pengangkutan air dan zat hara
DESCRIPTION
Pengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraTRANSCRIPT
-
PENGANGKUTAN AIR DAN ZAT
HARA
Pengangkutan air dan garam-garam
mineral pada tumbuhan tingkat tinggi,
seperti pada tumbuhan biji dilakukan
melalui dua mekanisme. Pertama air dan
mineral diserap dari dalam tanah menuju
sel-sel akar. Pengangkutan ini dilakukan
diluar berkas pembuluh, sehingga disebut
sebagai mekanisme pengangkutan
ekstravaskuler. Kedua, air dan mineral
diserap oleh akar. Selanjutnya diangkut ke
dalam berkas pembuluh yaitu pada
pembuluh kayu (xylem), sehingga proses
pengangkutan ini disebut pengangkutan
vaskuler.
Air dan garam mineral dari dalam
tanah memasuki tumbuhan melalui
epidermis akar, menembus korteks akar,
masuk ke stele dan kemudian mengalir naik
ke pembuluh xylem sampai pucuk
tumbuhan.
Pada saat air dan garam mineral
melalui jaringan tersebut, terdapat dua
kemungkinan jalan yang dilalaui: Pertama,
air dan mineral akan melalui ruang antar sel
dalam setiap jaringan. Pengangkutan ini
disebut Apoplast. Air akan masuk ke dalam
sel dan berpindah dari satu sel ke sel yang
lain di sebut Simplast. Pengangkutan secara
simplast dapat masuk ke stele melalui sel
penerus pada endodermis, sedangkan
pengangkutan secara apoplast tidak dapat
masuk ke stele karena terhalang oleh sel
endodermis.
a. Pengangkutan ekstravaskuler
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air
akan bergerak secara bebas diantara ruang
antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari
dalam tanah diuar berkas pembuluh ini,
dilakukan melalui 2 mekanisme yaitu
apoplas dan simplas.
1. Pengangkutan apoplas
Pengangkutan sepanjang jalur
ekstraseluler yang terdiri atas bagian-
bagian tak hidup dari akar tumbuhan yaitu
dinding sel dan ruang antar sel. Air masuk
dengan cara difusi, aliran air secara
apoplas tidak dapat terus mencapai xylem
-
karena terhalang oleh lapisan endodermis
yang memiliki penebalan dinding sel dari
suberin dan lignin yang dikenal sebagai
pita kaspari. Dengan demikian,
pengankutan air secara apoplas pada
bagian korteks dan stele menjadi terpisah.
2. Pengangkutan simplas
Pada pengangkutan ini, setelah masuk ke
dalam epidermis bulu akar, air dan
mineral yang terlarut bergerak dalam
sitoplasma dan vakuola kemudian dari
satu sel ke sel yang lain melalui plasma
modesmata. Sistem pengangkutan ini
menyebabkan air dapat mencapai bagian
silinder pusat. Adapun lintasan aliran air
pada pengangkutan simplas adalah sel-sel
bulu akar menjadi sel-sel korteks,
endodermis, perisikel, dan xylem. Dari
sini air dan garam mineral siap di angkut
ke atas menuju batang dan daun.
b. Pengangkutan intravaskuler
Setelah melewati sel-sel akar, air dan
mineral yang terlarut akan masuk ke
pembuluh kayu (xylem) dan selanjutnya
terjadi pengangkutan secara vertikal dari
akar menuju batang sampai ke daun.
Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis
sel, namun bagian yang berperan penting
dalam proses pengangkutan air dan mineral
adalah sel-sel trakera. Bagian ujung sel
trakea terbuka membentuk pipa kapiler.
Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler,
hal ini terjadi karena penyusun jaringan
tersebut mengalami fusi (penggabungan).
Air bergerak dari sel trakea satu ke sel
trakea yang diatasnya mengikuti prinsip
kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea
xylem.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengangkutan Air dan Garam Mineral
a. Daya hisap daun (Tarikan Transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses penguapan
air melalui mulut adaun (stomata yang
dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini
menyebabkan sel daun kehilangan air dan
timbul tarikan terhadap air yang ada pada
sel-sel dibawahnya dan tarikan ini akan
diteruskan molekul demi molekul menuju ke
bawah sampai ke seluruh kolom air pada
xylem sehingga menyebabkan air tertarik ke
-
atas dari akar menuju daun. Dengan adanya
transpirasi membantu tumbuhan dalam
proses penyerapan dan transportasi air
didalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu
sendiri merupaan mekanisme pengaturan
fisiologis yang berhubungan dengan proses
adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
b. Tekanan air
Akar tumbuhan menyerap air dan garam
mineral baik siang maupun malam. Pada
malam hari, ketika transpirasi sangat rendah
atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap
menggunakan energi untuk memompa ion-
ion mineral ke dalam xylem. Endodermis
yang mengililingi stele akar tersebut
membantu mencegah kebocoran ion-ion ini
keluar dari stele.
Akumulasi mineral didalam stele akan
menurunkan potensial air. Air akan mengalir
masuk dari korteks akar menhasilkan suatu
tekanan positif yang memaksa cairan naik
ke xylem. Dorongan getah xylem ke arah
atas ini disebut tekanan akar (roof pressure).
Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan
mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang
berlebih pada malam hari melalui katup
pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat
pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air
pada ujung-ujung helai daun.
c. Kapilaritas batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu
(xyem), terjadi karena pembuluh kayu
tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui
xylem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya
kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi
antara molekul air dengan air dan adhesi
antara molekul air dengan dinding pembuluh
xylem. Baik kohesi maupun adhesi ini
menimbulkan tarikan terhadap molekul air
dari akar sampai ke daun secara
bersambungan.
d. Pengaruh sel-sel hidup
Perjalanan air dari akar hingga ke daun
dibantu oleh sel-sel hidup yang ada disekitar
xylem, yaitu sel-sel parenkim kayu dan sel-
sel jari empulur.
-
PENGANGKUTAN HASIL
FOTOSINTESIS
Proses pengangkutan bahan makanan
dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.
Translokasi merupakan pemindahan hasil
fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan
yang memerlukannya. Jaringan pembuluh
yang bertugas mengedarkan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
adalah floem (pembuluh tapis). Zat terlarut
yang paling banyak dalam getah floem
adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu,
didalam getah floem juga mengandung
mineral, asam amino, dan hormon, berbeda
dengan pengangkutan pada pembuluh xylem
yang berjalan satu arah dari akar ke daun,
pengangkutan pada pembuluh floem dapat
berlangsung ke segala arah yaitu dari
sumber gula (tempat penyimpanan hasil
fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang
memerlukannya.
Satu pembuluh tapis dalam sebuah
berkas pembuluh bisa membawa cairan
floem dalam satu arah sementara cairan
didalam pipa lain dalam berkas yang sama
dapat mengalir dengan arah yang berlainan.
Untuk masing-masing pembuluh tapis, arah
transport hanya bergantung pada lokasi
sumber gula dan tempat penyimpanan
makanan yang dihubungakan oleh pipa
tersebut.
-
Kesimpulan:
Air yang diserap bulu akar dan sel
epidermis yang berdekatan dengan bulu akar
itu akan diteruskan ke sel-sel korteks akar,
endodermis, perisikel sampai ke xylem akar.
Jalur ini dinamakan transport ekstravaskuler
karena tidak melalui jaringan pengangkut.
Air dapat melewati plasma sel satu dan
diteruskan ke plasma sel berikutnya
dinamakan arus simplast atau melalui
dinding sel dan ruang antar sel, di namakan
arus apoplast. Arus apoplast ini hanya
sampai endodermis karena dinding sel
endodermis mempunya penebalan lignin
yang tidak dapat ditembus air (pita caspari
atau penebalan lebih lanjut), dan harus
melewati plasma. Karena xylem akar
berkesinambungan dengan xylem batang,
maka air diteruskan ke atas lewat jaringan
pengangkut di sebut tranport intravaskuler.
Sehingga proses pengangkutan air dari
dalam tanah memasuki tumbuhan melalui
epidermis akar, menembus korteks akar,
masuk ke stele dan kemudian mengalir naik
ke pembuluh xylem sampai pucuk
tumbuhan.
Pengangkutan air melalui pembuluh
kayu terjadi karena pembuluh kayu tersusun
seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan
kata lain, pengankutan air melalui xylem
mengikuti prinsip kapilaritas. Daya
kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi
antara molekul air dengan air dan adhesi
antara molekul air dengan dinding pembuluh
kayu. Baik kohesi maupun adhesi ini
menimbulkan tarikan terhadap molekul air
dari akar sampai ke daun secara
berkesinambungan.
-
Klasifikasi tumbhuan kaca-kaca
Regnum : Plantarum
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piperomia
Spesies : Piperomia pellucida
Kandungan Kimia Tumbuhan Kaca-kaca
Tumbuhan Piperomia pellucida kaya
kandungan kimia seperti alkaloid, tanin,
kalsium oksalat, lemak, dan minyak atsiri.