penerapan sistem dan aplikasi terhubung di pt...
TRANSCRIPT
Implementasi e-Business di PT Sucofindo (Persero)
Mata Kuliah :
Manajemen Sistem Informasi
Asniar - P056100493.36E
Budi Hartanto - P056100483.36E
Laksmi Wijaya - P056100593.36E
Mas Dharmawan Suryadi - P056100603.36E
Rosy Indra Saputra - P056100663.36E
Daftar Isi
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Potensi Kolaborasi Perusahaan
BAB III : Profile PT Sucofindo (Persero)
BAB IV : Penerapan Sistem-Sistem yang terhubung di PT Sucofindo
BAB V : Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BLOGS REVIEW
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dukungan komputer pada pekerjaan (computer supported co-operative work/
CSCW) merupakan kegiatan yang terkoordinasi antara indivdu yang
berkolaborasi (kerjasama) kedalam suatu kelompok/group, dengan demikian
didalam kelompok tersebut saling memberikan akses sehingga terjadi
perpindahan data dari pihak atau fungsi yang saling terhubung.
Tipe utama dukungan computer diantaranya :
a. Sebagai fungsi Komunikasi (Primary for communication) Electronic mail (email), merupakan media komunikasi yang
saat ini sangat signifikan dalam mempercepat komunikasi dan
informasi dari dan ke individu.
Structured email, digunakan secara terstruktur dan terencana
menjadi suatu grup tertentu yang diorganisasikan berdasarkan
topic, atau hal lainnya.
Teleconferencing, digunakan unutk keperluan pembelajaran
jarak jauh (distance learning) dan pertemuan interaktif antar
individu.
b. Penyelesaian Masalah (Joint problem solving) Kolaborasi penyelesaian masalah dan sistem dukungan
pembuat keputusan (Group decision support systems/GDSS)
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 3
dimana semua kegiatan tersebar pada beberapa lokasi dan
semuanya dapat diselesaikan melalui hubungan elektronik
video dan data
c. Integrasi (Integrated systems)Seluruh aktifitas dan sistem-sistem yang ada sudah terintegrasi
menjadi satu kesatuan tugas, sehingga hubungan lintas unit, sektor
dan lokasi dapat menjadi satu kesatuan.
B. TEORI KOLABORASI
Untuk mengetahui sejauh mana proses tersebut mempengaruhi satu aktifitas
tertentu, maka Grudins -1998 mengemukakan sebuat teori untuk melihat
bagaimana pengaruh hubungan/interkoneksi yang terjadi sebelum adanya
a. Perangkat Lunak Kolaborasi (Collaborative Software)
Collaborative software (juga disebut sebagai groupware, workgroup support
system atau group support system) adalah software komputer yang
dirancang untuk membantu orang yang terlibat dalam tugas bersama untuk
mencapai tujuan yang mereka tetapkan. Biasanya berhubungan dengan
individu yang secara fisik tempatnya terpisah, tetapi bekerja sama melalui
koneksi internet. Hal ini juga dapat mencakup akses terhadap sistem
penyimpanan untuk pengarsipan file data umum yang digunakan, dimodifikasi
dan diambil serta didistribusikan kepada anggota workgroup.
Collaborative software adalah sebuah konsep yang luas yang sangat mirip
dengan Computer-Supported Cooperative Work (CSCW). Beberapa penulis
berpendapat mereka setara. Menurut Carstensen dan Schmidt (1999),
groupware merupakan bagian dari CSCW. Para penulis menyatakan bahwa
CSCW, dan juga groupware, adalah pedoman "bagaimana aktivitas
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 4
kolaboratif dan koordinasi dapat didukung oleh sarana sistem komputer".
Sistem software seperti email, text chat, wiki, dan bookmark masuk kategori
ini. Ia telah mengemukakan bahwa hukum Metcalfe--semakin banyak orang
yang menggunakan sesuatu, maka hal itu menjadi lebih berharga--berlaku
untuk jenis software ini. Sedangkan software yang lebih umum digunakan di
luar tempat kerja, seperti layanan kencan online dan jaringan sosial seperti
Friendster, Twitter dan Facebook, adalah collaborative software yang
penggunaannya di tempat kerja menciptakan lingkungan kerja kolaboratif
atau Collaborative Working Environment (CWE). Sebuah lingkungan kerja
yang kolaboratif mendukung pekerjaan mereka baik secara individu maupun
kerjasama sehingga melahirkan suatu kelas baru profesional, e-profesional,
yang dapat bekerja sama dari lokasi geografis mereka masing-masing.
Akhirnya, collaborative software berkaitan dengan gagasan sistem kerja
kolaboratif yang dipahami sebagai setiap bentuk organisasi manusia yang
muncul setiap saat kolaborasi terjadi, apakah itu formal atau informal,
disengaja atau tidak disengaja. Sedangkan groupware atau collaborative
software adalah elemen teknologi komputer untuk mendukung kerja
kooperatif dan kolaboratif serta menjadi alat analisis yang berguna untuk
memahami variabel perilaku dan organisasi yang berkaitan dengan konsep
yang lebih luas dari CSCW.
b. Disain Perangkat Lunak Kolaborasi (Collaborative Software Design)
Maksud desain collaborated software atau groupware adalah untuk
mengubah cara mendistribusikan dokumen dan media lain sehingga
memungkinkan kolaborasi tim yang lebih efektif. Memahami perbedaan
interaksi manusia diperlukan untuk memastikan teknologi yang tepat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan interaksi. Ada tiga cara utama di
mana manusia berinteraksi: percakapan, transaksi, dan kolaborasi.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 5
Interaksi percakapan adalah pertukaran informasi antara dua atau lebih
peserta dengan tujuan utama adalah untuk menginformasikan suatu
penemuan atau membangun hubungan. Tidak ada yang menjadi entitas
pusat tetapi interaksi adalah pertukaran informasi yang bebas tanpa kendala.
Teknologi komunikasi seperti telepon, pesan singkat (SMS), dan e-mail cukup
untuk melakukan interaksi percakapan.
Interaksi transaksional melibatkan pertukaran entitas transaksi di mana fungsi
utama dari entitas transaksi untuk mengubah hubungan antara peserta.
Entitas transaksi adalah dalam bentuk yang relatif stabil dan menghambat
atau membatasi hubungan baru. Seorang peserta menukarkan uang untuk
membeli barang dan menjadi pelanggan. Interaksi transaksional yang paling
efektif bila ditangani oleh sistem transaksional untuk mengelola catatan yang
tetap dan mengikat serta sebagai sarana penyimpanan transaksi.
Dalam interaksi kolaboratif fungsi utama dari hubungan peserta adalah untuk
mengubah entitas kolaborasi (yaitu, kebalikan dari transaksi). Entitas
kolaborasi adalah dalam bentuk yang relatif tidak stabil. Contohnya,
mencakup pengembangan ide, penciptaan desain, pencapaian tujuan
bersama. Oleh karena itu, teknologi kolaborasi yang sebenarnya memberikan
fungsionalitas kepada banyak peserta untuk menambah efektivitas
kolaborasi. Catatan atau manajemen dokumen, notulen diskusi, catatan audit,
dan mekanisme, dirancang sebagai upaya untuk mengelola teknologi
kolaborasi.
Kolaborasi tidak dapat terjadi dalam ruang hampa, membutuhkan individu
yang bekerja bersama-sama secara terkoordinasi, menuju tujuan bersama.
Mencapai tujuan tersebut adalah tujuan utama untuk membawa tim bersama-
sama. Collaborative software membantu memfasilitasi tim yang berorientasi
pada kerja sama, walaupun terpisah oleh jarak geografis, dengan
menyediakan alat yang membantu komunikasi, kolaborasi dan proses
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 6
pemecahan masalah. Selain itu, collaborative software harus mendukung
fungsi manajemen proyek, seperti tugas tugas, manajemen waktu dengan
tenggat waktu dan kalender bersama. Bukti nyata dari proses pemecahan
masalah, termasuk hasil akhir dari upaya kolaboratif, membutuhkan
dokumentasi, pengarsipan dan promosi untuk digunakan kembali.
Collaborative software harus mendukung individu-individu yang membentuk
tim dan interaksi antara mereka selama proses pengambilan keputusan
kelompok. Tim saat ini adalah terdiri dari anggota dari seluruh dunia dengan
banyak menggunakan bahasa kedua atau ketiga dalam berkomunikasi
dengan kelompok. Ini memberikan tantangan kultural serta linguistik untuk
setiap software yang mendukung upaya kolaboratif.
Terdapat tiga kategori kolaborasi berdasarkan tingkat kolaborasi:
1. Komunikasi dapat dianggap sebagai pertukaran informasi yang tidak
terstruktur. Sebuah panggilan telepon atau diskusi percakapan adalah
contoh-contoh ini.
2. Konferensi mengacu pada kerja sama interaktif menuju tujuan bersama.
Brainstorming atau pemilihan suara (voting) adalah contoh-contoh ini.
3. Koordinasi adalah suatu kerja sama saling tergantung yang kompleks menuju
tujuan bersama. Sebuah metafora yang bagus untuk memahami ini adalah
berpikir tentang tim olahraga; setiap orang harus memberikan kontribusi
bermain yang tepat pada waktu yang tepat serta menyesuaikan permainan
mereka dengan situasi yang berlangsung, tetapi semua orang melakukan
sesuatu yang berbeda, dalam rangka meraih kemenangan bagi tim. Itu
adalah pekerjaan yang kompleks dan saling tergantung menuju tujuan
bersama, itulah manajemen kolaboratif.
Ketiga tingkat kolaborasi tersebut dapat lebih dipahami melalui alat-alat yang
digunakan untuk melakukannya, yaitu:
1. Alat Komunikasi Elektronik
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 7
Alat komunikasi elektronik mengirim pesan, file, data, atau dokumen antara
orang-orang dan karenanya memfasilitasi berbagi informasi, sebagai contoh
E-mail, Fax, Voice mail, Wiki, Web penerbitan, Kontrol revisi
2. Alat Konferensi Elektronik
Alat konferensi elektronik memfasilitasi berbagi informasi, tetapi dalam cara
yang lebih interaktif, sebagai contoh
Forum internet (juga dikenal sebagai papan pesan atau papan diskusi) -
platform diskusi virtual untuk memfasilitasi dan mengelola pesan teks
online.
Chat online - platform diskusi virtual untuk memfasilitasi dan mengelola
real-time pesan teks
Pesan Instan
Telephony - telepon memungkinkan pengguna untuk berinteraksi
Videoconferencing - jaringan PC berbagi video dan sinyal audio
Data konferensi - PC jaringan berbagi papan tulis umum bahwa setiap
pengguna dapat memodifikasi.
Aplikasi berbagi - pengguna dapat mengakses shared dokumen atau
aplikasi dari komputer masing-masing secara bersamaan dalam real time.
Sistem rapat elektronik, Electronic Meeting System (EMS) - awalnya ini
digambarkan sebagai "sistem pertemuan elektronik," dan mereka
dibangun ke ruang pertemuan. Ruangan ini biasanya terdari proyektor
video dengan PC banyak, namun, sistem pertemuan elektronik telah
berevolusi menjadi berbasis web, setiap saat, sistem mana saja yang
akan menampung peserta pertemuan "didistribusikan" yang mungkin
tersebar di beberapa lokasi.
3. Alat Manajemen Kolaborasi
Alat manajemen kolaboratif memfasilitasi dan mengelola kegiatan
kelompok.
Contohnya:
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 8
o Kalender elektronik (juga disebut software manajemen waktu) -
peristiwa jadwal dan secara otomatis memberitahu dan
mengingatkan anggota kelompok.
o Manajemen proyek sistem - jadwal, melacak, dan memetakan
langkah-langkah dalam sebuah proyek seperti yang sedang
diselesaikan.
o Sistem alur kerja - manajemen kolaboratif tugas dan dokumen
dalam proses bisnis berbasis pengetahuan.
o Knowledge Management System - mengumpulkan, mengatur,
mengelola, dan berbagai bentuk berbagi informasi.
o Perusahaan bookmark - bookmark mesin kolaboratif untuk tag,
mengatur, berbagi, dan data pencarian perusahaan
o Pasar prediksi - membiarkan sekelompok orang bersama-sama
memprediksi hasilnya di masa depan.
o Sistem extranet (kadang-kadang juga dikenal sebagai 'extranet
proyek') - mengumpulkan, mengatur, mengelola dan berbagi
informasi terkait dengan pengiriman proyek (misalnya:
pembangunan gedung).
o Sistem perangkat lunak sosial - mengatur hubungan sosial
kelompok.
o Spreadsheet secara online - berkolaborasi dan berbagi data
terstruktur dan informasi.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 9
c. TIME-SPACE MATRIXInteraksi yang dilakukan serta dengan alat interaksi yang digunakan dalam
menerapkan kolaborasi, dapat digambarkan dalam time-space matrix berikut
ini:
1. Groupware Time-Space Matrix:
Time
Same Different
Place
Same
Face to face meeting
E-meeting Room
Post-it note
Argument
Tool
Different
Phone call
Tele-conferencing
Video-conferencing
Collaborative Editor
Instant Messaging
Letter
Workflow Sysstem
Shared Information-
Spaces
2. Grudin’s Time-Space Matrix
Menurut Jonathan Grudin, terdapat masalah essensial dengan groupware:
"Karena individu berinteraksi dengan aplikasi groupware, ia memiliki
semua tantangan desain aplikasi-single user, dilengkapi dengan sejumlah
tantangan baru yang timbul yang dari keterlibatan langsung dalam proses
kelompok".
Berdasarkan hal tersebut muncullah 8 (delapan) tantangan Grudin, yaitu:
1. Disparitas dalam pekerjaan dan manfaat.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 10
Aplikasi groupware sering membutuhkan pekerjaan tambahan dari
individu yang tidak merasakan manfaat langsung dari penggunaan
aplikasi.
Solusinya: Desain memproses penggunaan groupware yang menciptakan
manfaat bagi semua anggota kelompok.
2. Massa kritis dan masalah dilema narapidana.
Groupware mungkin tidak meminta massa kritis pengguna diperlukan
untuk menjadi berguna, atau bisa gagal karena tidak pernah memberi
keuntungan kepada individu yang menggunakannya.
Solusinya: Kurangi pekerjaan yang diperlukan semua pengguna,
membangun sistem insentif dalam penggunaannya, dan menyarankan
sebuah proses penggunaan yang memberikan atau menekankan manfaat
individual dan kolektif.
3. Gangguan proses sosial.
Groupware dapat mengakibatkan kegiatan yang melanggar larangan
sosial, mengancam struktur politik yang ada, atau mengurangi motivasi
pengguna untuk mencapai keberhasilannya.
Solusinya: Memahami kerja pengguna untuk menghindari asumsi umum
dari lingkungan kerja yang rasional.
4. Pengecualian penanganan.
Groupware mungkin tidak mengakomodasi berbagai pengecualian
penanganan dan improvisasi yang bercirikan banyak kegiatan kelompok.
Solusinya: Pelajari bagaimana pekerjaan sebenarnya dilakukan! Desain
sistem sesuai yang diinginkan dan mudah beradaptasi.
5. Mengganggu aksesibilitas.
Fitur yang mendukung proses kelompok relatif jarang digunakan,
membutuhkan aksesibilitas dan integrasi dengan fitur yang lebih banyak
digunakan.
Solusinya: Jika memungkinkan, menambahkan fitur groupware ke aplikasi
yang sudah sukses daripada membuat aplikasi baru.
6. Kesulitan evaluasi.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 11
Hambatan untuk memberi makna, analisis dan evaluasi groupware yang
digeneralisir mencegah kita belajar dari pengalaman.
Solusinya: Mintalah keterampilan yang tepat, menyediakan sumber daya,
dan menyebarkan hasilnya.
7. Kegagalan intuisi.
Intuisi dalam lingkungan pengembangan produk terutama untuk aplikasi
multiuser sangat kurang, sehingga menghasilkan keputusan manajemen
yang buruk dan proses desain yang rawan terhadap kesalahan.
Solusinya: Libatkan pengguna dalam proses desain.
8. Proses adopsi.
Groupware membutuhkan implementasi yang lebih hati-hati di tempat
kerja para pengembang produk.
Solusinya: Tambahkan fitur groupware untuk aplikasi yang ada atau
desain untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok yang sebenarnya.
Grudin melengkapi groupware time-space matrix menjadi Grudin’s Time-
Space Matrix sebagai berikut:
Time
Same Different Different and not know
Place
Same
Face to face meeting
E-meeting Room
Post-it note
Argument
Tool
Team rooms
Different
Phone call
Tele-conferencing
Video-conferencing
Collaborative Editor
Instant Messaging
Letter
Workflow System
Shared
Information-
Spaces
Collaborative-
writing
Different Interactive multicast- Bulletin
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 12
and not
know
seminar Boards Workflow
d. Sistem Lintas Fungsi Perusahaan
Berbagai perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan
sistem lintas fungsi perusahaan terintegrasi yang melintasi berbagai batas fungsi
tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis
yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Organisasi-organisasi ini melihat
sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara strategis untuk menggunakan
Teknologi informasi dalam berbagi sumber daya informasi dan meningkatkan
efisiensi serta efektivitas proses bisnis, dan mengembangkan hubungan strategis
dengan para pelanggan, pemasok dan mitra bisnis
Pemasaran Riset dan Pengembangan/Bagian Teknis Produksi
Gambar 1. Ilustrasi Proses Bisnis Lintas Fungsi
Banyak perusahaan yang telah berpindah dari sistem warisan berbasis mainframe
ke aplikasi klien/server lintas fungsi. Hal ini biasanya melibatkan pemasangan
software enterprise resource planning, manajemen rantai pasokan, atau manajemen
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 13
Tanggapan
pelanggan
Riset Pasar Uji Pasar Desain
Komponen
Uji Produk Peluncuran
produk
Desain
Proses
Desain
Perlengkapan
Mulai
Produksi
hubungan pelanggan dari SAP America, People Soft, Oracle, dan perusahaan
lainnya. Sebagai ganti untuk berfokus pada kebutuhan pemrosesan informasi dari
berbagai fungsi bisnis, software perusahaan semacam ini berfokus untuk
mendukung berbagai kelompok proses bisnis terintegrasi yang terlibat dalam
operasional bisnis.
Perusahaan menggunakan internet dalam merekayasa ulang dan mengintegrasikan
arus informasi di antara proses bisnis internal mereka serta para pelanggan dan
pemasok. Berbagai perusahaan di seluruh dunia kini menggunakan World Wide
Web dan intranet serta ekstranet mereka sebagai standar teknologi untuk sistem
informasi lintas fungsi dan antarperusahaan.
Gambaran umum tentang aplikasi berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan yang
utama serta saling keterkaitan antarfungsi disebut arsitektur aplikasi perusahaan.
Arsitektur ini tidak memberikan rincian atau cetak biru aplikasi yang lengkap tetapi
memberi kerangka kerja konseptual untuk membantu membayangkan berbagai
komponen dasar, proses dan interface dari aplikasi e-business utama dan
hubungannya satu sama lain. Arsitektur aplikasi ini juga menunjukkan berbagai
peran yang dimainkan sistem bisnis dalam mendukung pelanggan, pemasok, mitra
dan karyawan perusahaan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 14
Gambar 2. Arsitektur Aplikasi e- Business Perusahaan
Aplikasi perusahaan difokuskan untuk menyelesaikan berbagai proses bisnis dasar
bersama dengan para pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan sebagai pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan. Perencanaan
sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) berfokus pada
efisiensi produksi internal perusahaan, distribusi dan proses keuangannya.
Manajemen hubungan pelanggan (CRM) berfokus pada proses mendapatkan dan
mempertahankan pelanggan yang berharga melalui proses pemasaran, penjualan
dan layanan. Manajemen hubungan mitra (partner relationship management-PRM)
bertujuan untuk mendapatkan dan memelihara para mitra yang dapat meningkatkan
penjualan dan distribusi produk serta layanan perusahaan. Manajemen rantai
pasokan (supply chain management-SCM) berfokus pada pengembangan sumber
dan proses mendapatkannya yang paling efisien dan efektif dengan para pemasok
untuk berbagai produk serta jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Aplikasi
manajemen pengetahuan (knowledge management-KM) berfokus untuk memberi
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 15
para karyawan perusahaan berbagai alat untuk mendukung kerjasama kelompok
dan pengambilan keputusan.
BAB II
POTENSI KOLABORASI BISNIS PERUSAHAAN
A. Kerangka Dasar Implementasi e-Business
Framework e-business secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 16
Sumber : http://www.ismnet.com/e-Business_Framework.html
Proses transformasi kegiatan dari traditional economy ke networked economy sangat dipengaruhi oleh dukungan keberadaan Jaringan (Network) dan
Knowledge, sehingga pemanfaatan proses hubungan bisnis secara elektronika
dapat diimplementasikan oleh perusahaan dengan mitranya secara integrated.
Dengan kemajuan teknologi informasi khususnya perkembangan internet pada
saat ini, telah mengubah wajah traditional economy (ekonomi konvensional)
yang lambat dan mengandalkan interaksi sumber daya fisik secara lokal menjadi
networked economy (ekonomi digita)l yang serba cepat dan mengandalkan
interaksi sumber daya informasi secara global.
Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global ini
sehingga dalam derajat tertentu, TI disamaratakan dengan Internet. Internet
sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salah satu tiang pancang
penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet menghilangkan
semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam
dunia baru, yaitu dunia “maya”.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 17
Setara dengan perkembangan perangkat keras komputer, khususnya mikro-
prosesor, dan infrastruktur komunikasi, TI di internet berkembang dengan
kecepatan yang sukar dibayangkan. Konsep perdagangan elektronik melalui
internet, yang dikenal dengan nama e-Commerce yang lahir karena perkawinan
TI dengan globalisasi ekonomi belum lagi genap berusia lima tahun dikenal –dari
fakta bahwa sebenarnya sudah ada sekitar 20 tahun yang lalu—ketika sudah
harus merelakan dirinya digilas dengan konsepsi e-Business yang lebih canggih.
Jika e-Commerce “hanya” memungkinkan seseorang bertransaksi jual beli
melalui internet dan melakukan pembayaran dengan kartu kreditnya secara on-
line, atau memungkinkan seorang ibu rumah tangga memprogram lemari-esnya
untuk melakukan pemesanan saribuah secara otomatis jika stok yang disimpan
di kulkas itu habis dan membayar berbagai tagihan rumah tangganya melalui
instruksi pada bank yang dikirim dengan menekan beberapa tombol pada
telepon genggamnya, maka dengan e-Business, transaksi ekspor impor antar
negara lengkap dengan pembukaan LC dan model cicilan pembayarannya juga
bisa dilakukan dengan wahana dan media yang sama.
B. Potensi E-Business Asia
Menurut Charlie Taylor, Managing Partner PT McKinsey Indonesia, berdasarkan
survei terhadap 51 perusahaan e-business di tahun 2000, dihasilkan 4
kesimpulan utama:
1. Perusahaan B2C Asia berkinerja operasional baik relatif terhadap perusahaan
sejenis di AS dan Eropa pada beberapa kriteria. Kendati begitu, pada dua
kritena operasional penting, yaitu konversi pelanggan (untuk situs e-tail) dan
penghasilan ikian per pengunjung (untuk situs content), mereka temyata
tertinggal relatif terhadap perusahaan sejenis di AS dan Eropa. Kelemahan ini
menjadi kendala bagi kinerja dan profitabilitas mereka secara keseluruhan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 18
2. Beberapa perusahaan B2C Asia memang sudah menghasilkan untung, namun
demikian, kecilnya pasar B2C Asia akan menyulitkan mereka untuk bertumbuh
menjadi besar (misalnya, menjadi berkapitalisasi pasar lebih dar 100 juta dolar
AS).
3. Dengan memanfaatkan model bisnis yang tepat, perusahaan yang berkinerja
bagus berpotensi membangun bisnis yang menguntungkan. Pemain niche
online dan pemain dengan kombinasi pengalaman online-offline (clicks-and-
mortar) lebih cenderung berdampak positif bagi profitabilitas namun terbatas
dari segi dampak keseluruhan. Pemain online yang mengandalkan skala usaha
besar menghadapi tantangan yang jauh Iebih berat.
4. Meski perusahaan B2C Asia menghadapi banyak tantangan, ada beberapa
faktor, termasuk pertumbuhan rn-commerce, konsolidasi regional, dan peluang
dan aliansi global, yang dapat menciptakan peluang baru yang besar untuk
penciptaan nilai dalam jangka pendek.
C. Potensi E-Business Indonesia
Peningkatan GDP Indonesia dan Pengguna Internet sejak tahun 2000 sampai
dengan 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga memberikan
peluang kepada setiap perusahaan untuk memperbesar wilayah penjualan dan
pemasaran produksnya.
Tahun Pengguna Populasi % Pen. GDP2000 2,000,000 206,264,595 1.0 % US$ 5702007 20,000,000 224,481,720 8.9 % US$ 1,9162008 25,000,000 237,512,355 10.5 % US$ 2,2382009 30,000,000 240,271,522 12.5 % US$ 2,3292010 30,000,000 242,968,342 12.3 % US$ 2,858
Note: Per Capita GDP in US dollars, source: United Nations Department of Economic and Social Affairs.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 19
D. Potensi Pengguna Internet
Berdasarkan data dibawah ini yang diperoleh dari www.internetworldstats.com,,
bahwa dengan jumlah penduduk 3,8 Milyar, pengguna yang memiliki akses
internet sebesar 738 Juta atau 19,4 % maka skala ekonomi untuk
mengembangkan bisnis didunia internet sangat terbuka lebar bagi perusahaan
yang akan melebarkan wilayah pasarnya secara demography ataupun
pengenalan produk atau jasanya.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 20
Dengan melihat data diatas maka potensi pengembangan bisnis kedepan dengan
memanfaatkat teknologi informasi serta pengembangan infrastruktur khsususnya untuk
perluasan jaringan atau coverage dari keberadaan internet akan semakin memudahkan
perusahaan untuk menggabungkan bisnis intinya dengan bisnis lainnya yang sejenis
atau komplementer.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 21
BAB III
PROFILE PT SUCOFINDO (PERSERO)
a. Profile Perusahaan
PT SUCOFINDO (PERSERO) didirikan pada tahun 1956, merupakan
perusahaan patungan antara Negara Republik Indonesia dengan Societe
Generale de Surveillance Holding SA (SGS).
PT SUCOFINDO (PERSERO) adalah perusahaan inspeksi yang pertama di
Indonesia, dengan pengalaman di bidang inspeksi, supervisi, pengkajian dan
pengujian menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha menjadi
perusahaan inspeksi nasional terbesar di Indonesia.
Keanekaragaman jenis jasa dikemas secara terpadu, didukung tenaga ahli,
jaringan kerja yang luas serta kemitraan usaha strategis dengan beberapa
institusi internasional telah memberikan nilai tambah terhadap layanan yang
diberikan PT SUCOFINDO (PERSERO). Melalui pendekatan manajemen
terpadu, PT SUCOFINDO (PERSERO) bertekad untuk senantiasa meningkatkan
kemampuan daya saingnya menghadapi pasar global.
b. Maksud dan Tujuan Pembentukan Perusahaan
Sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Indah Prastiti Extensia, SH perihal
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Superintending Company of Indonesia disingkat PT. SUCOFINDO (Persero) No.
10 / 2008 tanggal 8 Agustus 2008, maksud dan tujuan perusahaan sesuai Pasal
3 adalah :
Maksud dan Tujuan Perseroan ini ialah melakukan usaha dibidang Jasa
Survey dan Inspeksi serta Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 22
dimiliki perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroaan Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat
melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut :
i. Pemeriksaan (Inspeksi), Pengawasan (Supervisi), Pengkajian,
Pemantauan, Pengujian, Verifikasi yang berkenaan dan berkaitan
dengan lapangan usaha yang sesuai dengan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
ii. Survey meliputi obyek barang dan muatan, sarana dan prasaran
angkutan, serta obyek dan pemetaan serta proyek
c. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Sejalan dengan Perusahaan yang menerapkan manajemen mutu terpadu,
Perusahaan telah menetapkan Misi, Visi dan Nilai-Nilai Perusahaan yang
menjadi pondasi Perusahaan dalam mencapai sasaran usaha jangka panjang
dalam kerangka menjaga kesinambungan usaha (sustainability & going
concern).
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan juga melandasi setiap Pegawai dalam
menjalankan aktifitas kegiatannya sehingga memberikan nilai tambah kepada
seluruh stakeholder secara umum dan shareholder secara khusus.
Visi PerusahaanMengurangi risiko pelanggan dalam kegiatan perdagangan, investasi dan industri
dengan memastikan kesesuaian terhadap standard, hukum dan peraturan yang
berlaku.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 23
Misi Perusahaana. Menjadi Perusahaan inspeksi, testing dan jasa terkait lainnya yang terkemuka
dikawasan ASEAN.
b. Menjadi mitra bisnis dalam mitigasi risiko, dengan mengutamakan
pemenuhan komitmen dan kualitas pelayanan yang dapat diandalkan
c. Memiliki karyawan dan pegawai yang professional, berpengetahuan serta
bermutu yang dihargai dengan baik
d. Memberikan nilai yang optimal kepada pemegang saham dan memperoleh
pendapatan di atas rata-rata industri
Nilai-nilai Perusahaana) Customer Focus, Memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan ragam
produk dan jasa yang inovatif, memenuhi standar serta berkualitas.
b) Competence, Memiliki kualitas pekerjaan dan SDM yang handal sehingga
memenuhi standar profesionalisme dan persaingan.
c) Integritas, Menjunjung tinggi kejujuran, etika bisnis dan pemenuhan komitmen
pada para pemangku kepentingan.
d) Team Work, Mengedepankan kerjasama tim dan kolaborasi dengan pihak
ketiga untuk menghasilkan efektifitas organisasi dan sinergis.
d. Kompetensi Inti Perusahaan (Core Compentecies)
Sebuah kompetensi inti adalah hasil dari serangkaian keterampilan yang unik
tertentu atau teknik produksi yang memberikan nilai kepada pelanggan.
Kompetensi tersebut memberdayakan organisasi untuk mengakses berbagai
pasar, dan Manajemen harus memperkirakan tantangan masa depan dan
peluang usaha agar tetap di atas permainan dalam berbagai situasi.
Kompetensi inti adalah kekuatan tertentu yang relatif terhadap organisasi lain
dalam industri yang memberikan dasar fundamental untuk penyediaan nilai
tambah. Kompetensi inti adalah belajar kolektif dalam organisasi, dan melibatkan
bagaimana mengkoordinasikan beragam keahlian produksi dan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 24
mengintegrasikan beberapa aliran teknologi. Keterlibatan komitmen yang
mendalam untuk bekerja melintasi batas organisasi.
PT Sucofindo (Persero) telah menetapkan bahwa core competencies
perusahaan adalah :
Prosedur dan Standar Inspeksi dan Pengujian
Kompetensi Teknis
Jaringan Kerja dan Laboratorium yang tersebar diseluruh wilayah
Indonesia
e. Para Pemegang Kepentingan (Stakeholer)
f. Jasa Perusahaan (Services)
i) Inspeksi dan audit
Jasa inspeksi dan audit independen adalah untuk membuktikan bahwa
produk, jasa, peralatan dan fasilitas yang Anda miliki memenuhi persyaratan,
standar, dan peraturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang baik
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 25
nasional maupun internasional dengan hasil akhir berupa sertifikat/laporan
atau kajian
ii) Pengujian dan Analisis
Merupakan jasa kelanjutan dari Inspeksi dan audit, maka produk dapat
dilakukan analisis dan pengujian melalui laboratorium atas objek (bahan,
produk, struktur/fasilitas) seperti produk-produk Pertanian, Konsumen,
Mineral, Migas, Lingkungan dan Konstruksi.
iii) Sertifikasi
Jasa sertifikasi dapat diterapkan pada sektor bisnis, pendidikan, pemerintah
dan organisasi layanan umum, untuk mendukung perusahaan/instansi
tersebut dalam menghasilkan produk/jasa yang bermutu, ramah lingkungan,
memiliki tanggung jawab sosial, kesehatan dan keselamatan kerja serta
memenuhi peraturan yang ada.
iv) Konsultasi
Jasa Konsultasi merupakan salah satu jasa dalam rangka memberikan
layanan terhadap konsumen dalam meningkatkan kemampuan perusahaan
mengenai produktivitas, mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan.
v) Pelatihan
Perusahaan menyediakan beragam jasa pelatihan khususnya dalam bidang
sistem-sistem manajemen mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan
serta pengamanan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 26
g. Titik LayananTersebar pada 29 Kantor Cabang, 24 Kantor Perwakilan, 18 unit laboratorium
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 27
BAB IV
Penerapan Sistem-Sistem yang terhubung di PT Sucofindo
A. Gambaran Proses Bisnis Utama dan Sistem-Sistem didalam Perusahaan
Workflow kegiatan yang ada di perusahaan secara garis besar adalah sebagai
berikut :
Penjabaran secara mendasar mengenai Proses Bisnis Lintas Fungsi PT
Sucofindo (Persero) adalah sebagai berikut:
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 28
SalesMarketingProduct Dev.OperationInvoicingHRIS
Knowledge Mgt
e-Procure
B. Sistem Lintas Fungsi Perusahaan
Perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem
lintas fungsi perusahaan terintegrasi yang melintasi berbagai batas fungsi
tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis
yang penting di semua lintas fungsi perusahaan.
Perusahaan memandang bahwa sistem lintas fungsi yang terintegrasi sebagai
cara strategis untuk menggunakan Teknologi informasi dalam berbagi sumber
daya informasi dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis, dan
mengembangkan hubungan strategis dengan para pelanggan, pemasok dan
mitra bisnis.
Perusahaan menggunakan internet dalam merekayasa ulang dan
mengintegrasikan arus informasi di antara proses bisnis internal mereka serta
para pelanggan dan pemasok.
Berbagai perusahaan di seluruh dunia kini menggunakan World Wide Web dan
intranet serta ekstranet mereka sebagai standar teknologi untuk sistem informasi
lintas fungsi dan antarperusahaan.
Gambaran umum tentang aplikasi berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan
yang utama serta saling keterkaitan antarfungsi disebut arsitektur aplikasi
perusahaan. Arsitektur ini tidak memberikan rincian atau cetak biru aplikasi yang
lengkap tetapi memberi kerangka kerja konseptual untuk membantu
membayangkan berbagai komponen dasar, proses dan interface dari aplikasi e-
business utama dan hubungannya satu sama lain. Arsitektur aplikasi ini juga
menunjukkan berbagai peran yang dimainkan sistem bisnis dalam mendukung
pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan perusahaan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 29
Arsitektur Aplikasi
e- Business PT Sucofindo (Persero)
Aplikasi perusahaan difokuskan untuk menyelesaikan berbagai proses bisnis
dasar bersama dengan para pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan.
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP)
berfokus pada efisiensi produksi internal perusahaan, distribusi dan proses
keuangannya. Manajemen hubungan pelanggan (CRM) berfokus pada proses
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang berharga melalui proses
pemasaran, penjualan dan layanan. Manajemen hubungan mitra (partner
relationship management-PRM) bertujuan untuk mendapatkan dan memelihara
para mitra yang dapat meningkatkan penjualan dan distribusi produk serta
layanan perusahaan. Manajemen rantai pasokan (supply chain management-
SCM) berfokus pada pengembangan sumber dan proses mendapatkannya yang
paling efisien dan efektif dengan para pemasok untuk berbagai produk serta jasa
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Aplikasi manajemen pengetahuan
(knowledge management-KM) berfokus untuk memberi para karyawan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 30
perusahaan berbagai alat untuk mendukung kerjasama kelompok dan
pengambilan keputusan.
C. Peta Kebutuhan Informasi pada Lingkungan e-Business
Fungsi Kebutuhan Informasi
Marketing / Sales Informasi mengenai portofolio pelanggan
Informasi Demography Pelanggan
Informasi Pasar
Informasi Pesaing
Sumber Daya Manusia Profile Pegawai
Kompetensi dan Kapabilitas
Trainning Need Analysis
Historical Assessment
Finance and Accounting Finance Report
Management Report
Indicators Finance
Procurement & Logistics Inventory Management
Tender
Development Quality Management System Standards
Knowledge Management
E-learning
Production E-Reporting
Employee Assignment
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 31
Dengan memetakan kebutuhan informasi yang signifikan digunakan dalam
pengambilan keputusan perusahaan, maka aplikasi-aplikasi yang ada didalam
perusahaan dikembangankan, baik secara internal ataupun melalui aplikasi yang
sudah ada dipasar (proprietary).
Setiap aplikasi bertujuan untuk kemudahan interaksi antara satu aplikasi dengan
aplikasi lainnya, yang sesuai dengan teori Grudin bahwa saling berinteraksi
melalui pertukaran data dan informasi akan mempercepat proses tanpa melihat
waktu dan lokasi/tempat antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.
D. Sistem Aplikasi Perusahaan yang mendukung Strategi Bisnis untuk Kinerja Tinggi di PT Sucofindo (Persero)
a. Customer Relationship Management (CRM)
Merupakan salah satu aplikasi yang digunakan dalam mengeksplorasi pasar
dan potensi pelanggan dengan menggunakan sebuah sistem informasi yang
terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan
mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam
sebuah organisasi.
Ruang lingkup adalah semua aspek yang berhubungan dengan calon
pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat
panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan
teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service)
Faktor penting yang harus ada dalam penerapan CRM adalah :
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 32
Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
Menangani keluhan/komplain pelanggan
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan
dari pelanggan
Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang
berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan
pelanggan. Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan
pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM
bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap
falsafah organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan
pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada semua tingkatan,
termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan pegawai,
pemasaran, dana manajemen sistem dan informasi. Sistem CRM
mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke
ujung.
b. Supply Chain Management (SCM)
Konsep ini adalah mendekatkan kemitraan kepada para mitra/supplier dalam
rangka pemenuhan bahan baku yang mengikuti prinsip just in time, efisien
dan efektif dalam kerangka pemenuhannya.
Perusahaan telah menerapkan :
- E-Logis
Pemenuhan kebutuhan bahan habis pakai (consumbales)
kepada fungsi umum yang kemudian akan melakukan
pembelian kepada supplier yang terdaftar sebagai rekanan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 33
- E-Procurement
Merupakan konsep tender on line dari para pihak supplier guna
menghindari adanya penetapan harga yang telah diatur oleh
para supplier. Dengan menerapkan ini, Perusahaan menjaga
agar seluruh tender yang dilakukan telah sesuai dengan aspek
keekonomian harga penawaran.
c. Human Resources Management (HRM)
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia -
bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan
karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik
manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Aplikasi yang digunakana saat ini adalah Human Resources Information
System (HURIS), yang memberikan informasi mengenai :
a) Pengelolaan informasi kepegawaian
b) Laporan dan Analisa Kapasitas dan Kababilitas Pegawai
c) Prosedur terkait dengan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (SMK3), dan peraturan kepegawaian lainnya.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 34
d) Administrasi Fasilitas / Benefit Pegawai.
e) Pemutakhiran Data Kepegawaian
f) Integrasi Penggajian, Pencatatan Akuntansi, Pembayaran dan Cash
Management dengan Bank
d. Financial and Accounting Management
Aplikasi yang saat ini digunakan adalah Oracle Finance yang terdiri dari
modul Account Receivables, Account Payables dan General Ledger. Aplikasi
ini sudah terintegrasi dengan Sistem Managemen Operasional (SIMOS).
Seluruh titik layanan dapat mengakses aplikasi ini sehingga proses
pencatatan dan summary dari laporan keuangan dan akuntansi dapat
disajikan secara cepat dengan tingkat akurasi yang baik.
e. Sistem Informasi Manajemen Operasi (SIMOS)
Merupakan sistem pengelolaan order dari seluruh pelanggan yang masuk ke
Perusahaan sampai dengan diterbitkannya dokumen tagihan.
Aplikasi ini digunakan oleh fungsi operasi perusahaan dalam mengefisienkan
fungsi administrasi yang panjang.
Penempatan server diseluruh layanan memberikan kemudahan dan
kecepatan akses pada kebutuhan local, dan secara periodic sistem akan
men-generate laporan kedalam aplikasi Orafin Finance melalui suatu aplikasi
integratornya.
f. Knowledge Management Portal (KM-Portal)Perusahaan telah memiliki KM-Portal yang bertujuan untuk berbagi
pengetahuan dan pengalaman melalui penulisan ide dan masalah yang
dihadapi oleh para pegawai lainnya. Informasi ini berguna bagi pegawai
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 35
dilokasi lain yang memiliki permasalahan yang sama sebagai dasar
penyelesaian.
KM-Portal juga dijadikan sebagai media pembelajaran jarak jauh (distance
learning) bagi pegawai dimanapun, karena data yang tersedia meliputi
prosedur teknis inspeksi, pengujian dan standar-standar yang digunakan
dalam setiap kegiatan dilaprang terkait dengan pekerjaan harian.
g. Kolaborasi (Collaboration)
Kolaborasi dengan pelanggan sangat dimungkinkan dikembangkan kedepan
oleh Perusahaan mengingat akses, pasar dan potensi pengembangan jasa
lebih diarahkan kepada akses pasar regional diluar wilayah Indonesia. Hal ini
dimaksudkan memberi kemudahan kepada para calon pelanggan di luar
negeri yang akan menggunakan jasa inspeksi dan pengujian.
Saat ini system aplikasi telah berkolaborasi melalui jaringan internet dengan
Bank Mandiri dalam proses pengelolaan kas, sehingga seluruh transaksi
keuangna yang dilakukan baik kepada pihak internal maupun eksternal sudah
melalui satu pintu di Bank Mandiri. Dengan demikian ada sebagaian
pengalihan pekerjaan kepada pihak Bank untuk eksekusi pembayaran
setelah ada approval/persetujuan dari Perusahaan untuk melakukan
pembayaran.
Pengembangan lanjutan juga melalui kolaborasi dengan para pihak supplier
bahan baku dan tenaga, mempertimbangkan tingkat efisiensi yang tinggi baik
dilihat dari penyediaan gudang atau tempat penyimpanan bahan kimia untuk
kebutuhan analisa laboratorium.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 36
E. Pengguna Sistem Aplikasi (User)
Pengguna Aplikasi Tujuan
System Administrator All Aplications Maintainance hardware dan
software
Operator
Fungsi
Operasi
Fungsi SDM
Fungsi Umum
Fungsi
Operasi
Fungsi
Keungan
Fungsi
Akuntansi
Seluruh aplikasi
data entry
Entry data kegiatan yang terkait
dengan kegiatan Keuangan,
AKuntansi, SDM, Umum, dan
Operasi
Supervisor Reporting System Analisa dan penyusunan laporan
berdasarkan tanggung jawabnya
Manager Manajemen
Keputusan
Analisa keputusan bisnis
Direksi Key Performance
Indicators (KPI)
Seluruh parameter kinerja bisnis
dan operasional yang menjadi
tujuan/sasaran perusahaan untuk
tahun berjalan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 37
F. Arsitektur Pengembangan Enterprise Resources Planning (ERP) PT Sucofindo (Persero)
Strategi perusahaan kedepan dengan mempertimbangkan peluang
pengembangan bisnis, dan strategi cost leadership yang diterapka oleh
perusahaan, maka pengembangan TI kedepan di PT Sucofindo adalah sebagai
berikut :
Sucofindo’s High Level IT Architecture
Network Monitoring and Network Management
ESB/SOA
DataWarehouse
Metadata Mgmt
Procurement
Sourcing
Vendor Mgmt
Inventory Mgmt
Settlement Mgmt
Tender Mgmt
Contract Mgmt
Finance & Accounting
G/L
Budgeting & Planning
Funds Mgmt
Payment Mgmt
ReceiveMgmtCost Mgmt
Human Resource
Payroll
Organisation Mgmt
Employee Mgmt
Scheduling
Performance Mgmt
Cost Mgmt
Technology MgmtHelp Desk
Security Mgmt E-MailMaintenance
Mgmt
IntranetH/w N/W Tools
Operational Data Store
Master Data Mgmt
Data Quality Mgmt
Channel Business & Support Data
Reporting &
Analytics Engine
Front End
Process Managem
ent (Workflow
)
W W W
Data & ReportingCentralized Apps for Business & SupportFront
EndChannel
ESB/SOA
Web Services
Asset Management
Vehicle Labs & Facility Equipment
Project Management Project
Planning Project Billing
Project Costing
CRM
Support
Billing Correspondence
Customer Master
PricingMgmt
AnalyticalOrder Mgmt
ContactMgmt
RetentionAgentMgmt
Contract Mgmt
Complaints Mgmt
Enterprise Service Bus / Service Oriented Architecture
Project Profitability
Resource Mgmt
Asset managem
ent
Outsourcing
Project mgmt
Project Collaboratio
n
Call Center
Service Mgmt
Promotion
Project Knowledge
Resource Mgmt
Outsourcing
Decentralized Apps forBusiness Support
ESB/SOA
Document Management
Storage Category Access Rights
Knowledge Management
Workflow
Development
Versioning
Desktop PC
Mobile Applications
Data Entry Applications
PDA
Mobile Users
Business Specific
ApplicationsDesktopApplications
SIMOS
Support
Billing Correspondence
Customer Master
PricingMgmt
AnalyticalOrder Mgmt
ContactMgmt
RetentionAgentMgmt
Contract Mgmt
Complaints Mgmt
Call Center
Service Mgmt
Promotion
Asset Management
Vehicle Labs & Facility Equipment
Project Management Project
Planning Project Billing
Project Costing
Project Profitability
Resource Mgmt
Asset managem
ent
Outsourcing
Project mgmt
Project Collaboratio
n
Project Knowledge
Resource Mgmt
Outsourcing
ESB/SOA
ESB/SOA
Desktop PC
Mobile Applications
Data Entry Applications
PDA
Mobile Users
Business Specific
ApplicationsDesktopApplications
Kanal akses dari pelanggan dan/atau calon pelanggan dibuka seluas-luasnya
yang kemudian diproses oleh sistem internal oleh aplikasi tertentu sesuai service
yang diminta oleh pelanggan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 38
G. Pemetaan Grudin’s Space Matrix
Berdasarkan hasil pemetaan aplikasi atas fungsi-fungsi yang sudah terkoneksi
secara internal didalam perusahaan dan kegunaan maka dapat dipetakan
berdasarkan matriks Grudin’s space matrix adalah :
Time
Same Different Different and not know
Place
Same
Interaksi internal
melalui messaging
services
Interaksi internal
melalui messaging
services
Interaksi melalui
website atau e-mail
Form request for
information at
Website
Different
Report Consolidation Collaboration
Apllication with
supplier
Distance Learning
Interaksi melalui
website atau e-mail
Form request for
information at
Website
Different
and not
know
Interaksi melalui
website atau e-mail
Pengisian form request
for information yang
ada didalam web
Interaksi melalui
website atau e-mail
Pengisian form request
for information yang
ada didalam web
Interaksi melalui
website atau e-mail
Form request for
information at
Website
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 39
Pemetaan matrix berdasarkan aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan :
Time
Same Different Different and not know
Place
Same
Messaging Services (E-
mail)
Phone
Fax
HURIS
Oracle-Finance
Sistem Manajemen
Operasi
Knowledge
Management Portal
E-Learning
Messaging Services (E-
mail)
Phone
Fax
HURIS
Oracle-Finance
Sistem Manajemen
Operasi
Knowledge
Management Portal
E-LEarning
www.sucofindo.co.id
Request for
Information at Help
Desk / Customer
Services
Different
HURIS
Oracle-Finance
Sistem Manajemen
Operasi
Knowledge
Management Portal
E-Learning
HURIS
Oracle-Finance
Sistem Manajemen
Operasi
Knowledge
Management Portal
E-LEarning
www.sucofindo.co.id
Request for
Information at Help
Desk / Customer
Services
Different
and not
know
www.sucofindo.co.id
Request for
Information at Help
Desk / Customer
Services
www.sucofindo.co.id
Request for
Information at Help
Desk / Customer
Services
www.sucofindo.co.id
Request for
Information at Help
Desk / Customer
Services
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 40
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dengan menerapkan pola kolaborasi melalui jaringan computer yang
tersambung maka pihak dominan dapat dieliminasi dan informasi dapat mengalir
sesuai yang diharapkan
Kolaborasi menjadi sangat penting saat perusahaan akan menerapkan e-
Business
Penanganan informasi perlu memperhatikan tingkat security dan kenyamanan
khususnya mengenai traffic dan arsitektur grup yang dibuat sehingga pengguna
(user) sangat nyaman untuk menggunakan aplikasi
Perusahaan telah melakukan internal integrasi dan memberikan
fasilitas/infrastruktur untuk penanganan koordinasi lintas unit kerja dan
kolaborasi dengan pihak eksternal baik Bank maupun supplier melalui jaringan
internet terkait dengan strategi efisiensi.
B. Saran
Pemetaan dengan menggunakan Grudins Space Matrix digunakan sebagai
salah satu pendekatan untuk melihat sejauh mana tingkat kolaborasi sebuah
perusahaan dalam membuat sistem atau aplikasi berbasis teknologi informasi.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 41
Perusahaan telah mengidentifikasikan kebutuhan informasi kepada para
stakeholder terlihat dari pengisian sel dalam matriks Grudin’s.
Dengan memetakan jaringan computer yang terhubung baik internal, eksternal
maupun internet, maka hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan
kebijakan pembuatan strategi perusahaan dalam penerapan workflow yang lintas
unit kerja.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 42
Daftar Pustaka
a. Baecker, R. M., Grudin, J., Buxton, W. A. S., Greenberg, S. 1995 “Readings in Human-Computer Interaction: Towards the Year 2000” (Second Edition) Morgan Kaufmann Publishers, Inc.
b. Dix, A., Finlay, J., Abowd, G., Beale, R. 1998 “Human-Computer Interaction” (Second Edition) Prentice Hall.
c. Johansen, R. 1988 “Groupware: Computer Support for Business Teams” The Free Press.
d. Lynch, K., Snyder, J., Vogel, D. 1990 The Arizona Analyst Information System: Supporting Collaborative Research on International Technology Trends. In Gibbs, S., Verrijn-Stuart, A. (Eds.) 1990 “Multiuser Interfaces and Applications” North-Holland, pp. 159-174.
e. Website : www.internetwoldstats.com
f. Website : www.sucofindo.co.id
g. Annual Report PT Sucofindo (Persero)
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 43
BLOGS REVIEW
Pada blogsreview ini dibahas tentang definisi e-bisnis, perbedaan e-bisnis dan e-commerce, manfaat e-bisnis, faktor kesuksesan e-bisnis, jenis software yang digunakan, security dalam e-bisnis, hambatan dan peluang pengembangan e-bisnis, dan perkembangan e-bisnis di Indonesia.
1. http://blogdioters.blogspot.com/2010/03/pengertian-e-bisnis-dan-e-commerce.html
Definisi e-bisnis
A. Menurut Wikipedia.com e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel dan berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
B. Definisi secara umum, ebisnis adalah pertukaran informasi yang dimediasi secara elektronik didalam organisasi dan eksternal stakeholder untuk mendukung proses bisnis ( Ebusiness and ecommerce management, Dave Chaffey, 2007).
C. Definisi menurut IBM (http://www.ibm.com/e-business) e-bisnis adalah sebuah transformasi dari kunci proses bisnis melalui penggunaan teknologi internet. Menurut Departemen Perdagangan dan Industri UK, DTI 2000 menggambarkan ebisnis adalah integrasi penuh terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam operasional proses bisnis.
D. E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. (http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm)
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 44
E. Menurut http://revolsirait.com/e-bisnis
1. E bisnis adalah aktifitas internal seperti proses produksi, manajemen inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya
2. E bisnis adalah melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dll,
3. E bisnis adalah mempertahankan pelanggan, pengembangan produk, dll
2. http://elia-laemba.blogspot.com/2008/09/pengertian-e-bisnis.html
Value e-bisnis terhadap perusahaan
Efficiency: – Perbaikan efisiensi perusahaan (40% biaya operasional))
– E-mail, Website, Call Center, VOIP, Sistem Pendukung Keputusan dll.
Effectiveness
– Penerapan SCM meningkatkan efektifitas operasional
– Penerapan ERP à mengintegrasikan aktivitas perusahaan
– Peningkatan kualitas pengambilan keputusan
Reach: – Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan
– Memperluas kerjasama dan cakupan ‘daerah’ bisnis
– Menembus batas ruang dan waktu
Structure
– Struktur bisnis lebih simple/sederhana
– Virtual Company
– Perubahan perilaku perusahaan dalam berbisnis
Opportunity
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 45
– Peluang yang besar untuk inovasi perusahaan
– e-Marketing, e-Financing, e-Procurement, e-Logistics, e-Inventory, dll
3. http://chikidot.org/blog/2011/03/23/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e-
business/
Perbedaan e-bisnis dan e-commerce
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-
commerce memang benar-benarmoney oriented (berorientasi pada perolehan uang),
sedangkan e-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya
abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan
kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya.
Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan e-commerce dan e-business juga
memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan
yang lebih besar dari sebelumnya. E-commerce dan e-business merupakan terobosan
yang dapat mendongkrak penjualan melalui online marketing dan sebagai sarana
mempromosikan produk melalui media Internet.
4. http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/11/03/faktor-faktor-kesuksesan-dalam-e-
business/
Faktor-Faktor Kesuksesan dalam E-Business
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas
strategi keseluruhan perusahaan. Infrastruktur untuk E-Business termasuk faktor yang
mempengaruhi keberhasilan E-Business. Infrastruktur merupakan hal yang penting
untuk diingat bahwa mengimplementasikan proses e-business bukan merupakan
strategi dasar. Implementasi e-business hanya berarti mempergunakan teknologi
informasi jaringan dan komunikasi secara lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan
proses bisnis.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 46
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi
tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu validitas,
integritas, dan privasi (VIP). Validitas adalah kedua pihak dalam suatu transaksi harus
dapat menyatakan keaslian identitas kedua belah pihak untuk memastikan bahwa
transaksi tersebut valid dan sah. Integritas adalah kedua pihak dalam suatu transaksi
harus yakin bahwa informasi yang dipertukarkan akurat dan tidak diubah selama proses
transmisi. Privasi atau kerahasiaan transaksi bisnis dan informasi apa pun yang
dipertukarkan dalam transaksi tersebut harus disimpan dengan baik, jika diinginkan
oleh salah satu pihak.
5. http://ucha.blog.unair.ac.id/category/teknologi-internet/memulai-e-bisnis-dengan-prestashop/
Prestashop, Software e- bisnis
Prestashop merupakan salah satu software opensources e-commerce yg relatif baru
dibanding software ecommerce lain seperti os-commerce, magento dll. Sejak versi
pertamanya di release th 2005 sampai versi terbarunya tahun 2009 software ini bisa
dibilang cukup handal dan layak dipertimbangkan untuk digunakan sebagai alternative
membangun toko online. Dari segi fitur cukup lengkap baik dari sudut pandang back
office maupun front office. Pada sisi front office dilengkapi dengan keranjang belanja yg
dilengkapi animasi yang dengan menggunakan bahasa pemrograman ajax.
6. http://zifanfan.blogspot.com/2007/12/what-is-e-commerce-and-e-business-
saat.html
Security dalam e-business
Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines :
Kriptografi Public Key : merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh seseorang yang memiliki private key walaupun anda
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 47
belum pernah mengenal bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut. Contoh : Elgamal , RSA , DSA. Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun diantara mereka tidak ada persetujuan mengenai keamanan data terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lain.
Kriptografi Gabungan (PGP): mengkombinasikan bagian-bagian yang memiliki sifat terbaik yang ada pada kedua teknik kriptografi tersebut yaitu kriptografi konvensional dan kriptografi public key. PGP sering disebut dengan kriptosistem gabungan (hybrid cryptosystem). Keuntungan : kombinasi keamanan distribusi public key dan kecepatan enkripsi dari konsep konvensional. Cara kerja PGP : ketika user mengenkripsi data untuk menggunakan PGP yang dilakukan oleh PGP pertama kali adalah mengkompres teks biasa (plaintext) terlebih dahulu yang dapat mengurangi pola-pola yang ada pada plaintext sehingga dapat mempertinggi daya tahan terhadap serangan karena pada umumnya penyerang (attacker) memanfaatkan pola-pola yang ada pada plaintext untuk meng-crack chiper. Kompresi tersebut menyimpan informasi penting seperti waktu transmisi modem , disk space dan hal penting lainnya yang dapat memperkuat keamanan kriptografi. Kemudian PGP membuat session key yang merupakan private key yang bersifat tercipta hanya pada saat itu juga (one-time only).
7. http://muthiamurdiani.blogspot.com/2009/12/definisi-e-business-dan-e-
commerce.html
Faktor-faktor penyebab kegagalan E-business adalah: Penerapan e-business tidak
diikuti change management; Tidak profesionalnya vendor tekhnologi informasi yang
menjadi mitra bisnis; Buruknya infrastruktur komunikasi; Tidak selarasnya strategi TI
dengan strategi perusahaan; Adanya masalah keamanan dalam berinteraksi;
Kurangnya dukungan financial; Belum adanya peraturan yang mendukung dan
melindungi pihak-pihak yang berinteraksi [eyberlaw]; dan Menggunakan target jangka
pendek sebagai pijakan investasi e-business
8. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html
Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 48
• System Penetration: Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system
computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan
keinginannya.
• Authorization Violation: Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang
dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting: Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi
belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring: Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia
dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan
komunikasi.
• Communications Tampering: Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi
seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah
jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk
memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service: Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan
fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation: Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi
baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
9. http://blog.ub.ac.id/ikecindia/2011/03/18/review-perkembangan-e-commerce-di-
indonesia-2/
HAMBATAN DAN PELUANG
Pengimplementasian ecommerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang
panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya
dapat berupa teknis dan non-teknis yang kesemua itu membutuhkan kerjasama yang
utuh antara pemerintah, pengembang dari e-commerce, pebisnis dan para konsumen
pemanfaatnya. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya seperti juga e-
government, e-commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal
dan diterima di Indonesia.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 49
Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Dukungan pemerintah.
Perkembangan infrastruktur yang lambat.
Kurangnya sumber daya manusia.
Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi.
Perbaikan sistem perdagangan yang ada.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar
Kondisi geografis
Sumber daya alam yang besar
10. http://blog.uad.ac.id/riyanto87/2011/04/06/e-commerce-dan-perkembangannya-di-
indonesia/
Berkembangnya E-Commerce di Indonesia
Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet
yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mengenai
E-Commerce yang sebenarnya. Saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-
commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi
Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan
informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah
mendukung proses transaksi secara online.
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan
berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi
online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net)
ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-
macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture.
Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online
berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko
(storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net
Indonesia – yang beralamat di tp://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 50
Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan
kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net . Indonesia sendiri
telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk
melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu,
terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu
Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online
Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal
ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik
yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya,
daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak
merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak
lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari
215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia. Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah
memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana
perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan
sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate
Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum
ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan
transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya
mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan
teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce
menjadi suatu bisnis yang menjanjikan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen 51