pengadilan negeri martapura kelas i b · 2019. 7. 30. · ttd sunyono.sjl dengan hormat,...

142
ttd SUnYONO.SJL Dengan Hormat, Mengharapka n kedata nga n Bapa k/Ibu untuk mengha di r i Sapat pada: Haii : Senin Tanggal: 7 J anuari 2019 Pukul: 09.00 WITA Tempa t: Ruangan Ra pat Pengadilan Neger i Martapura Me ngi ngat pent ingnya ra pa t te r s ebut , dimohon a ga r Bapak/I bu dapat hadir te pa t pada waktunya. Agenda Rapat I .Review Renstra (Rencana Stra t egis) Ta hun 2015- 2019 II.IKU ( Indikator Kinerja Utama ) Tahun 2019 III .RKT ( Re nc ana Kinerja Tahunan) Tahun 2020 IV.LKJ IP ( Lapor an Kine q'a I ns t ans i Pe me rintah) Tahun 2018 V.PKT (Perjanjian Kinerja Tahunan) Tahun 2019 Demikian pemberitahun ini disampaikan, atas pe r hatia n dan ker jasama nya kami uca pkan te r it nas ih. Kepada Yth. BAPAK/IBU Marta pura^ 4 Ja nua r i 2019 UNDANG AN RAPAT 7J-O-. 2019 4]am*r i2D19 ^MbkMoMl Tnggl Ef e klif T^pai^ ^^ Tangs*! Pant***. NaDot aown Tdp/f aj - ( 9511)472IM4- 4721S4S JL. J END. A. YANI No. 32Mar tapm PENGADILAN NEGERI MARTAPURA KELAS IB ©

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ttd

    SUnYONO.SJL

    Dengan Hormat,

    Mengharapkan kedatangan Bapak/Ibu untuk menghadiri Sapat pada:

    Haii: Senin

    Tanggal: 7 Januari 2019

    Pukul: 09.00 WITA

    Tempat: Ruangan Rapat Pengadilan Negeri Martapura

    Mengingat pentingnya rapat tersebut, dimohon agar Bapak/Ibu dapat hadir tepat pada

    waktunya.

    Agenda Rapat

    I.Review Renstra (Rencana Strategis) Tahun 2015-2019II.IKU (Indikator Kinerja Utama) Tahun 2019

    III.RKT (Rencana Kinerja Tahunan) Tahun 2020IV.LKJIP ( Laporan Kineq'a Instansi Pemerintah) Tahun 2018V.PKT (Perjanjian Kinerja Tahunan) Tahun 2019

    Demikian pemberitahun ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan

    teritnasih.

    KepadaYth.

    BAPAK/IBU

    Martapura^ 4 Januari 2019

    UNDANG AN RAPAT

    7J-O-.2019

    4]am*ri2D19

    ^MbkMoMl

    TngglEfeklif

    T^pai^^^

    Tangs*! Pant***.

    NaDotaown

    Tdp/faj-(9511)472IM4-4721S4SJL. JEND. A.YANI No. 32Martapm

    PENGADILAN NEGERI MARTAPURA KELAS IB©

  • 1. Pada point Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparansi dan akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perkara Perdata

    - Gugatan, target 100%

    Permohonan, target 100%

    Hari/ Tanggai: Senin/7Januari2019

    Waktu: 09.00-11.00 Wita

    Tempat: Ruang Rapat Pengadilan Negeri Martapura

    Pimpinan Rapat: Ketua Pengadilan Negeri Martapura

    Anggota Rapat: Panitera, Pan Mud, Kasub, operator SAKIP Pengadilan Negen

    Martapura

    Rapat hari ini dibuka langsung oleh Ketua Pengadilan Negen Martapura Kelas IB selaku

    Ketua TIM Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemenntah (SAKIP). Kemudian

    paparan gambaran umum hasil capaian atau realisasi atas indicator kinerja disampaikan oleh

    Kasub bag PTIP selaku anggota penyusunan laporan.

    Adapun isi dan rapat tersebut adalah Pembahasan SAKIP (Sistem Akuntabilitas

    Kinerjalnstansi Pemenntah) secara keseluruhan, yang terdrri dan :

    I. Review Renstra (Rencana Strategist 2015-2019

    II.IKU (Indikator Kinerja Utama) 2019

    III.RKT (Rencana Kinerja Tahunan) 2020

    IV.LKJIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) 2018

    V.PKT (Perjanjian KinerjaTahunan) 2019

    I. Review Renstra

    Terkait pembahan renstra secara umum Kinerja Utama dan Indikator Kineija tidak

    ada perubahan. Hanya saja diperfukan perubahan pada target capaian sehingga di

    dapat laporan akuntabilitas yang sesuai dengan kondisi riil di dalam instansi

    pemerintahan. Sehingga laporan lebih akurat dan akuntabel.

    Pada rapat ini diperoleh kesepakatan target capaian yang akan dituangkan di dalam

    Renstra oleh Ketua, Panitera, Pan.Mud, Kasub antara lain :

    NOTULEN RAPAT SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERtNTAHPENGADILAN NEGERI MARTAPURA KELAS IB

    Ketua Pengadi lan Negeri Martapura

    7Januan2019

    7Januari2019

    Disahkan oleti

    TanggalEfekK

    Tao^atRevist

    Revisi

    Tanggai Pembuatan

    No. Dokumen

    JL. JEND. A.YAW No. 32MartapuraTelp(fa>L(0511 ) 4721044-472154^Website: www.pn-martapura.co.id

    PENGADILAN NEGERI MARTAPURA KELAS IB0

  • Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perkara Pidana

    -Singkat, target 100%

    -Biasa, target 100%

    -Cepat, target 100%

    b.Persentase Perkara Perdata

    -Gugatan, target 71%

    -Permohonan, target 100%

    Persentase Perkara Pidana

    -Singkat, target 100%

    -Biasa, target 81%

    -Cepat, target 100%

    c.Persentase penurunan sisa Perkara Perdata

    -Gugatan, target 41%

    Permohonan, target 51 %

    Persentase Perkara Pidana

    -Singkat, target 100%

    -Biasa, target 51%

    -Cepat, target 100%

    d.Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Perkara Perdata

    -Gugatan, target 76%

    Persentase Perkara Pidana

    -Biasa, target 91%

    e.Persentase perkara pidana anak yang terselesaikan dengan diversi Perkara Pidana

    -Anak,6%

    f.indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan, target 71%

    2.Pada point peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

    a.Persentase isi putusan yang diterima para pihak tepat waktu, target 100%

    b.Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi, target 6%

    c.Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara iengkap dan

    tepat waktu, target 100%

    d.Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses

    secara online dalam waktu 1 hari setelah putus, target 0%

    3.Pada point meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

  • SUTIYONO, S.H.KURNIANTY, S.H.

    Ketua Pengadilan Negeri Martapura,Notulls

    a.Persentase perkara yang diselesaikan secara prodeo, target 100%

    b.Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan, target 6%

    c.Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum

    (Posbankum), target 100%

    4. Pada point meningkatnya kepatuhan terbadap putusan pengadilan

    a. Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi), target 6%

    II.IKU (Indlkator Klnerja Utama)

    Di dalam IKU akan dituangkan hasil kesepakatan atas target capaian pada Renstra

    Pengadilan Negeri Martapura.

    III.RKT (Rencana Kinerja Tahunan) 2020

    Rencana kerja yang akan dituangkan sebelum ada Renstra Baru terkatt Kinerja Utama

    pada Rencana Kerja Lima Tahunan, maka Rencana Kerja Tahun 2020, mengikuti hasil

    Review Renstra 2015-2019.

    IV.LKJIP 2018

    Laporan Kinerja harus segera diselesaikan sesuai dateline yang diberikan oleh

    Pengadilan Tinggi Banjarmasin. Sehingga tidak akan mempengaruhi laporan hasil evaluasi

    terkait ketepatan waktu penyeiesaian laporan. Diharapkan bagian-bagian terkait untuk

    membantu pengumpulan data agar operator dapat segera menyelesaikan pelaporan.

    V.PKT 2019

    Perjanjian Kinerja antara Ketua Pengadilan Negeri Martapura dan Ketua Pengadilan

    Tinggi Banjarmasin, agar dikoordinasikan dengan Pengadilan Tinggi Banjarmasin.

    Rapat selesaidan ditutup langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Martapura Kelas IB.

  • /^rn

    ^-t—^-v—•'

    'ffftuit/cL' ^o^Ui/^

    ^4^

    ^eV ^^nv^a

    U\\î y^Mtu^3

    ^ wwV^^-

    -H-foM ^^fwC^ ^^j14ma^a^4c^

    14.

    13.

    12.

    11.

    10.

    9.

    8.

    7.

    6.

    5.

    4.

    3.

    2.

    1.

    TANGGAL7 Januari 2019TEMPATRuang Rapat Pengadilan Negeri Martapura Kelas IBAGENDARapat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

    DAFTAR HADIR

    Pamtera Psngadilan NegeriMartapura Kolas IB

    7 Januari 2019

    7 Januari 2019

    Dtsahkan oteh

    Tanggal Efektif

    Tangal Revisi

    Revisi

    Tanggat Pembuatan

    No. Dokumen

    Email: pn_martapuragyahoo.co.id

    JL. JEND. A.YANI No. 32 MariapuraTelp / fax. { 0511 ) 4721044 - 4721546Website : www.pn-martapura.co.Ki

    PENGADILAN NEGERI MARTAPURA KELAS IB

    ^^

  • JL. Jend. A. Yani No.32 Martapura Telp. 0511-4721044 Fax.4721546 Email : [email protected] Website : www.pn-martapura.go.id

    INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019 SATKER : PENGADILAN NEGERI MARTAPURA KELAS IB

    DISUSUN OLEH : TIM PENYUSUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI MARTAPURA

  • INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

    NAMA SATKER

    TAHUN

    :

    :

    PENGADILAN NEGERI MARTAPURA

    2019

    Pengadilan Negeri Martapura telah melakukan pengukuran keberhasilan suatu kinerja utama yang bersesuaian dengan tugas fungsi serta mandat (core

    business) yang diemban sehingga dapat dimanfaatkan, dan Pengadilan Negeri Martapura telah menetapkan Indikator Kinerja Utama sesuai dengan REVIU

    RENSTRA Mahkamah Agung RI Tahun 2015-2019 yang selengkapnya tergambar sebagai berikut :

    No.

    KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN

    PENANGGUNG

    JAWAB

    SUMBER DATA

    1. Terwujudnya Proses Peradilan

    yang Pasti, Transparan dan

    Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara

    yang diselesaikan :

    - Perdata

    - Pidana

    Jumlah sisa perkara yang diselesaikan 100% Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan

    Catatan : Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Tahunan

    b. Persentase perkara :

    - Perdata

    - Pidana

    Yang diselesaikan tepat

    waktu

    Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan x 100% Jumlah perkara yang ada

    Catatan :

    Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk)

    Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara sebelumnya

    Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Tahunan

    c. Persentase penurunan

    sisa perkara :

    - Perdata

    Tn.1-Tn x 100% Tn.1

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Tahunan

  • - Pidana Tn = Sisa perkara tahun berjalan Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya

    Catatan : Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada tahun berjalan

    d. Persentase perkara

    yang tidak mengajukan

    upaya hukum :

    - Banding

    - Kasasi

    - PK

    Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum x 100% Jumlah putusan perkara Catatan :

    Upaya hukum = banding, kasasi, PK

    Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Tahunan

    e. Persentase perkara

    pidana anak yang

    diselesaikan dengan

    diversi

    Jumlah perkara pidana anak yang diselesakan secara diversi x100% Jumlah perkara pidana anak

    Catatan : Diversi : anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai korban

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Tahunan

    f. Index responden pencari

    keadilan yang pas

    tehadap layanan

    peradilan

    Catatan : PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik

    Indek kepuasan pencari keadilan Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Tahunan

    2. Peningkatan efektivitas

    pengelolaan penyelesaian

    perkara

    a. Persentase isi putusan

    yang diterima oleh para

    pihak tepat waktu

    Jumlah isi putusan yang diterima tepat waktu x100% Jumlah putusan

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

  • b. Persentase perkara

    yang diselesaikan

    melalui mediasi

    Jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi x 100% Jumlah perkara yang dilakukan mediasi

    Catatan : PERMA No.1 Tahun 2016 tentang prosedur mediasi di Pengadilan

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

    c. Persentase berkas

    perkara yang diajukan

    banding, kasasi dan PK

    secara lengkap dan

    tepat waktu

    Jumlah berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap x 100% Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

    d. Pesentase putusan

    perkara yang menarik

    perhatian masyarakat

    yang dapat diakses

    secara online dalam

    waktu 1 hari setelah

    diputus

    Jumlah putusan perkara Tipikor yang Diupload dala website x100% Jumlah Perkara Tipikor yang diputus

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

    3. Meningkatnya akses peradilan

    bagi masyarakat miskin dan

    terpinggirkan

    a. Persentase perkara

    prodeo yang diselesaikan

    Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan x 100% Jumlah perkara prodeo Catatan : PERMA No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

    b. Persentase perkara yang

    diselesaikan di luar

    gedung pengadilan

    Jumlah perkara yang di selesaikan di luar gedung pengadilan x 100% Jumlah perkara yang seharusnya diselesaikan di luar gedung pengadilan

    Catatan :

    PERMA No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

  • Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar kantor pengadilan (zetting plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)

    c. Persentase pencari

    keadilan golongan

    tertentu yang mendapat

    layanan bantuan hukum

    ( Posbakum )

    Jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang mendapatkan layanan bantuan hukum x100% Jumlah pencari keadilan golongan tertentu Catatan :

    PERMA NO. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

    Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan (marjinal)

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

    4. Meningkatnya kepatuhan

    terhadap putusan pengadilan

    Persentase putusan pekara

    perdata yang ditindaklanjuti

    ( dieksekusi )

    Jumlah putusan perkara yang ditindaklanjuti x 100% Jumlah putusan perkara yang sudah BHT

    Catatan : BHT : Berkekuatan Hukum Tetap

    Panitera Laporan Bulanan dan

    Laporan Tahunan

    Ketua Pengadilan Negeri Martapura

    TTD

    SUTIYONO, S.H.

    NIP. 19631224 198503 1 006

    Martapura, 14 Januari 2019

    Panitera Pengadilan Negeri Martapura

    TTD

    H. EDY RAHMANSYAH, S.H.

    NIP. 19701010 199203 1 005

  • Jl. Jend. A. Yani No.32 Martapura Telp.0511-4721044 Fax.4721546

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2018 PENGADILAN NEGERI MARTAPURA

  • Jl. Jend. A. Yani No.32 Martapura Telp.0511-4721044 Fax.4721546

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN ANGGARAN 2018 PENGADILAN NEGERI MARTAPURA

  • A KATA PENGANTAR

    Memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor

    1385/SEK/OT.01.2/11/2018 tanggal 12 November 2018 perihal Penyampaian

    LKjIP Tahun 2018 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019, telah disusun

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 dan Perjanjian Kinerja

    Tahun 2019 pada Pengadilan Negeri Martapura yang berpedoman pada Peraturan

    Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah serta Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

    Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

    Instansi Pemerintah.

    Sesuai dengan Tugas pokok dan Fungsi dan Daftar Isian Pelaksana

    Anggaran (DIPA) Tahun 2018, Pengadilan Negeri Martapura seperti diketahui

    menerima 2 (dua) Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA), yang pertama

    bersumber dari Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia,

    yang berisi 2 (dua) Program, yaitu:

    1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

    Mahkamah Agung ;

    2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung ;

    serta Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang kedua bersumber dari Dirjen

    Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia, yang berisi

    Program, yaitu: Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.

    Demikian LKjIP Tahun 2018 Pengadilan Negeri Martapura semoga dapat

    bermanfaat.

    Martapura, 14 Januari 2019

    Ketua Pengadilan Negeri Martapura,

    ttd

    SUTIYONO, S.H. NIP. 19631224 198503 1 006

  • IKHTISAR EKSEKUTIF

    Salah satu asas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah

    laporan kinerja. Laporan kinerja merupakan pertanggung jawaban dari amanah

    atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran

    tersebut, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Martapura ini

    disusun. Laporan ini menyajikan capaian kinerja dari Pengadilan Negeri Martapura

    selama tahun 2018 yang merupakan pelaksana amanah yang diemban oleh

    organisasi.

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Pengadilan Negeri Martapura

    tahun 2018 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam

    kegiatan Kinerja kami dalam satu tahun. Keberhasilan tersebut tentunya bukan

    hanya menggambarkan keberhasilan kami sebagai satuan kerja Pengadilan Negeri

    Martapura namun juga menggambarkan keberhasilan seluruh Lembaga

    kepemerintahan, dukungan dunia usaha serta partisipasi aktif masyarakat secara

    umum. Mewujudkan Kinerja Pengadilan Negeri Martapura yang Profesional,

    efektif, efisien, dan bersih merupakan tujuan Instansi Pengadilan Negeri

    Martapura.

    Namun demikian, selain keberhasilan yang telah diraih, Pengadilan Negeri

    Martapura juga mencatat adanya beberapa ketidakberhasilan. Beberapa keluhan

    dari masyarakat pencari keadilan juga mewujudkan adanya kekurangan

    kesempurnaan kami dalam menjalankan tugas. Hal ini tetap akan menjadi catatan

    bagi seluruh jajaran karyawan/karyawati Pengadilan Negeri Martapura untuk

    memperbaiki kinerjanya di masa mendatang sehingga kinerja yang dihasilkan

    kelak dapat memberi manfaat kepada masyarakat pencari keadilan maupun

    berbagai pihak yang berkepentingan dengan instansi Pengadilan Negeri

    Martapura.

    Pengadilan Negeri Martapura senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan

    publik, sebagaimana Visi dan Misi Mahkamah Agung : “Terwujudnya Badan

    Peradilan Indonesia Yang Agung “.

  • iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

    IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................ ......... ii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4

    B. Tugas dan Fungsi .................................................................................................. 6

    C. Sistematika Penyajian ........................................................................................ 9

    BAB II PERENCANAAN KINERJA

    A. Rencana Strategis 2015–2019 ......................................................................... 11

    1. Visi dan Misi.................................................................................................... 11

    2. Tujuan dan Sasaran Strategis................................................................... 11

    3. Program Utama dan Kegiatan Pokok .................................................... 12

    B. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Martapura ......................... 14

    C. Penetapan Kinerja Tahun 2018 ....................................................................... 16

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    A. Capaian Kinerja Organisasi.................................................................................. 18

    B. Realisasi Anggaran.................................................................................................. 62

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................................................. 64

    B. Saran-saran.............................................................................................................. 66

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    1. Struktur Organisasi

    2. Indikator Kinerja Utama

    3. Matriks Rencana Strategis 2015–2019

    4. Rencana Kinerja Tahun 2018

    5. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

    6. Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Martapura Tentang Penunjukan

    Tim Penyusunan LKjIP Tahun 2018

  • 4

    BAB I – PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam

    penjelasannya mengamanatkan bahwa Indonesia adalah negara hukum

    (rechstaat) dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machstaat), sehingga

    pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi sebagai dasar hukum yang

    tidak bersifat absolutisme dalam arti kekuasaan yang tidak tak terbatas.

    Pengadilan Negeri Martapura merupakan satuan kerja (satker) dibawah

    Mahkamah Agung yang mempunyai tugas dan kewenangan memeriksa,

    memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata tingkat pertama,

    Pengadilan Negeri juga dapat memberi keterangan,pertimbangan dan nasehat

    tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila

    diminta serta tugas-tugas dan kewenangan lain berdasar undang-undang.

    Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara sebagaimana

    ditetapkan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR)

    nomor III/MPR/1978 dan kedudukannya sebagai penyelenggara kekuasaan

    kehakiman seperti tersebut dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 24 ayat

    (1) mengatakan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang

    merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan

    keadilan (hasil perubahan ketiga ) ayat (2) mengatakan kekuasaan kehakiman

    dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada

    dibawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Umum,

    Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan

    Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi (hasil

    perubahan ketiga) sedangkan ayat (3) mengatakan badan-badan lain yang

    fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-

    undang (hasil perubahan keempat ).

    Mahkamah Agung sebagai penyelenggara kekuasaan kehakiman dalam

    melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya mengacu pada arah Kebijakan

    Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sesuai ketetapan MPR No

    IV/MPR/1999 dalam memenuhi harapan masyarakat untuk mewujudkan suatu

    kekuasaan kehakiman yang merdeka yang dilaksanakan oleh sebuah

    Mahkamah Agung dan badan peradilan lain yang berada dibawahnya dalam 4

    (empat) lingkungan peradilan yakni Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan

    Peradilan Tata Usaha Negara, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara,

    Lingkungan Peradilan Agama Dan Lingkungan Peradilan Militer.

  • 5

    Legalisasi pelaksanakan kekuasaan kehakiman yang merdeka dan

    mandiri dibawah Mahkamah Agung menjadi semakin nyata dengan dengan

    telah disyahkannya beberapa Undang-Undang di bidang kekuasaan kehakiman,

    yaitu :

    - Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Undang-

    Undang No.8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian .

    - Undang –undang nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

    - Undang – undang nomor 3 tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang No.14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung.

    - Undang –undang nomor 49 tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas

    Undang-Undang No.2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum.

    - Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 2009 Tentang Wewenang

    Pengangkatan Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

    Sejarah Pengadilan Negeri Martapura

    Pengadilan Negeri merupakan sebuah Lembaga Peradilan dilingkungan

    Peradilan Umum yang berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten atau Kota. sebagai

    Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri berfungsi untuk memeriksa ,

    memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi rakyat pencari

    keadilan pada umumnya.

    Daerah hukum Pengadilan Negeri meliputi Wilayah Kota atau

    Kabupaten. Wilayah hukum Pengadilan Negeri Martapura semulanya meliputi

    seluruh Wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, yang mana sebelum

    tahun 1977 Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru masuk Wilayah Hukum

    Pengadilan Negeri Banjarmasin, tetapi sejak tahun 2003 Kota Banjarbaru tidak

    lagi termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Martapura sejak

    diresmikannya Pengadilan Negeri Banjarbaru pada tahun 2003.

    Dengan dibangunnya Pengadilan Negeri Martapura pada tahun 1977 ,

    maka seluruh Wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru pada saaat itu

    yang semula masuk Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Banjarmasin menjadi

    Cakupan Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Martapura.

    Pengadilan Negeri Martapura berdiri pada tahun 1977, semenjak

    didirikan hingga saat ini Pengadilan Negeri Martapura berkantor dan

    menempati gedung kantornya di Jalan Akhmad Yani No.32 Martapura.

    Pembangunan gedung Pengadilan Negeri Martapura adalah merupakan bagian

    dari proyek peningkatan fasilitas prasarana fisik Badan Peradilan Umum

    Departemen Kehakiman di Kalimantan Selatan dalam tahun anggaran

    1976/1977, Berdasarkan DIP : No 7/XII/5/76 tanggal 4 Mei 1976 dengan Surat

    Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 30 maret 1976 No.

    YK.13/5/6

  • 6

    Peresmian pemakaian Gedung Pengadilan Negeri Martapura tanggal 7

    Oktober 1977 oleh Bapak Direktur Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Umum

    Departemen Kehakiman Republik Indonesia , Bapak Soeroto, SH.

    Pertama kali didirikan Pengadilan Negeri Martapura berada dibawah naungan

    Departemen Kehakiman dan HAM RI sampai ditetapkannya Undang-Undang No

    4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman maka dilaksanakan Peradilan Satu

    Atap dengan pengalihan organisasi, administrasi dan keuangan dari

    Departemen Kehakiman dan HAM RI ke Mahkamah Agung RI maka hingga saat

    ini Pengadilan Negeri Martapura merupakan Lembaga Peradilan dibawah

    naungan Mahkamah Agung RI.

    B. TUGAS DAN FUNGSI

    Pengadilan Negeri Martapura adalah pelaksana kekuasaan kehakiman

    yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan

    keadilan di wilayah Kabupaten Martapura berdasarkan Pancasila, dengan

    tugas menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap

    perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya

    berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    Adapun tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Martapura yakni:

    1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung RI, yaitu dalam

    hal melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, para

    Hakim dan pejabat Kepaniteraan, masalah-masalah hukum yang timbul,

    masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan,

    masalah eksekusi yang berada di wilayah hukumnya untuk diselesaikan

    dan dilaporkan kepada Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan Mahkamah

    Agung RI, mengirim laporan penanganan perkara kepada Pengadilan

    Tinggi Banjarmasin dan Mahkamah Agung RI, meminta keterangan

    tentang hal yang berkaitan dengan teknis pengadilan, membina dan

    memberikan petunjuk, teguran atau peringatan bila dipandang perlu,

    menetapkan suatu perkara tingkat pertama tanpa biaya, membagi perkara

    kepada Hakim, mengevaluasi laporan penanganan perkara tingkat

    pertama yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya

    mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya secara periodik kepada

    Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan Mahkamah Agung RI.

    2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan

    dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.

    3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan

    mengadili berkas perkara yang diberikan padanya, mengemukakan

  • 7

    pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang

    sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan

    mengawasi bidang hukum, perdata, dan pidana tertentu yang ditugaskan

    kepadanya dan mengikuti pembinaan dan pengawasan terhadap

    penyelenggaraan peradilan dari Pengadilan Tinggi Banjarmasin.

    4. Panitera, dalam tugas kepaniteraan adalah membantu Hakim dengan

    mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, bertanggung jawab

    atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, buku daftar, biaya

    perkara, dan surat-surat lainnya disimpan di Kepaniteraan,

    menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Panitera Muda

    dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di

    Kepaniteraan, mengeluarkan salinan putusan, mengirimkan berkas

    perkara banding kepada Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan perkara

    kasasi, peninjauan kembali, dan grasi ke Mahkamah Agung RI. Membina,

    meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara

    lain ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan

    periodik dan lain-lain.

    5. Sekretaris, adalah bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi

    umum (kesekretariatan) Pengadilan, sebagai Kuasa Pengguna

    Anggaran/Pengguna Barang, pembinaan administrasi Sub Bagian

    Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan, Sub Bagian

    Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, Sub Bagian Umum dan

    Keuangan di Pengadilan Negeri Martapura.

    6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan

    mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara,

    mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang

    masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah

    perkara perdata, memberi nomor register pada setiap perkara yang

    diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima ke dalam

    buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, mengirimkan berkas

    perkara banding kepada Pengadilan Tinggi Banjarmasin serta perkara

    kasasi, peninjauan kembali, dan grasi ke Mahkamah Agung RI dan

    menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.

  • 8

    7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan

    mencatat jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara,

    mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang

    masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah

    perkara pidana, memberi nomor register pada setiap perkara yang

    diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat

    setiap perkara yang diterima ke dalam buku register, disertai catatan

    singkat tentang isinya, mengirimkan berkas perkara banding kepada

    Pengadilan Tinggi Banjarmasin serta perkara kasasi, peninjauan kembali,

    dan grasi ke Mahkamah Agung RI dan menyerahkan arsip berkas perkara

    kepada Panitera Muda Hukum.

    8. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan

    mencatat jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan

    mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara,

    menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas lainnya yang diberikan

    berdasarkan peraturan perundang-undangan dan mengirim laporan

    periodik ke Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan Badan Peradilan Umum

    Mahkamah Agung R.I

    9. Kepala Subbagian perencanaan, teknologi informasi dan pelaporan adalah

    melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program, dan anggaran,

    pengelolaan teknologi informasi, dan statistik, serta pelaksanaan

    pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.

    10. Kepala Subbagian kepegawaian, organisasi dan tata laksana adalah

    melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian,

    penataan organisasi dan tata laksana.

    11. Kepala Subbagian umum dan keuangan adalah melaksanakan penyiapan

    pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,

    keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, perpustakaan, serta

    pengelolaan keuangan.

    12. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti

    dan mencatat jalannya sidang di pengadilan, bertugas membantu Hakim

    dalam hal membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa

    tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau diubah jenis penahanannya,

    mengetik putusan perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan

    menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana dan Perdata

    bila telah selesai dimutasi.

  • 9

    C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

    Laporan Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan

    Negeri Martapura selama tahun 2018 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja

    dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika

    sebagai berikut:

    BAB I Pendahuluan Pada bab ini disajikan

    penjelasan umum organisasi

    dengan penekanan kepada

    aspek strategis organisasi

    serta permasalahan utama

    (strategic issued) yang sedang

    dihadapi organisasi.

    BAB II Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan

    ringkasan/ikhtisar perjanjian

    kinerja tahun yang

    bersangkutan.

    BAB III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi

    Pada sub bab ini disajikan

    capaian kinerja organisasi

    untuk setiap pernyataan

    kinerja sasaran strategis

    organisasi sesuai dengan hasil

    pengukuran kinerja

    organisasi. Untuk setiap

    pernyataan kinerja sasaran

    strategis tersebut dilakukan

    analisis capaian kinerja

    sebagai berikut :

    1. Membandingkan antara

    target dan realisasi kinerja

    tahun ini;

    2. Membandingkan antara

    realisasi kinerja serta

    capaian kinerja tahun ini

    dengan tahun lalu dan

    beberapa tahun terakhir;

    3. Analisis penyebab

    keberhasilan / kegagalan

  • 10

    atau peningkatan /

    penurunan kinerja serta

    alternative solusi yang

    telah ditentukan;

    4. Analisis atas efesiensi

    penggunaaan sumber

    daya;

    5. Analisis program /

    kegiatan yang menunjang

    keberhasilan ataupun

    kegagalan pencapaian

    pernyataan kinerja .

    B. Realisasi Anggaran

    Pada sub bab ini diuraikan

    realisasi anggaran yang

    digunakan dan yang telah

    digunakan untuk

    mewujudkan kinerja

    organisasi sesuai dengan

    dokumen Perjanjian Kinerja.

    Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan

    simpulan umum atas capaian

    kinerja organisasi serta

    langkah di masa mendatang

    yang akan dilakukan

    organisasi untuk

    meningkatkan kinerjanya.

    Lampiran :

    1) Perjanjian Kinerja 2) Lain-lain yang dianggap perlu

  • 11

    BAB II – PERENCANAAN KINERJA

    A. RENCANA STRATEGIS 2015–2019

    Rencana Strategis Pengadilan Negeri Martapura Tahun 2015–2019

    merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-

    tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,

    penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan

    peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.

    Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta

    sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Martapura

    diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung RI yang

    disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan

    dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005–2025

    dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015–2019, sebagai

    pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan

    Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun

    2015–2019.

    1. VISI DAN MISI

    Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan

    yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas dan fungsi

    Pengadilan Negeri Martapura.

    Adapun visi dari Pengadilan Negeri Martapura mengacu dari visi

    Mahkamah Agung yaitu:

    “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung”

    Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Martapura menetapkan

    misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu:

    1) Menjaga Kemandirian badan peradilan

    2) Memberikan Pelayanan hukum Yang Berkeadilan kepada Pencari

    Keadilan

    3) Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan

    4) Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan

    2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

    Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

    waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu

    kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Martapura.

    Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Martapura adalah

    sebagai berikut:

    1) Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

  • 12

    2) Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

    3) Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Martapura dapat memenuhi

    butir 1 dan 2 di atas.

    Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang

    akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan dari

    tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak

    dicapai Pengadilan Negeri Martapura adalah sebagai berikut :

    1) Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

    2) Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.

    3) Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.

    4) Terwujudnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

    3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

    Sasaran Strategis merupakan pedoman dan pengendalian kinerja

    dalam pelaksanaan program dan kegiatan bagi Pengadilan Negeri

    Martapura untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan

    membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan

    sebagai berikut:

    a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan

    program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian

    perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesibilitas masyarakat

    terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan

    Negeri Martapura dalam pelaksanaan Program Peningkatan

    Manajemen Peradilan Umum adalah:

    1) Penyelesaian perkara pidana dan perdata.

    2) Penyelesaian sisa perkara pidana dan perdata.

    3) Penelitian berkas perkara yang diajukan upaya hukum (banding,

    kasasi, PK, grasi, dan verzet terhadap putusan verstek)

    disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.

    4) Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat

    waktu.

    5) Publikasi dan transparansi proses penyelesaian dan putusan

    perkara.

    b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Mahkamah Agung

    Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

    Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis

    meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai

  • 13

    pengawasan yang efektif dan efisien. Kegiatan pokok yang

    dilaksanakan dalam program ini adalah:

    1) Tindak lanjut pengaduan yang masuk.

    2) Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.

    c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    Mahkamah Agung

    Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah

    Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan

    sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan

    sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan

    tingkat pertama.

  • 14

    B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MARTAPURA

    Pengadilan Negeri Martapura telah menetapkan Indikator Kinerja Utama

    sebagai berikut :

    No.

    KINERJA UTAMA

    INDIKATOR KINERJA

    1. Terwujudnya Proses

    Peradilan yang Pasti,

    Transparan dan Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang

    diselesaikan

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    b. Persentase perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    Yang diselesaikan tepat waktu

    c. Persentase penurunan sisa

    perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    d. Persentase perkara yang tidak

    mengajukan upaya hukum

    Perkara Perdata

    - Gugatan

  • 15

    Perkara Pidana

    - Biasa

    e. Persentase perkara pidana anak

    yang diselesaikan dengan diversi.

    f. Index responden pencari

    keadilan yang puas terhadap

    layanan peradilan

    2. Peningkatan Efektivitas

    Pengelolaan Penyelesaian

    Perkara.

    a. Persentase isi putusan yang

    diterima oleh para pihak tepat

    waktu.

    b. Persentase perkara yang

    diselesaikan melalui mediasi.

    c. Persentase berkas perkara yang

    diajukan banding, kasasi dan PK

    secara lengkap dan tepat waktu.

    d. Persentase putusan perkara yang

    menarik perhatian masyarakat

    yang dapat diakses secara online

    dalam waktu 1 hari setelah

    diputus

    3. Meningkatnya akses

    peradilan bagi masyarakat

    miskin dan terpinggirkan.

    a. Persentase perkara prodeo yang

    diselesaikan.

    b. Persentase perkara yang

    diselesaikan di luar gedung

    pengadilan.

    c. Persentase pencari keadilan

    golongan tertentu yang

    mendapat layanan bantuan

    hukum ( Posbakum )

    4. Meningkatnya kepatuhan

    terhadap putusan pengadilan

    Persentase putusan pekara perdata

    yang ditindaklanjuti ( dieksekusi )

  • 16

    C. Perencanaan Kinerja Tahun 2018

    Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

    mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan

    terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

    sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain

    adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai

    wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

    pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Martapura, menciptakan

    tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

    Perjanjian Kinerja Tahun 2018 pada Pengadilan Negeri Martapura

    sebagai berikut :

    NO Sasaran

    Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

    1.

    Terwujudnya Proses

    Peradilan yang Pasti,

    Transparan dan

    Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang

    diselesaikan

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    b. Persentase perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    Yang diselesaikan tepat waktu

    c. Persentase penurunan sisa

    perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    100%

    100%

    100%

    100%

    100%

    71%

    100%

    100%

    81%

    100%

    41%

    51%

    51%

    51%

    51%

  • 17

    d. Persentase perkara yang tidak

    mengajukan upaya hukum

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    Perkara Pidana

    - Biasa

    e. Persentase perkara pidana anak

    yang diselesaikan dengan

    diversi.

    f. Index responden pencari

    keadilan yang puas terhadap

    layanan peradilan

    76%

    91%

    6%

    71%

    2.

    Peningkatan

    Efektivitas

    Pengelolaan

    Penyelesaian Perkara.

    a. Persentase isi putusan yang

    diterima oleh para pihak tepat

    waktu.

    b. Persentase perkara yang

    diselesaikan melalui mediasi.

    c. Persentase berkas perkara yang

    diajukan banding, kasasi dan PK

    secara lengkap dan tepat waktu.

    d. Persentase putusan perkara

    yang menarik perhatian

    masyarakat yang dapat diakses

    secara online dalam waktu 1

    hari setelah diputus

    100%

    6%

    100%

    -

    3.

    Meningkatnya akses

    peradilan bagi

    masyarakat miskin

    dan terpinggirkan.

    a. Persentase perkara prodeo

    yang diselesaikan.

    b. Persentase perkara yang

    diselesaikan di luar gedung

    pengadilan.

    c. Persentase pencari keadilan

    golongan tertentu yang

    mendapat layanan bantuan

    hukum ( Posbakum )

    100%

    100%

    100%

    4.

    Meningkatnya

    kepatuhan terhadap

    putusan pengadilan

    Persentase putusan pekara

    perdata yang ditindaklanjuti (

    dieksekusi )

    6%

  • 18

    BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

    Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

    pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

    tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan

    strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan

    berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

    kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan

    tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

    Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

    telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

    Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk

    memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat

    manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

    Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Martapura tahun

    2018, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian

    indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat

    apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum

    terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian

    terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2018 ini.

    Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut

    diuraikan dalam tabel di bawah ini.

    No.

    KINERJA UTAMA

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    REALISASI

    CAPAIAN

    1.

    Terwujudnya Proses

    Peradilan yang Pasti,

    Transparan dan

    Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang

    diselesaikan

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    b. Persentase perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    Yang diselesaikan tepat waktu

    100%

    100%

    100%

    100%

    100%

    71%

    100%

    100%

    81%

    100%

    100%

    100%

    0%

    100%

    0%

    75,93%

    100%

    100%

    92,72%

    100%

    100%

    100%

    0%

    100%

    0%

    106,94%

    100%

    100%

    114,47%

    100%

  • 19

    c. Persentase penurunan sisa

    perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    d. Persentase perkara yang tidak

    mengajukan upaya hukum

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    Perkara Pidana

    - Biasa

    e. Persentase perkara pidana anak

    yang diselesaikan dengan diversi.

    f. Index responden pencari keadilan

    yang puas terhadap layanan

    peradilan

    41%

    51%

    51%

    51%

    51%

    76%

    91%

    6%

    71%

    38,46%

    100%

    0%

    62,38%

    0%

    65%

    96,49%

    0%

    87,04%

    93,80%

    196,08%

    0%

    122,31%

    0%

    85,53%

    106,03%

    0%

    122,59%

    2.

    Peningkatan

    Efektivitas

    Pengelolaan

    Penyelesaian

    Perkara.

    a. Persentase isi putusan yang

    diterima oleh para pihak tepat

    waktu.

    b. Persentase perkara yang

    diselesaikan melalui mediasi.

    c. Persentase berkas perkara yang

    diajukan banding, kasasi dan PK

    secara lengkap dan tepat waktu.

    d. Persentase putusan perkara yang

    menarik perhatian masyarakat

    yang dapat diakses secara online

    dalam waktu 1 hari setelah diputus

    100%

    6%

    100%

    -

    100%

    4,17%

    100%

    -

    100%

    69,5%

    100%

    -

    3.

    Meningkatnya akses

    peradilan bagi

    masyarakat miskin

    dan terpinggirkan.

    a. Persentase perkara prodeo yang

    diselesaikan.

    b. Persentase perkara yang

    diselesaikan di luar gedung

    pengadilan.

    c. Persentase pencari keadilan

    golongan tertentu yang mendapat

    layanan bantuan hukum (

    Posbakum )

    100%

    100%

    100%

    100%

    0%

    100%

    100%

    0%

    100%

  • 20

    4.

    Meningkatnya

    kepatuhan terhadap

    putusan pengadilan

    Persentase putusan pekara perdata

    yang ditindaklanjuti ( dieksekusi )

    6%

    0%

    0%

    Untuk menghasilkan laporan kinerja yg akurat dan akuntabel perlu

    dilakukan analisis menyeluruh pada setiap kinerja utama serta indikator

    kinerja tersebut, analisis capaian kinerja tersebut meliput :

    1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

    2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini

    dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

    3. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan

    kinerja serta alternative solusi yang telah ditentukan;

    4. Analisis atas efesiensi penggunaaan sumber daya;

    5. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

    kegagalan pencapaian pernyataan kinerja .

    Berikut ini kami sampaikan analisis capaian kinerja untuk setiap kinerja

    utama serta indikator kinerja atas pejanjian kinerja tahun 2018 dengan hasil

    analisis sebagai berikut :

  • 21

    KINERJA UTAMA I

    Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan

    Akuntabel

  • 22

    Pencapaian Sasaran Kinerja Utama I “Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel” mempunyai 6 (enam) Indikator Kinerja yaitu :

    a) Persentase sisa perkara yang diselesaikan; b) Persentase perkara Yang diselesaikan tepat waktu; c) Persentase penurunan sisa perkara; d) Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum; e) Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi; dan f) Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan.

    Pencapaian target Indikator Kinerja pada tahun 2018 dapat digambarkan sebagai berikut :

    1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

    NO

    KINERJA UTAMA

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    REALISASI

    CAPAIAN

    ( % )

    1.

    Terwujudnya

    Proses

    Peradilan yang

    Pasti,

    Transparan

    dan Akuntabel

    a. Persentase sisa

    perkara yang

    diselesaikan

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    b. Persentase perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    Yang diselesaikan

    tepat waktu

    100%

    100%

    100%

    100%

    100%

    71%

    100%

    100%

    81%

    100%

    100%

    100%

    0%

    100%

    0%

    53,70%

    88,89%

    100%

    92,72%

    100%

    100%

    100%

    0%

    100%

    0%

    75,64%

    88,89%

    100%

    114,47%

    100%

    I. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan

    Akuntabel

  • 23

    c. Persentase

    penurunan sisa

    perkara

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    - Permohonan

    Perkara Pidana

    - Singkat

    - Biasa

    - Cepat

    d. Persentase perkara

    yang tidak

    mengajukan upaya

    hukum

    Perkara Perdata

    - Gugatan

    Perkara Pidana

    - Biasa

    e. Persentase perkara

    pidana anak yang

    diselesaikan dengan

    diversi.

    f. Index responden

    pencari keadilan

    yang puas terhadap

    layanan peradilan

    51%

    51%

    100%

    51%

    100%

    76%

    91%

    6%

    71%

    38,46%

    100%

    0%

    62,38%

    0%

    65%

    96,49%

    0%

    87,04%

    75,41%

    196,08%

    0%

    122,31%

    0%

    85,53%

    106,03%

    0%

    122,59%

  • 24

    2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini

    Dengan Tahun Lalu Dan Beberapa Tahun Terakhir :

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    Tabel Perbandingan Sisa Perkara Perdata 3 Tahun Terakhir :

    PERKARA GUGATAN Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml sisa perkara yang

    diselesaikan

    18 9 27

    Jml sisa perkara yang

    harus diselesaikan

    18 9 27

    PERKARA PERMOHONAN Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml sisa perkara yang

    diselesaikan

    6 2 2

    Jml sisa perkara yang

    harus diselesaikan

    6 2 2

    Tabel Perbandingan Sisa Perkara Pidana 3 Tahun Terakhir :

    PIDANA SINGKAT

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml sisa perkara yang

    diselesaikan

    0 0 0

    Jml sisa perkara yang

    harus diselesaikan

    0 0 0

    PIDANA BIASA

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml sisa perkara yang

    diselesaikan

    101 52 88

    Jml sisa perkara yang

    harus diselesaikan

    101 52 22

  • 25

    PIDANA CEPAT

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml sisa perkara yang

    diselesaikan

    0 0 0

    Jml sisa perkara yang

    harus diselesaikan

    0 0 0

    b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu :

    Tabel Perbandingan Perkara Perdata yang harus diselesaikan 3 Tahun

    Terakhir :

    PERKARA GUGATAN Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara yang

    diselesaikan di tahun

    berjalan

    41 29 52

    Jml perkara yang ada 54 47 61

    PERKARA PERMOHONAN

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara yang

    diselesaikan di tahun

    berjalan

    108 149 75

    Jml perkara yang ada 108 156 77

    Tabel Perbandingan Perkara Pidana yang harus diselesaikan 3 Tahun

    Terakhir :

    PIDANA SINGKAT

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara yang

    diselesaikan di tahun

    berjalan

    2 6 9

    Jml perkara yang ada 2 6 9

  • 26

    PIDANA BIASA

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara yang

    diselesaikan di tahun

    berjalan

    484 466 498

    Jml perkara yang ada 522 567 550

    PIDANA CEPAT

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara yang

    diselesaikan di tahun

    berjalan

    153 47 20

    Jml perkara yang ada 153 47 20

    c. Persentase Penurunan Sisa Perkara

    Tabel Perbandingan sisa perkara 3 Tahun Terakhir :

    PERKARA GUGATAN Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara sisa tahun

    berjalan

    13 18 9

    Jml perkara sisa tahun

    sebelumnya

    18 9 27

    PERKARA PERMOHONAN

    Tahun

    Perkara 2018 2016 2015

    Jml perkara sisa tahun

    berjalan

    0 6 2

    Jml perkara sisa tahun

    sebelumnya

    6 2 2

    PERKARA PIDANA SINGKAT

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara sisa tahun

    berjalan

    0 0 0

    Jml perkara sisa tahun

    sebelumnya

    0 0 0

  • 27

    PERKARA PIDANA BIASA

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara sisa tahun

    berjalan

    38 101 52

    Jml perkara sisa tahun

    sebelumnya

    101 52 88

    PERKARA PIDANA CEPAT

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara sisa tahun

    berjalan

    0 0 0

    Jml perkara sisa tahun

    sebelumnya

    0 0 0

    d. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

    Tabel Perbandingan putusan dan perkara yang tidak mengajukan upaya

    hukum 3 Tahun Terakhir :

    PERKARA GUGATAN Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara yang tidak

    mengajukan upaya

    hukum

    26 25

    Jml putusan perkara 40 29

    PERKARA PIDANA BIASA

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara yang tidak

    mengajukan upaya

    hukum

    467 452 471

    Jml putusan perkara 484 466 491

    e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

    Tabel Perbandingan pidana anak yang diselesaikan secara diversi 3

    Tahun Terakhir :

  • 28

    PERKARA PIDANA ANAK

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Jml perkara perkara

    pidana anak yang

    diselesaikan secara

    diversi

    0 1 0

    Jml perkara pidana anak 13 19 12

    f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    Tabel Perbandingan index kepuasan pencari keadilan terhadap layanan

    peradilan 3 Tahun Terakhir :

    Tahun

    Perkara 2018 2017 2016

    Index kepuasan pencari

    keadilan terhadap

    layanan peradilan

    87,04 66,73 -

    3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

    serta alternative solusi yang telah dilakukan

    Analisis keberhasilan/kegagalan dalam pencapaian Indikator Kinerja I “Terwujudnya

    Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel” dapat diuraikan

    berdasarkan Indikator Kinerja yang telah diukur dengan penjelasan berikut :

    a. Persentase Sisa perkara yang diselesaikan Ukuran capaian Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan

    adalah perbandingan antara :

    Jumah Sisa Perkara yang Diselesaikan

    dengan

    Jumlah Sisa Perkara yang Harus Diselesaikan

    Dengan hasil pengukuran yang meliputi perkara pidana dan perkara perdata dengan

    hasil sebagai berikut :

  • 29

    Perkara Perdata (Gugatan)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    yang diselesai

    kan

    Jml sisa perkara

    yang harus

    diselesaikan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: Perkara

    Perdata - Gugatan

    18 Perkara

    18 Perkara

    100%

    100%

    100%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jml sisa perkara yang diselesaikan x 100% = 18 x 100% = 100%

    Jml sisa perkara yang harus diselesaikan 18

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 100% x 100% = 100% Target 100%

    Analisa pencapaian target kinerja (perkara perdata gugatan) :

    Penyelesaian sisa perkara gugatan tahun sebelumnya tidak ada kendala. Jadi semua perkara yang merupakan sisa perkara tahun sebelumnya sudah dapat diselesaikan.

    Perkara Perdata (Permohon)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    yang diselesai

    kan

    Jml sisa perkara

    yang harus

    diselesaikan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: Perkara Perdata

    - Permohonan

    6 Perkara

    6 Perkara

    100%

    100%

    100%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jml sisa perkara yang diselesaikan x 100% = 6 x 100% = 100%

    Jml sisa perkara yang harus diselesaikan 6

    Pencapaian : . Realisasi x 100% = 100% x 100% = 100% Target 100%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara perdata permohonan):

    Dalam pelaksanaan penyelesaian sisa perkara perdata permohonan tahun sebelumnya tidak ada kendala berarti, hal ini dikarenakan perkara perdata permohonan hanya melibatkan satu pihak yaitu pihak pemohon yang mana prosedur persidangannya pun sederhana dan cepat.

  • 30

    Perkara Pidana (Singkat)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    yang diselesai

    kan

    Jml sisa perkara

    yang harus

    diselesaikan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: Perkara Pidana

    - Singkat

    0 Perkara

    0 Perkara

    100%

    0%

    0%

    Tidak ada sisa Pidana

    Singkat yg harus

    diselesaikan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jml sisa perkara yang diselesaikan x 100% = . 0 x 100% = 0%

    Jml sisa perkara yang harus diselesaikan 0

    Pencapaian : . Realisasi x 100% = 0% x 100% = 0% Target 100%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana singkat):

    Pencapaian penanganan perkara pidana singkat yaitu 0% bukan berarti dalam

    pelaksanaannya tidak tercapai target, tetapi dikarenakan pidana singkat yang menjadi

    sisa tahun lalu yang harus diselesaikan tidak ada. Hal ini dikarenakan proses

    penyelesaian pidana singkat yang sederhana dan mudah yang menjadikan tidak

    adanya perkara pidana singkat yang menjadi sisa perkara tahun lalu.

    Perkara Pidana (Biasa)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    yang diselesai

    kan

    Jml sisa perkara

    yang harus

    diselesaikan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: Perkara Pidana

    - Biasa

    101 Perkara

    101 Perkara

    100%

    100%

    100%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jml sisa perkara yang diselesaikan x 100% = . 101 x 100% = 100%

    Jml sisa perkara yang harus diselesaikan 101

    Pencapaian : . Realisasi x 100% = 100% x 100% = 100% Target 100%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana biasa):

    Tidak ada masalah dalam penyelesaian perkara pidana biasa, dikarenakan proses persidangan yang berdasarkan pada SEMA Nomor 2 Tahun 2014 tentang standar layanan peradilan ada batas waktu penyelesaian perkara yaitu maksimal 5 bulan setelah perkara diterima.

  • 31

    Perkara Pidana (Cepat/Ringan)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    yang diselesai

    kan

    Jml sisa perkara

    yang harus

    diselesaikan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: Perkara Pidana

    - Cepat/ ringan

    0 Perkara

    0 Perkara

    100%

    0%

    100%

    Tidak ada sisa perkara cepat /ringan yang

    harus diselesaikan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jml sisa perkara yang diselesaikan x 100% = .0 x 100% = 0%

    Jml sisa perkara yang harus diselesaikan 0

    Pencapaian : . Realisasi x 100% = 0% x 100% = 0% Target 0%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (Perkara Pidana Cepat/Ringan) :

    Untuk pencapaian sisa perkara yang diselesaikan bagian pidana cepat/ringan yaitu

    0%, namun bukan pada tidak mencapai target yg ditetapkan yaitu 100%. Namun

    dikarenakan penyelesaian perkara pidana Cepat/Ringan misalnya Tipiring dan

    Pelanggaran Lalu Lintas yang mana prosedur persidangannya pun sederhana dan

    cepat sehingga tidak adanya sisa perkara tahun lalu yang belum diselesaikan.

    Dari hasil analisa yang dilakukan pada Indikator kinerja “persentase sisa perkara yang diselesaikan” tidak ditemukan pencapaian kinerja yang tidak mecapai target yang ditetapkan.

    b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu Ukuran capaian Indikator Kinerja Persentase perkara yang diselesaikan tepat

    waktu adalah perbandingan antara :

    Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan

    dengan

    Jumlah perkara yang ada (jumlah perkara yang diterima tahun berjalan

    ditambah dengan sisa perkara sebelumnya)

    Dengan hasil pengukuran yang meliputi perkara pidana dan perkara perdata dengan

    hasil sebagai berikut :

    Perkara Perdata (Gugatan)

    Indikator Kinerja

    Jml perkara

    yg diselesaikan tahun berjalan

    Jml perkara yang ada

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: Perkara

    Perdata - Gugatan

    41

    Perkara

    54

    Perkara

    71%

    75,93%

    106,94%

    Memenuhi target yang ditentukan

  • 32

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jumlah perkara yang diselesaikan

    tahun berjalan x 100% = 41 .x 100% = 75,93% Jumlah perkara yang ada 54

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 75,93% x 100% = 106,94% Target 71%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara perdata gugatan):

    Persentase perkara perdata gugatan yang diselesaikan tepat waktu terealisasi sebesar 75,93% dan telah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 71% sehingga dalam pencapaianya tercapai yaitu sebesar 106,94%. Hal ini tentu tidak terlepas dari pengawasan yang dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Martapura terhadap seluruh perkara terutama perkara perdata yang berjalan dan selalu mengingatkan kepada hakim-hakim beserta seluruh panitera, panitera muda dan panitera pengganti agar lebih meningkatkan kinerjanya agar perkara terselelesaikan tepat waktu dan tentu dengan hasil putusan serta berita acara yang baik juga. Kami akan terus melakukan evaluasi pada indikator kinerja Persentase Penyelesaian perkara yang Diselesaikan tepat waktu, terutama perdata gugatan agar tingkat keberhasilan penurunan tunggakan perkara di tahun berikutnya bisa lebih baik lagi. Perkara Perdata (Permohonan)

    Indikator Kinerja

    Jml perkara

    yang diselesai

    kan tahun

    berjalan

    Jml perkara yang ada

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

    c. : Perkara

    Perdata - Permohonan

    108

    Perkara

    108

    Perkara

    100%

    100%

    100%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jumlah perkara yang diselesaikan

    tahun berjalan x 100% = 108 .x 100% = 100% Jumlah perkara yang ada 108

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 100% x 100% = 100% Target 100%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara perdata permohonan):

    Persentase perkara perdata permohonan yang diselesaikan tepat waktu terealisasi sebesar 100%, dan telah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 100% sehingga dalam pencapaianya tercapai yaitu sebesar 100%. Pengadilan Negeri Martapura selalu berusaha agar proses persidangan permohonan sesingkat dan tidak berlama-lama, sehingga proses penyelesaian perkara perdata permohonan menjadi lebih cepat selesai.

  • 33

    Perkara Pidana (Singkat)

    Indikator Kinerja

    Jml perkara

    yang diselesai

    kan tahun

    berjalan

    Jml perkara yang ada

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: Perkara Pidana

    - Singkat

    2 Perkara

    2 Perkara

    100%

    100%

    100%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jumlah perkara yang diselesaikan

    tahun berjalan x 100% = 2 .x 100% = 100% Jumlah perkara yang ada 2

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 100% x 100% = 100% Target 100%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana singkat):

    Persentase perkara pidana singkat yang diselesaikan tepat waktu terealisasi sebesar 100%, dan sudah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 100% sehingga dalam pencapaianya tercapai yaitu sebesar 100%. Hal ini dikarenakan proses penyelesaian perkara pidana singkat yang tergolong cepat dan sederhana sehingga semua perkara pidana singkat bisa diselesaikan tanpa menjadi tunggakan perkara.

    Perkara Pidana (Biasa)

    Indikator Kinerja

    Jml perkara

    yang diselesai

    kan tahun

    berjalan

    Jml perkara yang ada

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: Perkara Pidana

    - Biasa

    484

    Perkara

    522

    Perkara

    81%

    92,72%

    114,47%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jumlah perkara yang diselesaikan

    tahun berjalan x 100% = 484 .x 100% = 92,72% Jumlah perkara yang ada 522

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 92,72% x 100% = 114,47% Target 81%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana biasa):

    Persentase perkara pidana biasa yang diselesaikan tepat waktu terealisasi sebesar 92,72%, dan sudah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 81% sehingga dalam pencapaianya tercapai yaitu sebesar 114,47%. Hal ini dikarenakan adanya percepatan dalam penyelesaian perkara, jadi perkara pidana yang tergolong sederhana sekarang menjadi cepat dalam penyelesaiaannya dan tidak berlama-lama

  • 34

    sehingga tidak menimbulkan banyaknnya tunggakan perkara. Dan untuk kedepannya akan diusahakan untuk lebih baik lagi.

    Perkara Pidana (Cepat)

    Indikator Kinerja

    Jml perkara

    yang diselesai

    kan tahun

    berjalan

    Jml perkara yang ada

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: Perkara Pidana

    - Singkat

    11713

    Perkara

    11713

    Perkara

    100%

    100%

    100%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jumlah perkara yang diselesaikan

    tahun berjalan x 100% = 11713 .x 100% = 100% Jumlah perkara yang ada 11713

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 100% x 100% = 100% Target 100%

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana cepat/ringan):

    Persentase perkara pidana cepat/ringan yang diselesaikan tepat waktu terealisasi sebesar 100%, dan sudah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 100% sehingga dalam pencapaianya tercapai yaitu sebesar 100%. Hal ini dikarenakan tidak adanya tunggakan perkara pidana cepat pada tahun 2017 mengingat semua perkara pidana cepat yang meliputi perkara tipiring dan pelanggaran lalu lintas pada tahun 2018 dapat selesai tepat waktu dan tidak ada perkara pidana cepat yang menjadi tunggakan perkara karena hal tersebut berkaitan dengan prosedur persidangan perkara pidana cepat yang mudah dan sederhana.

    Alternative solusi untuk peningkatan pencapaian Indikator Kinerja :

    Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu pada dasarnya telah memenuhi target namun tetap perlu dilakukan evaluasi agar keberhasilan pencapaian indikator kinerja persentase penyelesaian perkara tepat waktu dapat lebih baik lagi ditahun berikutnya.

    Alternative solusi yang dapat dilakukan untuk peningkatan persentase penyelesaian perkara tepat waktu terutama pada perkara perdata gugatan antara lain :

    1. Perlunya penjelasan kepada para pihak tentang pentingnya hadir didalam persidangan serta dampaknya apabila tidak hadir, informasi tersebut dapat diberikan ketika penggugat saat mengajukan gugatan atau dari petugas meja informasi dan penjelasan dari Jurusita tentang hak dan kewajiban para pihak ketika melakukan panggilan sidang.

    c. Persentase penurunan sisa perkara Ukuran capaian Indikator Kinerja Persentase sisa perkara adalah perbandingan

    antara :

    Jumlah sisa perkara tahun sebelumnya dikurang sisa perkara tahun berjalan

    dengan

    Sisa perkara tahun sebelumnya

    Dengan hasil pengukuran yang meliputi perkara pidana dan perkara perdata dengan

  • 35

    hasil sebagai berikut :

    Perkara Perdata (Gugatan)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    tahun sebelum

    nya

    Jml sisa perkara

    tahun berjalan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    c. Persentase penurunan sisa perkara: Perkara

    Perdata - Gugatan

    18

    Perkara

    13

    Perkara

    41%

    38,46 %

    93,80 %

    Belum memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Sisa pekara tahun sebelumnya-Sisa perkara tahun berjalan x 100% = 18-13 x 100%

    Sisa perkara tahun sebelumnya 13

    = 5 x 100% 13 = 38,46 %

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 38,46 % x 100% = 93,80 % Target 41 %

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara perdata gugatan):

    Persentase penurunan sisa perkara terealisasi sebesar 38,46%. Namun jika dilihat dari target yaitu 41%, maka pencapaiannya masih belum memenuhi target. Mengingat penyelesaian perkara perdata yang tidak sederhana dan harus dihadiri kedua belah pihak dan perlu melewati beberapa tahapan dalam persidangan, yang menyebabkan banyaknya perkara perdata yang menjadi tungggakan pada akhir tahun 2018. Oleh karena itu, kami akan terus melakukan evaluasi pada indikator kinerja persentase penurunan sisa perkara perdata gugatan agar tingkat keberhasilan penurunan tunggakan perkara di tahun berikutnya bisa lebih baik lagi. Perkara Perdata (Permohonan)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    tahun sebelum

    nya

    Jml sisa perkara

    tahun berjalan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    c. Persentase penurunan sisa perkara: Perkara

    Perdata - Permohonan

    6

    Perkara

    0

    Perkara

    51%

    100%

    196,08%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Sisa pekara tahun sebelumnya-Sisa perkara tahun berjalan x 100% = 6-0 x 100%

    Sisa perkara tahun sebelumnya 6

    = 6 x 100% 6 = 100 %

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 100 % x 100% = 196,08 % Target 51%

  • 36

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara perdata permohonan):

    Persentase penurunan sisa perkara perdata permohonan terealisasi sebesar 100% yang artinya ada penurunan sisa perkara dibandingkan tahun sebelumnya dan tidak ada perkara tahun 2018 yang menjadi tunggakan untuk tahun 2019. Keberhasilan Pengadilan Negeri Martapura memenuhi capaian yang sudah ditargetkan ini tidak lepas dari penerapan asas peradilan yang sederhana dan tidak lama dalam penyelesaiannya. Perkara Pidana (Singkat)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    tahun sebelum

    nya

    Jml sisa perkara

    tahun berjalan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    c. Persentase penurunan sisa perkara: Perkara Pidana

    - Singkat

    0 Perkara

    0 Perkara

    100%

    0%

    0%

    Tidak ada pidana singkat yang menjadi

    tunggakan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Sisa pekara tahun sebelumnya-Sisa perkara tahun berjalan x 100% = 0-0 x 100%

    Sisa perkara tahun sebelumnya 0

    = 0 x 100% 0 = 0 %

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 0 % x 100% = 0 % Target 100 %

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana singkat):

    Persentase penurunan sisa perkara pidana singkat terealisasi sebesar 0%. Namun itu bukan berarti Pengadilan Negeri Martapura gagal dalam melakukan realisasi penurunan sisa perkara, tetapi memang dikarenakan tidak adanya perkara pidana singkat yang menjadi tunggakan. Hal ini dikarenakan penyelesaian perkara pidana singkat yang tergolong sederhana dan mudah sehingga semua perkara pidana singkat dapat diselesaikan dengan baik tanpa menjadi tunggakan.

    Perkara Pidana (Biasa)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    tahun sebelum

    nya

    Jml sisa perkara

    tahun berjalan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    c. Persentase penurunan sisa perkara: Perkara Pidana

    - Singkat

    101 Perkara

    38 Perkara

    51%

    62,38%

    122,31%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Sisa pekara tahun sebelumnya-Sisa perkara tahun berjalan x 100% = 101-38 x 100%

    Sisa perkara tahun sebelumnya 101

    = 63 x 100% 101 = 62,38 %

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 62,38 % x 100% = 122,31 % Target 51 %

  • 37

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana biasa):

    Persentase penurunan sisa perkara pidana biasa terealisasi sebesar 62,38% dan telah memenuhi target yang ditentukan yaitu 51%. Pengadilan Negeri Martapura selalu melakukan evaluasi dalam penanganan perkara yang sedang berjalan sehingga perkara yang masih berjalan tidak berlarut-larut dalam penyelesaiannya dan untuk kedepannya akan diusahakan untuk lebih baik lagi.

    Perkara Pidana (Cepat)

    Indikator Kinerja

    Jml sisa perkara

    tahun sebelum

    nya

    Jml sisa perkara

    tahun berjalan

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    c. Persentase penurunan sisa perkara: Perkara Pidana

    - Cepat

    0 Perkara

    0 Perkara

    100%

    0%

    0%

    Tidak ada pidana cepat yang menjadi

    tunggakan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Sisa pekara tahun sebelumnya-Sisa perkara tahun berjalan x 100% = 0-0 x 100%

    Sisa perkara tahun sebelumnya 0

    = 0 x 100% 0 = 0 %

    Pencapaian : Realisasi x 100% = 0 % x 100% = 0 % Target 100 %

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana cepat):

    Persentase penurunan sisa perkara pidana cepat terealisasi sebesar 0%. Namun itu bukan berarti Pengadilan Negeri Martapura gagal dalam melakukan realisasi penurunan sisa perkara, tetapi memang dikarenakan tidak adanya perkara pidana singkat yang menjadi tunggakan. Hal ini dikarenakan penyelesaian perkara pidana singkat atau ringan yang tergolong sederhana dan mudah sehingga semua perkara pidana singkat dapat diselesaikan dengan baik tanpa menjadi tunggakan

    Alternative solusi untuk peningkatan pencapaian Indikator Kinerja :

    Persentase penurunan sisa perkara jika hanya sekedar melihat pada angka sisa tunggakan perkara maka tidak memenuhi target yang ditentukan. Jika melihat tren perkara masuk yang biasanya ada peningkatan setiap akhir tahun yang mengakibatkan perkara yang baru masuk sudah menjadi tunggakan dan sisa perkara untuk tahun berikutnya. Namun tetap selalu dilakukan evaluasi penanganan perkara oleh pimpinan dengan Hakim-hakim serta para panitera pengganti jika ada perkara lama namun masih berjalan.

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Ukuran capaian Indikator Kinerja Persentase perkara yang tidak mengajukan

    upaya hukum adalah perbandingan antara :

    Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

    dengan

    Jumlah putusan perkara

    Dengan hasil pengukuran yang meliputi perkara pidana dan perkara perdata dengan

    hasil sebagai berikut :

  • 38

    Perkara Perdata (Gugatan)

    Indikator Kinerja

    Jumlah perkara putus

    yang tidak mengajukan

    upaya hukum

    Jumlah perkara

    putus

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : Perkara

    Perdata - Gugatan

    26 Perkara

    40 Perkara

    76%

    65%

    85,53%

    Belum memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jumlah perkara putus yang tidak mengajukan upaya hukum x 100% = 26 x 100%

    Jumlah perkara putus 40 = 65 %

    Pencapaian : .Realisasi x 100% = . 65 % .x 100% = 85,53% Target 76 %

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara perdata gugatan):

    Persentase perkara perdata gugatan yang tidak mengajukan upaya hukum banding terealisasi sebesar 65% atau belum melebihi target yang ditentukan yaitu sebesar 76% sehingga dalam pencapaiannya tercapai sebesar 85,53% Dari 40 perkara perdata gugatan yang putus, sebanyak 14 perkara mengajukan banding hal ini dikarenakan masih ada pihak belum terpuaskan rasa keadilan dari putusan pengadilan tingkat pertama dan memerlukan kepastian hukum dari tingkat selanjutnya, akan tetapi dari jumlah perkara yang putus dibandingkan dengan perkara yang mengajukan banding, perkara yang mengajukan banding lebih kecil yang menandakan tingkat kepuasan para pihak atas putusan pengadilan cukup baik. Namun untuk kedepannya, Pengadilan Negeri Martapura akan berusaha untuk lebih baik lagi. Perkara Pidana (Biasa)

    Indikator Kinerja

    Jumlah perkara putus

    yang tidak mengajukan

    upaya hukum

    Jumlah perkara

    putus

    Target

    Realisasi

    Pencapaian

    Keterangan

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : Perkara

    Pidana - Biasa

    467 Perkara

    484 Perkara

    91%

    96,49%

    106,03%

    Memenuhi target yang ditentukan

    Hasil pengukuran realisasi dan pencapaian : Realisasi : Jumlah perkara putus yang tidak mengajukan upaya hukum x 100% = 467 x 100%

    Jumlah perkara putus 484 = 96,49 %

    Pencapaian : .Realisasi x 100% = . 96,49 % .x 100% = 106,03% Target 91 %

    Analisa realisasi dan pencapaian target kinerja (perkara pidana biasa) :

    Persentase perkara pidana biasa yang tidak mengajukan upaya hukum banding terealisasi sebesar 96,49% atau melebihi target yang ditentukan sebesar 91% sehingga dalam pencapaiannya tercapai sebesar 106,03% Dari 484 perkara pidana biasa yang putus sebanyak 15 perkara mengajukan banding dan 2 perkara yang mengajuka kasasi. Hal ini dikarenakan masih ada pihak belum terpuaskan rasa keadilan dari putusan pengadilan tingkat pertama dan memerlukan kepastian hukum dari tingkat selanjutnya, akan tetapi dari jumlah perkara yang putus

  • 39

    dibandingkan dengan perkara yang mengajukan banding, perkara yang mengajukan banding lebih kecil yang menandakan tingkat kepuasan para pihak atas putusan pengadilan cukup baik sehingga kedepannya hal ini perlu dipertahankan. Alternative solusi untuk peningkatan pencapaian Indikator Kinerja :

    Mengajukan upaya hukum adalah hak yang dimiliki oleh para pihak yang berperkara sehingga dalam prakteknya dari keseluruhan perkara yang putus ada beberapa perkara yang mengajukan upaya hukum, untuk meningkatkan kepuasan para pihak yang berperkara atas putusan pengadilan tingkat pertama maka perlu dilakukan peningkatan kualitas aparatur peradilan itu se