pengaruh asal bahan setek dan dosis pupuk npk …

56
PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (SKRIPSI) Oleh BAYU MARDIANTO NPM. 15110018 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA METRO 2019

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

(SKRIPSI)

Oleh

BAYU MARDIANTO

NPM. 15110018

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

DHARMA WACANA METRO

2019

Page 2: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

Oleh

BAYU MARDIANTO

NPM. 15110018

Skripsi

Sebagai Salah Syarat Untuk Mencapai Gelar (S1)

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

DHARMA WACANA METRO

2019

Page 3: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

Oleh:

Bayu Mardianto

ABSTRAK

Ubi jalar memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan dan

perekonomian nasional, karena merupakan salah satu makanan pokok bagi

sekelompok penduduk Indonesia. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

produksi ubi jalar, perbaikan cara budidaya yang dapat dilakukan dengan

menggunakan sumber setek dan perlunya pemupukan unsur hara N, P dan K

untuk mencapai produksi yang maksimal, sehingga pengujian kedua faktor

tersebut perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh

asal bahan setek terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar. (2) Pengaruh dosis

pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar. (3) Interaksi antara asal

bahan setek dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro. Penelitian ini

menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

berpola faktorial. Sebagai faktor pertama adalah Bahan Setek yang terdiri atas 3

taraf yaitu : setek pucuk, setek batang tengah, setek pangkal, dan Pupuk NPK

dalam bentuk NPK Phonska sebagai faktor kedua yang terdiri atas 3 taraf yaitu :

100 kg/ha, 200 kg/ha, 300 kg/ha. Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan

membandingkan F hitung dengan F Tabel dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata

Terkecil (BNT) pada taraf 5%, sebelumnya dilakukan uji kehomogenan ragam

data dengan uji Bartlet dan ke tak-aditifan data dengan uji Tuckey.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan berbagai

asal bahan setek berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi

jalar. Setek pucuk menghasilkan hasil tertinggi yang didukung oleh peubah

panjang sulur, jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, bobot

berangkasan kering dan hasil per petak. (2) Perlakuan berbagai dosis pupuk NPK

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Penggunaan

dosis pupuk NPK 100 kg/ha menghasilkan hasil tertinggi yang didukung oleh

peubah indeks panen, namun dosis pupuk NPK 300 kg/ha menghasilkan hasil

tanaman ubi jalar tertinggi yang didukung oleh peubah bobot berangkasan kering.

(3) Tidak terdapat interaksi antara berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.

Page 4: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS

PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

Nama Mahasiswa : Bayu Mardianto

NPM : 15110018

Jurusan : Agroteknologi

MENYETUJUI,

1. KOMISI PEMBIMBING :

PEMBIMBING I,

Ir. Dr. Etik Puji Handayani, M.S.I.

NIP. 196803171994032003

PEMBIMBING II,

Ir. Yatmin, M.T.A

NIP.1963021619990031003

KETUA JURUSAN

AGROTEKNOLOLOGI,

Priyadi, SP, M.Si

NIK. 003027283A

Page 5: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji

1. Tim Penguji

Ketua Penguji : Ir. Dr. Etik Puji Handayani, M.Si.

........................

Penguji Utama : Jamaludin, S.P, M.Si. ........................

Anggota Penguji : Ir. Yatmin, M.T.A. ........................

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro

Ir. Rakhmiati, M.T.A

NIP. 19630408 198903 2 001

Tanggal Lulus Ujian : 30 November 2019

Page 6: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

RIWAYAT HIDUP

Penulis tinggal di Desa Margosari dusun 1 Kecamatan Metro Kibang Kabupaten

Lampung Timur. Lahir di Desa Margototo pada 3 Maret 1997, anak ke Dua dari

Dua bersaudara dari pasang Bapak Kabul dan Ibu Pawit. Pendidikan Sekolah

Dasar di SD Negeri 5 margototo lulus tahun 2009, pendidikan Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negri 5 Metro lulus tahun 2012, dan pendidikan Sekolah

Menengah Atas di SMA Negeri 6 Metro lulus 2015.

Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan studi strata satu (S1) jurusan

Agroteknologi di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana

Metro Lampung.

Page 7: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT

Saya persembahkan karya sederhana ini

Kepada :

Kedua orang tua saya

(Ibu Pawit dan Bapak Kabul)

Karena doa nya lah saya dapat menyelesaikan semuanya

yang telah membiayai semua kuliah saya

Sahabat-sahabat saya

yang menjadi keluarga ke-2 saya

yang selalu ada baik susah maupun senang.

Page 8: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

MOTTO

Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar

karena ilmu akan bermanfaat pada waktunya

Page 9: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayah nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Asal Bahan Setek Dan Dosis

Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar”. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam dalamnya kepada:

1. Ibu Ir. Rakhmiati, M.T.A. Sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

(STIPER) Dharma Wacana Metro.

2. Ibu Dr. Etik Puji Handayani, M.S.i. Sebagai dosen pembimbing I, yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan penuh kesabaran dalam

membimbing penulisan Skripsi ini.

3. Bapak Ir. Yatmin, M.T.A. Sebagai dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan penuh kesabaran dalam

membimbing penulisan Skripsi ini.

4. Bapak Jamaludin, S.P. M.S.i. Sebagai penguji utama yang telah

memberikan arahan dan dukungannya dalam penulisan Skripsi ini.

Page 10: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

5. Bapak dan Ibu dosen STIPER dan Staf Dharma Wacana Metro yang selalu

memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.

6. Bapak Priyadi, S.P. M.S.i. selaku ketua jurusan Agroteknologi yang telah

banyak membantu selama menyelesaikan Skripsi ini.

7. Kedua orang tua saya yaitu Ibu Pawit dan Bapak Kabul yang selalu

mendoakan demi keberhasilan dan kesuksesan saya.

8. Semua pihak yang telah memberi dorongan dan membantu menyelesaikan

Skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi masih ada kekurangan, kritik dan

saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan Skripsi ini.

Metro, November 2019

Penulis

Page 11: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah .................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian ................................................................... 3

1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis ..................................................... 4

1.4 Hipotesis ................................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Ubi Jalar .................... 7

2.1.1 Taksonomi Tanaman Ubi Jalar ................................... 7

2.1.2 Morfologi Tanaman Ubi Jalar ................................... 8

2.2 Syarat Tumbuh Ubi Jalar........................................................ 9

2.2.1 Tanah .......................................................................... 9

2.2.2 Iklim ............................................................................ 10

2.3 Bahan Setek ............................................................................ 11

2.4 Pupuk NPK ............................................................................. 13

III. BAHAN DAN METODE .............................................................. 17

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 17

3.2 Bahan dan Alat Penelitian ...................................................... 18

Page 12: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

3.3 Metodologi Penelitian ........................................................... 18

3.4 Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 18

3.4.1 Pengolahan Tanah ....................................................... 18

3.4.2 Penanaman .................................................................. 19

3.4.3 Pemupukan ................................................................. 19

3.4.4 Pemeliharaan............................................................... 20

3.4.5 Panen........................................................................... 21

3.5 Peubah yang Diamati ............................................................. 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 24

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................... 24

4.1.1 Panjang Sulur ............................................................. 24

4.1.2 Jumlah Cabang per Tanaman ..................................... 26

4.1.3 JumlahUmbi per Tanaman ......................................... 26

4.1.4 Bobot Umbi per Tanaman .......................................... 27

4.1.5 Bobot per Umbi .......................................................... 28

4.1.6 Indeks Panen ............................................................... 29

4.1.7 Bobot Kering Brangkasan per Tanaman ................... 30

4.1.8 Hasil per Petak ............................................................ 31

4.2 Pembahasan ............................................................................ 32

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 36

5.1 Kesimpulan............................................................................. 36

5.2 Saran ....................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 37

LAMPIRAN ....................................................................................... 41

Page 13: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Panjang Sulur Per Tanaman Akibat Pengaruh Asal

Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK Phonska 11 Minggu

Setelah Tanam.................................................................................. 24

2. Hasil Jumlah Cabang Per Tanaman Akibat Pengaruh Asal

Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK Phonska 11 Minggu

Setelah Tanam.................................................................................. 26

3. Hasil Jumlah Umbi Per Tanaman Akibat Pengaruh Asal

Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK Phonska................................. 26

4. Hasil Bobot Umbi Per Tanaman Akibat Pengaruh Asal

Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK Phonska................................. 27

5. Hasil Bobot Per Umbi Akibat Pengaruh Asal Bahan Setek

dan Dosis Pupuk NPK Phonska....................................................... 28

6. Hasil Indeks Panen Akibat Pengaruh Asal Bahan Setek

dan Dosis Pupuk NPK Phonska....................................................... 29

7. Hasil Bobot Kering Brangkasan Per Tanaman Akibat

Pengaruh Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK Phonska........... 30

8. Hasil Per Petak Akibat Pengaruh Asal Bahan Setek dan

Dosis Pupuk NPK Phonska.............................................................. 31

Page 14: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pengaruh Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK Terhadap

Rata-Rata Tinggi Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar Pada

Umur 3 Sampai 11 Minggu Setelah Tanam................................ .. 25

2. Pengolahan Tanah ......................................................................... 56

3. Pembuatan Petakan ....................................................................... 56

4. Penimbangan Pupuk Kandang ...................................................... 57

5. Pemberian Pupuk Kandang Sapi ................................................... 57

6. Persiapan Bibit Ubi Jalar ............................................................... 58

7. Penanaman bibit ubi jalar .............................................................. 58

8. Penimbangan Pupuk NPK Phonska .............................................. 59

9. Pemupukan Tanaman Ubi Jalar 3 MSTt ....................................... 59

10. Pengukuran Panjang Sulur ........................................................... 60

11. Pengamatan Jumlah Cabang ......................................................... 61

12. Pembalikan Batang 9 MST ........................................................... 61

13. Pengambilan Brangkasan dan Sempel Pada Saat Panen ............... 62

14. Penimbangan Umbi Per Tanaman ................................................. 62

15. Penimbangan Hasil Umbi Per Petak ............................................. 63

16. Penjemuran Berangkasan .............................................................. 63

17. Penimbangan Berangkasan Kering ............................................... 64

Page 15: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Halaman

1. Tata letak percobaan ..................................................................... 42

2. Susunan Tanaman Per Petak ......................................................... 43

3. Deskripsi Ubi Jalar ........................................................................ 44

4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 45

5. Hasil Rekapitulasi Analisis Ragam dan Uji BNT ......................... 46

6. Data panjang Sulur Per Tanaman Ubi Jalar Umur 11Mst Akibat

Perlakuan Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK................... 47

7. Analisis Ragam Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar Umur 11Mst

Akibat Perlakuan Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK..... 47

8. Data Jumlah Cabang Tanaman Ubi Jalar Umur 11Mst Akibat

Perlakuan Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK................ 48

9. Analisis Ragam Jumlah Cabang Tanaman Ubi Jalar Umur 11Mst

Akibat Perlakuan Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK...... 48

10. Data Jumlah Umbi Per Tanaman Akibat Perlakuan Asal Bahan

Setek dan Dosis Pupuk NPK ..................................................... 49

11. Analisis Ragam Jumlah Umbi Per Tanaman Akibat Perlakuan

Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK................................... 49

12. Data Bobot Umbi Per Tanaman Akibat Perlakuan Asal Bahan

Setek dan Dosis Pupuk NPK ..................................................... 50

13. Analisis ragam Bobot Umbi Per Tanaman Akibat Perlakuan Asal

Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK ......................................... 50

14. Data Bobot Per Umbi Akibat Perlakuan Asal Bahan Setek dan

Dosis Pupuk NPK .................................................................... 51

Page 16: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

0

15. Analisis Ragam Bobot Per Umbi Akibat Perlakuan Asal Bahan

Setek dan Dosis Pupuk ............................................................ 51

16. Data Indeks Panen Akibat Perlakuan Asal Bahan Setek dan

Dosis Pupuk NPK .................................................................... 52

17. Analisis Ragam Data Indeks Panen Akibat Perlakuan Asal Bahan

Setek dan Dosis Pupuk NPK ................................................... 52

18. Data Bobot Berangkasan Kering Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK ................. 53

19. Analisis Ragam Bobot Berangkasan Kering Tanaman Ubi Jalar

Akibat Perlakuan Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK ..... 53

20. Data Hasil Per petak Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Asal

Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK ......................................... 54

21. Analisis Ragam Hasil Per petak Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Asal Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK.................. 54

22. Asums Per Hektar Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Asal

Bahan Setek dan Dosis Pupuk NPK.......................................... ... 55

Page 17: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

0

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau ketela rambat berasal dari Hindia Barat atau

Amerika Selatan, merupakan bahan makanan tambahan dan dapat juga sebagai

pengganti beras yang telah mendapat perhatian masyarakat. Selain sebagai bahan

pangan, ubi jalar juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, misalnya untuk

tepung, gula cair, makanan ternak, dan alkohol (Sarwono, 2005).

Ubi jalar memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan dan

perekonomian nasional, karena merupakan salah satu makanan pokok bagi

sekelompok penduduk Indonesia. Ubi jalar memiliki kandungan gizi yang cukup

tinggi, selain itu juga memiliki nilai jual yang cukup baik (Suparman, 2007).

Ubi jalar segar mentah memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu 562 g

kalium, 107 mg kalsium, 2,8 protein, kalori 53,00 kal, 5,565 SI vitamin A dan 32

mg vitamin C dalam tiap 100 gram. Setelah dimasak kandungan gizi berkurang

yaitu menjadi 2,6 mg kalsium, 94 mg kalium, 3.345 SI vitamin A dan 5 mg

vitamin C dalam tiap 100 gram (Gardjito, 2013).

Page 18: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

1

Menurut (Badan Pusat Statistik, 2014) produksi ubi jalar di Indonesia tahun 2013

mencapai 2.386.729 ton/tahun dengan luas lahan panen Perbaikan cara budidaya

merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan 161.850 Ha. Sedangkan

produksi ubi jalar di Indonesia tahun 2014 mengalami penurunan menjadi

2.360.063 ton/tahun dengan luas lahan panen 156.691. Di Sumatera Utara sendiri,

produksi ubi jalar pada tahun 2013 mencapai 116.671 ton/tahun dengan luas lahan

panen 9.101. Sedangkan di tahun 2014, produksi ubi jalar mengalami peningkatan

sebesar 132.687 ton/tahun dengan luas lahan panen 10.128 Ha.

Perbaikan cara budidaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan

sumber setek pucuk, tengah dan pangkal. Bahan setek dapat diambil dari batang

primer. Pengambilan bahan setek dilakukan pada tanaman yang telah berumur 2

bulan atau lebih dan untuk setek pucuk bibit diambil dari tanaman berumur 1

bulan atau lebih. Setek ubi jalar dipilih dari tanaman yang sehat dan memiliki fisik

yang baik. Tanaman ubi jalar yang akan di setek dipotong sepanjang 20cm atau

25cm. Pemotongan setek ubi jalar karena menjaga kandungan air pada ubi jalar

dan mencegah laju respirasi yang tinggi dan daun disisakan 3-4 helai (Juandan

dan Cahyono, 2000).

Salah satu kendala yang dihadapi terkait dengan rendahnya produktivitas ubi jalar

tersebut adalah pemupukan yang belum tepat, baik dari jenis, dosis, waktu,

ataupun cara aplikasi yang spesifik lokasi. Ubi jalar sangat membutuhkan

tambahan unsur hara N, P dan K untuk mencapai produksi yang maksimal.

Kebutuhan unsur hara lain yang dapat disediakan oleh alam tidak perlu

ditambahkan untuk efisiensi biaya pemupukan, unsur tersebut umumnya S, Mg,

Page 19: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

2

dan Fe yang dibutuhkan tanaman relatif sedikit (Sarwono, 2005). Pemupukan

bertujuan menggantikan unsur hara yang hilang saat panen, menambah kesuburan

tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Salah satu usaha yang dapat

ditempuh yaitu dengan penggunan dosis dan waktu pemupukan yang tepat baik

dalam komposisi maupun pelaksanaannya.

Keuntungan menggunakan pupuk majemuk NPK phonska adalah mengandung

unsur hara Nitrogen 15%, Phosfor 15%, Kalium 15% dan S 10%, memperlancar

proses pembentukan gula dan pati pada tanaman, memperbesar ukuran buah, umbi

dan biji-bijian, meningkatkan produksi dan kualitas panen (Petrokimia Gresik,

2012).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh asal bahan setek dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan

dan hasil ubi jalar.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh asal bahan setek terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

2. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

3. Interaksi antara asal bahan setek dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan

dan hasil ubi jalar.

Page 20: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

3

1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis

Tanaman ubi jalar umumnya ditanam dengan menggunakan stek pucuk dengan

berbagai posisi penanaman, seperti tegak (90o), miring dengan berbagai sudut

(30o, 45

o, 60

o) maupun posisi horizontal (180

o). Namun

demikian, informasi

tentang posisi penanaman stek yang tepat pada tanaman ubi jalar masih

banyak

diperdebatkan. Beberapa peneliti menyatakan bahwa penanaman stek dengan

posisi miring dapat menghasilkan pertumbuhan yang baik, dengan jumlah umbi

yang banyak (Legese dkk, 2011). Akan tetapi peneliti lain berpendapat bahwa

dengan penanaman stek secara horizontal, umbi yang dihasilkan mempunyai

ukuran besar, bentuknya lebih seragam dengan jumlah umbi yang banyak pula

(Hartemink, 2003).

Berdasarkan hasil uji-t terhadap persentase stek menjadi anakan, perlakuan bahan

stek menunjukkan bahwa bahan stek pucuk lebih baik dibandingkan dengan bahan

stek batang dan memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini disebabkan karena

bahan stek pucuk lebih juvenil atau lebih muda dibandingkan dengan bahan stek

batang, dan juga bahan stek batang sebagian pori-porinya kemungkinan

mengandung zat lilin yang menghambat tumbuhnya akar dalam pengakaran stek

sehingga menghasilkan persentase setek menjadi anakan lebih kecil (Rayan,

2009). Setek pangkal lebih banyak mengalami kebusukan dan disertai serangan

cendawan. Kebusukan ditunjukkan oleh pangkal stek berwarna coklat dan

membusuk kemudian mati yang disertai batang tidak berisi jaringan lagi (hampa).

Sedangkan setek pucuk dalam jumlah yang sehat dapat meningkatkan jumlah

Page 21: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

4

produksi. Karena setek asal pucuk merupakan setek paling baik untuk digunakan

(Apriani, 2015).

Menurut hasil penelitian (Mardi, 2016) setek pucuk lebih baik dari pada setek

pangkal, setek pucuk memiliki rataan panjang tanaman, jumlah umbi persampel,

diameter umbi persampel, panjang umbi persampel, bobot umbi persampel, dan

bobot umbi per plot, sama halnya menurut Juanda dan Cahyono (2000). Setek

pucuk lebih baik dibandingkan dengan setek batang.

Hasil penelitian (Ajie dan Setiawan, 2017) asal stek yang berasal dari pucuk

menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan

sumber stek yang berasal dari batang. Hal ini terlihat dari lebih tingginya

produktivitas umbi total yaitu sumber stek yang berasal dari pucuk menghasilkan

rataan bobot umbi total 7.87 ton ha sementara asal stek yang berasal dari batang

menghasilkan rataan bobot umbi total 4.17 ton ha.

Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam budidaya untuk

meningkatkan produktifitas tanaman. Pemberian pupuk ke dalam tanah bertujuan

untuk menambah atau mempertahankan kesuburan tanah. Kesuburan tanah dinilai

berdasarkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah, baik hara makro maupun

hara mikro secara berkecukupan dan berimbang. Pemberian pupuk ke dalam tanah

akan menambah satu atau lebih unsur hara tanah dan ini akan mengubah

keseimbangan hara lainnya (Silalahi dkk, 2006).

Pupuk majemuk (NPK) merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat

digunakan sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro

Page 22: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

5

(N,P, dan K), menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang

kadang-kadang susah diperoleh di pasaran dan sangat mahal. Keuntungan

menggunakan pupuk majemuk (NPK) adalah (1) Dapat dipergunakan dengan

memperhitungkan kandungan zat hara sama dengan pupuk tunggal, (2) apabila

tidak ada pupuk tunggal dapat diatasi dengan pupuk majemuk, (3) penggunaan

pupuk majemuk sangat sederhana, dan (4) pengangkutan dan penyimpanan pupuk

ini menghemat waktu, ruangan, dan biaya (Pirngadi dan Abdulrachman, 2005).

Hasil penelitian (Onunka dkk, 2012) dalam Paturohman dan Sumarno

menyatakan pada tanah ultisol dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang,

pemupukan anorganik dosis sedang (150-300 kg NPK Phonska) ditambah manura

2-3 t/ha, dapat dianjurkan untuk mendapatkan hasil umbi yang tinggi.

1.4 Hipotesis

1. Asal bahan Setek yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

2. Dosis pupuk NPK yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

3. Terdapat interaksi antara bahan setek dan dosis pupuk NPK terhadap

pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

Page 23: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Ubi Jalar

2.1.1 Taksonomi Tanaman Ubi Jalar

Sistematika Tanaman ubi jalar menurut (Rukmana, 2002) sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)

Ordo : Convovulales

Famili : Convovulaceae

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea batatas L.

Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu; Akar penyerap hara di dalam tanah dan akar

lumbung atau ubi. Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur hara yang

ada di dalam tanah, sedangkan akar lumbung berfungsi sebagai tempat untuk

menimbun sebagian makanan yang nantinya akan terbentuk ubi, kedalaman akar

tidak lebih dari 45cm. Biasanya sekitar 15% dari seluruh akarnya yang terbentuk

akan menebal dan membentuk akar lumbung yang tumbuh agak dangkal, ukuran

ubi terus meningkat selama daun masih aktif (Sonhaji, 2007).

Page 24: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

7

2.1.2 Morfologi Tanaman Ubi Jalar

Pada masing-masing daerah maupun Negara mempunyai sebutan kepada ubi jalar

yang berbeda-beda, sebutan itu anatara lain; Ketela rambat, huwi boled (Sunda),

Tela rambat (Jawa), Sweet Potato (Inggris) dan Shoyu (Jepang), Tanaman ubi

jalar merupakan tanaman semusim (annual) yang memiliki susunan tubuh utama

terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah dan biji, batang tanaman berbentuk

bulat, tidak berkayu, berbuku-buku dan tipe pertumbuhanya tegak atau merambat

(menjalar) antara 2-3 m sedangkan ukuran batang dibedakan atas tiga macam

yaitu besar, sedang dan kecil dan warna batang hijau sampai keungu-unguan

(Rukmana, 1997).

Tanaman ubi jalar yang sudah berumur ± 3 minggu setelah tanamn biasanya

sudah membentuk ubi, bentuk ubi biasanya bulat sampai lonjong dan rata ampai

tidak rata bentuk ubi biasanya buat sampai lonjong agak panjang degan berat

antara 200-250 g per ubi, kulit ubi tergantung dengan varietasnya, struktur kulit

ubi bervariasi tipis sampai dengan tebal dan biasanya bergetah, kulit ubi yang

tebal dan bergetah lebih tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas Sp.), ubi yang

memilii kadar tepung tinggi memiliki rasa yang manis, pada bagian batang,

berbuku-buku tumbuh daun bertangkai sedikit panjang secara tunggal. Daun

berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi rata atau berlekuk dangkal sampai

berlekuk dalam sedangkan bagian ujung daun meruncing, helaian daun berukuran

lebar menyatu mirip dengan bentuk jantung namun ada pula yang bersifat menjari

daun biasanya bewarna hiajau tua atau hijau kekuningan dan dari ketiak daun

Page 25: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

8

tumbuh karangan bunga, mahkota bunga bewarna putih keungu-unguan dan akan

mekar pada pagi hari pada pukul 04.00 – 11.00 (Rukmana, 1997).

2.2 Syarat Tumbuh Ubi Jalar

Untuk tumbuh dan berkembang dengan baik ubi jalar memiliki syarat tumbuh

sebagai berikut:

2.2.1 Tanah

Tanah sebagai salah satu faktor lingkungan perlu dipertimbangkan karena

merupakan faktor utama penyedia unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Tanah

yang cocok untuk tanaman ubi jalar adalah tanah yang mengandung pasir, kadar

lempungnya sedikit dan longgar serta kondisinya gembur, sehingga udara dan air

dalam tanah dapat saling berganti dengan lancar. Kondisi tanah yang berat juga

dapat ditanami ubi jalar namun harus diolah dan diberi campuran pasir, kompos,

dan pupuk organik supaya tanah menjadi longgar (Suparman, 2007).

Sampai saat ini, diketahui terdapat 8 unsur hara mikro yang esensial untuk

tanaman yaitu: besi (Fe), natrium (Na), klorin (Cl), boron (B), mangan (Mn), seng

(Zn), tembaga (Cu), dan molibdenum (Mo). Dalam sistem biologis, unsur hara

mikro dibutuhkan dalam konsentrasi yang relatif rendah dan berperan besar dalam

meningkatkan efisiensi peran unsur hara makro yang ada dalam membantu proses

fisiologis pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Shukla dkk, 2009).

Page 26: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

9

Tanaman ubi jalar tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang becek atau

berdrainase buruk akan mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil, daun menguning

dan umbi membusuk. Tanaman ubi jalar dapat tumbuh pada keasaman tanah pH

4,5-7,5, tetapi yang optimal untuk pertumbuhan umbi pada pH 5,5-7 (Sarwono,

2005).

2.2.2 Iklim

Ubi jalar merupakan tanaman umbi-umbian yang mudah ditemui di berbagai

wilayah di Indonesia tanpa mengenal musim (Balitbangtan, 2008). Tanaman ubi

jalar dapat tumbuh sepanjang tahun asalkan berada di lahan terbuka dan tidak

tergenang air sehingga iklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan ubi jalar.

Pertumbuhan ubi jalar saat musim hujan pun akan tetap baik dengan syarat tanah

tidak kelebihan air karena daerah yang banyak air tidak cocok bagi pertumbuhan

ubi jalar.

Juanda dan Cahyono (2002) menerangkan bahwa suhu optimum bagi ubi jalar

berkisar diantara 21-27 0c. Selanjutnya Suparman (2007), menambahkan bahwa

suhu yang dibutuhkan oleh ubi jalar berkisar antara 24-27 0c dengan lama

penyinaran matahari antara 10-12 jam sehari. Rubatzky dan Yamaguci (1998),

menambahkan kelembaban yang sesuai untuk tanaman ubi jalar adalah 50-60 %.

Curah hujan yang tinggi selama pertanaman dapat menyebabkan genangan air dan

tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman ubi jalar, dan menyebabkan

pembusukan umbi.Curah hujan yang cocok untuk budidaya tanaman ubi jalar

yaitu 750-1500 mm/tahun (Juanda dan Cahyono, 2002).

Page 27: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

10

2.3 Bahan Setek

Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil ubi

jalar, diantaranya dengan melalui cara perbanyakannya. Keuntungan pembiakan

melaui stek adalah murah, dapat dilakukan dengan cepat, sederhana dan tidak

memerlukan tenaga terlatih. Selain itu pembiakan vegetatif melalui stek dapat

menghasilkan tanaman yang sempurna dengan akar, daun dan batang dalam

waktu relatif singkat serta bersifat serupa dengan induknya (Sarwono, 2005).

Stek dapat dibedakan berdasarkan pada bagian dari tanaman yang dijadikan bahan

stek, yaitu stek akar, stek batang, stek pucuk, stek daun, stek umbi dan

sebagainya. Stek yang dilakukan pada bagian atas tanaman seperti stek pucuk,

stek batang dan lain-lain, bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem

perakaran baru. Sementara stek yang dilakukan pada bagian bawah tanaman

seperti stek akar bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem bagian

atas tanaman. Sementara stek daun bertujuan untuk pembentukan sistem

perakaran dan batang tanaman (Widodo, 1997).

Setek Pucuk dengan 25 cm (4 daun)

Page 28: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

11

Gambar 1. Setek Berasal Dari Ubi, Terdapat Akar yang Tumbuh pada Bagian

Pangkal (Juanda dan Cahyono, 2000)

Pemahaman aspek fisiologis selama pembentukan akar dan tunas serta

penguasaan teknologi manipulasi lingkungan adalah kunci keberhasilan stek

(Subiakto, 2009).

Bahan setek yang mempengaruhi keberhasilan setek berakar dan tumbuh baik

adalah sumber bahan setek dan perlakuan terhadap bahan setek. Faktor bahan

setek meliputi nutrisi yang terkandung dalam bahan setek, ketersediaan air,

kandungan hormon endogen dalam jaringan setek, tipe bahan setek, kehadiran

hama dan penyakit serta umur pohon induk dan umur bahan setek itu sendiri

(Danu dan Nurhasybi, 2003). Menurut Hartmann dan Kester (1983), ketersediaan

makanan yang terdapat di dalam setek berupa karbohidrat dan senyawa-senyawa

nitrogen diperlukan bagi pembentukan akar dan pertumbuhan tunas. Setek yang

kandungan nitrogennya tinggi dan karbohidratnya rendah tidak menghasilkan akar

yang baik karena pertumbuhannya berlebihan, sukulen dan lunak. Setek tersebut

memiliki warna batang hijau, lunak dan lentur.

Page 29: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

12

2.4 Pupuk NPK

Menurut petrokimia Gresik (2002), pupuk ponska adalah pupuk majemuk yang

mengandung 15% N (nitrogen), 15% P2O5 (fosfat), 15% k2O (kalium) dan S 10%

(belerang). Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi

yang tinggi, diperlukan unsur hara atau makanan yang cukup. Unsur hara utama

yang dibutuhkan tanaman adalah Nitrogen (N), fosfor (P) dan Kalium (K), apabila

salah satu unsur hara tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan menurunnya

pertanian. Unsur hara N, P dan K didalam tanah tidak cukup tersedia dan terus

berkurang karena diambil untuk pertumbuhan tanaman dan terangkut pada waktu

panen, tercuci, menguap dan erosi. Untuk mencukupi kekurangan unsur hara N, P

dan K perlu dilakuan pemupukan. Pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan

unsur hara tersebut sekaligus adalah pupuk ponska.

1. Pupuk Nitrogen.

Kekuranganunsur hara Nitrogen pada ubi jalar terlihat dari gejala warna kuning

pucat pada permukaan daun dan warna ungu pada tulang daun. Senyawa N sangat

penting untuk pembentukan klorofil dan protein, sehingga pada tanah miskin N

memerlukan pemupukan N. Gejala tanaman yang membutuhkan unsur hara N

adalah pertumbuhan tanaman terhambat, mula-mula daun menguning lalu rontok,

daun menguning diawali daun bagian bawah lalu kedaun bagian atas (Agromedia,

2007).

Page 30: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

13

Soemarno (1985), mengemukakan bahwa bagian atas tanaman ubi jalar (daun dan

batang) mempunyai kadar N lebih tinggi dibandingkan dengan bagian bawah

(akar dan umbi). Kadar N tersebut tinggi pada awal pertumbuhan. Kemudian

menurun hingga saat panen. Penelitian Guritono dkk, (1996) di Jawa Timur

menunjukan bahwa dengan adanya pemupukan 100 kg/ha Urea dan 100 kg/ha

KCl dapat meningkatkan hasil ubi jalar mencapai 40 %.

Selain itu N berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif. Menyebabkan

hijau daun (klorofil), meningkatkan kadar protein dalam tanaman. Meningkatkan

kualitas tanaman yang menghasilkan daun, meningkatkan berkembangnya mikro

organisme dalam tanah yang penting bagi kelangsungan pelapukan bahan organik

(Sutedjo dan Kartasapoetra, 2002).

Nitrogen pada umumnya diserap tanaman dalam bentuk NH4+

atau NO3, yang

dipengaruhi oleh sifat tanah, jenis tanaman dan tahapan dalam pertumbuhan

tanaman. Pada tanah dengan pengatusan yang baik N diserap tanaman dalam

bentuk ion nitrat, karena sudah terjadi perubahan bentuk NH4+

menjadi NO3,

sebaliknya pada tanah tergenang tanaman cenderung menyerap NH4+

(Havlin dan

Nelson, 2005).

2. Pupuk Phosfor.

Pemupukan phosfor sangat diperlukan oleh tanaman ubi jalar untuk pembentuk

akar, dimana akar tersebut akan menimbun sejumlah karbohidrat sehingga ukuran

umbi menjadi lebih besar. Hasil penelitian menunjukan P dalam tanah dapat

meningkatkan hasil tanaman maupun bahan keringnya (Putinella, 1997).

Page 31: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

14

Bila tanaman kahat P, berpengaruh terhadap petumbuhan tanaman seperti

pertumbuhan kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel terganggu. Warna daun

berubah menjadi ungu atau coklat mulai ujungnya. Hal ini jelas terlihat dalam

tanaman yang masih muda (Hasibuan, 2004).

Tanaman menyerah P dalam bentuk ortofosfat primer (H2PO4) dan sebagian kecil

dalam bentuk ortofosfet sekunder (HPO4) (Barker dan Pilbeam, 2007). Phosfor

diserap tanaman dalam ion anorganik, yang cepat berubah menjadi senyawa

organik. Kadar tanaman optimal Phosfor dalam tanaman pada saat pertumbuhan

vegetatif adalah 0,3 % - 0,5 % dan berat kering tanaman (Rosmarkan dan yuwono,

2002).

3 .Pupuk Kalium.

Kalium mempunyai fungsi antara lain: membentuk dan mengangkat karbohidrat,

sebagai katalisator dalam pembentukan protein, menetralkan reaksi dalm sel

terutama dari asam organik, menaikan pertumbuhan jaringan meristem,

memperkuat tegaknya batang sehinga tidak roboh. Selain itu kalium juga berperan

meningkatakn kualitas umbi, mengaktifkan enzim baik secara langsung maupun

tidak langsung dan membantu perkembangan akar (Rosmarkam dan Yuwono,

2002).

Unsur Kalium diperlukan daun, dan pembesaran daun. Tetapi pengaruhnya

terhadap pertumbuhan vegetatif tidak begitu nyata, selain itu unsur kalium

berpengaruh nyata terhadap peningkatan daya serap air pada tanaman,

memperbesar umbi dan meningkatkan daya simpan umbi (Ringkas, 2007).

Page 32: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

15

Kalium adalah suatu satu unsur hara esensial yang di butuhkan oleh tanaman

dalam jumlah besar. Kalium di serap tanaman dalam bentuk ion K+ di dalam

tanah. Ion ini bersifat dinamis, sehingga mudah tercuci tanah berpasir dan tanah

dengan pH rendah (Novizan, 2002).

Menurut Putinela (1997), pengaruh Kalium terhadap produksi tanaman umbi-

umbian sangat nyata. Semakin tinggi kadar Kalium tanah semakin tinggi kadar

tepungnya, dan kualitas umbi semakin baik.

Page 33: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian tempat

60 m dpl dan jenis tanah Podzolik Merah Kuning. Penelitian dilaksanakan pada

bulan Maret 2019 sampai bulan Juni 2019.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugal, cangkul, golok, pisau,

ember, selang, gunting, meteran, tali rafia, bambu, paku, tangki spayer, timbangan

elektrik tipe Nagata LCS-3000, timbangan duduk, Oven, kantung plastik, gelas

ukur, kamera digital, pena, meteran, wangkil, cangkul,cutter, gunting, buku, dan

spidol.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bibit ubi jalar ungu

varietas Antin 1, Pupuk kandang sapi, Pupuk majemuk NPK (15-15-15),

Herbisida (Gramoxone) dan air.

Page 34: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

18

3.3 Metodologi Penelitian

Penelitian berpola Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)

dengan 3 ulangan. Sebagai faktor pertama adalah Bahan Setek (S) yang terdiri

atas 3 taraf yaitu : setek pucuk (s1), setek batang tengah (s2), setek pangkal (s3),

dan Pupuk NPK (N) dalam bentuk NPK Phonska sebagai faktor kedua yang

terdiri atas 3 taraf yaitu : 100 kg/ha (n1), 200 kg/ha (n2), 300 kg/ha (n3).

Kombinasi perlakuan yaitu s1n1, s1n2, s1n3, s2n1, s2n2, s2n3, s3n1, s3n2, s3n3 masing-

masing di ulang 3 kali sehingga diperoleh 27 petak penelitian.

Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan membandingkan F hitung dengan

F Tabel dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%,

sebelumnya dilakukan uji kehomogenan ragam data dengan uji Bartlet dan ke tak-

aditifan data dengan uji Tuckey.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pengolahan Tanah

Lahan dibersihkan dari gulma kemudian tanah diolah secara sempurna dengan

dibajak kedalaman 20 cm. Tanah dibiarkan kering angin selama 4 hari. Selan

jutnya dibuatkan petakan-petakan dengan ukuran petakan 2,8 m x 2 m. Masing-

masing petak dibuat guludan ukuran 40-60 cm dengan tinggi 25-30 cm, dan jarak

antar guludan 50 cm, sehingga dari ketentuan tersebut diketahui bahwa setiap

petak memiliki empat guludan dan menggunakan alat bantu cangkul.

Page 35: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

19

Pengaplikasian pupuk kandang yaitu dengan cara memberikan pupuk kandang

sapi diatas permukaan plot percobaan kemudian diratakan, aplikasi pupuk

kandang sapi dilakukan 7 HST pupuk kandang sapi diaplikasikan yaitu dengan

dosis 7 ton/ha (4 kg/plot) sehingga dibutuhkan 108 kg pupuk kambing.

3.4.2 Penanaman

Bahan tanam ubi jalar berupa stek pucuk, batang tengah dan pangkal sebanyak 5

ruas dipotong menggunakan gunting. Stek ditanam sedikit miring 600 diatas

guludan dengan cara dua ruas di tanam dalam tanah dan tiga ruas berada di

permukaan tanah, bahan setek yang sudah dimasukan kedalam lubang tanam

tanah dipadatkan menggunakan tanah kemudian disiram menggunakan air sampai

jenuh supaya tidak ada pori-pori tanah yang terbuka. Dengan jarak tanam 20 cm x

70 cm. Penanaman dilakukan pada saat pagi atau sore hari.

3.4.3 Pemupukan

Dosis pupuk yang diberikan untuk setiap satuan percobaan sesuai perlakuan yaitu

NPK phonska 100 kg/ha (56 g/petak) untuk perlakuan n1, NPK phonska 200 kg/ha

(112 g/petak) untuk perlakuan n2, NPK phonska 300 kg/ha (168 g/petak) untuk

perlakuan n3.

Pemberian pupuk NPK Phonska diberikan pada saat tanaman berumur 14 HST.

Pemupukan dilakukan secara larikan pada jarak 7 cm dari tanaman dengan

kedalaman 5 cm.

Page 36: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

20

3.4.4 Pemeliharaan

Adapun pemeliharaan yang dilakukan meliputi:

1. Penyulaman

Controlling yang kontinyu harus terus dilakukan untuk mengkondisikan tanaman,

jika ada bibit yang tidak tumbuh maka harus segera dilakukan penyulaman. Cara

penyulaman adalah dengan cara mencabut bibit yang tidak tumbuh dan diganti

dengan bibit yang baru, untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan di polybag.

Penyulaman dilakukan pada sore atau pagi hari saat berumur 2 MST.

2. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau menyesuaikan dengan curah hujan yang

turun pada saat penelitian. Penyiraman dilakukan pada saat pagi atau sore hari.

3. Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 14 HST dan 30 HST yang

bertujuan untuk membersihkan tanaman yang tidak dikehendaki yang

mengganggu pertumbuhan tanaman, dan disertai pembubunan secara manual

dengan koret.

4. Pemilihan batang

Pemilihan batang yang akan diamati pertumbuhannya dengan cara pemotongan

cabang, jika cabang yang tumbuh lebih dari satu dan disisakan 1 batang untuk

memudahkan pengamatan panjang sulur. Pemotongan cabang dilakukan pada

umur 3 MST.

Page 37: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

21

5. Pembalikan Batang

Pembalikan batang dilakukan pada saat tanaman berumur 70 HST yang bertujuan

untuk membatasi menjalarnya batang kesegala arah dan terbentuknya umbi yang

kecil pada setiap ruas. Dilakukan pada saat sore hari dengan menggunakan tangan.

3.4.4 Panen

Tanaman ubi jalar dapat dipanen apabila daun dan batang sudah menguning

(matang fisiologis). Umur panen ubi jalar 105 HST. Pemanenan dilakukan secara

serentak dengan cara menggali ubi pada setiap tanaman menggunakan cangkul.

3.5 Peubahan yang Diamati

Peubah yang diamati dilakukan dengan cara mengambil tanaman sampel tiap

petak secara acak, variabel yang diamati meliputi :

1. Panjang Sulur (cm)

Tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh terpanjang dalam

kondisi tanaman diluruskan. Pengukuran panjang sulur ini menggunakan meteran

dan dilakukan pada umur 3 MST, 5 MST, 7 MST, 9 MST dan 11 MST.

2. Jumlah Cabang per Tanaman (buah)

Dihitung sebagai cabang bila telah keluar sedikitnya dua helai daun membuka

sempurna. Jumlah cabang dihitung pada umur 3 MST, 5 MST, 7 MST, 9 MST

dan 11 MST.

Page 38: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

22

3. Bobot Kering Berangkasan per Tanaman (gram)

Sebanyak 2 tanaman berangkasan dicabut dan dikeringkan manggunakan oven

hingga bobotnya konstan, selanjutnya tanaman di timbang. Pengambilan

berangkasan basah bersamaan saat panen ubi jalar.

4. Jumlah Umbi per Tanaman (buah)

Jumlah umbi diperoleh dengan cara menghitung seluruh umbi per tanaman pada

seluruh tanaman sampel.

5. Bobot per Umbi (gram)

Bobot per umbi dioeroleh dari hasil pembagian bobot umbi pertanaman dibagi

jumlah umbi per tanaman.

6. Bobot Umbi per Tanaman (gram)

Diperoleh dengan cara menimbang umbi segar pada saat panen setiap tanaman.

7. Hasil per Petak (gram)

Diperoleh dengan cara menimbang umbi segar pada saat panen setiap petak panen

dengan ukuran 1,6 m x 1,4 m.

8. Indeks Panen (%)

Indeks panen merupakan cara untuk mengetahui nilai ekonomis dari sebuah

tanaman. Indeks panen dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Indeks panen= 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑈𝑏𝑖 𝑃𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 x 100%.

Page 39: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

23

9. Asumsi hasil per hektar

Asumsi hasil per hektar merupakan cara untuk mengetahui hasil yang diperoleh

secara total per herktar. Asumsi hasil per hektar dihitung dengan rumus sebagai

berikut: 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑒𝑘𝑡𝑎𝑟

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 x Hasil per Petak.

Page 40: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Panjang Sulur

Hasil analisis ragam (Lampiran 7) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek memberikan pengaruh nyata terhadap panjang sulur tanaman ubi jalar.

Namun pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak nyata dan tidak terjadi interaksi

antara kedua perlakuan.

Tabel 1. Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek dan Dosis

Pupuk NPK Pada Umur 11 Mst

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..cm……………..…

Pucuk 96,59 96,42 98,35 97,12 B

Tengah 87,06 86,40 90,14 87,87 A

Pangkal 87,13 87,96 87,84 87,64 A

Rata-rata 90,26 90,26 92,11

BNT S = 1,97

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar untuk asal bahan

setek) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Page 41: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

25

Berdasarkan uji BNT (Tabel 1) menunjukkan bahwa panjang sulur dipengaruhi

oleh asal bahan setek. Penggunaan stek pucuk menghasilkan panjang sulur

tertinggi yaitu sebesar 10,53 % dan 10,82% dibandingkan dengan setek tengah

dan setek pangkal. Sedangkan dosis pupuk NPK 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300

kg/ha menghasilkan panjang sulur yang sama pada umur 11 mst.

Gambar 1. Grafik Panjang Sulur Tanaman Umur 3 -11 Mst

Dari grafik diatas setek pucuk menghasilkan panjang sulur tertinggi pada umur 3-

11 mst, dan setek tengah menghasilkan panjang sulur ke dua, sedangkan setek

pangkal paling pendek.

0

20

40

60

80

100

120

3 5 7 9 11

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

Umur (Mst)

Setek pucuk

Setek tengah

Setek pangkal

Umur Tanaman (Mst)

Page 42: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

26

4.1.2 Jumlah Cabang

Hasil analisis ragam (Lampiran 9) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek dan dosis pupuk NPK memberikan pengaruh tidak nyata terhadap jumlah

cabang tanaman ubi jalar dan tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan.

Tabel 2. Jumlah Cabang Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek dan Dosis

Pupuk NPK Pada Umur 11 Mst

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..buah……………..…

Pucuk 2,67 3,09 2,38 2,71

Tengah 3,05 2,72 2,52 2,76

Pangkal 2,67 2,81 2,86 2,59

Rata-rata 2,79 2,87 2,59

Dari (Tabel 2) di atas menunjukkan bahwa jumlah cabang tanaman ubi jalar

akibat asal bahan setek dan dosis pupuk NPK mempunyai hasil yang relatif sama.

4.1.3 Jumlah Umbi Per Tanaman

Hasil analisis ragam (Lampiran 11) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek tanaman ubi jalar memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah umbi per

tanaman. Namun pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak nyata dan tidak

terjadi interaksi antara kedua perlakuan .

Page 43: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

27

Tabel 3. Jumlah Umbi Per Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek dan Dosis

Pupuk NPK

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..buah……………..…

Pucuk 2,19 2,57 2,38 2,38 B

Tengah 2,09 2,14 1,95 2,06 A

Pangkal 2,28 2,05 2,05 2,13 AB

Rata-rata 2,19 2,25 2,13

BNT S = 0,25

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar untuk asal bahan

setek) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Berdasarkan uji BNT (Tabel 3) menunjukkan bahwa jumlah umbi per tanaman

dipengaruhi oleh asal bahan setek. Penggunaan stek pucuk menghasilkan jumlah

umbi per tanaman tertinggi yaitu sebesar 13,45% dibandingkan dengan setek

tengah. Sedangkan dosis pupuk NPK 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha

menghasilkan jumlah umbi per tanaman yang relatif sama.

4.1.4 Bobot Umbi Per Tanaman

Hasil analisis ragam (Lampiran 13) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek tanaman ubi jalar memberikan pengaruh nyata terhadap bobot umbi per

tanaman. Namun pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak nyata dan tidak

terjadi interaksi antara kedua perlakuan .

Page 44: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

28

Tabel 4. Bobot Umbi Per Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek dan Dosis

Pupuk NPK

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..gr……………..…

Pucuk 255,51 279,74 269,41 268,22 B

Tengah 216,17 224,18 211,42 217,26 A

Pangkal 238,31 233,56 218,95 230,28 A

Rata-rata 236,66 245,83 233,26

BNT S = 26,55

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar untuk asal bahan

setek) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Berdasarkan uji BNT (Tabel 4) menunjukkan bahwa bobot umbi per tanaman

dipengaruhi oleh asal bahan setek. Penggunaan stek pucuk menghasilkan bobot

umbi per tanaman tertinggi yaitu sebesar 18,99% dan 14,15% dibandingkan

dengan setek tengah dan setek pangkal. Sedangkan dosis pupuk NPK 100 kg/ha,

200 kg/ha dan 300 kg/ha menghasilkan bobot umbi per tanaman yang relatif

sama.

4.1.5 Bobot Per Umbi

Hasil analisis ragam (Lampiran 15) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek dan dosis pupuk NPK memberikan pengaruh tidak nyata terhadap bobot per

umbi tanaman ubi jalar dan tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan.

Page 45: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

29

Tabel 5. Bobot Per Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek dan Dosis

Pupuk NPK

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..gr……………..…

Pucuk 108,31 104,23 108,48 107,01

Tengah 106,05 105,38 106,55 105,99

Pangkal 105,73 112,46 102,89 107,02

Rata-rata 106,69 107,35 105,97

Dari (Tabel 5) di atas menunjukkan bahwa bobot per umbi tanaman ubi jalar

akibat asal bahan setek dan dosis pupuk NPK mempunyai hasil yang relatif sama.

4.1.6 Indeks Panen

Hasil analisis ragam (Lampiran 17) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek tanaman ubi jalar memberikan pengaruh tidak nyata terhadap indeks panen.

Namun pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata dan tidak terjadi interaksi

antara kedua perlakuan.

Tabel 6. Indeks Panen Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek dan Dosis

Pupuk NPK

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..%……………..…

Pucuk 41,26 36,67 33,87 37,27

Tengah 42,95 41,99 37,47 41,51

Pangkal 46,10 41,73 36,71 41,51

Rata-rata 43,44 b 40,13 ab 36,02 a

BNT N = 5,81

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar untuk asal bahan

setek) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Page 46: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

30

Berdasarkan uji BNT (Tabel 6) menunjukkan bahwa bobot umbi per tanaman

dipengaruhi oleh pemberian dosis pupuk NPK. Pemberian dosis pupuk NPK 100

kg/ha menghasilkan indeks panen tertinggi yaitu sebesar 17,08% dibandingkan

dengan dosis pupuk NPK 300 kg/ha. Sedangkan penggunaan asal bahan setek

menghasilkan bobot umbi per tanaman yang relatif sama.

4.1.7 Bobot Berangkasan Kering

Hasil analisis ragam (Lampiran 19) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek dan dosis pupuk NPK tanaman ubi jalar memberikan pengaruh nyata

terhadap bobot berangkasan kering dan tidak terjadi interaksi.

Tabel 7. Bobot Berangkasan Kering Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek

dan Dosis Pupuk NPK

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..gr……………..…

Pucuk 127,30 144,73 160,10 144,04 B

Tengah 89,33 97,17 100,73 95, 74 A

Pangkal 95, 93 108,67 117,62 107,41 A

Rata-rata 104,19 a 116,86 b 126,15 b

BNT S = 12,30 BNT N= 12,30

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar untuk asal bahan

setek) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Berdasarkan uji BNT (Tabel 7) menunjukkan bahwa bobot berangkasan kering

dipengaruhi oleh asal bahan setek dan dosis pupuk NPK. Penggunaan stek pucuk

menghasilkan bobot berangkasan kering tertinggi yaitu sebesar 33,53% dan

25,43% dibandingkan dengan setek tengah dan setek pangkal. Sedangkan dosis

pupuk NPK 300 kg/ha menghasilkan bobot berangkasan kering lebih tinggi yaitu

Page 47: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

31

sebesar 17,41% dibandingkan dosis pupuk NPK 100 kg/ha, namun dosis pupuk

NPK 300 kg/ha menghasilkan bobot berangkasan kering yang relatif sama dengan

dosis pupuk NPK 200 kg/ha.

4.1.8 Hasil Per Petak

Hasil analisis ragam (Lampiran 21) menunjukkan bahwa penggunaan asal bahan

setek tanaman ubi jalar memberikan pengaruh nyata terhadap hasil per petak.

Namun pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak nyata dan tidak terjadi interaksi

antara kedua perlakuan.

Tabel 8. Hasil Per Petak Tanaman Ubi Jalar Akibat Asal Bahan Setek dan Dosis

Pupuk NPK

Asal Bahan

Setek (S)

Dosis Pupuk NPK (N) Rata-rata

100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha

…..……...…..kg……………..…

Pucuk 3,84 4,37 4,18 4,13 B

Tengah 3,16 3,33 3,14 3,21 A

Pangkal 3,45 3,36 3,25 3,36 A

Rata-rata 3,48 3,69 3,53

BNT S = 0,25

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar untuk asal bahan

setek) tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%

Berdasarkan uji BNT (Tabel 8) menunjukkan bahwa hasil per petak dipengaruhi

oleh asal bahan setek. Penggunaan stek pucuk menghasilkan hasil per petak

tertinggi yaitu sebesar 22,27% dan 18,64% dibandingkan dengan setek tengah dan

setek pangkal. Sedangkan dosis pupuk NPK 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha

menghasilkan bobot umbi per tanaman yang relatif sama.

Page 48: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

32

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian menujukkan bahwa asal bahan setek berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Hal ini dapat terlihat pada peubah

panjang sulur, jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, bobot

berangkasan kering dan hasil per plot. Dari hasil uji BNT dapat diketahui bahwa

penggunaan setek pucuk menghasilkan pertumbuhan bibit lebih baik. Hal ini

diduga bahan setek yang berasal dari pucuk lebih banyak mengandung auksin,

sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman dan menghasilkan perakaran yang

baik. Menurut Hendaryono dan Wijayani (1994), hormon auksin di dalam tubuh

tanaman lebih banyak dihasilkan bagian pucuk-pucuk batang dan pucuk-pucuk

cabang yang menyebar luas ke arah dalam seluruh tubuh tanaman.

Stek yang berasal dari pucuk tidak dapat menghasilkan auksin yang lebih tinggi

dibandingkan pada sumber stek yang berasal dari batang tengah dan pangkal.

Kondisi ini membuat akar lebih banyak terbentuk dan lebih cepat untuk

berkembang menjadi umbi dan pada akhirnya membuat jumlah umbi bertambah.

Semakin meningkat jumlah umbi maka semakin meningkat bobot umbi. Menurut

Suryaningsih (2004), bahwa kandungan auksin pada stek pucuk lebih tinggi

dibandingkan dengan bagian dibawahnya karena auksin endogen suatu tanaman

diproduksi dari jaringan meristem. Auksin merupakan senyawa yang mampu

merangsang pemanjangan sel pucuk di daerah sub apikal. Auksin biasanya

merupakan asam dengan inti tidak jenuh atau derivatnya. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena pada masa sebulan awal stek pucuk masih mengalami transisi

antara kondisi setelah pemotongan pucuk hingga setelah ditanam. Pada kondisi

Page 49: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

33

tersebut stek pucuk berada pada kondisi rawan mengalami kematian akibat

kekeringan atau pembusukan (Cresswell, 2002).

Hasil penelitian menujukkan bahwa pemberian dosis pupuk NPK berpengaruh

nyata pada indeks panen. Pemberian dosis pupuk NPK 100 kg/ha memberikan

hasil lebih tinggi, hal ini diduga pemberian dosis pupuk yang lebih tinggi

cenderung meningkatkan pertumbuhan vegetatif terlihat semakin meningkat berat

berangkasan kering dengan meningkatkan dosis pupuk N, P, K. Fungsi N,P,K

digunakan dalam proses pembentukan umbi, sesuai dengan pernyataan (Rosman

dkk, 2013), bahwa peningkatan dosis pupuk dua kali lipat tidak memberikan

perbedaan yang lebih banyak. Serapan unsur N, P, K secara optimal oleh tanaman

dapat menambah ukuran panjang sulur tanaman, besar batang, jumlah daun dan

berat umbi sehingga berat berangkasan kering tanaman juga akan meningkat.

Buckam dan Brady (1982), pada tanaman nitrogen berfungsi untuk memperbesar

ukuran daun dan meningkatkan prosentase protein. Ukuran daun yang besar dan

protein yang banyak akan meningkatkan berat kering tanaman.

Nitrogen pada umumnya diserap tanaman dalam bentuk NH4+ dan NO3

-. Nitrogen

berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, membentuk hijau

daun (klorofil), meningkatkan kadar protein dalam tanaman, meningkatkan

kualitas tanaman yang menghasilkan daun, meningkatkan berkembangnya mikro

organisme dalam tanah yang penting bagi kelangsungan pelapukan bahan organik

(Sutedjo dan Kartasapoetra, 2002).

Page 50: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

34

Peran P pada tanaman umbi-umbian sangat besar dalam pembentukan akar, yang

mana akar tersebut akan menimbun sejumlah karbohidrat sehingga ukuran umbi

menjadi lebih besar. Dari banyak penelitian bahwa penambahan P kedalam tanah

dapat meningkatkan hasil tanaman maupun bahan keringnya (Putinella, 1997).

Sedangkan unsur P diserap tanaman dalam bentuk ortofosfat primer (H2PO4) dan

sebagian kecil dalam bentuk ortofosfet sekunder (HPO4) (Barker and

Pilbeam, 2007).

Menurut Novizan (2002), secara umum peranan K berhubungan dengan proses

metabolisme seperti fotosintesis dan respirasi. Unsur kalium diserap tanaman

dalam bentuk ion K+. Kalium juga berperan meningkatakn kualitas umbi,

mengaktifkan enzim baik secara langsung maupun tidak langsung dan membantu

perkembangan akar (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Tersedianya hara P dan K

akan menyebabkan proses fotosintesis berjalanan lancar. Menurut (Purbayanti

dkk, 1995) menyatakan N bersama dengan P akan membentuk protein,

karbohidrat, asam nukleat dan ditranlokasikan oleh unsur K sehingga berat kering

meningkat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK 100 kg/ha hingga

300 kg/ha tidak berpengaruh nyata pada peubah panjang sulur, jumlah cabang,

jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, bobot per umbi, dan hasil per

plot. Hal ini diduga pada dosis tersebut jumlah unsur hara dalam jumlah

berlebihan sehingga dapat menekan hasil tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat

Purwa (2007), bahwa suatu tanaman menghendaki jenis, dan konsentrasi, yang

Page 51: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

35

dapat memicu produktivitas dan pertumbuhan yang maksimal. Apabila dosis dan

konsentrasi yang berlebihan maka hasil nya akan menurun.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara asal bahan setek

dengan pemberian dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi

jalar pada semua peubah yang diamati. Hal ini diindikasikan asal sumber setek

tanaman ubi jalar tidak dipengaruhi oleh pemberian dosis pupuk NPK terhadap

pertumbuhan tanaman. Begitu juga sebaliknya pemberian dosis pupuk NPK tidak

dipengaruhi oleh asal sumber setek terhadap pertumbuhan tanaman.

Page 52: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Asal bahan Setek yang bebeda memberikan pengaruh nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar yang didukung oleh peubah panjang

sulur, jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, bobot berangkasan

kering, hasil per petak dan setek pucuk menghasilkan yang terbaik.

2. Pemberian pupuk NPK dosis 100 kg berpengaruh nyata terhadap indeks

panen dan dosis 300 kg berpengaruh nyata pada berangkasan kering

3. Tidak terdapat interaksi antara asal setek dan dosis pupuk NPK terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.

5.2 Saran

Saat melakukan budidaya tanaman ubi jalar sebaiknya menggunakan setek pucuk

yang baik untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil yang maksimum. Jika

produksi yang dihasilkan maksimal maka dapat memperoleh keuntungan yang

maksimal.

Page 53: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

37

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. R. 2007. Petunjuk pemupukan Agromedia Jakarta. Hal 22.

Ajie. D. dan Setiawan, A. 2017. Pengaruh Sumber dan Posisi Penanaman Stek

terhadap Produksi Ubi Cilembu. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian

Bogor.

Apriani. 2015. Peningkatan Mutu Bibit Torbangun dengan Pemilihan Asal Setek

dan Pemberian Auksin, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut

Pertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2014. Pertumbuhan dan Produksi ubi jalar Diakses melalui:

http: //Bps.go.id (20 Juli 2019).

Barker. AV. and DJ. Pilbeam. 2007. Hand Book of Plant Nutrition. CRC

Press. New York.

Buckman. H.O. and Brady. B.C. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan: Soegiman &

Buana I D M). Jakarta (ID): Bhratara Karya Aksara.

Cresswell. G. 2002. Coir dust a proven alternative to peat. In Proceedings of the

Austral. Potting Mix Manufacturers Conf. Sydney.

Danu dan Nurhasybi. 2003. Potensi Benih Generatif dan Vegetatif dalam

Pembangunan Hutan Tanaman. Makalah Temu Lapang dan Ekspose

Hasil- Hasil Penelitian UPT Badan. Palembang (ID) : Litbang Kehutanan

Wilayah Sumatera.

Guritono. B. Nur B. Yudi W. 1996. Teknologi Produksi Pasca Panen Ubi kayu

dan Ubi Jalar : Hasil Penelitian di Beberapa Sentra produksi di Jawa

Timur. Hal 24.

Hartmann HT. DE Kester. 1983. Plant Propagation Principle and Practice.

Fourthedition. New Jersey (US): Prentice Hall, Inc. Englewood. Hal 3

Page 54: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

38

Hartemink. A. E. 2003. Hasil ubi jalar dan dinamika nutrisi setelah jangka pendek

berikut di dataran rendah lembab Papua. Journal of Life Sciences, vol.

50, no. 3-4.

Hasibuan. B. E. 2004. Pupuk dan Pemupukan.Universitas Sumatera Utara,

Medan. 182 hal.

Havlin JL., JD Beaton., SL Tisdale dan WL Nelson. 2005. Kesuburan dan Pupuk

Tanah. Pengantar untuk manajemen nutrisi. Edisi Ketujuh. Pearson

Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey.

Hendaryano. D.P.S, and Wijayani A. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta

(ID) : Kanisius.

Juanda. D. dan Cahyono. B. 2002. Budidaya dan Analisis Usahatani Ubi Jalar.

Kanisius, Yogyakarta.

Legese. H. Gobeze., I. Shegro. A. & Geleta. N. 2011. Dampak posisi penanaman

dan bahan perencanaan pada hasil akar singkong (Manihot esculenta

Crantz). J.of Agric.Sci. and Tech. 5 (4) : 448 – 454.

Mardi. 2016. Pengaruh Asal Setek dan Zat Pengatur Tumbuh Antonik Terhadap

Pertumbuhan Dan Produksi dua Varietas Ubi Jalar, Jurnal Agroteknologi,

Fakultas Pertanian USU, Medan.

Novizan. 2002. Buku Online Petunjuk Pemupukan yang efektif, Penerbit

Agromedia Pustaka. 114 Hlm.

Paturohman. E. Sumarsono. 2015. Pemupukan Sebagai Penentu Produktifitas Ubi

Jalar. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pangan. Bogor.

Petrokimia Gresik. 2012. Pusat Layanan Konsumen PT. Petrokimia Gresik.

Pirngadi. S. dan S. Abdulrachman. 2005. Pengaruh Pupuk Majemuk NPK (15-15-

15) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi Sawah. Jurnal Agrivigor

4:188-197.

Purbayanti., Lukiwati dan Trimulatsih. 1995. Dasar-dasar ilmu tanah. terjemahan

dari Fundamentals of Soil Science. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada

University Press.

Purwa. 2007. Petunjuk pemupukan. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 99 hlm.

Page 55: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

39

Putrinella. J. 1997. Nutrisi Tanaman. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian

Universitas Pattimura Ambon. Hal 22-24.

Rayan. 2009. Pembiakan Vegetatif Stek Jenis Koompassia excelsa (Becc.) Taub.

Sistem Koffco. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda.

Ringkas. S. 2007. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang

(Solanum Tuberesum .L.0).Terhadap Pupuk Kalium dan Paklobutracol.

Program Studi Agronomi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas

pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. 46 hal.

Rosman R., Trisilawati O., and Setiawan. 2013. Pemupukan nitrogen, fosfor, dan

kalium pada tanaman akar wangi. J Litri. 19(1): 33-40.

Rosmarkam. A. Dan N. W. Yuwono. 2001. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.

Yogyakarta. 224 Hal.

Rubatzky. V. E. Dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2. ITB-Press.

Bandung: Hal: 20.

Rukmana. R. 2002. Ubi Jalar: Budidaya dan Pascapanen. Kanesus, Yogyakarta.

Shukla. A.K., B. S. Dwivedi. V. K. Singh. and M. S. Gill. 2009. Macro role of

micro nutrients. Indian J Fert. 5 (5): 11–30.

Silalahi. F. Y. Saragih., A. Marpaung., R. Hutabarat., Karsina., & S. R. Purba.

2006. Laporan Akhir Uji Pemupukan NPK Pada Tanaman Buah. Balai

Penelitian Buah Kebun Percobaan Tanaman Buah (KPTB), Brastagi.

Medan.

Soemarno. 1985. Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk Urea pada Tanah

Aluvial dan Mediteran terhadap Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar

Varietas Lokal Grompol dan Unggul Daya. Universitas Brawijaya,

Malang.

Sonhaji. A. 2007. Mengenal dan Bertanam Ubi Jalar. Gaza Publishing, Bandung:

Hal 18.

Subiakto. A. 2009. Aplikasi Koffco untuk produksi stek jenis pohon indigenous.

Bogor: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Suparman. 2007. Bercocok Tanam Ubi Jalar. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 16-

24.

Page 56: PENGARUH ASAL BAHAN SETEK DAN DOSIS PUPUK NPK …

40

Suryaningsih. 2004. Pengaruh Macam Zat Pengatur Tumbuh dan Media Tanam

Terhadap Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.). Skripsi S1. UNS

Press. Surakarta.

Sutedjo. M. Dan A. G Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Rieneka Cipta.

Jakarta. Hal 21.

Widodo. J. 1997. Penampilan Agronomi Ubi Jalar Pada Cara Tanaman Yang

Berbeda. Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang.