penerapan model pembelajaran learning cyclelib.unnes.ac.id/3979/1/5710.pdf · ... data laporan dan...
TRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI
EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Bekti Sulistya Utami
4401405567
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Pada Materi Ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang” disusun
berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber
informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir
skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam
program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 17 September 2009
Bekti Sulistya Utami 4401405567
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA
TEUKU UMAR SEMARANG”
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal 17
September 2009.
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Kasmadi Imam S, M.S. Dra. Aditya Marianti, M.Si. NIP. 1951111519791001 NIP. 1967127171993032001
Penguji Utama
Dra. Sri Ngabekti, M.S NIP. 19590011986102001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/ Pembimbing I Pembimbing II Ir. Tuti Widianti, M. Biomed Noor Aini Habibah, M. Si NIP. 195102071979032001 NIP. 197111071998022001
iv
ABSTRAK
Utami, Bekti Sulistya. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Di SMA Teuku Umar Semarang. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Tuti widianti, M.Biomed. dan Noor Aini Habibah, M.Si.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Teuku Umar Semarang pembelajaran Biologi masih berpusat pada guru dan kurang memaksimalkan metode diskusi. Metode pembelajaran kurang efektif yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Model pembelajaran dan sumber bahan belajar yang digunakan oleh guru dalam membantu menyampaikan materi masih kurang bervariasi. Salah satu alternatif mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (LC) pada materi pokok ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Learning Cycle (LC) pada materi pokok ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang.
Model pembelajaran Learning Cycle, yang terdiri dari 5 tahap pembelajaran dari membaca bahan ajar, pengamatan lingkungan, diskusi, presentasi, percobaan, dan tes evaluasi.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya motivasi belajar siswa, dimana presentase ketuntasan pada kelas X.1 sebesar 94% dengan rata-rata motivasi belajar sebelum dan setelah pembelajaran Learning Cycle berturut-turut sebesar 63 menjadi 70,23, kelas X.2 sebesar 91% motivasi 61 menjadi 70, X.3 sebesar 87% motivasi 60 menjadi 71. Peningkatan hasil belajar tersebut tidak terlepas dari motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa yang diambil dari tahap pembelajaran sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi pokok ekosistem dengan model pembelajaran Learning Cycle dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada aktivitas hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan tercapainya standar ketuntasan belajar pada materi pokok ekosistem.
Kata kunci : Model Pembelajaran Learning Cycle, Motivasi Belajar Siswa, Materi Ekosistem.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Biologi di FMIPA UNNES.
Sebagai manusia biasa yang banyak kekurangan, penulis menyadari bahwa
skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu, tenaga dan
materi yang tersita demi membentu penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus hati
kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk menyelesaikan studi strata I di Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk
melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
membantu dalam hal administrasi.
4. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed., Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan dan arahan penulis dalam menyusun skripsi.
5. Noor Aini Habibah, M. Si., Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan dan arahan penulis dalam menyusun skripsi.
6. Dra. Sri Ngabekti, M. S., Dosen Penguji yang telah dengan sabar memberikan
bimbingan dan arahan penulis dalam menyusun skripsi.
7. Kepala SMA Teuku Umar Semarang yang telah berkenan mengijinkan
penulis dalam melaksanakan penelitian di SMA Teuku Umar Semarang.
vi
8. Arina Marisa, S. Pd., Guru Biologi SMA Teuku Umar Semarang yang telah
berkenan mambantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan
penelitian.
9. Guru dan staf karyawan SMA Teuku Umar Semarang yang telah membantu
peneliti selama penelitian.
10. Siswa kelas X.1, X.2, dan X.3 SMA Teuku Umar Semarang yang telah
berkenan menjadi sampel dan membantu dalam penelitian ini.
11. Ibu, Bapak, dan Budheku yang dengan sabar memberikan motivasi dan selalu
mendukung sampai akhir penyusunan skripsi ini.
12. Adik-adikku, dan semua keluarga yang selalu membantu penulis.
13. Cahaya Rosyidan, S. Si, yang setia mendukung dan memotivasi.
14. Teman-teman rombel 4 Bio’05.
15. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan kecuali
untaian doa, ”Semoga amal baik yang telah diberikan berbagai pihak kepada
penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT”. Akhirnya penulis
mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Semarang, 17 September 2009
Penulis
Bekti Sulistya Utami 4401405567
vii
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR JUDUL ......................................................................................... i
PERNYAATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Penegasan Istilah ............................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6
B. Hipotesis ......................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 21
B. Subyek Penelitian ........................................................................... 21
C. Variabel Penelitian ......................................................................... 21
D. Desain Penelitian ........................................................................... 21
E. Prosedur Penelitian ......................................................................... 22
F. Data dan Cara Pengumpulan Data ................................................... 24
G. Metode Analisis Data ..................................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 28
B. Pembahasan ................................................................................... 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
viii
A. Simpulan ........................................................................................ 39
B. Saran .............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 42
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Rancangan Penelitian ................................................................................... 22
Pedoman Konversi Skala Lima Aktivitas Siswa ........................................... 25
Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................. 28
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa ............................................................. 29
Hasil Analisis Data Hasil Laporan Diskusi dan LKS .................................... 29
Hasil nalisis Data Angket Tanggapan Siswa ................................................. 30
Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa ....................................................... 31
Hasil Analisis Data Hasil Kinerja Guru ......................................................... 32
Hasil Wawancara dengan guru Biologi ......................................................... 32
x
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran.1 Silabus ...................................................................................... 42
Lampiran.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 43
Lampiran.3 Rekapitulasi Lembar Observasi Kinerja Guru ............................ 47
Lampiran.4 Rubrik Lembar Observasi Kinerja Guru .................................... 48
Lampiran.5 Daftar Nama Siswa Kelas X.1 ................................................... 52
Lampiran.6 Daftar Nama Siswa Kelas X.2 .................................................... 53
Lampiran.7 Daftar Nama Siswa Kelas X.3 .................................................... 54
Lampiran.8 Hasil Pengisian Angket Motivasi Awal oleh Siswa ................... 55
Lampiran.9 Hasil Pengisian Angket Motivasi Akhir oleh Siswa ................... 58
Lampiran.10 Rubrik Angket Motivasi Belajar Siswa .................................... 61
Lampiran.11 Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X.1 ... 62
Lampiran.12 Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X.2 ... 63
Lampiran.13 Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X.3 ... 64
Lampiran.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pengamatan ................ 65
Lampiran.15 Rubrik Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam
Pengamatan ............................................................................. 66
Lampiran.16 Lembar Diskusi Siswa ............................................................. 67
Lampiran.17 Hasil Observasi Lembar Diskusi ............................................. 68
Lampiran.18 Rubrik Lembar Diskusi Siswa .................................................. 69
Lampiran.19 Hasil Laporan Diskusi Siswa ................................................... 70
Lampiran.20 Hasil Observasi Siswa dalam Presentasi .................................. 71
Lampiran.21 Rubrik Lembar Observasi Siswa dalam Presentasi ................... 72
Lampiran.22 Hasil Observasi Siswa dalam Percobaan .................................. 73
Lampiran.23 Rubrik Lembar Observasi Siswa dalam Percobaan .................. 74
Lampiran.24 Hasil Observasi Pembelajaran ................................................. 76
Lampiran.25 Rubrik Lembar Observasi Siswa dalam Pembelajaran ............. 77
Lampiran.26 Rekapitulasi Data Laporan dan Aktivitas Siswa Kelas X.1 ....... 79
Lampiran.27 Rekapitulasi Data Laporan dan Aktivitas Siswa Kelas X.2 ....... 80
Lampiran.28 Rekapitulasi Data Laporan dan Aktivitas Siswa Kelas X.3 ....... 81
xi
Lampiran.29 Hasil Pengisian Angket Pendapat Guru dalam Pembelajaran ... 82
Lampiran.30 Hasil Pengisian Angket Tanggapan Siswa ............................... 83
Lampiran.31 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa .................................... 85
Lampiran.32 Bahan Bacaan Ekosistem ........................................................ 86
Lampiran.33 Lembar Kegiatan Siswa ........................................................... 92
Lampiran.34 Kunci Jawaban LKS ................................................................ 97
Lampiran.35 Hasil Pengisian LKS ............................................................... 98
Lampiran.36 Kisi-kisi Soal Post Tes ............................................................ 102
Lampiran.37 Soal Post Tes ........................................................................... 103
Lampiran.38 Kunci Jawaban Soal Pos Tes Ekosistem .................................. 105
Lampiran.39 Hasil Pengisian Post Tes ......................................................... 106
Lampiran.40 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas X.1 .............................. 107
Lampiran.41 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas X.2 .............................. 108
Lampiran.42 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas X.3 .............................. 109
Lampiran.43 Surat Izin Penelitian dari Dekan .............................................. 110
Lampiran.44 Surat Izin Penelitian dari Dinas ............................................... 111
Lampiran.45 Surat Tembusan dari SMA Teuku Umar Semarang ................. 112
Lampiran.46 Foto-foto Penelitian ................................................................. 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses belajar mengajar di sekolah menentukan keberhasilan
pembelajaran. Proses pembelajaran pada prinsipnya sangat tergantung pada guru
dan interaksi siswa dalam proses pembelajaran yang mendukung kompetensi
siswa. Interaksi siswa yang terjadi yaitu dalam bentuk: siswa dengan siswa, siswa
dengan guru, siswa dengan bahan ajar, dan siswa dengan lingkungan sekolah.
Agar interaksi-interaksi tersebut dapat terjadi dengan baik, maka guru dituntut
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif, sehingga siswa
dituntut memiliki semangat dan motivasi untuk belajar.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan melalui wawancara dengan
guru Biologi di SMA Teuku Umar Semarang, dijumpai indikasi motivasi belajar
siswa yang rendah. Kondisi ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan belum
mengaktifkan siswa walaupun kadang menggunakan model diskusi tetapi guru
masih belum memaksimalkan model tersebut, sehingga siswa kurang memahami
tujuan diskusi, yang berakibat siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Hal tersebut mengakibatkan kondisi pembelajaran kurang efektif.
Dari uraian diatas peran guru sangat penting untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, salah satunya melalui variasi dalam pembelajaran. Variasi
pembelajaran dapat mendukung kesiapan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Menurut Uno (2007) motivasi belajar dapat muncul karena faktor
intrinsik, berupa dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita, sedangkan
faktor ekstrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif
dan kegiatan belajar mengajar yang menarik. Akibat kurangnya motivasi belajar
siswa kelas X pada mata pelajaran biologi dapat dilihat dengan rata-rata hasil
ulangan umum semester gasal kelas X.1, X.2, dan X.3 berturut-turut sebesar 52,3;
47,2 dan 35,7, sedangkan KKM yang ditetapkan di SMA Teuku Umar untuk mata
pelajaran biologi sebesar ≥ 65 yang baru dicapai oleh 36% siswa kelas X. Pada
2
materi ekosistem hasil tes siswa kelas X tahun ajaran 2007/2008 terbilang rendah
yaitu hanya 41% siswa tuntas. Permasalahan diatas memerlukan penyelesaian
untuk menumbuhkan motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar siswa,
yaitu dengan diterapkannya model pembelajaran yang sesuai.
Model pembelajaran yang sesuai untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa, yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan tepat dengan materi
yang diajarkan sangat diperlukan. Menurut Fajaroh dan Dasna (2003) model
pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar) merupakan model pembelajaran
yang berpusat pada siswa (student centered). LC merupakan rangkaian kegiatan
yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi
yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Pearson
(2008) menyatakan LC terdiri dari 5 fase pengalaman belajar yang saling
berhubungan, yaitu : (1) Fase Engage (Menarik Perhatian-Mengikat), (2) Fase
Exploration (Eksplorasi), (3) Fase Explain (Menjelaskan), (4) Fase Expand
(Perpanjangan), (5) Fase Evaluate (Evaluasi).
Penerapan model pembelajaran LC pada materi ekosistem, fase pertama
siswa diberikan apersepsi dengan pertanyaan untuk merangsang keingin tahuan
siswa terhadap materi yang dipelajari, melalui kegiatan membaca. Fase kedua
(exploration), siswa diberikan kesempatan untuk mencari tahu tentang materi
ekosistem dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekolah secara langsung
dan mencari tahu proses apa saja yang ada dalam ekosistem melalui kegiatan
eksplorasi. Kegiatan ini melibatkan seluruh indera yang dimiliki siswa sehingga
siswa akan lebih mudah dalam memahami. Fase ketiga siswa menyelesaikan hasil
pengamatan (eksplorasi) melalui kegiatan diskusi. Diskusi merupakan sarana bagi
siswa untuk menyampaikan apa yang sudah siswa temukan dan mampu
mengembangkan sikap bijaksana dalam menerima pendapat orang lain. guru
memberikan penjelasan tentang konsep yang sudah ditemukan siswa melalui
pengamatan dengan kalimatnya sendiri dan memberikan informasi yang belum
diketahui siswa sebelumnya melalui kegiatan diskusi.
Fase keempat guru mengajak siswa untuk menerapkan konsep dan
kecakapan yang sudah dimiliki siswa untuk kegiatan percobaan lain yaitu
3
mengukur komponen abiotik seperti air, tanah, dan udara yang ada di lingkungan
sekolah. Guru sebagai pembimbing dan harus mengarahkan siswa agar memahami
konsep yang diberikan tanpa menghilangkan pemahaman siswa terhadap konsep
yang dimiliki siswa sebelumnya dalam percobaan. Fase selanjutnya dilakukan
evaluasi melalui tes materi ekosistem. Evaluasi ini bermanfaat untuk mengetahui
motivasi belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa dalam
pembelajaran LC materi ekosistem.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dipandang perlu diadakan
penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle terhadap
motivasi belajar siswa pada materi ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang ”.
B. Rumusan Masalah Permasalahan yang muncul pada penelitian ini adalah “Apakah penerapan
model pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
pada materi ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang?”
C. Penegasan Istilah Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran
terhadap judul dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca.
1. Learning Cycle (Siklus Belajar)
Model yang diimplementasikan ini terdiri atas lima fase sesuai dengan
konsep Pearson (2008).
Fase-fase Siklus Belajar (Learning Cycle) pada materi ekosistem di kelas
X SMA Teuku Umar sebagai berikut.
a. Fase Pendahuluan (Engagement)
Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa, men-
dorong kemampuan berpikir, membantu mereka mengakses pengetahuan
awal yang telah dimilikinya dari membaca dan memberikan pertanyaan.
Misalnya dalam mempelajari “komponen ekosistem” apa saja yang kalian
temukan dalam ekosistem kolam.
4
b. Fase Eksplorasi (Exploration)
Pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja baik secara mandiri
maupun kelompok tanpa instruksi secara langsung dari guru melakukan
percobaan (secara ilmiah), melakukan pengamatan, mengumpulkan data,
sampai pada membuat suatu kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
c. Fase Penjelasan (Explanation)
Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan
mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Guru menjelaskan konsep
yang dipahaminya dan menunjukkan contoh-contoh yang berhubungan
dengan konsep untuk melengkapi penjelasannya, serta dapat
memperkenalkan istilah-istilah baru yang belum diketahui siswa.
d. Fase Penerapan Konsep (Elaboration)
Kegiatan belajar ini mengarahkan siswa menerapkan konsep-konsep yang
telah dipahami dan keterampilan yang dimiliki pada situasi baru. Kegiatan
fase ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang
telah mereka ketahui.
e. Fase Evaluasi (Evaluation)
Ada dua hal yang ingin diketahui pada kegiatan belajar ini yaitu
pengalaman belajar yang telah diperoleh siswa dan refleksi untuk
melakukan siklus lebih lanjut yaitu untuk pembelajaran pada konsep
berikutnya.
2. Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku. Sedangkan motivasi belajar merupakan kekuatan dari dalam
diri siswa yang mendorong terjadinya belajar (Dimyati dan Mudjiono 2006).
Motivasi pada penelitian ini meliputi motivasi siswa mengikuti pembelajaran,
aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan LC, yang berdampak pada hasil
belajar siswa. Motivasi belajar dalam peneliian ini dikatakan meningkat
apabila motivasi awal dari diri siswa meningkat menjadi sangat tinggi.
5
3. Materi ekosistem
Materi ekosistem adalah salah satu materi pokok pelajaran biologi pada
KTSP, diajarkan di Sekolah Menengah Atas pada semester genap dengan
standar kompetensi yang harus dicapai. Standar kompetensi dalam materi
ekosistem adalah Standar Kompetensi 4 : “Menganalisis hubungan antara
komponen ekosistem, perubahan materi, dan daur biogeokimia serta
pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan”.
D. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk “Meningkatakan
motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Learning
Cycle pada materi ekosistem di SMA Teuku Umar”.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Memberikan suatu alternatif pembelajaran bagi guru dalam pembelajaran
Biologi khususnya materi ekosistem.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran
yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Mata Pelajaran Biologi
a. Pengertian
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai tanggung jawab sebagai seorang warga negara
yang bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara,
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nio, dkk 2001).
b. Karakteristik pembelajaran Biologi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang telah
teruji kebenarannya melalui metode ilmiah. Nash dalam Rianto (2004)
menyebutkan science is a way of looking at the world, berarti IPA dipandang
sebagai suatu cara berfikir dengan cermat, seksama dan lengkap terhadap
alam semesta. Biologi merupakan bagian dari IPA yang mempelajari tentang
kehidupan. Pendidikan IPA tidak hanya merupakan pengajaran fakta-fakta,
tetapi juga pembentukan sikap dan pengenalan cara kerja ilmiah. Oleh karena
itu bentuk pengajaran IPA harus menggunakan metode-metode yang
mengandung pendekatan sains.
Nash dalam Rianto (2004) menyebutkan mata pelajaran Biologi
berdasarkan Standar Isi (SI) masuk dalam rumpun mata pelajaran IPA dan
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1) Pembelajaran Biologi memerlukan kegiatan penyelidikan /
eksperimen sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan
keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah.
2) Keterampilan proses dalam Biologi mencakup keterampilan dasar
dan ketrampilan terpadu (BSNP 2006).
7
Interaksi antara siswa dengan lingkungannya merupakan hal yang tidak
dapat dikesampingkan dalam pembelajaran Biologi. Pembelajaran Biologi
diharapkan mampu memberikan pengalaman kepada siswa, sehingga
memungkinkan siswa melakukan penyelidikan tentang fenomena Biologi
(Saptono 2003). Eratnya pelajaran dengan alam sekitar, membuat proses
pembelajaran Biologi akan lebih menyenangkan apabila siswa diberikan
kesempatan untuk melakukan pengamatan atau observasi sendiri pengetahuan
yang ada dalam pelajaran Biologi.
Melakukan kegiatan belajar dengan menghafal bukanlah jalan yang
terbaik bila dilaksanakan dalam proses belajar Biologi karena tujuan
pembelajaran IPA secara umum adalah agar siswa memahami konsep-konsep
IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, serta memiliki
keterampilan proses. Menyimak ceramah dari guru hanya akan membuat
siswa beranggapan bahwa banyaknya konsep, fakta, dan teori dalam
pembelajaran Biologi hanya untuk dihafalkan saja. Siswa terbiasa
terkungkung dalam situasi pembelajaran yang pasif akan memicu siswa
belajar hanya dengan menghafal materi, kurang terangsang untuk
menganalisis, memprediksi dan memecahkan masalah. Pengetahuan yang
diperoleh siswa akan bertahan lama dalam pikiran dan siswa akan lebih
paham apabila siswa memperoleh pengetahuan secara langsung dan mandiri
(Wirtha dan Rapi 2008).
c. Pendekatan Belajar Dalam Biologi
Lima pendekatan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan belajar
mengajar Biologi di kelas (Puskur 2001 dalam Saptono 2003).
1) Empat Pilar Pendidikan
Badan PBB UNESCO, mencanangkan salah satu pendekatan yang perlu
digunakan dalam pembelajaran sains di kelas, yaitu ” learning to do (belajar
melakukan), learning to know (belajar memahami), learning to be (belajar
menerapkan), and learning to live together (belajar bersama lingkungan)”.
2) Inkuiri Sains
8
Pendekatan inkuiri sains adalah sesuatu yang sangat menantang dan
melahirkan interaksi antara yang diyakini anak sebelumnya terhadap suatu
bukti baru untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, melalui proses dan
metode eksplorasi untuk menurunkan dan mengetes gagasan-gagasan baru.
3) Konstruktivisme
Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi
“contructivism” antara lain: diskusi yang menyediakan kesempatan agar
semua siswa mau mengungkapkan gagasan, pengujian dan penelitian
sederhana, demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis
lain yang memberi peluang siswa untuk mempertajam gagasannya.
4) Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (Salingtemas)
Science, Environment, Technology, and Society (SETS) merupakan
salah satu pendekatan terpadu yang melibatkan unsur ilmu pengetahuan,
teknologi, lingkungan, dan masyarakat.
5) Pemecahan Masalah
Kegiatan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari pada
dasarnya merupakan kegiatan pemecahan masalah untuk memenuhi
kebutuhannya. Atas dasar hal tersebut, sejak dini anak sudah mulai dilatih
untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya agar memiliki
kemampuan yang bermanfaat bagi kehidupan dewasanya.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan (Uno 2008).
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah
kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan
9
belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
b. Motivasi Dalam Pembelajaran
Motivasi sangat diperlukan dalam pembelajaran, dengan motivasi siswa
dapat menggerakkan aktivitas dan inisiatif, serta dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam pembelajaran (Sardiman 2007). Motivasi
dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar
siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu
kebutuhan. Kebutuhan dalam konteks pembelajaran tersebut harus
berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Teori behaviorisme
menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respon,
sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan
fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir
siswa terhadap berbagai aspek perilaku. Pentingnya peranan motivasi dalam
proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan
berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa (Sofa 2008).
Berdasarkan sumber penyebabnya motivasi dikategorikan menjadi
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber motivasi intrinsik adalah minat,
kesenangan, kebutuhan yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan
motivasi ekstrinsik sangat tergantung pada faktor luar sebagai konsekuensi
perilaku. Guru dapat melakukan tindakan atau kegiatan untuk mengubah
motivasi siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.
Peranan motivasi sangat penting dalam keberhasilan proses belajar
mengajar. Siswa yang tidak mempunyai cukup motivasi tentu memiliki minat
yang sangat terbatas untuk belajar. Mereka tidak terdorong untuk mencari
informasi yang dibutuhkan, melakukan upaya-upaya pendalaman materi yang
sedang dipelajari. Individu yang tidak mempunyai motivasi dengan sendirinya
menjadi jurang tekun dan tidak memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dalam belajar. Oleh karena itu motivasi sangat penting dalam belajar (Waruwu
2006).
10
Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa memerlukan kondisi
tertentu yang mengedepankan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Sejauh mungkin siswa perlu didorong untuk mampu menata
belajarnya sendiri dan menggunakan interaksi antar pribadi dengan teman dan
guru untuk mengembangkan kemampuan kognitif/ intelektual dan
kemampuan sosial. Keterlibatan orang tua dalam belajar siswa sangat penting
baik berupa perhatian dan bimbingan kepada anak di rumah maupun
partisipasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya
(Sofa 2008).
c. Peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa
Peranan guru untuk mengelola motivasi belajar siswa sangat penting,
dan dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada
pengenalan guru kepada siswa secara individual. Menurut Sutikno (2008), ada
beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, sebagai berikut.
1) Menjelaskan tujuan belajar pada siswa Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai kepada siwa,
2) Hadiah Pemberian hadiah bagi siswa yang berprestasi akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi dan minat belajarnya meningkat,
3) Saingan / kompetensi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya,
4) Pujian Pemberian pujian harus tepat sehingga bisa memberikan motivasi serta sekaligus akan membangkitkan harga diri siswa,
5) Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses pembelajaran. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya,
6) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa,
11
7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik, 8) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
kelompok, 9) Menggunakan metode yang bervariasi, dan 10) Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
d. Prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran
Menurut Trilukman (2007) prinsip-prinsip motivasi pada proses
pembelajaran, sebagai berikut.
1) Attention (perhatian)
Perhatian siswa muncul karena didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin
tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga siswa akan memberikan
perhatian selama proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dirangsang
melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada,
kontradiktif atau kompleks. Apabila elemen-elemen tersebut
dimasukkan dalam rencana pembelajaran, hal ini dapat menstimulus
rasa ingin tahu siswa. Namun, perlu diperhatikan agar tidak
memberikan stimulus yang berlebihan, untuk menjaga efektifitasnya.
2) Relevance (relevensi)
Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Minat siswa akan terpelihara
apabila mereka menganggap bahwa yang dipelajari memenuhi
kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang
dipegang. Kebutuhan pribadi (basic need) dikelompokkan dalam tiga
kategori yaitu motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural.
Motif nilai pribadi (personal motif value), menurut Clelland mencakup
tiga hal, yaitu (a). kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement),
(b) kebutuhan untuk berkuasa (needs for power), dan (c) kebutuhan
untuk berafiliasi (needs for affiliation).
Sementara nilai yang bersifat instrumental, yaitu keberhasilan dalam
mengerjakan suatu tugas dianggap sebagai langkah untuk mnecapai
12
keberhasilan lebih lanjut. Sedangkan nilai kultural yaitu apabila tujuan yang
ingin dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai yang dipegang oleh kelpmpok
yang diacu siswa, seperti orang tua, teman, dan sebagainya.
3) Confidence (Percaya diri)
Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat
berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku
dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali
dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Motivasi dapat
memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan
selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk
mengerjakan tugas berikutnya.
4) Satisfaction (kepuasan)
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh
konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun luar
individu. Untuk meningkatkan dan memelihara minat belajar siswa,
dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa
pujian, pemberian kesempatan, dsb.
Selain hal-hal diatas, menurut Manzilatusifa (2009) untuk
menumbuhkan motivasi belajar adalah melalui prinsip-prinsip motivasi.
Setiap siswa memiliki rasa ingin tahu, oleh karena itu guru memberikan
penguatan bahwa siswa pasti bisa. Prinsip-prinsip motivasi dalam belajar
adalah sebagai berikut.
a) Kebermaknaan. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika kegiatan
dan materi belajar dirasa bermakna bagi dirinya yang terkait dengan
bakat, pengetahuan, dan tata nilai siswa.
b) Pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Siswa akan menggunakan
pengetahuan awalnya untuk menafsirkan informasi dan
pengalamannya. Dengan demikian, guru perlu memahami
13
pengetahuan awal siswa untuk dikaitkan dengan bahan yang akan
dipelajarinya.
c) Model. Siswa akan menguasai keterampilan baru dengan baik jika
guru memberikan contoh dan model untuk dilihat dan ditiru.
d) Komunikasi terbuka. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika
penyampaian dilakukan secara terstuktur sesuai dengan tingkat
perkembangan kognitif siswa.
e) Keaslian dan tugas yang menantang. Siswa akan termotivasi untuk
belajar jika mereka disediakan materi, kegiatan baru atau gagasan
murni/ asli (novelty) dan berbeda yang akan menambah konsentrasi
siswa pada pembelajaran. Hal ini berpengaruh pada pencapaian hasil
belajar.
f) Latihan yang tepat dan aktif. Siswa akan dapat menguasai materi
pembelajaran dengan efektif jika pembelajaran yang diberikan sesuai
dengan kemamapuan siswa.
g) Penilaian tugas. Siswa akan memperoleh pencapaian belajar yang
efektif jika tugas dibagi dalam rentang waktu yang tidak terlalu
panjang.
h) Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan. Siswa akan belajar
dan terus belajar jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan,
nyaman dan jauh dari perilaku yang menyakitkan perasaan siswa.
i) Keragaman pendekatan. Siswa akan belajar jika mereka diberi
kesempatan untuk memilih dan menggunakan berbagai pendekatan
dan strategi belajar.
j) Mengembangkan beragam kemampuan. Siswa akan belajar secara
optimal jika pelajaran disajikan dapat mengembangkan berbagai
kemampuan. Sekolah perlu menyediakan berbagai pengalaman
belajar yang memungkinkan kecerdasan itu berkembang.
k) Melibatkan sebanyak mungkin indera. Siswa akan menguasai hasil
belajar dengan optimal jika dalam belajar siswa dimungkinkan
14
menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan
isi pembelajaran.
l) Keseimbangan pengaturan pengalaman belajar. Siswa akan lebih
menguasai materi pembelajaran jika pengalaman belajar diatur agar
siswa mempunyai kesempatan untuk membuat suatu refleksi
penghayatan, mengungkapkan dan mengevaluasi apa yang dipelajari.
e. Meningkatakan motivasi belajar siswa
Motivasi belajar siswa baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik sangat
diperluan untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep dalam
pembelajaran. Menurut Wuruwu (2006), meningkatkan motivasi intrinik siswa
untuk belajar sangat perlu dilakukan, yakni dengan membangkitkan keinginan
untuk mengerti dalam diri siswa, keinginan untuk menghubungkan-hubungkan
ide, mencari informasi tambahan, keinginan untuk membaca buku, keinginan
untuk berdiskusi demi gagasan yang lebih baik. Jika siswa hanya memiliki
motivasi ekstrinsik seperti: belajar demi ujian, belajar asal selesai, maka setelah
ujian semua ide dilupakan.
Tugas guru adalah mebantu siswa untuk pelan-pelan mengembangkan/
meningkatkan motivasi ekstrinsik menjadi intrinsik. Guru membantu siswa
untuk mencapai otonomi fungsional. Seperti contoh: siswa pergi berkebun. Jadi
mula-mula siswa menulis cerita demi tugas, tapi lama-lama menulis karena
senang, dengan demikian dia menjadi penulis. Sering tujuan yang baik dirusak
oleh pelaksana yang tidak sesuai dengan prinsip pendidikan. Strategi meberi
pujian Biggs (1987) dalam Wuruwu (2006) bisa mengarahkan seseorang pada
motivasi eksternal atau motivasi internal. Pujian yang diberikan guru seperti “
hebat bisa menang “, dan sebagainya artinya siswa ini diarahkan pada motivasi
ekstrinsik, karena yang dipuji adalah kehebatanya (aspek luar) dan bukan
karena proses belajarnya hingga dia berhasil (intrinsk). Seringkali pujian
bertujuan membuat orang lain senang (ekstrinsik). Sehingga tingkah lakunya
yang baik tidak dilihat dari motivasi intrinsiknya, melainkan menyenagkan
orang lain.
15
Menurut Shaffat (2009), siswa seringkali belajar tentang materi atau
pelajaran yang mereka kuasai atau senangi saja. Hal ini membuat siswa tidak
termotivasi untuk mempelajari materi atau pelajaran lain, padahal semua materi
atau pelajaran harus mereka kuasai guna mendapatan hasil belajar dan
pengetahuan pemahaman konsep. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
pada materi atau pelajaran yang mereka tidak sukai maka diperlukan dorongan
yang kuat baik dari diri siswa dan lingkungan. Usaha untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa sebagai berikut.
1) Hendaklah siswa diberikan pengertian bahwa materi pelajaran saling
berhubugan. Informasi dari suatu materi mungkin dapat memecahkan
masalah bagi materi pelajaran lainnya, sehingga pengetahuan siswa akan
lebih luas.
2) Siswa diajak untuk mengerti tentang faedah atau makna dari materi yang ia
pelajari. Hendaklah siswa diajak untuk mengerti bahwa materi pelajaran atau
pelajaran yang ia pelajari akan berguna bagi kehdupannya baik sekarang
atau di masa mendatang, misalnya untuk bekerja.
3) Motivasi belajar akan meningkat jika siswa merasa mampu menjawab
pertanyaan yang dibrikan atau menyelesaikan tugas. Jika siswa tidak bisa
menjawab atau menyelesaikan tugas karena tidak mngusai materi atau
pelajaran siswa tida akan tetarik pada materi atau pelajaran tesebut. Untuk
itu perlu kerja sama dari guru untuk memberikn pembeljaran yang menarik
dan mudah dimegerti siswa. Perhatian guru sangat penting erhadap
meningkatnya motivasi belajar siswa saah satuya gru harus menanyakan
pada siswa apakah mereka sudah paham atau dberikan pertanyaan umpan
balik untk mengetaui kemampuan siswa, degan demikian motivasi beajar
siswa kan meningkat.
Meningkatkan motivasi dalam penelitian ini merupakan usaha membuat
motivasai belajar siswa yang sudah ada dari dalam diri siswa diberikan
rangsangan dengan model pembelajaran agar menjadi meningkat menjadi
tinggi sampai dengan sangat tinggi. Motivasi belajar siswa dapat dilihat pada
saat aktivitas dalam pebelajaran dari menjadi aktif sampai dengan sangat aktif.
16
3. Learning Cycle (Siklus Belajar)
Learning Cycle (siklus belajar) adalah suatu model pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap
kegiatan (fase) yang diorganisasikan sehingga siswa dapat menguasai
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan cara berperan
aktif. Menurut Karplus dan Their dalam Renner et al (1988) LC pada mulanya
terdiri dari fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept
introduction), dan aplikasi konsep (concept applications).
Pada tahap eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan
alat inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan
melalui kegiatan seperti praktikum, menganalisis artikel, mendiskusikan
fenomena alam, mengamati fenomena alam atau perilaku sosial, dan lainnya.
Kegiatan ini diharapakan menimbulkan ketidakseimbangan struktur mental
siswa (cognitive disequilibrium), yang ditandai dengan munculnya
pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada berkembangnya daya nalar
tingkat tinggi (high level reasoning) yang diawali dengan kata-kata seperti
mengapa dan bagaimana. Munculnya pertanyaan tersebut sekaligus
merupakan indikator kesiapan siswa untuk menempuh fase berikutnya,
pengenalan konsep.
Pada fase pengenalan konsep diharapakan terjadi proses menuju
keseimbangan antara konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dengan konsep
yang baru dipelajari melalui kegiatan-kegiatan yang membutuhkan daya nalar
seperti berdiskusi. Pada tahap ini siswa mengenal istilah-istilah yang berkaitan
dengan konsep-konsep baru yang sedang dipelajari. Pada fase terakhir, yakni
aplikasi konsep, siswa diajak menerapkan pemahaman konsepnya melalui
kegiatan seperti problem solving (menyelesaikan masalah yang nyata dan
berkaitan) atau melakukan percobaan lebih lanjut.
Penerapan konsep dapat meningkatakan pemahaman konsep dan
motivasi belajar siswa, karena siswa mengetahui penerapan nyata dari konsep
yang mereka pelajari. Penerapan LC dalam pembelajaran menempatkan guru
sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase pembelajaran tersebut
17
mulai dari perencanaan (pengembangan perangkat pembelajaran), pelaksanaan
(terutama pemberian pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai
evaluasi. Efektivitas penerapan LC biasanya diukur melalui observasi proses
dan pemberian tes. Jika ternyata hasil dan minat belajar belum memuaskan
harus sudah mengantisipasi kelemahan LC (Rahayu, 2005).
Learning Cycle tiga fase ini telah dikembangakan dan disempurnakan
menjadi 5 dan 6 fase. Pada LC 5 fase, ditambahakan engagement sebelumnya
exploration dan ditambah pula tahap evaluation pada bagian akhir siklus
belajar. Pada model ini tahap concept introduction dan concept application
masing-masing diistilahkan menjadi explaination dan elaboration. Karena itu
LC 5 fase sering disebut LC 5E (Engagement, Exploration, Explaination,
Elaboration, dan Evaluation) (Lorbasch 2002). Pada LC 6 fase, ditambahkan
tahap identifikasi tujuan pembelajaran pada awal kegiatan (Johnston dalam
Iskandar 2005).
Menurut Dasna dan Fajaroh (2009) tahapan dalam LC adalah tiga
tahapan pembelajaran. Tahap engagement bertujuan mempersiapkan diri siswa
agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya dengan cara mengeksplor
pengetahuan awal dan ide-ide siswa, serta untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya miskonsepsi pada pengetahuan awal siswa. Dalam fase engagement
ini motivasi dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang materi yang akan
dipelajari berusaha dibangkitkan. Pada fase ini pula siswa diajak membuat
prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam
tahap ekplorasi.
Pada fase eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama
dalam kelompok-kelomok kecil tanpa pengajaran guru untuk menguji
prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide melalui kegiatan
seperti praktikum. Pada fase explaination, guru harus mendorong siswa untuk
menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dari
klarifikasi penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap
ini siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.
18
Pada fase elaboration (extention), siswa menerapakan konsep dan
keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan praktikum lanjutan. Pada
tahap akhir, evaluation dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase
sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau
kompetensi siswa. Berdasarkan tahapan dalam model pembelajaran Learning
Cycle diatas diharapkan siswa tidak hanya mendengarkan keterangan dari guru
tetapi juga dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman
mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari.
Kelebihan model LC dalam penelitian ini adalah:
a) Sangat sesuai diterapkan pada materi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, mudah dipraktekkan dan dapat diajarkan
dengan metode inkuiri sains.
b) Dapat membangkitkan budaya membaca pada siswa.
c) Dapat melatih siswa untuk menemukan konsep sendiri.
d) Mampu meningkatan motivasi belajar siswa menjadi sangat tinggi.
Kelemahan model LC dalam penelitian ini antara lain:
a) Model LC membutuhkan waktu lebih lama dalam pembelajaran
dibandingkan dengan metode konvensional.
b) Model LC sulit diterapkan pada materi yang sulit dipahami dan
jarang ditemukan di kehidupan sehari-hari, misalnya materi unsur
dan senyawa.
4. Meningkatkan Motivasi Belajar dengan Model Pembelajaran Learning Cycle
Menurut Sya’adah (2009) hasil penelitian pada mata pelajaran bahasa
indonesia menunjukkan ada peningkatan minat dan motivasi siswa pada tahap
berbicara, peningkatan tersebut dapat dilihat dari pemerolehan skor siswa.
Pada pertemuan 1, rata-rata siswa kurang mampu menyampaikan gagasan
dengan tepat, baik itu dari segi kelancaran, intonasi ketepatan diksi, dan
ketepatan ekspresi. Sebanyak 85% siswa kurang mampu berbicara dengan
baik di depan kelas dan hanya 15% siswa yang bisa menyampaikan
19
gagasannya dengan tepat. Akan tetapi, setelah pertemuan kedua siklus 1,
siswa mulai mengalami peningkatan, baik itu dari segi kelancaran, intonasi,
ketepatan diksi dan ketepatan ekspresi, yakni sebanyak 75% dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 34 orang. Pada siklus selanjutnya siswa semakin
mampu berbicara dengan teknik berbicara yang tepat. Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan 5 fase dapat meningkatkan
minat berbicara siswa kelas X SMA Islam pada matapelajaran Bahasa
Indonesia.
Pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle juga
meningkatkan motivasi dan hasil belajar kimia, berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMUN Tumpang pada
semester genap tahun ajaran 2002/2003 mengalami peningkatan dengan
pembelajaran berstruktur tiga fase pembelajaran. Pada konsep zat aditif
dalam bahan makanan terjai peningkatan kualitas belajar siswa yang
berdampak pada hasil belajar siswa, dan kesimpulan dari penelitian ini
adalah pelajaran kimia yang terlihat rumit dapat membangkitkan minat
belajar siswa dengan model pembelajaran Learning Cycle (Fajaroh 2004).
Meningkatnya minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia dengan
model pembelajaran Learning Cycle juga dapat dilihat dari hasil penelitian
Aini (2004) adanya penigkatan minat belajar siswa pada pengembangan
bahan ajar minyak bumi sebesar 100% dari tahun lalu 87% siswa Sekolah
Menengah Atas.
Metode pembelajaran luar ruang atau pengamatan lingkungan secara
langsung pada mata pelajaran Biologi menurut Rodiah (2005) diperoleh hasil
bahwa siswa memiliki kemampuan untuk mengungkap nilai lebih banyak
melalui kegiatan lapangan dengan pengamatan langsung. Peningkatan hasil
belajar dan minat belajar untuk penguasaan konsep komponen ekosistem
secara keseluruhan dapat dilihat dari adanya rata-rata sebesar 0.47 yang
meliputi nilai sosial (56.88%), nilai teoritik (50.00%), dan nilai estetika
(25.63%). Pengamatan langsung di lapangan juga dapat membantu tingkat
20
pemahaman siswa terhadap konsep komponen ekosistem dengan persentase
100%.
5. Materi Ekosistem
Mata pelajaran Ekosistem merupakan materi kelas X semester genap
pada BAB IX dan merupakan materi dengan banyak karakteristik, juga bisa
digunakan untuk upaya melestarikan lingkungan karena pada materi ekosistem
terdapat kompetensi dasar tentang mendaur ulang limbah. Dari kompetensi
dasar tersebut bisa dijadikan beberapa indikator yang melatih siswa untuk
peduli terhadap lingkungan selain mempelajari tentang komponen ekosistem,
peranan dan siklus bigeokimia didalamnya.
Menurut tim MGMP Biologi se kota Semarang dalam Selektif X SMA,
ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan yang ada
di dalamnya, yang disebut komponen ekosistem. Komponen ekosistem ada
dua yaitu komponen biotik dan abiotik.
a. Komponen biotik adalah komponen berbagai jenis makhluk hidup yang
terdapat dalam ekosistem. Setiap makhluk hidup mempunyai fungsi dan
tugas berbeda-beda dalam lingkungannya yaitu :
1). Produsen,
2). Konsumen berdasarkan cara memperoleh makanannya ada 3 :
a) Herbivora
b) Karnivora
c) Omnivora,
3). Dekomposer, dan
4). Detrivor
b. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak secara langsung
terkait pada keberadaan makhluk hidup tertentu.
Contohnya :
1). suhu,
2). air,
3). cahaya,
21
4). kelemababan
5). angin
6). pH
Dalam prosesnya ekosistem terdapat daur biogeokimia yang meliputi
daur air, daur karbon, daur nitrogen, daur sulfur, dan daur fosfor.
B. Kerangka berpikir dan Hipotesis Kerangka Berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Identifikasi masalah: Menurut guru ada indikasi motivasi belajar siswa yang kurang
dikarenakan materi ekosistem bagi siswa dianggap sulit untuk dipelajari
Belum ada variasi model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa
Belum ada variasi model pembelajaran pada materi ekosistem, guru dalam menyampaikan materi kurang mengaktifkan siswa
Motivasi belajar sangat tinggi, akan berdampak pada hasil belajar siswa tinggi dan tujuan belajar mengajar dapat tercapai
Model Pembelajaran Learning Cycle
Suasana pembelajaran menyenangkan, motivasi belajar
meningkat, hasil belajar siswa meningkat dan
keterampilan sains siswa terlatih.(Dasna dan Fajaroh
2009)
Motivasi belajar siswa kurang
Hasil belajar siswa menjadi rendah(jelek)
Tujuan kegiatan belajar mengajar tidak tercapai
22
Berdasarkan permasalahan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah
Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dari kurang tinggi menjadi sangat tinggi dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal 65, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang
mencapai KKM pada materi ekosistem, siswa kelas X semester II SMA Teuku
Umar Semarang.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Teuku Umar Semarang yang merupakan
sekolah swasta berstatus lembaga pendidikan disamakan, pada semester genap
kelas X tahun ajaran 2008/2009.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Teuku Umar
Semarang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X1 dengan kondisi akademik tinggi,
X2 kondisi akademik sedang, dan X3 dengan kondisi kademik kurang.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran
Learning Cycle.
2. Variabel bergantung
Dalam penelitian ini variabel bergantungnya adalah motivasi belajar
siswa kelas X semester II SMA Teuku Umar Semarang
3. Variabel kendali
Variabel kendalinya adalah Guru, RPP, sarana dan prasarana dalam
pembelajaran.
4. Variabel Rambang
Kondisi kelompok (jumlah siswa dan kemampuan siswa).
24
D. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental (Pre
Experimental Design) atau quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan
The one-shot Case Study, yakni menggunakan perlakuan tertentu terhadap satu
kelompok subyek kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel
bergantung. Rancangan tersebut dapat disajikan pada tabel dibawah ini
(Sudjana 2007).
Tabel 1. Rancangan Penelitian
Kelompok Variabel bebas Variabel bergantung (perlakuan) (hasil pengukuran) E X Y
Keterangan :
E = kelompok eksperimen dengan motivasi belajar siswa yang rendah (kelas X1, X2, X3)
X = perlakuan (penerapan model pembelajaran Learning Cycle) Y = motivasi belajar siswa setelah diberi perlakuan
E. Prosedur Penelitian
1. Persiapan penelitian
Tahap awal penelitian, dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan observasi awal untuk identifikasi masalah melalui observasi
kegiatan pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru dan siswa.
b. Peneliti bersama dengan guru menetapkan langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
2. Perencanaan penelitian
Menyusun perangkat untuk pelaksanaan pembelajaran yang telah
ditentukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Perangkat tersebut adalah
25
Silabus, RPP, LKS, soal uji coba, Angket motivsi belajar siswa, Lembar
observasi keaktifan siswa, Angket tanggapan siswa.
a. Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
Penyusunan RPP dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran materi
ekosistem dengan memperhatikan langkah-langkah strategis yang dapat
diterapkan guru.
b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
LKS disusun untuk untuk melengkapi RPP. LKS yang disusun
mempertimbangkan Student Centered Activities, dengan menetapkan
langkah-langkah yang memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep
yang dipelajari.
c. Membuat angket motivasi belajar siswa
Angket motivasi belajar ini bertujuan untuk mengetahui motivasi
belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, serta pada saat
pembelajaran Biologi.
d. Lembar Observasi
Lembar observasi meliputi lembar observasi aktivitas siswa dalam
pengamatan langsung, lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi,
lembar observasi aktivitas siswa dalam percobaan, lembar observasi siswa
dalam pembelajaran, lembar observasi kinerja guru dalam pembelajaran.
e. Membuat lembar penilaian (rubrik)
Lembar penilaian rubrik dibuat berdasarkan lembar observasi yang
diperlukan dalam penelitian seperti rubrik untuk aktivitas siswa, rubrik
kinerja guru dalam pembelajaran, rubrik kinerja siswa dalam diskusi,
pengamatan, dan percobaan.
f. Membuat soal tes
Soal-soal tes yang dibuat bertujuan untuk mengetahui daya tangkap
atau pemahaman siswa tentang materi ekosistem yang telah dipelajari
dengan model pembelajaran Learning Cycle. Soal tes yang digunakan
berupa soal obyektif.
26
3. Tahap-tahap penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Teuku Umar Semarang pada siswa
kelas
X1, X2, dan X3. Penelitian dilakukan dalam 6 jam pelajaran yang terdiri dari 3
kali pertemuan. Masing-masing pertemuan disusun dalam suatu rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Secara singkat kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut.
a. Memberikan angket motivasi belajar awal, untuk mengetahui seberapa
besar motivasi awal sebelum pembelajaran Learning Cycle.
b. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar
dan indikator.
c. Melaksanakan penilaian/ evaluasi baik selama proses pembelajaran
maupun produknya.
d. Memberikan angket motivasi akhir, untuk mengetahui seberapa besar
motivasi belajar siswa sesudah pembelajaran Learning Cycle.
4. Pengambilan data
Setelah melakukan persiapan penelitian dan pengujian instrumen,
kemudian mengambil data yang berupa hasil tes siswa (evaluasi) untuk
mendukung data angket motivasi belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa
dalam pembelajaran,dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran
Learning Cycle.
F. Data dan Cara Pengumpulan Data 1. Sumber data : sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.
2. Jenis data : jenis data yang diperoleh adalah kuantitatif dan kualitatif
a. Motivasi belajar siswa awal dan akhir sebagai sumber data utama
b. Hasil tes siswa tentang pemahaman materi sebagai data pendukung
c. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai data pendukung
d. Kinerja guru dalam pembelajaran sebagai data pendukung
27
e. Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Learning Cycle sebagai
data pendukung
3. Cara pengambilan data
a. Metode Kuesioner
Metode kuesioner ini berupa angket motivasi belajar siswa yang
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran Learning Cycle.
b. Metode Observasi
Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa
dan lembar kinerja guru selama proses pembelajaran sehingga dapat
dijadikan sebagai data pendukung terhadap motivasi belajar siswa
c. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
model pembelajaran Learning Cycle sehingga dapat dijadikan sebagai data
pendukung terhadap motivasi belajar siswa.
G. Metode Analisis Data Hasil penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
1. Data hasil angket motivasi belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran
Learning Cycle diolah dengan pemberian skor pada setiap item.
Skor = jumlah item option angket X jumlah siswa
Rata – rata skor motivasi kelas = kelas tiapsiswajumlah
kelas motivasiskor jumlah
Keterangan
Kriteria skor ditentukan sesuai dengan skor tiap item dan jumlah aspek yang
diberikan.
Kriteria motivasi belajar masing-masing siswa dari skor angket motivasi =
Jumlah Skor angket : motivasi belajar siswa dalam kelas sangat tinggi
65 – 80 : motivasi sangat tinggi
49 – 64 : motivasi tinggi
33 – 48 : motivasi sedang
28
17 – 32 : motivasi kurang
1 – 16 : tidak ada motivasi
2. Data aktivitas siswa yang meliputi aktivitas siswa dalam pembelajaran,
dalam diskusi kelompok, dalam presentasi hasil diskusi, pengamatan
lingkungan, dan dalam percobaan diolah dengan pemberian skor pada setiap
item. Skor pada item perlu diubah dalam bentuk nilai. Penentuan nilai
digunakan skala 5 (Ridlo 2005). Untuk menentukan nilai hasil konversi,
maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Mencari skor maksimal ideal (SMI), yaitu skor yang dicapai apabila
semua item dapat dijawab dengan benar yaitu dengan menghitung jumlah
item yang diberikan kali bobot item.
b. Membuat pedoman konversi, yaitu :
Tabel 2 . Pedoman konversi skala 5 aktivitas siswa No. Tingkat penguasaan Batas atas Batas bawah Nilai Kriteria
1. 85% - 100% 100% x SMI 85% x SMI A Sangat aktif
2. 70% - 84% 84% x SMI 70% x SMI B Aktif
3. 60% - 69% 69% x SMI 60% x SMI C Cukup aktif
4. 50% - 59% 59% x SMI 50% x SMI D Kurang aktif
5. < 50% 50% x SMI < 50% xSMI E Tidak aktif
3. Data hasil belajar
Data nilai hasil belajar siswa
Nilai akhir ditentukan berdasarkan dari hasil belajar siswa dengan rumus :
(Arikunto 2002)
Skor = %100NB x
Keterangan :
B : banyaknya butir yang dijawab benar
N : banyaknya butir soal
Menurut Ridlo 2005, setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis
untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik
analisis persentase menggunakan rumus sebagai berikut :
29
P = %100nni x
∑∑
Keterangan :
P : Ketuntasan belajar klasikal
∑ ni : Jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 65)
∑ n : Jumlah total siswa
Persentase kelulusan klasikal dengan parameter sebagai berikut :
0% - 20% = jelek
21% - 40% = kurang
41% - 60% = cukup
61% - 80% = baik
81% - 100% = sangat baik
4. Analisis data angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan model
pembelajaran Learning Cycle dianalisis menggunakan skala linkert untuk
mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang
digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
%100maksimalskor jumlah
LCan pembelajar mendukung yangskor jumlah ×=npersetujuaPersentase
Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :
Skor Maksimal = jawaban skor positif kali jumlah siswa tiap kelas
Skor < 50% : Jelek
Skor 50% - 59% : Kurang
Skor 60% - 69% : Cukup baik
Skor 70% - 84% : Baik
Skor 85% - 100% : Sangat baik
30
5. Data kinerja guru
Data kinerja guru dianalisis dengan teknik diskriptif kuantitatif dengan
prosentase.
Keterangan :
Skor = n
Persentase kinerja guru = x 100% n = jumlah aspek kinerja guru yang dilakukan dalam pembelajaran
N = Jumlah total aspek kegiatan guru yang diamati.
Kategori persentase kinerja guru:
Skor < 50% : Jelek
Skor 50% - 59% : Kurang
Skor 60% - 69% : Cukup baik
Skor 70% - 84% : Baik
Skor 85% - 100% : Sangat baik
6. Data hasil wawancara guru terhadap penerapan model pembelajaran
Learning Cycle dianalisis secara deskriptif kualitatif.
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian ini mengungkapkan hubungan antara motivasi belajar siswa
dengan nilai hasil belajar siswa, melalui aktivitas siswa dalam pembelajaran pada
materi ekosistem. Hasil yang diperoleh berupa: skor motivasi belajar siswa yang
didapat dengan angket motivasi belajar awal dan akhir setelah pembelajaran
Learning Cycle, data aktivitas belajar siswa yang diperoleh dengan observasi dan
laporan kegiatan pembelajaran, jawaban angket tanggapan siswa terhadap model
pembelajaran, dan skor maksimal kinerja guru dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa serta tanggapan guru Biologi (jawaban wawancara). Berikut ini
adalah hasil penelitian yang telah dilakukan:
1. Analisis data motivasi belajar siswa dari angket.
Ringkasan hasil dari analisis data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil analisis rata-rata skor motivasi belajar siswa awal dan akhir
dengan model pembelajaran Learning Cycle di SMA Teuku Umar Semarang berdasarkan hasil angket.
*Data selengkapnya pada lampiran 11,12,13. Keterangan : Belum : siswa belum pernah diajarkan dengan model pemeblajaran LC pada
materi ekosistem sebelumnya oleh guru Sudah : siswa sudah pernah diajarkan dengan model pembelajaran LC pada
materi ekosistem sebelumnya oleh guru Rata-rata Skor Motivasi Awal : Skor motivasi belajar siswa sebelum
pembelajaran Learning Cycle dibagi jumlah siswa tiap kelas Rata-rata Skor Motivasi Akhir : Skor motivasi belajar siswa setelah
pembelajaran Learning Cycle dibagi jumlah siswa tiap kelas
No. Siswa kelas
Rata-rata skor motivasi awal
Kriteria Rata-rata skor motivasi akhir
Kriteria
1 X.1 63 Tinggi(belum) 70,23 Motivasi sangat tinggi2 X.2 61 Tinggi (sudah) 70 Motivasi sangat tinggi3 X.3 60 Tinggi (sudah) 71 Motivasi sangat tinggi
32
Skor motivasi maksimal : 80 skor
Berdasarkan Tabel 3 diketahui semua siswa memiliki motivasi belajar
sangat tinggi. Siswa kelas X.1 memperoleh rata-rata skor sebelum dan sesudah
pembelajaran Learning Cycle berturut-turut sebesar 63 dan 70,23 dengan
motivasi belajar sangat tinggi, siswa kelas X.2 dan X.3 yang mengulang materi
ekosistem sebagian yang sebelumnya sudah diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran LC memperoleh rata-rata skor meningkat berturut-turut
sebesar 61dan 60 manjadi 70 dan 71 setelah pembelajaran motivasi belajar
sangat tinggi.
2. Analisis aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle untuk mengetahui motivasi belajar siswa.
a. Hasil observasi
Ringkasan hasil dari analisis data rata-rata aktivitas belajar siswa yang
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dari kerja kelompok
melalui diskusi, presentasi, pengamatan, dan melakukan percobaan dapat
dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Data rata-rata skor aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model
pembelajaran Learning Cycle *Data selengkapnya disajikan pada lampiran 26, 27, 28.
Keterangan : Skor maksimal pengamatan : 20 Skor maksimal diskusi : 24 Skor maksimal presentasi : 20 Skor maksimal percobaan : 40 Skor maksimal pembelajaran : 40
Siswa kelas
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pengamatan diskusi presentasi percobaan pembelajaran
X.1 18 21 18 36,47 30 X.2 18 21,4 17,5 34,04 33 X.3 17,8 19 18,6 33,4 32 Kriteria Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif
28
33
Rata-rata skor aktivitas belajar maksimal : Jumlah skor perolehan semua aktivitas siswa dalam pembelajaran.
b. Hasil laporan
Ringkasan hasil dari analisis data rata-rata hasil aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle melalui laporan hasil
diskusi dan LKS, dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Data rata-rata skor laporan hasil aktivitas belajar siswa. Siswa kelas
Rata-rata skor laporan aktivitas belajar siswa Laporan hasil diskusi Laporan LKS
X.1 9,5 92X.2 9,8 95,8X.3 8,4 90,4
Kriteria Aktif Sangat Aktif *Data selengkapnya disajikan pada lampiran 26, 27, 28.
Keterangan :
Nilai maksimal laporan hasil diskusi : 10 Nilai maksimal LKS : 100
Berdasarkan Tabel 5 nilai maksimal ketiga kelas hampir seimbang,
namun pada kelas X.3 lebih rendah diantara kelas lainnya.
c. Analisis data tanggapan siswa
Pendapat siswa kelas sampel mengenai penerapan model pembelajaran
Learning Cycle yang dilihat dari tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil angket tanggapan siswa untuk mengetahui pendapat siswa
tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle pada materi ekosistem.
No. Pertanyaan
Kelas X.1 Kelas X. 2 Kelas X. 3
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
1.
Apakah kamu tahu tentang model pembelajaran Learning Cycle?
17 0 22 0 22 1
2.
Apakah suasana pembelajaran materi ekosistem dengan model pembelajaran Learning Cycle yang diterapkan menyenangkan ?
17 0 22 0 20 3
3.
Apakah kamu tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran materi ekosistem dengan model 16 1 17 5 22 1
34
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 31
Keterangan : Ya : menyetujui model LC pada materi ekosistem Tidak : tidak menyetujui model LC pada materi ekosistem Persenatse tanggapan maksimal mendukung model pembelajaran : 100% siswa
dalam kelas menjawab positif (13 X jumlah siswa dalam kelas = 100%).
pembelajaran Learning Cycle ?
4.
Apakah guru sudah menghubungkan materi dengan peristiwa yang terkait ?
17 0 19 3 23 0
5.
Apakah guru sudah menumbuhkan motivasi belajar kamu untuk menggunakan alat indera dalam pembelajaran ?
15 2 22 0 20 3
6.
Apakah pelajaran materi ekosistem dengan model pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar kamu di kelas ?
15 2 20 2 19 4
7.
Apakah guru sudah melibatkan aspek berfikir luas, diskusi, pengamatan langsung, dan percobaan dalam pembelajaran ekosistem ?
17 0 21 1 18 5
8.
Apakah guru sudah menumbuhkan motivasi kamu untuk dapat mengamati dan mencoba segala hal dalam pembelajaran ?
17 0 22 0 23 0
9.
Apakah kamu senang dengan media dan metode yang digunakan guru ?
17 0 22 0 22 1
10.
Apakah kamu menyukai pendekatan pembelajaran seperti ini Learning Cycle?
16 1 20 2 20 2
11.
Apakah kamu dapat mudah menerima pelajaran yang diajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle ?
17 0 21 1 21 2
12.
Apakah kamu mengalami kesulitan saat pembelajaran dengan menggunakan model Learning Cycle ?
2 15 0 22 3 20
13.
Apakah dengan adanya bahan ajar ini bisa memberikan solusi permasalahan belajar dan kesaulitan dalam pemahaman materi ?
13 4 20 2 21 2
SKOR PERSETUJUAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
196 25 248 38 254 44
%
96% Sangat Baik
87% Sangat baik
85% Sangat Baik
35
Tabel 6 didapatkan semua siswa menjawab tanggapan sangat baik
terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle untuk materi
ekosistem.
3. Data penelitian hasil belajar siswa berupa nilai tes dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil analisis data hasil belajar siswa pada materi ekosistem dengan
model pembelajaran Learning Cycle dari nilai post tes.
Kelas Nilai rata-rata kelas
Persentase ketuntasan kelas Kriteria
X.1 76 94% Sangat Baik X.2 81,6 91% Sangat Baik X.3 75,7 87% Sangat Baik
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 39,40,41.
Keterangan : Nilai Rata-rata kelas : Jumlah skor yang benar dibagi jumlah siswa tiap kelas. Persentase Ketuntasan kelas : Jumlah siswa yang tuntas (nilai ≥ 65) dibagi
jumlah siswa tiap kelas.
Perolehan nilai rata-rata hasil belajar materi ekosistem pembelajaran
Learning Cycle dapat dilihat pada Tabel 7 semua kelas dinyatakan tuntas
dengan sangat baik.
4. a. Analisis data kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Ringkasan hasil analisis data kinerja guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil analisis data kinerja guru dalam pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa SMA Teuku Umar Semarang berdasarkan hasil observasi.
No. Siswa kelas
Skor yang diperoleh guru
Persentase kinerja guru dalam kelas
Kriteria kinerja guru
1 X.1 42 90% Sangat Baik 2 X.2 48 80% Baik 3 X.3 42 75% Baik
36
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 3.
Keterangan : Skor Maksimal kinerja guru dalam kelas : 60 dengan kinerja 100%.
Berdasarkan Tabel 8 diketahui guru telah memiliki kemampuan
meningkatkan motivasi belajar siswa yang baik. Hal ini dapat dilihat pada
kinerja guru di kelas X.1, X.2, dan X.3 berturut-turut adalah sebesar 42 dengan
kinerja guru sangat baik, 48 kinerja guru baik, 42 kinerja guru baik.
b. Analisis data hasil wawancara guru biologi SMA Teuku Umar Semarang
terhadap model pembelajaran Learning Cycle dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 hasil wawancara dengan guru Biologi SMA Teuku Umar Semarang,
mengenai model pemeblajaran Learning Cycle terhadap motivasi belajar siswa kelas X.
Pertanyaan Jawaban Responden (guru biologi SMA teuku Umar)
1. Bagaimana pendapat ibu tentang model pembelajaran Learning Cycle ?
Bagus karena dapat melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran
2. Menurut ibu, apakah model pembelajaran Learning Cycle ini, sesuai dengan kemampuan siswa dalam memahami materi ekosistem ?
Ya, Sudah sesuai dengan materi yang ada pada ekosistem
3. Menurut ibu, apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle mengalami kesulitan ?
Tidak, karena langkah-langkah pembelajarannya mudah dipahami
4. Menurut ibu, apa kelemahan dan kekurangan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle ?
Waktu pembelajarannya kurang.
5. Menurut ibu, bagaimana motivasi siswa, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle ?
Motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa meningkat, dan memudahkan saya dalam menggunakan model pembelajaran untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.
6. Apakah ibu tertarik menggunakan Ya, saya tertarik dan ingin
37
model pembelajaran Learning Cycle dalam proses belajar mengajar ?
menerapkan untuk materi lainnya.
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29.
Keterangan : Pertanyaan diajukan oleh observer (peneliti) kepada responden (guru Biologi
kelas X SMA Teuku Umar Semarang).
B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengukuran motivasi siswa diawal sebelum dan
sesudah pembelajaran Learning Cycle mengalami peningkatan persentase tiap
kelas. Hal ini dikarenakan kegiatan dalam pembelajaran Learning Cycle
menarik bagi siswa, selain siswa dapat menemukan konsep sendiri dengan
pengamatan lapangan secara langsung. Faktor guru juga berperan dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Penelitian di lapangan dengan guru
melakukan aspek kegiatan belajar lebih banyak maka hasil skor motivasi
belajar dan aktivitas lebih tinggi, dibanding guru yang hanya melakukan sedikit
aspek dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutikno
(2008), peranan guru untuk mengelola motivasi belajar siswa sangat penting,
dan dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada
pengenalan guru kepada siswa secara individual.
1. Pembahasan motivasi belajar
Kelas X.1 mengalami peningkatan motivasi sebelum dan sesudah
diberikan pembelajaran Learning Cycle, hal ini dapat dilihat pada perolehan
skor rata-rata angket motivasi. Motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran
sebesar 63 dan setelah pembelajaran sebesar 70,23. Pada kelas X.1 belum
pernah diajarkan materi ekosistem dan belum menggunakan model LC, tetapi
motivasi belajarnya sangat tinggi karena siswa merasa senang, tertarik, dan
merasa mudah menerima pembelajaran hal ini dibuktikan dengan tanggapaan
siswa semua siswa merasa senang dan mudah memahami pembelajaran dengan
LC. Peningkatan hasil skor motivasi di kelas X.1 ini juga dialami pada kelas
X.2 dan X.3, yaitu sebelum pembelajaran sebesar 61 dan 60, meningkat
38
menjadi 70 dan 71 sesudah pembelajaran. Pada kelas X.2 dan X.3 sebelumnya
sudah diberikan materi ekosistem dengan model LC oleh guru sehingga pada
penelitian ini motivasi awal siswa sudah tinggi karena sebgian materi yang
sudah diajarkan oleh guru diulang kembali, akan tetapi motivasi belajar siswa
tetap tinggi. Hal ini dikarenakan siswa mempunyai rasa ingin tahu, dan minat
belajar dalam diri (motivasi intrinsik) siswa yang tinggi
Menurut Manzilatusifa (2009), untuk menumbuhkan motivasi belajar
dapat menerapkan prinsip-prinsip motivasi. Setiap siswa memiliki rasa ingin
tahu, oleh karena itu guru dapat memanfaatkan rasa ingin tahu siswa. Prinsip-
prinsip motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
kebermaknaan, pengetahuan, komunikasi terbuka, latihan yang tepat dan aktif,
kondisi yang menyenangkan, menyeimbangkan pengalaman belajar siswa,
mengembangkan seluruh kemampuan siswa dengan semua indera yang
dimiliki siswa. Motivasi belajar dalam penelitian ini dapat dilihat dari aktivitas
siswa dalam pembelajaran.
Sebelum diberikan model pembelajaran Learning Cycle motivasi
belajar siswa kurang, sehingga siswa tidak fokus dalam belajar dan mendengar
penjelasan guru, yang berdampak suasana kelas menjadi gaduh. Guru dalam
pembelajaran kurang dapat mengelola kelas karena kegiatan belajar masih
didominasi guru sehingga siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.
Motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan pembelajaran Learning
Cycle. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan prosedur
dalam pembelajaran membuat siswa merasa lebih mudah memahami konsep
demikian juga guru mudah mengelola kelas.
Sesuai dengan penelitian Fajaroh (2004), yang dilakukan di SMUN
Tumpang tahun ajaran 2002/2003 pembelajaran dengan Learning Cycle juga
meningkatkan motivasi dan hasil belajar, berdasarkan hasil penelitian ini
diperoleh bahwa pelajaran kimia yang terlihat rumit dapat membangkitkan
minat belajar siswa.
39
2. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar dalam hal ini dilakukan pada waktu yang berbeda.
Kegiatan dalam aktivitas belajar ini digunakan untuk mengetahui motivasi
belajar siswa dengan urutan tahapan aktivitas belajar dengan Learning Cycle
yaitu, membaca dan diteruskan dengan pengamatan lingkungan sekolah,
diskusi hasil pengamatan, presentasi hasil diskusi, percobaan untuk
memperdalam pemahaman materi, dan kegiatan pembelajaran dari awal sampai
akhir.
Pengamatan lingkungan pada penelitian ini dilakukan setelah siswa
membaca literatur atau bahan bacaan ekosistem dari guru sehingga siswa sudah
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dalam pengamatan sesuai LKS.
Siswa dalam bekerja dibagi sesuai kelompok yang ditentukan oleh guru sesuai
nomor absen. Skor rata-rata aktivitas pengamatan di kelas X.1, X.2, dan X.3
berturut-turut sebesar 18, 18, dan 17,8. Skor pengamatan yang diperoleh semua
kelas hampir sama, tetapi pada kelas X.3 lebih rendah dikarenakan siswa
kurang aktif sehingga laporan yang dibuat tidak sesuai dengan yang
seharusnya, dan kurang jelas penulisannya dapat dlihat dari tanggapan siswa
ada empat siswa yang merasa pembelajaran LC tidak meningkatkan keaktifan
dan motivasi belajarnya..
Sama dengan penelitian Rodiah (2005) dengan metode pengamatan
lingkungan secara langsung diperoleh hasil bahwa siswa memiliki kemampuan
memperoleh nilai lebih tinggi melalui kegiatan lapangan dengan pengamatan
langsung. Peningkatan hasil belajar dan minat belajar untuk penguasaan konsep
komponen ekosistem secara keseluruhan adalah sebesar 0.47. Pengamatan
langsung di lapangan juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
konsep komponen ekosistem.
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa dalam diskusi di kelas X.1, X.2
dan X.3 berturut-turut adalah 21, 21,4 dan 19 dari skor maksimal 24. Siswa
sangat aktif dalam diskusi, tidak sedikit siswa yang bertanya dan menanggapi
pertanyaan dari temannya. Pada kelas X.3 guru kurang dapat mengelola
kondisi kelompok diskusi, karena pribadi siswa yang cenderung kurang disiplin
40
karena ada lima siswa yang merasa guru tidak melibatkan aspek berpikir pada
diskusi. Sesuai fase eksplorasion dalam model pembelajaran Learning Cycle,
siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil
tanpa pengajaran guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat
pengamatan serta ide melalui kegiatan seperti diskusi (Dasna dan Fajaroh,
2009).
Skor rata-rata yang dicapai pada tahap presentasi dalam model
pembelajaran Learning Cycle di kelas X.1, X.2, dan X.3 berturut-turut 18,
17,5, dan 18,6. Semua siswa melakukan presentasi sangat baik dan sungguh-
sungguh, hal ini dilihat dari minat siswa dalam mengikuti jalannya presentasi
dan menanggapi presentasi setiap kelompok. Guru sebagai fasilitatornya juga
mampu mengarahkan jalannya presentasi dengan baik, walaupun ada beberapa
siswa yang kurang disiplin karena guru kurang memberikan apresiasi sehingga
membuat suasana presentasi sedikit gaduh. Seperti prinsip motivasi dari
Trilukman (2007) yang dilakukan pada penelitian ini yaitu memanfaatkan
perhatian siswa yang didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini perlu
dirangsang sehingga siswa akan memberikan perhatian selama proses
pembelajaran dan dapat dirangsang melalui model pembelajaran yang belum
pernah didapat siswa.
Prosedur percobaan yang dilakukan sudah ada dalam LKS yaitu
mengukur komponen masing-masing lingkungan yang diamati dengan alat
yang sesuai. Hasil skor rata-rata aktivitas percobaan di kelas X.1 sebesar 36,47,
kelas X.2 sebesar 34,04, dan X.3 sebesar 33,4. Pada kelas X.1 siswa
melakukan pengamatan dengan sangat baik, tenang dan mau bekerja sama
dengan guru. Kondisi siswa seperti ini terlihat pada saat siswa melakukan
percobaan mengukur lingkungan abiotik mereka mengukur dengan seksama
dan menggunakan alat dengan tepat. Semua siswa sudah melibatkan aspek
berfikir luas sesuai dengan tanggapan siswa bahwa guru sudah melibatkan
semua aspek berfikir luas pada aktivitas pembelajaran dengan LC.
Skor rata-rata aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
dengan Learning Cycle pada kelas X.1, X.2, dan X.3 sebesar 30, 33, dan 32.
41
Pada kelas X.1 rata-rata skornya lebih rendah dari kelas sampel lainnya karena
siswa lebih senang kegiatan pembelajaran yang langsung melibatan siswa.
Berdasarkan hasil dokumentasi nilai semester gasal siswa kelas X.1 lebih
tinggi dibanding dua kelas lainnya, tetapi pada kegiatan belajar yang dilakukan
dalam penelitian ini mereka hanya mendapatkan skor 36,47 meskipun skor ini
lebih baik dibandingkan dengan kedua kelas lainnya, hal ini dikarenakan ada
siswa yang tidak menyukai pembelajaran LC, tidak meningkatkan keaktifan
dan motivasi lajarrnya.
Laporan kegiatan dalam pembelajaran Learning Cycle pada penelitian
ini berupa laporan hasil diskusi dan laporan LKS. Lembar Kegiatan Siswa
mencakup semua aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Skor rata-rata laporan
diskusi dan LKS pada kelas X.1 berturut-turut sebesar 9,5 dan 92, X.2 sebesar
9,8 dan 95,8, kelas X.3 sebesar 8,4 dan 90,4. Skor laporan hasil diskusi kelas
X.3 sebesar 8,4 lebih rendah dibanding kelas X.1 dan X.2 hal ini disebabkan
laporan yang dibuat kurang sesuai dan kurang lengkap, ada beberapa siswa
merasa tidak termotivasi dan guru kurang melibatkan semua aspek berpikir
luas sesuai tanggapan dari kelas X.3.
3. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar secara tertulis didapatkan nilai rata-rata kelas X.1
sebesar 76 dengan jumlah siswa tuntas 94%, pada kelas X.2 rata-ratanya 81,6
dengan jumlah siswa tuntas 91%, dan kelas X.3 skor rata-rata 75,7 dengan
jumlah siswa tuntas 87%. Hal ini dikarenakan motivasi belajar siswa yang
meningkat sehingga hasil belajar siswa juga tinggi.
Hasil belajar dijadikan pendukung data motivasi dan aktivitas belajar
siswa pada pembelajaran Learning Cycle. Pada kelas X.3 hasil belajarnya
lebih rendah dibanding kedua kelas lainnya (selengkapnya lihat Tabel 7).
4. a. Kinerja guru
Kinerja guru dalam hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Guru memperoleh
42
kriteria mengajar sangat baik dan aktif di kelas X.1, dan X.2 dengan skor 42,
dan 48 dari jumlah skor maksimal ideal 60, karena mereka memiliki
pengetahuan yang tinggi, merasa tertantang dalam pembelajaran dengan
motivasi belajar sangat tinggi sehingga guru dalam mengajar juga aktif dan
pengelolaan kelas juga baik, tetapi ada indikator yang tidak dilakukan yaitu
guru meminta siswa membandingkan dan mencari literatur lain.
Kelas X.3 dinyatakan tuntas dalam hal ini motivasi belajar sangat tinggi
dan hasil belajar sangat baik 87%. Guru memperoleh kriteria mengajar sangat
baik dan aktif di kelas X.3 dengan skor maksimal 42 dari skor maksimal ideal
60 kriteria kinerja guru baik. Pada kelas X.3 guru mengelola kelas dengan baik
sekali karena siswa dikelas ini merupakan siswa dengan tingkat motivasi
belajar tinggi tetapi kurang maksimal dalam melakukan aktivitas belajar, di
kelas ini guru hanya menyampaikan pokok penting pembelajaran guru kurang
menekankan bacaan karena siswa lebih mudah menerima pengetahuan dengan
contoh langsung dan penerapan langsung. Siswa dengan kondisi seperti ini
memerlukan penanganan yang tepat agar motivasi belajarnya tetap terjaga
seperti pemberian apresiasi dan perhatian yang merata pada siswa.
b. Pembahasan tanggapan guru terhadap model pembelajaran Learninmg Cycle
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X di SMA
Teuku Umar menunjukkan kertertarikan untuk menggunakan model
pembelajaran ini pada pelajaran Biologi yang lainnya. Selain dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa juga dapat memudahkan guru dalam
menyampaikan materi. Materi yang disampaikan bisa tersalurkan dengan baik
dan tepat karena siswa mampu menemukan konsep sendiri, siswa juga
dilibatkan secara langsung. Guru mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa
sesuai dengan prinsip motivasi diantaranya dengan merangsang rasa ingin tahu
siswa terhadap materi, guru juga mudah menetukan desain pembelajaran.
Waktu yang terbatas merupakan kendala bagi guru untuk menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle karena materi ekosistem membahas
banyak hal dan dalam pembelajaran Learning Cycle banyak kegiatan yang
43
harus dilakukan dari membaca bahan bacaan ekosistem sampai dengan
percobaan.
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan model pembelajaran Learning Cycle di SMA Teuku Umar
Semarang sudah berhasil untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
X, motivasi belajar siswa sangat tinggi dari aktivitas belajar siswa yang
meningkat dan berdampak pada hasil belajar siswa tuntas.
B. Saran Dari hasil penelitan mengenai penerapan model pembelajaran Learning
Cycle terhadap motivasi belajar siswa pada materi ekosistem di SMA Teuku
Umar Semarang, saran yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Learning Cycle dapat digunakan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi ekosistem.
2. Sebaiknya model pembelajaran Learning Cycle digunakan pada materi
dengan sub konsep yang banyak, luas dan nyata (sesuai kehidupan siswa
sehari-hari).
3. Waktu pembelajaran digunakan seefisien mungkin hanya untuk kegiatan inti
pada tahapan pembelajaran LC.
45
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, M.R. dan Renner J.W. 1988. The Sequence of Learning Cycle Activity in High School Chemistry. J. of Research in Science Teaching 23 (2) : 121-143.
Aini, D.R. 2004. Pengembangan Bahan Ajar Minyak Bumi dengan Model Learning Cycle untuk Pengajaran di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 11 (1) : 14-33 .
A.M Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA. Jakarta. Online at http//www.damandiri.or.id/file/gusufun.bab2.Pdf [accessed 16-12-2006].
Burhanuddin dan Soejoto. 2006. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah II Mojosari. Jurnal Geocities Guruvalah 1 (3) : 38-48.
Dasna, I.W. 2005. Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas.
Dasna, I dan Fajaroh, F. 2009. Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle). J. Sahaka Emorium 4 (5) : 4-24.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Fajaroh, F. 2004. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif dalam Bahan Makanan pada Siswa Kelas II SMU. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 11 (2) : 137-148.
Fajaroh, F dan Dasna, I.W. 2003. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif Dalam Bahan Makanan Pada Siswa Kelas II SMU Negeri 1 Tumpang – Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 11 (2) : 112-122.
Iskandar, S.M. 2005. Perkembangan dan Penelitian Daur Belajar. Makalah Semlok Pembelajaran Berbasis Konstruktivis. Jurusan Kimia UM.
46
Lorsbach, A. W. 2002. The Learning Cycle as A tool for Planning Science Instruction. Online at http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lorsbach/257lrcy.html, [accessed 10-12-2002].
Manzilatusifa, U. 2009. Pemberian Motivasi Guru dalam Pembelajaran. EDUCARE : Jurnal Pendidikan dan Budaya 4 (1) : 16-40.
Nio TK, Ridwan A, Rustaman N, Rejeki S, Supriatna B, Rustaman A, Sudirman, Penasiani D, Komariah O & Hasnizar. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Biologi SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan 6 (1) : 1-30.
Pearson, C. 2008. Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E – Sebuah Metode Perencanaan dalam IPA. J of Learning Teacher 25 (3) : 122-139.
Rahayu, S., Prayitno. 2005. Penggunaan Strategi Pembelajaran Learning Cycle-Cooperative Learning 5E (LCC-5E). Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas.
Rianto, M. 2004. Dasar Proses Pembelajaran Biologi 2. FMIPA UNNES.
Ridlo, S. 2005. Diktat Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang : FMIPA UNNES.
Rodiah, S. 2005. Pembelajaran Nilai Berbasis Kegiatan Lapangan Pada Sub Konsep Pencemaran Untuk Mengungkap Nilai Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA. Skripsi etd-0313106-081618. Digital Library Initiative Elektronik Skripsi, Tesis & Disertasi.
Saptono, S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang : UNNES.
Shaffat, I. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Sudjana, N dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sutikno, S. 2009. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi belajar Siswa. Jakarta. Online at.
http://www.brderfic.or.id/h129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html [accessed 25-04-2008]
Sya’adah, H. 2004. Penerapan metode 5 Phase Untuk Meningkatkan Minat Berbicara Siswa Kelas X SMA Islam Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 2 (1) : 86-102.
Tim MGMP Biologi SMA Kota Semarang.___.LKS Biologi Selektif X SMA. Semarang : Media Ilmu.
47
Trilukman, H. 2007. Belajar dan Motivasinya. Jakarta, On line at.
http://heritl.com/2007/12/2/belajar_dan_motivasinya/html [accessed 11-12-2007 ].
Uno, H B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wirtha, I dan Rapi, N. 2008. Pengaruh Pembelajaran dan Penalaran Formal terhadap Penguasaan Konsep fisika dan Skap Ilmiah Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 1 (2) : 15-29.
Waruwu. F. 2006. Belajar dan Motivasi bagaimana mengembangkan motivasi Internal. Jurnal Provitae 2 (2) : 21-26 .
48
S I L A B U S
Nama Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / genap
Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
(menit) Sumber/
Bahan/Alat 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.
• Komponen ekosistem
terdiri dari unsur biotik dan abiotik. Dalam ekosistem terjadi interaksi antar unsur biotik dan abiotik, serta antar unsur biotik dan biotik lainnya (predasi, simbiosis). • Aliran energi merupakan transfer energi dari produsen ke konsumen melalui rantai makanan.
• Melakukan pengamatan ekosistem di lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasi komponen-komponen yang menyusun ekosistem tersebut
• Menganalisis hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta hubungan antara biotik dan biotik dalam ekosisten tersebut
• Diskusi tentang aliran energi • Mempelajari tentang
keterkaitan aliran energi terhadap rantai makanan dalam ekosistem
• Menjelaskan komponen ekosistem tertentu
• Menjelaskan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik lainnya
• Menjelaskan mekanisme
aliran energi ekosistem di alam.
• Mendeskripsikan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
Jenis tagihan: Tugas mandiri, Tugas kelompok, performans, ulangan. Bentuk instrumen: Produk, pengamatan sikap, pilihan ganda.
6 X 45’
Sumber: Buku paket Pemkot, Lingkungan, bahan bacaan, buku biologi kelas X Alat: Papan tulis / LCD Bahan: LKS, bahan presentasi, dari lingkungan
Lampiran 1
49
• Daur biogeokimia. Daur air, karbon, nitrogen, sulfur, fosfor.
• Memahami siklus biogeokimia
dan mampu menjelaskannya • Diskusi tentang siklus
biogeokimia. Mengetahui, Semarang, 2009 Guru mata pelajaran Peneliti Arina marissa Bekti Sulistya Utami NIM. 4401405567
43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Teuku Umar Semarang
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Ekosistem
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi, dan daur biogeokimia serta pemanfaatan
komponen ekosistem bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam
aliran energi dan daur biogeokimia serta memanfaatkan
komponen ekosistem bagi kehidupan
Indikator : 1. Menjelaskan komponen ekosistem.
2. Menjelaskan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta
biotik dan biotik lainnya.
3. Menjelaskan mekanisme aliran energi ekosistem di lingkungan
sekolah.
4. Mendeskripsikan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Alokasi waktu : 6 X 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan komponen ekosistem dan tipe ekosistem berdasarkan
hasil pengamatan dan sesuai bahan bacaan.
2. Siswa mampu menyebutkan peranan masing-masing komponen ekosistem sesuai
tingkatannya berdasarkan hasil pengamatan dan sesuai bahan bacaan.
3. Siswa mampu mendeskripsikan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya berdasarkan hasil pengamatan.
4. Siswa mampu mendeskripsikan rantai makanan yang terjadi dalam ekosistem.
5. Siswa mampu menjelaskan aliran energi dalam ekosistem.
6. Siswa mampu memahami dengan tepat dan menjelaskan macam-macam daur
biogeokimia.
7. Siswa mampu untuk mengeksplorasi komponen ekosistem di lingkungan sekolah.
Lampiran 2
44
B. Model Pembelajaran : Learning Cycle (siklus belajar)
Metode Pembelajaran : mengeksplorasi pemahaman siswa, pengamatan,
percobaan, diskusi, ceramah.
C. Langkah-langkah pembelajaran :
D. Pertemuan Pertama (2 X 45 menit)
Indikator : 1. Menjelaskan komponen ekosistem
2. Menjelaskan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta
biotik dan biotik lainnya.
3. Menjelaskan mekanisme aliran energi ekosistem di lingkungan
sekolah.
4. Mendeskripsikan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
a) Kegiatan Pendahuluan ( 5 menit )
1) Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa.
2) Guru bertanya kepada siswa :
- apa kalian pernah pergi ke taman bermain ? / siapa yang dirumah punya
kolam ikan ? / apa saja yang kalian lihat di lingkungan/ halaman sekolah?
- apa saja yang kalian temukan dan lihat disana ?
- benda yang kalian lihat/ apa yang kalian temukan termasuk apa / disebut
apakah komponen yang kalian sebutkan tadi?
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan komponen
ekosistem, menjelaskan peranan komponen ekosistem, menjelaskan interkasi
makhluk hidup, menjelaskan aliran energi dan daur biogeokimia.
b) Kegiatan inti (80 menit)
1) Guru meminta siswa membuka bahan bacaan yang sudah diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
2) Guru meminta siswa membaca bahan bacaan materi ekosistem dengan
seksama selama 15 menit.
3) Guru meminta siswa untuk mencari tahu apa saja yang ada di dalam bacaan
yang sesuai dengan ekosistem di lingkungan sekolah.
4) Guru meminta siswa untuk mengeksplor atau melakukan pengamatan dan
percobaan tentang ekosistem yang ada di lingkungan sekolah secara
45
berkelompok (kelompok sesuai absen satu kelompok ada 5-6 siswa) dengan
menggunakan LKS.
5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil pengamatan dan percobaan
(eksplorasi yang dilakukan siswa di lingkungan sekolah).
c) Kegiatan Penutup (2 menit)
1) Guru meminta siswa mengumpulkan laporan sementara kelompok.
2) Guru meminta siswa mempelajari tentang materi komponen ekosistem dan
perannya di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa.
3) Guru mengucapkan salam.
E. Pertemuan Kedua (2 X 45 menit)
Indikator : 1. Mendeskripsikan komponen makhluk hidup sesuai hasil
pengamatan dan percobaan.
2. Mendeskripsikan peranan komponen ekosistem sesuai
pengamatan.
a) Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1) Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa.
2) Guru mengingatkan siswa pada materi sebelumnya.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti (75 menit)
1) Guru meminta siswa mengeluarkan bahan bacaan yang sudah dibagikan pada
pertemuan sebelumnya.
2) Guru mengajak siswa untuk mengerjakan laporan hasil pengamatan materi
ekosistem sesuai hasil pengamatan lingkungan sekolah dengan diskusi
tentang fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah.
3) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi dan pengamatan di
lingkungan sekolah pada pertemuan sebelumnya.
4) Guru memberikan pengayaan materi ekosistem dan menjelaskan istilah-
istilah dalam ekosistem yang kurang dipahami siswa.
c) Kegiatan Penutup (5 menit)
1) Guru meminta siswa menyimpulkan materi ekosistem sesuai hasil diskusi
pada pertemuan sebelumnya dan hasil pengamatan di lingkungan sekolah.
46
2) Guru meminta siswa menyiapkan bahan praktikum sesuai pentunjuk di LKS
pada bahan ajar untuk praktikum pertemuan selanjutnya.
F. Pertemuan Ketiga (2 X 45 menit)
Indikator : 1. Mendeskripsikan komponen makhluk hidup sesuai hasil
pengamatan dan percobaan.
2. Mendeskripsikan peranan komponen ekosistem sesuai
pengamatan.
a) Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1) Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti (55 menit)
1) Guru meminta siswa mengeluarkan bahan bacaan yang sudah dibagikan
pada pertemuan sebelumnya.
2) Guru mengajak siswa untuk mengingat materi ekosistem sesuai hasil
pengamatan lingkungan sekolah dengan diskusi tentang fenomena yang
terjadi di lingkungan sekolah dan mengaitkan dengan apa yang akan
dipelajari.
3) Guru meminta siswa melakukan percobaan tes kadar pH air dengan kertas
lakmus, dan mengajak siswa untuk mendeteksi air terkena polusi dengan
cara mencium baunya, dan melihat warnanya lalu di saring.
4) Guru memberikan pengayaan materi ekosistem dan menjelaskan istilah-
istilah dalam ekosistem yang kurang dipahami siswa dan mengajak siswa
untuk bertukar pikiran (memecahkan masalah) tentang apa yang belum
dipahami siswa.
G. Kegiatan Penutup (30 menit)
1) Guru memberikan soal tes materi ekosistem (evaluasi).
H. Sumber Belajar : Lingkungan, Buku Biologi SMA Kelas X Pemkot, Buku Ajar
Biologi Matriks, Bahan bacaan (LKS, LDS)
I. Penilaian :
- Kognitif : nilai mengerjakan LKS pada bahan ajar, LDS,
- Afektif : motivasi belajar siswa saat pembelajaran
47
- Psikomotorik : keaktifan siswa dalam pembelajaran dan ketrampilan saat
berdiskusi sampai presentasi, dan melakukan pengamatan.
J. Bentuk Instrumen : rubrik penilaian LKS pada bahan ajar, lembar observasi
aktivitas siswa saat diskusi dan presentasi, lembar observasi siswa pada saat
pengamatan langsung.
Mengetahui , Semarang, 19 Juni 2009
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Arina Marissa Bekti Sulistya Utami
NIM : 4401405567
Semarang, 19 Juni 2009
Observer
Bekti Sulistya Utami
NIM: 4401405567
48
RUBRIK LEMBAR OBSERVASI
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
No Aspek yang dinilai skor1. Merangsang motivasi dan apersepsi siswa Memberi contoh fenomena, demonstrasi fenomena, tanya jawab, mudah
dipahami 3
Memberi contoh fenomena, tanya jawab, mudah dipahami 2 Tidak memberikan contoh 1
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran Pada awal pembelajaran menyebutkan tujuan dengan tepat 3 Pada awal pembelajaran hanya menyebutkan tujuan 2 Tidak memberikan penjelasan dan tidak menyebutkan tujuan 1
3. Menggali pengetahuan awal siswa Terorganisir dengan baik, pertanyaan individual, terkait materi 3 Pertanyaan klasikal, terkait materi 2 Tidak memberikan pertanyaan 1
4. Memberi informasi tentang kegiatan pembelajaran dan penjelasan tentang materi
Rinci, jelas, tepat waktu 3 Jelas 2 Tidak Jelas 1
5. Menggunakan bahan ajar/ bacaan dalam pembelajaran Penjelasan jelas, menjelaskan isi dan tujuan bahan ajar 3 Informasi kurang jelas 2 Tidak menggunakan bahan ajar dalam pembelajaran 1
6. Menggunakan bahan ajar dalam diskusi Memberikan penjelasan tentang yang didiskusikan dan menyampaikan
tujuan diskusi 3
Informasi tentang diskusi kurang jelas 2 Tidak memberikan penjelasan tentang diskusi 1
7. Menggunakan bahan ajar dalam pengamatan di lingkungan Memberikan penjelasan yang akan diamati di lingkungan dan
menyampaikan tujuan pengamatan 3
Kurang menginformasikan apa yang akan diamati di lingkungan 2 Tidak memberikan penjelasan tentang pengamatan 1
8. Menggunakan bahan ajar dalam percobaan menghitung populasi dan mendeteksi kondisi air di lingkungan sekolah
Menjelaskan tentang percobaan, mendemonstrasikan cara kerja, dan tujuan melakukan percobaan menghitung populasi, dan mengamati kondisi air di lingkungan sekolah
3
Penjelasan tentang melakukan percobaan kurang jelas 2 Tidak memberikan informasi apapun apa yang akan dilakukan 1
49
9. Membimbing siswa dalam pembelajaran Tegas, informasi jelas, membimbing semua kelompok 3 Informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok 2 Tidak membimbing siswa 1
10. Membimbing siswa dalam diskusi Tegas, informasi jelas, membimbing semua kelompok 3 Informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok 2 Tidak membimbing siswa 1
11. Membimbing siswa dalam pengamatan lingkungan Mengarahkan siswa ke objek lingkungan, informasi jelas, membimbing
semua kelompok 3
Kurang mengarahkan siswa, informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok
2
Tidak membimbing dan membiarkan siswa mengamati sendiri 112. Membimbing siswa dalam percobaan mengamati dan mengukur
komponen abiotik di lingkungan sekolah Membantu siswa dan mengarahakn siswa, informasi jelas,
membimbing semua kelompok 3
Kurang mengarahkan, informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok
2
Tidak membimbing dan membiarkan siswa melakukan percobaan sendiri
1
13. Meminta siswa membandingkan hasil pengamatan dengan buku paket/literatur lain
Meminta siswa membandingkan hasil pengamatan dengan bahan ajar, informasi jelas, membantu tiap kelompok, memberikan penjelasan hasil pengamatan
3
Hanya menginformasikan membandingkan hasil pengamatan dengan bahan ajar.
2
Tidak meminta siswa membandingkan hasil pengamatan 114. Menumbuhkan minat dan meminta siswa untuk maju
Tegas, memberikan semangat, memberikan kesempatan secara sukarela, memberikan tawaran yang menarik
3
Langsung menunjuk siswa 2 Tidak meminta siswa maju ke depan 1
15. Guru meminta siswa melengkapi buku bacaan dari literatur lain Tegas, jelas, ada penjelasan, menyebutkan literatur 3 Kurang jelas 2 Tidak jelas 1
16. Menumbuhkan minat siswa berpendapat dan mengajukan pertanyaan
Mengucapkan pernyataan yang memancing siswa bertanya/berpendapat 3 Langsung menunjuk siswa bertanya/berpendapat 2
50
Tidak merangsang minat siswa berpendapat dan bertanya 117. Membimbing membentuk kelompok
Tegas, pemberian nama kelompok, efisien waktu, mampu megelola kondisi kelas
3
Kurang tegas, pengelolaan kondisi kelas kurang 2 Tidak tegas dan tidak membimbing 1
18. Membimbing siswa menarik kesimpulan Guru melakukan umpan balik, guru bersama siswa menyimpulkan 3 Guru sendiri yang menarik kesimpulan 2 Tidak membimbing siswa menarik kesimpulan 1
19. Memberi tugas kepada siswa Jelas, berkaitan dengan materi, tugas individual, menegaskan kembali
tugas yang ada dibahan ajar 3
Memberi tugas tidak berkaitan dengan materi 2 Tidak memberi tugas 1
20. Memberikan tes (evaluasi) Tes tertulis sesuai materi ekosistem yang telah diajarkan 3 Memberi tes tidak sesuai yang telah idjarkan 2 Tidak memberi tes 1
Rentangan skor : 1 - 3
Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 3 x 20 = 60
Konversi skala Linkert :
Batas bawah A = 85% x SMI = 85% x 60 = 51 A : Sangat aktif = 51 – 60
Batas bawah B = 70% x SMI = 70% x 60 = 42 B : Aktif =
42 - 50
Batas bawah C = 60% x SMI = 60% x 60 = 36 C : Cukup aktif = 36 - 41
Batas bawah D = 50% x SMI = 50% x 60 = 30 D : Kurang aktif = 30 - 35
Skor 29 kebawah nilai E E : Tidal aktif = 0 – 29
51
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TEUKU UMAR SEKOLAH MENENGAH ATAS
SMA TEUKU UMAR SEMARANG Jl. Karangrejo Tengah IX / 99. Telp. 024-8319790
DAFTAR NAMA KELAS X. 1 TAHUN AJARAN 2008 / 2009
Wali Kelas : Azlina sfariyani, S.Pd NO. NOMOR
INDUK NAMA L /P KETERANGAN
1. 04306 DIMAS ADITYA NUGRAHA L 2. 04311 EKO PURWANTO L 3. 04312 ENDANG WAHYUNINGSIH P 4. 04313 ERIKH RISMA HARULIKE P 5. 04316 GALUH ADI PUTRA L 6. 04320 INDRAYANA SAPUTRA L 7. 04331 MELINA SEDAH ACHILIA P 8. 04336 MUHAMMAD MU’ADHIM L 9. 04337 MUTIARA P 10. 04339 NCHRUL SARI T P 11. 04340 NUR AISYAH RIAN SYAH SETIA P 12. 04343 PUJI SETYANTI P 13. 04345 PUTRI RETNO SARI P 14. 04352 ROKY SULISTIYO HERMAWAN L 15. 04362 SUTRISNO L 16. 04364 TOHA JATI YUWONO L 17. 04367 TRISNADI WAHYU PURWANTO L Keterangan : L : 9 siswa P : 8 siswa + JML 17 siswa
Lampiran.7
52
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TEUKU UMAR SEKOLAH MENENGAH ATAS
SMA TEUKU UMAR SEMARANG Jl. Karangrejo Tengah IX / 99. Telp. 024-8319790
DAFTAR NAMA KELAS X. 2 TAHUN AJARAN 2008 / 2009
Wali Kelas : Dra. Istiqlaliyah NO. NOMOR
INDUK NAMA L /P KETERANGAN
1. 04295 AGUSTINA NUR AZIZAH P 2. 04297 ANDY PONCO LUKITO L 3. 04302 BONDAN PRASETYO L 4. 04307 DWI WIDI ASTUTI P 5. 04308 EDI IRWANTO L 6. 04310 EKA ROSTI HANDAYANI P 7. 04315 GALEH SAPUTRA L 8. 04317 HENDR SULISTIYONO L 9. 04324 KUSWORO L 10. 04325 LATIFUL ASRO L 11. 04329 MEI WIJAYANTI P 12. 04338 NITA OKTAVIA P 13. 04341 NUR LAILATUL MUKAROMAH P 14. 04342 PRADANA NOVA NUGROHO L 15. 04346 RAHMI INTAN DWI UTAMI P 16. 04348 RIFKA FAUZIAH P 17. 04349 RIO ADITYA PRATAMA L 18. 04351 RIYAN SUHENDRO L 19. 04359 SOFI YUNI NURMAARI P 20. 04366 TRI PINTO NUGROHO L 21. 04350 AUSHIA W.D P 22. 04368 NAIF ZUBAEDAH P Keterangan : L : 11 siswa P : 11 siswa + JML 22 siswa
Lampiran.8
53
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TEUKU UMAR SEKOLAH MENENGAH ATAS
SMA TEUKU UMAR SEMARANG Jl. Karangrejo Tengah IX / 99. Telp. 024-8319790
DAFTAR NAMA KELAS X. 3 TAHUN AJARAN 2008 / 2009
Wali Kelas : Dwi Sulistyoningsih, S.Si NO. NOMOR
INDUK NAMA L /P KETERANGAN
1. 04292 AFIF IKHWAN L 2. 04296 AHMAD HANS WIDIYANTO L 3. 04299 ANTON JOKO KUNCORO L 4. 04301 BAYU ADI NUGROHO L 5. 04303 CITA SUCI HANDAYANI P 6. 04305 DEDE LASTIA P 7. 04309 EKA BENNI KRISWANTO L 8. 04314 FRENDA MAHAREDI L 9. 04318 IKA RETNO BUDI ASTUTI P 10. 04319 INDRA DINI ARINYANTO L 11. 04322 JOKO TRI UTOMO L 12. 04326 LISTIYANI P 13. 04328 MAHENDRA BAGUS H L 14. 04333 MELANIA WIDYA K P 15. 04344 PUSPITA DWI MAWARNI P 16. 04347 RANGGA ASY’ARI WIBOWO L 17. 04355 SAFITRI DIAN APRIIANI P 18. 04358 SHEILA RIZKI MAES P 19. 04360 SUCI RATNA SARI P 20. 04365 TONI EKO SAPUTRO L 21. 04369 WAHYU NURDIANSYAH L 22. 04371 YOGAN PUJI RITARA L 23. 04372 YUNI FITRIANI P Keterangan : L : 13 siswa P : 10 siswa + JML 23 siswa
Lampiran.9
54
ANGKET MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : ....................... Hari/tanggal : ……………… Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut, kami mohon kesediaanmu
untuk membacanya terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.
2. Setiap pernyataan pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan kamu, lalu bubuhkan tanda ”silang” ( X ) pilihan yang sesuai.
Pernyataan : 1. Apa alasan kamu belajar biologi adalah …..
a. untuk memperoleh pengetahuan b. senang dengan pelajaran biologi c. ada tugas ataupun tidak d. dipaksa orang tua
2. Dorongan dan kebutuhan belajar biologi dalam diri kamu ...
a. Memahami pelajaran biologi b. berusaha sendiri mengerjakan soal dari guru c. agar mendapat nilai yang baik d. jika diperintah orang tua
3. Waktu yang kamu gunakan untuk belajar biologi adalah … a. setiap hari di rumah b. setelah diajarkan disekolah c. pada saat ada ulangan saja d. tidak pernah belajar biologi
4. Jika jam pertama pelajaran biologi apa yang kamu lakukan? a. Berusaha masuk kelas tepat waktu b. Berusaha masuk kelas saat guru sudah masuk c. Masuk kelas terlambat d. Tidak masuk kelas
5. Materi biologi yang menarik bagi kamu adalah… a. Semua materi dalam pelajaran biologi b. Materi yang sesuai dengan kebutuhanmu c. Materi yang ada praktikumnya d. Materi yang mudah dihafalkan
6. Buku biologi yang kamu gunakan untuk belajar adalah… a. Buku paket dari sekolah, buku pegangan lain, LKS, buku catatan b. 3 buku diantara pilihan (a) c. 2 buku diantara pilihan (a)
Lampiran.10
55
d. Salah satu buku diantara pilihan (a) 7. Cara kamu memahami materi biologi yang sulit adalah dengan…
a. berusaha mencatat pelajaran dengan lengkap b. berusaha belajar dengan rasa senang. c. mencari contoh yang konkrit dan menarik d. mengahafal setiap kalimat dari buku
8. Kegiatan yang menarik bagi kamu dalam pembelajaran biologi adalah… a. percobaan-percobaan yang dilakukan dalam pembelajaran b. diskusi tentang fenomena yang berhubungan dengan biologi c. praktikum yang membuktikan teori-teori dalam biologi d. mendengarkan materi yang disampaikan
9. Pada pembelajaran biologi dengan diskusi yang kamu lakukan adalah…. a. Berusaha tukar pendapat dengan teman b. Berusaha menjawab pertanyaan dari teman c. Berusaha menjadi pendengar yang baik d. Berusaha diam agar tidak ramai
10. Pada saat melakukan pengamatan di lingkungan sekolah yang kamu lakukan adalah... a. Berusaha mengamati dengan sungguh-sungguh bersama kelompok b. Berusaha mengamati dan bertanya pada guru tentang yang diamati c. Berusaha mengamati sendiri d. Berusaha mengamati sambil bermain
11. Pada saat praktikum yang kamu kerjakan adalah … a. Berusaha aktif melakukan praktikum dari awal sapai akhir pelajaran b. Mempersiapkan diri apa yang akan dilakukan c. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan d. Melakukan praktikum yang bisa saja
12. Pembagaian kelompok dalam pembelajaran (diskusi, pengamatan, percobaan) yang kamu inginkan adalah… a. Mengikuti petunjuk guru b. Dengan teman yang pandai c. Dengan teman dekat d. Tidak ingin berkelompok
13. Apa yang kamu lakukan setelah melakukan diskusi atau pengamatan? a. Berusaha membuat ringkasan danb kesimpulan dari diskusi atau
pengamatan b. Membuat laporan hasil diskusi atau pengamatan c. Kembali ke tempat duduk semula
56
d. Pergi keluar kelas
14. Jika guru menyureuh membawa bahan untuk praktikum yang kamu lakukan adalah … a. Berusaha mencari sampai seluruh bahan terkumpul b. Berusaha mencari apa adanya c. Membawa bahan sebagian d. Tidak membawa bahan
15. Sikap kamu jika mendapat tugas biologi adalah …. a. Berusaha mengerjakan sendiri dengan mencari dari buku yang saya miliki
dan mengumpulkan tepat waktu b. Berusaha mengerjakan dengan bertanya kepada guru dan
mengumpulkannya c. Berusaha mengerjakan bersama teman mengumpulkan setelah ditagih
guru d. Berusaha mengerjakan yang bisa saja
16. Alasan kamu mengerjakan tugas biologi adalah … a. Karena tanggung jawab seorang pelajar b. Senang dan bisa mengerjakannya c. Untuk mendapatkan nilai tugas d. Takut dengan guru
17. Alasan kamu tidak mengerjakan tugas biologi adalah …. a. Karena tidak masuk sekolah b. Malas membaca buku biologi c. Tidak suka dengan pelajaran biologi d. Karena tidak bisa
18. Suasana yang membuat kamu ingin belajar biologi adalah … a. Nyaman bersama teman-teman dikelas b. Biasa saja dan dimana saja bisa belajar biologi c. Tenang di kamar d. Ramai dikelas dengan bermain bersama teman
19. Apa yang kamu lakukan jika belum paham tentang materi yang dipelajari ? a. Mencari jawaban dari buku jika tidak menemukan bertanya pada guru b. Bertanya pada guru atau teman yang paham dan mencatat jawaban yang
diberikan c. Bertanya pada teman sebangku d. Tidak bertanya
20. Jika kamu diberi pertanyaan oleh guru atau teman sikap kamu adalah …
57
a. Menjawab sesuai yang kamu ketahui b. Menjawab dengan asal c. Tidak menjawab karena tidak tahu d. Pura-pura tidak melihat guru atau teman yang bertanya.
58
RUBRIK PENILAIAN ANGKET MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Jumlah soal : 20
Jumlah pilihan : 4 (a-d)
Rentangan skor : 1-4
Skor tiap poin : A = 4
B = 3
C = 2
D = 1
Skor Maksimal Ideal (SMI) untuk setiap aspek yang diamati = 4 X 20
= 80
Konversi skala Linkert :
Batas bawah A = 85% x SMI = 85% x 80 = 68
Batas bawah B = 70% x SMI = 70% x 80 = 56
Batas bawah C = 60% x SMI = 60% x 80 = 48
Batas bawah D = 50% x SMI = 50% x 80 = 40
Skor 39 kebawah nilai E
A : Motivasi sangat tinggi = 68 - 80
B : Motivasi tinggi = 56 - 67
C : Motivasi sedang = 48 - 55
D : Motivasi kurang = 40 - 47
E : Tidak ada motivasi = 0- 39
0% - 49% = Jelek
50% - 59% = Kurang
60% - 69% = Cukup
70% - 84% = Baik
85% - 100% = Sangat Baik
58
REKAPITULASI DATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X.1
ANGK
ET M
OTIV
ASI B
ELAJ
AR S
ISW
A AW
AL
NO
ITEM
KODE SISWA (A-) OPSION TOTAL % KRITERIA BELAJAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 JML 1 2 3 4
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 67 0 3 6 14 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 64 0 8 1 14
ST :8 SISWA 47 %
3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 63 1 10 6 6
4 3 1 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 50 0 5 15 3
5 3 1 3 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 2 48 5 0 13 5
6 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 3 41 0 15 0 8 T : 9 SISWA (53%) 7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 52 0 0 14 9
8 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 2 0 5 16
9 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 51 2 9 8 4
10 4 3 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 61 6 2 6 9 SD : 0 SISWA
11 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 62 2 10 4 7
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 66 3 5 4 11
13 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 61 3 2 8 12
14 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 56 1 4 10 8 K : 0 SISWA
15 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 0 1 17 5
16 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 55 0 6 4 13
17 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 37 3 10 0 10 TA : 0 SISWA
18 3 1 3 2 3 4 4 4 4 1 2 4 4 3 3 3 2 50 2 2 4 15
19 3 1 3 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 47 10 0 6 7
20 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 4 36 4 12 5 2
skor 67 53 67 58 61 66 60 60 60 50 75 60 60 67 67 67 67 1065 Rata-rata skor motivasi akhir
63
kriteria ST T ST T T ST T T T T ST T T ST ST ST ST TINGGI
BELA
JAR 1 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 61 0 0 6 17 ST : 14
SISWA 82, 35 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 58 0 6 1 16
59
3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 62 0 0 6 16 %
4 4 2 3 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 54 0 6 3 14
5 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 62 3 0 1 19 T : 3 SISWA 17,64 % 6 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 64 0 2 0 21
7 4 4 3 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 61 0 0 5 18
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 65 2 0 0 21
9 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 60 1 0 6 16 SD : 1 SISWA (5,8%) 10 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 1 2 3 19
11 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 1 0 3 19
12 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 58 1 0 6 16
13 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 61 0 1 5 17 K : 0 SISWA
14 4 1 4 4 3 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 58 0 5 0 18
15 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 57 0 0 14 9
16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 65 0 2 7 14 TA : 0 SISWA
17 4 3 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 55 3 8 0 12
18 3 2 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 2 53 1 9 3 10
19 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 58 1 1 3 18
20 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 56 2 1 6 14
skor 78 54 67 62 63 75 64 65 80 72 80 64 80 67 80 74 69 1194 rata-rata skor motivasi akhir
70,23
kriteria ST T ST T T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST SANGAT TINGGI
KETERANGAN :
ST : Motivasi Sangat tinggi T : Motivasi Tinggi SD : Motivasi Sedang K : motivasi Kurang TA : Tidak Ada Motivasi
60
REKAPITULASI DATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X.2
ANGK
ET M
OTIV
ASI B
ELAJ
AR S
ISW
A AW
AL
NO
ITEM
KODE SISWA (B-) OPSION TOTAL
%
KRIT
ERIA
BE
LAJA
R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 JML 1 2 3 4
1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 79 0 3 6 14 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 2 75 0 8 1 14 ST:7 SISWA 32 %
3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 2 72 1 10 6 6
4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 65 0 5 15 3
5 4 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 4 4 3 1 3 3 3 61 5 0 13 5
6 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 56 0 15 0 8 T : 14 SISWA (63,63%)
7 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 70 0 0 14 9
8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 84 2 0 5 16
9 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 1 2 3 2 62 2 9 8 4
10 4 3 4 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 3 72 6 2 6 9 T : 14 SISWA (63,63%)
11 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 1 2 4 2 70 2 10 4 7
12 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 2 4 4 1 4 4 3 75 3 5 4 11
13 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 1 4 3 4 71 3 2 8 12
14 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 68 1 4 10 8 K : 1SISWA (4,5%)
15 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 70 0 1 17 5
16 3 4 4 1 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 4 4 2 61 0 6 4 13
17 1 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 4 1 2 2 4 2 2 53 3 10 0 10 TA : 0 SISWA
18 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 80 2 2 4 15
19 3 1 3 4 1 3 3 3 3 4 1 3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 4 57 10 0 6 7
20 4 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 2 1 48 4 12 5 2
skor 72 62 67 51 61 66 60 60 60 58 51 60 60 67 50 69 72 60 42 62 66 52 1331 rata-rata skor motivasi awal 60,5
krit
eri ST T ST T T ST T T T T T T T ST T ST ST T SD T ST T MOTIVASI TINGGI
BELA
JAR
SISW
A
1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 80 0 0 6 17
2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 1 72 0 6 1 16
ST : 18 SISWA 82 %
3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 77 0 0 6 16
4 4 3 3 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 68 0 6 3 14
5 4 3 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 76 3 0 1 19
6 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 80 0 2 0 21 T : 3 SISWA 13, 63 %
7 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 80 0 0 5 18
61
8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 80 2 0 0 21
9 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 76 1 0 6 16
10 4 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 80 1 2 3 19 SD : 1 SISWA (4,5%)
11 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 83 1 0 3 19
12 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 1 71 1 0 6 16
13 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 78 0 1 5 17
14 4 3 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 73 0 5 0 18 K : 0 SISWA
15 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 73 0 0 14 9
16 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 75 0 2 7 14
17 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 1 4 4 2 4 69 3 8 0 12 TA : 0 SISWA
18 3 3 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 2 2 2 2 4 4 2 1 65 1 9 3 10
19 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 76 1 1 3 18 20 4 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 1 4 4 3 72 2 1 6 14
skor 78 61 67 51 59 75 64 65 80 72 72 64 80 67 65 74 74 73 69 80 74 45 1509 rata-rata skor motivasi akhir 70
krit
eri ST T ST T T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST SD MOTIVASI SANGAT TINGGI
KETERANGAN :
ST : Motivasi Sangat tinggi T : Motivasi Tinggi SD : Motivasi Sedang K : motivasi Kurang TA : Tidak Ada Motivasi
REKAPITULASI DATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X.3
62
ANGK
ET M
OTIV
ASI B
ELAJ
AR S
ISW
A AW
AL
NO
ITEM
KODE SISWA (C-) OPSION TOTAL
%
Krite
ria Be
laja
r1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 ∑ 1 2 3 4
1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 80 0 3 6 14 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 3 4 4 2 4 4 75 0 8 1 14 ST : 8 SISWA 34, 78 %
3 3 2 4 2 4 2 4 2 4 2 3 2 3 1 2 4 3 3 4 4 2 2 2 64 1 10 6 6
4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 67 0 5 15 3
5 1 3 4 3 3 1 3 3 4 3 1 3 4 1 3 3 1 4 3 4 3 3 3 64 5 0 13 5
6 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 62 0 15 0 8 T : 13 SISWA 56, 52 %
7 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 78 0 0 14 9
8 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 1 4 4 4 3 3 81 2 0 5 16
9 3 2 4 2 3 1 3 2 4 2 3 2 3 1 2 3 3 4 3 4 2 2 2 60 2 9 8 4
10 1 4 3 3 4 2 4 1 4 3 1 3 4 2 3 4 1 4 4 4 3 1 1 64 6 2 6 9 SD : 2 SISWA 8,7 %
11 3 2 3 2 4 1 4 2 4 2 4 2 4 1 2 2 3 3 4 4 2 2 2 62 2 10 4 7
12 2 3 1 3 4 1 4 3 4 4 2 3 2 1 4 4 2 2 4 4 3 3 3 66 3 5 4 11
13 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 77 3 2 8 12
14 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 2 1 3 4 2 4 3 4 3 3 3 71 1 4 10 8 K : 0 SISWA 15 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 73 0 1 17 5
16 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 3 2 4 4 76 0 6 4 13
17 4 2 2 4 2 2 2 2 1 4 4 2 4 1 4 2 4 4 2 1 2 4 4 63 3 10 0 10
18 4 4 2 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 4 3 78 2 2 4 15 TA : 0 SISWA 19 4 1 4 1 3 1 3 1 4 1 4 1 4 4 1 3 4 3 3 3 1 1 1 56 10 0 6 7
20 3 1 3 2 2 1 2 2 4 2 3 2 3 1 2 2 3 1 2 4 2 2 2 51 4 12 5 2
skor 57 55 70 61 68 45 67 54 72 62 59 52 63 33 61 66 57 69 66 72 52 56 55 1372 Rata-rata skor motivasi awal 60 kri
teria T T ST T ST SD ST T ST T T T T SD T ST T ST ST ST T T T
MOTIVASI SANGAT TINGGI
MOTI
VASI
BE
LAJA
R SI
SWA
1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 86 0 0 6 17
2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 2 4 79 0 6 1 16 ST : 21 SISWA 91, 30 %
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 84 0 0 6 16
4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 2 4 2 4 3 4 4 2 4 77 0 6 3 14
63
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 82 3 0 1 19
6 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 0 2 0 21 T : 2 SISWA 8, 7 %
7 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 0 0 5 18
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 86 2 0 0 21
9 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 83 1 0 6 16
10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 2 4 84 1 2 3 19 SD : 0 SISWA 11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 86 1 0 3 19
12 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 2 4 2 4 2 4 4 2 4 74 1 0 6 16
13 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 83 0 1 5 17
14 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 82 0 5 0 18 K : 0 SISWA 15 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 78 0 0 14 9
16 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3 81 0 2 7 14
17 4 2 4 2 4 2 1 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 1 4 4 2 4 1 67 3 8 0 12
18 3 2 4 4 3 2 2 4 4 2 2 4 4 3 2 2 4 2 4 4 2 4 1 68 1 9 3 10 19 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 3 4 4 4 4 84 1 1 3 18 TA : 0
SISWA 20 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 1 4 4 3 4 78 2 1 6 14
skor 78 70 80 68 79 75 72 65 80 72 72 64 80 45 65 74 58 73 69 80 74 59 72 1624 rata-rata skor motivasi akhir 71 kri
teria ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST SD ST ST T ST ST ST ST T ST
MOTIVASI SANGAT TINGGI
KETERANGAN : SD : Motivasi Sedang TA : Tidak Ada Motivasi
ST : Motivasi Sangat tinggi K : motivasi Kurang
T : Motivasi Tinggi
68
LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM PENGAMATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH
Nama Sekolah : …………………………. Kelas : …………………………. Materi : …………………………. Kelompok :…… Anggota kelompok : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ……………………… Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian !
Semarang, 2009 Observer
NO Aspek yang diamati Skor anggota kelompok
1 2 3 4 5 1. Melakukan pengamatan
2. Membuat data pengamatan
3. Mengkomunikasikan hasil
pengamatan dengan diskusi dan
presentasi
4. Penyelesaian tugas
Skor total
69
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PENGAMATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH
No. Aspek yang diamati Skor 1. Melakukan pengamatan Pengamatan dilakukan sesuai dengan LKS, secara sungguh‐sungguh dan
tidak bergurau 5
Pengamatan dilakukan sesuai dengan LKS 4 Pengamatan sesuai dengan LKS tapi sering bergurau 3 Pengamatan tidak sesuai LKS 2 Tidak melakukan pengamatan 1 2. Membuat data pengamatan Data hasil pengamatan ditulis secara rapi dan benar 5 Data hasil pengamatan tidak rapi tapi benar 4 Data pengamatan ditulis rapi tapi salah 3 Data pengamatan acak‐acakan dan salah 2 Tidak membuat data hasil pengamatan 1 3. Mengkomunikasikan hasil pengamatan Siswa dapat menjelaskan dengan baik hasil pengamatannya kepada teman‐
teman dan guru tanpa bantuan 5
Siswa dapat menyampaikan hasil pengamatan yang kadang‐kadang perlu bantuan teman atau guru
4
Siswa berani menyampaikan hasil pengamatan tetapi perlu koreksi dan bantuan dari teman atau guru
3
Siswa berani menyampaikan tetapi kurang jelas 2 Siswa tidak dapat menjelaskan hasil pengamatan 1 4. Penyelesaian tugas Siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik, dengan menjaga lingkungan
yang diamati 5
Siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik tapi merusak / merubah lingkungan yang diamati
4
Siswa tidak menyelesaikan tugas tetapi lingkungan tetap terjaga 3 Siswa tidak menyelesaikan tugas dengan baik, tempat bekerja masih tidak
rapi/kotor 2
Siswa tidak membuat tugas sama sekali 1 Total 20
Rentangan skor : 1 - 5 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 5 = 20 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 20 = 17 A : Sangat aktif =17-20 Batas bawah B = 70% x 20 = 14 B : Aktif =14-16 Batas bawah C = 60% x 20 = 12 C : Cukup aktif =12-13 Batas bawah D = 50% x 20 = 10 D : Kurang aktif =10-11 Dibawah skor 9 nilai E E : Tidak aktif = 0-9
70
LEMBAR DISKUSI SISWA “EKOSISTEM”
I. Tujuan :
1. Siswa mampu memahami materi ekosistem secara menyeluruh 2. Siswa mampu mendeskripsikan komponen ekosistem, dan tipe ekosistem, serta
aliran energi dan daur biogeokimia 3. Siswa mampu berkomunikasi melalui diskusi dan presentasi tentang materi
ekosistem.
II. Langkah-langkah kegiatan 1. Siswa menempatkan diri pada kelompoknya masing-masing. 2. Tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. 3. Guru membagikan LDS untuk didiskusikan selama 20 menit. 4. Buatlah laporan hasil diskusi.
III. Pertanyaan-pertanyaan Diskusikan bersama dengan anggota kelompokmu tentang materi ekosistem,
sesuai pengamatan dan percobaan yang dilakukan di lingkunga sekolah bersama
kelompoknya masing-masing:
IV. Hasil diskusi:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................
Kelompok :…….. Anggota kelompok :
1. …………………………….. 2. …………………………….. 3. …………………………….. 4. …………………………….. 5. ……………………………..
71
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
DALAM DISKUSI
Nama Sekolah : …………………………. Kelas : …………………………. Materi : …………………………. Kelompok :…… Anggota kelompok : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ……………………… Petunjuk : Berilah skor pada kolom sesuai dengan keadaan kelompok yang
diobservasi!
NO Aspek yang diamati Skor anggota kelompok 1 2 3 4 5
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
2. Kemampuan kelompok dalam mengemukakan pendapat
3. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok
4. Menjawab pertanyaan dari guru atau kelompok lain
5. Menghargai pendapat dari kelompok lain
6. Membuat catatan hasil diskusi
Skor total
Semarang, 2009 Observer
72
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK
No Aspek yang dinilai Skor1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru Siswa menyimak penjelasan guru dan bertanya pada guru jika terdapat
hal yang kurang jelas 4
Siswa menyimak penjelasan guru 3 Siswa tidak menyimak penjelasan guru dan berbicara sendiri 2 Siswa berdiri atau berjalan-jalan saat guru menjelaskan 12. Kemampuan kelompok dalam mengemukakan pendapat Kelompok mengemukakan pendapat secara benar, jelas dan runtut 4 Kelompok mengemukakan pendapat benar tetapi tidak jelas 3 Kelompok mengemukakan pendapat tidak benar 2 Kelompok tidak mengemukakan pendapat 13. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok 5-6 anggota kelompok aktif dalam diskusi kelompok 4 3-4 anggota kelompok aktif dalam diskusi kelompok 3 Hanya 1 anggota kelompok yang aktif dalam diskusi kelompok 2 5-6 anggota kelompok pasif dalam diskusi 14. Kemampuan kelompok menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain dengan tepat dan
jelas 4
Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain dengan tepat tetapi kurang jelas
3
Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain tidak tepat 2 Siswa tidak menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain 15. Menghargai pendapat dari kelompok lain Minimal 3 kali kelompok merespon pendapat kelompok lain 4 Hanya 1 kali kelompok merespon pendapat kelompok lain 3 Siswa tidak merespon pendapat kelompok lain 2 Kelompok mencela pendapat dari kelompok lain 16. Membuat catatan hasil diskusi Siswa membuat catatan hasil diskusi (minimal3) dari kelompok lain 4 Siswa mencatat hasil diskusi (minimal 2) dari kelompok lain 3 Siswa hanya mencatat hasil diskusi kelompoknya sendiri 2 Siswa tidak pernah membuat catatan hasil diskusi kelompok 1 Rentangan skor : 1 - 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 6 = 24 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 24 = 20 A : Sangat aktif = 20-24 0% - 49% = Jelek Batas bawah B = 70% x 24 = 17 B : Aktif = 17-19 50%-59%= Kurang Batas bawah C = 60% x 24 = 14 C : Cukup aktif = 14-16 60%-69% = Cukup Batas bawah D = 50% x 24 = 12 D : Kurang aktif = 12-13 70% - 84%= Baik Dibawah skor 11 nilai E E : Tidak aktif = 0-11 85%-100%=Sangat Baik
73
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PRESENTASI HASIL DISKUSI
Nama Sekolah : …………………………. Kelas : …………………………. Materi : …………………………. Kelompok :…… Anggota kelompok : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ……………………… Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian! Perlakuan …………
NO Aspek yang diamati Skor anggota
1 2 3 4 5 1. Kemampuan mempresentasikan
hasil diskusi
2. Kemampuan mengemukakan pendapat
3. Kemampuan menjawab pertanyaan dari teman atau guru
4. Kerjasama kelompok*
5. Kemampuan menarik kesimpulan*
Skor total
*Keterangan : nilai sama untuk tiap anggota kelompok
Semarang, 2009
Observer
74
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PRESENTASI HASIL DISKUSI
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kemampuan mempresentasikan hasil diskusi
Kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara runtut, jelas dan lengkap 4
Kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara runtut, tetapi kurang jelas 3
Kelompok mempresentasikan hasil diskusi tidak runtut dan tidak jelas 2
Kelompok tidak mempresentasikan hasil diskusi 1
2. Kemampuan mengemukakan pendapat
Kelompok mengemukakan pendapat dengan benar dan jelas 4
Kelompok mengemukakan pendapat dengan benar tetapi kurang jelas 3
Kelompok mengemukakan pendapat tidak benar 2
Kelompok tidak mengemukakan pendapat 1
3. Kemampuan menjawab pertanyaan dari teman atau guru
Kelompok dapat menjawab seluruh pertanyaan (minimal 3) dari teman atau guru dengan benar
4
Kelompok menjawab sebagian (minimal 1) pertanyaan dari teman atau guru dengan benar
3
Kelompok menjawab pertanyaan dari teman atau guru dengan benar tetapi kurang tepat
2
Kelompok tidak menjawab pertanyaan dari teman atau guru 1
4. Kerjasama kelompok*
5-6 anggota kelompok aktif dalam presentasi 4
3-4 anggota kelompok aktif dalam presentasi 3
Hanya 1 anggota kelompok yang aktif dalam presentasi 2
Seluruh anggota kelompok tidak aktif dalam presentasi 1
5. Kemampuan menarik kesimpulan*
Kelompok menyimpulkan hasil presentasi dengan jelas, singkat, sesuai hasil diskusi sesuai materi dan percobaan
4
Kelompok menyimpulkan hasil presentasi kurang jelas, terlalu panjang 3
Kelompok menyimpulkan hasil presentasi tidak sesuai materi dan hasil percobaan
2
Kelompok tidak menyimpulkan hasil presentasi 1
Rentangan skor : 1 - 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 5 = 20 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 20 = 17 A : Sangat aktif =17-20 Batas bawah B = 70% x 20 = 14 B : Aktif =14-16 Batas bawah C = 60% x 20 = 12 C : Cukup aktif =12-13 Batas bawah D = 50% x 20 = 10 D : Kurang aktif =10-11 Dibawah skor 9 nilai E E : Tidak aktif = 0-9
75
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PERCOBAAN
Nama Sekolah : …………………………. Kelas : …………………………. Materi : …………………………. Kelompok :…… Anggota kelompok : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ……………………… Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian!
NO Aspek yang diamati Skor anggota kelompok
1 2 3 4 5
1.
Segera ke luar kelas untuk melakukan
percobaan mengukur kondisi tanah,
air, dan udara di lingkungan sekolah
2. Persiapan alat dan bahan praktikum
3. Pemahaman materi dalam praktikum
4. Memakai jas praktikum
5. Ketrampilan dalam menggunakan alat
6. Melakukan percobaan dengan benar 7. Kerjasama kelompok 8. Deskripsi hasil
9. Menyusun laporan sementara 10. Membersihkan dan mengembalikan
peralatan dan bahan selesai praktikum
Skor perolehan
Semarang, 2009
Observer
76
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PERCOBAAN
No Aspek yang diamati Skor 1. Segera ke luar ke lingkungan sekolah Siswa tepat waktu ke lingkungan sekolah 4 Siswa terlambat kurang dari 5 menit ke lingkungan sekolah 3 Siswa terlambat lebih dari 5 menit ke lingkungan sekolah 2 Siswa tidak ke luar ke lingkungan sekolah 1
2. Persiapan alat dan bahan praktikum Sebelum praktikum alat dan bahan sudah disiapkan dengan lengkap 4
Sebelum praktikum alat dan bahan sudah dipersiapkan tetapi belum lengkap
3
Baru menyiapkan alat dan bahan ketika praktikum dimulai 3 Tidak menyiapkan alat dan bahan sama sekali 1
3. Pemahaman materi dalam praktikum Menguasai langkah-langkah kerja, bekerja dengan tenang 4 Menguasai langkah kerja, bekerja tidak tenang 3
Kurang menguasai langkah-langkah kerja, sesekali melihat petunjuk praktikum di LKS 2
Tidak menguasai langkah-langkah kerja, selalu melihat petunjuk praktikum, sering bertanya kepada teman.
1
4. Memakai jas praktikum Memakai jas praktikum dengan benar, kancing dikaitkan 4 Memakai jas praktikun benar, kancing tidak dikaitkan 3 Memakai jas praktikum kurang benar, kancing tidak dikaitkan 2 Tidak memakai jas praktikum 1
5. Ketrampilan dalam menggunakan alat
Dapat menggunakan alat dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan pemakaiannya, menggunakan dengan tepat 4
Dapat menggunakan alat dengan tepat tetapi kurang hati-hati 3 Tidak menggunakan alat dengan tepat akan tetapi masih mau mencoba 2 Tidak menggunakan alat karena takut salah 1
6. Melakukan pengamatan dengan benar Bekerja sesuai petunjuk praktikum, runtut 4 Bekerja sesuai petunjuk praktikum, acak 3 Bekerja semaunya sendiri 2 Tidak bekerja sama sekali 1
7. Kerjasama kelompok Semua anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kompak 4 Semua anggota kelompok dapat bekerjasama tetapi kurang kompak 3 Hanya beberapa/sebagian anggota kelompok bekerja 2
Tidak ada anggota kelompok yang bekerja, semua menggantungkan kelompok lain 1
8. Kemampuan Deskripsi hasil Jika tepat dalam menyimpulkan hasil praktikum dan 4
77
menghubungkannya dengan teori yang mendasari
Jika tepat dalam menyimpulkan hasil praktikum akan tetapi tidak dapat menghubungkan dengan teori yang mendasari 3
Jika tidak dapat menyimpulkan hasil praktikum akan tetapi tahu teori yang mendasari kegiatan praktikum tersebut
2
Jika tidak dapat menyimpulkan hasil praktikum dan juga tidak tahu teori yang mendasari kegiatan praktikum tersebut 1
9. Menyusun laporan sementara Menyusun laporan sementara lengkap sampai hasil, dan rapi 4 Menyusun laoran sementara lengkap tidak rapi 3 Menyusun laporan sementara kurang lengkap 2 Tidak menyusun laporan sementara 1
10. Membersihkan dan mengembalikan peralatan dan bahan selesai praktikum
Siswa membersihkan dan mengembalikan semua peralatan dan bahan selesai praktikum 4
Siswa hanya membersihkan tetapi tidak mengembalikan peralatan atau bahan selesai praktikum 3
Siswa tidak membersihkan tetapi mengembalikan peralatan atau bahan selesai praktikum
2
Siswa tidak membersihkan dan tidak mengembalikan peralatan atau bahan selesai praktikum. 1
Rentangan skor : 1 - 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 10 = 40 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 40 = 34 A : Sangat aktif =34-40 Batas bawah B = 70% x 40 = 28 B : Aktif =28-33 Batas bawah C = 60% x 40 = 24 C : Cukup aktif =24-27 Batas bawah D = 50% x 40 = 20 D : Kurang aktif =20-23 Dibawah skor 19 nilai E E : Tidak aktif = 0 -19
78
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN LEARNING CYCLE
Nama Sekolah : …………………………. Kelas : …………………………. Materi : …………………………. Kelompok :…… Anggota kelompok : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ……………………… Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian!
NO Aspek yang diamati Skor anggota
1 2 3 4 5
1. Keterkaitan siswa membaca/mengeksplor pengetahuan awal pemngamatan atau percobaan
2. Siswa mampu mengaitkan kondisi lingkungan siswa dengan materi pembelajaran
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru
4. Menjawab pertanyaan guru tentang materi pembelajaran
5. Menulis catatan tambahan dari guru di bahan ajar
6. Siswa mengajukan pendapat
7. Ketertarikan siswa dalam pembelajaran
8. Keantusiasan siswa dalam bertanya
9. Aktivitas siswa dalam kegiatan dengan kelompok
Skor perolehan
Semarang, 2009 Observer
79
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
No Aspek yang diamati Skor
1. Keterkaitan siswa membaca/membuka buku diawal
pelajaran
Langsung membuka, ekspresi senang, dibaca, mengeksplora
pengetahuan awal denagn langsung melakukan pengamatan atau
percobaan
4
Langsung membuka, ekspresi senang, melakukan pengamatan 3
Langsung membuka, ekspresi biasa-biasa saja 2
Tidak tertarik, tidak membuka 1
2. Siswa mampu mengaitkan kondisi lingkungan siswa dengan
materi pembelajaran
Relevan, menyebutkan contoh, penjelasan contoh, memiliki ide
pemecahan masalah sehari-hari 4
Relevan, menyebutkan contoh, penjelasan contoh 3
Relevan menyebutkan contoh 3
Tidak dapat mengaitkan 1
3. Siswa mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
Memperhatikan, mencermati, mengikuti pengarahan, mencatat,
membandingkan dengan bahan ajar 4
Memperhatikan, mencermati, mengikuti pengarahan 3
Memperhatikan, melamun, pandangan kosong 2
Tidak memperhatikan, gaduh, bercanda 1
4. Menjawab pertanyaan guru tentang materi pembelajaran
Langsung menjawab, dengan senang hati, jawaban benar 4
Langsung menjawab, dengan senang hati, jawaban kurang tepat 3
Tidak langsung menjawab, menunggu perintah/pancingan 2
Tidak mau menjawab 1
5. Menulis catatan tambahan dari guru di bahan ajar
Mencatat dibahan ajar, mencatat dengan rinci 4
Mencatat dibahan ajar, mencatat asal-asalan 3
Mencatat dibuku catatan sendiri 2
80
Tidak mencatat 1
6. Siswa mengajukan pendapat
Responsif, runtut, mudah dipahami, disertai contoh 4
Responsif,runtut, mudah dipahami 3
Responsif, runtut 2
Tidak berpendapat 1
7. Ketertarikan siswa dalam pembelajaran
Ekspresif senang, aktif, siswa paham dengan materi 4
Ekspresif senang, siswa paham dengan materi 3
Ekspresi biasa-biasa saja 2
Tidak tertari, tidak senang 1
8. Keantusiasan siswa dalam bertanya
Runtut, mudah dipahami, pertanyaan berbobot, sering bertanya 4
Runtut, mudah dipahami, pertanyaan biasa, lebih dari 2 kali
bertanya 3
Runtut, mudah dipahami, bertanya hanya sekali 2
Tidak bertanya 1
9. Aktivitas siswa dalam kegiatan dengan kelompok
Dapat bekerja sama, mengemukakan ide, bertanya/menjawab
pertanyaan kelompok lain 4
Dapat bekerjasama, mengemukakan ide 3
Diam saja 2
Ramai sendiri 1
Rentangan skor : 1 - 4
Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 10 = 40
Konversi skala Linkert :
Batas bawah A = 85% x SMI = 85% x 40 = 34 A : Sangat aktif =34-40
Batas bawah B = 70% x SMI = 70% x 40 = 28 B : Aktif =28-33
Batas bawah C = 60% x SMI = 60% x 40 = 24 C : Cukup aktif =24-27
Batas bawah D = 50% x SMI = 50% x 40 = 20 D : Kurang aktif =20-23
Dibawah skor 19 nilai E E : Tidak aktif = 0 -1
86
Rekapitulasi Data Laporan & Aktivitas Belajar Siswa Kelas X.1
Kode Kel.
Laporan
Pembelajaran Kriteria Diskusi Kriteria Presentasi Kriteria Pengamatan Kriteria Percobaan Kriteria
JML Skor Diskusi LKS
A‐01
I 10 98
32 A 23 SA 20 SA 18 SA 37 SA 238
A‐02 31 A 23 SA 18 SA 19 SA 38 SA 229
A‐03 32 A 23 SA 17 SA 18 SA 36 SA 234
A‐04 32 A 23 SA 20 SA 18 SA 35 SA 236
A‐05 35 A 23 SA 19 SA 16 SA 35 SA 236
A‐06
II 10 88
27 C 14 C 15 C 17 SA 35 SA 207
A‐07 31 A 23 SA 18 SA 18 SA 38 SA 226
A‐08 27 C 19 A 18 SA 18 SA 38 SA 218
A‐09 26 C 21 SA 18 SA 18 SA 38 SA 219
A‐10
III 10 90
35 SA 22 SA 19 SA 16 SA 35 SA 227
A‐11 33 A 21 SA 15 A 16 A 34 SA 219
A‐12 27 C 14 C 15 C 17 SA 35 SA 207
A‐13 34 SA 21 SA 17 SA 16 SA 34 SA 222
A‐14
IV 8 92
24 C 23 SA 19 SA 19 SA 38 SA 223
A‐15 31 A 23 SA 18 SA 19 SA 38 SA 229
A‐16 27 C 19 A 18 SA 18 SA 38 SA 220
A‐17 26 C 21 SA 18 SA 19 SA 38 SA 222
rata‐ rata skor
9.5 92 30 21 18 18 36.47 3812
Keterangan :
SA : Sangat Aktif
A : Aktif
C : Cukup Aktif
K : Kurang Aktif
T : Tidak Aktif
87
Rekapitulasi Data Laporan & Aktivitas Belajar Siswa Kelas X.2
Kode Kel.
Laporan
Pembelajaran Kriteria Diskusi Kriteria Presentasi Kriteria Pengamatan Kriteria Percobaan Kriteria
JML Skor Diskusi LKS
B‐01
I 9 89
32 A 24 SA 20 SA 19 SA 36 SA 229
B‐02 33 A 23 SA 19 SA 17 SA 36 SA 226
B‐03 34 SA 22 SA 18 SA 17 SA 35 SA 224
B‐04 28 A 14 C 15 C 17 SA 35 SA 207
B‐05 32 A 23 SA 20 SA 17 SA 33 A 223
B‐06
II 10 97
32 A 23 SA 20 SA 18 SA 37 SA 237
B‐07 32 A 23 SA 16 A 16 A 35 SA 229
B‐08 32 A 23 SA 17 SA 18 SA 36 SA 233
B‐09 32 A 23 SA 20 SA 18 SA 35 SA 236
B‐10 32 A 23 SA 16 A 16 A 35 SA 229
B‐11
III 10 98
32 A 22 SA 19 SA 20 SA 35 SA 234
B‐12 33 A 21 SA 15 A 20 SA 34 SA 231
B‐13 33 A 21 SA 15 A 20 SA 34 SA 231
B‐14 34 SA 21 SA 17 SA 20 SA 34 SA 234
B‐15
IV 10 95
32 A 16 C 14 A 16 A 32 A 214
B‐16 34 SA 23 SA 18 SA 18 SA 32 A 230
B‐17 33 A 19 A 18 SA 18 SA 33 A 226
B‐18 34 SA 21 SA 18 SA 18 SA 34 SA 230
B‐19
V 10 100
31 A 14 C 14 C 16 A 29 A 214
B‐20 34 SA 24 SA 17 SA 17 SA 32 A 234
B‐21 33 A 24 SA 19 SA 18 SA 33 A 237
B‐22 34 SA 24 SA 20 SA 17 SA 34 SA 239
rata‐rata skor
9.8 95.8 33 21.4 17.5 18 34.04 5027
Keterangan :
88
SA : Sangat Aktif
A : Aktif
C : Cukup Aktif
K : Kurang Aktif
T : Tidak Aktif
89
Rekapitulasi Data Laporan & Aktivitas Belajar Siswa Kelas X.3
Kode Kel.
Laporan
Pembelajaran
Kriteria
Diskusi
Kriteria
Presentasi
Kriteria
Pengamatan
Kriteria
Percobaan
Kriteria
JML Skor
Diskusi
LKS
C‐01
I 8 89
33 SA 22 SA 18 SA 18 SA 32 A 220
C‐02 33 SA 21 SA 18 SA 18 SA 32 A 219
C‐03 33 SA 22 SA 18 SA 18 SA 32 A 220
C‐04 33 SA 23 SA 17 SA 19 SA 32 A 221
C‐05 33 SA 23 SA 18 SA 18 SA 32 A 221
C‐06
II 8 90
32 SA 23 SA 19 SA 18 SA 32 A 222
C‐07 31 A 17 A 19 A 18 SA 34 SA 217
C‐08 27 C 15 C 18 A 19 SA 35 SA 212
C‐09 32 A 18 A 19 SA 18 SA 32 A 217
C‐10 26 C 16 C 18 A 18 SA 35 SA 211
C‐11
III 10 93
33 A 19 A 24 SA 19 SA 36 SA 234
C‐12 31 A 19 A 19 A 20 SA 37 SA 229
C‐13 33 A 20 SA 24 SA 18 SA 37 SA 235
C‐14 34 SA 19 A 21 SA 18 SA 37 SA 232
C‐15
IV 8 91
30 A 14 C 15 C 17 SA 35 SA 210
C‐16 32 A 17 A 18 A 18 SA 32 A 216
C‐17 32 SA 17 A 18 A 18 SA 32 A 216
C‐18 25 C 12 K 15 C 12 C 30 A 193
C‐19 33 A 18 A 18 A 18 SA 32 A 218
C‐20
V 8 89
32 SA 23 SA 19 SA 18 SA 32 A 222
C‐21 33 A 18 A 18 A 18 SA 32 A 218
C‐22 32 A 18 A 19 SA 18 SA 32 A 217
C‐23 35 SA 18 A 17 A 15 A 36 SA 218
90
rata‐rata skor 8.4 90.4 32 19 18.6 17.8 33.4 5038
Keterangan :
SA : Sangat Aktif
A : Aktif
C : Cukup Aktif
K : Kurang Aktif
T : Tidak Aktif