pengantar profesi keperawatan

27
PENGANTAR PENGANTAR PROFESI PROFESI KEPERAWATAN KEPERAWATAN OLEH : OLEH : Ns HARDIYATI Skep Ns HARDIYATI Skep

Upload: hikma-chayankmama

Post on 01-Jul-2015

1.219 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

PENGANTAR PENGANTAR PROFESI PROFESI

KEPERAWATANKEPERAWATANOLEH :OLEH :

Ns HARDIYATI SkepNs HARDIYATI Skep

PENDIDIKAN KEPERAWATANPENDIDIKAN KEPERAWATAN

• Perawat adalah seorang profesional yang mempunyai kemampuan,tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan

• Pendidikan yang demikian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar pada peserta didik untuk menumbuhkan dan membina sikap serta ketrampilan profesional yang diperlukan sebagai seorang perawat atau nurse.

• Perawat harus dihasilkan oleh sistem pendidikan keperawatan yang terintegrasikan dalam sistem pendidikan tinggi nasional,khususx sistem pendidikan tinggi bidang kesehatan,dengan mutu pendidikan sesuai tuntutan profesi keperawatan ,serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang keperawatan.

Pendidikan tinggi keperawatan dan Pendidikan tinggi keperawatan dan proses profesionalisasiproses profesionalisasi

• Sistem pendidikan tinggi keperawatan yang dikembangkan pada saat ini,ditujukan untuk menjawab tuntutan dan dan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan dimasa depan ,khususnya terwujudnya keperawatan sebagai profesi dalam kesehatan dimasa depan.dan terwujudnya keperawatan sebagai profesi dalam berbagai aspeknya.

• Pendidikan tinggi keperawatan harus dapat menghasilkan berbagai keluaran sesuai dengan fungsi pokoknya, yaitu fungsi pendidikan,fungsi riset ilmia ,dan fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan. Keberadaan sistem pendidikan tinggi keperawatan dengan berbagai keluarannya harus dapat memacu proses profesionalisasi keperawatan yang sedang berlangsung di indonesia.

• Sehigga keperawatan sebagai prossfesi dapat berperan sepenuhnya dalam upaya pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. Pengembangan dan pembinaan pendidikan keperawatan pada jenjang pendidikan tinggi diarahkan untuk dapat menghasilkan berbagai jenis ketenagaan keperawatan profesional dengan berbagai jenjang kemampuan ,baik sebagai ilmuan maupun sebagai profesional atau tenaga profesi keperawatan

• Untuk menghasilkan tenaga profesional atau tenaga profesi pada saat ini telah dikembangkan beberapa program pendidikan,yaitu program pendidikan D-III Keperawatan,Program Pendidikan Ners,Program Magister Keperawatan dan Program Spesialis Bidang Keperawatan.

• Program Pendidikan D- III Keperawatan menghasilkan Ahli Madya Keperawatan sebagai profesional pemula atau tenaga profesi pemula,yang memiliki sikap,tingkah laku,dan kemampuan melaksanakan praktik keperawatan profesional dasar sederhana (basic profesional nursing practice).Program Pendidikan Ners (semula Program pendidikan Sarjana Ilmu Keperawatan),menghasilkan lulusan Ners yang memiliki sikap dan kemampuan profesional (professional kompetencies) melakukan praktik keperawatan ilmiah dasar secara mandiri,dan berbagai kegiatan ilmiah keperawatan.

• Program pendidikan D-IV perawat pendidik dibangun berdasarkan kebutuhan ketenagaan keperawatan pendidik yang sangat mendesak,dalam rangka upaya meningkatkan mutu pendidikan pada program pendidikan D-III Keperawatan,yang pada saat ini pertumbuhanya terjadi sangat pesat. Program Pascasarjana bidang ilmu keperawatan, khususnya program Magister Ilmu Keperawaran, telah di kembangkan satu program studi yaitu Program Studi kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan yang di tumbuhkan di Fakultas Universitas Indonesia.

• Secara bertahap di bangun dan di bina kemampuan institusi pendidikan tinggi keperawatan, khususnya yang melaksanakan program pendidikan Ners dan pendidikan lanjut yang nantinya akan menjadi Fakultas Keperawartan,sikap dan kemampuan untuk melakukan berbagai kegiatan ilmiah keperawatan,khususnya riset ilmiah.Sehingga dimasa depan diharapkan bahwa sistem pendididkan tinggi keperawatan di indonesia tidakhanya menghasilkan lulusan ,akan tetapi juga berbagai riset ilmah keperawatan, baik bersifat riset dasar maupun riset terapan.

• Dalam rangka upaya pengembangan keperawatan sbagai profesi di indonesia khususnya pelaksanaan pelayanan / asuhan keperawatan,riset ilmiah keperawatan yang berhubungan dengan aspek sosio – budaya dan spiritual sangat diperlukan,agar pengembangannya benar benar terarah pada tuntutan kebutuhan dan penerimaan masyarakat Indonesia.

• Fungsi pokok ketiga yang perl juga diperhatikan dan ditangani secara terintegrasi dengan pelaksanaan fungsi pendidikan dan fungsi riset,adalah fungsi pengapdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan.Berbagai jenis dan bentuk pengapdian kepada masyarakat,mulai dari pelayanan kepada masyarakat dalam bidang keperawatan hingga konsultasi dalam dalam bidang keperawatan.Dalam bidang fungsi ini termasuk juga upaya mencari dan menetapkan model sistem pemberian pelayanan / asuhan keperawatan kepada masyarakat yang lazimnya menggunakan pendekatan dan tahapan metodologi riset ilmiah.

• Progam pendididkan baru dan pusat pendidikan baru dalam pengembangan dan pembinaan sistem pendidikan tinggikeperawatan dilaksanakan secara terarah,bertahap,berencana,dan terkendalikan sehingga tidak timbul keguncangan yang dapat merugikan perkembangan keperawatan sehingga yang selanjutnya dapat memperlambat proses profesionalisasi keperawatan di indonesia.

LANDASAN PENGEMBANGAN SISTEM LANDASAN PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATANPENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN

• Pengembengan dan pembinaan sistem pendididkan tinggi keperawatan di indonesia dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai faktor penentu yaitu faktor secara langsung maupun secara tidak langsung mempengaruhi pertumbhan dan perkembangannya.

• Beberapa faktor penentu pengembangan dijadikan sebagai landasan pengembangan sistempegembengan tinggi keperawatan,antara lain adalah tekanan dan tuntutan kebutuhan masyarakat, perkembangan global keperawatan profesional, serta kemampuan sistem dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya pendidikan.

• Diperkirakan bahwa dimasa depan tuntutan serta kebutuhan masyarakar (community need and demand) dan pembangunan kesehatan berbagai keluaran sistem pendidkan tinggi keperawatan akan terus meningkat.

• Langkah pembangunan sistem pelayanan keperawatan profesional dimasa depan sangat tergantung pada tersedianya tenaga keperawatan profesional yang pada dasarnya merupak penggerak, pengarah, dan pelaksana pelayanan / asuhan keperawatan.Atas dasar pandangan ini, tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu pengembangan dan pembinaan sistem pendidikan tingi keperawatan indonesia kemasa depan.

• Faktor yang mungkin perlu dipehatikan bersama adalah kemampuan untuk melakukan prediksi tuntutan kebutuhan dan perkembangan dimasa depan,karena informasi ini sangat diperlukan untuk menentukan sikap dan langkah pengembangan dan pembinaan yang diperlukan.

• Faktor pentu kedua adalah perkembangan global keperawatan profesional.sistem pendidikan tinggi keparawatan Indonesia dikembangkan dengan selalu memperhatikan kaidah kaidah keperawatan sebagai profesi, serta memperhatikan arah dan sifat keperawatan global.dengan demikian petanggung jawaban profesional ( professional responsibility) dapat terus dipertahankan seinga tidak terombang ambing oleh pandangan perorangan dan pandangan ang hanya didasarkan pada kepentingan sesaat.

• Faktor lain yang harus uga diperkatikan adalah kemampuan sistem secara keseluruhan memenfaatkan hasil atau keluaran dari sistem pendidikan tinggi keperawatan.Dengan demikian tidak ada upaya dan kegiatan yang bersifat melampaui kebutuhan dan merugikan sistem,kerena berbagai keluaran bermanfaat dan dapat dimanfaatkan.

• Faktor terakhir yang perlu diperhatikan (dengan memperhatikan faktor faktor lain yang teridentifikasi),adalah kemampuan pengadaan dan pengembangan berbagai sumber daya pendidikan yang diperluakan untuk pelaksanaan tiga fungsi pokok perguruan tinggi oleh sistem pendidikan keperawatan indonesia.Diantara sumber daya ini yang perlu memdapat perhatian khusus adala staf Akademik (education staff), beberapa bentuk pengalaman belajar yang sangat menentukan (learning experiences),fasilitas laboratorium pendidikan ,perpustakaan dan rumah sakit pendididkan keperawatan (teaching hospital).

• Sistem pendidikan tinggi keperawatan yang merupakan bagian dari sistem pendididkan tinggi bidang kesehatan, dikembangkan secara menyeluruh dengan berlandaskan pandangan fisologi tentang keperawatan yang diyakini ,orientasi pendidikan kearah yang benar yaitu masyarakat serta ilmu pengetauan dan tehnologi keperawatan,serta berperag pada kerangka konsep pendidikan ang diyakini sebagai landasan penyusunan program pendidkan.

• Pandangan fisologi tentang keperawatan yang lazim dikenal sebagai paradigma keperawatan,merupakan pandangan yang harus dipersepsikan sebagai suatu yang dinamis.

• Orientasi pendidikan pada progam pendidikan tinggi keperawatan tinggi keperawatan, memberikan arah pengembangan dan pembinaan,yaitu masyarakat,serta ilmu pengetahuan dan tehnologi.

• Arah pengembangan dan pembinaan bermakna menentukan bagaimana sistem pendiddikan tinggi keperawatan dikembangkan dengan secara berkelanjutan mengikuti dan menerapkan perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi keperawatan,dan menentukan revelensi keluaran.yaitu revelensi lulusan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat khususnya sistem pemberian pelayanan / asuhan keperawatan kepada masyarakat.

• Keragka konsep pendidikan mencakup lima konsep pendidikan sehingga lulusan yang dihasilkan bersikap dan berkemampuan sebagai anggota profesi keperawatan.

• Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi • Sikap,tingkah laku dan kemampuan profesional • Menyelesaikan masalah secara ilmiah• Belajar sendiri dan mandiri• Belajar dimasyarakat

Perkembangan pendidikan Perkembangan pendidikan keperawatan keperawatan

• Adanya perkembangan dalam teori keperawatan dan metodologi keperawatan yang bersumber pada pergeseran pandangan dan keyakinan tentang keperawatan, dan pergeseran dalam asuhan keperawatan, merupakan tekanan utama terjadinya perubahan dalam pendidikan keperawatan.

• Pendididkan keperawaratan yang bersifatberada dirumah sakit (hospital – based) bergeser kepada bentuk pendidikan yang berada diperguruan tinggi atau universitas (unversity – based).pendidikan keperawatan yang hanya bersifat magang (apprenticeship),bergeser menjadi pendidikan yang ditujukan kepada penguasaan ilmu pengetahuan keperawatan dan metode keperawatan melalui pendidikan dan latihan yang lama.

• Dibeberapa negara diluar indonesia, proses ini sudah berlangsung sejak lama sebagai contoh di USA pada tahun 1919 telah terdapat 8 program Baccalaureate dengan masa pendidikan pada umumnya 5 tahun.pada tahun 1927, 23% dari lulusan baru dari pendididkan keperawatan adalah lulusan dari program baccalaureate. Pada tahun 1981 terdapat 23 program Doktor, dan 33 universitas merencanakan membukan program Doktordalam keperawatan.

• Tidak hanya diluar negri namun juga diindonesia disahkan oleh Direktorat Jenderal pendidikan tinggi yaitu program Diploma III,Program Sarjana Keperawatan Program Magister kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan serta Program spesialis Keperawatan sebagai Program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi

• Kurikulum disusun berdasarkan kerangka konsep yang kokoh diserta dengan berbagai pengalaman belajar (learching exeriences) yang diperlukan dan dilaksanakan dalam tatanan pendidikan dan pelayanan yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku (behavioral change) seperti yang dirumuskan dalam tujuan pendidkan

Orientasi pendidikan keperawatanOrientasi pendidikan keperawatan

• Bertolak dari pandangan dan keyakinan tentang keperawatan seperti yang diuraikan sepintas diatas dan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi sistem pendidikan tinggi, maka orintasi pendidikan tinggi keperawatan diindonesia adalah ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan serta tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan, khususnya pembangunan kesehatan dimasa datang.

• Orientasi dicirikan oleh kurikulum pendidikan yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.kurikulum diartikan tidak saja isi pendidikan akan tetapi juga berbagai bentuk pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik yang menguasai ilmu pengetahuan yang diperlukan, serta meungkinkan terjadinya proses penumbuhan dan pembinaan sikap dan keterampilan profesional.

• Orientasi pendidikan kepada masyarakat dicirikan juga dengan pengalaman belajar dimasyarakat (nity – based education) yaitu berbagai bentuk pengalaman belajar dimasyarakat, seperti pengalaman belajar di klinik (PBK) dan pengalaman belajar dilapangan (PBL) kedua bentuk pengalaman belajar ini adalah bentuk pengalaman belajar yang sangat berpengaruh pada penumbuhan dan pembinaan sikap serta keterampilan profesional pada peserta didik.