laporan kinerja instansi pemerintah...
TRANSCRIPT
| P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
TAHUN 2017
PENGADILAN TINGGI BANTEN
Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang, Banten – 42126 Telp: (0254) 250002, Fax: (0254) 25001
Website: www.pt-banten.go.id – Email: [email protected]
Banten
i | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Banten
merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian
visi dan misi Pengadilan Tinggi Banten pada tahun anggaran 2017.
Penyusunan LKjIP Pengadilan Tinggi Banten mengacu pada Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Selama tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten telah melaksanakan berbagai
program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis
Pengadilan Tinggi Banten tahun 2015-2019. Yang diterjemahkan dalam
Perjanjian Kinerja tahun 2017 yang terdiri 6 (enam) Sasaran Strategis.
Dalam LKjIP ini akan dijabarkan Rencana Kinerja beserta analisis Capaian
Kinerja Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017.
Kami berharap LKjIP Pengadilan Tinggi Banten ini dapat memenuhi harapan
sebagai pertanggung jawaban kami kepada masyarakat atas mandat yang
diemban dan kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai pendorong
peningkatan kinerja Pengadilan Tinggi Banten.
Serang, 26 Februari 2018
KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN
Dr. Hj. Sri Sutatiek, S.H., M.Hum
L
KATA PENGANTAR
ii | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
elama tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten telah berhasil melaksanakan misi
yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan
pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan
target kinerja pada 13 (tiga belas) indikatornya.
Visi tersebut dijabarkan dalam sebuah Rencana Strategis Tahun 2015 –
2019, disertai dengan penyampaian Penetapan Kinerja Tahun 2018 dan Rencana
Kerja Tahunan Tahun 2019 yang kesemuanya terangkum dalam Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2017 pada Pengadilan Tinggi Banten.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) sasaran strategis
yang ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2017 terdapat 5 (lima) sasaran
strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik (dilihat dari rata-rata capaian
100% atau lebih), yaitu :
1. Meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara;
2. Terwujudnya system manajemen system informasi yang terintegrasi &
menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel;
3. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal
baik internal maupun eksternal;
4. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan
parameter objektif;
5. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntable,
efektif dan efisien. Secara keseluruhan rata-rata pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Banten adalah sebesar
110,58%.
Keberhasilan pelaksanaan rencana kinerja tahun 2017 juga dapat dilihat dalam matriks
Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2017 dan Pencapaian Sasaran Kinerja Tahun 2017
disajikan dalam matriks berikut ini:
Tabel 1. Pengukuran Kinerja dan Pencapaian Sasaran Kinerja Tahun 2017
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 1. Terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% NIHIL
100% 100% NIHIL
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 80%
100%
92% 81% 0%
92% 101%
0%
c. Persentase penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
70% 70% 70%
47% -26%
-%
67% -37%
-%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
• Kasasi
• PK
62% 40%
63% 92%
102% 230%
S
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88 80,41% 91,2%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 1 94%
2. Peningkatan Efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
90%
100% 111%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat di akses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
100% Nihil Nihil
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 2 111%
3. Terwujudnya system manajemen system informasi yang terintegrasi & menunjang system peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah di proses pada SIPP
81% 89,5% 110,5%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 3
110,5%
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 4
100%
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Penganti yang lulus diklat yudisial
80% 100% 125%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
75% 100% 133%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 5
129%
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntable, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84% 99,87% 119%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 6 119%
Rata-rata keseluruhan Sasaran Strategis Pengadilan Tinggi Banten
110,58%
Selanjutnya laporan akuntabilitas keuangan yang berisi realisasi DIPA Tahun 2017
pada Pangadilan Tinggi Banten dengan persentase capaian serapan anggaran
sebesar 98,81% untuk DIPA-01 Badan Urusan Administrasi dan 93,73% untuk
DIPA-03 Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum.
iv | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. v
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................. vii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Penjelasan Umum Organisasi .............................................................. 1
B. Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama Organisasi ... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................... 12
A. Rencana Strategis 2015-2019 ...................................................................... 12
B. Indikator Kinerja Utama .............................................................................. 19
C. Rencana Kinerja Tahun 2017 ....................................................................... 21
D. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 .................................................................... 25
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................ 27
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................................. 27
B. Analisis Capaian Kinerja .................................................................................. 29
C. Realisasi Anggaran dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) .............. 51
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 61
A. Kesimpulan Umum ............................................................................... 61
B. Hambatan / Masalah ........................................................................... 62
C. Rekomendasi ......................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN:;
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Banten Tahun 2017
Lampiran 2 Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Banten Tahun 2017
Lampiran 3 Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Lampiran 4 Pengukuran Kinerja per tri wulan
Lampiran 5 Indikator Kinerja Utama
Lampiran 6 Matriks Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Edisi Reviu Keempat Pengadilan Tinggi Banten.
Lampiran 7 Pernyataan Telah Direviu.
Lampiran 8. Checklist Reviu
Lampiran 9. SK Tim Penyusun LKjIP tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten.
Lampiran10. Hasil Inventarisir LKjIP 2017 Wilayah Pengadilan Tinggi Banten
DAFTAR ISI
v | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 1. Pengukuran Kinerja dan Pencapaian Sasaran Kinerja Tahun 2017 .......................... ii
Tabel 2. Satuan Kerja di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Banten ...................................... 3
Tabel 3. Persentase sisa perkara yang diselesaikan .................................................................... 4
Tabel 4 Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu. ...................................................... 4
Tabel 5 Persentase penurunan sisa perkara. ............................................................................... 5
Tabel 6 Persentase perkara yang tidak megajukan upaya hukum. .......................................... 5
Tabel 7 Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju tepat waktu. ........ 5
Tabel 8 Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus ............................................ 6
Tabel 9 Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP ........................................ 7
Tabel 10 Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti ................................................................. 7
Tabel 11 Persentase temuan yang ditindaklanjuti ....................................................................... 7
Tabel 12 Potensi dan permasalahan ............................................................................................. 8
Tabel 13 Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial ............. 9
Tabel 14 Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial .......................................... 9
Tabel 15 Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima ..................................................................................... 10
Tabel 16 Hubungan tujuan, sasaran strategis dan indicator kinerja utama ........................... 15
Tabel 17 Matriks Reviu keempat Renstra Pengadilan Tinggi Banten 2015-2019 ................. 17
Tabel 18 Matriks reviu keempat Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Banten tahun
2017 ............................................................................................................................... 20
Tabel 19 Matriks Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten ........... 22
Tabel 20 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten ...................................... 25
Tabel 21 Hasil pengukuran capaian kinerja .............................................................................. 27
Tabel 22 Sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel ...... 29
Tabel 23 Persentase sisa perkara yang diselesaikan .................................................................. 30
Tabel 24 Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu .................................................... 31
Tabel 25 Persentase penurunan sisa perkara .............................................................................. 32
Tabel 26 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum ...................................... 33
Tabel 27 Persentase Index reponden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap
layanan Pengadilan Tinggi ........................................................................................... 34
Tabel 28 Sasaran meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara ..................... 35
Tabel 29 Persentase Salinan putusan yang dikirim kepengadilan pengaju tepat waktu ........ 36
Tabel 30 Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam 1 hari setelah putus ...................................................... 37
Tabel 31 Sasaran terwujudnya system manajemen system informasi yang terintegrasi &
menunjang system peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel ............. 38
Tabel 32 Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP ...................................... 39
DAFTAR TABEL
vi | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 33 Sasaran terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara
optima baik internal maupun ekternal ....................................................................... 40
Tabel 34 Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti ............................................................... 41
Tabel 35 Presentase temuan yang ditindaklanjuti ..................................................................... 42
Tabel 36 Hasil pemeriksaan ekternal ke Pengadilan Tingkat Pertama sewilayan Banten
Juni 2017 ....................................................................................................................... 42
Tabel 37 Sasaran terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan
berdasarkan parameter obyektif ................................................................................. 46
Tabel 38 Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial ............ 47
Tabel 39 Data jumlah hakim dan Panitera Pengganti diwilayah hukum Pengadilan Tinggi
Banten yang mengikuti Diklat Teknis Yudisial .......................................................... 47
Tabel 40 Persentase Pegawai yang lulus Diklat non Teknis Yudisial ...................................... 48
Tabel 41 Data jumlah pegawai diwilayah hukum Pengadilan Tinggi Banten yang
mengikuti Diklat non Teknis Yudisial ......................................................................... 48
Tabel 42 Sasaran meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara
akuntabel, efektif dan efisien ....................................................................................... 49
Tabel 43 Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung
Peningkatan pelayanan prima ..................................................................................... 50
Tabel 44 Anggaran dan Realisasi Belanja DIPA Badan Urusan Adminitrasi (01) Tahun
2017 ............................................................................................................................... 52
Tabel 45 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai DIPA Badan Urusan Administrasi (01)
Tahun 2017 ................................................................................................................... 53
Tabel 46 Anggaran dan Realisasi Belanja Barang DIPA Badan Urusan Administrasi (01)
Tahun 2017 ................................................................................................................... 53
Tabel 47 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal DIPA Badan Urusan Administrasi (01)
Tahun 2017 ................................................................................................................... 54
Tabel 48 Anggaran dan Realisasi Belanja Barang DIPA Badan Peradilan Umum (03) Tahun
2017 ............................................................................................................................... 55
Tabel 49 Realisasi Anggaran per Program Tahun 2017 ........................................................... 56
Tabel 50 Realisasi PNBP Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2017 ....................... 56
Tabel 51 Realisasi PNBP Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2017 ............................... 57
Tabel 52. Persentase Realisasi Anggaran Dipa 01 dan Dipa 03 terhadap RKT dan PKT ........ 58
vii | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Grafik 1. Capaian sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan
akuntabel ................................................................................................................. 30
Grafik 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu. .............................................. 31
Grafik 3. Capaian sasaran meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian
perkara ..................................................................................................................... 35
Grafik 4. Capaian Sasaran terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang
terintegrasi & menunjang system peradilan yang sederhana, transparan dan
akuntabel .................................................................................................................. 38
Grafik 5. Capaian Sasaran terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat
peradilan secara optima baik internal maupun ekternal .................................... 40
Grafik 6. Capaian Sasaran terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga
peradilan berdasarkan parameter obyektif ............................................................ 46
Grafik 7. Capaian Sasaran meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan
secara akuntabel, efektif dan efisien ....................................................................... 50
Grafik 8. Anggaran dan Realisasi Belanja DIPA Badan Urusan Adminitrasi (01) Tahun
2017 .......................................................................................................................... 52
Grafik 9. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal DIPA Badan Urusan Administrasi (01)
Tahun 2017 .............................................................................................................. 54
Grafik 10. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang DIPA Badan Peradilan Umum (03)
Tahun 2017 .............................................................................................................. 55
Grafik 11. Realisasi Anggaran per Program Tahun 2017 ...................................................... 56
Grafik 12. Realisasi PNBP Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2017 .................. 57
Grafik 13 Perbandingan Penerbitan SPM Tahun Anggaran 2017 ....................................... 57
DAFTAR GRAFIK
viii | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Banten .......................................................... 2
Bagan 2. Hubungan Visi, Misi dan Tujuan Pengadilan Tinggi Banten. ................................ 13
DAFTAR BAGAN
1 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
A. PENJELASAN UMUM ORGANISASI engadilan Tinggi Banten merupakan Pengadilan Tingkat Banding yang secara hirarki
organisatoris dan aministratif berada di bawah Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Umum. Pengadilan Banten selaku salah satu kekuasaan Kehakiman di lingkungan
Peradilan Umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang nomor 8 tahun 2004, terakhir telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 yang menyatakan :
➢ Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara
perdata di tingkat banding. (Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang No.2 Tahun 1986
Tentang Peradilan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 8
tahun 2004, terakhir telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009).
➢ Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum
kepada instansi Pemerintah di daerahnya, apabila diminta. (Pasal 52 ayat (1) Undang-
Undang No.2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum, sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang nomor 8 tahun 2004, terakhir telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 49 Tahun 2009).
➢ Pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-
Undang. (Pasal 52 ayat (2) Undang-Undang No.2 tahun 1986 tentang Peradilan
Umum, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 8 tahun 2004,
terakhir telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009).
Pengadilan Tinggi Banten memiliki fungsi sebagai berikut :
• Fungsi Mengadili (Judicial Power), yakni memeriksa dan mengadili perkara-perkara
yang menjadi kewenangan pengadilan tinggi.
• Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan di wilayah hukumnya,
menyangkut teknis yustisial, administrasi peradilan, administrasi umum,
perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pembangunan.
• Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan pelaksanaan tugas dan tingkah
laku Hakim, Pejabat struktural dan pegawai di daerah hukumnya serta terhadap
jalannya peradilan tingkat pertama agar peradilan diselenggarakan dengan seksama
dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi perkara dan administrasi
umum.
• Fungsi Nasihat, yakni memberikan pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada
instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.
• Fungsi Administrasi yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan dan
kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis
peradilan dan administrasi peradilan.
Adapun Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Banten sebagai berikut:
P
BAB I PENDAHULUAN
2 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Bagan 1. STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN TINGGI BANTEN
KELOMPOK FUNGSIONAL PANITERA PENGGANTI
MAJELIS HAKIM
KETUA
WAKIL KETUA
HAKIM AD HOC TIPIKOR
SEKERTARIS
PANITERA
WAKIL PANITERA
KABAG UMUM DAN
KEUANGAN
KABAG PERENCANAAN DAN
KEPEGAWAIAN
PAN MUD
PIDSUS
TIPIKOR
PANITERA
MUDA
PIDANA
PANITERA MUDA
PERDATA
PANITERA
MUDA
HUKUM
KASUBBAG
KEUANGAN &
PELAPORAN
KASUBBAG
TATA USAHA &
RUMAH
TANGGA
KASUBBAG
KEPEGAWAIAN &
TEKNOLOGI
INFORMASI
KASUBBAG
RENCANA
PROGRAM &
ANGGARAN
3 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banten meliputi seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten dengan Pengadilan Tingkat Pertama yang dibawahi beserta wilayah hukumnya
berikut ini.
Tabel 2. Satuan Kerja di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Banten
No. Satuan Kerja Wilayah Hukum
1. Pengadilan Negeri Tangerang Klas IA
Khusus
Kota Tangerang, Kabupaten
Tangerang, Kota Tangerang Selatan
2. Pengadilan Negeri Serang Klas IA Kota Serang, Kabupaten Serang,
Kota Cilegon
3. Pengadilan Negeri Pandeglang Klas II Kabupaten Pandeglang
4. Pengadilan Negeri Rangkasbitung
Klas II Kabupaten Lebak
Jumlah Pengadilan Tingkat Pertama sesuai data di atas belum sesuai dengan peruntukan
yang seharusnya, yaitu di mana setiap Kabupaten/Kota terdapat satu Pengadilan Tingkat
Pertama. Hal tersebut terlihat dari banyaknya perkara yang ditangani terutama pada
Pengadilan Negeri Tangerang yang wilayah kerjanya terdiri dari 3 (tiga) Kota/Kabupaten
dan Pengadilan Negeri Serang yang wilayah kerjanya terdiri dari 3 (tiga) Kota/Kabupaten.
Sebagai informasi yang kami peroleh bahwa di Kota/Kabupaten pemekaran tersebut telah
terbentuk dan beroperasi mitra Pengadilan Tingkat Pertama yaitu Kepolisian Resort,
Kejaksaan Negeri dan Rumah Tahanan. Maka diharapkan dengan terbentuknya instansi
Pengadilan Negeri di daerah tersebut akan mempermudah masyarakat untuk mencari
keadilan.
Mengenai hal tersebut Pengadilan Tinggi telah mengusulkan pendirian Pengadilan Negeri
baru yaitu di Kota Cilegon. Usulan tersebut telah disampaikan pada tahun 2008, namun
hingga saat ini belum kepastian dari Mahkamah Agung R.I untuk pembentukannya.
Selain usulan dibentuknya Pengadilan Negeri Cilegon, kami juga mengusulkan untuk
membentuk Pengadilan Negeri Tigaraksa/Tangerang Selatan mengingat volume perkara
yang saat ini ditangani oleh Pengadilan Negeri Tangerang Klas I.A Khusus yang mencapai
2562 perkara Pidana Biasa (perkara masuk Tahun 2017), 978 perkara Perdata Gugatan
(Tahun 2017), dan Pidana Permohonan sebanyak 1126 perkara (Tahun 2017) dinilai
cukup banyak mengingat luas wilayah hukumnya yang meliputi 3 (tiga) Kota/Kabupaten
dengan kepadatan penduduk tinggi dan merupakan daerah penyangga Ibu Kota DKI
Jakarta, sehingga volume perkara dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus bertambah.
4 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
B. ASPEK STRATEGIS DAN PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pengadilan Tinggi Banten masih
dihadapkan pada beberapa kondisi objektif yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kinerja
Pengadilan. Berikut ini aspek strategis dan beberapa permasalahan yang dihadapi di Pengadilan
Tinggi Banten.
1. Aspek terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntable
Upaya mewujudkan proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel di Mahkamah
Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat khususnya para pencari keadilan, salah satunya adalah kebijakan
Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 2014
Tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4
(Empat) Lingkungan Peradilan.
Tabel 3. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Tahun Perkara
Jumlah sisa perkara
yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
2017
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
2016
Pidana 7 7 100% 100% 100% Perdata 21 21 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
2015
Pidana 23 23 100% 100% 100% Perdata 15 15 100% 100% 100% Tipikor 0 0 Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus di selesaikan
Tabel 4. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Tahun Perkara
Jumlah perkara yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
2017
Pidana 120 130 92% 100% 92%
Perdata 167 206 81% 80% 101%
Tipikor 0 2 0% 100% 0%
2016 Pidana 141 160 88% 95% 93% Perdata 156 188 83% 80% 104% Tipikor 12 12 100% 100% 100%
2015
Pidana 198 205 97% 95% 102% Perdata 127 148 86% 80% 108% Tipikor 4 4 100% 99% 101%
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
5 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 5. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Tahun Perkara
Sisa
perkara
tahun
berjalan
Sisa perkara
tahun
sebelumnya
Realisasi** Target Capaian
2017
Pidana 10 19 47% 70% 67%
Perdata 39 31 -26% 70% -37%
Tipikor 2 0 -% 70% -%
2016
Pidana 19 7 -171% 60% -285%
Perdata 31 21 -48% 60% -80%
Tipikor 0 0 -% 60% -%
2015
Pidana 7 23 70% 50% 140%
Perdata 21 6 -250% 50% -500%
Tipikor 0 0 -% 50% -% ** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Tabel 6. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Tahun Perkara
Jumlah perkara yang
tidak mengajukan
upaya hukum
Jumlah putusan perkara
Realisasi** Target Capaian
2017
Kasasi 182 287 63,4% 62% 102% PK 263 287 91,6% 40% 230%
2016 Kasasi 118 309 38% 62% 61,3% PK 281 309 91% 45% 202%
2015 Kasasi 90 310 29% 63% 46% PK 293 310 94,5% 40% 236%
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
2. Aspek Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Manajemen penanganan perkara dimulai sejak perkara masuk, diperiksa, diputus,
dan eksekusi putusan. Dalam proses itu diperlukan adanya jaminan bahwa : prosesnya
berlangsung cepat, menjamin keadilan dan kepastian hukum (legal certainty),
akuntabel dan transparan. Beberapa faktor yang mendukung hal tersebut adalah : faktor
substansi aturan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan Teknologi Informasi.
Tabel 7. Persentase Salinan Putusan yang Dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Tahun
Jumlah Putusan
dalam Tahun Berjalan
Jumlah Putusan yang dikrim ke
Pengadilan Pengaju
Target
Realisasi
Capaian
2017 Pidana 120 120 90% 100% 111%
Perdata 167 167 90% 100% 111%
Tipikor 2 0 90% 0 0
2016 Pidana 142 142 88% 100% 114%
Perdata 157 157 88% 100% 114%
6 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tipikor 12 12 88% 100% 114%
2015 Pidana 192 192 85% 100% 118%
Perdata 127 127 85% 100% 118%
Tipikor 4 4 85% 100% 118%
** Perbandingan jumlah Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju dengan jumlah putusan
Penguatan akses terhadap pengadilan merupakan salah satu komitmen yang ingin
diwujudkan oleh Pengadilan Tinggi Banten dengan tujuan memberi kemudahan akses
informasi kepada pencari keadilan.
Dalam hal memberikan akses informasi kepada pencari keadilan, Pengadilan
Tinggi Banten telah menggunakan sarana meja informasi maupun teknologi informasi
untuk mengakses berbagai informasi pada website pengadilan hingga putusan pengadilan
pada Direktori Putusan Mahkamah Agung. Pedoman pelayanan informasi diatur dalam
SK Ketua Mahkamah Agung No. 1- 144/KMA/SK/I/2011 tentang pedoman pelayanan
informasi pengadilan.
Tabel 8. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Tahun Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
2017 Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil 2016 Tipikor 12 12 100% 100% 100% 2015 Tipikor 4 4 100% 100% 100%
** Perbandingan jumlah putusan perkara Tipikor yang di upload dalam website dengan perkara menarik perhatian masyarakat yang
diputus.
3. Aspek Terwujudnya System Manajemen Sistem Informasi yang Terintegrasi & Menunjang
Sistem Peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel.
Salah satu usaha Mahkamah Agung untuk meningkatkan penanganan perkara di
pengadilan adalah memanfaatkan Teknologi Informasi, dengan membuat Sistem Informasi
Penelusuran Perkara (SIPP) Mahkamah Agung. Sistem Informasi ini juga digunakan
sebagai monitoring penanganan perkara. Pelaksanaan sistem informasi ini didukung
dengan peraturan Mahkamah Agung dan SOP (Standar Operasional Prosedur)
penggunaan dan supervisi SIPP.
Sistem Informasi ini bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi penanganan
perkara dan tertib administrasi. Namun pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
manajemen penanganan perkara masih belum maksimal karena masih banyaknya
keluhan publik tentang akurasi informasi pada SIPP dan belum ada kemampuan
untuk mengontrol secara efektif serta masih terdapat kelemahan dalam kinerja dan etos
kerja sumber daya manusia dalam memanfaatkan teknologi informasi ini.
7 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 9. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
Tahun Perkara
Jumlah Perkara yang
diputus di SIPP
Jumlah Perkara yang deregister di
SIPP
Realisasi** Target Capaian
2017 Pidana 94 105 89,5% 81% 110,5% Perdata 125 165 75,8% 81% 93,6% Tipikor 0 2 Nihil 81% Nihil
2016 Pidana 138 153 90,1% 81% 111% Perdata 156 167 93,4% 81% 115% Tipikor 12 12 100% 81% 123,5%
2015 Pidana 179 179 100% 81% 123,5% Perdata 133 133 100% 81% 123,5% Tipikor 4 4 100% 81% 123,5%
** Perbandingan jumlah perkara yang diputus di SIPP dengan jumlah perkara yang deregister di SIPP
4. Aspek terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan Secara Optimal
baik Internal maupun Eksternal
Fungsi pengawasan merupakan salah satu faktor kunci untuk mengembalikan
kepercayaan publik kepada pengadilan. Pengadilan Tinggi Banten berkewajiban untuk
mengawasi 4 (empat) Pengadilan Tingkat Pertama di wilayah hukumnya. Pengadilan
Tinggi Banten harus dapat menjadi ujung tombak pengawasan dalam menindak lanjuti
laporan dari daerah. Hal ini menjadi tantangan yang harus diperhatikan dalam rangka
memaksimal fungsi pengawasan.
Dalam melaksanakan pengawasan dan menangani pengaduan Pengadilan
Tinggi Banten mengacu pada Peraturan Bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial
Nomor: 02/PB/MA/IX/2012.02/PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan Penegakan Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Hakim dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 tahun
2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) di Mahkamah
Agung dan Badan Peradilan Yang Berada Dibawahnya.
Tabel 10. Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti
Tahun
Jumlah Pengaduan
yang dilaporkan
Jumlah Pengaduan yang selesai
ditindaklanjuti
Jumlah Pengaduan yang belum
selesai ditindaklanjuti
Realisasi** Target Capaian
2017 19 19 - 100% 100% 100% 2016 32 32 - 100% 100% 100% 2015 9` 9 - 100% 100% 100%
** Perbandingan jumlah pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan.
Tabel 11. Persentase Temuan yang ditindaklanjuti
Tahun
Jumlah temuan
yang dilaporkan
Jumlah temuan yang
ditindaklanjuti dari hasil pengawasan
ekternal
Realisasi** Target Capaian
2017 34 34 100% 100% 100% 2016 116 116 100% 100% 100% 2015 80 80 100% 100% 100%
** Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan ekternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan
8 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Permasalahan utama dalam aspek kualitas pengawasan ini, yaitu dalam
melaksanakan fungsi pengawasan ini masih terdapat permasalahan dalam hal
keterbatasan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengawasan, masih banyak
masyarakat yang belum memahami mekanisme pengaduan, belum adanya regulasi
jaminan mengenai kerahasiaan dan perlindungan terhadap identitas pelapor pengaduan.
Tabel.12. Potensi dan Permasalahan
Potensi Permasalahan
1. Aspek terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
• Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding Pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan;
• Standar Operasional Penyelesaian Perkara Pengadilan Tinggi Banten;
• Untuk meningkatkan kompetensi penyelesaian perkara, telah dilakukan diklat sertifikasi dalam penanganan perkara;
• PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman Umum Penyusuna Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
• Website Pengadilan Tinggi Banten sebagai media informasi dan transparansi diakses 24 jam oleh masyarakat
• Penurunan sisa perkara Pidana dan Perdata yang tidak bisa diprediksi setiap tahun;
• Informasi Salinan putusan di Pengadilan Tinggi Banten yang baru bisa dilihat oleh publik di direktori putusan, sedangkan diaplikasi SIPP belum dapat diakses oleh publik.
2. Aspek meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
• Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 01 Tahun 2011 tentang perubahan SEMA 02 Tahun 2010 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan,
• Biaya pengiriman berkas oleh Pengadilan Tinggi Banten bisa diminimalisir.
• Minimnya biaya perkara perdata sebesar Rp. 150.000,-.
• Masih adanya kendala pada sistem aplikasi SIPP yakni sistem belum bisa melakukan validasi data secara cepat dalam waktu satu hari.
3. Aspek Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
• Mahkamah Agung RI selalu berusaha menyempurnakan aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP);
• Pedoman pelayanan informasi yang diatur dalam SK Ketua MA No. 1-144/KMA/SK/I/2011
• Sarana meja informasi dan teknologi informasi;
• Masih adanya kendala pada sistem aplikasi SIPP yakni sistem belum bisa melakukan validasi data secara cepat dalam waktu 1 (satu) hari
4. Aspek Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun ekternal
• Peraturan bersama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial No. 02/PB/MA/IX/2012.02/PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim;
• Peraturan Mahkamah Agung RI No. 9 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (whistleblowing System) di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada di Bawahnya;
• Pengadilan Tinggi Banten selalu melakukan asistensi terhadap Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri dibawahnya untuk memperbaiki dan mempertahankan Akreditasi yang telah dicapai;
• Masih banyaknya masyarakat yang belum memahami mekanisme pengaduan
9 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
• Pengawasan Badan Pengawas Mahkamah Agung RI, Komisi Yudisial dan Badan Pemeriksa Keuangan;
• Dibentuknya Hakim Tinggi Pengawas Bidang dan Hakim Tinggi Pengawas Daerah oleh Ketua Pengadilan Tinggi Banten.
5. Aspek Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM Lembaga Peradilan berdasarkan parameter obyektif
• Pelatihan bagi Tenaga Teknis dan Non Teknis di Pengadilan
• Beban kerja belum merata yaitu ada beberapa posisi yang beban kerjanya sangat tinggi tetapi beberapa posisi lainnya beban kerjanya cenderung rendah;
• Keterbatasan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
6. Aspek Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
• Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima dan kelancaran proses SIPP.
• Beberapa usulan belanja modal belum dipenuhi oleh Mahkamah Agung
5. Aspek Terwujudnya Trasnparansi Pengelolaan SDM Lembaga Peradilan Berdasarkan
Parameter Obyektif
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan tidak
akan terlepas dari penguatan sumber daya manusia baik yang terkait dengan teknis
peradilan maupun non teknis peradilan. Dalam hal penguatan sumber daya manusia
dibidang teknis peradilan maka Pengadilan Tinggi Banten menetapkan kebijakan
dilakukan pelatihan teknis bagi aparatur pengadilan baik bagi hakim, panitera maupun
juru sita. Bagi tenaga non teknis dilakukan pendidikan dan pelatihan terkait dengan
administrasi umum, manajerial dan kepemimpinan
Tabel 13. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus Diklat Teknis Yudisial
Tahun
Jumlah peserta yang dikirim
mengikuti diklat
Jumlah peserta yang lulus diklat
Realisasi** Target Capaian
2017 5 5 100% 80% 125% 2016 3 3 100% 75% 133% 2015 3 3 100% 70% 143%
** Perbandingan jumlah peserta yang lulus diklat dengan jumlah peserta yang dikirim mengikuti diklat
Tabel 14. Persentase pegawai yang lulus Diklat Non Teknis Yudisial
Tahun
Jumlah peserta yang dikirim
mengikuti diklat
Jumlah peserta yang lulus diklat
Realisasi** Target Capaian
2017 5 5 100% 75% 133% 2016 11 11 100% 70% 143% 2015 11 11 100% 65% 154%
** Perbandingan jumlah peserta yang lulus diklat dengan jumlah peserta yang dikirim mengikuti diklat
10 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
6. Aspek Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif
dan Efesien
Untuk meningkatkan layanan peradilan, Pengadilan Tinggi Banten dan Pengadilan Tingkat
Pertama yang berada dibawahnya secara berkesinambungan meningkatkan pengelolaan lembaga
peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien. Dalam upaya mewujudkan sasaran ini, diperlukan
6 indikator sebagai berikut:
1. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima.
2. Persentase peningkatan produktivitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja).
3. Ditetapkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang Restrukturisasi
Organisasi Mahkamah Agung.
4. Terpenuhinya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
5. Persentase hasil monev dan hasil review yang dijadikan feedback untuk analisa
kebijakaan.
6. Persentase tercapai target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima
peradilan.
Tabel 15. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima
Tahun Jumlah Pagu
Realisasi Anggaran Realisasi** Target Capaian
2017 Rp. 489.500.000 Rp. 488.879.000 99,87% 84% 119%
2016 Rp. 224.000.000 Rp. 223.812.000 99,92% 82% 122%
2015 Rp. 15.200.000.000 Rp. 14.254.652.650 94,4% 80% 118%
** Perbandingan jumlah pagu anggaran dengan realisasi anggaran
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
➢ Bab I Pendahuluan,
Pada bab ini diisajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek
strategis organisas iserta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
organisasi.
➢ Bab II Perencanaan Kinerja,
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
➢ Bab III Akuntabilitas Kinerja, terdiri dari :
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja
11 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian
Kinerja.
➢ Bab IV Penutup,
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
12 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
A. RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
Pengadilan Tinggi Banten telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019
yang mengacu pada Rencana Strategis Mahkamah Agung 2015-2019.
Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan Pengadilan Tinggi Banten untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan yang
disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
dan bersifat indikatif.
Penyusunan Renstra tersebut juga mengacu pada pedoman Renstra dalam Permen
Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/
Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019.
Dalam pelaksanaannya, Renstra 2015-2019 Pengadilan Tinggi Banten akan
mengalami revisi sejalan dengan tuntutan perubahan internal maupun eksternal. Demikian
juga dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan dalam pengukuran kinerja dan
pengendalian pelaksanaaan program dan kegiatan
1. Visi dan Misi
VISI adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan
untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Banten. Visi
Pengadilan Tinggi Banten mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI yaitu: “Mendukung
Terwujudnya Badan Peradilan yang Agung di Lingkungan Pengadilan Tinggi Banten”.
Artinya : 1. Pengadilan Tinggi Banten menunjukkan lembaga peradilan di lingkungan Peradilan
Umum sebagai Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di ibu kota Propinsi
Banten dan membawahi Pengadilan Negeri di wilayah hokum Banten;
2. Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan,
keluhuran;
Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Banten sebagai lembaga peradilan yang dihormati,
dan memiliki keluhuran dan kemulian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam
memutus perkara.
MISI adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar
tujuan Pengadilan Tinggi Banten dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan
Tinggi Banten, adalah sebagai berikut :
BAB II PERENCANAAN KERJA
13 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Banten;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan pada
Pengadilan Tinggi Banten;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Banten;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Banten.
Bagan 2. Hubungan Visi, Misi dan Tujuan Pengadilan Tinggi Banten
a. Tujuan Utama dan Sasaran Stategis
a. Tujuan Strategis
ujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5
(lima) tahun.
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi Pengadilan Tinggi Banten.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Banten adalah sebagai
berikut :
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
2. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Tinggi Banten akan dapat
secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam
memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai dua tahun ke depan dan
T
Misi :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Banten;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan
kepada pencari keadilan pada Pengadilan Tinggi
Banten;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan
Tinggi Banten;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi
Pengadilan Tinggi Banten
Tujuan :
1. Terwujudnya
kepercayaan
masyarakat terhadap
sistem peradilan
melalui proses
peradilan yang pasti,
transparan dan
akuntabel.
2. Terwujudnya
pelayanan prima bagi
masyarakat pencari
keadilan
Visi :
Mendukung Terwujudnya Badan Peradilan yang
Agung di Lingkungan Pengadilan Tinggi Banten
14 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai
mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.
b. Sasaran Strategis
asaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan.
Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.Yang dimaksud dengan
indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk
diwujudkan pada tahun bersangkutan.Setiap indikator sasaran disertai dengan
rencana tingkat capaiannya(targetnya) masing-masing.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2019, Sasaran Strategis yang hendak dicapai Pengadilan
Tinggi Banten adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan
akuntabel
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
3. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi &
menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal
baik internal maupun eksternal
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan
parameter obyektif
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel,
efektif dan efisien
b. Indikator Kinerja Utama
engadilan Tinggi Banten setiap tahun anggaran melakukan Reviu terhadap Indikator
Kinerja Utama yang disinkronisasikan dengan Reviu Rencana Strategis sebagai dasar
Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran yang akan dilaksanakan dan Rencana Kinerja
Tahun Anggaran berikutnya.
Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Tinggi Banten Nomor : W29.U/93.a/KPT/SK/I/2017 tanggal 02 Januari
2017 tentang Reviu keempat Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi
Banten yang merupakan reviu atas Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Banten
Nomor : W29.U/08/SK/KPT/X/2016 tanggal 27 Oktober 2016 tentang Reviu ketiga
Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Banten Tahun 2016.
Indikator Kinerja Utama ini dijadikan acuan dalam mengukur Capaian Kinerja disajikan
dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten.
S
P
15 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 16. Hubungan Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Penjelasan Indikator Kinerja
Utama 1 Terwujudnya
kepercayaan masyarakat terhadap system peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Perbandingan Sisa Perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perbandingan perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
c. Persentase penurunan sisa perkara
Perbandingan sisa perkara tahun sebelumnya dikurangi sisa perkara tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Perbandingan perkara yang tidak mengajukan upaya hokum dengan putusan perkara
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
Indeks kepuasan pencari keadilan
2 Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
1. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perbandingan Salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perbandingan isi putusan perkara tipikor yang diupload dalam website dengan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang diputus.
2. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase Perkara banding yang telah diproses pada SIPP
Perbandingan jumlah perkara yang diputus di SIPP dengan jumlah perkara yang deregister di SIPP
3. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan yang selesai ditindaklanjuti dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan ekternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan
4. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis
Perbandingan Hakim dan Panitera yang lulus diklat teknis yudisial dengan jumlah yang mengikuti diklat
16 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
obyektif yudisial b. Persentase
pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
Perbandingan antara SDM yang lulus / bersertifikat diklat non teknis yudisial dengan jumlah yang mengikuti diklat
5. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
Indikator ini untuk mengukur realisasi pemakaian anggaran pengadaan sarana dan prasarana dalam hal peningkatan dukungan layanan manajeman terhadap standarisasi gedung dan bangunan pengadilan yang telah sesuai dengan prototype atau telah memenuhi kebutuhan tata ruang layanan pengadilan (akses disabilitas, peradilan anak dan lain sebagainya)
c. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Program Utama merupakan unsur utama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan.
Kegiatan Pokok adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program
Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Banten, perlu
ditetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Ada 3 (tiga) Program Utama dan Kegiatan Pokok Pengadilan Tinggi Banten mengacu pada
Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
1. Program : Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Kegiatan Pokok : Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:
a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
2. Program : Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah
Agung
Kegiatan Pokok : Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan BUA
Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:
a. Terwujudnya system manajemen system informasi yang terintegrasi & menunjang
system peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
b. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal
baik internal maupun ekternal
c. Terwujudnya transaparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan
parameter obyektif
3. Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Kegiatan Pokok : Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis :
a. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif
dan efisien.
17 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 17. Matriks Reviu keempat Renstra Pengadilan Tinggi Banten 2015-2019 No Tujuan Target
Jangka Menengah
Sasaran Target Strategi
Uraian Indikator kinerja
Uraian Indikator Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator Kegiatan
Target Anggaran
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
93% Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
Peningkatan manajemen peradilan umum
Peningkatan manajemen peradilan umum
Jumlah putusan perkara pidana umum dan pidana korupsi yang diselesikan ditingkat banding secara tepat waktu
45 perkara
Rp.139.750.000
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
95% 80% 99%
95% 80% 100%
100% 80% 100%
100% 80% 100%
100% 80% 100%
c. Persentase penurunan sisa perkara
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
50% 50% 50%
60% 60% 60%
70% 70% 70%
80% 80% 80%
90% 90% 90%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
• Kasasi
• PK
63% 40%
62% 45%
62% 40%
63% 45%
63% 45%
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
80
85
88
90
90
18 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
50% Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
85%
88%
90%
90%
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
100%
100%
100%
100%
Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81% 81% 81% 81% 81% Program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan Administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
Jumlah putusan perkara pidana umum, pidana korupsi dan perkara perdata yang diselesikan ditingkat banding secara tepat waktu
305 perkara
Rp. 17.002.963.000
Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
19 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
70% 65%
75% 70%
80% 75%
85% 80%
90% 85%
Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
b. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
80% 82% 84% 86% 88% Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
Terselesaikannya pengadaan Sarana dan Prasarana : 1. Teknologi
Informasi 2. Alat Pengolah
Data dan Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
4. Gedung/Bangunan
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
45.000.000,-
112.000.000,-
60.000.000,-
200.000.000,-
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA
dapun Indikator Kinerja Utama reviu keempat Pengadilan Tinggi Banten Tahun 2017 yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi
Banten tertanggal 2 Januari 2017 adalah sebagai berikut:
A
20 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 18. Matriks Reviu keempat Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa
perkara yang
diselesaikan
Catatan :
Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
b. Persentase
perkara yang
diselesaikan
tepat waktu
Catatan :
• Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan
(sisa awal tahun + perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan adalah jumlah perkara yang diputus
tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara yang diterima tahun berjalan
ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
• Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Panitera Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
c. Persentase penurunan sisa perkara
Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan: Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
Tn.1− Tn
Tn.1
x 100%
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus diselesaikan x 100%
x 100% Jumlah Perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada
21 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
• Kasasi
• PK
Catatan :
• Upaya hukum = Banding, kasasi, PK
• Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan
Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
Index Kepuasan Pencari Keadilan Catatan : PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Panitera Laporan Semesteran dan
Laporan Tahunan
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Catatan:
• SEMA No. 01 Tahun 2011 tentang perubahan SEMA 02 Tahun 2010 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan
Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Catatan:
• One day publish adalah Jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang diupload ke web dlm 1 hari setelah diputus
• Maklumat KMA tanggal 22 Mei 2013 tentang One Day Publish
Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
C. RENCANA KINERJA TAHUN 2017
dapun Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Banten tertanggal
2 Januari 2017 adalah sebagai berikut:
A
Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Jumlah Putusan Perkara x 100%
x 100% Jumlah salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan pengaju
Jumlah putusan
Jumlah isi putusan perkara Tipikor yang
di upload dalam website
Jumlah perkara menarik perhatian masyarakat yang diputus x 100%
22 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 19. Matriks Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN
TARGET ANGGARAN /
Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100%
100%
100%
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Jumlah putusan perkara pidana umum dan pidana korupsi yang diselesaikan ditingkat banding secara tepat waktu
145 perkara
139.750.000
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100%
80%
100%
c. Persentase penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
70%
70%
70%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 1. Kasasi 2. PK
62%
40%
23 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
3. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81%
Program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan Administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
Jumlah putusan perkara pidana umum dan pidana korupsi yang diselesaikan ditingkat banding secara tepat waktu
305 perkara
17.492.463.000
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
24 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
80%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
75%
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84% Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung RI
Pengadaan Sarana dan Prasarana dilingkungan Mahkamah Agung RI
Terselesaikannya pengadaan Sarana dan Prasarana :
1. Teknologi Iinformasi
2. Alat Pengolah Data dan Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
4. Gedung/Bangunan
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
489.500.000
25 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
erjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen,
sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran serta
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten berpedoman pada
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Banten 2015 – 2019 Reviu keempat (Dokumen
terpisah), yang pelaksanaan beracuan pada Indikator Kinerja Utama Reviu keempat sesuai
Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Banten Nomor: W29.U/93.a/KPT/SK/I/2017
Tanggal 02 Januari 2017 Tentang Reviu keempat Penetapan Indikator Kinerja Utama
Pengadilan Tinggi Banten (Dokumen terpisah).
Tabel 20. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten
P
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 80%
100%
c. Persentase penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
70% 70% 70%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 1. Kasasi 2. PK
62% 40%
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88
26 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
3. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81%
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
80%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
75%
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84%
Kegiatan :
1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
Badan Urusan Administrasi
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan
Mahkamah Agung
3. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Anggaran :
Rp. 17.492.463.000,-
Rp. 489.500.000,-
Rp. 139.750.000,-
27 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
apaian kinerja Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017 merupakan pencapaian atas target
kinerja tahun pertama dari Renstra Pengadilan Tinggi Banten tahun 2015-2019.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara Realisasi
dengan Target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak.
Dari hasil pengukuran capaian kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian
kinerja Pengadilan Tinggi Banten pada tahun 2017 adalah sebesar 110,58%. Nilai
tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing indikator kinerja utama,
sebagai berikut:
Tabel 21. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Peningkatan
Penyelesaian Perkara
Banding
a. Persentase Sisa Perkara
Banding yang diselesaikan
1. Pidana
2. Perdata
3. Tipikor
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
NIHIL
100 %
100 %
NIHIL
b. Persentase Perkara Banding
yang diselesaikan tepat
waktu
1. Pidana
2. Perdata
3. Tipikor
100%
80%
100%
92%
81%
0%
92%
101%
0%
c. Persentase Penurunan Sisa
Perkara
1. Pidana
2. Perdata
3. Tipikor
70 %
70%
70%
47%
-26%
-%
67%
-37%
-%
d. Persentase Perkara yang
tidak mengajukan upaya
hokum
• Kasasi
• PK
62%
40%
63%
92%
102%
230%
e. Index responden Pengadilan
Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan
pengadilan Tinggi
88 80,41% 91,2%
Rata-rata Capaian Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara Banding 94%
C
Capaian = Realisasi x 100% Target
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
28 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2. Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
1. Persentase Salinan putusan
yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu
90% 100% 111%
2. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat di
akses secara online dalam
waktu 1 hari setelah diputus
100% Nihil Nihil
Rata-Rata Capaian Sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 111 %
3. Terwujudnya Sistem
Manajemen Sistem
Informasi yang
terintegritas &
menunjang system
peradilan yang
sederhana,
transparan dan
akuntabel
1. Persentase perkara banding
yang telah di proses pada SIPP
81% 89,5% 110,5%
Rata-rata Capaian Sasaran Terwujudnya Sistem Manajemen Sistem Informasi yang terintegritas
& menunjang system peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel 110,5%
4. Terwujudnya
pelaksanaan
pengawasan kinerja
aparat peradilan
secara optimal baik
internal maupun
eksternal
a. Persentase Pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
Rata-Rata Capaian Sasaran Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan
secara optimal baik internal maupun eksternal 100%
5. Terwujudnya
transparansi
pengelolaan SDM
lembaga peradilan
berdasarkan
parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan
Panitera Pengganti yang lulus
diklat teknis yudisial
80%
100 %
125 %
b. Persentase pegawai yang
lulus diklat non teknis
yudisial
75%
100 %
133 %
Rata-Rata Capaian Sasaran Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan
berdasarkan parameter obyektif 129%
6. Meningkatnya
pengelolaan
manajerial lembaga
peradilan secara
akuntabel, efektif
dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84% 99,87% 119%
Rata-Rata Capaian Sasaran Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara
akuntabel, efektif dan efisien 119%
TOTAL RATA-RATA CAPAIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
110,58%
29 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
nalisis Capaian Kinerja diperlukan untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan
perbaikan terhadap Rencana Kinerja tahun berikutnya.
Adapun analisis capaian kinerja Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017 sesuai sasaran
yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut:
Sasaran ini ditetapkan untuk mengukur keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten dalam
memberikan peradilan yang pasti, trasnparan dan akuntabel. Sasaran ini terdiri dari 5
(lima) indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 22. Sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
Indikator Kinerja Capaian Th.
2015 2016 2017
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100% 100% 100%
2. Perdata 100% 100% 100%
3. Tipikor Nihil Nihil Nihil
2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
1. Pidana 102% 93% 92%
2. Perdata 108% 104% 101%
3. Tipikor 101% 100% 0%
3. Persentase penurunan sisa perkara
1. Pidana 140% -285% 67%
2. Perdata -500% -80% -37%
3. Tipikor -% -% -%
4. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
1. Kasasi 46% 61,3% 102%
2. PK 236% 202% 230%
5. Index responden Pengadilan Tingkat pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
- 126% 91,2%
Capaian Sasaran Terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan
akuntabel.
48,1% 57,59% 94%
A
Sasaran 1 : Terwujudnya proses peradilan yang pasti,
transparan dan akuntabel
30 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Grafik 1 . Capaian sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Pada tabel 13 dan grafik 1 menunjukan bahwa capaian sasaran terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel tahun 2017 mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 94% dibandingkan tahun 2016 mencapai
57,59% dan tahun 2015 mencapai 48,1%.
Peningkatan ini terutama pada indikator ke-4 yaitu persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum baik kasasi maupun peninjauan kembali.
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 1
Indikator kinerja ke - 1: Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
• Indikator kinerja ini untuk menggambarkan sisa perkara tahun sebelumnya (tahun 2016) yg belum putus dan harus diselesaikan / diputus ditahun 2017 ini
Tabel 23. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% NIHIL
100% 100% NIHIL
100% 100% NIHIL
0.00% 50.00% 100.00%
Th 2015
Th 2016
Th 2017
Capaian sasaran terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Capaian Sasaranterwujudnya prosesperadilan yang pasti,transparan dan akuntabel
31 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Dari table diatas dapat di simpulkan :
➢ Untuk perkara Pidana tahun 2017 sisa 19 perkara, tahun 2016 sisa 7 perkara dan
tahun 2015 sisa 23 perkara semua bisa di selesaikan/diputus sehingga mencapai
target 100%;
➢ Untuk perkara Perdata tahun 2017 sisa 31 perkara, tahun 2016 sisa 21 perkara
dan tahun 2015 sisa 15 perkara semua perkara tersebut diselesaikan/diputus
sehingga persentase capaiannya 100%;
➢ Untuk perkara Tipikor sisa perkara tahun 2015,2016,2017 (0 perkara) sehingga
persentase capaian NIHIL.
Indikator kinerja ke – 2 : Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
• Perbandingan antara perkara yang diselesaikan (diputus dan iminutasi/dikirim
ke pengadilan pengaju) dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku) dengan jumlah perkara yang ada
• Indikator kinerja ini untuk menggambarkan produktivitas proses penyelesaian
perkara di tahun berjalan (2017) atau untuk mengukur waktu dalam
penyelesaian perkara
Tabel 24. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 80%
100%
92% 81% 0%
92% 101%
0%
93% 104% 100%
102% 108% 101%
Grafik 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
PidanaPerdata
Tipikor
2016
2017
2015
32 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Dari table dan grafik diatas dapat di simpulkan :
➢ Untuk perkara Pidana, Perdata dan Tipikor capaian ditahun 2017 mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan jumlah perkara yang
ada lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 130 perkara untuk
pidana, 206 perkara untuk perdata dan 2 perkara untuk tipikor.
➢ Sedangkan untuk 2 perkara tipikor belum bisa diseleaikan di tahun 2017
dikarenakan perkara tersebut masuk ke Pengadilan Tinggi Banten pada akhir
tahun 2017 (16 November 2017 dan 22 Desember 2017).
Indikator kinerja ke – 3 : Persentase penurunan sisa perkara
• Perbandingan antara selisih perkara tahun lalu dengan perkara tahun ini dibandingkan dengan tunggakan perkara tahun lalu
• Indikator kinerja ini untuk mengukur penurunan sisa perkara
Tabel 25. Persentase penurunan sisa perkara
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase penurunan sisa perkara
1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
70% 70% 70%
47% -26%
-%
67% -37%
-%
-285% -80%
-%-
140% -500%
-%
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa :
➢ untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara di tahun 2017 (sisa 19
perkara tahun 2016 dan 10 perkara tahun 2017) namun hanya mencapai target
67%, tidak seperti tahun 2015 yang mengalami penurunan sisa perkara sebanyak
3x lipat dari sisa perkara ditahun sebelumnya (sisa 23 perkara tahun 2014 dan 7
perkara tahun 2015), sehingga mencapai target 140%, sedangkan di tahun 2016
yang tidak mengalami penurunan sisa perkara malah mengalami peningkatan
sisa perkara sehingga capaian ditahun 2016 mengalami penurunan capaian
menjadi -285%.
➢ Sedangkan untuk perkara perdata dari tahun 2015 sampai tahun 2017 tidak
mengalami penurunan sisa perkara malah sisa perkara ditahun tersebut semakin
bertambah dibanding tahun sebelumnya, sehingga capaiannya dibawah target
dikarenakan perkara masuk banyak di akhir tahun dan tidak mungkin Majelis
Hakim memenuhi target tersebut.
➢ Dan untuk perkara tipikor, sisa perkara di tahun 2015 dan 2016 selalu NIHIL (0)
sehingga capaian nya dikategorikan tak terdefinsisi/”-“ karena sesuai rumus
mencari presentasi sisa perkara dibagi sisa tahun sebelumnya yang selalu 0/nihil.
33 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Indikator kinerja ke – 4 : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
• Perbandingan antara perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan putusan perkara
• Indikator kinerja ini untuk mengukur capaian kinerja hakim dalam memutus perkara yang diterima oleh masyarakat pencari keadilan dan tingkat kepuasan atas putusan pengadilan.
Tabel 26. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase perkara yang tidak
mengajuka upaya hukum
1. Kasasi 2. PK
62% 40%
63% 92%
102% 230%
61,3% 202%
46%
236%
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa :
➢ Pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi :
Pada tahun 2015 capaian kinerja mencapai 46% terjadi kenaikan pada
tahun 2016 menjadi 61,3% sedangkan tahun 2017 capaian kinerja semakin
menaik menjadi 102%. Hal ini menggambarkan pencari keadilan merasa puas
atas putusan tingkat banding.
Perkara yang diputus di pengadilan tingkat banding di tahun 2017
sebanyak 287 perkara, perkara yang masuk tingkat kasasi sebanyak 105 perkara
atau 36,6% (perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi) maka yang tidak
melakukan upaya hukum kasasi sebanyak 182 perkara atau 63%, sehingga
capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan hukum pada tingkat
kasasi di tahun 2017 adalah 102%.
➢ Pencari keadilan yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali:
Pada tahun 2015 capaian kinerja mencapai 236 % terjadi penurunan
pada tahun 2016 menjadi 202% sedangkan tahun 2017 capaian kinerja
mengalami kenaikan kembali menjadi 230%. Hal ini menggambarkan pencari
keadilan merasa puas atas putusan tingkat kasasi, sehingga sedikit yang
mengajukan Peninjauan Kembali..
Perkara yang diputus di pengadilan tingkat banding di tahun 2017
sebanyak 287 perkara, perkara yang masuk tingkat PK sebanyak 24 perkara atau
8,4% (perkara yang mengajukan upaya hukum PK) maka yang tidak
melakukan upaya hukum PK sebanyak 263 perkara atau 92%, sehingga
34 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
capaian kinerja pada perkara yang tidak mengajukan hukum pada tingkat PK
di tahun 2017 adalah 230%.
Indikator kinerja ke – 5 : Persentase Index responden Pengadilan Tingkat Pertama
yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
• Index Kepuasan Pencari Keadilan
• Indikator kinerja ini untuk mengukur Index kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah sesuai peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014
tentang Pedoman Survwy Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Tabel 27. Persentase Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang
puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Index responden Pengadilan
Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi 88 80
91,2%
126% -
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa :
➢ Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan
Tinggi mencapai 91,2% di atas target, artinya Pengadilan Tingkat Pertama merasa
puas akan kinerja dan pelayanan Pengadilan Tinggi tapi mengalami penurunan
capaian dibandingkan tahun 2016, ini dikarenakan banyaknya tuntutan
Pengadilan Tinggi kepada Pengadilan Tingkat Pertama untuk meningkatkan
kinerja demi mendapatkan dan mempertahankan ICPE dimana pengadilan
tinggat pertama harus ekstra dalam segala macam pekerjaan.
➢ Sedangkan ditahun 2016 index responden pengadilan tingkat pertama mencapai
126% artinya pengadilan tingkat pertama sangat merasa puas dengan pelayanan
Pengadilan Tinggi
Sasaran Strategis Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi upaya Pengadilan Tinggi
Banten dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat, dengan mengukur
tertib administrasi berkas yang diajukan banding secara lengkap, diregister dan
didistribusikan ke majelis, serta mengukur rasio majelis hakim terhadap jumlah perkara.
Sasaran 2 : Meningkatnya efektivitas pengelolaan
penyelesaian perkara
35 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Sasaran ini terdiri dari 2 (dua) indikator, sebagaimana digambarkan pada tabel
di bawah ini:
Tabel 28. Sasaran meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.
Grafik 3. Capaian Sasaran Meningkatnya efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.
Dari tabel 19 dan grafik 3 dapat disimpulkan bahwa capaian sasaran meningkatnya
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara pada tahun 2017 mencapai target sama
halnya dengan tahun sebelumnya. Ini dikarenakan semua prosedure dalam pengelolaan
penyelesaian perkara baik pidana, perdata dan pidana dilaksanakan dengan baik
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 2
Indikator kinerja ke - 1: Persentase Salinan Putusan yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017
Capaian SasaranMeningkatnya
Efektivitas PengelolaanPenyelesaian Perkara
100% 100% 100%
0%20%40%60%80%
100%120%
Capaian Sasaran Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
Indikator Kinerja Capaian Th.
2015 2016 2017
a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
1. Pidana 100% 100% 100%
2. Perdata 100% 100% 100%
3. Tipikor 100% Nihil Nihil
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyakarat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
100% 100% Nihil
Capaian Sasaran Meningkatnya efektivitas
pengelolaan penyelesaian perkara .
100% 100% 100%
36 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
• Persentase penyelesaian perkara tepat waktu adalah perbandingan antara
perkara yang diselesaikan (diputus dan diminutasi/dikirim ke pengadilan
pengaju) dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan perkara yang diselesaikan tidak
tepat waktu.
• Indikator ini untuk mengukur waktu dalam penyelesaian perkara.
Tabel 29 : Persentase Salinan Putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase Salinan Putusan yang
dikirim ke Pengadilan Pengaju
Tepat Waktu
1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
90%
90%
90%
100%
100%
0%
111%
111%
0
114%
114%
114%
118% 118% 118%
Dari tabel 29 diatas dapat disimpulkan :
➢ Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju untuk tahun 2017
selalu tepat waktu sesui dengan prosedur yang ada yaitu tidak lebih dari
3 hari sejak putus sehingga tahun 2017 capaiannya 111%, tetapi
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan
jumlah perkara lebih sedikit dengan tahun sebelumnya.
➢ Hanya pada perkara Tipikor ditahun 2017 realisasinya 0% dikarena
perkara yang masuk hanya 2 perkara dan sampai akhir tahun belum
putus, perkara ini masuk Pengadilan Tinggi Banten pada akhir tahun
2017
Indikator kinerja ke - 2: Persentase putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat di akses secara online dalam waktu
1 hari setelah putus
• Perbandingan antara jumlah isi putusan perkara Tipikor yang di upload
dalam website dengan jumlah perkara menarik perhatian masyarakat yang
diputus
• Indikator ini untuk mengukur seberapa banyak perkara yang menarik
perhatian masyarakat
37 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
Tabel 30. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
di akses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat
yang dapat di akses secara online
dalam waktu 1 hari setelah putus
100% Nihil
Nihil
100% 100%
Dari table 30 di atas dapat disimpulan bahwa :
➢ pada tahun 2017 capaian untuk persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat di akses secara online dalam waktu 1 hari
setelah putus adalah NIHIL, ini dikarenakan pada tahun 2017 untuk perkara
Tindak Pidana Korupsi masuk 2 perkara tapi sampai akhir tahun 2017 tidak ada
yang putus. Jadi capaian di tahun 2017 adalah Nihil.
➢ Sedangkan ditahun 2016 dan 2015 capaiannya mencapai 100% karena ditahun
itu perkara tipikor yang masuk sebanyak 12 dan 4 perkara dan putus semua di
tahun tersebut dan kesemuanya menarik perhatian masyarakat setelah 1 hari
diputus dan di akses secara online/
Sasaran strategis ke tiga (tiga) kinerja Pengadilan Tinggi Banten adalah
“Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi dan menunjang
sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel”. Untuk mengukur
keberhasilan sasaran tersebut, terdapat 1 (satu) indikator yang akan dijelaskan
dalam table dibawah ini :
Sasaran 3 : Terwujudnya sistem manajemen sistem
informasi yang terintegrasi & menunjnag
system peradilan yang sederhaan,
transparan dan akuntabel.
38 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Tabel 31. Sasaran terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi
& menunjnag sistem peradilan yang sederhaan, transparan dan akuntabel
Indikator Kinerja Capaian
2015 2016 2017
Persentase Perkara banding yang telah
diproses pada SIPP
a. Pidana
b. Perdata
c. Tipikor
123,5%
123,5%
123,5%
111%
115%
123,5%
110,5%
93,6%
Nihil
Capaian Sasaran Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjnag system peradilan yang sederhaan, transparan dan akuntabel
123%
116,5%
102.5%
Grafik 4. Capaian Sasaran Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang
terintegrasi & menunjnag sistem peradilan yang sederhana, transparan dan
akuntabel
Dari Tabel 31 dan grafik 4 menunjukan bahwa capaian sistem manajemen sistem
informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana,
transparan dan akuntabel ditahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan tahun
2016 dan 2015, tetapi capaiannya tetap diatas target yang telah ditetapkan.
0%
50%
100%
150%
PidanaPerdata
Tipikor
th 2015
th 2016
th 2017
Capaian sasaran terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjnag system
peradilan yang sederhaan, transparan dan akuntabel
39 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 3
Indikator kinerja ke - 1: Persentase perkara banding yang telah di proses pada SIPP
• Perbandingan antara jumlah perkara yang diputus SIPP dengan jumlah
perkara yang di register di SIPP
• Indikator ini untuk mengukur transaparansi dan akuntabel data perkara yang
diproses, sehingga mudah di akses oleh para pencari keadilan.
Tabel 32 : Persentase perkara banding yang telah di proses pada SIPP
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase perkara banding
yang telah di proses pada
SIPP
a) Pidana
b) Perdata
c) Tipikor
81%
81%
81%
89,5%
75,8%
Nihil
110,5%
93,6%
Nihil
111%
115%
123,5%
123,5%
123,5%
123,5%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
➢ pada tahun 2017 jumlah perkara yang di putus di SIPP Pengadilan Tinggi
Banten sebanyak 219 perkara sedangkan untuk perkara yang diregister di SIPP
272 perkara, hal ini disebabkan ada 53 perkara yang masuk pada akhir tahun
sehingga perkara tersebut masih ada tunggakan perkara diawal tahun 2018.
➢ Capaian realisasi perkara banding di Pengadilan Tinggi Banten yang di proses
pada SIPP tahun 2017 mencapai target 102,05% ( pidana 110,5%, perdata
93,6% dan tipikor Nihil), capaian ini menurun dibanding dengan capaian 2
tahun sebelumnya yakni 2015 mencapai 123% dan tahun 2016 capaiannya
116,5%. Hal ini disebabkan karena jumlah perkara masuk di tahun 2017 sedikit
lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya dan perkara yang masuk pada
akhir tahun masih menjadi tunggakan tahun depannya.
40 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
Pengawasan merupakan salah satu faktor kunci guna meningkatan kepercayaan
publik kepada pengadilan, untuk mewujudkan hal tersebut Pengadilan Tinggi Bnten
secara terus menerus berupaya membuat kebijakan baru guna memberikan
pelayanan yang ideal, efektif dan efisien yang dapat memperkuat fungsi pengawasan.
Tabel 23. Sasaran terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan
secara optimal baik internal maupun eksternal.
Indikator Kinerja Capaian
2015 2016 2017
a. Persentase Pengaduan yang
ditindaklanjuti
100%
100%
100%
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100%
100%
100%
Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal.
100%
100%
100%
Grafik 5. Capaian Sasaran Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat
peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal.
Dari tabel 33 dan grafik 5 diatas bahwa capaian sasaran terwujudnya pelaksanaan
pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun ekternal sudah
mencapai target yang ditetapkan.
Sasaran 4 : Terwujudnya pelaksanaan pengawasan
kinerja aparat peradilan secara optimal
baik internal maupun eksternal.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pengaduan yang ditindak lanjutiTemuan yang ditindaklanjuti
Th 2015
Th 2016
Th 2017
41 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 4
Indikator kinerja ke - 1: Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
• Perbandingan antara jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan
• Indikator kinerja ini untuk mengukur kinerja dalam menindak lanjuti
pengaduan yang diterima Pengadilan Tinggi Banten dan Pengadilan Negeri
dibawahnya yang dilaksanakan dan dikoordinir Badan Pengawasan.
Tabel 34 : Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Presentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Penjelasan dari table 34 diatas adalah:
➢ Pengaduan masyarakat yang masuk tahun 2017 sejumlah 19 pengaduan
➢ Dari 19 pengaduan tersebut dirinci sbb :
1. diteruskan ke Badan pengawas sebanyak 9 pengaduan,
2. ditangani oleh Pengadilan Tinggi Banten dengan membentuk Tim pemeriksa
sebanyak 4 pengaduan,
3. Pengaduan yang di delegasikan / diminta klarifikasi ke PN sebanyak 0
pengaduan
4. Pengaduan yang ditindaklanjuti dengan LHP ke Bawas MARI, tetapi sudah
selesai pada pengadilan Tinggi sebanyak 1 perkara
5. Pengaduan yang selesai ditangani LHP telah disampaikan ke Bawas MARI
sebanyak 5 pengaduan
6. Sisa pengaduan yang belum selesai pada waktu berjalan : NIHIL
7. Sisa pengaduan yang belum diklarifikasi oleh PN : NIHIL
8. Jumlah Hakim dan Pegawai non Hakim yang dijatuhi hukuman disiplin :
NIHIL
➢ Jumlah pengaduan ditahun 2017 sebanyak 19 pengaduan ini mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2016 sebanyak 32 pengaduan, tapi jumlah ini
42 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
juga lebih besar disbanding tahun 2015 yang hanya 9 pengaduan.
Indikator kinerja ke - 2: Persentase temuan yang ditindaklanjuti
• Perbandingan antara jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil
pengawasan eksternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan.
• Indikator kinerja ini mengukur keberhasilan dalam menindaklanjuti hasil
temuan yang dilakukan pemeriksaan oleh Tim Pengawasan ekternal
Pengadilan Tinggi Banten ke Pengadilan Tingkat Pertama.
Tabel 35 : Persentase temuan yang ditindaklanjuti
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian (%)
2017 2016 2015
Presentase temuan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Penjelasan dari tabel 35 diatas adalah:
➢ Capaian presentase temuan yang ditindaklanjuti tahun 2017 sesuai pada data
mencapai target 100%
➢ Adapun hasil temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2017 yaitu temuan
dalam pengawasan yang dilakukan terhadap Pengadilan Tingkat Pertama
diwilayah Pengadilan Tinggi Banten. Jumlah temuan dalam pengawasan
tersebut sebanyak 34, jumlah ini lebih sedikit dibandingkan temuan ditahun
2016 sebanyak 116 temuan dan ditahun 2015 sebanyak 80 temuan.
➢ Temuan tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 36 : Hasil pemeriksaan Ekternal ke Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah Banten Juni 2017
Satker Klarifikasi Temuan
Jumlah TM QMR Sekretaris Panitera Pidana Perdata Hukum Kepegawaian Umum
PN Tangerang 2 1 1 1 2 1 2 10
PN Serang
PN
RAngkasbitung
1 1 1 1 1 5
PN Pandeglang 1 2 1 1 1 6
PN
Rangkasbitung 4 3 1 2 2 1 13
Jumlah 7 6 1 2 3 5 3 2 5 34
➢ Dari pelaksanaan pengawasan yang telah dilakukan dilingkungan kantor
Pengadilan Tinggi Banten dan Pengadilan Tingka Pertama sewilayah Banten
43 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
didapat hasil sebagai berikut :
a. Pengadilan Tinggi Banten
Telah diterbitkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Banten
Nomor : W29.U/140/KPT/SK/KP.10.01/X/2016 tertanggal 3 Oktober 2016
Tentang Pembentukan TIM Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Tinggi
Banten;
Selanjutnya pada tanggal 7 Juli 2017, dilakukan Audit surveillance oleh
TIM Audit Badan Peradilan Umum MA-RI, Pengadilan Tinggi Banten
memperoleh nilai A (Excellent).
Pengadilan Tinggi Banten yang diwakili oleh Auditor (Guntur Purwanto
Joko Lelono SH, MH dan Chrisno Rampalodji, SH, MH) juga menghadiri
undangan kegiatan penyempurnaan Manual Mutu Akreditasi Penjaminan
Mutu Badan Peradilan Umum tahun 2017 pada tanggal 16 sd 18 Maret 2017
di Patra Jasa Bandung Hotel.
b. Pengadilan Negeri Tangerang Klas I.A Khusus
Pembinaan dilakukan sebanyak 1 (satu) kali yakni dilaksanakan pada
tanggal 11 April 2017, asistensi II dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2017
dan, selanjutnya pada tanggal 12 Desember 2017 TIM APM Pengadilan Tinggi
Banten melakukan Pra Audit ke PN Tangerang sekaligus Sosialisasi Sistem
Informasi Penelusuran Perkara 3.2.0. Pada tanggal 7 Juli 2017 Pengadilan
Negeri Tangerang telah diaudit oleh Tim APM Badilum dan, hasil penilaian
Akreditasi Penjaminan Mutu PN Tangerang adalah 700 (A - Excellent).
Pada tanggal 17 sd 18 Oktober 2017 dilaksanakan Pengawasan Daerah
oleh Hakim Tinggi Pengawas Daerah dengan hasil perincian sebagai berikut :
1. Manajemen Peradilan
SOP belum seluruhnya diimplementasikan dalam fungsi masing-masing.
2. Kinerja Dan Pelayanan Publik
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Administrasi Persidangan
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Administrasi Perkara
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Pemeriksaan Administrasi Umum
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. Pemeriksaan Bagian Umum dan Keuangan
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. Hukuman Disiplin
• Jurusita yang menerima hukuman disiplin sebanyak satu orang (Ausri
M, SH, MH).
44 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
• Hakim yang menerima hukuman disiplin sebanyak satu orang (Lebanus
Sinurat, SH, MH)
c. Pengadilan Negeri Serang Klas IA
Asistensi II tanggal 16 Mei 2017 dan pada tanggal 18 Desember 2017
TIM APM Pengadilan Tinggi Banten melakukan Pra Audit ke PN Serang
sekaligus Sosialisasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara 3.2.0. Pada tanggal
7 Juli 2017 Pengadilan Negeri Serang telah diaudit oleh Tim APM Badilum,
hasil penilaian Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri Serang
mendapatkan nilai 707 (Excellent). Tahun 2017 Pengadilan Negeri / PHI /
Tipikor Serang Kelas IA inovasinya berupa menyiapkan sarana teleconference
dengan menggunakan aplikasi SKYPE.
Pada tanggal 11 sd 12 Oktober 2017 dilaksanakan Pengawasan Daerah
oleh Hakim Tinggi Pengawas Daerah dengan hasil perincian sebagai berikut :
1. Manajemen Peradilan
• Pada subbagian Kepegawaian dan Tata Laksana tidak mempunyai staf
• Hakim Pengawas Bidang belum membuat laporan ke Koordinator
Pengawasan (WKPN) secara berkala.
2. Kinerja Dan Pelayanan Publik
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Administrasi Persidangan
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Administrasi Perkara
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Pemeriksaan Administrasi Umum
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
6. Pemeriksaan Kas
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. Hukuman Disiplin
Panitera Pengganti yang menerima hukuman disiplin (Agus Tunas
Setiawan, SH).
d. Pengadilan Negeri Pandeglang Klas II
Pembinaan dilakukan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 6 April 2017
dan Asistensi II dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2017, kemudian pada bulan
Januari 2018 TIM APM Pengadilan Tinggi Banten melakukan Eksternal Audit
ke PN Pandeglang pada tanggal 17-18 Januari 2018. Sebelumnya PN
Pandeglang telah diaudit oleh tim audit Pengadilan Tinggi Banten pada tanggal
13 Juni 2017 dengan hasil nilainya adalah 715 (A- Excellent).
45 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Pada tanggal 10 sd 11 Oktober 2017 dilaksanakan Pengawasan Daerah
oleh Hakim Tinggi Pengawas Daerah dengan hasil perincian sebagai berikut :
1. Manajemen Peradilan
Hakim Pengawas bidang masing-masing sudah ditunjuk namun belum
ada evidence laporan berdasarkan hasil pengawasannya perbaikan, maka
dari itu perlu diberikan pemahaman terhadap Hakim Pengawas Bidang
tentang tata cara pembuatan Laporan Hasil Pengawasan.
2. Kinerja Dan Pelayanan Publik
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Administrasi Persidangan
Administrasi persidangan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan
SOP namun masih perlu pemahaman yang lebih lanjut dari setiap petugas
dalam melaksanakan tugasnya.
4. Administrasi Perkara
Kecepatan dan ketepatan penanganan perkara baik perkara pidana dan
perdata berjalan dengan baik mulai dari penerimaan perkara sampai
penetapan hari sidang dan putusan namun ada penyelesaian perkara yang
diselesaikan melebihi waktu 5 bulan
5. Pemeriksaan Administrasi Umum dan Keuangan
Pemeliharaan gedung kantor masih dalam proses pembangunan dan
sedang berjalan.
6. Hukuman Disiplin
Baik Hakim, Panitera maupun Pegawai tidak ada yang dikenai hukuman
disiplin.
e. Pengadilan Negeri Rangkasbitung Klas II
Pembinaan dilakukan sebanyak 1 (satu) kali yakni pada tanggal 5
April 2017 dan asistensi II tanggal 18 Mei 2017. Setelah melakukan
Pembinaan dan Assistensi dalam rangka Akreditasi Penjamian Mutu di
Pengadilan Negeri Rangkasbitung, pada tanggal 8 Juni 2017 Tim APM
Pengadilan Tinggi Banten melakukan Eksternal Audit pertama ke PN
Rangkasbitung dengan nilai 730 (A-Excellent) dilanjutkan audit yang kedua
pada tanggal 13 s.d 14 Desember 2017.
Pada tanggal 10 sd 11 Oktober 2017 dilaksanakan Pengawasan Daerah
oleh Hakim Tinggi Pengawas Daerah dengan hasil perincian sebagai berikut :
1. Manajemen Peradilan
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1. Kinerja Dan Pelayanan Publik
Rehab gedung kantor PN Rangkasbitung masih belum rampung, namun
diharapkan agar sarana dan prasaran ditata dan dijaga kebersihannya.
2. Administrasi Persidangan
Telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Administrasi Perkara
46 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
Kecepatan dan ketepatan penanganan perkara baik perkara pidana dan
perdata berjalan dengan baik.
4. Pemeriksaan Administrasi Umum
Pemeliharaan/perawatan inventaris kurang maksimal dilaksanakan.
5. Hukuman Disiplin
Baik Hakim, Panitera maupun Pegawai tidak ada yang dikenai hukuman
disiplin.
➢
Sasaran Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan
berdasarkan parameter obyektif dimaksud untuk menggambarkan upaya
Pengadilan Tinggi Banten untuk meningkatkan kapabilitas dan manajemen
Sumber Daya Manusia dalam memberikan pelayanan peradilan dalam
menyelenggarakan peradilan.
Tabel 37. Sasaran terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan
berdasarkan parameter obyektif
Indikator Kinerja Capaian
2015 2016 2017
a. Persentase Hakim dan Penitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
100%
100%
100%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
100%
100%
100%
Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM Lembaga Peradilan Berdasarkan Parameter Obyektif
100%
100%
100%
Grafik 6. Capaian sasatan terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga
peradilan berdasarkan parameter obyektif
Sasaran 5 : Terwujudnya transparansi pengelolaan
SDM lembaga peradilan berdasarkan
parameter obyektif
0%
50%
100%
A B
A: Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
B: Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
Th 2015
Th 2016
Th 2017
47 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 5
Indikator kinerja ke - 1: Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat
teknis yudisial
• Perbandingan antara jumlah Hakim dan Panitera yang lulus diklat teknis
yudisial dengan jumlah yang mengikuti diklat
Tabel 38: Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase Hakim dan Panitera
Pengganti yang lulus diklat teknis
yudisial
80% 100% 125% 133% 143%
Penjelasan dari table 38 diatas adalah:
➢ Sesuai data pada Tabel. 29, realisasi persentase Hakim dan Panitera Pengganti
yang lulus diklat teknis yudisial pada tahun 2017 mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 125%. Namun realisasi tersebut
melebihi target.
Tabel 39. D ata jumlah Hakim dan Panitera Pengganti di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banten yang mengikuti Diklat Teknis Yudisial :
Tahun Nama Diklat
Jumlah Peserta yang
dikirim memgikuti
Diklat
Jumlah Peserta
yang lulus Diklat
2015 1. Diklat Teknis Fungsional Hakim Tinggi
Pengawas Daerah Lingkungan
Peradilan Umum, Peradilan Agama,
Peradilan Militer dan Peradilan Tata
Usaha Negara
1 1
2.Diklat Pembekalan Sistem Informasi Perkara (SIPP)/CTS bagi Panitera
1 1
3. Diklat Teknis Fungsional Tindak Pidana Narkotika bagi Hakim Lingkungan Peradilan Umum dan Militer seluruh Indonesia
1 1
Jumlah 3 3
48 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2016 1. Diklat Sertifikasi Hakim Tindak Pidana Korupsi Angkatan XVII
2. Diklat Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup Angkatan II
1
1
1
1
3. Diklat Aplikasi SIWAS MA-RI 1 1
Jumlah 3 3
2017
1. Diklat Training of Trainer bagi Hakim Trainer
1 1
2. Diklat Pemaknaan KEPPH Angkatan X 2 2
3. Diklat Manajemen Panitera Peradilan Umum Tingkat Banding
1 1
4. Diklat Sertifikasi Training of Trainer (TOT) bagi calon pengajar calon hakim
1 1
Jumlah 5 5
Indikator kinerja ke - 2: Persentase Pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
• Perbandingan antara jumlah pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
dengan jumlah yang mengikuti diklat
Tabel 40 : Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase Pegawai yang lulus
diklat non teknis yudisial 75% 100% 133% 143% 154%
Penjelasan dari table 40 diatas adalah:
➢ Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial mencapai target 133%
ditahun 2017 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 dan tahun
2015 tetapi capaian tahun 2017 tersebut tetap diatas target yang di tetapkan.
Tabel 41. D ata jumlah P e g a w a i di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banten
yang mengikuti Diklat Non Teknis Yudisial :
Tahun Nama Diklat
Jumlah Peserta
yang dikirim
memgikuti Diklat
Jumlah
Peserta yang
lulus Diklat
2015 1. Training of Trainer Sistem Informasi
Penelusuran Perkara Versi 3.0.1, (tanggal 4 s.d
8 Mei 2015)
2 2
2. Diklat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Angkatan III dan IV Tahun 2015 (tanggal 28
Juni s.d 3 Juli 2015)
1 1
3. Diklat Akuntansi Berbasis Akrual T.A. 2015,
(tanggal 27 Sept s.d 2 Okt 2015)
2 2
4. T.O.T Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP) versi 3.0.1
1 1
5. Training of Trainer 3 3
49 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2.
6. Diklat Teknis Fungsional Hakim Perkara Pilkada
LIngkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha
Negara
1 1
7. Diklat Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup IV
1 1
Jumlah 11 11
2016 1. TOT Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)/Case Tracking System (CTS) Versi 3.1.1
1 1
2. Diklat Prajabatan Gol. III Angkatan XLIX s.d LIV Tahun 2016
1 1
3. Diklat P I M Tingkat III Angkatan VII 1 1
4. Diklat P I M Tingkat IV Angkatan VII
5. Diklat Keterbukaan Informasi Publik (KIP)
Angkatan IV
2 2
6. Diklat PIM Tingkat II 1 1
7. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa 2 2
8. Diklat Aplikasi SIWAS MA-RI 1 1
9. Diklat Teknis Perencanaan MA-RI 1 1
10. Diklat PIM Tingkat II 1 1
Jumlah 11 11
2017 1. Diklat Analisa Beban Kerja 2 2
2. TOT SIPP Tahap II 1 1
3. Diklat Pengelolaan Database Pegawai 2 2
Jumlah 5 5
➢
Sasaran ini terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayanan prima adalah terstandarisasinya sarana
dan prasarana pengadilan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
pencari keadilan dalam pengelolaan dan penatausahaan barang milik negara
yang terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan, aset tetap
tak berwujud dan aset tetap yang tidak digunakan.
Tabel 42. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara
akuntabel, efektif dan efesien.
Indikator Kinerja Capaian
2015 2016 2017
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayaan prima
118% 122% 119%
Sasaran 6 : Meningkatnya pengelolaan manajerial
lembaga peradilan secara akuntabel,
efektif dan efesien.
50 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efesien
118% 122% 119%
Grafik 7. Capaian sasaran meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga
peradilan secara akuntabel, efektif dan efesien
Analisis capaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
Sasaran 6
Indikator kinerja ke - 1: Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana
yang mendukung peningkatan pelayaan prima
• Perbandingan antara realisasi anggaran dengan pagu anggaran pengadaan
sarana dan prasarana
• Indikator ini untuk mengukur realisasi pemakaian anggaran pengadaan
sarana dan prasarana dalam hal peningkatan dukungan layanan manajeman
terhadap standarisasi gedung dan bangunan pengadilan yang telah sesuai
dengan prototype atau telah memenuhi kebutuhan tata ruang layanan
pengadilan (akses disabilitas, peradilan anak dan lain sebagainya)
Tabel 43: Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayaan prima
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian (%)
2017 2016 2015
Persentase terlaksananya
pengadaan sarana dan prasarana
yang mendukung peningkatan
pelayaan prima
84% 99,87% 119% 122% 118%
Penjelasan dari tabel 43 diatas adalah:
116%
118%
120%
122%
124%
th 2015 th 2016 th 2017
Persentaseterlaksananyapengadaan sarana danprasarana yangmendukungpeningkatan pelayananprima
51 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
➢ Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima tahun 2017 mengalami penurunan capaian
disbanding tahun 2016 tetapi tetap diatas target yang di tetapkan..
C. REALISASI ANGGARAN DAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
1. REALISASI ANGGARAN
ada awal tahun anggaran 2017 Pengadilan Tinggi Banten mendapatkan total alokasi
anggaran Rp. 18.121.713.000,- (delapan belas milyar serratus dua puluh satu juta
tujuh ratus tiga belas ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut :
➢ Dipa (01) Badan Urusan Administrasi dengan 2 program yaitu :
1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan BUA Rp. 17.492.463.000,-
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan MA Rp. 489.500.000,-
➢ Dipa (03) Badan Peradilan Umum dengan 1 program yaitu :
3. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp. 139.750.000,-
Rp. 18.121.713.000,-
Pada bulan Desember 2017 telah diadakan revisi anggaran untuk DIPA 01
sehubungan dengan pagu minus belanja pegawai sehingga total alokasi anggaran tahun
2017 menjadi Rp. 20.858.201.000,- ( dua puluh milyar delapan ratus lima puluh
delapan juta dua ratus satu ribu rupiah) dengan perincian anggaran sebagai berikut :
➢ Dipa (01) Badan Urusan Administrasi dengan 2 program yaitu :
1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan BUA Rp. 20.228.951.000,-
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan MA Rp. 489.500.000,-
➢ Dipa (03) Badan Peradilan Umum dengan 1 program yaitu :
3. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp. 139.750.000,-
Rp. 20.858.201.000,-
A. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi
Dalam RENSTRA, ditetapkan program dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya Mahkamah Agung dan program peningkatan sarana dan
prasarana Aparatur Mahkamah Agung yang diimplementasikan ke dalam penyusunan
rencana kerja dan anggaran pada DIPA (01) Pengadilan Tinggi Banten.
Anggaran dari Badan urusan Administrasi untuk program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dan program peningkatan sarana dan prasarana
P
52 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Aparatur Mahkamah Agung sebesar Rp. 20.718.451.000.,- (dua puluh milyar tujuh
ratus delapan belas juta empat ratus lima puluh satu ribu rupiah) dan realisasi sebesar
Rp. 20.473.390.939 ( dua puluh milyar empat ratus tujuh puluh tiga juta tiga ratus
sembilan puluh ribu sembilan ratus tiga puluh sembilan rupiah) yang didalamnya
terdiri 3 (tiga) macam belanja yaitu :
Tabel 44. Anggaran dan Realisasi Belanja
DIPA Badan urusan Administrasi (01) Tahun 2017
Grafik 8. Anggaran dan Realisasi Belanja
DIPA Badan urusan Administrasi (01) Tahun 2017
a. Belanja Pegawai :
Belanja pegawai adalah kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang
diberikan kepada pegawai pemerintah, baik yang bertugas di dalam maupun di luar
negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal. Belanja pegawai digunakan antara lain untuk
gaji dan tunjangan pegawai dan tunjangan hakim ad hoc Tipikor. Jumlah belanja
pegawai yaitu sebesar Rp17.961.853.000,- ( tujuh belas milyar sembilan ratus enam
puluh satu juta delapan ratus enam lima puluh tiga ribu rupiah) dan realisasi sebesar
Rp17.824.827.948 ( tujuh belas milyar delapan ratus dua puluh empat juta delapan
Jenis Belanja Pagu
(Rp.)
Realisasi
(Rp)
Capaian
%
Belanja Pegawai 17.961.853.000 17.824.827.948 99,24
Belanja Barang 2.267.098.000 2.159.684.760 95,28
Belanja Modal 489.500.000 488.879.000 99,87
Total 20.718.451.000 20.473.390.939 98,81
53 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
ratus dua puluh tujuh ribu sembilan ratus empat puluh delapan rupiah). Dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 45. Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai
DIPA Badan Urusan Administrasi (01) Tahun 2017
No Kode
Akun
Uraian Pagu Rp Realisasi %
1 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 3.952.324.000 3.942.652.800 99,76
2 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 49.000 43.619 87,45
3 511121 Belanja Tunj. Suami Istri PNS 279.475.000 278.520.320 99,66
4 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 63.917.000 63.612.154 99,52
5 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 87.165.000 87.165.000 100,00
6 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 10.244.110.000 10.213.010.000 99,70
7 511125 Belanja Tunj. PPH PNS 1.920..992.000 1.860.240..475 96,84
8 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 163.235.000 162.872.580 99,78
9 511129 Belanja Uang Makan 535.556.000 501.871.000 93,71
10 511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 55.530.000 55.340.000 99,66
11 511158 Belanja tunj. Hakim Ad Hoc 659.500.000 659.500.000 100,00
Total Belanja Pegawai 17.961.853.000 17.824.827.948 99,24
b. Belanja Barang
Belanja barang adalah Pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa yang
habis pakai untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang
tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau
dijual kepada masyarakat di luar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan.
Pada tahun anggaran 2017 anggaran untuk belanja yaitu yaitu sebesar
Rp. 2.267.098.000,- ( dua milyar dua ratus enam puluh tujuh juta sembilan puluh
delapan ribu rupiah) dan realisasi sebesar Rp2.159.684.760 ( dua milyar seratus lima
puluh sembilan enam ratus delapan puluh empat tujuh ratus enam puluh rupiah)
dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 46. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang
DIPA Badan Urusan Administrasi (01) Tahun 2017
No Kode
Akun
Uraian Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp)
%%
1 521111 Belanja Keperluan Perkantoran 398.200.000 385.967.172 96,93
2 521114 Belanja pengiriman surat dinas
pos pusat
22.800.000 20.177.500 88,50
3 521115 Honor Operasional Satuan
Kerja
73.080.000 72.380.000 99,04
4 521119 Belanja Barang Operasional
Lainnya
50.374.000 36.775.150 73,00
5 521211 Belanja Bahan 127.205.000 113.051.150 88,87
6 521219 Belanja Barang Non
Operasional Lainnya
29.630.000 17.007.000 57,40
54 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
c. Belanja Modal
Belanja modal adalah Pengeluaran untuk pembayaran perolehan asset dan/atau
menambah nilai asset tetap/asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap/asset lainnya yang ditetapkan
pemerintah. Untuk tahun anggaran 2017 Program sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah
Agung mendapatkan anggaran sebesar Rp. 489.500.000,- ( empat ratus delapan puluh
Sembilan juta lima ratus ribu rupiah).
Tabel 47. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
DIPA Badan Urusan Administrasi (01) Tahun 2017
Grafik 9. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
DIPA Badan Urusan Administrasi (01) Tahun 2017
7 521811 Belanja Barang Persediaan
Barang Konsumsi
107.100.000 104.794.925 97,85
8 522111 Belanja Langganan Listrik 130.000.000 121.100.408 93,15
9 522112 Belanja Langganan Telepon 4.468.000 3.828.244 85,68
10 522141 Belanja Sewa 23.600.000 23.600.000 100,00
11 522151 Belanja Jasa Profesi 7.500.000 7.500.000 100,00
12 522191 Belanja Jasa Lainnya 400.000 400.000 100,00
13 523111 BelanjaPemeliharaan Gedung
dan Bangunan
355.032.000 354.697.200 99,98
14 523112 Belanja Barang persediaan
Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan
28.729.000 26.320.000 91,61
15
523119 Belanja Biaya Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan Lainnya
54.660.000 47.044.600 86,07
16 523121 Belanja Biaya Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
300.510.000 300.505.346 100,00
17 523133 Belanja Pemeliharaan Jaringan 12.500.000 8.074.000 64,59
18 524111 Belanja perjalanan biasa 246.240.000 224.573.065 91,2
19 524113 Belanja Perjalanan Dinas
Dalam Kota
6.000.000 4.575.000 76,25
20 524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket
Meeting Luar Kota
289.070.000 287.444.000 98,43
Total Belanja Barang 2.267.098.000 2.159.684.760 95,26
No Kode
Akun Uraian
Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
1 523111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 284.500.000 284.011.000 99,82
2 533121 Belanja Penambah Nilai Gedung dan
Bangunan 200.000.000 199.885.000 99,94
3 536111 Belanja Modal lainnya 5.000.000 4.983.000 99,66
Total Belanja Modal 489.500.000 488.879.000 99,87
55 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
B. DIPA (03) Badan Peradilan Umum
Dalam RENSTRA, ditetapkan program peningkatan manajemen Peradilan Umum
yang diimplementasikan ke dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran pada DIPA
(03) Pengadilan Tinggi Banten.
Pada tahun anggaran 2017 Pengadilan Tinggi Banten menerima anggaran dari
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum untuk program Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum sebesar Rp. 139.750. 000,- (seratus tiga puluh sembilan juta tujuh
ratus lima puluh ribu Rupiah).
Tabel 48. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang
DIPA Badan Peradilan Umum (03) Tahun 2017
Grafik 10. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang
DIPA Badan Peradilan Umum (03) Tahun 2017
C. REALISASI ANGGARAN PER PROGRAM
➢ DIPA (01) Digunakan untuk melaksanakan 2 (dua) program kerja yaitu :
1. (005.01.01) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis
Lainnya Mahkamah Agung
N
o
Kode
Akun
Uraian Pagu Rp Realisasi
(Rp)
%
1 521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 22.190.000 20.514.400 92,44
2 521211 Belanja Bahan 5.950.000 4.190.500 70,42
3 521811 Belanja Barang Persediaan Barang
Konsumsi
40.910.000 40.339.890 98,60
4 524111 Belanja Perjalanan Biasa 38.900.000 36.545.000 93,94
5 524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 10.200.000 7.800.000 76,47
6 524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota
21.600.000 21.600.000 100,00
Total Belanja Barang 139.750.000 130.989.790
93,73
56 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
2. (005.01.02) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Mahkamah Agung
➢ DIPA (03) digunakan untuk melaksanakan 1 (satu) program yaitu (005.03.07)
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Tabel 49. Realisasi Anggaran Per Program Tahun 2017
No Program Pagu Rp. Realisasi Rp Sisa Rp Capaian
%
1 Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Teknis
Lainnya Mahkamah Agung
20.228.951.000 19.984.512.708 244.438.292 98,79
2 Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur Mahkamah
Agung
489.500.000 488.879.000 621.000 99.87
3 Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
139.750.000 130.989.790
8.760.210 93,73
Grafik 11. Realisasi Anggaran Per Program Tahun 2017
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
➢ Anggaran Badan Urusan Administrasi
Tabel 50. Realisasi PNBP Badan Urusan Administrasi
Tahun Anggaran 2017
Rp-
Rp5,000,000,000
Rp10,000,000,000
Rp15,000,000,000
Rp20,000,000,000
Rp25,000,000,000
Program DukunganManajemen dan
Pelaksanaan TeknisLainnya Mahkamah
Agung
ProgramPeningkatan Sarana
dan PrasaranaMahkamah Agung
ProgramPeningkatanManajemen
Peradilan Umum
Pagu
Realisasi
Jenis
Akun
Uraian Akun Realisasi
423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 29.923.495
57 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Grafik 12. Realisasi PNBP Badan Urusan Administrasi
Tahun Anggaran 2017
➢ Anggaran Badan Peradilan Umum
Tabel 51. Realisasi PNBP Badan Peradilan Umum
Tahun Anggaran 2017
Jenis
Akun
Uraian Akun Realisasi
423419 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya 1.880.000
Total 1.880.000
➢ Penerbitan SPM
- Badan Urusan Administrasi : 151 berkas
- Badan Peradilan Umum : 26 Berkas
Grafik 13. Perbandingan Penerbitan SPM Tahun Anggaran 2017
423951 Penerimaan kembali belanja pegawai TAYL 120
423991 Penerimaan kembali persekot/uang muka gaji 18.717.750
423921 Pendapatan penyelesaian Tuntutan ganti rugi non
bendahara
12.000.000
Total 60.641.365
58 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Indikator kinerja yang termasuk ke dalam program peningkatan manajemen Peradilan Umum dan Program dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung serta Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah
Agung, target dalam RKT dan PKT, usulan anggaran, anggaran dalam Dipa dan realisasi anggaran diuraikan sebagai berikut:
Tabel 52. Persentase Realisasi Anggaran Dipa 01 dan Dipa 03 terhadap RKT dan PKT
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
RKT dan PKT
USULAN ANGGARAN
(Rp)
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI ANGGARAN
(Rp)
PRESENTASE REALISASI
ANGGARAN Detail Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
A. Persentase sisa perkara yang diselesaikan ➢ Pidana ➢ Perdata ➢ Tipikor
100%
100%
100%
81,67%
139.750.000 139.750.000 130.989.790 93,73%
B. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu ➢ Pidana ➢ Perdata ➢ Tipikor
100%
80%
100%
C. Persentase penurunan sisa perkara ➢ Pidana ➢ Perdata ➢ Tipikor
70%
70%
70%
59 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
D. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 3. Kasasi 4. PK
62%
40%
E. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
c. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
90%
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
3. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
b. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81% 87,2% 17.492.463.000 20.228.951.000 19.984.512.708 98,8%
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja
c. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100%
60 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
Hal ini menunjukkan, dari target kinerja RKT/PKT secara rata-rata (sebesar 81,67%) dalam program peningkatan manajemen
peradilan umum dapat terpenuhi oleh anggaran Dipa 03 karena realisasi anggaran sebesar 93,73% sedangnkan untuk program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis lainnya Mahkamah Agung dan program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Mahkamah Agung dapat dipenuhi oleh anggaran Dipa 01 karena realisasi anggaran sebesar 98,8% dan 99,87%.
aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
d. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
c. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
80%
d. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
75%
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
b. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84% 84% 489.500.000 489.500.000 488.879.000 99,87%
61 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
A. KESIMPULAN UMUM
Pengadilan Tinggi Banten dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai lembaga peradilan umum tingkat banding telah
melaksanakan tugasnya dengan baik secara penanganan administrasi
perkara dengan terealisasinya upaya hukum banding perkara pidana
perdata dan perpanjangan penahanan tepat waktu (sesuai prosedur) dari
Pengadilan Negeri se-wilayah Provinsi Banten yang meliputi 8
(kota/kabupaten) yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang,
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Cilegon, Kabupaten
Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
Dan pelaksanaan administrasi umum yang menunjang tugas pokok
fungsi sebagai pengadilan tingkat banding, yaitu dalam pelaksanaan
administrasi keuangan, administrasi kepegawaian dan administrasi
umum.
Serta menjalankan tugas peradilan lainnya antara lain :
1. Penanganan pengaduan masyarakat dan pelayanan informasi dengan
menyediakan Meja Pengaduan.
2. Menyusun Standar Operasional Prosedur tugas-tugas pokok peradilan
umum dan pelayanan umum di lingkungan Pengadilan Tinggi Banten
dengan Pengadilan Negeri se-wilayah Banten.
3. Pengambilan sumpah advokat di wilayah Provinsi Banten sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Capaian kinerja Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017 merupakan
capaian atas target kinerja tahun ketiga dari Renstra Pengadilan
Tinggi Banten tahun 2015-2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Banten
Tahun 2017 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan
capaian strategis yang ditunjukkan oleh Pengadilan Tinggi Banten pada
tahun anggaran 2017. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin
dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja
BAB IV
PENUTUP
62 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
berdasarkan tujuan dan sasaran.
Capaian kinerja Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017 secara
umum telah menunjukkan kinerja yang baik, dilihat dari jumlah indicator
kinerja yang telah melampaui target dan capaian yang menunjukkan
peningkatan dibandingkan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya. Hal
ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang telah dilaksanakan berkaitan
dengan pengelolaan administrasi perkara, administrasi umum, dan dalam
hal pembinaan dan pengawasan. Namun demikian masih terdapat
beberapa kendala yang berhubungan dengan masih kurangnya sumber
daya manusia dan sarana prasarana khususnya pada beberapa
pengadilan negeri di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banten.
B. HAMBATAN / MASALAH
1. Penyusunan Anggaran belum sepenuhnya dilaksanakan oleh seluruh
bagian / unit kerja pada Pengadilan Tinggi Banten sehingga belum
dapat mengakomodir rencana kegiatan setiap bagian.
2. Perlu dibentukanya Pengadilan Tingkat Pertama pada daerah
pemekaran Kota/Kabupaten di Provinsi Banten, yaitu Kabupaten
Tangerang/Kota Tangerang Selatan untuk mengurangi beban perkara
di Pengadilan Negeri Tangerang.
3. Kekurangan staf pelaksana golongan II maupun golongan III karena
banyaknya staf yang mengajukan pindah lokasi kerja dan banyaknya
pegawai yang mengajukan menjadi jurusita ataupun Panitera
Pengganti dimana penempatannya ada yang diluar Pengadilan Tinggi
Banten sehingga staf di kantor Pengadilan Tinggi Banten maupun
Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah Banten banyak berkurang.
4. Optimalisasi penyerapan anggaran khususnya Dipa 03 pada
Pengadilan Tinggi Banten belum sepenuhnya dapat direalisasikan
mencapai 100%.
C. REKOMENDASI
Untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan tugas
dan menunjang peningkatan kinerja di pengadilan sewilayah hukum
Pengadilan Tinggi Banten maka diperlukan :
63 | P a g e
LKjIP PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
1. Perlu peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagai instrument control
yang objektif dan transparan dalam mengelola sarana dan prasarana
serta keterampilan sumber daya manusia untuk peningkatan pelayanan
penyelesaian perkara khususnya di Pengadilan Tinggi Banten.
2. LKjIP sebagai akhir dari SAKIP dapat dioptimalisasi pemanfaatan LKjIP
sebagai alat evaluasi kinerja bagi Pengadilan Tinggi Banten.
3. Kelayakan LKjIP sebagai instrument punish and reward merupakan
mata rantai yang tidak terpisahkan dari kesempurnaan instrument
lainnya (renstra, indikator kinerja utama, penetapan kinerja dan
evaluasi LKjIP) yang harus optimal.
4. Keterbukaan didalam memberikan data untuk penyusunan LKjIP sangat
diperlukan.
5. Mahkamah Agung R.I. diharapkan dalam penerimaan CPNS yang akan
datang memprioritaskan kualifikasi pelamar dengan pendidikan SMA /
sederajat yang nantinya akan melaksanakan tugas sebagai pelaksana
pada setiap satuan kerja di 4 (empat) lingkungan peradilan.
6. Penambahan alokasi anggaran untuk belanja modal dalam upaya
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana agar kantor
Pengadilan Tinggi Banten dapat memberikan pelayanan yang
maksimal terhadap para pencari keadilan.
Akhirnya, semoga LKjIP Tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten ini
dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas instansi pemerintah dan menjadi
sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan
kinerja aparatur Mahkamah Agung RI umumnya.
Serta bagi organisasi Pengadilan Tinggi Banten, LKjIP Tahun 2017
ini diharapkan dapat menjadi salah satu kerangka acuan dalam
penyusunan dan implementasi: Rencana Kerja (Operational Plan),
Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan),
dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa mendatang.
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Pengadilan Tinggi Banten Tahun 2017
Lampiran 2 Rencana Kinerja Pengadilan Tinggi Banten Tahun 2017
Lampiran 3 Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Lampiran 4 Pengukuran Kinerja per tri wulan
Lampiran 5 Indikator Kinerja Utama
Lampiran 6 Matriks Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Edisi Reviu Keempat
Pengadilan Tinggi Banten.
Lampiran 7 Pernyataan Telah Direviu.
Lampiran 8 Checklist Reviu
Lampiran 9 SK Tim Penyusun LKjIP tahun 2017 Pengadilan Tinggi Banten.
Lampiran 10 Hasil Inventarisir LKjIP 2017 Wilayah Pengadilan Tinggi Banten
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Lampiran 1 :
Perjanjian Kinerja Tahun 2017
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
UNIT KERJA : PENGADILAN TINGGI BANTEN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Pidana
• Perdata • Tipikor
100% 100% 100%
b. Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
100%
80%
100%
c. Persentase penurunan sisa
perkara
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
70% 70% 70%
a. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
• Kasasi
• PK
62% 40%
b. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
3. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81%
& menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
80%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
75%
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84%
Kegiatan :
a. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
Badan Urusan Administrasi
b. Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan
Mahkamah Agung
c. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Anggaran :
Rp. 17.492.463.000,-
Rp. 489.500.000,-
Rp. 139.750.000,-
Rencana Kinerja Tahun 2017
Lampiran 2 :
Rencana Kinerja Tahunan
RENCANA KINERJA TAHUNAN
UNIT KERJA : PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN ANGGARAN : 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN TARGET ANGGARAN / Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Pidana
2. Perdata
3. Tipikor
100% 100% 100%
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Jumlah putusan perkara pidana umum dan pidana korupsi yang diselesaikan ditingkat banding secara tepat waktu
145 perkara
139.750.000
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 80%
100%
c. Persentase penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
70% 70% 70%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 1. Kasasi 2. PK
62% 40%
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
3. Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81%
Program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan Administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
Jumlah putusan perkara pidana umum dan pidana korupsi yang diselesaikan ditingkat banding secara tepat waktu
305 perkara
17.492.463.000
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
80%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
75%
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
c. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84% Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung RI
Pengadaan Sarana dan Prasarana dilingkungan Mahkamah Agung RI
Terselesaikannya pengadaan Sarana dan Prasarana :
1. Teknologi Iinformasi 2. Alat Pengolah Data
dan Komunikasi 3. Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran 4. Gedung/Bangunan
1 Paket 1 Paket
1 Paket
1 Paket
489.500.000
Lampiran 3:
Pengukuran Kinerja
PENGUKURAN KINERJA
UNIT KERJA : PENGADILAN TINGGI BANTEN
TAHUN ANGGARAN : 2017
NO.
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 1. Terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% NIHIL
100% 100% NIHIL
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
100% 80%
100%
92% 81% 0%
92% 101%
0%
c. Persentase penurunan sisa perkara 1. Pidana 2. Perdata 3. Tipikor
70% 70% 70%
47% -26%
-%
67% -37%
-%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
• Kasasi
• PK
62% 40%
63% 92%
102% 230%
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88 80,41% 91,2%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 1 94%
2. Peningkatan Efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
90%
100% 111%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat di akses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
100% Nihil Nihil
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 2 111%
3. Terwujudnya system manajemen system informasi yang terintegrasi & menunjang system peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah di proses pada SIPP
81% 89,5% 110,5%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 3
110,5%
4. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 4
100%
5. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Penganti yang lulus diklat yudisial
80% 100% 125%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
75% 100% 133%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 5
129%
6. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntable, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
84% 99,87% 119%
Rata – rata capaian kinerja pada sasaran 6 119%
Rata-rata keseluruhan Sasaran Strategis Pengadilan Tinggi Banten
110,58%
Lampiran 4:
Pengukuran Kinerja per Triwulan
PENGUKURAN KINERJA PER TRIWULAN
UNIT KERJA : PENGADILAN TINGGI BANTEN
TAHUN ANGGARAN : 2017
No
Sasaran Indikator
Target Realisasi *Capaian %
Triwulan Triwulan Triwulan
I II III IV I II III IV I II III IV
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Pidana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Perdata 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3. Tipikor 100% 100% 100% 100% Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
1. Pidana 100% 100% 100% 100% 71% 94% 97% 92% 71% 94% 97% 92%
2. Perdata 80% 80% 80% 80% 83% 70,3% 76,6% 81% 103,8% 87,9% 96% 101%
3. Tipikor 100% 100% 100% 100% Nihil Nihil Nihil 0% Nihil Nihil Nihil 0%
c. Persentase penurunan sisa perkara
1. Pidana 70% 70% 70% 70% 11% 73,7% 84% 47% 15,7% 105% 120% 67%
2. Perdata 70% 70% 70% 70% 74% 13% -10% -26% 105,7% 19% -14% -37%
3. Tipikor 70% 70% 70% 70% Nihil Nihil Nihil -% Nihil Nihil Nihil -%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
1. Kasasi 62% 62% 62% 62% 98,8% 100% 67,2% 89,20% 159,4% 161,3% 108% 144%
2. PK 40% 40% 40% 40% 100% 100% 97% 92% 250% 250% 243% 230%
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
88 88 88 88 - 75,17 75,17 80,41 - 85,42% 85,42% 91,2%
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
1. Pidana 90% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 111,1% 111,1% 111,1% 111,1%
2. Perdata 90% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 111,1% 111,1% 111,1% 111,1%
3. Tipikor 90% 90% 90% 90% Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100% 100% 100% 100% Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
66
Laporan Triwulan I
(Januari – Maret)
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2017
Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
Website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan 1 Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara
Jumlah sisa perkara
yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.a
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perkara
Jumlah perkara
yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
Pidana 42 59 71% 100% 71% Perdata 40 48 83% 80% 103,8% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 71%. Adapun yang menyebabkan capaian perkara pidana Triwulan 1 tahun 2017 yang diselesaikan tepat waktu belum mencapai target adalah karena adanya perkara masuk yang lebih banyak pada bulan Maret, yaitu sebanyak 23 perkara. Sedangkan pada bulan Januari masuk 7 perkara dan bulan Februari masuk 6 perkara. Sehingga banyak perkara yang masuk pada bulan Maret tersebut yang belum diselesaikan, yaitu sebanyak 17 perkara belum diselesaikan. Namun demikian, bukan berarti tidak dapat diselesaikan
tepat waktu. Karena batas penyelsesaian perkara di tingkat banding adalah 3 (tiga) bulan. Untuk perkara perdata capaian kinerja perkara yang diselesaikan tepat waktu baik karena dapat melebihi target. Dan untuk perkara tipikor belum ada perkara yang masuk pada triwulan I tahun 2017.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Persentase penurunan sisa perkara
Perkara
Sisa perkara tahun
berjalan
Sisa perkara tahun
sebelumnya Realisasi** Target Capaian
Pidana 17 19 11% 70% 15,7%
Perdata 8 31 74% 70% 105,7% Tipikor Nihil Nihil Nihil 70% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara, namun hanya mencapai 11 %. Untuk perkara perdata juga terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 105,7% yang menunjukkan bahwa penurunan sisa perkara yang terjadi jauh melampaui target yang telah ditetapkan. Untuk perkara tipikor masih nihil karena belum ada perkara yang masuk pada triwulan I tahun 2017.
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Perkara
Jumlah perkara
yang tidak mengajukan
upaya hukum
Jumlah putusan perkara
Realisasi** Target Capaian
Kasasi 81 82 98,8% 62% 159,4% PK 82 82 100% 40% 250%
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dapat mencapai target.
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan
putusan yang dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 42 42 100%
90% 111,1%
Perdata 40 40 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke
Pengadilan Pengaju secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan
sebelumya yaitu sebesar 90%.
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan 1 tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara
yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu
1 hari setelah diputus masih nihil.
Serang, 3 April 2017 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Hj. Enok Yayu Maemunah, S.H., M.H NIP. 19570315 198403 2 002
Laporan Triwulan II
( Januari – Juni )
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2017
Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan II Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perkara
Jumlah perkara yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
Pidana 78 83 94% 100% 94% Perdata 64 91 70,3% 80% 87,9% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 93% masih dibawah target dikarenakan masih ada 5 perkara yang belum diselesaikan, yaitu perkara yang masuk di bulan Juni. Namun demikian bukan berarti bahwa 5 perkara tersebut tidak diselesaikan tepat waktu, karena batas penyeselesaian perkara di tingkat banding maksimal adalah 3 (tiga) bulan. Sedangkan capaian kinerja perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 87,9%. Dan untuk perkara tipikor masih belum ada perkara yang masuk sampai dengan triwulan II tahun 2017.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Persentase penurunan sisa perkara
Perkara Sisa perkara
tahun berjalan
Sisa perkara tahun
sebelumnya Realisasi** Target Capaian
Pidana 5 19 73,7% 70% 105% Perdata 27 31 13% 70% 19% Tipikor Nihil Nihil Nihil 70% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 105% melebihi dari target yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 70% . Untuk perkara perdata juga terjadi penurunan sisa perkara, namun belum mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk perkara tipikor masih nihil karena belum ada perkara yang masuk pada triwulan II tahun 217.
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Perkara
Jumlah perkara yang
tidak mengajukan
upaya hukum
Jumlah putusan perkara
Realisasi** Target Capaian
Kasasi 142 142 100% 62% 161,3% PK 142 142 100% 40% 250%
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dapat mencapai target.
e. Indeks Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan Pengadilan Tinggi Indeks responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan Pengadilan Tinggi periode bulan Januari – Juni 2017 adalah 75,17 sedangkan taget yang ditetapkan adalah 88. Sehingga capaian kinerjanya adalah 85,42%.
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan
putusan yang dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 78 78 100%
90% 111,1%
Perdata 64 64 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke
Pengadilan Pengaju secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan
sebelumya yaitu sebesar 90%.
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan II tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari
setelah diputus masih nihil.
Serang, 3 Juli 2017 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Hj. Enok Yayu Maemunah, S.H., M.H NIP. 19570315 198403 2 002
Laporan Triwulan III
(Januari – September)
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2017
Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan III Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu
Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perkara
Jumlah perkara yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
Pidana 96 99 97% 100% 97% Perdata 111 145 76,6% 80% 96% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 97% masih dibawah target dikarenakan masih ada 3 perkara yang belum diselesaikan, yaitu perkara yang masuk di bulan Agustus dan September. Namun demikian bukan berarti bahwa 3 perkara tersebut tidak diselesaikan tepat waktu, karena batas penyeselesaian perkara di tingkat banding maksimal adalah 3 (tiga) bulan. Sedangkan capaian kinerja perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 96%, hampir mencapai target yang ditetapkan.. Dan untuk perkara tipikor masih belum ada perkara yang masuk sampai dengan triwulan III tahun 2017.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Perkara Sisa perkara
tahun berjalan
Sisa perkara tahun
sebelumnya Realisasi** Target Capaian
Pidana 3 19 84% 70% 120% Perdata 34 31 -10% 70% -14% Tipikor Nihil Nihil Nihil 70% Nihil
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 120% melebihi dari target yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu 70%. Untuk perkara perdata pada triwulan III ini tidak terjadi penurunan sisa perkara dibandingkan tahun sebelumnya sehingga bernilai negatif, demikian pula target yang ditetapkan menjadi tidak tercapai. Hal ini disebabkan pada bulan Agustus dan september terjadi peningkatan jumlah perkara yang masuk, yaitu pada bulan Agustus ada 20 perkara masuk dan pada bulan September ada 19 perkara masuk. Untuk perkara tipikor masih nihil karena belum ada perkara yang masuk pada triwulan III tahun 217.
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Perkara
Jumlah perkara yang
tidak mengajukan
upaya hukum
Jumlah putusan perkara
Realisasi** Target Capaian
Kasasi 139 207 67,2% 62% 108% PK 201 207 97% 40% 243%
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dapat mencapai target.
e. Indeks Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan
Pengadilan Tinggi
Indeks responden bulan Januari –Sept 2017 adalah 75,17 (masih sama dengan Triwulan II, karena proses penilaian indeks responden dilaksanakan satu semester sekali.Dan taget yang ditetapkan adalah 88. Sehingga capaian kinerjanya adalah 85,42%.
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan
putusan yang dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 96 96 100%
90% 111,1%
Perdata 111 111 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke
Pengadilan Pengaju secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan
sebelumya yaitu sebesar 90%.
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan III tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari
setelah diputus masih nihil.
Serang, 2 Oktober 2017 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Hj. Enok Yayu Maemunah, S.H., M.H NIP. 19570315 198403 2 002
Laporan Triwulan IV
(Januari – Desember)
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2017
Pengadilan Tinggi Banten
Jln. Raya Pandeglang No. 6,6 Serang. Telp: (0254) 250002
website: www.pt-banten.go.id
Banten
Pengadilan Tinggi Banten menetapkan 6 (enam) sasaran strategis untuk melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Tinggi Banten ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur dengan menggunakan target kinerja pada indikator-indikatornya.
Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kinerja Triwulan IV Tahun 2017 disajikan dalam uraian pencapaian IKU sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan
Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Perkara Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang
harus diselesaikan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 19 19 100% 100% 100% Perdata 31 31 100% 100% 100% Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil
** Perbandingan jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persentase sisa perkara yang diselesaikan baik perkara Pidana, Perdata dan Tipikor dapat diselesaikan semua oleh bagian Kepaniteraan.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Tepat Waktu
Capaian Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perkara
Jumlah perkara yang diselesaikan
tahun berjalan
Jumlah perkara yang
ada Realisasi** Target Capaian
Pidana 120 130 92% 100% 92% Perdata 167 206 81% 80% 101% Tipikor 0 2 0% 100% 0%
** Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase perkara pidana sebesar 92% masih di bawah target dikarenakan masih ada 10 perkara yang belum diselesaikan, yaitu perkara yang masuk di bulan November dan Desember. Namun demikian bukan berarti bahwa 10 perkara tersebut tidak diselesaikan tepat waktu, karena batas penyeselesaian perkara di tingkat banding maksimal adalah 3 (tiga) bulan. Sedangkan capaian kinerja perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu adalah sebesar 101%, dapat mencapai target yang ditetapkan.. Dan untuk perkara tipikor ada perkara yang masuk sampai dengan triwulan IV tahun 2017 sebanyak 2 perkara, namun belum diselesaikan dan belum melewati batas waktu maksimal penyelesaian perkara (3 bulan) karena 2 perkara tersebut masuk pada bulan Desember.
c. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Capaian Persentase Penurunan Sisa Perkara pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Persentase Penurunan Sisa Perkara
Perkara Sisa perkara
tahun berjalan
Sisa perkara tahun
sebelumnya Realisasi** Target Capaian
Pidana 10 19 47% 70% 67% Perdata 39 31 -26% 70% -37% Tipikor 2 0 -% 70% -%
** Perbandingan ini berdasarkan IKU poin I.C
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk perkara pidana terjadi penurunan sisa perkara dengan capaian 67%, tidak mecapai target yang telah ditetapkan karena ada peningkatan jumlah perkara yang masuk pada triwulan IV. Untuk perkara perdata pada triwulan IV ini tidak terjadi penurunan sisa perkara dibandingkan tahun sebelumnya sehingga bernilai negatif, demikian pula target yang ditetapkan menjadi tidak tercapai. Hal ini disebabkan pada bulan November terjadi peningkatan jumlah perkara yang masuk, yaitu ada 27 perkara masuk. Untuk perkara tipikor tidak terjadi penurunan sisa perkara, demikian pula pencapaian targetnya tidak terdefinisi (~) karena dibagi dengan nol (sisa perkara tahun sebelumnya).
d. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Capaian Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Perkara
Jumlah perkara yang
tidak mengajukan
upaya hukum
Jumlah putusan perkara
Realisasi** Target Capaian
Kasasi 256 287 89,2% 62% 144% PK 263 287 92% 40% 230%
** Perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dapat mencapai target.
e. Indeks Responden Pengadilan Tingkat Pertama yang Puas terhadap Layanan Pengadilan Tinggi
Indeks responden bulan Januari – Desember 2017 adalah 80,41. Sedangkan target yang ditetapkan adalah 88. Sehingga capaian kinerjanya adalah 91,2%.
2. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara a. Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Capaian Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perkara
Jumlah salinan putusan yang
dikirim ke pangadilan
pengaju
Jumlah putusan
Realisasi** Target Capaian
Pidana 120 120 100%
90% 111,1%
Perdata 167 167 100% 111,1% Tipikor Nihil Nihil Nihil Nihil
** Perbandingan jumlah salinan putusan yang dikirim ke pengadilan pengaju dengan jumlah putusan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua salinan putusan dikirim ke Pengadilan Pengaju
secara tepat waktu, dan melebihi target yang ditetapkan sebelumya yaitu sebesar 90%..
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus Capaian Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus pada Triwulan IV tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 6. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
Perkara
Jumlah isi putusan perkara
tipikor yang diupload
dalam website
Jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat
yang diputus
Realisasi** Target Capaian
Tipikor Nihil Nihil Nihil 100% Nihil ** Perbandingan jumlah putusan perkara tipikor yang diupload terhadap jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa capaian persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus masih
nihil.
Serang, 2 Januari 2018 Mengetahui, Panitera Pengadilan Tinggi Banten
Hj. Enok Yayu Maemunah, S.H., M.H NIP. 19570315 198403 2 002
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Lampiran 5:
Indikator Kinerja Utama
Lampiran : Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Banten Nomor : W29.U/93.a /KPT/SK/I/2017 Tanggal : 2 Januari 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI BANTEN REVIU KEEMPAT
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER
DATA
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Catatan : Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Catatan : • Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun + perkara yang masuk) Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan adalah jumlah perkara yang diputus tahun berjalan Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara yang diterima tahun
berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya • Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
c. Persentase penurunan sisa perkara
Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan: Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus diselesaikan x 100%
x 100% Jumlah Perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada
Tn.1− Tn
Tn.1
x 100%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
• Kasasi
• PK
Catatan : • Upaya hukum = Banding, kasasi, PK • Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas
atas putusan pengadilan
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
Index Kepuasan Pencari Keadilan
Catatan : PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Ketua Pengadilan
Tinggi
Laporan Semesteran dan Laporan
Tahunan
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan
putusan yang dikirim
ke Pengadilan Pengaju
Tepat Waktu
Catatan:
• SEMA No. 01 Tahun 2011 tentang perubahan SEMA 02 Tahun 2010 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
b. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 hari setelah
diputus
Catatan:
• One day publish adalah Jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang diupload ke web dlm 1 hari setelah diputus
• Maklumat KMA tanggal 22 Mei 2013 tentang One Day Publish
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
x 100% Jumlah salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan pengaju
Jumlah putusan
Jumlah isi putusan perkara Tipikor yang
di upload dalam website
Jumlah perkara menarik perhatian masyarakat yang diputus
x 100%
Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Jumlah Putusan Perkara x 100%
Lampiran 6:
Matriks Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Edisi
Revisi keempat
MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019 (REVIU KEEMPAT)
PENGADILAN TINGGI BANTEN
Visi : Mendukung Terwujudnya Badan Peradilan yang Agung di lingkungan Pengadilan Tinggi Banten
Misi : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Banten;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan pada Pengadilan Tinggi Banten;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Banten;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Banten
No Tujuan Target
Jangka Menengah
Sasaran Target Strategi
Uraian Indikator kinerja
Uraian Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan Indikator Kegiatan
Target Anggaran
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
93% Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
Peningkatan manajemen peradilan umum
Peningkatan manajemen peradilan umum
Jumlah putusan perkara pidana umum dan pidana korupsi yang diselesikan ditingkat banding secara tepat waktu
145 perkara
Rp.139.750.000
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
95% 80% 99%
95% 80% 100%
100% 80% 100%
100% 80% 100%
100% 80% 100%
c. Persentase penurunan sisa perkara
• Pidana
• Perdata
• Tipikor
50% 50% 50%
60% 60% 60%
70% 70% 70%
80% 80% 80%
90% 90% 90%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
• Kasasi
• PK
63% 40%
62% 45%
62% 40%
63% 45%
63% 45%
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
80
85
88
90
90
2. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
50% Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
85%
88%
90%
90%
90%
b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100%
100%
100%
100%
100%
Terwujudnya sistem manajemen sistem informasi yang terintegrasi & menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel
a. Persentase perkara banding yang telah diproses pada SIPP
81% 81% 81% 81% 81% Program dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan Administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
Jumlah putusan perkara pidana umum, pidana korupsi dan perkara perdata yang diselesikan ditingkat banding secara tepat waktu
305 perkara
Rp. 17.002.963.000
Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan berdasarkan parameter obyektif
a. Persentase Hakim dan Panitera Pengganti yang lulus diklat teknis yudisial
70% 75% 80% 85% 90%
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial
65% 70% 75% 80%
85%
Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan pelayanan prima
80% 82% 84% 86% 88% Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
Terselesaikannya pengadaan Sarana dan Prasarana :
1. Teknologi Informasi
2. Alat Pengolah Data dan Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
4. Gedung/Bangunan
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
45.000.000,-
112.000.000,-
60.000.000,-
200.000.000,-
Lampiran 7:
Pernyataan Telah di Reviu
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
PENGADILAN TINGGI BANTEN
TAHUN ANGGARAN 2017
Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Banten
untuk tahun anggaran 2017 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi
informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab
manajemen Pengadilan Tinggi Banten.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah
disajikan secara akurat, andal dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan
perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan
kinerja ini.
Serang, 26 Februari 2018
KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN
Dr. Hj. Sri Sutatiek, S.H., M.Hum
Lampiran 8:
Ceklis Reviu
CEKLIST REVIU
No Pernyataan Checklist
I Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP
2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja
3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang memadai
4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung
informasi pada badan laporan
5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan
6. Telah menyajikan akuntablitas Keuangan
√
√
√
√
√
√
II Mekanisme
Penyusunan
1. LKjIP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi
untuk itu
2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung
dengan data yang memadai
3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan
informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj
4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan
data/informasi di setiap unit kerja
5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj
telah diyakini keandalannya
6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit
kerja terkait
7. LKjIP bukan merupakan gabungan unit kerja di
bawahnya.
√
√
√
√
√
√
√
III Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan
tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja
2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan rencana
strategis
3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat
penjelasan yang memadai
4. Target Indikator Kinerja Tujuan/sasaran dalam LKj telah
sesuai dengan target indikator kinerja tujuan/sasaran
dalam perjanjian kinerja.
5. IKU pada LKj telah sesuai dengan dokumen IKU yang
ditetapkan
6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat
penjelasan yang memadai
7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun
lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat
8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran
9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan yang memadai
10. IKU dan IK telah SMART
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Lampiran 9:
SK Tim Penyusunan LKjIP tahun 2017
PENGADILAN TINGGI BANTEN
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN
NOMOR : W29.U/ 12 /KPT/SK/KP.04.6/2/2018
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LKjIP)
PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017
KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN
Menimbang : a. Bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), maka dipandang perlu untuk membentuk Tim Penyusunan LKjIP Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017;
b. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas sebagai Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009;
4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
5. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
/MEMUTUSKAN…
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI BANTEN TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017.
PERTAMA : Menunjuk yang namanya tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan ini sebagai Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017;
KEDUA : Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Pengadilan Tinggi Banten tahun 2017 bertugas untuk : 1. Menyumpulkan, menginventaris dan mengolah data-data
pendukung yang diperlukan untuk penyusunan laporan tersebut;
2. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Banten;
3. Melaporkan hasil penyusunan laporan tersebut kepada Ketua Pengadilan Tinggi Banten;
4. Menyerahkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tersebut kepada Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Serang Pada Tanggal 01 Februari 2018
KETUA,
Dr. Hj. SRI SUTATIEK, S.H.,M.Hum
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Ketua Mahkamah Agung RI; 2. Sekretaris Mahkamah Agung RI;
3. Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung
RI;
4. Kepala Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI.
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
PENGADILAN TINGGI BANTEN TAHUN 2017 PEMBINA : Dr. Hj. SRI SUTATIEK, S.H.,M.Hum.
PENANGGUNG JAWAB : Dr. H. NARDIMAN,S.H.,M.H.
KOORDINATOR : Hj. ENOK YAYU MAEMUNAH,S.H.,M.H.
KETUA : SUDIYANTO,S.H.,M.H.
SEKRETARIS : UJAJA,S.H.
ANGGOTA-ANGGOTA : 1. TEGUH BERNOWO,S.H.,M.H.
2. H. SUNIYANTA,S.H.,M.H.
3. SUTARNO,S.H.
4. H. TOHIRI BIN ASNGAT,S.H.
5. AIF SAIFUDAULLAH,S.H.,M.H.
6. Drs. IDRIS PASLUNI
7. NEVI MUGIA SANTOSA,S.E.,M.Si.
8. SRI DIAN GUNARSIH,S.E.,Ak
9. HERRY SETIYAWAN,S.T.
Lampiran Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Banten Nomor : W29.U/ 12 /KPT/SK/KP.04.6/2/2018 Tanngal : 01 Februari 2018
KETUA,
Dr. Hj. SRI SUTATIEK, S.H.,M.Hum
Lampiran 10:
Hasil Inventarisis LKjIP 2017 wilayah Pengadilan Tinggi Banten
HASIL INVENTARISIR LKJIP 2017 WILAYAH PENGADILAN TINGGI BANTEN
NO
SATKER TANGGAL DITERIMA
LKJIP 2017
IKU RENSTRA
2015 -2019
RKT PKT Sudah dimasukkan ke website
satker HARDCOPY SOFTCOPY 2017 2018 2019 2017 2018
1 PN TANGERANG 9 Januari 2018 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 PN SERANG 30 Januari 2018 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 PN PANDEGLANG 9 Februari 2018 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 PN RANGKASBITUNG 27 Februari 2018 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ket : v = Sudah Mengirimkan
X = Belum mengirimkan