penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit guna

14
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583 Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298 Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan Di RUMKITAL Marinir Cilandak Suryantoko, Agnes I, Achmad Faisol Sekolah Staf dan Komando Angkatan laut Alamat email : [email protected] ABSTRAK Pelayanan kesehatan pada rumah sakit diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat. Pelayanan kesehatan memiliki bentuk dan jenis yang ditentukan oleh pengorganisasian pelayanan, ruang lingkup kegiatan, dan sasaran pelayanan kesehatan. Sesuai Permenkes Nomor 82 Tahun 2013 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan penerapan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS merupakan tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Penerapan SIMRS di Rumkital Marinir Cilandak perlu terus ditingkatkan baik pada brainware, hardware, dan software. Penelitian menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan menggunakan Teknik analisis Soft System Methodology (SSM) dan alat analisis Software Nvivo 12. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur terkait penerapan SIMRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SIMRS di Rumkital Marinir Cilandak bermanfaat dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Soft System Methodology ABSTRACT Health services in hospitals are needed to improve health, prevent and cure diseases and improve the health of individuals, families, groups and / or communities. Health services have forms and types that are determined by the organization of services, scope of activities, and targets of health services. According to Health Minister Regulation Number 82 of 2013, it is stated that every hospital is required to implement and develop a Hospital Management Information System (SIMRS). SIMRS is an arrangement that attracts data, processes data, presents information, analyzes and summarizes information as well as delivers information needed for hospital activities. The application of SIMRS at the Cilandak Marine Hospital must be continuously improved in brainware, hardware and software. The study used a qualitative exploratory method using Soft System Methodology (SSM) analysis technique and Nvivo 12 software analysis tools. Data collection was carried out through observation, in-depth interviews, and literature studies related to the application of SIMRS. The results showed that the implementation of SIMRS in the Marine Rumkital Cilandak was very useful in improving the quality of service and the quality could still be improved. Keywords: Information Management System, Hospital Quality of Service, Soft System Methodology http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah SakitGuna Meningkatkan Mutu Pelayanan Di RUMKITAL Marinir

Cilandak

Suryantoko, Agnes I, Achmad FaisolSekolah Staf dan Komando Angkatan laut

Alamat email : [email protected]

ABSTRAK

Pelayanan kesehatan pada rumah sakit diperlukan untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit sertamemulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat.Pelayanan kesehatan memiliki bentuk dan jenis yang ditentukan olehpengorganisasian pelayanan, ruang lingkup kegiatan, dan sasaran pelayanankesehatan. Sesuai Permenkes Nomor 82 Tahun 2013 menyebutkan bahwa setiaprumah sakit wajib melakukan penerapan dan pengembangan Sistem InformasiManajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS merupakan tatanan yang berurusandengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi analisa danpenyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untukkegiatan rumah sakit. Penerapan SIMRS di Rumkital Marinir Cilandak perlu terusditingkatkan baik pada brainware, hardware, dan software. Penelitianmenggunakan metode kualitatif eksploratif dengan menggunakan Teknikanalisis Soft System Methodology (SSM) dan alat analisis Software Nvivo 12.Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara mendalam, danstudi literatur terkait penerapan SIMRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenerapan SIMRS di Rumkital Marinir Cilandak bermanfaat dalam upayameningkatkan mutu pelayanan.

Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Mutu Pelayanan Rumah Sakit, SoftSystem Methodology

ABSTRACT

Health services in hospitals are needed to improve health, prevent and curediseases and improve the health of individuals, families, groups and / orcommunities. Health services have forms and types that are determined by theorganization of services, scope of activities, and targets of health services.According to Health Minister Regulation Number 82 of 2013, it is stated that everyhospital is required to implement and develop a Hospital Management InformationSystem (SIMRS). SIMRS is an arrangement that attracts data, processes data,presents information, analyzes and summarizes information as well as deliversinformation needed for hospital activities. The application of SIMRS at the CilandakMarine Hospital must be continuously improved in brainware, hardware andsoftware. The study used a qualitative exploratory method using Soft SystemMethodology (SSM) analysis technique and Nvivo 12 software analysis tools. Datacollection was carried out through observation, in-depth interviews, and literaturestudies related to the application of SIMRS. The results showed that theimplementation of SIMRS in the Marine Rumkital Cilandak was very useful inimproving the quality of service and the quality could still be improved.

Keywords: Information Management System, Hospital Quality of Service, SoftSystem Methodology

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 2: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

PENDAHULUANPembangunan nasional

merupakan serangkaian usahapembangunan berkelanjutan meliputiseluruh kehidupan masyarakat,bangsa dan negara untukmewujudkan tujuan pembangunannasional. Hal tersebut sesuai denganPembukaan UUD 1945 yaitumelindungi segenap bangsa, danseluruh tumpah darah Indonesia.Secara implementatif di dalamnyajuga menggambarkan tentangbagaimana pembangunan kesehatandicanangkan. Pembangunankesehatan merupakan bagian integraldari pembangunan nasional.Berdasarkan Undang-Undang Nomor23 Tahun 1992 tentang Kesehatanditerangkan bahwa kesehatandidefinisikan sebagai keadaansejahtera baik badan, jiwa, dan sosialyang memungkinkan setiap oranghidup produktif secara sosial danekonomi. Tujuan pembangunankesehatan adalah untuk meningkatkankesadaran, kemauan dan kemampuanhidup sehat bagi setiap orang agarterwujud derajat kesehatanmasyarakat yang optimal (UU No 23Tahun 1992 tentang Kesehatan).

Pelayanan kesehatanmerupakan suatu upaya yangdiselenggarakan secara sendiri ataubersama-sama dalam suatu organisasiuntuk memelihara dan meningkatkankesehatan, mencegah danmenyembuhkan penyakit sertamemulihkan kesehatan perorangan,keluarga, kelompok dan ataumasyarakat. Pelaksanaan pelayanankesehatan memiliki bentuk dan jenisyang ditentukan olehpengorganisasian pelayanan, ruanglingkup kegiatan, dan sasaran

pelayanan kesehatan (Herlambang,2016, 78). Pelayanan kesehatan yangprima membutuhkan pola manajemenyang terstruktur dan sistematis.Perkembangan awal pola manajemenyang diterapkan pada instansi rumahsakit selalu berpola pada kepentinganinternal instansi, namun dewasa inibergeser menjadi pola yang mengacukepada kepentingan dan tuntutankebutuhan konsumen. Oleh sebab itu,rumah sakit-rumah sakit pada saat inidituntut untuk mampumengembangkan sistem pelayanankesehatan yang berbasis kepadakebutuhan konsumen.

Rumah Sakit selainmelaksanakan kegiatan pelayanan,juga mengelola dana untukmembiayai setiap kegiatanoperasionalnya. Melihat situasitersebut sangatlah tepat jika rumahsakit menggunakan sisi kemajuankomputer baik hardware maupunsoftware yang dimilikinya mengikutikemajuan teknologi digitalisasi yangterus berkembang pada saat ini,sebagai upaya membantu operasionalmanajemen yang sebelumnyadilakukan secara manual. Maka dariitu wajib bagi setiap rumah sakituntuk melaksanakan pengelolaan danpengembangan Sistem InformasiKesehatan (SIK) dalam wujud SistemInformasi Manajemen Rumah Sakit(SIMRS) sebagaimana ditujukan gunamendukung serta mengoptimalkanproses peningkatan mutu pelayanankesehatan di Rumah Sakit.

Sesuai Permenkes Nomor 82Tahun 2013 menyebutkan bahwasetiap rumah sakit wajib melakukanpenerapan dan pengembanganSIMRS. SIMRS merupakan suatusistem yang digunakan untuk

156http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 3: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

mengumpulkan data data manajemendari suatu rumah sakit, yang didalamnya banyak instalasi, departemenmaupun unit unit yang tergabungdalam suatu sistem yang lengkap.Unit perawatan intensif atau IntensiveCare Unit (yang disingkat menjadi ICU)merupakan suatu bagian didalamsistem manajemen rumah sakit ini,yang mempunyai kekhususan dankepentingan yang lebih kompleks lagi(Nurul Ulfah Hayatunnisa, 2020).Modul aplikasi SIMRS yang ada harusdapat berinteraksi dengan programPemerintah dan Pemerintah Daerah,serta aplikasi lainnya yangmerupakan bagian dari SistemInformasi Kesehatan, yangdilaksanakan dalam bentukkemampuan komunikasi datadengan Sistem Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara(SIMAK BMN), pelaporan SistemInformasi Rumah Sakit (SIRS),Indonesia Case Base Group’s(INACBG’s), dan aplikasi lain yangdikembangkan oleh Pemerintah, sertasistem informasi manajemen fasilitaspelayanan kesehatan lainnya. Denganadanya SIMRS, para medis tidak perlumemikirkan kemampuan finansialpasien dan tidak membeda-bedakanpelayanan kepada pasien karenatenaga medis akan diberi insentifyang sama untuk tindakan yangsama, tidak tergantung kepada siapapelayanan medis tersebut diberikan.Pola tersebut terbukti mempengaruhisecara positif kinerja para tenagamedis yang pada akhirnya akanmeningkatkan mutu pelayanan rumahsakit secara keseluruhan. Selain itu,juga dapat menjaga standar praktekmedis yang baik dan benar, menjadialat koordinasi yang sangat efektif,fungsi kontrol yang konsisten, danmeningkatkan pendapatan (RustiyantoE, 2012, 22-23).

Salah satu alasan mengapasistem informasi mengambil peranyang sangat besar dan berpengaruhdalam organisasi pelayanan

kesehatan adalah karena semakintingginya kebutuhan data kesehatanyang cukup kompleks dan denganpemanfaatan teknologi informasiyang tepat akan mempermudahproses pelayanan sertameminimalisir biaya pengeluaranoleh manajemen. Hal itu pula yangmenjadikan Rumkital Marinir Cilandaksebagai rumah sakit terdepan dilingkungan Korps Marinir AngkatanLaut terus membenahi penerapanSIMRS dalam meningkatkan mutupelayanan kesehatan. Pada bulanJanuari 2020, Rumkital MarinirCilandak berhasil kembali meraihperingkat Paripurna Bintang Lima dariKomisi Akreditasi Rumah Sakit(KARS). Hasil penilaian tersebutmenggunakan instrumen akreditasiyang berlaku, selain juga penilaiantingkat komitmen rumah sakit dalamupaya peningkatan mutu pelayananrumah sakit serta selalu mengacupada prioritas keselamatan pasien.

Penerapan SIMRS dalampelayanan kesehatan RumkitalMarinir Cilandak masih perlu terusditingkatkan. Penerapan SIMRS masihmemiliki beberapa persoalan terkaitbrainware, hardware, dan softwaresehingga peneliti tertarik untukmelaksanakan penelitian tentangpenerapan digitalisasi pelayanankesehatan guna meningkatkan mutupelayanan di Rumkital MarinirCilandak. Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif dengan pendekataneksploratif. Data kualitatif diolahmenggunakan software Nvivo 12 dandianalisis menggunakan Teknikanalisis Soft System Methodology(SSM). Penelitian ini diharapkandapat memahami dan mendalamipersoalan yang ada sehingga dapatdirumuskan solusi terbaik dalammemberikan pelayanan kesehatanyang lebih optimal untuk paraanggota dan Keluarga TNI/TNI AL danjuga masyarakat umum di sekitarnya.

Metode

157http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 4: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

Dalam penelitian inimenggunakan metode kualitatif,suatu penelitian ilmiah yangdimaksudkan untuk memahamifenomena tentang apa yang dialamioleh subjek penelitian misalnyaperilaku, persepsi, motivasi, tindakan,dan lain-lain, secara holistik dandengan cara deskripsional dalambentuk kata-kata dan bahasa, padasuatu konteks khusus yang alamiahdan dengan memanfaatkan berbagaimetode ilmiah (Meleong, 2017, 6).Pendekatan yang digunakan adalahpendekatan eksploratif yangbertujuan untuk menggali secara luastentang sebab-sebab atau hal-halyang mempengaruhi terjadinyasesuatu (Meleong, 2017, 3).Pendekatan eksploratif akandigunakan dalam menggali secaralebih mendalam tentang hal-hal yangbelum diketahui dan menjadiperhatian dari peneliti. Dalampenelitian ini dilaksanakanpengumpulan data melaluiwawancara mendalam, observasi,studi literatur, dan dokumentasi. Dataprimer diperoleh sebagai hasil dariwawancara mendalam terhadap 18informan dengan 2 informan padakelompok regulator, 12 informanpada kelompok pelaksana dan 4informan pada kelompok pengamat.

Pengolahan data dilakukandengan menggunakan alat bantu

software NVivo 12. Langkah-langkahpengolahan data meliputimanajemen data, analisiseksploratif, sistem node, koding,proses integrasi dan disintegrasi,konstruksi tema-tema utama,visualisasi laporan hasil analisisdata, interprestasi data, sertapembahasan (Bandur, 2019, 193-194). Data yang diperoleh dalampenelitian ini dianalisis denganmenggunakan teknik analisis dataSoft System Methodology (SSM),suatu metodologi penelitiandengan pendekatan kualitatif. SSMdikembangkan oleh PeterCheckland sejak tahun 60-an diUniversitas Lancester, Inggris. SSMadalah suatu proses untuk mencaritahu mengenai hal tertentu yangberorientasi atas situasiproblematis di dunia nyata(Checkland, 1991). Dalam SSMterdapat tujuh tahap analisis datayaitu pengidentifikasian masalah,mengekspresikan masalah denganrich picture, memformulasikan rootdefinition dengan melakukansystem thinking, pemodelansistem, membandingkan hasilanalisa dengan keadaan dilapangan, analisa inti, danrekomendasi penyelesaian masalah(Burge, 2015). Langkah-langkahdalam SSM sebagaimanadiilustrasikan pada gambar 1.

Gambar 1. Teknik Analisis SSM

158http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 5: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

Sumber: Checkland, 1991Hasil

Data hasil penelitian yangberupa data primer hasil wawancara,selanjutnya menjadi landasan utamadari penelitian ini yang didukungdengan data sekunder yang berupadokumen. Secara umum digambarkanbahwa Rumkital Marinir Cilandakmemiliki komitmen untuk terusberupaya meningkatkan mutupelayanan yang paripurna melalui

penerapan SIMRS, guna mendukungdan menunjang pengembangan dariberbagai pelayanan unit-unit terkait dirumah sakit, agar pelayanan medisdan non-medis yang diberikan kepadapasien dapat berjalan dengan cepat,tepat, efektif dan efisien. Project Maphasil wawancara menggunakansoftware Nvivo 12 sebagaimanadiilustrasikan pada gambar 2.

Gambar 2. Project Map Hasil Wawancara

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2020

Teori sistem oleh Jerri FitzGerald menyebutkan bahwa sistemmerupakan suatu jaringan kerja dariprosedur-prosedur yang salingberhubungan dan berkumpulbersama-sama untuk melakukan suatukegiatan atau menyelesaikan suatusasaran tertentu. Teori Sisteminformasi dapat digunakan untukmenjabarkan sumber daya dalambentuk brainware, hardware, dansoftware dari komponen sumber daya(Ardana, 2016, 4). Demikian puladengan SIMRS sebagai Langkahpenting digitalisasi pelayanankesehatan untuk meningkatkan mutupelayanan. Sumber daya dalampelaksanaan SIMRS terdiri dari tigakomponen penting yang salingberhubungan satu sama lain yaitubrainware, hardware, dan software.

Berdasarkan Peraturan MenteriKesehatan RI Nomor 82 Tahun 2013tentang Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit (SIMRS), SIMRSmerupakan suatu sistem teknologiinformasi komunikasi yangmemproses dan mengintegrasikanseluruh alur proses pelayanan rumahsakit dalam bentuk jaringankoordinasi, pelaporan, dan proseduradministrasi untuk memperolehinformasi secara tepat dan akurat danmerupakan bagian dari SistemInformasi Kesehatan. WHO menilaiinvestasi sistem informasi yangdilakukan pada bidang kesehatanakan memberikan manfaat yaitumembantu pengambilan keputusanuntuk mendeteksi dan mengendalikanmasalah kesehatan, memantauperkembangan dan meningkatkannya.Manfaat berikutnya adalahpemberdayaan individu dankomunitas dengan cepat dan mudahdipahami serta melakukan berbagaiperbaikan kualitas pelayanankesehatan, serta penguatan evidence-

159http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 6: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

based dalam pengambilan kebijakanyang efektif, evaluasi, dan inovasimelalui penelitian. Selain itu, sisteminformasi juga bermanfaat dalamperbaikan tata kelola, mobilisasisumber daya atau potensi baru danakuntabilitas cara yang digunakandalam proses manajemen organisasi.SIMRS merupakan salah satu bagiandari implementasi e-health yangsecara umum berkaitan denganinformatika medis, kesehatanmasyarakat dan bisnis.

Analisis data untuk menjawabpertanyaan penelitian terkaitbrainware, hardware, dan softwaredigitalisasi menggunakan SSM dengantujuh tahap. Tahap pertama dari SSM,examinations of the problem situationtelah dijelaskan dalam penjabaran

latar belakang penelitian pada BabPendahuluan. Sedangkan tahap keduahingga tahap ketujuh akan dijelaskanpada sub Bab Analisis Data danPembahasan. Tahap kedua dari SSMadalah membuat Rich Picture yangberfungsi untuk memberikangambaran secara umum dari hasilpengambilan data terhadappermasalahan, pemilihan tematissecara gambar yang utuh atau garisbesar. Rich Picture menjelaskansecara komprehensif mulai darirumusan masalah dimana sebelumnyapermasalahan penelitian diuraikandan dapat terlihat kompleksitasnyasampai dengan hasil penelitian daninterpretasi data sebagaimanadiilustrasikan di gambar 2

Gambar 2. Rich Picture

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2020Brainware digitalisasi pelayanankesehatan guna meningkatkanmutu pelayanan

Brainware digitalisasimerupakan komponen utama yangmenentukan berhasil tidaknyapenerapan digitalisasi. Branwaredalam penelitian ini mencakupoperator maupun teknisis SIMRS diRumkital Marinir Cilandak. Konseptualmodel terkait dengan brainwaredigitalisasi dikembangkan pada tujuhaktivitas mengacu pada teorimanajemen sumber daya manusiadan teori manajemen pelayanan

kesehatan. Perbandingan antaramodel konseptual dengan real worldmenghasilkan empat aktivitas yangbelum terlaksana sebagai gappenelitian dalam menjawabpertanyaan penelitian terkait denganbrainware digitalisasi. Pada bab iniselanjutnya akan dibahas pemecahangap penelitian tersebut berdasarkanteori, penelitian terdahulu, analisis 3E(efficacy, efficiency daneffectiveness), dan hasil wawancarauntuk merumuskan rekomendasidalam pemecahan gap tersebut.Analisis gap pertanyaan penelitian 1

160http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 7: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

sebagaimana dapat dilihat pada tabel1.

Tabel 1. Analisis Gap Penelitian BrainwareNo GAP Penelitian Analisis1 Merencanakan dan melaksanakan

perekrutan dan regenerasibrainware sesuai kebutuhan

- Teori Manajemen SDM- Teori Manajemen Pelayanan

Kesehatan- Anilisis 3E- Hasil Wawancara

2 Melaksanakan perencanaan danpenyiapan brainware melaluipendidikan dan latihan untukmemenuhi standar kompetensiyang dibutuhkan.

- Teori Manajemen SDM- Teori Profesionalisme- Analisis 3E- Hasil Wawancara

3 Melaksanakan penggunaan danperawatan brainware dengan polapenugasan dan pembinaan kariryang menjamin keberlanjutan dankesiapsiagaan.

- Teori Manajemen SDM- Penelitian Terdahulu Suyanto- Hasil Wawancara

4 Melengkapi brainware denganpetunjuk kerja dan SOP.

- Penelitian Terdahulu Suyanto- Analisis 3E- Hasil Wawancara

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2020.Gap pertama adalah

merencanakan dan melaksanakanperekrutan dan regenerasi brainwaresesuai kebutuhan yang belumterlaksana. Brainware merupakankomponen utama dalam sebuahsistem sehingga membutuhkanmanajemen yang baik. Berdasarkanketerangan dari informan penelitiandiperoleh kesimpulan bahwa sejauh inimasih diperlukan kelengkapanregulasi, mekanisme perekrutan danregenerasi. Berdasarkan teorimanajemen sumberdaya manusia dariDessler bahwa manajemen sumberdaya manusia adalah proses untukmemperoleh, melatih, menilai danmemberikan kompensasi kepadakaryawan, dan untuk mengurus relasitenaga kerja, kesehatan dankeselamatan (Dessler, 2009, 4).Selanjutnya Fottler dalam bukunyaStrategis Human ResourcesManagement menyatakan bahwahuman resources management (HRM)Includes formal human resource

functions (recruitment, selection,training and development, appraisal,compensation, and employeerelations) performed within theorganization or external to it andmore informal management ofemployees performed by alladministrators. Human resourcesmanagement (HRM) activities i.e.,recruitment and selection, trainingand development, appraisal,compensation, and employeerelations and the environmental andother organizational aspects thatimpinge on human resources (HR)activities (Fottler,2018,3). Hal tersebutberarti bahwa salah satu bagianpenting dari manajemen sumber dayamanusia adalah proses rekruitmendan regenerasi untuk dapatmelaksanakan tugas dengan baik danbenar.

Berdasarkan keteranganinforman bahwa beberapa solusi yangdapat ditempuh untuk pemenuhankebutuhan Brainware SIMRS adalah

161http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 8: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

rekruitmen tenaga PegawaiPemerintah Non Pegawai Negeri(PPNPN) dengan latar belakang IT baiklevel Sarjana, D3 maupun SMK,mengikutsertakan anggota dalampelatihan atau kursus komputer danIT, untuk tataran operator dibutuhkanpersonel yang memiliki kemampuanmengoperasikan komputer dan haltersebut membutuhkan pelatihansingkat operator SIMRS kepada tenagakesehatan (dokter, perawat dan nakeslainnya) di rumah sakit. Khusus untukoperator SIMRS tidak diperlukanpersonel khusus, melainkan tenagakesehatan yang melakukan pelayanankesehatan dan tenaga-tenaga lainsesuai bidang tugasnya yang menjadioperator SIMRS di masing-masing unitkerjanya.

Gap kedua adalahmelaksanakan perencanaan danpenyiapan brainware melaluipendidikan dan latihan untukmemenuhi standar kompetensi yangdibutuhkan. Berdasarkan keterangandari informan penelitian dapatdiketahui bahwa diperlukanmekanisme penyiapan operatormaupun teknisi SIMRS sehingga tidaktergantung terhadap vendor. Hal iniperlu penanganan segera mengingatkerja sama dengan vendor memilikibatas waktu, sehingga setelahberakhirnya masa berlaku rumah sakitmemiliki kemandirian.

Menurut teori profesionalismeMorris Janowits sebagaimana dikutipoleh Segal dan Schwartz (1961)mendefinisikan pengertianprofesionalisme sebagai suatukeahlian khusus yang diperolehmelalui latihan yang intensif, adanyastandar etik dan kepribadian, rasakebersamaan kelompok dan sistemadministrasi yang baik. Dengandemikian, penguasaan prosedurpengoperasian, perawatan, danpengembangan digitalisasi pelayananrumah sakit menjadi bagian dariprofesionalisme yang sangatdiperlukan dalam mencapai

peningkatan mutu pelayanan, sertaefisiensi dan efektifitas suatupekerjaan. Hasil analisis 3Emenunjukkan bahwa semakinprofesional pengawak suatu unitmakan semakin efektif unit tersebutyang ditunjukkan dengan output yanglebih baik dan tingkat keberhasilanpencapaian tujuan yang semakintinggi. Berdasarkan teori yang ada,hasil wawancara dan analisis 3E dapatdisimpulkan bahwa pendidikan danlatihan bagi brainware digitalisasimerupakan keniscayaan untukmencapai peningkatan mutu layanankesehatan.

Gap ketiga adalahmelaksanakan penggunaan danperawatan brainware dengan polapenugasan dan pembinaan karieryang menjamin keberlanjutan dankesiapsiagaan. Sejauh ini perawatandalam bentuk reward and punishment,kompensasi, pembinaan karir, insentifdan sebagainya bagi brainwaredigitalisasi perlu dikuatkan denganregulasi. Berdasarkan teorimanajemen sumber daya manusiayang telah dijelaskan untukmenyelesaikan gap pertama dankedua dapat diketahui bahwa bagianpenting berikutnya dalam manajemensumber daya manusia tersebut adalahperawatan personel yang dapatdilakukan melalui pemberian rewardand punishment, kompensasi,pembinaan karir, insentif, peningkatankesejahteraan dan lain sebagainya.Hal ini diperkuat dengan hasilpenelitian terdahulu oleh Suyantoyang mengidentifikasi tiga akarmasalah utama penerapan SIMRSadalah kelengkapan standar proseduroperasional (SPO), kejelasan tugaspokok dan fungsi, serta superviseyang belum efektif sebagai penyebabbelum optimalnya SIMRS. Hasilpenelitian juga mengidentifikasibeberapa faktor yang mendorongpenerapan SIMRS yaitu reward andpunishment, serta insentif dalam

162http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 9: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

meningkatkan kesejahteraan(Suyanto, 2015, 142)

Gap keempat adalahMelengkapi brainware denganpetunjuk kerja dan SOP. Petunjuk kerjadan SOP diperlukan sebagai panduandalam pengoperasian SIMRS seharihari. Berdasarkan hasil penelitiandiketahui bahwa Rumkital MarinirCilandak telah memiliki PedomanPengorganisasian Unit Kerja SIMRS.Pedoman tersebut masih perludilengkapi lagi dengan petunjuk kerjadan SOP secara rinci sehingga tidakmenimbulkan keragu-raguan dalambertindak. Berdasarkan penelitianterdahulu dari Suyanto sebagaimanatelah dibahas untuk menganalisis gapketiga. Hasil penelitian menunjukkanbahwa tiga akar masalah utama yangmenghambat penerapan digitalisasiadalah kelengkapan standar proseduroperasional (SPO), kejelasan tugaspokok dan fungsi, serta superviseyang belum efektif.

Berdasarkan analisis 3E bahwaefficacy dicapai dengan perencanaankegiatan pemenuhan danpeningakatan brainware digitalisasi diRumkital Marinir Cilandak yangdilaksanakan secara komprehensifdengan memperhatikan standarisasipengawak sistem informasi sehinggadapat mengoperasionalkan danmemelihara sistem yang ada gunameningkatkan mutu pelayananterhadap pengguna jasa layananrumah sakit. Pencapaian hal tersebutdiantaranya ditentukan dari kejelasanpetunjuk kerja dan SOP.

Hardware digitalisasi pelayanankesehatan guna meningkatkanmutu pelayanan.

Hardware digitalisasi tidakkalah pentingnya dari brainwarekarena tanpa hardware makadigitallisasi tidak dapat dilaksanakan.Hardware dalam penelitian inimencakup semua perangkat kerasyang diperlukan dalam digitalisasibaik untuk input, proses maupunoutput di Rumkital Marinir Cilandak.Hardware dalam digitalisasidiantaranya adalah perangkatkomputer dengan RAM dan kapasitasmemori yang besar, jaringan/localarea network, server, tablet, ruangkhusus IT/pengendali, monitor,perangkat jaringan internetberkecepatan tinggi dan lain-lain.Konseptual model terkait denganhardware digitalisasi dikembangkanpada tujuh aktivitas mengacu padateori teknologi informasi dan teoriSIMRS. Perbandingan antara modelkonseptual dengan real worldmenghasilkan tiga aktivitas yangbelum terlaksana sebagai gappenelitian dalam menjawabpertanyaan penelitian terkait denganhardware digitalisasi. Pada bagian inijuga akan dibahas pemecahan gappenelitian tersebut berdasarkan teori,penelitian terdahulu, analisis 3E, danhasil wawancara untuk merumuskanrekomendasi dalam pemecahan gaptersebut. Analisis gap pertanyaanpenelitian 2 sebagaimana dapatdilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Analisis Gap Penelitian Hardware

No

GAP Penelitian Analisis

1 Merencanakan dan melaksanaanpengadaan hardware baru danpenghapusan hardware yang sudah tidaklaik pakai sesuai kebutuhan.

- Analisis 3E- Hasil Wawancara

2 Melaksanakan pemeliharaan hardwaresecara rutin

- Analisis 3E

3 Melengkapi hardware dengan prosedur - Teori SIMRS163

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 10: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

No

GAP Penelitian Analisis

pemakaian dan troubleshooting.- Hasil Wawancara

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2020.

Gap pertama adalah merencanakandan melaksanaan pengadaanhardware baru dan penghapusanhardware yang sudah tidak laik pakaisesuai kebutuhan. Berdasarkan hasilpenelitian diperoleh keteranganbahwa hardware digitalisasimenggunakan perangkat yang sudahada dan beberapa diantaranya perludiupgrade. Hasil analisis 3Emenunjukkan bahwa untukmemperoleh kinerja hardware yangefektif diperlukan pemenuhankebutuhan baik kuantitas maupunkualitas. Hal tersebut dilaksanakandengan penghapusan hardware yangsudah tidak laik pakai, sertapengadaan baru sesuai denganistandar spesifikasi teknis dalammendukung digitalisasi. Hardwareyang sudah tidak laik apabiladipertahankan berdampak pada tidakefisiennya organisasi karena anggaranyang dikeluarkan untuk operasionaldan pemeliharaan tidak sebandingdengan output yang dihasilkan.

Gap kedua adalahmelaksanakan pemeliharaanhardware secara rutin. Pemeliharaanrutin diperlukan untuk menghindarikesalahan teknis selama digunakandan untuk mempertahankan masapakai dari hardware. Berdasarkanhasil analisis 3E pada efficacy bahwaseharusnya hardware tercukupi secarajumlah, dan terpenuhi standarspesifikasi teknis dalam mendukungkebutuhan digitalisasi. Untuk dapatberfungsi secara optimal, kondisiteknis hardware juga perludipertahankan melalui mekanismeperawatan rutin. Untuk efektivitasorganisasi maka diupayakanpemeliharaan mengoptimalkan

sumber daya internal yangsebelumnya telah dipersiapkandengan baik.

Gap ketiga adalah melengkapihardware dengan prosedur pemakaiandan troubleshooting. Berdasarkanhasil wawancara diperoleh keteranganbahwa hardware perlu dilengkapidengan prosedur pemakaian dantroubleshooting. Kerusakan padahardware tentu akan sanganmengganggu kinerja SIMRS yangsalah satunya berdampak padaketerlambatan input data.Penanganan terhadap kerusakanhingga saat ini masih sangatbergantung pada vendor. Berdasarkanteori SIMRS oleh Putu Wurimenyebutkan bahwa SIMRSmerupakan suatu sistem informasiyang terintegrasi untuk menanganikeseluruhan proses manajemenRumah Sakit (Putu Wuri, 2018). SIMRSmemiliki peran dala mengintegrasikanberbagai layanan yang ada di rumahsakit dengan demikian keberadaanhardware di setiap titik pelayananharus dilengkapi dengan petunjukpemakaian dan mekanismetroubleshooting.

Software digitalisasi pelayanankesehatan guna meningkatkanmutu.

Software digitalisasi samapentingnya dengan brainware danhardware yang telah dibahassebelumnya karena tanpa softwaremaka digitallisasi tidak dapatdilaksanakan. Software dalampenelitian ini mencakup semuaperangkat lunak yang diperlukandalam digitalisasi di Rumkital MarinirCilandak. Software SIMRS saat ini

164http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 11: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

sudah terintegrasi dengan V-claimBPJS dan LIS Laboratorium, namunbelum terintegrasi dengan SISMADAK.Konseptual model terkait dengansoftware digitalisasi dikembangkanpada tujuh aktivitas mengacu padateori teknologi informasi dan teoriSIMRS. Perbandingan antara modelkonseptual dengan real worldmenghasilkan empat aktivitas yangbelum terlaksana sebagai gappenelitian dalam menjawab

pertanyaan penelitian terkait dengansoftware digitalisasi. Pada bab iniselanjutnya juga akan dibahasmengenai pemecahan gap penelitiantersebut berdasarkan teori, penelitianterdahulu, analisis 3E, dan hasilwawancara untuk merumuskanrekomendasi dalam pemecahan gaptersebut. Analisis gap pertanyaanpenelitian 3 sebagaimana dapatdilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Analisis Gap Penelitian SoftwareNo

GAP Penelitian Analisis

1 Merencanakan dan menyiapkansoftware yang customized dan userfriendly.

- Teori Sistem InformasiKesehatan- Permenkes RI No 82 pasalTahun 2013- Hasil Wawancara

2 Melaksanakan upgrade, update danpengamanan software secaraberkelanjutan.

- Teori SIMRS- Hasil Wawancara

3 Meningkatkan kemudahan akses danintegrasi software.

- Teori SIMRS- Hasil Wawancara

4 Melengkapi panduan penggunaansoftware baik untuk operator maupunpengguna untuk selanjutnyamelaksanakan sosialisasi.

- Teori SIMRS- Hasil Wawancara

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2020.

Gap pertama adalah merencanakandan menyiapkan software yangcustomized dan user friendly.Software yang digunakan harus dapatdidisain secara khusus untukmemenuhi kebutuhan dalammengintegrasikan unit-unit pelayananrumah sakit, sesuai dengankebutuhan, dan mudah digunakan.Berdasarkan hasil wawancaradiperoleh keterangan bahwa softwareSIMRS yang digunakan saat ini masihperlu untuk dikembangkan. SIMRSadalah suatu sistem teknologiinformasi komunikasi yangmemproses dan mengintegrasikanseluruh alur proses pelayanan Rumah

Sakit dalam bentuk jaringankoordinasi, pelaporan dan proseduradministrasi untuk memperolehinformasi secara tepat dan akurat danmerupakan bagian dari SistemInformasi Kesehatan (KementerianKesehatan RI tahun 2013). MenurutPermenkes RI No 82 pasal 4, tahun2013, tentang sistem informasimanajemen rumah sakit, institusiberkewajiban melaksanakanpengelolaan SIMRS untuk mendukungproses pelayanan kesehatan di rumahsakit yang meliputi pertama adalahkecepatan, akurasi, integrasi,peningkatan pelayanan, peningkatanefisiensi, kemudahan pelaporan

165http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 12: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

dalam pelaksanaan operasional.Kedua adalah kecepatan mengambilkeputusan, akurasi dan kecepatanidentifikasi masalah dan kemudahandalam penyusunan strategi dalampelaksanaan manajerial. Ketiga adalahbudaya kerja, transparansi, koordinasiantar unit, pemahaman sistem danpengurangan biaya administrasidalam pelaksanaan organisasi. Untukdapat menerapkan amanat dariketentuan tersebut maka diperlukansoftware digitalisasi yang reliabeldalam artian sesuai kebutuhanpengguna, terpercaya, dan mudahdigunakan.

Gap kedua adalahmelaksanakan upgrade, update danpengamanan software secaraberkelanjutan. Berdasarkan hasilwawancara penelitian diperolehketerangan bahwa software SIMRSperlu untuk dievaluasi dandikembangkan. Hal ini diperlukanuntuk meningkatkan mutu pelayananyang berorientasi pada kebutuhanpengguna layanan. Salah satuinforman menyebutkan bahwa aplikasiSIMRS saat ini sudah terintegrasidengan V-claim BPJS, LISLaboratorium, untuk Sismadak belumterintegrasi karena terkait beda hakcipta. Berdasarkan teori SIMRSmenyebutkan bahwa tujuan informasimanajemen rumah sakit secara umumyaitu dapat memberikan informasiyang akurat, tepat waktu untukpengambilan keputusan di seluruhtingkat administrasi dalamperencanaan, pelaksanaan,pengawasan, pengendalian danpenilaian di rumah sakit. Untuk dapatmencapai tujuan dan memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya bagipengguna maka SIMRS perlu didukungdengan software yang handal.Software harus dapatmengintegrasikan seluruh layanandan secara berkala diupgarademengikuti perkembangan kebutuhandalam meningkatkan mutu layananrumah sakit.

Gap ketiga adalahmeningkatkan kemudahan akses danintegrasi software. Berdasarkan hasilwawancara, penerapan softwareSIMRS masih mengalami kendaladalam kemudahan akses dan integrasidengan berbagai aplikasi layanankesehatan lainnya sehinggadiharapkan dapat menjadi one stopsolution. Kemudahan akses terkaitdengan ketersediaan jaringan internetdan pengembangan aplikasi sehinggamudah diinstall pada gadgetpelanggan. Integrasi software jugabelum sepenuhnya terbangun. Berdasarkan teori SIMRS makaindikator keberhasilan dalampengelolaan SIMRS adalahdevelopment Master Plan, integrated,development team, teknologiInformasi, dan perubahan budayakerja dari manual ke otomasi(Handiwidjojo, 2009, 32-39).Berdasarkan penjelasan di atas dapatdisimpulkan bahwa software SIMRSharus dapat terintegrasi denganberbagai layanan kesehatan lainnya.Software tersebut harusdikembangkan secara berkala danmampu mendorong perubahanbudaya kerja dari manual ke otomasi.Evaluasi secara berkala kemudianditindaklanjuti dengan pengembangansoftware sehingga mudah diakses danterintegrasi. SIMRS selanjutnyadiharapkan dapat menjadi one stopsolution dalam pelayanan kesehatansesuai kebutuhan masyarakat.

Gap keempat adalahmelengkapi panduan penggunaansoftware baik untuk operator maupunpengguna untuk selanjutnyamelaksanakan sosialisasi. Berdasarkanhasil wawancara dengan informanpenelitian diperoleh keteranganbahwa software SIMRS di RumkitalMarinir Cilandak perlu dilengkapidengan panduan penggunaan untukselanjutnya disosialisasikan denganbaik. Informan dari kelompokpengamat berpendapat bahwasebaiknya kerja sama dengan

166http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 13: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

penyedia software dilakukan denganpola manage service dengan jangkawaktu tertentu, agar penyedia dapatmelakukan perawatan rutin dankustomisasi software dan melakukantransfer of knowledge kepadapersonel IT rumah sakit. Softwarehendaknya juga dilengkapi denganpetunjuk pemakaian yang memadaidan disosialisasikan dengan baik.

KESIMPULANSIMRS merupakan suatu sistemteknologi informasi komunikasi yangmemproses dan mengintegrasikanseluruh alur proses pelayanan rumahsakit dalam bentuk jaringankoordinasi, pelaporan, dan proseduradministrasi untuk memperolehinformasi secara tepat dan akurat danmerupakan bagian dari SistemInformasi Kesehatan. Komponenpenting dalam penerapan SIMRSterdiri dari brainware, hardware, dansoftware. Pada aspek brainwareditemukan gap penelitian terkaitperencanaan perekrutan danregenerasi, pendidikan dan latihan,perawatan personel, sertakelengkapan petunjuk kerja dan SOP.Pada hardware ditemukan gappenelitian yakni pengadaan danpenghapusan sesuai kebutuhan,pemeliharaan rutin, serta kelengkapanprosedur pemakaian dantroubleshooting. Software juga masihdapat ditingkatkan dengan adanyagap penelitian yaitu penyiapansoftware yang costumized dan userfriendly, upgrading dan updating darisoftware, kemudahan akses danintegrasi, serta kelengkapan bukupanduan.

REKOMENDASI1. Pihak rumah sakit perlumeningkatkan penerapan SIMRS padaaspek brainware denganmerencanakan perekrutan danregenerasi, memberikan pendidikandan latihan yang berkualitas,meningkatkan motivasi dengan

perawatan personel yang optimal,serta melengkapi pengawak denganSOP dan petunjuk kerja.2. Pihak rumah sakit perlumelaksanakan evaluasi danpeningkatan kualitas hardwaredengan perencanaan pengadaan danpenghapusan material yang baik,menyelenggarakan pemeliharaansecara rutin, serta menyusun prosedurpemakaian dan troubleshootingperalatan yang digunakan.3. Pihak rumah sakit meningkatkanbekerja sama dalam merancangsoftware yang tepat guna dan mudahdigunakan, melaksanakan evaluasidan peningkatan software, sertaMenyusun manual penggunaansoftware.

DAFTAR PUSTAKA1. Ardana, 2016. I Cenik, Sistem

Informasi Akuntansi, Jakarta: MitraWacana Media.

2. Bandur, 2019. Penelitian KualitatifStudi Multi Disiplin KeilmuanDengan Nvivo 12 Plus, Jakarta:Mitra Wacana Media.

3. Checkland and Scholes, 1999. SoftSystems Methodology In Action.

4. Dessler, Gary, 2009. ManajemenSumber Daya Manusia, Jakarta:Penerbit Salemba Empat.

5. Fottler, Myron D., 2018. StrategisHuman Resource Management,Chapter 1: Fundamentals ofHuman Resources in Healthcare.

6. Handayani, Putu Wury dkk, 2018. Pengantar Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), Jakarta: PT. Raja grafindo Persada.

7. Handiwidjojo, 2009. SistemInformasi Manajemen RumahSakit, Jurnal Eksis Vol 02 No 02November.

8. Hayatunnisa, Nurul Ulfah, 2020.Analisis Penerapan SistemInformasi Manajemen Rumah Sakitdi Unit Perawatan Intensif RumahSakit Kepresidenan RSPAD GatotSoebroto Jakarta Tahun 2008,Jurnal Manajemen dan Administrasi

167http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Page 14: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia E-ISSN: 2865-6583Vol. 4 No 2, Oktober 2020 P-ISSN: 2865-6298

Rumah Sakit, Volume 4, No. 1, April2020.

9. Herlambang, 2016. ManajemenPelayanan Kesehatan Rumah Sakit(Cara Mudah MemahamiManajemen Pelayanan di RumahSakit dan Organisasi PelayananKesehatan Lainnya), Yogyakarta:Gosyen Publishing.

10.Rustiyanto E, 2012. SistemInformasi Rumah Sakit Terintegrasi.Yogyakarta: Gosyen Publishing.

11.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, 1-3.

12.Moleong, 2017. MetodologiPenelitian Kualitatif (Edisi Revisi),Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

13.Suyanto, 2015. Faktor PenghambatImplementasi Sistem InformasiManajemen Rumah Sakit di RSUDBlambangan Banyuwangi, JurnalKedokteran Brawijaya, Vol. 28,Suplemen No. 2.

168http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI