pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id 2017 pt medan.pdf · terwujudnya proses peradilan yang...
TRANSCRIPT
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
( L K j I P )
TAHUN 2017
Halaman i
KATA PENGANTAR
engan memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 telah dapat disusun dan diselesaikan.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Medan mengacu pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
LKjIP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 menggambarkan hasil pencapaian keberhasilan
kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, baik berupa kebijakan,
program, dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis, indikator dan target yang telah ditetapkan
dalam perjanjian kinerja Tahun 2017.
Pengadilan Tinggi Medan telah memperoleh penghargaan dari Direktur Jenderal Badan Peradilan
Umum Mahkamah Agung RI, berupa Sertifikat Akreditasi dengan nilai “A” excellent.
Perolehan nilai akreditasi menjadi katalisator bagi Pengadilan Tinggi Medan untuk meningkatkan integritas
dan kinerja dalam mewujudkan visi dan misi Pengadilan Tinggi Medan.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi atas pencapaian kinerja Pengadilan
Tinggi Medan Tahun 2017 dan dapat menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja ditahun berikutnya.
Medan, Februari 2018
KETUA PENGADILAN TINGGI MEDAN
CICUT SUTIARSO
D
Halaman ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
engadilan Tinggi Medan wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dalam
rangka menerapakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu
pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan LKjIP Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2017 dalam rangka mencapai visi dan misi,
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2017, serta sebagai umpan
balik untuk perbaikan kinerja Pengadilan Tinggi Medan pada tahun mendatang.
Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: a) mempersiapkan dan menyusun Rencana
Strategis yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran strategis untuk mencapai tujuan; b) menyusun
Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan; c) menyusun Pengukuran Kinerja; d) pengelolaan data
Kinerja; e) pelaporan kinerja ; f) reviu dan dan evaluasi kinerja.
Penerapan SAKIP tahun 2017 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya dan dilaksanakan
pada tahun keempat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengadilan Tinggi Medan berdasarkan
Rencana Strategis Periode 2015-2019. Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat berfungsi secara
optimal sehingga dapat dijadikan salah satu instrumen utama dalam pelaksanaan pembaharuan untuk
mempercepat terwujudnya penyelenggaraan lembaga peradilan yang baik, transparan, akuntabel dan
bersih dari praktek-praktek penyimpangan.
Capaian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 ini diharapkan menjadi motivasi untuk
mengatasi hambatan pelaksanaan tugas pelaksana Pengadilan Tinggi Medan sehingga dapat
mengoptimalkan kinerja Pengadilan Tinggi Medandi tahun- tahun mendatang.
Pada akhirnya LKjIP Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017 ini dapat menjadi salah satu dokumen yang
bermanfaat untuk pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan oleh pimpinan Pengadilan
Tinggi Medan.
P
Halaman iii
idalam perencanaan Rencana Srategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan mengacu
kepada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan. Pengadilan Tinggi
Medan telah menetapkan 2 sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun 2018. Ke dua
sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 2(dua) indikator kinerja. Secara
umum dapat disimpulkan bahwa dari dua sasaran strategis yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja
tahun 2017 terdapat dua sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu :
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel, dan Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian Perkara.
Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan adalah sebesar 95,46%.
Rincian pencapaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat
diilustrasikan dalam tabel berikut :
SASARAN STRATEGIS I
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
95% 75% 90%
91,9% 84%
97,8%
96,74% 112%
108,67%
Persentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
100% 100% 100%
Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis I 101,93%
D
SASARAN STRATEGIS II
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
Persentase salinan putusan yang dikirim ke Penhgadilan Pengaju Tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
Persentase putusn perkara yang menarik perhatian masyarakat 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
Halaman iii
Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis II 100 %
Halaman v
Hal
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................................................. 2
C. Struktur Organisasi ......................................................................................................................... 4
D. Permasalahan Utama (Strategic Issued Pengadilan Tinggi Medan................................................ 6
E. Pelayanan Publik Yang Prima.......................................................................................................... 7
E. Sistematika Penyajian ..................................................................................................................... 9
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................................................ 11
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ...................................................................................................... 11
1. Visi dan Misi ............................................................................................................................... 11
2. Tujuan dan Sasaran Strategis .................................................................................................... 12
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ......................................................................................... 15
B. Rencana Kinerja Tahun 2017 .......................................................................................................... 19
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........................................................................................................ 21
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017 ..................................................................................... 23
A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2017 ...................................................................................... 23
B. Analisis Capaian Kinerja.................................................................................................................. 24
C. Realisasi Anggaran ......................................................................................................................... 29
BAB IV. PENUTUP ......................................................................................................................................... 40
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 41
B. Rekomendasi .................................................................................................................................. 42
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
3. Rencana Kinerja Tahun 2019
4. Matriks Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019
5. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
6. Pengukuran Kinerja
7. SK Tim Penyusun LKJiP
1 | L K j I P - 2 0 1 7
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
engadilan Tinggi Medan merupakan kawal depan (voor-
post) Mahkamah Agung RI yang membawahi 18
(delapan belas) Sumatera Utara meliputi : Pengadilan
Negeri Balige, Pengadilan Negeri Binjai, Pengadilan
Negeri Gunung Sitoli, Pengadilan Negeri Kabanjahe, Pengadilan
Negeri Kisaran, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Pengadilan
Negeri Mandailing Natal, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan
Negeri Padang Sidempuan, Pengadilan Negeri Pematang Siantar, Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Pengadilan
Negeri Sibolga, Pengadilan Negeri Sidikalang, Pengadilan Simalungun, Pengadilan Negeri Stabat, Pengadilan
Negeri Tanjung Balai Asahan, Pengadilan Negeri Tarutung dan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi.
Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi mencakup:
1. Bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding ;
2. Bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar
Pengadilan Negeri di daerah hukumnya ;
3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi Pemerintah didaerahnya,
apabila diminta ;
4. Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang ;
5. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan tingkat pertama.
P
Pengadilan Tinggi Medan dan seluruh satuan kerja di bawahnya melaksanakan tugas
pokok dan fungsi pengadilan seperti diatur dalam UU No. 49 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas UU No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum.
Pengadilan Tinggi berkedudukan di Ibukota Provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi (Pasal 4 (2) UU No 8 Tahun 2004). Pengadilan Tinggi dibentuk dengan Undang-Undang (Pasal 9 UU No 8 Tahun 2004) tentang Perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
2 | L K j I P - 2 0 1 7
B. Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi
Tugas Pokok
Pengadilan Tinggi Medan adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan di Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok
menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara di tingkat banding yang diajukan kepadanya dan
tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Fungsi
Fungsi Mengadili (Judicial Power), yakni memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan
pengadilan tinggi dalam tingkat banding dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili antara Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan yang berada di wilayah hukumnya, baik menyangkut teknis
yustisial, administrasi peradilan, administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan
pembangunan.
Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, Jurusita/Jurusita Pengganti, dan pegawai di daerah hukumnya serta
terhadap jalannya peradilan di tingkat pertama agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi perkara, administrasi umum serta pembangunan.
Fungsi Nasihat, yakni memberikan pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di
daerah hukumnya apabila diminta.
Fungsi Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian serta lainnya
untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan.
Fungsi lain-lain, yakni Pengadilan Tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan undang-
undang.
C. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, telah disusun struktur dan fungsi Pengadilan Tinggi
berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan. Secara garis besar struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan
sebagai berikut :
3 | L K j I P - 2 0 1 7
Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Medan
Pengadilan Tinggi Medan dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit kerjanya.
Hakim tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan. Dibawah struktur jabatan terdapat jabatan Wakil
Ketua. Sejak keluarnya Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, struktur organisasi di Pengadilan Tinggi Medan telah
berubah, seperti Panitera dan Sekretaris dipisah, ada penambahan jabatan baru dan penamaan Kepala Sub. Bagian
yang diganti.
KETUA
WAKIL KETUA
PANITERA SEKRETARIS
KELOMPOK FUNGSIONAL
PANITERA PENGGANTI KEPALA BAGIAN
PERENCANAAN DAN
KEPEGAWAIAN
KEPALA BAGIAN
UMUM DAN
KEUANGAN
KASUBBAG. RENCANA PROGRAM
DAN ANGGARAN
KASUBBAG. KEPEGAWAIAN
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
KASUBBAG.
TATA USAHA
DAN RUMAH
TANGGA
KASUBBAG.
KEUANGAN
DAN
PELAPORAN
PANITERA MUDA
HUKUM
PANITERA MUDA
PERDATA
KELOMPOK FUNGSIONAL HAKIM TINGGI
PANITERA MUDA
KHUSUS TIPIKOR
PANITERA MUDA
PIDANA
4 | L K j I P - 2 0 1 7
Panitera yang berada di bawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi bagian Kepaniteraan. Pada bagian
Kepaniteraan terdapat jabatan fungsional yaitu Panitera Pengganti dan empat bagian struktural, yaitu Panitera Muda
Pidana, Panitera Muda Perdata dan Panitera Muda Hukum dan jabatan baru Panitera Muda Khusus Tindak Pidana
Korupsi. Sekretaris kedudukannya sama dengan Panitera di bawah Ketua dan Wakil Ketua membawahi bagian
struktural dan terdapat dua Kepala Bagian, yaitu Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian dan Kepala Bagian
Umum dan Keuangan. Di bawah Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ada dua Kepala Sub Bagian yaitu,
Kasub. Bag. Kepegawaian dan Teknologi Informasi dan Kepala Sub Bagian Rencana Program dan Anggaran. Di
bawah Kepala Bagian Umum dan Keuangan ada dua Kepala Sub Bagian yaitu Kasub. Bag. Tata Usaha dan Rumah
Tangga dan Kasub. Bag. Keuangan dan Pelaporan.
Uraian tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan sesuai struktur organisasi Pengadilan Tinggi Medan
adalah sebagai berikut :
1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah-masalah hukum yang timbul,
masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah eksekusi yang berada diwilayah
hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Makamah Agung, menerima laporan penanganan perkara
dan laporan tetang Penasehat Hukum dan Notaris dari Peradilan Negeri dan mengevaluasinya untuk
dilaporkan kepada Makamah Agung, meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis
pengadilan, membina dan memberikan petunjuk, tegoran atau peringatan bila dipandang perlu, menetapkan
suatu perkara banding tanpa biaya, membagi perkara kepada Hakim, memberi izin untuk melaksanakan
putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding, mengevaluasi laporan penanganan perkara
banding yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya
secara periodik kepada Makamah Agung dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara
yang penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank.
2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas
yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.
3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang
diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk
mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran
berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim
wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan
mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi yang ditugaskan
kepadanya serta mengurus kepustakaan hukum yang diterima dari Makamah Agung kepada Hakim- hakim
Pengadilan Tinggi yang bersangkutan.
5 | L K j I P - 2 0 1 7
4. Panitera mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta
menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.
5. Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang perdata.
6. Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang pidana.
7. Panitera Muda Hukum mempnyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
perkara, hubungan masyarakat, penataan arsip perkara, serta pelaporan.
8. Panitera Muda Khusus Tipikor mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang perkara
khusus antara lain perkara tindak pidana korupsi dan perkara khusus lainya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
9. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan
terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Perkara
yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana
bila telah selesai dimutasi.
10. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi,
keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana.
11. Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan,
program, anggaran, kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta pengelolaan teknologi informasi.
12. Kasubbag Kepegawaian dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik pemantauan,
evaluasi, dokumentasi, serta pnyusunan laporan.
13. Kasubbag Rencana Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan anggaran, pemantauan, evaluasi,
dokumentasi, serta penyusunan laporan.
14. Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, arsip,
perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan, hubungan masyarakat, pengelolaan
keuangan, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan.
15. Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan surat
menyurat, kearsipan dan penggandaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana,
perlengkapan, perpustakaan, keamanan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.
16. Kasubag Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan
keuangan, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang milik negara dan pelaporan
keuangan, serta pelaksanaan pemantauan, serta penyusunan laporan.
6 | L K j I P - 2 0 1 7
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan agar pelaksanaan tugas tersebut
mencapai sasaran, Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan telah membuat Standard Operasional Prosedur (SOP),
sebagai berikut :
1. SOP Kepaniteraan Pidana 13 SOP
2. SOP Kepaniteraan Perdata 12 SOP
3. SOP Kepaniteraan Hukum 15 SOP
4. SOP Kepaniteraan Tipikor 11 SOP
5. SOP Kepegawaian dan IT 20 SOP
6. SOP Keuangan dan Pelaporan 27 SOP
7. SOP Tata Usaha dan Rumah Tangga 7 SOP
8. SOP Rencana Program dan Anggaran 8 SOP
D. Permasalahan Utama (Strategic Issued) Pengadilan Tinggi Medan
Permasalahan yang dihadapi Pengadilan Tinggi Medan sepanjang tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kelengkapan berkas perkara dari Pengadilan Negeri ke Pengadilan Tinggi Medan ;
2. Lambatnya pengajuan perpanjangan penahanan dari Pengadilan Negeri ;
3. Kurangnya sinkronisasi data perkara di SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara) ;
4. Kurangnya tenaga IT ;
5. Kurang memadainya sarana dan prasarana ;
6. Belum optimalnya tata kelola organisasi sejak Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan
POTENSI DAN PERMASALAHAN
Pembahasan potensi dan permasalahan di Pengadilan Tinggi Medan dapat dikelompokkan menjadi analisis
faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dan analisis faktor eksternal yang
terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
ANALISIS FAKTOR INTERNAL
1. Kekuatan (strength)
a. Kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung di wilayah propinsi Sumatera Utara.
b. Membawahi 18 (delapan belas) Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah hukum propinsi Sumatera
Utara.
7 | L K j I P - 2 0 1 7
c. Memiliki kekuasaan dan kewenangan mengadili perkara tingkat banding di wilayah hukum propinsi
Sumatera Utara.
d. Memiliki kewenangan dalam pembuatan Surat Keputusan Jabatan Struktural Eselon V dan kenaikan
pangkat golongan III/d kebawah
e. Pengambil keputusan dalam pertimbangan promosi dan mutasi pegawai sewilayah hukum
Pengadilan Tinggi Medan
2. Kelemahan (weakness)
a. Sumber daya manusia masih kurang memadai karena rekrutmen pegawai yang diterima belum sesuai
dengan kapasitas dan keahlian yang dibutuhkan, sehingga masih ada pegawai yang memiliki
pekerjaan rangkap.
b. Sarana dan prasarana yang mendukung tupoksi masih kurang memadai karena alokasi anggaran yang
diberikan belum sesuai dengan kebutuhan yang diajukan
ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL
1. Peluang (opportunities)
a. Sebagai unsur Muspida memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Sumatera Utara.
b. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Medan dalam hal penempatan dalam suatu
jabatan perlu mempertimbangkan individu yang tepat dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja dari
Pengadilan Tinggi Medan menjadi lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif.
c. Telah memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan kemudahaan akses bagi para pihak dan
masyarakat dalam mendapatkan informasi yang transparan.
d. Dalam melaksanakan tupoksi dan wewenang sebagai pengadilan tingkat banding diatur dalam undang
undang
2. Ancaman (threats)
a. Masyarakat semakin kritis dan adanya sorotan masyarakat terhadap lembaga peradilan, sehingga
Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang memberikan pelayanan kepada publik harus
terus meningkatkan kinerja agar dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat pencari keadilan.
b. Tingkat biaya hidup yang mahal sehingga diperlukan tunjangan kemahalan untuk pegawai pada wilayah
Pengadilan Tinggi Medan agar kinerja pegawai semakin meningkat
E. Pelayanan Publik Yang Prima
Akreditasi Penjaminan Mutu
Upaya untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada pencari keadilan dilakukan oleh Mahkamah
Agung khususnya Badan Peradilan Umum dengan Surat Keputusan Nomor. 1639/DJU/SK/OT01.1/9/2015
8 | L K j I P - 2 0 1 7
sebagai pedoman untuk melakukan penilaian dan penjaminan mutu pada pengadilan Negeri dan Pengadilan
Tinggi seluruh Indonesia sesuai dengan standard Sertifikasi ISO 9001 : 2008 yang dalam pelaksanaannya
disempurnakan dengan penerapan International Framework for Court Excellent / Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (RB) dengan standard pengawasan dari badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas),
pembangunan Zona Integritas dan standard penilaian yang pernah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Umum pada tahun 2014 lalu.
Akreditasi Penjaminan Mutu adalah untuk mewujudkan Performa/Kinerja Peradilan Indonesia yang
Unggul/Prima ( Indonesia Court Performance Excellent - ICPE ).
Pengadilan Tinggi Medan telah menjalani Audit oleh Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia yang bertujuan untuk :
- Menentukan akreditasi Pengadilan Tinggi Medan
- Melihat interaksi dan implementasi dari kebijakan, sasaran dan prosedur termasuk pencapaiannya
- Mengkonfirmasi bahwa system manajemen sesuai dengan semua persyaratan standard Akreditasi Penjaminan
Mutu Pengadilan Tinggi Medan
Berdasarkan hasil dari Audit Tim Akreditasi Penjaminan Mutu (TAPM) yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI, Pengadilan Tinggi Medan telah mendapat nilai “A
Excellent”.
Berdasarkan nilai yang diperoleh, Pengadilan Tinggi Medan diberi kewenangan oleh Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI mengadakan audit ke Pengadilan Negeri diwilayah hukumnya,
kecuali Pengadilan Negeri Klas I, untuk itu berdasarkan kewenangan yang ada , Ketua Pengadilan Tinggi Medan
telah membentuk memerintahkan kepada Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Tinggi Medan melakukan
assessment ke Pengadilan Negeri dibawahnya, yaitu Pengadilan Negeri sewilayah hukum Pengadilan Tinggi
Sumatera Utara, yaitu :
No.
Pengadilan Negeri
Tanggal Assesment
Nilai
Ket.
1. Medan 5 - 6 Oktober 2017 B TAPM Badilum
2. Lubuk Pakam 5 - 6 Oktober 2017 B TAPM Badilum
3. Binjai 11 - 12 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
4. Kabanjahe 26 - 27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
5. Sidikalang 28 - 29 September 2017 B TAPM PT Medan
6. Stabat 4 - 5 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan (Surveilance)
7. Tebing Tinggi 19 - 20 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
9 | L K j I P - 2 0 1 7
8. Pematang Siantar 6 - 7 Nopember 2017 B TAPM PT Medan
9. Simalungun 26 - 27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
10. Balige 27 - 28 September 2017 B TAPM PT Medan
11. Tarutung 26 - 27 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
12. Sibolga 12 - 13 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
13. Padangsidempuan 9 – 10 Oktober 2017 B TAPM PT Medan
14. Mandailing Natal 10 – 11 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
15. Rantauprapat 2 – 3 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan (Surveilence)
16. Kisaran 16 - 17 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
17. Tanjung Balai 12 – 14 September 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
18. Gunungsitoli 11 - 12 Oktober 2017 A (excellent) TAPM PT Medan
Selanjutnya Mahkamah Agung Republik Indonesia mengadakan acara seremonial penyerahan Sertifikat
Akreditasi Penjaminan Mutu / Piagam Penghargaan pada tanggal 28 Nopember 2017 di Makasar.
F. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian pada laporan kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Bab I. PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan fungsi, struktur organisasi, strategic
issued, potensi dan permasalahan serta sistematika penyajian.
Bab II. PERENCANAAN KINERJA, menjelaskan proses menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja
Pengadilan yang berisikan antara lain : a. Rencana Strategis 2015 – 2019 (1. Visi dan Misi, 2. Tujuan dan Sasaran
Strategis, 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok), b. Kebijakan, c. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana
Kinerja Tahun 2018 dan 2019.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan setiap capaian sasaran strategis pada setiap perspektif yang
tertuang pada peta strategi dan kinerja lainnya;
BAB IV. PENUTUP, menjelaskan kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Medan.
11 | L K j I P 2 0 1 7
T
Bab II
Perencanaan Kinerja
A. RENCANA STRATEGIS
ahun 2017 merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan
tahun 2015-2019. Renstra Pengadilan Tinggi Medan merupakan dokumen perencanaan yang memuat
visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
Pengadilan Tinggi Medan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pada Tahun 2017
Pengadilan Tinggi Medan telah melakukan Reviu Renstra.
1. VISI & MISI
VISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan
tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan.
Adapun visi Pengadilan Tinggi Medan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“ Terwujudnya Pengadilan Tinggi Medan yang Agung”
Penjelasan :
1. Pengadilan Tinggi Medan menunjukan lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum sebagai
Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Sumatera Utara dan membawahi
Pengadilan Negeri di wilayah Sumatera Utara;
2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran; Visi ini ingin
menjadikan Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang dihormati, dan memiliki keluhuran dan
kemulian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memutus
perkara.
Visi yang dimaksud bermakna sebagai berikut :
Mewujudkan Pengadilan Tinggi Medan yang Agung, secara ideal dapat diwujudkan sebagai sebuah Pengadilan Tinggi
yang :
12 | L K j I P 2 0 1 7
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dilokasikan secara proporsional dalam
APBN.
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manejemen organisasi yang jelas dan terukur.
4. Menyelenggarakan manejemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya
ringan dan proporsional.
5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif
bagi penyelenggaraan peradilan/
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta
personil peradilan yang berintegritas dan profesional.
7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan.
8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
9. Memiliki manejemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas dan transparansi.
10. Modern dengan berbasis TI terpadu.
MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Tinggi Medan, adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Medan
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan
2. TUJUAN & SASARAN STRATEGIS
TUJUAN
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi. Adapun tujuan yang
hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan seperti termuat dalam rencana strategis adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan
2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan
13 | L K j I P 2 0 1 7
SASARAN STRATEGIS
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Hasil review Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Medan
mempertajam sasaran yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2015-2019, sasaran tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
2. Peningkatan efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai
tujuan. Pengadilan Tinggi Medan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu
untuk mempertajam sasaran strategis.
Hubungan antara tujuan, sasaran, dan indikator kinerja utama digambarkan sebagai berikut :
Tabel 1. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pengadilan Tinggi Medan
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
1. Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat
waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara
- Pidana - Perdata - Tipikor
2 Keterjangkauan pelayanan badan peradilan
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
2. Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
- Pidana - Perdata - Tipikor
a. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat
- Pidana - Perdata - Tipikor
b. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP
- Pidana - Perdata - Tipikor
15 | L K j I P - 2 0 1 7
3. PROGRAM UTAMA & KEGIATAN POKOK
Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan target selama
kurun waktu tertentu.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Medan , perlu ditetapkan berbagai program dan
dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Adapun program-program dan kegiatan pokok tersebut adalah :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran
strategis :
1. Peningkatan penyelesaian perkara
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah :
Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor
Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor
Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 3 (tiga)
bulan
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
adalah :
Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap
Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai
sasaran strategis :
1. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)adalah :
Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut
diputus (one day publish)
Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik
16 | L K j I P - 2 0 1 7
KEBIJAKAN
Beberapa kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk melaksanakan program dan kegiatan diatas adalah :
Kebijakan peningkatan penyelesaian putusan perkara
Kebijakan pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik.
Hubungan antara sasaran, program, kegiatan, dan kebijakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Sasaran, Kebijakan, Program, Kegiatan Pengadilan Tinggi Medan
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
1. Terwujudnya proses peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
1. Peningkatan penyelesaian putusan perkara
2. Meningkatnya
putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP
Peningkatan manajemen peradilan umum
1. Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor
2. Penyelesaian perkara
pidana, perdata, dan tipikor
3. Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 3 (enam) bulan
4. Penyampaian berkas perkara
banding secara lengkap
5. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat waktu.
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
1. Pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan publik.
2. Melaksanakan rapat bulanan dan rapat koordinasi
3. Melaksanakan
pengawasan eksternal dan internal oleh Hakim Tinggi pengawas daerah dan Hakim Tinggi pengawas bidang.
4. dan Hakim Tinggi
Pengawas bidang.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
1. Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara tersebut diputus (one day publish)
2. Penyediaan sarana dan prasarana
pengolah data dan komunikasi pelayanan publik.
18 | L K j I P - 2 0 1 7
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2017
Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan memuat angka target kinerja tahun 2017untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang
harus dicapai dalam periode tahun 2017. Selain itu, dokumen Rencana Kerja tersebut menjadi dasar bagi
penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau
lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.
19 | L K j I P - 2 0 1 7
Tabel 3. RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017
SasaranStrategis IndikatorKinerja Utama Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Anggaran/ Rp 1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana - Tipikor
100%
Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien
100%
315.640.000,-
b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat
waktu
90%
c. Persentase penurunan sisa perkara - Pidana - Perdata - Tipikor -
50%
2. Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
- Pidana - Perdata - Tipikor
100%
Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Terwujudnya peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.
100%
315.640.000,-
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish)
- Pidana - Perdata - Tipikor -
90%
c. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP
- Pidana - Perdata - Tipikor
100%
C . PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada
akhir tahun 2017. Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2017 yang disusun pada awal
tahun 2017.
Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA
PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017
Anggaran DIPA 01 : Rp. 25.162.387.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Seratus Enam Puluh Dua Juta TigaRatus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah)
Anggaran DIPA 03 : Rp. 315.640.000,- (Tiga Ratus Lima Belas Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)
SasaranStrategis IndikatorKinerja Utama Target
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana - Tipikor
100%
b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat waktu
90%
c. Persentase penurunan sisa perkara - Pidana - Perdata - Tipikor -
50%
2. Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Penyelesaian Perkara
d. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu - Pidana - Perdata - Tipikor
100%
e. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish) - Pidana - Perdata - Tipikor -
90%
f. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Perdata - Tipikor
100%
21 | L K j I P - 2 0 1 7
19 | LKjIP 2017
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
encapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan pencapaian atas target kinerja tahun
kedua dari Renstra Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019. Pengukuran tingkat capaian kinerja
Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian
indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa
target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja
tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja
NO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI *CAPAIAN
%
1. 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana - Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat
waktu
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
c. Persentase penurunan sisa perkara
- Perdata - Pidana - Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
2. 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju tepat waktu
- Perdata - Pidana - Tipikor
100% 100% 100%
95% 95% 95%
95% 95% 95%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat - Pidana - Perdata - Tipikor
90% 90% 90%
90 % 90 % 90 %
100% 100% 100%
c. Persentase putusan perkara yang
P
20 | LKjIP 2017
dimasukkan dalam Aplikasi SIPP - Pidana - Perdata - Tipikor
100% 100% 100%
95% 95% 95%
95% 95% 95%
*Capaian = Realisasi x 100 %
Target
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2017 secara umum Pengadilan
Tinggi Medan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat
ditunjukkan dari pencapaian 100 % sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang
ditetapkan belum tercapai realisasinya.
B. Analisis Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 mengacu pada indikator kinerja utama untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Tinggi Medan telah melaksanakan seluruh
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan
sebagai berikut :
SASARAN 1 : TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN
AKUNTABEL
Capaian sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun 2017, dan dibandingkan dengan penyelesaian
perkara pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Target 2017
Realisasi 2017
Capaian 2017 (%)
Capaian
2016 (%) 2015 (%)
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
95% 75% 90%
98,71% 85,18% 73,70%
96,74% 100,21% 81,96%
96,74% 112%
108,67%
92% 77%
80,70%
c. Persentase perkara penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
21 | LKjIP 2017
Analisis ketiga indikator kinerja dari sasaran pertama ini sebagai berikut :
a. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE SISA PERKARA YANG DISELESAIKAN
Tabel 6. Indikator 1 Sasaran 1
Indikator Kinerja Target 2017 Realisasi
2017 Capaian 2017 (%)
Capaian
2016 (%) 2015 (%)
Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang
diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan
antara persentase sisa perkara yang telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2017 persentase sisa perkara yang diselesaikan mencapai target 100%. Capaian tersebut diperoleh
dari sisa perkara Pengadilan Tinggi Medan tahun 2016 yang harus diselesaikan pada tahun 2017, yaitu pidana
sejumlah 101 perkara, perdata sejumlah 72 perkara, dan tindak pidana korupsi (Tipikor) sejumlah 10 perkara,
seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2017. Sehingga realisasi persentase sisa perkara yang diselesaikan pada
tahun 2017 dapat mencapai target 100%.
Ditinjau dari tahun 2015, tahun 2016, hingga tahun 2017, persentase sisa perkara yang diselesaikan selalu
mencapai target 100%. Hal ini menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi
Medan telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai
ditahun berikutnya.
Berikut ini grafik dan tabel penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor pada tahun 2015, tahun 2016,
dan tahun 2017.
Grafik 1. Capaian persentase penyelesaian sisa perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2015-2017
22 | LKjIP 2017
Tabel 7. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Tahun 2015- 2017
Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2014 65 Perkara
Perkara masuk tahun 2015 765 Perkara
Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 65 Perkara 100% 100 % 100 %
Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 689 Perkara
Sisa akhir 76 Perkara
Data Perkara Pidana Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2015 76 Perkara
Perkara masuk tahun 2016 806 Perkara
Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 76 Perkara 100% 100 % 100 %
Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 701 Perkara
Sisa akhir 105 Perkara
Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2016 105 Perkara
Perkara masuk tahun 2017 1001 Perkara
Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 105 Perkara 100% 100 % 100 %
Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 883 Perkara
Sisa akhir 118 Perkara
Tabel 8. Penyelesaian sisa perkara perdata tahun 2015-2017
Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2014 124 Perkara
Perkara masuk tahun 2015 459 Perkara
Sisa perkara tahun 2014 yang selesai minutasi 124 Perkara 100 % 100 % 100 %
Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 490 Perkara
Sisa akhir 93 Perkara
Data Perkara Perdata Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2015 93 Perkara
Perkara masuk tahun 2016 393 Perkara
Sisa perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 93 Perkara 100 % 100 % 100 %
Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 321 Perkara
Sisa akhir 72 Perkara
Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2016 72 Perkara
Perkara masuk tahun 2017 447 Perkara
Sisa perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 72 Perkara 100 % 100 % 100 %
Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 320 Perkara
Sisa akhir 127 Perkara
23 | LKjIP 2017
Tabel 9. Penyelesaian sisa perkara Tipikor tahun 2015-2017
Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2014 14 Perkara
Perkara masuk tahun 2015 14 Perkara
Sisa perkara tahun 2014 selesai minutasi 14 Perkara 100 % 100 % 100 %
Perkara tahun 2015 yang selesai minutasi 13 Perkara
Sisa akhir 1 Perkara
Data Perkara Tipikor Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2015 1 Perkara
Perkara masuk tahun 2016 57 Perkara
Sisa perkara tahun 2015 selesai minutasi 1 Perkara 100 % 100 % 100 %
Perkara tahun 2016 yang selesai minutasi 47 Perkara
Sisa akhir 10 Perkara
Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2016 10 Perkara
Perkara masuk tahun 2017 32 Perkara
Sisa perkara tahun 2016 selesai minutasi 10 Perkara 100 % 100 % 100 %
Perkara tahun 2017 yang selesai minutasi 29 Perkara
Sisa akhir 3 Perkara
b. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PERKARA YANG DISELESAIKAN
Tabel 10. Indikator 2 Sasaran 1:
Indikator Kinerja Target 2017
Realisasi 2017
Capaian 2017(%)
Capaian
2016 (%) 2015 (%)
Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
95% 85% 90%
98,71% 85,18% 73,77%
103,90% 100,21% 81,96%
96,74% 112%
108,67%
92% 77%
88,76%
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan perkara yang
diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa perkara tahun sebelumnya dtambah perkara yang
masuk pada tahun berjalan). Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara realisasi perkara yang
telah diselesaikan dengan target yang ditetapkan.
Capaian indikator persentase perkara yang diselesaikan tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya, seperti
dijelaskan pada tabel diatas sebagai berikut :
Pada perkara pidana, capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 103,90%, mengalami penurunan
dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 96,74%. Hal ini karena kenaikan jumlah perkara masuk tahun 2017
(1001 perkara) lebih besar dari tahun 2016 (806 perkara), sehingga peluang untuk peningkatan target tahun
2017 dapat terlaksana.
24 | LKjIP 2017
Pada perkara perdata capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 100,21% mengalami penurunan
dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 112%. Hal ini karena penurunan jumlah perkara yang masuk
(tahun 2016 sejumlah 393 perkara, tahun 2017 sejumlah 447 perkara).
Pada perkara tipikor capaian terhadap target tahun 2017 sebesar 81,96 % mengalami penurunan dibandingkan
capaian tahun 2016 sebesar 112 %. Hal ini karena banyak perkara yang masuk pada akhir tahun sehingga
penyelesaiannya dilaksanakan pada tahun berikutnya.
Grafik 2. Capaian persentase penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor Tahun 2015-2017
Berikut ini uraian pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Pidana, perkara Perdata, dan
perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada tahun 2017.
1. Persentase Perkara Pidana yang diselesaikan
Pada tahun 2017 capaian persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 103,90%. Capaian tersebut
diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara pidana yang diselesaikan sebesar 98,71 % dengan target
yang ditetapkan sebesar 95 %.
Realisasi persentase penyelesaian perkara pidana sebesar 100,21 % diperoleh dari perbandingan jumlah perkara
pidana yang sudah selesai minutasi pada tahun 2017 sebesar 883 perkara dengan seluruh jumlah perkara pidana
pada tahun 2017 sebesar 1001 perkara.
Pada Tahun 2017 penyelesaian perkara pidana mencapai target 98,71% dimana terdapat target yang ditetapkan
sebelumnya 95%, jadi terdapat peningkatan target penyelesaian perkara. Hal ini disebabkan karena pada Tahun
2017 jumlah perkara yang masuk dan sisa perkara sebelumnya 1102 perkara. Dan pada Tahun 2017 dapat
diselesaikan minutasi perkara sebanyak 883 perkara. Dan juga target penyelesaian perkara Tahun 2017 sebesar
85% lebih tinggi daripada target Tahun 2016 sebesar 75%.
25 | LKjIP 2017
Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana pada tahun 2014, tahun 2015, dan tahun 2016.
Tabel 11. Keadaan perkara pidana di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015-2017
Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2014 47 Perkara
Perkara masuk tahun 2015 738 Perkara
Jumlah perkara 785 Perkara
Perkara selesai minutasi 669 Perkara 85,2 % 85 % 100%
Sisa akhir 65 Perkara
Data Perkara Pidana Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2015 65 Perkara
Perkara masuk tahun 2016 765 Perkara
Jumlah perkara 830 Perkara
Perkara selesai minutasi 689 Perkara 83% 90% 92%
Sisa akhir 76 Perkara
Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2016 75 Perkara
Perkara masuk tahun 2017 907 Perkara
Jumlah perkara 982Perkara
Perkara selesai minutasi 869 Perkara 86% 100% 86%
Sisa akhir 113 Perkara
2. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan
Capaian Persentase perkara perdata yang diselesaikan tahun 2017 adalah sebesar 100,21 %. Capaian tersebut
diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara perdata yang diselesaikan sebesar 85,18% dengan target
yang ditetapkan sebesar 85%.
Realisasi persentase penyelesaian perkara perdata sebesar 85,18% merupakan perbandingan perkara perdata
yang selesai minutasi di tahun 2017 sebesar 414 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2017 sebesar 486
perkara.
Pada tahun 2017 realisasi penyelesaian perkara perdata mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016. Realisasi
penyelesaian perkara perdata tahun 2017 sebesar 85,18 % dan capaian terhadap target hingga 100,21%,
sedangkan tahun 2016 realisasi sebesar 84% dan capaian 112%. Hal ini dikarenakan bahwa pada tahun 2017
Pengadilan Tinggi Medan mengalami penurunan jumlah perkara yang masuk yaitu sebanyak 393 perkara,
sedangkan ditahun 2016 sebanyak 427 perkara.
Berikut tabel mengenai keadaan perkara perdata pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017.
26 | LKjIP 2017
Tabel 12. Keadaan Perkara Perdata di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015-2017
Data Perkara Perdata Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2014 62 Perkara
Perkara masuk tahun 2015 401 Perkara
Jumlah perkara 463 Perkara
Perkara yang selesai minutasi 268 Perkara 57,8% 65% 89%
Sisa akhir 133 Perkara
Data Perkara Perdata Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2014 133 Perkara
Perkara masuk tahun 2016 427 Perkara
Jumlah perkara 560 Perkara
Perkara yang selesai minutasi 303 Perkara 54,1% 70% 77%
Sisa akhir 124 Perkara
Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2016 93 Perkara
Perkara masuk tahun 2017 393 Perkara
Jumlah perkara 486 Perkara
Perkara yang selesai minutasi 414 Perkara 85,18% 85% 112%
Sisa akhir 72 Perkara
3. Persentase Perkara Tipikor yang diselesaikan
Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan tahun 2017 adalah sebesar 81,96 %. Capaian
tersebut diperoleh dari perbandingan realisasi persentase perkara tipikor yang diselesaikan sebesar 73,77%
dibandingkan target yang akan dicapai sebesar 90 %.
Realisasi persentase penyelesaian perkara tipikor sebesar 73,77 % merupakan perbandingan perkara tipikor yang
selesai minutasi di tahun 2017 sebesar 45 perkara dengan jumlah perkara ditahun 2017 sebesar 61 perkara.
Capaian persentase perkara Tipikor yang diselesaikan pada tahun 2017 sebesar 81,96% lebih rendah dari tahun
sebelumnya disebabkan karena perkara banyak masuk pada akhir tahun.
27 | LKjIP 2017
Berikut tabel mengenai keadaan perkara tipikor pada tahun 2015, tahun 2016, dan tahun 2017.
Tabel 13. Keadaan Perkara Tipikor di Pengadilan Tinggi MedanTahun 2015-2017
Data Perkara Tipikor Tahun 2015 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2014 5 Perkara
Perkara masuk tahun 2015 58 Perkara
Jumlah perkara 63 Perkara
Perkara diminutasi 57 Perkara 90,4 % 85 % 106%
Sisa akhir 1 Perkara 90,4% 85% 106%
Sisa perkara tahun 2014 5 Perkara
Data Perkara Tipikor Tahun 2016 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2015 1 Perkara
Perkara masuk tahun 2016 60 Perkara
Jumlah perkara 61 Perkara
Perkara diminutasi 46 Perkara 75,4% 85 % 88,7%
Sisa akhir 14 Perkara
Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%)
Sisa perkara tahun 2016 1 Perkara
Perkara masuk tahun 2017 57 Perkara
Jumlah perkara 58 Perkara
Perkara diminutasi 46 Perkara 73,77% 90 % 81,96%
Sisa akhir 12 erkara
c. INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PENURUNAN SISA PERKARA
Sisa Perkara Tahun Sebelumnya – Sisa Perkara Tahun Berjalan
Sisa Perkara Tahun Sebelumnya
Data Perkara Pidana Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa
Perkara (%)
Sisa perkara tahun 2016 75 Perkara
50%
Perkara masuk tahun 2017 907 Perkara
Jumlah perkara 982Perkara
Perkara selesai minutasi 869 Perkara 86% 100% 86%
Sisa akhir 113 Perkara
Data Perkara Perdata Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa
Perkara (%)
Sisa perkara tahun 2016 93 Perkara
23%
Perkara masuk tahun 2017 393 Perkara
Jumlah perkara 486 Perkara
Perkara yang selesai minutasi 414 Perkara 85,18% 85% 112%
Sisa akhir 72 Perkara
Data Perkara Tipikor Tahun 2017 Jumlah Realisasi Target Capaian (%) Penurunan Sisa
Perkara(%)
Sisa perkara tahun 2016 1 Perkara
100%
Perkara masuk tahun 2017 57 Perkara
Jumlah perkara 58 Perkara
Perkara diminutasi 46 Perkara 73,77% 90 % 81,96%
Sisa akhir 12 Perkara
x 100%
28 | LKjIP 2017
SASARAN 2 : PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
1. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Tahun 2017
Jumlah Salinan Putusan yang dikirim : 1415 = 100%
Jumlah Putusan Perkara 1415
2. Persentase Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara Online Dalam Waktu 1 Hari Setelah Diputus (One Day Publish)
Selama Tahun 2017 tidak ada perkara yang menarik perhatian masyarakat, sehingga One day publish
belum bisa terlaksana di Pengadilan Tinggi Medan.
Jumlah Perkara yang menarik Perhatian Masyarakat (One Day Publish) : 0 x 100% = 0%
Jumlah Putusan Perkara 0
3. Persentase Putusan Perkara Yang Dimasukkan Dalam Aplikasi SIPP Jumlah Perkara yang sudah masuk di SIPP : 1033 = 100%
Jumlah Perkara yang putus 1033
x 100% x 100%
x 100%
x 100% x 100%
29 | LKjIP 2017
C. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan, pada
awal tahun 2017 Pengadilan Tinggi Medan mendapatkan total alokasi anggaran untuk DIPA 01 sebesar
Rp. 21.601.387.000 (Dua puluh satu juta enam ratus satu juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah)
dan DIPA 03 sebesar Rp. 315.640.000 (tiga ratus lima bela juta enam ratus empat puluh ribu rupiah).
Pada DIPA 01 anggaran tersebut mengalami revisi berupa penambahan belanja pegawai sehingga jumlah
anggaran menjadi Rp. 25.337.387.000 (Dua puluh lima miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta tiga ratus
delapan puluh tujuh ribu rupiah), dan DIPA 03 tetap yaitu Rp. 136.600.000,-, dengan rincian Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebagai berikut :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi
Anggaran DIPA (01) sebesar Rp. 25.337.387.000,-, yang meliputi :
a. Belanja Pegawai : Rp. 22.953.129.000,-
b. Belanja Barang : Rp. 2.214.258.000,-
c. Belanja Modal : Rp. 170.000.000,-
DIPA (01) digunakan untuk melaksanakan 2 (dua) program kerja yaitu :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung,
sebesar Rp. 25.162.387.000,- (Dua puluh lima milyar seratus enam puluh dua juta tiga ratus
delapan puluh juta ribu rupiah)
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, sebesar
Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah)
2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum
Anggaran DIPA (03) berupa Belanja Barang sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta
enam ratus empat puluh ribu rupiah).
DIPA (03) digunakan untuk melaksanakan 1 (satu) program kerja yaitu : Program Peningkatan
manajemen peradilan Umum, sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus
empat puluh ribu rupiah).
Realisasi Anggaran Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 pada DIPA (01) dan DIPA (03) berdasarkan
rincian belanja dan berdasarkan program kerja, dijelaskan pada tabel-tabel berikut ini :
30 | LKjIP 2017
Tabel 14. Realisasi Anggaran Belanja DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun 2017
Jenis Belanja Pagu Rp.
Realisasi Sisa
Rp. % Rp. %
Belanja Pegawai 22.953.129.000 22.843.927.681 99,52 109.201.319 0,48
Belanja Barang 2.214.258.000 2.150.346.764 97,11 63.911.236 2,89
Belanja Modal 170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,40
Total 25.337.387.000 25.163.588.945 99,31 173.798.055 0,69
Tabel 15. Realisasi Anggaran DIPA (03) Badilum Tahun 2017
Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa
(Rp.) Rp. % Rp. %
Belanja Barang 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69
Total 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69
Tabel 16. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2017
No Program Pagu Rp.
Realisasi Sisa
Rp. % Rp. %
1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Mahkamah Agung
25.162.387.000
24.989.274.445
99,32
173.112.555
0,68
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
175.000.000 174.314.500 99,61 685.500 0,39
3 Program Peningkatan manajemen peradilan Umum
315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69
Rincian pagu awal dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03)
Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :
Pagu dan Realisasi DIPA (01) Badan Urusan Administrasi
1. Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya
antara lain untuk gaji dan tunjangan.
31 | LKjIP 2017
Tabel 17. Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016-2017
Rupiah Persentase Rupiah Persentase
Pagu/Dipa 19.911.416.000 23.566.481.000
Realisasi 19.892.725.893 99,91 21.247.992.867 90,16
Sisa 18.868.569 0,09 2.318.488.133 9,84
Belanja Pegawai2016 2017
Pagu belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2017 di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan
sebesar Rp. 22.953.129.000,- ,- (Dua puluh dua miliar sembilan ratus lima puluh tiga juta seratus dua
puluh sembilan ribu rupiah), terdapat penurunan 2,60 % dari pagu belanja pegawai tahun sebelumnya (
Tahun 2016) Rp. 23.566.481.000,- (Dua puluh tiga miliar lima ratus enam puluh enam juta empat ratus
delapan puluh satu ribu rupiah ).
Grafik 3. Realisasi Belanja Pegawai tahun 2016-2017
Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2017, anggaran belanja pegawai yang terserap atau
terealisasi sebesar Rp. 22.843.927.681 (Dua puluh dua miliar delapan ratus empat puluh tiga ribu
sembilan ratus dua puluh tujuh ribu enam ratus delapan puluh satu rupiah). Total belanja pegawai yang
telah terealisasi selama tahun anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah
terserap sebesar 99,52 % dengan rincian belanja sebagai berikut:
32 | LKjIP 2017
Grafik 4. Penyerapan Belanja Pegawai
Grafik 5. Persentase Penyerapan Belanja Pegawai
84,00
86,00
88,00
90,00
92,00
94,00
96,00
98,00
100,00
2016 2017
Sisa
Realisasi
33 | LKjIP 2017
Tabel 18. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai TA. 2017
Grafik 6. Penyerapan Belanja Pegawai
-
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
20.000.000.000
25.000.000.000
Pagu Realisasi Sisa
Belanja Pegawai 2017
NO
JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN SISA SD SAAT INI
Rp Rp % Rp %
1 Belanja Gaji Pokok PNS 6.013.184.000 6.012.827.200 99,99 356.800 0,01
2 Belanja Pembulatan Gaji PNS 71.000 64.264 90,51 6.736 9,49
3 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 440.828.000 438.302.080 99,43 2.525.920 0,57
4 Belanja Tunj. Anak PNS 108.894.000 108.021.184 99,20 872.816 0,80
5 Belanja Tunj. Struktural PNS 105.440.000 103.090.000 97,77 2.350.000 2,23
6 Belanja Tunj. Fungsional PNS 11.905.390.000 11.901.650.000 99,97 3.740.000 0,03
7 Belanja Tunj. PPh PNS 2.173.839.000 2.167.241.833 99,70 6.597.167 0,30
8 Belanja Tunj. Beras PNS 248.375.000 245.966.120 99,03 2.408.880 0,97
9 Belanja Tunj. Makan PNS 807.840.000 798.225.000 98,81 9.615.000 1,19
10 Belanja Tunj. Umum PNS 149.268.000 79.290.000 53,12 69.978.000 46,88
11 Belanja Tunj. Hakim Ad Hoc 1.000.000.000 989.250.000 98,93 10.750.000 1,07
12 Belanja Tunj. Lain-lain - - - - -
13 Belanja Uang Lembur - - - - -
JUMLAH 22.953.129.000 22.843.927.681 99,53 109.201.319 0,47
34 | LKjIP 2017
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat
total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp 109.201.319,- (Seratus sembilan juta dua ratus satu ribu
tiga ratus sembilan belas rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 0,48 % dari
total pagu yang tersedia.
2. BELANJA BARANG
Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam
kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan
penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan
penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term
Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang
mengikat.
Tabel 19. Realisasi Belanja Barang Tahun 2016-2017
Rupiah Persentase Rupiah Persentase
Pagu 2.078.344.000 2.078.344.000
Realisasi 2.013.424.457 96,88 2.013.424.457 96,88
Sisa 64.919.543 3,12 64.919.543 3,12
2016Belanja Barang
2017
Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2017
di lingkungan Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 2.214.258.000,- (Dua miliar dua ratus empat
belas juta dua ratus lima puluh delapan ribu rupiah), terdapat kenaikan dari tahun sebelumnya (Tahun
2016) yang hanya sebesar Rp. 2.078.344.000,- (Dua miliar tujuh puluh delapan ribu tiga ratus empat
puluh empat ribu rupiah).
35 | LKjIP 2017
Grafik 7. Perbandingan Pagu Belanja Barang Tahun 2016-2017
2.000.000.000
2.050.000.000
2.100.000.000
2.150.000.000
2.200.000.000
2.250.000.000
2016 2017
Pagu
Pagu
Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2017, anggaran belanja barang yang terserap
atau terealisasi adalah sebesar Rp. 2.150.346.764,- (Dua miliar seratus lima puluh juta tiga ratus
empat puluh enam juta tujuh ratus enam puluh empat rupiah). Total belanja barang yang telah
terealisasi Tahun Anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap
97,11 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :
Grafik 8. Perbandingan Realisasi Belanja Belanja Barang Tahun 2016-2017
Grafik 9. Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Barang Tahun 2016-2017
LKjIP PENGADILAN TINGGI MEDAN TAHUN 2017
37 | P a g e
Tabel 20. Rincian Penyerapan Belanja Barang TA. 2017
NO
JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA
REALISASI/PELAKSANAAN
SISA SD SAAT INI
Rp Rp % Rp % 111
Belanja Barang Operasional
1 Belanja keperluan perkantoran 574.580.000 579.431.631 99,53 2.716.387 0,47
2 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 96.000.000 94.313.685 98,24 1.686.315 1,76
3 Belanja honor operasional satuan kerja 87.480.000 87.780.000 100 0 0
4 Belanja barang operasional lainnya 120.395.000 130.943.850 97,53 3.311.150 2,47
5 Belanja barang persediaan barang konsumsi 184.617.000 184.368.900 99,87 248.100 0,13
6 Belanja barang persediaan pita cukai, materai dan leges 0 0 0 0 0
7 Belanja Langganan Listrik/ Langganan Daya dan Jasa 180.000.000 162.774.858 90,43 17.225.142
9,57
8 Belanja Langganan Telepon / Langganan Daya dan Jasa 9.139.000 5.792.053 63,38 3.346.947 36,62
9 Belanja Langganan Air / Langganan Daya dan Jasa 641.000 0 0 641.000 0
10 Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan 123.480.000 123.306.700 99,86 173.300 0,14
11 Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya 36.107.000 35.783.000 99,10 324.000 0,90
12 Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin 288.724.000 286.303.592 99,16 2.420.408 0,84
13 Belanja pemeliharaan jaringan 30.000.000 29.990.000 99,97 10.000 0,03
14 Belanja perjalanan biasa 143.820.000 143.536.291 99,80 2.927.708 0,20
Belanja Barang Non Operasional
15 Belanja Bahan 53.457.000 53.289.913 99,69 167.087 0,31
16 Belanja perjalanan biasa 196.890.000 177.832.309 90,32 19.057.691
9,68
17 Belanja perjalanan dinas dalam kota 37.500.000 24.900.000 66,40 12.600.000
33,6
Total II 25.162.387.000
24.989.274.445 99,32 173.112.555
0,68
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat
total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 63.911.236 (Enam puluh tiga juta sembilan ratus
sebelas juta dua ratus tiga puluh enam rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar
2,89 % dari total pagu yang tersedia. Pada tahun 2017 ini terdapat sisa anggaran belanja barang DIPA
BUA (01) sekitar Rp. 63.911.236.
3. BELANJA MODAL
Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan
prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang
mendukung untuk tupoksi. Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 2017 di lingkungan
Pengadilan Tinggi Medan sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah). Terjadi penurunan
38 | LKjIP 2017
pagu 63,50 % jika dibandingkan dengan tahun 2016 dimana pagu belanja modal mendapat pagu sebesar
Rp. 274.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh empat juta rupiah).
Tabel 21. Realisasi Belanja Modal Tahun 2016-2017
Belanja Modal 2016 2017
Rupiah Persentase Rupiah Persentase
Pagu 274.000.000 170.000.000
Realisasi 269.741.000 98,45 169.314.500 99,60
Sisa 4.259.000 1,55 685.500 0,40
Grafik 10. Perbandingan Pagu Belanja Modal Tahun 2016-2017
-
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
2016 2017
Pagu
Pagu
Dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2017, anggaran yang terserap atau terealisasi adalah
Rp. 170.000.000 ( Seratus tujuh puluh juta rupiah). Total belanja modal yang telah terealisasi tahun
anggaran 2017, dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 98,45 % dengan rincian
belanja sebagai berikut :
39 | LKjIP 2017
Grafik 11. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2016-2017
Tabel 22. Rincian Penyerapan Belanja Modal
NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI/PELAKSANAAN
SISA SD SAAT INI
Rp Rp % Rp %
1 Belanja Modal Peralatan dan mesin
170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,40
Total III 170.000.000 169.314.500 99,60 685.500 0,40
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,
tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp. 685.500,- ( Enam ratus delapan
puluh lima ribu lima ratus rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar 99,60 %
dari total pagu yang tersedia.Pagu belanja barang pada DIPA 03 (Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Umum) untuk kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Umum tahun 2017 adalah
sebesar Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus empat puluh ribu rupiah),
terealisasi sebesar Rp. 304.007.347.- ( Tiga ratus empat juta tujuh ribu tiga ratus empat puluh tujuh
rupiah), maka realisasi kegiatan Peningkatan Manajemen peradilan Umum tahun 2017 sebesar
96,31 %. Jika dibandingkan pagu tahun sebelumnya (2016) terjadi kenaikan sekitar 135.50 % dari
Rp. 136.600.000.,- (Seratus tiga puluh enam juta enam ratus ribu rupiah).
Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional
persidangan peradilan.
40 | LKjIP 2017
Tabel 23. Pagu dan Realisasi Belanja Barang DIPA (03) Badan Peradilan Umum
Rupiah Persentase Rupiah Persentase
Pagu 136.600.000 315.640.000
Realisasi 134.019.933 98,11 304.007.347 96,31
Sisa 2.580.067 1,89 11.632.653 1,89
Belanja Barang
DIPA 03
2016 2017
Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2017 di
lingkungan Pengadilan Tinggi Medan adalah Rp. 315.640.000,- (Tiga ratus lima belas juta enam ratus
empat puluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Medan.
Grafik 12. Perbandingan Pagu Belanja Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017
Dari pagu belanja barang DIPA 03 Tahun Anggaran 2017 anggaran belanja barang yang terserap
atau terealisasi adalah sebesar Rp. 304.007.347.- (Tiga ratus empat juta tujuh ribu tiga ratus empat puluh
tujuh rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2017 dapat kita lihat pada pagu
belanja barang yang telah terserap 96,31 % , dengan rincian belanja barang sebagai berikut :
41 | LKjIP 2017
Grafik 13. Perbandingan Realisasi Belanja
Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017
Grafik 14. Perbandingan Persentase Belanja
Barang DIPA 03 Tahun 2016-2017
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
2016 2017
Realisasi
Sisa
Tabel 24. Rincian DIPA (03) Badan Peradilan Umum
NO JENIS BELANJA/MAK PAGU DIPA REALISASI SISA SD SAAT INI
Rp Rp % Rp %
Belanja Barang
1 Belanja barang operasional 94.672.000 92.521.980 97,73 2.150.020 2,27
2 Belanja barang non operasional 53.968.000 45.684.000 84,65 8.284.00 15,35
3 Belanja barang persediaan 126.000.000 125.923.800 99,94 76.200 0,06
4 Belanja perjalanan dinas 41.000.000 39.877.567 97,26 1.122.433 2,74
Total 315.640.000 304.007.347 96,31 11.632.653 3,69
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang terealisasi, tercatat sisa
anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 11.632.653,- (Sebelas juta enam ratus tiga puluh dua ribu
enam ratus lima puluh tiga rupiah) atau sebesar 3,69 % dari pagu yang tersedia.
42 | L K j I P 2 0 1 7
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
encapaian kinerja Pengadilan Tinggi Medan tahun 2017 merupakan pencapaian atas target kinerja
tahun kedua dari Renstra Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019. Pengukuran tingkat capaian
kinerja Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target
pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan
Selama tahun 2017 pelaksanaan tugas pada Pengadilan Tinggi Medan sudah terlaksana dengan baik dan
sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang telah dilaksanakan berkaitan dengan
pengelolaan administrasi perkara, administrasi umum, dan dalam hal pembinaan dan pengawasan. Namun
demikian masih terdapat beberapa kendala yang berhubungan dengan masih kurangnya sumber daya manusia
dan sarana prasarana khususnya pada beberapa pengadilan negeri di wilayah hukum Pengadilan Tinggi
Medan.
Sepanjang tahun 2017, Pengadilan Tinggi Medan juga berupaya meningkatkan pengembangan teknologi
informasi untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi di pengadilan. Secara bertahap informasi yang
disajikan kepada masyarakat semakin lengkap mencakup putusan pengadilan. Penyajian informasi yang
menggunakan medium website dan sistem informasi perkara yang dikembangkan oleh Pengadilan Tinggi Medan
sendiri maupun yang dibuat oleh Mahkamah Agung yang dikenal dengan nama Sistem Penelusuran Perkara
(SIPP) atau Case Tracking System (CTS). Keterbukan informasi pengadilan ini bertujuan untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas publik lembaga peradilan.
B. REKOMENDASI
Untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan tugas dan menunjang peningkatan kinerja di pengadilan
sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan maka diperlukan :
1. Penambahan sumber daya manusia yang ahli dan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan
2. Penambahan alokasi anggaran untuk belanja modal dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana.
P
MATRIK RENSTRA 2015 - 2019 Visi : Terwujudnya Pengadilan Tinggi Medan yang agung”
Misi : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Medan 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan
No
Tujuan
Target Jangka
Menengah
Sasaran Target
Strategis
Uraian Indikator kinerja Uraian Indikator kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan IndikatorKegiatan
Target Anggaran /Rp
1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
a. Kasasi b. Peninjauan Kembali
5 Tahun 1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana - Tipikor
100%
100%
100%
100%
100%
Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien
100%
315.640.000,-
b. Persentase perkara :
- Perdata - Pidana yang
diselesaikan tepat waktu
90%
90%
90%
90%
90%
c. Persentase penurunan sisa perkara
- Pidana - Perdata - Tipikor
50%
50%
50%
50%
50%
2 Keterjangkauan pelayanan badan peradilan
a. Persentase salinan putusan yang dikirikim ke Pengadilan Pengaju Tepat waktu
5 Tahun 2. Peningkatan Efektivitas Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
- Pidana - Perdata - Tipikor
100%
100%
100%
100%
100%
Program Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Peningkatan Manejemen Peradilan Umum
Terwujudnya manejemen peradilan yang efektif dan efisien
100%
315.640.000,-
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat secara online
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat
c. - Pidana - Perdata - Tipikor
90%
90%
90%
90%
90%
d. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP
e. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP
- Pidana - Perdata - Tipikor
100%
100%
100%
100%
100%
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%)
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana - Tipikor
100%
100%
100%
b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana yang diselesaikan tepat waktu
90%
90%
100%
c. Persentase penurunan sisa perkara
- Pidana - Perdata - Tipikor
50%
90%
100%
Peningkatan Efektivitas Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
- Pidana - Perdata - Tipikor
100%
100%
100%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus (One Day Publish)
- Pidana - Perdata - Tipikor
90%
100%
100%
c. Persentase putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP
- Pidana - Perdata - Tipikor
100%
100%
100%
PENGUKURAN PERJANJIAN KINERJA
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja dan tata caraReviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah ;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah;
6. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan kesekretariatan Peradilan sebagaimana telah diubah, dengan PeraturanMahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan Mahkamah
Agung nomor 7 Tahun 2015 tentang Organiasai dan Tata Kerja Kepaniteraan dankesekretariatan Peradilan .
"_..:r
a. Bahwa untuk menindak lanjuti Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomor : 19/5EKISKlI/2018 tanggal 25 Januari 2018 tentang Penetapan Satgas
Sakip pada Pengadilan Tingkat Banding Empat lingkungan Peradilan di bawah Mahkamah
Agung;b. Bahwa berdasarkan Pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tentang Penetapan Satgas Sakip
Pengadilan Tinggi Medan .
1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Perubahaan Kedua atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;
2. Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang tentang Kekuasaan Kehakiman ;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah ;
KETUA PENGADILAN T!NGG! MEDAN
T ENTANGPENETAPAN SATGAS SAKIP PENGADILAN TINGGI MEDAN
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI MEDANNomor 8 IKPT/SKlOT.10.3/2/2018
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Mengingat
Menimbang
Tembusan disampaikan kepada yth :'<_../ 1. Sekretaris Mahkamah Agung RI di Jakarta;
2. Kepala Badan Urusan Administrasi MA-RI di Jakarta;3. Yang bersangkutan ;4. Arsip.
MedanDitetapkan di
Pa
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ketiga
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat keputusan ini .
Kedua Satgas Sakip sebagaiman tersebut diatas Mempunyai Tugas ;
a. Memberikan pemahaman tentang penyusunan SAKIP;
b. Mendorong dan Memfasilitasi upaya peningkatan kualitas penerapan sistem Akuntabilitas
Kinerja;
c. Melakukan Evaluasi pelaksanaan SAKIP secara berkala ;
d. Memastikan pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah berjalan dengan
baik.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari
Menetapkan KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI MEDAN TENTANG PENETAPAN SATGAS
SAKIP PENGADILAN TINGGI MEDAN.Kesatu Menunjuk Satgas Sakip Pengadilan Tinggi Medan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
M EMU TU S K AN:
-2-
4. FRISKA NURMAIDA, SE
5. L. IRWAN SITUMORANG, ST
6. JANSEN TERKELIN TARIGAN, S. Korn
7. OESITA RIAMA ANOR1ANISITORUS, SH8. TAUFIK HARAHAP, SH
9. TRI MAYANTHI SINAGA, S.1. Korn
10. AHYA MARFU'AH~SE
KOORD. AOMINISTRASI UMUMANGGOTA
1. PANITERA PENGAOILAN TINGGI MEOAN
2. SEKRETARIS PENGAOILAN TINGGI MEDAN
Ora. MARIANA SIAHMN, SH., MH
EKA KARYA PINEM, S.korn
HAMONANGAN RAMBE, SH., MH
1. HJ. YUOI AGUSTINI, SH., MH
2. HARSONO, SH., MH
3. JOHORLAN OONGORAN, SH4. SUSILA WAROHANI, SH
5. OESILIA MAHARA, SE., SH
6. PENI JUNISKA SITUNGK~R, SH., MH
7. FAISAL MARWI, S. Korn8. EMILY FAUZI SIREGAR, SH
9. R A H MAY ANT I, SH10.KRISMES SIHOMBING, ST
11. ISMAIL SALEH HARAHAPEFFENDI SIREGAR, SH., MH
1. ROHMAULI SIPAYUNG, SH
2. ANORI PRAMONO, S. Korn., M. Si
3. T. JANSEN, ST., MT'ft
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
WAKIL SEKRETARIS
KOORO. AOMINISTRASI TEKNIS
ANGGOTA
Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi MedanNornor : g I KPT/SKlOT.01.3/2/2018Tanggal : It.-i Februari 2018
LAMPIRAN