pengambilan keputusan investasi saham dengan …

20
Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216 91 PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER)(STUDI PADA SAHAM-SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 PERIODE 2016-2018 Adat Muli Peranginangin STIE Surya Nusantara Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan saran kepada investor dan masyarakat yang berencana menginvestasikan uangnya kedalam pasar modal dan berharap investor selalu menghitung nilai saham sebelum mengambil keputusan dalam berinvestasi. Dalam menilai saham dapat dilakukan dengan menganalisis internal maupun secara eksternal perusahaan. Analisis saham yang digunakan adalah analisis fundamental dimana berfokus pada analisis internal perusahaan. Dengan demikian hal ini selaras dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kinerja keuangan perusahaan dan mengetahui kewajaran saham menggunakan price earning ratio. Dalam memilih sampel penelitian pada perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 pada tahun 2016 2018 dengan metode purposive sampling dari populasi sejumlah 59 saham perusahaan diambil sampel sejumlah delapan perusahaan, yaitu AKR Corporindo Tbk, Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Surya Citra Media Tbk, United Tractors Tbk, Unilever Indonesia Tbk. Adapun metode dalam melakukan analisis perusahaan menggunakan metode pendeketan Price Earning Ratio. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pada delapan saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian menghasilkan berbeda-beda kondisi empat perusahaan mengalami kondisi Undervalued, tiga perusahaan lainnya mengalami kondisi Overvalued dan satu perusahaan terahkir mengalami kondisi Correctly valued. Keyword : Investasi Analisis Fundamental, Price Earning Ratio, Indeks LQ45, Keputusan investasi PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Ada dua macam investasi, yaitu investasi aset riil dan investasi aset keuangan. Investasi pada aset riil berbentuk aset nyata yang mempunyai wujud, seperti logam mulia, emas dan tanah, bangunan. Sedangkan aset keuangan tidak memiliki wujud dan terbagi menjadi dua yaitu pasar uang dan pasar modal. Investasi pada pasar uang mempunyai berbagai jenis instrumen investasi seperti surat berharga komersial dan pasar uang serta sertifikat deposito. Sementara itu,

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

91

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM

DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL MELALUI

PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) (STUDI PADA

SAHAM-SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI

INDEKS LQ45 PERIODE 2016-2018

Adat Muli Peranginangin

STIE Surya Nusantara

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan saran kepada investor dan

masyarakat yang berencana menginvestasikan uangnya kedalam pasar modal dan

berharap investor selalu menghitung nilai saham sebelum mengambil keputusan

dalam berinvestasi. Dalam menilai saham dapat dilakukan dengan menganalisis

internal maupun secara eksternal perusahaan. Analisis saham yang digunakan

adalah analisis fundamental dimana berfokus pada analisis internal perusahaan.

Dengan demikian hal ini selaras dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

kinerja keuangan perusahaan dan mengetahui kewajaran saham menggunakan

price earning ratio. Dalam memilih sampel penelitian pada perusahaan yang

terdaftar di Indeks LQ45 pada tahun 2016 – 2018 dengan metode purposive

sampling dari populasi sejumlah 59 saham perusahaan diambil sampel sejumlah

delapan perusahaan, yaitu AKR Corporindo Tbk, Astra International Tbk, Bank

Central Asia Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur

Tbk, Surya Citra Media Tbk, United Tractors Tbk, Unilever Indonesia Tbk.

Adapun metode dalam melakukan analisis perusahaan menggunakan metode

pendeketan Price Earning Ratio. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pada

delapan saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian menghasilkan

berbeda-beda kondisi empat perusahaan mengalami kondisi Undervalued, tiga

perusahaan lainnya mengalami kondisi Overvalued dan satu perusahaan terahkir

mengalami kondisi Correctly valued.

Keyword : Investasi Analisis Fundamental, Price Earning Ratio, Indeks

LQ45, Keputusan investasi

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ada dua macam investasi, yaitu investasi aset riil dan investasi aset

keuangan. Investasi pada aset riil berbentuk aset nyata yang mempunyai wujud,

seperti logam mulia, emas dan tanah, bangunan. Sedangkan aset keuangan tidak

memiliki wujud dan terbagi menjadi dua yaitu pasar uang dan pasar modal.

Investasi pada pasar uang mempunyai berbagai jenis instrumen investasi seperti

surat berharga komersial dan pasar uang serta sertifikat deposito. Sementara itu,

Page 2: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

92

saham dan obligasi adalah jenis investasi di pasar modal. Pasar modal adalah

investasi yang menghubungkan para investor berupa asset keuangan serta

melakukan transaksi jual beli dalam bentuk modal maupun hutang.

Dengan melihat pertumbuhan pasar modal yang meningkat para investor

maupun masyarakat nantinya mau mencoba berinvestasi di pasar modal dengan

maksud berinvestasi dalam jangka panjang salah satu instrumennya ialah saham,

obligasi dan lainnya. Berdasarkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada

tahun 2018 di pasar modal ada 1,6 juta investor. Dibandingkan dengan tahun 2017

hanya sebanyak 1.1 juta investor. Jumlah tersebut menandakan adanya

pertumbuhan sign ifikan di pasar modal, dan sedangkan tahun 2016 sebesar

894.116 investor. Jika ingin pasar saham di Indonesia memiliki ketahanan seperti

bursa di negara lainnya maka investor lokal harus lebih banyak menguasai

dibandingkan pihak asing. Bila dilihat perbandingan dari banyaknya penduduk

Indonesia dengan jumlah investor di pasar modal sangat sedikit jumlah penduduk

Indonesia saat ini 268,5 juta penduduk. Menurut Mulyono, untuk mewujudkan

ketahanan pasar dari investor asing butuh 10 – 20% investor lokal dari jumlah

penduduk di negara tersebut dan berharap masyarakat Indonesia memiliki

pemikiran atas kepercayaannya terhadap kinerja perseroan dari saham yang

dimiliki di dalam negeri, serta memandang bahwa pasar saham merupakan tempat

investasi yang menarik. Walaupun demikian, dengan risiko yang besar tidak

mengurungkan minat investor Indonesia untuk berinvestasi dalam pasar saham dan

tetap mengharapkan keuntungan yang tinggi dan memperkecil risiko yang ada.

Biasanya para investor atau masyarakat umum menganalisis laporan

keuangan perusahaan untuk menilai sebuah perusahaan itu mempunyai kinerja

yang baik atau tidak dan mengurangi risiko dalam berinvestasi saham di pasar

modal dengan berjalannya waktu. Idealnya, analisis fundamental dan analisis

teknikal merupakan bentuk analisis pada saham. Analisis fundamental merupakan

informasi-informasi kinerja perusahaan selama tahun berjalan yang

sudahdiperiksa secara sah oleh auditor. Analisis fundamental dapat

menggambarkan nilai intrinsik sebuah saham perusahaan dengan begitu risiko

dalam menginvestasi saham dalam jangka panjang dapat diprediksikan.

Sedangkan, analisis teknikal merupakan analisis perubahan harga saham yang lalu

dan memperkirakan harga saham yang akan datang serta ditentukan banyak

minatnya para investor dalam membeli atau menjual saham tersebut.

Keunggulan pendekatan fundamental ini terletak pada keakuratan data

dan kesederhanaannya dalam memperoleh data dengan mudah sehingga membuat

para investor sederhana dalam menentukan nilai dari Price Earning Ratio. Dengan

mengetahui harga pasar di saham dan laba setiap periode atau per lembar

sahamnya investor dapat mengambil keputusan apakah sebuah perusahaan tersebut

dapat diinvestasikan dalam periode berikutnya atau tidak. Semakin tinggi earning

maka akan semakin rendah PER atau Price Earning Ratio pada saham. Begitu juga,

ketika semakin kecil earning maka akan semakin tinggi PER atau Price Earning

Ratio.

Objek penelitian ini adalah saham-saham yang termasuk dalam indeks

LQ45 periode 2016-2018 menjadi target peneliti dalam melakukan penelitian.

LQ45 merupakan salah satu dari 11 bagian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dalam indeks harga. LQ45 sendiri memiliki 45 saham yang sudah terpilih sangat

Page 3: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

93

aktif dalam penjualan dan memiliki nilai pasar dan likuiditas tinggi di pasar modal.

Para investor sangat tertarik dengan perusahaan yang termasuk dalam indeks

dikarenakan LQ45 memiliki pertumbuhan di pasar modal yang sangat pesat

dibandingkan indeks JII dan indeks lainnya.

Berdasarkan beberapa uraian latar belakang tersebut diatas maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul : PENGAMBILAN KEPUTUSAN

INVESTASI SAHAM DENGAN ANALISIS FUNDAMENTAL MELALUI

PENDEKATAN PRICEEARNING RATIO (PER)” (Studi pada saham-saham

perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 periode 2016-2018)”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan saya teliti berdasarkan latar belakang adalah

sebagai berikut: Bagaimana cara mengambil keputusan dalam investasi saham

dengan pendekatan Price Earning Ratio pada perusahaan yang terdaftar diLQ45

tahun 2016-2018?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini

antara lain: Untuk mengetahui pengambilan keputusan investasi saham dengan

pendekatan Price Earning Ratio pada perusahaan yang terdaftar di LQ45 tahun

2016 – 2018.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Investasi

Menurut Sinaga (2014: 1), investasi adalah merencanakan kekayaan yang

dimiliki seseorang saat ini untuk mendapatkan peningkatan nilai investasi di masa

mendatang dengan tingkat risiko yang berbeda. Namun berbeda menurut Wefi

(2020: 2), investasi menaruh dana dengan tujuan nilai dana masa ini menerima

sejumlah kenaikan di masa mendatang. Sementara menurut Abi (2016: 11),

investasi merupakan kegiatan yang bertujuan menambahkan kekayaan di masa

mendatang dengan memanfaatkan uang yang dimiliki sekarang.

Dalam pernyataan yang diungkapkan di atas disedehanakan bahwa investasi

adalah modal atau uang yang ditanamkan untuk meningkatkan kekayaan di masa

mendatang dengan memanfaatkan modal atau uang yang dipunyai sekarang.

Investasi yang diketahui oleh masyarakat umum dibagi dua macam, yaitu:

aset riil dan aset finansial, sebagian masyarakat menyukai berinvestasi dalam aset

riil seperti logam mulia, emas atau tanah, bangunan dan sebagian masyarakat

menyukai berinvestasi dalam bentuk deposito, reksa dana, obligasi, saham itu

merupakan jenis dari asset finansial. Masyarakat yang berani berinvestasi seperti,

warrants, option, dam futures adalah masyarakat yang mengtahui betapa besarnya

risiko yang mereka akan terima dan memahami sebuah investasi tersebut. Investor merupakan sebutan untuk pihak yang berinvestasi. Investor orang

ataupun lembaga yang menanam modal ke dalam instrumen investasi yang

diinginkannya dalam jangka waktu dekat maupun dalam jangka waktu yang lebih

lama, umunya investor memiliki dua golongan, pihak yang melakukan aktivitas

investasi dengan bergerak sendiri disebut investor individual. Sementara pihak

yang mempunyai kegiatan investasi yang bergerak mengatas namakan

Page 4: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

94

perusahaanatau lembaga disebut investor institusional.

Tujuan Investasi

Seseorang berinvestasi untuk memperoleh tambahan uang yang dimiliki.

Namun itu pendapat orang pada umumnya, secara khusus alasan mengapa

seseorang berinvestasi, yaitu meningkatkan kemakmuran para penanam modal di

masa mendatang. Seseorang melakukan investasi untuk menghindari terjadinya

kemungkinan inflasi yang membuat turunnya harga nilai kekayaan seseorang,

dorongan menghemat pajak dengan kebijakan pemberian pelayanan perpajakan

kepada para investor, dengan pengertian yang lebih dalam tujuan investasi adalah

pada saat seseorang tidak ingin seluruh penghasilannya dikeluarkan untuk

melakukan konsumsi, maka orang tersebut dapat mengambil pilihan untuk

berinvestasi, dan investasi yang dilakukan bertujuan untuk memperbanyak

uangnya untuk konsumsi pada masa yang mendatang, dan dapat kita garis bawahi

tujuan investasi dapat dikatakan sebagai konsumsi yang ditunda.

Jenis-jenis Investasi

Menurut Wefi (2020: 2), aset finansial memiliki berbagai jenis investasi,

yaitu berupa investasi secara langsung dan secara tidak langsung. Investasi secara

langsung adalah bila seseorang investor memiliki surat berharga yang

berhubungan dengan investasinya serta investor bisa melakukan kebijakan

tertentu pada investasinya yang bisa mempengaruhi surat berharganya.

Sedangkaninvestasi secara tidak langsung investasi atau surat berharga yang

dimiliki oleh investor dikelola oleh badan tertentu untuk menghasilkan

keuntungan semaksimal mungkin.

Proses Investasi

Sebelum melakukan proses investasi, para investor harus didasari oleh

pengetahuan tentang cara mengambil keputusan untuk berinvestasi dan

memanajemen keuangan yang dimiliki dalam keputusan berinvestasi. Hal dasar

tersebut dapat membantu para investor memahami hubungan antara return yang

diinginkan dan risiko dalam berinvestasi karena semakin besar return yang

diinginkan, semakin besar juga tingkat risiko yang harus dihadapi. Dengan begitu

pentingnya para investor untuk mengetahui dasar pengambilan keputusan dalam

berinvestasi.

Pasar Modal

Menurut Sinaga (2014: 13), dalam perekonomian suatu negara, pasar

modal memegang peranan yang berarti. Bagi pihak yang mengharapkan

keuntungan dari dana yang dimilikinya, pasar modal sebagai tempat untuk

menginvestasikan dana tersebut, dan bagi pihak yang sedang mengembangkan

perusahaanya dan memerlukan modal tambahan dapat memanfaatkan pasar

modalsebagai sumber untuk memperoleh modal tersebut dan pemerintah juga

dapat mengalokasikan anggaran yang direncanakan ke berbagai kegiatan yang

berhubungan dengan perekonomian suatu negara untuk meningkatkan

kemakmuran masyarakat umum.

Bagi seorang yang ingin berinvestasi dengan memperjualbelikan sekuritas

Page 5: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

95

dengan orang yang membutuhkan dana dapat dilakukan di pasar modal, secara

singkatnya pasar modal merupakan tempat transaksi sekuritas yang mempunyai

jangka waktu yang panjang, seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Tempat yang

menjadi transaksi tersebut bernama bursa efek yang merupakan pengertian pasar

modal dalam arti fisik, selain sebagai lembaga perantara, dengan adanya pasar

modal para investor memiliki opsi investasi yang memberikan return yang tinggi

dan optimal, dan dana yang berasal dari investor dapat membantu perusahaan

menjadi lebih produktif. Pihak-pihak yang telibat dalam perdagangan surat

berharga antara lain, yaitu perusahaan dan pemerintah, bursa efek, dan investor.

Pasar perdana merupakan tempat bagi perusahaan untuk mendapatkan dana

melalui penjualan surat berharga (saham). Setelah perusahaan sudah

mendapatkandana yang diinginkan kemudian investor melakukan perdagangan

saham dengan investor lain di pasar sekunder. Perusahaan tidak mendapatkan dana

tambahandari perdagangan dijalankan di pasar sekunder, meskipun tidak

mendapatkan danabagi perusahaan, tetapi pasar sekunder mempengaruhi likiudasi

sebuah perusahaan, jika para investor cenderung ragu-ragu untuk membeli

sekuritas (saham) sebuah perusahaan, akan menyebabkan perusahaan tersebut

menjadi kurang likuid.

Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal atau biasa disebut sekuritas, atau juga biasa isebut

efek atau surat berharga, merupakan aset finansial yang menyatakan klaim

keuangan. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 mendefinisikan efek

sebagai surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,

saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak

berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

Menurut Tandelilin (2017: 29), beberapa instrumen di pasar modal adalah

saham (pasar ekuitas), obligasi (pasar obligasi), reksa dana dan pasar derivatif.

Masing-masing sekuritas jangka panjang tersebut memberikan keuntungan yang

berbeda-beda.

Peranan Pasar Modal

Menurut Abi (2016: 7), Dalam sebuah negara pasar modal memegang

peranan penting. Semua negara di dunia berusaha supaya masyarakatnya

mengenal pasar modal, namun negara yang tertutup perekonomiannya tidak

mengutamakan hal itu, pasar modal tidak menjadi kepentingan, beberapa peranan

pasar modal, yaitu:

a. Sebagai tempat penambah modal untuk mengembangkan industri.

Industri yang ingin mencari dana tambahan untuk mengembangkan

usaha mereka, cara mendapatkan modal dari para investor, dengan cara

menjual saham perusahaan di pasar modal.

b. Sebagai pemerataan pendapatan.

Para investor yang sudah memiliki saham perusahaan yang mereka

investasikan akan mendapatkan dividen dari perusahaan tersebut dari

keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan adanya saham semua

kalangan yang membeli mendapatkan keuntungan sesuai ekonominya.

Page 6: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

96

c. Menjadi sarana penambahan kapasitas produk.

Penambahan modal yang disediakan melalui pasar modal, membuat

perusahaan lebih produktivitas dengan memiliki modal.

d. 56T Memberikan peluang tambahnya lapangan perkerjaan

Peranan pasar modal yang membuat produktivitas perusahaan

meningkat, berdampak positif pada masyarakat yang di mana timbulnya

lapangan kerja baru untuk masyarakat umum.

e. Sebagai tempat pendapatan negara

Para investor yang menginvestasikan uangnya di bursa saham

diwajibkan membayar pajak kepada pemerintah. Semakin banyak masyarakat

yang mengenal pasar modal untuk menginvestasi uangnya, dengan demikian

pajak yang dihasiilkan menjadi besar dan meningkatkan pendapatan negara.

f. Sebagai pengukur untuk perekonomian negara

Kegiatan transaksi yang ramai di pasar modal, menjadi gambaran

akan kegiatan usaha dalam suatu negara berjalan dengan baik, dan juga

sebaliknya.

Penilaian Saham

Investor dapat memilih berinvestasi pada jenis aset yang mereka inginkan,

salah satu jenis aset terutama dalam aset finansial yang biasanya para

caloninvestor minati adalah saham, untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi

dan menghindari risiko yang tidak diinginkan, biasanya para investor melakukan

penilaian terhadap saham yang mereka minati, dengan begitu investor dapat

mengetahui nilai instrinsik dan dibandingan dengan nilai pasar yang sedang

berlangsung dan menghasilkan keputusan untuk membeli saham tersebut

atautidak.

Menurut Suteja dan Gunardi (2016: 85), secara umum ada tiga jenis nilai

saham, yaitu: nilai buku merupakan nilai pembukuan perusahaan yang berasal

dari penerbitan saham (emiten), harga pasar merupakan suatu harga saham yang

berlasung di pasar saat itu, dan nilai teoritis/intrinsik adalah nilai saham

sesungguhnya atau yang seharusnya terjadi.

Terdapat dua tipe dasar dalam penilaian saham untuk sebagai dasar

investor,yaitu:

a. Analisis Teknikal

Menurut Wefi (2020: 64), analisis teknikal mengasumsikan bahwa masa

sekarang merupakan cerminan dari masa lalu di Bursa saham. Jika bentuk

aktifitas tertentu membentuk pola khusus, maka aktifitas yang telah terjadi di

masa lalu ada kemungkinan seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pola di

masa depan bila setiap kali membentuk pola khusus tersebut. Pada dasarnya

analisis teknikal kurang memiliki penjelasan yang logis. Menurut Abi (2016:

270), analisis teknikal adalah metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan

harga suatu saham.

Jadi, dapat di simpulkan analisis teknikal merupakan melihat pergerakan

atau pola harga yang sudah terjadi dan menebak harga yang akan terjadi

Page 7: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

97

selanjutnya.

b. Analisis Fundamental

Menurut Sudirman (2015: 77), analisis fundamental melakukan penilaian

dengan melihat dan mempelajari kondisi yang mempengaruhi perusahaan tersebut

seperti ekonomi dan industri, dengan begitu analisis ini berdasarkan dengan data

riil untuk memperkirakan nilai saham perusahaan dan analisis yang dilakukan

membutuhkan data yang ada dalam laporan keuangan

Menurut Wefi (2020: 58), untuk mengetahui harga sebuah saham

perusahaan melalui analisis data yang sediakan oleh perusahaan seperti dividen,

laba, perkembangan perusahaan dan prospek perusahaan kedepannya biasa

disebut analisis fundamental

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, analisis fundamental melakukan

penilaian saham dengan menggunakan data laporan keuangan perusahaan yang

berhubungan langsung dengan kinerja perusahaan.

Dalam menganalisis sebuah laporan keuangan kita dapat mengetahui

perkembangan perusahaan untuk periode berikutnya. Ini merupakan kelebihan

dalam menggunakan analisis fundamental serta merupakan rasio yang digunakan

untuk menganalisis sebuah laporan keuangan untuk mengetahui kondisi

perusahaan:

1) Earning Per Share (EPS)

Rumus : EPS = Keuntungan Bersih

Jumlah Saham Beredar

Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan saham yang

diterbitkan dan memberitahukan informasi tentang pertumbuhan perusahaan

tersebut.

2) Dividen Payout Ratio (DPR)

Rumus : DPR = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

Dalam rasio ini memberikan data apakah perusahaan tersebut royal

terhadap para investor atau tidak dalam membagikan dividen dari keuntungan

perusahaan.

3) Dividen per Share

Rumus : DPS = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑎𝑖𝑑

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Rasio ini membandingkan dari pembagian dividen yang diberikan kepada

para investor dengan saham yang beredar.

4) Price Earning Ratio (PER)

Rumus : PER = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (𝐸𝑃𝑆)

Page 8: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

98

Dalam rasio ini semakin kecil PER yang dimiliki suatu saham, semakin

bagus, karena menandakan para investor membayar lebih murah untuk

mendapatkan earning, umumnya dibandingkan dengan saham industrinya.

5) Return On Equity

Rumus: ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)

Semakin besar ROE menandakan bahwa setiap modal yang dipunyai

perusahaan digunakan untuk menghasilkan keuntungan.

Pendekatan PER

Menurut Tandelilin (2017: 321), komponen yang biasanya dicermati untuk

menganalisis sebuah industri adalah keuntungan per lembar sahamnya yang

sering diucapkan dengan Earning Per Share (EPS) dan komponen kedua adalah

Price Earning Ratio (PER) yaitu, data yang disediakan dalam rasio ini

memberitahu para investor berapa yang harus diinvestasikan untuk saham

perusahaan yang dilirik, untuk memperoleh setiap satu rupiah keuntungan dari

perusahaan tersebut. Terdapat tiga komponen utama dalam menghitung PER,

yaitu:

a. Dividend payout ratio (DPR) merupakan perbandingan dari berapa banyak

keuntungan perusahaan dijadikan dividen oleh perusahaan

b. Tingkat return yang disyaratkan (k) tingkat return yang diharapkan untuk

mengetahui apakah perusahaan tersebut memiliki harapan untuk bertumbuh

sesuai dengan resiko yang diterima.

c. Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan (g) fungsi besarnya dari ROE

dan tingkat laba ditahan.

Rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut:

PER = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

Rumus PER yang biasa digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham yaitu

dengan mengestimasikanya dengan rumus:

PER = 𝐷1/𝐸1

𝑘−𝑔

Keterangan:

D1/E1 = tingkat dividend payout ratio (DPR) yang diharapkan

k = tingkat return yang disyaratkan

g = tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

Pengambilan Keputusan Investasi

Menurut Suteja dan Gunardi (2016: 85), keputusan calon investor dalam

pengambilan keputusan investasi akan ditentukan dari perbandingan nilai intrinsik

dengan nilai pasar suatu saham. Jadi dasar tersebut antara lain:

a. Apabila nilai intrinsik saham > nilai pasar, mengartikan bahwa saham tersebut

Page 9: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

99

mengalami kondisi undervalued dan menjadi penanda untuk membeli atau

jika sudah memiliki sebaiknya ditahan.

b. Apabila nilai intrinsik saham < nilai pasar, mengartikan bahwa saham tersebut

mengalami kondisi overvalued dan menjadi penanda untuk menjual, jika

investor belum memiliki sebaiknya dihindari untuk membeli.

c. Apabila nilai intrinsik saham = nilai pasar, mengartikan bahwa saham tersebut

mengalami kondisi sesuai dengan harganya dan menjadi penanda untuk untuk

menahan saham.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research) dengan

metode kuantitatif deskriptif. Kuantitatif deskriptif bertujuan memberitahukan

keadaan secara nyata dengan akurat mengenai fakta tanpa melihat hubungan-

hubungan yang ada dan menggunakan data pendukung berupa angka.

Menurut Barlian (2016: 12), penelitian terapan ditunjukkan untuk

penerapan atau pengujian teori-teori yang sudah ada untuk mencari jawaban

dalam suatu permasalahan yang ada.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian merupakan semua objek penelitan yang dapat berupa

makhluk hidup, peristiwa atau objek dan menjadi sebagai sumber

penelitian.Dalam penelitian ini populasinya merupakan perusahaan yang terdaftar

di LQ45 selama tahun 2016-2018, yaitu ada 59 saham perusahaan. Setelah

menggunakan Teknik purposive sampling maka sampel yang di dapaty sebanyak

8 perusahaan.

Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah cara untuk menentukan apa yang mau diuji,

mencari kesimpulan dan bagaimana cara agar peneliti mendapatkan kesimpulan

yang benar. Tindakan untuk mengetahui berapa besarnya nilai harga saham

melalui metode Price Earning Ratio adalah sebagai berikut:

a. Menggambarkan pertumbuhan keadaan perusahaan melalui variable

fundamental yang terdiri dari: Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), Dividen Payour Ratio (DPR), Return on Equity (ROE) dan Dividen

per Share (DPS).

b. Menggunakan analisis Fundamental dengan pendekatan PER untuk

menentukan nilai intrinsik saham, dengan cara sebagai berikut:

1) Menentukan tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan. g = ROE X

tingkat laba ditahan

= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑥 ( 1 − 𝐷𝑃𝑅)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Sumber : Tandelilin, (2017)

Keterangan

ROE : Tahun pengamatan

Page 10: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

100

1

b : Tingkat laba ditahan

DPR : DPR tahun sebelumnya

g : Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

2) Menghitung estimasi EPS E1 = EPS0 (1 + g)

Sumber : Tambunan, (2007)

Keterangan

E1 : Estimasi EPS EPS0 : EPS tahun sebelumnya g : Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

3) Menghitung estimasi DPS D1 = D0 (1 + g)1

Sumber : Tandelilin (2010: 374) Keterangan

Dt : Estimasi DPS

D0 : DPS tahun sebelumnya

g : Rata-rata DPR tahun sebelumnya

4) Menghitung estimasi tingkat pengembalian yang diharapkan

k = 𝐷1 + 𝑔 𝑃0

Sumber : Tandelilin, (2017)

Keterangan

k : Expected return

D1 : Estimated DPS P0 : Harga saham periode sebelumnya g : Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

5) Menghitung estimasi Price Earning Ratio (PER)

PER= 𝐷1⁄𝐸

𝑘−𝑔

Sumber : Brigham dan Hutson, (2010: 394)

Keterangan

D1 : Estimated DPS E1 : Estimated EPS k : Expected return g : Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

6) Menghitung nilai intrinsik saham Nilai Intrinsik = Estimasi EPS X

PER= E1 X PER

Sumber: Tandelilin, (2017)

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah

variable dari fundamental yang terdiri dari Earning per Share (EPS), Price

Page 11: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

101

Earning Ratio (PER), Dividen Payour Ratio (DPR), Return on Equity (ROE) dan

Dividen per Share (DPS). Berikut ini adalah perkembangan dari keadaan variable

fundamental perusahaan dalam kurun waktu tahun 2016 – 2018.

a. Earning per Share (EPS)

Informasi yang diberikan rasio ini seberapa banyak keuntungan yang

dapat diberikan kepada para pemilik saham perusahaan. Nilai ini dapat kita

hitungdengan informasi yang ada dalam laporan neraca dan laporan laba rugi serta

hasilnya dapat digunakan sebagai penilaian apakah setiap tahunnya perusahaan

selalu bertumbuh atau tidak. Data rasio Earning per Share (EPS) perusahaan

padaindeks LQ45 tahun 2016-2018, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 EARNING PER SHARE TAHUN 2016-2018

No. Code EPS (Rp)

2016 2017 2018 Jumlah Rata-rata

1 AKRA 253,22 299,94 409,70 962,86 320,95

2 ASII 374,37 466,39 535,35 1376,11 458,70

3 BBCA 835,76 945,45 1048,68 2829,89 943,29

4 ICBP 617,45 325,55 392,37 1335,37 445,12

5 INDF 472,02 474,75 474,48 1421,21 473,75

6 SCMA 102,65 91,06 101,55 295,26 98,42

7 UNTR 1341,03 1984,64 2982,63 6308,03 2102,76

8 UNVR 837,57 918,03 1193,90 2949,2 983,06

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan EPS pada perusahaan AKRA,

ASII, BBCA, UNTR, UNVR memiliki pertumbuhan dan yang mengalami

fluktuasi adalah ICBP, INDF, SCMA. Saham perusahaan yang memiliki rata-rata

tertinggi dari rasio EPS pada periode 2016-2018 adalah UNTR dan yang

memilikirata-rata terendah dari rasio EPS pada periode 2016-2018 adalah SCMA

b. Price Earning Ratio (PER)

Menilai seberapa besar uang yang harus dikeluarkan investor dalam

mendapatkan keuntungan. Tabel berikut merupakan data rasio Price Earning

Ratio (PER) perusahaan pada indeks LQ45 tahun 2016-2018:

Tabel 4.2 PRICE EARNING RATIO TAHUN 2016-2018

No.

Code

PER (X)

2016 2017 2018 Jumlah Rata-rata

Page 12: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

102

1 AKRA 23,70 21,17 10,47 55,34 18,44

2 ASII 22,10 17,80 15,36 55,26 18,42

3 BBCA 18,55 23,16 24,79 66,5 22,1

4 ICBP 27,78 27,34 26,63 81,75 27,25

5 INDF 16,79 16,06 15,70 48,55 16,18

6 SCMA 27,28 27,23 18,42 72,93 24,31

7 UNTR 15,85 17,84 9,17 43,4 14,46

8 UNVR 46,32 60,89 38,03 145,24 48,41

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan PER pada BBCA memiliki

pertumbuhan dan yang mengalami penurunan setiap tahunnya adalah AKRA,

ASII, ICBP, INDF, dan SCMA. Serta sisanya, yaitu UNTR, dan UNVR

mengalami fluktuasi. Saham perusahaan yang memiliki rata-rata tertinggi dari

rasio PER pada periode 2016-2018 adalah UNVR dan yang memiliki rata- rata

terendah dari rasio PER pada periode 2016-2018 adalah UNTR.

c. Dividen Payout Ratio (DPR)

Rasio ini memberikan informasi dividen yang dibagikan menentukan

berapa besar rasio ini. Dengan begitu rasio ini menggambarkan seberapa banyak

perusahaan membagikan dividenya kepada para pemegang saham. Tabel berikut

merupakan data rasio Dividen Payout Ratio (DPR) perusahaan pada indeks LQ45

tahun 2016-2018:

Tabel 4.3 DIVIDEN PAYOUT RATIO TAHUN 2016-2018

No.

Code

DPR (%)

2016 2017 2018 Jumlah Rata-rata

1 AKRA 47,39 66,68 29,29 143,36 47,78

2 ASII 44,87 39,67 11,21 95,77 31,92

3 BBCA 8,38 26,97 8,11 43,46 14,48

4 ICBP 24,94 49,76 14,78 94,48 31,49

5 INDF 49,79 49,92 13,70 113,41 37,80

6 SCMA 71,11 82,36 19,70 173,17 57,72

7 UNTR 10,66 65,65 12,24 88,55 29,51

8 UNVR 99,69 99,67 34,34 233,97 77,99

Sumber: Data diolah

Page 13: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

103

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan DPR pada perusahaan ASII

dan UNVR mengalami penurunan, dan sisanya mengalami fluktuasi, serta tidak

ada satupun perusahaan yang selalu meningkat dalam rasio ini. Saham perusahaan

yang memiliki rata-rata tertinggi dari rasio DPR pada periode 2016-2018 adalah

UNVR dan yang memiliki rata-rata terendahdari rasio DPR pada periode 2016-

2018 adalah BBCA.

d. Return on Equity (ROE)

Rasio ini memberikan informasi semakin besar ROE yang dimiliki sebuah

perusahaan menandakan bahwa setiap modal yang dipunyai perusahaan

digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan memiliki ROE denga nilai

tinggi para investor percaya akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Tabel berikut merupakan data rasio Return on Equity (ROE) perusahaan pada

indeks LQ45 tahun 2016-2018:

Tabel 4.4 RETURN ON EQUITY TAHUN 2016-2018

No.

Code

ROE (%)

2016 2017 2018 Jumlah Rata-

rata

1 AKRA 12,97 14,45 16,08 43,5 14,5

2 ASII 13,08 14,82 15,70 43,6 14,53

3 BBCA 18,30 17,75 17,04 53,09 17,69

4 ICBP 19,63 17,43 20,52 57,58 19,19

5 INDF 11,99 11,00 9,94 32,93 10,97

6 SCMA 40,78 29,91 28,91 99,6 33,2

7 UNTR 11,98 16,14 20,15 48,27 16,09

8 UNVR 135,85 135,40 120,21 391,46 130,48

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan ROE pada AKRA,

UNTR, dan ASII merupakan perusahaan yang meningkat setiap tahunnya dalam

rasio ini, dan perusahaan yang mengalami penurunan adalah BBCA, INDF,

SCMA, dan juga UNVR, serta perusahaan yang mengalami fluktuasi adalah

ICBP. Saham perusahaan yang memiliki rata-rata tertinggi dari rasio ROE pada

periode 2016- 2018 adalah UNVR dan yang memiliki rata-rata terendah dari rasio

ROE pada periode 2016- 2018 adalah INDF.

e. Dividen per Share (DPS)

Rasio ini membandingkan dari pembagian dividen yang diberikan kepada

para investor dengan saham yang beredar. Tabel berikut merupakan data rasio

Page 14: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

104

Dividen per Share (DPS) perusahaan pada indeks LQ45 tahun 2016-2018:

Tabel 4.5 DIVIDEN PER SHARE TAHUN 2016-2018

No.

Code

DPS (Rp)

2016 2017 2018 Jumlah Rata-rata

1 AKRA 120,00 200,00 120,00 440,00 146,67

2 ASII 168,00 185,00 60,00 414,00 137,67

3 BBCA 70,00 255,00 85,00 410,00 136,67

4 ICBP 154,00 162,00 58,00 374,00 124,67

5 INDF 235,00 237,00 65,00 537,00 179,00

6 SCMA 73,00 75,00 20,00 168,00 56,00

7 UNTR 143,00 1303,00 365,00 1811,00 603,67

8 UNVR 835,00 915,00 410,00 2160,00 720,00

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan DPS pada setiap perusahaan

memiliki kondisi fluktuasi, serta tidak ada satupun perusahaan yang mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Saham perusahaan yang memiliki rata-rata tertinggi

dari rasio DPS pada periode 2016-2018 adalah UNVR dan yang memiliki rata-

rata terendah dari rasio DPS pada periode 2016-2018 adalah SCMA.

Harga Intrinsik dan Penilaian Saham

Sesudah menghitung nilai intrinsik sebuah saham perusahaan dengan

menggunakan pendekatan PER, selanjutnya langkah yang dilakukan ialah

membandingkan harga pasar saham tersebut dengan nilai intrinsik. Harga pasar

yang digunakan sebagai pembanding merupakan dari closing price pada tanggal

31 Desember 2018. Hasil perbandingan tersebut dapat menghasilkan keadaan

saham yang berbeda-beda antara lain ialah undervalued, overvalued, atau

correctly valued. Perbandingan nilai intrinsik dengan harga pasar dapat dilihat

dalam tabel berikut:

Tabel 4.6 PERBANDINGAN NILAI INTRINSIK DENGAN HARGA PASAR

No.

Code

Perbandingan Nilai Intrinsik dengan Harga Pasar

Nilai Intrinsik Harga Pasar Kondisi Saham

1 AKRA 4.291 4.290 Undervalued

2 ASII 8.221 8.225 Overvalued

Page 15: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

105

3 BBCA 26.026 26.000 Undervalued

4 ICBP 10.448 10.450 Overvalued

5 INDF 7.449 7.450 Overvalued

6 SCMA 1.870 1.870 Correctly valued

7 UNTR 27.359 27.350 Undervalued

8 UNVR 46.022 45.400 Undervalued

Sumber: Data Diolah

Data yang yang dihasilkan dari perbandingan table di atas, dapat diketahui

kondisi harga saham yang terjadi dalam indeks LQ45 sebagai berikut:

a. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

AKR Corporindo Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham Undervalued.

b. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

Astra International Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham Overvalued.

c. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

Bank Central Asia Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham

Undervalued.

d. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham

Overvalued.

e. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

Indofood Sukses Makmur Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham

Overvalued.

f. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

Surya Citra Media Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham Correctly

valued.

g. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

United Tractors Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham Undervalued.

h. Hasil perbandingan dari analisis harga pasar dengan harga intrinsik saham

Unilever Indonesia Tbk memperoleh hasil dengan kondisi saham

Undervalued.

Pengambilan Keputusan Investasi

Setelah mengetahui nilai intrinsik dengan analisis fundamental dengan

pendekatan Price Earning Ratio (PER) kemudian membandingkan dengan harga

pasar saham dan hasil tersebut menghasilkan saham dengan kondisi overvalued,

undervalued atau correctly valued. Tabel berikut merupakan panduan cara

mengambil keputusan dalam berinvestasi:

Tabel 4.7 PANDUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Keterangan Kondisi Saham Keputusan Investasi

Page 16: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

106

Nilai intrinsik saham >

Harga pasar

Undervalued Membeli Saham

Nilai intrinsik saham <

Harga pasar

Overvalued Menjual Saham

Nilai intrinsik saham =

Harga pasar

Correctly valued Menahan Saham

Sumber: Suteja dan Gunardi (2016)

Perbandingan dari harga pasar dengan nilai intrinsik menghasilkan

penilaian pada saham tersebut, dengan begitu para investor mengambil langkah

pengambilan investasi sebagai berikut:

Tabel 4.8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Keterangan Kondisi Saham Keputusan Investasi

AKR Corporindo Tbk. Undervalued Membeli Saham

Astra International Tbk. Overvalued Menjual Saham

Bank Central Asia Tbk. Undervalued Membeli Saham

Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.

Overvalued Menjual Saham

Indofood Sukses

Makmur Tbk.

Overvalued Menjual Saham

Surya Citra Media Tbk. Correctly value Menahan Saham

United Tractors Tbk. Undervalued Membeli Saham

Unilever Indonesia Tbk. Undervalued Membeli Saham

Sumber: Data Diolah

Tabel di atas memberikan informasi dari delapan sampel yang diteliti

memiliki kondisi yang berbeda-beda. Tiga sampel saham yang memiliki kondisi

saham yang sama antara lain Astra International Tbk, Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk berada dalam kondisi Overvalued

dimana harga pasar lebih tinggi dibandingkan dengan nilai intrinsiknya.

Keputusan investasi yang disarankan adalah dengan menjual saham apabila

memiliki saham tersebut, untuk investor yang belum memilikinya disarankan

untuk menghindarinya untuk menghindari kerugian.

Sedangkan satu sampel saham yang lain, yaitu Surya Citra Media Tbk

memiliki kondisi saham Correctly Valued, dimana kondisi saham tersebut

memiliki harga pasar yang sama dengan nilai intrinsiknya. Keputusan investasi

yang disarankan bagi yang memiliki saham tersebut adalah menahan saham dan

menunggu waktu yang tepat untuk menjual saham tersebut.

Untuk empat sampel saham terakhir yaitu AKR Corporindo Tbk, Bank

Central Asia Tbk, United Tractors Tbk dan Unilever Indonesia Tbk memiliki

kondisi saham Undervalued, dimana kondisi saham tersebut memiliki harga pasar

lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Keputusan investasi yang disarankan bagi

Page 17: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

107

para investor untuk membeli saham tersebut dikarenakan saham tersebut memiliki

potensi mendapatkan keuntungan yang besar dan bagi yang memiliki saham

tersebutdisarankan untuk menahan saham dan menjual saham diwaktu yang tepat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah melakukan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai

berikut:

a. Analisis telah dilakukan dalam penilaian kewajaran harga saham dengan

analisis fundamental melalui pendekatan PER atau Price Earning Ratio.

Dalam analisis ini, dilakukan pada perusahaan dalam LQ45 pada tahun 2016-

2018 yang menganalis delapan sampel. Berdasarkan hasil analisis,

didapatkan empat perusahaan yang mengalami undervalued, yaitu AKR

Corporindo Tbk, Bank Central Asia Tbk, United Tractors Tbk serta

UnileverIndonesia Tbk. Pengambilan keputusan yang disarankan adalah

membeli saham dikarenakan saham tersebut memiliki potensi mendapatkan

keuntungan, bila investor sudah memiliki saham tersebut disarankan untuk

menahan saham tersebut dan menunggu waktu yang tempat untuk menjual

dan memperoleh keuntungan. Perusahaan yang mengalami correctly valued

adalah Surya Citra Media Tbk, pengambilan keputusan yang diambil adalah

menahan saham apabila investor memiliki saham tersebut dan menunggu

waktu yang tepat untuk menjual dan memperoleh keuntungan. Sisanya adalah

Astra International Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, dan Indofood

Sukses Makmur Tbk, yang mana perusahaan-perusahaan ini mengalami

overvalued dimana pengambilan keputusan yang disarankan adalah menjual

saham tersebut untuk menghindari resiko dalam kerugian.

Saran

a. Sebelum melakukan investasi dalam perusahaan yang terdaftar dalam indeks

LQ45, sebaiknya para investor mengikuti langkah berikut ini. Langkah

pertama yang disarankan ialah membaca prospek perusahaan dan laporan

keuangan perusahaan yang diminati untuk tempat berinvestasi untuk

menghindari resiko kerugian yang tinggi dan mendapatkan keuntungan yang

dicapai bagi para investor.

b. Dalam melakukan investasi para investor tidak hanya memperhatikan

perkembangan internal perusahaan saja, investor juga harus memperhatikan

faktor eksternal yang bersangkutan dengan perusahaan seperti politik,

perkembangan perekonomian, sosial dan lainnya.

c. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti indeks lainnyabukan

hanya pada perusahaan LQ45 dan peneliti selanjutnya diharapkan dapat

memperbarui dan memperpanjang penelitian untuk memperoleh hasil

penelitian yang lebik baik dan akurat.

Page 18: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

108

DAFTAR PUSTAKA

Abi, F. (2016). Semakin Dekat dengan Pasar Modal Indonesia (DEEPUBLISH

(Ed.); 1st ed.).

Aganta, C. T. (2013). Analisis Fundamental Melalui Pendekatan Price Earning

Ratio ( PER ) ( Studi Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Dalam

Indeks LQ45 BEI Indonesia Tahun 2010-2013 ). 27(2).

Aganta, C. T., Topowijono, & Z.A, Z. (2015). Pengambilan Keputusan Investasi

Saham dengan Menggunakan Analisis Fundamental Melalui Pendekatan

Price Earning Ratio (PER). Jurnal Administrasi Bisnis, 27(2).

Andriani, F., Darminto, & Topowijono. (2012). Pengambilan Keputusan Investasi

Saham Dengan Menggunakan Analisis Fundamental Internal Melalui

Pendekatan Analisis Fundamental Internal Melalui Pendekatan Price

Earning Ratio (Studi Pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang

Listing di Bursa Efek Indonesia. Analisis Pendapatan Dan Tingkat

Kesejahteraan Rumah Tangga Petani, 53(9), 1–9.

Anna. (2018). Mengenal 9 Sektor Saham Di Bursak Efek Indonesia. Investasi

Online. https://investasi.online/mengenal-9-sektor-saham-di-bursa-efek-

indonesia/

Arifin, A. (2004). Membaca Saham : Panduan Dasar Seni Berinvestasi dan Teori

Permainan Saham. Andi.

Azis, M., Mintarti, S., & Nadir, M. (2015). Manajemen Investasi Fundamental,

Teknikal, Perilaku Investor, dan Return Saham. Deepublish.

Bungin, B. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif (2nd ed.). Kencana.

Damanik, M. V. (n.d.). Fundamental Terhadap Harga Saham. 39–50.

Egam, G., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). Pengaruh Return On Asset (ROA),

Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share

(EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks

LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015. Ekonomi,

Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(1), 105–114.

https://doi.org/10.1007/978-1-349-15400-5_6

Habiburrahman, H. (2015). Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan Inflasi

Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Manajemen Dan Bisnis Universitas Bandar Lampung, 5(2), 112–129

Hartono, J. (2017). Teori portofolio dan analisis investasi (edisi Kesebelas). In

Yogyakarta: BPFE. CV. Mitra Medan.

Page 19: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

109

Hasliana. (2018). Analisis Pendekatan Price Earning Ratio (PER) Dalam

Pengambilan Keputusan Investasi (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Food

and Beverage yang Terdaftar di BEI Tahun 2016 – 2018).

Indonesia, B. E. (2020a). Pengantar Pasar Modal. IDX.

https://www.idx.co.id/investor/pengantar-pasar-modal/

Indonesia, B. E. (2020b). Sejarah dan Milestone. IDX.

https://www.idx.co.id/tentang-bei/sejarah-dan-milestone/

Indonesian Stock Exchange. (2020). Indeks Saham. Bursa Efek Indonesia.

Muklis, F. (2016). Perkembangan Dan Tantangan Pasar Modal Indonesia.

AlMasraf (Jurnal Lembaga Keuangan Dan Perbankan), 1(1), 1–12.

Qudratullah, M. F., Zakuan, M., & Riyanto, R. (2015). Pengembangan Website Jii

- Analisa.Com Sebagai Alat Analisis Portofolio Optimum Metode Varian

Kovarian Pada Pasar Modal Syariah Di Indonesia. Jurnal Fourier, 4(2), 75.

https://doi.org/10.14421/fourier.2015.42.75-85

Sinaga, P. (2014). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. CV. Mitra Medan.

Sudirman. (2015). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (R. Darwis

(Ed.)).

Sultan Amai Press, IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Sunaryo S.MB., M.M, D. (2019). Manajemen Investasi dan Portofolio.

https://books.google.co.id/books?id=DtSWDwAAQBAJ&pg=PA115&dq=

manajemen+investasi+stock+split&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiR_vHbm

oLnAhW1wTgGHXsbAh0Q6AEIKTAA#v=onepage&q=manajemeninvesta

si stock split&f=false

Suteja, J., & Gunardi, A. (2016). Manajemen Investasi dan Portofolio. PT.

Refika Aditama.

Tandelilin, E. (2017). Pasar Modal: Manajemen Portofolio & Investasi. PT.

Kanisius.

Warman, N., & Urah. (2020). Jenis-jenis indeks yang ada di Bursa Efek

Indonesia. PintraSaham.Id. https://pintarsaham.id/jenis-jenis-indeks-yang-

ada-di-bursa- efek-indonesia-2/

WBBA, A., & Pratomo, W. (2013). Analisis Fundamental dan Resiko Sistematik

Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar Pada Indeks LQ45.

Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, 1(3), 205–219.

Wefi, A. (2020). Manajemen Investasi dan Pasar Modal. IAIN Madura. Wira, D.

(2015). Memulai Investasi Saham (5th ed.). Exceed.

Page 20: PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN …

Jurakunman Vol.14, No.2, Juli 2021 P-ISSN:2028-68IX

www.jurakunman.stiesuryanusantara.ac.id O-ISSN:2654-8216

110

Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan (1st ed.). Kencana.