semarang great sale 2011

25
E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng EDISI DESEMBER 2011 “ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOALDinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Upload: dinas-perindustrian-dan-perdagangan-provinsi-jawa-tengah

Post on 16-Mar-2016

230 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

e-Paper Bulan Desember 2011. © 2011. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Website : http://dinperindag.jatengprov.go.id | Email : [email protected] | Twitter : @dinperindag | Facebook : https://www.facebook.com/dinperindagprov

TRANSCRIPT

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

EDISI DESEMBER 2011

“ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOAL”

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

EDISI DESEMBER 2011

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris : Siti Chiswati

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata : 3. Teguh Prihadi : 4. Listyati PR

: 5. Kumarsi : 6. Subandi : 7. Faria Suryani

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso

Sekretariat Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

Sekapur Sirih

SEMARANG GREAT SALE 2011

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang Great Sale

Potret Sinergitas

Pemerintah dan

Swasta yang

diprakarsai oleh

Pemkot Semarang,

Kadin Jawa Tengah dan Suara Merdeka.

Pada tahun 2011 ini sudah menginjak

tahun ke dua Semarang Great Sale, yang

mendapat dukungan dari Asosiasi seperti

PHRI, APPBI, Aprindo, ASITA, REI

Kota Semarang sebagai ibukota

provinsi Jawa Tengah, kota metropolitan

berbasis perdagangan dan jasa.

Perdagangan dan pariwisata sebagai sektor

unggulan, disamping pertanian dan industri

seharusnya menjadi magnit bagi kota-kota

lain untuk datang ke kota Semarang.

Untuk memajukan kepari- wisataan,

perdagangan serta untuk meningkatkan laju

perekonomian maka perlu dibangkitkan

dan ditingkatkan semua potensi yang ada

dan diperlukan komitmen dari berbagai

pihak untuk membangun sinergitas antara

pemerintah, swasta dan masyarakat dengan

menangkap setiap peluang yang ada.

EDISI DESEMBER 2011

Tahun ini para pecinta belanja di

Kota Semarang akan kembali dimanjakan

dengan program SEMARGRES. Perhelatan

ini merupakan wujud nyata sinergitas

Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.

Event SEMARGRES (Semarang Great

Sale) merupakan sebuah acara yang intinya

memberikan pelayanan ekstra kepada

pengunjung berupa pemberian diskon atau

potongan harga, kegiatan promosi

penjualan (hadiah, door price, kupon

undian), paket wisata keliling kota

Semarang, kegiatan penunjang lainnya

seperti pameran, festival, karnaval, pentas

seni dan lain lain diberbagai tempat seperti

mall, retail, hotel, tempat hiburan dan lain

sebagainya.

Semarang Great Sale 2011 diikuti

oleh 800 unit usaha dan mendapat

dukungan dari banyak asosiasi, serta

dimanjakan dengan diskon gila-gilaan yang

berlaku untuk semua aktivitas perdagangan,

perbelanjaan, mall, restoran dan lain-lain.

Selain itu ajang SEMARGRES juga

berimbas pada perdagangan elektronik.

Banyak pelaku bisnis elektronik yang

menyambut antusias kegiatan ini. Walhasil

penjualan elektronik meningkat 75 %.

Hampir semua produk dari vendor ternama

mengalami peningkatan penjualan. Nilai

transaksipun menembus sampai Rp. 8

miliar.

SEMARGRES bertujuan untuk

mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan

sekaligus diharapkan berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu

sektor industri dan pariwisata perlu secara

bersamaan dan bergandengan terus

dikembangkan untuk kemajuan kota

Semarang dan Jawa Tengah.

Banyak sekali agenda kegiatan di

event Semarang Great Sale tahun 2011 ini

antara lain : Semarang Fashion Festival,

Pameran UMKM, Pelayanan SIM dan STNK,

Diskon sampai dengan 50 % pelayanan

Rumah Sakit, Destinasi Wisata di Water

Blaster, Semarang Semargres Plaza Simpang

Lima dan lain sebainya.

Semoga penyelenggaraan Semarang

Great Sale menjadi daya tarik baru bagi

dunia pariwisata kota Semarang serta

membawa dampak multiplier yang positif

bagi peningkatan angka kunjungan

wisatawan, peningkatan pendapatan devisa

Negara dan peningkatan ekonomi

masyarakat.

Belajar dari pengalaman Singapura

dalam menyelenggarakan Great Sale

EDISI DESEMBER 2011

Singapore (GSS) yang sudah dilaksanakan

sejak tahun 1994 lalu, dimana dukungan

dana pemerintah membawa hasil yang

signifikan.

Demikian sekapur sirih yang dapat

saya sampaikan, semoga Semarang Great

Sale mendapat dukungan dari semua pihak,

yaitu masyarakat, dunia usaha dan

Pemerintah, sehingga dapat meningkatkan

pariwisata di Kota Semarang khususnya dan

Jawa Tengah pada umumnya.

Bila semua pihak komitmen

mendukung, kekurangan yang ada saat ini

kita jadikan evaluasi untuk masa

mendatang.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, Desember 2011

Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

EDISI DESEMBER 2011

Tajuk Rencana

PROMOSIKAN PRODUK IKM/UKM JAWA TENGAH MELALUI SEMARGRES

2011

Pada Awal bulan Desember 2011,

tepatnya tanggal 3 s.d 4 Desember 2011

Dinas Perindag Provinsi Jawa Tengah

menggelar Pekan Great Sale Produk Kreatif

Jawa Tengah untuk mendukung kegiatan

Semargres Kota Semarang berupa produk

batik, tenun dan produk-produk kerajinan,

yang bertempat di halaman Lawang Sewu

Semarang. Penyelenggaraan tersebut

didukung oleh Dekranas Provinsi Jawa

Tengah dan beberapa IKM/UKM Jawa

Tengah.

Masyarakat dimanjakan dengan

discount besar-besaran hingga mencapai

50 % OFF* untuk beberapa item tertentu.

Kegiatan Pekan Great Sales Produk Kreatif

tersebut yang jatuh pada hari sabtu dan

minggu, Lawang Sewu ramai dikunjungi

masyarakat, yang kebetulan pada saat yang

sama digelar gebyar wisata kuliner. Tidak

saja para IKM/UKM yang merasa puas

karena meraup omzet penjualan yang

cukup besar, tetapi para pengunjung yang

membeli produk-produk IKM/UKM tersebut

juga merasa puas karena mereka

mendapatkan produk - produk yang

diinginkan lebih murah dibanding ditempat

lain, bisa menghemat Rp. 50.000,- s.d

100.000,- an per item produk. Saking

merasa senangnya karena harganya murah

dan motifnya cocok, seorang ibu yang

didampingi putrinya sampai memborong

produk tenun etnic dari jepara hingga 20

potong, selain buat sendiri tenun tersebut

mau diberikan untuk beberapa relasi

katanya.

Keramaian pengunjung juga

terdapat distand batik Lasem dan batik

maos Cilacap yang standnya berdampingan,

sejak pagi hingga sampai sore hari selalu

ramai dikerumuni pengunjung. Batik Lasem

sepertinya sudah mendapat konsumen

fanatif dan loyal di Semarang, hal ini

terbukti stand tersebut mampu mendapat

omzet sebesar Rp 15.000.000,- selama dua

hari, padahal untuk satu potong kain

harganya minimal Rp 250.000,-, harga

tersebut sudah termasuk discount, biasanya

dijual dengan harga Rp. 300.000,-. Stand-

stand lainnya yang mendapat omzet

penjualan cukup besar diatas Rp

10.000.000,- s.d Rp. 20.000.000,- an

EDISI DESEMBER 2011

diantaranya Tenun Etnik Jepara, Tenun HR

Jepara, Batik Adi Pekalongan, Batik Danis

Art Pekalongan.

Tujuan dari pelaksanaan Great Sale

Produk Kreatif Jawa Tengah selain sebagai

wujud sinergitas dukungan pemerintah dan

usaha mikro kecil menengah dalam

SEMARGRES 2011, juga sekaligus sebagai

media ajang promosi untuk

memperkenalkan keanekaragaman produk-

produk IKM/UKM kita, sekarang lebih bagus

dan patut kita promosikan terus menerus

agar tidak kalah dengan produk impor

sejenisnya yang masuk di negara kita.

Kontinuitas produksi dari usaha kecil

menengah perlu dijaga bahkan terus

didorong peningkatan produksinya, untuk

itu membutuhkan usaha kerja keras

dibidang promosi agar produk yang

dihasilkan tidak mandeg tapi bisa laku terus

menerus. Untuk menghabiskan stock

produk, para IKM/IKM tersebut difasilitasi

Dinperindag Prov. Jateng untuk menggelar

pameran dengan memberikan discount

besar-besaran kepada masyarakat. Kali ini

para IKM/UKM diminta untuk memberikan

discount atas produk yang dijualnya, ada

yang 10 %, 20%, 35 % bahkan ada yang

50%.

Melihat respons masyarakat yang

bagus, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah

kunjungan dan omzet penjualan yang

diperoleh peserta pameran selama dua hari

tersebut total omzet yang diperoleh

sebesar Rp. 122.000.000,- maka agenda

SEMARGRES yang dicanangkan Pemerintah

Kota Semarang sejak tahun 2010, yang

dinyatakan sebagai salah satu agenda

unggulan event Kota Semarang, merupakan

pemilihan event lokal yang cukup potensial

dan perlu dipertimbangkan untuk

mempromosikan produk-produk IKM/UKM.

Yang tidak kalah pentingnya adalah

daya tarik Lawang Sewu itu sendiri sebagai

tempat untuk pelaksanaan pameran. Animo

masyarakat dari hari ke hari menunjukan

trend perhatian yang bagus terhadap

Lawang Sewu.

EDISI DESEMBER 2011

GREAT SALE MEMBUAT SEMARANG SEMAKIN RAMAI

Berawal dari image tertinggal dari kota

besar lainnya, Walikota Semarang Sumarmo

membuat gerakan yang bertujuan untuk

mensejajarkan Semarang dengan kota besar

lainnya di Indonesia, ide ini mendapat

respon dari Gubernur Jawa Tengah yang

sudah jenuh dengan “tidak

berkembangnya” Kota Semarang sebagai

kota metropolitan, program mempercantik

wajah kota Semarang, promosi wisata

Semarang mendapat apresiasi dari

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bahkan

Gubernur Jawa Tengah menginginkan

sarana prasarana di Kota Semarang dapat

ditingkatkan termasuk Pelabuhan Tanjung

Emas dan Bandara Ahmad Yani karena

kedua fasilitas tersebut merupakan pintu

gerbang masuk Kota Semarang dan Jawa

Tengah sekaligus sebagai pengungkit

perekonomian. Kondisi Bandara Ahmad

Yani saat ini cukup memprihatinkan hal ini

sangat berpengaruh kepada jumlah

penunpang dan frekuwensi penerbangan

perlu pembenahan terhadap kualitas dan

panjang landasan serta terminal yang

representative untuk mendukung Visit

Jateng 2013.

EDISI DESEMBER 2011

Semarang sebagai Ibu kota Provinsi Jawa

Tengah sedang giat melakukan promosi,

salah satu program promosi yang yang

dilaksanakan adalah penyelenggaraan

Semarang Great Sale selama bulan

Desember, program ini telah dimulai pada

tahun 2010 dan pada tahun 2011

mengalami perkembangan yang pesat mulai

dari peserta, (800 perusahaan), kegiatan

penunjang ( pameran, festival, karnaval,

wisata seputar Semarang dan pentas

kesenian) serta hadiah yang disediakan (

satu buah rumah, 2 mobil dan puluhan

kendaraan roda 2 serta hadiah menarik

lainnya)

Great sale ini mempunyai tujuan

membangkitkan semua potensi yang ada di

Kota Semarang untuk memajukan

kepariwisataan, perdagangan, serta

meningkatkan laju perekonomian kota dan

provinsi. Semarang great sale 2011

mempersembahkan berbagai produk

unggulan yang ada di Jawa Tengah yang

diikuti mulai dari mall, hotel, retail, tempat

hiburan, PKL dsb yang turut diramaikan oleh

UKM dan IKM yang mengambil peran

sebagai peserta pameran. Mengulang

sukses tahun lalu, perhelatan Semarang

Great Sale 2011 akan digelar lagi mulai 1-31

Desember mendatang. Sebanyak 800 unit

usaha mulai dari mal, retail, hotel, restoran

dan kuliner, tempat hiburan dan wisata,

rumah sakit dan jasa kesehatan, pedagang

kaki lima (PKL) serta UMKM ikut

meramaikan, event tahunan ini akan

didukung oleh delapan asosiasi, yaitu

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia

(PHRI), Asosiasi Pengelola Pusat

Perbelanjaan Indonesia (APPBI), Asosiasi

Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo),

Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia

(Asita), Indonesia Marketing Association

(IMA), Asosiasi Perusahaan Pameran

Indonesia (Asperapi), Asosiasi Pengusaha

Kawasan Pandanaran, dan Ikatan

Perusahaan Penyelenggara Pesta (Ika

Pesta).

Semarang Great Sale merupakan simbol

sinergi antara pemkot dengan swasta,

termasuk juga pengusaha besar dengan

UKM, serta pemprov dan pemerintah

pusat. Dengan adanya semarang great sale

kita dapat mengetahui sejauh mana potensi

yang ada di Semarang khususnya dan Jawa

Tengah pada umumnya, unsur apa yang

perlu ditingkat lebih optimal lagi. Kegiatan

yang intinya memberikan pelayanan ekstra

kepada pengunjung berupa pemberian

EDISI DESEMBER 2011

diskon atau potongan harga, kegiatan

promosi penjualan (hadiah, door prize,

kupon undian), paket wisata keliling Kota

Semarang, kegiatan penunjang lainnya

seperti : pameran, festival, karnaval, pentas

kesenian,dll, di berbagai tempat seperti :

mal, retail, hotel, restoran, tempat hiburan.

Kegiatan semarang great sale 2011 cukup

berhasil dan dapat dinikmati masyarakat

Semarang dan sekitarnya.

Gegap gempita event rutin akhir tahun,

telah berlalu, ajang promosi produk di

berbagai tempat usaha di Kota Semarang

telah terlalui dengan baik, bahkan bisa

dibilang sukses. Namun demikian pekerjaan

rumah yang harus diselesaikan agar event

tahun depan semakin bermakna dan

bermanfaat terutama untuk mendorong

produk – produk local Semarang.

Keberpihakan banyak pihak untuk lebih

mengakomodasi produk-produk UKM juga

diperlukan, sehingga kesetaraan antara

usaha besar, menengah, dam kecil dapat

berjalan seirama untuk memantapkan

kesetaraan Kota Semarang dengan Kota-

kota metropolis lainnya.

EDISI DESEMBER 2011

HARGA KEPOKMAS BULAN DESEMBER 2011

Perkembangan harga beras khususnya Cisadane II dan IR64 selama bulan Desember2011

terjadi kenaikan harga memasuki Minggu III sampai Minggu IV Desember 2011 dikarenakan

terjadinya hujan yang cukup besar diikuti angin puting beliung sehingga pedagang besar

beras mengalami kesulitan menggiling padi menjadi beras,

Persediaan/stock di tingkat pedagang besar Jateng semakin menipis, beras yang beredar di

Jateng sebagian kecil berasal dari beberapa Kab di Jateng sedangkan sebagian besar lainnya

berasal dari Jabar (Karawang, Cirebon) dan Jatim (Bojonegoro, Magetan), permintaan

konsumsi beras masyarakat masih cukup tinggi disebabkan musim penghujan dan masuknya

masa liburan sekolah.

EDISI DESEMBER 2011

PENERAPAN SKA ELEKTRONIK BERJALAN DENGAN LANCAR

Kesibukan di lantai 3 Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, tempat

menerbitkan Surat Keterangan Asal (SKA),

mengalami peningkatan. Perusahaan-

perusahaan ekspedisi muatan kapal laut (EMKL)

menghadap petugas dari PT EDI yang

melakukan tutorial sistem penerbitan SKA

elektronik yang diberlakukan mulai 2 Januari

2011.

Awalnya memang terjadi keterlambatan karena

perlu penyesuaian dengan sistem yang baru.

Namun setelah sebulan berlangsung,

penerbitan SKA yang dilakukan Instansi Penerbit

Surat Keterangan Asal (IPSKA) Semarang

berjalan normal kembali. Pada awal

perpindahan sistem, petugas PT EDI

mendampingi IPSKA dan bertindak sebagai

konsultan bagi EMKL maupun petugas yang

menerbitkan SKA.

SKA elektronik yang diterbitkan sekitar 300

dokumen per hari terdiri atas form A, D, E, IJPA,

dan B. Sebelumnya, banyak pihak bertanya

tentang perubahan sistem penerbitan SKA dari

sistem otomasi yang operasionalnya dilakukan

oleh PT Sucofindo menjadi sistem SKA

elektronik yang dipegang PT EDI.

Kebijakan SKA Elektronik ini sejalan dengan

Keppres No.11/2011 tentang Komitmen Cetak

Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN. ASEAN Single

Window (ASW) menghendaki adanya sistem

Nasional Single Window (NSW) dari setiap

negara anggota ASEAN. Sistem itu dioperasikan

dan diintegrasikan sehingga mampu

meningkatkan kinerja penanganan atas lalu-

lintas barang antarnegara anggota ASEAN dan

mendorong percepatan proses customs

clearance dan cargo release.

Penerbitan SKA elektronik ini dilakukan untuk

mendukung pelaksanaan ASW yang

dilaksanakan Januari 2012, yang mana semua

penerbitan dokumen ekspor dan impor harus

berada dalam satu sistem dan terintegrasi.

Sosialisasi SKA elektronik telah dilakukan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa

Tengah bekerjasama dengan Direktorat

Fasilitasi Ekspor Impor Kementerian

Perdagangan kepada semua eksportir dan

petugas EMKL jauh sebelum SKA Elektronik

diterapkan.

Secara sederhana, proses penerbitan SKA

Elektronik dimulai dengan pendaftaran secara

online oleh eksportir/petugas EMKL pada sistem

IPSKA dan dilakukan verifikasi oleh petugas.

Dokumen SKA dicetak dan ditandatangani oleh

eksportir dan selanjutnya dilakukan pengesahan

dan penerbitan SKA.

EDISI DESEMBER 2011

Hal yang membedakan sistem SKA elektronik

dari sistem otomasi SKA adalah sistem SKA

elektronik tidak membutuhkan perangkat keras

yang canggih. Sistem itu cukup menggunakan

akses internet, proses maintenance sistem dan

database serta update sistem terpusat,

sehingga dapat mempersingkat waktu

penerbitan SKA. Selain itu, SKA diproses dengan

model self assessment oleh eksportir sehingga

mengurangi beban kerja petugas.

SKA sendiri merupakan suatu dokumen yang

wajib disertakan pada waktu barang ekspor

Indonesia akan memasuki wilayah negara

tertentu, berdasarkan kesepakatan dalam

perjanjian bilateral, regional, multilateral

maupun ketentuan sepihak dari suatu negara.

SKA membuktikan bahwa barang tersebut

berasal, dihasilkan dan/atau diolah di Indonesia.

SKA juga berfungsi sebagai persyaratan

eksportir guna memperoleh preferensi yang

akan disertakan pada barang ekspor untuk

memperoleh fasilitas pembebasan sebagian

atau seluruh bea masuk (SKA Preferensi) dan

sebagai dokumen penyerta/tiket masuk barang

ke suatu negara (SKA Non Preferensi).

SKA merupakan dokumen terakhir dari kegiatan

ekspor barang sehingga dalam proses

penerbitannya, dipersyaratkan dokumen

pendukung seperti invoice (faktur pembelian),

packing list, B/L (bill of lading), pemberitahuan

ekspor barang (PEB) yang diterbitkan oleh Bea

dan Cukai serta surat-surat lain yang

mendukung/menunjukkan bahwa barang yang

diekspor merupakan barang yang berasal dan

diproduksi di Indonesia.

Selain untuk mendapatkan

preferensi/penurunan tarif bea masuk, SKA juga

bermanfaat untuk memenuhi persyaratan

pencairan letter of credit (L/C) terhadap

pembiayaan ekspor, pelacakan bila terjadi

tuduhan dumping, dan untuk keperluan data.

Statistik ekspor berdasarkan penerbitan SKA

dapat mengambarkan perkembangan ekspor di

Jawa Tengah mengingat ekspor yang

menggunakan dokumen SKA kurang lebih

berkisar 75%. Adapun 25% lainnya tidak

menggunakan SKA karena importir dan negara

yang dituju tidak mempersyaratkan SKA.

Adanya Free Trade Area (FTA) mengakibatkan

pemakaian SKA semakin meningkat. Dengan

penggunaan SKA, semakin banyak fasilitas yang

diberikan, seperti penurunan sebagian atau

seluruh bea masuk yang menguntungkan

importir, sehingga mereka mempersyaratkan

SKA sebagai salah satu dokumen ekspor. Hal ini

dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia

dengan melakukan penawaran harga yang lebih

tinggi untuk ekspor dengan menggunakan SKA.

EDISI DESEMBER 2011

Ekspor Jateng

Sementara, perkembangan nilai ekspor Jawa

Tengah (migas dan nonmigas ) sampai Oktober

2011 mencapai US$ 3.874.330.505 atau

mengalami peningkatan 22,16% dibanding

periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan nilai ekspor didukung oleh

meningkatnya ekspor non migas yang naik

16,3% menjadi US$ 3.483.128.729 pada 2011.

Dukungan dari garmen, kayu olahan, benang,

wooden furniture, tekstil dan elektronik masih

mendominasi ekspor Jawa Tengah.

Pasar masih membutuhkan produk garmen dan

tekstil. PT Sriteks sebagai produsen tekstil dan

produk tekstil (TPT) besar misalnya,

mendapatkan order pakaian militer dari

Amerika Serikat da, sejumlah negara di kawasan

Eropa dan Asia. Bahkan, Timor Leste juga

memesan seragam militernya melalui Perdana

Memteri yang berkunjung ke PT Sriteks

beberapa saat lalu. Permintaan TPT diprediksi

tetap meningkat sejalan dengan

berkembangnya fashion dan mode dunia.

Negara tujuan ekspor Jawa Tengah masih

didominasi oleh Amerika Serikat, Jepang,

Jerman, RRC dan Turki. Ekspor ke RRC

mengalami kenaikan terbesar menjadi US$

194.512.811 atau 120,61% dari nilai ekspor

2010 (Januari- Oktober). Kondisi ini

menunjukkan ekspor Jawa Tengah ke RRC

semakin besar karena eksportir mampu

memanfaatkan kerjasama FTA antara Asean

dan China yang dikemas dalam Asean-China

Free Trade Area (ACFTA) dengan menggunakan

SKA Form E. Adapun ekspor ke Jepang naik

66,45%, Turki 37,46% dan Jerman 28,32%.

Sementara, untuk impor terjadi kenaikan 33,2%

dari periode sama tahun lalu menjadi US$

10.730.569.376. Adapun impor nonmigas

meningkat mencapai US$ 4.568.880.504 atau

naik 5,78% dari 2001. Meningkatnya impor

disebabkan adanya kebutuhan bahan baku

industri dalam negeri yang masih bergantung

pada bahan baku impor seperti TPT, dan produk

elektronika serta adanya kebijakan impor beras

untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam

negeri.

Berdasarkan data tersebut, neraca perdagangan

Jateng non-migas masih negatif, yakni minus

US$ 6.856.238.871. Kondisi ini menunjukkan

kebutuhan impor kita lebih besar dari nilai

ekspor dan itu perlu diwaspadai dengan upaya

mengurangi volume impor, khususnya impor

bahan baku/komponen yang sudah mampu

diproduksi oleh IKM kita.

EDISI DESEMBER 2011

PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DI JAWA TENGAH MENINGKAT

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya

merupakan bagian dari pada sejarah

pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan

sudah dimulai sejak permulaan manusia

mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar

5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari

penggunaan pupuk dalam memperbaiki

kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan

tua manusia di daerah aliran sungai-sungai

Nil, Euphrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin.

Lahan-lahan pertanian yang terletak di

sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat

subur karena menerima endapan lumpur

yang kaya hara melalui banjir yang terjadi

setiap tahun.

Pertanian dan peternakan ibarat dua sisi

mata uang, satu sama lain tidak bisa

dipisahkan, karena hasil pertanian selain

untuk manusia juga bermanfaat bagi

kelangsungan hidup binatang ternak. Begitu

juga sebaliknya pertanian dapat

menghasilkan pupuk kandang yang

berguna untuk asupan nutrisi bagi

pertanian. Salah satu sarana pendukung

bagi berlangsungnya kegiatan sector

pertanian

adalah pupuk. Pupuk adalah zat hara yang

ditambahkan pada tumbuhan agar

berkembang dengan baik sesuai genetic

danpotensi produksinya.Pupuk dapat dibuat

dari bahan organic ataupun non-organik

(sintetis).Pupuk organic adalah pupuk yang

tersusun dari materi makhluk hidup, seperti

pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan, dan

manusia. Pupuk organic bisa dibuat dalam

bermacam-macam bentuk meliputi cair,

curah, tablet, pelet, briket, atau granul yang

digunakan untuk memperbaiki sifat fisik,

kimia, dan biologi tanah. Pemilihan bentuk

ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan

aspek - aspek pemasaran lainnya

(www.pupuk-organik.info). Pupuk organic

mengandung banyak bahan organic

daripada kadar haranya. Sumber bahan

organic dapat berupa kompos, pupuk hijau,

pupuk kandang, sisa panen (jerami,

brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu,

dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah

industri yang menggunakan bahan

pertanian, dan limbah kota (sampah).

Pupuk merupakan pendukung yang sangat

penting untuk kelangsungan budi daya

pertanian. Di Indonesia, pupuk organic

EDISI DESEMBER 2011

sudah lama dikenal para petani. Penduduk

Indonesia sudah mengenal pupuk organic

sebelum diterapkannya revolusi hijau di

Indonesia.Setelah revolusi hijau,

kebanyakan petani lebih suka menggunakan

pupuk buatan karena praktis

menggunakannya, jumlahnya jauh lebih

sedikit dari pupuk organik, harganya pun

relative murah, dan mudah

diperoleh.Kebanyakan petani sudah sangat

tergantung pada pupuk buatan, sehingga

dapat berdampak negative terhadap

perkembangan produksi pertanian.

Tumbuhnya kesadaran para petani akan

dampak negatif penggunaan pupuk buatan

dan sarana pertanian modern lainnya

terhadap lingkungan telah membuat

mereka beralih dari pertanian konvensional

kepertanian organik.

Selama ini kebutuhan pupuk untuk

pertanian sebagian besar dipenuhi oleh

pupuk buatan. Namun pada akhir-akhir ini

penggunaan pupuk buatan yang semakin

besar ternyata berpengaruh pada

penurunan produktivitas lahan.Hal ini

disebabkan karena dengan pemakaian

pupuk buatan yang pada umumnya

melebihi dosis yang disarankan, menjadikan

tingkat kesuburan tanah menurun. Juga

dengan pemakaian pupuk buatan yang

berlebihan dapat memberikan dampak yang

merugikan bagi lingkungan, dimana muncul

pencemaran air dan tanah. Mengingat

sektor pertanian masih menjadi andalan

dalam menopang perekonomian maupun

mencukupi kebutuhan pangan bagi

masyarakat, perlu adanya solusi untuk

mengatasi permasalahan yang dihadapi

terkait dengan penurunan produktivitas

lahan. Salah satu alternatif yang bisa

dilakukan adalah dengan menggunakan

pupuk organic pada kegiatan pertanian .

Dengan penggunaan pupuk organik, maka

kesuburan tanah akan dapat ditingkatkan

yang pada akhirnya akan meningkatkan

produktivitas lahan . Di Jawa Tengah

penggunaan pupuk organic mulai

disarankan sejak 10 tahun yang lalu bahkan

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo,

berharap petani di Jawa Tengah

menggunakan pupuk organic granul, bagi

tanamannya. Sekarang ini, permintaan

masyarakat dunia dari hasil pertanian yang

sehat makin meningkat. Terutama hasil

pertanian yang menggunakan pupuk

organik.Bila sekarang ini petani sudah mulai

menggunakan pupuk organic granul ini,

kemungkinan hasil pertanian petani Jawa

EDISI DESEMBER 2011

Tengah berkualitas ekspor. Dengan hasil

pertanian yang lebih baik maka

penggunaan pupuk organic dipastikan akan

diminati oleh petani. Untuk mendukung

program peningkatan penggunaan pupuk

organic di Jawa Tengah, gubernur melalui

program peningkatan ketahanan pangan

meresmikan beberapa pabrik pupuk organic

di Jawa Tengah, menurut Bibit Waluyo

dengan penggunaan pupuk organik, tanah

pertanian lebih subur, hasil produksinya

juga laku dijual keluar negeri. Lain jika

menggunakan pupuk anorganik, tanah kita

menjadi rusak, jadi bantat dan mengeras,

lama-lama produknya menurun. Tapi kalau

pupuk organik, tanahnya semakin subur,

hasilnya semakin baik, paling tidak mesti

ada 3-4 pabrik untuk menggurangi

ketergantungan terhadap pupuk anorganic.

Jawa Tengah secara alami memiliki bahan

baku untuk pupuk organik yang berasal dari

limbah hasil budi daya pertanian, namun

belum termanfaatkan secara

optimal,sehingga banyak terbuang

percuma. Kegiatan pengolahan sumber

daya tersebut menjadi pupuk organic sudah

ada, namun perlu disadari bahwa pada

umumnya kegiatan tersebut masih dalam

skala kecil sehingga untuk mencukupi

kebutuhan di sector pertanian masih belum

tercapai. Di samping itu kegiatan yang

diusahakan tersebut masih dihadapkan

pada berbagai keterbatasan di antaranya

dalam aspek ketersediaan sumber daya

manusia yang berkualitas juga dalam aspek

teknologi.

Dalam rangka mendukung pengembangan

IKM Pupuk Organik di Jawa Tengah untuk

memenuhi kebutuhan akan pupuk di sector

pertanian, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah telah

mengalokasikan beberapa kegiatan

pelatihan dan banlat bagi IKM Pupuk

Organik di Jawa Tengah. Selama tahun 2011

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah telah melakukan 7 kali

pelatihan, 10 kali banlat, dan 1 kali

pendampingan yang dilakukan untuk

mengembangkan potensi IKM Pupuk

Organik yang tersebar di Kabupaten

Sukoharjo, Pati, Klaten, Brebes, Kudus, dan

Banyumas. Dengan adanya kegiatan

tersebut diharapkan akan dapat

mewujudkan upaya pengembangan kualitas

dan kuantitas produk pupuk organic

sehingga dapat terserap oleh sector

pertanian.

EDISI DESEMBER 2011

PARCEL DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

Menjelang hari besar keagamaan seperti

Lebaran, Natal dan Tahun Baru sudah

menjadi hal jamak bagi masyarakat

mempersiapkan segala sesuatu untuk

menyambutnya. Tidak hanya aktivitas

keagamaan yang mengalami peningkatan,

tetapi aktivitas sosial, ekonomi dan kultural

juga mengalami peningkatan signifikan.

Berbagai lapisan masyarakat berupaya

untuk menyiapkan dan menyongsong hari

besar tersebut dengan sesempurna

mungkin. Momen hari besar keagamaan

biasanya dijadikan ajang untuk

meningkatkan tali silaturahmi dan

merekatkan kembali rasa persaudaraan dan

kekeluargaan. Bagi kalangan pebisnis, hari

raya dijadikan pijakan untuk lebih

mempererat hubungan dalam bisnisnya.

Sedangkan bagi masyarakat kebanyakan,

hari raya dimanfaatkan sebagai sarana

berbagi dengan sesama. Untuk mempererat

silaturahmi tersebut, tidak sedikit yang

meman-faatkan parcel sebagai medianya.

Bicara tentang isi parcel dari waktu ke

waktu mengalami perubahan yang

disesuaikan dengan tuntutan dan

kebutuhan masyarakat. Dahulu parcel

identik dengan makanan atau bahan

makanan yang dikemas secara apik. Namun

seiring perkembangan, parcel telah me-

ngalami perubahan. Isi parcel tidak hanya

melulu soal makanan, melainkan dipilih

yang lebih efektif, efisien dan praktis serta

dapat dimanfaatkan langsung oleh si

penerima. Oleh karena itu isi parcel saat ini

lebih beraneka ragam sesuai dengan selera

si pengirim/pemesan. Parcel bisa berujud

EDISI DESEMBER 2011

produk elektronik, misalnya hand phone,

iPad, MP3 Player, peralatan rumah tangga,

kain batik, interior rumah, kosmetik,

aksesoris wanita dan lain-lain. Dilihat dari

nilainya sangat bervariasi dari yang ratusan

ribu hingga jutaan rupiah.

Momen hari besar keagamaan, memang

menjadi puncak tertinggi lalu-lintas parcel.

Oleh karena itu menjelang datangnya hari

raya diidentikkan dengan musim parcel.

Namun, acapkali permasalah-an muncul

seiring dengan perkembangan perparcelan.

Lantas apa yang perlu diketahui konsumen

me-ngenai parcel dan apa saja

permasalahannya?. Bagaimana per-

lindungan bagi konsumen, siapa yang

bertanggungjawab bila terjadi klaim

kerugian akibat mengonsumsi parcel?.

Berikut ini kami coba menelaahnya.

Tanggung Jawab

Dalam bisnis parcel setidak-nya ada 5 (lima)

unsur pelaku yaitu; pembuat parcel (pelaku

usaha parcel), industri/pabrik selaku

pembuat produk, jasa pengantar (delivery),

pemesan dan penerima parcel.

Dilihat isi parcel ada dua macam yaitu bisa

merupakan buatan sendiri dari si pembuat

parcel atau dapat berupa barang-barang

yang diproduksi secara masal (pabrikan).

Pembuat parcel bisa sekaligus berperan

langsung sebagai penjual parcel. Atau

pembuat parcel tidak menjual langsung

namun pemasarannya dikelola pihak lain

seperti ritail atau supermarket.

Jika terjadi permasalahan terhadap isi

parcel maka, bila barang dalam parcel

produk internal pembuat parcel maka,

pembuat parcel bertanggung jawab penuh.

Apabila isi parcel tersebut merupakan

barang pabrikan maka industri inilah yang

bertanggung jawab. Namun, pembuat

parcel bisa turut serta bertanggung jawab,

tergantung dari permasalahan yang

ditimbulkan. Jika kesalahan rusaknya

barang tersebut bukan karena kesalahan

pabrik tetapi merupakan kesalahan si

pembuat parcel maka menjadi tanggung

jawab si pembuat parcel. Misalnya pembuat

parcel membeli produk pabrikan. Saat

membeli barang belum atau mendekati

kadaluwarsa. Kemudian pembuat parcel

menjual rangkaian hasil parcel beberapa

bulan kemudian dan ternyata barang

tersebut sudah kadaluwarsa maka pembuat

parcellah yang bertanggung jawab. Dengan

demikian tanggung jawab mengenai isi

parcel ada 2 yaitu dapat secara sendiri-

sendiri atau dapat merupakan tanggung

EDISI DESEMBER 2011

jawab renteng antara pembuat parcel dan

pabrikan.

Pilih dengan Cermat

Bagi pengusaha parcel saat mereka

berbelanja terhadap barang-barang yang

nantinya akan dikemas dalam parcel

hendaknya cermat dan hati-hati. Jangan

mudah tergiur terhadap diskon harga

barang yang sangat murah, terutama

barang-barang impor produk makanan da-

lam kemasan. Perhatikan labelnya, pilihlah

yang telah menggunakan bahasa Indonesia.

Selain pangan maka untuk parcel yang

berisi produk non pangan seperti elektro-

nik, handphone, alat – alat rumah tangga

juga harus dipilih dengan label berbahasa

Indonesia. Karena Kementerian

Perdagangan telah merevisi percepatan

pemberlakuan wajib label bahasa Indonesia

untuk produk non-pangan melalui

Keputusan Menteri Perdagangan Nomor

22/M-DAG/PER/5/2010 pada 21 Mei 2010

tentang Kewajiban pencantuman label pada

barang yang sudah berlaku mulai tanggal 1

September 2010.

Sebagai konsumen kewaspadaan juga

diperlukan. Acapkali selama lebaran banyak

beredar produk makanan impor ilegal,

barang-barang impor yang berkualitas ren-

dah dan berpotensi merugikan konsumen,

membahayakan kesehatan serta

keselamatan. Salah satu contoh,

beredarnya produk pangan yang mendekati

masa kadaluarsa bahkan sudah kadaluarsa.

Hal ini terjadi akibat adanya demand yang

sangat tinggi di dalam negeri.

Memilih produk berlabel bahasa Indonesia

sangat penting buat konsumen karena akan

diketahui apa saja kandungan yang ada

pada produk tersebut. Sehingga dapat

diminimalisir adanya kesalahan jika

konsumen mempunyai pantangan terhadap

zat-zat tertentu. Dan yang tidak kalah

penting adalah pencantuman nama

perusahaan atau nama dan alamat

importer. Jika terjadi permasalahan

terhadap produk yang dikonsumsinya maka

dapat diketahui jelas pihak yang ber-

tanggung jawab atas masuknya barang ke

wilayah hukum Indonesia.

Jika membeli parcel yang berisi produk

ilegal, secara tidak langsung kita telah

berkontribusi merugikan negara dengan

mendukung produk yang masuk tanpa

pajak. Selain merugikan negara maka

konsumen akan menanggung semua risiko

jika terjadi komplain produk bersangkutan,

EDISI DESEMBER 2011

karena tidak ada yang dapat dimintai

pertanggungjawaban atas kerugian yang

ditimbulkan. Memang ada

perusahaan/pabrik namun berada di luar

negeri. Hal ini akan menyulitkan dan

merugikan konsumen.

Untuk pengusaha parcel, pemilihan produk

ilegal juga sangat merugikan jika terjadi

komplain dari konsumen akhir. Apabila

tidak jelas siapa yang mengimpor atau yang

memproduksi maka 100% si pengusaha

parcel wajib menanggung kerugian

tersebut. Karena dialah yang mengetahui

dari mana asal usul barang tersebut.

Pangan impor yang masuk secara legal (sah)

tentunya akan menyantumkan nomor

registrasi dari Badan Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM) RI No.xxxxxxxxxxx di

setiap label kemasannya. Sedangkan dalam

produk ilegal, selain tidak memiliki ijin edar

dari BPOM, biasanya menggunakan bahasa

asli negara asal. Beruntung bila masih

menggunakan bahasa Inggris, namun jika

menggunakan bahasa dan tulisan negara

asal seperti China atau Thailand, secara

umum masyarakat kita sulit memahami.

Artinya, kita tidak mengerti maksud dari

label. Celakanya, konsumen bisa salah

dalam mengonsumsi produk tersebut.

Promosi gratis

Mencantumkan alamat atau nomor telpon

bagi si pembuat parcel akan memberikan

keuntungan baik bagi konsumen maupun

pengusaha parcel itu sendiri. Bagi

konsumen jika ada permasalahan maka

konsumen dapat segera melaporkan

permasalahannya.Laporan konsumen

menjadi acuan/ materi evaluasi dan idikator

kualitas produk. Konsumen juga dapat

dijadikan agen-agen promosi yang tidak

berbayar untuk menyebarkan informasi jika

kon-sumen mendapatkan kepuasan atas

produk dan jasanya.

Bagi konsumen akhir (penerima), jika isi

parcel, cara pengemasan, serta layanannya

baik maka penempelan nama dan alamat

perusahaan menjadi ajang promosi gratis

calon-calon konsumen baru. Kabar dari

mulut ke mulut konsumen merupakan

sarana beriklan gratis yang justru sangat

efektif. Selain itu pengusaha parcel akan

dapat segera melakukan tindakan sedini

mungkin bila terjadi komplain, yang

berujung meminimalisir kerugian baik dari

sisi konsumen maupun pengusaha parcel

itu sendiri.

EDISI DESEMBER 2011

Tips memilih parcel:

Sebagai sarana menjalin tali silaturahmi,

keberadaan parcel memang cukup efektif.

Ungkapan terimakasih, turut bersimpati

mau-pun rasa penghargaan dapat diujudkan

dengan pengiriman parcel. Terlepas dari pro

kontra pengiriman parcel yang lebih bersifat

politis, pemilihan parcel memang

selayaknya perlu diperhatikan. Jangan

sampai niat tulus mengirim parcel justru

berujung celaka bagi penerima karena

ketidakjelian pengirim dalam memilih

parcel.

Untuk itu, ada sedikit kiat-kiat dalam

memilih parcel yang perlu diperhatikan

agar sesuai dengan maksud dan tujuan baik

kita. Hal-hal yang perlu diperhatikan

diantaranya adalah:

1. Selalu usahakan memilih parcel yang

mencantumkan alamat pembuat parcel.

2. Amati dan pilih produk pangan yang

sudah di-registrasi oleh BPOM dengan ciri

pencantuman kode MD untuk makanan

dalam negeri atau ML untuk makanan

impor/luar negeri.

3. Amati dan perhatikan dengan seksama

label pada kemasan produk. Pilihlah produk

yang berlabel bahasa Indonesia baik untuk

produk pangan maupun non pangan.

4. Bila produk merupakan barang impor,

maka pilih produk yang mencantumkan

alamat importir.

5. Amati dan perhatikan kondisi fisik

produk. Hindari produk yang cacat, rusak,

penyok (kaleng atau plastik) dan kotor. Pilih

kemasan yang terkemas dengan baik dan

mulus.

HUSSEIN SYIFA, MENJADIKAN INDUSTRI LOGAM TUAN DI NEGERI SENDIRI

EDISI DESEMBER 2011

Bekerja bukan semata-mata demi

keuntungan agaknya lekat dengan Hussein

Syifa. Tekadnya yang ingin menggantikan

barang-barang impor dengan barang

produksi dalam negeri membuatnya total

dalam mengelola PT Bahama Lasakka,

sebuah perusahaan pengecoran logam di

Batur, Ceper, Klaten.

Keinginannya membesarkan perusahaan

berawal dari usaha orangtua, Muhammad

Mahmudi, yang diwariskan kepada Hussein

dan enam saudaranya. Berbekal usaha

warisan itulah, dia dan saudara-saudaranya

mendirikan usaha pengecoran logam dengan

label perusahaan masing-masing.

“Jangan sampai produk asing menjadi raja di

negeri kita, padahal kita sendiri sebetulnya

mampu membuat barang yang sama,” ujar

anak ketiga dari tujuh bersaudara ini.

Laki-laki kelahiran Klaten, 10 Juni 1965, itu

lantas berpikir untuk membeli perusahaan

milik saudara-saudaranya, jika ingin

membuat perusahaan warisan orangtuanya

EDISI DESEMBER 2011

menjadi besar dan mampu menghadapi

produk impor serupa. Jadilah pada 1988

Hussein membeli perusahaan milik saudara-

saudaranya dan menggabungkannya

menjadi satu perusahaan bernama Bahama

Lasakka.

“Bahama itu singkatan dari Bin Haji

Mahmudi, ayah saya, sedangkan Lasakka

berarti “jangan diragukan”. Artinya, kualitas

produk kami tidak perlu diragukan,”

jelasnya.

Bahama Lasakka yang memiliki core

businesss produksi peralatan rumah tangga

dan industri mendapat order pertama kali

berupa pompa pasir timah dari buyer di

Bangka dan Belitung (sekarang provinsi

Bangka Belitung).

Seiring dengan izin usaha yang dikantongi

sebagai perseroan komanditer atau CV,

Bahama pada 1995 mulai mengembangkan

usaha dan bekerjasama dengan beberapa

perusahaan. Dari PT Telkom, Bahama

memperoleh order pembuatan mainhole

cover and frame.

Bahama juga memproduksi burner kompor

gas atas pesanan PT Aditec Cakrawiyasa

Jakarta, produsen kompor gas merek

Quantum. Atas kerjasama dengan PT Sinar

Agung Selalu Sukses (SASS) pula, Bahama

mengerjakan spare part otomotif.

Perkembangan usaha yang semakin pesat

mendorong Bahama melakukan inovasi

dalam bidang teknologi dan penyempurnaan

organisasi perusahaan sembilan tahun

kemudian.

“Di bidang teknologi, kami melakukan

investasi mesin pelebur induksi atau

induction casting machinery,” tuturnya.

Bahama, lanjut dia, juga meningkatkan

keterampilan sumber daya manusia melalui

pelatihan secara periodik, baik pada level

manajemen maupun karyawan.

Upaya itu semakin mantap dengan

penyempurnaan di bidang organisasi melalui

pengubahan status badan hukum dari CV ke

perseroan terbatas (PT) agar dapat fleksibel

menunjang aktivitas usaha.

Dengan jumlah tenaga kerja mencapai 150

orang, saat ini Bahama secara rutin

memproduksi burner kompor gas T 203 C

dengan kapasitas 16.000 unit per bulan,

EDISI DESEMBER 2011

burner kompor gas M Ø 80-100 sebanyak

48.000 unit per bulan, dan spare parts

sejumlah 10.000 unit per bulan.

Bahama juga memproduksi mesin pemanas

ayam pesanan buyer dari Bandung, spare

part pompa air dari Panasonic, spare part

mesin pemotong kertas, rem blok kereta api,

pompa tambak, brake drum, pompa dalam,

dan roof drain.

Pasokan suku cadang dari Jepang yang

minim karena bencana gempa dan tsunami

yang terjadi di Negeri Sakura itu beberapa

waktu lalu sempat menjadi berkah tersendiri

bagi Hussein. Pabriknya mengalami

peningkatan order hingga 40% dari buyer-

buyer lokal.

“Ini menunjukkan produk kita juga tidak

kalah dari produk negara lain dari sisi

kualitas,” ujarnya.

Dengan pesanan yang terus mengalir itu,

perusahaan bermotto “Good Product, High

Quality, and Serve Better” itu mampu

meraup omzet Rp2 miliar-Rp4 miliar per

bulan.

“Dengan omzet itu, kami mampu membayar

karyawan bubut dengan penghasilan Rp2

juta-Rp3 juta per bulan,” ungkapnya.

Husein berharap, pemerintah terus memberi

dukungan kepada para pengrajin cor

tembaga dengan memberikan akses modal,

mempermudah pengadaan bahan baku dan

pembinaan.

EDISI DESEMBER 2011

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710.

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id