pengadilan militer iii-14 d e n p a s a...

46
PENGADILAN MILITER III-14 D E N P A S A R P U T U S A N Nomor : 21-K / PM.III-14 / AD / VI / 2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang bersidang di Denpasar dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : I Wayan Sukada. Pangkat / NRP : Kapten Caj / 635593. Jabatan : Kaurdal Pendam IX/Udayana. Kesatuan : Pendam IX/Udayana. Tempat/Tanggal lahir : Badung, 27 Maret 1969. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Hindu. Tempat tinggal : Asrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali. Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. PENGADILAN MILITER III-14 tersebut diatas. Membaca : Berkas perkara dari Denpom IX/3 Denpasar Nomor : BP-08 / A -08 / III / 2016, tanggal 31 Maret 2016. Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam IX/Udayana selaku Papera Nomor Kep/323/V/2016 tanggal 16 Mei 2016. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 21 / V / 2016 tanggal 24 Mei 2016. 3. Surat Penetapan dari : a. Kadilmil III-14 Denpasar tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim / 22 / PM.III-14 / AD / VI / 2016 tanggal 6 Juni 2016. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid / 22 / PM.III-14 / AD / VI /2016 tanggal 6 Juni 2016. 4. Surat –surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 21 / V / 2016 tanggal 24 Mei 2016 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi dibawah sumpah.

Upload: lethuan

Post on 28-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGADILAN MILITER III-14D E N P A S A R

P U T U S A NNomor : 21-K / PM.III-14 / AD / VI / 2016

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang bersidang di Denpasar dalam memeriksadan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusansebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : I Wayan Sukada.Pangkat / NRP : Kapten Caj / 635593.Jabatan : Kaurdal Pendam IX/Udayana.Kesatuan : Pendam IX/Udayana.Tempat/Tanggal lahir : Badung, 27 Maret 1969.Jenis kelamin : Laki-laki.Kewarganegaraan : Indonesia.A g a m a : Hindu.Tempat tinggal : Asrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali.

Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-14 tersebut diatas.

Membaca : Berkas perkara dari Denpom IX/3 Denpasar Nomor : BP-08 / A-08 / III / 2016, tanggal 31 Maret 2016.

Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam IX/Udayanaselaku Papera Nomor Kep/323/V/2016 tanggal 16 Mei 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 21 / V / 2016tanggal 24 Mei 2016.

3. Surat Penetapan dari :

a. Kadilmil III-14 Denpasar tentang Penunjukan HakimNomor : Tapkim / 22 / PM.III-14 / AD / VI / 2016 tanggal6 Juni 2016.

b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/ 22 / PM.III-14 / AD / VI /2016 tanggal 6 Juni 2016.

4. Surat –surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 21 /V / 2016 tanggal 24 Mei 2016 di depan persidangan yang dijadikandasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang sertaketerangan-keterangan para saksi dibawah sumpah.

2

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukankepada majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militermenyatakan bahwa :

a Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalahtelah melakukan tindak pidana : “ Penipuan “, sebagaimanadiatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal378 KUHP.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwadijatuhi :

- Pidana Penjara selama 8 (delapan) bulan.

c. Mohon agar barang bukti berupa surat-surat :

1) Surat kepada Pangdam IX/Udayana dari AgusUbud.

2) 1 (satu) lembar kwitansi penyerahan uang Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari Terdakwakepada Sdr. Dewa Ngurah.

3) 1 (satu) lembar Cek BCA No CB 725476 denganjumlah uang sebesar Rp. 1.350.000.000,- (satumilyar tiga ratus lima puluh juta rupiah) yang didugapalsu.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biayaperkara sebesar Rp.15.000,-( lima belas ribu rupiah)

2. Pembelaan (Pledooi) Penasihat Hukum Terdakwa yangdiajukan secara tertulis pada hari Selasa tanggal 16 Agustus 2016yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

Dari fakta–fakta yang terungkap dalam persidangansebagaimana kami uraikan tersebut diatas, kami akan mengkajidan menganalisa apakah telah terpenuhi unsur- unsur tindakpidana yang didakwakan oleh Oditur dalam Surat Dakwaan, dalamhal ini ijinkanlah kami berbeda pendapat dengan Oditur, namunsemuanya itu bertujuan untuk mencari dan menemukan kebenaranyang hakiki dan dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan.

Bahwa unsur-unsur tindak pidana dalam Pasal 378 KUHP adalah :

Unsur kesatu : “Barang Siapa”.Unsur kedua : “Dengan maksud untuk menguntungkan dirisendiri atau orang lain secara melawan hukum”Unsur ketiga : “Dengan memakai nama palsu atau martabatpalsu dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohonganmenggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatukepadanya, atau supaya memberi hutang maupunmenghapuskan piutang”.

3

Dari fakta yang terungkap dalam persidangan maka unsur- unsurtindak pidana tersebut akan kami uraikan fakta-faktanya sebagaiberikut :

Unsur kesatu : “Barang siapa“Unsur “Barang siapa“ kami selaku Penasehat Hukum sependapatdengan Oditur Militer sehingga tidak perlu diuraikan lebih lanjut.

Unsur kedua : “Dengan maksud untuk menguntungkan dirisendiri atau orang lain secara melawan hukum”.Bahwa kami penasehat hukum Terdakwa tidak sependapatdengan unsur kedua yang di uraikan oleh oditur militer dalamtuntutannya. Dalam unsur kedua ini terdapat perbedaan pendapatantara penasehat hukum dengan mengenai fakta hukum yangterungkap di persidangan:

1. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah meminta Uangkepada Saksi- 2 sebesar Rp. 175.000.000,- (seratustujuh puluh lima juta), permintaan uang tersebutadalah dari sdr. Dewa Ngurah kepada Saksi 2 (Agus),yang kemudian oleh Saksi Agus Wisnu dititipkan kepadaTerdakwa, karena Saksi Agus Wisnu hanya percaya kepadaTerdakwa, Saksi Agus Wisnu tidak mau berhubunganlangsung dengan Sdr. Dewa Ngurah. Kemudian uangtersebut di serahkan oleh Saksi- 2 secara bertahap yaitu yangpertama di serahkan bersama pamanya Sdr. Polos uang sejumlahRp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Setelah menyerahkanuang tersebut keduanya pulang, namun berapa menit kemudianpamanya Saksi- 2 (Sdr. Polos) datang kembali ke rumah Terdakwadan meminta uang tersebut sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluhjuta rupiah) dengan alasan untuk membayar cicilan LPD, padasaat itu Terdakwa percaya dan menyerahkan kembali kepada Sdr.Polos uang yang di minta sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluhjuta rupiah). Satu minggu kemudaina Saksi- 2 bersama Sdr. Polosmenyerahkan uang yang kedua sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuhpuluh lima juta rupiah), uang tersebut di serahkan ke Terdakwa didepan BCA Denpasar, Setelah keduanya pergi kemudian Sdr.Polos kembali lagi menemuin Terdakwa dan meminta uangsebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) denganalasan untuk membayar cicilan LPD dan Terdakwa memberikanuang tersebut kepada Sdr. Polos.

2. Bahwa Terdakwa menerima uang seluruhnya dari Saksi- 2sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) karena uangsejumlah Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta) di minta kembalioleh pamnya Saksi- 2 yang bernama Sdr. Polos. Kemudian uangsebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah tersebut olehTerdakwa di serahkan kepada Sdr. Dewa Ngurah.

3. Bahwa benar Terdakwa di dalam persidangan jugamenjelaskan, sebenarnya Terdakwa sudah sejak awal akanmengembalikan uang dari Saksi 2 (Agus) akan tetapi dengansyarat agar Saksi 2 membawa pamanya atas nama Sdr. Polos, halini dikarenakan Saksi atas nama Polos telah membawa uangsebesar Rp. 75.000.000,- yang diambil setelah penyerahan uangoleh Saksi 2 dan pamanya. Akan tetapi permintaan Terdakwa

4

tersebut tidak bisa dipenuhi oleh Saksi 2 untuk mengajak pamanyaatas nama Pak Polos mengambil uang di Terdakwa, diakrenakanbahwa Saski atas nama Parwata (ojo) telah melarikan diri darirumahnya dan sampai dengan saat ini belum diketemukan. Olehkarena itulah Terdakwa belum menyerahkan uang tersebut kepadaSaksi 2 sampai dengan di selesaikan secara kekeluargaan diPendam IX/Udayana.

4. Bahwa benar Terdakwa juga menjelaskan di dalam faktapersidangan yaitu Terdakwa malah yang dirugikan atasseluruh perkara yang terjadi ini, hal ini dikarenakanbahwa Saksi atas nama Pak Polos telah membawauang sebesar Rp. 75.000.000,- dan Terdakwa telahmengembalikan uang secara utuh kepada Saksi 2 Agus sebesarRp. 175.000.000,- sehingga Terdakwa dalam hal ini telahmengalami kerugian sebesar Rp. 75.000.000,- hal ini dikarenakanbahwa Saksi atas nama Polos sampai dengan saat ini tidakdiketahui keberadaannya dan belum mengambalikan uang yangdiambil kepada Terdakwa yaitu sebesar Rp. 75.000.000,-dengan demikian Terdakwa juga mengalami kerugiandalam terjadinya perkara ini baik materiil maupunmoriil.

Berdasarkan fakta hukum tersebut diatas dan sesuai dengan fakta-fakta serta bukti-bukti yang terungkap dalam persidangan, makaUnsur Kedua : “Dengan maksud untuk menguntungkan dirisendiri atau orang lain secara melawan hukum” tidak terbuktisecara sah dan meyakinkan.

Unsur Ketiga : “Dengan memakai nama palsu atau martabatpalsu dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohonganmenggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatukepadanya, atau supaya memberi hutang maupunmenghapuskan piutang”.Bahwa kami selaku penasehat hukum Terdakwa tidak sependapatdengan unsur ketiga yang disampaikan oleh Oditur Militer,sehingga penasehat hukum perlu menguraikan fakta-fakta yangterungkap di persidangan, diantaranya sebagai berikut:1. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Agus Wisnu Artawa(Saksi- 2) sejak bulan Nopember 2012 pada waktu malam hari diRumah dinas Terdakwa, yang pada awalnya di kenalkan oleh PakOjo yang sudah di kenal oleh Terdakwa. Kedatangan Terdakwabeserta pamanya yang bernama Polos dengan maksud untukmeminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu untukpencalonan CPNS Kemenkumham karena Saksi- 2 sedangmendaftar di kemenkumham Denpasar namun saksi- 2 tidak lulusseleksi. Pada saat itu Terdakwa mengatakan tidak bisamembantu namun Saksi- 2 bersih keras untuk bisadibantu, karena Saksi- 2 memaksa akhirnyaTerdakwa berusaha untuk membantunya.2. Bahwa kemudian Terdakwa menghubungi Sdr. DewaNgurah melalui Hand Phone dan meminta untukberbicara langsung dengan Saksi Agus, kemudianSaksi Agus meminta tolong secara langsung kepadaSdr. Dewa Ngurah supaya membantu Saksi- 2 untuk

5

masuk CPNS Kemenkumham, kemudian Sdr. DewaNgurah bisa mambantunya dan Sdr. Dewa Ngurah mengatakankepada Terdakwa bahwa akan mengurus sampai ke Jakarta(Kemenkumham Pusat) dan Sdr. Dewa Ngurah meminta Saksiagus untuk menyiapkan uang Sebesar Rp. 175.000.000,-, Sdr.Dewa Ngurah menyampaikan juga kepada Terdakwa bahwadalam dua minggu aka ada pemanggilan kepada Saksi- 2 untukbekerja di Kemenkumham. Hal tersebut Terdakwa samapaikankepada Saksi- 2.

3. Bahwa Terdakwa tidak pernah meminta Uangkepada Saksi- 2 sebesar Rp. 175.000.000,- (seratustujuh puluh lima juta) adapaun permintaan uang ituterjadi antara dari sdr. Dewa Ngurah kepada Saksi 2Agus pada saat pembicaraan melalui Hand Phone,yang kemudian oleh Saksi Agus Wisnu dititipkan kepadaTerdakwa, karena Saksi Agus Wisnu hanya percaya kepadaTerdakwa, Saksi Agus Wisnu tidak mau berhubungan langsungdengan Sdr. Dewa Ngurah. Kemudian uang tersebut di serahkanoleh Saksi- 2 secara bertahap yaitu yang pertama di serahkanbersama pamanya Sdr. Polos uang sejumlah Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah). Setelah menyerahkan uang tersebutkeduanya pulang, namun berapa menit kemudian pamanya Saksi-2 (Sdr. Polos) datang kembali ke rumah Terdakwa dan memintauang tersebut sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)dengan alasan untuk membayar cicilan LPD, pada saat ituTerdakwa percaya dan menyerahkan kembali kepada Sdr. Polosuang yang di minta sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh jutarupiah). Satu minggu kemudaina Saksi- 2 bersama Sdr. Polosmenyerahkan uang yang kedua sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuhpuluh lima juta rupiah), uang tersebut di serahkan ke Terdakwa didepan BCA Denpasar, Setelah keduanya pergi kemudian Sdr.Polos kembali lagi menemuin Terdakwa dan meminta uangsebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) denganalasan untuk membayar cicilan LPD dan Terdakwa memberikanuang tersebut kepada Sdr. Polos.

4. Bahwa Terdakwa menerima uang seluruhnya dari Saksi- 2sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) karena uangsejumlah Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta) di minta kembalioleh pamnya Saksi- 2 yang bernama Sdr. Polos. Kemudian uangsebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah tersebut olehTerdakwa di serahkan kepada Sdr. Dewa Ngurah.

5. Bahwa berdasarkan seluruh fakta hukum yang telahdisampaikan diatas terungkap bahwa Terdakwa tidak pernahmenjanjikan atau memakai nama palsu denganrangkaian kebohongan untuk membujuk Saksi 2Agus untuk masuk menjadi CPNS di Kemenkumham,justru Saksi 2 Agus sendirilah yang dating ke rumah Terdakwauntuk meminta dibantu dan Terdakwa sudah menjawab tidak biasmembantu akan teteapi Saksi 2 Agus memaksa untuk biasdibantu, kemudian Terdakwa menelponkan langsungSdr. Dewa Ngurah melalui Hnd Phone agar Saksi2Agus berbicara langsung kepada Sdr. Dewa Ngurah

6

dan keduanya telah berbicara langsung termasukuang sebesar Rp. 175.000.000,- itu muncul daripembicaraan antara Sdr. Dewa Ngurah dengan Saksi2 Agus, bukan dari pembicaraan Terdakwa dan Saksi2 Agus.

Berdasarkan fakta hukum tersebut diatas dan sesuai dengan fakta-fakta serta bukti-bukti yang terungkap dalam persidangan, makaUnsur Kedua : “Dengan memakai nama palsu atau martabatpalsu dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohonganmenggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatukepadanya, atau supaya memberi hutang maupunmenghapuskan piutang”. tidak terbukti secara sah danmeyakinkan.

Majelis Hakim Militer yang Terhormat,Oditur Militer yang kami hormati.

Perlu diketahui bahwa dalam Pasal 100 ayat (1) UU No. 31 Tahun1997 tentang Peradilan militer dan Pasal 108 ayat (1) KUHAP yaituSetiap orang yang menjadi korban atau yang mengalami ataumenyaksikan atau melihat dan/atau mendengar secara langsungtentang terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh seseorangberhak mengajukan laporan atau pengaduan kepada Penyidik baiklisan maupun tertulis. Dalam perkara ini Saksi-1 (Mayor OberanTandirerung) sebagai pelapor sudah menyimpang dari ketentuanhukum acara. Keterangan yang diberikan oleh Saksi-1 yangdibacakan di persidangan berdasarkan BAP dari POM, Saksi-1tidak mengetahui sama sekali atau dengan kata lain Saksi-1 tidakpernah mengalami atau menyaksikan atau melihat dan/ataumendengar secara langsung perbuatan pemalsuan yang didugadilakukan oleh Terdakwa, melainkan Saksi-1 mendengar adanyaperbuatan tersebut pada saat menjelang perdamaian di kantorpendam IX/Udayana.Bahwa Saksi-1 melaporkan perkara ini atas dasar perintah, bukanberdasarkan atas sepengetahuan dari Saksi-1 sendiri, olehkarenanya patut kita untuk bertanya ada kepentinganapa dalam perkara ini sampai dipermsalahkan sepertiini. Sehingga pemeriksaan atas perkara ini dilakukancenderung dipaksakan. Sesuai uraian diatas, hak ataslaporan yang dilakukan telah menyimpang dari hukum acara, olehkarenanya laporan polisi yang dibuat oleh Polisi Militer dalamperkara ini seharusnya dinyatakan tidak sah.

Majelis Hakim Militer yang Terhormat,Oditur Militer yang kami hormati,

Bahwa berdasarkan hal-hal yang kami sampaikan di atas,kami Penasehat Hukum Terdakwa berkeyakinan delik “BarangSiapa Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atauorang lain secara melawan hukum dengan memakai namapalsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat dan rangkaiankebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkanbarang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutangmaupun menghapuskan piutang” ini tidak terbukti secara sahdan meyakinkan.

7

Atas dasar uraian yang kami ungkapkan di atas, maka kamiselaku Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat bahwaTuntutan Oditur tidak dapat dibuktikan, bahkandakwaan yang diajukan Oditur Militer terlihat tidakcermat, jelas dan lengkap dalam menguraikan suatuperbuatan pidana. Selain itu dalam sistem Pembuktian HukumPidana, Apabila salah satu unsur tindak pidana tidak dapatdibuktikan maka perbuatan tersebut BUKAN MERUPAKANSUATU PERBUATAN PIDANA dan kami selaku PenasehatHukum Terdakwa berpendapat bahwa perbuatan yang dilakukanoleh Terdakwa tidak dapat dipidana oleh karena delik ini tidakdapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan.

Majelis Hakim Militer yang Terhormat,Oditur Militer yang kami hormati,

Bahwa perlu kita ketahui bersama didalam Tuntutan yangdiajkan oleh oditur Militer di dalam persidangan bahwa dapat kitadengar dan lihat bersama bahwa Oditur dalam melakuakanpenututanya dalam pertimbangan hal-hal yangmeringankan Terdakwa hanya mempertimbangkansatu hal saja bahwa Terdakwa belum pernahdihukum sebelumnya. Padahal di fakta persidangan banyaksekali hal-hal yang bisa dijadikan pertimbangan untukmeringankan Terdakwa salah satunya adalah bahwaTerdakwa telah mengembalikan uang sebesar Rp.175.000.000,- kepada Saksi 2 Agus Wisnu secarautuh, akan tetapi Oditur tidak melihat sediikitpun niatbaik dari Terdakwa tersebut dan masih banyak lagi hal-halyang meringankan diri Terdakwa yang akan kami uraikan diakhirpembelaan ini. Kemudian kami juga akan menanyakanbagaimana kredibilitas seorang Oditur Militer dalamperkara ini dalam melaksanakan tugas nya untuk menghadirkanpara saksi di persidangan. Bisa kita lihat bersama bahwa SaksiMahkota atau Saksi yang dirugikan dalam perkara iniyaitu Saksi 2 Agus Wisnu Artawan tidak bisadihadirkan oleh Oditur Militer dalam perkara ini. Lalubagaimana profesionalisme seorang oditur yang selalu diterapkandalam hal menghadirkan saksi dipersidangan perlu dipertanyakankepada Oditur Militer.

Bahwa sebelum masuk pada bagian akhir pembelaan kamiini, ijinkanlah kami menyampaikan hal-hal yang sekiranya dapatdijadikan sebagai pertimbangan Majelis Hakim terhadap putusanyang akan diberikan kepada Terdakwa sebagai berikut :

a. Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana maupun hukumandisiplin sebelumnya.b. Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan dan tidakberbelit-belit.c. Terdakwa masih dapat dibina untuk menjadi Prajurit yang baik.d. Terdakwa merupakan tulang punggung satuan yang memilikikinerja yang baik dan keahlian khusus dibidang urusan dalam.

8

f. Surat dari Komandan Satuan Terdakwa perihal Rekomendasikeringanan hukuman a.n Kapten Caj I Wayan Sukada NRP635593 Nomor B/376/VI/2016 tanggal 3 Juni 2016.g. Adanya surat pernyataan dari Saksi 2 (Agus Wisnu) yang padaintinya tidak menuntut secara hukum dan telah memaafkanTerdakwa. (Terlampir)h. Adanya surat pernyataan dari dari Kepala Banjar Dinas SritejaUbud yang menerangkan bahwa memang benar Sdr. Polos telahmeninggalkan rumah semenjak terjadinya perkara ini dan sampiadengan saat ini belum kembali atau diketemukan keberadaannya.(Terlampir)i. Adanya surat keterangan dari Kepala Banjar Dinas Sriteja Ubudyang menerangkan bahwa warganya yang bernama Sdr. AgusWisnu Artawan tidak pernah membuat surat pengaduan kepadaPanglima Kodam IX/Udayana terhadap terjadinya perkara ini, halini didasarkan pada pengakuan yang dinyatakan oleh Sdr. AgusWisnu Artawan sendiri kepada Kepala Banjar Dinas Sriteja Ubud.(Terlampir)j. Adanya surat pernyataan pengembalian uang dari Terdakwakepada saksi 2 (Agus) sebesar Rp. 175.000.000,- yang dibuatdihadapan Komandan Satuan dan disaksikan oleh parasaksi.(Terlampir dalam BAP).

Majelis Hakim Militer yang Terhormat,Oditur Militer yang kami hormati,

Berdasarkan Tuntutan Oditur Militer yang pada pokoknyatidak dapat membuktikan unsur-unsur tindak pidana dari pasal 378KUHP, sehingga dalam persidangan dimana salah satu unsur tidakterpenuhi sebagaimana amanat undang-undang maka dengankerendahan hati kami mohon kepada Majelis Hakim berkenanmemutuskan :

1. Menyatakan Dakwaan Oditur Militer tidak terbukti secara sahdan meyakinkan, seraya :2. Membebaskan Terdakwa dari semua tuduhan hukum(Vrijspraak).3. Menyatakan menurut hukum, merehabilitasi Harkat, Martabatdan nama baik Terdakwa seperti sedia kala;4. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

Dan apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadiliperkara ini berpendapat lain, mohon kiranya diberikan putusanyang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Exaequo et bono).

Demikian pembelaan kami selaku Penasehat HukumTerdakwa kami sampaikan kepada Majelis Hakim yang mulia danOditur Militer yang kami hormati. Atas perkenan danpertimbangannya kami ucapkan rasa hormat dan terima kasihsemoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi danmemberi petunjuk kepada kita semua.

Replik dari Oditur Militer yang dibacakan didepan persidanganpada pokoknya sebagai berikut :

9

Bahwa dalam pembelaan Penasehat Hukum Terdakwamenyatakan tidak sependapat dengan pembuktian unsur tindakpidana yang dibuktikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutankhususnya pembuktian unsur ke-2 ”Dengan maksud untukmenguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawanhukum” dan Unsur ke-3 “Dengan memakai nama palsu ataumartabat palsu dengan tipu muslihat dan rangkaiankebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkanbarang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutangmaupun menghapuskan piutang” yang menurut PenasehatHukum Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkandengan mengungkapkan fakta menurut versi Penasehat HukumTerdakwa yang tidak perlu kiranya Oditur tuliskan/ salin lagi dalamReplik ini.

Bahwa selain itu Penasehat Hukum Terdakwa jugamempersoalkan tentang pelapor dalam perkara Terdakwa adalahSaksi-3 (Mayor Inf Oberan Tandirerung), sebagai pelapor sudahmenyimpang dari ketentuan hukum acara. Saksi-3 tidakmengetahui tentang perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwakepada Saksi-4 (Sdr Agus Wisnu Artawan) tetapi Saksi- 3 hanyamendegar adanya perbuatan tersebut pada saat menjelangadanya perdamaian di kantor Pendam IX/Udayana. Saksi-3melaporkan perkara ini atas dasar perintah, bukan berdasarkanatas sepengetahuan dari Saksi-3 sendiri dan perkara cenderungdipaksakan.

Sidang Pengadilan Yth.

Bahwa setelah mendengar dan mempelajaripembelaan/pledoi Penasehat Hukum Terdakwa yang menyatakanpembuktian Unsur ke-2 ”Dengan maksud untukmenguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawanhukum” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. Kami OditurMiliter tidak sependapat dengan alasan maupun fakta yangdituangkan oleh Penasehat Hukum Terdakwa dalam Pledoinyadan kami akan memberikan tanggapan sebagai berikut :

- Bahwa kata-kata “dengan maksud” adalah sama “dengansengaja” dan dapat diartikan segala perbuatan yang dilakukanoleh si pelaku adalah dikehendaki dan diinsafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya.- Bahwa yang dimaksud dengan menguntunngkan diri sendiriatau orang lain maka untuk mendapatkan keuntungan itu harusdilakukan dengan atau kesadaran sendiri dari pelaku dan tidakdipersoalkan apakah yang diperas itu harus merasa dirugikanatau tidak, namun jika yang diperas itu merasa dirugikan maka halini dapat digunakan untuk memperkuat maksud sipelaku.- Yang dimaksud dengan “secara melawan hukum” berarti sipelaku telah melakukan tindakan yang bertentangan dengankewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungioleh hukum.

Dari keterangan-keterangan para Saksi yang diberikan di bawahsumpah, yang dikaitkan alat bukti yang diajukan ke depan sidang,ternyata telah terungkap adanya fakta-fakta sebagai berikut :

10

1. Bahwa benar pada sekira bulan Desember 2012 Sdr AgusWisnu Artawan (Saksi-4) mengikuti seleksi CPNS Kemenkumhamdi Denpasar tetapi tidak lulus. Kemudian Saksi-4 diberitahu olehSdr I Nyoman Parwata (Saksi-5) alias Pak Ojo bahwa Kapten Caj IWayan Sukada (Terdakwa) bisa membantu mengurusmemasukkan menjadi CPNS Kemenkumham namun dengansyarat harus menyediakan sejumlah uang secara tunai.

2. Bahwa benar kemudian masih pada bulan Desember 2012Saksi-4 dan Saksi-5 beserta Sdr Komang alias Pak Polos yangmerupakan paman Saksi-4 menemui Terdakwa di rumahTerdakwa di Asrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali. Setelahbertemu dengan Terdakwa selanjutnya Saksi-4 menyampaikankepada Terdakwa agar Saksi-4 dibantu masuk menjadi CPNSKemenkumham Denpasar. Kemudian Terdakwa bertanya kepadaSaksi-4 “Mau nyari kerja dimana“ Dijawab oleh Saksi-4 “Kalau bisamaunya saya tetap di Kemenkumham“, Kemudian Terdakwamengatakan “Oh ya sudah pernah ikut tes?“ dijawab oleh Saksi-4“Sudah tapi tidak lulus“. Selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-4untuk menyiapkan nomor pendaftaran dan surat-surat lamaranyang terdahulu saat Saksi-4 pernah mengikuti seleksi diKemenkumham serta Terdakwa menyuruh Saksi-4 menyiapkanuang sebanyak Rp. 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima jutarupiah) diberikan kepada Terdakwa untuk mengurus Saksi-4masuk menjadi CPNS Kemenkumham disusulkan melalui jalurbelakang.

3. Bahwa benar Saksi-4 saat bertemu dengan Terdakwatersebut Terdakwa juga mengatakan kepada Saksi-4 jika nantiSaksi-4 tidak lulus menjadi CPNS Kemenkumham uang Saksi-4akan dikembalikan utuh dan Saksi-4 percaya apa yang dikatakanoleh Terdakwa tersebut, tetapi Saksi-4 belum memiliki uangsebanyak itu sehingga Saksi-4 meminta waktu kepada Terdakwaselama satu bulan untuk menyiapkan uang tersebut. KemudianTerdakwa kembali mengatakan kepada Saksi-4 jika dalam waktudua minggu Saksi-4 sudah menyerahkan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah), maka Saksi-4bisa mulai bekerja dan Terdakwa akan langsung mengajak Saksi-4ke Kantor Kemenkumham Denpasar sehingga hal itu semakinmembuat Saksi-4 percaya dan yakin kepada Terdakwa.

4. Bahwa benar masih pada bulan Desember 2012 Saksi-4bersama Pak Polos menemui Terdakwa di rumah Terdakwa diAsrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali kemudianmenyerahkan uang sebanyak Rp. 100.000.000,- (Seratus jutarupiah) kepada Terdakwa dan diterima langsung oleh Terdakwadan Saksi-4 juga menyerahkan berkas pendaftaran Saksi-4 saattidak lulus seleksi CPNS Kemenkumham berupa Nomorpendaftaran dan surat-surat lain kepada Terdakwa. Berselang duahari kemudian Saksi-4 kembali menyerahkan uang sebanyak Rp.75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa diJalan Hasanudin Denpasar di depan kantor Bank BCA Denpasarsehingga Saksi-4 sudah menyerahkan uang kepada Terdakwagenap sebanyak Rp 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima jutarupiah). Kemudian Terdakwa menyerahkan selembar kertaskepada Saksi-4 berupa fotokopi SK tentang nama-nama yangditerima di Kemenkumham yang di dalamnya ada nama Saksi-4.

11

5. Bahwa benar dua minggu setelah Saksi-4 menyerahkan uangsebanyak Rp 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah)kepada Terdakwa sebagaimana janji Terdakwa Saksi-4 bisa mulaibekerja di kantor Kemenkumham ternyata Saksi-4 tidak pernahmendapatkan panggilan dari Kemenkumham untuk bekerjamenjadi CPNS di Kemenkumham. Kemudian Saksi-4menghubungi Terdakwa namun Terdakwa mengatakan agarSaksi-4 bersabar dan menunggu sampai satu bulan. Tetapi setelahSaksi-4 menunggu hingga satu bulan tidak ada kabar dariTerdakwa maupun dari kantor Kemenkumham. Selanjutnya Saksi-4 pergi sendiri ke Kantor Kemenkumham Denpasar untukmengecek kebenaran tentang fotokopi SK tentang nama-namayang diterima sebagai CPNS Kemenkumham yang di dalamnyatercantum nama Saksi-4 yang pernah diberikan oleh Terdakwakepada Saksi-4. Tetapi setelah dicek di Kantor KemenkumhamDenpasar Saksi-4 mendapat penjelasan bahwa pegawai yangditerima pada saat seleksi yang pernah diikuti oleh Saksi-4tersebut telah diterima dan sudah melaksanakan pelatihan.Setelah mendapat penjelasan dari kantor Kemenkumham tersebutSaksi-4 merasa ditipu oleh Terdakwa lalu merobek dan membuangfotokopi SK yang pernah diberikan oleh Terdakwa.

6. Bahwa benar dalam pengurusan masuk menjadi CPNSKemenkumham tersebut Saksi-4 hanya percaya kepada Terdakwadan Saksi-4 tidak pernah dikenalkan/ dihubungkan oleh Terdakwadengan orang lain serta Saksi-4 tidak pernah berhubungan denganorang lain selain hanya dengan Terdakwa sehingga uang sebesarRp. 175.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) juga Saksi-4serahkan kepada Terdakwa karena Saksi-4 hanya percaya kepadaTerdakwa.

7. Bahwa benar dalam seleksi penerimaan masuk menjadiCPNS Kemenkumham tidak ada ketentuan atau persyaratanmenggunakan uang sebesar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuhpuluh lima juta rupiah) tetapi Terdakwa dengan inisiatif sendirimengatakan dan meminta kepada Saksi-4 agar menyiapkan uangsejumlah tersebut selanjutnya agar diserahkan kepada Terdakwadengan alasan akan digunakan oleh Terdakwa untuk mengurusSaksi-4 supaya dapat diterima masuk menjadi CPNSKemenkumham, padahal Terdakwa mengetahui bahwa dalamseleksi penerimaan masuk menjadi CPNS Kemenkumham tidakmemakai uang, hal itu dilakukan oleh Terdakwa karena Terdakwaingin mencari keuntungan dengan memanfaatkan kesempatanatau peluang yang ada yaitu mengkondisikan seolah-olah dalamseleksi penerimaan masuk menjadi CPNS Kemenkumhammemakai uang yang hal itu telah membuat Saksi-4 percaya lalumenyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 175.000.000,-(seratus tujuh puluh lima juta rupiah). Perbuatan Terdakwatersebut merupakan bentuk perbuatan melawan hukum.

8. Bahwa benar dalam perkara ini Terdakwa telah menerimauang dari Saksi-4 sebesar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluhlima juta rupiah). Kemudian menurut pengakuan Terdakwa uangSaksi-4 yang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)diserahkan lagi oleh Terdakwa kepada Sdr Dewa Ngurah untukmengurus Saksi-4 menjadi CPNS Kemenkumham sedangkan

12

uang yang Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) diberikanoleh Terdakwa kepada Sdr Polos karena Sdr Polos memintanya ituadalah urusan Terdakwa dengan Sdr Dewa Ngurah dan Sdr Polos.Karena dalam perkara ini Saksi-4 sama sekali tidak pernahmengetahui apa alasan Terdakwa memberikan uang kepada SdrDewa Ngurah maupun dengan Sdr Polos. Saksi-4 hanyamengetahui bahwa uang sebesar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuhpuluh lima juta rupiah) yang diserahkan oleh Saksi-4 kepadaTerdakwa sebagaimana yang diminta oleh Terdakwa untukmengurus Saksi-4 menjadi CPNS Kemenkumham Denpasarsehingga terkait dengan penyerahan uang oleh Saksi-4 kepadaTerdakwa sebesar Rp. 175.000.000,- tidak ada hubungannyadengan Sdr Dewa Ngurah maupun Sdr Polos. Dan Sakri-4 tidakmengetahui.

9. Bahwa benar dengan tidak adanya ketentuan ataupersyaratan dalam seleksi penerimaan masuk menjadi CPNSKemenkumham menggunakan uang tetapi Terdakwa telahmeminta dan menerima uang sebesar 175.000.000,- (seratus tujuhpuluh lima juta rupiah) kepada Saksi-4 untuk mengurus Saksi-4menjadi CPNS Kemenkumham hal tersebut tidaklah dapatdipungkiri bahwa yang dilakukan oleh Terdakwa tersebutmerupakan perbuatan yang bersifat melawan hukum yaitu mencarikeuntungan dari penyelenggaraan seleksi penerimaan masukmenjadi CPNS Kemenkumham dengan memanfaatkan calon yangmengikuti seleksi. Terlepas siapa saja yang mendapatkankeuntungan apakah Terdakwa sendiri yang mendapatkankeuntungan atau bersama-sama dengan orang lain yang jelasperbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa sebagai sebuah tindakpidana telah terjadi dengan sempurna.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka UnsurKe-2 “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendirisecara melawan hukum” telah terbukti secara sah danmeyakinkan.

Sidang Pengadilan Yth.

Bahwa setelah mendengar dan mempelajaripembelaan/pledoi Penasehat Hukum Terdakwa yang menyatakanpembuktian Unsur Ke-3 : “Dengan memakai nama palsu ataumartabat palsu dengan tipu muslihat dan rangkaiankebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkanbarang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutangmaupun menghapuskan piutang” tidak terbukti secara sah danmeyakinkan. Kami Oditur Militer tidak sependapat dengan alasanmaupun fakta yang dituangkan oleh Penasehat Hukum Terdakwadalam Pledoinya dan kami akan memberikan tanggapan sebagaiberikut :

- Karena unsur ini adalah merupakan unsur alternatif maka kamihanya akan membuktikan unsur-unsur yang berkaitan langsungdengan tindak pidana yang dilakukan oleh para Terdakwa yaitu“dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkanorang lain untuk menyerahkan Barang sesuatu kepadanya”.Yangdimaksud dengan “tipu muslihat” adalah suatu tindakan yang dapatdisaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai

13

dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu si pelakumenimbulkan suatu kepercayaan akan suatu atau penghargaanBagi orang lain padahal ia sadari bahwa itu tidak ada.- Yang dimaksud dengan “rangkaian kebohongan” adalahbeberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan benar isiketerangan itu, padahal tidak lain daripada kebohongan, tapi orangakan berkesimpulan sebagai suatu yang benar.- Yang dimaksud dengan “menggerakkan” adalah bergeraknyahati nurani si korban dan mau melakukan suatu tindakanperbuatan, dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendatimenghadapi suatu sikap ragu-ragu.- Bahwa yang dimaksud dengan menyerahkan suatu Barangyaitu sesuatu Barang yang mempunyai nilai ekonomis.

Dari keterangan-keterangan para Saksi yang diberikan dibawah sumpah, yang dikaitkan alat bukti yang diajukan ke depansidang, ternyata telah terungkap adanya fakta-fakta sebagaiberikut :

1. Bahwa benar pada sekira bulan Desember 2012 Sdr AgusWisnu Artawan (Saksi-4) mengikuti seleksi CPNS Kemenkumhamdi Denpasar tetapi tidak lulus. Kemudian Saksi-4 diberitahu olehSdr I Nyoman Parwata (Saksi-5) alias Pak Ojo bahwa Kapten Caj IWayan Sukada (Terdakwa) bisa membantu mengurusmemasukkan menjadi CPNS Kemenkumham namun dengansyarat harus menyediakan sejumlah uang secara tunai.

2. Bahwa benar kemudian masih pada bulan Desember 2012Saksi-4 dan Saksi-5 beserta Sdr Komang alias Pak Polos yangmerupakan paman Saksi-4 menemui Terdakwa di rumahTerdakwa di Asrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali. Setelahbertemu dengan Terdakwa selanjutnya Saksi-4 menyampaikankepada Terdakwa agar Saksi-4 dibantu masuk menjadi CPNSKemenkumham Denpasar. Kemudian Terdakwa bertanya kepadaSaksi-4 “Mau nyari kerja dimana“ Dijawab oleh Saksi-4 “Kalau bisamaunya saya tetap di Kemenkumham“, Kemudian Terdakwamengatakan “Oh ya sudah pernah ikut tes?“ dijawab oleh Saksi-4“Sudah tapi tidak lulus“. Selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-4untuk menyiapkan nomor pendaftaran dan surat-surat lamaranyang terdahulu saat Saksi-4 pernah mengikuti seleksi diKemenkumham serta Terdakwa menyuruh Saksi-4 menyiapkanuang sebanyak Rp. 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima jutarupiah) diberikan kepada Terdakwa untuk mengurus Saksi-4masuk menjadi CPNS Kemenkumham disusulkan melalui jalurbelakang.

3. Bahwa benar saat Saks-4 bertemu dengan Terdakwatersebut Terdakwa juga mengatakan kepada Saksi-4 jika nantiSaksi-4 tidak lulus menjadi CPNS Kemenkumham uang Saksi-4akan dikembalikan utuh dan Saksi-4 percaya apa yang dikatakanoleh Terdakwa tersebut, tetapi Saksi-4 belum memiliki uangsebanyak itu sehingga Saksi-4 meminta waktu kepada Terdakwaselama satu bulan untuk menyiapkan uang tersebut. KemudianTerdakwa kembali mengatakan kepada Saksi-4 jika dalam waktudua minggu Saksi-4 sudah menyerahkan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah), maka Saksi-4bisa mulai bekerja dan Terdakwa akan langsung mengajak Saksi-4

14

ke Kantor Kemenkumham Denpasar sehingga hal itu semakinmembuat Saksi-4 percaya dan yakin kepada Terdakwa. Dalampengurusan masuk menjadi CPNS Kemenkumham tersebut Saksi-4 hanya percaya kepada Terdakwa dan Saksi-4 tidak pernahdikenalkan/ dihubungkan oleh Terdakwa dengan orang lain sertaSaksi-4 tidak pernah berhubungan dengan orang lain selain hanyadengan Terdakwa sehingga saat menyerahkan uang sebesar Rp.175.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) Saksi-4menyerahkannya hanya kepada Terdakwa tidak kepada oranglain karena Saksi-4 hanya percaya kepada Terdakwa.

4. Bahwa benar masih pada bulan Desember 2012 Saksi-4bersama Pak Polos menemui Terdakwa di rumah Terdakwa diAsrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali kemudianmenyerahkan uang sebanyak Rp. 100.000.000,- (Seratus jutarupiah) kepada Terdakwa dan diterima langsung oleh Terdakwadan Saksi-4 juga menyerahkan berkas pendaftaran Saksi-4 saattidak lulus seleksi CPNS Kemenkumham berupa Nomorpendaftaran dan surat-surat lain kepada Terdakwa. Berselang duahari kemudian Saksi-4 kembali menyerahkan uang sebanyak Rp.75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa diJalan Hasanudin Denpasar di depan kantor Bank BCA Denpasarsehingga Saksi-4 sudah menyerahkan uang kepada Terdakwagenap sebanyak Rp 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima jutarupiah). Kemudian Terdakwa menyerahkan selembar kertaskepada Saksi-4 berupa fotokopi SK tentang nama-nama yangditerima di Kemenkumham yang di dalamnya ada nama Saksi-4.

5. Bahwa benar dua minggu setelah Saksi-4 menyerahkan uangsebanyak Rp 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah)kepada Terdakwa sebagaimana janji Terdakwa Saksi-4 bisa mulaibekerja di kantor Kemenkumham ternyata Saksi-4 tidak pernahmendapatkan panggilan dari Kemenkumham untuk bekerjamenjadi CPNS di Kemenkumham. Kemudian Saksi-4menghubungi Terdakwa namun Terdakwa mengatakan agarSaksi-4 bersabar dan menunggu sampai satu bulan. Tetapi setelahSaksi-4 menunggu hingga satu bulan tidak ada kabar dariTerdakwa maupun dari kantor Kemenkumham. Selanjutnya Saksi-4 pergi sendiri ke Kantor Kemenkumham Denpasar untukmengecek kebenaran tentang fotokopi SK tentang nama-namayang diterima sebagai CPNS Kemenkumham yang di dalamnyatercantum nama Saksi-4 yang pernah diberikan oleh Terdakwakepada Saksi-4. Tetapi setelah dicek di Kantor KemenkumhamDenpasar Saksi-4 mendapat penjelasan bahwa pegawai yangditerima pada saat seleksi yang pernah diikuti oleh Saksi-4tersebut telah diterima dan sudah melaksanakan pelatihan.Setelah mendapat penjelasan dari kantor Kemenkumham tersebutSaksi-4 merasa ditipu oleh Terdakwa lalu merobek dan membuangfotokopi SK yang pernah diberikan oleh Terdakwa.

6. Bahwa benar kemudian Saksi-4 menemui Terdakwa danmeminta kepada Terdakwa mengembalikan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah), namunTerdakwa menyuruh Saksi-4 agar sabar menunggu karena uangSaksi-4 sudah dikirim dan diurus di Jakarta. Tetapi setelahmenunggu lama ternyata tetap tidak ada kejelasan nasib Saksi-4menjadi CPNS Kemenkumham dan juga tidak ada kejelasan dari

15

Terdakwa tentang pengembalian uang Saksi-4 tersebut. SetelahSaksi-4 beberapa kali meminta kembali uang Saksi-4 kepadaTerdakwa, kemudian pada akhir tahun 2013 Terdakwamengembalikan uang Saksi-4 sebanyak Rp. 40.000.000,- (Empatpuluh juta rupiah) yang diberikan bertahap, itupun Saksi-4menagih kepada Terdakwa dengan bersusah payah. Sedangkansisanya sebanyak Rp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima jutarupiah) belum dikembalikan.

7. Bahwa benar setelah Terdakwa mengembalikan uangsebanyak Rp. 40.000.000,- (Empat puluh juta rupiah) Terdakwamulai sulit dihubungi dan ditemui. Dihubungi melalui telpon tidakdiangkat dan didatangi di rumah tidak bisa ditemui dengan alasantidak berada di rumah sehingga Saksi-4 sempat putus asa danorang tua Saksi-4 karena memikirkan permasalahan tersebutmengalami sakit stroke. Kemudian karena permasalahan tersebutsudah berlarut-larut hampir selama 3 (tiga) tahun tidak adapenyelesaian, pada akhir tahun 2015 Saksi-4 melaporkanperbuatan Terdakwa ke Pam Kodam IX/Udayana dan Saksi-4beberapa kali dipertemukan dengan Terdakwa untukmenyelesaikan masalah tersebut tetapi tidak ada jawaban pastidari Terdakwa. Setelah beberapa kali Saksi-4 datang ke PamKodam IX/Udayana dan Saksi-4 dipertemukan dengan Terdakwa,selanjutnya Terdakwa berjanji akan menyelesaikan tentangpengembalian uang Saksi-4 sebesar Rp. 135.000.000,- (seratustiga puluh lima juta rupiah) tersebut di rumah Saksi-4 tetapi setelahditunggu selama satu minggu ternyata Terdakwa tidak pernahdatang ke rumah Saksi-4. Kemudian Saksi-4 datang lagi ke KodamIX/Udayana dengan membuat laporan resmi di Pam KodamIX/Udayana dan Saksi-4 dimintai keterangan oleh Staf PamKodam IX/Udayana begitu juga Terdakwa tetapi sewaktu di panggilPam Kodam IX/Udayana Terdakwa selalu mengelak dan berbelit-belit untuk mau datang ke Pam Kodam IX/Udayana.

8. Bahwa benar selesai Saksi-4 diperiksa di Staf Pam KodamIX/Udayana selanjutnya Saksi-4 dipanggil ke kantor PendamIX/Udayana tempat Terdakwa berdinas dan Saksi-4 bertemudengan Mayor Inf Oberan Tandirerung (Saksi-3) Kasituud PendamIX/Udayana lalu Saksi-4 dipertemukan dengan Terdakwa dandalam pertemuan tersebut Terdakwa meminta waktu satu bulanuntuk mengembalikan uang Saksi-4. Namun setelah melaluiproses yang berbelit-belit dalam pertemuan tersebut dengandimediasi oleh Kapendam IX/Udayana diputuskan untukpengembalian uang Saksi-4 sebesar Rp. 135.000.000,- (seratustiga puluh lima juta rupiah) akan dibayarkan oleh Terdakwakeesokan harinya melalu Kesatuan Terdakwa. Selanjutnyakeesokan hari tanggal 17 Februari 2016 uang Saksi-4 sebesar Rp.135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah) dikembalikanoleh Terdakwa kepada Saksi-4 bertempat di kantor PendamIX/Udayana dan dibuat surat pernyataan antara Saksi-4 denganTerdakwa yang dihadiri Saksi-saksi yaitu Sdr I Made Semaranatadan Mayor Inf Oberan Tandirerung (Saksi-1) serta diketahui olehWakapendam IX/Udayana. Surat pernyataan tersebut padapokoknya berisi bahwa permasalahan yang berkaitan denganpercaloan CPNS di Kemenkumham Provinsi Bali oleh TerdakwaTerdakwa kepada Saksi-4 dinyatakan sudah selesai dan Saksi-4tidak akan melakukan tuntutan

16

9. Bahwa benar sebelum terjadinya perkara ini yaitu pada sekiraawal tahun 2011 Terdakwa pernah terlibat perkara percaloanmenjanjikan kepada Sdr I Wayan Wirasa, SPd dan Sdr I GustiNgurah Eka Santana Putra bisa menjadi Guru PNS Provinsi Balidan masing-masing telah diminta uang sebesar Rp. 175.000.000,-(seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan Rp. 76.500.000,- (Tujuhpuluh enam juta lima ratus ribu rupiah) namun karena kedua orangtersebut tidak lulus lalu kedua orang tersebut meminta kembaliuangnya kepada Terdakwa dan sekira pertengahan bulan Agustus2012 Terdakwa telah mengembalikan uang kepada kedua orangtersebut (Tidak ada tuntutan kepada Terdakwa karena uang telahdikembalikan). Selain itu juga pada tahun 2010 Terdakwa jugapernah terlibat dalam perkara percaloan memasukkan 4 (empat)orang dalam seleksi Secatam yaitu Sdr Dewa Gunawan, SdrWayan Sunarka, Sdr Gede Agus dan Sdr Made Sumaryasa dankeempat orang tersebut lulus semua dengan masing-masingmemberikan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah). Karena keempat orang tersebut lulussemua tidak ada tuntutan kepada Terdakwa.

10. Bahwa benar walaupun Terdakwa telah mengembalikanuang Saksi-4 namun kewenangan menuntut pidana atasperbuatan Terdakwa tersebut tidak hapus sehingga atas perkaraTerdakwa tersebut Kapendam IX/Udayana selaku Ankummelimpahkan perkara Terdakwa kepada Dandenpom IX/Udayanamelalui surat Kapendam IX/Udayana Nomor : R/02/II/2016 tanggal18 Februari 2016 dan memerintahkan kepada Mayor Inf OberanTandirerung (Saksi-3) Kasituud Pendam IX/Udayana membuatlaporan ke Penyidik Denpom IX/Udayana agar perkara Terdakwadiproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

11. Bahwa benar dalam seleksi penerimaan masuk menjadiCPNS Kemenkumham tidak ada ketentuan atau persyaratanmenggunakan uang sebesar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuhpuluh lima juta rupiah) tetapi Terdakwa dengan inisiatif sendirimengatakan dan meminta kepada Saksi-4 agar menyiapkan uangsejumlah tersebut selanjutnya agar diserahkan kepada Terdakwadengan alasan akan digunakan oleh Terdakwa untuk mengurusSaksi-4 supaya dapat diterima masuk menjadi CPNSKemenkumham, padahal Terdakwa mengetahui bahwa dalamseleksi penerimaan masuk menjadi CPNS Kemenkumham tidakmemakai uang tetapi Terdakwa telah mengkondisikan seolah-olahdalam seleksi penerimaan masuk menjadi CPNS Kemenkumhammemakai uang yang hal itu telah membuat Saksi-4 percaya dantergerak hatinya lalu menyerahkan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) kepadaTerdakwa dan setelah Terdakwa mendapatkan uang dari Saksi-4ternyata Saksi-4 tidak diterima menjadi CPNS Kemenkumhamsehingga Saksi-4 merasa ditipu dan dibohongi oleh Terdakwa.

12. Bahwa benar dengan tidak adanya ketentuan ataupersyaratan dalam seleksi penerimaan masuk menjadi CPNSKemenkumham tetapi Terdakwa mengatakan dan memintakepada Saksi-4 agar menyiapkan sejumlah uang untuk mengurusSaksi-4 menjadi CPNS Kemenkumham. Seandainya Terdakwatidak pernah bercerita dan meminta tentang uang dalam

17

pengurusan seleksi penerimaan CPNS Kemenkumham tentuSaksi-4 tidak akan menyerahkan uang kepada Terdakwa. Padahalpersyaratan dalam seleksi penerimaan tidak ada ketentuantentang penggunaan uang. Dengan demikian apa yang telahdilakukan oleh Terdakwa tersebut tidaklah dapat dipungkirisebagai suatu tipu muslihat dan rangkaian kebohongan yaitumenceritakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada seolah-olah adapadahal sesuatu itu dari awal diketahui tidak ada namun Terdakwamemberi keyakinan kepada Saksi-4 bahwa sesuatu itu adasehingga Saksi-4 yakin dan tergerak hatinya lalu menyerahkanuang kepada Terdakwa.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, makaUnsur Ke-3 : “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohonganmenggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatukepadanya” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Sidang Pengadilan Yth.

Bahwa terkait dengan laporan polisi yang melaporkanTerdakwa kepada Penyidik adalah Saksi-3 (Mayor Inf OberanTandirerung) adalah sudah benar dan tidaklah ada aturan hukumacara yang dilanggar oleh Saksi-3, baik terhadap Pasal 100 ayat(1) UU RI No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer maupunPasal 108 ayat (1) KUHAP. Yang dilakukan oleh Saksi-3 sudahsesuai dengan ketentuan hukum acara. Tindak pidana yangdilakukan oleh Terdakwa adalah Delik Biasa bukan Delik Aduansehingga siapa saja yang mengetahui atau mendengar tentangtelah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidanaberhak melaporkan kepada pejabat yang berwenang (Penyidik) inisudah sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 14 UU No. 31Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. Saksi-3 sebagai pejabatKasituud Pendam IX/Udayana mengetahui atau mendengar telahterjadi tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Terdakwakepada Saksi-4 ketika Saksi-4 datang ke kantor PendamIX/Udayana tempat Terdakwa berdinas. Kemudian Saksi-3diperintahkan oleh Kapendam IX/Udayana melakukanpemeriksaan internal terhadap Terdakwa dan Saksi-4. Daripemeriksaan internal yang dilakukan oleh Saksi-3 tersebutterdapat dugaan kuat telah terjadi tindak pidana penipuan yangdilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi-4 dan juga kepadabeberapa orang lain. Atas dasar hasil pemeriksaan internaltersebut selanjutnya Kapendam IX/Udayana baik kapasitasnyaselaku Ankum yang juga memiliki kewenangan sebagai Penyidiklalu melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom IX/3 Denpasardan memerintahkan Saksi-3 melaporkan Terdakwa kepadaPenyidik Denpom IX/3 Denpasar agar perkara Terdakwa diprosessesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dengan mendasariketentuan tersebut apakah tindakan Kependam IX/Udayana yangmelimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom IX/Udayana danmemerintahkan Saksi-3 melaporkan perkara Terdakwa tersebut kePenyidik Denpom IX/Udayana melanggar prosedur danmekanisme hukum acara. Tentu jawaban tidak ada yang dilanggaroleh Kapendam IX/Udayana maupun Saksi-3 dan apa yangdilakukan oleh Kapendam IX/Udayana maupun Saksi-3 sudahbenar dalam rangka penegakan hukum terhadap prajuritnya yangmelakukan pelanggaran hukum.

18

Bahwa kemudian Penasehat Hukum Terdakwa yangmenyatakan bahwa “Saksi-3 melaporkan perkara ini atas perintah,bukan berdasarkan atas sepengetahuan dari Saksi-3 sendiri, olehkarenanya patut kita untuk bertanya ada kepentingan apa dalamperkara ini sampai dipermasalahkan seperti ini sehinggapemeriksaan atas perkara ini dilakukan cenderung dipaksakan”.Pernyataan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut sangatlah tidaketis dan naïf kiranya disampaikan. Bukankah yang layak danpantas menjawab pernyataan tersebut adalah KapendamIX/Udayana selaku Ankum dari Terdakwa. Pernyataan PenasehatHukum Terdakwa tersebut tentu akan menjadi hal yang kontraproduktif dengan keinginan Ankum maupun Papera dalam upayapenegakan hukum yang telah melimpahkan perkara prajuritnya kePengadilan Militer tetapi dibalik upaya penegakan hukum yangdilakukan oleh Ankum maupun Papera tersebut justeru ada pihakyang memberikan pernyataan dan pemahaman yang keliru yangseharusnya hal itu tidak perlu terjadi.

Berdasarkan uraian di atas, kami berkesimpulan bahwapembuktian Unsur ke-2 dan ke-3 yang telah Oditur Militer buktikandalam Tuntutan telah terbukti secara sah dan meyakinkan.Sedangkan pembelaan yang disampaikan Penasehat HukumTerdakwa tidaklah menunjukkan adanya kekeliruan kami dalam halini pembuktian penerapan hukum justru dengan itu kamibertambah yakin bahwa apa yang kami tuntutkan itu adalahmeyakinkan.

Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa fakta-fakta danalat-alat bukti yang kami uraikan dalam tuntutan kami tidaktergoyahkan oleh pembelaan yang disampaikan oleh PenasehatHukum Terdakwa, dan kami tetap pada tuntutan kami semula,yang diucapkan pada hari Selasa, 16 Agustus 2016 dan mohonkepada Majelis Hakim Pengadilan Militer III-14 DenpasarMENOLAK PLEDOI / PEMBELAAN Penasehat HukumTerdakwa.

Demikian tanggapan Oditur Militer terhadap pembelaanPenasehat Hukum Terdakwa kami akhiri, selanjutnya kamiserahkan kepada Majelis Hakim yang bersidang di Denpasar padahari Selasa tanggal 23 Agustus 2016.

Menimbang : Bahwa menurut surat dakwaan tersebut diatas, Terdakwapada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempatsebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Desembertahun 2000 dua belas atau pada bulan Januari tahun 2000 tiga belasatau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 dua belas dan tahun 2000tiga belas bertempat di Asrama Sudirman II Nomor 34 Denpasar Baliatau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wilayahHukum Pengadilan Militer III-14 Denpasar, telah melakukan tindakpidana :

“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiriatau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai namapalsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian

19

kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barangsesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupunmenghapuskan piutang”.

Dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun1988/1989 melalui pendidikan Secata di Rindam IX/UdayanaTabanan Bali selama lima bulan, selanjutnya mengikuti kecabanganAjudan Jenderal di Pusdikajen Lembang Bandung, setelah lulusdengan pangkat Prada NRP 635593 dan penempatan pertama diPusdikajen Bandung. Setelah beberapa kali mengikuti pendidikandan mutasi, pada saat terjadinya perkara ini Terdakwa berdinas diPendam IX/Udayana dengan pangkat Kapten Caj.

b. Bahwa Terdakwa kenal Sdr. Agus Wisnu Artawan (saksi-2)pada bulan Desember 2012 bertempat di rumah Terdakwa diAsrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali. Pada saat itu Saksi-2bersama dengan Sdr. I Nyoman Parwata (Saksi-3) yang sudah lamakenal dengan Terdakwa dan Paman Saksi-2 atas nama Sdr. Polos,datang ke rumah Terdakwa dengan tujuan meminta tolong kepadaTerdakwa agar dibantu untuk menjadi calon CPNS diKemenkumham. Sebelumnya Saksi-2 pernah mendaftar dan seleksimenjadi CPNS Kemenkumham namun tidak lulus, lalu saksi-2 mintatolong kepada saksi-3 agar mencari orang yang dapat membantuSaksi-2 dan Saksi-3 menyebutkan ada orang yang dapat membantudengan syarat harus menyediakan sejumlah uang. Yang dimaksudKemenkumham tersebut adalah Terdakwa, lalu Saksi-2, Saksi-3 danSdr. Polos paman Saksi-2 sepakat untuk menemui Terdakwa dirumah Terdakwa di Asrama Sudirman II No. 34 Denpasar Bali.

c. Bahwa setiba di rumah Terdakwa di Asrama Sudirman II No.34 Denpasar Bali, Saksi-2, Saksi-3 dan Sdr. Polos diterima olehTerdakwa di ruang tamu rumah Terdakwa. Selanjutnya Saksi-2menyampaikan maksud kedatangannya kepada Terdakwa untukmeminta bantuan kepada Terdakwa agar Saksi-2 dapat diterimamenjadi CPNS, Saksi-2 juga menjelaskan bahwa Saksi-2 sudahpernah mengikuti tes di Kemenkumham tetapi tidak lulus.Mendengar perkataan Saksi-2 tersebut, Terdakwa bertanya kepadaSaksi-2 “mau nyari kerja dimana” dijawab oleh Saksi-2 “kalau bisamaunya saya tetap di kemenkumham”, dilanjutkan Terdakwa denganmengatakan “oh ya sudah pernah ikut tes ?” dijawab oleh Saksi-2“sudah tapi tidak lulus”. Selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-2untuk menyiapkan nomor pendaftaran dan surat-surat lamaranterdahulu pada saat mengikuti seleksi di Kemenkumham. Terdakwajuga menyebutkan agar Saksi-2 menyiapkan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan diserahkankepada Terdakwa. Menanggapi perkataan Terdakwa tersebut Saksi-2 meminta waktu satu bulan untuk menyiapkan uang namunTerdakwa mengatakan bahwa dalam waktu dua minggu Saksi-2sudah mulai bekerja dan setelah menyerahkan uang tersebutTerdakwa akan langsung mengajak Saksi-2 ke KantorKemenkumham Denpasar.

d. Bahwa mendengar perkataan Terdakwa tersebut Saksi-2menjadi percaya bahwa dengan menyediakan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) Terdakwa dapat

20

memasukkan Saksi-2 menjadi CPNS Kemenkumham. SelanjutnyaSaksi-2 berembug dengan keluarga sehingga keluarga setuju danpercaya, lalu Saksi-2 bersama keluarga berusaha mengumpulkanuang dan dalam waktu dua hari setelah Saksi-2 bertemu denganTerdakwa, Saksi-2 berhasil mengumuplkan uang sebanyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan masih terbungkus kertascokelat dari BRI. Pada saat itu Saksi-2 juga menyerahkan berkaspendaftaran Saksi-2 sebelumnya di kemenkumham berupa nomorpendaftaran dan surat-surat lain, sebagaimana diminta Terdakwauntuk disiapkan Saksi-2.

e. Bahwa berselang dua hari kemudian setelah penyerahanuang Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) oleh Saksi-2 kepadaTerdakwa, Saksi-2 menyerahkan uang lagi sebanyak Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa agargenap Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah).Penyerahan uang Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)tersebut awalnya Terdakwa janjian bertemu dengan Saksi-2 dirumah Terdakwa namun kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-2agar bertemu di Jalan Hasanudin Denpasar, tepatnya di seberangjalan di depan BCA Denpasar. Selanjutnya dengan ditemani PamanTerdakwa atas nama Sdr. Komang, Saksi-2 menemui Terdakwa didepan BCA Denpasar dan menyerahkan uang sebanyak Rp.75.000.000, - (tujuh puluh lima juta rupiah) tersebut Terdakwamenyerahkan kepada Saksi-2 selembar kertas berupa fotocopy SKtentang nama-nama yang diterima di Kemenkumham yangdidalamnya ada nama Saksi-2. Terdakwa juga menyatakan apabilaSaksi-2 tidak diterima di Kemenkumham maka uang Saksi-2 akandikembalikan Terdakwa.

f. Bahwa dua minggu kemudian setelah penyerahan uang olehSaksi-2 kepada Terdakwa dan sesuai perkataan Terdakwasebelumnya bahwa dua minggu setelah penyerahan uang Saksi-2akan bekerja di Kemenkumham, Saksi-2 menghubungi Terdakwanamun Terdakwa mengatakan agar Saksi-2 bersabar dan menunggusampai satu bulan. setelah menunggu hingga satu bulan, Saksi-2tidak mendapat kabar dari Terdakwa, lalu Saksi-2 pergi ke KantorKemenkumham untuk mengecek kebenaran tentang fotocopy SKtentang nama-nama yang diterima di Kemenkumham yang didalamnya tercantum nama Saksi-2, yang pernah diserahkanTerdakwa kepada Saksi-2. Dari petugas di Kantor KemenkumhamDenpasar Saksi-2 mendapat penjelasan bahwa pegawai yangditerima pada saat seleksi yang pernah diikuti Saksi-2 tersebut telahditerima dan sudah melaksanakan pelatihan. Mendapat penjelasantersebut Saksi-2 merobek dan membuang fotocopy SK tersebut.

g. Bahwa setelah Saksi-2 menunggu hampir satu tahun tetaptidak ada kejelasan dari Terdakwa dan Saksi-2 merasa telah ditipuoleh Terdakwa, lalu Saksi-2 meminta agar uang Saksi-2 sebanyakRp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dikembalikanTerdakwa, namun jawaban Terdakwa agar Saksi-2 menunggukarena uang Saksi-2 sudah dikirim ke Jakarta karena sedang diurusdi Jakarta. Oleh karena tetap tidak ada kejelasan terhadappengembalian uang Saksi-2, maka Saksi-2 selalu menghubungiTerdakwa agar mengembalikan uang Saksi-2 dan pada akhir tahun2013 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-2 sebanyak Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) yang diberikan bertahap.

21

h. Bahwa setelah pengembalian uang sebanyak Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) oleh Terdakwa kepada Saksi-2, Terdakwa sudah sulit dihubungi Saksi-2, baik melalui telponmaupun Saksi-2 langsung datang ke rumah Terdakwa, sehinggapada tahun 2015 Saksi-2 melaporkan perbuatan Terdakwa ke PamKodam IX/Udayana. Setelah Saksi-2 beberapa kali dipertemukandengan Terdakwa dan awalnya Terdakwa janji untukmengembalikan dan dalam lama akhirnya pada tanggal 17 Februari2016 bertempat di Kantor Pendam IX/Udayana Terdakwamengembalikan dan menyerahkan uang kepada Saksi-2 sebanyakRp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah) dilengkapidengan bukti tanda terima berupa kwitansi tanggal 17 Februari2016.selain itu Saksi-2 dan Terdakwa juga membuat suratpernyataan di atas juga membuat surat pernyataan di atastasbermaterai tanggal 17 Februari 2016 yang menyatakan bahwapermasalahan yang berkaitan dengan pencalonan CPNS diKemenkumham Provinsi Bali antara Terdakwa dan saksi-2dinyatakan sudah selesai dan antara Saksi-2 dan Terdakwa tidakakan saling melakukan tuntutan, baik pidana maupun dinas.

i. Bahwa walaupun Terdakwa telah mengembalikan uangSaksi-2 namun kewenangan menuntut pidana atas perbuatanTerdakwa tersebut tidak hapus.

Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebuttelah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimanadiatur dan diancam dengan pidana : Pasal 378 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwaia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakankepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwamenyatakan tidak mengajukan eksepsi (Keberatan).

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh PenasehatHukum dari Kumdan IX/Udayana atas nama Mayor Chk.Intwiaji, S.H.NRP. 547970 Dengan Kawan – Kawan sesuai dengan Surat Perintahdari Kakumdam IX/Udayana Nomor Sprin/143/VI/2016 tanggal 9 Juni2016 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tertanggal 14 Juni 2016.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang diperiksa di persidangan menerangkandi bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi- I :

Nama lengkap : I Ketut Ely Suarnaya.Pangkat/NRP : Serma / 21000112181080.Jabatan : Batimin Sinteldam IX/Udayana.Kesatuan : Denmadam IX/Udayana.Tempat/tanggal lahir: Tabanan, 20 Oktober 1980.Jenis kelamin : Laki-laki.Kewarganegaraan : Indonesia.Agama : Hindu.Tempat tinggal : Banjar Sanggulan Desa Banjar Anyar,

Kediri, Kab. Tabanan Provinsi Bali.

22

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Kapten Caj I Wayan Sukada(Terdakwa) sejak tahun 2013, namun tidak ada hubungan keluargahanya hubungan antara atasan dan bawahan.

2. Bahwa Saksi mengetahui diperiksa dipersidangan terkaitdengan perkara Penipuan yang melibatkan Terdakwa terhadap orangsipil yang bernama Agus Wisnu Artawan.

3. Bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2016 Saksi dipanggil olehPabandya Pam (Mayor Inf I Ketut Kompyang) dan diperintahkanuntuk mengecek keaslian sebuah cek BCA Denpasar yang menurutMayor Inf I Ketut Kompyang bahwa cek tersebut berasal dariTerdakwa. Cek tersebut dengan jumlah uang satu milyar tiga ratuslima puluh juta rupiah. Saksi mengecek cek tersebut ke kantor BankBCA di bagian yang membidangi urusan Cek, dari hasil pengecekandinyatakan bahwa cek tersebut palsu. Setelah mengetahui bahwacek tersebut palsu, maka Saksi kembali ke Makodam IX/Udayanauntuk menghadap dan menyerahkan cek tersebut kepada PabandyaPam.

4. Bahwa beberapa hari setelah Saksi mengecek cek tersebut,melihat Saksi-4 datang dan masuk ruang Pabandya Pam bersamasatu orang namun Saksi tidak kenal. Setelah Saksi-4 keluar dariruangan Pabandya Pam, Saksi bertanya kepada temannya “siapaorang itu” dan dijawab “itu Sdr. Agus yang bermasalah denganKapten Caj I Wayan Sukada”. Dan Saksi tidak mengetahui jumlahbesarnya uang yang dituntut oleh Saksi-4 karena yang melakukanpemeriksaan adalah Staf Pam Sinteldam IX/Udayana.

Atas keterangan Saksi I tersebut, Terdakwa membenarkanseluruhnya.

Saksi-II :

Nama lengkap : Yudi Jarwoko.Pangkat/NRP : Serma / 21970096460976.Jabatan : Bati Pampers Sinteldam IX/Udayana.Kesatuan : Denmadam IX/Udayana.Tempat/tanggal lahir: Malang, 30 September 1976.Jenis kelamin : Laki-laki.Kewarganegaraan : Indonesia.Agama : Islam.Tempat tinggal : Jl. MT Haryono Denpasar Provinsi Bali.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Kapten Caj I Wayan Sukada(Terdakwa) sejak tahun 2014 di Makodam IX/Udayana, namun tidakada hubungan keluarga.

2. Bahwa setahu Saksi bahwa Terdakwa tersangkut kasuspercaloan werving penerimaan CPNS Kemenkumham terhadap Sdr.Agus Wisnu Artawan (Saksi-4). Pada tanggal 29 Januari 2016 disaat

23

Saksi mendapat perintah dari Pabandya Pam untuk membuat suratpanggilan pemeriksaan Terdakwa terkait dengan permasalahanpercaloan werving penerimaan CPNS Kemenkumham untukmenghadap ke Sinteldam IX/Udayana pada tanggal 1 Pebruari 2016dalam rangka memberikan keterangan terkait dengan permasalahantersebut.

3. Bahwa dalam permasalahan tersebut Saksi berperan sebagaioperator computer, setelah Pabanda Pam (Kapten Inf AndikFachrizal) melakukan pemeriksaan dengan cara memberikan lembarpertanyaan kepada Terdakwa dan yang bersangkutan menulisjawaban atas pertanyaan tersebut di kertas, setelah selesai PabandaPam memerintahkan Saksi untuk mengetik tulisan tersebut dansetelah selesai mengetik diserahkan kembali kepada Pabanda Pamuntuk dilakukan pengecekan.

4. Bahwa dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Pabanda Pamterhadap Terdakwa telah mengakui melakukan percaloan werving,diantaranya pada tahun 2000 pernah membantu dalam hal seleksiCatam sebanyak 3 (tiga) orang tapi tidak ada yang lulus. Tahun 2010membantu tes Catam 4(empat) orang dan lulus semua, tahun 2011membantu CPNS Guru, Bidan sebanyak 3 (tiga) orang tapi tidak adayang lulus, terkait dengan permasalahan penerimaan CPNS tersebutTerdakwa dilakukan pemeriksaan di intel Korem 163/WSA. Padatahun 2012 Terdakwa membantu CPNS sebanyak 2(dua) orangsalah satunya yaitu Saksi-4 yang telah memberikan uang sebesarRp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) kepadaTerdakwa untuk biaya kelulusan namun sampai saat ini belum adapanggilan bekerja dan Terdakwa telah mencicil mengembalikan uangSaksi-4 sejumlah Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) secaramencicil dan kemudian pada tanggal 1 Pebruari 2016 diadakanmediasi di ruang Pabandya Pam untuk mengembalikan uangsejumlah Rp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah).Dalam mediasi tersebut Terdakwa mengatakan kepada PabandyaPam untuk mencairkan cek yang dibawanya, kemudian PabandyaPam memerintahkan Serda I Gede Wiyarta untuk mendampingiTerdakwa mencairkan cek BCA tersebut, sekira setengah jamkemudian Serda I Gede Wiyarta dan Terdakwa menghadapPabandya Pam dan menyampaikan bahwa cek tersebut tidak bisadicairkan karena diduga palsu. Kemudian Pabandya Pammemerintahkan Saksi-1 untuk mengecek keaslian cek BCA tersebutdan menurut petugas Bank BCA menyatakan bahwa cek tersebutadalah palsu. Selanjutnya pengembalian sisa uang Saksi-4 tidakdilakukan dan memerintahkan Pabanda Pam untuk melakukanpemeriksaan terhadap Terdakwa.

5. Bahwa Saksi menerangkan bahwa tidak pernah mendengarsecara langsung Terdakwa menjanjikan sesuatu atau kata-katabohong untuk membujuk Saksi-4 tetapi dalam pemeriksaan yangdilakukan oleh Sinteldam IX/Udayana bahwa Terdakwa mengakuimemberikan janji dan harapan kepada Saksi-4 akan meluluskannyadan saksi-4 dimintai uang sebesar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuhpuluh lima juta rupiah) untuk biaya kelulusan.

Atas keterangan Saksi II tersebut, Terdakwa membenarkanseluruhnya.

24

Menimbang : Bahwa terhadap Saksi yang telah dipanggil secara sah danpatut sesuai dengan pasal 139 UU nomor 31 tahun 1997 namun tidakhadir dengan alasan bahwa Saksi tersebut telah mutasi ke kesatuanbaru sebagai Kasi Binwamil Siter Rem 142/Tatag KodamVII/Wirabuana sejak tanggal 19 Februari 2016 sesuai dengan suratketerangan dari Kapendam IX/Udayana Nomor : B/424/VI/2016tertanggal 28 Juni 2016, maka atas persetujuan Terdakwa danPenasehat Hukum serta berdasarkan ketentuan pasal 155 UU nomor31 tahun 1997 maka keterangan Saksi tersebut dalam Berita AcaraPemeriksaan Pendahuluan yang telah diberikan dibawah sumpahdibacakan di dalam persidangan, yang mana keterangan Saksi yangtidak hadir tersebut nilainya sama apabila Saksi tersebut hadirdipersidangan .

Saksi-III :

Nama lengkap : Oberan Tandirerung.Pangkat/NRP : Mayor Inf / 2910078051069.Jabatan : Kasi tuud.Kesatuan : Pendam IX/Udayana.Tempat/tanggal lahir: Rante Pao, 31 Desember 1963.Jenis kelamin : Laki-laki.Kewarganegaraan : Indonesia.Agama : Kristen Protestan.Tempat tinggal : Mess Kodam Udayana, Jl. Ratna No.10

Kuta Denpasar Provinsi Bali.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Kapten Caj I Wayan Sukada(Terdakwa) sekira bulan November 2013 di Kantor pendamIX/Udayana dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 1 Februari 2016 Saksi mengetahui suratnomor R/60/I/2016 tanggal 29 Januari 2016 dari Asintel KasdamIX/Udayana yang ditujukan kepada kapendam IX/Udayana perihalpanggilan terhadap kapten Caj I Wayan Sukada yang diperiksaterkait dugaan percaloan werving. Atas perintah KapendamIX/Udayana, Saksi dan Letda Chb Ismail melakukan pemeriksaanterhadap Terdakwa dan dalam pemeriksaan tersebut terungkapbahwa Terdakwa telah melakukan penipuan yaitu sebagai calopenerimaan calon PNS Kemenkumham Provinsi Bali pada tahun2012.

3. Bahwa dalam pengakuan Terdakwa penipuan dilakukan padatahun 2012 pada saat Terdakwa berdinas di Ajenrem 163/WSA diDenpasar. Dalam riwayat kedinasan Terdakwa pada tahun 2012,Terdakwa menjabat sebagai Paurminpers Ajenrem 163/WSA.Secara pasti Saksi tidak mengetahui apakah jabatan itu memilikikewenangan untuk meluluskan atau tidak para peserta CPNS ataucalon prajurit TNI AD, tetapi secara logika Saksi merasa tidak adakewenangan Terdakwa dalam hal turut campur dalam seleksi tesCPNS Kemenkumham Provinsi Bali karena setahu Saksi prosedurpenerimaan dilakukan di Pemerintah Daerah.

25

4. Bahwa pengakuan Terdakwa kepada Saksi selaku pemeriksadari Pendam IX/Udayana bahwa Terdakwa menjanjikan bisameluluskan CPNS menjadi PNS dengan menyiapkan dan ataumemberikan sejumlah uang. Orang yang dijanjikan lulus dalam tesKemenkumham adalah Sdr. Agus Wisnu Artawan (Saksi-4) yangberalamat di Banjar Majangan Desa Buahan Kaja PayanganKecamatan Ubud Kab. Gianyar dan Saksi-4 telah menyerahkanuang kepada Terdakwa sebanyak Rp. 175.000.000,- (seratus tujuhpuluh lima juta rupiah).

5. Bahwa setelah Saksi-4 dinyatakan tidak lulus menjadi PNSKemenkumham maka Saksi-4 menuntut agar Terdakwamengembalikan uang Saksi-4, namun karena berlarut-larut danTerdakwa tidak ada upaya mengembalikan uang saksi-4 makapada akhir tahun 2015 Saksi-4 melaporkan hal tersebut ke SintelKodam IX/Udayana, kemudian dilakukan proses internal di SintelKodam IX/Udayana. Dan pada tanggal 29 januari 2016 dengannomor surat R/88/I/2016 Terdakwa dipanggil ke Sintel KodamIX/Udayana untuk memberikan keterangan namun Saksi tidakmengetahui hasil keterangan Terdakwa di Sintel KodamIX/Udayana.

6. Bahwa pada tanggal 17 februari 2016 Terdakwamengembalikan uang Saksi-4 dan kedua belah pihak membuatpernyataan bersama. Dalam surat pernyataan tersebut Terdakwamenyerahkan uang tunai sebesar Rp. 135.000.000,- (seratus tigapuluh lima juta rupiah) adapun uang sebesar rp. 40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) telah diserahkan sebelumnya dengancara diangsur atau dicicil, sehingga uang saksi-4 telahdikembalikan seluruhnya.

7. Bahwa Saksi mengetahui pada tanggal 18 februari 2016Pendam IX/Udayana telah melimpahkan kasus atas namaTerdakwa Kapten I Wayan Sukada sebagaimana diamksud SuratKapendam IX/Udayana Nomor R/02/II/2016 tanggal 16 februari2016.

Atas keterangan Saksi- III yang dibacakan tersebut,Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa terhadap Saksi yang telah dipanggil secara sah danpatut sesuai dengan pasal 139 UU nomor 31 tahun 1997 namuntidak hadir dengan alasan bahwa Saksi tersebut tidak bisa hadirkarena kesibukan pekerjaan sehari-hari sesuai dengan suratpernyataan yang dibuat dan ditandatangani sendiri oleh Saksitertanggal 23 Juli 2016 dan surat pernyataan tertanggal 1 Agustus2016 yang menyatakan bahwa Saksi tidak dapat hadir karenamengurus anaknya yang sakit Epilepsi dan merawat IbuKandungnya yang sakit stroke, maka atas persetujuan Terdakwadan Penasehat Hukum serta berdasarkan ketentuan pasal 155 UUnomor 31 tahun 1997 maka keterangan Saksi tersebut dalam BeritaAcara Pemeriksaan Pendahuluan yang telah diberikan dibawahsumpah dibacakan di dalam persidangan, yang mana keteranganSaksi yang tidak hadir tersebut nilainya sama apabila Saksitersebut hadir dipersidangan .

26

Saksi-IV :

Nama lengkap : Agus Wisnu Artawan.Pekerjaan : Swasta.Tempat/tanggal lahir : Gianyar, 28 Mei 1989.Jenis kelamin : Laki-laki.Kewarganegaraan : Indonesia.Agama : Hindu.Tempat tinggal : Br. Sri Teja Buahan kaja, Kec.

Payangan, Kab. Gianyar, Provinsi Bali.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Kapten Caj I Wayan Sukada(Terdakwa) pada tahun 2012 di rumah Terdakwa di Asrama SudirmanII No. 34 Denpasar, namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada bulan Desember 2012 Saksi dinyatakan tidak lulusCPNS Kemenkumham di Denpasar. Kemudian datang Sdr. I NyomanParwata (Saksi-5) yang belum dikenal Saksi, bertemu dengan pamanSaksi atas nama Pak Komang di rumah orang tua Saksi danmembicarakan masalah pekerjaan dan Saksi-5 mengatakan ada yangbisa membantu namun harus membayar sejumlah uang secara tunai.Keesokan harinya paman Saksi mengatakan kepada Saksi bahwa adayang bisa mencarikan kerja, akhirnya Saksi dan paman Saksi sepakatmenemui Saksi-5 di rumahnya untuk berangkat menuju Denpasar danbertemu Terdakwa di Asrama Sudirman II No. 34 Denpasar.

3. Bahwa di rumah dinas Terdakwa, kemudian Terdakwa bertanyakepada Saksi “mau nyari kerja dimana”, lalu Saksi jawab “kalau bisasaya maunya tetap di Kemenkumham”, saat itu Terdakwa bertanya“oh ya sudah pernah ikut tes”, Saksi jawab “sudah tapi tidak lulus”.Kemudian Terdakwa menyuruh Saksi menyiapkan nomor pendaftaranyang terdahulu dan surat-surat lamarannya. Terdakwa mengatakankepada Saksi harus menyiapkan dan membayar uang tunai sebesarRp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan uangtersebut diserahkan kepada Terdakwa. Saat itu Saksi meminta waktusebulan untuk menyiapkan uang tersebut, namun Terdakwamengatakan dalam dua minggu ini Saksi sudah mulai bekerja,sehingga Saksi dalam waktu empat hari mulai saat itu menyiapkanuang yang diminta Terdakwa.

4. Bahwa pada bulan Desember 2012 Saksi dalam waktu dua haridapat mengumpulkan uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus jutarupiah) kemudian pada sore harinya saksi datang bersama pamansaksi Sdr. Komang ke rumah Terdakwa di Asrama Sudirman II No. 34Denpasar, Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) berupa pecahan seratus ribu yang masihterbungkus kertas cokelat dari BRI di ruang tamu rumah Terdakwayang disaksikan oleh Sdr. Komang, dan di rumah tersebut ada anak-anak Terdakwa namun mereka tidak memperhatikan. Pada saat ituSaksi juga menyerahkan berkas pendaftaran di Kemenkumhamsebelumnya berupa nomor pendaftaran dan berkas lainnya.

27

5. Bahwa dua hari setelah penyerahan uang Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) tersebut, Saksi dan Sdr. Komang akanmenyerahkan sisa uang Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)yang awalnya akan diserahkan di rumah Terdakwa di AsramaSudirman II No. 34 Denpasar, namun saat Saksi dalam perjalanan dihubungi Terdakwa agar bertemu di Jalan Hasanudin Denpasartepatnya seberang jalan depan BCA Denpasar. Kemudian Saksi di Jl.Hasanudin Denpasar tepatnya seberang jalan depan BCA Denpasarmenyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima jutarupiah) dan Terdakwa menyerahkan selembar kertas berupa fotocopySK tentang nama-nama yang diterima di Kemenkumham. Saksi jugamenanyakan kepada Terdakwa, kenapa ada SK Fotocopy danTerdakwa menyatakan bahwa SK aslinya sedang diproses. Pada saatpenyerahan uang Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Rp.75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) tidak dibuatkan buktipenyerahan uang karena Terdakwa menjamin kalau Saksi tidak dapatbekerja akan mengembalikan uang Saksi seutuhnya.

6. Bahwa Terdakwa menjanjikan bahwa Saksi dalam waktu duaminggu sudah bekerja di kemenkumham, namun setelah Saksimenghubungi Terdakwa ternyata Terdakwa mengatakan sabar dantunggu sampai sebulan. Sekira satu bulan setelah penyerahan uangtersebut Saksi mengecek ke kantor Kemenkumhan Denpasar perihalnama-nama yang diterima kerja di kantor Kemenkumham dan dijawaboleh petugas di Kemenkumham bahwa mereka yang diterima sudahmelaksanakan pelatihan. Akhirnya Saksi merobek foto copy SKtersebut di sekitar daerah Renon Denpasar karena jengkel dan yakinSK itu palsu, sehingga Saksi tidak percaya lagi dengan Terdakwa.Sehingga saksi bersabar menunggu satu tahun karena tidak adakejelasan dari Terdakwa akhirnya Saksi merasa ditipu oleh Terdakwadan meminta pengembalian uang seutuhnya dari Terdakwa.

7. Bahwa sekira tahun 2013 Saksi meminta Terdakwamengembalikan uang saksi, namun Terdakwa mengatakan di suruhmenunggu saja karena uang tersebut sudah dikirim ke Jakarta.Kemudian Saksi selalu menghubungi Terdakwa, namun tidak adakejelasan tentang pengembalian uang tersebut. Saksi terus berupayadengan susah payah dan menunggu lama untuk memintapengembalian uang dari Terdakwa, hingga akhir tahun 2013 Terdakwamengembalikan uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)dengan cara tunai di sebelah makorem 163/WSA (dekat tambal ban)dan dua bulan kemudian Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) namun menurut Terdakwa uangtersebut sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yangdiserahkan melalui Sdr. I Nyoman Parwata (Saksi-5) di rumah Saksiatas suruhan Terdakwa. Kemudian Terdakwa mengembalikan uangSaksi dengan cara mencicil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah),Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) hingga Rp. 1.500.000,- (satujuta lima ratus ribu rupiah) sehingga Terdakwa sudah mengembalikanuang Saksi sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).

8. Bahwa setelah Terdakwa mengembalikan uang Saksi sejumlahRp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah), Saksi terus berupayamenghubungi Terdakwa namun tidak diangkat serta datang ke rumahTerdakwa di asrama Sudirman II No. 34 Denpasar namun akhirnyatidak ketemu, kemudian akhirnya Saksi memutuskan untukmelaporkan ke Kumdam IX/Udayana dan disarankan untuk

28

melaporkan di kesatuan Terdakwa di Kodam IX/Udayana. Kemudianpada tahun 2015 Saksi mendatangi Makodam IX/Udayana danbertemu dengan Mayor Inf Kompyang dan melaporkan kasuspenipuan yang dilakukan Terdakwa. Kemudian Terdakwa dihubunginamun Terdakwa mengatakan masih sibuk. Kemudian Terdakwadihubungi namun Terdakwa mengatakan masih sibuk. Beberapa harisesudahnya Saksi datang ke Pam Kodam IX/Udayana dandipertemukan dengan Terdakwa yang masih menggunakan pakaianolahraga hijau, Terdakwa mengatakan mau menyelesaikan secarapribadi. Namun setelah seminggu menunggu kedatangan Terdakwa dirumah Saksi di Payangan Gianyar dan Terdakwa tidak datang,sehingga Saksi merasa ditipu dan dibohongi maka Saksi mendatangiPam Kodam IX/Udayana untuk membuat laporan resmi danselanjutnya Saksi dimintai keterangan oleh Staf Pam KodamIX/Udayana.

9. Bahwa sewaktu dipanggil Pam Kodam IX/Udayana Terdakwaselalu mengelak dan berbelit-belit untuk tidak mau menghadap PamKodam IX/Udayana. Kemudian Saksi dipanggil oleh bagian PendamIX/Udayana, setelah di telpon oleh Sdr. Oberan Tandirerung (Saksi-3)yang dijanjikan akan bertemu dengan Kapendam IX/Udayana. KarenaKapendam IX/Udayana sedang ke Jakarta, maka Saksi ngotot untukbertemu dengan Wakapendam IX/Udayana. Dalam pertemuantersebut ada Sdr. Ismail, Saksi-3, Terdakwa dan istrinya, kemudianTerdakwa meminta waktu untuk pembayaran sekitar satu bulan(selesai hari raya Galungan), namun setelah menunggu kemudianWakapendam IX/Udayana memutuskan pengembalian uang Saksisebesar Rp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah) akandibayar keesokan harinya.

10. Bahwa keesokan harinya pada tanggal 17 Pebruari 2016 pukul09.00 Wita sesuai perjanjian Saksi datang lagi ke Pendam IX/Udayanadan akhirnya sekira pukul 12.10 Wita Terdakwa mengembalikan uangSaksi sebesar Rp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah)tunai, yang diserahkan oleh Terdakwa kepada WakapendamIX/Udayana dan uang tersebut diserahkan kepada Saksi dengandisaksikan oleh paman Saksi, Terdakwa, dan Sdr. Ismail. Uangtersebut sebelumnya disuruh menghitung, kemudian olehWakapendam IX/Udayana disampaikan bahwa Saksi untuk menunggusampai pukul 16.00 Wita karena akan ada penyampaian dariKapendam IX/Udayana, namun setelah menunggu Saksi hanyadiberikan surat pernyataan yang berisi tanda tangan Saksi, Terdakwadan beberapa Saksi serta diketahui oleh Wakapendam IX/Udayana.

Atas keterangan Saksi IV yang dibacakan tersebut, Terdakwamembenarkan seluruhnya

Menimbang : Bahwa terhadap Saksi yang telah dipanggil secara sah danpatut sesuai dengan pasal 139 UU nomor 31 tahun 1997 namun tidakhadir dengan alasan bahwa Saksi tersebut tidak bisa hadir karenasedang sakit sesuai dengan surat keterangan yang dibuat danditandatangani oleh Saksi tertanggal kosong bulan Juli 2016, maka ataspersetujuan Terdakwa dan Penasehat Hukum serta berdasarkanketentuan pasal 155 UU nomor 31 tahun 1997 maka keterangan Saksitersebut dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan yang telahdiberikan dibawah sumpah dibacakan di dalam persidangan, yang

29

mana keterangan Saksi yang tidak hadir tersebut nilainya samaapabila Saksi tersebut hadir dipersidangan .

Saksi-V :

Nama lengkap : I Nyoman Parwata (Sdr. Ojo).Pekerjaan : Tani.Tempat/tanggal lahir : Br. Buahan, 19 Desember 1971.Jenis kelamin : Laki-laki.Kewarganegaraan : Indonesia.Agama : Hindu.Tempat tinggal : Br/Ds. Buahan, kec. Payangan, Kab,

Gianyar Provinsi Bali.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Kapten Caj I Wayan Sukada(Terdakwa) sejak lama di Desa Buahan Payang Gianyar, namun tidakada hubungan keluarga.

2. Bahwa sekira tahun 2012 Saksi bertemu dengan Sdr. AgusWisnu Artawan (Saksi-4) di jalan Desa Buahan, kemudian Saksi-4meminta tolong kepada Saksi untuk dicarikan pekerjaan PNS, kemudianSaksi menjawab “Ya coba-coba” dan Saksi-4 meminta Saksi untuk mainke rumah Saksi-4. Keesokan harinya Saksi datang ke rumah Saksi-4 diDesa Sriteja Payangan Gianyar yang berjarak kurang lebih 1,5 KM dariDesa Saksi. Disana Saksi bertemu dengan Sdr. Polos (Sdr.Komang)yaitu Paman Saksi-4. Saksi di ajak ke rumah sebelah yaitu rumahSaksi-4 dan disana Saksi ngobrol dengan orang tua Saksi. Orang tuaSaksi-4 meminta bantuan Saksi untuk mencarikan pekerjaan PNS,kemudian Saksi mengatakan bahwa kenal dengan Terdakwa yangberdinas di Denpasar, namun saat itu Saksi tidak bisa memastikan bisamembantu atau tidak. Kemudian Saksi-4 meminta diantar untukbertemu dengan Terdakwa di rumah Terdakwa di Asrama Sudriman IINo. 34 Denpasar. Dan keesokan harinya pada sore hari Saksi dijemputoleh Paman Saksi-4 dan Saksi-4, selanjutnya dengan menggunakansepeda motor ke Denpasar untuk bertemu Terdakwa. Setelah tiba diRSAD Saksi menghubungi Terdakwa karena tidak tahu alamat rumahTerdakwa dan dijemput oleh Terdakwa.

3 Bahwa di dalam ruang tamu rumah Terdakwa di AsramaSudirman II No. 34 Denpasar kemudian Saksi memperkenalkan Saksi-4dan Paman Saksi-4 kepada Terdakwa. Kemudian Saksi keluar ke terasrumah sehingga tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh Terdakwa,Saksi-4 dan Paman Saksi-4 dan saksi tidak mengetahui jika Saksidimintai uang sebesar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima jutarupiah). Sekitar setengah jam kemudian Saksi dipanggil oleh Terdakwake ruang tamu dan mengatakan pembicaraan sudah selesai laluberpamitan pulang. Setelah pertemuan tersebut Saksi tidak pernahdatang lagi ke rumah Terdakwa di Asrama Sudirman II No. 34Denpasar.

4. Bahwa setelah enam bulan setelah pertemuan sebelumnyaSaksi-4 datang ke rumah Saksi memberikan seekor ayam Wangkas(ayam jantan dewasa) dan Saksi sempat bertanya tentang urusanmencari PNS dengan Terdakwa, Saksi-4 menjawab katanya tunggusaja. Kemudian sekira tahun 2015 Saksi dihubungi oleh Saksi-4 melalui

30

HP dan mengatakan Saksi merasa kaget karena tidak mengetahuimasalah uang tersebut. Keesokan harinya Saksi dihubungi oleh Saksi-4dengan mengatakan “Bli harus bertanggung jawab atas keuangansaya”, kemudian Saksi menjawab “bagaimana saya harusbertanggungjawab saya tidak mengetahui masalah keuangan tersebut”.Namun Saksi mengatakan kepada Saksi-4 akan menanyakan kepadaTerdakwa, dan Saksi menghubungi Terdakwa melalui HP dengan kata-kata “Pak gimana sebenarnya menerima uang atau tidak”, dijawab olehTerdakwa “itu urusan saya dengan Sdr. Wisnu”.

5 Bahwa pada awal tahun 2016 Saksi diminta oleh Saksi-4 untukmenghubungi Terdakwa karena anak Saksi-4 sedang sakit danmembutuhkan uang, namun dijawab oleh Saksi “ masalah uang tersebutsaya tidak mengetahuinya”. Beberapa hari kemudian Saksi datang keAsrama Terdakwa namun Terdakwa tidak ada karena sedang pulangkampung, kemudian Saksi disuruh datang ke kampung Terdakwa,namun akhirnya mereka bertemu di daerah Mambal Badung. Saksibertanya masalah uang Saksi-4 dan dijawab oleh Terdakwa “itu urusansaya dengan Wisnu”, namun Saksi mengatakan bukan begitu caranyaSaksi jadi tidak enak. Kemudian Saksi dititipkan uang Rp. 20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) dalam bentuk pecahan seratus ribu untukdiberikan kepada Saksi-4, karena sudah malam hari tiba di rumahkemudian Saksi menghubungi Saksi-4 untuk mengambil uang tersebutkeesokan harinya. Keesokan harinya Saksi-4 datang ke rumah Saksiuntuk mengambil uang tersebut dan setelah dihitung jumlahnya benarRp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), namun Saksi-4 mengatakan“kok segini saja”. Dan Saksi sama sekali tidak pernah mendapatkanimbalan apa-apa dari Saksi-4 maupun Terdakwa.

Atas keterangan Saksi V yang dibacakan tersebut, Terdakwamembenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun1988/1989 melalui pendidikan Secata di Rindam IX/Udayana TabananBali selama lima bulan, selanjutnya mengikuti kecabangan AjudanJenderal di Pusdikajen Lembang Bandung, setelah lulus denganpangkat Prada NRP 635593 dan penempatan pertama di PusdikajenBandung. Setelah beberapa kali mengikuti pendidikan dan mutasi, padasaat terjadinya perkara ini Terdakwa berdinas di Pendam IX/Udayanadengan pangkat Kapten Caj.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Agus Wisnu Artawan (Saksi-4) sekira bulan Nopember atau Desember 2012 pada malam hari dirumah dinas Terdakwa di sarama Sudirman II No. 34 denpasar dandikenalkan oleh Sdr. I Nyoman Parwata (Saksi-5) yang sudah dikenalsebelumnya, namun tidak ada hubungan keluarga.

3. Bahwa kedatangan Saksi-4 dan Paman Saksi-4 dengan diantarSaksi-5 dan Sdr. Polos ke rumah Terdakwa di Asrama Sudirman II No.34 Denpasar dengan maksud untuk meminta tolong bantuan menjadicalon CPNS Kemenkumham. Bertempat di ruang tamu rumahTerdakwa, Saksi-5 menjelaskan kedatangannya meminta tolong kepadaTerdakwa membantu menjadi calon PNS Kemenkumham. KarenaSaksi-4 sudah ikut tes di Kemenkumham namun tidak lulus. Pada saat

31

itu Terdakwa hanya mencatat identitas Saksi-4 sealnjutnya Terdakwamenghubungi Sdr. Dewa Ngurah asal Monang Maning Denpasar danSdr. Dewa Ngurah menyanggupi untuk bisa membantu Saksi-4 danmenjanjikan dua minggu setelahnya akan bekerja di kemenkumham.

4. Bahwa guna membantu meluluskan Saksi-4, Terdakwa memintasejumlah dana kepada Saksi-4 sebesar Rp. 175.000.000,- (seratustujuh puluh lima juta rupiah) atas permintaan Sdr. Dewa Ngurah. Danatersebut diserahkan secara bertahap dua kali, yaitu pertama sebesarRp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang diserahkan oleh Saksi-4dan Paman Saksi-4. Setelah menyerahkan uang tersebut, beberapamenit kemudian Sdr. Polos Paman Saksi-4 datang ke rumah Terdakwauntuk meminta uang Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) denganalasan untuk membayar cicilan di LPD dan Terdakwa menyerahkanuang tersebut tanpa kwitansi. Satu minggu kemudian Saksi-4 danPaman Saksi-4 menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuhpuluh lima juta rupiah) di depan BCA Denpasar Jl. HasanudinDenpasar, setelah pergi kembali Paman Saksi-4 datang meminta uangRp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan alasan untukmembayar cicilan di LPD, sehingga Terdakwa menerima uang dariTerdakwa sebanyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

5. Bahwa Terdakwa tidak pernah mengurus sampai kantorKemenkumham karena semuanya Terdakwa serahkan kepada Sdr.Dewa Ngurah sehingga Terdakwa hanya memantau saja dan Terdakwamenyerahkan uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) danmenggunakan kwitansi.

6. Bahwa Saksi-4 tidak mengetahui bahwa yang ikut mengurusadalah Sdr. Dewa Ngurah dan sengaja Terdakwa tidak beri tahumasalah tersebut karena kasihan dengan Saksi-4. Dan Terdakwa tidakmendapatkan imbalan apa-apa tentang masalah ini, karena uangsejumlah Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) ataspermintaan Sdr. Dewa Ngurah dan telah disetujui oleh Saksi-4. Saat ituTerdakwa tidak meminta imbalan apa-apa baik dari Saksi-4 maupunSdr. Dewa Ngurah.

7. Bahwa menurut pengakuan Sdr. Dewa Ngurah telah mengurussampai ke Jakarta (Kemenkumham Pusat) dan Terdakwa percaya haltersebut. Terdakwa kenal dengan Sdr. Dewa Ngurah yang bekerja diTVRI Denpasar tahun 2012 yang dikenalkan oleh PNS Kodam atasnama PNS Dewa Catur. Sdr Dewa Ngurah mengatakan bahwa dalamdua minggu ini sudah ada pemanggilan untuk bekerja di Kemenkumhamuntuk Saksi-4, hal tersebut disampaikan kepada Saksi-4 pada malampertemuan pertama tersebut, dan Saksi-4 akan melalui jalur belakangkarena sebelumnya sudah dinyatakan gugur.

8. Bahwa setelah dua minggu yang dijanjikan Saksi-4 belum adapanggilan bekerja di Kemenkumham, kemudian Terdakwa meghubungiSdr. Dewa Ngurah namun dijawab disuruh menunggu saja. Dan sampaisekarang Saksi-4 tidak bekerja di Kemenkumham sehingga Saksi-4setiap saat menghubungi Terdakwa untuk meminta uangnyadikembalikan. Setelah ada desakan dari Saksi-4 kemudian Terdakwamengembalikan uang tersebut dengan cara mencicil atau bertahap yaituRp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) baik secara langsungdengan uang tunai maupun transfer sebanyak lima kali dan terakhirdibayarkan di kantor Pendam IX/Udayana di makodam IX/Udayana

32

pada tanggal 17 Pebruari 2016 sebesar Rp. 135.000.000,- (seratus tigapuluh lima juta rupiah) berasal dari uang pengembalian Sdr. DewaNgurah sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan sisanyamerupaka uang Terdakwa pribadi dengan menggadaikan emas di BankMandiri Syariah Sukawati Gianyar.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang diajukan oleh OditurMiliter di persidangan berupa Surat-surat :

1) Surat kepada Pangdam IX/Udayana dari Agus Ubud.2) 1 (satu) lembar kwitansi penyerahan uang Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari Terdakwa kepadaSdr. Dewa Ngurah.

3) 1 (satu) lembar Cek BCA No CB 725476 dengan jumlahuang sebesar Rp. 1.350.000.000,- (satu milyar tiga ratuslima puluh juta rupiah) yang diduga palsu.

Menimbang : Bahwa mengenai barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militerdalam persidangan perkara Terdakwa ini Majelis akan memberikanpendapatnya sebagai berikut :

1) Surat kepada Pangdam IX/Udayana dari Agus Ubud,adalah bukti surat yang ditulis oleh Sdr.Agus Ubudsebagai kekecewaannya terhadap Terdakwa yang tidaksegera menepati janjinya untuk mengembalikan uangnya.

2) 1 (satu) lembar kwitansi penyerahan uang Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari Terdakwa kepadaSdr. Dewa Ngurah, adalah bukti surat tentang adanyapenyerahan uang dari Terdakwa kepada Sdr. DewaNgurah seorang pensiunan pegawai TVRI Denpasar untukmengurus Sdr.Agus Ubud / Agus Wisnu Artawan menjadipegawai Kemenkumhan.

3) 1 (satu) lembar Cek BCA No CB 725476 dengan jumlahuang sebesar Rp. 1.350.000.000,- (satu milyar tiga ratuslima puluh juta rupiah) adalah bukti surat yang diterimaoleh Terdakwa dari Sdr.I Ketut Catur sebagai pelunasanpenjualan Rumah dan Tanah Terdakwa setelah dicek olehSaksi-I mengenai kebenarannya ternyata palsu.

Bahwa barang bukti berupa surat tersebut telah dibacakan dandiperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi yang hadir dipersidangan serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalamperkara ini, ternyata berkaitan dan bersesuaian dengan bukti-buktilainnya dan perbuatan Terdakwa, oleh karena itu dapat memperkuatpembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepadaTerdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan danpara Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu denganlainnya , maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD padatahun 1988/1989 melalui pendidikan Secata di Rindam IX/UdayanaTabanan Bali selama lima bulan, selanjutnya mengikuti kecabanganAjudan Jenderal di Pusdikajen Lembang Bandung, setelah lulus dengan

33

pangkat Prada NRP 635593 dan penempatan pertama di PusdikajenBandung. Setelah beberapa kali mengikuti pendidikan dan mutasi, padasaat terjadinya perkara ini Terdakwa berdinas di Pendam IX/Udayanadengan pangkat Kapten Caj.

2. Bahwa benar, Terdakwa kenal Sdr. Agus Wisnu Artawan (saksi-4)pada bulan Desember 2012 bertempat di rumah Terdakwa di AsramaSudirman II No. 34 Denpasar Bali. Pada saat itu Saksi-4 bersamadengan Sdr. I Nyoman Parwata (Saksi-5) yang sudah lama kenaldengan Terdakwa dan Paman Saksi-4 atas nama Sdr. Polos, datang kerumah Terdakwa dengan tujuan meminta tolong kepada Terdakwa agardibantu untuk menjadi calon CPNS di Kemenkumham.

3. Bahwa benar sebelumnya Saksi-4 pernah mendaftar danmengikuti seleksi menjadi CPNS Kemenkumham namun tidak lulus, lalusaksi-4 minta tolong kepada saksi-5 agar mencari orang yang dapatmembantu Saksi-4 dan Saksi-5 menyebutkan ada orang yang dapatmembantu dengan syarat harus menyediakan sejumlah uang.

4. Bahwa benar yang dimaksud Saksi-5 tersebut adalah Terdakwa,lalu setelah bersepakat Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Polos paman Saksi-4sepakat untuk menemui Terdakwa di rumahnya di Asrama Sudirman IINo. 34 Denpasar Bali.

5. Bahwa benar, setiba di rumah Terdakwa di Asrama Sudirman IINo. 34 Denpasar Bali, Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Polos diterima olehTerdakwa di ruang tamu rumahnya. Selanjutnya Saksi-4 menyampaikanmaksud kedatangannya kepada Terdakwa untuk meminta bantuankepada Terdakwa agar Saksi-4 dapat diterima menjadi CPNS,

6. Bahwa benar Saksi-4 juga menjelaskan bahwa Saksi-4 sudahpernah mengikuti tes di Kemenkumham tetapi tidak lulus. Mendengarperkataan Saksi-4 tersebut, Terdakwa bertanya kepada Saksi-4 “maunyari kerja dimana” dijawab oleh Saksi-4 “kalau bisa maunya saya tetapdi kemenkumham”, dilanjutkan Terdakwa dengan mengatakan “oh yasudah pernah ikut tes ?” dijawab oleh Saksi-4 “sudah tapi tidak lulus”.

7. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-4 untukmenyiapkan nomor pendaftaran dan surat-surat lamaran terdahulu padasaat mengikuti seleksi di Kemenkumham. Terdakwa juga menyebutkanagar Saksi-4 menyiapkan uang sebanyak Rp. 175.000.000,- (seratustujuh puluh lima juta rupiah) dan diserahkan kepadanya.

8. Bahwa benar menanggapi perkataan Terdakwa tersebut Saksi-4meminta waktu satu bulan untuk menyiapkan uang tersebut namunTerdakwa mengatakan bahwa dalam waktu dua minggu Saksi-4 sudahmulai bekerja dan setelah menyerahkan uang tersebut Terdakwa akanlangsung mengajak Saksi-4 ke Kantor Kemenkumham Denpasar.

9. Bahwa benar, mendengar perkataan Terdakwa tersebut Saksi-4menjadi percaya bahwa dengan menyediakan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) Terdakwa dapatmemasukkan Saksi-4 menjadi CPNS di Kemenkumham.

10. Bahwa benar setelah kembali dari rumah Terdakwa selanjutnyaSaksi-4 berembug dengan keluarga sehingga keluarga setuju danpercaya, lalu Saksi-4 bersama keluarga berusaha mengumpulkan uang

34

dan dalam waktu dua hari setelah Saksi-4 bertemu dengan Terdakwa,Saksi-4 beserta keluarga berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan masih terbungkus kertas cokelatdari BRI dan menyerahkannya kepada Terdakwa beserta berkaspendaftaran di Kemenkumham berupa nomor pendaftaran dan surat-surat lain, sebagaimana diminta oleh Terdakwa untuk disiapkan olehSaksi-4.

11. Bahwa benar, berselang dua hari kemudian setelah penyerahanuang Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) oleh Saksi-4 kepadaTerdakwa, Saksi-4 menyerahkan uang lagi sebanyak Rp. 75.000.000,-(tujuh puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa agar genap Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah).

12. Bahwa benar penyerahan uang Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh limajuta rupiah) tersebut awalnya Terdakwa janjian bertemu dengan Saksi-4di rumah Terdakwa namun kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-4agar bertemu di Jalan Hasanudin Denpasar, tepatnya di seberang jalandi depan BCA Denpasar.

13. Bahwa benar Selanjutnya dengan ditemani Pamannya atas namaSdr. Komang, Saksi-4 menemui Terdakwa di depan BCA Denpasar danmenyerahkan uang sebanyak Rp. 75.000.000, - (tujuh puluh lima jutarupiah) tersebut dan Terdakwa menyerahkan kepada Saksi-4 selembarkertas berupa fotocopy SK tentang nama-nama yang diterima diKemenkumham yang didalamnya ada nama Saksi-4 serta Terdakwajuga menyatakan apabila Saksi-4 tidak diterima di Kemenkumham makauang Saksi-4 akan dikembalikan secara utuh.

14. Bahwa benar, dua minggu kemudian setelah penyerahan uangtersebut oleh Saksi-4 kepada Terdakwa dan sesuai perkataanTerdakwa sebelumnya bahwa dua minggu setelah penyerahan uangSaksi-4 akan bekerja di Kemenkumham, Saksi-4 menghubungiTerdakwa namun Terdakwa mengatakan agar Saksi-4 bersabar danmenunggu sampai satu bulan.

15. Bahwa benar setelah menunggu hingga satu bulan, Saksi-4 tidakmendapat kabar dari Terdakwa, lalu Saksi-4 pergi ke KantorKemenkumham untuk mengecek kebenaran tentang fotocopy SKtentang nama-nama yang diterima di Kemenkumham yang di dalamnyatercantum nama Saksi-4, yang pernah diserahkan Terdakwa kepadaSaksi-4.

16. Bahwa benar setelah Saksi-4 mengcek di Kantor Kemenkumhamdari petugas di Kantor Kemenkumham Denpasar Saksi-4 mendapatkanpenjelasan bahwa pegawai yang diterima pada saat seleksi yangpernah diikuti Saksi-4 tersebut telah diterima dan sudah melaksanakanpelatihan, mendapat penjelasan tersebut Saksi-4 merasa kesal danmerobek serta membuang fotocopy SK tersebut.

17. Bahwa benar, Saksi-4 menunggu hampir satu tahun tetap tidakada kejelasan dari Terdakwa dan Saksi-4 merasa telah ditipu olehTerdakwa, lalu Saksi-4 meminta agar uang Saksi-4 sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dikembalikanTerdakwa, namun jawaban Terdakwa agar Saksi-4 menunggu karenauang Saksi-4 sudah dikirim ke Jakarta karena sedang diurus di Jakarta.Oleh karena tetap tidak ada kejelasan terhadap pengembalian uang

35

Saksi-4, maka Saksi-4 selalu menghubungi Terdakwa agarmengembalikan uang Saksi-4 dan pada akhir tahun 2013 Terdakwamengembalikan uang Saksi-4 sebanyak Rp. 40.000.000,- (empat puluhjuta rupiah) yang diberikan bertahap.

18. Bahwa benar, setelah pengembalian uang sebanyak Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) oleh Terdakwa kepada Saksi-4,Terdakwa sudah sulit dihubungi, baik melalui telpon maupun langsungdatang ke rumahnya, sehingga pada tahun 2015 Saksi-4 melaporkanperbuatan Terdakwa ke Pam Kodam IX/Udayana.

19. Bahwa benar setelah Saksi-4 beberapa kali dipertemukan denganTerdakwa dan awalnya Terdakwa berjanji untuk mengembalikan danakhirnya pada tanggal 17 Februari 2016 bertempat di Kantor PendamIX/Udayana Terdakwa mengembalikan dan menyerahkan uang kepadaSaksi-4 sebanyak Rp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah)dilengkapi dengan bukti tanda terima berupa kwitansi tanggal 17Februari 2016.selain itu Saksi-4 dan Terdakwa juga membuat suratpernyataan bermaterai tanggal 17 Februari 2016 yang menyatakanbahwa permasalahan yang berkaitan dengan percaloan CPNS diKemenkumham Provinsi Bali antara Terdakwa dan saksi-4 dinyatakansudah selesai dan antara Saksi-4 dan Terdakwa tidak akan salingmelakukan tuntutan, baik pidana maupun dinas.

20. Bahwa benar, walaupun Terdakwa telah mengembalikan uangSaksi-4 namun kewenangan menuntut pidana atas perbuatan Terdakwatersebut tidak hapus.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menaggapi beberapa halyang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya denganmengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Tuntutan Oditur Militermengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan,namun demikian Majelis hakim akan membuktikannya sendiri dalamputusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa,Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam Putusannya.

Menimbang : Bahwa mengenai Pembelaan (Pledoi) yang disampaikan olehPenasehat Hukum Terdakwa, Majelis mengemukakan pendapatnyasebagai berikut:

a. Tentang pendapat Penesehat Hukum Terdakwa bahwa perbuatanTerdakwa tidak memenuhi unsur tindak pidana sebagaimanadidakwakan Oditur Militer, Majelis akan menanggapinya sekaligus padabagian pembuktian dalam putusan ini.

b. Tentang pendapat Penasehat Hukum Terdakwa mengenaipengajuan laporan yang dilakukan oleh Saksi-3 (Mayor Inf. OberanTandirerung) tidak sah karena tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 100ayat (1) UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan militer dan Pasal 108ayat (1) tentang KUHAP yaitu “Setiap orang yang menjadi korban atauyang mengalami atau menyaksikan atau melihat dan/atau mendengarsecara langsung tentang terjadinya tindak pidana yang dilakukan olehseseorang berhak mengajukan laporan atau pengaduan kepada

36

Penyidik baik lisan maupun tertulis”. Bahwa Majelis tidak sependapatdengan Penasehat Hukum Terdakwa karena yang dimaksud dalampasal Pasal 100 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilanmiliter dan Pasal 108 ayat (1) KUHAP, orang yang berhak melaportermasuk juga orang yang mendengar secara langsung tentangterjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang. Dalam perkaraini Saksi-3 (Mayor Inf. Oberan Tandirerung) adalah orang yangmendengar secara langsung dari Saksi-4 (Sdr. Agus Wisnu Artawan),bahwa telah terjadi dugaan tindak Pidana penipuan yang dilakukan olehTerdakwa kepada Saksi-4 (Sdr. Agus Wisnu Artawan). Oleh karenanyapendapat Penasehat Hukum Terdakwa perlu dikesampingkan.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa halyang dikemukakan oleh oditur militer dalam Repliknya denganmengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa karena Replik Oditur Militer yang disampaikan bersifamemperkuat apa yang menjadi tuntutan Oditur Militer, untuk itu MajelisHakim tidak perlu menanggapi.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa halyang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam Dupliknya denganmengemukakan pendapat sebagai berikut:

Bahwa karena Duplik Penasehat Hukum yang disampaikan secaralisan pada pokoknya menyatakan tetap kepada Nota Pembelaannyasemula, oleh karena itu Majelis Hakim tidak perlu menanggapinya lagi.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalamdakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1 Unsur kesatu : “Barang siapa”

2. Unsur kedua : “Dengan maksud untuk menguntungkan dirisendiri atau orang lain secara melawan hukum”.

3. Unsur ketiga : “Dengan memakai nama palsu atau martabatpalsu, dengan tipu muslihat atau rangkaiankebohongan, menggerakkan orang lain untukmenyerahkan barang sesuatu kepadanya, atausupaya memberi hutang maupun menghapuskanpiutang”.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur-unsur dalam dakwaan tunggal tersebut,Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Unsur ke-1 “barangsiapa”, Majelis Hakim mengemukakanpendapatnya sebagai berikut :

Bahwa dengan mendasari Pasal 2 sampai dengan pasal 5 dan pasal7 dan pasal 8 KUHP yang dimaksud “barang siapa adalah setiap orangyang tunduk dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukumpidana di Indonesia, serta mampu bertanggung jawab. artinya dapatdipertanggung jawabkan atas perbuatannya secara hukum. subyekhukum tersebut meliputi semua orang WNI termasuk yang berstatusPrajurit TNI dalam hal subyek hukum seorang Prajurit TNI pada waktumelakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif, yakni belummengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya.

37

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat denganketerangan para Saksi di bawah sumpah yang telah bersesuaian antarasatu dengan lainnya dan dengan adanya alat bukti lain di persidangandiperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD padatahun 1988/1989 melalui pendidikan Secata di Rindam IX/UdayanaTabanan Bali selama lima bulan, selanjutnya mengikuti kecabanganAjudan Jenderal di Pusdikajen Lembang Bandung, setelah lulus denganpangkat Prada NRP 635593 dan penempatan pertama di PusdikajenBandung. Setelah beberapa kali mengikuti pendidikan dan mutasi, padasaat terjadinya perkara ini Terdakwa berdinas di Pendam IX/Udayanadengan pangkat Kapten Caj.

2. Bahwa benar sesuai dengan Skeppera dari Pangdam IX/Udayanaselaku Papera Nomor : Kep / 323 / V / 2016 tanggal 16 Mei 2016bahwa I Wayan Sukada Pangkat Kapten Caj NRP. 635593 denganjabatan sebagai Kaurdal Pendam IX/Udayana yang masih dinas aktifsampai sekarang.

.3. Bahwa benar Terdakwa adalah anggota TNI AD sebagai warganegara yang tunduk kepada peraturan Undang-Undang Indonesia danhukum Negara Indonesia.

4. Bahwa benar Terdakwa di dalam persidangan menyatakan dalamkeadaan sehat jasmani maupun rohani, dan tidak menunjukan sedangterganggu jiwanya sehingga segala perbuatannya dapatdipertanggungjawabkan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapatbahwa unsur kesatu “ Barangsiapa “ telah terpenuhi.

Unsur Kedua ” Dengan maksud untuk menguntungkan dirisendiri atau orang lain secara melawan hukum”.

Bahwa “dengan maksud” adalah pengganti kesengajaan maupunsebagai pernyataan tujuan, yang meperlihatkan adanya kehendak darisi pelaku/Terdakwa untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain,dan dilain pihak memperlihatkan kesadaran si pelaku /Terdakwa.

Bahwa menurut MvT yang dimaksud dengan sengaja adalahmenghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan besertaakibatnya.

Ditinjau dari sifatnya “kesengajaan” terbagi :a. Dolus Molus yaitu dalam hal seseorang melakukansuatu tindakan (tindak pidana), tidak saja ia hanyamenghendaki tindakannya, tetapi juga ia menginsyafi bahwatindakannya itu dilarang oleh UU dan diancam pidana.b. Kleurloos begrip, kesengajaan yang tidak mempunyaisifat tertentu, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatutindakan (tindak pidana) tertentu cukuplah jika (hanya)menghendaki tindakannya.c. Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalahkesengajaan sebagai maksud yang berarti terjadinya suatu

38

tindakan atau akibat tertentu itu betul-betul sebagai perwujudandari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari siPelaku/Petindak (Terdakwa).Bahwa yang dimaksud menguntungkan diri sendiri atau orang

lain, oleh karena unsur ini berada di belakang (dicakupi) oleh unsur“Dengan sengaja” atau “Dengan maksud” maka untuk mendapatkankeuntungan itu harus dilakukan dengan atau kesadaran sendiri darihak yang dirugikan. Sedangkan secara melawan hukum adalah sipelaku telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum,menyerang kepentingan yang dilindungi hak orang lain.

Dari Arrest HR tanggal 31 Desember 1919 tentang UU tentangpasal 1365 BW mengenai pengertian-pengertian “tindakan yang tidaksesuai dengan hukum” beintikan :a. Merusak hak subyektif seseorang menurut UU;b. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban

(hukum/si pelaku/Petindak menurut UU)c. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan

masyarakat.Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan

keterangan para Saksi di bawah sumpah yang telah bersesuaian antarasatu dengan lainnya dan dengan adanya alat bukti lain di persidangandiperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, setiba di rumah Terdakwa di Asrama Sudirman IINo. 34 Denpasar Bali, Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Polos diterima olehTerdakwa di ruang tamu rumah Terdakwa. Selanjutnya Saksi-4menyampaikan maksud kedatangannya kepada Terdakwa untukmeminta bantuan kepada Terdakwa agar Saksi-4 dapat diterimamenjadi CPNS, Saksi-4 juga menjelaskan bahwa Saksi-4 sudah pernahmengikuti tes di Kemenkumham tetapi tidak lulus. Mendengar perkataanSaksi-4 tersebut, Terdakwa bertanya kepada Saksi-4 “mau nyari kerjadimana” dijawab oleh Saksi-4 “kalau bisa maunya saya tetap dikemenkumham”, dilanjutkan Terdakwa dengan mengatakan “oh yasudah pernah ikut tes ?” dijawab oleh Saksi-4 “sudah tapi tidak lulus”.Selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-4 untuk menyiapkan nomorpendaftaran dan surat-surat lamaran terdahulu pada saat mengikutiseleksi di Kemenkumham. Terdakwa juga menyebutkan agar Saksi-4menyiapkan uang sebanyak Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh limajuta rupiah) dan diserahkan kepada Terdakwa. Menanggapi perkataanTerdakwa tersebut Saksi-4 meminta waktu satu bulan untukmenyiapkan uang namun Terdakwa mengatakan bahwa dalam waktudua minggu Saksi-4 sudah mulai bekerja dan setelah menyerahkanuang tersebut Terdakwa akan langsung mengajak Saksi-4 ke KantorKemenkumham Denpasar.

2. Bahwa benar, mendengar perkataan Terdakwa tersebut Saksi-4menjadi percaya bahwa dengan menyediakan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) Terdakwa dapatmemasukkan Saksi-4 menjadi CPNS Kemenkumham. SelanjutnyaSaksi-4 berembug dengan keluarga sehingga keluarga setuju danpercaya, lalu Saksi-4 bersama keluarga berusaha mengumpulkan uangdan dalam waktu dua hari setelah Saksi-4 bertemu dengan Terdakwa,Saksi-4 berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) dan masih terbungkus kertas cokelat dari BRI.

39

Pada saat itu Saksi-4 juga menyerahkan berkas pendaftaran Saksi-4sebelumnya di kemenkumham berupa nomor pendaftaran dan surat-surat lain, sebagaimana diminta Terdakwa untuk disiapkan Saksi-4.

3. Bahwa benar, berselang dua hari kemudian setelah penyerahanuang Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) oleh Saksi-4 kepadaTerdakwa, Saksi-4 menyerahkan uang lagi sebanyak Rp. 75.000.000,-(tujuh puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa agar genap Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah). Penyerahan uangRp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) tersebut awalnyaTerdakwa janjian bertemu dengan Saksi-4 di rumah Terdakwa namunkemudian Terdakwa menghubungi Saksi-4 agar bertemu di JalanHasanudin Denpasar, tepatnya di seberang jalan di depan BCADenpasar. Selanjutnya dengan ditemani Paman Terdakwa atas namaSdr. Komang, Saksi-4 menemui Terdakwa di depan BCA Denpasar danmenyerahkan uang sebanyak Rp. 75.000.000, - (tujuh puluh lima jutarupiah) tersebut Terdakwa menyerahkan kepada Saksi-4 selembarkertas berupa fotocopy SK tentang nama-nama yang diterima diKemenkumham yang didalamnya ada nama Saksi-4. Terdakwa jugamenyatakan apabila Saksi-4 tidak diterima di Kemenkumham makauang Saksi-4 akan dikembalikan Terdakwa.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 : “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lainsecara melawan hukum” telah terpenuhi.

- Unsur ketiga : “Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,dengan tipu muslihat atau rangkaiankebohongan, menggerakkan orang lain untukmenyerahkan barang sesuatu kepadanya, atausupaya memberi hutang maupunmenghapuskan piutang”.

Unsur ini merupakan unsur alternatif, oleh karena itu Majelis akanmemilai dan mempertimbangkan unsur mana yang sesuai dengantindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa.

- Bahwa yang dimaksud dengan “nama palsu” adalah nama yangtidak benar, yaitu suatu nama yang bukan nama si Pelaku yangdigunakan Pelaku, tetapi apabila ditanyakan kepada orang-orang yangsecara nyata mengenal si Pelaku, mereka tidak mengetahui namatersebut.

- Yang dimaksud dengan “martabat palsu” atau “keadaan pribadipalsu” adalah suatu sikap/keadaan pribadi seakan-akan pada diri pelakutersebut ada suatu kekuasaan, kewenangan, martabat, status, ataujabatan yang sebenarnya tidak dimilikinya, atau mengenakan pakaianseragam tertentu, tanda pengenal tertentu, yang dengan mengenakanhal itu orang lain akan mengira bahwa Ia mempunyai suatukedudukan/pangkat tertentu yang mempunyai suatu kekuasaan ataukewenangan.

- Yang dimaksud dengan “tipu muslihat” adalah suatu tindakan yangdapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertaidengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu si Pelaku menimbulkansuatu kepercayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain,padahal ia sadari bahwa itu tidak ada.

40

- Yang dimaksud dengan “rangkaian kebohongan” adalah beberapaketerangan yang saling mengisi seakan-akan benar isi keterangan itu,padahal tidak lain dari pada kebohongan, tetapi orang lain akanberkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yangbenar.- Yang dimaksud dengan “menggerakkan” (Bowegen) adalahbergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukantindakan/perbuatan. Dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanankendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari sikorban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderungmerupakan suatu rayuan. Yang dengan demikian si korban melakukansuatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri tanpapaksaan.- Yang dimaksud dengan menyerahkan suatu barang selalaupembayaran itu terjadi secara lansgung. Juga penyerahan itu terjadisecara tidak langsung juga penyerahan secara langsung. Yangdimaksud dengan barang di sini adalah barang pada umumnya yangmempunyai nilai ekonomi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat denganketerangan para Saksi di bawah sumpah yang telah bersesuaian antarasatu dengan lainnya dan dengan adanya alat bukti lain di persidangandiperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa kenal Sdr. Agus Wisnu Artawan (saksi-4)pada bulan Desember 2012 bertempat di rumah Terdakwa di AsramaSudirman II No. 34 Denpasar Bali. Pada saat itu Saksi-4 bersamadengan Sdr. I Nyoman Parwata (Saksi-5) yang sudah lama kenaldengan Terdakwa dan Paman Saksi-4 atas nama Sdr. Polos, datang kerumah Terdakwa dengan tujuan meminta tolong kepada Terdakwa agardibantu untuk menjadi calon CPNS di Kemenkumham. SebelumnyaSaksi-4 pernah mendaftar dan seleksi menjadi CPNS Kemenkumhamnamun tidak lulus, lalu saksi-4 minta tolong kepada saksi-5 agarmencari orang yang dapat membantu Saksi-4 dan Saksi-5 menyebutkanada orang yang dapat membantu dengan syarat harus menyediakansejumlah uang. Yang dimaksud Kemenkumham tersebut adalahTerdakwa, lalu Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Polos paman Saksi-4 sepakatuntuk menemui Terdakwa di rumah Terdakwa di Asrama Sudirman IINo. 34 Denpasar Bali.

2. Bahwa benar, setiba di rumah Terdakwa di Asrama Sudirman IINo. 34 Denpasar Bali, Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Polos diterima olehTerdakwa di ruang tamu rumah Terdakwa. Selanjutnya Saksi-4menyampaikan maksud kedatangannya kepada Terdakwa untukmeminta bantuan kepada Terdakwa agar Saksi-4 dapat diterimamenjadi CPNS, Saksi-4 juga menjelaskan bahwa Saksi-4 sudah pernahmengikuti tes di Kemenkumham tetapi tidak lulus. Mendengar perkataanSaksi-4 tersebut, Terdakwa bertanya kepada Saksi-4 “mau nyari kerjadimana” dijawab oleh Saksi-4 “kalau bisa maunya saya tetap dikemenkumham”, dilanjutkan Terdakwa dengan mengatakan “oh yasudah pernah ikut tes ?” dijawab oleh Saksi-4 “sudah tapi tidak lulus”.Selanjutnya Terdakwa menyuruh Saksi-4 untuk menyiapkan nomorpendaftaran dan surat-surat lamaran terdahulu pada saat mengikutiseleksi di Kemenkumham. Terdakwa juga menyebutkan agar Saksi-4menyiapkan uang sebanyak Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh limajuta rupiah) dan diserahkan kepada Terdakwa. Menanggapi perkataanTerdakwa tersebut Saksi-4 meminta waktu satu bulan untuk

41

menyiapkan uang namun Terdakwa mengatakan bahwa dalam waktudua minggu Saksi-4 sudah mulai bekerja dan setelah menyerahkanuang tersebut Terdakwa akan langsung mengajak Saksi-4 ke KantorKemenkumham Denpasar.

3. Bahwa benar, mendengar perkataan Terdakwa tersebut Saksi-4menjadi percaya bahwa dengan menyediakan uang sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) Terdakwa dapatmemasukkan Saksi-4 menjadi CPNS Kemenkumham. SelanjutnyaSaksi-4 berembug dengan keluarga sehingga keluarga setuju danpercaya, lalu Saksi-4 bersama keluarga berusaha mengumpulkan uangdan dalam waktu dua hari setelah Saksi-4 bertemu dengan Terdakwa,Saksi-4 berhasil mengumuplkan uang sebanyak Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) dan masih terbungkus kertas cokelat dari BRI.Pada saat itu Saksi-4 juga menyerahkan berkas pendaftaran Saksi-4sebelumnya di kemenkumham berupa nomor pendaftaran dan surat-surat lain, sebagaimana diminta Terdakwa untuk disiapkan Saksi-4.

4. Bahwa benar, berselang dua hari kemudian setelah penyerahanuang Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) oleh Saksi-4 kepadaTerdakwa, Saksi-4 menyerahkan uang lagi sebanyak Rp. 75.000.000,-(tujuh puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa agar genap Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah). Penyerahan uangRp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) tersebut awalnyaTerdakwa janjian bertemu dengan Saksi-4 di rumah Terdakwa namunkemudian Terdakwa menghubungi Saksi-4 agar bertemu di JalanHasanudin Denpasar, tepatnya di seberang jalan di depan BCADenpasar. Selanjutnya dengan ditemani Paman Terdakwa atas namaSdr. Komang, Saksi-4 menemui Terdakwa di depan BCA Denpasar danmenyerahkan uang sebanyak Rp. 75.000.000, - (tujuh puluh lima jutarupiah) tersebut Terdakwa menyerahkan kepada Saksi-4 selembarkertas berupa fotocopy SK tentang nama-nama yang diterima diKemenkumham yang didalamnya ada nama Saksi-4. Terdakwa jugamenyatakan apabila Saksi-4 tidak diterima di Kemenkumham makauang Saksi-4 akan dikembalikan Terdakwa.

5. Bahwa benar, dua minggu kemudian setelah penyerahan uangoleh Saksi-4 kepada Terdakwa dan sesuai perkataan Terdakwasebelumnya bahwa dua minggu setelah penyerahan uang Saksi-4 akanbekerja di Kemenkumham, Saksi-4 menghubungi Terdakwa namunTerdakwa mengatakan agar Saksi-4 bersabar dan menunggu sampaisatu bulan. setelah menunggu hingga satu bulan, Saksi-4 tidakmendapat kabar dari Terdakwa, lalu Saksi-4 pergi ke KantorKemenkumham untuk mengecek kebenaran tentang fotocopy SKtentang nama-nama yang diterima di Kemenkumham yang di dalamnyatercantum nama Saksi-4, yang pernah diserahkan Terdakwa kepadaSaksi-4. Dari petugas di Kantor Kemenkumham Denpasar Saksi-4mendapat penjelasan bahwa pegawai yang diterima pada saat seleksiyang pernah diikuti Saksi-4 tersebut telah diterima dan sudahmelaksanakan pelatihan. Mendapat penjelasan tersebut Saksi-4merobek dan membuang fotocopy SK tersebut.

6. Bahwa benar, Saksi-4 menunggu hampir satu tahun tetap tidakada kejelasan dari Terdakwa dan Saksi-4 merasa telah ditipu olehTerdakwa, lalu Saksi-4 meminta agar uang Saksi-4 sebanyak Rp.175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) dikembalikanTerdakwa, namun jawaban Terdakwa agar Saksi-4 menunggu karena

42

uang Saksi-4 sudah dikirim ke Jakarta karena sedang diurus di Jakarta.Oleh karena tetap tidak ada kejelasan terhadap pengembalian uangSaksi-4, maka Saksi-4 selalu menghubungi Terdakwa agarmengembalikan uang Saksi-4 dan pada akhir tahun 2013 Terdakwamengembalikan uang Saksi-4 sebanyak Rp. 40.000.000,- (empat puluhjuta rupiah) yang diberikan bertahap.

7. Bahwa benar, setelah pengembalian uang sebanyak Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) oleh Terdakwa kepada Saksi-4,Terdakwa sudah sulit dihubungi Saksi-4, baik melalui telpon maupunSaksi-4 langsung datang ke rumah Terdakwa, sehingga pada tahun2015 Saksi-4 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Pam KodamIX/Udayana. Setelah Saksi-4 beberapa kali dipertemukan denganTerdakwa dan awalnya Terdakwa janji untuk mengembalikan dan dalamlama akhirnya pada tanggal 17 Februari 2016 bertempat di KantorPendam IX/Udayana Terdakwa mengembalikan dan menyerahkan uangkepada Saksi-4 sebanyak Rp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh limajuta rupiah) dilengkapi dengan bukti tanda terima berupa kwitansitanggal 17 Februari 2016.selain itu Saksi-4 dan Terdakwa jugamembuat surat pernyataan di atas juga membuat surat pernyataan diatastas bermaterai tanggal 17 Februari 2016 yang menyatakan bahwapermasalahan yang berkaitan dengan pencalonan CPNS diKemenkumham Provinsi Bali antara Terdakwa dan saksi-4 dinyatakansudah selesai dan antara Saksi-4 dan Terdakwa tidak akan salingmelakukan tuntutan, baik pidana maupun dinas.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-3 “Dengan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untukmenyerahkan barang sesuatu kepadanya” telah terpenuhi.

Menimbang : Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan fakta-faktayang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwaterdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telahbersalah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan dirisendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan rangkaiankebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barangsesuatu kepadanya”.

sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378KUHP.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah dan selamapemeriksaan di persidangan, Majelis tidak menemukan adanya alasanpemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, makaTerdakwa harus dipidana.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan terbukti bersalahmelakukan tindak pidana sebagaimana dibuktikan oleh Majelis Hakim,maka Pembelaan yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwamengenai ketidakterbuktian unsur-unsur terhadap Tuntutan OditurMiliter tidak dapat diterima atau dikesampingkan.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalamputusan ini, Majelis Hakim ingin menilai, sifat, hakekat dan akibat dariperbuatan Terdakwa sebagai berikut :

43

- Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya Terdakwa inginmendapatkan uang dengan cara mudah dengan cara mengatakankepada Saksi-4, kalau Terdakwa bisa membantu memasukkan menjadiCPNS di Kemenkumham sehingga Saksi-4, percaya akan janji-janjiTerdakwa sehingga para saksi menyerahkan uang sesuai permintaanTerdakwa selain itu juga Para Saksi mengetahui bahwa Terdakwaseorang Prajurit TNI sehingga tidak mungkin membohonginya.

- Bahwa sifat perbuatan Terdakwa tersebut mencerminkan sikapdan perilaku yang hanya ingin mementingkan kepentingan pribadi dantidak memikirkan kepentingan orang lain

- Akibat perbuatan Terdakwa Saksi-4, merasa di bohongi dandirugikan.

Menimbang : Bahwa walaupun Terdakwa telah mengembalikan uang kepadaSaksi-4 dan telah membuat surat pernyataan damai namun tidaklahmenghapuskan kesalahan ataupun meniadakan pertanggungjawabanpidana, oleh karena itu penjatuhan pidana ini akan menjadi contoh bagiprajurit lainnya supaya tidak meniru dan mengikuti perbuatan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa adanya fakta dipersidangan antara Terdakwa dan Saksi-1telah berdamai serta tidak ada lagi perselisihan maka dapat dijadikanalasan untuk pertimbangan yang lebih meringankan pidana yangdijatuhkan guna memenuhi keadilan sosiologis (Restorative Justice) yaitusuatu proses melalui mana si Pelaku kejahatan yang telah menyesaliperbuatannya, menerima tanggung jawab atas kesalahannya kepadamereka yang dirugikan dan kepada masyarakat, yang sebagaibalasannya mengijinkan bergabungnya kembali pelaku kejahatan yangbersangkutan kedalam masyarakat yang ditekankan adalah pemulihanhubungan antara pelaku dengan korban.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidanaorang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi jugamempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapatkembali ke jalan yang benar menjadi Prajurit dan warga negara yangbaik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga .Oleh karenaitu Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalamperkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapatmeringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar persidangan.- Terdakwa menyesali perbuatannya.- Terdakwa telah mengembalikan uang Saksi-4 (Sdr. Agus WisnuArtawan) seluruhnya, sebesar Rp. 175.000.000, (seratustujuhpuluhlima ribu rupiah).

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga danSumpah Prajurit.

- Perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan nama baik Satuan.

Menimbang : Bahwa dengan meneliti dan mempertimbangkan hal-hal teruraidiatas, Majelis berpendapat bahwa pidana bersyarat akan lebih baik

44

dan efektif dijatuhkan terhadap diri Terdakwa karena pidanabersyarat adalah salah satu jenis hukuman dan bukan suatupembebasan atau pengampunan sedangkan masa percobaan selamawaktu tertentu dimaksudkan untuk mendidik agar Terdakwa lebih berhati-hati dan mampu memperbaiki diri.

Demikian pula Atasan dan kesatuannya akan mampu membinaserta mengawasi perilaku Terdakwa selama dalam masa percobaantersebut.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas,Majelis Hakim berpendapat mengenai permohonan Oditur Militer tentangpenjatuhan pidana terhadap Terdakwa yang memohon agar Terdakwadipidana dan bukan pidana bersyarat Majelis berpendapat tidaksependapat dengan Oditur Militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas,Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktumdibawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harusdibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa Surat-surat :

1) Surat kepada Pangdam IX/Udayana dari Agus Ubud.

2) 1 (satu) lembar kwitansi penyerahan uang Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr. Dewa Ngurah.

3) 1 (satu) lembar Cek BCA No CB 725476 dengan jumlah uangsebesar Rp. 1.350.000.000,- (satu milyar tiga ratus lima puluh jutarupiah) yang palsu.

Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat tersebut sejaksemula merupakan satu kesatuan dengan berkas perkara danberkaitan/berhubungan erat dengan perkara Terdakwa, maka barangbukti tersebut perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 378 KUHP jo Pasal 14 a KUHP jo Pasal 190 ayat ( 1)Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 thun 1997 tentangPeradilan Militer dan ketentuan perundang-undangan lain yangbersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu I Wayan Sukada,Kapten Caj NRP 635593, telah terbukti secara sah dan meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana :

“ Penipuan “

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana PidanaPenjara selama 5 (lima) bulan dengan masa percobaan 8 (delapan)bulan. Dengan Perintah pidana tersebut tidak usah dijalani kecualiapabila dikemudian hari ada Putusan Hakim yang menentukan laindisebabkan karena terpidana melakukan suatu tindak pidana ataumelakukan pelanggaran disiplin Prajurit TNI sebagaimana tercantumdidalam Pasal 8 Undang-undang Nomor : 25 Tahun 2014 tentang Hukum

45

Disiplin Militer sebelum masa percobaan habis.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat :

1) Surat kepada Pangdam IX/Udayana dari Agus Ubud.

2) 1 (satu) lembar kwitansi penyerahan uang Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr. Dewa Ngurah.

3) 1 (satu) lembar Cek BCA No CB 725476 dengan jumlah uangsebesar Rp. 1.350.000.000,- (satu milyar tiga ratus lima puluh jutarupiah) yang palsu.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesarRp.15.000,- (limabelasriburupiah).

Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 15 September 2016 di dalammusyawarah Majelis Hakim oleh AGUS BUDIMAN SURBAKTI, S.H. LETKOL LAUT (KH)NRP. 12365/P sebagai Hakim Ketua dan UNTUNG HUDIYONO, S.H. MAYOR CHK NRP.581744 serta SITI MULYANINGSIH, S.H., M.H. MAYOR SUS NRP. 522940 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dantanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengandihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer REMAN, S.H., M.H.LETKOL CHK 11980021130172, Penasihat Hukum Terdakwa INTWIAJI, S.H. MAYORCHK NRP 547970, dkk dan Panitera ARINTA MUDJI PRANATA, S.H. LETTU SUS NRP.541692 serta dihadapan umum Terdakwa.

HAKIM KETUA

Cap/ttd

AGUS BUDIMAN SURBAKTI, S.H.LETKOL LAUT (KH) NRP. 12365/P

HAKIM ANGGOTA I

Ttd

UNTUNG HUDIYONO, S.H.MAYOR CHK NRP. 581744

HAKIM ANGGOTA II

Ttd

SITI MULYANINGSIH, S.H., M.H.MAYOR SUS NRP. 522940

PANITERA

Ttd

ARINTA MUDJI PRANATA, S.H.LETTU SUS NRP. 541692

46