Download - pengantar BISNIS
pengantar BISNIS
A. Akuisisi Bisnis
Akuisisi berasal dari bahasa inggris acquisition yang berarti pengambil alihan.
Akuisisi dalam bisnis dalam perusahaan adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk yang akan diserap oleh pasar.
Misalnya: Akuisisi yang dilakukan PT Unilever terhadap produk makanan ringan Taro dan kecap Bango, pada
akuisisi ini mereka mengakuisisi seluruh bisnisnya, baik merek maupun fasilitas produksinya.
B. Dimensi Eksternal Perusahaan
Bagian eksternal perusahaan merupakan wilayah bisnis kerjasama antar perusahaan satu dengan
perusahaan yang lainnya. Dalam menjalankan bisnisnya suatu perusahaan demi meningkatkan mutu barang
produksi maupun dalam memperluas relasi perusahaan perlu adanya kerja sama atar perusahaan yang
terjadi dalam dimensi eksternal perusahaan.
C. Merger
Merger Atau Penggabungan Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu
kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain akan tetap
mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan identitas yang dimilikinya. jenis-
jenis merger :
a. Merger Vertikal
Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat
saji menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam.
b. Merger Horisontal
Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang sama. Contoh : pabrik air meneral
dengan pabrik air mineral
c. Merger Konglomerasi
Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan untuk meningkatkan profit
perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis. Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung
dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel.
D. Konsolidasi
Konsolidasi bisnis merupakan penggabungan perusahaan untuk melakukan penghematan alat produksi
untuk efisiensi organisasi dan penghematan alat produksi. Seperti yang dilakukan PT Telkom dengan
melakukan konsolidasi bisnis telepon nirkabel dengan menggabungkan layanan Flexi ke dalam Telkomsel.
E. Resiko Bisnis
Resiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, pelaku bisnis
selalu mengharapkan perusahaannya akan beroperasi dengan baik dan mendapatkan keuntungan, namun
adanya resiko malah dapat mengakibatkan kerugian yang berdampak perusahaan harus memutuskan
sesuatu dengan sangat hati-hati dalam mengambil tindakannya. Dalam mengambil keputusan pelaku bisnis
sebaiknya juga mempertimbangkan tingka toleransi terhadap resiko. Upaya pengambilan keputusan inilah
yang membedakan individu dari setiap pelaku usaha.
Seorang pelaku bisnis dapat dikatakan risk averse (menghindari resiko ) di mana mereka hanya mau
mengambil peluang tanpa resiko atau risk free investment. Sedangkan risk neutral ( tidak
mempertimbangkan resiko )adalah kelompok pebisnis yang melihat peluang dengan resiko tinggi hanya
sebatas ekspektasi tingkat pengembaliannya. Yang terakhir risk lover (menyukai resiko ), pebisnis kelompok
ini adalah mereka yang suka dengan resiko, dimana mengambil peluang dengan tingkat resiko tinggi juga
karena kesenangan terhadap resiko. Jadi perlu adanya pertimbangan dalam menentukan tingkat toleransi
terhadap resiko agar dapat memilih atau menentukan perimbangan yang optimal dari ekspektasi tingkat
pengembalian dengan resiko dalam bertransaksi saham.
Misalnya : perusahaan dagang yang telah menyediakan dana cadangan untuk menutupi resiko penjualan
produk tidak maksimal atau saat perusahaan mengalami kerugian.
F. Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-beda. Yang
dimaksud dengan berbeda-beda di sini adalah potensi return, risiko dan likuiditasnya. Sebagai contoh,
potensi return investasi di saham tentu saja berbeda dengan obligasi. Pada umumnya, saham memberikan
return yang lebih besar daripada obligasi. Namun tentu saja risiko berinvestasi di saham lebih besar karena
fluktuasi harga saham cenderung lebih besar daripada obligasi. Aspek ketiga adalah likuiditas. Likuiditas di
sini artinya adalah kemudahan untuk membeli dan menjual sebuah instrumen investasi. Contoh yang bagus
untuk ini adalah properti. Kalau kita mengiklankan rumah kita belum tentu hari itu juga bisa terjual. Bisa
besok, minggu depan atau bahkan bulan depan rumah kita baru laku. Berbeda dengan saham yang dapat
kita perdagangkan saat itu juga kalau kita inginkan.
F.a. Diversivikasi Vertikal
Melakukan investasi pada perusahaan yang masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat
operasional. Contoh : melakukan investasi pada perusahaan kain dan perusahaan pakaian jadi
F.b. Diversivikasi Horisontal
Melakukan investasi pada perusahaan dalam satu industri di level operasi yang sama. Contoh : berinvestasi
pada rumah-rumah kontrakan.
G. Saham
A. Saham Biasa
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu
perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak
untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung
resiko kerugian yang diderita perusahaan.
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola
perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai.
Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk
mengontrol operasional perusahaan.
B. Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa.
Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan
berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
Pemilik Saham Individu / Perorangan dan Organisasi / Perusahaan
Pemilik saham individu adalah orang perorangan non badan usaha yang menanamkan sejumlah uang ang
dimilikinya ke pasar modal dengan ekspektasi mendapatkan laba keuntungan yang lebih tinggi daripada
menabung di bank. Sedangkan pemilik saham organisasi, instansi atau perusahaan adalah badan usaha
yang mengelola sebagian atau sekuluh modal yang dimilikinya untuk dikelola di pasar modal untuk
mendapatkan keuntungan yang besar secara profesional.
H. Sinergi
Sinergi adalah kerja sama tapi bukan seperti sistem kompromi yang nantinya harus ada yang ada yang
dikorbankan untuk mencapai kesepakatan. Sedangkan Sinergi adalah kerja sama yang bersifat Win-win
artinya hasil keseluruhan elemen-elemen yang terlibat memberikan dampak dahsyat bagi elemen-elemen
tersebut, dibandingkan dengan hasil penjumlahan total dari masing-masing elemen yang berdiri sendiri.
Misalnya: dua perusahaan yang membidangi bidang produksi yang sama, katakan perusahaan A dan B jika
melakukan produksi sendiri perusahaan A dapat memproduksi 10 unit/hari sedangkan perusahaan B dapat
memproduksi 12 unit/hari jika kedua perusahaan ini melakukan sinergi maka hasil yang di dapat dari sinergi
tersebut bisa lebih besar dari penjumlahan produksi masing-masing perusahaan. Misalnya sinergi dua
perusahaan tersebut dapat menghasilkan 25 unit barang perhari. Hal tersebut terjadi karena perusahaan-
perusahaan tersebut menggabungkan skill yang masing-masing perusahaan miliki.
I. Akuisisi Strategi
Akuisisi strategi adalah strategi bisnis suatu perusahaan / investor untuk dapat menguasai / mengambil alih
perusahaan lain
Ada tiga pola untuk akuisisi strategi:
Model pertama, mereka mengakuisisi seluruh bisnisnya, baik merek maupun fasilitas produksinya.
Model kedua, adalah dengan mengambil alih mereknya saja, tidak termasuk saham perusahaannya. Lalu
setelah pengambilalihan, fasilitas produksinya pun tetap memakai pabrik lama. Hanya urusan distribusi dan
pemasaran kini ditangani oleh perusahaan pengambil alih.
Model ketiga, adalah akuisisi yang hanya mengambil alih mereknya. Urusan
produksi, distribusi, dan pemasaran, semuanya memakai fasilitas si pengambil alih.