14

33

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Lingkungan Sekolah

Tabel 3.5 Instrumen Lingkungan KeluargaVariabelIndikatorIndikator EmpirisFavorableUnfavorableJumlahLingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua melarang sayadalam mengembangkanpotensi pada pelajaranmatematika14Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua mewajibkansaya untuk belajardirumah minimal 2 jamper hari24Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua menegur jikasaya tidak belajar34Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua melarang sayajikaberteman dengan anakyangtidak pandai matematika44Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.RelasiantaranggotakeluargaKetika saya mengalamikesulitan dalampelajaran orangtua maumembantu56Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.RelasiantaranggotakeluargaJika saya sedang belajarmatematika, orangtuatidak mengganggu66Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.RelasiantaranggotakeluargaKetika saya sedangbelajar , semua anggotakeluarga tidakmenyalakan TV76

AspekJumlahItemNomorItemButir SoalAspekJumlahItemNomorItemFavorabelUnfavorabelMetodepembelajaran41, 2, 3,41, 2, 34Kurikulum25, 665Relasi gurudengan siswa57, 8, 9,10, 117, 8, 9, 1110Relasi siswadengan siswa312, 13,141213, 14Disiplin sekolah415, 16,17, 1815, 17, 1816Fasilitas sekolah219, 2019, 20-

34Ketika hasil nilaimatematika saya jelek,saya tidak pernahmemberitahu orangtua8Orangtua mendampingisaya ketika belajar9Setiap pulang sekolah ,orangtua menanyakankesulitan yang sayahadapi10SuasanarumahRumahyang bersih dansehat dapat mendukungkeberhasilan dalambelajarku113SuasanarumahTempat belajarku rapisehingga akubersemangat untukbelajar123SuasanarumahKondisi rumahku tidaknyaman sehingga sayamalas belajar133KeadaanekonomiKebutuhan pangankeluarga saya tercukupisehingga membantusaya dalam meraihprestasi belajarmatematika142KeadaanekonomiUntuk membeli LKS, sayaharus membayar denganuang saku sendiri152FasilitasbelajarOrangtua saya tidakpernah membelikanbuku reverensi pelajaransekolah165FasilitasbelajarOrangtua sayamenyediakan fasilitaspenunjang pelajaranmatematika (penggaris,jangka, busur,kalkulator,dll)175FasilitasbelajarLampu belajar sayasangat terang sehinggajelas dalam membacabuku-buku pelajaran185FasilitasbelajarRuang belajarku luassehingga bisa digunakanuntuk belajar kelompok195

35

Tabel 3.6 Instrumen Lingkungan SekolahKonsepIndikatorIndikator EmpirisFavorableUnfavorableJumlahLingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.MetodelpembelajaranCara guru menerangkanmateri pembelajaranmatematika mudah sayapahami14Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.MetodelpembelajaranCara guru menerangkanpelajaran sangatmenarik sehingga sayadan siswa yang lain aktifdan tidak merasa bosan24Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.MetodelpembelajaranCara guru saya dalammenerangkan materipelajaran diselingidengan humor34Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.MetodelpembelajaranKetika guru menjelaskanmateri pelajaran, sayadan siswa yang lainhanya disuruh mencatatsaja44Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.KurikulumGuru matematika sayaterlalu cepat dalammenerangkan bahanpelajaran matematikasehingga saya tidakpaham52Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.KurikulumDengan mempelajarimatematika, saya dapatmemecahkan masalahsecara cepat dan tepat62Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.RelasigurudengansiswaHubungan saya denganguru di sekolah terjalindengan baik75Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap, danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar kelasdenganmengikutidan menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang telahditetapkan.RelasigurudengansiswaGuru-guru disekolahsaya tidak galak,sehingga jika ada materiyang kurang paham85

dengan teman sekolahOrangtua sayamenyediakan aksesinternet yang siapdigunakan setiap saatjika saya mendapat tugasmatematika dari guru20

36saya berani bertanyaSaya sangat akrabdengan gurumatematika sehinggasaya sangat menyukaipelajaran matematika9Saya tidak pernahbertanya kepada gurujika ada kesulitan dalampelajaran10Guru memberitambahan jam pelajaranbagi teman satu kelassaya yang lemah11RelasisiswadengansiswaUntuk mendalami setiappelajaran, saya danteman yang lain belajarsecara kelompok123RelasisiswadengansiswaSaya tidak maumembantu teman yangmengalami kesulitandalam pelajaranmatematika133RelasisiswadengansiswaKetika ulanganmatematika, sayamembantu teman yangkesulitan mengerjakansoal143DisilpinsekolahGuru menegur sayaketika terlambatmengikuti pelajaran154Ketika saya tidakmengerjakan PR, gurumemberi sanksi kepadasaya164Setiap kali ulangan,guru melarang saya dansiswa yang lain untukmembawa alat bantu174Hampir setiap minggutidak ada jam kosongpada waktu pelajaran dikelas saya184Setiap saya butuh bukureverensimatematikasaya bisamendapatkannya di192

37

2. DokumentasiDokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama-namasiswa yang akan menjadi sampel dalam penelitian, memperoleh datapekerjaan orangtua siswa dan untuk memperoleh data mengenaiprestasi belajar siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatigayang diambil dari nilai ujian tengah semester II pada mata pelajaranmatematika.

I.

Validitas dan Reliabilitas1. Uji ValiditasValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkatkevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakanvalid apabila instrumen tersebut mempunyai validitas yang tinggi.Begitu pula sebaliknya, suatu instrumen dikatakan tidak valid apabilamemiliki validitas yang rendah. Analisis tingkat validitas angket dalampenelitian ini menggunakan corrected item total correlasion denganmetode Pearson Product Moment. Pengujian validitas dalampenelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu softwareSPSS 16.0 for Windows.Kriteria penentuan validitas instrumen yang dipakai dalampenelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto (2002) yaitu itemintrumen dikatakan valid jika koefisien item teruji memiliki batasbawah 0,200, atau dengan kata lain rxy 0,200. Kriteria validitasinstrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.7 Kriteria Validitas Butir Instrumen

2. Analisis ValiditasUji coba instrument angket dilakukan pada siswa SMPN 1 Kedungkelas VIII B dan VIII D yang berjumlah 57 siswa. Data yang diperolehdari uji coba instrument angket dianalisis dengan bantuan programSPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan output SPSS dapat disimpulkanperpustakaan sekolahDi ruang laboratoriumsekolah saya tersediaberbagai alat peragamatematika20

Koefisien ValiditasKriteria0.800 rxy < 1.00Sangat Tinggi0.600 rxy < 0.800Tinggi0.400 rxy < 0.600Cukup0.200 rxy< 0.400Rendahrxy< 0.200Sangat Rendah (tidak valid)

38

bahwa instrumen lingkungan keluarga sebanyak 20 pernyataandiperoleh 16 butir valid, sedangkan untuk instrument lingkungansekolah sebanyak 20 pernyataan diperoleh 15 butir valid dan 5 butirtidak valid. Dibawah ini ditampilkan table mengenai hasil validitasangket lingkungan keluarga dan sekolah dengan prestasi belajarmatematika.

Tabel 3.8 Validitas Hasil Uji Instrumen Lingkungan Keluarga

Tabel 3.9 Validitas Hasil Uji Instrumen Lingkungan Sekolah

Berdasarkan analisis uji instrumen angket yang telah dilakukan,maka butir angket lingkungan keluarga dengan prestasi belajarmatematika yang dapat digunakan adalah butir pernyataan nomor 1,2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20. Sedangkan untukbutir angket lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematikayang dapat digunakan adalah butir pernyataan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7,NoAspekButir SoalValidTidakValidNoAspekFavorabelUnfavorabelValidTidakValid1.Metodepembelajaran1, 2, 341, 2, 342.Kurikulum655, 6-3.Relasi guru dengansiswa7, 8, 9,11107, 8, 9,11104.Relasi siswadengan siswa1213, 1412, 14135.Disiplin sekolah15, 17,181617, 1815, 166.Fasilitas sekolah19, 2019, 20-

NoAspekButir SoalValidTidakValidNoAspekFavorabelUnfavorabelValidTidakValid1.Cara orangtuamendidik2, 31, 41, 2, 342.Relasi antaranggota keluarga5, 6, 7,9, 1085, 6, 9, 107, 83.Suasana rumah11, 121311, 12, 13-4.Keadaan ekonomi141514155.Fasilitas belajar17, 18,19, 201616, 17, 18,19, 20-

39

8, 9, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 20. Butir-butir pernyataan tersebutmemenuhi kriteria valid.

3.

4.

Uji ReliabilitasReliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat keajegan atautepatnya suatu angket. Angket dinyatakan reliabel jika alat tersebutdikenakan kepada kelompok responden yang sama. Uji reliabilitas alatukur dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach melaluipengolahan komputer program SPSS 16.0 for Windows.Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas dalampenelitian ini menggunakan pedoman dari Budi (2006) yang dapatdilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Nilai Alpha

Analisis Uji ReliabilitasBerdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakanCronbachs Alpha instrumen angket lingkungan keluarga dengan 16item valid diperoleh koefisien sebesar 0,854 yang menunjukkanbahwa instrumen tersebut termasuk dalam kriteria sangat reliabel.Sedangkan untuk instrumen lingkungan sekolah dengan 15 item validmenunjukkan koefisien Cronbachs Alpha sebesar 0,855 yangmenunjukkan bahwa instrumen termasuk dalam kriteria sangatreliabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen lingkungankeluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika memilikireliabilitas yang baik.

J.

Analisis DataAnalisis data dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Gandadimana harus dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya melaluikorelasi Pearson Product Moment. Penelitian ini menggunakan statistikparametrik sehingga sebelum analisis data dilakukan uji prasyarat terlebihdahulu. Uji prasyarat untuk Pearson Product Moment terdiri dari ujinormalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov untukmengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidakdan juga dilakukan uji linearitas untuk mengetahui apakah data tersebutKoefisien ReliabilitasKriteria0.800 < 1.00Sangat Reliabel0.600 < 0.800Reliabel0.400 < 0.600Cukup Reliabel0.200 < 0.400Agak Reliabel < 0.200Kurang Reliabel

40

linear. Uji hipotesis juga dilakukan untuk melihat seberapa kuat hubunganantara variabel independen dan variabel dependen. Uji hipotesis yangpertama adalah untuk mengetahui hubungan yang positif signifikan antaralingkungan keluarga dengan prestasi belajar matematika. Hipotesis keduauntuk mengetahui hubungan yang positif signifikan antara lingkungansekolah dengan prestasi belajar matematika. Hipotesis yang terakhir adalahuntuk mengetahui hubungan yang positif signifikan antara lingkungankeluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika. Adapunpengujian uji hipotesis tersebut didasarkan pada hipotesis sebagai berikut.Ha : > 0 : ada hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga dansekolah dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIISMP Kristen Satya Wacana Salatiga.HO : 0: tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan keluargadan sekolah dengan prestasi belajar matematika siswa kelasVIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga.Guna menerima atau menolak hipotesis dapat dilihat dari kriteriapengujian hipotesis. Jika rhit > rtab maka Ho ditolak dan Ha diterima,sebaliknya apabila rhit rtab maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkanuntuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yangditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman padaketentuan yang tertera pada Tabel 3.11 sebagai berikut.

Tabel 3.11 Pedoman Koefisien KorelasiInterval KoefisienTingkat Hubungan0,00 0,199Sangat Rendah0,20 0,399Rendah0,40 0,599Sedang0,60 0,799Kuat0,80 1,000Sangat Kuat