pengaruh aspek manajemen sumber daya manusia

22
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 22 Pages pp. 43- 64 43- Volume 4, No. 4, November 2015 PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PERSONIL INTI PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Konsultan Perencana di Banda Aceh) Hardianto Z 1 , Abdullah 2 , Fachrurrazi 3 Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala After earthquake and tsunami 2004 in Aceh, it has been perform rehabilitation and reconstruction. One of these activities is construction work, such as planning, implementation including the maintenance and monitoring. At construction planning activities, there is still a planner consultant that the human resource management is not implemeted properly, so it caused construction errors, such as project execution delays, planning errors and low performance of personnel. This study aims to gain an overview and regression model equation between the effects aspects of human resource management to the productivity of the core personnel. The study was conducted by distributing questionnaires to the respondents, that is core personnel planner consultant. The questionnaire contains questions about aspects of human resource management and performance of core personnel as the data. As supporting data is also provided company data and information of planning project. As for the aspects of human resource management in this study was the preparation and selection, development and evaluation aspects, compensation and protection aspects, and aspects of the employment relationship. After this data is collected, the data is used for regression analysis. The independent variable in this study (X) is the aspect of human resource management and the dependent variable (Y) is the productivity of core personnel. With this study, it will be obtained by the regression model Y = -4,815 - 1,038X 1 + 1,205X 2 + 1,453X 3 - 4,083X 4 - 0,968X 5 + 0,926X 6 + 1,435X 7 - 0,801X 8 + 0,693X 9 + 0,813X 10 + 0,711X 12 - 1,780X 12 + 1,450X 13 with correlation coefficient (r) is 0,999 and multiple regression correlation is 0,998. Keywords: Human resource management, productivity, regression Pasca gempa bumi dan tsunami 2004 di Aceh, telah dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah pekerjaan konstruksi, berupa perencanaan, pelaksanaan termasuk pemeliharaannya dan pengawasannya. Pada kegiatan perencanaan konstruksi, masih ada perusahaan konsultan perencana yang manajemen sumber daya manusianya masih belum dilaksanakan dengan baik sehingga terjadi kesalahan konstruksi, seperti keterlambatan pelaksanaan proyek, kesalahan perencanaan dan kinerja personil yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan persamaan model regresi antara pengaruh aspek manajemen sumber daya manusia terhadap produktivitas personil inti proyek. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu pimpinan perusahaan atau personil inti pada perusahaan konsultan perencana. Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 22 responden dari perusahaan pere cana dengan kualifikasi Gred-3 sebanyak 26 perusahaan dan Gred- 4 sebanyak 14 perusahaan yang berdomisili di Banda Aceh. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai aspek-aspek manajemen sumber daya manusia dan kinerja personil inti sebagai datanya. Sebagai data pendukung juga disediakan data perusahaan dan informasi proyek perencanaan. Adapun aspek manajemen sumber daya manusia pada penelitian ini adalah persiapan dan seleksi, aspek pengembangan dan evaluasi, aspek kompensasi dan proteksi, dan aspek hubungan kerja. Setelah data ini terkumpul, data digunakan untuk analisis regresi. Variabel bebas pada penelitian ini (X) adalah aspek manajemen sumber daya manusia dan variabel terikat (Y) adalah produktivitas personil inti. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan Y = -4,815 - 1,038X 1 + 1,205X 2 + 1,453X 3 - 4,083X 4 - 0,968X 5 + 0,926X 6 + 1,435X 7 - 0,801X 8 + 0,693X 9 + 0,813X 10 + 0,711X 11 - 1,780X 12 + 1,450X 13 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,999 dan Koefisien determinasi berganda yang (r 2 ) pada model ini bernilai 0,998. Kata Kunci: Manajemen sumberdaya manusia, produktivitas, regresi.

Upload: truongthien

Post on 14-Jan-2017

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 22 Pages pp. 43- 64

43- Volume 4, No. 4, November 2015

PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PERSONIL INTI

PADA PROYEK KONSTRUKSI

(Studi Kasus: Konsultan Perencana di Banda Aceh)

Hardianto Z1, Abdullah

2, Fachrurrazi

3

Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

After earthquake and tsunami 2004 in Aceh, it has been perform rehabilitation and reconstruction.

One of these activities is construction work, such as planning, implementation including the

maintenance and monitoring. At construction planning activities, there is still a planner consultant

that the human resource management is not implemeted properly, so it caused construction errors,

such as project execution delays, planning errors and low performance of personnel. This study

aims to gain an overview and regression model equation between the effects aspects of human

resource management to the productivity of the core personnel. The study was conducted by

distributing questionnaires to the respondents, that is core personnel planner consultant. The

questionnaire contains questions about aspects of human resource management and performance

of core personnel as the data. As supporting data is also provided company data and information of

planning project. As for the aspects of human resource management in this study was the

preparation and selection, development and evaluation aspects, compensation and protection

aspects, and aspects of the employment relationship. After this data is collected, the data is used

for regression analysis. The independent variable in this study (X) is the aspect of human resource

management and the dependent variable (Y) is the productivity of core personnel. With this study,

it will be obtained by the regression model Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 - 4,083X4 -

0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 - 0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 + 0,711X12 - 1,780X12 + 1,450X13

with correlation coefficient (r) is 0,999 and multiple regression correlation is 0,998.

Keywords : Human resource management, productivity, regression

Pasca gempa bumi dan tsunami 2004 di Aceh, telah dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Salah

satu dari kegiatan tersebut adalah pekerjaan konstruksi, berupa perencanaan, pelaksanaan termasuk

pemeliharaannya dan pengawasannya. Pada kegiatan perencanaan konstruksi, masih ada

perusahaan konsultan perencana yang manajemen sumber daya manusianya masih belum

dilaksanakan dengan baik sehingga terjadi kesalahan konstruksi, seperti keterlambatan

pelaksanaan proyek, kesalahan perencanaan dan kinerja personil yang rendah. Penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan persamaan model regresi antara pengaruh aspek

manajemen sumber daya manusia terhadap produktivitas personil inti proyek. Penelitian dilakukan

dengan penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu pimpinan perusahaan atau personil inti

pada perusahaan konsultan perencana. Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 22

responden dari perusahaan pere cana dengan kualifikasi Gred-3 sebanyak 26 perusahaan dan Gred-

4 sebanyak 14 perusahaan yang berdomisili di Banda Aceh. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai

aspek-aspek manajemen sumber daya manusia dan kinerja personil inti sebagai datanya. Sebagai

data pendukung juga disediakan data perusahaan dan informasi proyek perencanaan. Adapun

aspek manajemen sumber daya manusia pada penelitian ini adalah persiapan dan seleksi, aspek

pengembangan dan evaluasi, aspek kompensasi dan proteksi, dan aspek hubungan kerja. Setelah

data ini terkumpul, data digunakan untuk analisis regresi. Variabel bebas pada penelitian ini (X)

adalah aspek manajemen sumber daya manusia dan variabel terikat (Y) adalah produktivitas

personil inti. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan Y = -4,815 - 1,038X1 +

1,205X2 + 1,453X3 - 4,083X4 - 0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 - 0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 +

0,711X11 - 1,780X12 + 1,450X13 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,999 dan Koefisien

determinasi berganda yang (r2) pada model ini bernilai 0,998.

Kata Kunci: Manajemen sumberdaya manusia, produktivitas, regresi.

Page 2: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 44

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Pasca gempa bumi dan tsunami 2004 di

Aceh, kegiatan konstruksi berjalan dengan

intensitas yang cukup tinggi. Kegiatan ini

didanai dari bantuan berbagai negara di dunia

dan pemerintah Republik Indonesia. Untuk

pelaksanaannya, dilakukan baik secara swadaya

maupun melalui perusahaan jasa konstruksi.

Ada banyak perusahaan jasa konstruksi yang

terlibat di Aceh. Perusahaan ini berasal dari

perusahaan lokal, perusahaan nasional dan

perusahaan asing. Selama berjalannya kegiatan

konstruksi, kemajuan pekerjaan bergantung

kepada produktivitas personil inti proyek

tersebut.

Pada umumnya, pada perusahaan lokal di

Aceh yang berskala kecil aspek manajemen

yang berlaku tidak begitu baik sehingga

perusahaan jenis ini mengalami kendala selama

pelaksanaan proyek. Di antara kendala yang

terjadi adalah biaya operasional yang makin

membengkak, waktu pelaksanaan yang semakin

panjang dan metode pelaksanaan yang terlalu

rumit sehingga menyulitkan personil untuk

menyelesaikan tanggung jawab kerjanya di

lokasi tugas.

Dengan dilaksanakannya manajemen

sumber daya manusia pada proyek perencanaan,

maka aspek ini akan berpengaruh terhadap

kinerja proyek. Walaupun demikian adanya,

masih banyak pengusaha jasa konsultasi

perencanaan konstruksi yang tidak menerapkan

masalah ini karena mereka masih belum

menganggap bahwa manajemen sumber daya

itu tidak penting, sehingga masalah yang terjadi

sebelumnya muncul dari proyek.

Untuk mengetahui pengaruh manajemen

sumber daya manusia ini, perlu dilakukan

sebuah kajian lebih lanjut terhadap kinerja

proyek sehingga dapat diketahui bagaimana

hubungan antara keduanya. Kajian dilakukan

lebih lanjut melalui penelitian (tesis) dengan

harapan akan diperolehnya adanya pengaruh

tersebut dan temuan ilmiah ini dapat

memberikan masukan bagi para pihak

pengambil keputusan dalam mengatur

pelaksanaan pekerjaan konsultasi perencanaan

pada umumnya, khususnya di Provinsi Aceh

sebagai salah satu kegiatan konstruksinya

dilaksanakan hingga saat ini.

Permasalahan

Permasalahan yang ingin diselesaikan

pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh

aspek manajemen sumber daya manusia

terhadap produktivitas personil inti pada

perusahaan konsultan perencana di Banda

Aceh?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui gambaran aspek manajemen

sumber daya manusia terhadap produktivitas

personil inti pada perusahaan konsultan

perencana di Banda Aceh.

Memperoleh persamaan model regresi atas

penelitian tersebut.

Manfaat dari penelitian ini adalah:

Page 3: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

45 - Volume 4, No. 4, November 2015

1. Dapat menginformasikan aspek manajemen

sumber daya manusia terhadap produktivitas

personil inti pada perusahaan konsultan

perencana di Banda Aceh.

2. Untuk memberikan masukan kepada

pimpinan perusahaan konsultan perencana di

Banda Aceh dalam mengambil keputusan

yang berkaitan dengan pelaksanaan

manajemen sumber daya manusia di

perusahaannya sehingga dapat digunakan

untuk evaluasi atas perubahan kebijakan

yang diambil.

3. Sebagai acuan penilaian oleh Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) terhadap

kinerja konsultan perencana.

Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan melakukan

penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu

pimpinan perusahaan atau personil inti pada

konsultan perencana di Banda Aceh. Kuesioner

digunakan untuk memperoleh data tentang

aspek manajemen sumber daya manusia

(variabel bebas) terhadap produktivitas personil

inti (variabel terikat). Setelah didapat data,

maka akan dilakukan analisis regresi untuk

mendapatkan persamaan model regresi.

Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Responden yang diambil adalah pimpinan

perusahaan atau personil inti yang bekerja

pada proyek perencanaan jasa konsultansi

pada dua tahun terakhir.

2. Proyek yang dikaji adalah proyek dengan

nilai kontrak minimal 100 juta rupiah yang

dilaksanakan di Kota Banda Aceh dan

sekitarnya.

3. Perusahaan yang dikaji adalah perusahaan

konsultan perencana yang memiliki

kualifikasi usaha Gred-3 dan Gred-4.

Target Hasil Penelitian

Target yang diharapkan dalam penelitian

ini adalah konsultan perencana di Banda Aceh.

Pada persamaan model ini, variabel bebas yang

digunakan adalah variabel yang memiliki

koefisien determinasi yang tinggi.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia

merupakan pelaksanaan penataan pemberian

tugas kepada karyawan dari pimpinan

perusahaan. Secara umum, manajemen sumber

daya manusia tidak terlepas dari upaya

perusahaan untuk mengerahkan tenaga

karyawan dalam mencapai tujuan yang ingin

dicapai. Oleh karena itu, pengorganisasian

perusahaan akan memberikan luaran dari

pelaksanaan kegiatan sebuah organisasi

perusahaan.

Idawati (2000, p. 33) berpendapat bahwa

manajemen sumber daya manusia merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen

suatu organisasi. Manajemen sumber daya

manusia bertujuan untuk meningkatkan

kontribusi orang pada organisasi dalam cara-

cara secara strategis, etis dan sosial dapat

Page 4: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 46

dipertanggungjawabkan. Manajemen sumber

daya manusia memberikan sumbangan secara

langsung pada peningkatan produktivitas

melalui penemuan cara-cara yang lebih efektif

untuk mencapai tujuan dan secara tidak

langsung melalui peningkatan mutu kehidupan

kerja karyawan (Wether dan Davis dalam

Idawati, 2000, p. 34). Adapun aspek-aspek

manajemen sumber daya manusia yang ada

adalah empat aspek utama.

Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam manajemen sumber daya manusia,

aspek-aspek yang terdapat pada pelaksanaannya

adalah aspek organisasi, motivasi, prestasi

kerja, kepuasan kerja, kompensasi,

kepemimpinan, lingkungan kerja, sikap dan

iklim organisasi. Dalam penelitian ini, aspek-

aspek tersebut merupakan variabel bebas

(variabel x) yang memberikan pengaruh

terhadap variabel terikatnya (variabel y). Untuk

lebih lanjut, aspek-aspek manajemen sumber

daya manusia yang digunakan pada penelitian

ini akan dibahas pada bagian di bawah ini..

Secara garis besar, aspek-aspek

manajemen sumber daya manusia

(Idawati:2000) terdiri dari empat aspek utama,

yaitu:

1. Aspek persiapan dan seleksi, persiapan dan

seleksi merupakan aspek yang bermaksud

untuk mengetahui proses persiapan dan

seleksi personil inti, khususnya team leader,

ahli arsitektur, ahli sipil, ahli lingkungan an

personil inti lainnya.

2. Aspek pengembangan dan evaluasi, aspek

ini bermaksud untuk mengetahui proses

pembangunan dan evaluasi tenaga kerja di

proyek, khususnya tenaga personil inti dari

semua jabatan.

3. Aspek kompensasi dan proteksi, merupakan

aspek terhadap honor yang layak dan

perlindungan atas kesehatan dan kecelakaan

kerja untuk personil, maksud dari aspek ini

adalah untuk mengetahui program

kompensasi dan proteksi bagian personalia,

4. Aspek hubungan kerja, dimaksudkan untuk

mengetahui hubungan antara personil

dengan perusahaan maupun antar personil di

proyek, khususnya tenaga personalia.

Keempat aspek tersebut terdiri dari

beberapa aspek yang lebih kecil lagi. Aspek

yang lebih kecil mewakili aspek utama yang

telah dijelaskan di atas.

Pada bagian persiapan dan seleksi,

aspeknya terdiri dari:

1. Deskripsi pekerjaaan (job description),

aspek ini menyangkut dengan pernyataan

tertulis mengenai tugas, kewajiban dan

tanggung jawab suata bagian pekerjaan

tertentu. Satu bagian pekerjaan ditangani

oleh suatu kelompok kerja yang ditangani

oleh team leader.

2. Spesifikasi pekerjaan, aspek ini

berhubungan dengan suatu gambaran

mengenai karakteristik dan keahlian yang

dituntut dari personil inti untuk

melaksanakan suatu pekerjaan.

Page 5: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

47 - Volume 4, No. 4, November 2015

3. Standar kinerja, aspek ini merupakan target

yang harus dicapai oleh personil inti serta

kriteria untuk mengukur prestasi.

4. Sistem informasi, aspek ini menyangkut

dnegan pengelolaan informasi sumber daya

manusia meliputi perencanaan, evaluasi

kinerja, kompensasi, deskripsi dan

spesifikasi pekerjaan serta data lain yang

relevan.

5. Rancangan pekerjaan (job design), aspek ini

adalah rancangan pekerjaan yang

menentukan tingkat spesialisasi, arus kerja,

variasi, serta kemandirian (otonomi) personil

inti.

6. Perekrutan (recruitment), merupakan proses

untuk menarik dan mendapatkan pelamar

yang cakap untuk dipekerjakan di proyek.

7. Seleksi,aspek ini adalah langkah penting

untuk menyeleksi kandidat yang paling tepat

untuk mengisi suatu pekerjaan.

Pada bagian pengembangan dan evaluasi,

variabelnya terdiri dari variabel di bawah ini

1. Orientasi, yaitu upaya pengenalan personil

yang baru direkrut pada lingkungan kerja.

2. Penempatan, merupakan penunjukkan

seorang personil inti untuk mengisi

pekerjaan tertentu.

3. Separasi, aspek ini adalah suatu keputusan

untuk memutuskan hubungan sebelum masa

kontrak berakhir, baik atas inisiatif personil

atau perusahaan.

4. Pelatihan dan pengembangan

Untuk bagian kompensasi dan proteksi,

variabelnya terdiri dari variabel berikut ini:

1. Kompensasi, meliputi honor, insentif, serta

fasilitas lainnya yang disediakan bagi

personil.

2. Proteksi, aspek yang berhubungan dengan

perlindungan atas kecelakaan kerja, dapat

berupa jaminan finansial atau fisik.

Untuk variabel hubungan kerja, variabelnya

terdiri dari:

1. Keterlibatan dan hubungan, aspek ini

bertujuan untuk mengukur keterlibatan

personil dalam pencapaian tujuan organisasi

serta hubungan kerja yang meliputi

komunikasi, bimbingan dan disiplin.

2. Kerja sama dan penyelesaian perselisihan,

aspek ini merupakan upaya untuk

peningkatan kerjasama serta penyelesaian

perselisihan antara perusahaan dengan

personil.

3. Penilaian, merupakan penilaian atas program

manajemen sumber daya manusia di proyek

yang dimaksudkan untuk umpan balik bagi

manajemen.

Organisasi

Organisasi merupakan pengertian dari

dua orang atau lebih yang bekerja sama dengan

cara terstruktur untuk mencapai satu atau lebih

tujuan spesifik. Dalam pelaksanaannya, setiap

orang bekerja sesuai dengan posisinya masing-

masing dan dikoordinasikan oleh pimpinan.

Sistem sosial yang ada dalam organisasi

memiliki banyak sub sistem pendukung yang

saling berhubungan dan memiliki perannya

masing-masing. Jika keadaan suatu organisasi

mendukung sistem tersebut, maka dalam

Page 6: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 48

keadaan yang baik, sub sistem akan berinteraksi

dengan sub sistem yang lainnya.

Motivasi

Motivasi ditimbulkan dari rangsangan

kepada individu, kemudian setelah individu

rangsangan tersebut maka individu akan

bereaksi dengan cara melakukan aktivitas

akibat dari rangsangan tersebut. Dalam hal ini,

Sunyoto (2012, p. 12) mengemukakan bahwa

teori motivasi yang dimaksud adalah teori

motivasi kepuasan yang dasarkan dari Abraham

Maslow. Adapun hierarki kebutuhan manusia

menurut Maslow dalam Sunyoto (2012, p. 12)

adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan psikologis, kebutuhan psikologis

merupakan hierarki kebutuhan manusia yang

paling dasar yang merupakan kebutuhan

untuk dapat hidup seperti makanan,

minuman, perumahan, tidur, seks dan

sebagainya.

2. Kebutuhan akan rasa aman, jika kebutuhan

fisiologis relatif sudah terpuaskan maka

muncul kebutuhan yang kedua yaitu

kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan

rasa aman ini meliputi keamanan akan

perlingungan dari bahaya kecelakaan kerja,

jaminan akan kelangsungan pekerjaannya

dan jaminan akan hari tuanya pada saat tidak

bekerja lagi.

3. Kebutuhan sosial, jika kebutuhan fisiologis

dan rasa aman telah terpuaskan secara

minimal maka akan muncul kebutuhan

sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan,

afiliasi, dan interakhis yang lebih erat

dengan orang lain. Dalam organisasi akan

berkaitan dengan kebutuhan akan adanya

kelompok kerja yang kompak, supervisi

yang baik, rekreasi bersama dan lain-lain.

4. Kebutuhan penghargaan, kebutuhan ini

meliputi kebutuhan keinginan untuk

dihormati, dihargai atas prestasi seseorang,

pengakuan atas kemampuan dan keahlian

seseorang serta efektivitas kerja seseorang.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, aktualisasi diri

merupkaan hierarki kebutuhan dari Maslow

yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan

dengan proses pengembangan akan potensi

yang sesungguhnya dari seseorang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi memiliki kaitan dengan motivasi.

Faktor motivasi ada tujuh faktor, yaitu faktor

promosi yang merupakan kemajuan seorang

karyawan pada suatu tugas yang lebih baik,

prestasi kerja, pekerjaan itu sendiri,

penghargaan, tanggung jawab, pengakuan dan

keberhasilan dalam kerja yang memotivasi

personil untuk bersemangat dalam

melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Pada

dasarnya motivasi dapat meningkatkan kinerja

karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.

Prestasi Kerja

Prestasi kerja ditinjau pada kinerja dari

efisiensi dan semangat kerja. Prestasi kerja

didefinisikan sebagai sesuatu hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan

pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Sedangkan faktor prestasi kerja yang akan

diteliti meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja,

Page 7: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

49 - Volume 4, No. 4, November 2015

keandalan dan sikap kerja (Heidjrachman dan

Hasan dalam Sunyoto, 2012, p. 18).

Kegunaan dari penilaian prestasi kerja

menurut Handoko dalam Sunyoto (2012, p. 19)

adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan prestasi kerja.

2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.

3. Keputusan-keputusan penempatan.

4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan

pengembangan.

5. Perencanaan dan pengembangan karir.

6. Penyimpangan-penyimpangan proses

staffing.

7. Ketidakakuratan informasional.

8. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan.

9. Kesempatan kerja yang adil.

Kepuasan Kerja

As’ad dalam Sunyoto (2012, p. 26)

berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah

keadaan emosional yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan di mana para karyawan

memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja akan

berpengaruh terhadap sikap karyawan pada

hasil kerja yang dicapai. Umumnya, teori

kepuasan kerja terdiri dari teori discrepancy,

teori keadilan (equity) dan teori dua faktor.

Kompensasi

Kompensasi merupakan sesuatu yang

diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk

kerja mereka (Sunyoto, 2012, p. 29). Desler

(1996) dalam Yani (2012, p. 139) menyatakan

bahwa kompensasi adalah semua bentuk

penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada

pegawai dan timbul dari kepegawaian mereka.

Sebuah pendapat lain (Handoko dalam Yani,

2012, p. 139) menyatakan bahwa kompensasi

adalah segala sesuatu yang diterima karyawan

sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Personil

akan menerima kompensasi dari pimpinan

perusahaan setelah pekerjaan mereka telah

diselesaikan dan pimpinan merasa pekerjaan

tersebut sudah cukup baik. Umumnya

kompensasi yang diberikan oleh pimpinan

kepada personil adalah berupa kompensasi

finansial, kompensasi non finansial dapat

berupa penghargaan kepada personil, tempat

peribadatan, kantin, asuransi kerja, keamanan

dan sarana-sarana lainnya yang dapat membuat

pekerja menjadi merasa lebih nyaman dalam

bekerja.

Menurut Handoko dalam Sunyoto (2012,

p. 33), tujuan pemberian kompensasi adalah

bagi tenaga kerja yang dengan adanya

pemberian kompensasikepada tenaga kerja akan

memperoleh keuntungan finansial dan non

finansial, dan bagi perusahaan adalah

meningkatkan kepuasan dan produktivitas kerja

karyawan akan memberi motivasi kepada

tenaga kerja untuk bekerja lebih bersemangat,

bekerja lebih berdisiplin dan bekerja lebih

cepat.

Sementara itu, Davis dan Werther dalam

kajian Yani (2012, p. 139) berpendapat bahwa

secara umum tujuan dari manajemen

kompensasi adalah untuk membantu

perusahaan dalam mencapai tujuan strategis dan

menjamin terjadinya keadilan internal dan

eksternal.

Page 8: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 50

Kepemimpinan

Untuk pelaksanaan sebuah organisasi,

kepemimpinan memegang peranan yang

penting dalam mencapai tujuan organisasi.

Tujuan yang diharapkan dalam organisasi

merupakan tujuan bersama dari hasil yang telah

diupayakan oleh setiap komponen organisasi.

Kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang

pimpinan perusahaan dilaksanakan dengan

mengkoordinasikan masing-masing personil

sesuai dengan perannya.

Ada dua macam gaya kepemimpinan,

yaitu gaya kepemimpinan yang berorientasi

tugas dan gaya kepemimpinan berorientasi

karyawan. Dalam gaya kepemimpinan

berorientasi tugas, pimpinan menekankan

bahwa tugas-tugas dilaksanakan dengan baik

dengan cara mengarahkan dan mengendalikan

secara ketat bawahannya. Gaya kepemimpinan

yang berorientasi karyawan menekankan

motivasi kepada bawahan dalam melaksanakan

tugasnya.

Lingkungan Kerja

Karyawan yang bekerja pada perusahaan

berada pada lingkungan kerja yang merupakan

tempat lokasi bekerjanya karyawan tersebut.

Selama karyawan bekerja pada suatu

perusahaan, lingkungan tersebut akan

digunakan sebagai lokasi bekerjanya karyawan.

Sunyoto (2012, p. 43) menyatakan bahwa ruang

lingkup kerja adalah lingkungan organisasi

tertentu tercermin pada karyawan. Lingkungan

kerja yang timbul dalam organisasi merupakan

faktor yang menentukan perilaku karyawan.

Lingkungan kerja dipengaruhi oleh faktor:

1. Hubungan karyawan.

2. Tingkat kebisingan lingkungan kerja.

3. Peraturan kerja.

4. Penerangan.

5. Sirkulasi udara.

6. Keamanan.

Sikap

Sikap adalah evaluasi, perasaan dan

kecenderungan seseorang yang relatif konsisten

terhadap sesuatu objek atau gagasan, atau

dengan kata lain bahwa sikap adalah suatu

perasaan yang timbul pada diri seseorang

terhadap suatu objek, baik sebelum dan sesudah

orang melihat, merasakan dan menikmati objek

tersebut. Kesan akan mempengaruhi terhadap

sikap yang diambil (Umar dalam Sunyoto,2012,

p. 48). Perasaan pada sikat tidak disertai dengan

kecenderungan untuk berbuat atau bertindak

sesuai dengan tindakannya.

Gitosudarmo dan Sudita dalam Sunyoto

(2012, p. 49) berpendapat bahwa sikap

memiliki empat karakteristik, karakteristik

tersebut adalah berikut ini, pertama sikap

memiliki arah, derajat dan intensitas. Kedua,

sikap memiliki struktur. Ketiga, sikap selalu

memiliki objek. Keempat, sikap merupakan

proses yang dipelajari. Dari empat karakteristik

ini, sikap dapat berkembang pada seseorang

melalui asosiasi grup, pengamalan pribadi dan

kelompok lainnya yang berpengaruh

Page 9: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

51 - Volume 4, No. 4, November 2015

Iklim Organisasi

Iklim organisasi menciptakan suasana

bekerja seorang karyawan pada suatu

perusahaan. Selanjutnya suasana yang baik

akan mendukung produktivitas pekerja dalam

berkarya. Iklim organisasi dapat mempengaruhi

produktivitas pekerjaan yang dihasilkan oleh

pekerja. Iklim organisasi memberikan

konstribusi yang baik bagi perbaikan

lingkungan kerja yang dihasilkan.

Dalam iklim organisasi, pengaruh faktor

keefektifan dan kemampuan individu

mempunyai kaitan yang erat. Berikut ini adalah

faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan

dan kemampuan individu.

1. Perilaku bekerja, setiap pekerja akan

memiliki gaya bekerja masing-masing sesuai

dengan perilaku kerjanya ke dalam

organisasi lingkungan kerja. Untuk itu, perlu

adanya sinkronisasi antara perilaku masing-

masing karyawan dengan gaya

kepemimpinan dalam mencapai keberhasilan

sebagai tujuan yang diharapkan.

2. Gaya kepemimpinan, setiap pimpinan

perusahaan juga memiliki gaya

kepemimpinan masing-masing sesuai

dengan karakter individunya. Untuk itulah,

gaya kepemimpinan juga berpengaruh

terhadap pengaturan kerja yang dilakukan

oleh bawahan. Bawahan dapat merasa tidak

nyaman dalam bekerja bila bawahan tersebut

tertekan oleh pimpinannya.

3. Teknologi, teknologi merupakan hasil dari

penerapan terhadap ilmu pengetahuan yang

ada. Untuk memudahkan penyelesaian

pekerjaan, teknologi digunakan sebagai

perangkat bantu sehingga hasilnya akan

dapat melebihi kemampuan dari karyawan

tersebut. Dengan adanya teknologi, kualitas

dan kuantitas pekerjaan akan menjadi

semakin meningkat.

4. Lingkungan kerja, dengan situasi yang

mendukung, efektifitas organisasi menjadi

lebih meningkat dengan karakteristik

pekerjaan yang selaras dengan sifat

pengembang pekerjaan tersebut.

Produktivitas Kerja

Pada penelitian ini, produktivitas

merupakan variabel terikat (variabel y).

Menurut Sunyoto (2012, p. 41), produktivitas

secara filosofi merupakan sikap mental yang

selalu berusaha dan mempunyai pandangan

bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari

hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari

ini. Secara teknis produktivitas merupakan

perbandingan antara hasil yang dicapai dan

keseluruhan sumber daya yang dipergunakan,

produktivitas tenaga kerja merupakan

perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

pasar tenaga kerja per satuan waktu dan sebagai

tolok ukur jika ekspansi dan aktivitas dari sikap

sumber yang digunakan selama produktivitas

berlangsung dengan membandingkan jumlah

yang dihasilkan dengan setiap sumber yang

digunakan. Jadi produktivitas kerja adalah

ukuran yang menynjukkan pertimbangan antara

input dan output yang dikeluarkan perusahaan

serta peran tenaga kerja yang dimiliki per

satuan waktu.

Page 10: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 52

Maloney dan McFillen (1986)

mengemukakan lima hal yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan produktivitas personil

dalam konstruksi, yaitu:

1. Menyediakan pekerjaan yang stabil sehingga

kelompok kerja dapat bergabung dalam

jangka waktu yang cukup panjang untuk

mengembangkan norma dan sasaran yang

positif.

2. Membentuk kelompok kerja yang efektif

dengan menunjuk individu-individu yang

saling menyukai.

3. Mengembangkan program pelatihan sesuai

kebutuhan personil.

4. Mendorong pengembangan sasaran-sasaran

yang layak.

5. Mengembangkan dan menerapkan sistem

imbalan yang memberikan penghargaan atas

prestasi.

Tidak terdapat definisi baku mengenai

pengukuran produktivitas dalam proyek

konstruksi. Ukuran produktivitas yang

digunakan dapat berupa model ekonomi

(economic model), model spesifik proyek

(project-specific model), atau berorientasi

kegiatan (activity-oriented model). Model

ekonomi banyak digunakan oleh konsultan,

sedangkan model berorientasi kegiatan disukai

oleh kontraktor.

Menurut Soeharto (1995), yang dimaksud

dengan produktivitas bidang rekayasa adalah

(% penyelesaian fisik x anggaran jam-orang) :

(jam-orang terpakai aktual). Pengendalian

produktivitas konstruksi meliputi: (1) analisis

produktivitas tenaga kerja konstruksi, dan (2)

analisis biaya personil (labor rate).

Analisis Regresi

Untuk mendapatkan model persamaan

yang mewakili titik data dari sampel maka perlu

dilakukan analisis regresi. Analisis regresi yang

dibahas pada penelitian ini adalah analisis

regresi dengan metode kuadrat terkecil.

Triatmodjo (2002, p. 91) mengemukakan

bahwa kurva yang mewakili persamaan tersebut

g(x) diperoleh dari titik percobaan dari data

yang diambil. Dari sejumlah data yang

diperoleh, digambar titik percobaan pada suatu

sistem koordinat. Sebaran titik tersebut dapat

diketahui pola secara umum sehingga dapat

ditentukan garisnya. Fungsi g(x) dianggap yang

mewakili f(x), fungsi tersebut mempunyai

parameter ao, a1, a2 sampai dengan ar, fungsi

tersebut mempunyai bentuk sebagai

g(x) = ao + a1x + a2x2 + a3x

3 + ... + arx

r (2.1)

Dari parameter tersebut menjadifungsi g(xi ;

ao, a1, a2, ..., ar) yang memiliki arti fungsi g(xi).

Apabila koordinat titik-titik percobaan tersebut

adalah M(xi,yi), dengan i = 1, 2, 3, ..., n maka

selisih ordinat antara titik-titik tersebut dengan

fungsi g(xi ; ao, a1, a2 sampai dengan ar) adalah

Ei = Mi Gi

= yi - g(xi ; ao, a1, a2, ..., ar)

Ei = yi – (ao + a1x + a2x2 + a3x

3 +... +

arxr) (2.2)

Fungsi g(x) terpilih mempunyai

kesalahan Ei terkecil yang jumlah kuadrat dari

kesalahannya adalah yang terkecil. Kuadrat

kesalahan dinyatakan dengan D2.

Page 11: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

53 - Volume 4, No. 4, November 2015

D2=

n

i

ii

n

i

i xgyE1

2

1

2)( (2.3)

Dengan fungsi linier untuk variabel

terikat (y), dipengaruhi oleh banyak variabel

dengan m variabel. Secara umum persamaan

regresi linier dengan m variabel mempunyai

bentuk

y= ao + a1x1 + a2x2 + a3x3 + ... + amxm (2.4)

Dengan koefisien persamaan berupa ao, a1,

a2, ..., am. Untuk sistem persamaannya dapat

ditulis sebagai

im

ii

ii

i

mimiimiimim

imiiiii

imiiiii

imii

x

yx

yx

y

a

a

a

a

xxxxxx

xxxxxx

xxxxxx

xxxn

,2

,2

,1

2

1

0

,2

,2,,1,,

,,2,22

,1,2,2

,,1,1,2,12

,1

,,2,1

.

.

.

.

.

..

...

....

....

....

...

...

...

(2.5)

Koefisien korelasi (r) yang digunakan dari

persamaan di atas menggunakan persamaan

berikut

r= 2

22

t

t

D

DD (2.6)

Dengan

Dt2=

2

1

_

)(

n

i

i yy (2.7)

Dan D

2 = 22

2

1

1 )...( r

r

n

i

oi xaxaxaay

(2.8)

Hubungan antara variabel bebas (variabel x)

yaitu aspek manajemen sumber daya manusia

dan variabel terikat yaitu produktivitas personil

inti merupakan suatu fungsi produksi

(production function). Fungsi produksi

merupakan fungsi yang menggambarkan

hubungan antara masukan dan keluaran dari

suatu proses produksi. Pada setiap fungsi

produsi berlaku hukum hasil yang makin

berkurang (law of diminishing return), yaitu

setelah tercapainya titik optimal, maka

penambahan masukan akan tetap meningkat

keluaran, tetapi peningkatan tersebut akan

semakin kecil.

Sekalipun demikian, terdapat

kemungkinan hubungan antara variabel terikat

dan bebas tersebut berbentuk linier.

Kemungkinan ini dapat terjadi jika observasi

dilakukan pada suatu rentang yang pendek,

sehingga hubungan yang terjadi tampak sebagai

hubungan linier. Untuk jelasnya persamaan

ditulis sebagai persamaan di bawah ini

y = f (xij kl) (2.9)

Di mana :

y = Produktivitas personil inti

x = Aspek manajemen sumber daya

manusia

ij = jenis variabel

kl = Sampel proyek

Tingkat Korelasi

Dari hasil analisis regresi yang

menghasilkan koefisien korelasi. Nilai koefisien

korelasi bervariasi dari nol sampai dengan satu.

Bila nilai koefisien korelasi makin mendekati

nol, berarti hubungan antara variabel tidak

terjadi. Bila nilai koefisien korelasi lebih besar

dari nol, maka terdapat hubungan yang positif

dan bila lebih kecil dari nol maka terdapat

hubungan yang negatif. Untuk tingkat korelasi

terhadap koefisien korelasi dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Page 12: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 54

Tabel 2.1. Tingkat korelasi terhadap koefisien

korelasi

Interval koefisien Tingkat korelasi

0,00 – 0,100

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Boediono, dkk. (2004)

SPSS

SPSS merupakan perangkat lunak

(software) yang digunakan untuk analisis

statistik. Perangkat lunak ini bekerja pada

lingkungan sistem operasi Windows. Pada

umumnya SPSS digunakan oleh para ilmuwan

sosial dan profesional lainnya. SPSS versi 16.0,

versi ini dapat digunakan dengan berbagai

macam fitur yang tersedia.

Penelitian Sebelumnya

Pada kajian sebelumnya telah dilakukan

penelitian oleh Idawati (2000) dengan

penelitian mengenai pengaruh aspek

manajemen sumber daya manusia terhadap

peningkatan produktivitas buruh pada proyek

konstruksi. Berdasarkan hasil kajian yang

dibuat oleh Idawati, diperoleh persamaan model

regresi berganda untuk penelitian tersebut

dengan persamaan

Y = -3,848 + 1,155X1 + 0,658X2 + 0,458X3

Di mana

Y = Produktivitas proyek berdasarkan deviasi

aktual jam-orang terhadap rencana

X1 = Buruh yang berprestasi mendapat

kesempatan untuk mendapat insentif berupa

uang

X2 = Masukan dari buruh (metode kerja,

pelatihan dan lain-lain) dipertimbangkan

dalam pengambilan keputusan

X3 = Buruh memiliki kesempatan untuk

mendapat pelatihan sesuai kebutuhannya.

Pada penelitian tersebut, variabel X1

merupakan sistem pemberian kompensasi yang

dikaitkan dengan prestasi, yang memberikan

kesempatan bagi buruh untuk mendapatkan

insentif berupa uang jika mampu mencapai atau

melebihi sasaran yang ditetapkan. Variabel X2

merupakan adanya partisipasi atau keterlibatan

buruh dalam upaya pencapaian sasaran

organisasi, dalam bentuk perhatian dan

penghargaan dari manajemen atas masukan-

masukan yang diberikan oleh buruh mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan bidang

pekerjaannya. Variabel X3 merupakan

kesempatan bagi buruh untuk meningkatkan

keterampilannya, dalam bentuk pelatihan dan

pengembangan yang dirancang sesuai

kebutuhan.

Hasil kajian yang dibuat oleh Idawati

memberikan kesimpulan bahwa jika terhadap

buruh pada proyek konstruksi diterapkan aspek-

aspek manajemen sumber daya manusia, maka

akan terjadi peningkatan produktivitas buruh

pada proyek yang secara statistik telah

dikuatkan.

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi yang akan diambil pada

penelitian ini adalah populasi pada Perusahaan

Page 13: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

55 - Volume 4, No. 4, November 2015

Jasa Konstruksi di Banda Aceh dengan kegiatan

konstruksi untuk perusahaan kualifikasi M1 dan

M2. Nilai proyek untuk penelitian ini dibatasi sesuai

dengan ketentuan LPJK. Untuk sampel yang akan

digunakan adalah pimpinan perusahaan atau

karyawan atau personil perusahaan konstruksi yang

bergerak pada pelaksanaan kegiatan perencanaan

(konsultan perencana) dengan pekerjaan konstruksi

yang telah berjalan selama dua tahun terakhir.

Sampel diambil di beberapa perusahaan konsultan

perencana yang berlokasi kegiatannya di Banda

Aceh.

Teknik Pengambilan Sampel

Dari populasi perusahaan konsultan

perencana di Banda Aceh, penulis terlebih

dahulu melakukan pengumpulan data

perusahaan konsultan perencana melalui

organisasi atau asosiasi yang diikuti oleh

perusahaan konsultan perencana. Asosiasi yang

ada di Banda Aceh adalah Ikatan Konsultan

Indonesia (Inkindo) dan Perkindo. Dari kedua

asosiasi ini, jumlah anggota yang terbesar

adalah Inkindo sementara Perkindo tidak

memiliki anggota yang cukup banyak, sehingga

penulis mengambil daftar perusahaan yang

tergabung dalam aosiasi tersebut. Dari data

yang diperoleh, perusahaan diseleksi kembali

untuk dipilih berdasarkan tingkat keaktifan

perusahaan dalam jangka waktu 2 tahun

terakhir. Setelah diperoleh jumlah perusahaan

yang aktif, didapat sejumlah 23 perusahaan

yang dapat dijadikan sebagai sampel. Dari 23

perusahaan tersebut, hanya 2 perusahaan yang

tidak berpartisipasi dalam penelitian ini.

Lokasi

Lokasi yang akan digunakan dalam

pengumpulan data penelitian ini adalah

perusahaan konsultan perencana yang

berdomisili di wilayah Kota Banda Aceh.

Responden

Dalam penelitian ini, respondennya

adalah pimpinan perusahaan atau karyawan

yang bekerja pada perusahaan konsultan

perencana jasa konstruksi di Banda Aceh.

Karyawan yang bekerja ini adalah karyawan

yang terlibat dan termasuk ke dalam personil

inti proyek. Karyawan yang menjadi responden

tidak ditentukan apakah karyawan tersebut

berstatus sebagai karyawan tetap atau karyawan

tidak tetap (karyawan kontrak). Tingkatan yang

diambil adalah semua level, baik dari tingkat

bawahan seperti operator maupun tingkat

manajer.

Pengumpulan data

Untuk pengumpulan data, penulis akan

melakukan pengumpulan data di masing-

masing perusahaan jasa konsultan perencana

yang berlokasi di Banda Aceh. Perusahaan ini

merupakan perusahaan yang menjadi anggota

asosiasi perusahaan konsultan yang bernama

Ikatan Konsultan Indonesi (Inkindo). Penulis

akan menggunakan angket yang berisi data dan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

aspek manajemen sumber daya manusia dan

produktivitas proyek. Angket ini akan diberikan

kepada responden, kemudian responden akan

melakukan pengisian data dengan lengkap.

Page 14: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 56

Setelah data diambil, maka keseluruhan data

ditabulasikan ke dalam tabel tabulasi hasil

pengumpulan data. Selanjutnya dilakukan

analisis data sesuai dengan kajian pustaka yang

sebelumnya telah dibahas.

Penentuan Variabel

Pada penelitian ini, akan ditentukan

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel

bebas pada penelitian ini adalah aspek-

manajemen sumber daya manusia. Variabel

bebas terdiri dari empat bagian, yaitu persiapan

dan seleksi, pengembangan dan evaluasi,

kompensasi dan proteksi dan hubungan kerja.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah

produktivitas personil inti.

Pada bagian persiapan dan seleksi,

variabelnya terdiri dari variabel berikut:

1. Deskripsi pekerjaaan (job description) (X1).

2. Spesifikasi pekerjaan (X2).

3. Standar kinerja (X3).

4. Sistem informasi (X4).

5. Rancangan pekerjaan (job design) (X5).

6. Perekrutan (recruitment) (X6).

7. Seleksi (X7).

Pada bagian pengembangan dan evaluasi,

variabelnya terdiri dari variabel di bawah ini

8. Orientasi (X8).

9. Penempatan (X9).

10. Separasi (X10).

11. Pelatihan dan pengembangan (X11).

Untuk bagian kompensasi dan proteksi,

variabelnya terdiri dari variabel berikut ini:

12. Kompensasi (X12).

13. Proteksi (X13).

Untuk variabel hubungan kerja, variabelnya

terdiri dari:

14. Keterlibatan dan hubungan (X14).

15. Kerja sama dan penyelesaian perselisihan

(X15).

16. Penilaian (X16).

Dari semua variabel bebas tersebut,

masing-masing variabel diwakili oleh

pertanyaan pada kuesioner yang diberikan

kepada responden. Untuk lebih lanjut

pertanyaan yang diberikan dapat dilihat pada

bentuk di bawah ini.

Variabel Persiapan dan Seleksi

Variabel ini adalah variabel yang dibuat

untuk mengetahui proses persiapan dan seleksi

personil pada perusahaan. Adapun pertanyaan

pada kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Untuk setiap bagian pekerjaan terdapat

deskripsi pekerjaan yang jelas dan terinci

2. Personil mendapat menjelasan mengenai

kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan

Variabel Pengembangan dan Evaluasi

Variabel ini adalah variabel yang

mendeskripsikan tentang pengarahan,

penempatan dan evaluasi terhadap personil.

Adapun pertanyaan pada kuesioner yang

digunakan adalah:

1. Orientasi, yaitu upaya memperkenalkan

lingkungan kerja kepada personil. Terdiri

dari hal mengenai:

a. Setiap personil yang baru direkrut

diberikan informasi tentang perusahaan

dan proyek, fasilitas yang dapad

digunakian, tugas dan tanggung

Page 15: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

57 - Volume 4, No. 4, November 2015

jawabnya dan pengenalan kepada

karyawan lain dan pimpinan

perusahaan.

b. Personil diminta untuk

mensosialisasikan dirinya dengan

lingkungan dan rekan kerja.

2. Penempatan, yaitu pemilihan posisi/jabatan

kerja kepada personil. Terdiri dari:

a. Pembinaan hubungan kerja jangka

panjang dengan personil yang memiliki

keahlian dan kinerja yang baik.

3. Separasi, yaitu keputusan untuk melakukan

pemutusan hubungan kerja sebelum kontrak

berakhir, baik personil tersebut

mengundurkan diri ataupun diberhentikan

oleh pihak perusahaan.

a. Untuk menghindari pemutusan

hubungan kerja, dilakukan tindakan

pencegahan kepada personil

4. Pelatihan dan pengembangan, yaitu

pemberikan program pelatihan kepada

personil untuk mengembangkan

keahliannya agar dapat meningkatkan

kemampuan kerjanya.

a. Personil diberikan kesempatan untuk

mendapatkan pelatihan dan

pengembangan keahlian

b. Personil yang memiliki kinerja baik

akan diberikan kesempatan untuk

meningkatkan jenjang karir.

c. Dilaksanakan evaluasi untuk

mengetahui hasil suatu pelatihan.

Variabel Kompensasi dan Proteksi

Variabel ini adalah variabel yang

mendeskripsikan tentang honor yang diberikan,

dan perlindungan kesehatan dan kecelakaan

kerja. Bagian ini akan mencari program

kompensasi dan proteksi bagi personil. Adapun

pertanyaan pada kuesioner yang digunakan

adalah:

1. Bagian kompensasi, terdiri dari hal

mengenai

a. Personil yang berprestasi memiliki

kesempatan untuk mendapat insentif

tambahan (berupa uang).

b. Tingginya gaji berdasarkan kompetensi

personil.

c. Personil inti mendapatkan insentif lain

yang tidak berupa uang.

2. Perlindungan kepada personil atas

kecelakaan kerja, terdiri dari

a. Dijalankannya pelaksanaan program

K3 secara konsekuen dan dipatuhi oleh

personil.

b. Manajemen memberikan perhatian

yang cukup pada upaya pencegahan

dan penanggulangan kecelakaan kerja.

Variabel Hubungan Kerja

Variabel ini adalah variabel yang

mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan

hubungan kerja antara personil inti sebagai

karyawan terhadap karyawan lainnya dan

perusahaan. Adapun pertanyaan pada kuesioner

yang digunakan adalah:

1. Keterlibatan dan hubungan, menyangkut

dengan keterlibataan dan hubungan personil

Page 16: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 58

ini kepada sesama karyawan dan

manajemen perusahaan, terdiri dari

a. Terdapat forum untuk mendorong

komunikasi dua arah antara manajemen

dengan karyawan.

b. Kesejahteraan sosial personil

diperhatikan.

c. Masukan dari personil dipertimbangkan

dalam pengambilan keputusan.

2. Kerja sama dan penyelesaian perselisihan,

mengangkut dengan pendekatan

peningkatan kerja sama dan penyelesaian

konflik.

a. Dalam penyelesaian perselisihan,

kedudukan antara personil dan

manajemen adalah setara.

3. Penilaian, menyangkut penilaian atas

program manajemen sumber daya manusia

sebagai umpan balik manajemen

perusahaan.

a. Terdapat upaya untuk mengetahui

kepuasan personil, baik secara formal

ataupun tidak.

b. Dilakukan evaluasi secara berkala

terhadap kinerja personil

Variabel bebas yang digunakan pada

penelitian ini adalah kinerja proyek. Kinerja

proyek berdasarkan hal berikut:

1. Produktivitas personil berdasarkan jam-

orang total

2. Kinerja biaya proyek.

3. Kinerja waktu proyek.

Skala dan Ukuran

Untuk variabel bebas, skala yang

digunakan pada kuesioner penelitian ini adalah

skala interval dengan menggunakan angka dari

1 sampai dengan 5. Skala yang digunakan ini

terdiri dari dua jenis, yaitu skala berdasarkan

frekuensi dan berdasarkan keberadaannya.

Untuk skala berdasarkan frekuensi digunakan

dengan ketentuan:

1. Tidak pernah, sama sekali tidak pernah

dilakukan.

2. Sangat jarang, hanya dilakukan untuk

kondisi luar biasa.

3. Jarang, dilakukan jika dipandang perlu saja.

4. Sering, biasanya dilakukan, tetapi tidak

rutin.

5. Selalu, merupakan prosedur standar yang

perlu dilakukan.

Untuk skala berdasarkan keberadaannya,

digunakan dengan ketentuan berikut ini:

1. Tidak ada, tidak ada dan belum terpikirkan.

2. Direncanakan, tidak ada, tetapi sudah mulai

dipertimbangkan.

3. Tahap awal, sudah ada, tetapi baru pada

tahap awal.

4. Belum sempurna, sudah ada, tetapi belum

sempurna.

5. Ada dan lengkap, sudah ada dan merupakan

prosedur standar.

Untuk variabel terikat, digunakan skala

berdasarkan persentase terhadap rencana.

Persentase ini berdasarkan kesesuaian rencana

untuk produktivitas personil berdasarkan jam-

orang total, kesesuaia anggaran untuk kinerja

Page 17: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

59 - Volume 4, No. 4, November 2015

biaya proyek dan kesesuaian jadwal untuk

kinerja waktu proyek. Nilai persentasi ini

diurutkan menjadi delapan kelompok dalam

rentang:

1. Antara 1% sampai dengan 2%

2. Antara 3% sampai dengan 5%

3. Antara 6% sampai dengan 10%

4. Di atas 10%

5. Antara -1% sampai dengan -2%.

6. Antara -3% sampai dengan -5%

7. Antara -6% sampai dengan -10%

8. Di atas -10%

Analisis data

Setelah tahap proses pengumpulan data

telah selesai, maka penulis akan melakukan

analisis data yang sebelumnya telah

dikumpulkan. Analisis regresi dilaksanakan

berdasarkan masing-masing variabel bebas,

yaitu variabel aspek manajemen sumber daya

manusia. Variabel bebas dihubungkan dengan

variabel terikatnya, variabel terikat dalam

penelitian ini adalah variabel produktivitas

personil inti. Kemudian dicari masing-masing

persamaan yang memiliki nilai koefisien

korelasi (r) tertinggi. Selanjutnya diambil

variabel bebas dengannilai koefisien korelasi

tertinggi untuk digunakan dalam penyusunan

analisis regresi linier berganda sehingga akan

diperoleh persamaan variabel bebas (variabel x),

yaitu aspek manajemen sumberdaya manusia,

dengan variabel terikat yaitu produktivitas

personil inti (variabel y). Setelah itu, dilakukan

lagi perhitungan nilai koefisien korelasi untuk

persamaan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sampel

Sampel pada penelitian yang diambil

pada penelitian ini merupakan proyek dari

masing-masing perusahaan konsultan

perencana. Pada penelitian ini, perusahaan yang

digunakan adalah perusahaan dengan Gred-3

sebanyak 26 perusahaan dan Gred-4 sebanyak

14 perusahaan dengan masing-masing proyek

perencanaan konstruksi pada perusahaan

tersebut. Perusahaan beralamat domisili di

Banda Aceh dan pekerjaan yang dilaksanakan

berlokasi di Banda Aceh. Adapun profil sampel

dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Untuk klasifikasi sampel yang

digunakan, klasifikasi yang diambil adalah

berdasarkan waktu proyek, nilai proyek dan

jumlah personil. Klasifikasi ini dapat dilihat

pada Tabel 4.2, Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.

Tabel 4.2. Klasifikasi sampel berdasarkan waktu

pelaksanaan proyek

No. Waktu pelaksanaan Proyek Jumlah Proyek

1 0 - 2 bulan 3

2 2 - 3 bulan 2

3 3 - 4 bulan 6

4 4 - 5 bulan 4

5 >5 bulan 5

Jumlah 21

Tabel 4.3. Klasifikasi sampel berdasarkan nilai proyek

No. Nilai proyek Jumlah proyek

1 <400 juta 4

2 400 juta – 1 milyar 14

3 > 1 milyar 3

Jumlah 21

Page 18: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 60

Tabel 4.1 Profil sampel

No. Nama Perusahaan Jenis Proyek

Nilai

Proyek

(juta

rupiah)

1

PT. Citra Lestari

Consultant

- Arsitektural

- Sipil

- Lingkungan

746

2 PT. Citra

Rancang Global

- Arsitektural

- Sipil

- Lingkungan

600

3

PT. Meidiatama

Indokonsult

- Arsitektural

- Sipil 1.398

4

PT. Reubee

Consultant

Arsitektural 465

5 PT. Senibina

Konsulindo

- Arsitektural

- Sipil

- Lingkungan

700

6

PT. Quantum

Design

Consultant

- Sipil

- Lingkungan 465

7 PT. Lavita Inti

- Sipil

- Arsitektural

- Lingkungan

417

8

PT. Wahana

Adya

Sipil

Arsitektural 718

9

PT. Nuansa

Galaxy

Sipil

Arsitektural 291

10

PT. Supernova

Jaya Mandiri

Arsitektural 1.351

11 PT. Policon Jaya - Sipil

- Arsitektural 145

12

PT. Indokota

Ciptasarana

- Sipil

- Lingkungan

14 PT. Tata Jaya

Bersama

- Sipil

- Arsitektural

- Lingkungan

400

15

PT. Global

Parasindo Jaya

Sipil 1.407

16

PT. Dypersi

Konsulin Utama

Sipil 248

17

PT. Visiplan

Konsultan

- Sipil

- Arsitektural 633

18

PT. Atjeh Design

Engineering

Sipil 654

19 PT. Dua Mitra

Koalisi

- Arsitektural

- Sipil

- Lingkungan

402

20

PT. Trapenca

Puga Raya

Sipil 736

21

PT. Puri Kencana

Indah

Sipil 389

22

PT. Cipta Puga Sipil

441

Tabulasi Data

Setelah pengambilan data dari responden

yang terlibat pada kajian ini, data dikumpulkan.

Data yang telah diambil, ditabulasikan ke dalam

format data agar proses pengolahan data akan

menjadi lebih mudah. Data yang telah

ditabulasikan ini dapat dilihat pada Lampiran

C.1. Tabulasi data ini dihasilkan dari jawaban

responden atas kajian yang dibuat sebanyak

jumlah total responden. Setelah data telah

ditabulasikan dengan lengkap, maka dapat

dapat digunakan untuk diolah secara statistik

dengan menggunakan SPSS.

Dari hasil perolehan data, perusahaan

yang menjawab terjadi kekurangan

produktivitas sebesar sampai 10% dari rencana

adalah sebanyak 2 perusahaan, perusahaan yang

menjawab terjadi kekurangan produktivitas

sebesar sampai 10% dari rencana adalah

sebanyak 2 perusahaan, perusahaan yang

menjawab terjadi kekurangan produktivitas

sebesar sampai 10% dari rencana adalah

sebanyak 3 perusahaan, perusahaan yang

menjawab terjadi kekurangan produktivitas

sebesar sampai 10% dari rencana adalah

sebanyak 9 perusahaan, perusahaan yang

menjawab terjadi kekurangan produktivitas

sebesar sampai 10% dari rencana adalah

sebanyak 2 perusahaan, perusahaan yang

menjawab terjadi kekurangan produktivitas

sebesar sampai 10% dari rencana adalah

sebanyak 1 perusahaan dan perusahaan yang

menjawab terjadi kekurangan produktivitas

sebesar sampai 10% dari rencana adalah

sebanyak 2 perusahaan. Dengan demikian, yang

Page 19: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

61 - Volume 4, No. 4, November 2015

terbanyak adalah perusahaan yang produktifitas

kerjanya sama dengan rencana.

Analisis Regresi

Analisis regresi antara variabel bebas,

yaitu aspek manajemen sumber daya manusia

dengan variabel terikat, yaitu kinerja proyek

dihitung dengan memperoleh nilai koefisien

korelasinya (r), selain itu juga dicari nilai r2.

Variabel bebas yang digunakan pada penelitian

ini adalah sebanyak 16 variabel. Adapun nilai

koefisien korelasi yang diperoleh memiliki nilai

dengan tingkat kepercayaan 95%.

Analisis Regresi Berganda

Dari hasil analisis regresi masing-masing

variabel bebas sebanyak 16 variabel, data

variabel bebas ini digunakan untuk memperoleh

persamaan model antara pengaruh aspek

manajemen sumber daya manusia terhadap

produktifitas proyek. Model persamaan yang

diperoleh dari hasil analisis regresi adalah:

Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 –

0,479X4 – 4,083X5 – 0,968X6 + 0,926X7 +

1,435X8 – 0,801X9 + 0,023X10 + 0,693X11 +

0,813X12 + 0,404X13 + 0,711X14 – 1,780X15 +

1,450X16

Model persamaan di atas menunjukkan

bahwa aspek manajemen sumber daya manusia

memberikan pengaruh terhadap produktivitas

proyek. Variabel yang memiliki koefisien

tertinggi adalah variabel rancangan pekerjaan

(X5) dengan koefisien sebesar -4,083.

Dari hasil analisis regresi linier berganda,

diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,999

(tingkat korelasi sangat kuat) dan r2 sebesar

0,998. Koefisien determinasi berganda yang

disesuaikan (adjusted R2) pada model ini

bernilai 0,130.

4.1. Pembahasan Hasil

Dari hasil yang diperoleh, telah didapat

model persamaan yang disusun berdasarkan

pengolahan data yang sebelumnya dibuat.

Persamaan ini merupakan model regresi linier

berganda dengan koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,998 dan nilai adjusted r2 sebesar

0,988. Adapun hasil persamaan berdasarkan

pengolahan data yang didapat adalah sebagai

berikut:

Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 –

0,479X4 – 4,083X5 – 0,968X6 + 0,926X7 +

1,435X8 – 0,801X9 + 0,023X10 + 0,693X11 +

0,813X12 + 0,404X13 + 0,711X14 – 1,780X15 +

1, 450X16

Model persamaan memberikan koefisien

yang bervariasi pada persamaan tersebut.

Koefisien yang bernilai di bawah 0,600 adalah

sebanyak tiga variabel. Koefisien tersebut

adalah koefisien untuk variabel X4 dengan besar

-0,479, koefisien untuk variabel X10 dengan

besarnya koefisien 0,023, dan koefisien untuk

variabel X13 dengan besar koefisien 0,404.

Ketiga variabel ini memberikan pengaruh yang

kecil karena koefisiennya yang rendah.

Ketiga variabel yang memiliki nilai

koefisien adalah variabel sistem informasi (X4),

variabel separasi (X10) dan variabel proteksi

(X13). Karena nilai koefisien ketiga variabel

bebas tersebut rendah, maka ketiga variabel

Page 20: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 62

tersebut dapat diabaikan. Dengan demikian,

maka ketiga variabel tersebut tidak digunakan

pada model persamaan, sehingga model

persamaan diatur ulang dan persamaan yang

digunakan adalah:

Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 –

4,083X4 – 0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 –

0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 + 0,711X11 –

1,780X12 + 1,450X13

Dengan demikian, variabel yang

digunakan pada model persamaan ini adalah:

1. Deskripsi pekerjaaan (job description)

(X1).

2. Spesifikasi pekerjaan (X2).

3. Standar kinerja (X3).

4. Rancangan pekerjaan (job design) (X4).

5. Perekrutan (recruitment) (X5).

6. Seleksi (X6).

7. Orientasi (X7).

8. Penempatan (X8).

9. Pelatihan dan pengembangan (X9).

10. Kompensasi (X10).

11. Keterlibatan dan hubungan (X11).

12. Kerja sama dan penyelesaian perselisihan

(X12).

13. Penilaian (X13).

Pada penelitian ini, variabel bebas yang

paling besar pengaruhnya terhadap variabel

terikat adalah variabel X4, rancangan pekerjaan

berpengaruh besar terhadap produktivitas

proyek. Dengan demikian, produktivitas

personil inti berdasarkan deviasi aktual jam-

orang terhadap rencana sangat dipengaruhi oleh

variabel tersebut.

Pada kajian yang dilaksanakan Idawati,

diperoleh bahwa variabel bebasnya, yaitu

sistem kompensasi yang memberikan

penghargaan terhadap prestasi buruh akan

meningkatkan produktivitas buruh. Dari hasil

ini maka dapat kita ketahui bahwa kajian yang

dibuat oleh Idawati berbeda. Pada kajian ini

variabel yang paling menentukan adalah

masukan dari personil (metode kerja,pelatihan,

dll) dipertimbangankan dalam pengembalian

keputusan), sementara pada kajian Idawati

tentang produktivitas buruh, yang paling

menentukan adalah sistem kompensasinya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan,

kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai

berikut:

1. Model persamaan regresi yang dihasilkan

pada persamaan ini adalah

Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 -

4,083X4 - 0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 -

0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 + 0,711X11 -

1,780X12 + 1,450X13.

2. Variabel-variabel bebas yang paling menjadi

variabel penentu yang menjelaskan

perubahan terhadap variabel terikat adalah

variabel rancangan pekerjaan (X4).

3. Aspek manajemen sumber daya manusia

memiliki pengaruh terhadap produktifitas

personil inti.

Page 21: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

63 - Volume 4, No. 4, November 2015

Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan,

saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan kinerja proyek,

perlu diterapkan aspek-aspek manajemen

sumber daya manusia pada suatu perusahaan

konstruksi.

2. Dalam upaya tersebut, maka pengambil

keputusan perlu mempertimbangkan aspek

rancangan pekerjaan.

3. Untuk penelitian selanjutnya, dapat

dilakukan penelitian sejenis pada perusahaan

konsultan pengawas dan penambahan

populasi yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, dkk., 2004, Statistika Terapan,

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Coakes, S.J., Steed, L. Dan Ong, C., 2009,

SPSS: analysis without anguish: version 16

for Windows, John Willey and Sons

Australia, Ltd.

Idawati, L., 2000, Pengaruh Aspek-Aspek

Manajemen Sumber Daya Manusia

terhadap Peningkatan Produktivitas Buruh

pada Proyek Konstruksi, Tesis, Universitas

Indonesia.

Maslow, A.H., 1970, Motivation and

Personality, 3rd Edition, New York

Rahmawati, I., 2008, Analisis Faktor-Faktor

yang mempengaruhi produktivitas

Perusahaan (Suatu Kasus pada perusahaan

Jasa Pelaksana Konstruksi, PT. Matrix

Primatama, Bandung

Soeharto, I., 1997, Manajemen Proyek Dari

Konseptual Sampai Operasional, Erlangga,

Jakarta

Stoner, J. A.F., Freeman, R.E. & Gilbert, D.R.,

Jr., 1995, Management : Edisi Bahasa

Indonesia, Jilid I, Jakarta

Sudinarto, 1990,Manajemen Konstruksi

Profesional, Erlangga, Jakarta.

Sunyoto, Da., 2012, Manajemen Sumber Daya

Manusia, CAPS (Center for Academic

Publishing Service), Jakarta.

Sunyoto, Db., 2012, Teori, Kuesioner, dan

Analisis Data Sumber Daya Manusia

(Praktik Penelitian), CAPS (Center for

Academic Publishing Service), Jakarta.

Triatmodjo, B., 2002, Metode Numerik

Dilengkapi dengan Program Komputer,

Beta Offset, Yogyakarta

Yani, M., 2012, Manajemen Sumber Daya

Manusia, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Page 22: PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 4, November 2015 - 64