pengaruh asset intensity dan employee intensity terhadap...

55
1 PENDAHULUAN Dalam mengambil keputusan, seorang manajer harus mengetahui tentang perilaku biaya. Apabila manajer mengetahui konsep biaya maka akan mampu mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya dalam pengelolaan sumber daya perusahaan (Persada, 2006). Berdasarkan perilakunya biaya terdiri dari biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi-variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang totalnya berhubungan dengan perubahan input atau output secara proporsional, sedangkan total biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan input atau output dan biaya semi-variabel merupakan biaya yang totalnya dipengaruhi oleh volume sumber daya tapi tidak proporsional (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Namun terdapat temuan bahwa biaya meningkat lebih tinggi saat volume aktivitas meningkat dibanding penurunan biaya saat aktivitas menurun, perilaku tersebut disebut perilaku Sticky cost (Cooper dan Kaplan, 1998). Biaya disebut sticky ketika kenaikan biaya yang disebabkan oleh penambahan volume lebih besar dibandingkan penurunan biaya yang disebabkan penurunan volume (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Anderson et al. (2003) menguatkan hal yang sama bahwa sticky cost adalah peningkatan biaya lebih tinggi ketika penjualan naik daripada penurunan biaya saat penjualan turun. Beberapa penelitian membuktikan adanya sticky cost di beberapa negara. Porporato dan Werbin (2010) meneliti adanya indikasi perilaku sticky cost pada bank-bank di Amerika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi sticky cost

Upload: phamdung

Post on 14-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

1

PENDAHULUAN

Dalam mengambil keputusan, seorang manajer harus mengetahui tentang

perilaku biaya. Apabila manajer mengetahui konsep biaya maka akan mampu

mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya dalam pengelolaan sumber

daya perusahaan (Persada, 2006). Berdasarkan perilakunya biaya terdiri dari biaya

variabel, biaya tetap dan biaya semi-variabel. Biaya variabel merupakan biaya

yang totalnya berhubungan dengan perubahan input atau output secara

proporsional, sedangkan total biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan input

atau output dan biaya semi-variabel merupakan biaya yang totalnya dipengaruhi

oleh volume sumber daya tapi tidak proporsional (Windyastuti dan Biyanto,

2005).

Namun terdapat temuan bahwa biaya meningkat lebih tinggi saat volume

aktivitas meningkat dibanding penurunan biaya saat aktivitas menurun, perilaku

tersebut disebut perilaku Sticky cost (Cooper dan Kaplan, 1998). Biaya disebut

sticky ketika kenaikan biaya yang disebabkan oleh penambahan volume lebih

besar dibandingkan penurunan biaya yang disebabkan penurunan volume

(Windyastuti dan Biyanto, 2005). Anderson et al. (2003) menguatkan hal yang

sama bahwa sticky cost adalah peningkatan biaya lebih tinggi ketika penjualan

naik daripada penurunan biaya saat penjualan turun.

Beberapa penelitian membuktikan adanya sticky cost di beberapa negara.

Porporato dan Werbin (2010) meneliti adanya indikasi perilaku sticky cost pada

bank-bank di Amerika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi sticky cost

Page 2: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

2

pada bank di Argentina, Brazil dan Canada. Dan menghasilkan kesimpulan biaya

penjualan, administrasi dan umum meningkat sebesar 0,60 persen di Argentina,

0,82 persen di Brazil, dan 0,94 persen di Canada setiap satu persen kenaikan

volume aktivitas dan menurun sebesar 0,38 persen di Argentina, 0,48 persen di

Brazil dan 0,94 persen di Canada setiap satu persen penurunan volume aktivitas

hal ini mengindikasikan adanya perilaku sticky cost pada bank-bank di Amerika.

Medeiros dan Costa (2005) menemukan indikasi adanya sticky cost pada

perusahaan-perusahaan di Brazil dan menemukan bahwa pada biaya penjualan,

administrasi dan umum meningkat 0,5 persen per kenaikan satu persen dalam

penjualan, namun menurun hanya 0,32 persen per penurunan satu persen dalam

penjualan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perilaku sticky cost pada

perusahaan-perusahaan di Brazil.

Teruya et al. (2010) menemukan adanya indikasi perilaku sticky cost pada

biaya penjualan, administrasi dan umum pada perusahan-perusahan di Jepang.

Penelitian ini menggunakan sampel semua perusahaan yang terdaftar pada Tokyo

Stock Exchange dari tahun 1975-2000.

Pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Thailand Pichetkun dan

Panmanee (2012) melakukan penelitian tentang determinan dari perilaku sticky

cost dengan menggunakan adjustment cost theory, agency cost theory, political

cost theory dan corporate governance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

rasio-rasio pada adjustment cost theory yaitu asset intensity, employee intensity,

stock intensity, equity intensity dan capital intensity dan rasio-rasio pada agency

Page 3: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

3

cost theory yaitu risk (BETA), concentration /rate (COMPETE), tax ratio secara

bersamaan berhubungan secara positif dengan tingkat sticky cost, sedangkan

political cost theory dan corporate governance berhubungan secara negatif

dengan tingkat sticky cost.

Windyastuti dan Biyanto (2005) menganalisis stickiness pada biaya

penjualan, administrasi dan umum pada penjualan bersih dengan menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dari tahun

1998-2004. Penelitian ini menemukan bahwa biaya pemasaran, administrasi dan

umum naik sebesar 0,68 persen per satu persen kenaikan volume, tetapi menurun

hanya 0,08 persen per satu persen penurunan volume. Selain itu juga menemukan

bahwa tingkat sticky cost meningkat sesuai dengan peningkatan asset intensity

tetapi menurun bersamaan dengan employee intensity.

Penelitian yang dilakukan oleh Pitchekun dan Panmanee (2012), Anderson

et al. (2003), Calleja et al. (2005), Weiss (2010), Yasukata dan Kajiwara (2011)

mengunakan pendekatan adjustment cost theory untuk melihat perilaku sticky

cost. Teori ini menyatakan bila manajer melakukan adjustment cost sesegera

mungkin setelah terjadinya ketidaksesuaian antara rencana dan aktualisasi, maka

sticky cost tidak akan terjadi. Sebagai ilustrasi setiap tahun manajer membuat

anggaran, yaitu anggaran penjualan dan anggaran produksi, lalu anggaran dilihat

berjalan atau tidak. Apabila dalam realisasinya tidak sesuai dengan yang

dianggarkan manajer akan mengambil keputusan. Jika manajer optimis, manajer

akan mempertahankan utilization maka biaya akan membengkak dan sticky cost

terjadi, sedangkan jika manajer pesimis manajer akan menyesuaikan utilization

Page 4: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

4

sehingga biaya dapat disesuaikan dan sticky cost tidak terjadi. Sehingga penelitian

ini akan mencoba melihat pengaruh dari asset intensity dan employee intensity

terhadap sticky cost pada sektor manufaktur di Indonesia. Alasan pemilihan sektor

manufakturdi Indonesia karena Hidayatullah et al (2011), Windyastuti dan

Biyanto (2005) menemukan adanya indikasi perilaku sticky cost pada sektor

manufaktur di Indonesia. Selain itu dikarenakan pemilihan periode 2009-2012

untuk mendapatkan data terbaru.

Penelitian ini akan mencoba menjawab rumusan masalah apakah asset

intensity dan employee intensity mempengaruhi sticky cost? Manfaat penelitian ini

adalah bisa menjadi saran bagi perusahaan yang memiliki kondisi-kondisi tertentu

yang mengakibatkan sticky cost menjadi tinggi, sebab sticky cost memberikan

dampak negatif bagi perusahaan yaitu mengurangi laba (Anderson et al, 2006 dan

Weiss, 2010) dan menjadikan pertimbangan bagi investor untuk memilih

perusahaan yang tidak beresiko memiliki tingkat sticky cost yang tinggi melihat

dari rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian.

Page 5: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

5

TINJAUAN PUSTAKA

Sticky Cost

Sticky cost pertama kali ditemukan oleh Malcolm pada tahun 1991.

Beberapa biaya cenderung mempunyai karakter tidak sebanding dengan

perubahan aktivitasnya. Jadi biaya ini cenderung kaku dan melekat karena adanya

fix cost yang terlalu tinggi, bahkan jika aktivitas menurun, oleh karena itu biaya

tersebut diberi label “sticky cost”. Penelitian Anderson et al. (2003) menemukan

sticky cost adalah biaya yang meningkat lebih tinggi ketika volume penjualan naik

daripada saat volume penjualan turun pada proporsi yang sama. Sticky cost terjadi

karena ketidakseimbangan penyesuaian sumberdaya yaitu lebih lambat dalam

proses penyesuaian yang menurun dibanding proses penyesuaian yang meningkat.

Selain itu manajer cenderung memilih tetap mempertahankan sumberdaya yang

tidak terpakai daripada melakukan pengurangan sumberdaya ketika penjualan

menurun.

Alasan utama bagi keberadaan sticky cost adalah ketidakpastian tentang

permintaan masa depan dari produk yang dijual oleh perusahaan yang

mengakibatkan manajer cenderung memilih tetap mempertahankan sumberdaya

yang tidak terpakai daripada melakukan pengurangan sumberdaya ketika

penjualan menurun. Namun sebaliknya, jika manajer memilih untuk

menyesuaikan biaya maka sticky cost tidak akan terjadi (Anderson et al., 2003).

Keputusan manajer tersebut adalah keputusan yang disengaja berdasarkan alasan

yang subjektif yaitu prospek peningkatan penjualan di masa mendatang, hal ini

Page 6: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

6

menyebabkan sticky cost. Ini dibuktikan oleh Yasukata dan Kajiwara (2011)

dengan menggunakan menggunakan The Deliberate Decision Theory dan Cost

Adjustment Delay Theory. The Deliberate Decision Theory menyebutkan bahwa

sticky cost terjadi akibat keputusan yang disengaja oleh manajer, sedangkan Cost

Adjustment Delay Theory menjelaskan bahwa perilaku sticky cost terjadi akibat

keputusan manajer yang menunda penyesuaian biaya.

Ada beberapa penelitian yang menguji apa saja yang mempengaruhi

perilaku sticky cost. Canon (2011) menyatakan bahwa sticky cost muncul karena

marginal cost penambahan kapasitas saat permintaan meningkat lebih besar dari

marginal benefit dari pengurangan kapasitas saat permintaan menurun. Pichetkun

dan Panmanee (2012) menyatakan bahwa rasio-rasio pada adjustment cost theory

dan agency cost theory mempengaruhi tingkat sticky cost.

Adjustment CostTheory

Adjutment cost theory diperkenalkan oleh Lucas (1967). Ketika terjadi

keadaan yang tidak terduga, perusahaan tidak dapat mengubah tingkat faktor

produksi secara tiba-tiba tanpa adanya penyesuaian biaya (cost of adjustment).

Maka dari itu mengubah level produksi memerlukan biaya. Adjustment cost

terjadi karena ketidaksesuaian antara biaya yang direncanakan dengan biaya yang

terjadi akibat perubahan volume. Banyak penelitian yang diadaptasi dari konsep

ini seperti mengubah investment atau capital (Mortensen, 1973; Epstien & Denny,

1986; Cooper & Haltiwanger, 2006; Groth & Khan, 2010), mengubah tenaga

Page 7: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

7

kerja (Leitao, 2011; Nakamura, 1993) dan mengubah tingkat inventories

(Danziger, 2008).

Adjustment cost disajikan secara implisit pada laporan keuangan, ini

berarti adjustment cost tidak dilaporkan dan diukur pada akun pendapatan maupun

beban (Hamermesh & Pfann, 1996). Jika manajer ingin menaikkan atau

menurunkan utilization, adjustment cost akan terjadi.

Penelitian sebelumnya pada cost on stickiness(Anderson et al., 2003;

Subramaniam & Weidenmier, 2003; Medeiros & Costa, 2004; Yang et al., 2005;

Anderson, Chen, & Young, 2005) menggunakan intensity of total assets dan

intensity of employees sebagai proxy dari adjustment cost. Untuk mendukung ini,

penelitian-penelitian tersebut mengindikasikan bahwa sticky cost dipengaruhi oleh

intensity of asset dan intensity of employees.

Sticky Cost Pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum

Banyak penelitian terdahulu yang menggunakan penjualan bersih sebagai

proxy dari volume penjualan, karena volume penjualan tidak dapat diamati secara

langsung. Perilaku biaya pada biaya penjualan, administrasi dan umum dapat

dipelajari dengan menghubungkan aktivitas penjualan karena volume penjualan

mempengaruhi beberapa komponen biaya administrasi dan umum (Cooper dan

Kaplan, 1998).

Biaya penjualan, administrasi dan umum memiliki komponen fix dan

komponen variabel maka biaya ini memiliki sifat semi variabel. Biaya

administrasi dan umum menjadi sticky ketika besarnya biaya administrasi dan

Page 8: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

8

umum meningkat lebih tinggi ketika volume penjualan naik dibandingkan

besarnya biaya administrasi dan umum yang menurun ketika volume penjualan

menurun (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Stickiness pada biaya penjualan,

administrasi dan umum terjadi jika manajer memutuskan untuk menahan

sumberdaya yang tidak terpakai daripada melakukan adjustment cost ketika

volume mengalami penurunan oleh karena itu manager mugkin ragu untuk

mengurangi utilization ketika penjualan menurun maka biaya penjualan,

administrasi dan umum akan naik karena tidak segera disesuaikan (Anderson et

al. 2003).

H1 : Peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum lebih tinggi pada saat

penjualan naik dibandingkan penurunan biaya pada saat penjualan menurun.

Sticky Cost dan Asset Intensity

Asset intensity adalah rasio total aset terhadap penjualan bersih. Asset

intensity diukur dari total aset/penjualan (Pichetkun dan Panmanee, 2012).

Gambaran logis tentang indikasi sticky cost pada asset intensity, ketika penjualan

mengalami peningkatan, maka perusahaan harus membeli sebuah mesin lagi

untuk menyesuaikan peningkatan penjualan tersebut (Windyastuti dan Biyanto

2005). Misalnya perusahaan mempunyai sebuah mesin dengan kapasitas produksi

sebesar 250.000 unit setiap satu periode dengan biaya perawatan dan depresiasi

sebesar Rp.2.000.000,00. Pada saat penjualan mengalami peningkatan sebesar 50

persen atau sebesar 125.000 unit, perusahaan akan membeli satu buah mesin lagi.

Sehingga biaya perawatan dan depresiasi akan ikut meningkat menjadi

Page 9: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

9

Rp.4.000.000. Namun saat penjualan menurun sebesar 50 persen atau 125.000

unit, perusahaan tidak akan mengurangi mesin karena manajer berpikir pada

periode yang akan datang akan terjadi peningkatan penjualan, sehingga

perusahaan tidak harus membeli mesin lagi karena biaya pengadaan mesin ini

mahal. Maka, walaupun terjadi penurunan penjualan manajer akan

mempertahankan mesin tersebut dan tetap menanggung biaya perawatan dan

depresiasi sebesar Rp 4.000.000,00 dengan kapasitas yang belum tentu digunakan.

Ini menunjukkan adanya indikasi sticky cost, ketika penjualan naik biaya

perawatan dan depresiasi akan meningkat, sedangkan saat penjualan menurun

biaya tersebut tidak ikut menurun (Windyastuti dan Biyanto, 2005).

Karena biaya perawatan dan depresiasi termasuk dalam komponen biaya

penjualan, administrasi dan umum, maka semakin tinggi asset intensity maka

sticky cost juga akan tinggi. Sehingga peningkatan biaya penjualan, administrasi

dan umum sesuai dengan peningkatan asset intensity (Nugroho dan Endarwati,

2013).

H2a : Peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai

dengan peningkatan asset intensity perusahaan.

Sticky Cost dan Employee Intensity

Employee intensity adalah rasio jumlah karyawan terhadap penjualan

bersih. Employee intensity diukur dari jumlah karyawan/penjualan (Pichetkun dan

Panmanee, 2012). Biaya gaji dan upah termasuk dalam komponen biaya

penjualan, administrasi dan umum, sehingga penjualan mempengaruhi biaya gaji.

Page 10: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

10

Ketika penjualan menurun, perusahaan harus tetap menanggung biaya gaji.

Menghentikan tenaga kerja adalah mahal karena perusahaan harus membayar

biaya pesangon. Perusahaan akan kehilangan investasi yang spesifik ketika

pekerja diberhentikan saat penjualan menurun dan menambah karyawan saat

penjualan meningkat. Sehingga biaya gaji bersifat sticky (Windyastuti dan

Biyanto, 2005). Namun bila manajer mengambil keputusan untuk melakukan

adjustment terhadap biaya gaji dengan kata lain manajer melakukan pemutusan

hubungan kerja maka sticky cost tidak terjadi (Anderson et al, 2003).

H2b : Peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai

dengan peningkatan employee intensity perusahaan.

Page 11: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

11

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan adalah perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-

2012. Data yang diambil adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi

Indonesia Derivatif Exchange. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

biaya penjualan, administrasi dan umum, pendapatan penjualan bersih, aset bersih

dan jumlah tenaga kerja yang diambil dari laporan keuangan dan laporan tahunan

(annual report). Pengambilan data dengan metode purposive sampling yaitu

dengan kriteria perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2009-2012 dan biaya penjualan,administrasi dan umum tidak melebihi penjualan

bersih .

Metode Analisis

Model untuk melihat sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan

umum pertama kali diciptakan oleh Anderson et al. (2003). Model ini digunakan

pula oleh Windyastuti dan Biyanto (2005), Hidayatullah et al.(2011),

Subramanian dan Weidenmier (2003) dan menemukan indikasi adanya sticky cost.

Oleh sebab itu peneliti menggunakan model yang sama dengan Anderson et

al.(2003). Interaksi antara variabel Decreased Dummy (DECRDUM) mengambil

nilai 1 jika penjualan menurun antara periode t-1 dan t, dan 0 jika sebaliknya

Page 12: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

12

(Hidayatullah et al. 2011). Dikarenakan model diuji dengan regresi berganda

sehingga harus memenuhi uji asumsi klasik.

Pengujian Hipotesis 1 :

Log[PA&Ui,t/PA&Ui,t1]=β0+β1[Salesi,t/Salesi,t1]+β2*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Sal

esi,t-1]+ε i,t

model dimana:

PA&Ui,t = Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum perusahaan i pada

periode t-1

PA&Ui,t-1 = Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum perusahaan i pada

periode t-1

Salesi,t = Penjualan bersih pada periode t

Salesi,t-1 = Penjualan bersih pada periode t-1

DECRDUMi,t = Variabel Dummy bernilai 1 jika penjulan bersih turun antara

periode t dan t-1, serta 0 jika sebaliknya.

ε i,t = Residual

Koefisien β1 mengukur presentase kenaikan biaya penjualan, administrasi

dan umum akibat kenaikan penjualan bersih sebesar satu persen karena variabel

dummy yang bernilai nol pada saat penjualan bersih tidak menurun. Presentase

penurunan biaya penjualan administrasi dan umum akibat penurunan penjualan

Page 13: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

13

bersih sebesar satu persen diukur oleh penjumlahan dari koefisien β1+ β2. Apabila

biaya penjualan, administrasi dan umum bersifat sticky, maka variasi peningkatan

biaya administrasi dan penjualan bersih harus lebih besar dibandingkan saat

penurunan penjualan bersih. Asumsi β1 >0, β2<0 yang menjadi dasar hipotesis 1,

yaitu peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum lebih tinggi pada saat

penjualan naik dibandingkan penurunan biaya pada saat penjualan menurun

(Anderson et al. 2003).

Pengujian Hipotesis 2 :

Log[A&Ui,t/A&Ui,t1]=β0+β1*log[Salesi,t/Salesi,t1]+β2*DECRDUMi,t*log[Sales

i,t/Salesi,t1]+β3*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t1]*log[TotalAsseti,t/Salesi,t1]β4

*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1] *log[Number of employeei,t/Salesi,t-1]+εi,t

dimana:

Total Asset/Sales = Asset Intensity

Number of employe/Sales = Employee Intensity

Asset Intensity dan employee intensity berpengaruh jika signifikansi secara

statistik dengan nilai α (alpha) sebesar 0,05. Alasan penentuan nilai α (alpha)

sebesar 0,05 karena sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu Windyastuti dan

Biyanto (2005), Anderson et al. (2003), Nugrohodan Endarwati (2013). Dengan

signifikannya variabel-variabel tersebut maka analisis kondisi dan situasi yang

mempengaruhi derajat stickiness biaya penjualan, administrasi, dan umum dapat

dilakukan.

Page 14: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

14

Pengaruh asset intensity dan employee intensity terhadap derajat stickiness

biaya penjualan, administrasi dan umum terlihat dari β3 dan β4yang bertanda

negatif dan signifikan. Ini berarti bila asset intensity dan employee intensity naik,

maka variasi penurunan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat

penurunan penjualan bersih akan lebih kecil dibandingka ketika asset intensity

dan employee intensity tidak mengalami kenaikan.

Page 15: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

15

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Penelitian ini menggunakan

data sekunder, data yang digunakan adalah biaya penjualan, administrasi dan

umum, pendapatan penjualan bersih, aset bersih dan jumlah tenaga kerja yang

diambil dari laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report). Pengambilan

data menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria biaya

penjualan,administrasi dan umum tidak melebihi penjualan bersih. Dalam

penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 117 perusahaan dari total 138

perusahaan terbentuk sampel 351 kemudian dihilangkan 7 outlier hingga menjadi

344 data. Outlier dihilangkan karena melebihi batas Z score. Batas nilai Z score

adalah -2,5 sampai +2,5.

Tabel 1 Hasil Pemilihan Sampel

Sektor Emiten Sampel yang tidak

terpilih

Sampel Emiten

Sampel Data

Outlier Total Sampel

Data Manufaktur 138 -21 117 351 7 344

Deskriptif Statistik

Di bawah ini adalah tabel statistik deskriptif untuk perubahan pada Biaya

Penjualan, Administrasi dan Umum; Penjualan, Aset, serta Karyawan perusahaan

manufaktur pada tahun 2009-2010, 2010-2011 dan 2011- 2012.

Page 16: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

16

Tabel 2 Deskriptif Statistik Perusahaan Manufaktur

Rata-rata Dalam (Rp), (jumlah

karyawan)

Sampel Mengalami Penurunan

Sampel Mengalami Peningkatan

Perubahan Biaya Penjualan, Administrasi & Umum Tahun 2010/2009

Rp. 158.877.687.576 27 90

Perubahan Biaya Penjualan, Administrasi & Umum Tahun 2011/2010

Rp. 126.705.085.894 28 89

Perubahan Biaya Penjualan, Administrasi & Umum Tahun 2012/2011

Rp. 186.492.249.418 21 96

Perubahan Penjualan Tahun 2010/2009 Rp. 623.762.334.968 28 89

Perubahan Penjualan Tahun 2011/2010 Rp. 1.053.334.520.714 16 101

Perubahan Penjualan Tahun 2012/2011 Rp. 818.486.473.954 30 87

Perubahan Aset Tahun 2010/2009 Rp. 492.886.901.209 29 88

Perubahan Aset Tahun 2011/2010 Rp. 1.017.070.393.042 27 90

Perubahan Aset Tahun 2012/2011 Rp. 789.431.285.190 22 95

Perubahan Karyawan Tahun 2010/2009 (25) 47 70

Perubahan Karyawan Tahun 2011/2010 208 54 63

Perubahan Karyawan Tahun 2012/2011 307 42 75

Page 17: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

17

Dapat dilihat pada tabel di atas pada periode 2009-2010 biaya penjualan,

administrasi dan umum mengalami peningkatan sebesar 77 persen yang dialami

90 perusahaan. Rata-rata perubahannya adalah Rp. 158.877.687.576. Penjualan

pada periode tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 76 persen yang

dialami 89 perusahaan. Rata-rata perubahannya adalah Rp. 623.762.334.968. Aset

pada periode tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 75 persen yang

dialami 88 perusahaan. Rata-rata perubahannya adalah Rp. 492.886.901.209.

Jumlah karyawan pada periode tersebut juga mengalami penurunan sebesar 60

persen yang dialami 47 perusahaan. Perubahannya adalah -25. Ini menunjukkan

bahwa ketika penjualan meningkat maka biaya penjualan, administrasi dan umum

serta aset mengalami peningkatan. Akan tetapi karyawan mengalami penurunan.

Pada periode 2010-2011 terjadi peningkatan biaya penjualan, administrasi

dan umum sebasar 76 persen yang dialami oleh 89 perusahaan. Rata-rata

perubahannya adalah Rp. 126.705.085.894. Pada penjualan juga mengalami

peningkatan sebesar 86 persen yang dialami oleh 101 perusahaan, dengan rata-rata

perubahannya adalah Rp. 1.053.334.520.714. Aset pada periode tersebut sebesar

77 persen yang dialami oleh 90 perusahaan dengan rata-rata perubahannya Rp.

1.017.070.393.042. Karyawan pada periode ini juga mengalami peningkatan

sebesar 54 persen yang dialami oleh 63 perusahaan dengan rata-rata perubahan

menjadi 208 orang. Ini menunjukkan saat penjualan meningkat, biaya penjualan,

administrasi dan umum, aset serta karyawan juga mengalami peningkatan.

Pada periode 2011-2012 biaya penjualan, administrasi dan umum

mengalami peningkatan sebesar 86 persen yang dialami oleh 96 perusahaan. Rata-

Page 18: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

18

rata perubahannya adalah Rp. 186.492.249.418. Penjualan pada periode tersebut

juga mengalami peningkata sebesar 74 persen yang dialami oleh 87 perusahaan

dengan rata-rata perubahannya menjadi Rp. 818.486.473.954. Aset pada periode

ini mengalami peningkatan sebesar 81 persen yang dialami oleh 95 perusahaan

dengan rata-rata perubahannya menjadi Rp. 789.431.285.190. Karyawan pada

periode ini juga mengalami peningkatan sebesar 64 persen yang dialami oleh 75

perusahaan dengan rata-rata perubahan menjadi 307 orang. Ini menunjukkan pada

saat penjualan meningat, biaya penjualan, administrasi dan umum, aset dan

karyawan juga meningkat.

Pengujian Hipotesis

Sebelum melakukan pengujian sticky cost pada sektor manufaktur, terlebih

dahulu penulis melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas,

autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas. Uji asumsi klasik dilakukan

untuk memperoleh hasil model yang baik. Hasil uji asumsi klasik dapat dilihat

pada lampiran 3.

Page 19: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

19

Hasil Pengujian Hipotesis 1

Tabel 3 Hasil Uji Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) .017 .006

Penjualan .475 .058

Periode -.066 .128

Hasil pengujian hipotesis 1 dapat dilihat dari tabel diatas bahwa nilai β1

sebesar 0,475 ini berarti pada saat penjualan meningkat sebesar 1 persen maka

biaya penjualan, administrasi dan umum meningkat sebesar 0,475 persen.

Sedangkan nilai β2 sebesar -0,066 sehingga nilai β1+ β2 menjadi 0,409 yang berarti

pada saat penjualan menurun sebesar 1 persen maka biaya penjualan, administrasi

dan umum akan menurun sebesar 0,409 persen.

Temuan ini mendukung hipotesis 1 yaitu peningkatan biaya penjualan,

administrasi dan umum lebih tinggi pada saat penjualan naik dibandingkan

penuruna biaya pada saat penjualan menurun. Hal ini mengindikasikan adanya

sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum pada perusahaan

manufaktur di Indonesia, sehingga hipotesis 1 diterima.Stickiness pada biaya

penjualan, administrasi dan umum terjadi jika manajer memutuskan untuk

menahan sumberdaya yang tidak terpakai daripada melakukan adjustment cost

ketika volume mengalami penurunan oleh karena itu manager mugkin ragu untuk

Page 20: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

20

mengurangi utilization ketika penjualan menurun maka biaya penjualan,

administrasi dan umum akan naik karena tidak segera disesuaikan (Anderson , et

al, 2003). Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa peneleitian sebelumnya

oleh Windiyastuti dan Biyanto (2005), Hidayatullah et al. (2011), Dewi (2012).

Hasil Pengujian Hipotesis 2

Tabel 4 Hasil Uji Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

t Sig. B Std. Error

1 (Constant) .027 .005 5.358 .000

Penjualan .290 .049 5.898 .000

Periode 6.793 1.850 3.672 .000

Asset -1.566 .135 -11.556 .000

Karyawan .697 .203 3.441 .001

Hasil Pengujian Hipotesi 2a

Dari hasil pengujian di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar

0,000<0,05. Ini berarti asset intensity berpengaruh terhadap tingkat sticky cost

pada biaya penjualan, administrasi dan umum.

Pengaruh asset intensity terhadap sticky cost terlihat ada nilai β3yaitu -

1,566. Nilai β3 yang negatif berarti apabila asset intensity naik, maka variasi

penurunan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat penurunan penjualan

bersih akan lebih kecil dibandingkan asset intensity tidak mengalami kenaikan.

Dengan kata lain semakin tinggi asset intensity maka semakin tinggi pula sticy

cost.

Page 21: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

21

Hal ini dibuktikan dengan data aset pada Tabel 2 pada periode 2009-

2010hingga periode 2010-2011 terjadi peningkatan aset sebesar Rp.

524.183.491.833 begitu pula dengan penjualan yang mengalami peningkatan pada

periode 2009-2010 hingga periode 2010-2011 sebesar Rp. 429.572.185.746. Ini

memungkinkan bahwa perusahaan berinvestasi pada aset dan operasi perusahaan

bergantung pada aset. Ketika aset meningkat sebesar 1 persen maka biaya akan

meningkat sebesar 0,0000000001447 persen dan penjualan meningkat sebesar

0,000000000134 persen, ini mengindikasikan adanya pengaruh dari asset intensity

terhadap sticky cost.

Tingkat sticky cost akan lebih tinggi pada perusahaan yang

mempergunakan aset untuk menjalankan kegiatan operasionalnya (Rahmadi, 2012

dan Dewi, 2012). Sticky cost terjadi karena manager tidak segera menyesuaikan

biaya (Anderson et al. 2003). Tindakan untuk menjual aset ketika penjualan bersih

menurun sangat beresiko karena perusahaan akan kehilangan investasi yang

spesifik (Anderson et al. 2003). Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa

penelitian sebelumnya oleh Windyastuti dan Biyanto (2005), Rahmadi (2012),

Nugroho dan Endarwati (2013). Dengan demikian temuan ini mendukung

hipotesis 2a bahwa peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan

umum sesuai dengan peningkatan asset intensity perusahaan.

Page 22: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

22

Hasil Pengujian Hipotesis 2b

Dari hasil pengujian di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001

<0,05. Ini berarti employee berpengaruh terhadap tingkat sticky cost pada biaya

penjualan, administrasi dan umum.

Pengaruh employee intensity terhadap sticky cost terlihat ada nilai β4 yaitu

0,697. Nilai β4 yang positif berlawanan dengan kerangka teori. Ini berarti apabila

employee intensity naik, maka variasi penurunan biaya penjualan, administrasi

dan umum akibat penurunan penjualan bersih akan lebih besar dibandingkan

employee intensity tidak mengalami kenaikan. Dengan kata lain semakin tinggi

empoyee intensity maka sticy cost semakin kecil. Dengan demikian hipotesis 2b

yang menyatakan peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan

umum sesuai dengan peningkatan employee intensity perusahaan tidak didukung.

Ini dikarenakan adanya efisiensi pada perusahaan tersebut. Ini dibuktikan

dengan data, ketika karyawan menurun 1 persen maka biaya akan menurun

sebesar 4%. Sedangkan pada saat karyawan meningkat 1 persen maka biaya akan

meningkat sebesar 0,194% dan penjualan meningkat sebesar 0,4 %.

Efisisensi biaya terjadi karena manajer mampu menyesuaikan biaya

dengan baik berdasarkan pergerakan penjualan. Hal ini mengakibatkan tingkat

sticky cost menjadi lebih rendah (Anderson et al, 2006). Anderson et al. (2006)

menambahkan biaya yang mengikuti pergerakan penjualan secara proporsional

memberikan sinyal bahwa terjadi efisiensi biaya.

Page 23: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

23

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan adanya indikasi

perilaku sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum pada

perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2009-2012. Hal ini dibuktikan

dengan kenaikan pada biaya penjualan, administrasi dan umum yang lebih tinggi

ketika penjualan bersih meningkat dibandingkan dengan penurunan biaya biaya

penjualan, administrasi dan umum pada saat penjualan bersih menurun.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2a dapat disimpulkan bahwa

besarnya sticky cost dipengaruhi oleh asset intensity. Ini berarti peningkatan

stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai dengan

peningkatan asset intensity perusahaan. Dengan kata lain saat asset intensity

meningkat, sticky cost juga akan meningkat.

Sedangkan pada hasil pengujian hipotesis 2b dapat disimpulkan bahwa

besarnya sticky cost dipengaruhi oleh employee intensity, namun dengan arah

yang berbeda. Ini berarti peningkatan employee intensity tidak sesuai dengan

peningkatan sticky cost. Dengan kata lain saat employee intensity meningkat,

sticky cost akan menurun.

Page 24: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

24

Implikasi

Dari hasil penelitian yang menemukan adanya indikasi sticky cost pada

biaya penjualan administrasi dan umum pada perusahaan manufaktur di

Indonesia, maka manajer harus mengenali dan mengendalikan sticky cost. Karena

sticky cost berdampak buruk yaitu dapat mengurangi laba (Anderson et al, 2006

dan Weiss, 2010).

Selain itu dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh dari

asset intensity yang meningkat seiring peningkatan sticky cost, manajer harus

mengambil keputusan untuk menahan sumberdaya ketika penjualan menurun atau

melakukan penyesuaian.

Keterbatasan dan Saran

Pada penelitian ini pengukuran rasio employee intensity menggunakan

perbandingan antara jumlah karyawan dengan penjualan bersih. Hal ini kurang

relevan karena satuan ukurnya berbeda. Untuk itu pada penelitian selanjutnya

dapat menggunakan rasio dengan perbandingan total biaya gaji dengan total

penjualan bersih.

Page 25: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

25

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, M. C., Banker, R. D. and Jankiraman, S. N. (2003). Are Selling,

General, AndAdministrative Costs “Sticky”?. Journal Of Accounting

Research.

Anderson, MC., Banker, RD., and Janakiraman, SN., Huang, R. (2006). Cost

Behavior and Fundamental Analysis of SG&A Costs”. AAA 2007

Management Accounting Section (MAS) Meeting Paper.

Anderson, W. S., Chen, C. X., and Young, S. M. (2005). Sticky Cost as

Competitive Response:Evidence on Strategic Cost Management at

Southwest Airlines. Working Paper. Rive University.

Calleja, Kenneth., Steliaros,M., and Thomas, D.C. (2005). Further Evidence on

The Sticky Behaviour of Costs". Cass Business School Research Paper,

Working Paper. SSRN

Canon, Jim (2011). Determinants of "Sticky Costs:" An Analysis of Cost Behavior

using United States Air Transportation Data. Iowa State University.

Cooper, R., And R. Kaplan (1998). The Design Of Cost Management Systems:

Text, Cases And Readings. Upper Saddle River, Nj: Prentice Hall.

Page 26: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

26

Danizger, L.(2008). Adjustment Costs, Inventories and Output. The Scandinavian

Journal of Economic.

De Medeiros, Otavio Ribeiro and Costa, Patricia De Souza. (2004). Cost

Stickiness in Brazilian Firm. Paper presented at the 4th USP Congress of

Managerial Control and Accounting. SSRN.

Dewi, A.A.K. (2012). Apakah Kelengketan Biaya Terjadi Pada Perusahaan

Manufaktur di Indonesia. Working Paper. Universitas kristen Satya

Wacana. Salatiga.

Epstein, L. G., and Denny, M.G.S. (1986). The Multivariate Flexible Accelerator

Model: Its Empirical Restrictions and an Application to U.S.

Manufacturing". Econometrica

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hamermesh, D. S., and Pfann, G. A. (1996). Adjustment Costs in Factor Demand.

Journal of Economic literature.

Page 27: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

27

Hidayatullah, I. J, Utami, W., Herliansyah, Y., (2011). Analisis Perilaku Sticky

Cost Terhadap Prediksi Laba Menggunakan Model Cost Variability dan

Cost Stickiness (CVCS) Pada Emiten di BEI untuk Industri Manufaktur.

Universitas Mercu Buana.

Kama, I., Weiss D. (2010). Do Managers' Deliberate Decisions Induce Sticky

Costs?. SSRN.

Lucas, R.E. (1967). Adjustment Cost and Theory of Supply. The Journal of

Political Economy.

Malcom, Robert E. (1991). Overhead Control Implications of Activity Costing.

Accounting Horizons.

Mortensen, D. T. (1973). Generalized Costs of Adjustment and Dynamic factor

Demand Theory. Econometrica.

Nakamura, S. (1993). An Adjustment Cost model of Long-term Employment in

Japan. Journal of Applied Econometrics.

Noviyanti, Astri and Setyono, P. (2008). Analysis of Selling, General and

Administrative Cost Stickiness on Net Sales at Different Economic

Condition

Page 28: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

28

Nugroho, P.I., Endarwati, W. (2013). Do the Cost Stickiness in The Selling,

General and Administrative Cost Occur in Manufacturing Companies in

Indonesia?. SNA 16. Manado.

Persada I. (2006). Cost Behavior Analysis: The Stickiness of Selling, General, and

Administrative Cost. Department of Accounting International Program

Faculty of Economics Indonesia Islamic University Yogyakarta.

Pervan Maja, Pervan. I. (2012). Analysis of sticky cost: Croatian Evidence.

University of Split.

Pichetkun, N., & P. Panmanee. (2012). The Determinants of Sticky Cost Behavior

A StructuralEquation Modeling Aproach. Rajamangala University of

Technology. Thanyaburi.

Porporato, Marcela., Werbin, E. (2010). Active Cost Management in Banks:

Evidence of sticky cost in Argentina, Brazil and Canada. York University.

Canada.

Rahmadi, W.A. (2012). Apakah Biaya Operasional Pada Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) Sticky?. Working Paper. Universitas Kristen Satya

Wacana. Salatiga.

Page 29: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

29

Teruya, Jenny., Shimizu, T., and He, D. (2010). Sticky Selling, General, and

Administrative Cost Behavior and It's Changes in Japan. Global Journal

of Business Research.

Walpole, Ronald E dan Myers, R.H. (1986). Ilmu Peluang dan Statistika untuk

Insinyur dan Ilmuan. ITB. Bandung.

Weidenmier, M.L., Subramaniam, C. (2003). Additional Evidence on Sticky

Behavior of Costs. TCU Working Paper. Texas University.

Windyastuti dan Biyanto, F. (2005). Analisis Perilaku Kos: Stickiness Kos

Pemasaran, Administrasi & Umum Pada Penjualan Bersih (Studi Empiris

Perusahaan yang Terdaftar di BEJ. SNA VIII. Solo.

Yang, D. H., Lee, Y. T., and Park, K. H. (2005). Sticky Cost Behavior Analysis of

General Hospitals in Korea. Korean Journal of Health Policy and

Administration.

Yasukata, K., Kajiwara, T. (2011). Are Sticky Cost The Result of Deliberate

Decision of Managers?. Working Paper. SSRN

Page 30: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

30

Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan

Kode Emiten

BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk TRST PT. Trias Sentosa Tbk ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk SAIP PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk IPOL PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk CTBN PT. Citra Turbindo Tbk UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk DAVO PT. Davomas Abdi Tbk AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk TSPC PT. tempo Scan Pasific MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk POLY PT. Asia Pasific Fibers Tbk FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk MYOR PT. Mayora Indah Tbk INDR PT. Indo Rama Synthetic Tbk RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk AUTO PT. Astra Auto Part Tbk KLBF PT. Kalbe Farma Tbk JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk

UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk BRPT PT. Barito Pasific Tbk SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

Page 31: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

31

KRAS PT. Krakatau Steel Tbk HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk GGRM PT. Gudang Garam Tbk INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ASII PT. Astra International Tbk IKAI PT. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk

BRNA PT. Berlina Tbk JECC PT. Jembo Cable Company Tbk TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk ESTI PT. Ever Shine Tex Tbk LMPI PT. Langgeng Makmur Industry Tbk RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk STAR PT. Star Petrochem Tbk AKPI PT. Argha Karya Prima Industry Tbk ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk DLTA PT. Delta Djakarta Tbk INDS PT. Indospring Tbk CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk GDST PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk TCID PT. Mandom Indonesia Tbk HDTX PT. Panasia Indo Resources Tbk MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk SCCO PT. Surpreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk PBRX PT. Pan Brothers Tbk ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk VOKS PT. Voksel Electric Tbk SPMA PT. Suparma Tbk ARGO PT. Agro Pantes Tbk

Page 32: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

32

KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk BRAM PT. Indo Kordsa Tbk SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk KAEF PT. Kimia Farma Tbk MYTX PT. Apac Citra Centertex Tbk

Page 33: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

33

AKKU PT. Alam Karya Unggul Tbk KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk

BIMA PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk BTON PT. Beton Jaya Manunggal Tbk PYFA PT. Pyridam Farma Tbk ERTX PT. Eratex Djaya Tbk INCI PT. Intan Wijaya International

EKAD PT. Ekadharma International Tbk LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk

UNTX PT. Unitex Tbk SIAP PT. Sekawan Intipratama Tbk

ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk KARW PT. ICTSI Jaya Prima Tbk SKLT PT. Sekar Laut Tbk YPAS PT. Yana Prima Hasta Persada Tbk NIPS PT. Nipress Tbk SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk ADES PT. Akasha Wira International Tbk IGAR PT. Champion Pasific Indonesia Tbk UNIT PT. Nuasantara Inti Corpora Tbk CNTX PT. Century Textile Industry Tbk APLI PT. Asiaplast Industries Tbk JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk LION PT. Lion Metal Works Tbk SQBI PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SRSN PT. Indo Acitama Tbk MRAT PT. Mustika Ratu Tbk MBTO PT. Martina Berto Tbk PSDN PT. Prashida Aneka Niaga Tbk BATA PT. Sepatu Bata Tbk INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk

MERK PT. Merck Tbk PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk

Page 34: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

34

Lampiran 2

Sampel Data

KODE

Log[PA&Ui,t/PA&Ui,t-1] log [Salesi,t/Salesi,t-1]

2009/2010 2010/2011 2011/2012 2009/2010 2010/2011 2011/2012

AKKU -0,22148193 0,03222857 0,03381942 0,06107856 -0,06005703 -0,20477479 KICI 0,00037197 -0,63436775 0,65107803 -0,01177928 0,03473859 0,03465562

BIMA 0,06970228 0,06948476 0,05553187 0,12289206 -0,24138575 0,12082361 LMSH 0,04632874 0,04846731 0,02768706 0,11060549 0,11020799 0,03139345 BTON -0,00307285 0,00855739 -0,01470321 -0,01727940 0,07958826 0,00382597 PYFA 0,03605926 0,05095386 0,05263836 0,02820717 0,03046566 0,06806414 ERTX -0,13784660 -0,02093499 -0,02457412 -0,02532082 0,04324368 0,25901105 INCI 0,30550499 -0,36797898 -0,03775030 -0,15849946 0,01604565 0,10904509

EKAD 0,06977540 0,09460424 0,08000598 0,09308933 0,11117692 0,06902034 LPIN 0,06085922 0,13912688 -0,01005101 0,01056977 0,02439310 0,03813687

UNTX 0,00938974 0,07787762 -0,11071157 0,05327939 0,11211940 -0,15954203 SIAP 0,09839407 0,17992745 -0,01235954 0,02876249 0,08490090 0,01774951

ALKA 0,02121608 0,08795585 0,17854346 0,04573141 0,01413347 -0,01835943 KARW -0,34765489 -0,15037073 0,18980655 -0,25499617 -0,17932668 0,06929399 SKLT 0,04573663 0,05134113 0,08929208 0,05573133 0,03997706 0,06681981 YPAS 0,04942548 0,05193499 0,02862435 0,09661710 0,02973722 0,04504900 NIPS 0,09435193 0,09813341 0,12786267 0,15598222 0,15981675 0,08393498 SCPI 0,06321851 0,01434006 0,12330243 0,32573809 0,65622665 0,04454087 ADES 0,07656894 0,22780878 0,32303365 0,21142205 0,13632076 0,20192381 IGAR 0,10825896 -0,11201068 0,02946066 0,02935166 -0,01937306 0,03549677 UNIT -0,18121577 -0,35892941 -0,04417230 -0,04155483 -0,04064391 -0,06701408 CNTX -0,04198474 0,06241008 0,00740962 -0,01271246 0,17017741 -0,12728342 APLI 0,12772163 0,14737233 0,08016615 -0,00122179 0,03624257 0,04698919 JPRS 0,05932509 0,00275696 0,02734545 0,14997922 0,17587883 -0,14329310 LION 0,00228697 0,07930914 0,07925065 0,02212936 0,11109191 0,10257358 SQBI -0,33550184 0,11113241 0,09069876 -0,13827590 0,04913322 0,05452047 SRSN -0,00869647 0,03518497 0,02351533 -0,01208288 0,05297853 -0,00361267 MRAT 0,04365068 0,04581217 0,05231025 0,02891362 0,04140669 0,05218887 SULI 0,00441918 -0,22524851 0,01836827 -0,05182494 -0,16165259 -0,12931991

MBTO 0,01695470 0,07851295 0,03107214 0,04004150 0,05886697 0,04417002 PSDN 0,08909406 0,10004956 0,09783571 0,19521000 0,12782485 0,02002999

Page 35: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

35

BATA 0,03795882 0,01709142 0,04167536 0,03197364 0,02259501 0,04429127 INAI 0,02361532 0,02719870 0,02301857 -0,00859998 0,08088863 0,02042470

MERK 0,08650049 -0,00710278 -0,00146378 0,02487030 0,06235126 0,00533091 PRAS -0,03006781 0,01220803 -0,00735262 0,25081607 0,06091648 -0,02742596 KBLM 0,06632166 0,12113198 0,05418446 0,25545091 0,20239754 0,07179220 ETWA 0,10623139 -0,07362781 0,12028525 0,02503949 0,04733635 0,04468638

KDSI 0,05645125 0,04016371 0,03474375 0,06820286 0,02166910 0,04232007

PICO -0,08666585 0,00503987 0,01098925 -0,01517780 0,02512191 -0,02000482

IKBI 0,06165238 0,12098382 0,08365237 0,15303355 0,07752268 0,07759346 IKAI 0,16350255 -0,15015097 0,05015184 0,00550512 -0,03507780 -0,02058476

BRNA 0,04303821 0,03429008 0,02039207 0,02450980 0,07748498 0,09063425 JECC -0,02544979 0,14210234 -0,01012171 0,03694535 0,18346364 -0,01131353 TIRT -0,03174972 -0,06659379 0,07364391 -0,00328193 -0,03023218 0,05404973 ESTI 0,07148795 -0,06276657 0,05643811 0,05668364 0,07857594 -0,00453092 LMPI 0,11028149 0,05058788 0,07293542 0,02270218 0,09707803 0,07602450 RICY 0,10557373 0,02152977 0,09953845 0,05784443 0,02618955 0,08518658 STAR -1,34789679 0,59333349 -0,00208071 -1,03895784 0,29787827 -0,03188820 AKPI -0,00438555 -0,00158778 -0,00206884 0,13654761 0,00000000 0,00104464 ROTI 0,08660694 0,15412824 0,20130221 0,10032327 0,12338534 0,16557503 DLTA 0,00498203 0,02546756 0,08946812 -0,13099603 0,01268353 0,10598491 INDS 0,10911374 0,01259641 0,01568805 0,15415087 0,08004079 0,07771474 CEKA -0,08578948 0,14575792 0,12522902 -0,22095372 0,23653159 -0,04219926 KBLI 0,15026730 0,00764242 0,09746259 0,17421472 0,17604434 0,09136180 KBRI -0,15344317 0,17151501 0,03098835 -0,15477389 -0,47859084 0,24590936 SSTM 0,06327315 -0,07036806 -0,05599894 0,01931321 -0,04444230 0,13837852 ARNA 0,13098167 0,06747558 0,03648629 0,06543814 0,04587907 -0,90943196 NIKL 0,09372277 -0,03217638 -0,06219970 0,06216110 -0,03225682 0,03444843 DVLA 0,03387734 -0,04353381 0,05611611 0,02900246 -0,01404272 0,08231637 GDST 0,02529373 0,09557913 -0,17616741 0,01777408 0,08785268 -0,10394402 TCID 0,05818519 0,04269111 0,06285924 0,02379583 0,05229971 0,04873059 HDTX -0,14242379 0,00840459 0,04699037 -0,15109073 0,18641733 -0,07218435 MLBI 0,08848898 -0,01328192 -0,04793942 0,04438052 0,01632816 -0,07415642 GDYR 0,06982359 0,04172116 0,10554847 0,16556919 0,03415897 0,02029068 SMSM 0,04700597 0,09068938 0,02410597 0,05542915 0,12286041 0,01874339 TOTO 0,02736190 0,04125120 0,03617842 0,05842805 0,07793000 0,07003761 MAIN 0,10663626 0,09946084 0,08832238 0,03736843 0,11180326 0,10429693 SCCO 0,00953575 0,11800910 0,06255098 0,16310869 0,18471482 0,02253617 PBRX -0,05318454 0,18567010 0,05173658 -0,04762434 0,18184555 0,09457031 ALMI 0,09380074 0,00726963 0,00079564 0,23579360 0,07709178 -0,04888869

Page 36: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

36

TBMS 0,07423973 0,09847060 0,06759786 0,19718171 0,16672704 0,02818666 VOKS 1,34331422 -1,29754762 0,08196245 -0,12069461 0,18706177 0,09099116 SPMA 0,06266840 0,05006952 0,05206115 0,05695037 0,00993353 0,03007237 ARGO -0,20954634 0,00185701 0,17038491 -0,05558612 0,10620672 0,07208767 KIAS 0,00241766 0,17585331 0,04673196 0,20890907 0,04813510 0,07894595

BRAM 0,03468092 0,02891815 0,01746506 0,08028740 0,03740124 -0,06764948 KAEF 0,04970290 0,03184359 0,04858358 0,04748703 0,03877501 0,03047757

MYTX 0,06284893 -0,08285698 -0,09246222 0,06394743 0,05507072 -0,11002396

BUDI 0,00260085 0,10259590 -0,07095918 0,07629254 0,07139914 -0,03777904

TRST 0,06055102 -0,04647637 0,03180050 0,04560517 0,06468835 -0,01676496 ULTJ 0,13966796 0,03762829 0,00531313 0,06636874 0,04845910 0,12597135 SAIP -0,02176556 0,19010225 0,00967551 -0,09287442 -0,01007520 -0,16216132 IPOL 0,00711921 0,07676489 0,04562606 0,12091005 0,06324196 0,06783936 CTBN 0,08915141 0,03533887 0,23512906 -0,10354475 -0,02085752 0,02170961 UNIC 0,04139908 0,05740824 0,04257181 0,08632413 0,11245254 0,02663010 AMFG 0,01494962 0,06170583 0,03571389 0,10320825 0,02943452 0,04160734 TFCO -0,26423212 0,02901228 0,01936514 0,04255650 0,12883524 -0,00702396 DAVO -0,26740674 0,05528186 0,00974455 0,59845828 -0,08633098 -0,03763483 AISA 0,05712073 0,29965914 0,19477050 0,12143895 0,39540835 0,19522428 INRU -0,03181114 0,04011242 0,07983888 0,07644491 -0,02838591 0,10198297 FPNI -0,05992175 -0,02363548 0,01620499 -0,02358694 0,10206153 0,05369171 TSPC 0,02514184 0,07310008 0,06385049 0,05746355 0,05150139 0,05958882 MASA 0,10679412 0,13408208 0,12137347 0,07424717 0,16818566 0,02107268 POLY 0,07125180 -0,03257292 0,02040458 0,10339802 0,11175927 0,00244886 FASW 0,07893572 0,12655469 -0,02415103 0,09299623 0,08560647 -0,01455851 ADMG 0,08306783 0,00392935 -0,02650290 0,06222931 0,14048718 -0,02631012 MYOR 0,25340274 -0,01540533 0,12070228 0,17961647 0,11682179 0,04601913 INDR 0,10470105 -0,01524117 0,05206427 0,08077139 0,10586592 0,00767786 RMBA 0,03120413 0,06399341 0,06277384 0,08895598 0,05342416 -0,00960035 CPIN 0,08188203 -0,02397286 0,06468695 0,01490091 0,07591868 0,07434501 AUTO 0,03991316 0,09309482 0,08869171 0,07477069 0,07085879 0,05080473 KLBF 0,05448376 0,03111544 0,08274533 0,05130216 0,02815949 0,09680111 JPFA 0,05536996 -0,00594371 0,01823198 -0,01180305 0,04928973 0,05717294 TPIA 0,05781333 0,51728319 0,05892045 0,03826753 0,58542031 0,04490547

UNVR 0,06933214 0,06331185 0,05493334 0,03306256 0,07624763 0,06571569 SMCB 0,03169768 -0,15653306 0,04423849 0,00121907 0,10115753 0,07832994 GJTL -0,01654571 0,00553312 0,06142081 0,09398303 0,07979458 0,02622926 IMAS 0,10935307 0,00000000 0,11172533 0,15918080 0,00317673 0,09505508 ICBP 0,04562237 0,00800754 0,08996890 0,03894235 0,03275659 0,04688079

Page 37: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

37

INTP 0,03125540 0,12078258 0,08183651 0,00000000 0,11829615 0,09516713 BRPT 0,02119034 0,09249345 0,06012618 0,07139878 0,07178484 0,04486898 SMGR -0,02019714 0,05743614 0,08046834 -0,00131991 0,05760592 0,07793533 KRAS 0,02981784 -0,08228504 0,01426102 -0,05632794 0,09371082 0,07915986 HMSP -0,00203993 0,06465531 0,05169670 0,04655138 0,08579396 0,10054443 GGRM 0,18627500 0,03905345 -0,01520398 0,05808963 0,04580265 0,06839854 INDF 0,02360693 0,00922167 0,06561766 0,01152875 0,07203811 0,04307854

ASII 0,08388958 0,06780898 0,06063668 0,12036243 0,09711109 0,06325589

Page 38: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

38

KODE

DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1]

2009/2010 2010/2011 2011/2012

AKKU 0,06107856 0,00000000 0,00000000 KICI 0,00000000 0,03473859 0,00000000

BIMA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LMSH 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BTON -0,01727940 0,00000000 0,00382597 PYFA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ERTX -0,02532082 0,04324368 0,25901105 INCI 0,00000000 0,01604565 0,10904509

EKAD 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LPIN 0,00000000 0,00000000 0,03813687

UNTX 0,00000000 0,00000000 -0,15954203 SIAP 0,00000000 0,00000000 0,01774951

ALKA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KARW -0,25499617 -0,17932668 0,00000000 SKLT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 YPAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 NIPS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SCPI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ADES 0,00000000 0,00000000 0,00000000 IGAR 0,00000000 -0,01937306 0,00000000 UNIT -0,04155483 -0,04064391 -0,06701408 CNTX -0,01271246 0,00000000 0,00000000 APLI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JPRS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LION 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SQBI -0,13827590 0,00000000 0,00000000 SRSN -0,01208288 0,00000000 0,00000000 MRAT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SULI 0,00000000 -0,16165259 0,00000000

MBTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 PSDN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BATA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INAI 0,00000000 0,00000000 0,00000000

MERK 0,00000000 0,06235126 0,00533091 PRAS 0,25081607 0,00000000 -0,02742596 KBLM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ETWA 0,00000000 0,04733635 0,00000000

Page 39: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

39

KDSI 0,00000000 0,00000000 0,00000000

PICO -0,01517780 0,00000000 0,00000000

IKBI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 IKAI 0,00000000 -0,03507780 0,00000000

BRNA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JECC 0,03694535 0,00000000 -0,01131353 TIRT -0,00328193 -0,03023218 0,00000000 ESTI 0,00000000 0,07857594 0,00000000 LMPI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 RICY 0,00000000 0,00000000 0,00000000 STAR -1,03895784 0,00000000 -0,03188820 AKPI 0,13654761 0,00000000 0,00104464 ROTI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 DLTA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INDS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CEKA -0,22095372 0,00000000 0,00000000 KBLI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KBRI -0,15477389 0,00000000 0,00000000 SSTM 0,00000000 -0,04444230 0,13837852 ARNA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 NIKL 0,00000000 -0,03225682 0,03444843 DVLA 0,00000000 -0,01404272 0,00000000 GDST 0,00000000 0,00000000 -0,10394402 TCID 0,00000000 0,00000000 0,00000000 HDTX -0,15109073 0,00000000 0,00000000 MLBI 0,00000000 0,01632816 -0,07415642 GDYR 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMSM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TOTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 MAIN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SCCO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 PBRX -0,04762434 0,00000000 0,00000000 ALMI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TBMS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 VOKS 0,00000000 0,18706177 0,00000000 SPMA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ARGO -0,05558612 0,00000000 0,00000000 KIAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000

BRAM 0,00000000 0,00000000 0,00000000

Page 40: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

40

KAEF 0,00000000 0,00000000 0,00000000

MYTX 0,00000000 0,05507072 -0,11002396

BUDI 0,00000000 0,00000000 -0,03777904 TRST 0,00000000 0,06468835 0,00000000 ULTJ 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SAIP -0,09287442 0,00000000 0,00000000 IPOL 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CTBN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 UNIC 0,00000000 0,00000000 0,00000000 AMFG 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TFCO 0,04255650 0,00000000 0,00000000 DAVO 0,59845828 0,00000000 0,00000000 AISA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INRU 0,07644491 0,00000000 0,00000000 FPNI -0,02358694 0,10206153 0,00000000 TSPC 0,00000000 0,00000000 0,00000000 MASA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 POLY 0,00000000 0,11175927 0,00000000 FASW 0,00000000 0,00000000 -0,01455851 ADMG 0,00000000 0,00000000 -0,02631012 MYOR 0,00000000 0,11682179 0,00000000 INDR 0,00000000 0,10586592 0,00000000 RMBA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CPIN 0,00000000 0,07591868 0,00000000 AUTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KLBF 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JPFA 0,00000000 0,04928973 0,00000000 TPIA 0,00000000 0,00000000 0,00000000

UNVR 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMCB 0,00000000 0,10115753 0,00000000 GJTL 0,09398303 0,00000000 0,00000000 IMAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ICBP 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INTP 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BRPT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMGR -0,00131991 0,00000000 0,00000000 KRAS 0,00000000 0,09371082 0,00000000 HMSP 0,04655138 0,00000000 0,00000000 GGRM 0,00000000 0,00000000 0,06839854

Page 41: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

41

INDF 0,00000000 0,00000000 0,00000000

ASII 0,00000000 0,00000000 0,00000000

KODE

DECRDUM i,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1] *log[Total Asseti,t/Salesi,t-1

2009/2010 2010/2011 2011/2012

AKKU 0,06379216 0,00000000 0,00000000 KICI 0,00000000 0,00118982 0,00000000

BIMA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LMSH 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BTON 0,00295167 0,00000000 -0,00009509 PYFA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ERTX 0,00672741 -0,01167623 -0,07493570 INCI 0,00000000 0,00820885 0,05832044

EKAD 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LPIN 0,00000000 0,00000000 0,01779589

UNTX 0,00000000 0,00000000 0,03223072 SIAP 0,00000000 0,00000000 0,00748116

ALKA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KARW -0,11784130 -0,14029221 0,00000000 SKLT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 YPAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 NIPS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SCPI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ADES 0,00000000 0,00000000 0,00000000 IGAR 0,00000000 0,00345541 0,00000000 UNIT -0,01641752 -0,01746001 -0,03792191 CNTX -0,00159654 0,00000000 0,00000000 APLI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JPRS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LION 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SQBI 0,01628224 0,00000000 0,00000000 SRSN -0,00016788 0,00000000 0,00000000 MRAT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SULI 0,00000000 -0,07382330 0,00000000

MBTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 PSDN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BATA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INAI 0,00000000 0,00000000 0,00000000

Page 42: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

42

MERK 0,00000000 -0,00835766 -0,00110698 PRAS 0,11468408 0,00000000 -0,00664634 KBLM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ETWA 0,00000000 -0,00549372 0,00000000 KDSI 0,00000000 0,00000000 0,00000000

PICO 0,00041225 0,00000000 0,00000000

IKBI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 IKAI 0,00000000 -0,01333331 0,00000000

BRNA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JECC -0,00490544 0,00000000 0,00285442 TIRT 0,00010595 -0,00148507 0,00000000 ESTI 0,00000000 0,00704347 0,00000000 LMPI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 RICY 0,00000000 0,00000000 0,00000000 STAR 0,42141417 0,00000000 -0,01699562 AKPI 0,00984377 0,00000000 0,00005899 ROTI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 DLTA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INDS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CEKA 0,03260020 0,00000000 0,00000000 KBLI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KBRI -0,13284732 0,00000000 0,00000000 SSTM 0,00000000 -0,01227125 0,04194697 ARNA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 NIKL 0,00000000 0,00547574 -0,00250245 DVLA 0,00000000 0,00004117 0,00000000 GDST 0,00000000 0,00000000 0,02649949 TCID 0,00000000 0,00000000 0,00000000 HDTX -0,00517095 0,00000000 0,00000000 MLBI 0,00000000 -0,00271445 0,01540603 GDYR 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMSM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TOTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 MAIN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SCCO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 PBRX 0,01211169 0,00000000 0,00000000 ALMI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TBMS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 VOKS 0,00000000 0,01489212 0,00000000

Page 43: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

43

SPMA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ARGO -0,01593902 0,00000000 0,00000000 KIAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000

BRAM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KAEF 0,00000000 0,00000000 0,00000000

MYTX 0,00000000 0,00166682 0,00390861

BUDI 0,00000000 0,00000000 0,00139653 TRST 0,00000000 0,00490709 0,00000000 ULTJ 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SAIP -0,06398698 0,00000000 0,00000000 IPOL 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CTBN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 UNIC 0,00000000 0,00000000 0,00000000 AMFG 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TFCO -0,00594871 0,00000000 0,00000000 DAVO 0,50710259 0,00000000 0,00000000 AISA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INRU 0,04193904 0,00000000 0,00000000 FPNI 0,00333613 -0,01101418 0,00000000 TSPC 0,00000000 0,00000000 0,00000000 MASA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 POLY 0,00000000 -0,00398216 0,00000000 FASW 0,00000000 0,00000000 -0,00191029 ADMG 0,00000000 0,00000000 -0,00164914 MYOR 0,00000000 -0,00458571 0,00000000 INDR 0,00000000 0,00451231 0,00000000 RMBA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CPIN 0,00000000 -0,03493649 0,00000000 AUTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KLBF 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JPFA 0,00000000 -0,01121032 0,00000000 TPIA 0,00000000 0,00000000 0,00000000

UNVR 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMCB 0,00000000 0,02672024 0,00000000 GJTL 0,01092262 0,00000000 0,00000000 IMAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ICBP 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INTP 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BRPT 0,00000000 0,00000000 0,00000000

Page 44: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

44

SMGR -0,00004501 0,00000000 0,00000000 KRAS 0,00000000 0,01550619 0,00000000 HMSP -0,01296312 0,00000000 0,00000000 GGRM 0,00000000 0,00000000 -0,00026717 INDF 0,00000000 0,00000000 0,00000000

ASII 0,00000000 0,00000000 0,00000000

KODE

DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1] *log[Number of employeei,t/Salesi,t-1]

2009/2010 2010/2011 2011/2012

AKKU -0,46650152 0,00000000 0,00000000 KICI 0,00000000 -0,27482678 0,00000000

BIMA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LMSH 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BTON 0,16598068 0,00000000 -0,03709343 PYFA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ERTX 0,20250464 -0,34537112 -2,06976103 INCI 0,00000000 -0,14204935 -0,96310218

EKAD 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LPIN 0,00000000 0,00000000 -0,33556830

UNTX 0,00000000 0,00000000 1,33605099 SIAP 0,00000000 0,00000000 -0,16040474

ALKA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KARW 2,05180421 1,67904569 0,00000000 SKLT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 YPAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 NIPS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SCPI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ADES 0,00000000 0,00000000 0,00000000 IGAR 0,00000000 0,17621403 0,00000000 UNIT 0,34420179 0,33488635 0,55443618 CNTX 0,11168334 0,00000000 0,00000000 APLI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JPRS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 LION 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SQBI 1,32275128 0,00000000 0,00000000 SRSN 0,10879891 0,00000000 0,00000000 MRAT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SULI 0,00000000 1,37490771 0,00000000

Page 45: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

45

MBTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 PSDN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BATA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INAI 0,00000000 0,00000000 0,00000000

MERK 0,00000000 -0,55934158 -0,04828368 PRAS -2,07637106 0,00000000 0,23602278 KBLM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ETWA 0,00000000 -0,40764275 0,00000000 KDSI 0,00000000 0,00000000 0,00000000

PICO 0,13278578 0,00000000 0,00000000

IKBI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 IKAI 0,00000000 0,29937231 0,00000000

BRNA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JECC -0,33599365 0,00000000 0,10587024 TIRT 0,02847839 0,26359949 0,00000000 ESTI 0,00000000 -0,65414707 0,00000000 LMPI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 RICY 0,00000000 0,00000000 0,00000000 STAR 9,64296972 0,00000000 0,27136646 AKPI -1,24912980 0,00000000 -0,00953602 ROTI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 DLTA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INDS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CEKA 2,09073142 0,00000000 0,00000000 KBLI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KBRI 1,34302659 0,00000000 0,00000000 SSTM 0,00000000 0,37076702 -1,14674554 ARNA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 NIKL 0,00000000 0,30649418 -0,32790386 DVLA 0,00000000 0,12575048 0,00000000 GDST 0,00000000 0,00000000 1,00341620 TCID 0,00000000 0,00000000 0,00000000 HDTX 1,31972489 0,00000000 0,00000000 MLBI 0,00000000 -0,15838684 0,72183316 GDYR 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMSM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TOTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 MAIN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SCCO 0,00000000 0,00000000 0,00000000

Page 46: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

46

PBRX 0,38834811 0,00000000 0,00000000 ALMI 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TBMS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 VOKS 0,00000000 -1,73537633 0,00000000 SPMA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ARGO 0,46115361 0,00000000 0,00000000 KIAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000

BRAM 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KAEF 0,00000000 0,00000000 0,00000000

MYTX 0,00000000 -0,46572534 0,94235000

BUDI 0,00000000 0,00000000 0,33547732 TRST 0,00000000 -0,59870047 0,00000000 ULTJ 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SAIP 0,79787778 0,00000000 0,00000000 IPOL 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CTBN 0,00000000 0,00000000 0,00000000 UNIC 0,00000000 0,00000000 0,00000000 AMFG 0,00000000 0,00000000 0,00000000 TFCO -0,40134556 0,00000000 0,00000000 DAVO -5,40819818 0,00000000 0,00000000 AISA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INRU -0,68014507 0,00000000 0,00000000 FPNI 0,23093919 -1,02706273 0,00000000 TSPC 0,00000000 0,00000000 0,00000000 MASA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 POLY 0,00000000 -1,01944321 0,00000000 FASW 0,00000000 0,00000000 0,13408057 ADMG 0,00000000 0,00000000 0,24709128 MYOR 0,00000000 -1,05167187 0,00000000 INDR 0,00000000 -0,94334062 0,00000000 RMBA 0,00000000 0,00000000 0,00000000 CPIN 0,00000000 -0,72584437 0,00000000 AUTO 0,00000000 0,00000000 0,00000000 KLBF 0,00000000 0,00000000 0,00000000 JPFA 0,00000000 -0,44407711 0,00000000 TPIA 0,00000000 0,00000000 0,00000000

UNVR 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMCB 0,00000000 -0,94438634 0,00000000 GJTL -0,82992177 0,00000000 0,00000000

Page 47: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

47

IMAS 0,00000000 0,00000000 0,00000000 ICBP 0,00000000 0,00000000 0,00000000 INTP 0,00000000 0,00000000 0,00000000 BRPT 0,00000000 0,00000000 0,00000000 SMGR 0,01237490 0,00000000 0,00000000 KRAS 0,00000000 -0,86825402 0,00000000 HMSP -0,42593794 0,00000000 0,00000000 GGRM 0,00000000 0,00000000 -0,61427945 INDF 0,00000000 0,00000000 0,00000000

ASII 0,00000000 0,00000000 0,00000000

Page 48: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

48

Lampiran 3

Uji Asumsi Klasik

Hpotesis 1

1. Uji Multikolinearitas

Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika antar

variabel independen tidak terjadi korelasi, maka dapat dikatakan bahwa model

regresi tersebut baik (Ghozali, 2007). Untuk menentukan apakah suatu model

terjadi multikolinearitas dengan melihat dari nilai VIF (Value Inflation

Factor). Jika nilai VIF > 10 maka dapat diindikasikan terjadi multikolinearitas.

Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Penjualan .798 1.253

Periode .798 1.253

Dapat dilihat dari output diatas semua variabel memiliki nilai VIF < 10,

maka dapat disimpulkan bahwa model ini tidak terjadi multikolinearitas.

Page 49: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

49

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model

regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri

(Ghozali, 2007). Untuk menentukan apakah suatu model terdapat

autokorelasi adalah dengan melihat dari nilai D-W berada diantara -2 dan

2.

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .437a .191 .186 .09095379 1.911

Dapat dilihat dari output di atas nilai dari Durbin-Watson barada

diantara -2 dan 2 yaitu sebesar 1,911. Dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi autokorelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan apakah

model terbebas dari masalah heterosedastisitas atau tidak.

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana varian dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda (Ghozali, 2007). Untuk

menentukan apakah suatu model terdapat masalah heteroskedastisitas

adalah dengan melihat dari signifikansi yang nilainya > 0,05. Penulis

menggunakan uji glejser.

Page 50: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

50

Dari hasil dibawah dapat dilihat bahwa signifikansi > 0,05 ini berarti tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas.

4. Uji Normalitas

Biaya Penjualan Periode

N 344 344 344

Normal Parametersa Mean .0425711 .0532683 .0002065

Std. Deviation .10080144 .09516063 .04298409

Most Extreme Differences Absolute .134 .110 .403

Positive .127 .110 .403

Negative -.134 -.099 -.391

Kolmogorov-Smirnov Z 2.488 2.040 7.476

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal

atau tidak (Priyatno, 2009). Dari hasil diatas dapat dilihat asym.sig. (2-tailed)

pada variabel biaya, penjualan dan periode bernilai <0,05 hal ini berarti data

berdistribusi tidak normal. Tetapi berdasarkan teori pusat yang menyatakan bahwa

untuk penarikan sampel dalam jumlah besar yang merepresentasikan populasi,

Model t Sig.

1 (Constant) 12.241 .000

Penjualan .586 .558

Periode -.327 .744

Page 51: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

51

distribusi akan mendekati distribusi normal (Walpole dan Myers, 1986). Dalam

penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 117 perusahaan dari total 138

perusahaan terbentuk sampel 351 kemudian dihilangkan 7 outlier hingga menjadi

344 data. Jumlah sampel tersebut adalah 83 persen dari populasi sehingga data

dianggap normal.

Page 52: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

52

Hipotesis 2

1. Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Penjualan .579 1.727

Periode .590 1.887

Asset .738 1.355

Karyawan .625 1.572

2. Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .722a .521 .515 .08039059 1.954

Page 53: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

53

3. Uji Heteroskedastisitas

Model t Sig.

1 (Constant) 13.936 .000

Penjualan -1.069 .286

Periode -.823 .411

Asset 1.170 .243

Karyawan -1.126 .261

4. Uji Normalitas

Biaya Penjualan Periode Asset Karyawan

N 339 339 339 339 339

Normal Parametersa Mean .0343601 .0449099 -1.6082713E-3 .0026211 .0140341

Std.

Deviation .11547005 .11683307 .07466598

.0375695

0.68189993

Most Extreme Differences Absolute .184 .151 .402 .432 .402

Positive .139 .134 .394 .432 .402

Negative -.184 -.151 -.402 -.381 -.394

Kolmogorov-Smirnov Z 3.395 2.781 7.409 7.959 7.402

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Page 54: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

54

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yuniasih Wahyuningtyas

NIM : 232010200

Alamat : RT 01/ RW 05 Kedungjati, Kab. Grobogan, Jawa Tengah

Judul skripsi : Pengaruh Asset Intensity dan Empoyee Intensity terhadap

Sticky Cost Pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum

Pendidikan Formal

• 1998-2004 SD Negeri 2 Kedungjati

• 2004-2007 SMP Negeri 1 Kedungjati

• 2007-2010 Jurusan IPA SMA Negeri 1 Gubug

• 2010-2014 Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana

Pendidikan Non Formal

• Kursus Bahasa Inggris di Kota Bahasa Salatiga tahun 2011

• Kursus Brevet Pajak A dan B tahun 2013 di FEB UKSW Salatiga

Seminar yang Pernah Diikuti

• National Seminar on Accounting 2011 “Penyusunan Laporan

Keuangan Bebasis SAK 2010”

• National Seminar on Accounting 2011 “Penyusunan Laporan

Keuangan Berdasarkan SAK ETAP”

• Seminar Nasional Kewirausahaan “Great Man Have Great Minds”

• Seminar Nasional “ Emerging Risks in Information Systems from

The Audit Perspective”

Page 55: Pengaruh Asset Intensity dan Employee Intensity terhadap ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7651/3/T1_232010200_Full... · mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya

55