penerapan pembelajaran baca - tulis al-qur’an …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf ·...

169
PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN DENGAN METODE QIROATI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL ULUM KEMLAGI MOJOKERTO SKRIPSI Oleh: Wahidatul Maghfiroh NIM 12140039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2016

Upload: nguyendang

Post on 09-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN DENGAN

METODE QIROATI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL ULUM

KEMLAGI MOJOKERTO

SKRIPSI

Oleh:

Wahidatul Maghfiroh

NIM 12140039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN

KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

MALIK IBRAHIM MALANG

2016

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

i

PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN DENGAN

METODE QIROATI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL ULUM

KEMLAGI MOJOKERTO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh:

Wahidatul Maghfiroh

NIM 12140039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN

KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

MALIK IBRAHIM MALANG

2016

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

ii

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

iii

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

iv

PERSEMBAHAN

karya penelitian ini ku hadiahkan kepada:

Aba saya, Nur Rosyid

Beliaulah kekuatan terbesarku dalam menggapai cita-cita, segala apa

yang beliau ucapkan, adalah fatwa bagiku. Segala kepemimpinannya adalah

inspirasi yang maha luar biasa dalam hidupku

Ibu saya, Siti Umaroh

Sungguh tidak ada kata yang setara untuk mengungkapkan rasa bakti

danhormatku kepada beliau, terima kasih ibu ! dan Adik saya, M. Harish Al

Irsyad Yang sangat aku sayangi.

Pengasuh Pon.Pes Sabillurosyad

Abah K.H MarzukiMustama rsekeluarga yang telah memberikan cahaya

kehidupan melalui berbagai macam ilmunya kepadaku.

Keluarga Besar Kamar KB 1

Itsna, Arum, Pipit, Dila, Nonik, Aulin, Lidia, Yeri, Narimah, Arin,

Ais, Ilil, Ayra, Rifa, Maya, Mar‟ah, Iim dan Nilna.

Dan tak lupa teman-teman PGMI seperjuangan angkatan 2012

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

v

MOTTO

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang

Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(QS. Al-Alaq: 1-5)

[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

vi

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

vii

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

AllahSWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya hambatan yang

berarti.

Shalawat serta salam penulis haturkan keharibaan sang pendidik sejati

Rasulullah Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat, tabi‟in dan para umat yang

senantiasa berjalan dalam risalah-Nya.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dengan selesainya laporan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima

kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan

sumbangan baik moril maupun spiritual.

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

ix

1. Orang tua tercinta, Abah saya Nur Rosyid dan Ibu saya Siti Umaroh serta adik

saya tersayang M. Harish Al Irsyad, yang telah ikhlas memberikan do‟a restu,

kasih sayang serta dorongan yang senantiasa menyertai ananda dalam suka

maupun duka.

2. Bapak Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si, selaku rektor Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. H. Nur Ali, M.Pd Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Bapak Dr. Moh. Walid, M.A, selaku ketua jurusan PGMI.

5. Ibu Dr. Mamluatul Hasanah, S.Ag, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Penelitian.

6. Bapak dan ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)

7. Bapak Drs. Sunaryo selaku Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul

Ulum Kemlagi Mojokerto, atas segala nasihat dan bimbingan beliau.

8. Seluruh Bapak atau Ibu guru dan karyawan atau karyawati Madrasah

Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto, yang telah menerima dan

manyambut dengan baik.

9. Siswa kelas 1 Madrasah IbtidaiyahMiftahul Ulum Kemlagi Mojokerto tahun

pelajaran 2015/2016.

10. Seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian penenlitian skripsi ini masih

terdapat banyaj kesalahan atau kekurangan. Untuk itu penenliti mohon kritik dan

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

x

saran yang bersifat membangun dan membaca, dengan tujuan untuk

mempereoleh kesempurnaan.

Akhir kata penenliti sampaikan terima kasih atas segala dukungannya.

Semoga laporan penelitian skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya,

dan khususnya bagi dunia pendidikan serta peneliti.

Malang, 15 Agustus 2016

Penulis

Wahidatul Maghfiroh

NIM 12140039

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... vi

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .......... .................................................................. .... xvi

ABSTRAK ...................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 8

F. Originalitas Penelitian .......................................................................... 8

G. Definisi Istilah ...................................................................................... 11

H. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 12

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 15

A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran AL Qur’an .................... 15

1. Pengertian Metode Pembelajaran AL Qur‟an ................................. 15

2. Urgensi Pembelajaran AL Qur‟an ................................................... 16

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran AL Qur‟an............................. 18

B. Baca-Tulis AL Qur’an ....................................................................... 21

1. Pengertian Baca – Tulis Al Qur‟an.................................................. 21

2. Dasar Pengajaran AL-Qur‟an .......................................................... 23

C. Unsur-unsur Dalam Baca Tulis AL-Qur’an .................................... 27

1. Tujuan Pembinaan Baca Tulis AL-Qur‟an ...................................... 27

2. Strategi Baca Tulis AL-Qur‟an........................................................ 28

3. Metode Baca Tulis AL-Qur‟an ........................................................ 29

D. Proses Dalam Baca Tulis AL-Qur’an ............................................... 31

E. Tinjauan Tentang Metode Qiroati .................................................... 33

1. Pengertian Metode Qiroati .............................................................. 33

2. Latar Belakang Qiro‟ati ................................................................... 34

3. Tujuan Metode Qiro‟ati ................................................................... 36

4. Visi Misi Metode Qiro‟ati ............................................................... 38

5. Prinsip-prinsip Dasar Qiro‟ati ......................................................... 39

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Qiro‟ati................................... 41

7. Metode Penyampaian Qiro‟ati ......................................................... 42

8. Implementasi Metode Qiroati .......................................................... 51

BAB IIIMETODE PENEITIAN ................................................................... 58

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xiii

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................................... 58

B. Kehadiran Peneliti ................................................................................ 59

C. Lokasi Penelitian .................................................................................. 60

D. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 61

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 62

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 64

G. Pengecekan Keabsahan Data ................................................................ 66

H. Tahap-tahap Penelitian ......................................................................... 68

BAB IVHASIL PENELITIAN ...................................................................... 70

A. Latar Belakang Obyek Penelitian ..................................................... 70

1. Sejarah Berdirinya MI Miftahul Ulum ............................................ 70

2. Visi, Misi, dan Tujuan Berdirinya MI Miftahul Ulum .................... 72

3. Letak Geografis ............................................................................... 74

4. Keadaan Peserta didik, Guru dan Karyawan ................................... 74

5. Fasilitas Pendidikan ......................................................................... 76

6. Kondisi Khusus MI Miftahul Ulum ................................................ 78

B. Paparan Data Penelitian .................................................................... 79

1. Kemampuan pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an ........................... 79

2. Penerapan pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an ............................... 82

3. Hasil Pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an ....................................... 97

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 115

A. Kemampuan pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an ................................. 115

B. Penerapan pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an ..................................... 116

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xiv

C. Hasil Pembelajaran ............................................................................... 125

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 129

A. Kesimpulan ........................................................................................... 129

B. Saran ..................................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 132

LAMPIRAN

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xv

DAFTAR TABEL

1.1 Originalitas Penelitian ............................................................................... 8

4.1 keadaan Peserta Didik MI Miftahul Ulum Kemlagi ................................. 75

4.2 Daftar Guru MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto................................ 75

4.3 Ruang Kelas dan Jumlah Rombel ............................................................. 77

4.4 Sarana Gedung .......................................................................................... 77

4.5 Alat TIK............................... ..................................................................... 78

4.6 Mebelair....................... ............................................................................. 78

4.7 Jadwal Pelajaran Kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi ............................. 79

4.8 Rekap Nilai Siswa ..................................................................................... 80

4.9 Jadwal Pelajaran............................ ............................................................ 84

4.10. Data Siswa Kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Tahun 2016................ ........................................................................... 98

4.11.Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa ......................................... 99

4.12.Hasil Tes Membaca................................................................................100

4.13.Hasil Tes Tulis.......................................................................................101

4.14.Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa........................................104

4.15. Hasil Tes Membaca................................................................................105

4.16. Hasil Tes Tulis.......................................................................................107

4.17.Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa........................................109

4.18.HasilTes Membaca.................................................................................110

4.19. Hasil Tes Tulis.......................................................................................111

5.1 Rekap Hasil Membaca Al Qur‟an............................................................125

5.2 Rekap Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa................................126

5.3 Rekap Data Ketuntasan Belajar Membaca...............................................127

5.4 Rekap Hasil Menulis Al Qur‟an...............................................................127

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Penelitian dari Fakultas

Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 3 : Bukti Konsultasi

Lampiran 4 : Instrumen Penelitian

Lampiran 5 : Dokumen Foto

Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xvii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman

transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543/U/1987 yang

secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

Q = ق Z = ز A = ا

K = ك S = س B = ب

L = ل Sy = ش T = ت

M = م Sh = ص Ts = ث

N = ن Dl = ض J = ج

W = و Th = ط H = ح

H = ء Zh = ظ Kh = خ

’ = ه ’ = ع D = د

Y = ي Gh = غ Dz = ذ

F = ف R = ر

B. Vokal Panjang

Vocal (a) panjang = â

Vocal (i) panjang = î

Vokal (i) panjang =

C. Vokal Diftong

aw = أو

ay = أي

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xviii

ABSTRAK

Maghfiroh, Wahidatul. 2016. Penerapan Pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an

Dengan Metode Qiroati Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum

Kemlagi Mojokerto. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang. Dosen Pembimbing: Dr. Mamluatul

Hasanah, S.Ag, M.Pd

Skripsi ini membahas penerapan metode Qiroati dalam membaca dan

menulis Al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy pada kelas 1 di Madrasah

Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto. Pembelajaran baca-tulis Al-Qur‟an

merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan atau dipelajari oleh

setiap orang Islam karena merupakan salah satu cara memahami Al-Qur‟an

dengan baik. Dalam belajar membaca ataupun menulis Al-Qur‟an tentunya tidak

langsung bisa, akan tetapi harus melalui tahapan-tahapan. Maka dari itu, dalam

pengajaran baca tulis Al-Qur‟an juga diperlukan suatu metode yang praktis dan

cepat. Metode Qiroati merupakan salah satu metode yang secara langsung tanpa

dieja dan membiasakan membaca secara tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Tujuan peneliti ini adalah untuk: (1) Untuk mendiskripsikan rancngan

pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum

Kemlagi Mojokerto, (2) Mendiskripsikan proses pembelajaran baca-tulis Al

Qur‟an dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto, (3)

Mendiskripsikan hasil pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an dengan metode Qiroati

di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis penelitian studi kasus. dengan tujuan untuk menggambarkan

fenomena-fenomena yang apa adanya di lokasi penelitian. Data yang terhimpun

peneliti adalah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya

menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode

pembelajaran Qiroati dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur‟an di MI Miftahul

Ulum Kemlagi Mojokerto pertama dalam merencanakan segala sesuatu yang

berhubungan dengan proses belajar mengajar. Perencanaan dituangkan dalam

bentuk Rencana Program Pengajaran (RPP).Setiap siswa dituntut untuk dapat

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk setiap SK dan KD yang

diajarkan. Karena MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto dalam pembelajaranya

berdasarkan kurikulum. Target KKM yaang harus dicapai adalah 67%atau

mendapat nilai 76 dalam setiap tesnya. Kedua dalam pelaksanaan pembelajaran

membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan metode Qira‟ati, guru dituntut memiliki

kemampuan dalam menciptakan dan menumbuhkan proses pembelajaran sesuai

dengan rencana yang telah disusun. Ketiga kemampuann baca-tulis Al-Qur‟an

para siswa adalah terbilang baik hal tersebut dibuktikan dengan hasil nilai yang

diperoleh para siswa setiap mengikuti ujian.

Kata Kunci:Penerapan Pembelajaran Al-Qur‟an, Qiroati, Baca Tulis Al-Quran

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xix

ABSTRACT

Maghfiroh, Wahidatul. 2016. The Application of Read and Write Al Qur’an

Learning With Qira’ati Method In Islamic Elementary School Miftahul

Ulum Kemlagi Mojokerto. Thesis, Department of Government Elementary

School Teacher Education, Faculty of Science and Teaching Tarbiyah

State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor:

Dr. Mamluatul Hasanah, S.Ag, M.Pd

This essay discusses about the application of the Qiro‟ati method in

reading and writing Al Qur‟an al-Kautsar, Quraish letter in the first class in

Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto Islamic Elementary School Mojokrto.

Learning to read and write Al Qur'an is one of the obligations that must be

implemented or studied by every Muslim because it is one way of understanding

the Qur'an properly. In learning to read or write the Qur'an is not directly, but

must have stages. Therefore, in teaching of reading and writing the Qur'an are also

need a method that practical and fast. Qiro‟ati method is one of method that

directly without spelled with tajwid.

The purpose is: (1) To describe about read and write the Qur'an with a

Qiro‟ati method in MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto, (2) To describe the

process of learning to read and write the Qur'an with a Qiro‟ati method in MI

Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto, (3) To describe the results of learning to read

and write the Qur'an with a Qiro‟ati method in MI Miftahul Ulum Kemlagi

Mojokerto.

This research was conducted using qualitative approach with case study.

to describe about the phenomenas at the study site. The data collected by

researchers is observation, interviews and documentation. Data analysis uses data

reduction techniques, data presentation, and conclusion.

From the results of this study indicate that the use of learning Qiro‟ati

methods to improve read and write Al Qur'an in MI Miftahul Ulum Kemlagi

Mojokerto. The first is planning everything which related to teaching and learning

process. The planning is poured in the form of Teaching Program Plan (RPP)

.Each students are required to get a minimum completeness criteria (KKM) for

each SK and KD are taught. Because of MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

based curriculum. KKM is 67% or scored 76 in each test. Second in the

implementation of learning to read and write the Qur'an with Qira'ati method,

teachers are required to have ability to create and foster a learning process based

on the plan that have been prepared. The third is the read and write Al Qur'an skill

of students are well by the results of the value obtained by the students each take

the exam.

Keywords: Learning Application of the Qur'an, Qiroati, Read and Write Al-Quran

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xx

ملخص البحث

ح ا فى المدرسة مفت "اءتيقر "ن بالمنهج أالقر قراءة وكتابةتطبيق تدريس 6102واحدة ،املغفرةكلية رسالة البحث. قسم تربية املعلمني للمدرسة االبتدائية. .موجوكرطا االبتدائية كمالكىلعلوم ا

رةالدكتو :ةعلوم الًتبية والتعليم. جامعة موالنا مالك إبراىيم اإلسالمية احلكومية ماالنج. املشرف .ة احلسنة املاجسًتوءممل

وسورة سورة الكوثريف نأالقر قراءة وكتابةقراءيت ىف الىذا البحث عن تطبيق املنهج يبحث قراءة وكتابةبتدائية كمالكى موجوكرطا. تدريس اإلول يف املدرسة مفتاح العلوم القريش ىف فصل األ

مة اسالمية ألهناأو يدرس هبا على كل أو يعمل أعمل ن يأىى من مجلة الواجبات الىت تلزم نأالقر ،مباشرةغري ميكن ان ميهره ال نأالقر قراءة وكتابةىف دراسة . كانن جيداأمن احدى طريقة فهم القر

ىل املنهج البسيط إيضا حيتاج أ نأالقر قراءة وكتابةلك ىف تدريس لكن يلزم باملرحلة احملددة. فلذالسريع. املنهج قراءيت ىو من احد املناىج املباشرة بغري سحد وتعود القراءة بالًتتيل املناسب و

.بقاعدة علم التجويدىف "القراءتى" مبنهج نأالقر وكتابةقراءة ( لوصف خطة تدريس 0: ىو البحثف ىذه دى

نأالقر قراءة وكتابةوصف مرحلة تدريس ل( 6املدرسة مفتاح العلوم االبتدائية كمالكى موجوكرطا. وصف النتيجو ل( 3باملنهج "قراءتى" ىف املدرسة مفتاح العلوم االبتدائية كمالكى موجوكرطا.

.العلوم االبتدائية كمالكى موجوكرطا ىف املدرسة مفتاح نأالقر قراءة وكتابةللالتدريسيو قيقة ىف احل( جبنس البحث باهلدف لتصور ظواىر يةنوعالبالطريقة الكيفية )الدراسة تُقام ىذه

.بلة واالستنتاجاملقبا ،مع الباحث ى باملرحلة املراقبةانات اليت جتيحمال البحث الب قراءة وكتابةن استخدام منهج التدريس "قراءيت" ىف زيادة أومن نتيجة ىذا البحث تبني

تعلق ملشئ االول( ىف ختطيط كل كمالكى موجوكرطا. )األىف املدرسة مفتاح العلوم االبتدائية نأالقر االختطاط قد حيقق ىف شكل لكل الطالب مكلف ىف حتصيل حد معا يري اكتمال ،مبرحلة التعلم

ألن الدراسة ىف املدرسة االبتدائية .سر دُ ( الذى قدKD) (SK( ىف كل )KKMدىن )األ احلدو أ 26الذى يلزم الوصول اليها ىو KKMى حسب اىداف مناىج الدراسية "مفتاح العلوم" علباملنهج "قراءتى" نأالقر قراءة وكتابة)الثاىن( ىف تنفيذ تديس ىف كل اختباره. 26حيصل الدرجة

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

xxi

)الثالث( ،باحلطة احملودةلكل مدرس مكلف على القدرة ىف انشاء و تنمية منهج الدراسية املناسب بالدرجة الىت حصلت الطالب ىف ن يعترب باعتبارا اجليد ألنو حمققأقدرة الطالب ىف قراءة وكتب القر

.ختباراإل

. نأالقر وكتابةقراءة ،قراءتي ،نأالقر قراءة وكتابةالكلمة الرئيسة: تطبيق تدريس

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Mengenal Al-Qur‟an sejak dini merupakan langkah yang utama

dan pertama sebelum pembelajaran lainya. Bagi setiap keluarga muslim

menanamkan nilai-nilai Al-Qur‟an dalam rumah tangga sudah menjadi

komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang kusus untuk

mengajar Al-Qur‟an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-

lembaga pengajian yang ada disekitarnya.1

Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril membacanya dianggap

ibadah, tertulis dalam satu mushaf, mulai dari awal surah Al-Fatihah

sampai akhir surah An-Nas yang disampaikan dari generasi ke generasi

secara mutawatir.2

Setiap muslim diwajibkan agar membaca Al Qur‟an secara baik

dan benar sesuai dengan makharijul huruf dan kaidah ilmu tajwid, karena

mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedangkan membaca

Al Qur‟an dengan menggunakan ilmu tajwid adalah fardhu„ain.

1 Salim Fikri, Metode Qiroati Dapat Meningkatkan Minat Siswa Membaca Al-Qur‟an Di SD Ibnu

Sina Kota Batam, Tesis Pasca Sarjana Pendidikan (Surabaya: Perpustakaan UNSURI, 2013),

hlm. 1 2 Anshori, Ulumul Qur‟an, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 2

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

2

Untuk membaca Al Qur‟an secara baik dan benar, tentunya

dibutuhkan seorang pembimbing atau guru yang kompeten dalam

membaca Al Qur‟an, karena kualitas seorang guru akan berpengaruh

terhadap kualitas bacaan muridnya.

Peranan guru Al Qur‟an dalam membaca sangatlah penting, karena

pada saat nabi Muhammad mendapatkan wahyu yang pertama, Allah

memerintahkan kepada Malaikat Jibril untuk membimbingnya karena

tanpa bimbingan, Rasulullah akan mengalami kesulitan dalam memahami

wahyu yang diberikan oleh Allah SWT.

Keterampilan membaca Al-Qur‟an atau lebih dikenal dengan

istilah mengaji merupakan keterampilan penting pada fase awal guna

memahami isi kandungan AlQur‟an. Mengaji juga memiliki keterkaitan

erat dengan ibadah-ibadah ritual kaum muslim, seperti pelaksanaan shalat,

haji dan kegiatan-kegiatan berdo‟a lainnya. Dalam pelaksanaan sholat atau

haji misalnya, tidak sah hukumnya bila menggunakan bahasa selain bahasa

AlQur‟an (Bahasa Arab). Pentingnya kemampuan dasar ini ditegaskan

oleh Ibnu Sina bahwa ketrampilan membaca Al-Qur‟an merupakan

prioritas pertama dan utama dalam pendidikan islam. Pendapat tersebut

ditegaskan pula oleh Ibnu Khaldun bahwa pengajaran Al-Qur‟an

merupakan pondasi utama pengajaran bagi disiplin ilmu.3

Untuk bisa membaca maka harus dilakukan dengan proses belajar

baca-tulis. Dalam hal ini, bacaan yang fundamental adalah Al-

3 Supardi, Perbandingan Metode Baca Qur‟an Bagi Pelajar di TKA/TPQ Kelurahan Bareng

Malang

(LemlitStain Mataram), hal. 98.

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

3

Qur‟an.Dialah yang pertama-tama harus dibaca, maka harus ada upaya

untuk belajar kitab suci ini. Apalagi belajar Al-Qur‟an otomatis harus

mengamalkan prinsip membaca, sebagaimana dalam lanjutan ayat

pertama, yaitu "(membaca) dengan menyebut nama Tuhanmu yang

Menciptakan ".Berdasarkan pada ayat dan hadits tersebut maka sudah jelas

bahwasannya kita dianjurkan untuk belajar membaca dan menulis.

Supaya dalam kegiatan belajar Al-Qur‟an dapat berjalan dengan

lancar, maka banyak sekali solusi yang digunakan yaitu dengan metode-

metode cara cepat baca Quran diantaranya adalah dengan menggunakan

Metode Iqro‟, Tilawati, Qiroati, Baghdadiyah, Nahdliyah, Al Barqy dan

lain-lain.

Namun disini yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut

adalah menggunakan metode Qiroati. Dari beberapa metode tersebut,

penulis tertarik dengan metode Qiroati karena metode Qiroati tidak

mengaku metode yang terbaik tetapi menjanjikan kualitas terbaik.

Disamping mempunyai peraturan yang tegas, hal yang membedakan

metode Qiroati dengan metode lainya adalah mempunyai perbedaan

sebagai berikut:

1. Berkesinambungan antara halamanke halaman berikutnya.

2. Berkesinambungan antara jilid satu dan seterusnya.

3. Disesuaikan dengan usia para pelajar Al Qur‟an.

4. Kata dan kalimatnya tidak keluar kaidah ayat-ayat Al Qur‟an tidak

kedaerahan.

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

4

5. Setiap pokok bahasan sudah diterapkan ilmu tajwid

6. Dilengkapi petunjuk mengajar setiap pokok bahasan

7. Dilengkapi buku garib, musykilat dan tajwid praktis

8. Sangat mudah untuk diucapkan.4

Berdasarkan paparan di atas bahwa pembelajaran baca-tulis Al

Qur‟an untuk membekali dan mempermudah siswa dalam membaca dan

menulis dengan baik dan benar. Terkait dengan hal tersebut, di kota

Mojokerto juga terdapat beberapa sekolah yang menerapkan baca-tulis Al

Qur‟an, salah satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum

Kemlagi.

Madrasah Ibtidaiyah-selanjutnya di singkat dengan MI Miftahul

Ulum merupakan lembaga pendidikan yang ikut berjuang mencerdaskan

kehidupan bangsa. Madrasah tersebut merupakan lembaga pendidikan

swasta di bawah naungan Yayasan. MI Miftahul Ulum memiliki input

yang cukup baik sehingga untuk mempertahankanya dalam kegiatan

proses belajar mengajar sebagian dilakukan dengan berbagai metode dan

media yang lumayan cukup bervariasi sesuai dengan materi yang

diberikan pada saat itu. Selain itu, suasana kelasnya pun tidak monoton.

MI Miftahul Ulum merupakan madrasah yang berada di tegah-

tengah pemukiman warga, dari tahun ke tahun mengalami kemajuan.

Bahkan cukup sering mendapat kejuaraan pada bidang olahraga, pidato

tingkat kabupaten. Salah satu kemajuan siswa dari hasil penerapan

4 Wawancara, dengan guru Al Qur‟an Hadist, Nur Rosyid (Rabu, 11 Mei 2016 pukul 11.15 WIB)

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

5

pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an adalah setiap lulusan dari MI Miftahul

Ulum Kemlagi sudah bisa membaca dan menulis Al Qur‟an, keberhasilan

semacam ini dapat menjadi bukti bahwa program Baca-Tulis Al Qur‟an

mampu memberikan pengaruh terhadap perkebangan siswa di MI Miftahul

Ulum Kemlagi.

MI Miftahul Ulum mengembangkan program Baca-Tulis Al

Qur‟an. Selain itu, program tersebut juga menggunakan sistem pengajaran

yang ineraktif melalui media audio visual. Kurikulum yang digunakan

pada program Baca-Tulis Al Qur‟an tetap mengacu pada kurikulum 2013,

hanya saja dalam proses belajar mengajar Al Qur‟an, menggunakan

metode Qiro‟ati. Biasanya metode Qiro‟ati ini terdapat di lembaga-

lembaga informal seperti TPQ, akan tetapi metode Qiro‟ati juga bisa

diterapkan di lembaga formal seperti di MI Miftahul Ulum ini. Akan tetapi

kemampuan membaca-meulis Al Qur‟an tidak kalah jauh dengan yang

belajar di TPQ.

Berasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, yakni

terkait dengan Baca-Tulis Al Qur‟an dalam pendidikan, serta dengan

beberapa pertimbangan maka dirasa perlu bagi peneliti untuk mengadakan

sebuah penelitian dengan mengambil judul “PENERAPAN

PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN DENGAN METODE

QIROATI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL ULUM

KEMLAGI MOJOKERTO”

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

6

B. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas arah pembahasan tersebut perlu adanya ruang

lingkup pembahasan agar lebih jelas dan lebih terarah tujuannya. Adapun

ruang lingkup pembahasan dalam penulisan ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an dengan

metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto ?

2. Bagaimana penerapan pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an dengan

metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto?

3. Bagaimana hasil pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an dengan metode

Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendiskripsikan kemampuan pembelajaran baca-tulis Al

Qur‟an dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi

Mojokerto

2. Untuk mendiskripsikan penerapan pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an

dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

3. Untuk mendiskripsikan hasil pembelajaran baca-tulis Al Qur‟an

dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

D. Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui manfaat dari penelitian ini penulis akan

memaparkan diantaranya bagi:

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

7

1. Lembaga

a. Sebagai acuan untuk terus mengembangkan pembelajaran baca-

tulis Al Qur‟an dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum

Kemlagi Mojokerto

b. Sebagai bahan masukan bagi lembaga dalam penerapan kebijakan

pembuatan metode pembelajaran Qiroati dalam kemampuan

membaca dan menulis Al-Qur‟an di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul

Ulum Kemlagi Mojokerto.

c. Sebagai upaya perbaikan serta peningkatan mutu belajar anak

sehingga menghasilkan out put lulusan yang bermutu.

2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

a. Memperkaya dan menambah teori-teori dalam dunia pendidikan

Al-Qur‟an.

b. Dapat menjadi acuan pengembangan ilmu pengetahuan.

c. Mengetahui sejauh mana fungsi dari teori-teori dalam belajar Al-

Qur‟an.

3. Penulis

a. Dapat memberi tambahan Ilmu Pengetahuan bagi penulis sendiri.

b. Memberi gambaran metode dalam belajar dan mengajar nantinya.

c. Menambah pengalaman bagi penulis

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

8

E. Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk memperoleh data yang relevan dan memberikan arah

pembahasan pada tujuan yang telah dirumuskan, maka penulis membatasi

permasalahan sebagai berikut:

a. Proses pelaksanaanya dan penggunaan Metode Qiroati di MI

Miftahul Ulum Kemlagi

b. Adapun yang dijadikan objek penelitian ini adalah: Kepala Sekolah,

Guru Al Qur‟an Hadist dan peserta didik kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah

c. Hasil dari penggunaan metode Qiroati

F. Originalitas Penelitian

Dalam Originalitas Penelitian ini terdiri atas penelitian terdahulu

yang relevan dengan penulisan skripsi sebagai bahan perbandingan,

penulis akan mengkaji beberapa penelitian terdahulu untuk menghindari

kesamaan obyek dalam penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti tidak menemukam penelitian yang

sama dengan judul penelitian ini, hanya saja peneliti menemukan data

yang berhubungan dengan judul penelitian ini, penelitian tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Skripsi saudara Qoyyumamin Aqtoris NIM. 04110173 dengan judul

“Penggunaan Metode Pengajaran Qiro’ati dalam Meningkatkan

Baca-Tulis Al Qur’an di TPQ Wardatul Ishlah Merjosari

Lowokwaru Malang”. Yang mana dalam Skripsi tersebut menemukan

adanya peningkatan yang begitu baik dalam penggunaan metode Qiroati

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

9

dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an bagi santri di TPQ Wardatul

Ishlah Merjosari Lowokwaru Malang.

2. Skripsi Saudari Farida Lilik Novianti “Implementasi Metode Qiroatuli

Dalam Meningkatkan Pembelajaran Al-Qur’an Di Sekolah Dasar

Unggulan Yapita Surabaya”. Skripsi tersebut menemukan adanya

metode Qiroati yang menambah rasa semangat bagi siswa dalam proses

pembelajaran membaca Al-Qur‟an dengan fasih.

3. Tesis Saudara Jamaludin Nim 10680549 dengan judul “Efektifitas

Penerapan Metode Qiroati Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar

Santri Di Pesantren Nurul Ulum Kumalasa Sangkapura Bawean

Gresik”. Dalam tesis tersebut menjelaskan adanya efektifitas peningkatan

motifasi belajar bagi santri terhadap semua ilmu hususnya ilmu baca Al-

Qur‟an dengan fasih, baik dan benar.

Dalam tiga judul Skripsi dan Tesis diatas, peneliti dalam penelitian

ini tidak menemukam penelitian yang sama dengan judul penelitian

tersebut, hanya saja peneliti menemukan data yang berhubungan dengan

judul penelitian ini. Yang mana disini penulis tidak hanya menekankan

akan pentingnya membaca saja, akan tetapi kepentingan bisa menulis

huruf-huruf Al-Qur‟an dirasa penting bagi peneliti.

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

10

Tabel : 1.1

Orisinalitas Penelitian

Nama Judul Persamaan Perbedaan

Qoyyumamin

Aqtoris

“Penggunaan

Metode Pengajaran

Qiro’ati dalam

Meningkatkan Baca-

Tulis Al Qur’an di

TPQ Wardatul

Ishlah Merjosari

Lowokwaru

Malang”

Menggunakan

metode

pengajaran

Qiro‟ati

Meningkatkan

pemelajaran

dalam hal baca-

tulis al qur‟an

Penelitian ini

bertempat di

TPQ

Saudari

Farida Lilik

Novianti

“Implementasi

Metode Qiroatuli

Dalam

Meningkatkan

Pembelajaran Al-

Qur’an Di Sekolah

Dasar Unggulan

Yapita Surabaya”.

Menggunakan

metode Qiro‟ati

dalam

pembelajaran di

seolah dasar

Meningkatkan

pembelajaran

Al Qur‟an di

Sekolah Dasar

Membahas

metode

Qiroati yang

menambah

rasa semangat

bagi siswa

dalam proses

pembelajaran

membaca Al-

Qur‟an

dengan fasih.

Jamaludin “Efektifitas

Penerapan Metode

Qiroati Terhadap

Peningkatan

Motivasi Belajar

Santri Di Pesantren

Sama-sama

menggunakan

metode Qiroati

menjelaskan

adanya

efektifitas

peningkatan

motifasi

belajar bagi

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

11

Nurul Ulum

Kumalasa

Sangkapura Bawean

Gresik”.

santri

terhadap

semua ilmu

hususnya ilmu

baca Al-

Qur‟an

dengan fasih,

baik dan

benar.

G. Definisi Istilah

Untuk memperoleh data yang relevan dan memberikan arah

pembahasan pada tujuan yang telah dirumuskan, maka ruang lingkup

penelitian akan diarahkan pada sekitar penerapan Metode Qiroati dalam

meningkatkan kemampuan baca- tulis Al-Qur‟anYang meliputi:

1. Penerapan.

Penerapan adalah pelaksanaan, penerapan.5 Proses penerapan ide,

konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis yang

memberikan efek atau dampak baik berupa perubahan, pengetahuan,

keterampilan nilai dan sikap.

2. Metode Qiroati

Metode Qiroati adalah suatu metode yang digunakan untuk menuntun

pembelajaran membaca Al-Qur‟an yang langsung memasukkan dan

mempraktekan bacaan tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid.(ilmu

5 W. J. S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm.

92.

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

12

yang membahas tentang tata cara membaca Al-Qur‟an dengan benar

meliputi lafal atau ucapan yang tepat).

3. Membaca dan Menulis.

Membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak

hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas

visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.6 Tulis atau menulis

adalah membuat huruf, angka dan sebagainya, dengan pena, pensil,

kapur dan sebagainya.7

4. Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad Saw melalui perantara malaikat jibril membacanya

dianggap ibadah, tetulis dalam satu mushaf, mulai dari awal surah Al-

Fatihah sampai akhir surah An-Nas yang disampaikan dari generasi ke

generasi secara mutawatir

H. Sistematika Pembahasan

Dalam membahas suatu permasalahan harus didasari oleh kerangka

berfikir yang jelas dan teratur. Oleh karena itu, harus ada sistematika

pembahasan sebagai kerangka yang dijadikan acuan dalam berfikir secara

sistematis. Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah

sebagai berikut:

Sebelum membahas bab pertama terlebih dahulu diawali dengan

halaman judul, halaman pengajuan, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata

6 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 2

7 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 62.

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

13

pengantar, daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar lampiran,

halaman abstrak.

BAB I: Pendahuluan. Bab ini merupakan pendahuluan yang

terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, originalitas penelitian, definisi istilah, dan sistematika

pembahasan.

BAB II : Kajian Pustaka. Dalam bab ini berisi tentang tinjauan

tentang pengajaran Al-Qur‟an, tinjauan tentang metode Qiroati, tinjauan

tentang Baca Tulis Al-Qur‟an, faktor yang mendukung dan menghambat

metode pengajaran Al-Qur'an, dan usaha yang dilakukan dalam

meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur‟an. Sajian ini dimaksudkan

untuk memberikan penjelasan secara teoritik terhadap masalah yang

disajikan.

BAB III : Metode Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang jenis

penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data,

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil Penelitian. Berisi tentang hasil penelitian,

penyajian dan analisa data yang terdiri dari, latar belakang obyek

penelitian tentang sejarah berdirinya MI Miftahul Ulum Kemlagi

Mojokerto, visi misi dan tujuan, jenjang pendidikan dan kurikulum,

struktur organisasi kepengurusan, keadaan pendidik dan siswa, aktivitas

siswa, program penunjang dan keadaan sarana dan prasarana di MI

Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto. Adapun penyajian dan analisa data

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

14

terdiri dari, rancngan Pembelajaran Al Qur‟an metode qiroati dalam

meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur‟an, proses Pembelajaran Al

Qur‟an metode qiroati dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Al-

Qur‟an, hasil Pembelajaran Al Qur‟an metode qiroati dalam meningkatkan

kemampuan baca tulis Al-Qur‟an.

BAB V : Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini berisi tentang

analisis temuan penelitian yang merupakan pembahasan terhadap hasil

penelitian yaitu terkait dengan rancngan Pembelajaran Al Qur‟an metode

qiroati dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur‟an, proses

Pembelajaran Al Qur‟an metode qiroati dalam meningkatkan hasil belajar

baca tulis Al-Qur‟an, hasil Pembelajaran Al Qur‟an metode qiroati dalam

meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur‟an.

BAB VI : Penutup. Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran

yang bisa menjadikan sumbangan pemikiran bagi lembaga-lembaga

khususnya bagi MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto.

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran Al-Qur’an

1. Pngertian Metode Pembelajaran Al-Qur’an

Metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang harus dilalui

dalam proses belajar mengajar (pembelajaran) untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Pembelajaran berasal dari kata dasar "ajar" artinya petunjuk

yang diberikan kepada seorang untuk diketahui. Dari kata ”ajar” ini

lahirlah kata kerja ”belajar” yang berarti berlatih atau berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu. Selanjutnya kata pembelajaran

berasal dari kata ”belajar” yang mendapat awalan pe dan akhiran – an,

keduanya (pe-an) termasuk konfiks nominal yang bertalian dengan

perfiks verbal "me" yang mempunyai arti proses. Belajar adalah suatu

kegiatan anak didik dalam menerima, menanggapi, serta menganalisa

bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh pengajar yang berakhir

pada kemampuan untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan itu.

Pembelajaran menurut Muhaimin dkk adalah upaya untuk

membelajarkan siswa8. Jadi pembelajaran adalah salah satu proses

untuk memperoleh pengetahuan, sedangkan pengetahuan adalah salah

satu cara untuk memperoleh kebenaran atau nilai, sementara kebenaran

8 Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya Anak Bangsa ,1996),

hlm.44.

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

16

adalah pernyataan tanpa keragu-raguan yang dimulai dengan adanya

sikap keraguan terlebih dahulu. Dan menurut Oemar Hamalik,

pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun dari unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapat tujuan pembelajaran.9

2. Urgensi Pembelajaran Al Qur'an

Setiap insan di dunia membutuhkan pedoman (pegangan)

dalam hidupnya guna mencapai tujuan akhir yang bahagia baik di

dunia maupun akhirat. Dan Allah menurunkan mu‟jizatNya kepada

Nabi Muhammad saw berupa wahyu yang telah dibukukan yaitu Al

Qur‟an, berisi tentang petunjuk jalan yang lurus dan benar serta yang

diridhoi oleh Allah. Oleh karena itu agama Islam memerintahkan

kepada semua umatnya untuk mengajarkan dan mempelajari Al

Qur‟an, karena merupakan sumber dari segala ajaran Islam yang

mencakup berbagai aspek kehidupan manusia.

Sebagai bukti bahwa Al Qur‟an mencakup berbagai aspek

kehidupan manusia, maka H. Oemar Bakry mengklasifikasikan

kandungan pokok Al Qur‟an menjadi 10 aspek, antara lain :

1. Al Qur‟an

2. Keimanan

3. Ibadah

9 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 70

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

17

4. Perkawinan

5. Sains dan Teknologi

6. Kesehatan

7. Ekonomi

8. Kemasyrakatan / Kenegaraan

9. Budi Pekerti Luhur

10. Sejarah10

Dari paparan tersebut maka hendaknya pembelajaran Al Qur‟an

dilaksanakan sejak usia dini. Pendidikan Agama Islam dalam hal ini

pembelajaran Al Qur‟an bagi anak sangatlah penting dan menjadi

tuntunan dan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi untuk

menyelamatkan mereka dari ancaman modernisasi dan westernisasi

yang penuh dengan kedholiman dan kemudhorotan. Oleh karena itu,

diperlukan bimbingan yang bijaksana baik dari orang tua maupun dari

para pendidik, agar ketika dewasa nanti anak tidak merasa canggung

dan ketakutan dalam mengarungi serta mengahadapi pengalaman-

pengalaman baru.

Pembelajaran al Qur‟an dapat diambil kandungan, hikmah

serta ilmu yang tiada bandingannya. Karena pembelajaran Al Qur‟an

10

Tjiptohardjono, Analisis Bacaan Basmallah (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hlm. 8.

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

18

memiliki keterkaitan erat dengan ibadah-ibadah ritual kaum muslim,

seperti; sholat, haji, dan kegiatan berdo‟a lainnya. Merupakan

kewajiban bagi seorang muslim yang mampu dan juga tugas bagi

seorang hamba yang mengaku beriman kepada kitab Allah untuk

belajar, dan bila ia mampu mengajarkan kepada saudara-saudaranya

yang belum bisa membaca, menulis, serta mempelajari al-Qur‟an.

Maka dengan adanya tanggung jawab yang dibebankan kepada umat

Islam yakni belajar serta mengajar al-Qur‟an tersebut, diharapkan

kepada seluruh kaum muslimin yang merasa bahwa al-Qur‟an

merupakan Kitab Suci yang harus menjadi pedoman dalam hidupnya,

minimal dapat membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar serta

maksimal dapat mencetak generasi yang Qur‟ani.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Al-Qur’an

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ditempuh melalui tiga

langkah, yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

a) Perencanaan Mengajar

Menurut Nana Sudjana perencanaan pembelajaran adalah

memperkirakan (memproyeksikan) mengenai tindakan apa yang

akan dilakukan pada waktu melaksanakan pengajaran.11

Setiap

kegiatan belajar mengajar menuntut dipersiapkan masing-masing

komponennya (tujuan instruksional, bahan pelajaran, kegiatan

belajar mengajar, metode, alat dan evaluasi) agar terjadi proses

11

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru al- Gesindo,

1995)., hlm. 136.

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

19

belajar mengajar yang optimal dan tujuan yang dikehendaki

tercapai. Persiapan merupakan antisipasi, rancangan dan perkiraan

tentang apa yang akan dilakukan dalam setiap pengajaran yang

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang dapat

mengantarkan siswa mencapai tujuan yang dikehendaki.

b) Pelaksanaan Mengajar.

Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membaca Al-

Qur‟an ditempuh dengan langkah-langkah:

1. Kata-kata pendahuluan dari guru untuk menenangkan siswa,

menertibkan segala sesuatu di dalam kelas, menarik minat dan

perhatian siswa kepada pelajaran serta pentingnya dan

keuntungannya pandai membaca Al-Qur‟an baik bagi diri

sendiri maupun masyarakat Islam pada umumnya.

2. Memulai pelajaran dengan membaca basmallah bersama-sama

secara nyaring serta dicamkan di dalam hati, semoga mendapat

berkah Allah dan rahmat-Nya, taufiq dan hidayah-Nya di dalam

pembelajaran.

3. Guru mengadakan apersepsi dan pretest. Apersepsi yaitu

menanyakan kepada siswa tentang pokok-pokok materi

pelajaran yang lalu untuk menyegarkan kembali ingatan mereka

dan menghubungkannya dengan pelajaran hari ini. Sedangkan

pretest adalah test yang diberikan sebelum pelajaran dimulai

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

20

dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan

peserta didik terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan

4. Hal-hal pokok yang paling dasar dan terpenting yang diajarkan

oleh guru adalah bahwa siswa perlu mengenal dan betul-betul

tahu tentang surat al-Kautsar ,Quraisy untuk itu pertama kali

harus diajarkan cara melafalkannya dengan benar dan fasih ayat

demi ayat sampai selesai, dengan memakai metode yang sesuai

dan sistematis sehingga menarik minat anak-anak dan disukai

oleh mereka, jangan sampai menyulitkan mereka.

5. Guru membaca dengan tenang dan jelas, lalu diikuti oleh siswa-

siswa secara bersama-sama. Bacaan-bacaan yang salah segera

diperbaiki oleh guru. Yang perlu diingatkan kepada siswa

adalah tidak boleh lupa tiaptiap ayatnya. Siswa juga dilatih

menulis ayat-ayat surat al-Kautsar ,Quraisy tersebut di buku

tulis masing-masing siswa.

6. Mengajarkan Al-Qur‟an memerlukan beberapa kali

pengulangan sampai siswa-siswa dapat membaca dengan

lancar.

7. Latihan-latihan membaca Al-Qur‟an itu mula-mula bersama-

sama dengan dipimpin guru, kemudian dipimpin oleh siswa

yang pandai satu demi satu yang diikuti oleh siswa lain secara

bersama-sama. Sampai akhirnya semua siswa membaca satu

persatu dihadapan gurunya (tahap individual atau privat) dan

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

21

pada saat itu guru sekaligus mengadakan penilaian terhadap

bacaan siswa.

8. Sebagai penutup, beri nasehat-nasehat singkat dan diakhiri

dengan mengucapkan hamdalah.

c) Evaluasi Pembelajaran.

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya kegiatan belajar

mengajar, perlu dilakukan suatu tindakan kegiatan, yaitu evaluasi.

Menurut Muhibbin Syah, evaluasi berarti penilaian terhadap

keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam

sebuah program.12

Dengan demikian, evaluasi adalah suatu usaha atau alat

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dalam sebuah program baik secara kualitatif

maupun kuantitatif.

B. Baca – Tulis Al Qur’an

1. Pengertian Baca – Tulis Al Qur’an

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang

melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi

juga melibatkan aktivitas visual, pikiran, psikolinguistik, dan

metakognitif. Sebagai proses visual, membaca merupakan proses

menerjemahkan simbul tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai

proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,

12

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2002), hlm. 141.

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

22

pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman

kreatif.

Kata Baca dalam Bahasa Indonesia mengandung arti melihat,

memperhatikan serta memahami isi dari yang tertulis dengan

melisankan atau hanya dalam hati.13

Dalam literature pendidikan

Islam, istilah baca mengandung dua penekanan, yaitu: tilawah dan

qiroah. Istilah tilawah mengandung makna mengikuti (membaca) apa

adanya baik secara fisik maupun mengikuti jejak dan kebijaksanaan,

atau membaca apa adanya sesuai dengan aturan bacaan yang benar dan

baik.

Sedangkan Qiroati mengandung makna menyampaikan,

menelaah, membaca, meneliti, mengkaji, mendalami, mengetahui ciri-

ciri, atau merenungkan, terhadap bacaan-bacaan yang tidak harus

berupa teks tertulis. Makna baca tidak sekedar tilawah tapi juga

qiroah.14

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa membaca

adalah memperhatikan, melisankan dan memahami suatu tulisan.

Selanjutnya, sebagaimana yang disebutkan diatas dalam proses

membaca ada dua aspek pokok yang saling berkaitan yaitu pembaca

dan bahan bacaan. Ditinjau dari sisi pelakunya, membaca merupakan

salah satu dari kemampuan (penguasaan) bahasa seseorang.

13

Depdikbud RI,Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 62. 14

Salim Fikri, “Metode Qiroati Dapat Meningkatkan Minat Siswa Membaca Al-Qur‟an Di Sd Ibnu

Sina 1 Kota Batam”, Tesis Pasca Sarjana Pendidikan, (Surabaya: Perpustakaan UNSURI,

2013), hlm. 124-125

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

23

Kemampuan lainnya dalam berbahasa yaitu, kemampuan menyimak

(mendengarkan), berbicara, dan menulis. Kemampuan mendengar dan

berbicara dikelompokkan kepada komunikasi lisan sedang kemampuan

membaca dan menulis termasuk dalam komunikasi tulisan.

Sedangkan Al-Qur‟an artinya adalah firman Allah yang

diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat

jibril untuk dibaca, difahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau

pedoman hidup bagi umat manusia (kitab suci umat islam).

Kesimpulan dari beberapa uraian diatas adalah bahwa

pembelajaran atau pembinaan baca-tulis al-Qur‟an adalah kegiatan

pembelajaran membaca dan menulis yang ditekankan pada upaya

memahami informasi, tetapi ada pada tahap menghafalkan

(melesankan) lambang-lambang dan mengadakan pembiasaan dalam

melafadkannya serta cara menuliskannya. Adapun tujuan dari

pembinaan atau pembelajaran baca-tulis al-Qur‟an ini adalah agar

dapat membaca katakata dengan kalimat sederhana dengan lancar dan

tertib serta dapat menulis huruf dan lambang-lambang arab dengan

rapi, lancar dan benar.

2. Dasar Pengajaran Al Qur’an

Dalam mengajarkan al-Qur‟an ada dasar-dasar yang di

gunakan, karena al-Qur‟an adalah sumber dari segala sumber hukum

bagi umat Islam yang mencakup segala aspek kehidupan manusia, al-

Qur‟an adalah pedoman bagi umat manusia untuk menjalani

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

24

kehidupannya di dunia dan akhirat kelak. Dasar-dasar pengajaran al-

Qur‟an menurut Zuhairini adalah sebagai berikut :

a. Dasar Religius

Dasar religius adalah dasar-dasar yang bersumber dari ajaran

agama, yaitu al-Qur‟an dan Hadist Nabi. Dasar yang bersumber dari al-

Qur‟an adalah dalam surat al-Alaq ayat 1-5 :

Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

25

Surat al-Ankabut 45 :

Artinya:

“ Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab

(Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan

Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dari ayat-ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah SWT

telah menyerukan kepada umat Islam untuk belajar al-Qur‟an sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu

karena mempelajarinya adalah wajib disamping juga mendirikan

sholat.

b. Dasar yang bersumber dari UUD (Undang-Undang Dasar)

1. Dasar falsafah Pancasila khususnya sila pertama Ketuhanan yang

Maha Esa

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

26

2. Dasar struktural yakni, dasar dari UUD 1945 dalam Bab XI pasal

29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :

a. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agama masing-masing.

3. Dasar operasional, dalam TAP MPR No. II/MPR/1978

tentang P4 antara lain : bahwa dengan sila Ketuhanan yang Maha

Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan

kepada Tuhan yang Maha Esa. Oleh karenanya manusia

Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

sesuai dengan agama dan kepercayaan mereka masing-masing.15

4. Dalam UU RI No II 2003 tentang “Sistem Pendidikan

Nasioanal” Bab II pasal 3 menyatakan :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.

a. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama

RI nomor 128 tahun 1982/44 A tahun 1982 menyatakan :

“Perlunya usaha peningkatan kemampuan bacatulis bagi umat

15

Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak : Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur‟an

(Jakarta : Gema Insani, 2004), hlm. 41.

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

27

Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengalaman

al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari”

b. Intruksi Menteri Agama RI nomor 3 tahun 1990 tentang

pelaksanaan upaya peningkatan kemampuan baca-tulis

alQur‟an. Dasar-dasar inilah yang dijadikan pijakan dalam

pengajaran al-Qur‟an di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga

nonformal lainnya. Begitu pentingnya mengajarkan al-Qur‟an

maka usaha untuk menanamkan kecintaan dan kemampuan

membaca al-Qur‟an harus diterapkan sedini mungkin agar generasi

muslim terlatih dan terbiasamelafalkan ayat-ayat al-Qur‟an dengan

baik dan benar sesuai dengan tujuan tajwid dan makhrijul

hurufnya.

C. Unsur-unsur dalam baca-tulis al-Qur’an

1. Tujuan Pembinaan Baca-tulis al-Qur’an

Lembaga disetiap melakukan programnya tentu mempunyai

tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, tujuan dari pembinaan atau

pembelajaran baca-tulis al-Qur‟an adalah :

a. Dapat membaca al-Qur‟an dengan benar, sesuai makhorijul

huruf dan dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid

b. Dapat menulis huruf al-Qur‟an dengan benar dan rapi

c. Hafal beberapa surat pendek, ayat pilihan, dan doa-doa sehari-hari,

sehingga mampu melakukan bacaan sholat dengan baik dan terbiasa

hidup dalam suasana Islami.

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

28

Pada dasarnya tujuan pengajaran al-Qur‟an adalah agar sebagai

umat Islam, kita bisa memahami dan mengamalkan isi kandungan

dalam al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari, menjaga dan memelihara

baik itu dengan mempelajari dan mengajarkan kepada orang lain

sehingga pengajaran dan pendidikan dapat terlaksana terus menerus dari

generasi ke generasi sampai diakhir zaman kelak, karena al-Qur‟an

adalah pedoman dan petunjuk bagi umat Islam di dunia ini.

Mendidik bukan sekedar transfer ilmu saja tapi lebih dari itu

yaitu memberikan nilai-nilai terpuji pada orang lain dalam hal ini

adalah peserta didik untuk berakhlak al-Qur‟an. Pendidikan yang paling

mulai diberikan orang tua adalah pendidikan al-Qur‟an yang merupakan

lambang agama Islam yang paling asasi dan hakiki sehingga dapat

menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual Islam.

2. Strategi pembelajaran al-Qur’an

Pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku anak didik

setelah anak didik tersebut menerima, menggapai, menguasai bahan

pelajaran yang telah diberikan oleh pengajar. Didalam melaksanakan

pembelajaran seharusnya disertai dengan tujuan yang jelas, terkait

dengan sistem dalam proses pencapaian tujuan pendidikan al-Qur‟an.

Strategi pembelajaran alQur‟an menurut Zarkasyi adalah sebagi

berikut :

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

29

a. Sistem sorogan atau individu (privat). Dalam prakteknya santri

bergiliran satu persatu menurut kemampuan bacaannya, (mungkin satu,

dua atau tiga bahkan empat halaman)

b. Klasikal individu, dalam prakteknya sebagian waktu guru

dipergunakan untuk menerangkan pokok-pokok pelajaran, sekedar dua

atau tiga halaman dan seterusnya, sedangkan membacanya sangat

ditekankan, kemudian nilai prestasinya.

c. Klasikal baca simak. Dalam prakteknya guru menerangkan pokok

pelajaran yang rendah (klasikal), kemudian para santri atau siswa pada

pelajaran ini dites satu persatu dan disimak oleh semua santri.

Demikian seterusnya sampai pada pokok pelajaran berikutnya.16

d. Cara belajar siswa aktif (CBSA), diperkenalkan oleh L.P. Maarif NU

cabang Tulungagung. Dalam prakteknya, bacaan langsung tanpa harus

dieja, siswa lebih banyak membaca dan guru hanya membetulkan

bacaan jika ada yang salah.

3. Metode Mengajar Baca-tulis al-Qur’an

Dalam proses pembelajaran, metode mempunyai peranan

penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam

mempelajari alQur‟an, terutama baca-tulis al-Qur‟an diperlukan

metode yang cocok agar tujuan dapat tercapai dengan mudah, terarah

dan efisien. Dahulu, bila orang ingin bisa membaca al-Qur‟an

diperlukan waktu yang bertahuntahun lamanya bahkan belajar sejak

16

Zarkasyi, Merintis Pendidikan TKA (Semarang: 1987), hlm. 13-14.

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

30

kecil hingga dewasa baru mampu membaca al-Qur‟an dengan benar.

Tapi sering kali juga tidak menjamin waktu yang lama tersebut,

adakalanya sudah belajar al-Qur‟an bertahuntahun tapi tetap saja

belum bisa dengan benar membaca al-Qur‟an.

Dari hal di atas maka mencullah bermacam-macam metode

pengajaran al-Qur‟an yang disusun oleh para sarjana dan tokoh dari

kalangan pondok pesantren untuk mempermudah, mempercepat serta

menarik perhatian dalam pengajaran al-Qur‟an. Tetapi dalam beberapa

metode ini ada beberapa kekurangan dan kelebihan-kelebihan

masingmasing. Metode- metode tersebut antara lain :

a. Metode Qiro’aty

Metode qiroaty ditemukkan tahun 1963, berjumlah 10 jilid,

kemudian disempurnakan tahun 1986 menjadi 6 jilid. Metode qiroaty

pertama-tama dikenalkan oleh H. Dachlan Salim Zarkasyi dari

Semarang. Metode ini memiliki ciri dalam cara membaca al-

Qur‟annya, yaitu langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan

tartil sesuai dengan kaidah tajwidnya.

b. Metode Iqra’

Metode Iqra‟ adalah suatu sistem mempelajari cara membaca

alQur‟an yang sistematis di mulai dari yang sederhana ketahap yang lebih

sulit. Buku Iqra‟ disusun oleh As‟ad Human, terdiri dari enam jilid.

Metode ini termasuk salah satu metode yang sangat di kenal masyarakat

karena proses penyebarannya melalui banyak jalan. Seperti melaui jalur

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

31

Depag atau melalui cabang-cabang yang menjadi pusat Iqra‟. Metode Iqra‟

dalam prakteknya tidak melalui alat yang bermacam-macam karena hanya

ditekankan pada membaca huruf al-Qur‟an dengan fasih.

Sifat metode Iqra‟ adalah bacaan langsung tanpa dieja. Artinya

tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa

aktif (CBSA) dan lebih bersifat individual. Bila harus terpaksa klasikal,

santri dikelompokkan berdasarkan kemampuan/jilid. Guru hanya 60

menerangkan pokok-pokok pelajaran secara klasikal dengan menggunakan

alat peraga, dan secara acak santri dimohon membaca bahan latihan .

c. Metode an-Nahdliyah (Cepat tanggap belajar al-Qur’an

Metode an-Nahdliyah adalah suatu sistem mempelajari cara

membaca al-Qur‟an yang disusun oleh L.P. Maarif NU cabang

Tulungagung pada tahun 1990, metode ini disebut juga metode cepat

tanggap belajar al-Qur‟an, metode ini tidak jauh beda dengan metode

Qiro‟ati dan Iqra‟. Metode an-Nahdliyah ini lebih ditekankan pada

kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya

pembelajaran al-Qur‟an pada metode ini lebih menekankan pada kode

“ketukan”.

D. Proses dalam Baca-Tulis Al Quran

Penerapan BTQ di kelas pastinya sesuai dengan metode

masing-masing yang digunakan guru pembina, jika Qiro‟ati tentunya

tidak sama dengan an-Nahdliyah, bagitu juga dengan Iqra‟

1. Metode Qiro‟ati

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

32

Mula-mula guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

disesuaikan deret meja kelas. Guru membaca contoh satu baris dengan

berulang-ulang, selanjutnya siswa membaca secara bersama-sama

berdasarkan contoh yang diberikan guru tanpa mengeja. Setelah itu

siswa ditunjuk satu persatu untuk meneruskan bacaan al-Qur‟an secara

benar tanpa bantuan guru, selesai membaca, guru menanyakan

beberapa hukum bacaan tajwid, jika yang membaca tadi tidak mampu

menjawabnya, maka guru memberikan pertanyaan pada kelompok

lain, dan bila siswa tidak ada yang mampu menjawab atau jawabannya

kurang jelas, maka guru akan menjelaskannya kembali. Begitu

seterusnya, sampai selesai, sebelum salam guru memberikan tugas

menulis ayat pendek sekaligus menghafalkannya, dan tugas itu dibahas

pertemuan selanjutnya. Cara seperti ini, secara spesifik dapat

digolongkan dengan istilah CBSA atau cara belajar siswa aktif.

2. An-Anahdliyah

Awalnya guru menulis ayat-ayat pendek di papan tulis. Setelah

itu guru membacakannya dan siswa menirukannya dengan diiringi

titian murotal, sekali-kali guru menunjuk pada salah satu siswa untuk

membaca tulisan yang ada di papan tulis untuk mengetahui tingkat

kompetensi tilawahnya dengan melihat kemampuan makhorirul huruf

dan kaidah tajwidnya. Titian murotal ini juga menjadi ciri khas metode

ini, yaitu ketukkan untuk menandai panjang dan pendeknya banyi.

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

33

Simpulnya, Metode an-Nahdliyah ini lebih di tekankan pada

kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan.

3. Metode Iqra‟

Metode Iqra‟ dalam prakteknya di kelas tidak melalui alat yang

bermacam-macam, karena hanya ditekankan pada membaca huruf

alQur‟an dengan fasih. Di kelas siswa disuruh membaca langsung

tulisa alQur‟an, tanpa dieja. Mula-mula membacanya secara bersama-

sama, dan selanjutnya satu persatu. Metode ini adalah pelopor istilah

CBSA, yakni cara belajar siswa aktif.

E. Tinjauan Tentang Metode Qiroati

1. Pengertian Metode Qiroati

Metode Qiroati adalah suatu metode membaca Al-Qur‟an yang

langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan

qoidah ilmu tajwd. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa

dalam metode Qiroati terdapat dua pokok yang mendasar yaitu

membaca Al-Qur‟an secara langsung dan pembiasaan pembacaan

dengan tartil sesuai dengan ilmu tajwid. Membaca Al-Qur‟an secara

langsung maksudnya adalah dalam pembacaan jilid ataupun Al-Qur‟an

tidak dengan cara mengeja akan tetapi dalam membacanya harus

secara langsung. Metode Qiroati merupakan metode yang yang bisa

dikatakan metode membaca Al-Qur‟an yang ada di Indonesia, yang

terlepas dari pengaruh arab. Metode ini pertama kali disusun pada

tahun 1963, hanya saja pada waktu itu buku metode Qiroati belum

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

34

disusun secara baik. Dan hanya digunakan untuk mengajarkan anaknya

dan beberapa anak disekitar rumahnya, sehingga sosialisasi metode

Qiroati ini sangat kurang.

Berasal dari metode Qiroati inilah kemudian banyak sekali

bermunculan metode membaca Al-Qur‟an seperti metode Iqro', metode

An- Nadliyah, metode Tilawaty, metode Al-Barqy dan lain sebagainya.

Diawal penyusunan metode Qiroati ini terdiri dari 6 jilid, dengan

ditambah satu jilid untuk persiapan (pra-TK), dan dua buku pelengkap

dan sebagai kelanjutan dari pelajaran yang sudah diselesaikan, yaitu

juz 27 serta Ghorib Musykilat (kata-kata sulit)

2. Latar Belakang Qiro’ati

Metode qiroati merupakan sebuah metode pembelajaran Al-

Qur‟an dikalangan masyarakat, khususnya di Taman-taman pendidikan

Al-Qur‟an (di TPQ Indonesia) metode qiroati pertama kali disusun

oleh H. Dahlan Salim Zarkasyi dari Semarang Jawa Tengah Indonesia.

Dengan metode ini banyak kaum muslimin yang mahir dalam

membaca Al-Qur‟an walaupun membutuhkan waktu yang relatif lama

untuk pengajarannya.

Dimulai dari kenyataan diatas kemudian H Dahlan Salim

Zarkasyi menggagas metode baru dengan alasan metode lama

dipandang kurang efektif mengkontruksi atau menjadikan para anak

didik untuk lancar membaca Al-Qur‟an. Dari eksperimen yang beliau

lakukan dengan cara anak didik yang belajar dengan metode

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

35

Baghdadiyah dikumpulkan dan ditanyakan abjad hijaiyah, hasilnya

anak didik mampu dengan lancar menghafalkannya. Namun ketika

ditanya abjad huruf hijaiyah dengan sebagian lainnya ditutupi (yang

tidak di tanyakan) hasilnya ternyata mereka tidak bisa membacanya

kecuali yang ditutupinya itu di buka.

Dari eksperimen yang beliau lakukan, H. Dahlan Salim

Zarkasyi mengambil kesimpulan bahwa metode Baghdadiyah itu

terlalu gampang dihafal namun kurang efektif mengkontruksi

pemahaman pada diri anak didik. Pada tahun 1986 diterbitkannya buku

metode qiroati yang tersusun dari 8 jilid, setelah diadakan suatu kajian

atau penelitian tentang efektifitas pembelajarannya ditemukan suatu

hasil yang kurang efektif (khusus dari aspek waktu) dan akhirnya

disususn kembali dalam 6 jilid.

Adapun Visi dari metode qiroati adalah menyampaikan ilmu

bacaan Al-Qur‟an dengan benar dan tartil, bukan menjual buku.

Sedangkan misinya adalah membudayakan bacaan Al-Qur‟an yang

benar dan memberantas bacaan Al-Qur‟an yang salah kaprah. Adapun

amanah dari metode qiroati yaitu :

a. Jangan mewariskan kepada anak didik bacaan Al-Qur‟an yang

salah karena yang benar itu mudah.

b. Harus diajarkan oleh pendidik yang sudah lulus qiroati jangan

yang hanya asal bisa membaca Al-Qur‟an.

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

36

c. Harus melakukan pembinaan bagi pendidik yang belum lulus

taskheh qiroati sambil berjalan untuk menyampaikan materi yang

telah menguasai dengan matang.

Adapun dalam meningkatkan pengajaran Al-Qur‟an

memerlukan alat peraga pembelajaran, diantara alat peraga atau

perlengkapan pembelajaran Al-Qur‟an untuk usia Pra TK, TK, SD

adalah sebagai berikut:

a. Peraga anak didik satu set.

b. Peraga pendidik satu set

c. Peraga kelas 6 jilid dan ghorib.

3. Tujuan Metode Qiro’ati

Dengan adanya tashih bacaan Al-Qur‟an bagi calon pendidik

Taman Kanak-kanak Al-Qur‟an, maka dapat disimpulkan tujuan

metode Qiroati diantara lain adalah sebagai berikut:

a. Menjaga kesucian dan kemurnian Al-Qur‟an dari segi bacaan yang

sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Adapun dasarnya dari Al-

Qur‟an dan Hadist dan Ijma‟:

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 917

17

Al-Qur‟an Dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara penterjemahan/Pentafsiran Al-

Qur‟an,1971),hlm. 391.

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

37

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al

Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya”

Firman Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4

Artinya: “Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al

Quran itu dengan perlahan-lahan”

Ketentuan menurut ijma‟ (kesepakatan ulama): Para ulama Qurra‟

telah bersepakat bahwa membaca Al-Qur‟an dengan bertajwid itu

hukumnya wajib „ain,baik dalam shalat maupun di luar sholat.

Sebagaimana yang diterangkan dalam kitab Matnul Jazary

karangan Syekh Abu Khoir Syamsuddin bin Muhammad Al-Jazary

halaman 13 beliau mengatakan :“Adapun menggunakan tajwid

hukumnya wajib bagi setiap pembaca Al- Qur‟an,maka barang

siapa yang membaca Al-Qur‟an tanpa tajwid adalah dosa, karena

Allah SWT menurunkan Al-Qur‟an dengan bertajwid. Demikianlah

yang sampai pada kita adalah dari Allah SWT (secara mutawatir).

b. Menyebarluaskan ilmu bacaan Al-Qur‟an, karena sesungguhnya

Al-Qur‟an merupakan jamuan Allah SWT, maka dari itu kita

kaum muslim sebaiknya mempelajari jamuanNya itu semampumu.

c. Memberi peringatan kembali kepada pendidik ngaji agar lebih

berhati-hati dengan mengajarkan Al-Qur‟an.Sebagaimana pesan

Ulama salaf:”Kalau mengajarkan Al-Qur‟an harus berhati-

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

38

hati,jangan sembarangan atau sembrono,nanti berdosa. Karena

yang diajarkan itu buka perkataan manusia melainkan firman

Allah.”

d. Meningkatkan mutu (kualitas) pendidikan atau pengajaran Al-

Qur‟an18

4. Visi Misi Metode Qiro’ati

Adapun visi dari metode Qiroati adalah menyampaikan ilmu

bacaan Al-Qur‟an dengan benar dan tartil.

Misi adalah membudayakan bacaan Al-Qur‟an yang benar dan

memberantas bacaan Al-Qur‟an yang salah. Adapun amanah dari

metode Qiroati yaituadalah sebagai berikut:

1. Mengadakan pendidikan Al-Qur‟an untuk menjaga, memelihara

kehormatan dan kesusian Al-Qur‟an dari segi bacaan yang tartil.

2. Menyebarkan ilmu dengan memberi ujian memakai buku Qiroati

hanya bagi lambaga-lembaga/guru-guru yang taat, patuh, amanah

dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh koordinator.

3. Mengingatkan para guru agar berhati-hati jika mengajarkan Al-

Qur‟an.

4. Mengadakan pembinaan para guru/calon guru untuk

meningkatkankualitas pendidikan pengajaran Al-Qur‟an.

5. Mengadakan tashih untuk calon guru dengan obyektif.

18

Ahmad Alwafa Wajih, Maqalah Qiroati, korcab Gresik, hlm. 5-7.cetakan kelima.

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

39

6. Mengadakan bimbingan metodologi bagi calon guru yang lulus

tashih.

7. Mengadakan tadarus bagi para guru ditingkat lembaga atau MMQ

yang diadakan oleh koordinator .

8. Menunjuk atau memilih koordinator, kepada sekolah dan para

guru yang amanah/profesional dan berakhlakul karimah.

Memotivasi para koordinator, kepada sekolah dan para guru

senantiasa mohan petunjuk dan pertolongan kepada Allah demi

kemajuan lembaganya dan mencari keridlaan-Nya. Ciri-Ciri

Qiraati adalah sebagai berikut:

a. Tidak di dijual secara bebas.

b. Guru-guru lewat tashih dan pembinaan.

c. Kelas TKP/TPQ dalam disiplin yang sama.

d. Prinsip-prinsip Dasar Qiroati.

5. Prinsip-prinsip Dasar Qiro’ati

Dalam pembelajarannya metode Qiroati dimulai dengan

pengenalan lambang atau bunyi huruf kepada anak didik, dilajutkan

dengan merangkai kata menjadi kalimat sehingga dapat dengan lancar

membaca Al-Qur‟an. Adapun prinsip –prinsip yang harus dipegang

oleh pendidik adalah sebagai berikut:19

19

Nurusshomad, “Penerapan Metode Qiroati Dalam Pengajaran Bacab Al-Qur‟an Di Pondok

Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi”, Tesis pascasarjana Pendidikan, (Surabaya:

Perpustakaan unsuri, 2012), hal. 44-45.

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

40

1. Daktun (tidak boleh menuntun), dalam hal ini ustadz-ustadzah

hanya menerangkan pokok pelajaran, memberikan contoh yang

benar, menyuruh santri membaca sesuai dengan contoh menegur

bacaaan yang salah, menunjukkan kesalahan bacaan dan

memberitahukan seharusnya bacaan yang benar.

2. Tiwasgas (teliti, waspada dan tegas). Teliti artinya dalam

memberikan contoh atau menyimak ketika santri membaca jangan

sampai ada yang salah walaupun sepele. Waspada artinya dalam

memberikan contoh atau menyimak santri benar-benar

diperhatikan ada rasa sambung dari hati ke hati.Tegas artinya

dalam memberikanpenilaian ketika menaikkan halaman atau jilid

tidak boleh banyak toleransi, ragu-ragu atau pun segan, penilaian

yang diberikan benar-benar obyektif.

Sedangkan prinsip- prinsip yang harus dipegang oleh anak

didik/santri adalah sebagai berikut :

1. CBSA+M: Cara Belajar Santri Aktif dan Mandiri Santri

dituntut keaktifan, kosentrasi dan memiliki tanggung jawab

terhadap dirinya tetntang bacaan Al-Qur‟annya. Sedangkan

ustadz-ustadzah sebagai pembimbing, motivator dan evaluator

saja.Menurut Zuhairini fenomena adanya CBSA (Cara Belajar

Siswa Aktif) perlu dipertimbangkan untuk lebih

mengembangkan potensi-potensi santri secara individual.

Dalam hal ini guru bertugas memberikan bimbingan dan

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

41

pengarahan kepada siswa secara aktif.Untuk itu dalam CBSA

diharapkan yang aktif tidak hanya siswanya tetapi juga

gurunya.

2. LCTB : Lancar Tepat Cepat dan Benar. Lancar artinya

bacaannya tidak ada yang mengulang-ulang. Cepat artinya

bacaannya tidak ada yang putus-putus atau mengeja. Tepat

artinya dapat membunyikan sesuai dengan bacaan dan dapat

membedakan antara bacaan yang satu dengan laiannnya. Benar

artinya hukum-hukum bacaan tidak ada yang salah.

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Qiro’ati

Adapun kelebihan dari metode Qiroati diantara lain adalah

sebagai berikut :

1. Sebelum mengajar metode Qiroati para pendidik harus di tashih

terlebih dahulu karena buku Qiroati tidak diperjual belikan dan

hanya untuk kalangan sendiri yang sudah mendapat syahadah.

2. Dalam penerapannya banyak sekali metode yang digunakan.

3. Dalam metode ini terdapat prinsip untuk pendidik dan anak didik.

4. Setelah ngaji Qiroati anak didik menulis bacaan yang sudah

dibacanya.

5. Pada metode ini setelah khatam 6 jilid meneruskan lagi bacaan–

bacaan ghorib.

6. Dalam mengajar metode ini menggunakan ketukan, jadi dalam

membaca yang pendek dibaca pendek.

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

42

7. Jika anak sudah lulus 6 jilid beserta ghoribnya, maka

ditesbacaannya kemudian seteah itu anak didik mendapatkan

syahadah.20

Adapun kekurangan dari metode Qiroati yaitu bagi yang tidak

lancar lulusnya juga akan lama karena metode ini lulusnya tidak

ditentukan oleh bulan/tahun.

7. Metode Penyampaian Qiro’ati

a. Kunci-kunci Pembelajaran

Ada baiknya sebelum kita membahas metode Qiroati, terlebih

dahulu kita ketahui kunci-kuncinya, yang mana diantara lain adalah

sebagai berikut:

1. Praktis .

Artinya : langsung (tidak dieja).

Contoh : ب أ baca,A-BA (bukan Alif fatha A, Ba fatha BA), dan

dibaca pendek. Jangan di baca panjang Aa Baa, atau Aa Ba atau, A

Baa.

2. Sederhana.

Artinya : kalimat yang dipakai menerangkan usahakan

sederhana asal dapat difahami, cukup memperhatikan bentuk

hurufnya saja, jangan menggunakan keterangan yang

20

Jamaluddin, “Efektifitas Penerapan Metode Qiroati Terhadap Peningkatan Motifasi Belajar

Santri Di Pesantren Nurul Ulum Kumalasa Sangkapura Bawean Gresik”, Tesis Program

pascasarjana Pendidikan, (Surabaya: Perpustakaan UNSURI, 2011), h. 48.

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

43

teoritis/devinitif. Cukup katakana:Perhatikan ini ! ب Bunyinya = BA.

Cukup katakan :Perhatikan titiknya !. ini BA, ini TA, dan ini TSA.

Dalam mengajarkan pelajaran gandeng, jangan mengatakan : “ini

huruf didepan, ditengah atau dibelakang”, contohnya seperti : م / ه - ه

م – .

Cukup katakan :semua sama bunyinya, bentuknya memang

macam-macam. Yang penting dalam mengajarkan Qiroati adalah

bagaimana anak biasa membaca dengan benar.Bukan masalah otak-

atik tulisan, oleh karena itu disini tidak diterangkan tentang huruf

yang bisa di gandeng dan yang tidak. Sederhana saja !.

1. Sedikit Demi Sedikit, Tidak Menambah Sebelum Bisa Lancar.

Mengajar Qiroati tidak boleh terburu-buru, ajarkan sedikit demi

sedikit asal benar, jangan menambah pelajaran baru sebelum bisa

dengan lancar, bacaan terputus-putus.Guru yang kelewat toleransi

terhadap anak degan mengabaikan disiplin petunjuk ini akibatnya

akan berantakan, sebab pelajaran yang tertumpuk dibelakag

menjadi beban bagi anak, ia justru bingung dan kehilangan gairah

belajar. Jika disuruh mengulang dari awal jelas tidak mungkin, ia

akan malu, dan akhirnya ia akan enggan pergi belajar. Guru yang

disiplin dalam menaikkan pelajaran hasilnya akan menyenangkan

anak itu sendiri, semakin tinggi jilidnya semakin senang, karena ia

yakin akan kemampuannya, dan insyaallah akan tambah semangat

menuntaskan pelajarannya. Disiplin ini memang mengundang

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

44

reaksi besar baik dari santri maupun dari wali santri, oleh

karenanya guru dituntutdapat berpegang teguh, tidak kehilangan

cara dengan mengorbankan disiplin tersebut. Disinilah perlu

adanya seni mengajar itu.

Merangsang Murid Untuk Saling Berpacu.Setelah kita

semua tau mengajarkan Qiroati tidak boleh menambah pelajaran

baru sebelum bisa membaca dengan benar dan cepat, maka cara

yang tepat adalah menciptakan suasana kompetisi dan persaingan

sehat dalam kelas, cara ini insya Allah akan memacu semangat

dan mencerdaskan anak. KH. Daahlan telah merintis agar terjadi

suasana ini dalam sekolah dengan terbaginya buku Qiroati dalam

bentuk berjilid, karena seara otomatis setiap anak naik jilid

semangat dan gairah ikut kembali baru pula.

Kenaikan kelas sebaikya diadakan beberapa bulan sekali

dengan menggunakan standar pencapaian pelajaran Qiroati, karena

dengan demikian anak yang tertinggal dalam kelas akan malu

dengan sendirinya.

2. Tidak Menuntun Untuk Membaca.Seorang gurucukup

menerangkan dan membaca berulang-ulang pokok bahasan pada

setiap babnya sampai anak mampu membaca sendiri tanpa

dituntun latihan di bawahnya. Metode ini bertujuan agar anak

faham terhadap pelajarannya, tidak sekedar hafal. Karena itu guru

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

45

ketika mengetes kemampuan anak boleh dengan cara melompat-

lompat, tidak urut mengikuti baris tulisan yang ada.

3. Tidak Menuntun Untuk Membaca.Seorang gurucukup

menerangkan dan membaca berulang-ulang pokok bahasan pada

setiap babnya sampai anak mampu membaca sendiri tanpa

dituntun latihan di bawahnya. Metode ini bertujuan agar anak

faham terhadap pelajarannya, tidak sekedar hafal. Karena itu guru

ketika mengetes kemampuan anak boleh dengan cara melompat-

lompat, tidak urut mengikuti baris tulisan yang ada.

Apabila dengan sangat terpaksa guru harus dengan

menuntun, maka dibolehkan dalam batas 1 sampai 2 kata

saja.Metode ini pada awal dekade 1980 an, oleh kalangan

pendidikan dikenal dengan istilah CBSA (Cara Belajar Siswa

Aktif).

4. Waspada Terhadap Bacaan Yang Salah.

Anak lupa terhadap pelajaran yang lalu itu soal biasa dan

wajar, anak lupa itulah yang tidak wajar. Terlalu sering anak membaca

salah saat ada guru dan gurunya diam saja, maka bacaan salah itu akan

dirasa benar oleh murid, dan salah merasa benar itulah bibit dari salah

kaprah. Maka agar ini tidak terus menerus terjadi dalam bacaan Al-

Qur‟an, maka harus waspada setiap ada anak baca salah tegur

langsung, jangan menunggu sampai bacaan berhenti. Kewaspadaan

inilah cara satu-satunya memberantas salah kaprah itu. Keberhasilan

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

46

guru mnegajar tartil dan fashih adalah tergantug pada peka atau

tidaknya guru mendengar anak baca salah.

5. Drill (bisa karena biasa)

Metode Drill banyak tersirat pada buku Qiroati, adapun yang

secara husus menggunakan metode ini adalah pada pelajaran :

a. Ghorib.

b. Ilmu Tajwid.

c. Hafalan-Hafalan.

Biarpun tanpa ada kewajiban menghafal di rumah, insyaallah

dengan metode drill ini semua pelajaran hafalan akan hafal dengan

sendirinya.

b. Strategi Pembelajaran Qiro’ati21

Agar proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan apa

yang diharapkan, maka harus memakai strategi mengajar dalam

mengajar Al-Qur‟an dikenal beberapa macam strategi, yang mana

strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi mengajar secara umum (global).

a. Individual atau privat atau sorogan.

21

Nurusshomad, “Penerapan Metode Qiroati Dalam Pengajaran Bacab Al-Qur‟an Di Pondok

Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi”, Tesis pascasarjana Pendidikan, (Surabaya:

Perpustakaan UNSURI, 2012), h. 45-48.

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

47

Anak didik bergiliran membaca satu persatuatau diahalaman

sesuai dengan kemampuan.

b. Klasikal –Individual.

Sebagian waktu digunakan pendidik untuk menerangkan

pokok-pokok pelajaran secara klasikal sekedar 2 atau 3

halaman dan sebagian lagi untuk individu atau sorogan.

c. Klasikal–baca simak .

Strategi ini digunakan untuk mengajarkan membaca dan

menyimak bacaan Al-Qur‟an orang lain.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-A‟raf ayat

204 yang berbunyi :

Artinya: “Dan apabila dibacakan Al Qur‟an, maka

dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar

kamu mendapat rahmat”

Caranya mengajar lasikal baca-simak adalah sebagai berikut:

1. Pendidik menerangkan pokok pelajaran mulai dari kelompok

halaman terendah(secara klasikal), kemudian anak didik di tes satu

persatu dan disimak oleh anak didik yang lain.

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

48

2. Dilanjutkan kelompok halaman berikutnya. Pendidik menerangkan

pokok pelajarannya, lalu anak didik di tes satu persatu dan disimak

oleh semua anak didik.Demikian seterusnya. Untuk sorogan dapat

diterapkan pada kelas yang terdiri dari beberapa jilid dalam satu

kelas.Sedangkan untuk klasikal individual dan kasikal baca simak

hanya bisa diterapkan untuk kelas yang terdiri dari satu jilid saja.

d. Strategi secara umum (detail).

Agar kegiatan belajar mengajar Al-Qur‟an dapat berjalan

dengan baik sehingga tercapai keberhasilan yang maksimal maka

perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

a. Pendidik harus menekan kelas,dengan memberi pandangan

menyeluruh terhadap semua anak didik sampai semuanya

tenang,kemudian mengucapkan salam dan membeca doa iftitah.

b. Pelaksanaan pelajaran selama satu jam ditambah 15 menit

untuk variasi (doa- doa harian,bacaan shalat,do‟a ikhtitam atau

hafalan-hafalan lainnya).

c. Usahakan setiap anak mendapat kesempatan membaca satu

persatu.

d. Wawasan dan kecakapan anak harus senantiasa dikembangkaan

dengan sarana prasarana yang ada.

e. Perhatian pendidik hendaknya menyeluruh,baik terhadap anak

yang maju membaca maupun yang lainnya.

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

49

f. Penghayatan terhadap jiwa dan karakter anak sangat penting

agar anak tertarik dan bersemangat untuk memperhatikan

pelajaran. Jika ada yang diam terus dan tidak mau membaca

maka pendidik harus tetap membujuknya dengan sedikit pujian.

g. Motivasi berupahimbauan dan pujian sangat penting bagi anak

terutama anak Pra TK, anak jangan selalu dimarahi, diancam

atau ditakut-takuti. Tetapi kadang kala perlu dipuji dengan

kata-kata manis,didekati serta ucapan dan pendapatnya

ditanggapi dengan baik.

h. Pendidiksenantiasa menanti kritikan yang sifatnya membangun

demi meningkatkan mutu TKQ.Jangan cepat merasa puas.

i. Jaga mutu pendidikan dengan melatih anak semaksimal

mungkin.

j. Idealnya untuk masing-masing kelas/jilid terdiri dari :

1. Pra taman kanak- kanak 10 anak.

2. Jilid I :15 anak.

3. Jilid II s/d Al-Qur‟an20 anak.

k. Agar lebih mudah dalam mengajar, sebaiknya Disediakan alat-

alat peraga dan administrasi belajar mengajar di dalam kelas

antara lain :

1. Buku data anak didik.

2. Buku absensi anak didik.

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

50

3. Kartu/catatan prestasi anak didik (dipegang anak

didik), si anak didik (dipegang pendidik).

4. Catatan prestasi.

c. Target Pengajaran Metode Qiro’ati

Target yang diharapkan dengan Qiroati adalah seseorang

(siswa/santri) akan mampu membaca Al-Qur‟an dengan

bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Di samping itu

pada batas waktu tertentu (lebih kurang dua tahun) peserta

didik sudah mampu untuk khatam 30 juz, adapun target ini

dapat di perjelas dengan :

1. Dapat membaca Al-Qur‟an dengan tartil meliputi :

a. Makhraj dan sifat huruf sebaik mungkin.

b. Mampu membaca Al-Qur‟an dengan bacaan tajwid.

c. Memahami bacaan Gharib dalam praktek.

2. Mengerti shalatdalam arti bacaan dan praktek shalat.

3. Hafalan beberapa hadist dan surat pendek (minimal surat

Ad- Dhuha).

4. Hafalan beberapa do‟a (doa sehari-hari dari bangun tidur

sampai tidur kembali).

5. Dapat menulis huruf Arab dengan baik dan benar.Untuk

memenuhi target teersebut,maka disusunlah beberapa

macam buku yang disesuaikan dengan usia anak,

diantara lain:

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

51

a. Qiroati untuk Pra TK(3 - 4 tahun).

b. Qiroati untuk TK(4 - 6 tahun).

c. Qiroati untuk belajar di masjid atau musholah (5-15

tahun).

d. Qiroati untuk SD (7 - 13 tahun).

e. Qiroati untuk SLTP atau SLTA.

f. Qiroati untuk dewasa (maha anak didik).]=-[

g. „Pelajaran bacaan Gharib dan musykilat.

h. Pelajaran tajwid praktis .

Belajar menulis huruf Al-Qur‟an.

8. Implementasi Metode Qiroati Dalam Meningkatkan Kemampuan

Baca- Tulis Al-Qur’an.

Dalam implementasi Metode Qiroati untuk meningkatan

kemampuan Membaca – Menulis Al-Qur‟an disini metode Qiroati

terdapat pokok-pokok pada setiap jilidnya, selain itu juga diterangkan

bagaimana cara penerapannya dalam mengajar pada setiap jilidnya dan

standar kemampuan pada setiap jilidnya. Hal tersebut akan diterangkan

lebih rinci sebagai berikut:

1. Pokok-pokok Pelajaran Qiroati.

JILID 1

Hal.pokok pelajaran

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

52

1-28, pengenalan baca ي- ا dengan dua atau tiga kelompok

huruf, cara bacanya cepat dan tepat, tidak boleh panjang, lambat atau

putus.

31, Ini ث ت ب ini juga ب ت ج .

32, Ini ج ini juga ج .

33, Ini س ini juga س , ini ش .

34, Ini صini juga ص , Ini ض .

35, Ini ع ini juga ع , ini غ , Ini ل ع ج ini juga ل ع غ ل ب ini , ج ini juga ب ل ػ .

36, Ini ك ini juga ك .

37, Ini نini juga ن .

38, Ini ه ini ه ini ه ini juga ه .

49, Ini ء ini أ ini ئ ini ؤ ini juga ئ.

40, Ini ي Ini juga ي .

JILID II

Hal. pokok pelajaran

1, Coret diatas namanya Fathah bersuara A, coret dibawah namanya

kasroh bersuara I bukan e. Harokat seperti koma ( ُ )namanya dhummah

bersuara u bukan o.

11, Coret dua diatas( ُ ) namanya fathahtain atau fathah tanwin bersuara

“an”.

13, Coret dua dibawah ( ُ ) namanya kasrohtain atau kasroh tanwin

bersuara “in” bukan “en”.

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

53

16, Harokat seperti koma berekor ( ُ ) namanya dlummahtain atau

dlummah tanwin bersuara “un” bukan “on”.

20, Ini ة ini ة ini juga ة.

23, Setiap fathah diikuti alif dibaca panjang.

33, Setiap fathah berdiri dibaca panjang seperti fathah diikuti alif.

36, Setiap kasroh diikuti ya‟ sukun dibaca panjang seperti fathah diikuti

alif.

40, Setiap dlummah diikuti wawu sukun dibaca panjang seperti fathah

diikuti alif.

ص م ال ر م ال ر ال م ال ,42 namanya : huruf fawaatihussuwar.

JILID III

Hal. pokok pelajaran

1, setiap dlummah diikuti wawu sukun ada alif atau tidak ada alifnya

dibaca sama panjangnya.

2, fathah berdiri, kasroh berdiri dan dlummah terbalik, dibaca sama

panjangnya.

4, setiap lam sukun supaya ditekan membacanya.

6, setiap alif lam sukun dibaca seperti lam sukun.

10, semua huruf bersukun supaya ditekan membacanya.

18, dihalaman ini fawaatihussuwar dibaca sesuai huruf aslinya (belum

bertajwid).

19, dlummah diikuti wawu sukun dibaca panjang bersuara “uu”, fathah

diikuti wawu sukun dibaca pendek bersuara “AU” bukan AO.

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

54

25, baca م (mim sukun) Am Im Um, س (sin sukun) As Is Us, dan

seterusnya.

26, setiap membaca “Alif Lam Sukun Alif Fathah” supaya berhati-hati.

28, fathah diikuti wawu sukun dibaca pendek, bersuara “AU” bukan

AO. Fathahdiikuti y‟a sukun juga dibaca pendek bersuara “AI” bukan

AE.

31, ra‟ sukun didahului fathah atau dlummah dibaca tebal (mecucu).

Ra‟ sukun didahului kasrah dibaca tipis (mencibir).

35, setiap membaca hamzah sukun – „Ain sukun supaya berhati-hati.

37, bawah garis dibaca seperti halaman 25.

JILID IV

Hal. pokok pelajaran

1, setiap nun sukun harus dibaca dengung. 3, cara membaca

fawaatihussuwarada empat :1. Dibaca sesuai huruf aslinya. 3. Dibaca

menurut tajwidnya.2. Dibaca menurut hrokatnya. 4. Dibaca tanpa putus

suaranya.

5, setiap tanwin harus dibaca dengung seperti dengungnya nun sukun.

7, setiap ada tanda layar diatas, supaya dibaca panjang 21/2 alif atau

lima harokat.

12, setiap nun bertasydid harus dibaca dengung yang lama.

13, setiap mim bertasydid harus dibaca dengung yang lama.19, setiap

huruf bertasydid selain mim dan nun membacanya harus ditekan.

23, setiap Alif Lam di ikuti huruf bertasydid, maka alif lamnya tidak

dibaca.

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

55

25, dlummah diikuti wawu tak bersukun dibaca pendek.

30, semua mim sukun dibaca jelas, kecuali mim sukun bertemu dengan

mim harus dibaca dengung yang lama.

32, setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf mim, suaranya

berubah menjadi mim sukun, dan dibaca dengung yang lama disertai

bibir terkatub.

36, setiap nun sukun / tanwin bertemu lam suaranya ditukar dengan lam

sukun dan tidak boleh dibaca dengung.

39, setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan Ra‟, suaraya ditukar

dengan Ra‟ sukun dan tidak boleh dibaca dengung.

JILID V

Hal. pokok pelajaran

1, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf wawu, suaranya

masuk ke huruf wawu dan dibaca dengung.

2, setiap kalimat yang diwaqofkan, huruf terahirnya dibaca mati.

5, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengn huruf Ya‟, suaranya

masuk kehuruf Ya‟ dan dibaca dengung.

6, setiap fathahtain atau fathah berdiriwaqofnya dibaca fathah dan

panjang 1 alif.

8, lafadz Allah didahului kasroh dibaca tarqiq atau tipis. Lafadz Allah

didahului fathah atau dlummah dibaca tafhim atau tebal.

11, sebelum huruf terahir dibaca panjang waqofnya dibaca panjang satu

1/2 atau 3 alif. Sebelumhuruf terahir di baca pendek waqofnya dibaca

pendek.

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

56

12, nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf Ba‟, suaranya berubah

menjadi mim sukun dan dibaca dengung disertai bibir tertutup.

14, mim sukun tidak boleh dibaca dengung kecuali mim sukun bertemu

dengan huruf Ba‟, harus dibaca dengung yang lama.

16, setiap Ba‟ sukun, Dal sukun harus dibaca qolqolah atau memantul.

18, setiap jim yang bersukunharus dibaca qolqolah atau memantul.

23, ta marbuthoh berkharakat apa saja, jika diwaqofkan suaranya

berubah menjadi Ha‟ sukun.

24, setiap Qof sukun harus di baca qolqolah atau memantul.

28, setiap Tho‟ sukun harus dibaca qolqolah atau memantul.

34, setiap ada nun kecil diatas harus dibaca jelas tidak boleh dibaca

dengung.

38, setiap ada layar diatas bertemu tasydid, supaya dibaca 3 alif / 6

harokat.

JILID VI

Hal. pokok pelajaran

1, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf Hamzah

tidak boleh dibaca dengung.

5, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf Hamzah, ha‟

tidak boleh dibaca dengung.

8, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf Hamzah, ha‟,

Kho‟ tidak boleh dibaca dengung.

12, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf Hamzah, ha‟,

Kho‟, „Ain tidak boleh dibaca dengung.

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

57

15, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf Hamzah, ha‟,

Kho‟, „Ain, Ghoin tidak boleh dibaca dengung.

19, nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf Hamzah, ha‟,

Kho‟, „Ain, Ghoin Ha tidak boleh dibaca dengung.

22, setiap ada ILLA (اال ), supaya dibaca washol (terus). Semua tulisan

ANA, Na-nya dibaca pendek.

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

58

BAB III

METODE PENEITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pendekatan

kualitatif merupakan penelitian khusus objek yang tidak dapat diteliti

secara statistik atau cara kuantutatif. Penelitian kualitatif menghasilkan

data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku orang-orang yang

diamati. Penelitian kualitatifditujukan untuk mendeskripsikan dan

menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,

persepsi, dan pemikiran manusia secara individu maupun kelompok.22

Studi kasus merupakan penelitian tentang suatu “kesatuan sistem”.

Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok

individu yang terkait oleh tempat, waktu, atau ikatan tertentu. Studi kasus

adalah penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil

makna, dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.

Studi kasus dapat terdiri atas satu unit atau lebih dari satu unit,

tetapi merupakan satu kesatuan. Kasus dapat satu orang, satu kelas, satu

22

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Ar-Ruzz media,

2014), hlm. 13

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

59

sekolah, beberapa sekolah tetapi dalam satu kantor kecamatan dan

sebagainya.23

Dipilihnya studi kasus sebagai rancangan pnelitian karena peneliti

beranggapan bahwa penelitian ini akan lebih mudah dijawab dengan studi

kasus, dengan alasan: (1)studi kasus dapat memberikan informasi penting

mengenai hubungan variabel serta proses-proses yang memerlukan

penjelasan dan pemahaman yang lebih luas, (2) studi kasus dapat

memberikan kesempatan untuk memperoleh wawancara mengenai konsep-

konsep dasar perilaku manusia, dengan melalui penyelidikan intensif

peneliti dapat menemukan karakteristik dan hubungan-hubungan yang

mungkin tidak diduga sebelumnya, (3) studi kasus dapat menjalankan

data-data dengan temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk

membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih

besar dan mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.

Berdasarkan alasan-alasan yang ada dalam jenis penelitian studi

kasus tersebut, maka sesuai dengan fenomena dalam konteks yang

dimaksud dalam fokus penelitian dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan secara mendalam dan deskripsi yang utuh .

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai alat utama, yaitu

sebagai pengamat, sekaligus sebagai pengumpul data. Sedangkan

23

M. Djunaidi Ghony, op.cit., hlm. 62

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

60

instrumen selain (non) manusia dapat pula digunakan, namun fungsinya

hanya sebatas sebagai pendukung dan pembantu dalam penelitian. Sebagai

pengamat, peneliti mengamati aktifitas guru dalam menerapkan

pembelajaran baca-tulis al qur‟an dengan metode Qiroati di Madrasah

Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto.

Dalam observasi, peranan peneliti hanya sebagai pengamat dan

diketahui oleh umum, namun tidak mempunyai wewenang untuk

memberikan kritik ataupun masukan, sehingga dalam hal ini peneliti hanya

bersifat partisipasi pasif.

Dalam penelitian ini, peneliti hadir di lapangan seminggu sekali

dalam sebulan yaitu setiap hari sabtu dan penelitian ini terhitung mulai

pada tanggal 11 Mei 2016 sampai tanggal 30 Mei 2016.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kemlagi

Mojokerto. Berada di kawasan yang padat dan berdampingan dengan

Sekolah dasar lainya.

Meskipun lokasi MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto.

berdekatan dengan Sekolah dasar lainya, akan tetapi di MI Miftahul Ulum

Kemlagi Mojokerto siswanya lumayan banyak. Adapun pemilihan lokasi

didasarkan atas beberapa hal, yaitu:

1. Peneliti sudah mengetahui lokasi dan situasi MI tersebut dengan baik.

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

61

2. Siswa yang masuk tidak hanya mereka yang berasal dari golongan

menengah keatas, akan tetapi dari semua golongan ekonomi dan

sosial.

3. Dari opini masyarakat yang sudah mensekolahkan putra putri mereka

ke MI ini.

Oleh karna itu, maka permasalahan yang diajukan pada penelitian

ini diharapkan bisa diperoleh jawabanya jika dilakukan dilokasi tersebut.

D. Jenis dan Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data-data dapat diperoleh.24

Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini

jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,

foto dan statistik. Sumber data itu menunjukkan asal informasi. Adapun

sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data-data yang langsung diterima dari

sumber utama, dalam hal ini adalah semua pihak yang terkait dengan

obyek yang dijadikan penelitian, terutama guru mata pelajaran. Data

primer ini antara lain adalah bagaimana proses perencanaan yang ada di

lembaga tersebut, pengembangan, kompensasi dan juga evaluasi, yang

merupakan bagian dari penggunaan metode pengajaran Al-Qur‟an.

24

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hlm. 129

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

62

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data-data yang diperlukan guna

melengkapi data primer. Dalam hal ini meliputi literatur-literatur yang

berhubungan dengan obyek penelitian. Disamping itu data-data sekunder

ini juga diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di MI Miftahul Ulum

Kemlagi Mojokerto , data ini juga sangat diperlukan oleh penulis, karena

berguna untuk mengkaji Penggunaan Metode Pengajaran Qiroati dalam

Meningktkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur‟an. Data yang akan

diperoleh antara lain adalah pendidik, siswa, dan lainnya. Dengan adanya

kedua sumber tersebut, diharapkan dapat mendeskripsikan tentang

Penggunaan Metode Pengajaran Qiroati dalam Meningkatkan Kemampuan

Membaca – Menulis Al-Qur‟an.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menentukan data yang dipergunakan, maka dibutuhkan

adanya teknik penggumpulan data agar bukti-bukti dan fakta-fakta yang

diperoleh berfungsi sebagai data obyektif dan tidak terjadi penyimpangan-

penyimpangan sebenarnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga

macam teknik penggumpulan data, yaitu:

1. Metode Pengamatan (observation)

Metode pengamatan (observasi) merupakan sebuah teknik

penggumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan

mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan,

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

63

benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. 25

Peneliti

menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung di lapangan,

terutama data tentang kondisi fisik, letak geografis, sarana dan prasarana,

proses belajar mengajar, kegiatan siswa, dan yang paling pokok adalah

kegiatan pengajaran qiroati yang berlangsung di MI Miftahul Ulum

Kemlagi Mojokerto .

Dengan hasil yang diperoleh dari obseravasi tersebut, diharapkan

dapat mendeskripsikan tentang penggunaan metode pengajaran qiroati

dalam meningktkan baca tulis Al-Qur‟an, dan juga kinerja yang

ditunjukkan oleh para pendidik. Serta dapat menggambarkan aktifitas yang

dilakukan oleh para siswa.

2. Metode Wawancara Mendalam (indepth interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.

Penggunaan metode ini penulis mengadakan komunikasi

wawancara langsung dengan responden yaitu pendidik sebagai pihak yang

memberikan keterangan. Penulis menggunakan metode terpimpin yaitu

dengan disiapkannya pertanyaan-pertanyaan yang diselesaikan dengan

data-data yang diperlukan untuk interview. Metode ini penulis gunakan

25

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Ar-Ruzz media,

2014), hlm. 165

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

64

untuk mengumpulkan data tentang penggunaan metode pengajaran qiroati

dalam meningkatkan kemampuan Membaca – Menulis Al-Qur‟an di MI

Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto.

3. Metode Dokumentasi

Di samping metode observasi dan metode wawancara, peneliti juga

menggunakan metode dokumentasi. Data dokumentasi ini digunakan

untuk melengkapi data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang latar

belakang MI Miftahul Ulum Kemlagi, yang meliputi sejarah singkat

berdirinya, visi-misi dan tujuan, keadaan siswa-siswi, keadaan sarana dan

prasarana yang tersedia, daftar guru menurut tingkat pendidikan, dan lain-

lain. Disamping itu, peneliti juga mengambil kumpulan data yang ada di

kantor MI Miftahul Ulum Kemlagi maupun dokumen lainya yang berupa

foto, hasil nilai raport siswa, dan segala bentuk dokumen lainya yang dapat

melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (1986) menyatakan bahwa analisis

data kualitatif menggunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

65

teks yang diperluas atau yang dideskripsikan. 26

Data tersebut mungkin

telah dikumpulkan dalam berbagai cara seperti observasi, wawancara,

yang kemudian diproses melalui pencatatan, dan pengaturan kembali.

Mengenai analisis data peneliti memulai dengan menelaah seluruh

data yang tersedia dari berbagai sumber, setelah dibaca dan dipelajari

maka langkah selanjutnya peneliti mengadakan reduksi data dengan jalan

membuat abstraksi atau ringkasan inti. Redusi data merupakan bentuk

analisis untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

data yang tidak diperlukan dan mengorganisasikannya sehingga

kesimpulan ahir dapat dirumuskan, menyeleksi data secara ketat, membuat

ringkasan dan rangkuman ini merupakan kegiatan-kegiatan reduksi data.

Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang

jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya

atau mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan, reduksi data ini

berlangsung secara terus-menerus selama penelitian berlangsung.

Dalam kegiatan ini, peneliti merangkum dan memilih data yang

telah terkumpul, serta memfokuskan pada hal-hal pokok untuk dicari pola

atau tema yang berkaitan dengan pembelajaran al qur‟an dengan metode

qiroati untuk meningkatkan kemampuan baca-tulis. Setelah reduksi data

selesai hal yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah penyajian data.

26

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Ar-Ruzz media,

2014), hlm. 306

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

66

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil

tindakan. Penyajian data dilakukan dengan cara menganalisis data hasil

reduksi dalam bentuk naratif yang memungkinkan untuk menarik

kesimpulan dan mengambil tindakan. Sajian data selanjutnya kemudian

ditafsirkan dan dievaluasi untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

Dalam kegiatan ini, peneliti mendeskripsikan kembali data-data

yang telah direduksi mengenai persepsi dan pemahaman tentang

pembelajaran al qur‟an dengan metode qiroati untuk meningkatkan

kemampuan baca-tulis, bagaimana perencanaan dan proses pembelajaran,

dan hasil pembelajaran di MI Miftahul Ulum Kemlagi.

Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan (verifikasi).

Penarikan kesimpilan/verifikasi sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada

saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang

jujur, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Setelah

data-data tersebut dipaparkan, kemudian penelitian melakukan tinjauan

ulang pada catatan-catatan lapangan serta tukar pikiran di antara teman

sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif , kemusian

peneliti membuat penarikan kesimpulan dari data yang telah diperoleh.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data ini dilakukan agar peneliti

memperoleh hasil yang valid dan tetap dapat dipercaya oleh semua pihak.

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

67

Berkaitan dengan masalah itu, teknik yang digunakan peneliti untuk

mengecek keabsakan data dalam peelitian ini menggunakan metode

sebagai berikut:

1. Ketekunan Pengamatan

Kegiatan ketekunan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

adalah dengan cara membaca literatur yang terkait dengan pembelajaran al

qur‟an dengan metode qiroati, membaca kembali hasil penelitian atau

dokumentasi-dokumentasi terkait dengan temuan di lapangan mengenai

pembelajaran al qur‟an dengan metode qiroati utuk meningkatkan

kemampuan baca-tulis al qur‟an, bagaimana perencanaan dan proses

pembelajaran, dan hasil pembelajaran di MI Miftahul Ulum Kemlagi.

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembending terhadap data itu.27

Triangulasi

yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber data dengan cara

membandingkan dan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber yaitu Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, guru dan siswa MI

Miftahul Ulum Kemlagi. Data dari keempat sumber tersebut, kemudian

dikategorikan, dideskripsikan mana pandangan yang sama dan yang

berbeda sehingga menghasilakan suatu kesimpulan.

27

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Ar-Ruzz media,

2014), hlm. 322

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

68

3. Diskusi Teman Sejawat

Pengecekan ini dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil

sementara atau hasil akhir yang diperoleh dari penelitian ini dengan dosen

pembeimbing dan rekan-rekan mahasiswa S1. Hal ini dimaksudkan agar

peneliti tetap terbuka dan jujur serta sebagai masukan untuk didapatkanya

data yang lebih akurat.

H. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini, penulis mengunakan tiga tahap

penelitian yaitu: 1) tahap pra lapangan 2) tahap penelitian 3) tahap akhir

penelitian. Ketiga tahapan tersebut berlangsung secara sistematis, artinya

tidak bisa menggunakan tahap kedua sebelum tahap pertama dilakukan dan

begitu juga sebaliknya serta tidak dapat menggunakan tahap ketiga sebelum

tahap kedua dilakukan dan seterusnya.

1. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah (1) menyususn

rancangan penelitian, (2) memilih lokasi penelitian, (3) mengurus surat-surat

yang berkaitan dengan penelitian, (4) memilih dan menentukan informasi, (5)

konsiltasi dengan dosen pembimbing, (6) menyiapkan berbagai perlengkapan

yang dibutuhkan dalam mengumpulkan data penelitian. Selanjutnya, peneliti

melakukan observasi ke lokasi, yaitu MI Miftahul Ulum Kemlagi. Kemudian,

peneliti mulai menggali informasi pada orang-orang yang terlibat dalam MI

Mifthul Ulum Kemlagi khususnya pihak kepala sekolah yang dapat

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

69

memberikan beberapa informasi penting tentang pembelajaran al qur‟an

dengan metode qiroati utuk meningkatkan kemampuan baca-tulis al qur‟an,

bagaimana perencanaan dan proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran di

MI Miftahul Ulum Kemlagi.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan berbagai kegiatan penelitian yang

terkait dengan fokus penelitian. Beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti

adalah (1) mengumpulakan data/informasi yang dibutuhkan dengan

mengguanakan tiga teknik, yaitu observasi, wawancara mendalam dan

dokumentasi, (2) mengkaji dokumen berupa faktor-faktor yang berkaitan

dengan fokus penelitian, (3) observasi pada subyek penelitian.

3. Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap ini, peneliti mengawalinya dengan mengadakan

pengecekan data dengan para informan dan subjek penelitian serta dokumen-

dokumen yang ada untuk membuktikan keabsahan data yang diperoleh.

Selanjutnya, peneliti melakukan berbagai perbaikan data yang terkait dengan

bahasa, sistematika penulisan maupun penyederhanaan data agar laporan

penelitian ini komunikatif dan dapat dipertangung jawabkan. Terakhir adalah

penyusunan laporan yang dilaksanakan setelah menganalisis data, mengambil

kesimpulan, dan dkonsultasikan pada dosen pembimbing guna memperoleh

perbaikan dan disetujui untuk diuji.

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto.

Komunitas umat Islam khususnya di wilayah- wilayah pedesaan

pada era 30-an adalah sosok masyarakat yang fanatik terhadap agama.

Pendidikan agama adalah sebuah wilayah (preoritas) bagi orang tua untuk

menyekolahkan anak-anaknya. Pandangan mereka terhadap pendidikan

agama bagi anaknya adalah merupakan suatu bekal dan modal hidup serta

keselamatan dunia dan ahirat.

Dan ketika itu juga persepsi asyarakat islam menggangap bahwa

orang yang paling berpengaruh di masyarakat adalah sosok agamis dalam

istilah kata lain disebut Ulama‟ atau Kiyai. Dilain sisi secara geografis

letak Madrasah yang ditempuh oleh anak-anak mereka jauh dari sangat

jauh. Inilah awal pemikiran pendirian Madrasah ibtidaiyah “Miftahul

Ulum” Kemlagi Mojokerto yang tepatnya didirikan pada tanggal 20 Juni

1951, yang awalnya Proses Belajar Mengajar dengan menggunakan

fasilitas apa-adanya dan kurang representatif sekali.

Proses Belajarnya juga sangat terkesan suka berpindah-pindah dari

rumah ke rumah. Kemudian kondisi seperti inilah yang seakan-akan

mengilhami dan mendorong terhadap tokoh-tokoh masyarakat untuk

mewaqafkan tanah guna pembangunan fasilitas pendidikan Madrasah

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

71

tersebut secara permanen. Ada empat sisi alasan mengapa para tokoh

masyarakat Kemlagi mendirikan Madrasah ketika itu.

Pertama : Atas dasar keprihatinan para tokoh masyarakat dan

orangtua terhadap generasi muda dan anak-anak, mereka yang cenderung

mengabaikan dan cuek terhadap nilai-nilai keagamaan. Disamping itu

benturan-benturan terhadap etika religius Islam semakin

memprihatinkan.dan mereka selalu menjauh dari keberadaan masjid dan

surau-surau yang ada disekitar mereka.

Kedua : Miskinnya sarana dan prasarana utuk belajar yang

dimiliiki, serta medan transportasi yang harus ditempuh pada desa lain.

Maka dengan keprihatinan yang seperti ini maka timbullah semangat

kebersamaan yang dibutuhkan untuk mengubah identitas yang lebih baik.

Keniscayaan mewujudkan sarana sekolah yang dekat dan lebih layak

dalam proses belajar mengajar adalah merupakan preoritas utama ketika

itu.

Ketiga : komitmen para tokoh masyarakat yang ingin

mewujudkan Yayasan pendidikan Islam yang menyeimbangkan keilmuan

agamis dan umum memberdayakan sumber daya manusia (SDM) kader-

kader muda setempat yang berpotensi dalam mengajar.

Keempat : ingin menciptakan suasana pendidikan berciri khas

keagamaam yang berorientasi pada pembentukan karakter kader-kader

setempat yang lebih berakhlaqul karimah dan beradab.

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

72

Secara sosiologis peradaban kemasyarakatan dan akulturasi budaya

manusia semakin hari semakin maju dan modern. Dari pandangan inilah

nilai-nilai relegius keislaman yang sangatt penting. Dan dipandang dari

usia Madrasah yang cukup lama ini, kurang lebih sudah genap usianya 53

tahun, setidaknya tarbiyah diniyah yang selama ini diajarkan adalah

sebagai penyeimbang dan perbentengan iman umat.

Dan diawali dari pemikiran tersebut, maka pendidikan formal yang

bernuansa keagamaan adalah merupakan kunci dan solusi terbaik dalam

mengembalikan etika masyarakat dalam bingkai Islam. Bahkan dalam

masa perkembangannya pendidikan berciri khas Islam mempunyai

komposisi 100 persen muatan pelajaran agama dan 100 persen muatan

pelajaran umum. Maka dari sinilah dapat diambil suatu kesimpulan

bahwa: Madrasah adalah kiblat pendidikan “Agama Plus” secara formal

yang dalam sejarahnya mendominasi pembentukan watak atau karakter

insaniyah yang berakhlaqul karimah. Walaupun masih banyak

kekurangan yang masih harus kita penuhi dan diselesaikan terus, dengan

mentajribah tarbiyah pendidikan dilingkungan madrasah.28

2. Visi, Misi, dan Tujuan Berdirinya MI Miftahul Ulum Kemlagi

Mojokerto

Adapun visi, misi dan tujuan berdirinya MI Miftahul Ulum

Kemlagi Mojokerto adalah sebagai berikut :

28

Wawancara, dengan Nurul Huda, Pengurus MI Miftahul Ulum Kemlagi, pada hari Rabu 11

Mei2016.

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

73

Visi :

Madrasah Ibtidaiyah “Miftahul Ulum” Kemlagi adalah suatau

lembaga pendidikan formal yang menanamkan sikap akhlaqul karimah dan

amaliyah religius Ahlusunnah Waljamaah dengan bermodalkan keilmuan,

keimanan dan ketaqwaan yang kaffah.

Misi:

a. Membangun kepribadian anak didik yang berakhlaq mulia, toleran,

moderat dan berdedikasi tinggi terhadap masa depan.

b. Membekali anak didik dengan kedisiplinan keilmuan yang mantap

dan dinamis dengan berorientasi pada era global.

c. Mengaplikasikan pembelajaran yang bernuansa umum dan

keagamaan dengan berwawasan Ahlusunnah Waljama‟ah.

d. Memunculkan dan mengarahkan anak didik sebagai kader-kader

Islam yang berjiwa luhur, ikhlas berjuang, bercitra kejujuran dan

berjiwa nasionalisme.

Tujuan:

a. Dengan merujuk dari tujuan pendidikan nasional nomor 20 tahun

2003 tentang sistem pendidikan nasional, maka tujuan pendidikan

yang ada di Madrasah Ibtidaiyah “Miftahul Ulum” Kemlagi, adalah

pengembangan potensi peserta manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT, berakhlaqul karimah, sehat jasmani dan rohani,

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

74

berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

b. Mengembangkan wawasan dan amaliyah-amaliyah Ahlussunah

Waljama‟ah, ditengah-tengah kehidupan masyarakat, dengan

memegang sikap keseimbangan (tawazun), toleran (tasammuh),

lurus hati dan berkesinambungan (istiqamah).

3. Letak Geografis

MI Miftahul Ulum Kemlagi Mookerto terletak di JL.Darmo

sugondo no.99 Kemlagi. Secara geografis batas-batas lokasinya adalah

sebelah utara berbatasan dengan Puskesmas dan Masjid, sebalah Timur

berbatasan dengan SDN Kemlagi , sebelah Selatan jalan Makam dan

disebelah Barat berbatasan dengan perkampungan warga. Oleh karena

itu sangat kondusif untuk melaksanakan pembelajaran.29

4. Keadaan Peserta didik, Guru dan Karyawan.

1) Keadaan Peserta Didik

Jumlah peserta didik MI Miftahul Ulum Kemlagi pada tahun

pelajaran 2015/2016 berjumlah 246 dengan perincian sebagai berikut:

29

Wawancara, dengan Drs. Sunaryo, kepala madrsah MI Miftahul Ulum Kemlagi, pada hari Rabu,

11 Mei 2016

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

75

Tabel 4.1

keadaan Peserta Didik MI Miftahul Ulum Kemlagi

Kelas

Tahun Ajaran 2015/2016

< 7 th 7 - 12 th > 12 th Jumlah Total

L P L P L P L P

1 10 10 14 18 0 0 24 28 52

2 0 0 13 23 0 0 13 23 36

3 0 0 23 24 0 0 23 24 47

4 0 0 18 12 0 1 18 13 31

5 0 0 21 14 1 0 22 14 36

6 0 0 19 21 3 1 22 22 44

Total 10 10 108 112 4 2 122 124 246

2) Keadaan guru

Untuk meningkatan mutu dan kualitas pendidikan di MI

Miftahul Ulum Kemlagi, maka sumber daya guru menjadi salah satu

faktor penting yang berpengaruh terhadap peserta didik. Karna itu,

tenaga pendidik di MI Miftahul Ulum Kemlagi adalah tenaga yang

terseleksi secara akademis, agama, psikologi dan kreatifitas. Secara

keseluruan guru yang mengajar di MI Miftahul Ulum Kemlagi.

Tabel 4.2

Daftar Guru MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Drs. Sunaryo S1/PAI Kepala Madrasah

2 H. Nur Rosyid, S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

3 H. Masduqi, S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

4 Abdurrochim, S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

5 Mutmainnah, S. Pd S1/PGSD Guru Kelas

6 Hj. Siti Umaroh, S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

7 Nurul Huda, S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

8 Maimunah, S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

76

9 Nur Faizah S. Pd S1/PGMI Guru Kelas

10 Nur Mufidah S. Pd S1/PAI Guru Kelas

11 Ahmad Luthfi S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

12 Wahyudin, S. Pd.I S1/PAI Guru Kelas

3) Keadaan Karyawan

Karyawan yang dimaksud disini adalah karyawan administrasi

dan non administrasi. Karyawan administrasi adalah karyawan yang

melayani bidang tata usaha sekolah yaitu 1 orang. Sedangkan

karyawan non administrasi adalah di luar tata usaha sekolah seperti

pustakawan dan merangkap penjaga 1 orang.30

5. Fasilitas Pendidikan

MI Miftahul Ulum Kemlagi yang merupakan sebuah lembaga

pendidikan ma'arif tentunya juga memerlukan fasilitas pendidikan

sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan

yang diharapkan. MI Miftahul Ulum Kemlagi didirikan diatas lahan

seluas ± 3.375 m2 dengan luas bangunan ± 2.500 m2 yang terdiri dari

2 lantai.Fasilitas pendidikan di MI Miftahul Ulum Kemlagi tergolong

cukup lengkap yaitu:

1) Sarana dan Prasana di MI Miftahul Ulum Kemlagi

30

Wawancara, dengan Drs. Sunaryo, kepala madrsah MI Miftahul Ulum Kemlagi, pada hari Rabu,

11 Mei 2016

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

77

Ruang mkelas dan Jumlah Rombongan Belajar (Rombel)

Sarana dan fasilitias yang ada di MI Miftahul Ulum Kemlagi pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Ruang Kelas dan Jumlah Rombel

Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar per Tahun

Tahun

Rombel

Keadaan Ruang Kelas

R. Kelas

bukan

milik

Jumlah

R. Kelas

Baik Rusak

Ringgan

Rusak

Berat

2012/2013 9 6 0 2 0 8

2013/2014 10 7 0 2 0 9

2014/2015 10 7 0 2 0 9

2015/2016 10 7 2 0 0 9

Tabel 4.4

Sarana Gedung

Perkembangan Jumlah Sarana Prasarana Sekolah

Jenis Sarpras Tahun Pelajaran

12/13 13/14 14/15 15/16

Perpustakaan 0 0 1 1

Laboratorium 0 0 0 0

Lapangan OR 1 1 1 1

UKS 0 0 0 0

Mushollah 0 0 0 0

KM/WC Guru/Siswa 6 6 6 6

Listrik 1 1 2 2

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

78

Tabel 4.5

Alat TIK

PERKEMBANGAN JUMLAH ALAT TIK

TAHUN Internet PC/Laptop Televisi VCD/DVD Tape/Radio LCD

12/13 0 3 0 1 1 1

13/14 1 6 1 1 1 1

14/15 1 6 1 1 1 1

15/16 1 10 2 1 1 1

Tabel 4.6

Mebelair

Jenis Mebelair Jumlah pada Tahun Pelajaran

2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016

Meja Siswa 179 179 179 179

Kursi Siswa 179 179 179 179

6. Kondisi Khusus MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto.

Sebagai lembaga pendidikan dasar bercirikan Islam, muatan

kurikulum MI Miftahul Ulum Kemlagi berbeda dengan sekolah dasar

pada umumnya. Karena di MI terdapat muatan pelajaran Bahasa Arab dan

Pendidikan Agama Islam mencakup Al-Qur‟an Hadits, Akidah Akhlak,

Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Pembelajaran Al-Qur‟an

dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan metode Qira‟ati

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

79

merupakan program yang dianjurkan oleh pihak madrasah dalam rangka

mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran Al-Qur‟an.

Adapun pelaksanaannya menyesuaikan jadwal di kelas masing-masing.

Alokasi waktu untuk mata pelajaran Al Qur‟an Hadist adalah 2 jp (2x35

menit) per minggunya.

Tabel : 4.7

Jadwal Pelajaran Kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi

No Hari Waktu Mata Pelajaran

Sabtu 07.30-08.10 Tematik

08.10-08.50 Olahraga

08.50-09.30 Olahraga

09.30-10.10 Istirahat

10.35-11.15 Al Qur‟an Hadist

(Qiro‟ati)

11.15-11.55 Al Qur‟an Hadist

(Qiro‟ati)

11.55-12.50 Tematik

Pulang

B. Paparan Data Penelitian

1. Kemampuan pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode

Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Adapun kemampuan baca-tulis Al-Qur‟an para santri dikategorikan

menjadi tiga penilaian yang mana penilaian tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Baik, mencakup: fasih, tepat makhorijul huruf, sesuai tajwid dan

mengukuti nada murattal.

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

80

b. Sedang, mencakup: dalam fasih, tepat makhorijul huruf, sesuai tajwid

dan mengukuti nada murattal santri tergolong sedang.

c. Cukup, mencakup: dalam fasih, tepat makhorijul huruf, sesuai tajwid

dan mengukuti nada murattal santri tergolong cukup.

Adapun analisa nilai siswa MI Miftahul Ulum Kemlagi peneliti

sajikan materi Al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy pada kelas I yang mana

dengan penjabaran sebagai berikut:

Tabel : 4.8

Rekap Nilai Siswa Kelas 1

No

Nama Siswa

Baik

Sedang

Cukup

1 Abian Maulana Ramadhan

2 Achmad Zidan Arzaqi

3 Aditia Wika Rivki Pratama

4 Ahad Farellino Fahrezi

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono

7 Chusna Annadamah

8 Dafa Raditya Maulana S

9 Diana Hapsari

10 Farel Arva Fathurrahman

11 Ginayuh Lintang Almaqfira

12 Ilham Alvaro Recoba

13 Izza Fauziya

14 Keysha Siti Anissa

15 Khanaya Tetahoshi

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza

17 Latifah Irsyadiah

18 Loudya Medina Bilqis

19 M.Rizqi Nashrulloh

20 Mutiara Sima Firdausi

21 Naura Rania Khassano

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

81

22 Nofalia Husna Sundoro

23 Nurafni Fatiha Kautsary

24 Olita Sampaguita Wenda

25 Pancer Kirana Condro Wilah

26 Putri Intan Pamela Sari

27 Reisha Ilma Elrasyida

28 Rian Zacky Abdillah

29 Sabrina Aulia Putri

30 Tajun Nur Ainina

Penjabaran diatas, menjelaskan bahwa metode Qiroati cukup

kondusif dalam meningkatan baca-tulis Al-Qur‟an santri di MI Miftahul

Ulum Kemlagi Mojokerto, dengan bukti para santri masuk dalam kategori

baik dalam nilai, hal tersebut menunjukan para siswa terbilang cukup baik

dalam kelangsungan belajar membaca dan menulis Al-Qur‟an.

Setelah melakukan penerapan metode Qiroati, peneliti dapat

menyajikan data nilai para siswa MI Miftahul Ulum Kemlagi, dengan

paparan sebagait berikut: Dari data diatas dapat diketahui bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode Qiroati tersebut menunjukkan

bahwa jumlah para siswa MI Miftahul Ulum Kemlagi yang menguasai

baca tulis Al-Qur‟an dengan nilai banyak sebanyak 90%, santri yang

mendapat nilai sedang 7% dan siswa yang mendapatkan nilai cukup

berjumlah 3%.

Dari analisa data diatas peniliti dapat menyimpulkan bahwa dengan

menggunakan metode Qiroati, para siswa mampu membaca dan menulis

Al-Qur‟an dengan hasil yang baik.

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

82

Hal tersebut juga dikuatkan lagi oleh kepala MI Miftahul Ulum

Kemlagi yakni Drs. Sunaryo, dengan hasil wawancara sebagai berikut:

“sungguh bersyukur sekali saya dapat mengenal dan menerapkan

metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi, karena dengan

penggunaan metode tersebut pada usia dini menulis dan mambaca

Al-Qur‟an dengan cepat dan lancar, disamping itu para orang tua,

juga antusias menanamkan pembelajaran agama hususnya ilmu Al-

Qur‟an sejak usia sangat dini”.31

Melalui penelitan ini menunjukkan bahwa membaca dan menulis

Al-Qur‟an menggunakan metode Qiroati ini, memiliki hasil yang sangat

cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa kenyataan yang mana anak

diusia yang sangat dini, sudah dapat menulis dan membaca Al-Qur‟an

dengan baik dan benar.

2. Penerapan pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode Qiroati

di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

a. Perencanaan

Sebelum pembelajaran membaca menulis Al-Qur‟an dengan

metode Qira‟ati, guru merencanakan segala sesuatu yang berhubungan

dengan proses belajar mengajar. Hal ini bertujuan agar proses

pelaksanaan dapat mencapai tujuan yang optimal. Perencanaan

dituangkan dalam bentuk Rencana Program Pengajaran (RPP). Adapun

kurikulum metode Qiroati sendiri meliputi:

a) Kurikulum TPQ meliputi:

31

Wawancara, dengan Drs. Sunaryo, kepala madrsah MI Miftahul Ulum Kemlagi, pada hari

Senin, 16Mei 2016

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

83

Qiroati, imla‟, hafalan surat pendek, do‟a sehari-hari, aqidah akhlaq,

fiqih, dan fasholatan.

b) Kurikulum Pasca Jilid Qiroati meliputi:

Al-Qur‟an, amtsilati, hafalan surat pilihan, tafsir, aqidah akhlaq, fiqih,

hadits, fasholatan, dan kitab kuning.

Kurikulum dirumuskan atau disusun dengan jelas (tertulis).

Dibuatkan rencana pengajaran dan dibuat jadwal pelajaran, tanda

kelulusan atau bukti menyelesaikan tingkatan materi pengajaran. Adapun

materi pengajaran mencakup :

a) Membaca dan menulis Al Qur‟an

(membaca/tajwid, menulis, hafalan)

b) Bimbingan Praktik Ibadah

(wudlu, mandi, sholat wajib, sholat sunnah, mengurus jenazah, do‟a

sehari-hari)

c) Aqidah

(rukun iman, rukun islam, tauhid)

d) Aklaq

(islam/kalimat thoyibah/tutur kata yang baik, berbuat baik kepada Allah,

sesama manusia dan alam)

Sedangkan secara jelas jadwal materi pelajaran dapat dilihat

sebagai berikut:

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

84

Tabel : 4.9

Jadwal Pelajaran

Hari Jam Materi/kegiatan

Senin

16.00-16-05 Do‟a pembuka

16.05-17.00 Membaca dan menulis

Al Qur‟an

17.00-17.20 Pembekalan Aqidah

dan Akhlaq, Hafalan

17.20-17.30 Penutup da do‟a

Selasa

16.00-16-05 Do‟a pembuka

16.05-17.00 Membaca dan menulis

Al Qur‟an

17.00-17.20 Pembekalan Aqidah

dan Akhlaq, Hafalan

17.20-17.30 Penutup da do‟a

Rabu

16.00-16-05 Do‟a pembuka

16.05-17.20 Bimbingan Hafalan

17.00-17.20 Penutup da do‟a

Kamis

16.00-16-05 Do‟a pembuka

16.05-17.00 Membaca dan menulis

Al Qur‟an

17.00-17.20 Pembekalan Aqidah

dan Akhlaq, Hafalan

17.20-17.30 Penutup da do‟a

Jum‟at

16.00-16-05 Do‟a pembuka

16.05-17.00 Membaca dan menulis

Al Qur‟an

17.00-17.20 Pembekalan Aqidah

dan Akhlaq, Hafalan

17.20-17.30 Penutup da do‟a

Sabtu 16.00-16-05 Do‟a pembuka

16.05-17.00 Bimbingan praktik

Ibadah (sholat wajib,

sholat sunah, wudlu,

mengurus jenazah dll)

17.00-17.50 Penutup da do‟a

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

85

Di MI Miftahul Ulum , RPP dibuat oleh guru berdasarkan Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), sesuai dengan Kurikulum

yang digunakan. Pada prinsipnya setiap guru akan mengajar harus sudah

memilki RPP tersebut.

Bila perencanaan tersebut tidak sesuai dilapangan, maka rencana

tersebut diubah dan disesuaikan dengan pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar. Karena itu, setelah proses belajar mengajar guru-guru biasanya

berkumpul dan bermusyawarah tentang problem-problem yang dihadapi

dalam kegiatan belajar mengajar hari itu dan mencari solusinya bersama-

sama. Secara rutin biasanya hal tersebut dilaksanakan pada hari sabtu.

Menurut Nasirudin, S.Pd.I selaku Waka Kurikulum MI Miftahul

Ulum Kemlagi, beliau mengatakan bahwa:

“ Disini itu mbak...sebelum pembelajaran Al Qur‟an dengan

Qiro‟ati dimulai, guru harus membuat RPP kayak biasanya,

berstandar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), sesuai

dengan Kurikulum yang digunakan terus kalau tidak sesuai dikelas

ya...rencana yang sudah dibuat diubah dan menyesuaikan di

lapangan. Oh ya....setelah proses belajar mengajar guru ada

evaluasi, biasanya sih tiap hari sabtu ”32

Pendapat di atas senada dengan hasil paparan Nur Rosyid, S.Pd.I

selaku guru al Qur‟an hadist, beliau mengatakan:

“kita kan aslinya mengikuti standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD) yang sesuai dengan kurikulum yang

32

Wawancara dengan Waka Kurikulum, Nasirudin, S.Pd.I (rabu, 11 Mei 2016 pukul 09.00 WIB)

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

86

digunakan, tapi ya gitu, kalau tidak sesuai dengan keadan di kelas

RPP nya diubah menyesuaikan keadaan di kelas”33

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan dilaksanakan pembelajaran membaca Al-Qur‟an surat al-

Kautsar ,Quraisy dengan metode Qira‟ati di MI Miftahul Ulum Kemlagi

pada umumnya adalah: (1) agar peserta didik setelah tamat MI mempunyai

pengetahuan tentang bagaimana cara membaca AlQur‟an yang baik dan

benar dan mengamalkannya, (2) membiasakan peserta didik membaca

membaca Al-Qur‟an sejak dini. Sedangkan tujuan pembelajaran

khususnya adalah agar peserta didik mampu membaca, melafalkan dan

menghafal surat al-Kautsar ,Quraisy dengan benar dan fasih.

Jadi untuk tujuan diatas, setiap anak dituntut untuk dapatmemenuhi

kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk setiap SK dan KD yang

diajarkan. Karena MI Miftahul Ulum Kemlagi dalam pembelajaranya

berdasarkan kurikulum. Target KKM yaang harus dicapai adalah 67%.

Hal ini sebenarnya yang menjadi tantangan bagi guru, karena

metode qira‟ati ini, jika dilihat dari materi atau bahan ajarnya diharuskan

menggunakan buku qira‟ati dan siswa tidak dituntut target waktu. Padahal

yang digunakan di Kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi adalah buku paket

Al-Qur‟an Hadits Kelas I dan harus memenuhi target kurikulum.

Namun demikian peneliti yang sekaligus guru kelas 1 menganggap

tidak ada salahnya menggunakan metode qira‟ati ini untuk pembelajaran

33

Wawancara, dengan guru Al Qur‟an Hadist, Nur Rosyid (Rabu, 11 Mei 2016 pukul 11.15 WIB)

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

87

Al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy pada kelas I MI Miftahul Ulum

Kemlagi dengan bahan ajar yang berbeda, selama itu tepat dan

memudahkan anak dalam membaca Al-Qur‟an. Disamping itu materi

pelajaran Al-Qur‟an Hadits dalam satu semester relatif sedikit, hanya dua

bab saja. Sehingga penerapan metode qira‟ati dapat dilaksanakan dengan

baik.

“ Di MI ini tujuan Pembelajaranya (1) supaya peserta didik setelah

dari MI mempunyai pengetahuan tentang bagaimana cara

membaca AlQur‟an yang baik, benar dan mengamalkannya (2)

membiasakan peserta didik membaca Al-Qur‟an sejak dini. Dan

untuk memenuhi tujuanya anak dituntut memenuhi KKM

mencapai 67%. Tapi mbak....sebenarnya ini tantangan untuk guru,

soalnya metode qiroati bahan ajarnya harus menggunakan buku

qiroati dan di sini pada kelas 1 menggunakan buku paket Al

Qur‟an Hadist. Tapi gak ada salahnya menggunakan metode qiroati

untuk pelajaran Al Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan bahan

ajar yang berbeda selama itu tepat dan memudahkan anak

membaca Al Qur‟an.”34

Pendapat di atas lebih diperkuat lagi oleh guru mata pelajaran Al

Qur‟an Hadist di MI Miftahul Ulum Kemlagi yang menyatakan hal yang

serupa. Beliau memaparkan pendapatnya sebagai berikut:

“Untuk tujuanya, kalau dilihat dari siswanya itu pembiasaan untuk

membaca Al Qur‟an, dan mengetahui cara membaca dengan baik

dan benar. kalau bukunya disini memakai buku paket Al Qur‟an

hadist.”35

34

Wawancara dengan Waka Kurikulum, Nasirudin, S.Pd.I (rabu, 11 Mei 2016 pukul 09.00 WIB) 35

Wawancara, dengan guru Al Qur‟an Hadist, Nur Rosyid (Rabu, 11 Mei 2016 pukul 11.15 WIB)

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

88

b. Materi atau Bahan

Dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an surat al-Kautsar

,Quraisy di MI Miftahul Ulum Kemlagi, materinya diambil dari buku Al-

Qur‟an Hadits MI kelas I , penerbit Erlangga. Susunan materi

pembelajaran dibuat secara sistematis, runtut dan berkesinambungan

diurutkan dari materi yang mudah ke materi yang sulit. Standar

Kompetensi yang harus dikuasai adalah menghafal surat-surat pendek

secara benar dan fasih dan Kompetensi Dasarnya adalah melafalkan dan

menghafalkan surat al-Kautsar ,Quraisy secara benar dan fasih.

“ Pada pembelajaran membaca Al Qur‟an, materinya di ambil

dari buku Al-Qur‟an Hadits MI kelas I, penerbitnya Erlangga.

Materinya disusun kayak biasanya....sistematis, runtut dan

berkesinambungan, SK yang harus dikuasai, menghafal surat

pendek dengan benar dan fasih dan KD melafalkan dan

menghafalkan surat al-Kautsar ,Quraisy secara benar dan fasih ”36

c. Metode

Metode yang digunakan dalam pembelajaran surat al-Kautsar

,Quraisy pada kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi adalah metode

Qira‟ati. Selain itu dalam menyampaikan materi guru juga menggunakan

metode pemodelan, praktik, penugasan, sorogan (individual), metode

ceramah, metode drill, metode pembiasaan dan metode permainan.

Metode pemodelan, yaitu metode dimana guru memberikan

contoh atau model materi pelajaran, baik berupa lisan, tulisan, gambar

36

Wawancara dengan Waka Kurikulum, Nasirudin, S.Pd.I (rabu, 11 Mei 2016 pukul 11.30 WIB)

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

89

dan sebagainya untuk dijadikan acuan oleh siswa dalam memahami

materi yang diajarkan.

Metode praktek, dimana peserta didik langsung mempratikan

materi pelajaran yang dipelajarinya dibimbing oleh gurunya.

Metode penugasan, untuk memahami materi siswa diberi tugas

tentang materi yang diajarkan.

Metode sorogan adalah sistem pembelajaran dimana peserta didik

maju satu persatu untuk membaca atau menguraikan isi buku dihadapan

seorang guru.

Metode ceramah adalah penyampaian materi pelajaran dengan

cara penuturan lisan kepada siswa.

Metode drill (latihan) adalah suatu metode pembelajaran dengan

jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.

Metode pembiasaan adalah metode pembelajaran yang dilakukan

untuk membuat seseorang menjadi terbiasa. Inti pembiasaan adalah

pengalaman karena sesuatu yang dibiasakan itulah yang diamalkan. Dan

memakai metode permainan adalah pembelajaran dengan cara melakukan

kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak.

“Banyak mbak metode untuk menunjang pembelajaran.....seperti

metode pemodelan itu guru memberikan contoh/model baik itu

dengan gambar, tulisan, lisan dll. Lalu metode praktek dimana

anak langsung mempratikan materi. Metode penugasan, untuk

memahami materi. Metode sorogan, dimana anak maju satu

persatu. Metode ceramah, penyampaian materi dengan

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

90

menggunakan lisan. Metode drill pembelajaran dengan cara

melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah

diberikan. Metode pembiasaan adalah metode pembelajaran yang

dilakukan untuk membuat seseorang menjadi terbiasa ”37

Sesuai dengan hasil wawancara dengan Siti Anshariyah yang

menyatakan bahwa:

”.....di MI Miftahul Ulum ini menggunakan metode pengajaran

qiroati yang mana dalam penggunaan metode ini mengharapkan

para siswa MI Miftahul Ulum dapat memahami serta

meningkatkan pemahaman tentang baca tulis Al-Qur‟an, sehingga

para guru yang akan mengajar metode qiroati ini harus menguasai

materi yang akan diajarkan”.

d. Alat Peraga

Alat merupakan sarana untuk mewujudkan proses pembelajaran

yang baik, efektif dan efisien. Dalam pembelajaran membaca AlQur‟an

surat al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qira‟ati pada siswa kelas I MI

Miftahul Ulum Kemlagi, alat pembelajaran yang digunakan adalah buku

paket AlQur‟an Hadits, LKS, kartu huruf hijaiyah, kartu ayat, CD Al-

Qur‟an untuk guru dan peserta didik.

“setelah menentukan metode ada alat peraga. Alat peraga ini

untuk mewujudkan proses dalam pembelajaran yang baik, efektif

dan efisien. Alat peraga yang dipakai di sini ada buku paket Al

Qur‟an, LKS, kartu huruf hijaiyah, kartu ayat dan CD AL Qur‟an

untuk guru dan murid”

37

Wawancara, dengan guru Al Qur‟an Hadist, Nur Rosyid Senin, 16 Mei 2016 pukul 09.00 WIB)

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

91

e. Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan guru dalam pembelajaran ini adalah

pendekatan demokratis, dimana siswa diberi kesempatan seluasluasnya

untuk belajar mandiri, aktif sesuai tingkat kemampuannya. Guru hanya

sebagai motivator dan mediator. Siswa yang aktif dan mampu akan lebih

cepat selesai materi belajarnya. Sedangkan siswa yang tidak aktif akan

lebih lambat selesai materi belajarnya.

“Pendekatanya, menggunakan pendekatan demokratis dimana

anak dituntut untuk belajar mandiri dan aktif. Guru itu Cuma

sebagai motivator dan mediator. Anak yang aktif akan lebih cepat

selesai materi belajarnya sedangkan yang tidak aktif akan

terlambat materi belajarnya.”

f. Penilaian

Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran membaca

AlQur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qira‟ati pada siswa

kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a) Penilaian lesan, meliputi membaca, melafalkan dan menghafalkan

surat Al-fatihah oleh setiap peserta didik setelah selesainya materi

pelajaran dengan kriteria peserta didik tersebut dalam membacanya

harus lancar, benar dan fasih.

b) Penilaian tertulis, meliputi imla‟ (dikte), ulangan harian, ulangan

tengah semester, dan ulangan akhir semester serta tugas-tugas siswa

melalui lembar kerja siswa (LKS).

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

92

Siswa dianyatakan lulus dan tuntas apabila telah mampu

membaca, melafalkan dan menghafal surat Kautsar ,Quraisy

dengan lancar, benar dan fasih serta mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) 67% atau mendapat nilai 76 dalam setiap tesnya.

“kalau Penilaianya ada 2 cara yaitu (a) Penilaian lesan,

meliputi membaca, melafalkan dan menghafalkan surat al-

Kautsar ,Quraisy membacanya harus lancar, benar dan fasih.

(b) Penilaian tertulis, meliputi imla‟ (didekte), ulanagan

harian, ulanagan semester, ulanagan ahir semester, dan

tugas-tugas di LKS. Anak yang dianyatakan lulus dan tuntas

apabila telah mampu membaca, melafalkan dan menghafal

surat al-Kautsar ,Quraisy dengan lancar, benar dan fasih dan

mencapai KKM 67% atau mendapat nilai 76 dalam setiap

tesnya. ”38

b. Langkah-langkah penerapan Pembelajaran baca-tulis Al Qur’an

dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Setelah semua perangkat persiapan dibuat, langkah selanjutnya

adalah melaksanakan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam

pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan

metode Qira‟ati, guru dituntut memiliki kemampuan dalam menciptakan

dan menumbuhkan proses pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

disusun sebelumnya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti

pada tanggal 11 Mei 2016 menghasilkan data sebagai berikut:39

38

Wawancara, dengan guru Al Qur‟an Hadist, Nur Rosyid Senin, 16 Mei 2016 pukul 10.00 WIB) 39

Wawancara, di MI Miftahul Ulum Kemlagi, pada tanggal 16 Mei 2016

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

93

a. Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan ini pada dasarnya untuk mengkondisikan dan

mengatur kelas. Tentunya proses belajar mengajar belum bisa dimulai

ketika peserta didik belum terkondisikan dengan baik. Pada tahap ini guru

menyuruh peserta didik memasuki kelas. selanjutnya ketua kelas

menyiapkan teman-temanya untuk berdoa dan dilanjutkan membaca

asm‟aul khusna. Hal ini selalu dilakukan setiap memulai pelajaran di

setiap kelas masing-masing agar anak terbiasa berdoa dan mengenal Al-

Qur‟an.

Setelah selesai siswa dibagi menjadi kelompok kecil maksimal 4

anak. Setelah itu siswa dimohon tenang dan berada dalam kelompoknya,

guru langsung memulai pelajaran tepat waktunya yaitu pukul 08.00 WIB

dengan mengucap salam dan menanyakan kabar kepada para siswa.

“Proses pembelajaran dimulai tepat jam 08.00 tapi sebelum itu ada

pengkondisian kelas terlebihdahulu. Selanjutnya seperti biasa ada

persiapan, berdo‟a, asma‟ul khusna dan menghafal surat-surat

pendek. Ketika sudah selesai anak dibagi menjadi 4 kelompok kecil

maksimal 4 anak, lalu pembelajaran dimulai dengan pembukaan

dengan salam pembuka duli....menanyakan kabar anak-anak ”40

Strategi pembelajaran yang digunakan adalah klasikal individual.

Secara klasikal guru mengawali dengan menyampaikan tujuan

mempelajari surat al-Kautsar ,Quraisy dan mencoba menggali

pengetahuan awal kemampuan siswa dalam melafalkan surat al-Kautsar

40

Wawancara, dengan Drs. Sunaryo, kepala madrsah MI Miftahul Ulum Kemlagi, pada hari Senin,

16Mei 2016

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

94

,Quraisy dengan menanyakan kepada siswa “ ayo anak-anak, siapa yang

hafal surat al-Kautsar ,Quraisy?, coba tunjuk jari !”. kepada anak-anak

yang menunjuk jari, guru memberikan kesempatan untuk melafalkannya

dihadapan teman-temannya, sehingga yang lain juga mengetahuinya.

Selanjutnya guru memberikan apresiasi kepada anak tersebut dan

mengulang bacaan surat al-Kautsar ,Quraisy bersama-sama.

“ Disini itu menggunakan strategi klasikal individual. Dan seorang

guru harus menyampaikan tujuan mempelajari surat al-Kautsar

,Quraisy dan menggali pengetahuan anak-anak, dan terkadang anak

itu saya tanyai.....hayoo siapa yang hafal surat al-Kautsar ,Quraisy

? yang bisa ayo angkat tangannya ! ”

b. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini guru menyampaikan materi pelajaran baru.

Untuk pelajaran Al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan menggunakan

metode qira‟ati pada siswa kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi, tahap

kegiatan inti ini dilakukan dengan cara:

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru meminta siswa untuk menyimak

penjelasan guru tentang surat al-Kautsar ,Quraisy, mulaidari identitas

surat, nama surat, tempat diturunkanya surat, serta ayat pertama yang

dibaca dalam surat. Kemudian guru meminta siswa mendengarkan

danmenirukan pelafalan surat al-Kautsar ,Quraisy yang dilakukan

olehguru ayat per ayat secara bersama-sama. Baru kemudian siswadiminta

membuka buku paket Al-Qur‟an Hadits halaman 1dan 2.

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

95

“Di kegiatan inti ada tahap eksplorasi, konfirmasi, penutup dan

penilaian. Kegiatan eksplorasi guru meminta siswa menyimak

semua yang diterangkan oleh guru tentang surat al-Kautsar

,Quraisy dan menirukan pelafalannya.

b) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru memberi contoh membaca surat

al-Kautsar ,Quraisy tadi secara berulang-ulang dengan menunjukkan

kartu ayatnya. Sedangkan peserta didik menirukan bacaan gurunya

sambil menunjukkan kartu ayat yang dibacanya.

Guru memberi komando (ketukan dan aba-aba) sedangkan

peserta didik latihan membaca ayat tadi secara bersama-sama di buku

paket masing-masing dengan aba-aba dari gurunya tadi dengan benar

dan fasih.

Dengan teknik adu cepat, secara berkelompok siswa melafalkan

surat al-Kautsar ,Quraisy. Dengan cara bermain game tebak, yang

dipandu langsung oleh guru, siswa melafalkan surat al-Kautsar

,Quraisy secara acak.

Secara berkelompok siswa melafalkan surat al-Kautsar

,Quraisy secara bergantian disimak oleh teman kelompoknya. Secara

kelompok dan individu, siswa bergantian untuk melafalkan dan

mengahafalkan surat al-Kautsar ,Quraisy dengan benar dan fasih.

“Pada elaborasi gurumembaca berulang-ulang menunjukkan

kartu ayat al-Kautsar ,Quraisy dan menirukan bacaan guru, lalu

siswa latian membaca ayat al-Kautsar ,Quraisy secara bersama-

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

96

sama . mencegah anak tidak bosan, kadang saya membuat

mainan game tebak ”

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan tanya jawab tentang

hal-hal yang belum diketahui siswa. Kemudian guru meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikaan penguatan dan penyimpulan, sehingga siswa

benar-benar paham.

“lanjut ke konfirmasi....di kegiatan ini guru melakukan tanya jawab

tentang yang belum dimengerti siswa lalu ada pengguatan dan

disimpulkan.”

c. Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru mengulang kembali pelafalan surat

al-Kautsar ,Quraisy, ayat demi ayat yang diikuti oleh siswa. Dan

mengadakan tanya jawab secara klasikal tentang materi yang telah selesai

dipelajari.

“Di penutup ini saya mengulang materi yang telah saya jelaskan

dan ada tanya jawab ”

d. Penilaian

Penilaian dilakukan secara lisan dan praktek. Meliputi melafalkan

surat al-Kautsar ,Quraisy tiap ayat, melafalkan surat al-Kautsar ,Quraisy

secara benar dan fasih. Pada saat ini guru lansung menilai bacaannya serta

menulis hasilnya pada lembar penilaan guru. Bila peserta didik dapat

membaca secara lancar, tepat dan benar maka diinyatakan lulus. Tetapi

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

97

bila bacaan peserta didik masih banyak yang salah, maka peserta didik

harus mengulang pada pertemuan berikutnya (remidi).

Setelah selesai tahap Individual, pembelajaran diakhiri serta ditutup

dengan bacaan hamdala dan salam.

“yang terahir kegiatan penilaian...penilaianya menggunakan

penalaian lisan dan praktek. Penialaian ini anak harus melafalkan

surat al-Kautsar ,Quraisy tiap ayatnya, melafalkanya dengan benar

dan fasih, dan langsung saya nilai. Jika anak memenuhi kriteria

maka dinyatakan lulus jika tidak yaaa harus mengulang mau

gimana lagi. ”

3. Hasil Pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode Qiroati di

MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Penelitian ini penulis lakukan pada pertengahan April sampai akhir

bulan April. Penelitian ini dilakukan pada akhir semester genap tahun

ajaran 2016/2017 Penelitian dilakukan selama kurang lebih 3 minggu

selama 1 minggu atau 1 kali pertemuan.

Penilitian ini penulis lakukan di ruang yang biasa untuk melakukan

proses belajar-mengajar siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi tahun

2016. Data yang diperoleh dari guru mata pelajran Al Qur‟an hadist pada

ulangan harian dan mid semester.

Subjek penelitian kali ini adalah seluruh siswa kelas 1 MI Miftahul

Ulum Kemlagi tahun 2016 yang berjumlah 30 anak yang terdiri dari 10

murid laki- laki dan 20 murid perempuan. Adapun secara rinci daftar siswa

kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

98

Tabel : 4.10

Data Siswa Kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi

Mojokerto tahun 2016

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 Abian Maulana Ramadhan L

2 Achmad Zidan Arzaqi L

3 Aditia Wika Rivki Pratama L

4 Ahad Farellino Fahrezi L

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll L

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono P

7 Chusna Annadamah P

8 Dafa Raditya Maulana S L

9 Diana Hapsari P

10 Farel Arva Fathurrahman L

11 Ginayuh Lintang Almaqfira P

12 Ilham Alvaro Recoba L

13 Izza Fauziya P

14 Keysha Siti Anissa P

15 Khanaya Tetahoshi P

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza P

17 Latifah Irsyadiah P

18 Loudya Medina Bilqis P

19 M.Rizqi Nashrulloh L

20 Mutiara Sima Firdausi P

21 Naura Rania Khassano P

22 Nofalia Husna Sundoro P

23 Nurafni Fatiha Kautsary P

24 Olita Sampaguita Wenda P

25 Pancer Kirana Condro Wilah P

26 Putri Intan Pamela Sari P

27 Reisha Ilma Elrasyida P

28 Rian Zacky Abdillah L

29 Sabrina Aulia Putri P

30 Tajun Nur Ainina P

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

99

Dari pengamatan yang dilakukan pada tanggal 14 Mei 2016

terhadap perhatian siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi selama

pelaksanaan penelitian, maka diperoleh data sebagaimana tersaji pada

tabel di bawah ini:

Tabel : 4.11

Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa

No Nama Siswa Baik Cukup Kurang

1 Abian Maulana Ramadhan

2 Achmad Zidan Arzaqi

3 Aditia Wika Rivki Pratama

4 Ahad Farellino Fahrezi

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono

7 Chusna Annadamah

8 Dafa Raditya Maulana S

9 Diana Hapsari

10 Farel Arva Fathurrahman

11 Ginayuh Lintang Almaqfira

12 Ilham Alvaro Recoba

13 Izza Fauziya

14 Keysha Siti Anissa

15 Khanaya Tetahoshi

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza

17 Latifah Irsyadiah

18 Loudya Medina Bilqis

19 M.Rizqi Nashrulloh

20 Mutiara Sima Firdausi

21 Naura Rania Khassano

22 Nofalia Husna Sundoro

23 Nurafni Fatiha Kautsary

24 Olita Sampaguita Wenda

25 Pancer Kirana Condro Wilah

26 Putri Intan Pamela Sari

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

100

27 Reisha Ilma Elrasyida

28 Rian Zacky Abdillah

29 Sabrina Aulia Putri

30 Tajun Nur Ainina

Keterangan:

Siswa yang memperhatikan : 24 anak

Siswa cukup memperhatikan : 4 anak

Siswa kurang memperhatikan : 2 anak

Adapun hasil test membaca, didapatkan hasil sebagaimana tersaji

pada tabel berikut:

Tabel : 4.12

Hasil Tes Membaca

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Abian Maulana Ramadhan 60 TT

2 Achmad Zidan Arzaqi 76 T

3 Aditia Wika Rivki Pratama 80 T

4 Ahad Farellino Fahrezi 65 TT

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 76 T

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 76 T

7 Chusna Annadamah 80 T

8 Dafa Raditya Maulana S 60 TT

9 Diana Hapsari 76 T

10 Farel Arva Fathurrahman 80 T

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 76 T

12 Ilham Alvaro Recoba 76 T

13 Izza Fauziya 76 T

14 Keysha Siti Anissa 80 T

15 Khanaya Tetahoshi 76 T

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 76 T

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

101

17 Latifah Irsyadiah 55 TT

18 Loudya Medina Bilqis 76 T

19 M.Rizqi Nashrulloh 76 T

20 Mutiara Sima Firdausi 76 T

21 Naura Rania Khassano 76 T

22 Nofalia Husna Sundoro 60 TT

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 T

24 Olita Sampaguita Wenda 76 T

25 Pancer Kirana Condro Wilah 76 T

26 Putri Intan Pamela Sari 80 T

27 Reisha Ilma Elrasyida 80 T

28 Rian Zacky Abdillah 80 T

29 Sabrina Aulia Putri 55 TT

30 Tajun Nur Ainina 80 T

Keterangan:

Tuntas (T) : 24 siswa

Tidak Tuntas (TT) : 6 siswa

Adapun hasil menulis, didapatkan hasil sebagaimana tersaji pada

tabel berikut:

Tabel : 4.13

Hasil Tes Menulis

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Abian Maulana Ramadhan 60 TT

2 Achmad Zidan Arzaqi 76 T

3 Aditia Wika Rivki Pratama 76 T

4 Ahad Farellino Fahrezi 65 TT

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 76 T

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 76 T

7 Chusna Annadamah 76 T

8 Dafa Raditya Maulana S 80 T

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

102

9 Diana Hapsari 80 T

10 Farel Arva Fathurrahman 80 T

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 76 T

12 Ilham Alvaro Recoba 76 T

13 Izza Fauziya 85 T

14 Keysha Siti Anissa 76 T

15 Khanaya Tetahoshi 76 T

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 85 T

17 Latifah Irsyadiah 55 TT

18 Loudya Medina Bilqis 80 T

19 M.Rizqi Nashrulloh 85 T

20 Mutiara Sima Firdausi 80 T

21 Naura Rania Khassano 76 T

22 Nofalia Husna Sundoro 60 TT

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 T

24 Olita Sampaguita Wenda 76 T

25 Pancer Kirana Condro Wilah 65 TT

26 Putri Intan Pamela Sari 90 T

27 Reisha Ilma Elrasyida 76 T

28 Rian Zacky Abdillah 76 T

29 Sabrina Aulia Putri 80 T

30 Tajun Nur Ainina 80 T

Keterangan:

Tuntas (T) : 26

Tidak Tuntas (TT) : 4 siswa.

Didasarkan atas hasil pengamatan pada tanggal 14 Mei 2016 ini

dari 30 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan atau

tidak memperhatikan. Hal ini disebabkan selain metode pembelajaran

yang baru dikenal, juga karena persiapan yang kurang matang dari guru

khususnya dalam mempersiapkan materi. Pada penelitian ini siswa masih

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

103

menganggap pelajaran membaca ini kurang penting, maka bimbingan guru

dan motivasi sangat diperlukan agar siswa mengerti betul maksud dan

tujuan kegiatan pembelajaran ini. Dalam mengikuti proses belajar

mengajar pada siswa harus diberi motivasi agar semangat dalam proses

belajar mengajar dapat tumbuh dengan baik, disamping itu juga diberi

latihan-latihan soal yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.

Apabila siswa dapat menyelesaikan dengan benar guru memberi

penguatan atau penghargaan agar siswa merasa senang.Dengan melihat

hasil belajar dari 30 siswa terdapat 6 yang dapat dikategorikan tidak

tuntas belajar klasikal yaitu mendapat nilai kurang dari 76, sedang siswa

yang tuntas belajar ada 24 yang dapat dikategorikan tuntas belajar klasikal

dengan rata- rata nilai kelas yitu nilai 80.

Dan dengan melihat hasil belajar dari 30 siswa terdapat 5 yang

dapat dikategorikan tidak tuntas belajar menulis yaitu mendapat nilai

kurang dari 76.

Dari data dan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Adanya beberapa siswa yang masih bingung terhadap model

pembelajaran, karena kurang sosialisasi dari guru, oleh karena itu agar

kegiatan belajar mengajar berjalan efektif guru selain menjelaskan

materi pelajaran guru juga harus menjelaskan bahwa bacaan tersebut

mempunyai keterkaitan yang kuat dengan materi.

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

104

b. Adanya beberapa siswa yang kurang dapat mengikuti proses

pembelajaran karena kurang dapat mengikuti contoh yang diberikan

oleh guru mengingat jumlah anak dalam satu kelas sebanyak 30 anak.

c. Masih adanya beberapa siswa yang belum dapat membaca serta

menulis dengan benar meskipun sudah membaca namun terdapat

kesalahan. Hal ini dikarenakan apa bila siswa mengalami kesulitan

membaca cenderung untuk mengucapkan secara asal-asalan yang

penting membaca.

Dari pengamatan yang dilakukan pada tanggal 21 Mei 2016

terhadap perhatian siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi selama

pelaksanaan penelitian, maka diperoleh data sebagaimana tersaji pada

tabel di bawah ini:

Tabel : 4.14

Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa

No Nama Siswa Baik Cukup Kurang

1 Abian Maulana Ramadhan

2 Achmad Zidan Arzaqi

3 Aditia Wika Rivki Pratama

4 Ahad Farellino Fahrezi

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono

7 Chusna Annadamah

8 Dafa Raditya Maulana S

9 Diana Hapsari

10 Farel Arva Fathurrahman

11 Ginayuh Lintang Almaqfira

12 Ilham Alvaro Recoba

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

105

13 Izza Fauziya

14 Keysha Siti Anissa

15 Khanaya Tetahoshi

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza

17 Latifah Irsyadiah

18 Loudya Medina Bilqis

19 M.Rizqi Nashrulloh

20 Mutiara Sima Firdausi

21 Naura Rania Khassano

22 Nofalia Husna Sundoro

23 Nurafni Fatiha Kautsary

24 Olita Sampaguita Wenda

25 Pancer Kirana Condro Wilah

26 Putri Intan Pamela Sari

27 Reisha Ilma Elrasyida

28 Rian Zacky Abdillah

29 Sabrina Aulia Putri

30 Tajun Nur Ainina

Keterangan:

Siswa yang memperhatikan : 26 anak

Siswa cukup memperhatikan : 4 anak

Siswa kurang memperhatikan : - anak

Adapun hasil test membaca, didapatkan hasil sebagaimana tersaji

pada tabel berikut:

Tabel : 4.15

Hasil Tes Membaca

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Abian Maulana Ramadhan 65 TT

2 Achmad Zidan Arzaqi 80 T

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

106

3 Aditia Wika Rivki Pratama 85 T

4 Ahad Farellino Fahrezi 76 T

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 76 T

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 80 T

7 Chusna Annadamah 80 T

8 Dafa Raditya Maulana S 65 TT

9 Diana Hapsari 80 T

10 Farel Arva Fathurrahman 80 T

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 80 T

12 Ilham Alvaro Recoba 76 T

13 Izza Fauziya 76 T

14 Keysha Siti Anissa 80 T

15 Khanaya Tetahoshi 76 T

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 85 T

17 Latifah Irsyadiah 76 T

18 Loudya Medina Bilqis 80 T

19 M.Rizqi Nashrulloh 80 T

20 Mutiara Sima Firdausi 80 T

21 Naura Rania Khassano 76 T

22 Nofalia Husna Sundoro 60 TT

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 T

24 Olita Sampaguita Wenda 80 T

25 Pancer Kirana Condro Wilah 80 T

26 Putri Intan Pamela Sari 80 T

27 Reisha Ilma Elrasyida 80 T

28 Rian Zacky Abdillah 80 T

29 Sabrina Aulia Putri 65 TT

30 Tajun Nur Ainina 76 T

Keterangan:

Tuntas (T) : 28 siswa

Tidak Tuntas (TT) : 2 siswa

Adapun hasil menulis, didapatkan hasil sebagaimana tersaji pada

tabel berikut:

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

107

Tabel : 4.16

Hasil Tes Menulis

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Abian Maulana Ramadhan 60 TT

2 Achmad Zidan Arzaqi 80 T

3 Aditia Wika Rivki Pratama 76 T

4 Ahad Farellino Fahrezi 76 T

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 80 T

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 80 T

7 Chusna Annadamah 80 T

8 Dafa Raditya Maulana S 85 T

9 Diana Hapsari 80 T

10 Farel Arva Fathurrahman 80 T

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 76 T

12 Ilham Alvaro Recoba 76 T

13 Izza Fauziya 85 T

14 Keysha Siti Anissa 76 T

15 Khanaya Tetahoshi 76 T

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 85 T

17 Latifah Irsyadiah 55 TT

18 Loudya Medina Bilqis 80 T

19 M.Rizqi Nashrulloh 85 T

20 Mutiara Sima Firdausi 80 T

21 Naura Rania Khassano 76 T

22 Nofalia Husna Sundoro 60 TT

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 T

24 Olita Sampaguita Wenda 76 T

25 Pancer Kirana Condro Wilah 65 TT

26 Putri Intan Pamela Sari 90 T

27 Reisha Ilma Elrasyida 76 T

28 Rian Zacky Abdillah 76 T

29 Sabrina Aulia Putri 76 T

30 Tajun Nur Ainina 80 T

Keterangan:

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

108

Tuntas (T) : 26

Tidak Tuntas (TT) : 4 siswa.

Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran di

dalam kelas selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan.

Dalam kegiatan pada 21 Mei 2016 didapatkan:

a. Tidak lagi siswa yang merasa bingung dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode ini.

b. Suasana kelas dalam pembelajaran sudah mulai efektif, sebagian besar

siswa sudah memperhatikan dengan baik karena mereka sudah

mendengar contoh yang diberikan guru dengan baik.

c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menghafalkan materi,

walaupun sebagian kecil masih salah dikarenakan keterlambatan

berfikir sehingga keterangan guru kurang dipahami. Oleh karena itu

guru lebih memperhatikan siswa yang lambat sehingga hasil belajaar

meningkat secara merata

d. Secara garis besar, pelaksanaan pengamatan berlangsung dengan baik

dan kondusif serta meningkat walaupun hasil belajar siswa baru

mencapai rata-rata 80. Ini berati ada peningkatan dibandingkan

pengamatan sebelumnya yang hanya mencapai 76. Tingkat ketuntasan

juga meningkat meningkat dari pengamatan sebelumnya.

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

109

e. Dan dengan melihat hasil belajar dari 30 siswa terdapat 4 yang dapat

dikategorikan tidak tuntas belajar menulis yaitu mendapat nilai kurang

dari 76.

Dari pengamatan yang dilakukan pada tanggal 28 Mei 2016

terhadap perhatian siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi selama

pelaksanaan penelitian, maka diperoleh data sebagaimana tersaji pada

tabel di bawah ini:

Tabel : 4.17

Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa

No Nama Siswa Baik Cukup Kurang

1 Abian Maulana Ramadhan

2 Achmad Zidan Arzaqi

3 Aditia Wika Rivki Pratama

4 Ahad Farellino Fahrezi

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono

7 Chusna Annadamah

8 Dafa Raditya Maulana S

9 Diana Hapsari

10 Farel Arva Fathurrahman

11 Ginayuh Lintang Almaqfira

12 Ilham Alvaro Recoba

13 Izza Fauziya

14 Keysha Siti Anissa

15 Khanaya Tetahoshi

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza

17 Latifah Irsyadiah

18 Loudya Medina Bilqis

19 M.Rizqi Nashrulloh

20 Mutiara Sima Firdausi

21 Naura Rania Khassano

22 Nofalia Husna Sundoro

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

110

23 Nurafni Fatiha Kautsary

24 Olita Sampaguita Wenda

25 Pancer Kirana Condro Wilah

26 Putri Intan Pamela Sari

27 Reisha Ilma Elrasyida

28 Rian Zacky Abdillah

29 Sabrina Aulia Putri

30 Tajun Nur Ainina

Keterangan:

Siswa yang memperhatikan : 28 anak

Siswa cukup memperhatikan : 2 anak

Siswa kurang memperhatikan : - anak

Adapun hasil test membaca, didapatkan hasil sebagaimana tersaji

pada tabel berikut:

Tabel : 4.18

Hasil Tes Membaca

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Abian Maulana Ramadhan 76 T

2 Achmad Zidan Arzaqi 85 T

3 Aditia Wika Rivki Pratama 85 T

4 Ahad Farellino Fahrezi 90 T

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 85 T

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 85 T

7 Chusna Annadamah 85 T

8 Dafa Raditya Maulana S 85 T

9 Diana Hapsari 85 T

10 Farel Arva Fathurrahman 80 T

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 80 T

12 Ilham Alvaro Recoba 76 T

13 Izza Fauziya 85 T

14 Keysha Siti Anissa 88 T

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

111

15 Khanaya Tetahoshi 80 T

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 85 T

17 Latifah Irsyadiah 76 T

18 Loudya Medina Bilqis 85 T

19 M.Rizqi Nashrulloh 85 T

20 Mutiara Sima Firdausi 80 T

21 Naura Rania Khassano 80 T

22 Nofalia Husna Sundoro 80 T

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 T

24 Olita Sampaguita Wenda 85 T

25 Pancer Kirana Condro Wilah 90 T

26 Putri Intan Pamela Sari 90 T

27 Reisha Ilma Elrasyida 85 T

28 Rian Zacky Abdillah 85 T

29 Sabrina Aulia Putri 80 T

30 Tajun Nur Ainina 85 T

Keterangan:

Tuntas (T) : 28 siswa

Tidak Tuntas (TT) : - siswa

Adapun hasil menulis, didapatkan hasil sebagaimana tersaji pada

tabel berikut:

Tabel : 4.19

Hasil Tes Menulis

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Abian Maulana Ramadhan 65 TT

2 Achmad Zidan Arzaqi 80 T

3 Aditia Wika Rivki Pratama 76 T

4 Ahad Farellino Fahrezi 76 T

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 76 T

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 80 T

7 Chusna Annadamah 80 T

8 Dafa Raditya Maulana S 80 T

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

112

9 Diana Hapsari 80 T

10 Farel Arva Fathurrahman 80 T

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 76 T

12 Ilham Alvaro Recoba 76 T

13 Izza Fauziya 85 T

14 Keysha Siti Anissa 76 T

15 Khanaya Tetahoshi 76 T

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 85 T

17 Latifah Irsyadiah 55 TT

18 Loudya Medina Bilqis 80 T

19 M.Rizqi Nashrulloh 85 T

20 Mutiara Sima Firdausi 80 T

21 Naura Rania Khassano 76 T

22 Nofalia Husna Sundoro 60 TT

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 T

24 Olita Sampaguita Wenda 80 T

25 Pancer Kirana Condro Wilah 76 T

26 Putri Intan Pamela Sari 90 T

27 Reisha Ilma Elrasyida 76 T

28 Rian Zacky Abdillah 76 T

29 Sabrina Aulia Putri 80 T

30 Tajun Nur Ainina 80 T

Keterangan:

Tuntas (T) : 26

Tidak Tuntas (TT) : 4 siswa.

Setelah melaksanakan pengamatan dalam pembelajaran di dalam

kelas selanjutnya diadakan refleksi dari pengamatan yang dilakukan.

Dalam kegiatan pada pengamatan telah didapatkan:

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

113

a. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode qiroati ini

berjalan lancar semua siswa telah memahami dan berjalan sendiri

tanpa harus diperintah atau diberikan motivasi sebelumnya.

b. Suasana kelas dalam pembelajaran sudah aktif, sebagian besar siswa

kelihatan memperhatikan, suasana kelas sudah nampak menjadi tenang

sebagaimana proses belajar mengajar pada umumnya.

c. Sebagian besar siswa dalam kelas sudah menyadari betul pentingnya

memperhatikan jalannya pembelajaran dan keterkaitannya dengan

materi pelajaran. Hal ini tentu sangat membantu bagi peningkatan hasil

belajar nantinya.

d. Sebagian besar siswa sudah benar dalam mengucapkan bacaan-bacaan,

walaupun masih ada siswa yang salah, tetapi sangat kecil. Hal ini tidak

bisa dihilangkan karena siswa yang terlambat dalam berfikir, guru

sudah memperhatikan dan membimbing siswa yang terlambat berfikir,

tetapi karena keterbatasan waktu, sehingga perlu waktu khusus untuk

memberi bimbingan kepada siswa tersebut sehingga dapat mengikuti

pelajaran selanjutnya.

e. Pelaksanaan pengamatan berlangsung dengan baik dan kondusif serta

aktifitas belajar siswa meningkat. Hasil belajar siswa telah mencapai

rata-rata 85. Tingkat ketuntasanpun juga meningkat dari 30 siswa

sehingga masih ada yang belum tuntas .ini sulit dihindari karena faktor

keterlambatan berfikir, namun dapat dikatakan pelaksanaan

pengamatan ini berhasil, karena ada peningkatan kemampuan siswa

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

114

dalam menyelesaikan tes lisan maupun tes tulis. Hal ini terbukti dari

daya serap yang dicapai berturut-turut sehingga peneliti dapat

mengatakan pengamatan telah berhasil dengan baik.

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

115

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti berusaha untuk menjelaskan dan menjawab

tenang beberapa data yang sudah ditemukan, baik dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Berangkat dari sini peneliti mencoba

mendeskripsikan data-data yang telah ditemukan berdasarkan dari logika dan

diperkuat oleh teori yang sudah ada yang kemudian diharapkan bisa

menemukan sesuatu yang baru.

4. Kemampuan pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode

Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Adapun kemampuan baca-tulis Al-Qur‟an para santi di MI Miftahul Ulum

Kemlagi adalah dapat dibuktikan dengan adanya hasil nilai yang

menunjukan bahwa jumlah para siswa MI Miftahul Ulum Kemlagi yang

menguasai baca-tulis Al-Qur‟an dengan nilai baik sebanyak 90%, siswa

yang mendapat nilai sedang 7% dan santri yang mendapatkan nilai cukup

berjumlah 3%. Dan dalam penggunaan metode Qiro'ati. Hal tersebutlah

yang menyebabkan MI Miftahul Ulum Kemlagi menggunakan metode

Qiroati, yang mana dalam pelaksanaanya lebih cepat keberhasilanya dalam

pembelajaran baca-tulis Al-Qur‟an.

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

116

5. Penerapan pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode Qiroati

di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

a. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu persiapan yang dilakukan guru sebelum

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Dimana

perencanaan ini harus disesuaikan dengan konsep pendidikan dan

pengajaran yang dianut dalam kurikulum. Perencanaan itu harus dibuat

dalam bentuk tulisan yang jelas, sehingga dapat diketahui kelebihan dan

kekurangannya.

Adapun kurikulum metode Qiroati sendiri meliputi:

a. Kurikulum TPQ meliputi:

Qiroati, imla‟, hafalan surat pendek, do‟a sehari-hari, aqidah akhlaq,

fiqih, dan fasholatan.

b. Kurikulum Pasca Jilid Qiroati meliputi:

Al-Qur‟an, amtsilati, hafalan surat pilihan, tafsir, aqidah akhlaq, fiqih,

hadits, fasholatan, dan kitab kuning.

Di MI Miftahul Ulum Kemlagi, guru telah melakukan perencanaan

sebelum mereka melaksanakan kegiatan pembelajaran termasuk

pembelajaran Al-Qur‟an Hadits, yaitu dengan mengadakan pertemuan

rutin antar guru pada hari Sabtu setiap minggu sekali, setelah

pembelajaran selesai. Pertemuan ini bersifat evaluatif mingguan terhadap

hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan di

kelas. Selain itu, juga membahas tentang problem yang dihadapi dalam

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

117

proses belajar mengajar dalam satu minggu tersebut dan mencari solusinya

bersama-sama. Tetapi perencanaan tersebut hanya bersifat diskusi

informal saja tidak dalam bentuk tulisan atau rekomendasi tertulis yang

harus ditindaklanjuti.

Menurut peneliti, pertemuan rutin yang dilakukan oleh guru-guru

di MI Miftahul Ulum Kemlagi sangat baik. Karena mereka dapat saling

bertukar pengalaman, pendapat dan saling memberi solusi terhadap

masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran termasuk

pembelajaran membaca dan menulis al-Qur‟an. Namun hendaknya guru

membuat perencanaan secara tertulis. Sehingga dapat dengan mudah

diketahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran yang telah

dilakukan. Dan mudah untuk mengambil langkah pembelajaran

selanjutnya yang terbaik.

Komponen-komponen pembelajaran membaca dan menulis al-

Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisydengan metode Qira‟ati pada siswa kelas I

MI Miftahul Ulum Kemlagi:

a. Tujuan Pembelajaran

Dalam prakteknya tujuan yang jelas dan sesuai dengan arah yang

digariskan akan membuat jalannya proses belajar mengajar menjadi lebih

baik dan mampu mencetak anak didik dengan perubahan tingkah laku

yang diharapkan bersama. MI Miftahul Ulum Kemlagi dalam membuat

tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy pada

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

118

mata pelajaran AlQur‟an Hadits kelas I dengan metode qira‟ati telah jelas

dan disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan yaitu KTSP.

b. Materi pembelajaran

Dijelaskan bahwa materi pembelajaran membaca al-Qur‟an surat

al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qiraati pada siswa di MI Miftahul

Ulum Kemlagi bisa dikatakan belum tepat dimana materinya diambil

bukan dari buku Qiraati. Akan tetapi bahan ajar atau materinya diambil

dari buku paket Al-Qur‟anHadits untuk kelas I, penerbit Erlangga. Namun

inilah yang menjadi titiktekan penelitian ini, bahwa meskipun dengan

bahan ajar yang berbedadengan melihat hasil observasi di lapangan,

terbukti bahwa metode qira‟atiini dapat dilaksanakan dengan baik dan

benar sesuai prinsip-prinsipnya, danterbukti efektif untuk mempermudah

pemahaman siswa kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagiterhadap materi surat

al-Kautsar ,Quraisy tersebut. Sehingga dapat dilihat bahwasiswa mampu

membaca, melafalkan dan menghafal surat al-Kautsar ,Quraisy

denganlancar, cepat, tepat dan benar.

c. Metode pembelajaran

Suatu metode akan sangat menentukan bagi keberhasilan

pencapaian tujuan. Demikian juga metode yang digunakan dalam

pembelajaran alQur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qiraati

akan sangat menentukan kefahaman anak didik terhadap materi yang

diberikan.

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

119

Dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy

di MI Miftahul Ulum Kemlagi, metode yang digunakan adalah metode

qira‟ati disamping metode-metode yang lain diantaranya metode sorogan,

metode demonstrasi, metode permainan, metode drill dan pembiasaan.

Metode sorogandigunakan karena dalam pembelajaran membaca Al-

Qur‟an perlu diadakan bimbingan individual yang disesuaikan dengan

kemampuan anak. Metode demonstrasi digunakan karena dalam

pembelajaran membaca Al-Qur‟an perlu diberikan bagaimana contoh

membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai kaidah

tajwidnya. Metode permainan digunakan karena masa usia kelas I MI

adalah masa bermain, karena itu dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an

juga disampaikan dengan cara yang menyenangkan bagi anak dengan

diselingi permainan (menggunakan kartu-kartu huruf hijaiyah, kartu ayat,

alqur‟an magnetis, bernyanyi, tepuk-tepuk dan lain-lain).

Sedangkan metode drill digunakan karena huruf-huruf al-Qur‟an

adalah huruf yang asing bagi anak-anak. Sebab itu perlu diadakan

pengulanganpengulangan dalam membaca huruf-huruf hijaiyah tersebut

agar anak-anak faham dan dapat membaca sesuai kaidah tajwidnya.

Dalam teori Qiraati sendiri, dalam mengajarkan membaca al-

Qur‟an untuk anak usia TK tidak diselingi dengan metode bernyanyi dan

tepuktepuk. Tapi guru kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi berinisiatif

sendiri memasukkan metode tersebut agar suasana pembelajaran membaca

alQur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy lebih menarik dan menyenangkan.

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

120

Metode pembiasaan digunakan karena al-Qur'an itu perlu diamalkan.

Pembiasaan pada intinya adalah pengalaman. Karena itulah anak

dibiasakan membaca al-Qur'an sejak dini agar al-Qur'an itu bisa diamalkan

dalam kesehariannyasampai anak tersebut tua. Dalam pembiasaan

diperlukan contoh tauladanyang baik dalam hal ini adalah guru (di

sekolah) dan orang tua (di rumah). Seperti halnya meminta siswa untuk

membaca surat al-Kautsar ,Quraisy tersebut didalam setiap sholat. Usia

dini sangat tepat untuk menerapkan pembiasaan membaca al-Qur'an

karena anak mempunyai rekaman ingatan yang cukup kuat. Dalam

menerima pengaruh lingkungan dan secara langsung akan membentuk

kepribadian anak.

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa metode yang digunakan

dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan

metode Qiraati pada kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi telah disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran, materi dan keadaan peserta didik.

d. Alat Pembelajaran

Alat merupakan sarana untuk mewujudkan proses pembelajaran

yang baik, efektif dan efisien. Dalam bab II telah dijelaskan ada dua

macam alat dalam pembelajaran, yaitu alat material seperti papan tulis,

gambar dan lainlain, serta alat nonmaterial seperti perintah, larangan,

pujian, nasehat dan lain-lain.

Berdasarkan data lapangan yang peneliti sajikan dalam bab III

bahwa alat yang digunakan dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an surat

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

121

al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qiraati pada siswa kelas I MI Miftahul

Ulum Kemlagi yangberupa alat material yaitu kartu papan tulis, huruf

hijaiyah, kartu ayat AlQur‟an, Al-Qur‟an magnetis, buku paket Al-Qur‟an

Hadit kelas I, CD AlQur‟an. Sedangkan alat non materialnya berupa

perintah, larangan, pujian, nasehat dan lain-lain.

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa alat pembelajaran

membaca alQur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qiraati yang

digunakan di MI Miftahul Ulum Kemlagi sudah cukup memadahi dan

sudah mampu menarik minat baca para siswa dan mempermudah

pencapaian siswa terhadap materi yang disampiakan.

e. Penilaian Pembelajaran

Untuk mengetahui hasil dan perkembangan yang telah diperoleh

dalam kegiatan belajar mengajar, maka diadakan suatu penilaian. Dalam

pembelajaran membaca al-Qur‟an dengan metode Qiraati, penilaian

dilakukan guru setiap pertemuan dan berkesinambungan. Jenis

penilaiannya adalah tes lisan meliputi membaca, melafalkan dan

menghafal surat al-Kautsar ,Quraisy dengan ketentuan bila anak bisa

membaca secara lancar: cepat, tepat dan benar/fasih maka anak dinyatakan

telah tuntas melewati standar kompetensi yang ditargetkan. Disamping itu

juga ada tes tertulis, meliputi imla‟ (dikte), ulangan harian, ujian tengah

semester dan ujian akhir semester.

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

122

Di MI Miftahul Ulum Kemlagi penilaian dalam pembelajaran

membaca alQur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qiraati

dilaksanakan setiap selesai pertemuan. penilaian yang dilakukan setiap

pertemuan akan memudahkan guru untuk mengetahui perubahan yang ada

pada diri siswa. Sehingga guru akan mudah mengarahkan sesuai dengan

pedoman pembelajaran.

Penilaian juga didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang dalam ini siswa diharapkan memilki kemampuan

membaca,melafalkan dan menghafalkan surat al-Kautsar ,Quraisy dengan

lancar, cepat, tepatdan benar/fasih. hal ini menuntut guru sebagai pihak

yang melakukanpenilaian harus objektif.

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa penilaian pembelajaran

membaca al-Qur‟an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan metode Qiraati pada

siswa kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi telah sesuai dengan teori yang

ada.

b. Langkah-langkah penerapan Pembelajaran baca-tulis Al Qur’an

dengan metode Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Pelaksanaan pembelajaran adalah melaksanakan langkah-langkah

yang telah dibuat dalam perencanaan pembelajaran.

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

123

a. Tahap Pendahuluan

Adalah tahap yang ditempuh guru pada saat memulai proses

pembelajaran.Dijelaskan bahwa pada tahap ini hendaknya guru terlebih

dahulu menenangkan murid, menertibkan segala sesuatu di dalam kelas

serta menarik minat dan perhatian murid pada pembelajaran membaca al-

Qur'an yang dalam metode Qira‟ati disebut tahap sosialisasi. Setelah itu

guru melakukan apersepsi yaitu mengulang materi pelajaran yang telah

diajarkan sebelumnya dan pretest secara lisan.

Berdasarkan data lapangan yang peneliti sajikan , dijelaskan bahwa

pada tahap prainstruksional ini, guru keas I MI Miftahul Ulum Kemlagi

menyuruh muridnya memasuki tempat belajar masingmasing. Karena

setelah memasuki tempat murid bermain sendirisendiri, maka guru

mengabsen sambil mengelompokkan muridnya (tahap sosialisasi).

Setelah murid tenang, pelajaran dimulai dengan mengucapkan slam

dan membaca basmalah bersama-sama, berdoa, membaca asma‟ul husna,

suratsurat pendek, yang diselingi dengan permainan (tepuk-tepuk,

bernyanyi dan lain-lain). Selanjutnya guru mengadakan apersepsi dan

pretest secara lisan.

Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa tahap

prainstruksional yang dilakukan guru kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi

dalam pembelajaranmembaca al-Qur'an surat al-Kautsar ,Quraisy dengan

metode Qiraati telah sesuai dengan teori.

Page 146: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

124

b. Kegiatan Inti

Yaitu tahap memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru

sebelumnya (tahap inti). Bahwa pada tahap ini hendaknya guru

melakukan:

1) Guru menerangkan materi mata pelajaran baru dengan memakai

metodeyang baik dan sistematis sehingga menarik minat anak. Dalam

metodeQiraati disebut tahap penanaman konsep.

2) Guru memberi contoh cara membaca materi tersebut secara

berulangulang dengan jelas dan murid menirukan bacaan gurunya

dalam metodeQiraati disebut tahap kegiatan terpusat.

3) Murid latihan membaca bersama-sama secara klasikal dengan

dipimpinoleh guru. Dalam metode Qiraati disebut tahap pemahaman

sekaligussebagai tahap kegiatan terpimpin.

4) Setelah itu satu-persatu murid maju dihadapan gurunya dan pada saat

itusekaligus guru mengadakan penilaian terhadap bacaan muridnya.

Dalammetode Qiraati disebut tahap individual (tahap ketrampilan).

Sedangkan data lapangan yang peneliti sajikan pada tahap inti ini

guru kelas I MI Miftahul Ulum Kemlagi juga telah melakukan tahap-tahap

seperti di atas, dimana tahap-tahap tersebut diselingi dengan

permainan(tepuk-tepuk, bernyanyi dan lain-lain) agar anak tidak jenuh.

Dalam menyampaikan materi pelajaran digunakan kartu ayat dan alat

peragalainnya.

Page 147: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

125

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa tahap kegiatan inti dan

penilaian pembelajaran membaca al-Qur'an surat al-Kautsar ,Quraisy

dengan metode Qiraati di MI Miftahul Ulum Kemlagi telah sesuai dengan

teori dan sesuai dengantahap perkembangan anak.

6. Hasil Pembelajaran

Hasil tugas membaca Siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi

selama penggunaan metode qiroati adalah sebagaimana tersaji dalam tabel

Tabel : 5.1

Rekap Hasil Membaca Al Qur‟an Siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum

Kemlagi

No

Nama Siswa

Pengamatan

14 Mei

2016

Pengamatan

21 Mei

2016

Pengamatan

28 Mei

2016

1 Abian Maulana Ramadhan 60 65 76

2 Achmad Zidan Arzaqi 76 80 85

3 Aditia Wika Rivki Pratama 80 85 85

4 Ahad Farellino Fahrezi 65 76 80

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 76 76 80

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 76 80 80

7 Chusna Annadamah 80 80 80

8 Dafa Raditya Maulana S 60 65 76

9 Diana Hapsari 76 80 85

10 Farel Arva Fathurrahman 80 80 80

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 76 80 80

12 Ilham Alvaro Recoba 76 76 76

13 Izza Fauziya 76 76 85

14 Keysha Siti Anissa 80 80 88

15 Khanaya Tetahoshi 76 76 76

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 76 85 85

17 Latifah Irsyadiah 55 76 76

Page 148: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

126

18 Loudya Medina Bilqis 76 80 85

19 M.Rizqi Nashrulloh 76 80 85

20 Mutiara Sima Firdausi 76 80 80

21 Naura Rania Khassano 76 76 76

22 Nofalia Husna Sundoro 60 60 60

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 90 90

24 Olita Sampaguita Wenda 76 80 85

25 Pancer Kirana Condro Wilah 76 80 90

26 Putri Intan Pamela Sari 80 80 90

27 Reisha Ilma Elrasyida 80 80 85

28 Rian Zacky Abdillah 80 80 85

29 Sabrina Aulia Putri 55 65 65

30 Tajun Nur Ainina 80 76 85

Sedangkan dari data yang tersaji dalam penjalasan tiap pengamatan

di atas makadata tersebut dapat penulis rangkum dalam tabel berikut

ini.Data tentang perhatian proses pembelajaran sebagaimana tersaji dalam

tabel berikut:

Tabel : 5.2

Rekap Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa

Perhatian Siswa Pengamatan

14 Mei 2016

Pengamatan

21 Mei 2016

Pengamatan

28 Mei 2016

Tidak memperhatikan 2 - -

Kurang memperhatikan 4 4 2

Memperhatikan 24 26 28

Adapun data tentang ketuntasan belajar al qur'an dengan metode

qiroati dalam meningkatkan kemampuan membaca adalah sebagaimana

tersaji dalam tabel berikut:

Page 149: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

127

Tabel : 5.3

Rekap Data Ketuntasan Belajar Membaca Siswa

Hasil Belajar Membaca Pengamatan

14 Mei 2016

Pengamatan

21 Mei 2016

Pengamatan

28 Mei 2016

Kurang dari 76

(Tidak Tuntas)

6 4 2

Lebih dari 76 (Tuntas) 24 26 28

Hasil tugas menulis Siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi

selama penggunaan metode qiroati adalah sebagaimana tersaji dalam

Tabel : 5.4

Rekap Hasil Menulis Al Qur‟an Siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum

Kemlagi

No

Nama Siswa

Pengamatan

14 Mei

2016

Pengamatan

21 Mei

2016

Pengamatan

28 Mei

2016

1 Abian Maulana Ramadhan 60 60 76

2 Achmad Zidan Arzaqi 76 80 85

3 Aditia Wika Rivki Pratama 76 76 85

4 Ahad Farellino Fahrezi 65 76 90

5 Ahmad Zainuri Abul Fadll 76 80 85

6 Batrisyia Mehvish Wicaksono 76 80 85

7 Chusna Annadamah 76 80 85

8 Dafa Raditya Maulana S 80 85 85

9 Diana Hapsari 80 80 85

10 Farel Arva Fathurrahman 80 80 80

11 Ginayuh Lintang Almaqfira 76 76 80

12 Ilham Alvaro Recoba 76 76 76

13 Izza Fauziya 85 85 85

14 Keysha Siti Anissa 76 76 88

15 Khanaya Tetahoshi 76 76 80

16 Kirani Aulia Alilatul Bariza 85 85 85

17 Latifah Irsyadiah 55 55 76

18 Loudya Medina Bilqis 80 80 85

Page 150: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

128

19 M.Rizqi Nashrulloh 85 85 85

20 Mutiara Sima Firdausi 80 80 80

21 Naura Rania Khassano 76 76 80

22 Nofalia Husna Sundoro 60 60 80

23 Nurafni Fatiha Kautsary 90 90 90

24 Olita Sampaguita Wenda 76 76 85

25 Pancer Kirana Condro Wilah 65 65 90

26 Putri Intan Pamela Sari 90 90 90

27 Reisha Ilma Elrasyida 76 76 85

28 Rian Zacky Abdillah 76 76 85

29 Sabrina Aulia Putri 80 76 80

30 Tajun Nur Ainina 80 80 85

Hasil penelitian tersebut maka diperoleh suatu hasil sebagai

berikut:

a. Penerapan metode qiroati dalam meningkatkan kemampuan baca-

tulis al qur'an pada siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi tahun

2016 berjalan dengan baik.

b. Penggunaan metode qiroati mampu meningkatkan kemampuan

membaca Al Qur‟an pada siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemalgi

tahun 2016.

Page 151: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

129

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab

terdahulu, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

7. Kemampuan pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode

Qiroati di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Adapun kemampuan baca-tulis Al-Qur‟an para santi di MI Miftahul

Ulum Kemlagi adalah dapat dibuktikan dengan adanya hasil nilai yang

menunjukan bahwa jumlah para siswa MI Miftahul Ulum Kemlagi yang

menguasai baca-tulis Al-Qur‟an dengan nilai baik sebanyak 90%, siswa

yang mendapat nilai sedang 7% dan santri yang mendapatkan nilai cukup

berjumlah 3%. Dan dalam penggunaan metode Qiro'ati. Hal tersebutlah

yang menyebabkan MI Miftahul Ulum Kemlagi menggunakan metode

Qiroati, yang mana dalam pelaksanaanya lebih cepat keberhasilanya dalam

pembelajaran baca-tulis Al-Qur‟an.

8. Penerapan pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode Qiroati

di MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Dalam penerapannya, guru masih menemui beberapa hambatan,

seperti beberapa siswa yang kurang bisa fokus, masih sering lupa bacaan

yangdiajarkan, belum fasih melafalkan huruf-huruf hijaiyah, kondisi kelas

yang gaduh ketika belajar privat, serta problem kompetensi guru.

Namundemikian untuk media pembelajaran yang dimilki sudah sangat

Page 152: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

130

memadahi,seperti CD Al-Qur‟an, kartu ayat Al-Qur-an, buku paket dan

lain-lain. Dan hal itu juga merupakan salahsatu faktor yang mendukung

penerapan pembelajaran Al-Qur‟an denganmetode Qira‟ati. Disamping

secara materi, surat al-Kautsar ,Quraisy merupakan suratyang sering

dilafalkan oleh siswa baik di sekolah ataupun dirumah.

9. Hasil Pembelajaran baca-tulis Al Qur’an dengan metode Qiroati di

MI Miftahul Ulum Kemlagi Mojokerto

Hasil penelitian tersebut maka diperoleh suatu hasil sebagai

berikut:

c. Penerapan metode qiroati dalam meningkatkan kemampuan baca-

tulis al qur'an pada siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemlagi tahun

2016 berjalan dengan baik.

d. Penggunaan metode qiroati mampu meningkatkan kemampuan

membaca Al Qur‟an pada siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Kemalgi

tahun 2016

B. Saran

Menurut penulis, pada dasarnya semua metode adalah baik,

namunyang dibutuhkan adalah metode yang tepat. Karena yang baik

belum tentutepat, tapi yang tepat sudah tentu baik. Alhasil untuk

menjadikan metodeQira‟ati ini tepat dan efektif diterapkan dalam

pembelajaran Al-Qur‟an padaanak sekolah dasar adalah sebagai berikut:

pertama harus mempertimbangkantingkat kemampuan dan daya serap

siswa. Kedua pada saat tahap pembelajaranindividual anak yang tidak

Page 153: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

131

membaca diberi tugas menebalkan huruf hijaiyah sesuai dengan materi

yang akan dibacanya agar tidak ramai, selain itu dapatjuga digunakan

solusi dengan cara menggabung dua kelompok pembelajaranmenjadi satu.

Sehingga ada dua guru dalam satu kelompok. Guru yang satumenjadi

penyampai materi pembelajaran sedangkan yang lain sebagaipendamping

yang bertugas mengawasi anak agar tertib dalam belajar. Ketigatidak

boleh keluar dari sistem, prinsip dan strategi qira‟ati. Keempat guru

yangmengajar diharuskan memilki syahadah qira‟ati. Kelima metode ini

lebihefektif untuk pembelajaran al-qur‟an secara privat.

Page 154: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

132

DAFTAR PUSTAKA

Anshori. 2013. Ulumul Qur‟an. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta

Ahmad Syarifuddin. 2004. Mendidik Anak : Membaca, Menulis dan Mencintai Al-

Qur‟an, Jakarta : Gema Insani

Al-Qur‟an Dan Terjemahnya, 1971. Jakarta: Yayasan Penyelenggara

Penterjemahan /Pentafsiran Al-Qur‟an.

Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur. 2014. Metode Penelitian Kualitatif.

Malang: Ar-Ruzz media

Muhaimin dkk, 1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media Karya

Anak Bangsa

Nurusshomad. 2012. “Penerapan Metode Qiroati Dalam Pengajaran Baca Al-

Qur‟an Di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi”, Tesis

pascasarjana Pendidikan, Surabaya: Perpustakaan unsuri

Poerwadarminta, W.J.S. 2011. Kamus Umum Bahasa indonesia Untuk

Pendidikan Dasar. Jakarta: Balai Pustaka (Persero)

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Sudjana, Nana. 1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru al- Gesindo

Supardi, 2004. Perbandingan Metode Baca Qur‟an Bagi Pelajar di TKA/TPQ

Kelurahan Bareng Malang. Lemlit Stain Mataram

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru.

Bandung: Remaja Rosda

Tjiptohardjono. 1994. Analisis Bacaan Basmallah Jakarta: Kalam Mulia

Page 155: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

133

Ulum Anshori. 2013. Ulumul Qur‟an. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Depag RI. Al-Qur‟an dan Terjemah

Uzer Usman. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 156: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

LAMPIRAN

Page 157: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku
Page 158: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku
Page 159: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku
Page 160: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Pedoman Observasi

1. Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi

2. Proses pelaksanaan metode Qiro‟ati dalam meningkatkan kemampuan

baca-tulis Al Qur‟an di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi

B. Pedoman Wawancara

1. Wawancara dengan Kepala Madrasah:

a. Bagaimana sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum

Kemlagi ?

b. Apa visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi ?

c. Bagaimana keadaan sarana prasarana, karyawan, guru dan peserta

didik Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi ?

d. Bagaimana kelengkapan sarana prasarana Madrasah Ibtidaiyah

Miftahul Ulum Kemlagi ?

e. Mengapa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Kemlagi memilih

metode Qiroati dalam pembelajaran Al Qur‟an ?

f. Bagaimana perkembangan pembelajaran Al Qur‟an setelah

menggunakan metode Qiroati ?

g. Bagaimana motivasi guru-guru dalam mengajar dan usaha Kepala

Sekolah untuk memberi motivasi pada guru ?

h. Bagaimana kredibilitas guru ?

Page 161: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

2. Wawancara dengan guru:

a. Apa yang menjadi dasar dan tujuan diadakan pembelajaran AL

Qur‟an ?

b. Bagaimana kesesuaian antara tujuan, metode, dan alokasi waktu

dalam proses pembelajaran ?

c. Bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran ?

d. Bagaimana persiapan sebelum mengajar ?

e. Apakah guru mempunyai RPP ?

f. Bagaimana pelaksanaan metode Qiroati pada waktu KBM di kelas

?

g. Bagaimana hasil yang dicapai ?

3. Wawancara untuk Siswa:

a. Apa yang anda rasakan saat belajar AL Qur‟an dengan metode

Qiroati ?

b. Apakah gurunya menyenangkan dalam pembelajaran Al Qur‟an ?

c. Apakah metode Qiroati anda rasakan mudah atau sulit ? mengapa

demikian ?

d. Apa manfaat yang anda rasakan setelah mengikuti pembelajaran Al

Qur‟an ?

e. Apa yang anda ingginkan dalam pembelajaran AL Qur‟an ?

Page 162: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

4. Wawancara untuk TU:

a. Jumlah siswa secara keseluruhan serta perincian jumlah kelas 1 dan

jenis kelamin

b. Hal-hal yang belum terlampir dalam data sekolah yang diperlukan

C. Pedoman Dokumentasi

1. Keadaan guru dan peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum

Kemlagi

2. Foto kegiatan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum

Kemlagi

Page 163: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

DOKUMENTASI FOTO

Joglo MI Miftahul Ulum

Kemlagi

Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum

Kemlagi

Page 164: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

Dewan Guru MI Miftahul Ulum Kemlagi

Siswa bertanya ke depan hal yang tidak dimengerti

Page 165: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

Foto bersama siswa siswi MI Miftahul Ulum Kemlagi

Pembelajaran di kelas

Page 166: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

Gedung MI Miftahul Ulum Kemlagi

Page 167: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

1. Nama : Wahidatul Maghfiroh

2. Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto, 19 April 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Kemlagi-Mojokerto

5. Telepon/HP : 085859326639

6. Email : [email protected]

B. Data Orang Tua

1. Nama

a. Ayah : Nur Rosyid

b. Ibu : Siti Umaroh

2. Pekerjaan

a. Ayah : Guru

b. Ibu : Guru

C. Riwayat Pendidikan

1. RA Miftahul Ulum Kemlagi Tahun 1998-2000

2. MI Miftahul Ulum Kemlagi 2000-2006

3. MTsN Denanyar Jombang 2006-2009

4. MAN Denanyar Jombang 2009-2012

5. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Page 168: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku
Page 169: PENERAPAN PEMBELAJARAN BACA - TULIS AL-QUR’AN …etheses.uin-malang.ac.id/5416/3/5416.pdf · karya penelitian ini ku hadiahkan kepada: Aba saya, Nur Rosyid Beliaulah kekuatan terbesarku