penerapan model view controller pada sistem informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi...
TRANSCRIPT
1
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat menimbulkan suatu
peralihan sistem kerja dari konvensional yang biasa disebut manual ke era digital
yang umum disebut komputerisasi. Perubahan ini juga telah merubah cara
pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah
pada kegiatan penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang dimiliki pada suatu
lembaga pendidikan formal yaitu sekolah.
Sejalan dengan arah penyelenggaraan pelayanan pendidikan sekolah, maka
proses pemantaun prestasi siswa merupakan salah satu komponen atau bagian
sistem lembaga penyelenggara pendidkan formal yang memiliki peranan sangat
penting. Sistem pemantauan prestasi siswa ini yang telah ada dan dilaksanakan
pada sekolah pada umumnya adalah diawali pada saat tengah semester, lalu pada
akhir semester dan terakhir pada akhir tahun pelajaran.
Salah satu parameter pengukur prestasi siswa adalah prestasi akademik
siswa berupa rangking siswa. Rangking siswa saat ini yang ditulis didalam rapor
siswa merupakan nilai parameter prestasi siswa dalam satu kelas. Untuk
mengetahui rangking siswa dalam klas pararel sangat sulit diperoleh jika
diinginkan pada suatu saat tertentu (real time) sesuai keinginan siswa maupun
guru, sehingga pihak sekolah menghitung rangking siswa pada waktu tertentu
yaitu Tengah Semester dan Akhir Semester.
Pada penelitian ini diambil sudi kasus pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub
Perwakilan Rembang. Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 (enam) sekolah
dibawah yayasan dan 12 (duabelas) orang tua atau wali siswa maka terdapat
kebutuhan yaitu informasi prestasi akademik siswa berupa rangking dapat
diperoleh secara kontinu yang artinya adalah dapat diperoleh setelah siswa
memperoleh nilai tugas dan ulangan harian. Hal ini dipertegas oleh hasil
wawancara dengan beberapa siswa antara lain 6 (enam) siswa berprestasi dan 6
(enam) siswa yang belum berprestasi. Siswa yang berprestasi juga membutuhkan
informasi prestasi akademik secara kontinu yaitu dapat diperoleh setelah
melaksanakan evaluasi tugas dan ulangan harian guna mempertahankan
prestasinya. Jadi, kebutuhan perihal informasi prestasi akademik siswa tidak
hanya diperoleh saat Tengah Semester dan Akhir Semester saja. Permasalahan
akan kebutuhan informasi prestasi siswa secara kontinu tersebut tidak hanya
terdapat pada Yayasan Yohanes Sub Perwakilan Rembang, beberapa sekolah
negeri dan swasta yang lain dari hasil pengamatan pada penelitian ini juga
mengalami hal yang sama yaitu sangat membutuhkan sistem informasi prestasi
siswa yang dapat diakses setiap saat.
Oleh karena hal tersebut, maka pada penelitian ini dirancang suatu aplikasi
sistem informasi prestasi siswa. Aplikasi diimplementasikan dengan berbasis
client-server karena pihak sekolah atau Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan
Rembang telah memiliki sistem akademik berbasis web dengan domain
siak.yohgabriel-rembang.com, sehingga aplikasi sistem informasi prestasi siswa
pada sisi client mengakses data akademik siswa yang berada pada sisi web server.
Arsitektur Model View Controller (MVC) diterapkan pada sistem
informasi prestasi siswa dengan tujuan supaya proses maintenance aplikasi dapat
lebih mudah dilakukan karena source code aplikasi dipisahkan atau dibedakan
2
kedalam 3 (tiga) bagian, yaitu model untuk mengelola data, view untuk mengelola
tampilan dan controller adalah source code untuk mengelola proses atau
fungsionalitas sistem. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi desktop dengan
bahasa pemrograman JAVA. JAVA dipilih karena dapat menerapkan MVC serta
memiliki keunngulan multi platform, sehingga pihak sekolah atau yayasan selaku
pengguna tidak terpaku oleh sistem operasi tertentu. Sistem informasi prestasi
siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada
komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya dapat mempergunakan untuk
aplikasi-aplikasi khusus yang ditentukan oleh pihak sekolah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ditentukan
rumusan masalah penelitian adalah 1)bagaimana merancang sistem informasi
prestasi siswa berbasis client-server?; 2)bagaimana mengimplementasikan model
view controller pada sistem informasi prestasi siswa menggunakan bahasa
pemrograman JAVA?; 3)apakah aplikasi sistem informasi prestasi siswa dapat
layak digunakan sebagai sistem informasi layanan pihak sekolah dalam bidang
akademik?
Adapun tujuan yang diperoleh pada penelitian ini antara lain 1)merancang
sistem informasi prestasi siswa berbasis client-server; 2)mengimplementasikan
model view controller pada sistem informasi prestasi siswa menggunakan bahasa
pemrograman JAVA; 3)wewujudkan aplikasi sistem informasi prestasi siswa
dapat layak digunakan sebagai sistem informasi layanan pihak sekolah dalam
bidang akademik. Sedangkan manfaat dari penelitian ini bagi siswa adalah 1)dapat
mengetahui rangking prestasi akademik tingkat kelas maupun kelas pararel;
2)setiap hari siswa dapat memantau rangking prestasi akademik tingkat kelas
maupun kelas pararel. Bagi Sekolah adalah 1)memiliki sarana layanan bidang
akademik kepada siswa yaitu sebuah sistem informasi guna memantau informasi
terkini tentang rangking prestasi akademik siswa; 2)dipergunakan sebagai
pendukung suasana civitas akademik yang positif yaitu menciptakan persaingan
sehat dalam prestasi akademik siswa.
Mengingat luasnya masalah yang akan dibahas, maka skripsi ini memiliki
ruang lingkup yaitu 1)format dan tampilan pada aplikasi sistem informasi prestasi
siswa berdasarkan kebutuhan pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan
Rembang; 2)prestasi siswa berdasarkan nilai akademik yang bersumber pada basis
data di web server siak.yohgabriel-rembang.com; 3)prestasi siswa berupa nomor
rangking yang merupakan hasil perhitungan dari nilai akhir tugas, nilai akhir
ulangan harian, nilai akhir ujian tengah semester dan nilai akhir ujian semester;
4)metode penilaian dan penentuan standar bobot penilaian berdasarkan aturan
yang dimiliki oleh Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang; 5)tidak
membahas tentang sistem keamanan data; 6)tidak membahas secara detail bahasa
pemrograman JAVA dan database MySQL.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang pernah dilakukan tentang sistem informasi prestasi siswa
adalah penelitian dengan judul Perancangan Sistem Monitoring Akademik Siswa
SMP N 72 Jakarta Pusat Berbasis Web[1]. Hasil penelitian tersebut berupa
3
aplikasi berbasis web dimana pengguna yaitu siswa dan orang tua siswa mampu
melihat absensi atau kehadiran siswa dan nilai akademik siswa secara online.
Penelitian sejenis yang lain dengan judul Sistem Informasi Manajemen
Bimbingan Konseling di SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP[2]. Hasil penelitian
tersebut berupa aplikasi yang mampu mengetahui rekapitulasi absensi siswa, dan
histori pelanggaran siswa yang dapat digunakan oleh bapak ibu guru dalam
menentukan kenaikan kelas, dan pembinaan terhadap peserta didik.
Perbedaan utama dengan kedua penelitian terdahulu adalah bahwa
penelitian terdahulu tidak memperhitungkan prestasi siswa dalam sebuah rangking
tetapi hanya menghitung nilai akademik dan absensi siswa. Sedangkan
pembelajaran yang diperoleh dari kedua penelitian tersebut adalah bahwa aplikasi
untuk dapat mengetahui prestasi akademik siswa masih sangat diperlukan guna
membantu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah
Pustaka utama pada penelitian ini adalah sistem informasi, yaitu suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, guna mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan yang berfungsi untuk membantu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin
dan laporan tertentu[3]. Teori yang lain tentang sistem informasi adalah
kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam organisasi[4]. Sistem informasi
merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta
perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak tersebut[5]. Gambar 1 menjelaskan bahwa suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Gambar 1 Sistem Informasi Berbasis Komputer[5]
Prestasi akademik adalah suatu hasil yang dicapai oleh individu setelah
mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi akademik
4
juga dapat diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam
suatu usaha, yang menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan. Dunia
pendidikan yang semakin berkembang, menuntut setiap individu untuk dapat
berprestasi dengan baik[6].
Arsitektur client server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client
dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari
server[7]. Komponen dasar slient-server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu
client, middleware dan server. Hubungan antara ketiga komponen tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Komponen Dasar Client Server[8]
Arsitektur client server memiliki beberapa model, antara lain yaitu model
two-tiers, yaitu merupakan lingkungan client / server secara tradisional. Pada
model ini suatu aplikasi dibagi menjadi dua entitas, yaitu aplikasi client dan
aplikasi server. Dalam konfigurasi yang tipikal, pembagian ini juga meliputi
pembagian perangkat lunak dan perangkat keras. Aplikasi client umumnya
diletakkan pada workstation yang digunakan oleh user, sedangkan server
merupakan suatu komputer yang diletakkan di bagian lain pada jaringan[10].
Model arsitektur dari two-tier terdiri dari dua bagian, yaitu: a)layanan presentasi
(Client Tier), yaitu layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna
ditempatkan pada mesin client. Lapisan ini berfungsi untuk menangani interaksi
user dengan aplikasi; b)layanan data (Data Source Tier), yaitu layanan data
merupakan sebuah database server atau DBMS (Database Management Systems)
yang menyediakan data bagi lapisan layanan client atau presentasi.
Dalam perkembangan teknologi perangkat lunak, multi-tier architecture
(atau sering merujuk pada n-tier architecture) sebenarnya merupakan bentuk lain
dari arsitektur client-server. Perbedaan yang dapat dilihat secara jelas adalah
adanya penempatan terpisah antara sisi presentasi, proses aplikasi serta
manajemen data. Sebagai contoh adalah diletakkan sebuah middleware yang
berkedudukan untuk melayanai relasi antara client dengan basis data. Pada
perkembangan selanjutnya, konsep multi-tier architecture dikenal dengan three-
tier architecture.
Dalam three-tier architecture tiga bagian utamanya(Eckerson, 1995) akan
dijelaskan sebagai berikut :
a. Presentation Tier
Bagian inilah yang merupakan tingkat tertinggi dari aplikasi yang
menggunakan three-tier architecture. Presentasi aplikasi diletakkan dalam
level ini, sehingga tier inilah yang berinteraksi dengan user melalui sebuah
5
tampilan berikut dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Fungsi utamanya
adalah untuk menerjemahkan tugas dan hasil operasi dari aplikasi ke dalam
bentuk sesuatu yang dapat dimengerti oleh user.
b. Application Tier (Business Logic/Logic Tier/Middle Tier)
Bagian ini mengkoordinasikan aplikasi web, proses, perintah (commands),
membuat keputusan logika dan evaluasi serta melakukan perhitungan.
Selain itu sisi ini juga bertugas untuk mengirimkan dan melakukan
pemrosesan data di antara dua sisi di sekelilingnya.
c. Data Tier
Sisi ini adalah server independen yang disebut dengan database server. Dari
sisi inilah segala data diproses dan diperoleh untuk diubah menjadi sebuah
informasi. Segala informasi di dalamnya hanya bisa diakses oleh sisi server
sebelum nantinya diberikan kepada user. Sisi inilah yang memiliki peranan
penting karena penyimpanan data dalam basis data relasional sangat
kompleks, keutuhan dan keamanan data sangat diperhitungkan.
Gambar 3 Implemenatsi dari Three-Tier Architecture
Pada hakekatnya client adalah sisi yang mengawali hubungan dengan server
(speak first), dalam hal ini berkaitan dengan aplikasi web adalah client yang
memiliki presentation page yang diakses dengan menggunakan web browser.
Sedangkan server akan selalu siaga dalam menerima permintaan dari client.
Dalam aplikasi berbasis web, server dinyatakan dalam bentuk web server.
Langkah kerja dalam multi-tier architecture untuk saling berinteraksi adalah,
setiap tier akan berada pada mesin yang berbeda dan berdiri sendiri secara fisik.
MVC (Model View Controller) merupakan arsitektur yang sangat berguna
dalam melakukan pengembangan sebuah sistem[11]. Arsitektur metode MVC
dipisahkan dalam layer model, view, dan controller, dapat dilihat pada Gambar 5.
6
Gambar 4 Arsitektur model, view, controller[11]
Pada Gambar 3 tersebut ditunjukkan 3 komponen yang terdapat dalam
pola MVC dan interaksi yang terjadi. Penjelasan komponen dalam Model, View,
Controller akan dijabarkan sebagai berikut a)Model, bertugas untuk mengelola
berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.Menampung berbagai class-object-
component yang berjalan di bagian belakang dari sistem dan umumnya tidak bisa
dilihat prosesnya oleh user. Bagian model ini banyak berisikian bagian-bagian
yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan menyimpan
data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data dan proses lainnya yang
berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini juga berisikan model yang
menampung berbagai metode pemodelan data, metode control, metode
pengolahan citra, dan metode-metode lainnya; b)View, bertugas mengelola
tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang dapat dilihat
dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol, tabs,
check list, combo box, teks, audio, button, list, table, dan lain-lain; c)Controller,
bertugas untuk menghubungkan antara bagian model dan bagian view. Bagian ini
umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view
untuk mencari padanan model yang sesuai dengan request tersebut.Controller
juga bertugas untuk menyampaikan hasil request kembali kepada user melalui
bagian view, misalnya dalam bentuk list, teks, table, atau grafik[11]. Arsitektur
MVC ini umumnya dipisahkan menjadi class – object – component tersendiri, di
mana pemrograman berbasis object seperti bahasa pemrograman Java
mengijinkan untuk menerapkan struktur tersebut.
3. Metode Perancangan Sistem
Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi
kasus di Yaysan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang, maka diperlukan
suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan.
Jadi, metode penelitian merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan selama
penelitian untuk mencapai tujuan.
Metode penelitian yang digunakan adalah prototyping model dimana sangat
memperhatikan kebutuhan dari client yaitu pihak sekolah, dimana kebutuhan ini
didasarkan baik pada kondisi nyata maupun dari permintaan client. Sehingga inti
dari penggunaan model ini adalah interaksi yang berkesinambungan antara
7
pengembang dan client sampai dengan terpenuhinya permintaan client dan
tercapainya tujuan sesuai dengan kebutuhan dari client tersebut.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menggunakan metode penyelesaian
dalam bentuk prototype adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada
saat awal interaksi client-developer berlangsung, yaitu client dan developer setuju
bahwa prototype yang dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan
dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual direkayasa
dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Beberapa tahapan
dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan metode ini adalah:
A. Pengumpulan bahan
Pihak client serta developer bertemu untuk mengidentifikasi format bentuk
perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan serta
gambaran-gambaran umum sistem yang akan dibutuhkan.
B. Membangun prototyping
Membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian yang
menanggapi kebutuhan pelanggan , misal membuat input dan format
output yang diharapkan.
C. Evaluasi prototyping
Pelanggan atau client melakukan evaluasi terhadap prototyping yang
sudah dibentuk apakah sudah dapat memenuhi keinginan pelanggan,
apabila belum maka tahap prototyping akan diulang dari awal, apabila
sudah cukup memenuhi maka tahap selanjutnya akan dilakukan dengan
tetap menyesuaikan kebutuhan pelanggan.
D. Membangun sistem
Apabila prototyping sudah disepakati maka prototyping akan
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai, disinilah
implementasi dan pembangunan sistem dalam bentuk nyata dilakukan.
E. Pengujian sistem
Apabila sistem sudah dibentuk menjadi suatu perangkat lunak, maka pada
tahap selanjutnya adalah menguji sistem tersebut dengan variabel-variabel
riil sesuai dengan kebutuhan client. Tahap ini sering disebut dengan istilah
testing, sehingga kesalahan-kesalahan kerja pada sistem dapat dihindari.
F. Evaluasi sistem
Pada tahap ini client akan mengevaluasi kerja sistem yang sudah jadi,
apakah sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem
akan dibangun ulang ataupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem
dan selanjutnya.
G. Penggunaan sistem
Apabila perangkat lunak yang dibangun telah lulus uji dan tidak ada
kesalahan kerja pada sistem, maka dapat dikatakan bahwa sistem dapat
8
bekerja dengan benar dan dapat digunakan oleh client dalam membantu
aktifitasnya.
Gambar 4 Model Prototyping
Gambar di atas memberikan penjelasan secara umum mengenai bagaimana
model prototyping bekerja. Dengan menggunakan metode ini, client berharap
input yang dikirimkan dapat dilewatkan pada suatu proses untuk mengembalikan
nilai output yang sesuai dengan harapan dari client. Selama pengembangan sistem
nantinya, client dan pihak developer (dalam hal ini adalah penulis) akan
senantiasa melakukan interaksi. Dalam pembangunan prototyping terkadang client
hanya memberikan gambaran kebutuhan secara umum tidak secara mendetail,
sehingga akan sedikit mengalami kesulitan pada tahap pengkodean sistem.
Tabel 1 Tabel Perhitungan Nilai
Semester Bulan ke- Perhitungan Kompenen Nilai
I 8,9,10 A = (Rerata_Nil_Tugas_I +
Rerata_Nil_Ulangan_I) / 2
11,12 (A + NilaiMid_I) / 2
1
Nilai_Rapor_I = (A * Bobot_NH) +
(NilaiMid_I * Bobot_Mid) +
(NilaiSem_I * Bobot_Sem)
II 2,3
B = (((Rerata_Nil_Tugas _II +
Rerata_Nil_Ulangan_II) / 2) +
Nilai_Rapor_I) / 2
4,5,6 (B + NilaiMid_II) / 2
7
NH = ((Rerata_Nil_Tugas_1_II +
Rerata_Nil_Ulangan_I_II ) / 2) * Bobot_NH
Mid = NilaiMid_II * Bobot_Mid
Smt = NilaiSem * Bobot_Sem
Nilai_Rapor_II = NH + Mid + Sem
9
Keterangan tabel:
Rerata_Nil_Tugas_I : Rata-rata nilai tugas semester I.
Rerata_Nil_Tugas_II : Rata-rata nilai tugas semester II.
Rerata_Nil_Tugas_I_II : Rata-rata nilai tugas semester I dan II.
Rerata_Nil_Ulangan_I : Rata-rata nilai ulangan harian semester I
Rerata_Nil_Ulangan_II : Rata-rata nilai ulangan harian semester II
Rerata_Nil_Ulangan_I_II : Rata-rata nilai ulangan harian semester I dan II.
NilaiMid_I : Nilai hasil ujian tes tengah semester I
NilaiMid_II : Nilai hasil ujian tes tengah semester II
Nilai_Rapor_I : Nilai rapor semester I
Nilai_Rapor_II : Nilai rapor semester II
Bobot_NH : Prosentase bobot nilai harian
Bobot_Mid : Prosentase bobot nilai tes tengah semester
Bobot_Sem : Prosentase bobot nilai semester
Bobot_NH, Bobot_Mid dan Bobot_Sem ditentukan oleh Admin masing-masing
sekolah pada system informasi akademik.
Perancangan arsitektur Client-Server pada Sistem Informasi Prestasi
Siswa. Arsitektur aplikasi Sistem Informasi Prestasi siswa menggunakan
arsitektur two-tier sehingga terdapat dua layer, yaitu client layer dan server layer.
Pada client layer digunakan untuk kebutuhan interface pengguna. Pada client
layer terdapat hanya satu aktor yaitu siswa. Aplikasi pada sisi client layer
ditempatkan pada sekolah-sekolah yang dimiliki Yayasan Yohanes Gabriel Sub
Perwakilan Rembang. Sedangkan pada server layer berisi sumber-sumber data
dan tempat penyimpanan data akademik yang terdapat pada database web server
dengan domain siak.yohgabriel-rembang.com. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Gambar 5.
10
Gambar 5 Arsitektur Client-Server Sistem Informasi Prestasi Siswa
Gambar 5 menjelaskan bahwa masing-masing sekolah harus memiliki
sarana internet untuk dapat mengakses data akademik yang ada pada sistem
akademik siak.yohgabriel-rembang.com. Untuk dapat mengakses database server
yang ada pada siak.yohgabriel-rembang.com, masing-masing ip address sekolah
harus dikenal oleh manajemen database server MySQL dengan cara masing-
masing ip address sekolah ditulis didalam aplikasi remote database pada aplikasi
server web. Untuk dapat diakses oleh beberapa siswa maka dengan memanfaatkan
jaringan LAN (Local Area Network) aplikasi client yaitu sistem informasi prestasi
siswa dapat diinstal ke beberapa komputer client di sekolah.
Diagram Alir Proses Sistem Informasi Prestasi Siswa. Hal utama yang
dilakukan untuk membangun sebuah sistem informasi adalah merancang alur
proses sistem. Gambar 6 merupakan rancangan alur proses yang terjadi pada
sistem informasi prestasi sekolah studi kasus pada yayasan Yohanes Gabriel Sub
Perwakilan Rembang. Alur sistem diawali dengan proses login yang dilakukan
oleh siswa. Proses login diadakan supaya sistem hanya diperuntukkan bagi siswa
yang terdaftar pada sekolah-sekolah dibawah binaan Yayasan atau yang terdaftar
pada sistem akademik pada domain siak.yohgabriel-rembang.com seperti pada
desain client-server sistem. Setelah proses login berhasil, siswa dapat melanjutkan
ke proses memilih proses evaluasi nilai sebagai dasar penentu prestasi siswa.
11
Mulai
Login
Login
Benar?
Catat:
- NIS
- Sekolah
- Bulan(Date)
Hitung Nilai Mapel
Berdasarkan NIS,
Sekolah, Bulan Where
Kelas
Nilai Mapel
per Kelas?
Nilai Rapor
per Kelas?
Nilai Mapel
Kelas Pararel?
Nilai Rapor
Kelas Pararel?Tidak Tidak
Hitung Nilai Mapel
Berdasarkan NIS,
Sekolah, Bulan Where
Kelas Parael
Masukan Mapel Masukan Mapel
Ya Ya
Tidak
Hitung Nilai Rapor
Berdasarkan NIS,
Sekolah, Bulan Where
Kelas
Hitung Nilai Rapor
Berdasarkan NIS,
Sekolah, Bulan Where
Kelas Pararel
Ya Ya
KeluarTidak
Selesai
Ya
Tidak
Gambar 6 Diagram Alir Proses Sistem Informasi Prestasi Siswa
Pada Gambar 6, terlihat bahwa terdapat 4 (empat) proses evaluasi nilai
siswa yang login dalam sistem informasi prestasi siswa, antara lain: 1)Evaluasi
nilai mata pelajaran per kelas; 2)Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas
pararel; 3)Evaluasi nilai akhir rapor per kelas; 4)Evaluasi nilai akhir rapor seluruh
kelas pararel.
Proses evaluasi nilai mata pelajaran per kelas merupakan proses penentuan
prestasi siswa, yaitu rangking siswa berdasarkan hasil perhitungan komponen-
komponen nilai sesuai Tabel 1 yang dimiliki siswa pada mata pelajaran yang
siswa pilih. Rangking siswa diperhitungkan dengan cara hasil perhitungan nilai
mata pelajaran siswa login dibandingkan dengan siswa lain dalam kelas siswa
tersebut, menggunakan metode sorting descending, yaitu dari nilai tertinggi
sampai nilai terendah.
Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel pada prinsipnya hampir
sama dengan evaluasi nilai mata pelajaran per kelas. Perbedaannya adalah
rangking siswa login diperoleh dengan dibandingkan dengan seluruh siswa yang
memiliki tingkatan kelas yang sama atau kelas pararel. Contoh kelas pararel
adalah kelas 3A, kelas 3B, kelas 3C.
Evaluasi nilai akhir rapor per kelas merupakan proses penentuan prestasi
siswa berdasarkan perhitungan nilai rapor akhir atau bias disebut nilai rata-rata
rapor siswa. Perhitungan nilai akhir rapor juga didasarkan pada Tabel 1, yaitu
komponen-komponen nilai berdasarkan pada bulan dari tanggal login siswa.
Penentuan rangking siswa sebagi prestasi siswa dibandingkan dengan nilai akhir
rapor siswa lain dalam kelas yang sama.
Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas pada prinsipnya sama dengan
Evaluasi nilai akhir rapor per kelas, tetapi yang membedakan adalah nilai akhir
rapor siswa dibandingkan dengan seluruh kelas pararel siswa.
Jadi, penentuan komponen nilai pada seluruh proses evaluasi nilai siswa
pada sistem informasi prestasi siswa berdasarkan Tabel 1, yaitu berdasarkan bulan
yang diperoleh dari tanggal proses login siswa. Sedangkan metode yang
digunakan dalam penentuan rangking siswa pada semua proses evaluasi adalah
metode sorting descending.
Aplikasi desktop pada sistem informasi prestasi siswa ini dirancang
menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem.
UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam
12
sistem yang akan dibuat akan digunakan beberapa diagram, yaitu: use case
diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
Sebuah use case merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis
besar dan juga mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang
dibangun, serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem
kepada user atau aktor. Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor
dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa
bagian penting seperti: Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari
use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case
adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan
apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan
antara actor dan use case. Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi sistem
informasi prestasi siswa. Dijelaskan bahwa dari aplikasi sistem informasi prestasi
siswa terdapat actor Siswa dan Admin. Dalam hal ini Actor siswa dan admin
dikondisikan dalam keadaan sudah login . Setelah Login berhasil maka Siswa
dapat mengakses proses Evaluasi Nilai Mapel Per Kelas, Evaluasi Nilai Mapel
Kelas Pararel, Evaluasi Nilai Rapor Per Kelas dan Evaluasi Nilai Rapor Kelas
Pararel.
Gambar 7 Use Case Diagram Sistem Informasi Prestasi Siswa
Use case Evaluasi Nilai Mapel Per Kelas merupakan proses sistem yang
berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai Mapel (mata
pelajaran) dalam satu kelas siswa yang login. Rangking siswa dihitung
berdasarkan komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses.
Sedangkan Use case Evaluasi Nilai Mapel Kelas Pararel berfungsi untuk
menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai Mapel (mata pelajaran) dalam
satu kelas pararel siswa yang login. Rangking siswa dihitung berdasarkan
komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses.
Use case Evaluasi Nilai Rapor Per Kelas merupakan proses sistem yang
berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai rapor dalam
satu kelas siswa yang login. Sedangkan Use case Evaluasi Nilai Rapor Kelas
Pararel berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai rapor
13
dalam satu kelas pararel siswa yang login. Rangking siswa juga dihitung
berdasarkan komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses.
Bagian perancangan aplikasi selanjutnya adalah Activity diagram
menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana
masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana
mereka berakhir. Pada sistem informasi prestasi siswa hanya mempunyai 1 (satu)
activity diagram, yaitu activity diagram siswa karena sistem informasi prestasi
siswa memiliki 1 (satu) actor seperti terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Activity diagram siswa
Activity diagram siswa merupakan aktifitas yang dilakukan oleh
siswa sekolah di lingkungan yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan
Rembang, karena yang telah terdaftar pada sistem akademik pada domain
siak.yohgabriel-rembang.com. Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya
adalah: melakukan proses login; input dan update profil siswa; melihat
nilai hasil evaluasi mata pelajaran dalam satu kelas; melihat nilai hasil
evaluasi mata pelajaran dalam kelas pararel; melihat nilai hasil evaluasi
rapor dalam satu kelas; melihat nilai hasil evaluasi rapor dalam kelas
parael; serta melakukan proses logout keluar dari sistem.
14
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam
dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri
antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait).
: Siswa
: f_login : Login
: Menu_Utama Pilih Mapel :
f_evaluasi_mapel_kelas
1. Masukkan username
2. Masukkan password
3. Pilih Sekolah
4. username, password, id_sekolah
5. Login Benar
6. Login Salah
7. Pilih Evaluasi Nilai Mapel Kelas
8. Pilih Mapel
9. Tampilkan
10. Grafik
11. Close
12. Pilih Keluar
Gambar 9 Sequence Diagram Evaluasi Mapel Kelas
Pada Gambar 9 merupakan sequence diagram untuk proses menampilkan
prestasi siswa yaitu rangking nilai berdasarkan evaluasi nilai mata pelajaran per
kelas. Tahap awal proses evaluasi dimulai dengan proses login sebagai siswa pada
halaman awal dengan memasukkan username, password dan pilih sekolah. Jika
login berhasil akan masuk ke menu utama, jika login tidak berhasil akan kembali
ke halaman login. Dari halaman menu uatama, siswa dapat memilih beberapa
tampilan button antara lain Profil, Evaluasi Nilai Mapel per Kelas, Evaluasi Nilai
Mapel Seluruh Kelas, Evaluasi Nilai Rapor per Kelas, Evaluasi Nilai Rapor
Seluruh Kelas Pararel dan Keluar. Selanjutnya, pada Gambar 9 terlihat pilih
Evaluasi Nilai Mapel per Kelas maka akan ditampilkan form Evaluasi Nilai Mapel
per Kelas. Pada form Evaluasi Nilai Mapel per Kelas siswa dapat memilih mata
pelajaran pada combo box mata pelajaran. Jika sudah memilih mata pelajaran,
maka kemudian siswa dapat klik button Tampilkan guna menampilkan hasil
evaluasi dalam bentuk tabel, selanjutnya dapat klik button Grafik guna
menampilkan dalam bentuk grafik garis.
Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut
yang melekat pada class tersebut. Pada Gambar 10 berikut merupakan class
sistem yang dikembangkan.
15
Gambar 10 Class Diagram Aplikasi
4. Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem dipergunakan adalah
metode prototype. Oleh karena itu, maka dalam proses implementasi aplikasi
menghasilkan 3 (tiga) prototipe, yang berdasarkan hasil pengujian merupakan
prototype yang sudah sesuai dengan kebutuhan pada Yayasan Yohanes Gabriel
Sub Perwakilan Rembang. Untuk lebih memperjelas proses pengembangan sistem
dapat dilihat dalam Tabel 2 Dokumentasi Prototipe.
Tabel 2 Dokumentasi Prototipe
Prototype I
No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan
1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan OK
2 Analisis Mata
pelajaran per
Kelas
- Analisis mata pelajaran
yang dipillih siswa
berdasarkan tanggal
analisis
Berhasil ditampilkan OK
3 Analisis Rapor
Per Kelas
- Analisis Rapor
berdasarkan kelas
siswa login
Berhasil ditampilkan. OK
4 Halaman Profil
Siswa
- - - Permintaan
Prototype II
No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan
1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan OK
2 Analisis Mata
pelajaran per
Kelas
- Analisis matapelajaran
yang dipillih siswa
berdasarkan tanggal
analisis
Berhasil ditampilkan OK
3 Analisis Rapor Per
Kelas
- Analisis Rapor
berdasarkan kelas siswa
Berhasil ditampilkan. OK
16
login
4 Halaman Profil
Siswa
Halaman untuk mengedit
profil siswa
Dapat Dilakukan OK
5 Analisis Mata
pelajaran Paralel
- - Permi
ntaan
6 Analisis Rapor
Paralel
- - Permintaan
Prototype III
No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan
1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan OK
2 Analisis Mata
pelajaran per
Kelas
- Analisis mata pelajaran
yang dipillih siswa
berdasarkan tanggal
analisis
Berhasil ditampilkan OK
3 Analisis Rapor Per
Kelas
- Analisis Rapor
berdasarkan kelas siswa
login
Berhasil ditampilkan. OK
4 Halaman Profil
Siswa
Halaman untuk mengedit
profil siswa
Dapat Dilakukan OK
5 Analisis
Matapelajaran
Paralel
- Analisis Matapelajaran
dari semua kelas
parallel
- Dapat
dilakukan
- OK
6 Analisis Rapor
Paralel
- Analisis Rapor dari
semua kelas parallel
Dapat dilakukan - OK
Jadi pada prototipe ketiga tersebut memiliki 4 (empat) evaluasi nilai siswa
sebagai dasar utama Sistem Informasi Prestasi Siswa anatara lain Evaluasi nilai
mata pelajaran per kelas, Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel,
Evalusi nilai akhir rapor per kelas dan Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas
pararel.
Evaluasi nilai mata pelajaran per kelas menampilkan rangking prestasi siswa
untuk mata pelajaran yang dipilih, seperti terlihat pada Gambar 11. Rangking
siswa diperhitungkan dengan cara hasil perhitungan nilai mata pelajaran siswa
login dibandingkan dengan siswa lain dalam kelas siswa tersebut, menggunakan
metode sorting descending, yaitu dari nilai tertinggi sampai nilai terendah.
Gambar 11 menjelaskan bahwa siswa bernama Paulia Mira Laksmian untuk mata
pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, mendapatkan rangking 9 dari 16
siswa didalam kelasnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014.
Gambar 11 Evaluasi Nilai Mata Pelajaran per Kelas
17
Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel pada prinsipnya hampir
sama dengan evaluasi nilai mata pelajaran per kelas. Perbedaannya adalah
rangking siswa login diperoleh dengan dibandingkan dengan seluruh siswa yang
memiliki tingkatan kelas yang sama atau kelas pararel. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Evaluasi Nilai Mata Pelajaran Kelas Pararel
Gambar 12 menjelaskan bahwa Paulia Mira Laksmian untuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, mendapatkan rangking 20 dari 34 siswa untuk
seluruh kelas pararelnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014.
Evaluasi nilai akhir rapor per kelas merupakan proses perhitungan evaluasi
prestasi siswa berdasarkan perhitungan nilai rapor akhir atau biasa disebut nilai
rata-rata rapor siswa. Nilai rata-rata rapor siswa dihitung dengan kompinen-
kompenen nilai berdasarkan pada bulan dari tanggal login siswa yang sesuai
dengan Tabel 1. Penentuan rangking siswa sebagi prestasi siswa dibandingkan
dengan nilai akhir rapor siswa lain dalam kelas yang sama. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada contoh Gambar 13.
Gambar 13 Evaluasi Nilai Akhir Rapor per Kelas
Pada Gambar 13 terlihat bahwa Paulia Mira Laksmian pada tanggal 19/11/2013
memiliki nilai akhir rapor dengan peringkat 2 dari 16 siswa yang lain didalam
kelasnya, pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Evaluasi nilai akhir rapor
seluruh kelas pada prinsipnya sama dengan Evaluasi nilai akhir rapor per kelas,
tetapi yang membedakan adalah nilai akhir rapor siswa dibandingkan dengan
seluruh kelas pararel siswa.
18
Gambar 14 Evaluasi Nilai Akhir Rapor Kelas Pararel
Pada Gambar 14 terlihat bahwa Paulia Mira Laksmian pada tanggal 19/11/2013
memiliki nilai akhir rapor dengan peringkat 4 dari 34 siswa yang lain didalam
kelas pararelnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014.
Sistem informasi prestasi siswa menerapkan arsitektur Model View
Controller (MVC). Pembahasan pertama penerapan MVC adalah pada proses
login. Pada bagian ini akan menjelaskan proses login setiap user yang masuk
kedalam aplikasi. Pada proses ini user mengisi username dan password serta
Sekolah dari siswa. Untuk dapat melakukan proses login tersebut ada tiga proses
yang digunakan. Proses pertama yaitu menampilkan halaman login tersebut yang
dapat dilihat dalam Kode Program 1. Proses selanjutnya merupakan mencocokan
username dan password dengan database, proses tersebut dapat dilihat pada Kode
Program 2. Dan proses terakhir merupakan proses redirect ke halaman menu
utama.
Kode Program 1 Proses menampilkan halaman login
1. final f_login loginForm = new f_login();
2. final JDialog login = new JDialog(main_form, "Login", true);
3. Container loginContainer = login.getContentPane();
4. login.setSize(350, 200);
5. login.setUndecorated(true);
6. loginForm.setLocation(0, 0);
Penjelasan Kode Program 1 sebagai berikut :
- Baris 1-2 kode program untuk membuat objek dari class
- Baris 3 kode program untuk menampung baris 2
- Baris 4-6 kode program untuk menampilkan login
Kode Program 2 Proses mencocokan data
1. ArrayList<QueryParams> params = new ArrayList<QueryParams>();
2. params.add(new QueryParams("nis", sekolahSelected.getIdSekolah() + "." +
username));
3. params.add(new QueryParams("password", password));
4. params.add(new QueryParams("idSekolah", sekolahSelected.getIdSekolah()));
5. Siswa siswa = siswaDAO.getOneBy(params);
Penjelasan Kode Program 2 sebagai berikut :
- Baris 1 kode program membuat array list
- Baris 2-4 kode program mengisi kode program 1
Baris 5 mencocokan data berdasarkan parameter baris 1
Kode Program 3 Proses redirect user 1. user = siswa;
19
2. main_form.setTitle("Selamat Datang " + user.getNis().substring(3) + " | " +
user.getNama());
3. login.dispose();
Penjelasan Kode Program 3 sebagai berikut :
- Baris 1 kode program untuk menetapkan siswa yang login
- Baris 2 menampilkan text pada header menu utama
- Baris 3 menutup halaman login
Salah satu contoh penerapan MVC yang lain adalah proses Evaluasi Mata
Pelajaran Paralel Kelas. Pada saat menu evaluasi mata pelajaran paralel kelas
dijalankan dan terdapat informasi notifikasi yang perlu ditampilkan maka akan
muncul halaman seperti Gambar 12. Proses dari Gambar 12 dapat dilihat pada
Kode Program 4.
Kode Program 4 Proses Evaluasi Mata Pelajaran Paralel Kelas
1. for(tabelCell t : peringkat) { 2. tabelItem.addRow(new Object[]
{i,t.getNis(),t.getNama(),t.getKelas(),t.getNilai()});
3. if(t.getNis().equals(user.getNis())) {rankingUser = i; }i++;}
4. int jmlSiswa = tabelItem.getRowCount();
5. lRank.setText(rankingUser + "");
6. float tingkat = (jmlSiswa == 0) ? 0 :
Float.parseFloat(String.valueOf(rankingUser))/
Float.parseFloat(String.valueOf(jmlSiswa));
7. if(tingkat == 0.0) {lRank.setForeground(Color.RED);
8. } else if(tingkat <= 0.33) {lRank.setForeground(new Color(45, 193, 42));
9. } else if(tingkat > 0.66) {lRank.setForeground(Color.RED);
10. } else {lRank.setForeground(new Color(255, 252, 109));} 11. lJmlSiswa.setText(jmlSiswa + ""); 12. daftarPeringkat = peringkat;
Penjelasan Kode Program 4 sebagai berikut :
- Baris 1-3 kode program untuk menampilkan data ke datagrid
- Baris 4 kode program untuk memperoleh jumlah siswa
- Baris 5-12 kode program untuk menentukan peringkat siswa tersebut.
5. Uji Sistem
Pada pengujian sistem, analisis pengujian aplikasi ini akan dilakukan
dengan dua metode. Metode pertama yaitu dengan metode alpha atau blackbox
seperti Tabel 3.
Tabel 3. Pengujian dengan metode Blackbox
No Spesifikasi Input Output Status
1 Login - Username dan
Password Salah
- Username dan
password Benar
- Muncul pesan
error
- Dapat Masuk
Aplikasi
Valid
Valid
2 Halaman Analisis
Matapelajaran Per Kelas
- Memilih Matapelajaran - Data peringkat
siswa
Valid
3 Halaman Analisis
Matapelajaran Paralel
- Memilih Matapelajaran - Data peringkat
Siswa
Valid
4 Halaman Analisis Rapor - Nis siswa dan kelas - Data peringkat Valid
20
Per Kelas
5 Halaman Analisis Rapor
Paralel Kelas
- Nis siswa - Data peringkat Valid
6 Grafik Nilai - Nis dan nilai - Grafik Valid
Pengujian berikutnya adalah uji performa dilakukan pengujian untuk
mengetahui tingkat kehandalan dan efisiensi resource jika sisem dijalankan. Uji
performa aplikasi dilakukan pada komputer dengan spesifikasi Intel Core i3, Ram
6Gb, Internet dengan kecepatan rata-rata ping ke server 80ms. Uji performa
aplikasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil Uji Performa Aplikasi
No Proses Penggunaan
Memory (RAM)
rata-rata
Lama Proses (detik) rata-
rata
1 Proses Login 85.30 MB 1.45 detik
2 Menampilkan Analisis
Matapelajaran Per Kelas
97.50MB 12.10 detik
3 Menampilkan Analisis
Matapelajaran Paralel
104.25MB 47.25 detik
4 Menampilkan Analisis Rapor Per
Kelas
125.75MB 62.67 detik
5 Menampilkan Analisis Rapor
Paralel
154.50 MB 87.75 detik
Pengujian juga dilakukan dengan metode uji respondensi yaitu diuji oleh
10 (sepuluh) responden siswa dengan cara mengoperasikan aplikasi lalu mengisi
kuesioner. Hasil uji respondensi terhadap sistem notifikasi bisnis yaitu jumlah
responden menjawab Setuju berjumlah 48.3% dan Sangat Setuju berjumlah 51.7%
maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem dapat memenuhi kebutuhan
pengguna.
6. Simpulan
Berdasarkan hasil dari perancangan aplikasi desktop berbasis client-server
menggunakan metode Model View Controller pada Sistem Informasi Prestasi
Siswa, maka diperoleh kesimpulan dengan penerapan Model View Controller
pada arsitektur aplikasi client-server adalah hasil implementasi Sistem Informasi
Prestasi Siswa pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang dapat
membantu siswa dalam memantau secara terkini prestasi akademik siswa tersebut.
Saran pengembangan pada Sistem Informasi Prestasi Siswa yaitu dapat
ditambahkan fasilitas layanan pemantauan prestasi guna menjaga kualitas
akademik siswa. Layanan tersebut dapat menggunakan mekanisme broadcast
message berbasis sms gateway jika prestasi siswa melewati batas-batas tertentu
sesuai kaidah perhitungan prestasi sekolah.
21
7. Pustaka
[1] Cahyadi AF., 2011, Perancangan Sistem Monitoring Akademik Siswa
SMP N 72 Jakarta Pusat Berbasis Web,
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/file_skripsi/Isi_cover_46748525
8117.pdf, Diakses pada tanggal 20 September 2013
[2] Muna N., 2010, Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling di
SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP, http://repo.eepis-its.edu/451/1/959.pdf,
Diakses pada tanggal 18 November 2011
[3] Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
[4] Kadir, Abdul, 2002, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, Penerbit
Andi.
[5] Kristanto, A., 2007, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava
Media, Yogyakarta.
[6] Nurhayati S., 2012, Analisis kecerdasan emosional, kematangan sosial,
self-esteem, dan prestasi akademik pada mahasiswa penerima program
beasiswa santri berprestasi (PBSB) IPB,
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47468/BAB%20III
%20Kerangka%20Pemikiran_%20I11snu.pdf?sequence=6, Diakses pada
tanggal 20 September 2013
[7] Zuliardi, dkk, 2006, Jaringan Client Server,
http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-
content/client_server.pdf. Diakses tanggal 22 April 2013.
[8] Budi S., Client Server dan Sistem Terdistribusi, Andi, Yogyakarta, 2006.
[9] Siagian FA., 2007, Perancangan Komunikasi Client Server Dan Sistem
Database, Medan: USU Repository
[10] Pujiyono, dkk, 2004, Perbandingan Model Two-Tier dengan Three-Tier
dalam Asritektur Client/Server untuk Mengolah Perintah Query pada
Aplikasi Database.
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1810/1589.
Diakses tanggal 22 April 2013
[11] eNode Inc, 2002, Arsitektur model, view, controller. Yogyakarta : Skripta
Media.
[12] Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th
Edition, America: Mc. Graw Hill.