pengadaan pns · definisi/pengertian dari : a. pengadaan pns b. ... pegawai negeri sipil dan...

40
MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENGADAAN PNS Penulis: 1. Doyo Hadi Widodo, S. Sos, M. AP 2. Slamet Mardadiyana, S. Sos PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2014

Upload: phamdat

Post on 05-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN

PENGADAAN PNS

Penulis:

1. Doyo Hadi Widodo, S. Sos, M. AP

2. Slamet Mardadiyana, S. Sos

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

JAKARTA, 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional

sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri.

Karena itu dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional yakni

mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,

demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi, diperlukan pegawai negeri yang

merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang

harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat

dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

Peranan aparatur negara dalam rangka mencapai tujuan sangat besar, untuk itu

diperlukan aparatur yang profesional dan bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dari korupsi,

kolusi dan nepotisme. Pembangunan aparatur penyelenggara pemerintah atau

aparatur negara diarahkan untuk meningkatkan kompetensi aparatur negara tersebut

agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, dan

tanggung jawab serta mewujudkan penyelenggaraan yang bersih dan berwibawa

sehingga dapat memberikan pelayanan prima dan pengayoman kepada masyarakat

sesuai dengan tuntutan hati nurani rakyat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak bidang-bidang yang terkait

diantaranya bidang kepegawaian khususnya pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

Pengadaan PNS yang merupakan serangkaian kegiatan untuk mengisi formasi yang

lowong, yang dilakukan dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan,

pengangkatan calon PNS, sampai dengan pengangkatan menjadi PNS yang

dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian harus mengacu pada obyektifitas

secara kualitas maupun obyektifitas secara kuantitas.

2

1. Obyektifitas secara kualitas yang dimaksud adalah pengadaan pegawai yang

berdasarkan kualitas pegawai yang dibutuhkan, artinya calon pegawai yang akan

direkrut harus sesuai dengan bidang tugas kerja. Dengan kualitas pengadaan

pegawai yang demikian diharapkan keefektifitas organisasi akan tercapai.

2. Obyektifitas secara kuantifitas yang dimaksud adalah pengadaan pegawai harus

berdasarkan jumlah kebutuhan pegawai yang diperlukan. Ini akan meningkatkan

efisiensi dalam organisasi.

Organisasi yang merupakan alat untuk mencapai tujuan harus disesuaikan dengan

perkembangan tugas pokoknya. Karena tugas pokok dapat berkembang dari waktu

ke waktu yang akan berdampak pada jumlah dan mutu PNS yang diperlukan dalam

suatu organisasi.

B. Deskripsi Singkat

Modul ini membahas tentang pengadaan PNS yang diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan PNS sebagaimana yang telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002, meliputi pengertian,

dasar hukum, proses, syarat-syarat pengangkatan calon PNS, masa percobaan calon

PNS sampai dengan pengangkatan calon PNS menjadi PNS.

Obyektifitas dalam pengadaan PNS harus

sesuai dengan UU No. 43 Tahun 1999,

yaitu Setiap Warga Negara Indonesia

mempunyai kesempatan yang sama untuk

melamar menjadi PNS setelah memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan

3

C. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran umum

Setelah mengikuti Diklat ini peserta diharapkan dapat memahami mekanisme

pelaksanaan pengadaan PNS yang berdasarkan norma, standar, dan prosedur.

2. Tujuan pembelajaran khusus

Setelah mengikuti Diklat ini diharapkan peserta mampu menjelaskan :

a. Proses pengadaan PNS.

b. Ketentuan pengadaan PNS.

c. Melakukan teknis administrasi ketentuan pengadaan PNS.

4

BAB II

FORMASI DAN PENGADAAN PNS

A. Pembahasan

1. Formasi PNS

Pengadaan PNS adalah kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong. Formasi

yang lowong dalam suatu organisasi pada umumnya disebabkan adanya PNS yang

berhenti, meninggal dunia dan pensiun, atau adanya perluasan organisasi.

Formasi PNS adalah jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan oleh

suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam

jangka waktu tertentu ( Kep.Kepala BKN No. 09 Tahun 2000 ).

Formasi PNS disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai

sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan norma, standar, dan

prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sedangkan analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan :

a. Jenis pekerjaan

b. Sifat pekerjaan

c. Analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang PNS dalam jangka waktu

tertentu

d. Prinsip pelaksanaan pekerjaan

e. Peralatan yang tersedia

Formasi PNS terdiri dari :

a. Formasi PNS Pusat

Formasi ini untuk masing-masing satuan organisasi pemerintah pusat setiap

tahun anggaran yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaaan Aparatur Negara

(Menpan), berdasarkan usul dari pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, setelah

mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara (selanjutnya ditulis

BKN), yang terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Menteri Keuangan.

Khusus untuk penetapan formasi PNS diluar negeri harus memperhatikan pula

pertimbangan Menteri Luar Negeri.

5

b. Formasi PNS Daerah

Formasi ini untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintahan Daerah setiap

tahun anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah atau Pejabat Pembina

Kepegawaian.

1). Tingkat Propinsi ditetapkan oleh Gubernur

2). Tingkat Kabupaten ditetapkan oleh Bupati

3). Tingkat Kota ditetapkan oleh Walikota

Dalam rangka perencanaan kepegawaian secara nasional dan pengendalian jumlah

pegawai, maka Gubernur, Bupati/Walikota, sebelum menetapkan formasi harus

terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara.

2. Pengadaan PNS

Pengadaan PNS sebagai pengisi formasi yang lowong harus berdasarkan

kebutuhan organisasi. Pengadaan PNS dimulai dari perencanaan, pengumuman,

pelamaran, penyaringan, pengangkatan calon PNS, sampai dengan pengangkatan

PNS dan dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. Setiap warga negara RI

mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS dengan memenuhi

syarat-syarat obyektif yang ditentukan, tidak boleh didasarkan pada jenis kelamin,

suku, agama, ras, golongan atau daerah.

Pengadaan PNS hanya diperkenankan dalam batas formasi yang ditetapkan, dengan

memprioritaskan antara lain:

a. Pegawai pelimpahan/penarikan dari Departemen/ Lembaga Pemerintah Non

Departemen/Pemerintah Daerah yang kelebihan pegawai.

b. Siswa/mahasiswa ikatan dinas, setelah lulus dari pendidikannya.

c. Tenaga medis dan paramedis yang telah selesai melaksanakan masa bakti

sebagai pegawai tidak tetap.

6

Prosedur Pengadaan PNS dapat kita gambarkan seperti berikut ini :

Penetapan

Lowongan

Formasi

a. Jumlah

b. Jenis

c. jabatan

d. Kualifikasi

pendidikan

Penerimaan

CPNS

Pencari

Kerja

(WNI)

Seleksi

Seleksi

syarat-

syarat

Test

Kompetensi

- Tertulis

- Wawancara

- Psikotest

Pelamar

yang

lulus

di

rangking

Pelamar

yang

lulus

dan

diterima

•Pember-

kasan

•Usul

Pene

tapan

NIP

BKN

menetap

kan NIP

SK

CPNS

oleh

Pejabat

ybw

Instansi

ybs

Keterangan:

Pengadaan PNS diawali dengan penetapan formasi, dilanjutkan dengan

penerimaan. Setelah itu dilakukan seleksi anministratif dan test kompetensi. Pelamar

yang lulus dirangking berdasarkan nilai hasil ujian. Penetapan pelamar yang lulus dan

diterima disesuaikan dengan formasi yang ada.

Contoh :

Peserta yang lulus berjumlah 112 orang, jumlah formasi yang dibutuhkan adalah

76 orang. Maka peserta yang diterima adalah 76 orang dari 112 orang yang lulus

berdasarkan nilai ujian yang tertinggi (rangking 1 s/d 76) dan sisanya dapat menjadi

cadangan.

Pelamar yang ditetapkan diterima, wajib melengkapi dan menyerahkan

kelengkapan administrasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) atau yang

ditunjuk olehnya dan diusulkan kepada Kepala BKN untuk mendapat Nomor Induk

Pegawai (NIP). Berdasarkan NIP maka PPK menetapkan keputusan pengangkatan yang

bersangkutan menjadi Calon PNS.

7

B. Rangkuman

1. Pengadaan PNS adalah kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong yang

disebabkan adanya pemberhentian ataupun perluasan organisasi. Pengadaan PNS

dimulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan

calon PNS, sampai dengan pengangkatan PNS dan dilaksanakan oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian. Pengadaan PNS tidak boleh diskriminatif.

2. Pengadaan PNS hanya diperkenankan dalam batas formasi yang ditetapkan, dengan

memprioritaskan antara lain :

a. Pegawai pelimpahan/penarikan dari Departemen/ Lembaga Pemerintah Non

Departemen/Pemerintah Daerah yang kelebihan pegawai.

b. Siswa/mahasiswa ikatan dinas, setelah lulus dari pendidikannya

c. Tenaga medis dan paramedis yang telah selesai melaksanakan masa bakti

sebagai pegawai tidak tetap.

3. Formasi PNS adalah jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan oleh suatu

satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka

waktu tertentu. Formasi PNS disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan

penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan

norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah.

C. Tes Formatif I

Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Benar dibawah ini

1. Pengadaan PNS Daerah dilaksanakan berdasarkan formasi pegawai yang

ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing instansi setelah

mendapat persetujuan dari :

a. Kepala BKN

b. Menpan dan RB

c. Gubernur

d. Walikota

e. Bupati

2. Pengadaan PNS adalah kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong. Adapun

penyebab dari formasi yang lowong adalah ............. kecuali

a. Adanya PNS Meninggal Dunia

8

b. Adanya PNS Pensiun

c. Penarikan kembali pegawai yang diperbantukan

d. Adanya perluasan organisasi

3. Adanya PNS yang mengundurkan diJumlah dan susunan pangkat PNS yang

diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan

tugas pokok dalam jangka waktu tertentu. Uraian tersebut merupakan

definisi/pengertian dari :

a. Pengadaan PNS

b. Formasi PNS

c. Perencanaan pegawai

d. Analisis kebutuhan pegawai

e. Analisis beban kerja

4. Berdasarkan PP Nomor 11 Tahun 2002, Pejabat Pembina Kepegawaian dalam

menetapkan Surat Keputusan pengangkatan Calon PNS harus berdasarkan :

a. NIP

b. Surat Keputusan Pengangkatan menjadi PNS

c. Surat Pengajuan Lamaran

d. Surat Pengangkatan menjadi tenaga honorer

e. Surat Pemberkasan lamaran

5. Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur negara

dalam memberikan penetapan persetujuan Formasi PNS berdasarkan

pertimbangan tertulis dari:

a. Kepala Badan Kepegawaian Negara

b. Kepala Lembaga Administrasi Negara

c. Gubernur

d. Walikota

e. Bupati

9

D. Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang ada

dibagian akhir modul ini dan hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan

rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi

kegiatan belajar.

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

Rumus :

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar X 100 %

5

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

- 69% = kurang

Kalau tingkatan penguasaan anda mencapai 80% atau lebih, maka dapat melanjutkan

pada kegiatan belajar 2, tetapi kalau di bawah 80%, maka harus mengulangi kegiatan

belajar 1, terutama bagian yang anda belum kuasai.

10

BAB III

PROSEDUR DAN SYARAT-SYARAT

PENGADAAN PNS

A. Pembahasan

Pegawai Negeri adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (UU No.43 Tahun 1999, Pasal 1, ayat 1).

Pegawai Negeri terdiri dari :

1. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2. Anggota Kepolisian Negara RI

3. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dari :

1. Pegawai Negeri Sipil Pusat

2. Pegawai Negeri Sipil Daerah

Sedangkan dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (selanjutnya ASN) pada pasal 1, menyebutkan :

1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

bekerja pada instansi pemerintah.

2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah

pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara

tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan.

11

4. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat

berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka

melaksanakan tugas pemerintahan.

5. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

6. Sistem Informasi ASN adalah rangkaian informasi dan data mengenai Pegawai

ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan

berbasis teknologi.

7. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi

pemerintah.

8. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan

Pimpinan Tinggi.

9. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan

pembangunan.

10. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan

Administrasi pada instansi pemerintah.

11. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu.

12. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Fungsional

pada instansi pemerintah.

13. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan

melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai

ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

14. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan

menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan

pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

15. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah.

12

16. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian,

kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural.

17. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah

kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan

rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.

18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pendayagunaan aparatur negara.

19. Komisi ASN yang selanjutnya disingkat KASN adalah lembaga nonstruktural

yang mandiri dan bebas dari intervensi politik.

20. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga

pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan

pendidikan dan pelatihan ASN sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

21. Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disingkat BKN adalah lembaga

pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan

menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam

undang-undang ini.

22. Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada

kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa

membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis

kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Melihat Bab I, pasal 1, Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 yang terkait

dengan ketentuan umum, mengiformasikan bahwa adanya perubahan pada tatanan

Pegawai Negeri Sipil. Perubahan itu diantaranya

1. Perubahan pegawai dalam pemerintahan tidak lagi milik PNS saja, tetapi

disamping PNS ada pegawai pemerintahan yang lain yakni PPPK. Karena

sekarang merupakan masa transisi, dimana perudang-undangan yang baru belum

dilengkapi dengan peraturan teknisnya, maka masih ada kendala dalam

pelaksanaannya.

2. Perubahan Nama Jabatan. Perubahan nomenklatur jabatan akan berpengaruh

pada kegiatan manajemen PNS. Hal ini juga berdampak pada perubahan norma,

standar, dan prosedur dalam bidang pengadaan PNS (sampai sekarang belum ada

13

). Maka dalam modul ini masih menggunakan norma, standar, dan prosedur

yang masih berlaku.

Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk

memberi pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata,

dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan pegawai negeri

harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif,

untuk itu maka pegawai negeri dilarang menjadi anggota dan pengurus partai politik

(UU No. 43 Tahun 1999, pasal 2 dan pasal 3).

Pengadaan PNS dimulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran,

penyaringan, pengangkatan calon PNS, sampai dengan pengangkatan PNS dan

dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.bersama Kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagurnaan aparatur negara.

(pasal 2 PP 78 Tahun 2013)

1. Perencanaan Pengadaan PNS.

Adalah penjadwalan kegiatan yang dimulai dari inventarisasi lowongan jabatan

yang telah ditetapkan dalam formasi beserta syarat jabatannya, pengumuman,

pelamaran, penyaringan, pengangkatan menjadi Calon PNS sampai dengan

pengangkatan menjadi PNS.

Perencanaan Pengadaan PNS meliputi kegiatan :

a. Penjadwalan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

1) Inventarisasi lowongan jabatan yang telah ditetapkan dalam formasi serta

syarat jabatannya.

2) Pengumuman pelaksanaan pengadaan PNS.

3) Penyiapan materi ujian.

4) Penyiapan sarana dan prasarana yang diperlukan.

5) Pelamaran.

6) Pelaksanaan penyaringan.

7) Pengangkatan menjadi calon PNS sampai dengan pengangkatan menjadi

PNS.

14

b. Perhitungan biaya.

Kegiatan perencanaan pengadaan PNS termasuk didalamnya perhitungan

penyediaan anggaran gajinya atau biaya yang diperlukan untuk

menyelenggarakan pengadaan PNS.

c. Perencanaan pengadaan PNS dibuat oleh PPK.

2. Pengumuman

Kegiatan pengadaan PNS harus diumumkan seluas-luasnya melalui media massa

yang tersedia dan/atau bentuk lainnya, untuk diketahui oleh masyarakat luas.

Pengumuman pengadaan PNS dilakukan seluas-luasnya dimaksudkan agar

memberikan kesempatan khalayak ramai atau masyarakat untuk melamar menjadi

calon PNS, dengan demikian banyak kemungkinan bagi pemerintah untuk memiliki

dan mendapatkan calon PNS yang kompeten sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Adapun tahap-tahap dari pengumuman, yaitu :

a. Setiap kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong harus diumumkan seluas-

luasnya melalui media massa yang tersedia dan/atau bentuk lainnya yang

mungkin digunakan, sehingga pengadaan PNS diketahui oleh umum.

b. Disamping untuk memberikan kesempatan yang luas kepada Warga Negara

Indonesia untuk mengajukan lamaran, juga memberikan lebih banyak

kemungkinan bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memilih

calon yang cakap dalam melaksanakan tugas yang akan dibebankan kepadanya.

c. Pengumuman pengadaan PNS dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari

sebelum tanggal penerimaan lamaran.

d. Hal-hal yang dicantumkan dalam pengumuman pengadaan PNS, yaitu :

1). Jumlah dan jenis jabatan yang lowong;

2). Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;

3). Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar;

4). Alamat tempat lamaran ditujukan;

5). Batas waktu pengajuan surat lamaran;

6). Waktu dan tempat seleksi; dan

7). Lain-lain yang dipandang perlu.

15

3. Pelamaran

Dalam pelamaran calon PNS, seorang pelamar harus memenuhi ketentuan-

ketentuan yang dituangkan dalam PP 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan PNS,

sebagaimana telah diubah dengan PP 11 Tahun 2002, sebagai berikut:

a. Setiap pelamar harus mengajukan surat lamaran yang ditulis dengan tulisan

tangan sendiri ditujukan kepada PPK Instansi yang bersangkutan

b. Dalam surat lamaran tersebut harus dilampirkan:

1) Foto copy STTB/Ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang;

2) Kartu tanda pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja;

3) Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan.

c. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pengadaan PNS panitia menentukan

persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar, adalah :

1) Warga Negara Indonesia

Apabila diragukan tentang kewarganegaraan seorang pelamar, maka harus

dimintakan bukti kewarganegaraannya, yaitu keputusan Pengadilan Negeri

yang menetapkan bahwa yang bersangkutan menjadi Warga Negara

Indonesia. Apabila seorang Warga Negara Indonesia berganti nama, harus

dimintakan pula surat pernyataan ganti nama yang dikeluarkan oleh

Bupati/Walikota yang bersangkutan.

2) Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggi-

tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun.

Pelamar yang belum mencapai usia 18 (delapan belas) tahun atau melebihi

usia 35 (tiga puluh lima) tahun tidak dapat diterima sebagai calon PNS.

Usia seorang pelamar ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran yang

tercantum dalam Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah yang digunakan sebagai

dasar pengangkatan.

3) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena

melakukan suatu tindak pidana kejahatan.

Dalam ketentuan ini, tidak termasuk bagi mereka yang dijatuhi hukuman

percobaan.

16

4) Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri, atau diberhentikan tidak

dengan hormat sebagai pegawai swasta.

5) Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri.

Seorang yang masih berkedudukan sebagai Calon PNS/PNS, Calon

Anggota Tentara Nasional Indonesia/Calon Anggota Kepolisian Negara

serta Anggota Tentara Nasional Indonesia/Anggota Kepolisian Negara tidak

dapat diterima untuk menjadi Calon PNS.

6) Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang

diperlukan.

7) Berkelakuan baik.

Surat keterangan berkelakuan baik dibuat oleh kepolisian setempat.

8) Sehat jasmani dan rohani

Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dibuat oleh dokter.

9) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah negara Republik Indonesia atau

negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah.

10) Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan, termasuk syarat

khusus yang ditentukan instansi yang bersangkutan.

d. Pada prinsipnya pengangkatan Calon PNS tidak boleh melebihi usia 35 tahun, tetapi

pengangkatan dapat dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35 (tiga puluh lima)

tahun berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara selektif, dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) Telah mengabdi kepada instansi pemerintah sekurang-kurangnya 5 tahun secara

terus menerus sebelum PP 11 Tahun 2002 ditetapkan tanggal 17 April 2002;

2) Masih bertugas pada instansi tersebut;

3) Berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara selektif;

4) Dalam pengadaan PNS dapat ditentukan syarat yang dibutuhkan berdasarkan

persyaratan jabatan yang di butuhkan.

Contoh :

a) Jabatan guru harus memenuhi kualifikasi pendidikan yang ditentukan oleh

Keputusan Mendikbud

b) Jabatan/tugas tertentu yang perlu memiliki pengalaman

17

c) Jabatan Satpam harus memiliki ketrampilan bela diri

4. Penyaringan

Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi syarat

dan mempunyai kualifikasi sebagaimana yang diharapkan, dengan demikian maka

organisasi akan lebih mudah menempatkan pegawai yang diterima sesuai dengan

bidangnya.

Penyaringan terdiri dari beberapa tahap :

a. Pemeriksaan Administratif

1) Setiap surat lamaran yang diterima diperiksa dengan teliti, apakah telah

memenuhi syarat yang ditentukan.

2) Pemeriksaan terhadap surat lamaran tersebut dilakukan secara fungsional

oleh pejabat yang diserahi urusan kepegawaian.

3) Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan, dikembalikan

kepada pelamar yang bersangkutan disertai dengan alasan-alasannya.

4) Surat lamaran yang memenuhi syarat, digunakan sebagai data untuk

pemanggilan pelamar.

b. Panitia Ujian

Untuk memperlancar pelaksanaan ujian penyaringan, maka Pejabat Pembina

Kepegawaian membentuk sebuah panitia dengan tugas tertentu. Adapun tugas

panitia paling sedikit adalah :

1) Menyiapkan perangkat seleksi dengan komputer atau menggandakan materi

soal ujian.

2) Menentukan tempat dan melaksanakan jadwal ujian sesuai dengan kebijakan

nasional

3) Melaksanakan kegiatan ujian

4) Mengawasi pelaksanaan ujian

5) Menyaksikan pengolahan hasil ujian

6) Melakukan verifikasi pengolahan hasil ujian

18

c. Materi Ujian

Ujian penyaringan dalam pengadaan PNS terdiri dari Tes Kompetensi Dasar dan

apabila diperlukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan jabatan, instansi

penyelenggara dapat melakukan Tes Kompetensi Bidang. Materi Tes

Kompetensi Dasar disusun dan ditetapkan oleh Kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur

negara dan pengolahan hasil tes kompetensi dasar dilakukan oleh kementerian

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur

negara

Materi tes kompetensi bidang ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian

berdasarkan materi yang disusun oleh instansi pembina jabatan fungsional.

Dalam hal instansi pembina jabatan fungsional belum dapat menyusun materi ter

kompetensi bidang, maka penyusunannya dilakukan oleh pejabat pembina

kepegawaian.

Dalam hal jabatan fungsional belum ditetapkan instansi pembinanya,

penyusunan materi tes kompetensi bidang dilakukan oleh pejabat pembina

kepegawaian. Dan pengolahan hasil tes kompetensi bidang dilakukan oleh

pejabat pembina kepegawaian.

d. Pemanggilan Pelamar

1). Pelamar yang memenuhi syarat, dipanggil secara tertulis untuk mengikuti

ujian penyaringan. Pemanggilan dilakukan secara fungsional oleh pejabat

yang diserahi tugas urusan kepegawaian.

2). Untuk menghindari keterlambatan atau tidak

diterimanya surat panggilan tersebut, maka

disamping pemanggilan pelamar yang dilakukan

secara tertulis, pemanggilan dapat dilakukan juga

melalui pengumuman pada media massa atau

media lain yang tersedia

3). Dalam surat panggilan atau pengumuman

agar tercantum antara lain nomor ujian, waktu dan tempat ujian, dan hal-hal

lain yang diperlukan.

19

e. Ujian

Ujian penyaringan dalam pengadaan PNS terdiri dari Tes Kompetensi Dasar dan

Tes Kompetensi Bidang.

Tes Kompetensi Dasar adalah serangkaian kegiatan untuk menilai atau

mengukur kemampuan dan karakteristik dalam diri seorang yang berupa

pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang menjadi ciri-ciri seorang PNS RI,

yang meliputi wawasan kebangsaan, intelegensi umum, dan karakteristik

pribadi.

Tes Kompetensi Bidang diselenggarakan dalam rangka untuk memenuhi

tuntutan dan kebutuhan jabatan berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan,

dan perilaku tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang untuk menduduki jabatan

yang belum dipenuhi dari pendidikan profesi tertentu.

Tes Kompetensi Bidang merupakan serangkaian kegiatan untuk menilai atau

mengukur kemampuan dan karakteristik dalam diri seseorang yang berupa

pengetahuan, keterampilan, perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

jabatannya sehingga individu mampu menampilkan unjuk kerja yang tinggi

dalam suatu jabatan tertentu.

f. Pengumuman Pelamar Yang Diterima

1). Pejabat Pembina Kepegawaian

setelah menerima daftar nama

peserta ujian yang dinyatakan

lulus, menetapkan jumlah pelamar

yang akan diterima berdasarkan

lowongan yang tersedia menurut urutan

ranking hasil ujian.

2). Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk

mengumumkan nama dan nomor ujian yang ditetapkan diterima melalui

media massa dan atau dalam bentuk lainnya.

3). Disamping pengumuman melalui media massa atau bentuk lain tersebut,

kepada pelamar yang ditetapkan diterima disampaikan pemberitahuan secara

tertulis melalui surat tercatat.

20

4). Dalam pengumuman dan surat pemberitahuan tersebut, diinformasikan

kapan, dimana, kepada pejabat mana, dan batas waktu untuk melapor bagi

pelamar yang diterima. Apabila pelamar yang dipanggil sampai batas waktu

yang ditentukan tidak melapor, maka dianggap mengundurkan diri.

5). Batas waktu untuk melapor sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kerja

terhitung mulai tanggal dikirimkan surat pemberitahuan tersebut.

B. Rangkuman

1. Pengadaan PNS dilakukan dari perencanaan, pengumuman, pelamaran,

penyaringan, pengangkatan CPNS, sampai dengan pengangkatan CPNS

menjadi PNS

2. Perencanaan adalah penjadwalan kegiatan yang dimulai dari inventarisasi

lowongan jabatan yang telah ditetapkan dalam formasi beserta syarat

jabatannya, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan Calon PNS

sampai dengan pengangkatan menjadi PNS.

3. Pengangkatan Calon PNS dapat dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35

(tiga puluh lima) tahun berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara

selektif.

4. Setiap kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong harus diumumkan seluas-

luasnya melalui media massa yang tersedia dan/atau bentuk lainnya yang

mungkin digunakan, untuk memberikan kesempatan yang luas kepada Warga

Negara Indonesia mengajukan lamaran, juga memberikan lebih banyak

kemungkinan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah memilih calon

yang cakap dalam melaksanakan tugas yang akan dibebankan kepadanya

5. Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi

syarat dan mempunyai kualifikasi sebagaimana yang diharapkan, dengan

demikian maka organisasi akan lebih mudah menempatkan pegawai yang

diterima sesuai dengan bidangnya.Penyaringan terdiri dari beberapa tahapan

yang meliputi Pemeriksaan Administratif, Panitia Ujian, Materi Ujian,

Pemanggilan Pelamar, Ujian, Pengumuman Pelamar yang diterima.

6. Penyaringan pengadaan PNS dilakukan melalui syarat administratif, seleksi

yang dilakukan oleh panitia ujian serta persiapan materi ujian.

21

7. Materi ujian terdiri dari materi test kompetensi dasar dan apabila diperlukan

ditambah dengan test kompetensi bidang.

8. Pemberitahuan langsung pemanggilan pelamar dilakukan secara fungsional

oleh pejabat yang diserahi tugas urusan kepegawaian.

C. Test Formatif II

Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Benar dibawah ini :

1. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah

a. Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja

b. Anggota Tentara Nasional Indonesia

c. Pegawai Negeri Sipil

d. Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja

e. Anggota Kepolisian

2. Jangka waktu . Pengumuman pengadaan PNS dengan tanggal penerimaan

lamaran dilakukan paling lambat.......... hari

a. 14 hari

b. 15 hari

c. 16 hari

d. 17 hari

e. 18 hari

3. Pada prinsipnya pengangkatan Calon PNS tidak boleh melebihi usia 35 tahun,

tetapi pengangkatan dapat dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35 (tiga

puluh lima) tahun berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara

selektif, dengan ketentuan sebagai berikut, kecuali :

a. Telah mengabdi kepada instansi pemerintah sekurang-kurangnya 5 tahun

secara terus menerus sebelum PP 11 Tahun 2002 ditetapkan tanggal 17

April 2002

b. Masih bertugas pada instansi tersebut

c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik

22

d. Berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara selektif

e. Dalam pengadaan PNS dapat ditentukan syarat yang dibutuhkan

berdasarkan persyaratan jabatan yang di butuhkan.

4. Tugas Pemeriksaan terhadap surat lamaran dalam pengadaan PNS dilakukan

secara fungsional oleh ;

a. Biro umum

b. Kepala Pusdiklat

c. Direktur Pembinaan jabatan analis Kepegawaian

d. Direktur Kepangkatan dan Mutasi

e. Pejabat yang diserahi urusan kepegawaian.

5. Dalam pengumuman dan surat pemberitahuan pelamar yang diterima didalam

pengadaan PNS diinformasikan kapan, dimana, kepada pejabat mana, dan batas

waktu untuk melapor bagi pelamar yang diterima. Batas waktu untuk melapor

sekurang-kurangnya ................... kerja terhitung mulai tanggal dikirimkan surat

pemberitahuan tersebut.

a. 12 hari

b. 13 hari

c. 14 hari

d. 15 hari

e. 16 hari

D. Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang ada dibagian

akhir modul ini dan hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus

di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan

belajar.

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

Rumus :

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100%

5

23

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

- 69% = kurang

Jika tingkatan penguasaan anda mencapai 80% atau lebih, maka dapat melanjutkan

pada kegiatan belajar 2, tetapi kalau di bawah 80%, maka harus mengulangi

kegiatan belajar 1, terutama bagian yang anda belum kuasai.

24

BAB IV

PENGANGKATAN CALON PNS,

PENGANGKATAN CALON PNS MENJADI PNS

A. Pengangkatan Calon PNS

1. Pelamar yang ditetapkan diterima, wajib melengkapi dan menyerahkan kelengkapan

administrasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atau yang ditunjuk olehnya,

yaitu :

a. Foto copy Ijazah/STTB yang disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai

dengan keputusan Menteri yang bertanggungjawab dibidang pendidikan

nasional;

b. Daftar riwayat hidup;

c. Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 6 (enam) lembar;

d. Surat keterangan berkelakuan baik dari POLRI;

e. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter;

f. Asli kartu pencari kerja dari Kantor Departemen/Dinas Tenaga Kerja;

g. Surat pernyataan tentang :

1) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan

pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena

melakukan suatu tindak pidana kejahatan;

2) Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau diberhentikan

tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;

3) Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;

4) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Republik Indonesia atau negara lain

yang ditentukan oleh Pemerintah;

h. Foto copy sah surat keputusan tentang pengalaman bagi yang telah mempunyai

pengalaman kerja (apabila ada).

2. Apabila salah satu syarat sebagaimana tersebut diatas tidak dipenuhi, maka yang

bersangkutan tidak dapat diusulkan untuk diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri

Sipil.

25

3. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah menyampaikan daftar pelamar yang

dinyatakan lulus ujian penyaringan dan ditetapkan diterima untuk diangkat sebagai

Calon Pegawai Negeri Sipil kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk

mendapat Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil.

4. Dalam menyampaikan daftar permintaan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil

tersebut dilengkapi dengan lampiran :

a. Formulir penetapan NIP dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing ditempel

pas photo ukuran 3 x 4 cm;

b. Foto copy Ijazah/STTB yang telah disahkan 1 (satu) lembar;

c. Daftar Riwayat Hidup ditempel pas photo 1 (satu) lembar;

d. Salinan sah surat keputusan pengalaman kerja bagi yang memiliki pengalaman

kerja.

Kelengkapan lainnya disimpan dalam tata naskah instansi yang bersangkutan.

5. Kepala Badan Kepegawaian Negara memberikan Nomor Identitas Pegawai Negeri

Sipil bagi yang memenuhi syarat, sedangkan yang tidak memenuhi syarat tidak

diberikan Nomor Identitas Pegawai dan berkasnya dikembalikan kepada Pejabat

Pembina Kepegawaian yang bersangkutan.

6. Berdasarkan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, maka Pejabat Pembina

Kepegawaian menetapkan keputusan pengangkatan yang bersangkutan menjadi

Calon Pegawai Negeri Sipil dalam masa percobaan.

7. Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dilakukan dalam tahun anggaran

berjalan dan ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian.

8. Penetapan berlakunya pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil ditetapkan

terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah pemberian Nomor Identitas

Pegawai (NIP).

9. Surat Keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil ditetapkan

selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah tanggal pemberian NIP dan apabila telah

lebih dari 1 (satu) tahun belum ditetapkan keputusan pengangkatannya, maka NIP

tersebut dinyatakan tidak berlaku.

26

10. Asli Surat Keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil

disampaikan kepada yang bersangkutan, dan tembusannya disampaikan kepada:

a. Kepala Badan Kepegawaian Negara up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian/

Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara;

b. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Biro/ Bagian Keuangan Daerah;

c. Pejabat lain yang dipandang perlu.

Surat Keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil harus

disampaikan langsung kepada yang bersangkutan yang dilakukan dengan surat

pemanggilan ke alamat yang bersangkutan.

1. Penyampaian surat keputusan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil harus

disertai dengan bukti tanda terima yang bersangkutan.

2. Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak diterimanya surat keputusan

pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil, yang bersangkutan wajib melaksanakan

tugas pada unit kerja yang telah ditentukan.

Setiap pelamar yang diangkat menjadi Calon PNS ditetapkan Golongan ruang

yang bedasarkan pendidikan yang dipergunakan dalam pengangkatan sebagai Calon

Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut :

1. Golongan ruang I/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar atau yang

setingkat;

2. Golongan ruang I/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan

menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

atau yang setingkat;

3. Golongan ruang II/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki

dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas, Diploma I atau yang setingkat;

4. Golongan ruang II/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki

dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan

Luar Biasa atau Diploma II;

27

5. Golongan ruang II/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki

dan menggunakan Ijazah Sarjana Muda, Akademi, atau Diploma III;

6. Golongan ruang III/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki

dan menggunakan Ijazah Sarjana (S1), atau Diploma IV;

7. Golongan ruang III/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki

dan menggunakan Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah lain yang setara,

Magister (S2), atau Ijazah Spesialis I di bidang kedokteran;

8. Golongan ruang III/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki

dan menggunakan Ijazah Doktor (S3), atau Ijazah Spesialis II di bidang

kedokteran.

Ijazah lain yang setara dengan Ijazah Dokter dan Ijazah Apoteker sebagaimana

dimaksud adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang bobot untuk

memperolehnya setara dengan Ijazah Dokter dan Ijazah Apoteker, yang penetapan

kesetaraannya dilaksanakan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendidikan

nasional.

Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi negeri dan/atau ijazah

yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi oleh

Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan

pendidikan.

Untuk ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi di luar negeri

hanya dapat dihargai apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat dengan sekolah atau

perguruan tinggi negeri yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan.

Hak atas gaji bagi Calon Pegawai Negeri Sipil adalah 80% (delapan puluh

persen) dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil, mulai berlaku pada tanggal yang

bersangkutan secara nyata melaksanakan tugasnya yang dinyatakan dengan surat

pernyataan oleh kepala kantor atau satuan organisasi yang bersangkutan, selambat-

lambatnya 2 bulan setelah yang bersangkutan secara nyata telah melaksanakan tugas.

28

Setelah surat pernyataan telah melaksanakan tugas dibuat, selambat-lambatnya 2 bulan

pejabat pembuat daftar gaji sudah mengajukan usul pembayaran gaji yang bersangkutan

kepada Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kas Daerah.

Surat pernyataan melaksanakan tugas disampaikan kepada :

1. Kepala Kantor Perbendaharaan Negara/Biro/Bagian Keuangan Daerah;

2. Pejabat Pembuat Daftar Gaji;

3. Calon Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; dan

4. Pejabat lain yang dipandang perlu.

Calon Pegawai Negeri Sipil yang penempatannya jauh dari tempat tinggalnya,

sudah dianggap nyata melaksanakan tugas sejak ia berangkat menuju ke tempat

tugasnya, yang dibuktikan dengan surat perintah perjalanan/penugasan dari pejabat yang

berwenang menugaskan.

Pada saat pengangkatan pertama Calon Pegawai Negeri Sipil adakalanya yang

bersangkutan telah mempunyai masa kerja yang dapat diperhitungkan untuk penetapan

gaji pokok.

Masa kerja yang dapat diperhitungkan penuh untuk penetapan gaji pokok dalam

pengangkatan pertama adalah :

1. Selama menjadi Pegawai Negeri, kecuali selama menjalankan cuti di luar

tanggungan negara.

2. Selama menjadi Pejabat Negara

3. Selama menjalankan tugas pemerintahan, yang antara lain masa penugasan sebagai:

a. Lokal staf pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;

b. Pegawai tidak tetap. Upamanya masa bakti dokter selama menjadi pegawai tidak

tetap;

c. Perangkat desa;

d. Pegawai/tenaga pada badan-badan Internasional;

e. Petugas pada pemerintahan lainnya yang penghasilannya dibebankan pada

anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

4. Selama menjalankan kewajiban untuk membela negara, antara lain masa selama

menjadi Prajurit Wajib dan Sukarelawan.

5. Selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik Pemerintah, seperti Badan

Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

29

Masa kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan yang berbadan hukum

diluar lingkungan badan-badan pemerintah (termasuk perusahaan swasta asing yang

berbadan hukum) yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1 (satu) tahun dan tidak terputus-

putus diperhitungkan ½ (setengah) sebagai masa kerja untuk penetapan gaji pokok,

dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tahun.

B. Masa Percobaan

1. Masa selama menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan masa percobaan.

Lamanya masa percobaan adalah sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan paling

lama 2 (dua) tahun.

2. Masa percobaan tersebut dihitung sejak tanggal yang bersangkutan diangkat sebagai

Calon Pegawai Negeri Sipil.

3. Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil

terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan dinyatakan tewas.

4. Calon Pegawai Negeri Sipil yang cacat karena dinas, yang oleh Tim Penguji

Kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, diangkat

menjadi Pegawai Negeri Sipil.

5. Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam angka 4 (empat) setelah

diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat sebagai

Pegawai Negeri Sipil dan diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

6. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana dimaksud dalam angka 4 (empat) berlaku terhitung mulai tanggal 1

(satu) pada bulan ditetapkannya surat keterangan Tim Penguji Kesehatan.

C. Pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil

1. Calon Pegawai Negeri Sipil diberhentikan apabila :

a) Mengajukan permohonan berhenti;

b) Tidak memenuhi syarat kesehatan;

c) Tidak lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan;

d) Tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan tugas;

30

e) Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat

mengganggu lingkungan pekerjaan;

f) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;

g) Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti

yang tidak benar;

h) Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang

sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena dengan sengaja

melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan atau melakukan sesuatu tindak

pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan/tugasnya;

i) Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;

j) 1 (satu) bulan setelah diterimanya keputusan pengangkatan sebagai Calon

Pegawai Negeri Sipil tidak melapor dan melaksanakan tugas, kecuali bukan

karena kesalahan yang bersangkutan

2. Calon Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam angka 1 (satu) huruf a, b, c, d, e, dan j, diberhentikan dengan

hormat.

3. Calon Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam angka 1(satu) huruf g, dan h, diberhentikan tidak dengan hormat.

4. Calon Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam angka 1(satu) huruf f dan i, diberhentikan dengan hormat atau tidak

dengan hormat.

D. Pengangkatan Calon PNS Menjadi PNS

1. Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah menjalankan masa percobaan dapat diangkat

menjadi Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan dan pangkat tertentu dengan keputusan

Pejabat Pembina Kepegawaian.

2. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil ditetapkan,

apabila telah memenuhi syarat :

a. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan

(DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik;

b. Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat

menjadi Pegawai Negeri Sipil; dan

c. Telah lulus Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.

31

3. Syarat penilaian prestasi kerja/DP-3 dinyatakan secara tertulis oleh atasan yang

berwenang membuat penilaian kerja/DP-3, syarat kesehatan jasmani dan rohani

dinyatakan dalam surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter penguji

tersendiri/tim penguji kesehatan yang ditunjuk oleh Menteri yang bertanggungjawab

di bidang kesehatan, dan syarat lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan

dinyatakan dengan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan yang

ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

4. Tanggal mulai berlakunya keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil

tidak boleh berlaku surut.Umpamanya:

a. Surat keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil ditetapkan

tanggal 28 Agustus 2002, maka mulai berlakunya keputusan adalah 1

September 2002.

b. Surat keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil ditetapkan

tanggal 1 September 2002, maka mulai berlakunya keputusan adalah tanggal

1 September 2002.

5. Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah menjalankan masa percobaan lebih dari 2

(dua) tahun dan telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri

Sipil, tetapi karena sesuatu sebab belum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil,

maka hanya dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil apabila alasannya bukan

karena kesalahan yang bersangkutan. Umpamanya :

a. Karena terlambat diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan prajabatan.

b. Karena terlambat diikutsertakan dalam ujian kesehatan oleh Dokter Penguji

Tersendiri/Tim Penguji Kesehatan.

c. Karena kesalahan administrasi instansi sehingga yang bersangkutan

terlambat ditetapkan keputusan pengangkatannya menjadi Pegawai Negeri

Sipil.

6. Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil Pusat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

Pusat yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun ditetapkan oleh

Kepala Badan Kepegawaian Negara.

7. Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah bagi Calon Pegawai Negeri

Sipil Daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun ditetapkan

oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota setelah

32

mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian

Negara.

8. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah

menyampaikan :

a. Usul pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil Pusat bagi Calon Pegawai

Negeri Sipil Pusat yang menjalankan masa percobaan lebih dari 2 (dua)

tahun kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional

Badan Kepegawaian Negara.

b. Permintaan pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai Negeri

Sipil Daerah bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjalankan

masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun kepada Kepala Kantor Regional

Badan Kepegawaian Negara.

9. Usul pengangkatan/permintaan pertimbangan teknis harus menyebutkan alasan

keterlambatan, dengan melampirkan :

a. Surat keputusan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil;

b. Foto copy sah Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan;

c. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari Dokter Penguji

Tersendiri/Tim Penguji Kesehatan;

d. Daftar penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir;

e. Surat pernyataan melaksanakan tugas/surat penugasan; dan

f. Pas Photo 3 x 4 cm 1(satu) lembar untuk penetapan KARPEG bagi Pegawai

Negeri Sipil Pusat.

10. Keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri

Sipil yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun dibuat menurut contoh

sebagai tersebut dalam lampiran

11. Calon Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Pegawai

Negeri Sipil diberikan pangkat sebagai berikut :

a. Juru Muda, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang I/a;

b. Juru, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang I/c;

c. Pengatur Muda, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang II/a;

d. Pengatur Muda tingkat I, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang

II/b;

33

e. Pengatur, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang II/c;

f. Penata Muda, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang III/a;

g. Penata Muda tingkat I, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang III/b;

h. Penata, bagi yang telah diangkat dalam golongan ruang III/c;

12. Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil,

terhitung awal bulan yang bersangkutan dinyatakan tewas sesuai dengan perturan

perundang-undangan yang berlaku.

13. Calon Pegawai Negeri Sipil yang cacat karena dinas yang oleh Penguji Kesehatan

dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan negeri diangkat menjadi Pegawai

Negeri Sipil, terhitung tanggal 1 bulan yang bersangkutan dinyatakan cacat karena

dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.

Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

yang tewas atau cacat karena dinas ditetapkan dengan keputusan :

a. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan

Kepegawaian Negara bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat;

b. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota bagi Calon

Pegawai Negeri Sipil Daerah setelah mendapat pertimbangan teknis dari

Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

E. Rangkuman

1. Pelamar yang ditetapkan diterima wajib melengkapi dan menyerahkan kelengkapan

administratif kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.

2. Pelamar yang diterima, ditetapkan sebagai calon PNS serta diangkat dalam

golongan ruang tertentu sesuai dengan tingkat pendidikannya.

3. Calon PNS berhak atas penghasilan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah surat

pernyataan telah melaksanakan tugas.

4. Masa percobaan yang dijalankan oleh calon PNS adalah sekurang-kurangnya 1

(satu) tahun dan paling lama 2 (dua) tahun.

5. Calon PNS dapat diberhentikan sebagai calon PNS sesuai ketentuan yang berlaku

atau karena permintaan sendiri.

6. Calon PNS yang telah menjalankan masa percobaan dapat diangkat menjadi PNS

dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian.

34

F. Test Formatif III

Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Benar dibawah ini

1. Pelamar yang diajukan pemberkasan nomor identitas pegawai adalah

pelamar................

a. Telah Memenuhi Persyaratan Pelamaran

b. Lulus Seleksi Administrasi

c. Lulus Seleksi Kesehatan

d. Lulus Seluruh Seleksi

e. Lulus Seluruh Seleksi Dan Diterima.

2. .Setiap pelamar yang diangkat menjadi Calon PNS ditetapkan Golongan ruang

yang bedasarkan pendidikan yang dipergunakan dalam pengangkatan sebagai

Calon Pegawai Negeri Sipil. Untuk pelamar yang mempunyai latar belakang

pendidikan Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB), maka pengangkatan

pertamannya diangkat dalam jabatan .................................

a. Penata Muda

b. Pengatur Muda

c. Penatan Muda Tingkat I

d. Pengatur Muda Tingkat I

e. Pengatur

3. Ijazah lain yang setara dengan Ijazah Dokter dan Ijazah Apoteker adalah ijazah

yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang bobot untuk memperolehnya

tingkat kesetaraan dengan Ijazah Dokter dan Ijazah Apoteker, yang penetapan

kesetaraannya dilaksanakan oleh ...................................

a. Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan

b. Menteri yang bertanggungjawab di bidang Pendayagunaan Aparatur

Negara

c. Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendidikan nasional.

d. Kepala Badan Kepegawaian Negara

e. Kepala Lembaga Administrasi Negara

35

4. Berikut ini adalah masa kerja yang dapat diperhitungkan penuh untuk penetapan

gaji pokok dalam pengangkatan pertamanya , kecuali ....................

a. Selama menjadi Pegawai Negeri,

b. Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara.

c. Selama menjadi Pejabat Negara

d. Selama menjalankan tugas pemerintahan, yang antara lain masa

penugasan sebagai:

e. Selama menjalankan kewajiban untuk membela negara, antara lain masa

selama menjadi Prajurit Wajib dan Sukarelawan.

5. Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan masa percobaan. Lamanya masa

percobaan selama – lamanya adalah ..................................

a. 1 Tahun

b. 2 Tahun

c. 3 Tahun

d. 4 Tahun

e. 5 Tahun

36

G. Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang ada

dibagian akhir modul ini dan hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian

gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda

terhadap materi kegiatan belajar.

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

Rumus : Jumlah jawaban yang benar

Tingkat penguasaan = x 100%

5

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

- 69% = kurang

kalau tingkatan penguasaan anda mencapai 80% atau lebih, maka dapat

melanjutkan pada kegiatan belajar 2, tetapi kalau di bawah 80%, maka harus

mengulangi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang anda belum kuasai.

37

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil yang pada saat atau sebelum

berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 memiliki :

a. Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang

setingkat dan masih memiliki pangkat Juru Muda Tingkat I/golongan ruang I/b,

disesuaikan menjadi pangkat Juru/ golongan ruang I/c.

b. Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi atau Diploma III dan masih memiliki

pangkat Pengatur Muda Tingkat I/golongan ruang II/b, disesuaikan menjadi

pangkat Pengatur/golongan ruang II/c.

c. Ijazah Dokter, Ijazah apoteker, atau Ijazah lain yang setara, Magister (S2) atau

Ijazah Spesialis I di bidang kedokteran dan masih memiliki pangkat Penata

Muda/golongan ruang III/a, disesuaikan menjadi pangkat Penata Muda Tingkat

I/golongan ruang III/b.

d. Ijazah Doktor atau Ijazah Spesialis II di bidang kedokteran dan masih memiliki

pangkat Penata Muda Tingkat I/golongan ruang III/b, disesuaikan menjadi

pangkat Penata/golongan ruang III/c.

2. Penyesuaian pangkat/golongan ruang sebagimana dimaksud di atas ditetapkan

dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat pertimbangan

teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan

Kepegawaian Negara dan berlaku terhitung mulai tanggal 1 April 2001.

3. Anggaran untuk penyelenggaraan pengadaan Pegawai Negeri Sipil Pusat

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

4. Anggaran untuk penyelenggaraan pengadaan Pegawai Negeri Sipil Daerah

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

5. Untuk membangun data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil secara nasional, Pejabat

Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah wajib

menyampaikan tembusan surat keputusan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil

dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil kepada

Kepala Badan Kepegawaian Negara.

38

KUNCI JAWABAN

A. Test Formatif I :

1. b

2. c

3. b

4. a

5. a

B. Test Formatif II :

1. a

2. b

3. c

4. e

5. c

C. Test Formatif III :

1. e

2. d

3. c

4. b

5. b

39

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan PNS sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002 tentang

ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002, tentang

Pengadaan PNS.

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 26 Tahun 2004 sebagai

ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000, tentang

Formasi PNS.