pengaruh alih fungsi lahan pertanian · pdf fileproduktivitas di daerah-daerah itensifikasi....
TRANSCRIPT
PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI JAWA BARAT
TESIS
Karya tulis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari
Institut Teknologi Bandung
Oleh
MUHAMAD NUR AFANDI
NIM 24006058
Program Magister Studi Pembangunan
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI JAWA BARAT
Oleh
MUHAMAD NUR AFANDI
NIM : 24006058
Program Studi Pembangunan
Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Pembimbing
Tanggal : …………………………………………
Pembimbing
DR. Ir. Widyo Nugroho SULASDI
i
ABSTRAK
PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN
TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI JAWA BARAT
Oleh
Muhamad Nur Afandi
NIM : 24006058
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh Negara Indonesia karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam mengatasi krisis yang terjadi di Indonesia. Keadaan inilah yang menampakkan bahwa sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang andal dan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional melalui salah satunnya adalah ketahanan pangan nasional. Dengan demikian diharapkan kebijakan untuk sektor pertanian lebih diutamakan. Namun setiap tahun untuk luas lahan pertanaian selalu mengalami alih fungsi lahan dari lahan sawah ke lahan non sawah. Alih fungsi lahan sudah sejak lama menjadi masalah, khususnya di Jawa Barat. Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara, memang tidak mengherankan bila areal sawah yang berubah fungsi di Jawa Barat terus meningkat setiap tahun. Alih fungsi lahan pertanian produktif di Jawa Barat, terutama lahan sawah, menjadi lahan non pertanian telah berlangsung dan sulit dihindari sebagai akibat pesatnya laju pembangunan antara lain digunakan untuk pemukiman, industri, sarana infrastruktur dan lainnya. Penurunan produksi padi di Jawa Barat yang menyediakan 17,84 % produksi beras nasional terjadi akibat penciutan lahan sawah karena alih fungsi lahan dan pelandaian tingkat produktivitas di daerah-daerah itensifikasi. Usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempertahankan swasembada pangan adalah peningkatan mutu program itensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi lahan pertanian.. Hal ini penting dilakukan guna mengantisipasi kebutuhan pangan khususnya beras yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan penciutan lahan sawah khususnya di Jawa Barat. Hasil analisis menunjukkan perubahan alih fungsi lahan sawah ke lahan non sawah pada periode tahun 1995-2006 sebesar -225.292 hektar atau sebesar -1.82 persen. Dengan demikian setiap tahun Jawa Barat mengalami mutasi lahan sebesar -18.774 hektar. Sementara produksi padi tahun 1995-2006 mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan pertanian sebesar -1,304,853 ton atau sebesar -1.09 persen. Dengan demikian setiap tahun Jawa Barat mengalami pengurangan produksi padi sebesar -108.738 ton.
ii
Secara keseluruhan pada periode tahun 1995-2006 rata – rata setiap tahun mengalami produksi padi 9.936.649 ton dan produktivitas pertanian sebesar 5.03 ton setiap tahun meskipun dipengaruhi oleh konversi lahan pertanian sebesar 18.774 hektar setiap tahun. Apabila pada tahun 1995-2006 tidak mengalami konversi lahan pertanian tentu akan mempengaruhi peningkatan produksi padi di Jawa Barat sebesar 94.435 ton setiap tahun dengan demikian tentu dengan adanya konversi lahan pertanian berpengaruh terhadap produksi padi di Jawa Barat. Apabila kondisi alih fungsi lahan pertanian tidak segera dilakukan tindakan pencegahan dan produksi padi tidak dapat dipertahankan serta ditingkatkan melalui intensifikasi pertanian, sementara jumlah penduduk terus meningkat maka diprediksi Jawa Barat akan mengalami krisis pangan khususnya kebutuhan beras pada tahun 2021. Permasalahan yang ditimbulkan oleh akibat pergeseran atau mutasi lahan sawah ke non sawah perlu dilihat bukan saja berdasarkan dampaknya kepada produksi padi saja, tetapi perlu dilihat dalam perspektif yang lebih luas. Dampak yang lebih luas tersebut termasuk pengaruhnya terhadap kesetabilan politik yang diakibatkan oleh kerawanan pangan, perubahan sosial yang merugikan, menurunya kualitas lingkungan hidup terutama yang menyangkut sumbangan fungsi lahan sawah kepada konservasi tanah dan air untuk menjamin kehidupan masyarakat dimasa depan. Dampak dari kehilangan lahan pertanian produktif adalah kehilangan hasil pertanian secara permanen, sehingga apabila kondisi ini tidak terkendali maka dipastikan kelangsungan dan peningkatan produksi akan terus berkurang dan pada akhirnya akan mengancam kepada tidak stabilnya ketahanan pangan di Jawa Barat. Untuk mengurangai alih fungsi lahan yang lebih luas pemerintah Jawa Barat Perlu melakukan strategi dan kebijakan mengenai pengendalian konversi lahan sawah karena permasalahannya sangat kompleks maka strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian memerlukan pendekatan holistik (memuat instrumen yuridis, instrumen insentif bagi pemilik lahan pertanian, dan instrumen rencana tata ruang wilayah dan perizinan lokasi secara terpadu). Serta dalam rangka menjaga ketahanan pangan Jawa Barat khususnya untuk meningkatkan produksi padi selain melakukan pengendalian alih fungsi lahan juga perlu dilakukan intensifikasi pertanian melalui penerapan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dan berwawasan lingkungan agar dapat meningkatkan budaya sains dan teknologi pertanian Jawa Barat. Kata kunci: Alih fungsi lahan, lahan pertanian, produksi padi, dan produktivitas
iii
ABSTRACT
THE IMPACT OF THE FUNCIONAL SHIFT
OF AGRICULTURAL LAND
ON THE FOOD SUSTENANCE WEST JAVA
Muhamad Nur Afandi
NIM : 24006058
Agriculture is one of the sectors that have been relied on by the government of Indonesia since this sector is able to provide a recovery in dealing with the crisis occurred in Indonesia. It shows that agriculture is one of the mainstay sectors having a big potency to role as a trigger of the national economy recovery through the national food sustenance. As a consequence, the policy of the agricultural sector should be prioritized. Nevertheless, every year the extensiveness of land always shifts from rice field area to non-rice field area. The functional shift of agricultural land has become a problem for a long time, particularly in West Java. It is not surprising to see the increase of rice field altered to non-rice field area since West Java is a province that directly borders on the capital city of Indonesia. The functional shift of the productive agricultural land in West Java, exceptionally the rice field area, has occurred and cannot be avoided as a result of the flourished development growth. The rice field has turned into housing, industries, means of infrastructure, and many others. The decrease of rice production in West Java that provides 17,84% of national rice production results from the reduction of rice field area caused by the functional shift of land and the decrease of the productivity level in the intensification areas. The government’s effort to maintain the food self-sufficient is increasing the intensification, extensification, diversification, and agricultural land rehabilitation programs’ quality. These are important to conduct in order to anticipate the need of food, especially rice that has been rising in line with the increase of population and the reduction of agricultural land, particularly in West Java. The result of the analysis shows that in 1995-2006, there was 225,292-hectare or 1.82-percent rice field area turned into non-rice field area. It means that there is an 18,774-hectare field alteration occurred every year in West Java. The rice production in 1995-2006 was 1,304,853 ton meaning that there was 1.09 percent of discharge. Therefore, there is 108,738 ton reduction of rice production every year. On the whole, in the period of 1995-2006, the average rate of rice production was 9,936 ton and the agricultural productivity was 5.03 ton per year, although it was affected by the 18,774-hectare agricultural land alteration. It is clear that the conversion of the agricultural land extent in 1995-2006 affected the rice production of West Java. If the preventive actions are not conducted immediately,
iv
the rice production cannot be maintained. On the other hand, the population keeps increasing. Thus, it can be predicted that West Java is going to encounter food crisis in 2021, particularly, the need of rice. The problems resulted from the conversion of rice field area should be analyzed. It should not only be based on its impact on the rice production but also on a wider perspective. It includes its effect on the political stability caused by the food scarcity, the inflicting social change, the decrease of life environment, mainly is related to the contribution of rice field function to water and soil conservation that guarantee the life of society in the future. The loss of productive agricultural area creates the loss of agricultural yield permanently. Therefore, if this condition cannot be controlled, the production increase and maintenance will keep declining. It will create the instability of food sustenance in West Java. To reduce the land functional shift, the government of West Java province needs to implement certain policies and strategies of controlling the conversion of rice field area since it is indeed very complicated. The strategies of controlling agricultural land functional shift need a holistic approach (contains the juridical instrument, the incentive instrument for the field’s owner, the instrument of district layout planning, and the location licensing). Moreover, to maintain the food sustenance in West Java, particularly to increase the rice production, apart from controlling the functional shift of field; an agricultural intensification should be applied through the application of an efficient agricultural technology that is location-specified and environment-oriented in order to be able to raise the culture of science and agricultural technology in West Java. Key words: functional shift of land, agricultural land, rice production,
productivity.
v
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut
Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mengikuti HaKI yang berlaku di Institut Teknologi
Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau
peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan
kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin
Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji hanya sepantasnya kita haturkan kepada Allah S.W.T, karena dengan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menempuh pendidikan program
magister dan dapat menyelesaikan tesis ini.
Dalam menempuh pendidikan program magister studi pembangunan sangatlah
panjang namun dengan kesabaran akhirnya dapat saya selesaikan dengan baik..
Dalam penyelesaian tesis ini, sangat banyak pihak yang telah membantu dan
selama proses pendidikan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Hal ini menjadi bagian yang tidak akan terlupakan dalam perjalanan hidup
penulis. Namun demikian, hanya ungkapan rasa terima kasih yang tak terhingga
yang dapat penulis sampaikan untuk membalas jasa-jasa tersebut, antara lain
kepada yang terhormat:
(1) Dr. Ir. Widyo Nugroho SULASDI sebagai pembimbing dalam penelitian
ini, ditengah-tengah kesibukan beliau sebagai Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni serta tugas-tugas lainnya, beliau masih
meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penelitian ini,
(2) Dr. Ir. Soni Yuliar sebagai dosen pengajar dan dosen penguji dalam
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi kesempurnaan
tesis,
(3) Dr. Ir. Suparti sebagai dosen penguji dalam memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun bagi kesempurnaan tesis,
(4) Ir. Arief Rahmana, MT yang telah membimbing serta mengarahkan dengan
penuh kesabaran dan ketelitian untuk kesempurnaan laporan penelitian ini,
(5) Dr. Ir. Muhammad Tasrif sebagai Ketua Program Magister Studi
Pembangunan dan dosen pengajar, selain mengajar beliau juga mendidik.
Beliau sangat menghargai kerja keras, keteguhan dan kejujuran,
(6) Bapak dan ibu dosen pengajar lainnya yang dengan ikhlas memberikan
ilmunya, antara lain Bapak Indra, Bapak Widjayono, Bapak Kodrat
Wibowo, Bapak Sulfikar Amir, Bapak Parwoto, Ibu Nico, Bapak Asep.
vii
(7) Mbak Ida, Mbak Novi, Mbak Deliana, Bapak Teten, Bapak Gunawan,
Bapak Tarsiwat, Mas Ocha, Ibu Nunuk, Mbak Fitri dan Mbak Yani yang
telah memberikan bantuan, dukungan dan perhatian dalam menyelesaikan
pendidikan ini. Budi jasa kalian semua tidak akan terlupakan.
(8) ITB dengan program beasiswa yang telah memberikan kesempatan untuk
mengikuti program magister ini, ilmu yang diperoleh semoga dapat
diterapkan di lingkungan pekerjaan yang akan datang.
(9) Rekan-rekan seangkatan tahun 2006 yang telah berbagi suka dan duka
terutama rekan-rekan satu pembimbing yang telah bersama-sama menjalani
proses penelitian, semoga kita menjadi lebih dewasa dan selama proses
bimbingan akan merupakan kenangan yang tidak terlupakan.
(10) Dr. Ir. B. Kombaitan sebagai Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan
Kesekretariatan ITB, Ir. Johny Patta, Murp sebagai dosen Prodi Planologi
ITB, Harman Ajiwibowo, Ph.D dahulu sebagai Kepala Kawasan dan
Gedung Campus Center ITB, Suharto, S.H sebagai Kepala Biro
Kepegawaian ITB, Drs. Djadji S Satira, M.Si sebagai Kepala Biro
Kemahasiswaan ITB, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
program magister ini, dan memberikan dukungan moriil dan materiil
selama pendidikan, budi baik tersebut tidak akan pernah hilang dalam
ingatan semoga dapat membalasnya kelak
(11) Nining Yuningsih, S.Pd., Nasywa Tamma Nurhidayah sebagai istri dan
anakku tercinta yang telah merelakan waktu, perhatian dan materi yang
seharusnya menjadi milik mereka, untuk menjalani proses pendidikan ini,
tiada kata yang mampu terucap selain mohon maafkan dan ikhlaskan
sedalam-dalamnya.
(12) Ayahanda tercinta H. Abu Mansur dan Ibunda tercinta Hj. Ngamsiah,
Saudara-saudaraku dan adik-adikku yang tak putus-putusnya mendoakan
dan memberikan restu kepada penulis dalam menjalani setiap langkah
kehidupan ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT melipatgandakan pahala bagi mereka semua.
Bandung, 30 Juli 2008
Muhamad Nur Afandi
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................. iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS .................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI ................................................ xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ........................................... xvii
Bab I Pendahuluan ............................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ................................................................ 1
I.2 Rumusan Permasalahan Penelitian .................................. 6
I.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian ......................... 8
I.4 Ruang Lingkup Penelitian ............................................... 8
I.5 Metode Penelitian ............................................................ 9
I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ..................................... 10
Bab II Studi Pustaka ........................................................................... 13
II.1 Konsep Pembangunan ..................................................... 14
II.1.1 Pengertian Pembangunan & Konsep
Pembangunan ................................................... 14
II.1.2 Pertanian Sebagai Landasan Pembangunan ..... 17
II.2 Arah Masa Depan Pertanian ........................................... 20
II.2.1 Posisi Pertanian Dalam Kehidupan
Masyarakat Indonesia Masa Depan .................. 21
II.2.2 Arah Masa Depan Kondisi Petani Indonesia .... 23
II.2.3 Arah Masa Depan Kondisi Sumberdaya
Pertanian Indonesia .......................................... 24
II.2.4 Arah Masa Depan Produk dan Bisnis Pertanian 26
II.2.4 Aspek Sejarah Pertanian ................................... 29
ix
II.3 Ketahanan pangan ........................................................... 35
II.3.1 Pengertian Ketahanan Pangan .......................... 35
II.3.2 Definisi Ketahanan Pangan Dari Waktu Ke
Waktu ............................................................... 36
II.3.3 Keutamaan Beras Sebagai Konstruksi Sosial ... 38
II.3.4 Kebijakan Pangan Indonesia: 1952-2005 ......... 39
II.3.5 Swasembada Pangan ≠ Ketahanan Pangan ..... 42
II.4 Konsep Pembangunan Ketahanan Pangan ...................... 45
II.4.1 Kecukupan Ketersediaan Pangan ..................... 46
II.4.2 Stabilitas Ketersediaan Pangan ........................ 48
II.4.3 Aksesibilitas Terhadap Pangan ....................... 49
II.4.4 Kualitas Pangan ................................................ 50
II.5 Indeks Ketahanan Pangan............................................... 51
II.6 Alih Fungsi Lahan ........................................................... 52
II.6.1 Pemanfaatan Lahan .......................................... 52
II.6.2 Teori Alokasi Lahan ......................................... 53
II.6.3 Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Pertanian ........................................................... 56
II.6.4 Konversi Lahan Sawah Pola, Besaran
dan Kecenderungan .......................................... 59
Bab III Profil Jawa Barat dan Gambaran umum Pertanian di
Jawa Barat............................... ................................................. 61
III.1 Profil Jawa Barat ........................................................... 61
III.1.1 Visi dan Misi .................................................... 63
III.1.2 Kondisi Geografi .............................................. 65
III.1.3 Topografi .......................................................... 66
III.1.4 Iklim ................................................................. 67
III.1.5 Populasi ............................................................ 67
III.1.6 Sosial Budaya ................................................... 68
III.2 Gambaran Umum Pertanian di Jawa Barat ..................... 69
III.2.1 Jenis Tanah Pertanian ...................................... 73
III.2.2 Potensi dan Penggunaan sumberdaya Lahan
x
Pertanian ........................................................... 73
III.2.3 Penduduk .......................................................... 84
III.2.4 Produksi Pangan Beras ..................................... 85
III.2.5 Kecukupan Gizi dan Ketahanan Pangan .......... 87
III.3 Kebijakan dan Program Pertanian..................................... 90
III.3.1 Kebijakan Nasional .......................................... 90
III.3.2 Kebijakan Propinsi Jawa Barat ........................ 102
III.3.3 Kebijakan, Program dan Prioritas Pertanian
Jawa Barat ........................................................ 110
Bab IV Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Pengaruhnya terhadap
Ketahanan Pangan......... .......................................................... 122
IV.1 Kondisi/status Luas Lahan Sawah dan Perubahannya .... 122
IV.2 Status Produksi Padi di Jawa Barat ................................. 127
IV.3 Surplus Beras di Jawa Barat....... ..................................... 133
IV.4 Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap
Ketahanan Pangan............................................................. 141
Bab V Analisis, Kesimpulan dan Saran .............................................. 151
V.1 Analisis ............................................................................ 151
III.3.1 Analisis Alih Fungsi Lahan Terhadap
Produksi Padi .................................................... 151
III.3.2 Analisis Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap
Ketahanan Pangan ............................................ 161
V.2 Kesimpulan ...................................................................... 181
V.3 Saran ................................................................................ 183
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 185
LAMPIRAN .............................................................................................. 187
xii
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI
Gambar I.1 Visualisasi Skematik Alur Pikir Penelitian .......................... 12
Gambar II.1 Ringkasan Studi Pustaka ...................................................... 13
Gambar II.2 Penentuan Locational Rent Function Menurut Model Von
Thunen .................................................................................. 55
Gambar II.3 Cakupan Manfaat Lahan Pertanian dan Konstelasinya ............... 59
Gambar III.1 Peta Propinsi Jawa Barat ...................................................... 60
Gambar III.2 Peta Administrasi Jawa Barat............................................... 65
Gambar III.3 Peta Kepadatan Penduduk Jawa Barat ................................. 67
Gambar III.4 Kawasan Andalan dan Kawasan Tertinggal Propinsi Jawa
Barat.............................. ....................................................... 70
Gambar III.5 Grafik Data Potensi Lahan Sawah Pertanian Jawa
Barat Tahun 1995 – 2000..................................................... 74
Gambar III.6 Grafik Data Lahan Kering (non sawah) Pertanian Jawa
Barat Tahun 1995 – 2000..................................................... 75
Gambar III.7 Grafik Data Potensi Lahan Sawah Pertanian Jawa
Barat Tahun 2001 – 2006..................................................... 76
Gambar III.8 Grafik Data Lahan Kering (non sawah) Pertanian Jawa
Barat Tahun 2001 – 2006..................................................... 78
Gambar III.9 Sebaran Kab/Kota Berdasarkan Luas Lahan Sawah ............ 79
Gambar III.10 Sebaran Kab/Kota Berdasarkan Luas Lahan Kering ........... 80
Gambar III.11 Perubahan Tata Guna Lahan Jawa Barat 1994 – 2005 ........ 81
Gambar III.12 Perubahan Tata Guna Lahan Sawah Jawa Barat 1994-2005. 82
Gambar III.13 Jumlah Penduduk Tahun 1995 – 2006 ................................. 84
Gambar III.14 Produksi Padi Jawa Barat Tahun 1995 – 2006..................... 86
Gambar III.15 Kawasan Budidaya Sawah dalam Rencana Pola Tata Ruang
Jawa Barat 2010 .................................................................. 104
Gambar III.16 Kerangka Sistem Ketahanan Pangan di Jawa Barat ............. 108
xiii
Gambar III.17 Model Siklus Perberasan di Jawa Barat .............................. 109
Gambar III.18 Strategi Perberasan di Jawa Barat ........................................ 110
Gambar III.19 Kerangka Logis Program Pembangunan Pertanian 1........... 112
Gambar III.20 Kerangka Logis Program Pembangunan Pertanian 2........... 113
Gambar III.21 Kerangka Logis Program Pembangunan Pertanian 3........... 114
Gambar III.22 Alur Pikir Pengembangan Sistem dan Usaha Agribisnis
Tanaman Pangan di Jawa Barat ......................................... 119
Gambar IV.1 Grafik Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah Tahun
1995 – 2006..................... ..................................................... 122
Gambar IV.2 Grafik Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah Tahun
1995 – 2000..... ..................................................................... 124
Gambar IV.3 Grafik Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah Tahun
2001 – 2006..... ..................................................................... 125
Gambar IV.4 Grafik Produksi Padi Jawa Barat Tahun 1995 – 2006 ......... 128
Gambar IV.5 Grafik Perubahan Produksi Padi Jawa Barat Tahun
1995 – 2006..... ..................................................................... 129
Gambar IV.6 Grafik Jumlah Produksi Padi Jawa Barat Tahun 1995-2006 132
Gambar IV.7 Grafik Perubahan Produksi Beras Jawa Barat Tahun
1995 – 2006..... ..................................................................... 133
Gambar IV.8 Grafik Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun 1995 – 2006 ... 134
Gambar IV.9 Grafik Perubahan Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun
1995 – 2006........... ............................................................... 135
Gambar IV.10 Grafik Kebutuhan Beras Jawa Barat Tahun 1995 – 2006 .... 137
Gambar IV.11 Grafik Perubahan Kebutuhan Beras Jawa Barat Tahun
1995 – 2006.......................................................................... 138
Gambar IV.12 Grafik Surplus Beras Jawa Barat Tahun 1995 – 2006 ......... 139
Gambar IV.13 Grafik Perubahan Surplus Beras Jawa Barat Tahun
1995 – 2006.......................................................................... 141
Gambar IV.14 Grafik Lahan Sawah, Luas Panen dan Produksi Padi di
Jawa Barat Tahun 1995 – 2006.............................................. 142
xiv
Gambar IV.15 Gambar Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
Jawa Barat Tahun 1995 – 2006.............................................. 146
Gambar IV.16 Wilayah Indonesia dan Propinsi Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006................................................................. 147
Gambar V.1 Grafik Luas Lahan Sawah, Produksi Padi dan Produksi
Beras Jawa Barat Tahun 1995 – 2006......... ......................... 152
Gambar V.2 Grafik Perubahan Luas Lahan Sawah di Jawa Barat
Tahun 1995 - 2006 ............................................................... 163
Gambar V.3 Grafik Perubahan Produksi Padi Jawa Barat Tahun
1995 – 2006........... ............................................................... 164
Gambar V.4 Grafik Perubahan Kebutuhan Beras dan Surplus
Beras Jawa Barat Tahun 1995 - 2006 .................................. 166
Gambar V.5 Grafik Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Barat
Tahun 1995 - 2006 ............................................................... 178
Gambar V.6 Grafik Perubahan Produktivitas Padi di Jawa Barat
Tahun 1995 - 2006 ............................................................... 178
Gambar V.7 Grafik Perubahan Produksi Padi di Jawa Barat
Tahun 1995 - 2006 ............................................................... 179
Gambar V.8 Grafik Perubahan Jumlah Penduduk di Jawa Barat
Tahun 1995 - 2006 ............................................................... 179
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Peraturan/Perundangan Terkait Dengan Alih-Guna
Lahan Pertanian ............................................................... 4
Tabel II.1 Neraca Luas Lahan Sawah Tahun 1981-1999 &
1999-2002 (Ha) ................................................................ 26
Tabel II.2 Definisi Formal Ketahanan Pangan ................................. 38
Tabel II.3 Sejarah Kebijakan Pangan Indonesia Sejak 1952 ............ 41
Tabel II.4 Ketahanan Pangan Versus Swasembada Pangan ............. 43
Tabel II.5 Indikator Stabilitas Ketersediaan Pangan di Tingkat
Rumah Tangga................................................................. 49
Tabel II.6 Indikator Aksesibilitas/Keterjangkauan Pangan di
Tingkat Rumah Tangga ................................................... 49
Tabel II.7 Indikator Kontinyuitas Ketersediaan Pangan di
Tingkat Rumah Tangga ................................................... 50
Tabel II.8 Indeks Ketahanan Pangan Rumah Tangga ...................... 51
Tabel III.1 Data Kab/Kota Jawa Barat ............................................... 62
Tabel III.2 Perkiraan Luas Tanah Jawa Barat Penggunaan
Menurut Jenisnya ............................................................ 73
Tabel III.3 Rekapitulasi Luas Lahan Pertanian Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006 ......................................................... 74
Tabel III.4 Potensi Lahan Sawah Pertanian Berdasarkan Jaringan
Irigasi dan Penggunaan Jawa Barat Tahun 1995-2000 ..... 74
Tabel III.5 Potensi Lahan Kering Pertanian Berdasarkan Jaringan
Irigasi dan Penggunaan Jawa Barat Tahun 1995-2000 ..... 76
Tabel III.6 Potensi Lahan Sawah Pertanian Berdasarkan Jaringan
Irigasi dan Penggunaan Jawa Barat Tahun 2001 -2006 .... 77
Tabel III.7 Potensi Lahan Kering Pertanian Berdasarkan Jaringan
Irigasi dan Penggunaan Jawa Barat Tahun
2001 – 2006....................................................................... 78
Tabel III.8 Jumlah Penduduk Tahun 1995 – 2006 .............................. 84
Tabel III.9 Rekapitulasi Data Pertanian Tahun 1995 – 2006 .............. 86
xvi
Tabel IV.1 Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah Tahun 1995 – 2006 120
Tabel IV.2 Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah Berdasarkan
Jenis Lahan Sawah Tahun 1995 – 2000 .......................... . 121
Tabel IV.3 Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah Berdasarkan
Jenis Lahan Sawah Tahun 2001 – 2006............................ 123
Tabel IV.4 Data Produksi Padi di Jawa Barat Tahun 1995 – 2006... .. 125
Tabel IV.5 Data Perubahan Produksi Padi di Jawa Barat Tahun
1995 – 2006 .................................................................... 127
Tabel IV.6 Faktor Konversi Padi ke Beras ....................................... 128
Tabel IV.7 Hasil Konversi Padi Ke Beras Tahun 1995 – 2006 ........ 129
Tabel IV.8 Data Perubahan Produksi Beras di Jawa Barat Tahun
1995 – 2006 .................................................................... 130
Tabel IV.9 Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun 1995 – 2006 ......... 132
Tabel IV.10 Perubahan Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun
1995 – 2006 .................................................................... 133
Tabel IV.11 Data Jumlah Penduduk, Konsumsi Beras dan
Kebutuhan Beras di Jawa Barat Tahun 1995 - 2006 ...... 134
Tabel IV.12 Data Peruabahan Kebutuhan Beras di Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006 ......................................................... 135
Tabel IV.13 Data Produksi Beras, Kebutuhan Beras dan Surplus
Pangan di Jawa Barat Tahun 1995 – 2006 ...................... 137
Tabel IV.14 Data Perubahan Surplus Pangan di Jawa Barat Tahun
1995 – 2006 .................................................................... 138
Tabel IV.15 Data Alih Fungsi Lahan terhadap Produksi Padi di
Jawa Barat Tahun 1995 – 2006........................................ 140
Tabel IV.16 Data Ketersediaan Beras di Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006.......................................................... 142
Tabel V.1 Data Perubahan Luas Lahan Sawah, Produksi Padi
dan Produksi Beras Tahun 1995 – 2006........................... 149
Tabel V.2 Data Produksi Beras, Kebutuhan Beras, dan Surplus
Beras Tahun 1995 – 2006................................................ 163
Tabel V.3 Data Perubahan Kebutuhan Beras dan Surplus Beras
xvii
Tahun 1995 – 2006.......................................................... 164
Tabel V.4 Data Perhitungan Prediksi Penggunaan Lahan
Tahun 1995 – 2006.......................................................... 168
Tabel V.5 Data Prediksi Luas Lahan Padi Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006.......................................................... 169
Tabel V.6 Data Perhitungan Prediksi Produksi Padi
Tahun 1995 – 2006.......................................................... 169
Tabel V.7 Data Prediksi Produksi Padi Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006........................................................... 170
Tabel V.8 Data Perhitungan Produktivitas Padi
Tahun 1995 – 2006........................................................... 171
Tabel V.9 Data Produktivitas Padi Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006........................................................... 172
Tabel V.10 Data Perhitungan Jumlah Penduduk
Tahun 1995 – 2006........................................................... 172
Tabel V.11 Data Prediksi Jumlah Penduduk Jawa Barat
Tahun 1995 – 2006........................................................... 173
Tabel V.12 Nilai Prediksi Jumlah Penduduk, Lahan Sawah, Produksi
Padi dan Produktivitas Padi Tahun 1995 – 2006.............. 174
Tabel V.13 Nilai Prediksi dan Hasil Perhitungan Berkaitan dengan
Ketahanan Pangan di Jawa Barat Tahun 1995 – 2006....... 175
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Luas Lahan Sawah Kab/Kota Jawa Barat Tahun
1995 – 2000 .......................................................................... 187
Lampiran B Luas Lahan Sawah Kab/Kota Jawa Barat Tahun
2001 – 2006 .......................................................................... 188
Lampiran C Jumlah Penduduk Tahun 1995 – 2000 .................................. 189
Lampiran D Jumlah Penduduk Tahun 2001 – 2006 .................................. 190
Lampiran E Luas Tanam Pertanian Jawa Barat Tahun 1995 – 2000........ 191
Lampiran F Luas Panen Pertanian Jawa Barat Tahun 1995 – 2000 ......... 192
Lampiran G Produktivitas Pertanian Jawa Barat Tahun 1995 – 2000 ...... 193
Lampiran H Produksi Pertanian Jawa Barat Tahun 1995 – 2000 ............. 194
Lampiran I Luas Tanam Pertanian Jawa Barat Tahun 2001 – 2006........ 195
Lampiran J Luas Panen Pertanian Jawa Barat Tahun 2001 – 2006 ......... 196
Lampiran K Produktivitas Pertanian Jawa Barat Tahun 2001 – 2006 ...... 197
Lampiran L Produksi Pertanian Jawa Barat Tahun 2001 – 2006 ............. 198
Lampiran M Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Barat
Tahun 1995 – 2001 ............................................................... 199
Lampiran N Perubahan Alih Fungsi Lahan Sawah di Jawa Barat
Tahun 2002 – 2006 ............................................................... 200
Lampiran O Data Perubahan Produksi Padi di Jawa Barat
Tahun 1995 – 2001............................................................... 201
Lampiran P Data Perubahan Produksi Padi di Jawa Barat
Tahun 2002 – 2006............................................................... 202
Lampiran Q Data Perubahan Jumlah Penduduk di Jawa Barat Tahun
1995 – 2001 .......................................................................... 203
Lampiran R Data Perubahan Jumlah Penduduk di Jawa Barat Tahun
2002 – 2006 .......................................................................... 204
xviii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
SINGKATAN Nama Pemakaian
Pertama kali
Pada halaman
PDB Pendapatan Domestik Bruto 1
GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara 2
Bimas Bimbingan Masyarakat 2
Inmas Intensifikasi Massal 2
Insus Intensifikasi Khusus 2
UU Undang-Undang 3
RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah 7
ITB Institut Teknologi Bandung 9
GDP Gross Domestic Product 16
UUD Undang-Undang Dasar 18
KK Kepala Keluarga 23
RTP Rumah Tangga Petani 23
SP Sensus Pertanian 23
SDM Sumber Daya Manusia 23
BPS Badan Pusat Statistik 23
SD Sekolah Dasar 23
SLTP Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 23
SLTA Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 23
Pelita Pembangunan Lima Tahun 27
US $ Dollar Amerika Serikat 29
FAO Food and Agriculture Organisation 31
AS Amerika Serikat 33
PNS Pegawai Negeri Sipil 40
BULOG Badan Urusan Logistik 40
SBY Susilo Banbang Yudoyono 40
USA United States of Amerika 42
xix
BBM Bahan Bakar Minyak 44
UU RI Undang-Undang Republik Indonesia 45
RAKORBANG Rapat Koordinasi Pembangunan 63
IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 65
Setda Sekretariat Daerah 65
DKI Daerah Khusus Ibukota 65
IPM Indeks Pembangunan Manusia 65
RPJMN Rencana Pembangunan Menengah Nasional 90
HTI Himpunan Tani Indonesia 94
KKN Korupsi, Kolusi dan Nepotisme 97
APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 99
DAS Daerah Aliran Sungai 103
PERDA Peraturan Daerah 104
RTRWP Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi 104
PPH Pola Pangan Harapan 106
HKTI Himpunan Kerukunan Tani Indonesia 110
Renstra Rencana Strategi 111
RTP Rumah Tangga Petani 112
AKP Angkatan Kerja Petani 112
BUMN Badan Umum Milik Negara 113
PDRB Pendapatan Domestik Regional Bruto 114
OPT Organisme Pengganggu Tanaman 118