penerapan terapi aktifitas rom pada lansia penderita …repository.ump.ac.id/8265/7/fandi akhmad...

78
PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA STROKE DI PUSKESMAS PADAMARA KARYA TULIS ILMIAH FANDI AKHMAD 1511010072 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018 Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

i

PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA

LANSIA PENDERITA STROKE DI

PUSKESMAS PADAMARA

KARYA TULIS ILMIAH

FANDI AKHMAD

1511010072

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2018

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 2: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

ii

PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA

LANSIA PENDERITA STROKE DI

PUSKESMAS PADAMARA

KARYA TULIS ILMIAH

FANDI AKHMAD

1511010072

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2018

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 3: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

iii

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 4: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

iv

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 5: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

v

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 6: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang Allah SWT berikan, atas limpahan rahmat,

kasih sayang-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir berupa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Penerapan Terapi Aktifitas

Rom PadaLansia Penderita Stroke di Puskesmas Padamara.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa

bimbingan, arahan, motivasi, dan doa selama proses penulisan KTI ini. Ucapan

terimakasih dan penghargaan penulis ucapkan kepada:

1. Dr. H. Syamsudin Irsyad, M.H., selaku Rector Universitas Muhammadiyah

yang telah banyak membantu sehingga KTI ini dapat terselesaikan.

2. Drs. H. Ikhsan Mujahid, M.Si., selaku dekan fakultas Ilmu Kesehatan yang

telah memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana

penyusunan KTI.

3. Ns. Devita Elsanti, MSc.,selaku ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana penyusunan

KTI ini.

4. Ns. Dedy Purwito.S.Kep.M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu dan tenaga serta pikiran untuk mengarahkan dalam

penyusunan KTI.

5. Bapak dan ibu tercinta atas segala cinta, ketulusan, kasih sayang dan doa

yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 7: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

vii

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan

kepada penulis, hanya Allah SWT yang dapat membalas semuannya dan penulis

hanya dapat mendo’akan semoga amal kebaikan dan ibadahnya mendapat

balasan yang setimpal. Penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Purwokerto, 29 Agustus 2018

Penulis

FandiAkhmad

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 8: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

viii

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 9: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

ix

PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA

STROKE DI PUSKESMAS PADAMARA

Nama : Fandi Akhmad

Nama Pembimbing : Ns. Dedy Purwito M Sc, PhD

ABSTRAK

Stroke adalah penyakit peredaran darah otak yang mempunyai manifestasi klinis

tergantung dari luas dan lokasi lesi yang terkena. Akibat terganggunya suplai

oksigen ke otak dapat terjadi manifestasi manifestasi klinis berupa kelemahan

sebagian atau seluruh anggota gerak dan membutuhkan latihan anggota gerak

yang bertujuan untuk mencegah kecacatan. Latian Range of Motion (ROM)

merupakan salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi untuk mencegah

terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke. Pada tanggal 10-14 juni 2018

penulis melakukan terapi ROM di desa Padamara.Jumlah responden 2 orang

dengan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan stroke. Hasil observasi

pada subjek satu dan subjek dua selama melakukan terapi aktifitas ROM, terbukti

setelah adanya peningkatan kekuatan otot, fleksibilitas, dan rentang gerak sendi.

Kata Kunci : Stroke, Range of Motion (ROM).

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 10: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

x

APPLICATION OF ROM ACTIVITIES IN ELDERLY STROKE

PATIENTS IN PADAMARA HEALTH CENTER

Name: Fandi Akhmad

Advisor Name: Ns. Dedy Purwito M Sc, PhD

ABSTRACT

Stroke is a circulatory disease of the brain that has clinical manifestations

depending on the extent and location of the affected lesion. Due to disruption of

oxygen supply to the brain there can be manifestations of clinical manifestations

in the form of weakness of some or all of the limbs and requires exercise of limbs

which aims to prevent disability. Latian Range of Motion (ROM) is a form of

exercise in the rehabilitation process to prevent the occurrence of disability in

patients with stroke. On June 10-14 2018 the author took ROM therapy in the

village of Padamara. The number of respondents 2 people with physical mobility

disorders were related to stroke. The results of observation in subjects one and

two subjects during therapy ROM activity, proven after the increase in muscle

strength, flexibility, and range of motion of the joint.

Keywords: Stroke, Range of Motion (ROM).

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 11: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ..................................................................... i

SAMPUL DALAM ......................................................................................... ii

HALAMAN ORISINALITAS ........................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH........................ viii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 8

D. Manfaat penulisan..................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengkajian .................................................................................................. 10

B. Diagnosa .................................................................................................. 11

C. Perencanaan................................................................................................ 12

D. Pelaksanaan ................................................................................................ 13

E. Evaluasi .................................................................................................. 13

F. Range of Motion ........................................................................................ 13

G. Stroke .................................................................................................. 18

H. Etiologi .................................................................................................. 19

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 12: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

xii

I. Patofisiologi ............................................................................................... 22

J. Gejala Klinis............................................................................................... 23

K. Pathway .................................................................................................. 24

L. Manifestasi Klinis ...................................................................................... 25

M. Pemeriksaan Penunjang ............................................................................. 25

N. Komplikasi ................................................................................................. 26

O. Penatalaksanaan ......................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rencana Studi Kasus ......................................................................................... 29

B. Subyek Studi Kasus ................................................................................... 29

C. Fokus Studi ................................................................................................ 30

D. Definisi Operasional................................................................................... 30

E. Tempat dan Waktu ..................................................................................... 30

F. Pengumpulan Data ..................................................................................... 31

G. Penyajian Data ........................................................................................... 32

H. Etika Studi Kasus ....................................................................................... 32

BAB IV HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ........................................................................................................... 34

B. Hasil Studi Kasus ....................................................................................... 37

C. Pembahasan................................................................................................ 39

D. Keterbatasan............................................................................................... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 41

B. Saran........................................................................................................... 42

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN....................................................................................................

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 13: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

xiii

DAFTAR TABEL

C. Tabel 2.1 gangguan mobilitas fisik ........................................................... 12

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 14: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

xiv

DAFTAR GAMBAR

D. Gambar 2.1 faktor-faktor resiko stroke ..................................................... 24

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 15: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto pada saat studi kasus

Lampiran 2. SOP

Lampiran 3. Kriteria kekuatan otot

Lampiran 4. Inform consent

Lampiran 5. Lembar observasi

Lampiran 6. Lembar evaluasi

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 16: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama

lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi

relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena

adanya kesamaan interst atau value (Kertajaya, 2008).Keperawatan

komunitas ialah sebagai tindakan untuk meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasi

keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dengan

kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum

serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak

terbatas pada perawatan yang bersifat episodik (American Nurse

Association, 2004).

Keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang

bersifat alamiah, kontinue, sistematis, dinamis dan berkesinambungan,

dalam rangka memecahkan kesehatan klien keluarga, kelompok serta

masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,

implementasi dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal

dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008).

Latihan range of motion ( ROM ) adalah latihan yang dilakukan untuk

mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 17: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

2

menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan

massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005). Kelemahan otot

penggerak tangan dan kaki diakibatkan karena hilangnya kontrol motorik

di otak. Salah satu dampak dari kelemahan otot ini adalah terjadinya

kekekuan sendi dan pemendekan otot. Sendi itu ibarat engsel pintu atau

jendela, jika lama tidak digerakkan maka akan mengalami kemacetan.

Dalam istilah medis keadaan ini dinamakan dengan keterbatasan ROM.

Keterbatasan ROM adalah efek umum dari imobilisasi. Sesegera mungkin

setelah kondisi medis stabil tenaga medis memberikan latihan ROM pasif

untuk menjaga sendi agar tidak mengalami kekakuan atau kemacetan.

ROM pasif adalah latihan gerak sendi menggunakan tenaga dari orang

lain.Supaya pencegahan kekakuan sendi dan pemendekan otot lebih

optimal, keluarga akan dilibatkan untuk melakukan latihan ROM.

Fisioterapis akan mengajarkan kepada keluarga pasien stroke untuk

membantu pasien melakukan latihan ROM ini setidaknya tiga kali dalam

sehari.

Stroke adalah suatu sindroma yang mempunyai karakteristik suatu

serangan mendadak, nonkonvulsif yang disebabkan karena gangguan

peredaran darah non traumatik. Stroke merupakan sidrom klinis dengan

gejala gangguan fungsi otak secara fokal dan atau global yang berlangsung

24 jam atau lebih yang dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan

yang menetap lebihdari 24 jam tanpa penyebab lain kecuali gangguan

pembuluh darah otak (Tarwoto, dkk 2007).

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 18: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

3

Sebagian besar stroke terjadi secara mendadak, berlangsung secara

cepat, dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit

(Completed stroke). Kemudian, stroke bertambah buruk dalam beberapa

ja, dan kematian jaringan otak meluas (Stroke in evolution) dalam 1-2

hari. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba_tiba

terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan

serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusak atau mematikan sel-sel di

otak. Kematian jaringan otak ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi

yang dikendalikan oleh jaringan tersebut. Stroke terjadi karena cabang

pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol

atau udara. Pada orang berusia lanjut, stroke atau penyakit pembuluh darah

otak sering terjadi akibat pembekuan darah atau akibat perdarahan didalam

otak (Adi, 2012).

Stroke dibagi dua jenis, yaitu stroke hemoragik dan iskemik. Untuk

stroke hemoragik, hampir 70% menyerang penderita hipertensi.

Sedangkan iskemik 75,2% diderita oleh kaum pria dengan prevalensi

berupa hipertensi, kebiasaan merokok, dan mengonsumsi alkohol. Pada

stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran

darah yang normal, lalu darah merembes ke suatu daerah di otak dan

merusaknya. Pada stroke iskemik berhentinya aliran darah ke otak yang

disebabkan oleh penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah

(aterosklerosis), atau tersumbatnya pembuluh darah ke otak yang

dikarenakan pembekuan darah (Adi, 2012).

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 19: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

4

WHO (World Health Organitation) (2010) mendefinisikan stroke

adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun

global (menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24

jam atau sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain

vasikuler.Berdasarkan World Health Organitation (WHO) tahun 2012

menunjukan 17,5 juta orang didunia meninggal akibat penyakit

kardiovaskuler atau 31% dari 56 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari

¾ kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang

yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Secara global, 15 juta orang

terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal sisanya

mengalami cacat permanen (Stroke forum, 2015).Stroke berdampak pada

seluruh aspek kehidupan. Proses rehabilitasi tergantung pada gejala yang

dialami dan seberapa parah gejala tersebut. Selama melalui masa

rehabilitasi, pasien akan didampingi dan dibantu oleh sejumlah ahli yang

meliputi dokter, psikolog, terapis bicara, fisioterapis, dan perawat.

Dampak stroke dapat bersifat meluas dan berlangsung lama. Untuk

dapat benar-benar pulih, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam

jangka waktu yang cukup panjang. Namun, sebagian besar penderita

stroke sangat sulit untuk bisa pulih sepenuhnya. Beberapa dampak yang

ditimbulkan akibat stroke antara lain, dampak fisik serangan stroke. Ada

beberapa dampak fisik yang dapat terjadi akibat serangan stroke, antara

lain kelumpuhan pada salah satu bagian tubuh, terganggunya koordinasi

dan keseimbangan tubuh.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 20: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

5

Rehabilitasi atau pemulihan adalah suatu program yang disusun

untuk memberi kemampuan kepada penderita yang mengalami disabilitas

fisik dan atau penyakit kronis, agar mereka dapat hidup atau bekerja

sepenuhnya sesuai dengan kapasitasnya (Harsono, 1996). Rehabilitasi

pasca stroke merupakan suatu upaya rehabilitasi stroke terpadu yang

melibatkan berbagai disiplin ilmu kedokteran dan merupakan kumpulan

program yang meliputi pelatihan, penggunaan modalitas, alat-alat, dan

juga obat-obatan. Makin dini rehabilitasi dimulai, maka dampaknya akan

semakin baik.

Manfaat yang bisa diperoleh antara lain mengoptimalkan

pemulihan, menghindari kontraktur (kekakuan) sendi, mencegah

pengecilan otot, dan mencegah komplikasi akibat tirah baring terlalu lama

(seperti luka pada punggung dan area yang mengalami tekanan terus

menerus di tempat tidur). Sangat dianjurkan untuk sesegera mungkin

memulai langkah-langkah dalam rangka rehabilitasi pasca stroke. Bahkan

pada penderita stroke yang mengalami koma sekalipun, bisa mulai

dilakukan latihan gerakan-gerakan secara pasif (dengan digerakkan orang

lain) jika kondisi penderita sudah stabil. Ketika penderita sudah sadar, bisa

dilanjutkan dengan latihan aktif oleh penderita itu sendiri.Latihan gerak

sendi aktif adalah klien menggunakan ototnya untuk melakukan gerakan

(Hoeman, 1996) dan intinya tidak ada ketidaknyamanan. Menggambarkan

gerakan sistematik, dengan rangkaian urutan selama atau setiap tahap.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 21: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

6

Menampilkan setiap latihan 3x dan rangkaian latihan 2x sehari (Kozier,

1995).

Latihan gerak sendi pasif adalah perawat menggerakkan anggota

gerak dan memerintahkan keikutsertaan klien agar terjadi gerakan penuh

(Hoeman, 1996). Latihan gerak sendi pada anggota gerak atas menurut

Hoeman (1996) adalah : (a). Fleksi/ekstensi Dukung lengan dengan

pergelangan tangan dan siku, angkat lengan lurus melewati kepala klien,

istirahatkan lengan terlentang diatas kepala di tempat tidur (b).

Abduksi/adduksi Dukung lengan di pergelangan dengan telapak tangan

dan siku dari tubuhnya klien, geser lengan menjauh menyamping dari

badan, biarkan lengan berputar dan berbalik sehingga mencapai sudut 90º

dari bahu,(c). Siku fleksi/ekstensi Dukung siku dan pergelangan tangan,

tekuk lengan klien sehingga lengan menyentuh ke bahu, luruskan lengan

ke depan (d). Pergelangan tangan Dukung pergelangan tangan dan tangan

klien dan jari-jari dengan jari yang lain; tekuk pergelangan tangan ke

depan dan menggenggam, tekuk pergelangan tangan ke belakang dan

tegakkan jari-jari, gerakkan pergelangan tangan ke lateral. (e). Jari

fleksi/ekstensi Dukung tangan klien dengan memegang telapak tangan,

tekuk semua jari sekali, luruskan semua jari sekali.

Latihan gerak sendi pada anggota gerak bawah menurut Hoeman

(1996) adalah: (a). Pinggul fleksi Dukung dari bawah lutut dan tumit klien,

angkat lutut mengarah ke dada, tekuk pinggul sedapat mungkin, biarkan

lutut menekuk sedikit atau dengan toleransi klien (b). Pinggul

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 22: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

7

fleksi/kekuatan dukung dari bawah lutut dan tumit klien, mengangkat kaki

klien diluruskan setinggi mungkin, pegang sampai hitungan kelima (c).

Lutut fleksi/ekstensi dukung kaki bila perlu tumit dan belakang lutut,

tekuk setinggi 90 derajat dan luruskan lutut. (d). Jari kaki fleksi/ekstensi

dukung telapak kaki klien, tekuk semua jari menurun dan dorong semua

jari ke belakang (e). Tumit inverse/eversi dukung kaki klien di tempat

tidur dengan satu tangan dan pegang telapak kaki dengan tangan yang lain,

putar telapak kaki keluar, putar telapak kaki ke dalam. Mengingat

pentingnya rehabilitasi pada klien post stroke, maka perlu ditingkatkan

motivasi klien untuk mencegah komplikasi dengan cara menekankan

manfaat latihan, serta menjelaskan bahwa pemulihan terjadi secara

berangsur-angsur sehingga perlu ketekunan dalam latihan dan perlunya

meningkatkan partisipasi keluarga yang menunggu dalam membantu

pelaksanaan mobilisasi dini.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke

Indonesia (Yastroki), masalah stroke semakin penting dan mendesak

karena kini jumlah penderita stroke di Indonesia adalah terbanyak dan

menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah kematian yang disebabkan

oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan

kelima pada usia 15-59 tahun (Yastroki,2012). Jumlah penderita penyakit

stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan

(Nakes) diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0%), sedangkan

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 23: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

8

berdasarkan diagnosis Nakes/gejala diperkirakan sebanyak 2.137.941

orang (12,1%) (Kementrian Kesehatan RI, 2013).

Di Jawa Tengah jumlah kasus stroke tahun 2013 sebanyak 40.972

terdiri dari stroke hemoragik sebanyak 12.542 dan non hemoragik 28.430.

jumlah kasus stroke tahun 2013 tertinggi di kota Magelang sebesar 14.459

kasus dan terendah di Jepara 15 kasus (Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah, 2013).

Jumlah kasus penyakit stroke yang ditemukan oleh Puskesmas di

Kabupaten Purbalingga sebanyak 33 kasus, 7 kasus stroke hemoragik dan

26 kasus stroke non hemoragik (Profil Kesehatan Kabupaten Purbalingga,

2016). Kasus penderita stroke di wilayah Puskesmas Padamara yang

terjaring atau ditemukan di tahun 2017 ada 5 pasien penderita stroke

didesa Padamara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang di atas makapenulis menarik

kesimpulan bahwa rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah

Pemberian Terapi Aktifitas ROM Berpengaruh Pada Pemulihan Lansia

Dengan Kelemahan Anggota Gerak Akibat Stroke di Kecamatan

Padamara Kabupaten Purbalingga?”

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini adalah

untuk mengetahui pengaruh terapi aktifitas ROM pada lansia penderita

stroke.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 24: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

9

D. Manfaat Penulisan

1) Bagi Peneliti

Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan

tindakan ROM mengenai Pengaruh Terapi Aktifitas ROM Pada

Lansia Penderita Stroke Di Puskesmas Padamara.

2) Bagi masyarakat atau masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat atau keluarga terhadap terapi

aktifitas ROM pada penderita stroke.

3) Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan dalam bidang

keperawatan dalam menagani masalah stroke.

4) Bagi Institusi Kesehatan

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam mengelola

kasus Stroke. Juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga

kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus Stroke

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 25: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian

Jumlah penduduk lansia berdasarkan data menurut profil

kesehatan puskesmas Padamara tahun 2017 adalah berjumah 5906

orang. Riwayat kesehatan lansiayang memiliki penyakit tidak menular,

jumlah kasus stroke di tahun 2017 yang terjaring ada sekitar 5 kasus

penyakit stroke. Sebenarnya jumlah kasus stroke masih banyak yang

belum terjaring secara menyeluruh, itu karena kebanyakan pasien

dengan diagnosa stroke Puskesmas akan langsung merujuk ke rumah

sakit. Sehingga perlu ditingkatkan lagi penjaringan dan pendataan

pasien-pasien post stroke. Rata-rata penduduk lansia di kecamatan

Padamara jika sakit berobat ke sarana pengobatan seperti Bidan desa,

PKMD, Puskesmas. Rata-rata tingkat pendidikan lansia di kecamatan

padamara bersekolah hingga tingkatan sekolah dasar (SD) sehingga

pengetahuan tentang kesehatan sangat kurang.

a. Wawancara

b. Riwayat kesehatan

c. Pemeriksaan fisik

d. Mengumpulkan data

1. Aktivitas/Istirahat

Gejala : kelelahan umum, nafas pendek, kesulitan tidur pada

malam hari.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 26: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

11

Tanda : takikardi, dispnea, nyeri, sesak nafas

2. Integritas ego

Gejala : faktor stress lama, masalah keuangan, tak ada harapan

Tanda : ansietas, ketakutan, mudah terangsang

3. Makanan

Gejala : kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna penurunan

berat badan.

Tanda : turgor kulit buruk, kulit kering.

4. Nyeri/Kenyamanan

Gejala : nyeri dada karena batuk berulang

Tanda : perilaku distraksi, gelisah

5. Pernafasan

Gejala : batuk, nafas pendek

Tanda : peningkatan frekuensi pernafasan, sputum : hijau, kuning

atau bercak darah

6. Interaksi sosial

Gejala : perasaan asolasi/penolakan karena penyakit menular,

perubahan pola biasa dalam bertanggung jawab.

B. Diagnosa

1. Gangguan mobilitas fisik (00085)

Domain : 4

Kelas : 2

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 27: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

12

Definisi : Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam

gerakan fisik atau satu atau lebih ekstrimitas secara mandiri dan

terarah (NANDA, 2015-2017).

Batasan Karakteristik : Dispnea setelah beraktifitas, gangguan

sikap berjalan, gerakan lambat, gerakan spastik, gerakan tidak

terkoordinasi, instabilitas postur, kesulitan membolak-balik posisi,

keterbatasan rentang gerak, ketidaknyamanan, penurunan

kemampuan melakukan motorik halus, penurunan kemampuan

melakukan keterampilan motorik kasar, penurunan waktu reaksi.

Faktor yang berhubungan : Agen farmaseutikal, ansietas, depresi,

disuse, gangguan muskuloskeletal, gangguan neuromuskular,

gangguan fungsi kognitif, gangguan sensori perseptual, intoleran

aktifitas, kaku sendi, keengganan melakukan pergerakan,

penurunan kekuatan otot, penurunan massa ototpenurunan

ketahanan tubuh.

C. Perencanaan

1. Gangguan mobilitas fisik

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

Tabel 2.1Gangguan Mobilitas Fisik

Indikator Awal AkhirAktifitas fisik 3 4Mengerti tujuanpeningkatanmobilitas fisik

3 4

Melakukan ROM 3 4

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 28: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

13

Keterangan :1. Sangat berat2. Berat3. Cukup4. Sedang5. Ringan

Intervensi : Ajarkan pasien ROM, latih pasien dalam pemenuhan

kebutuhan dasar secara mandiri, monitor vital sign, kaji tingkat

gerak pasien

D. Pelaksanaan

Latihan ROM : melatih gerak bagian tubuh penderita yang mengalami

kelemahan, untuk memperbaiki atau mempertahankan tingkat

kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian, massa otot dan

tonus otot secara lengkap.

E. Evaluasi

Evaluasi yang dapat dilaporkan : Pasien mampu atau mau melakukan

aktifitas ROM secara mandiri, pasien termotifasi untuk latihan ROM.

F. Range Of Motion (ROM)

1. Pengertian

ROM ( Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan

yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan

tubuh, yaitu sagital, transversal, dan frontal. Potongan sagital adalah

garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh

menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari

sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 29: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

14

Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh

menjadi bagian atas dan bawah.

Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen,

otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik

untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah

fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi

(pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan

adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada

potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi

(tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dorsifleksi dan

plantarfleksi (kaki).

Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan

pertanyaan dan mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang

kekakuan sendi, pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan

gerakan yang tidak sama. Klien yang memiliki keterbatasan

mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan, atau trauma

membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi.

Latihan tersebut dilakukan oleh perawat yaitu latihan rentang gerak

pasif. Perawat menggunakan setiap sendi yang sakit melalui rentang

gerak penuh.

Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh

otot ataupun gaya eksternal lain dalam ruang geraknya melalui

persendian. Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 30: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

15

pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan

sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.

Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang

memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana

klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan

normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan range of motion

(ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau

memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan

persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa

otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

2. Standar Oprasional Prosedure ROM

a. Definisi

Latihan range of motion adalah kegiatan latihan yang

bertujuan untuk memeliharafleksibilitas dan mobilitas

sendi.Rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang

mungkin dilakukan sendi padasalahsatu dari tiga potongan tubuh:

sagital, frontal dan transversal. Potongan sagital adalahgaris yang

melewati tubuh dari depan ke belakang membagi tubuh menjadi

bagian kiri dankanan, contoh gerakan fleksi dan ekstensi pada jari

tangan dan siku serta gerakanhiperekstensi pada pinggul. Potongan

frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagitubuh menjadi

bagian depan dan belakang, contoh gerakannya abduksi dan

adduksi padalengan dan tungkai serta eversi dan inversi pada kaki.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 31: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

16

Sedangkan potongan transversaladalah garis horizontal yang

membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah, contohgerakannya

supinasi dan pronasi pada tangan, rotasi internal dan eksternal pada

lutut, dandorsofleksi dan plantar fleksi pada kaki (potter & perry,

2006).

b. Tujuan

Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu :

1) Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan

otot

2) Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan

3) Mencegah kekakuan pada sendi

4) Merangsangsirkulasidarah

5) Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur

c. Jenis

Dikenal 2 jenis latihan ROM,yaitu latihan ROM aktif, dan

latihan ROM pasif:

1) Latihan ROM Aktif

Gerak aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh kontraksi otot

sendiri. Latihan yang dilakukan oleh klien sendiri. Hal ini

dapat meningkatkan kemandirian dan kepercayaandiri klien.

2) Latihan ROM Pasif

Pada pasien yang sedang melakukan bedrest atau mengalami

keterbatasan dalam pergerakan latihan ROM pasif sangat

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 32: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

17

tepat dilakukan dan akan mendapatkan manfaat seperti

terhindarnya dari kemungkinan kontraktur pada sendi. Setiap

gerakan yang dilakukan dengan range yang penuh, maka akan

meningkatkan kemampuan bergerak dandapat mencegah

keterbatasan dalam beraktivitas. Ketika pasien tidak dapat

melakukan latihan ROM secara aktif maka perawat bisa

membantunya untuk melakukan latihan (Rhoad

&Meeker,2008).Latihan dapat dilakukan oleh perawat atau

tenaga kesehatan lain. Peran perawat dalam hal ini dimulai

dengan melakukan pengkajian untuk menentukan bagian

sendi yang memerlukan latihan dan frekuensi latihan yang

diperlukan.

3. Indikasi

a. PROM

1) Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang

apabila dilakukan pergerakanaktif akan menghambat proses

penyembuhan.

2) Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk

bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan

koma, kelumpuhan atau bed rest total.

b. AROM

1) Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif

dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau

tidak.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 33: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

18

2) Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat

menggerakkan persendiansepenuhnya, digunakan AROM.

4. Kontraindikasi

Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat

mengganggu prosespenyembuhan cedera. ROM tidak boleh

dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan

5. Gerakan

a. Fleksi, yaitu gerakan menekuk persendian

b. Ekstensi, yaitu gerakan meluruskan persendian

c. Abduksi, yaitu gerakanmenjauhi sumbu tubuh

d. Adduksi, yaitu gerakanmendekati sumbu tubuh

e. Rotasi, yaitu gerakan memutar atau menggerakkan satu bagian

melingkari aksis tubuh

f.Pronasi, yaitu gerakan memutar ke bawah/ menelungkupkan tangan

g. Supinasi, yaitu gerakan memutar ke atas/ menengadahkan tangan

h. Inversi, yaitu gerakan ke dalam

i.Eversi, yaitu gerakan ke luar

G. Stroke

1. Pengertian

Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak fokal

maupun global akibat terhambatnya penurunan darah ke otak.

Gangguan peredaran darah berupa tersumbatnya pembuluh darah

otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 34: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

19

mendapatkan pasokan oksigen dan zat makanan menjadi

terganggu. Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan

memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak

ini akan menyebabkan gejala stroke (Junaidi, 2011).

Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah

kehilangan otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke

bagian otak (Smeltzer & Bare, 2002). Stroke adalah cedera otak

yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak. Stroke dapat

terjadi karena pembentukan trombus disuatu arteri serebrum, akibat

emboli yang mengalir ke otak dari tempat lain di tubuh, atau akibat

perdarahan otak (Crowin, 2011).

H. Etiologi

Brunner & Sudart, (2002) menjelaskan stroke biasanya

diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian :

1. Trombosis

2. Embolisme serebral

3. Iskemia

4. Hemoragi serebral

Dari keempat penyebab tersebut menimbulkan masalah yang

sama yaitu penghentian suplai darah ke otak, yang menyebabkan

kehilangan sementara atau permanen gerakan, berfikir, memory, bicara,

sensasi atau sesuai pusat mana yang mengalami kerusakan.

a. Trombosis Serebral

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 35: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

20

Arterosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral

adalah penyebab utama trombosis serebral dan merupakan penyebab

utama terjadinya serangan CVD (stroke). Adanya sumbatan atau

oklusi akan menghambat aliran darah ke bagian distal, terjadinya

hipoperfusi, hipoksia terganggunya nutrisi selular dan akhirnya

menimbulkan infark.

Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala,

pusing, perubahan kognitif, atau kejang, dan ada beberapa awitan

yang tidak dapat dibedakan dengan hemoragi intraserbral atau

embolisme. Ada beberapa gejala awal yang mendahului seperti

kehilangan bicara, hemiplegia, parastesia pada setengah tubuh dapat

mendahului awitan paralysis berat pada beberapa jam atau hari

(Brunner dan Suddart, 2002).

b. Embolisme Serebral

Penyakit jantung, seperti endokkarditis, infektif, penyakit

jantung reumatik, infark miokard serta infeksi pulmonal

merupakantempat-tempat yang sering menjadi emboli. Pemasangan

katup jantung prostetik juga diduga menjadi penyebab emboli karena

setelah pemasangan alat ini terdapat peningkatan insiden.

Emboli dapat berupa jendalan darah, kristal kolesterol, deposit

metastasis, embolis septic, embolus traumatic (karana trauma) atau

karena glembung nitrogen (Harsono, 2005).

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 36: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

21

Karakteristik emboli serebral adalah awitan hemiparesis atau

hemiplegia tiba-tiba dengan atau tanpa afasia atau kehilangan

kesadaran pada klien dengan penyakit jantung atau paru.

c. Iskemia Serebral

Isufisiensi suplai darah ke otak, terutama karena konstriksi ateroma

pada arteri yang mensuplai darah ke otak. Manifestasi paling umum

adalah srangan iskemik sementara (Cholik, 2007).

d. Hemoragi Serebral

Letak hemoragi dapat di ekstradural atau hemoragi epidural, di bawah

durameter, di ruang sub arachnoid, atau di dalam jaringan otak.

Hemoragi subarachnoid, dapat terjadi karena trauma atau hiperteni,

penyebab tersering adalah kebocoran anurisma pada area Willisi dan

malformasi arteri-vena kongenital. Gejala-gejala pada umumnya

mendadak, peningkatan tekanan intra cranial, perubahan tingkat

kesadaran, sakit kepala (mungkin hebat), vertigo, kacau mental, stupor

sampai koma, gangguan ocular, hemiparesis atau hemiplegi, mual

muntah, iritasi meningeal.

Hemoragi intraserebral, perdarahn didalam substansi otak

paling umum terjadi pada klien yang mengalami hipertensi dan

aterosklerosis serebral dengan ruptur atau pecahnya pembuluh

darah.Pada kasus yang mengenai klien yang lebih muda, biasanya

umur 40 tahun, perdarahan intraserebral biasanya disebabkan oleh

malvormasi arteri-vena, hemangioblastoma dan trauma. Tumor otak ,

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 37: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

22

dan penggunaan obat tertentu seperti antikoagulen oral, amfetamin dan

berbagai obat aditif juga menjadi penyebab perdarahan intraserebral

(Brunner, 2002).

I. Patofisiologi

Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi di mana saja

di dalam arteri-arteri yang membentuk sirkulus willisi. Arteria karotis

interna dan sistem vertebrobasilar atau semua cabang-cabangnya.

Secara umum, apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 15

sampai 20 menit, akan terjadi infark atau kematian jaringan. Perlu di

ingat bahwa oklusi di suatu arteri tidak selalu menyebabkan infark di

daerah otak yang diperdarahi oleh arteri tersebut. Alasannya adalah

bahwa mungkin terdapat sirkulasi kolateral yang memadai ke daerah

tersebut.

Proses patologik yang mendasari mungkin salah satu dari

berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang

memperdarahi otak. Patologinya dapat berupa keadaan di arteri itu

sendiri, seperti pada arterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding

pembuluh, atau peradangan. Berkurangnya perfusi akibat gangguan

status aliran darah, misalnya syok atau hiperviskositas darah.

Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang

berasal dari jantung atau pembuluh ekstrakranium. Atau ruptur

vaskuler didalam jaringan otak atau ruang subaraknoid (Sylvia &

Lorraine, 2006).

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 38: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

23

J. Gejala Klinis

Biasanya seseorang yang terkena stroke adalah yang

mempunyai faktor resiko. Tetapi kadang seseorang tanpa faktor resiko

apapun juga dapat mengalami stroke. 4 gejala umum yang paling

umum :

1. Kesemutan tiba-tiba di wajah, lengan atau kaki, khususnya jika

hanya pada sebagian badan.

2. Tiba-tiba kebingungan, kesulitan bicara (afasia), atau memahami

pembicaraan.

3. Kesulitan berjalan tiba-tiba, pusing, kehilangan keseimbangan.

4. Sakit kepala kronis tiba-tiba tanpa sebabyang jelas.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 39: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

24

K. Pathway

Faktor-faktor resiko stroke

Arterosklerosis Katup jantung rusak AneurismaHipokoagulasi infark miokard malformasiArtesis fibrilasi, endokarditis Arteriovenolus

Trombolis Penyumbatan pembuluh darah PerdarahanSerebral oleh bekuan darah, lemak, udara intraserebral

Pembuluh darah Emboli serebral Perembesan darah keoklusi dalam parenkim otak

Iskemik jaringan otak STROKE penekanan jaringan otakedema dan kongesti infark, edema, dan herniasi

jaringan sekitar otak

Kehilangan kontrol ototvolunter

Hemiplagia dan hemiparesis

Gangguan mobilitas fisik

(Sumber:Price & Wilaon, 2005)

Gambar 2.1Faktor-faktor resiko stroke

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 40: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

25

L. Manifestasi Klinis

Manifestasi klini stroke tergantung dari sisi atau bagian mana

yang terkena, rata-rata serangan, ukuran lesi dan adanya sirkulasi

kolateral. Pada stroke akut gejala klinis meliputi :

1. Kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah (hemiparesis) yang

timbul secara mendadak.

2. Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan.

3. Penurunan kesadaran ( konfusi, delirium, letargi, stupor atau koma).

4. Afasia ( kesulitan dalam bicara)

5. Disatria ( bicara cadel atau pelo)

6. Gangguan penglihatan, diplopia

7. Ataksia

8. Vertigo, mual, muntah dan nyeri kepala (Tarwoto, dkk, 2007).

M. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Jantung

Pemeriksaan kardiovaskuler klinis dan pemeriksaan 12-lead ECG

harus dikerjakan pada semua pasien stroke. Biasanya dilakukan

selama 48 jam sejak kejadian stroke. Kelainan jantung sering terjadi

pada penderita stroke dan penderita dengan gangguan jantung akut

harus segera ditanggulangi.

2. Pemeriksaan tekanan darah

Pemeriksaan tekanan darah wajib dilakukan setiap hari, karena

hipertensi adalah faktor resiko utama terjadinya stroke.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 41: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

26

3. Pemeriksaan Paru

Pemeriksaan klinis paru dan foto rontgen thorak.

4. Pemeriksaan laboratorium darah

Pemeriksaan tersebut adalah kadar gula darah, elektrolit,

hemoglobin, angka eritrosit, angka leukosit, KED, waktu

protombin, fungsi hepar dan fungsi ginjal. Pemeriksaan analisa gas

darah dilakukan apabila dicurigai terjadi hipoksia. Pemeriksaan

cairan otak dilakukan apabila dicurigai stroke perdarahan

subarakhnoid dan pada pemeriksaan CT-Scan tidak terlihat ada

perdarahan subarakhnoid.

5. Pemeriksaan EEG

Pemeriksaan EEG dilakukan apabila terjadi kejadi kejang, dan

kejang pada penderita stroke adalah kontraindikasi pemberian rtPA.

N. Komplikasi

1. Hipotensi

2. Kejang

3. Peningkatan TIK (Tekanan Intrakranial)

4. Kontraktur

5. Tonus otot abnormal

6. Trombosis vena

7. Malnutrisi

8. Aspirasi

9. Inkontinensia urine, bowel

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 42: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

27

O. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Umum

a. Pada fase akut

1) Pertahankan jalan nafas, pemberian oksigen, penggunaan

ventilator.

2) Monitor peningkatan tekanan intrakranial.

3) Monitor fungsi pernafasan : Analisa Gas Darah

4) Monitor jantung dan tanda-tanda vital, pemeriksaan EKG.

5) Evaluasi status cairan dan elektrolit

6) Kontrol kejang jika ada dengan pemberian antikonvulsan, dan

cegah resiko injury.

7) Lakukan pemasangan NGT untuk mengurangi kompresi

lambung dan pemberian makanan.

8) Cegah emboli paru dan trombo plebitis dengan antikoagulan.

9) Monitor tanda-tanda neurologi seperti tingkat kesadaran,

keadaan pupil, fungsi sensorik dan motorik, nervuskranial dan

refleks.

b. Fase rehabilitasi

1) Pertahankan nutrisi yang adekuat

2) Program management bladder dan bowel

3) Mempertahankan keseimbangan tubuh dan rentang gerak sendi

(ROM).

4) Pertahankan integritas kulit.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 43: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

28

5) Pertahankan komunikasi yang efektif.

6) Pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

7) Persiapan pasien pulang.

2. Pembedahan

Dilakukan apabila perdarahan serebrum diameter lebih dari 3 cm

atau volume lebih dari 50 ml untuk dekompresi atau pemasangan

pintasan ventrikulo-peritroneal bila ada hidrosefalus obstruktif

akut.

a. Terapi obat-obatan

Terapi pengobatan tergantung dari jenis stroke.

1) Stroke Iskemia

Pemberian trombolisis dengan rt-PA (recombinant

tissue-plasminogen).

Pemberian obat-obatan jantung seperti digoksin pada

aritmia jantung atau alva beta, kaptropil, antagonis

kalsium pada pasien dengan hipertensi.

2) Stroke Hemoragik

Antihipertensi : Katropil, antagonis kalsium.

Diuretik : manitol 20%, furosemide

Antikonfulsan : Fenitoin (Tarwoto, dkk, 2007).

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 44: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

29

BAB III

METODE PENULISAN

A. Rencana Studi Kasus

Rancangan studi kasus disusun menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2016).

B. Subyek Studi kasus

Subjek studi kasus ini adalah keluarga atau klompok lansia yang

terkena Stroke untuk diamati secara mendalam dengan berbagai kriteria :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria subjek penelitian mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2007).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Pasien lansia baik laki-laki maupun perempuan dengan kelemahan

anggota gerak

b. Pasien pasca stroke non hemoragik

c. Pasien atau keluarga setuju sebagai peserta penelitian

d. Dua pasien pasca stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas

fisik.

2. Kriteria Eksklusi

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 45: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

30

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian (Hidayat, 2007). Kriteria eksklusi dalam penelitian adalah :

a. Pasien atau keluarga tidak setuju sebagai peserta penelitian.

b. Pasien stroke dengan penyakit neurodegenerativ (Demensia

vaskuler, Parkinson).

c. Pasien dengan pengecilan otot

d. Pasien dengan stroke hemoragik

e. Pasien stroke non hemoragik dengan penyakit koma diabetikum

f. Pasien stroke campuran : hemoragik dan infark

C. Fokus Studi

Fokus studi kasus pada kajian utama dari masalah yang akan dibahas

dalam studi kasus ini yaitu Terapi Aktifitas ROM Pada Pasien Stroke di

Wilayah Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga.

D. Definisi Oprasional

Studi kasus dalam fokus studi yaitu penulis akan mengajarkan terapi

aktifitas ROM pada lansia penderita stroke. ROM dilakukan 3 kali dalam

rentang 1 minggu, satu hari dilakukan 2 kali terapi ROM pagi dan sore

hari, dalam 3 kali terapi ROM dalam 1 satu minggu dengan jeda latihan 1

hari setiap terapi. Setelah dilakukan tindakan aktifitas ROM diharapkan

mampu mempertahankan atau memperbaiki tingkat kemampuan

menggerakan persendian, massa otot, dan tonus otot secara lengkap.

E. Tempat dan Waktu

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 46: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

31

Lokasi yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu wilayah

Puskesmas Padamara Purbalingga dan studi kasus ini dilaksanakan pada

bulan Juli 2018.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan pedoman ROM. Pelaksanaan

pengumpulan data dilakukan pada responden yang masuk kriteria inklusi,

kemudian dilakukan pegumpilan data. Dalam pelaksanaan pengumpulan

data penulis menggunakan beberapa metode cara pengumpulan data yaitu

dengan :

1. Observasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi secara

langsung terhadap klien dan lingkungan fisik klien dimana terdapat

interaksi antara klien dan perawat. Penulis mengobservasi tentang

keadaan fisik pasien seperti :

a.Tingkat kekuatan otot dan fleksibilitas.

b.Adanya kelainan bentuk, kekakuan, kontraktur.

c.Adanya fraktur atau luka.

2. Wawancara

Metode wawancara dilakukan dengan cara metode auto anamnesa yaitu

pencarian data langsung kepada klien dan allo anamnesa yaitu

pencarian data pasien melalui keluarga seperti :

a. Data lengkap pasien

b. Stroke ke berapa, dan sudah berapa lama

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 47: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

32

c. Bagian tubuh mana yang mengalami kelemahan

3. Studi Literatur

Beberapa media pustaka dari beberapa buku untuk mempelajari

mengenai Stroke.

4. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan klien yang

diperoleh di Puskesmas.

G. Penyajian Data

Dalam studi kasus ini disajikan secara deskriptif karena studi kasus ini

merupakan bentuk penerapan metode keperawatan dalam studi kasus.

1. Karakteristik responden

2. Tingkat kelemahan responden

3. Kemauan pasien dan keluarga melakukan ROM secara mandiri

H. Etika Studi Kasus

Dalam studi kasus ini penulis selalu berpedoman pada norma dan etika.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan menyangkut etika studi kasus antara

lain:

1. Inform Consent

Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden, dengan bentuk lembar persetujuan. Lembar persetujuan

diberikan sebelum penelitian kepada responden yang akan diteliti.

Lembar ini dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat penelitian,

sehingga subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila subjek

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 48: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

33

menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus tetap

menghormati hak-hak subjek.

2. Anonimity

Anonimity digunakan untuk menjaga kerahasiaan, penelitian tidak akan

mencantumkan nama responden, tetapi pada lembar tersebut diberikan

kode pengganti nama responden.

3. Confidentiality

Informasi yang telah dikumpulkan dari responden akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, dan hanya akan digunakan untuk

perkembangan ilmu.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 49: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

34

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Bagian ini akan menyajikan hasil, pembahasan, dan keterbatasan

dalam studi kasus yang berjudul “Penerapan Terapi Aktifitas ROM Pada

Lansia Penderita Stroke Di Puskesmas Padamara’’ yang dilaksanakan

pada tanggal 10-14 Juli 2018 dengan jumlah subjek sebanyak 2 pasien

(responden). Berikut adalah sajian data yang dihasilkan dalam penelitian

ini.

1. Karakteristik Subjek

Subyek yang diteliti berjumlah 2 orang yang diambil pada waktu yang

berbeda. Subjek berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berumur

55 dan 78 tahun, masing-masing ada yang berpendidikan SD, dan

SMA. Kedua subjek berasal dari suku jawa, semuanya beragama

islam. Tn. T memiliki riwayat stroke sudah 7 bulan, sedangkan Ny. S

sudah selama 9 bulan.

a. Subjek 1

Tn. T berusia 55 tahun, beragama Islam, berasal dari suku

Jawa. Beliau adalah petani jamur tiram, pendidikan terakhirnya

SMA. Tn. T status sudah menikah dengan dikaruniai 2 anak,

perempuan dan laki-laki, dan istrinya bekerja sebagai ibu rumah

tangga. Anak perempuannya sudah berkeluarga sendiri dan

memilih tinggal bersama suaminya, sedangkan anak laki-laki

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 50: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

35

masih bersekolah. Komunikasi dengan istri dan anak tetap lancar.

Saat ini Tn. T tinggal di Desa Padamara. Tn. T memiliki riwayat

penyakit stroke sudah 7 bulan lebih. Tn. T juga memiliki riwayat

penyakit lain seperti diabetes melitus, dan hipertensi.

Pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin 9 Juli 2018

pukul 08.00-09.00 WIB di rumah Tn T. Pertemuan ini dilakukan

dalam rangka perkenalan dan menjelaskan tujuan penelitian.

Setelah ada kesepakatan dan kesediaan secara lisan dari Tn T,

selanjutnya peneliti berkunjung kerumah Tn. M pada hari Selasa

tanggal 10 Juli 2018 pukul 08.00-09.00 WIB untuk

menyampaikan kembali dari tujuan penelitian dan terjadi

kesepakatan yang selanjutnya dilakukan penandatanganan

informed consent. Pada pertemuan kedua ini langsung di lakukan

wawancara selama 5 menit dilanjutkan observasi, dan melakukan

penerapan ROM. Selama wawancara dan tindakan sikapnya Tn. T

terbuka dan kooperatif. Dari hasil observasi dan wawancara

didapatkan nilai kekuatan otot tangan kanan 3, kaki kanan 3,

tangan kiri 5, kaki kiri 5, dan saat ini pasien mengatakan tidak

bisa melakukan aktifitas seperti biasa karena anggota tubuh

bagian kanan tidak bisa digerakan seperti biasanya.

b. Subjek 2

Ny. S berusia 78 tahun, beragama islam, berasal dari suku

Jawa. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga, pendidikan

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 51: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

36

terakhirnya SD. Ny. S status sudah menikah dengan dikaruniai 8

anak, semuanya sudah berkeluarga, Ny. S tinggal bersama anak

no 8 di Desa Padamara. Ny. S yang memiliki riwayat penyakit

stroke. Ny. S sudah mengalami penyakit stroke sekitar 9 bulan

yang lalu. Ny. S juga memiliki riwayat penyakit lain seperti

diabetes melitus, dan hipertensi.

Pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin 9 Juli 2018

pukul 07.00-08.00 WIB di rumah Ny. S. Pertemuan ini dilakukan

dalam rangka perkenalan dan menjelaskan tujuan penelitian.

Setelah ada kesepakatan dan kesediaan secara lisan dari Ny. S,

selanjutnya peneliti berkunjung kerumah Ny. S pada hari Selasa

tanggal 10 Juli 2018 pukul 07.00-08.00 WIB untuk

menyampaikan kembali dari tujuan penelitian dan terjadi

kesepakatan yang selanjutnya dilakukan penandatanganan

informed consent. Pada pertemuan kedua ini langsung di lakukan

wawancara selama 5 menit dilanjutkan observasi, dan

menerapkan ROM. Selama wawancara dan tindakan sikapnya Ny.

S terbuka dan kooperatif. Dari hasil observasi dan wawancara

didapatkan nilai kekuatan otot tangan kanan 5, kaki kanan 5,

tangan kiri 1, kaki kiri 1, dan saat ini pasien mengatakan tidak

bisa melakukan aktifitas seperti biasa karena anggota tubuh

bagian tidak bisa digerakan.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 52: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

37

B. Hasil Studi Kasus

Bagian ini menjelaskan secara rinci definisi kategori dari teks

pernyataan informan, antara lain : melakukan terapi aktifitas ROM , serta

motivasi untuk melakukan ROM.

Studi kasus ini dilaksanakan dirumah pasien masing-masing

dengan mendatangi langsung rumah pasien tersebut. Studi kasus ini

peneliti dibantu oleh teman peneliti untuk mendokumentasikan dalam

bentuk foto. Inform consent diberikan pada pasien untuk menyetujui

dilakukannya studi kasus ini. Pada tanggal 10-14 juni 2018 penulis

melakukan terapi ROM pada Tn. T dan Ny. S, saya memulai studi kasus

kali ini dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dilanjut

memperkenalkan diri saya dan teman saya, lalu menjelaskan tujuannya

yaitu menerapkan terapi aktifitas ROM pada pasien stroke. Sebelumnya

peneliti telah melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui

kondisi pasien. Kemudian peneliti menjelaskan apa ROM, terlihat pasien

sangat memperhatikan.

Dilanjutkan dengan menerapkanya pada pasien. Alat yang

digunakan lotion atau penghangat, handuk. Kamudian memposisikan

pasien untuk selanjutnya melakukan ROM pasif, mulai ROM dari arah

proksimal ke arah distal laukan secara teratur, kemudian melakukan ROM

pada bagian bahu, tangan, pergelangan tangan, jari-jari tangan (fleksi-

ekstensi, abduksi-adduksi, hiperekstensi, sirkumuduksi, oposisi),

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 53: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

38

kemudian ke bagian kaki, lutut, pergelangan kaki dan jari-jari kaki (fleksi-

ekstensi, abduksi-adduksi, dorsi fleksi-plantar fleksi, inversi-eversi).

Pada tahap evaluasi peneliti mengukur kembali kekuatan otot

pasien, fleksibilitas, dan rentang rotasi sendi pada pasien, dan

mendokumentasikannya. Pada tahap ini juga peneliti memotivasi pasien

dan keluarga agar bisa belajar melakukan ROM lagi secara mandiri atau

dibantu keluarga saat sore hari. Peneliti memotivasi pasien dan keluarga,

karena pemulihan pasca stroke membutuhkan keteraturan dan terus

menerus dilakukan agar hasil dari ROM bisa maksimal. Kemudian

mengecek kembali apakah keluarga dapat melakukan terapi aktifitas

ROM secara mandiri kepada pasien, dan keluarga pasien dapat

melakukan tindakan ROM seperti yang dilakukan oleh peneliti. Tahap

terakhir menutup dengan mengucap salam.

1. Subjek Studi Kasus 1

Pengukuran tonus otot hari pertama sebelum dilakukan terapi pada

subjek penelitian 1 adalah 3 dan setelah diterapi adalah 3. Pada hari

kedua, dilakukan pengukuran pre terapi 3 dan post terapi 3 dengan

perputaran sendi lebih baik. Hasil pengukuran pada hari ketiga post

terapi ROM adalah 4 dengan pergerakan otot dan perputaran sendi

yang lebih baik.

2. Subjek Studi Kasus 2

Pengukuran tonus otot hari pertama sebelum dilakukan terapi pada

subjek penelitian 2 adalah 1 dan setelah diterapi adalah 1. Pada hari

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 54: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

39

kedua, dilakukan pengukuran pre terapi 1 dan post terapi 1. Hasil

pengukuran pada hari ketiga post terapi ROM adalah 2 (mampu

menggerakkan persendian, tidak dapat melawan gravitasi).

C. Pembahasan

Hasil penelitian dalam studi kasus yang diambil di Puskesmas

Padamara Purbalingga didapatkan bahwa kedua responden atau subjek

penelitian dengan penyakit stroke memiliki tanda kelemahan pada anggota

tubuh dan gangguan mobilitas. Tanda kelemahan pada anggota tubuh dan

gangguan mobilitas menjadikan kedua subjek penelitian masuk ke dalam

kriteria inklusi yang diharapkan. Tanda yang terlihat didapatkan dari hasil

observasi.

Pasien dengan stroke non hemoragik akan mengalami penurunan

fungsi dari sistem fungsi syaraf pusat salah satunya adalah syaraf motorik.

Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh

atau satu atau lebih ekstrimitas secara mandiri dan terarah (NANDA,

2014). Hambatan mobilitas fisik merupakan gangguan yang utama karena

merupakan kebutuhan dasar manusia, apabila mobilitas fisik mengalami

kerusakan maka tidak dapat melakukan aktifitas. Teori ini sesuai dengan

data yang diperoleh pada studi kasus yang dikelola pada Tn. T dan Ny. S

Hasil observasi pada subjek satu dan subjek dua selama melakukan

terapi aktifitas ROM, terbukti setelah adanya peningkatan kekuatan otot,

fleksibilitas, dan rentang gerak sendi. Dari masing-masing subjek

mengalami peningkatan kekuatan otot, subjek 1 yang sebelum dilakukan

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 55: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

40

ROM kekuatan otot pada tangan dan kaki kanan adalah kategori 3, dan

pada post terapi ROM naik menjadi 4, subjek 2 kekuatan otot pada tangan

dan kaki kiri adalah kategori 1, dan pada post terapi ROM naik menjadi 2.

Pengukuran fleksibilitas sendi bahu menggunakan tes bahu kebelakang,

dan untuk kaki menggunakan test ankle. Terapi ROM juga berpengaruh

pada fleksibilitas pada kedua subjek yaitu menjaga peregangan otot dan

sendi.

Program rehabilitasi adalah bentuk pelayanan yang terpadu dan

yang melibatkan multi disiplin. Hal ini dikarenakan terapi dan rehabilitasi

yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan peluang hidup pasien

serta pemulihan pasca stroke (Widodo, 2009). Salah satu bentuk

rehabilitasi awal pada penderita stroke adalah dengan memberikan terapi

ROM. ROM adalah latihan gerak sendi yang memungkinkan terjadinya

kontraksi dan pergerakan otot dimana pasien menggerakan masing-masing

persendiannya secara normal baik secara pasif maupun aktif (Potter &

Perry, 2010).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

Maimurahman dan Fitria (2012), membuktikan bahwa latihan ROM pada

pasien stroke efektif dalam peningkatan kekuatan otot, fleksibilitas, dan

rentang gerak sendi.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 56: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

41

D. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam melakukan penelitian kali ini yaitu pencarian

data responden stroke di Puskesmas cukup sulit, karena pasien-pasien

riwayat penderita stroke tidak terdata di data Puskesmas.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 57: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan evaluasi hasil dan pembahasan dari penelitian, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1.Kedua subjek penelitian yang menderita stroke memiliki tanda dan

gejala yang sama dan sesuai dengan teori yakni adanya kelemahan

anggota gerak dan gangguan mobilitas fisik.

2.Sebelum dilakukan terapi ROM derajat kekuatan otot pada tangan dan

kaki kanan subjek 1 termasuk kategori 3 (mampu menggerakkan sendi,

dapat melawan gravitasi, tidak kuat terhadap tahanan), derajat kekuatan

otot pada tangan dan kaki kiri subjek 2 termasuk kategori 1 (hanya

berupa perubahan tonus).

3.Sesudah terapi ROM derajat otot pada tangan dan kaki kanan subjek 1

termasuk kategori 4 (mampu menggerakkan sendi, dapat melawan

gravitasi, kuat terhadap tahanan ringan), derajat otot pada tangan dan

kaki kiri subjek 2 adalah kategori 2 (mampu menggerakkan persendian,

tidak dapat melawan gravitasi).

4.Penerapan terapi aktifitas ROM pada lansia terbukti cukup efektif

meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas kekuatan otot pasien

penderita stroke.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 58: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

43

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Diharapkan bagi masyarakat khususnya keluarga agar turut serta dan

selalu memberi motivasi kepada pasien dalam tindakan ROM pasif

maupun aktif untuk mempercepat perubahan skala kekuatan otot secara

optimal khususnya saat peneliti atau perawat telah selesai melakukan

tindakan ROM.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi tolak ukur mahasiswa dalam menerapkan

asuhan keperawatan yang nantinya akan dijumpai di lahan praktik.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneruskan penelitian tentang ROM

pada lansia, diharapkan untuk memperbaharui daftar referensi jurnal-jurnal

terkait agar dapat memperbaiki kualitas penelitian selanjutnya.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 59: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

44

DAFTAR PUSTAKADinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga. (2016). Profil Kesehata Kabupaten

Purbalingga. Diambil dari : https://dinkes.purbalingga.go.id/wp-content/uploads/2017/07/PROFIL-KESEHATAN-KAB.PURBALINGGA-TAHUN-2016.pdf. (Diakses 1 Maret 2018).

Dinas Kesehatan Kecamatan Padamara. (2017). Profil Kesehatan KecamatanPadamara. (Di akses pada 20 April 2018).

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2016). Profil Kesehatan Provinsi JawaTengah . (Diakses Pada 1 Maret 2018).

Fitria, Maimurahman. (2012). Pengaruh Terapi Aktifitas ROM TerhadapPeningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Iskemik Di RSUD BandaAceh.

Goldszmidt, Adrian J. (2011). Esensial Stroke. Editor Kenny Wisurya, Loi Indra.Jakarta : EGC

Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Terdapat pada :http//kemenkesri.go.id/2013/.com. (Diakses pada 1 Maret 2018).

Morhead, Sue. Dkk. (2013) Nursing Outcome Clasifikation (NOC). Edisi 5.United Kingdom : Elesevier Global Rights.

M. Bulechek, Gloria. Dkk. (2013). Nurshing intervention Clasivikation(NIC).Edisi 6. United Kingdom : Elesevier Rights.

Nurarif, Amin Huda, dan Hardhi kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan KeperawatanBerdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA. Yogyakarta: MediaktionJogja.

Potter, A.P. & Perry, A. (2006). Fundamental of nurshing. 4th edition. St.LouisMosby-Year Book, Inc.

Price, Sylvia A. & Lorraine M. Willson. (2006). Patofisiologi konsep klinisproses-proses Penyakit. Editor Huriawan Hartanto . (Edisi 6 Vol. 2).Jakarta. EGC

Rosjidi, Cholik Harun. (2007). Asuhan keperawatan klien dengan gangguanperdaran darah stroke. Sleman-Yogyakarta.Ardena Media

Syaifudin, Haji. (2016). Anatomi fisiologi. Editor Monica Ester. Jakarta. EGCTarwanto, Wartonah, Eros Siti Suryati. (2007). Keperawatan medikal bedah.

Jakarta. Sagung SetoTilong, Adi D. (2012). Kitab herbal khusus terapi stroke. Editor Dirusdi Toanto.

Yogyakarta. D-MedikaWells, K.F. & Dillon, E,K. (1952). The sit and reach. A test of back and legflexibillity. Research Quarterly, 23. 115-118

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 60: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

45

LAMPIRAN 1DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN

Subjek 1

Subjek 2

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 61: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

46

LAMPIRAN 2

LEMBAR SOP ( Standar Oprasional Prosedur )

ROM ( Range Of Motion )

PENGERTIAN Range of Motion (ROM) adalah segenap gerakan yang

dalam keadaannormal dapat dilakukan oleh sendi yang

bersangkutan

TUJUAN 1.Untuk memelihara fungsi dan mencegah kemunduran.

2.Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan sendi.

3.Untuk merangsang sirkulasi darah.

4.Untuk mencegah kelainan bentuk (deformitas).

5.Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.

INDIKASI 1. Pasien semikoma atau tidak sadar.

2. Pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak bisa

melakukan beberapa atau semua rentang gerak secara

mandiri.

3. Pasien dengan tirah baring total atau pasien dengan

paralisis ekstrimitas total.

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 62: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

47

KONTRAINDIKASI 1. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan

dapat menganggu proses penyembuhan cedera.

2. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau

kondisinya membahayakan.

KEBIJAKAN Klien post stroke dengan kelemahan anggota gerak

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1.Handuk kecil

2.Lotion/ baby oil

3.Minyak penghangat bila perlu (misal: minyak telon)

PROSEDUR

PELAKSANAAN

A. Tahap Pra Interaksi

1. Mengecek program terapi

2. Mencuci tangan

3. Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam dan sapa nama pasien

2. Menjelaskan tujuan dan dan prosdur pelaksanaan

3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

C. Tahap Kerja

1. Menjaga privacy pasien

2. Memposisikan pasien senyaman mungkin

3. Melakukan gerakan ROM

a. Pergerakan bahu

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 63: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

48

i. Pegang pergerakan tangan dan siku penderita,

lalu angkat selebar bahu, putar ke luar dan ke

dalam

ii. Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan

di bengkokan, lalu kembali ke posisi awal

iii. Gerakan tangan dengan mendekatkan lengan

kearah badan, hingga menjangkau tangan yang

lain

b. Pergerakan siku

i. Buat sudut 90º pada siku lalu gerakan lengan

keatas dan ke bawah dengan membuat gerakan

setengah lingkaran

ii. Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai

ke dekat dagu

c. Pergerakan tangan

i. Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu

putar pergelangan tangan

ii. Gerakan tangan sambil menekuk tangan ke

bawah

iii. Gerakan tangan sambil menekuk tangan keatas

d. Pergerakan jari tangan

i. Putar jari tangan satu persatu

ii. Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 64: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

49

mendekat dari jari telunjuk, lalu dekatkan pada

jari – jari yang lain.

e. Pergerakan kaki

i. Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki

lalu angkat sampai 30 o lalu putar

ii. Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90 o

iii. Angkat kaki lalu dekatkan kekaki yang satu

kemudian gerakan menjauh

iv. Putar kaki ke dalam dan ke luar

v. Lakukan penekanan pada telapak kaki keluar

dan kedalam

vi. Jari kaki di tekuk – tekuk lalu di putar

f. Pergerakan Leher

i. Pegang pipi pasien lalu gerakan kekiri dan

kekanan

ii. Gerakan leher menekuk kedepan dan

kebelakang

D. Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan

2. Membereskan alat

3. Mencuci tangan

4. Mencatat kegiatan dalam lembar dokumentasi

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 65: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

50

GAMBAR

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 66: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

51

(Sumber:Etlidawati, 2016 )

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 67: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

52

LAMPIRAN 3

KRITERIA KEKUATAN OTOT

Pengukuran kekuatan otot dengan menggunakan kriteria penilaian

kekuatan otot :

Nilai 0 : otot benar-benar diam pada palpasi atau inspeksi visual ( tidak

ada kontraksi )

Nilai 1 : Otot ada kontraksi, baik di lihat secara visual atau dengan palpasi

, ada kontraksi satu atau lebih dari satu otot

Nilai 2 : Gerak pada posisi yang meminimalkan gaya gravitasi. Posisi ini

sering digambarkan sebagai bidang horizontal gerak tidak full ROM

Nilai 3 : Gerakan melawan grafitasi dan full ROM

Nilai 4 : Resistance minimal ( tahanan minimal )

Nilai 5 : Resistance Maksimal ( tahanan Maksismal )

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 68: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

53

LAMPIRAN 4

INFORM CONSENT

(Persetujuan menjadi partisipan)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah

mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang

akan dilakukan oleh Fandi Akhmad dengan judul “PENGARUH TERAPI

AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA STROKE DI PUSKESMAS

PADAMARA”.

Saya memutuskan setuju untuk berpartisipan pada penelitian ini secara

sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan

mengunduran diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa

sanksi apapun.

Saksi Yang memberikan persetujuan

Purwokerto, 2018

Fandi Akhmad

NIM. 1511010072

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 69: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

54

LAMPIRAN 5

Lembar Obserfasi

Penilaian Kemampuan Range of Motion (ROM)

Nama : Tn. T

Latihan ke : 1-3

NO ASPEK YANG DINILAI KEKUATAN

OTOT

Bahu T1 T2 T3

1. Fleksi : menaikan lengan dari posisi disamping tubuh

kedepan keposisi diatas kepala, rentang 180º

2. Ekstensi : mengembalikan tangan ke posisi

disamping tubuh, rentang 180º

3. Hiperekstensi : menggerakan lengan kebelakang

tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60º

4. Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di atas

kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala,

rentang 180º

5. Adduksi : menurunkan lengan kesamping dan

menyilang tubuh sejauh mungkin

Pergelangan tangan T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : tekuk telapak tangan kearah bagian

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 70: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

55

NO ASPEK YANG DINILAI KEKUATAN

OTOT

dalam lengan bawah, kemudian luruskan telapak

tangan sehingga sebidang dengan lengan bawah

2. Abduksi : bengkokan telapak tangan ke samping ke

arah ibu jari dan luruskan kembali.

3. Adduksi : bengkokan telapak tangan ke samping ke

arah ibu jari dan luruskan kembali

4. Sirkumudasi : putar telapak tangandengan

pergelangan tangan sebagai poros

Jari tangan dan ibu jari T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : Kepalkan jari-jari tangan pasien

kemudian luruskan

2. Hiperekstensi : bengkokan jari-jari tangan

kebelakang sejauh mungkin

3. Abduksi-adduksi : kembangkan jari-jari tangan

kemudian rapatkan kembali

4. Oposisi : Sentuhkan ibu jari dengan jari-jari lainnya

secara bergantian

5. Sirkumudasi : putar ibu jari pasien dengan sumbu

sendi metakarpal

Lutut T1 T2 T3

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 71: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

56

NO ASPEK YANG DINILAI KEKUATAN

OTOT

1. Fleksi-ekstensi : angkat kaki dan tekuk ,lutut gerakan

kaki kearah dada sejauh mungkin. Turunkan kaki,

luruskan kaki, kembali ke posisi semula

Pergelangan kaki T1 T2 T3

1. Dorsi fleksi : dorong telapak kaki ke arah kaki dan

kembalikan ke posisi semula

2. Plantar fleksi : dorong telapak kaki ke arah bawah

dan kembalikan ke posisi semula

3. Eversi : putar telapak kaki ke arah luar

4. Inversi : putar telapak kaki ke arah dalam

5. Sirkumudasi : Putar telapak kaki dengan poros pada

sendi tumit

Jari-jari kaki T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : Letakan jari-jari tangan perawat

dibawah jari-jari pasien, dorong jari-jari kearah atas

dan kemudian kearah bawah

2. Abduksi-adduksi : Lebarkan jari kaki dan dekatkan

jari kaki bersama-sama

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 72: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

57

LAMPIRAN 6

Lembar Observasi

Penilaian Kemampuan Range of Motion (ROM)

Nama : Ny.S

Latihan ke : 1-3

NO ASPEK YANG DINILAI KEKUATAN

OTOT

Bahu T1 T2 T3

1. Fleksi : menaikan lengan dari posisi disamping tubuh

kedepan keposisi diatas kepala, rentang 180º

2. Ekstensi : mengembalikan tangan ke posisi

disamping tubuh, rentang 180º

3. Hiperekstensi : menggerakan lengan kebelakang

tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60º

4. Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di atas

kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala,

rentang 180º

5. Adduksi : menurunkan lengan kesamping dan

menyilang tubuh sejauh mungkin

Pergelangan tangan T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : tekuk telapak tangan kearah bagian

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 73: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

58

NO ASPEK YANG DINILAI KEKUATAN

OTOT

dalam lengan bawah, kemudian luruskan telapak

tangan sehingga sebidang dengan lengan bawah

2. Abduksi : bengkokan telapak tangan ke samping ke

arah ibu jari dan luruskan kembali.

3. Adduksi : bengkokan telapak tangan ke samping ke

arah ibu jari dan luruskan kembali

4. Sirkumudasi : putar telapak tangandengan

pergelangan tangan sebagai poros

Jari tangan dan ibu jari T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : Kepalkan jari-jari tangan pasien

kemudian luruskan

2. Hiperekstensi : bengkokan jari-jari tangan

kebelakang sejauh mungkin

3. Abduksi-adduksi : kembangkan jari-jari tangan

kemudian rapatkan kembali

4. Oposisi : Sentuhkan ibu jari dengan jari-jari lainnya

secara bergantian

5. Sirkumudasi : putar ibu jari pasien dengan sumbu

sendi metakarpal

Lutut T1 T2 T3

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 74: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

59

NO ASPEK YANG DINILAI KEKUATAN

OTOT

1. Fleksi-ekstensi : angkat kaki dan tekuk ,lutut gerakan

kaki kearah dada sejauh mungkin. Turunkan kaki,

luruskan kaki, kembali ke posisi semula

Pergelangan kaki T1 T2 T3

1. Dorsi fleksi : dorong telapak kaki ke arah kaki dan

kembalikan ke posisi semula

2. Plantar fleksi : dorong telapak kaki ke arah bawah

dan kembalikan ke posisi semula

3. Eversi : putar telapak kaki ke arah luar

4. Inversi : putar telapak kaki ke arah dalam

5. Sirkumudasi : Putar telapak kaki dengan poros pada

sendi tumit

Jari-jari kaki T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : Letakan jari-jari tangan perawat

dibawah jari-jari pasien, dorong jari-jari kearah atas

dan kemudian kearah bawah

2. Abduksi-adduksi : Lebarkan jari kaki dan dekatkan

jari kaki bersama-sama

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 75: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

60

LAMPIRAN 7

Lembar Evaluasi

Nama :

Usia :

Kekuatan tonus otot :

Kelemahan :

Hasil setelah dilakukan ROM :

Hari 1 Hari 2 Hari 3

R

L

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 76: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

61

Lembar Evaluasi

Nama :

Usia :

Kekuatan tonus otot :

Kelemahan :

Hasil setelah dilakukan ROM :

Hari 1 Hari 2 Hari 3

R

L

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 77: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

62

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018

Page 78: PENERAPAN TERAPI AKTIFITAS ROM PADA LANSIA PENDERITA …repository.ump.ac.id/8265/7/FANDI AKHMAD DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2018. 12. 20. · terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke

1

Penerapan Terapi Aktifitas..., FANDI AKHMAD, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2018