pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id · sipirok, kab. tapanuli selatan, selanjutnya ... umur 56...
TRANSCRIPT
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
P U T U S A N Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
1. RUSTAM POHAN, Umur 35 tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Agama
Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. Melati Nomor 79 Pasar Sipirok,
Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING I semula sebagai TERGUGAT I;
2. SAHIM HARAHAP, Umur 56 tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Agama
Islam, Petani, Alamat Padang Bujur Sipirok, Kec, Sipirok Kab. Tapanuli
Selatan, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING II semula sebagai
TERGUGAT II;
3. DELIMA BR. PARDEDE, umur : 49 tahun, kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jalan Merdeka Pasar Sipirok
Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING III semula sebagai TURUT TERGUGAT I. Dalam hal ini
Pembanding I, semula Tergugat I, Pembanding II semula Tergugat II dan
Pembanding III semula Turut Tergugat I diwakili oleh kuasanya H.Ridwan
Rangkuti, SH.,MH Rafidah, SH. Advokat/Penasihat Hukum, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Agustus 2016, untuk selanjutnya disebut
para PEMBANDING semula para TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT I;
M E L A W A N
1. FAHMI PAHLEVI SIREGAR, Umur 39 tahun, Kewarganegaraan
Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat : Jalan Jambore
Nomor 4 RT.001/RW. 006, Kel.Harjamukti, Kec.Cimanggis, Kota Depok,
Jawa Barat, Dalam hal ini diwakili oleh kuasannya M.Kemal Harahap, SH
dan Dodi Ccandra Harahap, SH., berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 3 Agustus 2016, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING
semula sebagai PENGGUGAT;
2. Drs. YANUAR SALEH HARAHAP, Umur 44 tahun, kewarganegaraan
Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. Marga Cinta
Nomor. 121 Rt/Rw 004/003 Kel/Desa. Cijawura, Kec. Buah Batu Kota
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Bandung, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING semula
sebagai TERGUGAT III;
3. MARIANA SUHAKIM, Umur 55 tahun, kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat Jl. Kayu Manis V
Baru Nomor 6 H, Rt/Rw. 012/004 Kel/Desa. Kayu Manis, Kec. Matraman,
Kota Jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING
semula sebagai TERGUGAT IV.;
4. SANUSI SAKTI SIAGIAN, Umur 58 tahun, Kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta (Mantan Kepala Desa Sipirok),
Alamat Desa Simaninggir, Kec. Sipirok Kab. Tapanuli Selatan, selanjutnya
disebut sebagai TURUT TERBANDING semula sebagai TURUT
TERGUGAT II. Dalam hal ini Turut Terbanding semula Tergugat III, Turut
Terbanding IV semula Tergugat IV dan Turut Terbanding semula Turut
Tergugat II diwakili oleh kuasanya Irpan Hakim Harahap, SH.,Advokat –
Pengacara dan Konsultan Hukum, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 8 September 2016, selanjutnya disebut sebagai para TURUT
TERBANDING, semula sebagaI TERGUGAT III, TERGUGAT IV dan
TURUT TERGUGAT II;
5. H. SYAFARHUM SIREGAR, S.H, Umur 71 tahun, Kewarganegaraan
Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT),
Alamat Jalan Thamrin Nomor 5A Kel. Wek IV, Kec. Padangsidimpuan
Utara, Kota Padangsidimpuan, selanjutnya disebut sebagai TURUT
TERBANDING III semula sebagai TURUT TERGUGAT III;
Pengadilan Tinggi Medan tersebut; Setelah membaca :
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 08 September
2017 NOMOR: 269/PDT/2017/PT MDN. tentang penunjukan Hakim Majelis
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding;
2. Surat Panitera Pengadilan Tinggi Medan tanggal 08 September 2017
Nomor:269/PDT/2017/PT MDN tentang penunjukan Panitera Pengganti
untuk membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara tersebut;
3. Berkas perkara Nomor 46/Pdt.G/2016/PN Psp. dan salinan putusan
Pengadilan Negeri Padang Sidimpuan tanggal 16 Februari 2017 serta surat-
surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARA
Membaca surat gugatan Terbanding semula Penggugat tertanggal
___Agustus 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Negeri Padangsidempuan pada tanggal 11 Agustus 2016 dalam Register
Nomor 46/Pdt.G/2016/PN.Psp. telah mengemukakan pada pokoknya sebagai
berikut :
1. BahwaPenggugat adalah pemilik sebidang tanah yang terletak di Desa
Simaninggir, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi
Sumatera Utara, dengan luas 2.489 m² ( Dua Ribu Empat Ratus Delapan
Puluh Sembilan meter persegi). Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 10,
Tanggal 07 Juni 2002, sesuai dengan Surat Ukur Nomor 131/2002,
Tanggal 27 Mei 2002 yang di terbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan;
2. Bahwa Penggugat memperoleh tanah yang dimaksud dalam sertifikat hak
milik Nomor 10 Tanggal 07 Juni 2002, berdasarkan jual beli Nomor
504/Sipirok/2001 Tertanggal 28 Desember 2001 di hadapan Pejabat
Pembuat Akta tanah (PPAT) H. Syafarhum Siregar, SH. Jual beli antara
Penggugat selaku pembeli yang diwakili oleh kuasanya H. Thamrin
Batubara dengan Sahim Harahap yang mendapat kuasa dari Tergugat III
dan Tergugat IV selaku penjual.
Adapun batas-batas tanah adalah sebagai berikut :
- Sebelah Timur berbatas dengan Jl. Raya Padangsidimpuan-Sipirok,
sekarang dikenal dengan Jalan Merdeka, Desa Simaninggir,
Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Sawah milik almarhum
H. Mhd. Yakin Pohan.
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah milik Amoro Siregar dahulu
dan sekarang tanah milik Yayasan Muhammadyah Sipirok dan
berbatas Parit.
- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik H. Pangondian Harahap;
3. Bahwa alas hak Surat Bukti kepemilikan berupa Akta jual beli Nomor
504/Sipirok/2001 Tertanggal 28 Desember 2001 (yang bersumber dari
Surat Penyerahan tertanggal 27 November 1971 yang dibuat di Bandung
antara OPPU NURHANIFAH kepada anak kandungnyayang bernama
Umar Saleh Harahap dan Cucunya yang bernama Thamrin Harahap),
selanjutnya oleh Penggugat ditingkatkan menjadi Sertifikat Hak Milik,
Nomor 10 tanggal 07 Juni 2002, dengan luas 2.489 m² ( Dua Ribu Empat
Ratus Delapan Puluh Sembilan meter persegi) atas nama Fahmi Pahlevi
Siregar;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
4. Bahwa pada tahun 2010 Penggugat hendak mengusahai tanah miliknya
tersebut dengan terlebih dahulu menyuruh pekerja untuk melakukan
pemagaran dengan pagar beton, namun sebelum selesai melakukan
pemagaran, pekerja yang disuruh oleh Penggugat dilarang untuk
melanjutkan pemagaran oleh Tergugat I;
5. Bahwa oleh karena orang yang bekerja membangun pagar tembok
tersebut dilarang untuk melanjutkan pekerjaan, akhirnya tanah milik
Penggugat tersebut tidak dapat dikuasai seluruhnya, yang luas
keseluruhannya adalah 2489 m2, hanya seluas 1145 m2 yang dapat
dikuasai, sedangkan sisanya seluas 1344 m2kuasai dan diusahai oleh
Tergugat I, dengan menyuruh Turut Tergugat I untuk menempatinya tanah
yang menjadi objek perkara;
6. Bahwa Penggugat tetap berupaya membuktikan kebenaran tentang letak
tanah dan batas-batas tanah seluas 2.489 m2, yang menjadi miliknya
tersebut sesuai dengan bukti kepemilikan hak berupa Sertifikat Hak Milik
Nomor 10, yang diterbitkan pada tanggal 07 Juni 2002 oleh Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Pertanahan Kabupaten
Tapanuli Selatan, karena itu Penggugat meminta kepada Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Pertanahan Kabupaten
Tapanuli Selatan sebagai Badan Pemerintah yang berwenang untuk
mengesahkan kepemilikan tanah supaya dapat menetapkan tentang batas
tanah;
7. Bahwa Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor
Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan bersama dengan Kepala Desa
Simaninggir dan Aparat dari Polsek Sipirok telah melaksanakan
Pengembalian Batas Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 10 atas nama
Penggugat, di Desa Simaninggir, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli
Selatan, sesuai dengan BERITA ACARA PENGEMBALIAN BATAS Nomor
02 dan 03 / 2015, tanggal 06 Agustus 2015;
8. Bahwa didalam BERITA ACARA PENGEMBALIAN BATAS Nomor 02 dan
03 / 2015, tanggal 06 Agustus 2015 yang dilakukan oleh Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Pertanahan Kabupaten
Tapanuli Selatan didapatkan hasil Pengembalian Batas yang telah
dilaksanakan antara lain :
- Batas-batas tanah telah ditemukan dan telah dikembalikan sesuai
dengan data-data yang terdapat dalam sertipikat tersebut.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
- Bahwa SHM Nomor 10 terdapat perubahan panjangan dikarenakan
pelebaran jalan sehingga tanah tersebut berkurang (Gambar
Terlampir).
- Dari hasil pengecekan arah mata angin, lokasi SHM Nomor 10 yang
didapat adalah bahwa Jalan Merdeka berada di sebelah timur;
9. Bahwa berdasarkan BERITA ACARA PENGEMBALIAN BATAS Nomor 02
dan 03 / 2015, tanggal 06 Agustus 2015 yang dilakukan oleh Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor Pertanahan Kabupaten
Tapanuli Selatan tersebut telah jelas tentang letak tanah milik Penggugat
yang sebenarnya dan batas sebelah timur adalah Jalan Merdeka (Jalan
Raya Sipirok – Padangsidimpuan tepatnya menghadap ke tanah
Pekuburan Umum yang berada diseberang jalan), sedangkan ukuran
berkurang hanyalah ukuran kebelakang karena ada pelebaran jalan,
sedangkan ukuran kesamping tetap sesuai dengan sertifikat;
10. Bahwa berdasarkan bukti surat yang autentik tersebut dan fakta
pelaksanaan Pengembalian Batas SHM Nomor 10, tanggal 06 Agustus
2015 oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Kantor
Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan telah jelas tanah seluas 2.489 m2
adalah milik Penggugat dengan batas batas adalah :
- Sebelah Timur berbatas dengan Jl. Raya Padangsidimpuan-Sipirok,
sekarang dikenal dengan Jalan Merdeka, Desa Simaninggir,
Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Sawah almarhum
H. Mhd.Yakin Pohan.
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah Amoro Siregar dahulu dan
sekarang tanah Yayasan Muhammadyah Sipirok dan berbatas Parit
- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah H Pangondian Harahap;
11. Akan tetapi tanah tersebut pada saat ini disebelah Utara yaitu sebelah kiri
menghadap Jalan Merdeka/Jalan Raya Sipirok-Padangsidimpuan, seluas
1344 m2 ditempati oleh Turut Tergugat I tanpa seizin dari Penggugat
selaku pemilik tanah, dan Turut Tergugat I mengatakan perbuatannya
menempati sebagian tanah milik Penggugat tersebut karena mendapat izin
dan disuruh oleh Tergugat I;
12. Bahwa dengan adanya perbuatan Tergugat I yang menguasai sebagian
dari tanah milik Penggugat maka sesuai dengan ketentuan Pasal 1365
KUH.Perdata menunjukkan dan atau membuktikan adanya dugaan
Perbuatan Melawan Hukum dalam hal jual beli maupun tindakan untuk
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
menguasai dan mengusahai tanah yang bukan hak miliknya adalah jelas
dan nyata Penggugat telah dirugikan baik secara materiil maupun
immateriil dan dapat dikualifikasikan sebagai Perbuatan melawan hukum
(Onrechtmatige daad);
13. Bahwa akibat dari adanya tindakan Tergugat I yang menguasai dan
mengusahai tanah terperkara maka merujuk pada ketentuan pasal 1365
KUH.Perdata yang berbunyi “Perbuatan melanggar hukum yang
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena
salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti kerugian tersebut”, hal ini
menunjukkan dan atau membuktikan bahwa perbuatan melawan hukum
Tergugat I dalam menguasai dan mengusahai tanah yang bukan hak
miliknya adalah jelas dan nyata Penggugat telah dirugikan baik materil
maupun immaterial;
14. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para
Tergugat (Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV) maka
Penggugat mengalami kerugian secara materiil dan immaterial yang
jumlahnya tersebut dibawah ini :
- Kerugian materiil.
Akibat dari tidak dapat dipergunakan tanah milik Penggugat seluas
1344 m2, harga tanah tersebut adalah Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
per meter, maka diperhitungkan jumlah kerugiannya adalah, berdasarkan
harga tanah yaitu Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per meter x 1344. =
Rp. 1.344.000.000,- (satu miliyar tiga ratus empat puluh empat juta
rupiah).
- Kerugian immateriil.
Akibat tidak dapat dikuasainya secara penuh tanah milik Penggugat
mengakibatkan kerugian moril yang mengganggu pemikiran baik secara
psikis maupun psikologis, yang apabila ditaksir sejumlah Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Sehingga jumlah kerugian Penggugat secara materiil dan immateriil
adalah Rp. 1.844.000.000,- (satu miliyar delapan ratus empat puluh
empat juta rupiah);
15. Bahwa Penggugat adalah pemilik yang sah terhadap tanah objek perkara,
untuk menjamin seluruh kepentingan Penggugat atas tanah objek perkara,
maka perlu untuk diletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslaag) terhadap
tanah objek perkara yang selanjutnya akan didaftarkan di kepaniteraan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
16. Bahwa untuk menjamin juga kepentingan Penggugat atas tanah objek
perkara maka para Tergugat atau siapapun yang selanjutnya
mendapatkan hak atas tanah objek perkara dimohonkan untuk tidak
mengusahai dan mengalihkan kepada pihak lain. Kemudian menyerahkan
kepada Penggugat tanah objek perkara dalam keadaan kosong dan tanpa
syarat apapun;
Berdasarkan dalil atau alasan tersebut diatas dimohonkan kepada ketua
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan melalui majelis hakim yang akan
memeriksa dan mengadili perkara aquo untuk menentukan hari persidangan
dan memanggil pihak-pihak yang disebutkan dalam gugatan untuk didengar
keterangannya didepan persidangan serta memberikan putusan sebagai
berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Sertifikat Hak Milik Nomor : 10
yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Kantor
Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan, tanggal 7 Juni 2002 atas nama
Penggugat;
3. Menyatakan sah milik Penggugat tanah seluas 2.489 m2 (dua ribu empat
ratus delapan puluh Sembilan meter persegi), yang batas-batasnya adalah :
- Sebelah Timur berbatas dengan Jl. Raya Padangsidimpuan-Sipirok,
sekarang dikenal dengan Jalan Merdeka, Desa Simaninggir, Kecamatan
Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Sawah almarhum
H. Mhd. Yakin Pohan.
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah Amoro Siregar dahulu dan
sekarang tanah Yayasan Muhammadyah Sipirok dan berbatas Parit.
- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah H Pangondian Harahap.
Alas hak berupa Sertifikat Hak Milik Nomor : 10, yang diterbitkan oleh Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Kantor Pertanahan Kabupaten
Tapanuli Selatan, tanggal 7 Juni 2002 atas nama Penggugat;
4. Menyatakan secara hukum tindakan Tergugat I dan Turut Tergugat I
menguasai dan mengusahai sebagian tanah milik Penggugat seluas 1.344
m2 (seribu tiga ratus empat puluh empat meter persegi) merupakan
Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad) dan telah menimbulkan
kerugian terhadap Penggugat;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
5. Menghukum Tergugat I dan Turut Tergugat I untuk mengosongkan tanah
objek perkara dan menyerahkannya kepada Penggugat dalam keadaan baik
serta tanpa syarat apapun;
6. Menghukum Tergugat I dan Turut Tergugat I untuk membayarkan ganti
kerugian kepada Penggugat akibat dari perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Tergugat I dan Turut Tergugat Idengan jumlah sebesar :
Kerugian materiil.sebesarRp. 1.344.000.000,- (satu miliyar tiga ratus empat
puluh empat juta rupiah).
Kerugian immateriil sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Jumlah kerugian Penggugat keseluruhannya materiil dan immateriil adalah
Rp. 1.844.000.000,- (satu miliyar delapan ratus empat puluh empat juta
rupiah);
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslaag) yang
dimohonkan Penggugat kepada Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Padangsidempuan.
8. Menghukum para Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini.
9. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksanakan secara serta merta (uit voerbar
bij voorraad) meskipun ada Verzet, Banding maupun Kasasi.
- Apabila Pengadilan Negeri Padangsidimpuan berpendapat lain mohon
Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono)
Membaca, eksepsi dan jawaban dari kuasa hukum Pembanding I semula
sebagai Tergugat I, Pembanding II semula sebagai Tergugat II dan Turut
Terbanding I semula Turut Tergugat I adalah sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
A. EKSEPSI GUGATAN PENGGUGAT RES JUDICATA & NE BIS IN IDEM
Bahwa penggugat Fahmi Pahlevi Siregar bersama Thamrin Batubara
pada tanggal 14 April 2014 telat mengajukan gugatan terhadap para
tergugat di Pengadilan Negeri Padangsiimpuan sebagaimana register
Perkara No. 08/Pdt.G/2014/PN.Psp, dengan objek perkara yaitu :
sebidang tanah seluas 1.344 M2 yang tedetak di Jln. Merdeka Desa
Simaninggir Kec Sipirok Kab. Tapanuli Selatan dengan batas-batasnya :
- Sebelah Timur berbatas dengan :Jalan Raya Padangsidimpuan;
- Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah sawah
alm.H.Mhd.YakinPohan;
- Sebelah Utara bemama Tanah Amoro Siregar(dulu) sekarang tanah
Yayasan Muhammadiyah dan berbatas parit;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
- Sebelah Selatan berbatas dengan : Tanah Fahmi Pahievi Siregar;
Bahwa terhadap perkara tersebut pada tanggal 23 Oktober 2014 majelis
hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan telah mengadili perkara
tersebut dengan amarnya :
M E N G A D I L I
DALAM EKSEPSI :
- Menyatakan eksepsi para tergugat tidak dapat diterima
untukseluruhnya
DALAM POKOK
- Menyatakan Gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijke Verklaard);
- Menghukum para Pengugat untuk membayar biaya perkara
yangtimbul (Ham perkara ini sebesar Rp.2.219.000,-
Bahwa terhadap putusan tersebut para penggugat (Fahmi Pahlevi
Siregar dkk telah mengajukan banding, dan oleh Pengadilan Tinggi
Medan dengan putusan No.96/PDT/2015/PT.MDN tanggal 23 Juni 2015
telah mengadili perkara tersebut dengan amarnya :
- Menerima permohonan banding dari para Pembanding, semula
paraPenggugat;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan No.
08/PDT.G/2014/PNPsp tanggal 23 Oktober 2014 yang dimohonkan
banding tersebut;
- Menghukum para penggugat/Para Pembanding untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding
sebesar Rp.150.000,-
Bahwa para penggugat/para pembanding Fahmi Pahlevi Siregar dkk
terhadap putusan Pengadilan Tinggi Medan tersebut tidak mengajukan
upaya hokum kasasi, sehingga putusan perkara tersebut telah
berkekuatan hukum tetap.
Bahwa setelah diteliti, dicermati dan dipelajari secara seksama, ternyata
bahwa para pihak penggugat dan pihak tergugat, objek gugatan dalam
perkara No.08/PDT. G/2014/PN.Psp jo. No.98/PDT/2015/PT.MDN adalah
sama dengan perkara a quo yaitu No.46/PDT.GI2016/PN.Psp, yang
berbeda dengan perkara a quo hanya jumlah tergugat dimana tidak
semua ahli warisalm.H.Mhd.Yakin Pohan tidak ikut ikut digugat, akan
tetapi tidak mengurangi substansi para pihak dan objek perkara.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Bahwa menurut pasal 1917 KUH Perdata, gugatan perdata dapat
dikualifikasikan sebagai gugatan exception res judicata atau gugatan
yang nebis in idem adalah :
- Suatu putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Dayakekuatan dan mengikatnya terbatas sekadar mengenai substansi
putusan itu;
- Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil (dasar hukum) yang
sama,dan diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama dalam
hubungan yang sama pula dengan putusan hakim yang telah
berkekuatan hukum tetap,maka dalam gugatan tersebut melekat unsur
ne bis in idem atau resjudicata;
- Oleh karena itu, gugatan itu harus dinyatakan tidak dapat diterima
(nietontvankelijke verklaard).
(vide : Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan,Pembuktian dan Putusan Pengadilan. karangan M. Yahya
Harahap. SH,2007, halaman.440.)
- Bahwa berdasarkan uraian juridis di atas, para tergugat dan turut
tergugat berpendapat bahwa gugatan perkara a quo adalah telah
melekat unsur nebis in idem, oleh karena itu demi hukum harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvakelijke Verklaard).
B. EKSEPSI DISKWALIFIKASI IN PERSON
Bahwa Fami Pahlevi Siregar yang bertindak sebagai Penggugat adalah
orang yang tidak memenuhi syarat untuk menggugat disebabkan bukan
sebagai pemilik objek perkara, bahwa pemilik objek perkara yang
sesungguhnya adalah H. Muhammad Yakin Pohan, orang tua/ayah
kandung tergugat I, yang dibelinya dari tergugat ll pada tahun 1994
sebagaimana AktaJual beli No. 640.3/Nop/Sip/1994 di hadapan
Syafaruddin Siregar SH selakuPPAT dan tiada orang lain yang keberatan,
kemudian objek yang ada di dalam Akta Jual Beli No. 640.3/Nop/Sip/1994
milik H. Muhammad Yakin Pohan, ayah dari tergugat I, berbeda letak dan
batas-batas dengan objek yang tertera di dalam Akta Jual Beli No. 504!
Sipirok 2001 tanggal 28 Desember 2001 sekarang sudah di Sertifikat No.
10 tanggal 07 Juni 2002 atas nama Fahmi Pahlevi dan sertifikat No. 12
tanggal 09 September 2001 atas nama H. Thamrin Batubara oleh sebab
itu dapat disimpulkan bahwa gugatan yang di ajukan oleh yang tidak
berhak atau tidak memiliki kafasitas untuk itu, hal itu merupakan gugatan
yang mengandung cacat formil dalam bentuk diskwalifikasi in Person yaitu
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
pihak yang bertindak sebagi penggugat adalah orang yang tidak
mempunyai syarat untuk itu, oleh sebab itu gugatan harus dinyatakan tidak
dapat di terima.
Bahwa penggugat telah dan keliru menempatkan Rustam Pohan sebagai
Tergugat I dalam perkara a quo, karena Tergugat l tidak pernah
menguasai secara pribadi sebidang tanah di Desa Simanggir Kec Sipirok
apalagi tanah penggugat, yang benar adalah ayah kandung tergugat l Alm.
Muhammad Yakin Pohan ada memiliki sebidang tanah di Desa
Simaninggir Kab.Sipirok yang dibeli ayah tergugat l Alm Muhammad Yakin
Pohan dari Tergugat ll sebagaimana Akta Jual Beli
No.640.3/Nop/Sip11994, dan tanah tersebut menjadi harta warisan yang
belum dibagi oleh ahli waris alm Muhammad Yakin Pohan termasuk
tergugat I, dengan demikian penggugat telah salah sasaran menempatkan
Tergugat l sebagai pihak tergugat dalam perkara aquo, kecuali seluruh ahli
waris Alm Muhammad Yakin Pohan ikut digugat oleh penggugah oleh
karena itu menurut hukum gugatan penggugat error inperson dan harus
dinyatakan tidak dapat diterima.
C. EKSEPSI PLURIUM LITIS CONSORTIUM
Bahwa prinsip umum atau ketentuan umum yang di terapkan dalam kasus
sengketa tanah, mengharuskan menarik pihak ke III sebagai tergugat
apabila tanah sengketa diperoleh penggugat dari pihak ke lII , hal ini dapat
di lihat dariperkara aquo yang mana penggugat tidak menjelaskan dari
siapa dia memperoleh tanah sengketa tersebut, semula objek sengketa
milik Alm.Nurhanifah kemudian beralih kepada anaknya Umar Saleh
Harahap dancucunya Thamrin Harahap pada tahun 1971 dan kemudian di
dalam gugatan
Penggugat tidak di jelaskan dari siapa Penggugat memperoleh objek
sengketa?, seharusnya agar gugatan tidak sia - sia maka Para Penggugat
harus menarikahli waris Alm. Umar Saleh Harahap dan ahli waris
Alm.Thamrin Harahap sebagai tergugat dalam perkara aquo, bahwa
ketentuan ini pada dasarnya bersifat lmperatlf sehingga apabila hal
tersebut dilanggar mengakibatkan gugatan cacat formil dalam bentuk
Plurium Litis Consortium yaitu yang di tarik sebagi pihak tergugat tidak
lengkap dan masih kurang yaitu ahli waris alm.Umar Saleh Harahap dan
ahli waris Alm. Thamrin Harahap .Oleh sebab itu gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Veerkiard).
D. EKSEPSI GUGATAN OBSCUUR LIBEL (KABUR)
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
E. TIDAK JEFASNYA DASAR PAKTA (FETELIJKE GROUND)
Bahwa Penggugat tidak menjelaskan dasar fakta gugatan tersebut,
sehinggadalil gugatan seperti itu tidak memenuhi syarat formil suatau
gugatan atau gugatan dianggap tidak jelas dan tidak tertentu, hal tersebut
dapat kita lihat dalam gugatan aquo, sepintas lalu uraian dari gugatan
dianggap jelas dan dapat dimengerti, bahwa permasalahan sengketa hak
kepemilikan atas bidang tanah, akan tetapi dalam uraian selanjutnya
terdapat kekaburan,karena tidak dijelaskan secara tegas apakah objek
perkara seluas 2.489 M2 dengan sertifikat No. 10 tanggal 07 Juni 2002,
atau hanya seluas 1.344 M2, karena dalam dalil gugatan penggugat Poin 5
jelas tertulis, ..... akhirnya tanah milik penggugat tersebut tidak dapat
dikuasai seturuhnya, yang luasnya keseluruhannya adalah 2.489 MZ,
kemudian penggugat mendalilkan lagi: ...... hanya seluas 1.145 M2 yang
dapat dikuasai, sedangkan sisanya 1.344M2 kuasai dan diusahai oleh
tergugat I dengan menyuruh Turut Tergugat luntuk menempati tanah yang
menjadi objek perkara.
Dalil penggugat tersebut tidak jelas berapa luas tanah yang menjadi objek
perkara dan milik siapa yang menjadi batas-batas tanah perkara semua
serba kabur dan tidak jelas, apakah tanah yang dimaksud penggugat yang
menjadi objek perkara berada di atas tanah yang bersertifikat atas
namaFahmi Fahlevi Siregar atau berada di dalam tanah milik H. Tamrin
Batubara yang seluas 444 M2 dengan Sertifikat No.. 12 tanggal 09
September 2004atau berada di dalam tanah kedua sertifikat tesebut di
atas yaitu Sertifikat No. 10 tanggal 07 Juni 2002 dan Sertifikat No. 12
tanggal 09 September2004, oleh karena itu secara formil gugatan
penggugat harus dinyatakan tidar dapat di terima.
F. TIDAK JELASNYA OJEK PERKARA DAN BATAS OBJEK PERKARA
Bahwa di dalam posita gugatan penggugat poin 1, 2, dan poin 10
penggugat mendalilkan memiliki tanah seluas 2.489 M2 yang terletak di
Desa Simaninggir Kec. Sipirok Kab.Tapanuii Selatan, dengan batas batas
sbb:
- Sebelah Timur berbatasan dengan : JlnRaya Padangsidimpuan -
Sipirok, sekarang dikenai dengan Jalan Merdeka, desa Simaninggir
Kec.Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan;
- Sebelah Barat berbatasan dengan : Tanah sawah milik alm.Mhd.Yakin
Pohan;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
- Sebelah Utara berbatasan dengan : tanah milik Amoro Siregar dahulu
dan sekarang tanah milik Yayasan Muhammadiyah Sipirok dan
berbatas parit;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah milik H.Pangondian
Harahap.
Bahwa di dalam posita poin 5 dan poin 11, penggugat mendalilkan
bahwa tanah milik penggugat seluas 1.344 M2 telah dikuasai tergugat I,
akan tetapi penggugat tidak mendalilkan secara tegas, rinci dan jelas
tanah yang 1.344 M2 tersebut terletak dimana, dan siapa batas -
batasnya, jika menurut penggugat tanah yang seluas 1.344 M2 tersebut
menjadi objek perkara.Dalam suatu gugatan yang benar objek perkara
harus diuraikan dengan lengkap, jelas dan terang tentang luas, letak dan
batas-batas objek perkara, akan tetapi dalam gugatan penggugat tidak
jelas mana objek perkara, sehingga menurut Hukum Acara Perdata
gugatan penggugat adalah obscuur libel atau kabur.
G. KONTRADIKSI ANTARA POSITA YANG SATU DENGAN YANG LAIN
(POSITA GUGATAN TIDAKJELAS).
Bahwa dalam posita gugatan penggugat poin ke 1, 2 dan poin 3
penggugat mendalilkan bahwa luas tanah Penggugat lebih kurang 2.489
M2, berdasarkan sertifkat No. 10 tanggal 07 Juni 2002 atas nama Fahmi
Pahlevi Siregar, sedangkan dalam posita gugatan penggugat poin 4 dan
poin 5 penggugat mendalilkan bahwa tergugat l menguasai tanah
tersebut seluas 1.344 M2,sedangkan dalam poin 3 petitum gugatan,
penggugat meminta agar tanah seluas 2.489 M2 dinyatakan sah milik
penggugat, tidak jelas apakah tanah yang seluas1.344 M2 dalam poin 4
petitum yang tanpa batas-batas tersebut bagian dari tanah seluas 2.489
M2 sebagaimana poin 3 petitum atau merupakan objek perkara atau
tidak, karena dalam gugatan penggugat tidak ada kalimat yang
menyatakan yang mana OBJEK PERKARA, sementara dalam petitum
poin 4 penggugat menyatakan secara hukum tindakan tergugat I dan
turut tergugat l menguasai dan mengusahai sebagian tanah milik
penggugat seluas 1.344 M2 merupakan perbuatan meiawan hukum, dan
telah menimbulkan kerugian kepada penggugat, sehingga antara petitum
poin 3 bertentangan dengan petitum poin 4dan antara posita dengan
petitum poin 3 dan poin 4 saling kontradiksi mengenai letak dan batas
tanah seluas 1.344 M2 tersebut. Dalam menyusun gugatan yang benar
menurut Hukum Acara Perdata dictum petitum harus disusun secara
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
lengkap, jelas rinci mengenai objek perkara yang diminta untuk disahkan
menjadi milik Penggugat dan tidak saling bertentangan dengan petitum
lainnya, artinya dalam gugatan perkara a quo antara posita dengan
petitum tidak sejalan karena terdapat perbedaan letak, dan batas - batas
yang menurut penggugat dikuasai tergugat 1, dan penggugat tidak
meminta tanah seluas 1.344 M tersebut supaya dinyatakan milik
penggugat, dan antara petitum poin 3 dengan petitum poin 4saling
bertentangan, oleh karena itu menurut hukum gugatan menjadi kabur
sehingga harus dinyatakan gugatan penggugat tidak dapat di terima.
H. DALAM KONVENSI POKOK PERKARA
Bahwa apa yang diuraikan tergugat l dalam Eksepsinya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahakan dalam jawaban terhadap pokok
perkara ini,sehingga tidak peril pengulangan kalimat dalam pokok
perkara aquo.
Bahwa tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil - dalil gugatan dan
petitum gugatan penggugat kecuali yang diakui secara tegas dan jelas
dalam jawaban ini.
Bahwa tidak benar para penggugat ada memiliki sebidang tanah seluas
ir2.489 M2 di Desa Simaninggir Kec. Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan
yang batas - batasnya sebagaimana dalam poin 1 posita gugatan
Penggugat, karena tanah yang di miliki Penggugat tersebut berbeda
batas - batasnya dengan tanah alm. Muhammad Yakin Pohan yang
dikuasai secara bersama-sama oleh ahli warisnya termasuk Tergugat I.
Bahwa tidak benar tergugat l menguasai tanah milik Penggugat seluas
1.344M2, dan tergugat l tidak pernah menguasai secara langsung
sebidang di Desa Simaninggir Kec.Siplrok, lagi pula dalam gugatannya
penggugat tidak menjelaskan dimana letah tanah dan batas-batas yang
seluas 1.344 M2 tersebut yang menurut penggugat dikuasai oleh
Tergugat !. Seharusnya penggugat menjelaskan secara rinci tentang
letak tanah dan batas - batastanah seluas 1.344 M2 tersebut, sehingga
tidak menimbulkan kekaburan mengenai objek perkara yang
dipermasalahkan penggugat.
Bahwa letak tanah dan batas - batas yang tertera dalam surat tanda
penyerahan dari Almh. Nurhanifah Siregar kepada Alm Thamrin
Harahapdan Drs. Yanuar Saleh Harahap tanggal 27 Nopember 1971 di
Bandung, lokasinya berada di luar tanah milik alm.H.Muhammad Yakin
Pohan yang dikuasai oleh ahli warisnya secara bersama-sama termasuk
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Tergugat l yangtelah dibatasi oleh pagar kawat yang dibuat oleh ahli
waris alm H. Muhmmad Yakin Pohan.
Bahwa mengenai dalil gugatan penggugat poin 6, poin 7, poin 8, poin 9,
danpoin 9 hanyalah mengenai penegasan tapal batas tanah yang
menurut penggugat adalah miliknya yaitu sebelah Timur berbatas dengan
Jalan Raya Padangsidimpuan - Sipirok sekarang menjadi Jalan Merdeka,
bahwa menurut tergugat, dalil-dalil tersebut tidak ada urgensinya, karena
yang menjadi pokok permasalahan adalah tanah seluas 1.344 M2 yang
menurut penggugat dikuasai oleh tergugat l, akan tetapi penggugat tidak
mampu menguraikan secara rinci mengenai letak tanah seluas 1.344 m2
di manadan siapa batas-batasnya, sebagaimana yang tergugat I uraikan
dalam eksepsi, bahwa tidak jelas identitas tanah yang menjadi objek
pekara dalam perkara a quo, oleh karena itu menurut hukum dalil
gugatan penggugat tersebut harus dikesampingkan dan ditolak.
Bahwa mengenai dalil gugatan penggugat poin 11 dan 12, tergugat l
menanggapinya : Bahwa tergugat l tidak pernah menguasai tanah milik
penggugat seluas 1.344 m2 yang saat ini terletak disebelah kiri
menghadap Jalan Merdeka/Jalan Raya Sipirok - Padangsidimpuan, tidak
jelas tanah seluas 1.344 M2 tersebut terletak di mana, sedangkan Jalan
Merdeka/JalanRaya Sipirok - Padangsidimpuan sangat panjang,
sehingga dalil penggugat tersebut sangat kabur dan tidak jelas, dan
tergugat I tidak pernah memperjualbelikan tanah milik penggugat
sehingga keliru besar penggugat menyatakan bahwa tergugat I telah
melakukan perbuatan melawan hokum dalam hal juat beli maupun
tindakan untuk menguasai dan mengusahai tanah milik penggugat. Dalil
penggugat tersebut adalah suatu kebohongan belaka, mengada - ada
dan menunjukkan bahwa penggugat tidak mengerti hukum, oleh karena
itu demi hukum dalil penggugat tersebut harus ditolak.
Bahwa mengenai poin 13 dalil gugatan penggugat : tergugat l
menanggapinya bahwa : sebagaimana yang ditegaskan dalam jawabant
ergugat l poin 7 di atas dan dalam eksepsi, dimana penggugat tidak
mampu menguraikan secara jelas, terang dan detail tentang letak dan
batas tanah seluas 1.344 m2 tersebut, dan apakah tanah tersebut adalah
objek perkara atau tidak, sehingga menurut hukum dalil gugatan
penggugat poin 13 tersebut hanyalah angan-angan penggugat semata,
untuk itu harus dikesampingkan.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Bahwa mengenai datil gugatan penggugat poin 14 tentang kerugia
materildan kerugian inmaterial, menurut tergugat l dalil tersebut tidak
berdasar hukum dan hanyalah angan-angan penggugat belaka,
seharusnya penggugat menyusun dalil gugatan tersebut yang dapat
diterima akal Sehat dan berdasarkan hukum sehingga dapat dibuktikan
dalam persidangan, bukan Cuma khayalan belaka, sebagaimana
Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl No. 588 K/sip/1974 tanggal 28 Mei
1984 yang menyatakan : "Tuntutan penggugat yang mengenai ganti rugi
karena tidak disertai bukti-bukti harus ditolak” oleh sebab itu petitum yang
demikian harus ditolak. Oleh karena itu demi hukum dalil penggugat
tersebut harus dikesampingkan dan ditolak.
Bahwa mengenai dalil gugatan penggugat poin 15 ; tentang permintaan
diletakkan sita jaminan atas objek perkara, bagaimana mungkin majelis
hakim menetapkan sita jaminan dalam perkara a quo, sementara
penggugat tidak mampu menguraikan secara jelas dan rinci mengenai
letak dan batas - batas objek perkara dalam perkara a quo sebagaimana
yang diamanatkan dalam pasal 217 HlR : Dalam meletakkan sita jaminan
atas suatu objek,maka harus dipenuhi dan diuraikan secara jelas
mengenai luas, letak danbata-batas objek yang dimohonkan sita,
sehingga menurut hukum dalil penggugat tersebut tidak berdasarkan
hukum dan harus dinyatakan ditolak.
Bahwa mengenai dalil gugatan penggugat poin 16 : memang menurut
hokum objek perkara yang telah diletakkan sita jaminan, tidak boleh
dialihkan kepada pihak lain.
Bahwa mengenai petitum gugatan penggugat ; tergugat l menanggapinya
bahwa : karena objek gugatan penggugat tidak jelas dimana letaknya dan
batas-batasnya, maka menurut hukum semua petitum gugatan
penggugatharus ditotak.
Bahwa oleh karena Penggugat memohon agar putusan ini dapat di
jalankan terlebih dahulu walaupun ada verzet, banding atau kasasi, maka
karena tidak memenuhi limitasi persyaratan pasal 180 HIR maka petitum
tersebut patutuntuk di tolak.
Berdasarkan Uraian - Uraian tersebut di atas, Para Tergugat memohon kepada
Majelis Hakim yang Mulia yang memeriksa perkara ini dengan memberi putusan
sebagai berikut:
A. Dalam Eksepsi
Menerima Eksepsi dari para tergugat seluruhnya.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
B. Dalam Pokok Perkara
Menolak gugatan penggugat seluruhnya.
Atau Setidak - Tidaknya :
DALAM POKOK PERAKA
1. Menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima .
Menghukum Para Penggugat untuk membayar ongkos yang timbul
dalamperkara ini.
Membaca eksepsi dan jawaban dari kuasa hukum Terbanding II semula
Tergugat III, Terbanding IV semula Tergugat IV dan Turut Terbanding II semula
Turut Tergugat II adalah sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI
- Pada pokoknya Tergugat III, IV dan turut Tergugat II tidak melakukan
Eksepsi
II. DALAM POKOK PERKARA
- Bahwa pada pokoknya Tergugat III, IV dan turut Tergugat II mengakui
seluruh dalil-dalil Gugatan Penggugat
- Bahwa benar Penggugat adalah Pemilik Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 10
tanggal 7 Juni 2002 sesuai dengan surat ukur No. 131/2002 tanggal 27
Mei 2002, dengan luas 2,489 m2 (dua ribu empat ratus delapan puluh
sembilan persegi) yang terletak di Desa Simaninggir, Kecamatan Sipirok,
Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara
- Bahwa benar Penggugat memperoleh tanah berdasarkan jual beli No.
504/Sipirok/2001 tertanggal 28 Desember 2001 di hadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) H. Syafarhum Siregar, S.H. yaitu Penggugat
selaku Pembeli diwakili oleh Kuasanya H. Thamrin Batubara dan Sahim
Harahap sebagai Kuasa Penjual dari Tergugat III dan IV, dengan batas-
batas :
Sebelah Timur berbatas dengan Jl Raya Padangsidimpuan – Sipirok,
sekarang dengan Jl. Merdeka Desa simaninggir, Kec. Sipirok, Kab.
Tapanuli Selatan
Sebelah Barat berbatas dengan tanah sawah milik Alm. H. Mhd. Yakin
Pohan.
Sebelah Utara berbatas dengan tanah sawah Amaro Siregar dahulu dan
sekarang tanah milik Yayasan Muhammadiyah Sipirok dan berbatas
parit.
Sebelah Selatan berbatas dengan tanah milik H. Pangondian Harahap.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
- Bahwa benar Akta Jual Beli No. 504/Sipirok/2001 tertanggal 28 Desember
2001 berasal dari Surat Penyerahan tertanggal 27 Nopember 1971 yang
dibuat di Bandung antara Oppu Nurhanifah kepada anak kandungnya
Umar Saleh Harahap dan cucunya Thamrin Harahap.
- Bahwa dalil Posita Penggugat pada Point 4, 5, 6 s/d 16 dimana Tergugat
III, IV dan turut Tergugat II tidak melakukan bantahan dalam Jawaban ini.
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka Tergugat III, IV
dan turut Tergugat II melalui Kuasanya Memohon kepada Majelis Hakim Yang
Mulia memeriksa dan mengadili Perkara agar memberi Putusan sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI :
- Tergugat III, IV dan turut Tergugat II tidak melakukan Eksepsi.
II. DALAM POKOK PERKARA
- Menerima jawaban dari Tergugat III, IV dan turut Tergugat II.
- Menerima Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Membaca putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tanggal 16
Februari 2017 Nomor 46/Pdt.G/2016/PN.Psp., yang amarnya berbunyi sebagai
berikut :
DALAM EKSEPSI - Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat I untuk
seluruhnya
DALAM POKOK PERKARA 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian
2. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Sertifikat Hak Milik Nomor : 10,
yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan, tanggal 7 Juni 2002 atas
nama Penggugat;
3. Menyatakan sah milik Penggugat tanah seluas 2.489 m2 (dua ribu empat
ratus delapan puluh Sembilan meter persegi), yang batas-batasnya adalah :
- Sebelah Timur berbatas dengan Jl. Raya Padangsidimpuan-Sipirok,
sekarang dikenal dengan Jalan Merdeka, Desa Simaninggir, Kecamatan
Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Sawah almarhum
H. Mhd. Yakin Pohan.
- Sebelah Utara berbatas dengan Tanah Amoro Siregar dahulu dan
sekarang tanah Yayasan Muhammadyah Sipirok dan berbatas Parit.
- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah H Pangondian Harahap.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Alas hak berupa Sertifikat Hak Milik Nomor : 10, yang diterbitkan oleh
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Kantor Pertanahan
Kabupaten Tapanuli Selatan, tanggal 7 Juni 2002 atas nama Penggugat;
4. Menyatakan secara hukum tindakan Tergugat I dan Turut Tergugat I
menguasai dan mengusahai sebagian tanah milik Penggugat seluas 1.344
m2 (seribu tiga ratus empat puluh empat meter persegi) merupakan
Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad);
5. Menghukum Tergugat I dan Turut Tergugat I untuk mengosongkan tanah
objek perkara dan menyerahkannya kepada Penggugat dalam keadaan baik
serta tanpa syarat apapun;
6. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp.2.421.000,- (dua juta empat ratus dua puluh satu ribu rupiah);
7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
Membaca Akta Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding
semula Para Tergugat tanggal 21 Februari 2017 Nomor 03/PDT.BAND
/2017/PN.PSP, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tanggal 16 Februari 20167 Nomor
46/Pdt.G/2016/PN.Psp permohonan banding tersebut telah diberitahukan
kepada kuasa hukum Terbanding semula Penggugat pada tanggal 08 Maret
2017, kepada kuasa hukum Turut Terbanding semula Tergugat III,Turut
Terbanding IV semula Tergugat IV dan Turut Terbanding V semula Turut
Tergugat II pada tanggal 9 Maret 2017 dan kepada Turut Terbanding III semula
Turut Tergugat III tidak dapat diserahkan karena telah meninggal dunia sebelum
gugatan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan;
Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum para
Pembanding semula para Tergugat dan Turut Tergugat I tertanggal 13 April
2017, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan
tanggal 13 April 2017, dan salinan memori banding tersebut telah diserahkan
kepada Kuasa Hukum Terbanding dahulu Penggugat pada tanggal 4 Mei 2017,
kepada kuasa hukum Turut Terbanding semula Tergugat III, Turut Terbanding
IV semula Tergugat IV dan Turut Terbanding V semula Turut Tergugat II pada
tanggal 23 Mei 2017 dan kepada Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III
tidak dapat diberitahukan karena telah meninggal dunia sebelum gugatan di
daftarkan di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan;
Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Terbanding semula Penggugat tertanggal 15 Mei 2017, yang diterima di
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tanggal 15 Mei 2017, dan
salinan kontra memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum
para Pembanding semula para Tergugat dan Turut Tergugat I pada tanggal 19
Mei 2017, kepada kuasa hukum Turut Terbanding semula Tergugat III,Turut
Terbanding IV semula Tergugat IV dan Turut Terbanding V semula Turut
Tergugat II pada tanggal 23 Mei 2017 dan kepada Turut Terbanding III semula
Turut Tergugat III tidak dapat diberitahukan karena telah meninggal dunia
sebelum gugatan di daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan;
Membaca Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Nomor 46/Pdt.G
/2016/PN.Psp, yang disampaikan kepada Kuasa Hukum para Pembanding
semula para Tergugat dan Turut Tergugat I pada tanggal 19 Mei 2017 dan
kepada kuasa hukum Terbanding I semula Penggugat pada tanggal 20 Juni
2017 serta kepada kuasa hukum Turut Terbanding semula Tergugat III,Turut
Terbanding IV semula Tergugat IV dan Turut Terbanding V semula Turut
Tergugat II pada tanggal 23 Mei 2017 yang menerangkan bahwa dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut
kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa
dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum para Pembanding semula para Tergugat telah diajukan pada tanggal 21
Februari 2017 sedangkan putusan diucapkan dalam persidangan dengan
dihadiri oleh kuasa hukum para Pembanding semula para Tergugat, maka
permintaan banding tersebut diajukan masih dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-
Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa kuasa hukum para Pembanding semula para Tergugat
telah menolak putusan Pengadilan Negeri Padangsisimpuan tanggal 16
Februari 2017 Nomor:46/Pdt.G/2016/PN Psp dengan mengajukan memori
banding sebagai berikut :
1. FORMULASI PUTUSAN TIDAK SESUAI DENGAN PASAL 184 AYAT (1) HIR DAN PASAL 195 RBG Bahwa setelah diteliti secara seksama, ternayata Judex Factie Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan dalam menyusun dan
membuat putusan perkara a quo tidak sesuai dengan pasal 184 ayat (1)
HIR dan pasal 195 RBG RBG, Majelis Hakim tidak merumuskan formulasi
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
putusan perkara a quo secara sistematis sebagaimana yang disyaratkan
perundang-undangan, formulasi putusan diatur dalam pasal 184 ayat (1)
HIR, atau pasal 195 RBG, pasal 23 UU No.14 tahun 1970, dan apabila
putusan yang dijatuhkan tidak mengikuti susunan perumusan yang
digariskan dalam pasal-pasal di atas, maka akibat hukumnya putusan tidak
sah dan harus dibatalkan, sebagaimana Putusan Mahkamah Agung
No.312 K/Sip/1974, sebagaimana telah diubah dengan UU No.35 tahun
1999, sekarang pasal 25 UU No.4 tahun 2004.
Bahwa dalam merumuskan putusan perkara a quo, Majelis Hakim tidak
mencantumkan keterangan saksi Penggugat dan Tergugat, tidak
mencantumkan alat bukti surat Penggugat dan Tergugat sebagai dasar
pertimbangan untuk menemukan fakta-fakta hukum persidangan, dan
bahkan Majelis tidak merumuskan fakta-fakta hukum persidangan sebagai
dasar pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan, oleh
karena itu demi hukum putusan perkara aquo harus dibatalkan.
Bahwa di dalam salinan putusan perkara a quo, sebelum TENTANG
PERTIMBANGAN HUKUM pada halaman 18, Majelis Hakim hanya
mencantumkan TENTANG DUDUK PERKARA, JAWABAN DAN EKSEPSI
TERGUGAT I, TERGUGAT II DAN TURUT TERGUGAT I, DAN JAWABAN
TERGUGAT III, TERGUGAT IV DAN TURUT TERGUGAT II, DAN DALAM
PERTIMBANGAN HUKUM Majelis Hakim tidak mencantumkan fakta-fakta
hukum dalam persidangan berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti
penggugat dan tergugat.
Berdasarkan uraian keberatan Tergugat I, II dan Turut Tergugat I/Para
Pembanding di atas, dengan hormat para pembanding memohon kepada
Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan, kiranya
berkenan untuk membatalkan putusan perkara a quo.
2. KEBERATAN TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM MAJELIS HAKIM a. TENTANG EKSEPSI GUGATAN PENGGUGAT RES JUDICATA &
NEBIS IN IDEM Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangan secara utuh dan detail
bahwa Terbanding/Penggugat Fahmi Pahlevi Siregar bersama
Thamrin Batubara pada tanggal `14 April 2014 telah mengajukan
gugatan terhadap para tergugat di Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan sebagaimana register Perkara No.08/ PDT.G/
2014/PN.Psp, dengan objek perkara yaitu : sebidang tanah seluas
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
1.344 M2 yang terletak di Jln. Merdeka Desa Simaninggir Kec.Sipirok
Kab.Tapanuli Selatan dengan batas-batasnya :
- Sebelah Timur berbatas dengan : Jalan Raya Padangsidimpuan;
- Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah sawah alm.H.Mhd.Yakin
Pohan;
- Sebelah Utara berbatas dengan : Tanah Amoro Siregar(dulu)
sekarang tanah Yayasan Muhammadiyah Sipirok dan berbatas
parit;
- Sebelah Selatan berbatas dengan : Tanah Fahmi Pahlevi
Siregar;
Bahwa terhadap perkara tersebut pada tanggal 23 Oktober 2014
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan telah mengadili
perkara tersebut dengan amarnya :
-------------------------------------------- M E N G A D I L I ------------------------
DALAM EKSEPSI :
- Menyatakan Eksepsi Para Tergugat tidak dapat diterima untuk
seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijke Verklaard);
- Menghukum Para Pengugat untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini sebesar Rp.2.219.000,-
Bahwa terhadap putusan tersebut para penggugat (Fahmi Pahlevi
Siregar dkk telah mengajukan banding, dan oleh Pengadilan Tinggi
Medan dengan putusan No. 96/ PDT/2015/PT.MDN tanggal 23 Juni
2015 telah mengadili perkara tersebut dengan amarnya :
------------------------------------- M E N G A D I L I ----------------------------
- Menerima Permohonan Banding dari Para Pembanding, semula
Para Penggugat;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan No.08/
PDT. G/2014/PN.Psp tanggal 23 Oktober 2014 yang dimohonkan
banding tersebut;
- Menghukum Para Penggugat/Para Pembanding untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat
banding sebesar Rp.150.000,-
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Bahwa Para Penggugat/Para Pembanding Fahmi Pahlevi Siregar dkk
terhadap putusan Pengadilan Tinggi Medan tersebut tidak mengajukan
upaya hukum kasasi, sehingga putusan perkara tersebut telah
berkekuatan hukum tetap.
Bahwa setelah diteliti, dicermati dan dipelajari secara seksama,
ternyata bahwa para pihak Penggugat dan pihak Tergugat, objek
gugatan dalam perkara No.08/ PDT.G / 2014/PN.Psp
jo.No.96/PDT/2015/PT.MDN adalah sama dengan perkara a quo yaitu
No.46/PDT.G/2016/PN.Psp, yang berbeda dengan perkara a quo
hanya jumlah Tergugat dimana tidak semua ahli waris
alm.H.Mhd.Yakin Pohan tidak ikut ikut digugat, akan tetapi tidak
mengurangi substansi para pihak dan objek perkara.
Bahwa menurut pasal 1917 KUH Perdata, gugatan perdata dapat
dikualifikasikan sebagai gugatan exception res judicata atau gugatan
yang nebis in idem adalah :
- Suatu putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap, daya kekuatan dan mengikatnya terbatas sekadar mengenai
substansi putusan itu;
- Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil (dasar hukum) yang
sama, dan diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama dalam
hubungan yang sama pula dengan putusan hakim yang telah
berkekuatan hukum tetap, maka dalam gugatan tersebut melekat
unsur ne bis in idem atau res judicata;
- Oleh karena itu, gugatan itu harus dinyatakan tidak dapat diterima (
niet ontvankelijke verklaard). (vide : Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, karangan M.Yahya Harahap, SH, 2007, halaman.440.)
- Bahwa berdasarkan uraian juridis di atas, para tergugat dan turut
tergugat I berpendapat bahwa gugatan perkara a quo adalah telah
melekat unsur nebis in idem, oleh karena itu demi hukum harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvakelijke verklaard).
3. Tentang Eksepsi Diskwalifikasi in Person Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa
Terbanding/Fahmi Pahlevi Siregar yang bertindak sebagai Penggugat
adalah orang yang tidak memenuhi syarat untuk menggugat
disebabkan bukan sebagai pemilik objek perkara, bahwa pemilik objek
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
perkara yang sesungguhnya adalah H. Muhammad Yakin Pohan,
orang tua/ayah kandung Tergugat I, yang dibelinya dari Tergugat II
pada tahun 1994 sebagaimana Akta Jual beli No. 640.3/Nop/Sip/1994
di hadapan Syafaruddin Siregar SH selaku PPAT dan tiada orang lain
yang keberatan, kemudian objek yang ada di dalam Akta Jual Beli No.
640.3/Nop/Sip/1994 milik H. Muhammad Yakin Pohan, ayah dari
Tergugat I, berbeda letak dan batas-batas dengan objek yang tertera
di dalam Akta Jual Beli No. 504/ Sipirok/ 2001 tanggal 28 Desember
2001 sekarang sudah di Sertifikat No. 10 tanggal 07 Juni 2002 atas
nama Fahmi Pahlevi dan sertifikat No. 12 tanggal 09 September 2001
atas nama H. Thamrin Batubara oleh sebab itu dapat disimpulkan
bahwa gugatan yang di ajukan oleh yang tidak berhak atau tidak
memiliki kafasitas untuk itu, hal itu merupakan gugatan yang
mengandung cacat formil dalm bentuk diskwalifikasi in Person yaitu
pihak yang bertindak sebagi Penggugat adalah orang yang tidak
mempunyai syarat untuk itu, oleh sebab itu gugatan harus di nyatakan
tidak dapat di terima.
Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa
Terbanding/Penggugat telah dan keliru menempatkan Rustam Pohan
sebagai Tergugat I dalam perkara a quo, karena Tergugat I Tidak
Pernah menguasai secara pribadi sebidang tanah di Desa Simaninggir
Kec.Sipirok apalagi tanah Penggugat , yang benar adalah ayah
kandung Tergugat I alm. Muhammad Yakin Pohan ada memiliki
sebidang tanah di desa Simaninggir Kec.Sipirok yang dibeli ayah
Tergugat I alm.Muhammad Yakin Pohan dari Tergugat II sebagaimana
Akta Jual Beli No.640.3/Nop/Sip/1994, dan tanah tersebut menjadi
harta warisan yang belum dibagi oleh ahli waris alm.Muhammad Yakin
Pohan termasuk tergugat I, dengan demikian Penggugat telah salah
sasaran menempatkan Tergugat I sebagai pihak Tergugat dalam
perkara a quo, kecuali seluruh ahli waris alm.Muhammad Yakin Pohan
ikut digugat oleh penggugat, oleh karena itu menurut hukum gugatan
Penggugat error in person dan harus dinyatakan tidak dapat diterima.
4. Tentang Eksepsi Plurium Litis Consortium Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan prinsip umum atau
ketentuan umum yang di terapkan dalam kasus sengketa tanah,
mengharuskan menarik pihak ke III sebagai Tergugat apabila tanah
sengketa diperoleh Penggugat dari pihak ke III , hal ini dapat di lihat dari
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
perkara aquo yang mana Penggugat tidak menjelaskan dari siapa dia
memperoleh tanah sengketa tersebut, semula objek sengketa milik Alm.
Nurhanifah kemudian beralih kepada anaknya Umar Saleh Harahap dan
cucunya Thamrin Harahap pada tahun 1971 dan kemudian di dalam
gugatan Penggugat tidak di jelaskan dari siapa Penggugat memperoleh
objek sengketa?, seharusnya agar gugatan tidak sia – sia maka Para
Penggugat harus menarik ahli waris alm.Umar Saleh Harahap dan ahli
waris alm.Thamrin Harahap sebagai Tergugat dalam perkara aquo, bahwa
ketentuan ini pada dasarnya bersifat Imperatif sehingga apabila hal tersebut
dilanggar mengakibatkan gugatan cacat formil dalam bentuk Plurium Litis
Consortium yaitu yang di tarik sebagi pihak Tergugat tidak lengkap dan
masih kurang yaitu ahli waris alm.Umar Saleh Harahap dan ahli waris Alm.
Thamrin Harahap. Oleh sebab itu gugatan harus dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijke Veerklard).
5. Tentang Eksepsi Gugatan Obscuur Libel ( kabur ) A. Pertimbangan Hukum Tentang Tidak jelasnya dasar Fakta (Fetelijke
Ground. Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangan secara benar dan
menyeluruh tentang dasar fakta gugatan tersebut, sehingga dalil
gugatan seperti itu tidak memenuhi syarat formil suatu gugatan atau
gugatan dianggap tidak jelas dan tidak tertentu, hal tersebut dapat di
lihat dalam gugatan aquo, sepintas lalu uraian dari gugatan dianggap
jelas dan dapat dimengerti, bahwa permasalahan sengketa hak
kepemilikan atas bidang tanah, akan tetapi dalam uraian selanjutnya
terdapat kekaburan, karena tidak dijelaskan Terbanding secara tegas
apakah objek perkara seluas 2.489 M2 dengan sertifikat No. 10
tanggal 07 Juni 2002, atau hanya seluas 1.344 M2, karena dalam dalil
gugatan Penggugat poin.5 jelas tertulis,…..akhirnya tanah milik
Terbanding/Penggugat tersebut tidak dapat dikuasai seluruhnya, yang
luasnya keseluruhannya adalah 2.489 M2, kemudian
Terbanding/Penggugat mendalilkan lagi :……hanya seluas 1.145 M2
yang dapat dikuasai, sedangkan sisanya 1.344 M2 kuasai dan
diusahai oleh Para Pembanding/Tergugat I dengan menyuruh Turut
Tergugat I untuk menempati tanah yang menjadi objek perkara.
Bahwa Majelis Hakim tidak meneliti secara baik dan benar mengenai
objek perkara berapa luas tanah yang menjadi objek perkara dan milik
siapa yang menjadi batas-batas tanah perkara semua serba kabur dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 26 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
tidak jelas, apakah tanah yang dimaksud Terbanding/Penggugat yang
menjadi objek perkara berada di atas tanah yang bersertifikat atas
nama Pahmi Fahlevi Siregar atau berada di dalam tanah milik H.
Tamrin Batubara yang seluas 444 M2 dengan Sertifikat No. 12 tanggal
09 September 2004 atau berada di dalam tanah kedua sertifikat
tesebut di atas yaitu Sertifikat No. 10 tanggal 07 Juni 2002 dan
Sertifikat No. 12 tanggal 09 September 2004, Majelis Hakim tidak
mempertimbangkan hal tersebut, bahkan Majelis Hakim telah
mengada-ada dan memutarbalikkan fakta hukum dan terlalu berpihak
kepada penggugat, dimana menurut Majelis Hakim “Terbanding/ Penggugat ternyata cukup jelas untuk menerangkan akan luas tanah, batas tanah serta siapa yang berbatas“, faktanya adalah
Penggugat/Terbanding tidak pernah mendalilkan letak, batas-batas
objek perkara dalam gugatannya, baru setelah sidang pemeriksaan
setempat, Penggugat/Terbanding menunjukkan objek perkara dan
batas-batasnya yang tidak ada dalam dalil gugatan Penggugat /
Terbanding, oleh karena itu Pembanding memohon kepada Yang
Mulia Majelis Hakim Tinggi kiranya berkenan untuk menerima Eksepsi
Para Tergugat/Pebanding tersebut dan menolak pertimbangan Majelis
Hakim Judex factie Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tersebut
seraya menetapkan dan memutuskan bahwa gugatan penggugat
dinyatakan tidak dapat di terima.
B. Tentang Tidak Jelasnya Ojek Perkara dan Batas Objek Perkara. Bahwa sebagaimana yang diuraiakan di atas, bahwa Majelis Hakim
tidak meneliti secara seksama, bahwa di dalam posita gugatan
Penggugat/Terbanding Poin 1, 2, dan Poin 10 Penggugat/Terbanding
mendalilkan memiliki tanah seluas 2.489 M2 yang terletak di desa
Simaninggir Kec. Sipirok Kab.Tapanuli Selatan, dengan batas batas
sbb :
- Sebelah Timur berbatasan dengan : Jln. Raya Padangsidimpuan –
Sipirok, sekarang dikenal dengan Jalan Merdeka, desa Simaninggir
Kec.Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan;
- Sebelah Barat berbatasan dengan : Tanah sawah milik
alm.Mhd.Yakin Pohan;
- Sebelah Utara berbatasan dengan : tanah milik Amoro Siregar
dahulu dan sekarang tanah milik Yayasan Muhammadiyah Sipirok
dan berbatas parit.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 27 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah milik H.Pangondian
Harahap.
Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan secara seksama
bahwa di dalam posita poin 5 dan poin 11, Penggugat/Terbanding
mendalilkan bahwa tanah milik Penggugat seluas 1.344 M2 telah
dikuasai tergugat I, akan tetapi Penggugat/ Terbanding tidak mampu
mendalilkan secara tegas, rinci dan jelas tanah yang 1.344 M2
tersebut terletak dimana, dan siapa batas-batasnya, jika menurut
Penggugat/ Terbading tanah yang seluas 1.344 M2 tersebut menjadi
objek perkara. Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa dalam
suatu gugatan yang benar objek perkara harus diuraikan dengan
lengkap, jelas dan terang tentang luas, letak dan batas-batas objek
perkara, akan tetapi Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa
objek gugatan Penggugat tidak jelas dimana objek perkara,
ukuran dan batas-batasnya, sehingga menurut Hukum Acara Perdata
gugatan Penggugat adalah obscuur libel atau kabur, oleh karena itu
menurut hukum pertimbangan majelis hakim tersebut harus dibatalkan
dan gugatan penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.
C. Tentang Kontradiksi antara posita yang satu dengan yang lain (posita gugatan tidak jelas). Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa dalam posita
gugatan Penggugat/Terbanding poin ke 1, 2 dan poin 3
Penggugat/Terbanding mendalilkan bahwa luas tanah
Penggugat/Terbanding lebih kurang 2.489 M2, berdasarkan sertifkat
No. 10 tanggal 07 Juni 2002 atas nama Penggugat/Terbanding/Fahmi
Pahlevi Siregar, sedangkan dalam posita gugatan
Penggugat/Terbanding poin 4 dan poin 5 Penggugat mendalilkan
bahwa Tergugat I menguasai tanah tersebut seluas 1.344 M2,
sedangkan dalam poin 3 Petitum Gugatan, Penggugat/Terbanding
meminta agar tanah seluas 2.489 M2 dinyatakan sah milik Penggugat
yang bukan objek perkara, tidak jelas apakah tanah yang seluas 1.344
M2 dalam poin 4 petitum yang tanpa batas-batas tersebut bagian dari
tanah seluas 2.489 M2 sebagaimana poin 3 petitum atau merupakan
objek perkara atau tidak, karena dalam gugatan Penggugat tidak ada
kalimat yang menyatakan yang mana OBJEK PERKARA, sementara
dalam petitum poin 4 Penggugat/Terbanding menyatakan secara
hukum tindakan Tergugat I dan turut Tergugat I menguasai dan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 28 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
mengusahai sebagian tanah milik Penggugat/Terbanding seluas 1.344
M2 merupakan perbuatan melawan hukum, dan telah menimbulkan
kerugian kepada Penggugat/Terbanding, sehingga antara petitum
poin 3 bertentangan dengan petitum poin 4 dan antara posita dengan
petitum poin 3 dan poin 4 saling kontradiksi mengenai letak dan batas
tanah seluas 1.344 M2 tersebut.
Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa dalam
menyusun gugatan yang benar menurut Hukum Acara Perdata dictum
petitum harus disusun secara lengkap, jelas, rinci mengenai objek
perkara yang diminta untuk disahkan menjadi milik Penggugat dan
tidak saling bertentangan dengan petitum lainnya, artinya dalam
gugatan perkara a quo bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan
bahwa antara posita dengan petitum tidak sejalan karena terdapat
perbedaan letak, dan batas-batas yang menurut penggugat dikuasai
tergugat I, dan penggugat tidak meminta tanah seluas 1.344 M
tersebut supaya dinyatakan milik penggugat, dan antara petitum poin 3
dengan petitum poin 4 saling bertentangan, oleh karena itumenurut
hukum putusan perkara a quo harus dibatalkan dan menyatakan
gugatan penggugat tidak dapat di terima.
6. MAJELIS HAKIM TIDAK MENERAPKAN HUKUM PEMBUKTIAN SECARA BENAR. a. TENTANG ALAT BUKTI PENGGUGAT Bahwa Majelis Hakim telah salah menilai tentang alat bukti P-1 berupa
SHM No. 10/ 2002 yang dihubungkan dengan Bukti P-2 berupa Berita
Acara Pengembalian Batas No.02 dan No.03 tanggal 6 Agustus 2015
yaitu pengembalian batas SHM No.10, bahwa bagaimana mungkin
pihak BPN menerbitkan SHM No.10/2002 tanpa melakukan
pengukuran dan penelitian lebih dahulu termasuk batas-batasnya,
dan jika ada perubahan ukuran dan batas-batasnya, seharusnya pihak
BPN harus melibatkan pemilik tanah sekelilingnya termasuk ahli waris
alm.M.Yakin Pohan, akan tetapi faktanya berdasarkan keterangan
saksi Andy Daulay juru ukur BPN Tapanuli Selatan, dalam acara
sidang lapangan menyatakan ” tidak mengikutsertakan ahli waris alm.Mhd.Yakin Pohan termasuk Tergugat I dalam pengukuran dan pengembalian batas SHM No.10 (Bukti P-1) tersebut “ , hal tersebut
sama sekali tidak dipertimbangkan oleh Majelis, sehingga penilaian
Majelis Hakim atas alat Bukti P-1 dan P-2 serta keterangan saksi Andy
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 29 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Daulay tersebut keliru dan salah serta bertentangan dengan Hukum
Pembuktian.
Bahwa Majelis Hakim telah mempertimbangkan secara benar bahwa
Bukti P.3 dan P.4 berupa Foto Copy Surat Tanda Terima Setoran
(STTS) Pajak tahun 2015 dan tahun 2016, bahwa menurut hukum
bukti setoran pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan bukan
merupakan bukti kepemilikan, oleh karena itu bukti P.3 tersebut harus
dikesampingkan dan tidak perlu untuk dipertimbangkan.
b. TENTANG ALAT BUKTI TERGUGAT I/PEMBANDING Bahwa Pembanding keberatan, Majelis Hakim mempertimbangkan
bukti T-1 dimana Majelis Hakim berpendapat bahwa Bukti T-1 berupa
Akta Jual Beli tanah dari Sahim Harahap kepada H.Mhd.Yakin Pohan,
tidak ditanda tangani oleh pembeli sebagaimana layaknya jual beli,
dan kecenderungan bukti tersebut lebih bersifat pernyataan;
Bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut terlalu mengada-ada dan
bertentangan dengan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan,
khususnya Alat Bukti T-1 tersebut faktanya Alat Bukti T-1 tersebut
ditanda tangani Mhd. Yakin Pohan ayah kandung Tergugat I selaku
pembeli. Majelis hakim dengan sengaja memutarbalikkan fakta hukum
tersebut untuk melemahkan alat Bukti T-1 tersebut untuk mengalahkan
Tergugat I/Pembanding.
c. TENTANG HASIL PEMERIKSAAN OBJEK PERKARA Bahwa Majelis Hakim sama sekali tidak mempertimbangkan hasil
pemeriksaan setempat (objek perkara) pada hari Jumat tanggal 27
Januari 2017, yang dihadiri Majelis Hakim, penggugat dan kuasa
hukumnya, tergugat I dan kuasa hukumnya, dan 2 (dua) orang juru ukur
dari BPN Tapanuli Selatan, dan dalam Sidang Pemeriksaan objek
perkara telah ditemukan beberapa fakta hukum sebagai berikut :
Bahwa hasil Sidang Pemeriksaan objek perkara, sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya telah ditemukan fakta hukum mengenai
batas-batas objek perkara sbb :
- Sebelah Timur berbatas dengan : Jalan Raya Padangsidimpuan -
Sipirok;
- Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah/sawah HM.Yakin Pohan;
- Sebelah Utara berbatas deng :Tanah/rumah Amoro Siregar,
Sawah Muslim, dan tanah sawah Tagor Siregar;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 30 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
- Sebelah Selatan berbatas dengan : Tembok beton, tanah/rumah
Pangondian, gang kecil dan tanah kosong milik Thamrin Batubara
SHM No.12 tahun 2004.
Bahwa berdasarkan fakta Sidang Lapangan tersebut terbukti bahwa
batas-batas objek yang didalilkan Penggugat di dalam gugatan
sebagaimana poin 10 posita gugatan TIDAK SAMA dengan batas-
batas objek yang temukan dalam sidang lapangan, padahal dalam
acara pengukuran objek batas-batasnya justru ditunjuk oleh
penggugat asli FAHMI PAHLEVI SIREGAR, saksi Andy Daulay juru
ukur dari BPN Tapanuli Selatan yang menjadi saksi-saksi
Penggugat, dan ditunjuk oleh Tergugat I RUSTAM POHAN dan
saksi-saksi Tergugat I.
Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa dalam acara
sidang lapangan tersebut saksi Penggugat yakni Andy Daulay Juru
Ukur dari BPN Tapanuli Selatan mengakui bahwa pada saat
pengukuran ulang SHM No.10 pada tanggal 6 Agustus 2016
sebagaimana Berita Acara Pengembalian Batas SHM No.10, saksi
juru ukur BPN Tapanuli Selatan tidak menghadirkan pihak Tergugat I,
padahal fakta hukum di atas objek yang diukur di temukan Pagar
Kawat dan pohon kayu ombun, yang membelah objek akan tetapi
pihak BPN Tapanuli Selatan tidak mempersoalkan milik siapa Pagar
kawat/kayu ombun yang membelah objek tersebut, padahal faktanya
adalah Pagar kawat/kayu ombun yang sudah berumur puluhan tahun
tersebut atau dibuat pagar kawat dan ditanam kayu ombun tahun
2004, adalah menjadi BATAS tanah milik HM.Yakin Pohan dengan
PENGGUGAT.
Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa didalam
gugatan Penggugat yang menjadi sengketa adalah tanah seluas
1.344 M2, yang tidak diuraikan secara jelas dan rinci dimana letak,
dan batas-batas tanah seluas 1.344 M2 tersebut. Akan tetapi dalam
sidang lapangan, Penggugat menerangkan kepada Majelis Hakim
bahwa tanah yang dikuasai Tergugat adalah mulai dari pagar kawat
tersebut ke belakang, berbatas dengan sawah Tagor Siregar, sawah
Muslim hingga ke rumah Amaro Siregar, dari batas-batas yang
ditunjuk penggugat tersebut maka diperoleh fakta bahwa batas-batas
tanah seluas 1.344 M2 tersebut adalah :
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 31 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
- Sebelah Timur berbatas dengan : Jln.Raya Padangsidimpuan-
Sipirok sepanjang 40 M.
- Sebelah Barat berbatas dengan : Tanah sawah alm.HM.Yakin
Pohan dan tanah sawah Tagor Siregar sepanjang 6,7 M.
- Sebelah Utara berbatas dengan : Paret, tanah/rumah Amaro
Siregar sekarang Yayasan Muhammadiyah sepanjang 19,85 M,
sawah Muslim sepanjang 24,75 M.
- Sebelah Selatan berbatas dengan : Pakar kawat/Kayu Ombun
dan tanah Fahmi Pahlevi Siregar/Penggugat sepanjang 40 M.
Bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan bahwa berdasarkan
hasil pengukuran objek perkara dalam sidang pemeriksaan setempat
tersebut di temukan fakta bahwa bentuk tanah yang menjadi objek
perkara tersebut tidak persegi panjang, akan tetapi lebih tepat
bentuknya adalah segi tiga atau persegi panjang yang tidak beraturan
sehingga jika dihitung luasnya adalah 2082,82 M2, atau setidak-
tidaknya tidak sama dengan luas 1.344 M2 sebagaimana yang
didalilkan penggugat, sehingga tidak ditemukan kesesuaian antara
bentuk tanah dan luas tanah yang disengketakan hasil pemeriksaan
setempat dengan objek perkara seluas 1.344 M2 yang didalilkan
penggugat.
Bahwa Majelis Hakim tidak meneliti dan tidak mempertimbangkan di
dalam posita gugatan Penggugat yang menjadi objek perkara adalah
tanah seluas 1.344 M2 tanpa mendalilkan dimana letaknya, ukuran
panjang dan lebarnya, siapa batas-batasnya, sehingga jika
dihubungkan dengan hasil pemeriksaan dalam sidang lapangan,
dapat dipastikan TIDAK SAMA dengan objek perkara yang didalilkan
Penggugat, baik dari ukurannya, luasnya, dan batas-batasnya,
sehingga menurut hukum, cukup berdasar gugatan penggugat
dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima.
Berdasarkan Uraian – Uraian Para Pembanding dalam Memory Banding
tersebut di atas, Tergugat I memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya
berkenan untuk mempertimbangkan Memory Banding Tergugat I, II dan Turut
Tergugat I / Para Pembanding ini secara adil dan berdasarkan fakt-fakta hukum
tersebut, seraya menjatuhkan putusan sebagai berikut:
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 32 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
M E N G AD I L I
Mengabulkan Permohonan Banding dari Pembanding;
Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan No.46/
PDT.G/ 2016/PN.Psp tanggal 10 Pebruari 2017.
MENGADILI SENDIRI
A. Dalam Eksepsi
Menerima Eksepsi dari Para Tergugat seluruhnya.
B. Dalam Pokok Perkara
Menolak gugatan penggugat seluruhnya.
Atau setidak-tidaknya :
DALAMOKOK PERKARA
1. Menyatakan Gugatan Para Penggugat Tidak Dapat Di Terima .
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar ongkos yang timbul
dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa kuasa hukum Terbanding Semula Penggugat telah
mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa setelah menerima, membaca dan meneliti secara cermat Memori
Banding PARA PEMBANDING maka, PENGGUGAT sekarang
TERBANDING menolak dengan tegas seluruh dalil – dalil yang telah
diajukan kecuali hal yang diakui oleh PENGGUGAT sekarang
TERBANDING;
- Bahwa PENGGUGAT sekarang TERBANDING tetap pada dalil – dalil
gugatan nya yang telah diajukan pada tanggal 11 Agustus 2016 dan
dapat menerima seluruh Pertimbangan Hukum yang terangkum dalam
Putusan Judex Factie yang telah dibacakan didepan Persidangan tanggal
16 Februari 2017 yang dihadiri oleh Kuasa PENGGUGAT sekarang
TERBANDING dan juga Kuasa Tergugat I,Tergugat II dan Turut Tergugat
I sekarang PARA PEMBANDING serta Kuasa Tergugat III,Tergugat IV
dan Turut Tergugat II;
- Bahwa menurut PENGGUGAT sekarang TERBANDING sudah
tepat,benar dan adil sesuai fakta di Persidangan Putusan Judex Factie
Majelis Hakim Tingkat pertama yang dengan tegas menolak seluruh
eksepsi/keberatan dari PARA PEMBANDING yang dalam pertimbangan
hukumnya antara lain menyebutkan “ Bahwa Putusan N.O. (tidak dapat
diterima) yang telah dikuatkan dalam tingkat banding harus dipandang
sebagai putusan yang In Kracht tersebut tidak menyangkut pokok
perkara dan dapat diajukan kembali”, selain itu seluruh eksepsi PARA
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 33 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
PEMBANDING “ telah memasuki pokok perkara (bodem geschil) yang
harus dibuktikan baik oleh PENGGUGAT/TERBANDING dan harus
dinyatakan untuk ditolak ” ;
- Bahwa menurut PENGGUGAT sekarang TERBANDING juga sudah tepat
dan benar Judex Factie yang dalam pertimbangan hukumnya
menyebutkan tentang asas “ Legitima persona standi in judicio “ yang
maksudnya siapa pun yang merasa memiliki suatu hak dan ingin
mempertahankannya, maka ia berhak bertindak selaku Pihak baik selaku
PENGGUGAT maupun TERGUGAT yang hal ini sejalan dengan
perspektif praktik Peradilan di Indonesia dan juga Jurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor. 3909 K/Pdt/1994 tanggal
11 April 1997;
- Bahwa Judex Factie telah tepat,benar dan adil dalam Pertimbangan
Hukumnya yang menyebutkan seluruh dalil – dalil dalam Posita /
Fundamentum Petendi PENGGUGAT sekarang TERBANDING telah
sinkron dengan Petitum gugatan PENGGUGAT sekarang TERBANDING,
sehingga patut dan cukup beralasan seluruh eksepsi TERGUGAT
sekarang PARA PEMBANDING harus dinyatakan untuk ditolak;
- Bahwa tidak benar Judex Factie terlalu mengada – ada dan bertentangan
dengan fakta hukum yang terungkap dipersidangan (bagaimana mungkin
Lembaga Peradilan bertindak secara mengada – ada), karena segala
sesuatu yang telah dipertimbangkan oleh Judex Factie telah diuji
kebenarannya didepan persidangan sebelum diambil keputusan, jadi
dalam hal ini telah tepat, benar dan adil berdasarkan fakta Persidangan
dalam Pertimbangan Hukumnya dan telah sesuai dengan hukum
pembuktian yang menyebutkan bukti T - 1, bukti T – 3, bukti T – 4 dan T
– 5 pada dasarnya bersifat sepihak yang merupakan pernyataan Sahim
Harahap sendiri yang menerangkan telah menjual tanah miliknya kepada
H. Mhd. Yakin Pohan dan bukti tersebut dalam konteks pembuktian
Tergugat I, Tergugat II dan turut Tergugat I pada dasarnya untuk
menguatkan keberadaan bukti T – 2, akan tetapi bukti – bukti tersebut
bila dikaitkan dengan Jurisprudensi Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor. 3901 K/Pdt/1985 tanggal 29 November 1988
menyatakan “ Surat pernyataan yang merupakan pernyataan belaka dari
orang – orang yang memberikan pernyataan tanpa diperiksa di
persidangan, tidak mempunyai kekuatan pembuktian apa – apa (tidak
dapat disamakan dengan kesaksian).” , selain itu berdasarkan sidang
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 34 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
pemeriksaan setempat ternyata letak tanah yang disebutkan dalam bukti
surat T - 2 yang diajukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan turut Tergugat
I/Para Pembanding letak tanahnya bukanlah tanah objek perkara.
Berdasarkan pengukuran oleh petugas Badan Pertanahan Nasional
ketika sidang pemeriksaan setempat diketahui batas tanah objek perkara
berbatasan sebelah jalan raya adalah sebelah Timur. Sedangkan pada
bukti T – 2 tersebut yang berbatasan dengan jalan raya adalah sebelah
Selatan.
- Berdasarkan hal – hal tersebut maka sudah tepat bukti surat dari
Tergugat I, Tergugat II dan turut Tergugat I/Para Pembanding, untuk
dikesampingkan;
- Bahwa tidak benar Judex Factie telah keliru tidak mempertimbangkan
bukti – bukti PARA TERGUGAT Sekarang PARA PEMBANDING yang
mana telah dilakukan pemeriksaan didepan persidangan dan seluruh
bukti dan Saksi telah di periksa , diteliti secara patut dan disesuaikan
dengan yang aslinya;
- Bahwa adalah tidak benar Judex Factie dalam pertimbangan hukumnya
yaitu pada saat pemeriksaan setempat atau sidang lapangan yang
menghadirkan saksi – saksi yaitu saudara Andy Daulay selaku juru ukur
dari BPN Tapanuli Selatan yang pada saat pengukuran ulang sesuai
dengan sertifikat hak milik No. 10 tanggal 06 Agustus 2016 tidak
menghadirkan TERGUGAT I sekarang PEMBANDING yang pada saat itu
hadir yang mana dirinya tidak mengenal secara personal pihak
TERGUGAT I/PEMBANDING;
- Bahwa pada saat pemeriksaan setempat Majelis Hakim telah
menanyakan kepada Penggugat / sekarang Terbanding dihadapan
Tergugat I / sekarang Pembanding yang mana sebenarnya tanah milik
Penggugat / sekarang Terbanding sebagai mana dimaksud pada alat
bukti surat berupa Sertifikat Hak Milik Nomor : 10, yang diterbitkan oleh
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Kantor Pertanahan
Kabupaten Tapanuli Selatan, tanggal 7 Juni 2002.
- Bahwa Penggugat/sekarang Terbanding telah menjelaskan tanahnya
keseluruhan, tanah yang dapat dikuasainya dan tanahnya yang dikuasai
oleh Tergugat I/Pembanding secara melawan hukum. Ketika itu Tergugat
I/Pembanding ataupun Kuasanya membenarkan dan tidak ada
menyampaikan keberatan. Judex Factie telah tepat dalam pertimbangan
hukumnya yang menyebutkan bahwa walaupun bukti T – 5 dan bukti T –
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 35 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
6 tiada ditunjukkan aslinya dipersidangan, setelah meneliti bukti yang
diajukan Tergugat III, Tergugat IV dan turut Tergugat II yakni bukti T – 1
dan bukti T – 2 maka bukti tersebut sebenarnya memiliki korelasi serta
menegaskan keberadaan bukti T– 5 dan T – 6 dan dari bukti tersebut
perihal hak yang terdapat pada Sahim Harahap (Tergugat II)
sebagaimana hak yang diberikan oleh Umar Saleh Harahap dan Thamrin
Harahap terbatas pada pengurusan akta jual beli, menyelesaikan dan
serah terima atas tanah yang dijual pada bulan Juli 2000. Sebaliknya
tidak terdapat hak kepemilikan Tergugat II untuk dapat mengalihkan
tanah sengketa kepada orang lain;
Berdasarkan uraian tersebut diatas Penggugat sekarang TERBANDING
memohon kepada Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan yang
memeriksa , mengadili dan memutus perkara ini untuk kiranya menerima dan
mempertimbangkan seluruh dalil serta uraian yang terdapat dalam Kontra
Memori Banding sesuai dengan fakta yang telah terungkap di Persidangan dan
pertimbangan hukum yang telah dibuat oleh Judex Factie dalam Peradilan
Tingkat pertama dan selanjutnya dapat :
MENGADILI : Menolak Permohonan Banding dari Pembanding;
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor:
46/Pdt.G/2016/PN.Psp, tanggal 10 Februari 2017.
MENGADILI SENDIRI: A.Dalam Eksepsi Menolak Eksepsi para Pembanding untuk seluruhnya.
B.Dalam Pokok Perkara Menerima gugatan Penggugat dan Kontra Memori Banding
TERBANDING untuk seluruhnya.
Atau
Apabila Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain mohon Putusan yang
Seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca dan mempelajari
dengan seksama surat gugatan, jawab menjawab, berita acara persidangan dan
surat-surat yang terlampir serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan tanggal 16 Februari 2017 Nomor46/Pdt.G/2016/PN Psp.,
Memori Banding dari Pembanding semula para Terggugat dan kontra memori
banding, Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan pertimbangan
putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang yang berkesimpulan mengabulkan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 36 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
gugatan Terbanding semula Penggugat untuk sebagian dalam perkara a quo,
dengan pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa sesuai dengan surat gugatan Terbanding semula
Penggugat bahwa pihak yang digugat dalam perkara a quo berjumlah 7 (tujuh)
orang dengan rincian 4 (empat) orang sebagai Tergugat dan 3 (tiga) orang
sebagai Turut Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan relaas panggilan sidang untuk sidang I
(pertama) tanggal 6 September 2017 terhadap para Terbanding semula para
Tergugat dan para Turut Terbanding semula para Turut Tergugat, ternyata
panggilan sidang untuk Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III
disebutkan dalam relaas panggilan tersebut telah meninggal dunia, sehingga
surat panggilan sidang disampaikan kepada Kelurahan Wek – IV Kota
Padangsidimpuan;
Menimbang, bahwa untuk mendukung isi relaas panggilan sidang tersebut
di atas, Kantor Kelurahan telah menyerahkan kepada Jurusita foto copy yang
telah dilegaliser Surat Keterangan Meninggal Dunia Nomor:474.3/62/2016
tanggal 11 Maret 2016 yang dibuat dan ditandatangani oleh Parlinggoman
sekretaris Kelurahan Wek – IV Kota Padangsidimpuan yang menerangkan
bahwa Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III (H.SYAFARHUM
SIREGAR, SH) telah meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 04 Maret 2016;
Menimbang, bahwa berdasarkan isi Surat Keterangan Kematian
Nomor:474.362/2016 tertanggal 11 Maret 2016 tersebut di atas dihubungkan
dengan di daftarkannya surat gugatan ke Pengadilan Negeri Padangsidimpuan
tanggal 11 Agustus 2016 oleh kuasa hukum Terbanding semula Penggugat,
maka telah dapat diiketahui secara nyata bahwa Terbanding semula Penggugat
mengajukan gugatan terhadap Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III
setelah Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III meninggal dunia ± 5
(lima) bulan yang lalu;
Menimbang, bahwa dengan telah terbukti Terbanding semula Penggugat
mengajukan gugatan terhadap orang yang sudah meninggal dunia, maka surat
gugatan Terbanding semula Penggugat menurut Majelis Hakim tingkat banding
menjadi cacat formil, sebab orang yang sudah meninggal dunia demi hukum
tidak dapat lagi dituntut pertanggungjawabannya atau digugat di depan
persidangan sehingga demi hukum semua kewajiban dan tanggungjawabannya
beralih kepada ahli warisnya, oleh karena itu yang di ajukan sebagai Turut
Terbanding III semula Turut Tergugat III dalam perkara a quo seharusnya
adalah ahli waris dari almarhum, dengan demikian gugatan Terbanding semula
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 37 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
Penggugat dipandang bertentangan dengan ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Menimbang, bahwa selain itu Majelis Hakim tingkat pertama telah keliru
menerapkan hukum acara perdata karena di dalam berita acara persidangan
sama sekali tidak ada tercantum mengenai sikap dari Majelis Hakim tingkat
pertama dengan telah diketahui salah seorang pihak yang digugat dalam
perkara ini yaitu Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III (H.SYAFARHUM
SIREGAR, SH) telah meninggal dunia, Majelis Hakim tingkat pertama tidak
menanyakan Terbanding semula Penggugat, apakah akan memperbaiki surat
gugatannya dengan menggugat ahliwarisnya atau mencabut surat gugatannya
kemudian diajukan lagi dengan tidak menggugat orang yang telah meninggal
dunia tersebut;
Menimbang, bahwa dengan telah nyata gugatan diajukan terhadap orang
yang sudah meninggal dunia, maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat
surat gugatan Terbanding semula Penggugat yang terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tanggal 11 Agustus 2016 Nomor:
46/Pdt.G/2016/PN Psp menjadi kabur, sehingga harus dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvantkelijke Verklaard);
Menimbang, bahwa dengan telah dinyatakan surat gugatan Terbanding
semula Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijke
Verklaard), maka Majelis Hakim tingkat banding berkesimpulan eksepsi yang
diajukan oleh kuasa hukum para Pembanding semula Tergugat I, Tergugat II
dan Turut Tergugat I serta eksepsi yang diajukan oleh kuasa hukum Turut
Terbanding III semula Tergugat III, Turut Terbanding IV semula Tergugat IV dan
Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II, tidak perlu lagi dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka
putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tanggal 16 Februari 2017 Nomor
46/Pdt.G/2016/PN Psp tidak dapat dipertahankan lagi dan haruslah dibatalkan
dan Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri perkara ini di tingkat banding;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama dibatalkan dan
dalam pertimbangan tersebut di atas Terbanding semula Penggugat berada di
pihak yang kalah, maka harus dihukum membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Jo. Undang-
Undang Nomor 49 Tahun 2009, R.Bg dan peraturan perundang-undangan lain
yang bersangkutan.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Halaman 38 dari 38 Putusan Nomor 269/PDT/2017/PT MDN
MENGADILI:
Menerima permohonan banding dari kuasa hukum para Pembanding
semula Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat I tersebut;
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan tanggal 16
Februari 2017 Nomor 46/Pdt.G/2016/PN Psp, yang dimohonkan banding;
MENGADILI SENDIRI:
Menyatakan gugatan Terbanding semula Penggugat tidak dapat diterima
(Niet Onveankelijk Verklaard);
Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara
pada kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sejumlah
Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiha);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Kamis, tanggal 16 November 2017 oleh
SABAR TARIGAN SIBERO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, dan AGUSTINUS
SILALAHI, SH, MH dan H.AGUSIN, SH, MH masing-masing sebagai Hakim
Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
pada hari ini SELASA, tanggal 21 November 2017 oleh Hakim Ketua dengan
dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh P A S T I, SH,
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut tanpa dihadiri oleh kedua
belah pihak yang berperkara maupun kuasanya.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ttd.- ttd.-
AGUSTINUS SILALAHI, S.H., M.H. SABAR TARIGAN SIBERO, S.H., M.H.
ttd.-
H. AGUSIN, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,
ttd.- P A S T I, S.H.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-