penerapan model team quiz pada pembelajaran …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel...

11
PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 , , STKIP-PGRI Lubuklinggau [email protected] ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Team Quiz Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan model Team Quiz secara signifikan tuntas?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan sampel penelitian adalah satu kelas yaitu kelas VII.1 SMP Negeri 13 Lubuklingga. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes berbentuk uraian sebanyak enam soal. Daa terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analis uji-t pada taraf signifikan α = 0,005, diperoleh t hitung (2,41) > t tabel (1,699) dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan model Team Quiz signifikan tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,65 dan presentase jumlah siswa yang tuntas sebesar 76,67%. Kata kunci : Team Quiz, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya terdapat beberapa pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik salah satunya yaitu mtematika. Ibrahim dan Suparni (2012:43), menyatakan bahwa matematika itu penting sebagai alat bantu, sebagai ilmu, sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai bentuk sikap. Levvit (dalam Ibrahim dan suparni, 2012:44), menyatakan bahwa jika suatu masyarakat dibiarkan dalam kebutaan matematika maka akan membuat masyarakat tersebut kehilangan kemampuan untuk berpikir secara disiplin dalam menghadapi masalah nyata dan masalah yang relatif mudah sehingga masalah yang benar-benar rumit. Tetapi pada kenyataannya pada pendapat Abdurrahman (2012:202), " banyak orang yang memandang matematika itu sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupa sehari-hari".

Upload: others

Post on 27-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

, ,

STKIP-PGRI Lubuklinggau

[email protected]

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Team Quiz Pada Pembelajaran Matematika

Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa

kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan model Team Quiz

secara signifikan tuntas?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau

tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan sampel penelitian adalah satu kelas yaitu

kelas VII.1 SMP Negeri 13 Lubuklingga. Pengumpulan data dilakukan dengan

teknik tes berbentuk uraian sebanyak enam soal. Daa terkumpul dianalisis

menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analis uji-t pada taraf signifikan α = 0,005,

diperoleh thitung (2,41) > ttabel (1,699) dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan

model Team Quiz signifikan tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,65

dan presentase jumlah siswa yang tuntas sebesar 76,67%.

Kata kunci : Team Quiz, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya terdapat beberapa pembelajaran yang diberikan

kepada peserta didik salah satunya yaitu mtematika. Ibrahim dan Suparni

(2012:43), menyatakan bahwa matematika itu penting sebagai alat bantu, sebagai

ilmu, sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai bentuk sikap. Levvit

(dalam Ibrahim dan suparni, 2012:44), menyatakan bahwa jika suatu masyarakat

dibiarkan dalam kebutaan matematika maka akan membuat masyarakat tersebut

kehilangan kemampuan untuk berpikir secara disiplin dalam menghadapi masalah

nyata dan masalah yang relatif mudah sehingga masalah yang benar-benar rumit.

Tetapi pada kenyataannya pada pendapat Abdurrahman (2012:202), " banyak

orang yang memandang matematika itu sebagai bidang studi yang paling sulit.

Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana

untuk memecahkan masalah kehidupa sehari-hari".

Page 2: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penelitian dengan guru mata

pelajaran matematika diperoleh bahwa data jumlah siswa kelas VII SMP Negeri

13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 90 siswa. Dengan nilai

KKM ( Kriterian Ketuntasan Minimal) sebesar 71. Pada ulangan harian

matematika siswa kelas VII terdapat 35,56% (32 siswa) yang tuntas sedangkan

64,44% sisanya (58 siswa) yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata hasil ulangan

siswa sebesar 58,00, sehingga mereka mereka harus mengikuti ujian remedial.

Selain itu, hasil wawancara diperoleh bahwa beberapa faktor yang

menimbulkan kelemahan siswa terhadap pelajaran matematika yaitu keaktifan

siswa yang kurang dalam proses pembelajaran, kurangnya minat dan

motivasisiswa untuk mengetahui materi dari pelajaran yang diberikan oleh guru,

kurangnya pemahaman siswa tehadap konsep pembelajaran matematika, siswa

jarang bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan pada pembelajaran

matematika berlangsung. Model pembelajaran matematika SMP Negeri 13

Lubuklinggauyaitu model konvesional, dimana kegiatan pembelajaran lebih

dominasi oleh guru, kebanyakan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh

guru.

Salah satu cara agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif

dan efesien, guru harus memiliki model pembelajaran agar dapat tercapainya

tujuan yang diharapkan serta mampu untuk menarik minat dan motivasi seseorang

untuk mempelajari matematika yaitu dengan menggunakan model Team Quiz.

Team Quiz adalah salah satu metode dalam model pembelajaran aktif (active

learning). Ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa agar efektif dan efesien

dalam belajar. Menurut Zaini, Munthe, dan Aryani (2008:54), Team Qiz dapat

meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik dalam suasana yang

menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz

diterakan untuk memperdayakan seluruh siswa dengan mempelajari suatu topik

pembelajaran dan membagi kelompok belajar dimana setiap kelompok akan

membuat kuis berupa soal dan jawaban singkat, untuk ditanyakan kepada

kelompok lain aturan mainnya telah diterapkan oleh guru sebelumnya. Dalam

model pembelajaran ini, guru menerangkan materi yang akan disampaikan secara

Page 3: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

klasikal, lalu siswa dibagi dalam beberapa kelompok, kelompok A membuat

pertanyaan untuk diberikan kepada kelompok B bila tidak terjawab oleh

kelompok B maka dilemparkan kepada kelompok C, selanjutnya pembelajaran

kedua dan tunjuk kelompok B membuat pertanyaan yang akan diberikan kepada

kelompok C, jika kelompok C tidak bisa memjawab lempar pertnanyaan kepada

kelompok A. Diakhir pembelajaran umpan balik hasil kegiatan belajar dari guru.

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul "Penerapan Model

Team Quiz pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016".

LANDASAN TEORI

1. Model Team Quiz

Menurut Silberman (2012:175), Team Quiz dapat meningkatkan rasa

tanggung siswa atas apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan

dan tidak mengancam atau membuat mereka takut. Zaini, Munthe dan Aryani

(2008:54), menyatakan bahwa Team Quiz dapat meningkatkan tanggung jawab

belajar peserta didik dalam suasana yang menyenangkan. Menurut Marno dan

Idris (2009:160), model Team Quiz diterapkan untuk memberdayakan seluruh

siswa engan mempelajari suatu topik pembelajaran dan membagi kelompok

belajar dimana setiap kelompok akan membuat kuis untuk ditanyakan kepada

kelompok lain yang aturan mainnya telah diterapkan oleh guru sebelumnya.

Sedangkan Silberman (2007:163), menyatakan bahwa teknik tim ini dapat

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari

dengan cara yang menyenangkan dn tidak mengancam atau menakutkan.

Menurut Silberman (2012:175), adapun langkah-langkah pembelajaran

dengan memnggunakan model Team Quiz, yaitu: (1) Pilih topik yang akan

disajikan dalam tiga segmen, (2) Bagilah siswa dalam tiga tim, (3) Jelaskan

format pembelajaran dan mulailahpenyajian materi. Hingga 10 menit atau kurang

dari itu, (4) Perintahkan tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat. Kuis

tersebut harus sudah siap dalam tidak lebih 5 menit. Tim B dan C menggunakan

Page 4: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

waktu ini untuk memeriksa catatan mereka, (5) Tim A memberikan kuis kepada

anggota tim B. Jika tim B tidak dapat menjawab satu pertanyaan, tim C segera

menjawabnya, (6) Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim

C, dan mengulang proses tersebut, (7) Ketika kuis selesai, lanjutkan dengan

segmen kedua dari pelajaran anda, dan tunjuklah tim B sebagai pemandu kuis, (8)

Setelah tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengan segmen ketiga dari

pelajaran anda, dan tunjuklah tim C sebagai pemandu kuis.

Menurut Suprijono (2013:114), langkah-langkah pembelajarannya adalah

sebagai berikut: (1) Pilih topik yang dapat disampaikan dalam tiga bagian, (2)

Bagilah siswa menjadi tiga kelmpok, yaitu A, B, dan C, (3) Sampaikan kepada

siswa format penyampaian pembelajaran kemudian mulai penyampaian materi.

Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit, (4) Setelah penyampaian, minta

kelompok A menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang

baru disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi

catatan mereka, (5) Mintalah kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada

kelompok B. Jika kelompok B tidak bisa menjawab pertanyaan, lempar

pertanyaan tersebut kepada kelompok C, (6) Kelompok A meberikan pertanyaan

kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab pertanyaan, lempar

pertanyaan tersebut kepada kelompok , (7) Jika tanya jawab selesai, lanjutkan

pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya.

Lakukan seperti proses kelompok A, (8) Setelah kelompok B selesai dengan

pertanyaaannya, lanjutkan penyampaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk

kelompok C sebagai kelompok penanya, (9) Akhiri pelajaran dengan

menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yan

keliru.

METODE PENELITIAN

“Metode penelitian yang digunakan berbentuk Pre-test and Post-test Group

design.Di dalam design ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum

eksprimen disebut pre-test, observasi yang dilakukan sesudah eksperimen disebut

Page 5: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

post-test (Arikunto, 2010:124). Adapun pola penelitian pre-test dan post-test

Group design yaitu:

Keterangan :

O1 : Pre-test

X : Penerapan model Team Quiz

O2 : Post-test

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian ini diambil satu kelas

secara acak (Simple Random Sampling), yaitu kelas VII.1.Teknik pengumpulan

data pada penelitian ini yaitu dengan teknik tes. Tes digunakan untuk memperoleh

data tentang hasil belajar siswa. Tes yang digunakan berbentuk uraian sebanyak

enam soal, materi tes tentang Segi Empat. Untuk menguji hipotesis, menggunakan

uji-t satu sampel pada taraf signifikan α=0,05 dan dk=29.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 April s.d 15 April

2016, 25 April s.d 4 Mei 2016 dan 16 Mei s.d 31 Mei 2016, di kelas VII SMP

Negeri 13 Lubuklinggau, dengan jumlah seluruh siswa 90 siswa yang terdiri dari

3 kelas. Dari seluruh kelas memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

kelas eksperimen dan diterapkan dengan model Team Quiz yaitu pada kelas VII.1

dengan siswa sebanyak 30 orang. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti

sesuai dengan jadwal yang berlangsung di sekolah tersebut.

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan

dengan rincian antara lain pertemuan pertama pemberian pre-test, dimana

pemberian pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki

siswa sebelum pembelajaran. Kemampuan awal tersebut menggambarkan

kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran yang akan disampaikan guru.

Setelah kemampuan awal siswa diketahui dilanjutkan dengan pertemuan ke dua

yaitu melaksanakan pembelajaran di kelas. Melaksanakan pembelajaran di kelas

dilakukan dengan menggunakan model Team Quiz. Kegiatan pembelajaran

O1 X O2

Page 6: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Setelah pembelajaran selesai pada

pertemuan terakhir diadakan post-test yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan akhir siswa dalam proses belajar mengajar. Kemampuan akhir siswa

adalah kemampuan siswa dalam penguasaan materi tentang Bilangan Pecahan.

Rekapitulasi data hasil tes awal dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Data Hasil Tes Awal

Nilai Rata-rata 17,60

Simpangan Baku 10,56

Nilai Tertinggi 44,3

Nilai Terendah 0,0

Siswa yang Tuntas 0 (0%)

Siswa yang Tidak Tuntas 30 (100%)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai

lebih dari atau sama dengan KKM yaitu 71 yang ditetapkan oleh sekolah pada tes

awal ini sebanyak 0 siswa (0%) yang tuntas dan Rata-rata ( x ) nilai secara

keseluruhan sebesar 17,60. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa

kemampuan awal siswa sebelum diterapkan pembelajaran dengan menggunakan

model Team Quiz belum tuntas, karena nilai rata-rata siswa masih di bawah

KKM yang telah ditetapkan.

Tabel 1.2

Rekapitulasi Data Hasil Tes Akhir

Nilai Rata-rata 77,65

Simpangan Baku 15,11

Nilai Tertinggi 100,0

Nilai Terendah 29,5

Siswa yang Tuntas 23 (76,67%)

Siswa yang tidak Tuntas 7 (23,33%)

Page 7: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai

lebih dari 71 (tuntas) sebanyak 23 siswa atau 76,67% sedangkan siswa yang

mendapat nilai kurang dari 71 (tidak tuntas) sebanyak 7 siswa atau 23,33%. Untuk

nilai rata-rata kemampuan akhir kelas yang diberikan pembelajaran dengan

menggunakan model Team Quiz yang diperoleh seluruh siswa yaitu 77,65. Jadi

secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa kemampuan akhir siswa setelah

diterapkan model Team Quiz ini adalah tuntas, karena nilai rata-ratanya lebih dari

atau sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah tersebut.

Perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir hasil belajar dapat

dilihat pada grafik 2.1

Grafik 2.1 Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Belajar

Berdasarkan grafik 2.1 di atas maka dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil

tes awal (pre-test) siswa sebesar 17,60 dan nilai rata-rata hasil tes akhir (post-test)

sebesar 77,65, sehingga didapat peningkatan nilai rata-rata hasil post-test dan pre-

test adalah 60,05 dan jumlah siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan

sebesar 76,67%.

2. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan

dengan rincian satu kali pre-test diawal pertemuan, tiga kali pembelajaran dengan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Nilai rata-rata

KetuntasanBelajar

17.6

0%

pre-testpost-testketuntasan = 80,6

Page 8: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

menggunakan model Team Quiz dan pada akhir pertemuan diberikan post-test

yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya

model Team Quiz.

Tahap pelaksanaan, yaitu pada pertemuan pertama materi yang akan

diajarkan adalah luas dan keliling persegi dan persegi panjang. Sebelum

pembelajaran di mulai guru membagi siswa dalam tiga kelompok A,B, dan C

secara heterogen. Kemudian guru mensosialisaikan tentang model Team Quiz .

Terlebih dahulu menjelaskan materi, setelah selesai menjelaskan materi guru

meminta kelompok A menyiapkan pertanyaan sebanyak anggota yang ada

didalam kelompok setelah itu guru menyeleksi pertanyaan-pertanyaan siswa

karena soal yang akan digunakan hanya 2 pertanyaan tersebut disesuaikan

indikator pencapaian kopetensi sementara kelompok B dan C menggunakan

waktu untuk melihat lagi catatannya, selanjutnya kelompok A memberikan

pertanyaan kepada kelompok B, jika kelompok B tidak bisa menjawab maka lepar

pertanyaan kepada kelompok. Kelompok A memberikan pertanyaan kepada

kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab lempar pertanyaan kepada

kelompok B. Jika tanya jawab selesai, lajutkan pelajaran selanjutnya dan

kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti kelompok A, dan

seterusnya. Guru memberikan klarifikasi terhadap soal-soal yag dibahas selama

tanya jawab antar kelompok. Akhiri pembelajaran dengan meyimpulkan hasil

tanya jawab dan menjelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru. Secara

rincian pembelajaran pada pertemuan pertama dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.5

Pelaksanaan Pembelajaran Pada Pertemuan Pertama

Segmen Kelompok

penanya Soal

Kelompok menjawab Benar Kelompok tidak menjawab

A B C A B C

I Kelompok A 1

2

II Kelompok B 1

2

III Kelompok C 1

2

Pada pertemuan kedua, materi yang diajarkan adalah keliling dan luas

jajargenjang dan trapesium. Siswa duduk secara berkelompok yang telah

Page 9: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

ditetapkan sebelumnya, dan mejelaskan pembelajaran menggunakan model Team

Quz. Setelah itu, guru menunjuk salah satu kelompok untuk membuat pertanyaan

yang akan diberikan kepada kelompok lainnya, jika kelompok yang ditunjuknya

tidak bisa menjawab maka lempar pertanyaan kepada kelompok lain dan

begitupun seterusnya. Setelah selesai, guru memberikan penekanan dengan

menjelaskan kembali secara singkat materi yang telah dibahas dan

menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya langkah-langkah pembelajaran

yang akan digunakan masih sama. Pada pertemuan kedua ini dapart dilihat secara

rinci dari tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Pelaksanaan Pembelajaran Pada Pertemuan Kedua

Segmen Kelompok

penanya Soal

Kelompok menjawab Benar Kelompok tidak menjawab

A B C A B C

I Kelompok A 1

2

II Kelompok B 1

2

III Kelompok C 1

2

Pada pertemuan ketiga, materi yang diajarkan yaitu keliling dan luas belah

ketupat dan layang-layang. Sebelum kegiatan inti dimulai, guru menjelaskan

kembali bahwa pembelajaran pada hari ini sama seperti pada pertemuan

sebelumnya dan siswa kembali duduk berkelompok dan menerapkan

pembelajaran dengan model Team Quiz. Setelah itu dipilihlah kelompok untuk

membuat pertanyaan dan menunjuk kelompok lain untuk menjawab, jika tidak bs

menjawab lepar pertanyaan kepada kelompok lain dan begitu seterusnya. Seara

rinci pembelajaran pada pertemuan ketiga dapat dilihat dari tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Pelaksanaan Pembelajaran Pada Pertemuan Ketiga

Segmen Kelompok

penanya Soal

Kelompok menjawab Benar Kelompok tidak menjawab

A B C A B C

I Kelompok A 1

2

II Kelompok B 1

2

III Kelompok C 1

2

Page 10: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Team Quiz,

siswa-siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar, membuat siswa

lebih peracaya diri dalam belajar matematika karena siswa lebih leluasa memberi

pertanyaan yang melatih siswa berani mengeluarkan pendapatnya dan

menumbuhkan rasa percaya diri tehadap kemampuan kelompok.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa

meningkat tetapi dalam pelaksanaannya model Team Quiz masih terdapat kendala

yang dihadapi diantaranya kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya

memperhatikan aktifitas siswa yang berperan sebagai guru membuat kesimpulan

akhir sulit dicapai. Walaupun ada kendala namun hal ini tidak menyurutkan

konsentrasi siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajarnya, ada 23

siswa yang tuntas (76,67%) dan ada 7 siswa (23,33%) yang belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal. Namun, hasil tersebut sudah mengalami peningkatan

yang signifikan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

"Hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah

mengikuti pembelajaran matematika dengan model Team Qiz secara signifikan

tuntas. Nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada tes akhir sebesar

77,65 dan persentase jumlah siswa yang tuntas sebesar 76,67%.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurraman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim & Suparni. 2012. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya.

Yoyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.

Page 11: PENERAPAN MODEL TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel yanti.pdf · menyenangkan. Menurut Marno dan Idris (2009:160), model Team Quiz diterakan

Marno & Idris. 2009. Perencaan Pendidikan.Bandung: CV Pustaka Setia.

Silberman. 2007. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:

Nuansa.

. 2012. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:

Nuansa.

Supriono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Zaini, Hasyim, Munthe, dan Aryani, Sekar, Ayu. 2008. Strategi Pembelajaran

Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.