pengangkutan air dan zat hara

6
PENGANGKUTAN AIR DAN ZAT HARA Pengangkutan air dan garam-garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme. Pertama air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel-sel akar. Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme pengangkutan ekstravaskuler. Kedua, air dan mineral diserap oleh akar. Selanjutnya diangkut ke dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu (xylem), sehingga proses pengangkutan ini disebut pengangkutan vaskuler. Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xylem sampai pucuk tumbuhan. Pada saat air dan garam mineral melalui jaringan tersebut, terdapat dua kemungkinan jalan yang dilalaui: Pertama, air dan mineral akan melalui ruang antar sel dalam setiap jaringan. Pengangkutan ini disebut Apoplast. Air akan masuk ke dalam sel dan berpindah dari satu sel ke sel yang lain di sebut Simplast. Pengangkutan secara simplast dapat masuk ke stele melalui sel penerus pada endodermis, sedangkan pengangkutan secara apoplast tidak dapat masuk ke stele karena terhalang oleh sel endodermis. a. Pengangkutan ekstravaskuler Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas diantara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah diuar berkas pembuluh ini, dilakukan melalui 2 mekanisme yaitu apoplas dan simplas. 1. Pengangkutan apoplas Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian- bagian tak hidup dari akar tumbuhan yaitu dinding sel dan ruang antar sel. Air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak dapat terus mencapai xylem

Upload: nugroho-resty-kazuki

Post on 16-Dec-2015

115 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat HaraPengangkutan Air Dan Zat Hara

TRANSCRIPT

  • PENGANGKUTAN AIR DAN ZAT

    HARA

    Pengangkutan air dan garam-garam

    mineral pada tumbuhan tingkat tinggi,

    seperti pada tumbuhan biji dilakukan

    melalui dua mekanisme. Pertama air dan

    mineral diserap dari dalam tanah menuju

    sel-sel akar. Pengangkutan ini dilakukan

    diluar berkas pembuluh, sehingga disebut

    sebagai mekanisme pengangkutan

    ekstravaskuler. Kedua, air dan mineral

    diserap oleh akar. Selanjutnya diangkut ke

    dalam berkas pembuluh yaitu pada

    pembuluh kayu (xylem), sehingga proses

    pengangkutan ini disebut pengangkutan

    vaskuler.

    Air dan garam mineral dari dalam

    tanah memasuki tumbuhan melalui

    epidermis akar, menembus korteks akar,

    masuk ke stele dan kemudian mengalir naik

    ke pembuluh xylem sampai pucuk

    tumbuhan.

    Pada saat air dan garam mineral

    melalui jaringan tersebut, terdapat dua

    kemungkinan jalan yang dilalaui: Pertama,

    air dan mineral akan melalui ruang antar sel

    dalam setiap jaringan. Pengangkutan ini

    disebut Apoplast. Air akan masuk ke dalam

    sel dan berpindah dari satu sel ke sel yang

    lain di sebut Simplast. Pengangkutan secara

    simplast dapat masuk ke stele melalui sel

    penerus pada endodermis, sedangkan

    pengangkutan secara apoplast tidak dapat

    masuk ke stele karena terhalang oleh sel

    endodermis.

    a. Pengangkutan ekstravaskuler

    Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air

    akan bergerak secara bebas diantara ruang

    antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari

    dalam tanah diuar berkas pembuluh ini,

    dilakukan melalui 2 mekanisme yaitu

    apoplas dan simplas.

    1. Pengangkutan apoplas

    Pengangkutan sepanjang jalur

    ekstraseluler yang terdiri atas bagian-

    bagian tak hidup dari akar tumbuhan yaitu

    dinding sel dan ruang antar sel. Air masuk

    dengan cara difusi, aliran air secara

    apoplas tidak dapat terus mencapai xylem

  • karena terhalang oleh lapisan endodermis

    yang memiliki penebalan dinding sel dari

    suberin dan lignin yang dikenal sebagai

    pita kaspari. Dengan demikian,

    pengankutan air secara apoplas pada

    bagian korteks dan stele menjadi terpisah.

    2. Pengangkutan simplas

    Pada pengangkutan ini, setelah masuk ke

    dalam epidermis bulu akar, air dan

    mineral yang terlarut bergerak dalam

    sitoplasma dan vakuola kemudian dari

    satu sel ke sel yang lain melalui plasma

    modesmata. Sistem pengangkutan ini

    menyebabkan air dapat mencapai bagian

    silinder pusat. Adapun lintasan aliran air

    pada pengangkutan simplas adalah sel-sel

    bulu akar menjadi sel-sel korteks,

    endodermis, perisikel, dan xylem. Dari

    sini air dan garam mineral siap di angkut

    ke atas menuju batang dan daun.

    b. Pengangkutan intravaskuler

    Setelah melewati sel-sel akar, air dan

    mineral yang terlarut akan masuk ke

    pembuluh kayu (xylem) dan selanjutnya

    terjadi pengangkutan secara vertikal dari

    akar menuju batang sampai ke daun.

    Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis

    sel, namun bagian yang berperan penting

    dalam proses pengangkutan air dan mineral

    adalah sel-sel trakera. Bagian ujung sel

    trakea terbuka membentuk pipa kapiler.

    Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler,

    hal ini terjadi karena penyusun jaringan

    tersebut mengalami fusi (penggabungan).

    Air bergerak dari sel trakea satu ke sel

    trakea yang diatasnya mengikuti prinsip

    kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea

    xylem.

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Pengangkutan Air dan Garam Mineral

    a. Daya hisap daun (Tarikan Transpirasi)

    Pada organ daun terdapat proses penguapan

    air melalui mulut adaun (stomata yang

    dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini

    menyebabkan sel daun kehilangan air dan

    timbul tarikan terhadap air yang ada pada

    sel-sel dibawahnya dan tarikan ini akan

    diteruskan molekul demi molekul menuju ke

    bawah sampai ke seluruh kolom air pada

    xylem sehingga menyebabkan air tertarik ke

  • atas dari akar menuju daun. Dengan adanya

    transpirasi membantu tumbuhan dalam

    proses penyerapan dan transportasi air

    didalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu

    sendiri merupaan mekanisme pengaturan

    fisiologis yang berhubungan dengan proses

    adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.

    b. Tekanan air

    Akar tumbuhan menyerap air dan garam

    mineral baik siang maupun malam. Pada

    malam hari, ketika transpirasi sangat rendah

    atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap

    menggunakan energi untuk memompa ion-

    ion mineral ke dalam xylem. Endodermis

    yang mengililingi stele akar tersebut

    membantu mencegah kebocoran ion-ion ini

    keluar dari stele.

    Akumulasi mineral didalam stele akan

    menurunkan potensial air. Air akan mengalir

    masuk dari korteks akar menhasilkan suatu

    tekanan positif yang memaksa cairan naik

    ke xylem. Dorongan getah xylem ke arah

    atas ini disebut tekanan akar (roof pressure).

    Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan

    mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang

    berlebih pada malam hari melalui katup

    pelepasan (hidatoda) pada daun.

    Biasanya air yang keluar dapat kita lihat

    pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air

    pada ujung-ujung helai daun.

    c. Kapilaritas batang

    Pengangkutan air melalui pembuluh kayu

    (xyem), terjadi karena pembuluh kayu

    tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.

    Dengan kata lain, pengangkutan air melalui

    xylem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya

    kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi

    antara molekul air dengan air dan adhesi

    antara molekul air dengan dinding pembuluh

    xylem. Baik kohesi maupun adhesi ini

    menimbulkan tarikan terhadap molekul air

    dari akar sampai ke daun secara

    bersambungan.

    d. Pengaruh sel-sel hidup

    Perjalanan air dari akar hingga ke daun

    dibantu oleh sel-sel hidup yang ada disekitar

    xylem, yaitu sel-sel parenkim kayu dan sel-

    sel jari empulur.

  • PENGANGKUTAN HASIL

    FOTOSINTESIS

    Proses pengangkutan bahan makanan

    dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.

    Translokasi merupakan pemindahan hasil

    fotosintesis dari daun atau organ tempat

    penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan

    yang memerlukannya. Jaringan pembuluh

    yang bertugas mengedarkan hasil

    fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan

    adalah floem (pembuluh tapis). Zat terlarut

    yang paling banyak dalam getah floem

    adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu,

    didalam getah floem juga mengandung

    mineral, asam amino, dan hormon, berbeda

    dengan pengangkutan pada pembuluh xylem

    yang berjalan satu arah dari akar ke daun,

    pengangkutan pada pembuluh floem dapat

    berlangsung ke segala arah yaitu dari

    sumber gula (tempat penyimpanan hasil

    fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang

    memerlukannya.

    Satu pembuluh tapis dalam sebuah

    berkas pembuluh bisa membawa cairan

    floem dalam satu arah sementara cairan

    didalam pipa lain dalam berkas yang sama

    dapat mengalir dengan arah yang berlainan.

    Untuk masing-masing pembuluh tapis, arah

    transport hanya bergantung pada lokasi

    sumber gula dan tempat penyimpanan

    makanan yang dihubungakan oleh pipa

    tersebut.

  • Kesimpulan:

    Air yang diserap bulu akar dan sel

    epidermis yang berdekatan dengan bulu akar

    itu akan diteruskan ke sel-sel korteks akar,

    endodermis, perisikel sampai ke xylem akar.

    Jalur ini dinamakan transport ekstravaskuler

    karena tidak melalui jaringan pengangkut.

    Air dapat melewati plasma sel satu dan

    diteruskan ke plasma sel berikutnya

    dinamakan arus simplast atau melalui

    dinding sel dan ruang antar sel, di namakan

    arus apoplast. Arus apoplast ini hanya

    sampai endodermis karena dinding sel

    endodermis mempunya penebalan lignin

    yang tidak dapat ditembus air (pita caspari

    atau penebalan lebih lanjut), dan harus

    melewati plasma. Karena xylem akar

    berkesinambungan dengan xylem batang,

    maka air diteruskan ke atas lewat jaringan

    pengangkut di sebut tranport intravaskuler.

    Sehingga proses pengangkutan air dari

    dalam tanah memasuki tumbuhan melalui

    epidermis akar, menembus korteks akar,

    masuk ke stele dan kemudian mengalir naik

    ke pembuluh xylem sampai pucuk

    tumbuhan.

    Pengangkutan air melalui pembuluh

    kayu terjadi karena pembuluh kayu tersusun

    seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan

    kata lain, pengankutan air melalui xylem

    mengikuti prinsip kapilaritas. Daya

    kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi

    antara molekul air dengan air dan adhesi

    antara molekul air dengan dinding pembuluh

    kayu. Baik kohesi maupun adhesi ini

    menimbulkan tarikan terhadap molekul air

    dari akar sampai ke daun secara

    berkesinambungan.

  • Klasifikasi tumbhuan kaca-kaca

    Regnum : Plantarum

    Divisio : Spermatophyta

    Subdivisio : Angiospermae

    Class : Dicotyledoneae

    Ordo : Piperales

    Family : Piperaceae

    Genus : Piperomia

    Spesies : Piperomia pellucida

    Kandungan Kimia Tumbuhan Kaca-kaca

    Tumbuhan Piperomia pellucida kaya

    kandungan kimia seperti alkaloid, tanin,

    kalsium oksalat, lemak, dan minyak atsiri.