pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id filepanitia pemilihan kepala desa sale baru, berkedudukan...

42
PENGADILAN TINGGI MEDAN Halaman 1 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN. P U T U S A N Nomor 419/PDT/2017/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: INSAN PAHRUDDIN BATUBARA, jenis kelamin Laki-laki, umur 28 Tahun, pekerjaan wiraswasta, warga negara Indonesia, alamat Desa Sale Baru Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya H. Marasamin Ritonga, S.H., M.H., H. Ali Panca Sipahutar, S.H., Jerman Pohan, S.H., Siti Fauziah Nasution, S.H., Ahcmad Sandry Nasution, S.H., M.Kn., Roi Martua S. Harahap, S.H., dan Sohibul Maali Harahap, S.H., Para Advokad/Konsultan Hukum/ Penasihat Hukum dan Advokat magang yang tergabung dalam Tim Hukum & Advokasi Calon Kepala Desa Sale Baru “Insan Pahruddin Batubara”, berkedudukan di Jln. Kangkung No. 31 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Januari 2017 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal dibawah Register Nomor 8/2017/SKK tanggal 13 Februari 2017, sebagai PEBANDING semula sebagai PENGGUGAT; L a w a n : 1. PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA SALE BARU, berkedudukan di Desa Sale Baru Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, sebagai TERBANDING semula sebagai TERGUGAT I; 2. BADAN PEMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA SALE BARU, berkedudukan di Desa Sale Baru Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, sebagai TERBANDING semula sebagai TERGUGAT II; 3. PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA TINGKAT KABUPATEN MANDAILING NATAL, berkedudukan di Komplek

Upload: builiem

Post on 16-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 1 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

P U T U S A N

Nomor 419/PDT/2017/PT-MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

sebagai berikut dalam perkara antara:

INSAN PAHRUDDIN BATUBARA, jenis kelamin Laki-laki, umur 28 Tahun,

pekerjaan wiraswasta, warga negara Indonesia, alamat

Desa Sale Baru Kecamatan Muara Batang Gadis,

Kabupaten Mandailing Natal, dalam hal ini diwakili oleh

kuasa hukumnya H. Marasamin Ritonga, S.H., M.H., H.

Ali Panca Sipahutar, S.H., Jerman Pohan, S.H., Siti

Fauziah Nasution, S.H., Ahcmad Sandry Nasution, S.H.,

M.Kn., Roi Martua S. Harahap, S.H., dan Sohibul Maali

Harahap, S.H., Para Advokad/Konsultan Hukum/

Penasihat Hukum dan Advokat magang yang tergabung

dalam Tim Hukum & Advokasi Calon Kepala Desa Sale

Baru “Insan Pahruddin Batubara”, berkedudukan di Jln.

Kangkung No. 31 Medan, berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tanggal 30 Januari 2017 yang telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal

dibawah Register Nomor 8/2017/SKK tanggal 13 Februari

2017, sebagai PEBANDING semula sebagai

PENGGUGAT;

L a w a n :

1. PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA SALE BARU, berkedudukan di Desa

Sale Baru Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten

Mandailing Natal, sebagai TERBANDING semula

sebagai TERGUGAT I; 2. BADAN PEMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA SALE BARU,

berkedudukan di Desa Sale Baru Kecamatan Muara

Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, sebagai

TERBANDING semula sebagai TERGUGAT II;

3. PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA TINGKAT KABUPATEN

MANDAILING NATAL, berkedudukan di Komplek

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 2 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Perkantoran Payaloting Jl. Willem Iskandar No. 11 Dalan

Lidang, Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, sebagai TERBANDING semula sebagai TERGUGAT III;

4. TIM PENGAWAS PEMILIHAN KEPADA DESA, KECAMATAN MUARA

BATANG GADIS, berkedudukan di Jl. Pendidikan Nomor

02 Desa Singkuang, Kecamatan Muara Batang Gadis,

Kabupaten Mandailing Natal, sebagai TERBANDING

semula sebagai TERGUGAT IV;

5. CAMAT, KECAMATAN MUARA BATANG GADIS, berkedudukan di Jln.

Pendidikan Nomor 02 Desa Singkuang Kecamatan

Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal,

sebagai TERBANDING sebagai TERGUGAT V;

Dalam hal ini untuk Tergugat III dan Tergugat V diwakili

oleh kuasa hukumnya Syafaruddin Hasibuan, S.H., dan

Nifzul Refli, S.H., Advokad dan Penasihat Hukum pada

Kantor Pengacara – Penasihat Hukum SYAFARUDDIN

HASIBUAN, SH & ASSOCIATES, berkedudukan di Jln.

Sikambing No. 2 K, Silalas Kota Medan, berdasarkan

Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Februari 2017 yang telah

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Mandailing Natal dibawah Register Nomor 20/2017/SKK

tanggal 08 Maret 2017. 6. BUPATI, KAB. MANDAILING NATAL, berkedudukan di Komplek

Perkantoran Payaloting Jalan Willem Iskandar No. 11,

Dalan Lidang, Panyabungan, Kabupaten Mandailing

Natal, Panyabungan Kab. Mandailing Natal, dalam hal ini

untuk diwakili oleh kuasa hukumnya Syafaruddin

Hasibuan, S.H., dan Nifzul Refli, S.H., Advokad dan

Penasihat Hukum pada Kantor Pengacara – Penasihat

Hukum SYAFARUDDIN HASIBUAN, SH &

ASSOCIATES, berkedudukan di Jln. Sikambing No. 2 K,

Silalas Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tanggal 22 Februari 2017 yang telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal

dibawah Register Nomor 17/2017/SKK tanggal 01 Maret

2017 serta diwakili pula oleh kuasa hukumnya H. Ridwan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 3 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Rangkuti, S.H., M.H., Advokad/ Penasihat Hukum/

Pembela Umum pada Law Office Ridwan Rangkuti, SH &

Associates, Advocates & Counsellors At Law,

berkedudukan di Jln. Merdeka No. 210 Kota

Padangsidimpuan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tanggal 06 Maret 2017 yang telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal

dibawah Register Nomor 32/2017/SKK tanggal 19 April

2017, sebagai TERBANDING semula sebagai TERGUGAT VI;

7. CAHYONO SURYA, umur 32 tahun, alamatBanjar Sale Baru Kec. Muara

Batang Gadis Kab. Mandailing Natal, sebagai

TERBANDING semula sebagai TURUT TERGUGAT; Dalam hal ini untuk Tergugat I, Tergugat II, Tergugat IV dan Turut Tergugat

diwakili oleh kuasa hukumnya Syafaruddin Hasibuan, S.H., dan Nifzul Refli,

S.H., Advokad dan Penasihat Hukum pada Kantor Pengacara – Penasihat

Hukum SYAFARUDDIN HASIBUAN, SH & ASSOCIATES, berkedudukan di

Jln. Sikambing No. 2 K, Silalas Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa

Khusus tanggal 01 Maret 2017 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Mandailing Natal dibawah Register Nomor 24/2017/SKK

tanggal 15 Maret 2017;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca :

1. Susrat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan NOMOR

419/PDT/2017/PT MDN. tanggal 07 Desember 2017, tentang Penetapan

Majelis Hakim yang berwenang menyidangkan perkara ini;

2. Surat Penetapan Panitera Pengadilan Tinggi Medan NOMOR

419/PDT/2017/PT MDN. tanggal 08 Desember 2017, tentang Penujukan

Panitera Penganti dalam perkara ini;

3. Berkas perkara berikut Putusan Pengadilan negeri Mandailing Natal

tanggal 10 Mei 2017 Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl. dan surat-surat yang

berhubungan dengan perkara;

4. Surat Penetapan Hakim Ketua tanggal 8 Deseber 2017 NOMOR

419/PDT/2017/PT MDN, tentang Penetapan hari sidang Perkara;

TENTANG DUDUK PERKARA;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 4 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Membaca surat gugatan Pembanding semula Penggugat tanggal 13

Februari 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Mandailing Natal pada tanggal 13 Februari 2017 dalam Register Nomor

5/Pdt.G/2017/PN Mdl., telah mengajukan gugatan dengan dalil-dalil yang pada

pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa pada tahap 1 (satu) pemilihan Kepala Desa di wilayah Kabupaten

Mandailing Natal tahun 2016, Desa Sale Baru, Kecamatan Muara Batang

Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara masuk

sebagai salah satu desa yang ikut melaksanakan Pemilihan Kepala Desa;

2. Bahwa pada tanggal 30 November 2016 telah dilaksanakan Pemilihan

Kepala Desa di Desa Sale Baru, dimana Penggugat adalah salah satu dari 5

(lima) calon yang ikut sebagai calon Kepala Desa dengan nomor urut 02

(dua);

3. Bahwa adapun pemilihan Kepala Desa Sale Baru pada tanggal 30

November 2016 yang diikuti sebanyak 5 (lima) calon tersebut yaitu Nomor

Urut 1 : Sapiatun, Nomor Urut 2 : Insan Pahruddin Batubara (Penggugat),

Nomor Urut 3 : Novita Pane, Nomor Urut 4 : Cahyono Surya/Turut Tergugat

Dan Nomor Urut 5 : Bahrum Nasution;

4. Bahwa pada Pemilihan Kepala Desa Sale Baru tersebut jumlah Tempat

Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 3 (tiga) TPS yaitu TPS-I di Desa

Induk/Sale Baru, TPS-II di Dusun Bronjong dan TPS III di Dusun Bulung

Gadung;

5. Bahwa adapun jumlah pemilih di TPS-I Desa Induk/Sale Baru sebanyak 372

(tiga ratus tujuh puluh dua) pemilih, di TPS-II Dusun Bronjong sebanyak 356

(tiga ratus lima puluh enam) pemilih dan di TPS-III Dusun Bulung Gadung

sebanyak 290 (dua ratus sembilan puluh) pemilih dengan total jumlah Daftar

Pemilih Tetap (DPT) sebanyak = 1.018 (seribu delapan belas) pemilih;

6. Bahwa TergugatI dan TergugatII, dalam proses Pemilihan Kepala Desa Sale

Baru mulai dari Tahapan Persiapan, Pencalonan, Pemungutan Suara, dan

Penetapan banyak melakukan perlanggaran-pelanggaran Peraturan

Perundang-Undangan, terutama Peraturan Bupati (PERBUB) Kabupaten

Mandailing Natal Nomor 19 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian

Kepala Desa;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 5 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

7. Bahwa adapun pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh TergugatI dan

TergugatII dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Sale Baru tersebut

adalah sebagai berikut:

1) TergugatII dalam melaksanakan pemilihan dan pembentukan Panitia

Pemilihan Kepala Desa Sale Baru tidak transparan dan terkesan sangat

buru-buru serta dipaksakan, hal tersebut terlihat karena panitia dari

Dusun Bronjong (TPS-II) dan Bulung Gadung (TPS-III) tidak pernah ikut

dalam musyawarah pembentukan panitia, akan tetapi tiba-tiba saja ada

panitia yang ditunjuk oleh TergugatII sebagai panitia, kemudian ada

anggota panitia di Desa Induk/Sale Baru masih berusia 19 (Sembilan

belas) Tahun, yang seharusnya seorang panitia minimal berusia 21 (dua

puluh satu) Tahun, hal tersebut telah melanggar Pasal 12 Ayat (2) huruf

c PERBUB Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian

Kepala Desa, berbunyi : “Berumur paling rendah 21 Tahun”;

2) Tergugat I tidak mengumumkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) dan

tidak ada perbaikan, hal tersebut telah melanggar Pasal 21 Ayat (2),

PERBUB Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian

Kepala Desa, berbunyi: “Pendaftaran, Penyusunan dan penetapan

Daftar Pemilih Sementara (DPS) dilaksanakan selama 15 (lima belas)

hari yang didahului pengumuman secara tertulis, yang sekurang-

kurangnya memuat : Hari dan Tanggal mulai dan berakhirnya

pendaftaran pemilih”; dan Persyaratan bagi penduduk untuk dapat di

daftarkan sebagai pemilih;

3) Tergugat I tidak memilah, mengesahkan ataupun mengumumkan Daftar

Pemilih Sementara, Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Tetap

serta mengabaikan masukan-masukan dari masyarakat, hal tersebut

telah melanggar Pasal 23 Ayat (1) dan Ayat (2) PERBUB Nomor 19

Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pencalonan,

Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa,

berbunyi Ayat (1) Pendaftaran Pemilih disusun dan dipilahkan per

dusun; Ayat (2) Pengesahan Daftar Pemilih Sementara dan Daftar

Pemilih Tambahan serta Daftar Pemilih Tetap disusun dan dipilah per

dusun, namun tiba-tiba muncul/ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang

tidak diketahui darimana asal-usul DPT tersebut;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 6 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

4) Tergugat I membuka Pendaftaran Bakal Calon sampai pada Penetapan

Bakal Calon hanya 8 (delapan) hari yang seharusnya 17 (tujuh belas)

hari, hal ini telah melanggar Pasal 21 Ayat (1) huruf b, PERBUB Nomor

19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pencalonan,

Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa,

berbunyi : Pendaftaran Bakal Calon = 9 (sembilan) Hari, Pendaftaran II

= 3 (tiga) hari dan Pendaftaran III = 2 (dua) hari, penetapan Bakal Calon

= 1 (satu) hari dan pengumuman bakal calon = 2 (dua) hari;

5) Tergugat I hanya membuat waktu mengenai tanggapan masyarakat

terhadap calon ½ (setegah) hari yang seharusnya selama 2 (dua) hari

dan mengabaikan tanggapan-tanggapan masyarakat terhadap calon-

calon kepala desa, hal ini telah melanggar Pasal 21 Ayat (1) huruf e,

PERBUB Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian

Kepala Desa) berbunyi : “Tanggapan masyarakat = 2 (dua) hari”;

6) Tergugat I, melaksanakan pemungutan suara berbeda di 3 (tiga) TPS

yaitu : di Desa Induk/Sale Baru (TPS-I) dibuka pukul: 11.41 Wib dan

tidak ada jangka waktu penutupannya, di Dusun Bronjong (TPS-II)

dibuka pukul: 16.00 Wib s/d 22.00 Wib, dan di Dusun Bulung Gadung

(TPS-III) dibuka pukul: 15.00 Wib s/d 20.00 Wib serta Surat Undangan

sebagian diserahkan kepada warga (Pemilih) pada hari Rabu tanggal 30

Nopember 2016/ (pada saat hari pemilihan), padahal di dalam

Undangan memilih tercantum pada pukul : 07.00 s/d 13.00 Wib, hal

tersebut telah melanggar Pasal 57 Ayat (1), PERBUB Nomor 19 Tahun

2016 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa yang

berbunyi : Pemungutan suara dilaksanakan mulai pukul 08.00 Wib

sampai dengan pukul 13.00 WIB;

7) Tergugat I dalam hal ini Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Sale Baru

tidak menandatangani kertas suara/surat suara di Dusun Bronjong TPS-

II dan Dusun Bulung Gadung TPS-III, hal tersebut melanggar Pasal 64

Ayat (1) angka 1, PERBUB Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk

Teknis Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan

Dan Pemberhentian Kepala Desa, berbunyi : Surat Suara untuk

pemilihan Kepala Desa Dinyatakan Sah Apabila surat suara

ditandatangani oleh Ketua Panitia yang disetempel;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 7 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

8) Tergugat I telah memberikan hak pilih kepada masyarakat yang tidak

terdaftar di dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 19 (sembilan

belas) orang di TPS 2 (dua) atas nama yaitu : Syamsul Bahri Hasibuan,

Rosna, Parlindungan Nasution, Yusmidar, Marali Siregar, Maria

Harahap, Abdullah Hasibuan, Resti Siregar, Carly Sitorus, Loide Sirait,

Carlos Sitorus, Abdul Rahman Siregar, Binu Lubis, Lia Siregar, Barat

Dangdut, Nainggolan Pitu Gaya, Darmi dan Anwar Sodik;

9) Tergugat I memasukkan nama pemilih yang belum cukup umur (belum

cakap hukum) ke DPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS-II Dusun Bronjong

dan memilih Nomor Urut 4 (Turut Tergugat) yaitu : Ertina Tinambunan

(DPT Nomor Urut : 99), Gunawan Nasution (DPT Nomor Urut : 337),

Fitri Aspida (DPT Nomor Urut : 352), hal tersebut telah melanggar Pasal

22 Ayat (2) huruf a, PERBUB Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk

Teknis Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan

Dan Pemberhentian Kepala Desa, berbunyi : “Penduduk desa yang

pada hari pemungutan suara pemilihan kepala desa sudah berumur 17

(tujuh belas) tahun atau sudah/ pernah menikah ditetapkan sebagai

pemilih”;

10) Tergugat I memasukkan dan memberikan hak pilih kapada orang yang

diduga adalah orang gila ke DPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS-I, Desa

Induk/ Sale Baru;

11) Tergugat I memasukkan pemilih yang bukan warga desa Sale Baru,

Dusun Bronjong dan Dusun Bulung Gadung sebanyak 6 (enam) orang

yaitu: nama : Jumari, Darmi, Anwar Sodik Di Tps-Ii Dusun Bronjong dan

H. Usmar Nasution, Hj. Jahrannur dan Jufri di TPS-I;

12) Tergugat I membuat kotak suara di TPS-II (Dusun Bronjong) sebanyak

2 (dua) buah/ Kotak Suara, yang satu Kotak Suara terbuat dari kardus

(kotak yang terbuat dari kertas) dan 1 (satu) Kotak Suara terbuat dari

Kaleng. Dimana satu kotak suara dibawa berjalan/ keliling untuk

menemui Pemilih, sehingga hal tersebut besar kemungkinan akan

terjadi manipulasi/ pengelembungan suara/ perolehan suara oleh

karena dari jumlah pemilih di Dusun Bronjong TPS-II sebanyak 356 (tiga

ratus lima puluh enam) jiwa satupun tidak ada sisa kertas suara semua

terpakai dan dinyatakan sah;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 8 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

13) Tergugat I membatalkan suara Penggugat di TPS-I sebanyak 30 (tiga

puluh) suara dan di TPS-III sebanyak 6 (enam) suara, padahal surat

sura tersebut sah menurut Peraturan Perundang-Undangan;

14) Tergugat I sampai saat ini tidak memberikan Berita Acara dan

Rekapitulasi pemungutan suara kepada Penggugat dan tidak

mengumumkan hasil Pemilihan Kepala Desa Sale Baru, hal tersebut

telah melanggar Pasal 65 Ayat (1) PERBUB Nomor 19 Tahun 2016

Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa yang

berbunyi : “Setelah penghitungan suara selesai, panitia menyusun

Berita Acara Penghitungan Suara yang ditandatangani oleh Ketua dan

Sekretaris Panitia pemilihan, calon kepala desa dan saksi dari calon dan

mengumumkan hasilnya pada hari itu juga”;

15) Tergugat II selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan

dari Tergugat I seharusnya Tergugat II telah melaksanakan Rapat Pleno

Penetapan calon Kepala Desa Sale Baru, akan tetapi terhitung sejak

pemungutan suara tanggal 30 November 2016 Tergugat II baru

melaksanakan Rapat Pleno pada tanggal 18 Desember 2016, sehingga

telah melewati waktu selama 7 (hari);

8. Bahwa Penggugat sebelumnya telah sering memperingatkan Tergugat I dan

Tergugat II mulai dari Tahapan Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa

Sale Baru sampai pada tahap pemilihan Kepala Desa Sale Baru, agar

pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Sale Baru tidak melanggar Peraturan

yang berlaku, supaya dalam pelaksanaan Pemiliahan Kepala Desa dapat

berjalan dengan baik tidak ada hak-hak masyarakat yang dirugikan, akan

tetapi Tergugat I dan Tergugat II tidak mengindahkannya;

9. Bahwa oleh karena adanya pelanggaran dalam proses Pemilihan Kepala

Desa Sale Baru tersebut Penggugat merasa keberatan dan dirugikan atas

proses Pemilihan Kepala Desa Sale Baru yang dilakukan oleh TergugatI,

TergugatII bersama-sama dengan TergugatIII, Tergugat IV, TergugatV dan

TergugatVI;

10. Bahwa kebaratan Penggugat tersebut telah disampaikan secara tertulis 1

(satu) hari setelah pemungutan suara yang ditujukan kepada Tergugat V dan

telah menguraikan alasan-alasan keberatan Penggugat sebagaimana pada

point 7 (tujuh) melalui Surat Nomor : 01/ TA/ XII/ 2016, perihal : Mohon

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 9 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Membatalkan dan Pemilihan Ulang, tanggal 01 Desember 2016, akan tetapi

tidak ada tanggapan;

11. Bahwa oleh karena tidak ada tanggapan kemudian Penggugat kembali

mengirim Surat Nomor : 02/ TA/ XII/ 2016, perihal : Mohon Tanggapan/

Jawaban, tanggal 16 Desember 2016 yang ditujukan kepada Tergugat V dan

ditembuskan kepada TergugatI, TergugatII, Tergugat III, Tergugat IVdan

TergugatVI dan juga berencana akan melakukan aksi unjuk rasa;

12. Bahwa oleh karena itu barulah Tergugat V menanggapi dengan mengirimkan

Surat Nomor 270/315/MBG/2016, perihal Penyelesaian Perselisihan

Pilkades, tertanggal 06 Desember 2016, yang ditujukan kepada Tergugat I

dan Tergugat II untuk menyelesaikan perselisihan/sengketa Pemilihan

Kepala Desa di tingkat Desa;

13. Bahwa akan tetapi di dalam musyawarah/rapat penyelesaian

perselisihan/sengketa tersebut tidak berhasil, sehingga Tergugat I dan

Tergugat II sebagaimana di dalam Berita Acara Musyawarah Penyelesaian

Perselisihan PILKADES Desa Sale Baru yang pada pokoknya menyatakan :

“Tidak mampu menyelesaikan perselisihan/ sengketa dan menyerahkan

penyelesaian sengketa tersebut kepada tingkat Kecamatan(kepada Tergugat

IV dan Tergugat V);

14. Bahwa oleh karena tidak adanya penyelesaian sangketa tersebut Penggugat

kembali mengirimkan Surat Nomor : 04/ TA/ XII/ 2016, perihal : Permohonan

Penyelesaian Perselisihan/ Sengketa Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)

Sale Baru tahun 2016, tertanggal 26 Desember 2016, yang ditujukan kepada

TergugatVI (Bupati Kabupaten Mandailing Natal), namun juga tidak ada

tanggapan;

15. Bahwa terakhir pada tanggal 04 Januari 2017 Penggugat melalui Kuasa

Hukumnya menyampaikan secara langsung Surat Nomor : 05/TA/XII/2016,

perihal: Mohon membatalkan Hasil Pemilihan Kepala Desa Sale Baru

Tanggal 30 November 2016, tanggal 04 Januari 2017 yang ditujukan kepada

Tergugat VI, yang pada saat itu Penggugat menyerahkan surat tembusan

kepada Tata Pemerintahan (TAPEM) Kabupaten Mandailing Natal dan justru

mereka menyarankan agar Penggugat mengajukan Gugatan di Pengadilan

Negeri Mandailing Natal, padahal seharusnya mereka wajib memfasilitasi

penyelesaian Pilkades Sale Baru tersebut;

16. Bahwa pada tanggal 04 Januari 2017/ hari yang sama Penggugat kemudian

mendapat undangan dari Tergugat V sebagaimana Surat Nomor :

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 10 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

270/350/BMG/2017, perihal: Undangan Penyelesaian Perselisihan Pemilihan

Kepala Desa Sale Baru, tanggal 03 Januari 2017, Untuk hadir pada Hari

Kamis tanggal 05 Januari 2017 pukul 10.00 Wib, di Kantor Camat Muara

Batang Gadis, atas surat tersebut kemudian Penggugat bersama rombongan

dan Kuasa Hukumnya langsung berangkat dari Panyabungan menuju

Singkuang yang pada saat pertemuan tersebut dihadiri Tergugat I, Tergugat

II dan Tergugat IV/ Tergugat V hanya diwakili oleh Kasi Pemerintahan (Abdul

Rahman) serta kemudian hasil dari pertemuan tersebut telah dituangkan ke

dalam Berita Acara, adapun isi Berita Acara tersebut pada pokoknya :

- Penggugat tetap pada tuntutan, dimana meminta agar Pemilihan Kepala

Desa Sale Baru tanggal 30 November 2016 dibatalkan;

- TergugatI selaku Panitia meminta waktu untuk menjawab tuntutan dari

Penggugat, guna disampaikan kepada TergugatV lebih kurang 3 (tiga) hari

terhitung dari tanggal BERITA ACARA;

- TergugatV akan menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut.

17. Bahwa hasil dari pertemuan sebagaimana yang tertuang di dalam Berita

Acara, tertanggal 05 Januari 2017, Tergugat I akan memberikan jawaban

kepada Tergugat V atas tuntutan Penggugat dan Tergugat V selaku

Pembina Tim Pengawas Pemilihan Kepala Desa/Tergugat IV akan

menindaklanjuti penyelesaian Sangketa Pemilihan Kepala Desa Sale Baru

tersebut serta memberikan jawaban secara tertulis atas tindaklanjut

penyelesaian sangketa pemilihan Kepala Desa Sale Baru tersebut kepada

Penggugat, namun seakan-akan Tergugat V yang memiliki wewenang untuk

menyelesaikan sengketa Pemilihan Kepala Desa Sale Baru di tingkat

Kecamatan menganggap sepele Permasalahan/Sangketa Pemilihan Kepala

Desa Sale Baru yang diajukan oleh Penggugat, hal ini terbukti dari tidak

ditindaklanjutinya pengaduan yang sampaikan oleh Penggugat dimaksud;

18. Bahwa selain Tergugat V tidak menindaklanjuti laporan yang disampaikan

Penggugat, TergugatI, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IVdan Tergugat VI

juga tidak ada lagi melakukan upaya-upaya Penyelesaian Permasalahan

Pemilihan Kepala Desa Sale Baru yang diajukan Penggugat maksud sampai

dengan diajukannya Gugatan aquo;

19. Bahwa dalam Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 19 Tahun 2016

Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan,

Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa, Pasal 69 Ayat (7)

menyebutkan : “Apabila Perselisihan sebagaimana dimaksud pada Ayat (5)

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 11 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

belum selesai, maka Tim Pengawas Kecamatan WAJIB memfasilitasi

penyelesaian perselisihan hasil pemilihan kepala desa tersebut”;

20. Bahwa berdasarkan Pasal 41 Ayat (7) Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa berbunyi : “Dalam hal terjadinya perselisihan hasil

pemilihan kepala desa, Bupati/ Walikota wajib menyelesaikan perselisihan

dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari”;

21. Bahwa selanjutnya meskipun proses penyelesaian perselisihan/sengketa

Pilkades Sale Baru yang telah diserahkan penyelesaiannya kepada Tingkat

Kecamatan ic. Tergugat V dan Tergugat IV tersebut sampai saat ini tidak

ditindaklanjuti, akan tetapi Tergugat I, dan Tergugat II telah menetapkan

Kepala Desa Sale Baru terpilih adalah Cahyono Surya/ Turut Tergugat;

22. Bahwa adapun kualifikasi perbuatan yang dilakukan oleh Para Tergugat

dapat dikualifikasikan sebagai berikut :

1) Tergugat I, telah melakukan pelanggaran-pelanggaran dalam proses

pemilihan Kepala Desa Sale Baru yaitu Tergugat I telah memberikan hak

pilih kepada masyarakat yang tidak terdaftar di dalam Daftar Pemilih

Tetap (DPT) sebanyak 19 (sembilan belas) orang, dan tindakan

pelanggaran lainnya;

2) Tergugat II telah membuat Surat Keputusan tentang Penetapan Calon

Kepala Desa Terpilih Desa Sale Baru yaitu Nomor: 188/02/KEP/2016,

tertanggal 02 Desember 2016 yang menetapkan Cahyono Surya/ Turut

Tergugat, padahal Tergugat II mengetahui bahwa proses pemilihan

Kepala Desa Sale Baru yang dilaksanakan oleh Tergugat I tersebut sarat

dengan pelanggaran-pelangaran;

3) Tergugat III tidak memberikan petunjuk/arahan kepada Tergugat I dalam

melaksanakan pekerjaannya sehingga TergugatI telah melakukan

pelanggaran pelanggaran dalam proses pemilihan Kepala Desa Sale

Baru;

4) Tergugat IV yang bertugas selaku pengawas pemilihan Kepala Desa

Sale baru tidak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang

dilakukan oleh Tergugat I sehingga Tergugat I telah melakukan

pelanggaran-pelanggaran dalam proses pelaksanaan Pemilihan Kepala

Desa Sale Baru;

5) Tergugat V tidak menyelesaikan permasalahan sengketa pemilihan

Kepala Desa Sale baru yang telah dilaporkan oleh Penggugat, padahal

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 12 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Tergugat V adalah selaku Pembina Tim Pengawas Pemilihan Kepala

Desa;

6) Tergugat VI tidak memerintahkan Tergugat V untuk menyelesaikan

permasalahan sengketa pemilihan kepala Desa Sale Baru, termasuk

tidak memerintahkan TergugatI, Tergugat II dan Tergugat V agar

membatalkan hasil penetapan pemilihan Kepala Desa Sale Baru yang

dibuat oleh Tergugat I dan Tergugat II, meskipun Tergugat VI telah

mengetahui bahwa proses pemilihan kepala Desa Sale Baru tersebut

sarat dengan pelanggaran-pelanggaran.

23. Bahwa perbuatan Para Tergugat sebagaimana dikualifikasikan pada point 22

(dua pulu dua) tersebut di atas jelas merupakan Perbuatan Melawan Hukum

(Onrecht Matigedaad);

24. Bahwa sebagai akibat dari Perbuatan Melawan Hukum(Onrecht Matigedaad) yang dilakukan oleh Para Tergugat tersebut di atas telah menimbulkan

kerugian bagi Penggugat, baik kerugian secara Materiil maupun kerugian

secara Immateriil yang harus dibayar/diganti rugi oleh Para Tergugat kepada

Penggugat;

25. Bahwa adapun kerugian yang diderita olehPenggugat dapat diperinci

sebagai berikut:

a. Kerugian materiil yaitu:

1) Dalam pencalonan Penggugat selaku Kepala Desa Sale Baru telah

mengeluarkan biaya-biaya operasional Tim Pemenangan Penggugat

sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah);

2) Dengan adanya sengketa Pemilihan Kepala Desa Sale Baru

Penggugat terpaksa menggunakan Jasa Advokat dan Penggugat

telah mengeluarkan biaya Operasional dan honor Lawyer dalam

memperjuangkan hak-hak Penggugat selaku Calon Kepala Desa Sale

Baru Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah);

3) Dengan demikian jumlah kerugian materiil Penggugat adalah sebesar

Rp.370.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh juta rupiah);

b. Kerugian Immateriil yaitu:

Bahwa sejak terjadinya sengketa pemilihan kepala Desa Sale Baru telah

menyita waktu dan pikiran bagi Penggugat dan telah mengakibatkan

hilangnya wibawa Penggugat dimata keluarga dan Masyarakat setempat,

dimana Penggugat dianggap tidak mampu untuk memperjuangkan hak-

hak Penggugat selaku Calon Kepala Desa yang didukung oleh

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 13 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Mayarakat setempat untuk menjadi Kepala Desa Sale Baru,

sesungguhnya hal ini tidak dapat dinilai dengan materi, akan tetapi untuk

memudahkan perhitungannya dinilai sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima

milyar rupiah);

26. Bahwa dengan demikian jumlah seluruh kerugian materiil dan immteriil

Penggugat adalah sebesar Rp. 5.350.000.000 (lima milyar tiga ratus lima

puluh juta rupiah);

27. Bahwa oleh karena proses Pemilihan Kepala Desa Sale Baru terbukti sarat

dengan pelanggaran-pelanggaran sebagaimana yang telah Penggugat

dalilkan pada point 7 (tujuh) di atas, maka Penggugat mohon kepada Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Mandailing Natal yang memeriksa dan mengadili

perkara aquo agar membatalkan Pemilihan Kepala Desa Sale Baru

tertanggal 30 November 2016 dan membatalkan Surat Keputusan Tergugat

II Nomor : 188/02/KEP/2016, tentang Penetapan Calon Kelapa Desa Terpilih

Desa Sale Baru, tanggal 02 Desember 2016 serta selanjutnya menghukum

Para Tergugat untuk melakukan Pemilihan Ulang Kepala Desa Sale Baru;

28. Bahwa oleh karena Penggugat khawatir Para Tergugat tidak secara sukarela

dan akan melalaikan Putusan Pengadilan untuk melaksanakan putusan

pengadilan ini, maka Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Mandailing

Natal menghukum Para Tergugat membayar uang paksa (Dwangsoom)

sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) per harinya hingga Para Tergugat

menjalankan putusan pengadilan dengan sempurna;

29. Bahwa karena gugatan ini telah didasarkan pada bukti-bukti dan fakta-fakta

hukum yang otentik, maka sesuai dengan ketentuan pasal 180 Ayat 1 HIR/

191 Ayat (1) RBG, Penggugat memohon agar putusan ini nantinya dapat

dilaksanakan terlebih dahulu secara serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad),

meskipun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi;

30. Bahwa oleh karena Tergugat-Tergugat adalah pihak yang kalah, maka

Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Mandailing Natal membebankan

biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Para Tergugat

secara tanggung renteng;

Berdasarkan uraian dan fakta-fakta hukum yang dikemukakan

Penggugat di atas, mohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri

Mandailing Natal untuk menetapkan suatu hari persidangan dan memanggil

pihak-pihak yang berperkara untuk hadir bersidang pada hari, waktu dan tempat

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 14 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

yang telah ditentukan untuk itu serta seraya mengambil keputusan yang

amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan perbuatan Para Tergugat adalah merupakan Perbuatan

Melawan Hukum (Onrecht Matigedaad);

3. Membatalkan Pemilihan Kepala Desa Sale Baru yang diadakan pada

tanggal 30 Nopember 2016 dan membatalkan Surat Keputusan Nomor:

188/02/KEP/2016, Tentang Penetapan Calon Kepla Desa terpilih Desa Sale

Baru, tertanggal 02 Desember 2016;

4. Menghukum Para Tergugat untuk melakukan pemilihan ulang Pemilihan

Kepala Desa Sale Baru;

5. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar secara

tunai dengan seketika dan sekaligus seluruh kerugian Penggugat baik

kerugian materiil maupun kerugian immateriil sebesar Rp. 5.350.000.000,-

(lima milyar tiga ratus lima puluh juta rupiah) kepada Penggugat;

6. Memerintahkan Turut Tergugat tunduk kepada putusan ini;

7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam

perkara ini.

Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

adilnya(ex aquo at bono).

Membaca jawaban yang diajukan oleh para Terbanding semula para

Tergugat dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat yang pada pokoknya

sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI. 1. Tentang Pengadilan Negeri Mandailing Natal Tidak Berwenang Mengadili

Gugatan A quo (Eksepsi Kompetensi Absolut).

Bahwa mengingat ketentuan Pasal 50 Ayat 4 s/d Ayat 10: Peraturan Daerah Kab.Mandailing Natal No.02 Tahun 2016 tentang Tata

Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa. Jo; Pasal 69 Ayat 1Perbub. Mandailing Natal No.19 Tahun 2016 tentang

Juknis Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa ; yang kedua aturan tersebut sebagai aturan khusus (lex specialis) dalam

memproses sengketa Pemilihan Kepala Desa, dimana secara jelas dan

tegas tercantum bahwa sengketa/perselisihan yang dapat diajukan ke

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 15 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Pengadilan Negeri, adalah sengketa/perselisihan tentang HASIL

PEMILIHAN. Bukan mengenai pelanggaran-pelanggaran pada proses

pemilihan;

Bahwa dalam perkara ini Penggugat tidak mempersoalkan atas hasil

perhitungan suara/hasil pemilihan yang menempatkan Penggugat di posisi

urutan ke-3 dengan perolehan suara 175 sementara Cahyono Surya/Turut

Tergugat diposisi ke-1 dengan perolehan suara 225 suara;

Inilah faktanya hasil Pemilihan Kepala Desa Sale Baru yang oleh Penggugat

diakuinya melalui saksi-saskinya sebagaimana termaktub dalam Berita

Acara Perhitungan Suara, tanggal 30 Nopember 2016; Bahwa keberatan Penggugat dalam perkara aquotentang adanya dugaan

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan TergugatI dan TergugatII

diantaranya tentang:

pembentukan Panitia Pemilihan yang tidak transparan terkesan buru-

buru dan dipaksakan;

ada panitia yang berusia 19 tahun ;

Panita tidak mengumumkan daftar Pemilih Sementara dan tidak

mengesahkannya dan mengumumkan ;

dst,………………. (Vide posita gugatan halaman 3 s/d halaman 6);

Bahwa terhadap keberatan atau dasar gugatan Penggugat tersebut

bukanlah menjadi kewenangan Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan

mengadilinya, karena sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Ayat 4 s/d 10

Perdakab Mandailing Natal No2 Tahun 2016 sengketa yang bisa dibawa ke

Pengadilan Negeri adalah sengketa “hasil pengitungan suara yang

mempengaruhi terpilihnya calon kepala Desa”;

Dengan kata lain keberatan Penggugat tersebut sesuai ketentuan

Perdakab. Mandailing Natal No.2 Tahun 2016 Pasal 54 Ayat 3, Pasal 56

Jo.Perbub.Mandailing Natal No.19 Tahun 2016 Pasal 9 Ayat 3 Jo. Pasal 10

adalah menjadi kewenangan dari Panitia Pengawas dan Bupati untuk

menyelesaikannya;

Bahwa berdasarkan argumentasi hukum di atas, maka dimohonkan kepada

Majelis Hakim sebelum memeriksa perkara pokok terlebih dahulu memutus

eksepsi Kompetensi Absolut ini, dengan amar :

Mengabulkan eksepsi Kompetensi Absolut Tergugat I s/d TergugatVI

dan Turut Tergugat tersebut;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 16 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Menyatakan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tidak berwenang

memeriksa dan mengadili gugatan sekarang ini;

2. Tentang Gugatan Telah Kadaluarsa :

Berkaitan dengan eksepsi pada point 1 di atas Jo. Penetapan Calon Kepala

Desa Terpilih Desa Sale Baru tertanggal 2 Desember 2016, maka gugatan

yang diajukan Penggugat ke Pengadilan Negeri Mandailing Natal pada

tanggal 13 Februari 2017 telah kadaluarsa atau telah melewati tenggang

waktu sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 50 Ayat 4, 5, 6, 7 dan

8 Perdakab Mandailing Natal No2 tahun 2016;

Untuk itu gugatan Penggugat aquo patut dinyatakan tidak dapat diterima;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa TergugatI s/d TergugatVI dan Turut Tergugat, secara tegas

menolak dalil-dalil gugatan Penggugat untuk seluruhnya, kecuali terhadap

hal-hal yang diakui kebenarannya dalam perkara ini;

2. Bahwa terhadap hal-hal yang telah dikemukakan dalam bahagian eksepsi,

mutatis muntandis dianggap tercantum dan merupakan bahagian yang tidak

terpisahkan dari pokok perkara ini, sehingga tidak perlu diulangi lagi;

3. Bahwa berdasarkan pengamatan Para Tergugat dan Turut Tergugat di

lapangan, proses pemilihan Kepala Desa Sale Baru telah dilaksanakan oleh

Tergugat I ,II, III dan TergugatIV secara baik dan lancar, termasuk dalam

penghitungan suara hingga sampai kepada Penetapan Calon Kepala Desa

Terpilih Desa Sale Baru, oleh TergugatII, dimana kesemuanya berjalan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu keberatan

Penggugat dalam perkara a quo sangat tidak beralasan, maka patut untuk

dikesampingkan;

4. Bahwa tentang dalil-dalil gugatan Penggugat yang menyatakan adanya

pelanggaran yang dilakukan Para Tergugat antara lain:

pembentukan Panitia Pemilihan yang tidak transparan terkesan buru-

buru dan dipaksakan ;

ada panitia yang berusia 19 tahun ;

Panita tidak mengumumkan daftar Pemilih Sementara dan tidak

mengesahkannya dan mengumumkan ;

dst,………………. (Vide posita gugatan halaman 3 s/d halaman 6),

maka atas semua itu ada mekanisme yang harus dipenuhi oleh

Penggugat, jika ingin pelanggaran-pelanggaran dimaksud diproses oleh

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 17 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Panitia Pengawas/Tergugat-IV, sesuai Perdakab. Madina No2 Tahun

2016, yaitu:

1. Penggugat harus membuat laporan tertulis yang ditujukan kepada

Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Desa Sale Baru ;(pasal 56 Ayat

1);

2. Laporan tersebut berisikan : a. nama dan alamat Pelapor, b. Waktu

dan tempat kejadian perkara, c. nama dan alamat pelanggar, d.

nama dan alamat saksi-saksi, e. uraian kejadian (pasal 56 Ayat 2);

3. laporan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 harus telah

disampaikan kepada Panitia Pengawas paling lambat 1 (satu) hari

sejak terjadinya pelanggaran(pasal 56 Ayat 3);

5. Bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat halaman 7 point 10,secara

tegas Penggugat menyatakan :

“Bahwa keberatan Penggugat telah disampaikan secara tertulis 1 (satu) hari

setelah pemungutan suara yang ditujukan kepadaTergugatV,…….dst”.

Bahwa dari uraian posita gugatan Penggugat tersebut, maka penyampaian

keberatan Penggugat dimaksud, tidak sesuai dengan mekanisme yang

diatur dalam Perdakab Madina No.2 Tahun 2016 Pasal 56 tersebut, karena:

Penggugat menyampaikan keberatan kepada TergugatV,

seharusnyaadalah kepada Tergugat-IV selaku Panitia Pengawas;

Tenggang waktu pengajuan keberatan dihitung 1 (satu) hari sejak

terjadinya pelanggaran tersebut. bukan 1 (satu) hari setelah pemungutan

suara;

pengajukan keberatan oleh Penggugat 1(satu) hari setelah pemungutan

suara, adalah kadaluarsa;

6. Bahwa berkaitan dengan dalil jawaban point 4 dan 5 di atas, maka Para

Tergugat sama sekali tidak ada melakukan perbuatan melawan hukum,

sebagaimana didalilkan Penggugat tersebut. Oleh karena itu Para Tergugat

menolak petitum gugatan Penggugat point 2 yang menyatakan Para

Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;

7. Bahwa oleh karena Para Tergugat tidak ada melakukan perbuatan melawan

hukum, maka terhadap ganti kerugian yang dituntut Penggugat berupa

kerugian Materiil sebesar Rp.370.000.000,- dan kerugian Immateriil sebesar

Rp.5.000.000.000,- harus ditolak, disamping itu tuntutan tersebut tidak

berdasar hukum, karena perkara a quo bukan perkara perdata umum ;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 18 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

8. Bahwa berdasarkan ketentuan Perdakab. Mandailing Natal No.2 Tahun

2016 Pasal 56 Jo. Perbub. Mandailing Natal No.19 Tahun 2016 Pasal 10

sebagai aturan khusus yang mengatur tentang Tata cara dan Juknis

Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, dan pemberhentian Kepala Desa,

maka terhadap kasus posisi Penggugat sekarang ini tidak dapat diproses

oleh TergugatIV maupun TergugatV dan VI, karena pengajuannya tidak

sesuai aturan tersebut di atas, serta telah melewati tenggang waktu 1(satu)

hari sejak terjadinya pelanggaran. Untuk itu patut dan beralasan hukum bagi

Majelis Hakim aquo untuk menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau

setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima;

9. Bahwa begitu juga dengan petitum point 3, 4, 5, oleh karena tidak beralasan

hukum, maka harus ditolak dan dikesampingkan;

Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka cukup

belarasan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mandailing Natal untuk

memutus perkara ini dengan amar :

DALAM EKSEPSI :

Menyatakan eksepsi Para Tergugat dan Turut Tergugat beralasan

hukum dan dapat diterima ;

DALAM POKOK PERKARA :

Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

verklaard).atau;

10. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

Telah membaca, putusan Pengadilan Mandailing Natal dalam Perkara

Nomor 5/Pdt.G/2017/PN-Mdl, tanggal 10 Mei 2017, yang amarnya berbunyi

sebagai berikut :

MENGADILI:

DALAM MEDIASI:

1. Menyatakan mediasi Perkara Perdata Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl telah

gagal mencapai perdamaian;

2. Menghukum Penggugat, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,

Tergugat V, Tergugat VI dan Turut Tergugat untuk membayar biaya mediasi

secara tanggung renteng sejumlah NIHIL;

DALAM EKSEPSI:

1. Mengabulkan eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,

Tergugat V, Tergugat VI dan Turut Tergugat;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 19 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tidak berwenang mengadili

perkara ini;

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.

3.091.000, 00 (tiga juta sembilan puluh satu ribu rupiah);

Membaca, Akte Pernyataan Permohonan Banding Nonor:

1/Akta.Pdt.Bdg/2017/PN.Mdl yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri

Mandailing Natal yang menerangkan bahkwa Kuasa Hukum Pembanding

semula Penggugat pada tanggal 17 Mei 2017,telah menyatakan banding

terhadap putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tanggal 10 Mei 2017

Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl dan memohon untuk diperiksa dan diputus dalam

peradilan tingkat banding;

Membaca relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh

M.Syahrir F Harahap, SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Mandailing

Natal yang menyatakan bahwa pada tanggal 9 Juni 2017 permohonan banding

tersebut telah diberitahukan dengan sah dan patut kepada kuasa hukum para

Terbanding semula Tergugat I, Tergugat II, Tergugat IV,Tergugat V dan

Tergugat V serta Turut Tergugat;

Membaca akta tanda terima Memori Banding Nomor:5/Akta.

Pdt.Bdg/2017/PN Mdl yang menerangkan bahwa pada tanggal 15 Juni 2017

Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah menyerahkan memori

banding;

Membaca, relaas Pemberitahuan Penyerahan yang dibuat Jurusita

Pengadilan Negeri Mandailing Natal yang menerangkan bahwa pada tanggal 17

Juli 2017,salinan memori banding tersebut telah diserahkan dengan sah dan

patut kepada Kuasa Hukum para Terbanding semula Tergugat I, Tergugat II,

Tergugat IV,Tergugat V dan Tergugat V serta Turut Tergugat;

Membaca akta tanda terima Kontra Memori Banding Nomor:1/Akta.

Pdt.Bdg/2017/PN Mdl yang dibuat Panitera Pengadilan Negeri Mandailing Natal

yang menerangkan bahwa pada tanggal 9 Agustus 2017 Kuasa Hukum

Pembanding semula Penggugat telah menyerahkan Kontra Memori Banding;

Membaca relaas penyerahan Kontra Memori banding Nomor

5/Pdt.G/2017/PN Mdl yang dibuat oleh Jurusita Pengadilan Negeri Mandailing

Natal yang menerangkan bahwa pada tanggal 6 September 2017 salinan Kontra

Memori Banding tersebut telah diserahkan dengan sah dan patut kepada Kuasa

Hukum Pembanding semula Penggugat;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 20 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Membaca, Pemberitahuan membaca Berkas yang dibuat oleh Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor:5/Pdt.G/2017/PN Mdl

masing-masing tanggal 14 Juli 2017 dan tanggal 24 Juli 2017 yang

menerangkan telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula

Penggugat dan kepada Kuasa Hukum para Terbanding semula para Tergugat

telah diberikan kesempatan untuk mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Mandailing Natal selama 14 (empat belas) hari kerja

terhitung sejak pemberitahuan sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan

Tinggi Medan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tanggal

10 Mei 2017 Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl. sedang pernyataan Banding

diajukan pada tanggal 17 Mei 2017 Nomor 1/Akta.Pdt.Bdg/2017/PN Mdn.

sehingga Pernyataan banding tersebut, diajukannya masih dalam tenggang

waktu dan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang oleh

karenanya permohonan banding tersebut harus dinyatakan diterima;

Menimbang, bahwa kuasa hukum Pembanding semula Pengugat menolak

putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal dengan mengajukan memori

banding tertanggal 15 Juni 2017 yang pada pokoknya sebagai berikut: :

1. Bahwa Pembanding adalah salah satu calon Kepala Desa Sale Baru,

Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi

Sumatera Utara yang dilaksanakan pada pemilihan Kepala Desa tahap I di

Kabupaten Mandailing Natal tanggal 30 November 2016;

2. Bahwa adapun pemilihan Kepala Desa Sale Baru tersebut diikuti sebanyak

5 (lima) calon, yaitu : Nomor Urut 1: Sapiatun, Nomor Urut 2 : Insan

Pahruddin Batubara/ Pembanding, Nomor Unit 3 : Novita Pane, Nomor Urut

4 : Cahyono Surya/ Turut Terbanding dan Nomor Unit 5: Bahrum Nasution;

3. Bahwa pada awal pelaksanaan pembentukan Panitia Pemilihan Kepala

Desa oleh Terbanding-II selaku Badan Permusyawarah Desa (BPD) sudah

mendapat kritikan dari masyarakat, sebab Terbanding-II dalam

melaksanakan pembentukan panitia tidak sesuai dengan peraturan, dimana

yang menjadi aturan dalam Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten

Mandailing Natal adalah mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten

Mandailing Natal Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pencalonan,

Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa dan

Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 21 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan Pemberhentian

Kepala Desa sebagai peraturan khusus dalam melaksanakan Pemilihan

Kepala Desa di Kabupaten Mandailing Natal;

4. Bahwa dari data dan dokumen yang dimiliki Pembanding mulai dari

Tahapan Persiapan, Pencalonan, Pemungutan Suara Dan Sampai Pada

Tahapan Penetapan, Terbanding-I dan Terbanding-II telah banyak

melakukan perlanggaran-pelanggaran antara lain dengan cara-cara sebagai

berikut:

a. Terbanding-II memasukkan panitia yang masih berusia 19 (sembilan

belas) Tahun, yang seharusnya seorang panitia minimal berusia 21 (dua

puluh satu) Tahun;

b. Terbanding-I tidak meugumumkan dan memperbaiki Daftar Pemilih

Sementara (DPS);

c. Terbanding-I tidak memilah, mengesahkan ataupun mengumumkan

Daftar Pemilih Sementara, Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih

Tetap serta mengabaikan masukan-masukan dari masyarakat, namun

tiba-tiba muncul ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak diketahui

darimana asal-usul DPT tersebut;

d. Terbanding-I membuka Pendaftaran Bakal Calon sampai pada

Penetapan Bakal Calon hanya 8 (delapan) hari yang seharusnya 17

(tujuh betas) hari;

e. Tebanding-I hanya membuat waktu mengenai tanggapan masyarakat

terhadap calon ½ (setengah) hari yang seharusnya selama 2 (dua) hari

dan mengabaikan tanggapan-tanggapan masyarakat terhadap calon-

calori kepala desa;

f. Terbanding-I, melaksanakan pemungutan suara berbeda di 3 (tiga) TPS

yaitu : di Desa Induk/Sale Baru (TPS-I) dibuka pukul : 11.41 Wib dan

tidak ada jangka waktu penutupannya, di Dusun Bronjong (TPS-II) dibuka

pukul : 16.00 Wib s/d 22.00 Wib, dan di Dusun Bulung Gadung (TPS-III)

dibuka pukul : 15.00 Wib s/d 20.00 Wib serta Surat Undangan sebagian

diserahkan kepada warga (Pemilih) pada hari Rabu tanggal 30 Nopember

2016/(pada saat hari pemilihan), padahal di dalam Undangan memilih

tercantum pada pukul : 07.00 s/d 13.00 Wib; -

g. Terbanding-I dalam hal ini Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Sale

Baru tidak menandatangani kertas suara/ surat suara di Dusun Bronjong

TPS-II dan Dusun Bulung Gadung TPS-III;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 22 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

h. Terbanding-I telah memberikan hak pilih kepada masyarakat yang tidak

terdaftar di dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 19 (sembilan

belas) orang di TPS-II (dua) atas nama yaitu: Syamsul Bahri Hasibuan,

Rosna, Parlindungan Nasution, Yusmidar, Marali Siregar, Maria Harahap,

Abdullah Hasibuan, Resti Siregar, Carly Sitorus, Loide Sirait, Carlos

Sitorus, Abdul Rahman Siregar, Binu Lubis, Lia Siregar, Barat Dangdut,

Nainggolan Pitu Gaya, Darmi Dan Anwar Sodik yang diduga memilih

Turut Terbanding;

i. Terbanding-I memasukkan nama pemilih yang belum cukup umur (belum

cakap hukum) ke DPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS-II Dusun Bronjong

dan memilih Nomor Urut 4 (Turut Terbanding) yaitu : Ertina Tinambunan

(DPT Nomor Urut : 99), Gunawan Nasution (DPT Nomor Urut : 337), Fitri

Aspida (DPT Nomor Unit: 352) dan diduga memilih Turut Terbanding;

j. Terbanding-I memasukkan dan memberikan hak pilih kapada orang yang

diduga adalah orang gila ke DPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS-I, Desa

Induk/ Sale Baru;

k. Terbanding-I memasukkan pemilih yang bukan warga desa Sale Baru,

Dusun Bronjong dan Dusun Bulung Gadung sebanyak 6 (enam) orang

yaitu: nama : Jumari, Darmi, Anwar Sodik di TPS-II Dusun Bronjong dan

H. Usmar Nasution, Hj. Jahrannur dan Jufri di TPS-I;

l. Terbanding-I membuat kotak suara di TPS-II (Dusun Bronjong) sebanyak

2 (dua) buah/ Kotak Suara, yang sama Kotak Suara terbuat dari kardus

(kotak yang terbuat dari kertas) dan 1 (sath) Kotak Suara terbuat dari

Kaleng. Dimana satu kotak suara dibawa berjalanl keliling untuk menemui

Pemilih, sehingga hal tersebut besar kemungkinan akan terjadi

manipulasi/ pengelembungan suara/ perolehan suara oleh karena dari

jumlah pemilih di Dusun Bronjong TPS-II sebanyak 356 (tiga ratus lima

puluh enam) jiwa satupun tidak ada sisa kertas suara semua terpakai dan

dinyatakan sah;

m. Terbanding-I membatalkan suara Penggugat di TPS-I sebanyak 30 (tiga

puluh) suara dan di TPS-III sebanyak 6 (enam) suara, padahal surat sura

tersebut sah menurut Peraturan Perundang-Undangan;

n. Terbanding-I sampai saat ini tidak memberikan Berita Acara dan

Rekapitulasi pemungutan suara kepada Penggugat dan tidak

mengumumkan hasil Pemilihan Kepala Desa Sale Baru;

o. Terhanding-II selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah menerirna

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 23 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

laporan dan Terbanding-I, seharusnya Terbanding-II telah melaksanakan

Rapat Pleno Penetapan calon Kepala Desa Sale Baru, akan tetapi

terhitung sejak pemungutan suara tanggal 30 November 2016

Terbanding-II baru melaksanakan Rapat Pleno pada tanggal 18

Desember 2016, sehingga telah melewati waktu selama 7 (hari).

5. Bahwa atas pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas Pembanding telah

berulang kali memperingatkan Terbanding-I dan Terbanding-II, agar dalam

dalam proses melaksanakan Pemilihan tidak melanggar Peraturan yang

berlaku tersebut, sehingga dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa

dapat berjalan dengan baik dan tidak ada hak-hak masyarakat yang

dirugikan, akan tetapi Terbanding-I dan Terbanding-II tidak

menghiraukannya;

6. Bahwa puncaknya adalah pada tanggal 30 November 2016 saat

Pemungutan Suara, dimana Terbanding-I melakukan pelanggaran

peraturan yang sangat merugikan Pembanding dantentu berdampak kepada

terpilihnya Pembanding selaku Kepala Desa antara lain:

a. Terbanding-I membatalkan suara Pembanding di TPS-I sebanyak 30 (tiga

puluh) suara dan di TPS-III sebauyak 6 (enam) suara, padahal surat

suara tersebut sah menurut Peraturan Perundang-Undangan;

b. Terbanding-I telah memberikan hak pilih kepada masyarakat yang tidak

terdaftar di dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 19 (sembilan

belas) orang di TPS-II (dua) atas nama yaitu : Syamsul Bahri Hasibuan,

Rosna, Parlindungan Nasution, Yusmidar, Marali Siregar, Maria Harahap,

Abdullah Hasibuan, Resti Siregar, Carly Sitorus, Loide Sirait, Carlos

Sitorus, Abdul Rahman Siregar, Binu Lubis, Lia Siregar, Barat Dangdut,

Nainggolan Pitu Gaya, Darini Dan Anwar Sodik yang diduga memilih

Turut Terbanding;

c. Terbanding-I memasukkan nama pemilih yang belum cukup umur (belum

cakap bukum) ke DPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS-II Dusun Bronjong

dan meniilih Nomor Urut 4 (Turut Terbanding) yaitu : Ertina Tinambunan

(DPT Nomor Urut: 99), Gunawan Nasution (DPT Nomor Urut : 337), Fitri

Aspida (DPT Nomor Urut: 352) dan diduga memilih Turut Terbanding;

d. Terbanding-I memasukkan pemilih yang bukan warga Desa Sale Baru,

Dusun Bronjong dan Dusun Bulung Gadung sebanyak 6 (enam) orang

yaitu: nama : Juinari, Darmi, Anwar Sodik di TPS-II Dusun Bronjong dan

H. Usmar Nasution, Hj. Jahrannur dan Jufri di TPS-I.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 24 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

7. Bahwa selanjutnya atas pelanggaran tersebut di atas, 1 (satu) hari setelah

pemungutan suara Pembanding télah menyampaikan surat

tuntutan/gugatan secara tertulis yang ditujukan kepada Terbanding-V sesuai

dengan Surat Nomor : 01/TA/XII/2016, perihal : Mohon Membatalkan dan

Pemilihan Ulang, tanggal 01 Desember 2016;

8. Bahwa setelah 15 (lima belas) hari ditunggu tanggapan dari Terbanding-V,

namun tidak kunjung ada tanggapan, maka kemudian Pembanding kembali

mengirim Surat Nomor : 02/TA/XII/2016, perihal : Mohon Tanggapan/

Jawaban, tanggal 16 Desember 2016 yang ditujukan kepada Terbanding-V

dan ditembuskan kepada Terbanding-I, Terbanding-II, Terbanding-III,

Terbanding-IV dan Terbanding-VI;

9. Bahwa atas surat Pembanding yang kedua tersebut barulah Terbanding-V

menanggapi dengan mengirimkan Surat Nomor : 270/315/MBG/2016,

perihal : Penyelesaian Perselisihan Pilkades, tertanggal 06 Desember 2016,

yang pada pokoknya meminta kepada Terbanding dan Terbanding-II untuk

menyelesaikan perselisihan/sengketa Pemilihan Kepala Desa di tingkat

Desa;

10. Bahwa akan tetapi penyelesaian sangketa pilkades ditingkat desa tidak

berhasil, dimana Terbanding-I dan Terbanding-II sebagaimana di dalam

Berita Acara Musyawarah Penyelesaian Perselisihan Pilkades Desa Sale

Baru yang pada pokoknya menyatakan : Tidak mampu menyelesaikan

perselisihan/sengketa dan menyerahkan penyetesaian sengketa tersebut

kepada tingkat Kecamatan (kepada Terbanding-IV dan Terbanding-V);

11. Bahwa setelah 21 (dua puluh satu) hari ditunggu-tunggu penyelesaian dari

Terbanding-IV dan Terbanding-V di Tingkat Kecamatan tidak kunjung ada,

sehingga Pembanding kembali rnengirimkan Surat Nomor : 04/TA/XII/2016,

perihal : Permohonan Penyelesaian Perselisihan/ Sengketa Peniilihan

Kepala Desa (Pilkades) Sale Baru tahun 2016, tertanggal 26 Desember

2016, yang ditujukan kepada Terbanding-VI (Bupati Kabupaten Mandailing

Natal), namun juga tidak ada tanggapan dari Terbanding-VI;

12. Bahwa terakhir pada tanggal 04 Januari 2017 Pembanding melalui Kuasa

Hukumnya menyampaikan secara langsung Surat Nomor : 05/TA/XII/2016,

perihal: Mohon Membatalkan Hasil Pemilihan Kepala Desa Sale Baru

Tauggal 30 November 2016, tanggal 04 Januari 2017 yang ditujukan

kepada Terbanding-VI, yang pada saat itu Pembanding menyerahkan surat

tembusan kepada Tata Pemenintahan Kabupaten Mandailing Natal justru

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 25 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

menyarankan agar Pembanding mengajukan Gugatan ke Pengadilan

Negeri Mandailing Natal, padahal seharusnya Terbanding-VI wajib

memfasilitasi penyelesaian Pilkades Sale Baru tersebut;

13. Bahwa selanjutnya pada tanggal 04 Januari 2017/ hari yang sama tiba-tiba

Pembanding mendapat surat dari Terbanding-V sebagaimana Surat Nomor

: 270/350/BMG/2017, perihal: Undangan Penyelesaian Perselisihan

Pemilihan Kepala Desa Sale Baru, tanggal 03 Januari 2017, Untuk hadir

pada hari Kamis tanggal 05 Januari 2017 pukul 10.00 Wib, di Kantor Camat

Muara Batang Gadis, kemudian atas surat tersebut Pembanding bersama

rombongan lansung berangkat dari Panyabungan menuju Kecamatan

Muara Batang Gadis (Singkuang);

14. Bahwa pada tanggal 05 Januari 2017 dilaksanakanlah pertemuan tersebut

yang dihadiri oleh Terbanding-I, Terbanding-II dan Terbanding-IV/

Terbanding-V diwakili oleh Kasi Pemerintahan (Abdul Rahman) sekaligus

bertindak selaku mediator dalam Penyelesaian Persehsihan Pemihan

Kepala Desa Sale Baru, dimana hasil pertemuan tersebut telah dituangkan

ke dalam Benita Acara

15. Bahwa hasil dari pertemuan sebagaimana yang tertuang di dalam Berita

Acara, tertanggal 05 Januari 2017 tersebut, Terbanding-I dan Terbanding-II

yang pada pokoknya menyatakan pada point 2 (dua) dan 4 (empat) : Dalam

jangka waktu 3 (tiga) hari terhitung tanggal Berita Acara Terbanding-I

memberikan jawaban kepada Terbanding-IV dan/atau Terbanding-

Vselanjutnya Terbanding-V akan menindaklanjutinya;

16. Bahwa akan tetapi Terbanding-IV dan Terbanding-V yang memiliki

wewenang untuk menyelesaikan sengketa Pemilihan Kepala Desa Sale

Baru di tingkat Kecamatan mengulurulur waktu, dan seakan menganggap

sepele Permasalahan Sangketa Pemilihan Kepala Desa Sale Baru yang di

ajukan oleh Pembanding, hal tersebut terbukti dari tidak ditindaklanjutinya

lagi pengaduan Pembanding;

17. Bahwa selain Terbanding-IV dan Terbanding-V yang tidak menindakianjuti

tuntutan/ gugatan dan/ atau laporan yang disampaikan Pembanding baik

Terbanding-I, Terbanding-II, Terbanding-III dan Terbanding-VI juga tidak

ada lagi melakukan upaya-upaya Penyelesaian Permasalahan Pemilihan

Kepala Desa Sale Baru yang diajukan Pembanding sampai diajukannya

gugatan ke Pengadilan;

18. Bahwa selanjutnya meskipun proses Penyelesaian Perselisihan Sengketa

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 26 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Pilkades Sale Barn yang telah diserahkan penyelesaiannya kepada Tingkat

Kecamatan ic. Terbanding-V dan Terbanding-IV tersebut sampai saat ini

tidak ditindakanjuti, akan tetapi Terbanding-I, dan Terbanding II telah

menetapkan Kepala Desa Sale Baru terpilih adalah Cahyono Surya/ Turut

Terbanding dan Tergugat-VI berdasarkan informasi yang diperoleh

Pembanding akan segera melantik Turut Terbanding, sehingga dengan

sangat terpaksa Pembanding mengajukan gugatan kepada Pengadilan

Negeri Mandailing Natal dengan maksud mendapatkan keadilan;

19. Bahwa oleh karena Para Terbanding tidak lagi melakukan upaya-upaya

penyelesaian perselisihan sangketa Pemilihan Kepala Desa Sale Baru,

padahal seharusnya memiliki kewenangan untuk menyelesaikannya,

sehingga menurut Pembanding telah melakukan Perbuatan Melawan

Hukum dengan melanggar Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa dan Peraturan

Bupati Mandailing Natal Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa sebagai Peraturan Khusus dalam

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Mandailing Natal.

Adapun kualifikasi Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan Para

Terbanding sebagai berikut :

a. Terbanding-I, telah melakukan pelanggaran-pelanggaran dalam proses

pemilihan Kepala Desa Sale Baru yaitu Terbanding-I telah memberikan

hak pilih kepada masyarakat yang tidak terdaftar di dalam Daftar Pemilih

Tetap (DPT) sebanyak 19 (Sembilan Belas) orang dan membatalkan

suara Pembanding sebanyak 30 (Tiga Puluh) suara di TPS-I dan 6

(Enam) suara di TPS-III serta tindakan-tindakan pelanggaran lainnya;

b. Terbanding-II telah membuat Surat Keputusan tentang Penetapan Calon

Kepala Desa Terpilih Desa Sale Baru yaitu Nomor: 188/02/KEP/2016,

tertanggal 02 Desember 2016 yang menetapkan Cahyono Surya/ Turut

Terbanding, padahal Terbanding II mengetahui bahwa proses pemilihan

Kepala Desa Sale Baru yang dilaksanakan oleh Terbanding-I tersebut

sarat dengan pelanggaran-pelanggaran;

c. Terbanding-III tidak memberikan petunjuk/ arahan kepada Terbanding-I

dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga Terbanding-I telah

melakukan pelanggaran pelanggaran dalam proses pemilihan Kepala

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 27 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Desa Sale Baru;

d. Terbanding-IV yang bertugas selaku pengawas pemilihan Kepala Desa

Sale baru tidak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang

dilakukan oleh Terbanding-I sehingga Terbanding-I telah melakukan

pelanggaran-pelanggaran datam proses pelaksanaan Pemilihan Kepala

Desa Sale Baru;

e. Terbanding-V tidak menyelesaikan permasalahan sengketa pemilihan

Kepala Desa Sale Baru yang telah dilaporkan oleh Pembanding, padahal

Terbanding-V adalah selaku Pembina Tim Pengawas Pemilihan Kepala

Desa;

f. Terbanding-VI tidak memerintahkan Terbanding-V untuk menyelesaikan

permasalahan sengketa pemilihan kepala Desa Sale Baru, termasuk

tidak memerintahkan Terbanding-I, Terbanding-II dan Terbanding-V agar

membatalkan hasil penetapan pemilihan Kepala Desa Sale Baru yang

dibuat oleh Terbanding-I dan Terbanding-II, meskipun TerbandingVI telah

mengetahui bahwa proses pemilihan kepala Desa Sale Baru tersebut

sarat dengan pelanggaran-pelanggaran.

20. Bahwa perbuatan Para Terbanding sebagaimana dikualifikasikan pada point

19 (Sembilan Belas) tersebut di atas jelas adalah merupakan Perbuatan

Melawan Hukum (Onrechi Matigedaad);

21. Bahwa oleh karena sudah berbagai upaya dilakukan Pembanding untuk

mendapatkan keadilan dari pemangku kepentingan, namun tidak

mendapatkannya. Sehingga menurut Pembanding berdasarkan Hukum,

maka jalan satu-satunya untuk mendapatkan keadilan tersebut: adalah

dengan memperjuangkan hak-hak Pembanding melalui Gugatan di

Pengadilan Negeri Mandailing Natal.

Bahwa sebagaimana ini pokok permasalahan yang diuraikan Pembanding di

atas, sesungguhnya sudah sangat jelas dan terang serta memiliki alasan kuat

Gugatan Pembanding diterima oleh Pengadilan Negeri Mandailing Natal, akan

tetapi Gugatan Pembanding kandas hanya dengan Putusan Sela Pengadilan

Negeri Mandailing Natal dengan alasan tidak berwenang Pengadilan mengadili

perkara aquo.

Bahwa Pemohon Banding/ Pembanding sangat keberatan atas Putusan Sela

Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor 05/Pdt.G/2017/PN.Mdl, tertanggal

10 Mei 2017 karena Putusan tersebut adalah sangat tidak adil (Onrechtvaardig)

dan telah salah dalam menerapkan hukum, yakni dengan kurang cukup

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 28 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

memberikan Pertimbangan Hukum (Onvonidoende Gemotiveerd), sehingga

CACAT HUKUM dan PUTUSAN DAPAT DIBATALKAN (Vernietigbaar).

Adapun keberatan dari Pemohon Banding/Pembanding terhadap

Pertimbangan Hukum Judex Factie dalam Putusan Sela Pengadilan Negeri

Mandailing Natal Nomor : 05/Pdt.G/2017/PN. Mdl, tertanggal 10 Mel 2017,

dapat Pembanding uraikan sebagai berikut:

A. Pembanding Tidak Hanya Mempersoalkan Mengenai Pelanggaran-

Pelanggaran, Namun Juga Mengenai Hasil Pemilihan Kepala Desa.

1. Bahwa Pertimbangan Hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Mandailing

Natal telah salah dan sangat keliru pada halaman 19 alinea 4 pada

pokoknya menyatakan : Penggugat bukanlah mempersoalkan hasil

perhitungan suara/ hasil pemilihan melainkan mengenai dugaan

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Terbanding-I dan

Terbanding II..............dst, sebab Pembanding sudah sangat jelas

menguraikan di dalam gugatan mengenai pelanggaran-pelanggaran yang

dilakukan oleh Para Terbanding dan atas pelanggaran tersebut sangat

berpengaruh terhadap Hasil Perolehan Suara Pembanding, jika sedikit

saja Majelis Hakim man membaca Gugatan Pembanding secara baik,

maka Majelis Hakim akan menemukan letak permasalahan hasil yang

dimaksud dari Pembanding tersebut, oleh karena itu agar Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi yang mengadili perkara ini dapat mempertimbangkan

Memori Banding Pembanding benikut ini Pembanding uraikan kembali

secara singkat permasalahan hasil yang dimaksud Pembanding dalam

gugatan Pembanding sebagai berikut:

b. Halaman 5 (Lima) di dalam point 7 (Tujuh) angka 8 (Delapan)

Terbanding- I telah rnemberikan hak PiIih kepada 19 (Sembilan Belas)

orang di TPS-II basis Turut Terbanding yang diduga Pembanding

memilih Turut Terbanding;

c. Halaman 5 (Lima) di dalam point 7 (Tujuh) angka 9 (Sembilan) TPS-II

Terbanding-I memasukkan nama yang belum cukup umur sebanyak 3

(Tiga) orang yang diduga juga memilih Turut Terbanding;

d. Halaman 6 (Enam) di dalam point 13 (Tiga Belas), dimana suara

Pembanding telah dibatalkan oleh Terbanding-I sebanyak 30 (Tiga

Puluh) suara di TPS-I dan 6 (Enam) surat di TPS-III;

e. Bahwa oleh karena itu apabila dihitung kembali total suara 19

(Sembilan Belas) dan 3 (Tiga) yang patut diduga melanggar peraturan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 29 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

dan memilih Turut Terbanding, maka suara Turut Terbanding jika

hitungan Para Terbanding dan Turut Terbanding 225 dikurangai 22

adalah 203 suara;

f. Bahwa oleh karena suara Pembanding sebanvak 36 (Tiga Puluh

Enam) yang seharusnya sah menurut aturan akan tapi dibatalkan oleh

Terbanding-I, maka jika hitungan Para Terbandng dan Turut

Terbanding suara Pembanding hanya 175 ditambah 36, maka jumlah

perolehan suara Pembanding bukan 175 akan tetapi 211.

B. Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa Tidak Hanya Menjadi

Kewenangan Tim Pengawas Pemilihan Kepala Desa.

2. Bahwa terhadap Pertimbangan Hukum Judex Factie Pengadilan Negeri

Mandailing Natal telah keliru pada halaman 19 (Sembilan Belas) alinea 4

pada pokoknya menyatakan : Padahal menurut Perdakab Mandailing

Natal No. 2 Tahun 2016 Pasal 54 Ayat 3), Pasal 56 jo Perbub Kabupaten

Mandailing Natal No. 19 Tahun 2016 Pasal 9 Ayat (3) jo Pasal 10

terhadap terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan pemilihan Kepala

Desa menjadi kewenangan dari Tim Pengawas............dst, berikut

Pembanding kutip secara utuh isi Pasal 54 Ayat (3), Pasal 56 Perda No.

2 Tahun 2016 dan Pasal 9 ayat (3) dan Pasal 10 Perbub Nomor 19

Tahun 2016 sebagai berikut :

a. Perda No. 2 Tahun 2016

- Pasal 54 Ayat (3) berbunyi : Panitia Pengawas Pemilihan

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) mempunyai tugas dan

wewenang :

1. Mengawasi semua laporan tahapan penyelenggaraan pemiihan

kepala desa;

2. Menerima laporan pelanggaran tahapan pemilihan kepala desa;

3. Menyelesaikan sangketa yang timbul dalampenyelenggaraan

kepala desa;

- Pasal 56

Ayat (1) berbunyi : Pelanggaran pada setiap tahapan pemilihan

dilaporkan kepada Panitia/Pengawas oleh masyarakat atau calon

kepala desa;

Ayat (2) berbunyi : Laporan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)

disampaikan secara tertulis yang berisi :

a. Nama dan alamat pelapor;

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 30 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

b. Waktu dan tempat kejadian perkara;

c. Nama dan alamat pelanggaran;

d. Nama dan alamat saksi-saksi, dan;

e. Uraian kejadian.

Ayat (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) diasampaikan

kepada Panitia Pengawas Pernililian selambat-lambatnya 1 (satu) hari

sejak terjadinya pelanggaran.

- Bahwa atas pelanggaran yang dilakukan oleh Para Terbanding sudah

sangat jelas diuraikan oleh Pembanding di dalam gugatan, namun

kembali Pembanding tegaskan, bahwa Pembanding sudah

menyampaikan tuntutan/ laporan secara tertulis atas pelanggaran-

peianggaran yang dilakukan oleh Terbanding-I dan Terbanding-II

kepada Terbanding-IV dan/ atau Terbanding-V untuk menyelesaikan

permasalahan Sangketa Pemilihan Kepala Desa 1 (Satu) hari setelah

pemitihan dengan menguraikan alasan-alasan Pembanding

menyampaikan tuntutan/ laporan;

- Bahwa akan tetapi atas tuntutan/ laporan tersebut tidak diselesaikan

oleh Terbanding-IV dan/ atau Terbanding-V sebagai yang mempunyai

kewenangan di tingkat Kecamatan., namun meskipun belum ada titik

terang terhadap penyelesaian permasalahan tersebut Terbanding-I

dan Terbanding-II telah mengeluarkan Surat Penetapan Turut

Terbanding selaku Pemenang Pemilihan Kepala Desa dan selanjutnya

Terbanding-VI sudah hendak melakukan Pelantikan Turut Terbanding;

- Bahwa oleh karena itu atas perbuatan Para Terbanding yang tidak

menyelesaikan sangketa Pemilihan Kepala Desa tersebut,

Pembanding merasa dirugikan dan menurut Pembanding sudah

sangat jelas bahwa Para Terbanding dapat kategorikan telah

melanggar Perda No.2 Tahun 2016 dan Pebub No 19 Tahun 2016

sebagai peraturan khusus dalam pelaksanaan Pemilihan KeDala Desa

di Kabupaten Mandailing Natal, sehingga Pembanding menuntut Para

Terbanding dan Turut Terbanding ke Pengadilan Negeri Mandailing

Natal dengan gugatan Perbuatan Melawan Hukum;

- Bahwa dengan demikian jika atas gugatan Perbuatan Melawan Hukum

yang diajukan oleh Pembanding menurut Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Mandailing Natal erat kaitannya dengan politik dan ujung-

ujungnya upaya membatalkan Hasil Pemilihan Kepala Desa Baru,

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 31 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

tentu hal tersebut mahasiswa yang baru belajar hukum saja

mengethui, bahwa gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan

oleh Pembanding erat kaitannya dengan upaya Membatalkan Hasil

Pemilihan Kepala Desa Sale Baru. Oleh karena itu menurut

Pembanding seharusnya Majelis Hakim yang mengadili perkara aquo

tidak memandang gugatan Pembanding sesempit itu, karena ada

dasar hukum yang mengaturnya dan Pengadilan diberi wewenang

untuk mengadili.

b. Perbub No. 19 Tahun 2016

- Pasal 9 Ayat (3) berbunyi : Tim Pengawas Pemiihan Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) mempunyai tugas dan

kewajiban:

a. Melakukan sosialisasi pemiihan kepala desa;

b. Melakukan fasiilasi teknis balk administrasi, maupun yang lain

pada setiap pertahapan Pemilihan Kepala Desa;

c. Menghadiri acara pemungutan dan penghitungan suara;

d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pemilihan kepala

desa;

e. Melakukan berbagai upaya pencegahan dan memfasilitasi

penyelesaian permasalahan pemlihan kepala desa;

f. Memberikan saran pertimbangan kepada BPD dan Panitia

Pemiihan;

g. Melakukan ............ ....dst

- Pasal 10 berbunyi : Dalam hal terdapat permasalahan yang terjadi

dalam pelaksanaan Pmilihan Kepala Desa yang tidak dapat

diselesaikan oleh Tim Pengawas, MAKA CAMAT SELAKU KETUA

TIM PENGAWAS PEMILIHAN KEPALA DESA melaporkan

permasalahan dimaksud kepada Bupati;

- Bahwa keliru jika terhadap pelanggaran dalam pemilihan kepala

desa yang memiliki kewenangan hanya Panitia Pengawas saja,

sebab Bupati, Panitia Pemilihan Kabupaten dan Panitia Pemilihan

Kepala Desa di Desa juga memiliki kewenangan tersebut mari kita

lihat isi pasal benikut ini :

a. Pasal 37 Ayat (6) UU Desa berbunyi : Dalam hal terjadi

perselisihan hasil pemilihan Kepala Desa, Bupati Walikota wajib

menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu sebagaimana

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 32 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

dimaksud pada ayat (5) jo Pasal 41 Ayat (7) PP 471 2015 yang

berbunyi Dalain hal terjadi perselisihan hasil pemilihan kepala

desa, Bupati/Walikota wajib menyelesaikan perselisihan dalam

jangka waktu 30 (Tiga Puluh) hari;

b. Pasal 7 Ayat (2) huruf (1) Perda Nomor 2 Tahun 2016 Kabupaten

Mandailing Natal berbunyi Panitia Pemilihan di Kabupaten

sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) mempunyai tugas meliputi

memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemilihan Kepala Desa

tingkat Kabupaten jo Perbub No 19 tahun 2016 Pasal 8 Ayat (3)

hurub c berbunyi : Memfasililasi penyelesaian permasalahan

pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten;

c. Pasal 13 huruf n Perbub Nomor 19 Tahun 2016 Kabupaten

Mandailing Natal berbunyi : Panitia Pemilihan Kepla Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Ayat (1) mempunyai

tugas Melakukan berbagai upaya pencegahan dan memfasilitasi

penyelesaian permasalahan pemilihan kepala desa;

- Bahwa dengan demikian baik Bupati, Panitia Kabupaten, Pengawas

Kecamatan dan Panitia Pemilihan Kepala Desa satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan dan sama-sama memiliki kewenangan untuk

menyelesaikan Permasalahan Pemilihan Kepala Desa.

- Bahwa sudah sangat tepat Pembanding melaporkan permasalahan

Pemilihan Kepala Desa kepada Terbanding-V oleh karena

berdasarkan Pasal 10 Perbub No. 19 Tahun 2016 sangat jelas

disebutkan Terbanding-V/ Camat adalah selaku Ketua Tim

Pengawas Pemilihan Kepala Desa, dan hal tersebut terbukti dengan

adanya upaya penyelesaian yang dilakukan oleh Tebanding-V

bersama-sama dengan Terbanding-IV pada tanggal 5 Januari 2017,

akan tetapi Terbanding-IV maupun Terbanding-V tidak dapat

menyelesaikannya dan Terbanding-V tidak pula menindaklanjutinya

kepada Terbanding-VI.

C. Pengadilan Negeri Berwenang Mengadili Sengketa Pemilihan Kepala Desa.

3. Bahwa terhadap Pertimbangan Hukum Judex Factie Pengadilan Negeri

Mandailing telah silap dan keliru sebagaimana pada halaman 19

(Sembilan Belas) alinea 4 pada pokoknya menyatakan : Terhadap

sangketa basil penghitungan suara berdasarkan Pasat 50 Ayat (4) s/d

(10) Perda Kabupaten Mandailing Natal Nomor 2 Tahun 2016 menjadi

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 33 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

kewenangan Pengadilan Negeri...............dst, sebab pada kenyataannya

Pengadilan Negeri menyatakan tidak berwewenang mengadili perkara a

quo, padahal menurut Pasal 50 Ayat (8) berbunyi “Gugatan terhadap

hasil pemilihan dapat diajukan oleh calon Kepala Desa kepada

PENGADILAN NEGERI dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah

keluar keputusan panitia pemilihan tentang keberatan calon kepala desa”.

Sehingga sudah sangat jelas bahwa Pengadilan Negeri seharusnya

berwenang mengadili permasalahan sangketa Pemilihan Kepala Desa

yang diajukan Pembanding tersebut;

- Bahwa selanjutnya dikuatkan kembali di dalam Pasal 69 Ayat (2)

Perbub Nomor 19 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara

Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan Dan

Pemberhentian Kepala Desa berbunyi : “Pihak lain selain pihak calon

yang tidak puas terhadap hasil pemilihan kepala desa tidak dapat

melakukan proses atau Gugatan Hukum” yang artinya menegaskan

bahwa penyelesaian sangketa Pemilihan Kepala Desa dapat dilakukan

dengan proses gugatan di pengadilan.

D. Pengadilan Telah Salah dalam Mengutip Yurisprudensi.

4. Bahwa Pertimbangan Hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Mandailing

Natal pada halaman 20 (Dua Puluh) alinea 3 yang pada pokoknya

menyatakan : Mahkamah Agung RI telah pula berpendapat jika

keputusan yang merupakan perbuatan hukum dalam ruang lingkup

potitik, dalam hal ini pemilihan Kepala Desa yang merupakan perbuatan

hukum yang termasuk dalam ruang politik dan didasarkan pada

pandangan-pandangan politik para pemilih maupan yang dipilih, sehingga

dengan demikian hasil pilkades juga merupakan basil dari suatu

pemilihan yang bersifat umum dilingkungan Desa yang bersengketa, oleh

karenanya keputusan hasil pilkades tidak termasuk pengertian Keputusan

TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf g Undang-Undang

Nomor 5 tahun 1986 ("Yurisprudensi MARI Nomor 482 K/TUN/2003,

tanggal 18-8-2004);

- Bahwa Majelis Hakim telah silap dan keliru mengutip isi Yurisprudesnsi

Mahkamah Agung tersehut dengan hariya mengutip sebagian yang

menguntungkan bagi Para Terbanding dan Turut Terbanding, padahal

sebenarnya dalam Yurisprudensi tersebut Termohon

Kasasi/Penggugat apabila merasa kepentingannya dirugikan dalam

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 34 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa dapat mengajukan Gugatan

Perdata ke Peradilan Umum;

- Bahwa berikut ini kami kutip secara utuh isi Ringkasan Pertimbangan

Hukum dari Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 482 K/TUN/2003,

tanggal 18 Agustus 2004, menyatakan: “Objek sengketa dalam

perkara ini yaitu Pemilihan Kepala Desa bukan merupakan objek Tata

Usaha Negara sebagaimana dimaksud Pasal 2 huruf g Undang-

Undang No. 5 Tahun 1986. Pemilihan Kepala Desa adalah dikaitkan

dengan perbuatan perbuatan hukum yang termasuk dalam ruang

lingkup politik yaltu didasarkan pada pandangan-pandangan politik

para pemilih maupun yang dipilih. Hasil Pemilihan Kepala Desa pada

hakikatnya juga merupakan hasil dari suatu pemilihan yang bersifat

umum di lingkungan Desa yang bersangkutan. Sehingga termasuk

dalam perkecualian yang dapat digugat di peradilan Tata Usaha

Negara. OLEH KARENA ITU APABILA TERMOHON KASASI/

PENGGUGAT MERASA KEPENTINGAN DIRUGIKAN KARENA

PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA TERSEBUT, MAKA

TERMOHON KASASI/ PENGGUGAT DAPAT MENGAJUKAN

GUGATAN PERDATA KEPERADILAN UMUM”;

- Bahwa dengan demikian gugatan Pembanding telah tepat diajukan

kepada Pengadilan Negeri Pengadilan Umum, selain itu gugatan

pembanding adalah gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang

merupakan objek perkara di Pengadilan Negeri.

E. Gugatan Pembanding Adalah Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Yang

Dilakukan Penguasa (Onreclitmatige Overheidsdaad), Sehingga Perkara ini

Murni Adalah Perkara Perdata.

5. Bahwa dalam Pertimbangan Hukurn Judex Facile Pengadilan Negeri

Mandailing Natal pada halaman 21 (Dua Puluh Satu) alinea 1 pada

pokoknya menyatakan : Kewenangan peradilan umum adalah mengenai

sengketa perkara perdata dan pidana walaupun berlaku asas hakim tidak

boleh menolak perkara, akan tetapi asas ini berlaku khususnya apabila

perkara yang datang kepada Pengadilan/ Majelis Hakim adalah perkara

perdata, sedangkan untuk perkara sengketa pilkades, Pengadilan

berpendapat bukan merupakan perkara perdata secara murni

dikarenakan terdapat serangkaian kegiatan politik dalam hal Pemilihan

Kepala Desa yang peneyeiesaiannya bukanlah diranah Peraditan

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 35 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Umum.......... dst;

- Bahwa Pengadilan Negeri Mandailing Natal telah keliru, sebab

Pembanding secara tegas dan jelas sudah menguraikan dalam

gugatan atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Para

Terbanding yang telah melanggar ketentuan peraturan yang mengatur

tentang Pemilihan Kepala Desa, dimana Pembanding dalam

gugatannya adalah gugatan perdata tentang Perbuatan Melawan

Hukum. Perbuatan Melawan Hukum mana karena berdasarkan

Undang-Undang dan Peraturan Daerah Para Terbanding yang

berwenang menyelesaikan permasalahan Pemilihan Kepala Desa,

akan tetapi tidak diselesaikan dalam tenggang waktu yang diberikan

oleh peraturan, sehingga menurut Pembanding telah terjadi Perbuatan

Melawan Hukum oleh Penguasa (Onrechimatige Overheidsdaad);

- Bahwa Baik Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtinatige Daad)

maupun Perbuatan Meiawan Hukum oleh Penguasa (Onrechimailge

Overheidsdaad) diatur oleh ketentuan atau dasar hukurn yang sama

sebagaimana menurut Pasal 1365 KUHPerdata atau Burgerlijk

Wetboek (BW), dalam Buku II BW, berbunyi : Tiap perbuatan

melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,

mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,

mengganti kerugian tersebut.

- Bahwa selanjutnya Menurut Rosa Agustina, dalam bukunya Perbuatan

Melawan Hukum, terbitan Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia

(2003), hal. 117, dalam menentukan suatu perbuatan dapat dikualifisir

sebagai melawan hukum, diperlukan 4 syarat:

a. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;

b. Bertentangan dengan hak subjektif orang lain;

c. Bertentangan dengan kesusilaan;

d. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian.

- Bahwa oleh karena itu berdasarkan ketentuan KUHPerdata dan pakar

hukum perdata gugatan Pembanding adalah gugatan perdata murni,

dimana adalah akibat dari pelanggaran-pelanggaran terhadap

peraturan perundang-undagan yang berlaku dalam menjalankan

pemilihan kepala desa, sehingga dengan demikian gugatan

Pembanding telah tepat diajukan kepada Pengadilan Negerii

Pengadilan Unium.

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 36 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

F. Pengadilan Tidak Adil Dalam Menerapkan Peraturan Perundang Undangan.

6. Bahwa Pertimbangan Hukum Judex Factie Pengadilan Negeni

Mandailing Natal pada halaman 22 (Dua Puluh Dua) alinea 1 yang pada

pokoknya menyatakan : Terkait permasalahan sengketa Pilkades maka

terbadap perkara a quo Pengadilan berpendapat terkait permasalahan

yang menurut dalil gugatan Penggugat telah terjadi pelanggaran dalam

penyelenggaraan Pilkades Sale Baru Kecamatan Muara Batang Gadis,

maka terhadap hal tersebut pengadilan dengan berpedoman pada Pasal

41 (7) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 teutang peraturan

pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka

terhadap perselishan hasil pemilihan Kepala Desa sepenuhnya menjadi

kewajiban bagi Bupati Kabupaten Mandailing Natal dalam

penyelesaiannya, dan terhadap kata perselisihan dalam Pasal 41 Ayat (7)

telah dijelaskan yaitu diluar perselisihan terkait dengan pidana dengan

demikian terhadap kalimat perselisihan hasil pemiihan kepala desa dalam

Pasal 41 Ayat (7) tersebut haruslah dibaca sebagai setiap permasalahan

yang ditimbulkan dalam kegiatan pelaksanaan Pilkades baik itu

dikarenakan sengketa hasil pemilihan maupun terhadap pelanggaran

dalam penyelenggaraanya dan hal tersebut menurut hukum bukanlah

merupakan kewenangan atau kompetensi dari Pengadilan Negeri;

- Bahwa Pengadilan sangat tidak adil dalam memutus perkara ini

dengan putusan sela dan hanya dengan berpedoman pada Pasal 41

(7) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebab

di Kabupaten Mandailing Natal ada Perda dan Perbub yang secara

khusus mengatur tentang penyelesaian sengketa Pemilihan Kepala

Desa dapat diajukan di Pengadilan Negeri;

- Bahwa tentu saja apabila Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Desa

terjadi Undang-undang tertinggi sampai kepada Undang-Undang

terendah akan dijadikan dasar hukum, maka untuk Permasalahan

Sangketa Pemilihan Kepala Desa mari kita mengacu pada Peraturan

Perundang-Undangan sebagai berikut:

a. Pasal 37 Ayat (6) UU Desa berbunyi : dalam hal terjadi

perselisihan basil pemilihan Kepala Desa, Bupatil Walikota wajib

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 37 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (5).

b. Selanjutnya dasar hukum lain yang lebib khusus mengatur tentang

perselisihan mengenai hasil pemilihan kepala desa adalah Pasal

41 ayat (7) PP 47/ 2015 yang berbunyi : Dalam hal

terjadiperselisihan basil pemilihan Kepala Desa, Bupati, Walikota

wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 (tiga

puluh) hari.

- Bahwa akan tetapi seperti yang dilihat dalam kedua ketentuan di atas,

keduanya kurang spesifik mengatur rnengenai mekanisme

penyelesaian perselisihan hasil pemilihan kepala desa sehingga

pengaturan Pemilihan Kepala Desa pada praktiknya dituangkan

kembali dalam peraturan daerah setempat termasuk Kabupaten

Mandailing Natal telah membuat Peraturan Daerah tersebut sebagai

berikut:

1) Peraturan Daerah Kabupaten Mandaihng Natal Nomor 02 Tabun

2016 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan,

Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

2) Peraturan Bupan Nomor 19 Tabun 2016 Tentang Petunjuk Teknis

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa;

- Bahwa khusus untuk menyelesaikan Perselisihan Kepala Desa di

Kabupaten Mandailing Natal sudah sangat jelas diuraikan di dalam

Pasal 50 ayat (8) Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Nomor 02 Tabun 2016 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa berbunyi

GUGATAN TERHADAP HASIL PEMILIHAN DAPAT DIAJUKAN OLEH

CALON KEPALA DESA KEPADA PENGADILAN NEGERI DALAM

WAKTU PALING LAMBAT 3 (TIGA) HARI SETELAH KELUAR

KEPUTUSAN PANITLA PEMILIHAN TENTANG KEBERATAN CALON

KEPALA DESA.

7. Bahwa oleh karena itu Pengadilan Negeri Mandailing Natal telah keliru di

dalam Pertimbangan Hukum Judex Factie yang mengatakan Pengadilan

Negeri Mandailing Natal tidak berwenang mengadili perkara aquo dengan

hanya berpedoman pada Pasal 41 (7) Peraturan Pemerintah Nomor 47

Tabun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 38 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Tabun 2014 tentang peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa, sebab gugatan Pembanding adalah gugatan

Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilakukan Oleh Penguasa

(Onrechimatige Overheidsdaad), selain itu ada Peraturan Khusus

Kabupaten Mandailing Natal yaitu Perda No. 2 Tahun 2016 dan Perbub

No. 19 Tahun 2016 yang menyatakan Pengadilan Negeri berwenang

mengadili perkara a quo, sehingga sudah sangat jelas dan terang

benderang serta memiliki dasar hukum atas gugatan yang diajukan oleh

Pembanding ke Pengadilan Negeri sebagaimana Pasal 50 Ayat (8)

Peraturan Kabupaten Mandailing Natal Nomor 2 Tahun 2016 pada

pokoknya menyatakan Pengadilan Negeri juga berwenang dalam

penyelesaian perselisihan sangketa Pilkades, serta gugatan Pembanding

adalah Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilakukan Oleh

Penguasa, maka sudah layak dinyatakan Putusan Sela Pengadilan

Negeri Mandailing Natal tersebut adalah CACAT HUKUM dan PUTUSAN

DAPAT DIBATALKAN;

8. Berdasarkan alasan-alasan yang telah Pembanding uraikan tersebut di

atas, maka Pembanding mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Medan

Cq. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan

mengadili perkara aquo agar berkenan membatalkan Putusan Sela

Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor 05/Pdt.G/2017/PN-Mdl,

tertanggal 10 Mei 2017, selanjutnya dengan mengadili sendiri mengambil

putusan yang amarnya sebagai berikut :

MENGADILI:

- Menerima permohonan banding pembanding;

- Menolak Eksepsi Para Terbanding dan Turut Terbanding seluruhnya atau

setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima;

- Mengabulkan gugatan Pembanding untuk seluruhnya;

- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor

05/Pdt.G/2017/ PN-Mdl, tertanggal 10 Mei 2017;

- Menghukum Para Terbanding dan Turut Terbanding untuk membayar biaya

perkara pada kedua tingkat Peradilan;

ATAU:

Mohon keputusan yang seadil-adilnya (Ex Eaquo Et Bono) menurut hukum,

keadlian dan kebenaran yang tepat (Redelk /Naargoede/Justizie Rechtdoen).

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 39 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum para Terbanding semula para Tergugat

dan Turut Terbanding semula Turut Tergugat mengajukan kontra meori banding

yang pada pokoknya sebagai berikut:

Bahwa putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal a quo yang telah

menyatakan tidak berwenang mengadili atas gugatan yang diajukan

Penggugat/Pembanding tersebut atau telah mengabulkan eksepsl

Kompetensi Absolut yang diajukan Tergugati s/d Tergugat-VI dan Turut

Tergugat tersebut, adalah putusan yang tepat dan benar sesuai dengan

ketentuan Hukum Acara yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam :

1. Pasal 50 ayat 7 Peraturan Daerah Kab. Mandailing Natal No.02 Tahun 2016

tentang Tata cara Pencalonon, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa, yaitu :

"keberatan sebagaimano dimaksud pada ayat (4) HANYA BERKENAAN DENGAN HASIL PENGITUNGAN SUARA YANG MEMPENGARUHI TERPILIHNYA CALON KEPALA DESA";

2. Sedangkan peristiwa hukum yang menjadi posita gugatan Penggugat,

adalah mengenai proses pelaksanaan pemilihan kepala desa yang menurut

Penggugat tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, maka hat itu tunduk

dan menjadi kewenangan pada Panitia Pengawas untuk memproses dan

memutuskannya, bukan Pengadilan, sesuai ketentuan Perdakab.

Mandailing Natal No.2 Tahun 2016 Pasal 54 ayat 3, Pasal 56 Jo. Perbub

Mandailing Natal No.19 Tahun 2016 Pasal 9 ayat 3 Jo. Pasal 10 adalah

menjadi kewenangan dari Panitia Pengawas dan Bupati untuk

menyelesaikannya.

Bahwa selanjutnya terhadap putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal

sebagaimana

tersebut dia atas atau yang sekarang dimohonkan banding, sesuai dengan

ketentuan

pasal 50 ayat (9) dan ayat (10) PERDA KAB. MANDAILING NATAL No.2

Tahun 2016 Tentang : Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan,

Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa, secara tegas menyatakan

Pengadilan Negeri memutus perkara gugatan terhadap hasil pemilihan

sebagaimana dimaksud pada ayat (8) selambat-lambatnya 14 (empat belas)

hari setelah gugatan tersebut didaftarkan oleh calon kepala desa yang

bersangkutan. (vide Pasal 50 ayat (9));

Keputusan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (9) bersifat

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 40 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

final dan mengikat. (vide Pasal 50 ayat (10));

Bahwa oleh karena perkara a quo adalah perkara perdata khusus, sehingga

hukum acaranya juga diberlakukan khusus, sebagaimana dimaksud dalam

ketentuan PERDAKAB MANDAILING NATAL NO.2 TAHUN 2016 tersebut.

Dan sesuai dengan ketentuan Pasal 50 ayat (10), maka putusan Pengadilan

Negeri Mandailing Natal a quo, tidak dapat lagi diajukan upaya hukum

banding atau kasasi, karena putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal

tersebut adalah putusan bersifat final dan mengikat.

Menimbang, bahwa terhadap memori banding yang diajukan oleh Kuasa

Hukum Pembanding semula Penggugat, Majelis Hakim Pengadilan tingkat

banding berkesimpulan bahwa memori banding tersebut tidak berdasarkan

hukum, sebab Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama tidak sampai

memeriksa dan mempertimbangkan apa yang menjadi pokok sengketa dalam

perkara a quo, oleh karena itu memori banding Kuasa Hukum Pembanding

semula Penggugat tidak beralasan dan haruslah ditolak;

Menimbang, bahwa terhadap Kontra Memori Banding yang diajukan oleh

Kuasa Hukum para Terbanding, semula Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,

Tergugat IV Tergugat V, Tergugat VI dan Turut Terbnading semula Turut

Tergugat, oleh karena pada intinya memohon menguatkan putusan Pengadilan

Negeri Mandailing Natal tanggal 10 Mei 2017 Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl,

sedangkan Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding sependapat dengan

pertimbangan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mandailing Natal

tersebut, maka Kontra Memori Banding tersebut tidak perlu lagi

dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa oleh karena kedua belah pihak mengajukan pendapat

yang berlainan, maka Pengadilan Tinggi Medan perlu mempertimbangkan

putusan Pengadilan Negeri Mandiling Natal tanggal 10 Mei 2017 Nomor

5/Pdt.G/2017/PN Mdl, tersebut apakah sudah benar dan dapat dipertahankan

atau sebaliknya dengan pertimbangan sebagaberikut di bawah ini;

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara

dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Mandiling Natal tanggal 10 Mei

2017 Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl. dan Memori banding serta kontra memori

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 41 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

banding, Majelis Hakim tingkat banding dapat menyetujui dan membenarkan

putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang mengabulkan eksepsi para

Terbanding semula Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV Tergugat

V, Tergugat VI dan Turut Terbnading semula Turut Tergugat, oleh karena

pertimbangan-pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan

tepat dan benar semua keadaan serta alas-alasan yang menjadi dasar dalam

putusannya dan dianggap telah tercantum pula dalam putusan ditingkat

banding;

Menimbang, bahwa dengan demikian, maka pertimbangan – pertimbangan

hukum Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama tersebut diambil alih dan

dijadikan dasar didalam pertimbangan-pertimbangan putusan Majelis Hakim

Pengadilan tingkat banding sendiri, sehingga putusan Pengadilan Negeri

Mandailing Natal 10 Mei 2017 Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl, dapat

dipertahankan untuk dikuatkan dalam peradilan tingkat banding;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Pengugat tetap

dipihak yang kalah, maka semua ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan

sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini dibebankan kepadanya;

Memperhatikan Ketentuan Pasal 162 RBg Jo.Undang-Undang Nomor 20

Tahun 1947 jo Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009, R.Bg dan peraturan

perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I :

1. Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula

Penggugat;

2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Mandiling Natal, tanggal 10 Mei

2017 Nomor 5/Pdt.G/2017/PN Mdl yang dimohonkan banding;

3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya

perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding

ditetapkan sejumlah Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) secara

tanggung renteng ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawarahan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Rabu, tanggal 21 Pebruari 2018 oleh kami

Sabar Tarigan Sibero,S.H.,M.H selaku Hakim Ketua Majelis, Agustinus

Silalahi,S.H.,M.H dan H. Agusin,S.H.,M.H masing-masing selaku Hakim-Hakim

PENG

ADIL

AN T

INGGI M

EDAN

Halaman 42 dari 42 halaman Putusan Nomor 419/Pdt/2017/PT MDN.

Anggota . Putusan ini diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari

Jumat, tanggal 5 Maret 2018 oleh Hakim Ketua tersebut dibantu oleh

Pasti,S.H. selaku Panitrera Pengganti, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak

berperkara maupun kuasa hukumnya.-

Hakim Anggota; Hakim Ketua,

ttd.- ttd.-

Agustinus Silalahi,S.H.,M.H Sabar Tarigan Sibero,S.H.,MH

ttd.-

H.Agusin,S.H.,M.H.

Panitera Pengganti,

ttd.-

P a s t i, SH.

Perincian Biaya : Meterai Rp. 6.000,-

1.Redaksi Rp. 5.000,-

2.Pemberkasan Rp 139.000,-

Jumlah Rp. 150.000,-