pengantar bisnis

4
pengantar BISNIS A. Akuisisi Bisnis Akuisisi berasal dari bahasa inggris acquisition yang berarti pengambil alihan. Akuisisi dalam bisnis dalam perusahaan adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk yang akan diserap oleh pasar. Misalnya: Akuisisi yang dilakukan PT Unilever terhadap produk makanan ringan Taro dan kecap Bango, pada akuisisi ini mereka mengakuisisi seluruh bisnisnya, baik merek maupun fasilitas produksinya. B. Dimensi Eksternal Perusahaan Bagian eksternal perusahaan merupakan wilayah bisnis kerjasama antar perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya. Dalam menjalankan bisnisnya suatu perusahaan demi meningkatkan mutu barang produksi maupun dalam memperluas relasi perusahaan perlu adanya kerja sama atar perusahaan yang terjadi dalam dimensi eksternal perusahaan. C. Merger Merger Atau Penggabungan Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan identitas yang dimilikinya. jenis-jenis merger : a. Merger Vertikal Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam. b. Merger Horisontal Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang sama. Contoh : pabrik air meneral dengan pabrik air mineral c. Merger Konglomerasi Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis. Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel. D. Konsolidasi Konsolidasi bisnis merupakan penggabungan perusahaan untuk melakukan penghematan alat

Upload: maman03

Post on 29-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: pengantar BISNIS

pengantar BISNIS

A. Akuisisi Bisnis

Akuisisi berasal dari bahasa inggris acquisition yang berarti pengambil alihan.

Akuisisi dalam bisnis dalam perusahaan adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh

kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan

produk yang akan diserap oleh pasar.

Misalnya: Akuisisi yang dilakukan PT Unilever terhadap produk makanan ringan Taro dan kecap Bango, pada

akuisisi ini mereka mengakuisisi seluruh bisnisnya, baik merek maupun fasilitas produksinya.

B. Dimensi Eksternal Perusahaan

Bagian eksternal perusahaan merupakan wilayah bisnis kerjasama antar perusahaan satu dengan

perusahaan yang lainnya. Dalam menjalankan bisnisnya suatu perusahaan demi meningkatkan mutu barang

produksi maupun dalam memperluas relasi perusahaan perlu adanya kerja sama atar perusahaan yang

terjadi dalam dimensi eksternal perusahaan.

C. Merger

Merger Atau Penggabungan Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu

kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain akan tetap

mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan identitas yang dimilikinya. jenis-

jenis merger :

a. Merger Vertikal

Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat

saji menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam.

b. Merger Horisontal

Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang sama. Contoh : pabrik air meneral

dengan pabrik air mineral

c. Merger Konglomerasi

Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan untuk meningkatkan profit

perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis. Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung

dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel.

D. Konsolidasi

Konsolidasi bisnis merupakan penggabungan perusahaan untuk melakukan penghematan alat produksi

untuk efisiensi organisasi dan penghematan alat produksi. Seperti yang dilakukan PT Telkom dengan

Page 2: pengantar BISNIS

melakukan konsolidasi bisnis telepon nirkabel dengan menggabungkan layanan Flexi ke dalam Telkomsel.

E. Resiko Bisnis

Resiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, pelaku bisnis

selalu mengharapkan perusahaannya akan beroperasi dengan baik dan mendapatkan keuntungan, namun

adanya resiko malah dapat mengakibatkan kerugian yang berdampak perusahaan harus memutuskan

sesuatu dengan sangat hati-hati dalam mengambil tindakannya. Dalam mengambil keputusan pelaku bisnis

sebaiknya juga mempertimbangkan tingka toleransi terhadap resiko. Upaya pengambilan keputusan inilah

yang membedakan individu dari setiap pelaku usaha.

Seorang pelaku bisnis dapat dikatakan risk averse (menghindari resiko ) di mana mereka hanya mau

mengambil peluang tanpa resiko atau risk free investment. Sedangkan risk neutral ( tidak

mempertimbangkan resiko )adalah kelompok pebisnis yang melihat peluang dengan resiko tinggi hanya

sebatas ekspektasi tingkat pengembaliannya. Yang terakhir risk lover (menyukai resiko ), pebisnis kelompok

ini adalah mereka yang suka dengan resiko, dimana mengambil peluang dengan tingkat resiko tinggi juga

karena kesenangan terhadap resiko. Jadi perlu adanya pertimbangan dalam menentukan tingkat toleransi

terhadap resiko agar dapat memilih atau menentukan perimbangan yang optimal dari ekspektasi tingkat

pengembalian dengan resiko dalam bertransaksi saham.

Misalnya : perusahaan dagang yang telah menyediakan dana cadangan untuk menutupi resiko penjualan

produk tidak maksimal atau saat perusahaan mengalami kerugian.

F. Diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-beda. Yang

dimaksud dengan berbeda-beda di sini adalah potensi return, risiko dan likuiditasnya. Sebagai contoh,

potensi return investasi di saham tentu saja berbeda dengan obligasi. Pada umumnya, saham memberikan

return yang lebih besar daripada obligasi. Namun tentu saja risiko berinvestasi di saham lebih besar karena

fluktuasi harga saham cenderung lebih besar daripada obligasi. Aspek ketiga adalah likuiditas. Likuiditas di

sini artinya adalah kemudahan untuk membeli dan menjual sebuah instrumen investasi. Contoh yang bagus

untuk ini adalah properti. Kalau kita mengiklankan rumah kita belum tentu hari itu juga bisa terjual. Bisa

besok, minggu depan atau bahkan bulan depan rumah kita baru laku. Berbeda dengan saham yang dapat

kita perdagangkan saat itu juga kalau kita inginkan.

F.a. Diversivikasi Vertikal

Melakukan investasi pada perusahaan yang masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat

operasional. Contoh : melakukan investasi pada perusahaan kain dan perusahaan pakaian jadi

Page 3: pengantar BISNIS

F.b. Diversivikasi Horisontal

Melakukan investasi pada perusahaan dalam satu industri di level operasi yang sama. Contoh : berinvestasi

pada rumah-rumah kontrakan.

G. Saham

A. Saham Biasa

Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu

perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak

untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung

resiko kerugian yang diderita perusahaan.

Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola

perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai.

Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk

mengontrol operasional perusahaan.

B. Saham Preferen

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa.

Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding

pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan

berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.

Pemilik Saham Individu / Perorangan dan Organisasi / Perusahaan

Pemilik saham individu adalah orang perorangan non badan usaha yang menanamkan sejumlah uang ang

dimilikinya ke pasar modal dengan ekspektasi mendapatkan laba keuntungan yang lebih tinggi daripada

menabung di bank. Sedangkan pemilik saham organisasi, instansi atau perusahaan adalah badan usaha

yang mengelola sebagian atau sekuluh modal yang dimilikinya untuk dikelola di pasar modal untuk

mendapatkan keuntungan yang besar secara profesional.

H. Sinergi

Sinergi adalah kerja sama tapi bukan seperti sistem kompromi yang nantinya harus ada yang ada yang

dikorbankan untuk mencapai kesepakatan. Sedangkan Sinergi adalah kerja sama yang bersifat Win-win

artinya hasil keseluruhan elemen-elemen yang terlibat memberikan dampak dahsyat bagi elemen-elemen

tersebut, dibandingkan dengan hasil penjumlahan total dari masing-masing elemen yang berdiri sendiri.

Misalnya: dua perusahaan yang membidangi bidang produksi yang sama, katakan perusahaan A dan B jika

melakukan produksi sendiri perusahaan A dapat memproduksi 10 unit/hari sedangkan perusahaan B dapat

Page 4: pengantar BISNIS

memproduksi 12 unit/hari jika kedua perusahaan ini melakukan sinergi maka hasil yang di dapat dari sinergi

tersebut bisa lebih besar dari penjumlahan produksi masing-masing perusahaan. Misalnya sinergi dua

perusahaan tersebut dapat menghasilkan 25 unit barang perhari. Hal tersebut terjadi karena perusahaan-

perusahaan tersebut menggabungkan skill yang masing-masing perusahaan miliki.

I. Akuisisi Strategi

Akuisisi strategi adalah strategi bisnis suatu perusahaan / investor untuk dapat menguasai / mengambil alih

perusahaan lain

Ada tiga pola untuk akuisisi strategi:

Model pertama, mereka mengakuisisi seluruh bisnisnya, baik merek maupun fasilitas produksinya.

Model kedua, adalah dengan mengambil alih mereknya saja, tidak termasuk saham perusahaannya. Lalu

setelah pengambilalihan, fasilitas produksinya pun tetap memakai pabrik lama. Hanya urusan distribusi dan

pemasaran kini ditangani oleh perusahaan pengambil alih.

Model ketiga, adalah akuisisi yang hanya mengambil alih mereknya. Urusan

produksi, distribusi, dan pemasaran, semuanya memakai fasilitas si pengambil alih.