pengadilan tinggi tata usaha negara pkn

6
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Upload: ghinur

Post on 27-Jul-2015

125 views

Category:

News & Politics


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengadilan tinggi tata usaha negara pkn

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Page 2: pengadilan tinggi tata usaha negara pkn

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota Provinsi.

Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memiliki tugas dan wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding.

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara juga bertugas dan berwenang untuk memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam daerah hukumnya.

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dibentuk melalui Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi.

Susunan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara terdiri dari Pimpinan (Ketua PTTUN dan Wakil Ketua PTTUN), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.

Page 3: pengadilan tinggi tata usaha negara pkn

Bidang sosial, yaitu gugatan atau permohonan terhadap keputusan administrasi tentang penolakan permohonan suatu izin

Bidang ekonomi, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan perpajakan, merk, agraria, dan lainnya.

Bidang function publique, yaitu gugatan atau permohonan yang berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang, misalnya bidang pegawaian, pemecatan, dan sebagainya

Bidang HAM, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan pencabutan hak milik seseorang serta penangkapan dan penahanan yang tidak sesuai dengan prosedur hukum mengenai praperadilan dan sebagainya

Masalah-masalah yang menjadi jangkauan pengailan tata usaha negara

antara lain:

Page 4: pengadilan tinggi tata usaha negara pkn

SEMARANG, suaramerdeka.com - Selama 2013, sembilan aparat kejaksaan yang bertugas di Kejaksaan Tinggi dan jajaran dibawahnya mendapat sanksi lantaran melanggar etika profesi. Dua diantarannya dibebaskan dari jabatan struktural kerena terbukti melakukan pelanggaran etika profesi tingkat berat.Dua aparat kejaksaan itu, salah satunya adalah petugas tata usaha Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Satu lagi, merupakan jaksa Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, yang melakukan pelanggaran saat bertugas di Sukoharjo.Tiga jaksa juga dijatuhi sanksi sedang, berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun. Sedangkan empat jaksa lainnya yang melakukan pelanggaran etika diberi sanksi ringan berupa teguran. "Data itu sudah disampaikan dalam rapat koordinasi tahunan kejaksaan se-Jawa Tengah. Penjatuhan sanski itu merupakan proses. Berawal dari laporan pengaduan yang kemudian diklarifikasi dan diperiksa," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Eko Suwarni, Jumat (13/12).Selama Januari Hingga Desember 2013, Bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi menerima 68 laporan pengaduan. Hingga Desember ini yang sudah diproses adalah 59 pengaduan dan terbukti ada sembilan jaksa yang melakukan pelanggaran etika profesi. "Sembilan sisa laporan sisa laporan masih dalam tahap klarifikasi," lanjut Eko.

9 Jaksa Nakal Dijatuhi Sanksi Selama 2013

Page 5: pengadilan tinggi tata usaha negara pkn

Laporan pengaduan itu masih berpotensi bertambah. Salah satunya terdakwa korupsi tukar guling tanah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Priyantono Djarot Nugroho berencana melaporkan jaksa penuntut umum yang melakukan penuntutan padanya dalam kasus itu."Jaksa itu kirim SMS ke pengacara saya, minta uang Rp 3 juta. saya punya bukti SMS nya, akan saya laporkan," kata Djarot ditemui usai pembacaan tuntutannya dalam sidang pekan lalu di Pengadilan Tipikor Semarang.Dalam SMS itu, jaksa yang menangani kasus Djarot mengaku kesulitan uang untuk menebus resep mertuanya yang sakit.Menurut Eko seluruh pengaduan sama prosesnya, yakni melalui klarifikasi dan pemeriksaan. Setelahnya baru dijatuhkan sanksi jika terbukti ada pelanggaran profesi. "Jika tidak terbukti ya tidak ada sanksi," kata Eko.Untuk menekan angka pelanggaran, Kejaksaan Tinggi terus melakukan pembinaan terhadap jajarannya. Saat ini, jajaran pegawai kejaksaan se-Jawa Tengah mencapai 1.632 orang, terdiri dari 647 jaksa dan 975 pegawai tata usaha.Pegawai yang bertugas di Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah sendiri berjumlah 228, terdiri dari 109 jaksa dan 119 tata usaha. Sisanya sebanyak 1.404 orang, terdiri dari 538 jaksa dan 119 tata usaha bertugas di kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten/Kota.

Contoh kasus

Page 6: pengadilan tinggi tata usaha negara pkn

Udah..