penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw … · kelas v sd negeri juli commit to user i...

96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN BELANDA KELAS V SD NEGERI 2 KRAGILAN MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI Oleh: TRI HANDAYANI K7108246 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

Upload: vonhu

Post on 04-May-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN BELANDA

KELAS V SD NEGERI 2 KRAGILAN MOJOSONGO

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SKRIPSI

Oleh:

TRI HANDAYANI

K7108246

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Tri Handayani

NIM : K7108246

Jurusan/Program Studi : FKIP/ PGSD

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN

PENJAJAHAN BELANDA KELAS V SD NEGERI 02 KARAGILAN

MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012” ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2011

Yang membuat pernyataan

Tri Handayani

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN BELANDA

KELAS V SD NEGERI 02 KRAGILAN MOJOSONGO

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Oleh:

TRI HANDAYANI

K7108246

Skripsi

Disusun dan diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu

Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang

Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda Kelas V SD NEGERI 02

KRragilan Mojosongo Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012”

Oleh :

NAMA : TRI HANDAYANI

NIM : K7108246

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Pada hari : Senin

Tanggal : 25 Juni 2012

Persetujuan Pembimbing

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe jigsaw

untuk Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS tentang

Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda Kelas V SD Negeri 02 Kragilan

Mojosongo Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012”

Oleh :

Nama : Tri Handayani

NIM : K7108246

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 20 Juli 2012

Tim Penguji :

Nama Terang :

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, S.Pd

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, S.Pd

Anggota I : Drs. Usada, M.Pd

Anggota II : Dra. Lies Lestari, M.Pd

Tanda Tangan

…………………

…………………

…………………

…………………

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a. n. Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan , M.Si

NIP 196604151991031002

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

TRI HANDAYANI. NIM K7108246. PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN BELANDA KELAS V SD

NEGERI 02 KRAGILAN MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2011/2012. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sebagai variabel terikat (X) dan aktivitas belajar siswa pada

pembelajaran IPS sebagai variabel bebas (Y). Tujuan penelitian ini untuk

meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan

Mojosongo Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan model Pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(PTK) terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa

kelas V SD Negeri 02 Kragilan, sejumlah 27 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-

laki dan 15 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan

wawancara, observasi, dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik

model deskriftif komparatif yang terdiri dari empat komponen analisis, yaitu

pengolahan data, penyajian data, membandingkan data, dan menyimpulkan data.

Hasil penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa

melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini dapat dibuktikan dengan

hasil observasi aktivitas belajar siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan

tindakan nilai rerata aktivitas belajar IPS siswa 61,81, siklus I nilai rerata aktivitas

belajar IPS siswa 72,19 dan siklus II nilai rerata aktivitas belajar IPS siswa 76,33.

Selain itu, nilai rerata hasil observasi dan angket aktivitas belajar Ips siswa pada

kondisi awal dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 44,44%, siklus I

presentase ketuntasan klasikal sebesar 74,07% dan siklus II presentase ketuntasan

klasikal sebesar 96,30%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan Mojosongo Boyolali tahun pelajaran

2011/2012.

Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, Aktivitas Belajar, dan

pembelajaran IPS.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Tri Handayani. K7108246. THE MODEL OF LEARNING

COOPERATIVE TYPE JIGSAW TO ACTIVITY INCREASES LEARNING

STUDENTS ON LEARNING ABOUT COLONIZATION STRUGGLE

AGAINST SOCIAL STUDIES CLASS V DUTCH STATE SD N 02

KRAGILAN MOJOSONGO 02 BOYOLALI YEAR 2011/2012. Skripsi: The

Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Juni 2012

This study there are two variables: the type of jigsaw cooperative learning

model as the dependent variable (X) and student learning activities in teaching

social study as an independent variable (Y). The purpose of this study to enhance

classroom learning activities students of Social Knowledge of fifth class at SD

Negeri 02 Kragilan Mojosongo Boyolali 2011/2012 year of learning with a model

of cooperative learning jigsaw type.

Study is a form of classroom action research consists of two cycles, each

cycle consisting of four stages, namely planning, implementation, observation,

and reflection. Subjects were elementary school students fifth class in SD Negeri

02 Kragilan, some 27 students consisting of 12 male students and 15 female

students. Techniques of data collection using interviews, observation, and

questionnaires. Data analysis techniques use descriptive model of the comparative

technique which consists of four components of the analysis, namely data

processing, presentation of data, compare data, and concluded the data.

The results of this study is to increase the activity of Social Knowledge

students learn through cooperative learning jigsaw type. This can be evidenced by

the observation of student activity on the initial conditions prior to the action

carried out a mean value of the learning activities of students Social Knowledge

61,81, I cycle the mean activity of 72,19 students learn social studies and the

second cycle the mean activity of 76,33 students learn social studies. In addition,

the mean value of observations and questionnaires Social Knowledge student

learning activities in the initial conditions with the classical completeness

percentage of 44,44%, the percentage of completeness I classical cycle of 74,07%

and the percentage of second cycle of classical completeness of 96,30%. It can be

concluded that through the type of jigsaw cooperative learning can enhance

learning activities Social Knowledge of fifth class at SD Negeri 02 Kragilan

Mojosongo Boyolali 2011/2012 year of learning.

Key words: types of jigsaw cooperative learning models, learning activities, and

learning Social Knowledge.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan, maka kerjakanlah

urusanmu dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Allah kamu berharap.”

(QS. Al-Insyirah:6-8)

“Ketahuilah pertolongan itu ada bersama dengan kesabaran, jalan keluar itu akan

selalu beriringan dengan cobaan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

(HR. Tirmidzy)

“Bersyukur atas sesuatu yang kita miliki dan bersabar atas ujian adalah kunci

kebahagiaan menjalani kehidupan.”

(Penulis)

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

”Bapak dan Ibu”

Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas

dan kasih sayang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga memiliki

kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.

Teman- teman ku tercinta

Terima kasih atas semangat dan perhatian yang telah kau berikan

Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan almamaterku

tercinta tempatku menimba ilmu untuk masa depan yang cerah.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada

Pembelajaran IPS Tentang Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda Kelas

V SDN 2 Kragilan Mojosongo Boyolali 2011/2012 “.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penulis tidak akan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa

bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Usada, M. Pd selaku Dosen Pembimbing I yang mengarahkan dan

membimbing dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.

5. Dra. Lies Lestari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang mengarahkan dan

membimbing dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.

6. Kepala SD Negeri 2 Kragilan Mojosongo Boyolali yang telah memberikan ijin

dan tempat penelitian kepada penulis.

7. Ibu Sehani, S. Pd selaku guru kelas V SD Negeri 2 Kragilan Mojosongo

Boyolali yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

8. Keluarga besar SD Negeri 2 Kragilan Mojosongo Boyolali yang memberi

motivasi dan bantuan.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan penulis di kemudian hari. Penulis berharap bahwa

penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat membantu perkembengan ilmu

pengetahuan dan pendidikan terutama di Sekolah Dasar. Terima Kasih.

Surakarta, Juni 2012

Tri handayani

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRAC ....................................................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif .............................. 6

a. Pengertian Model Pembelajaran .................................. 6

b. Pengertian Pembelajaran Kooperatif............................ 7

c. Prinsip Pembelajaran kooperatif.................................. 10

d. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran kooperatif ... 11

e. Macam – macam Metode pembelajaran kooperatif ..... 12

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

f. Pengertian Kooperatif Tipe Jigsaw ............................. 13

g. Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw 17

2. Hakikat Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 18

a. Pengertian Aktivitas Belajar ........................................ 18

b. Macam – macam Aktivitas........................................... 19

c. Pengertian IPS .............................................................. 22

d. Tujuan Pembelajaran IPS............................................. 23

e. Karakteristik Pembelajaran IPS ................................... 23

f. SK dan KD Kelas V Semester II................................. 24

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 24

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 26

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 29

1. Tempat Penelitian .................................................................. 29

2. Waktu Penelitian .................................................................... 29

B. Subjek Penelitian ......................................................................... 29

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................... 30

D. Sumber Data Penelitian................................................................ 32

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 33

F. Validitas Data............................................................................... 34

G. Teknik Analisis Data.................................................................... 34

H. Indikator Ketercapaian ................................................................. 35

I. Prosedur Penelitian ...................................................................... 40

1. Siklus I ................................................................................... 40

2. Siklus II .................................................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN................................. 50

A. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................ 50

1. Kondisi Awal........................................................................... 50

2. Siklus I..................................................................................... 52

a. Perencanaan ........................................................................ 53

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

b. Tindakan ............................................................................. 54

c. Pengamatan atau Observasi............................................. 57

d. Refleksi........................................................................... . . 60

3. Siklus II............................................................................... .. 61

a. Perencanaan...................................................................... 62

b. Tindakan ........................................................................ .. 62

c. Pengamatan atau Observasi.............................................. 65

d. Refleksi............................................................................. 69

B. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian.............................. .. 69

1. Kondisi Awal....................................................................... .. 69

2. Siklus I................................................................................. .. 69

3. Siklus II................................................................................. 70

4. Hubungan Antar Siklus.......................................................... 71

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN................................... 74

A. SIMPULAN.............................................................................. .. 74

B. IMPLIKASI................................................................................ 74

1. Implikasi Teoritis.................................................................... 75

2. Implikasi Praktis..................................................................... 77

C. SARAN..................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 78

LAMPIRAN................................................................................................. 80

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Sintaks/ Fase- fase Pembelajaran Kooperatif ................................ 9

Tabel 2. Indikator Kinerja Aspek aktivitas Belajar IPS ............................... 37

Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Kondisi Awal.......... 51

Tabel 4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I.................... 60

Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II ................... 68

Tabel 6 Perbandingan Nilai Aktivitas Belajar IPS Siswa

Kelas V SD Negeri 02 Kragilan pada Kondisi Awal, Siklus I, dan

Siklus II .............................................................................................. 72

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Illustrasi Kelompok Jigsaw ...................................................... 16

Gambar 2. Desain Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .............. 31

Gambar 3 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Kelas V pada Kondisi Awal ... 52

Gambar 4 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Kelas V pada Siklus I ............. 61

Gambar 5 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Kelas V pada Siklus II ............ 69

Gambar 6 Grafik Perbandingan Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas V

pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II .............................. 73

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Bagan 1. Faktor Kadar Aktivitas Belajar Siswa ...................................... 22

Bagan 2. Alur Kerangka Berpikir ............................................................ 28

Bagan 3. Model Penelitian Tindakan ....................................................... 41

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ..................................................................... 80

Lampiran 2. Silabus ..................................................................................... 81

Lampiran 3. Kisi – kisi Soal.......................................................................... 83

Lampiran 4. RPP Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ............................................... 84

Lampiran 5. RPP Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ............................................. 93

Lampiran 6. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 .......................................... 103

Lampiran 7. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 .......................................... 104

Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ........................................ 105

Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ........................................ 106

Lampiran 10. Kunci Jawaban Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ............................. 107

Lampiran 11. Kunci Jawaban Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ............................ 108

Lampiran 12. Kriteria Penilaian Siklus I dan II .............................................. 119

Lampiran 13. Lembar Diskusi Kelompok Siklus I ......................................... 110

Lampiran 14. Lembar Diskusi Kelompok Siklus II ........................................ 111

Lampiran 15. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Pada Kondisi awal ............. 112

Lampiran 16. Hasil Observasi aktivitas Belajar Siklus I Pertemuan 1 ........... 117

Lampiran 17. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus I Pertemuan 2 .......... 121

Lampiran 18. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan 1 ......... 125

Lampiran 19. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus II Pertemuan 2 ......... 126

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 20. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus I Pertemuan 1 ......... 130

Lampiran 21. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus I Pertemuam 2........ 132

Lampiran 22. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus II Pertemuan 1 ....... 137

Lampiran 23. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus II Pertemuan 2 ....... 140

Lampiran 24. Angket Aktivitas Belajar Siswa................................................ 143

Lampiran 25. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Pada Kondisi awal .................... 147

Lampiran 26. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus 1............................. 148

Lampiran 27. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus 2............................. 149

Lampiran 28. Hasil Wawancara Dengan Guru Kelas V ................................. 150

Lampiran 29. Foto – foto Dalam Pembelajaran ........................................... 154

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar

bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di

sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik

diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.

Dengan konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan

pembelajaran secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan

rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.

Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan

mutu pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional,

tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah satu masalah yang

dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses

pembelajaran.

Fungsi dan tujuan pendidikan dapat dicapai salah satunya melalui

pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) sebab merupakan

bagian dari mata pelajaran di sekolah dan sebagai bagian dari alat yang efektif

untuk mengembangkan pendidikan. Kehadiran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai

ilmu pengetahuan masih diperlakukan sebab peranan IPS sangat strategis dalam

peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pembelajaran IPS dapat meningkat dengan baik apabila disajikan dengan

baik pula. Dalam hal ini guru harus memperhatikan berbagai aspek yang ada

hubungannya dengan pembelajaran IPS. Materi pelajaran IPS dapat digali dari

kehidupan sehari – hari dan dihubungkan dengan pengalaman siswa. Oleh karena

itu, guru perlu memperhatikan pengalaman siswa yang didapat dalam

kehidupannya.

Indonesia pernah dikuasai oleh bangsa asing dalam waktu yang sangat

lama. Bangsa – bangsa asing yang pernah menjajah Indonesia adalah Portugis,

Belanda, Inggris, dan Jepang. Penjajahan menyebabkan penderitaan bagi rakyat

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Indonesia. Bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Bangsa Indonesia berjuang

mengusir penjajahan dari bumi pertiwi. Mula – mula bangsa Indonesia

mengadakan perlawanan di daerahnya masing – masing. Kemudian tumbuh

kesadaran bahwa kita ini adalah satu bangsa. Kesadaran itu menimbulkan tekad

untuk bersatu menjadi satu bangsa yang terwujud dalam sumpah pemuda tahun

1928. Perjuangan melawan penjajah tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga

melalui organisasi – organisasi.

Berdasarkan observasi dan wawancara di SD Negeri 02 Kragilan

Mojosongo Boyolali ditemukan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru

saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum lebih mementingkan

pada penghafalan konsep bukan pemahaman. Hal ini dapat dilihat dalam

pembelajaran IPS pada materi perjuangan melawan penjajah kurang

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Guru masih menggunakan model

pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang dominan menerapkan

metode ceramah dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa

yang disampaikan guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan

demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi

pasif.

Dalam hal ini peran seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar

untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi siswa

bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Pembelajaran yang baik dapat

ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi

antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik.

Permasalahan yang terjadi di kelas V SD Negeri 02 Kragilan, saat ini

adalah kurangnya aktivitas belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi di

kelas V SD Negeri 02 Kragilan, rerata aktivitas belajar siswa hanya 65

berdasarkan hasil observasi pada kondsi awal. Sedangkan aktivitas belajar siswa

menurut Paul B. Diedrich dapat dikatakan baik jika rata- rata aktivitasnya 70.

Aktivitas belajar siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, mencatat

hal- hal yang penting, mengerjakan tugas yang diberikan guru, serta menjawab

pertanyaan guru yang sebagian besar bersifat hafalan. Adapula beberapa siswa

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang asyik sendiri dengan kegiatan yang tidak berhubungan dalam pembelajaran,

khususnya yang duduk di belakang. Rendahnya hasil belajar, motivasi, dan

aktivitas belajar IPS dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mendukung

pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya sangat kompleks dan bisa ditinjau dari

berbagai aspek. Adapun hal yang paling mendasar dan menentukan terhadap

keberhasilan pembelajaran diantaranya sarana dan prasarana yang memadai,

situasi dan kondisi yang kondusif, faktor guru, termasuk pemilihan dan

penggunaan model pembelajaran kurang tepat.

Upaya peningkatan aktivitas belajar siswa tidak terlepas dari berbagai

faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat

membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik.

Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh

kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat

diperoleh prestasi belajar yang optimal dan siswa menjadi aktif dan kreatif dalam

pembelajaran. Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan

belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya

agar suasana kelas lebih hidup.

Di antara berbagai model pembelajaran, satu di antaranya adalah model

kooperatif. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara

bersama – sama atau gotong royong sehingga makna kebersamaan sangat

dominan. Selain itu, model ini dapat mengaktifkan siswa dalam belajar karena

siswa didorong untuk mengemukakan pendapat atau menyanggah berbagai

masalah yang diajukan oleh teman sekelompoknya.

Banyak tipe model kooperatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

IPS di antaranya tipe jigsaw. Tipe jigsaw yaitu salah satu model pembelajaran

yang dilaksanakan dengan cara mengelompokkan siswa menjadi beberapa

kelompok kecil dan setiap siswa dalam kelompok, dikelompokkan lagi menjadi

kelompok – kelompok ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang

keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa

kelompok ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota

kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami

topik tertentu dan menyelesaikan tugas- tugas yang berhubungan dengan topiknya

untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Kelebihan tipe jigsaw

dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerja sama dalam suasana

gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi,

meningkatkan aktivitas siswa dan berkomunikasi. Adapun kelemahannya adalah

apabila kurang bimbingan dari guru dalam mengelompokkan siswa, maka

kegiatan diskusi kurang efektif.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas penulis memilih judul

penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas V SD Negeri

02 Kragilan Mojosongo Boyolali Tahun Ajaran 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah pada penelitian ini

selanjutnya dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri

02 Kragilan Mojosongo Boyolali ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

sebagai berikut :

Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri

02 Kragilan Mojosongo Boyolali.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa dan dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam memahami pelajaran IPS. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat

untuk berbagai pihak antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

peningkatan mutu pendididkan melalui proses belajar mengajar secara

inovatif dan tepat guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya manusia

yang berkualitas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS dan siswa

akan lebih mudah dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai contoh

model pembelajaran yang dapat dikembangkan pada pokok bahasan yang

lain.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini sebagai referensi untuk meningkatkan

kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai

tenaga pendidik dan pengajar pada akhirnya akan meningkatkan kualitas

pendidikan.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjaun Pustaka

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan

pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. dalam

penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan

siswa karena masing- masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan

tekanan utama yang berbeda- beda.

Mills menyatakan bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai

proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok prang mencoba

bertindak berdasarkan model itu.

Menurut Dahlan (1990), model mengajar dapat diartikan sebagai suatu

rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi

pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas (hlm. 72).

Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat

untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk

membantu pesertya didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran dalah

terwujudnya efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta

didik.

Pembelajaran menurut Muhammad Surya (2003) merupakan suatu proses

perubahan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya(hlm. 72).

Gagne (1985), ”An activies process and suggests that teaching involves

facilitating active mental process by students”, bahwa dalam proses pembelajaran

siswa berada dalam posisi proses mental yang aktif, dan guru berfungsi

mengkondisikan terjadinya pembelajaran (hlm. 72).

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Sedangkan Joice dan Weil (1990) menyatakan pembelajaran adalah suatu

pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada

pengajar di kelasnya. Dalam penerapannya model pembelajaran ini harus sesuai

dengan kebutuhan siswa (hlm. 73).

Winaputra (2001) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan

berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dalam

melaksanakan aktivitas pembelajaran (hlm. 3).

Bertolak dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah satu komponen utama dalam menciptakan suasana

belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM). Model

pembelajaran yang menarik dan variatif yang dipakai guru utuk membantu

memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran.

b. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa

anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan

belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan

pelajaran.

Menurut Slavin, ”pembelajaran kooperatif adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok

heterogen” (1995: 23).

Sunal dan Hans (2000) mengemukakan ”pembelajaran kooperatif

merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses

pembelajaran” (hlm. 15).

Stahl menyatakan bahwa ”pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku

sosial” (1994: 15).

Noor juga menambahkan bahwa, ”pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang mengelompokkan siswa dengan tujuan menciptakan

pendekatan pembelajaran yang berhasil yang mengintegrasikan keterampilan

sosial yang bermuatan akademik” (hlm. 27).

Anita Lie menyebutkan pembelajaran kooperatif dengan istilah

pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam

tugas-tugas yang terstruktur (2000: 23).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi/ pendekatan mengajar

dimana siswa bekerjasama di antara satu sama lain dalam kelompok belajar yang

kecil untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang berefektivitas yang

mengintegrasikan ketyerampilan sosial yang bermuatan akademik.

Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah : (a) setiap anggota

memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap

anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman – teman

sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan keterampilan –

keterampilan interpersonal kelompok, dan (e) guru hanya berinteraksi dengan

kelompok saat diperlukan.

Unsur- unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Lungdren

(1994) sebagai berikut:

1). Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “ tenggelam atau berenang

bersama”

2). Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik

lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam

mempelajari materi yang dihadapi.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3). Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang

sama.

4). Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara anggota

kelompok.

5). Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6). Para siswa berbagi kepemimpinan sementara meraka memperoleh

keterampilan kerjasama selama belajar.

7). Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Tabel 1. Tabel Sintaks/ Fase- fase Pembelajaran Kooperatif

Fase Peran guru

1. Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut dan

memotivasi siswa belajar.

2. Menyajikan

informasi

Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan

cara demonstrasi atau lewat bahan bacaan

3. Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-

kelompok belajar

Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara

membentuk kelompok belajar dan membantu

setiap kelompok agar melakukan transisi secara

efisien.

4. Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Membimbing kelompok dalam belajar, yaitu

pada saat mereka mengerjakan tugas.

5. Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang

telah dipelajari kelompok atau masing- masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

6. Memberikan Memberi penghargaan kepada individu maupun

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

penghargaan kelompok yang mendapatkan hasil yang baik.

Misalnya dengan memberi hadiah.

Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan

kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan kooperatif ini

berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja

dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok,

sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anngota

kelompok sesama kegiatan.

Ada tiga bentuk keterampilan kooperatif sebagaimana diungkapkan oleh

Lundgren (1994), yaitu:

a. Keterampilan kooperatif tingkat awal

Meliputi: (a) menggunakan kesepakatan, (b) menghargai kontribusi, (c)

mengambil giliran dan berbagi tugas, (d) berada dalam kelompok, (e) berada

dalam tugas, (f) mendorong partisipasi, (g) mengundang orang lain untuk

berbicara, (h) menyelesaikan tugas pada waktunya, (i) menghormati perbedaan

individu.

b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah

Meliputi: (a) menunjukkan penghargaan dan simpati, (b) mengungkapkan

ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima, (c) mendengarkan dengan

aktif, (d) bertanya, (e) membuat ringkasan, (f) menafsirkan, (g) mengatur dan

mengorganisir, (h) menerima, (i) mengurangi ketegangan

c. Keterampilan kooperatif tingkat mahir

Meliputi: (a) mengelaborasi, (b) memeriksa dengan cermat, (c) menanyakan

kebenaran, (d) menetapkan tujuan, dan (e) berkompromi.

c. Prinsip- prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson dalam ( Lie, 2008) ada lima unsur

dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip ketergantungan positif ( positive interdependence), yaitu dalam

pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja

kelompok ditentukan oleh kinerja masing- masing anggota kelompok. Oleh

karena itu, semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan.

2. Tanggung jawab perseorangan ( individual accountability), yaitu

keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing- masing anggota

kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas

dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.

3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu memberikan

kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka

melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima

informasi dari anggota kelompok lain.

4. Partisipasi dan komunikasi (participation and communication), yaitu

melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam

kegiatan pembelajaran.

5. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama

mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

d. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif

Ada banyak hal kelebihan model pembelajaran kooperatif diantaranya:

a) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

b) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan,

informasi, perilaku sosial, dan pandangan – pandangan.

c) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

d) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai- nilai sosial dan komitmen.

e) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.

f) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga mas dewasa

g) Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan

saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.

h) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

i) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai

perspektif.

j) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih

baik.

k) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan,

jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas.

Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu

faktor dari dalam ( intern ) dan faktor dari luar ( ekstern). Faktor dari dalam yaitu

sebagai berikut: 1) guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,

disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu. 2) agar

proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas,

alat dan biaya yang cukup memadai. 3) selama kegiatan diskusi kelompok

berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas

sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan 4)

saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan

siswa yang lain menjadi pasif.

Faktor dari luar erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah yaitu

semakin pudarnya kurikulum pembelajaran sejarah, selain itu pelaksanaan tes

yang terpusat seperti EBTA/ EBTANAS sehingga kegiatan belajar mengajar di

kelas cenderung dipersiapkan untuk keberhasilan perolehan NEM. Sebenarnya

apabila guru telah berperan baik sebagai fasilitator, motivator, mediator maupun

sebagai evaluator, maka kelemahan yang ditemukan dalam pembelajaran

kooperatif ini dapat diatasi. Sehingga peran guru sangat penting dalam

menciptakan suasana kelas yang kondusif agar pembelajaran dapat dilaksanakan

sesuai dengan rencana.

e. Macam – macam Metode Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi metode yang

dapat diterapkan, yaitu di antaranya:

(a) Student Team Achievement Division ( STAD ), tipe ini dikembanhkan

Slavin, dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada

adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi

yang maksimal.

(b) Jigsaw, dalam teknik ini guru memeperhatikan schemata/ latar belakang

pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar

bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu siswa bekerjasama

dengan sesama siswa lain dalam suasana gotong royong dan mempunyai

banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan

keterampilan berkomunikasi.

(c) Teams Games Tournaments (TGT), salah satu tipe pembelajaran kooperatif

yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang

beranggotakan 5 – 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin

dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi dan siswa

bekerja dalam kelompok mereka masing – masing.

(d) Group Investigation (GI), metode ini merupakan model pembelajaran

kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar

kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip

pembelajaran demokrasi.

(e) Rotating Trio Exchange, pada metode ini kelas dibagi ke dalam beberapa

kelompok yang terdiri dari 3 orang, kelas ditata sehingga setiap kelompok

dapat melihat kelompok lainnya di kiri dan di kanannya, berikan pada setiap

trio tersebut pertanyaan yang sama untuk didiskusikan.

(f) Group Resume, metode ini akan menjadikan interaksi antar siswa lebih baik,

kelas dibagi ke dalam kelompok- kelompok, setiap kelompok terdriri dari 3 –

6 orang siswa.

Dari beberapa macam metode diatas, peneliti menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

f. Pengertian Kooperatif Tipe Jigsaw

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson

dan teman- teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan

teman – teman di Universitas John Hopkins (Arends, 1978 : 236).

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Arti jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang

menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka- teki menyusun potongan

gambar.

Menurut Lie (1999) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan

model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang

terdiri dari empat sampai enam orang secara hetegon dan siswa bekerja sama

saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri (hlm.73).

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model

pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri

dari 4 – 6 orang siswa secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan

yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang

harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok

yang lain (Arends, 1997 :76).

In the jigsaw method students are divided into two groups, the expert group

and the teaching group. The members of the vertical groupings- the expert

group- are assigned the same reading (refer to vertical columns in chart

below labeled Chapter 1, Chapter 2, etc). Each student reads assigned

material and prepares a handout that will assist in teaching the material to

the students in the horizontal grouping. The horizontal groups are the

teaching groups (refer to horozontal columns labeled Group A, Group B,

etc). The student in the teaching group actually teach their assigned reading

to their peers, providing each student in the group with a concise handout

that summarizes the material.

For example, referring to the chart below, Student 6 would read Chapter 1,

discuss Chapter 1 with her expert group consisting of students 1, 5, 10, and

14 who also read Chapter 1. Then Student 6 would teach Chapter 1 to her

teaching group consisting of Students 7, 8, and 9.

Dalam jurnal internasional tersebut dapat diartikan sebagai berikut, ”

bahwa tipe jigsaw, siswa dibagi ke dalam dua kelompok, kelompok ahli dan

kelompok asal. Anggota dari kelompok ahli ditugaskan membaca bacaan yang

sama ( mengenal kolom vertikal dalam grafik materi bab 1, bab 2, dan

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sebagainya). Masing- masimh siswa membaca materi tugas dan mempersiapkan

catatan yang akan membantu menjelaskan materi ke siswa di kelompok

horisontal. Kelompok horizontal adalah kelompok asal (seperti kolom horisontal

dalam nama kelompok A, kelompok B, dan sebagainya). Siswa dalam kelompok

asal sebenarnya mengajarkan tugas yang mereka baca kepada teman sebaya,

memberikan tiap – tiap siswa dalam kelompok ini dengan catatan yang ringkas

dari ringkasan materi.

Sebagai contoh, melihat dari grafik di bawah, siswa nomor 6 harus

membaca bab 1, berdiskusi bab 1 dengan kelompok ahli mereka yang terdiri dari

siswa nomor 1, 5, 10, dan 14 yang juga membaca bab 1. Kemudian siswa nomor 6

harus mengajarkan bab 1 kepada kelompok aaalnya yang terdiri dari siswa nomor

7, 8, dan 9.

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan

dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok lainnya. Para anggota

dari tim – tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim

ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan

kepada mereka. Kemudian siswa – siswi kembali pada tim/ kelompok asal untuk

menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka

pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal

dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang

beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang

beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa kelompok ahli.

Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal

yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu

dan menyelesaikan tugas- tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk

kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok

asal dan kelompok ahli dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Kelompok asal

Kelompok ahli

Gambar 1. Illustrasi kelompok jigsaw

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw adalah siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari

4 – 6 orang siswa secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang

positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus

dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, tidak

selamanya berjalan dengan lancar, tetapi juga terdapat beberapa kelemahan dalam

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

1. Memerlukan persiapan yang lebih lama dan lebih kompleks misalnya seperti

penyusunan kelompok asal dan kelompok ahli yang tempat duduknya nanti

akan berpindah.

2. Memerlukan dana yang lebih besar untuk mempersiapkan perangkat

pembelajaran.

+ =

x y

+ =

x y

+ =

x y

+ =

x y

+ +

+ +

= =

= =

x x

x x

y y

y y

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Adapun kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai

berikut:

1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru dan siswa dalam

memberikan dan menerima materi pelajaran yang sedang disampaikan.

2. Guru dapat memberikan seluruh kreativitas kemampuan mengajar.

3. Siswa dapat lebih komunikatif dalam menyampaikan kesulitan yang dihadapi

dalam mempelajari materi

4. Siswa dapat lebih termotivasi untuk mendukung dan menunjukkan minat

terhadap apa yang dipelajari teman satu timnya.

g. Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Stephen, Sikes and Snap dalam Rusman (1978: 220), mengemukakan

langkah- langkah pembelajaran kooperatif model jigsaw sebagai berikut:

1. Siswa dikelompokkan ke dalam 5 anggota tim

2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/ subbab yang

sama bertemu dalam kelompok baru ( kelompok ahli ) untuk mendiskusikan

subbab mereka

5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal

dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka

kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama

6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

7. Guru memberi evaluasi

8. Penutup

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Hakikat Aktivitas Belajar Siswa

a. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa

Anton M. Mulyono ( 2001), Aktivitas artinya ”kegiatan atau keaktifan”. Jadi

segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan – kegiatan yang terjadi baik fisik

maupun non fisik merupakan suatu aktivitas (hlm. 26).

Menurut Dave Mainer dalam Widayanti mengemukakan bahwa aktivitas

berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera

sebanyak mungkin, sehinggan dapat membuat seluruh tubuh dan pikiran terlibat

dalam proses belajar (2008: 26).

Sedangkan Sriyono (2000) aktivitas adalah segala kegiatan yang

dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Aktivitas siswa selama proses

belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk

belajar (hlm. 22) .

Oemar Hamalik ( 2001 ), menyatakan bahwa belajar adalah ”suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek

tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan,

apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap

(hlm. 28).

Selain itu Sardiman ( 2003 ) berpendapat bahwa ”belajar merupakan suatu

proses interaksi diantara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin

berwujud pribadi, fakta, konsep, atau teori” (hlm. 22).

Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan

sebagai pola – pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap,

kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.

Di dalam belajar perlu adanya aktivitas, karena pada prinsipnya belajar

adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Dengan kata lain belajar adalah

melakukan kegiatan belajar. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah

sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam

interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar siswa yang dimaksud adalah aktivitas

jasmaniah ataupun aktivitas mental.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

belajar siswa adalah belajar yang melibatkan aktivitas mental maupun fisik artinya

seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam pembelajaran.

b. Macam – macam Aktivitas

Aktivitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba mengadakan

klasifikasi, antara lain Paul D. Dierich ( 2000: 51) membagi kegiatan belajar

menjadi 8 kelompok, sebagai berikut:

1. Kegiatan visual seperti membaca, melihat gambar – gambar, mengamati

eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau

bermain.

2. Kegiatan lisan ( oral ) seperti mengemukakan fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, berwawancara, dan diskusi.

3. Kegiatan mendengarkan seperti mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu

permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.

4. Kegiatan menulis seperti menulis cerita, menulis karangan, membuat

sketsa, mengerjakan tes, mengisi angket.

5. Kegiatan menggambar seperti menggambar, membuat grafik, diagram,

peta, dan pola.

6. Kegiatan metrik seperti melakukan percobaan, memilih alat – alat,

melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan,

menari, berkebun.

7. Kegiatan mental seperti merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis faktor – faktor, menemukan hubungan – hubungan, membuat

keputusan.

8. Kegiatan emosional seperti minat, membedakan, berani, tenang. Kegiatan –

kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua kegiatan tersebut di atas,

dan bersifat tumpang tindih (Burton, 1952: 436).

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Asas aktivitas dapat diterapkan dalam semua kegiatan, dan proses

pembelajaran untuk memudahkan guru dalam melaksanakan asas ini, maka dalam

hal ini dipilih tiga alternatif pendayagunaan, yaitu:

1) Pelaksanaan aktivitas pembelajaran dalam kelas

Asas aktivitas dapat dilaksanakan dalam setiap tatap muka dalam kelas

yang terstruktur, baik dalam bentuk komunikasi langsung, kegiatan

kelompok, kegiatan kelompok kecil, belajar independen.

2) Pelaksanaan aktivitas pembelajaran sekolah masyarakat

Dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam bentuk membawa kelas

ke dalam masyarakat, melalui metode karya wisata, survei, kerja lapangan,

pelayanan masyarakat. Cara lain mengundang nara sumber dari

masyarakat ke dalam kelas.

3) Pelaksanaan aktivitas pembelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa

Aktif ( CBSA )

Pembelajaran dititik beratkan pada keaktifan siswa dan guru bertindak

sebagai fasilisator dan nara sumber yang memberikan kemudahan bagi

siswa untuk belajar.

Hamalik (2001: 175) menyebutkan penggunaan asas aktivitas, besar

nilainya bagi pengajaran para siswa karena:

a) Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.

b) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara

integral.

c) Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa.

d) Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuannya sendiri.

Aktivitas belajar dalam penelitian ini dikaitkan dengan pembelajaran IPS.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar IPS tidak hanya menghapal konsep materi.

Belajar IPS juga melibatkan peran siswa dan melibatkan kemampuan siswa mulai

dari mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, memperhatikan guru

menjelaskan, keberaniaan dalam bertanya,keaktifan dalam kelompok hingga

aktivitas siswa dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan berlangsung.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Aktivitas belajar yang harus dioptimalkan mencakup aktivitas mental,

sosial, emosional, intelektual, motorik. Aktivitas itu bergerak dari yang paling

rendah sampai paling tinggi. Tinggi rendahnya aktivitas belajar bergantung pada

tujuan instruksional yang harus dicapai oleh siswa, stimulasi guru dalam

memberikan tugas- tugas belajar, karakteristik bahan pengajaran (materi), serta

minat, perhatian, motivasi, dan kemampuan belajar siswa yang bersangkutan.

Apabila dilukiskan, faktor yang menentukan kadar aktivitas belajar siswa adalah

sebagai berikut:

Bagan 1. Bagan faktor yang menentukan kadar aktifitas belajar siswa (sumber:

Nana Sudjana. Model- model Mengajar CBSA)

Kerakeristik

tujuan

instruksional

Kesediaan

respon siswa

Minat dan

perhatian belajar

siswa

Motivasi belajar

siswa

kemampuan

Karakteristik

bahan pengajaran

Kadar aktifitas

belajar

Internal

Stimulasi

guru

Eksternal

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c. Pengertian IPS

Menurut Kosasih Djahiri dalam Sapriya et al. (2006) merumuskan

bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep

pilihan dari cabang – cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah

berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik dijadikan program pengajaran

pada tingkat persekolahan (hlm. 7).

Seperti dikatakan oleh Mulyono bahwa IPS merupakan suatu

pendekatan interdisipliner ( Inter disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-

ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu- ilmu sosial,

seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi,

ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya (1980: 8).

Jadi dapat disimpulkan bahwa IPS adalah bidang studi yang

mempelajari integrasi dari berbagai aspek ilmu sosial guna meningkatkan

kemampuan, pengetahuan, menganalisis gejala dan masalah sosial di

masyarakat.

d. Tujuan Pembelajaran IPS

Kurikulum 2004 untuk tingkat SD menyatakan bahwa, Pengetahuan

Sosial ( IPS ) bertujuan untuk:

1. Mengajarkan konsep- konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah,

dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.

2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.

3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

Sejalan dengan tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut Nursid

Sumaatmadja 2006 adalah membina anak didik menjadi warga negara yang

baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang

berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara. Sedangkan secara rinci

Oemar Hamalik (1992: 40- 41) merumuskan tujuan pendidikan IPS

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: (1) pengetahuan dan

pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai- nilai sosial dan sikap, (4)

keterampilan.

e. Karakteristik Pembelajaran IPS

Menurut djahiri dalam Sapriya et al. (2006: 8) mengemukakan bahwa

karakteristik pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:

a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (

menelaah fakta dari segi ilmu )

b. Penelaah dan pembahasan IPS tidak hanya satu bidang disiplin ilmu saja,

melainkan bersifat komprehensif ( meluas/ dari berbagai ilmu sosial dan

lainnya, sehinnga berbagai konsep ilmu secara terintegritas terpadu )

digunakan untuk menelaah satu masalah / tema / topik.

c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiry agar siswa

mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional, dan analitis.

d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan / menghubungkan

bahan – bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan

kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman, permasalahan. Kebutuhan

dan memproyeksikannya kepada kehidupan di masa depan baik dari

lingkungan fisik / alam maupun budayanya.

e. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (

mudah berubah ), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya

proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa

memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan

kehidupan nyata pada masyarakatnya.

f. IPS mengutamakan hal – hal, arti dan penghayatan hubungan antar

manusia yang bersifat manusiawi.

g. Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, tetapi juga

nilai dan keterampilannya.

h. Berusaha memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun

pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah –

masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

i. Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa malaksanakan

prinsip – prinsip, karakteristik ( sifat dasar ) dan pendekatan – pendekatan

yang menjadi ciri IPS itu sendiri.

f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V Semester II

a. Standar kompotensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

b. Kompetensi Dasar

2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa

penjajahan Belanda dan Jepang.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan

aktivitas belajar pada pembelajaran IPS kelas V SD N 02 Kragilan ini tidak

terlepas atau mengacu dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang relevan dengan

penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh :

1. Penelitian Yona Kristianto Mutiasmoro (2007), dalam skripsi yang berjudul ”

Upaya meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran

Cooperatif Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

pada Pokok Bahasan Perbandingan dan Fungsi Trigonometri Sub Pokok

Bahasan Aturan Sinus Cosinus dan Luas Segitiga Pada Kelas X- 2 di SMA

Masehi 1 PSAK”. Menunjukkan bahwa 1) Terdapat peningkatan aktivitas

belajar siswa pada kelompok siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

cooperative learning tipe STAD pada pokok bahasan perbandingan dan

fungsi trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus dan luas segitiga.

2) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata – rata tes

matematika semester 1 adalah 51 menjadi 74,44 pada pokok bahasan

perbandingan dan fungsi trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus

cosinus dan luas segitiga pada siswa kelas X-2 di SMA Masehi 1 PSAK. 3)

Metode cooperatif learning tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

siswa pada pembelajaran pokok bahasan perbandingan dan fungsi

trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus dan luas segitiga.

Penelitian di atas relevan dengan penelitian ini pada variabel Y, yaitu

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Perbedaannya terletak pada variabel X yaitu

pada penelitian Yona Kristianto Mutiasmoro menggunakan metode pembelajaran

cooperatif learning tipe STAD sedangkan pada penelitian ini menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Sri Ari Astuti mahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP UNS

dalam skripsinya yang berjudul ” Eksperimentasi Pembelajaran Matematika

dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi Jajar

genjang, Belah ketupat, layang- layang, dan trapesium Ditinjau dari Aktivitas

Belajar Peserta Didik”. Dalam penelitian ini adanya kesamaan variabel yaitu

mengkaji tentang penggunaan model kooperatif tipe jigsaw. Adapun

kesimpulan yang diberikan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) prestasi

belajar peserta didik yang diberi metode kooperatif tipe jigsaw memiliki

prestasi yang lebih baik daripada peserdik yang diberi metode konvensional.

Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama yang dilakukan diperoleh Fobs =

11,2069 > 4,00 = ftab. 2) ada perbedaan prestasi belajar belajar antara peserdik

yang aktivitas belajarnya tinggi dengan peserta didik yang aktivitasnya rendah.

Peserta didik yang memiliki aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar

yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang mempunyai aktivitas

belajar rendah. Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama diperoleh Fobs =

13.2769 > 3,15 = Ftab.

3. Sarwindah Tri Yuliani dalam skripsinya yang berjudul ” peningkatan aktivitas

belajar IPA melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dalam materi

pesawat sederhana pada siswa kelas V SD N 1 Giriwono tahun ajaran 2010/

2011”. Menyatakan bahwa pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan

nilai aktivitas belajar siswayaitu bernilai rata- rata 3,0 atau 75% sisswa telah

aktif dalam pembelajaran, sedangkan siklus II ada peningkatan dibandingkan

dengan siklus I yaitu 3,0 atau 75 % menjadi 3,1 atau 77,5% siswa telah aktif

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini ada kesamaan variabel yaitu

mengkaji tentang peningkatan aktivitas belajar siswa.

4. Sawitri dalam penelitiannya dengan judul ” peningkatan keterampilan menulis

diskripsi dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas X SMA

MTA Surakarta”. Menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis

deskripsi.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel

yang diteliti dengan alur – alur pikiran yang logis dan merumuskannya kedalam

paradigma penelitian. Kerangka pemikiran inimerupakan penjelasan sementara

terhadap gejala – gejala yang menjadi obyek permasalahan.

Pada kondisi awal aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 02

Kragilan masih rendah. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: (1)

materi pelajaran IPS sangat banyak dan dalam pembelajaran IPS menekankan

pada hafalan sehingga membuat siswa jenuh. (2) guru dalam pembelajaran masih

menggunakan model konvensional, artinya pembelajaran masih didominasi

dengan ceramah, membaca materi, tugas, dan pemberian tes.

Untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan model pembelajaran yang

inovatif dan variatif yang tepat dalam pembelajaran IPS. Salah satu model yang

dapat diterapkan adalah model kooperatif tipe jigsaw.Dengan model pembelajaran

ini, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat,

siswa dapat lebih komunikatif dalam menyampaikan kesulitan yang dihadapi

dalam materi pelajaran sedangkan guru juga dapat lebih kreatif dalam mengajar

. Pada kondisi akhir setelah menerapkan kooperaif tipe jigsaw ini dalam

pelaksanaan pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V

SD Negeri 2 Kragilan, dari uraian di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran

dalam bagan di bawah ini:

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Bagan 2. Alur kerangka Berpikir

Kondisi

Awal

Tindakan

Kondisi

Akhir

1. Guru belum

menggunakan model

kooperatif tipe jigsaw

2. Metode yang

digunakan guru

dalam pembelajaran

didomonasi ceramah,

tanya jawab yang

masih konvensional

Dalam pembelajaran IPS

guru menggunakan

kooperatif tipe jigsaw

Aktivitas belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri

02 Kragilan meningkat

Siklus I

Guru mengenalkan

pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dn

menjelaskan bangsa

asing yang datang ke

Indonesia

Siklus II

Penerapan model

kooperatif tipe jigsaw dan

siswa berdiskusi tentang

perjuangan melawan

penjajah Belanda

Aktivitas belajar IPS

siswa kelas V SD

Negeri 02 Kragilan

masih rendah

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir

di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai

berikut:

Penerapan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri 2 Kragilan Mojosongo Boyolali.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kragilan yang terletak di

Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini khususnya

dilaksanakan di kelas V.

Pemilihan SD Negeri 2 Kragilan sebagai lokasi penelitian adalah

berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian dengan

tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah.

2) Sekolah bersedia memberikan data yang diperlukan oleh peneliti.

3) Aktivitas belajar dalam pembelajaran IPS khususnya kelas V masih rendah.

4) Di sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai obyek penelitian,

sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi sekolah

tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama empat bulan, yang terdiri dari tahap

persiapan sampai dengan tahap pelaporan penelitian, yaitu mulai dari bulan

Januari 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. Adapun rincian jadwal pelaksanaan

kegiatan terlampir pada lampiran 1.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kragilan,

Mojosongo, Boyolali tahun ajaran 2012, dengan jumlah siswa 27 yang terdiri dari

12 siswa laki- laki dan 15 siswa perempuan dengan Ibu Sehani, S. Pd bertindak

sebagai guru kelas V. Di kelas tersebut kondisi siswa heterogen (berbeda – beda

kemampuannya).

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan, penlitian ini lebih menekankan pada

masalah proses, dan data yang akan diperoleh berupa data yang langsung tercatat

dari kegiatan di lapangan, maka bentuk pendekatan yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).

2. Strategi Penelitian

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan

model siklus. Setiap siklus ditempuh melalui empat fase (Hopkins dalam Aqib,

2007:13). Desain siklus dapat divisualisasikan pada gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Desain siklus I dan siklus II

Gambar 2. Strategi Tindakan Model Siklus

Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian dilaksanakan dengan tahap,

yaitu : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflecting).

Siklus II

Identifikasi Masalah

Perencanaan Tindakan

Observasi

Refleksi

Perencanaan revisi Tindakan

Observasi

Refleksi

Siklus diakhiri ketika aktivitas belajar siswa siswa mencapai 80 %.

Siklus I

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini pelaksanaan pembelajaran direncanakan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas V SD

Negeri 02 Kragilan Tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun langkah

perencanaan yang dilakukan adalah:

a) Menentukan kompetensi dasar mengenai mendiskripsikan perjuangan

para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

c) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran

d) Menyiapkan sumber belajar

e) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik.

f) Menyiapkan angket aktivitas belajar IPS

g) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung

h) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

b. Tahap Tindakan

(a) Siswa mencari informasi tentang bentuk- bentuk penindasan bangsa

Indonesia.

(b) Siswa bertanya jawab tentang bangsa asing yang pernah menjajah

Indonesia.

(c) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa sebagai

kelompok asal.

(d) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(e) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(f) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Kelompok untuk kelompok ahli.

(g) Siswa menyusun puzzle tokoh perjuangan melawan penjajahan Belanda

(h) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama anggota

asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing- masing anggota

di kelompok ahli.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

(i) Siswa bersama kelompok memparkan hasil diskusinya di depan kelas.

Pemilihan kelompok yang maju dipilih oleh guru secara acak.

b. Tahap Pengamatan/Observasi

Pengamatan atau observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti yang bertindak

sebagai guru kelas dan guru kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kragilan yang

bertindak sebagai observer menggunakan instrumen yang telah dibuat.

Observasi diarahkan pada aktivitas siswa, dan kegiatan guru mengajar dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

c. Tahap Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil observasi

kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis kegiatan

pembelajaran dengan melihat hasil nilai observasi dan angket yang diisi oleh

siswa. Peneliti perlu berkonsultasi dengan guru kelas dan observer untuk

menemukan berbagai masalah dalam pembelajaran. Setelah itu meminta masukan

dan saran untuk perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

D. Sumber Data Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber. Sumber data atau

informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar data kualitatif.

Sumber data tersebut meliputi:

1. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu hasil informasi dari narasumber yang terdiri dari

peserta didik dan guru kelas V SD Negeri 02 Kragilan Mojosongo Boyolali.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder meliputi RPP, silabus, hasil observasi dan, angket.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Menurut hopkins (1993: 125) wawancara adalah suatu cara untuk

mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dari informan terkait

proses dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS sebelum, selama, dan

sesudah tindakan. Dalam wawancara ini nara sumber atau informannya adalah Ibu

Sehani S. Pd (guru kelas V) dan siswa kelas V SD N 02 Kragilan. Wawancara

dilakukan oleh peneliti dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang data

yang berkenaan dengan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS.

Wawancara oleh peneliti terhadap guru dilakukan secara terstruktur artinya

dengan berdasarkan pada pedoman wawancara yang sudah disiapkan. Sedangkan

wawancara yang dilakukan kepada siswa secara tidak terstruktur atau tanpa

mempersiapkan sejumlah pertanyaan terlebih dahulu.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran IPS

untuk mengetahui dan mengumpulkan data mengenai aktivitas dalam

pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru dan siswa SD Negeri 02 Kragilan.

Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari

pengamatan tersebut diperolah data pengamatan sikap siswa dan kegiatan guru

saat proses pembelajaran. dalam hal ini peneliti bertindak sebagai partisipan aktif,

yaitu peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru mengajar) kegiatan

pembelajaran IPS dengan model kooperatif tipe jigsaw. Sedangkan guru kelas V

sebagai pengamat pasif terhadap proses pembelajaran sehingga lebih leluasa

dalam mengamati pembelajaran. Selanjutnya, hasil pengamatan yang telah

dilakukan didiskusikan untuk dianalisis bersama untuk menemukan berbagai

kelemahan proses pembelajaran dan untuk mencari solusi kelemahan tersebut.

Hasil diskusi yang berupa solusi kelemahan tersebut kemudian dijadikan acuan

untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3. Angket

Angket atau kuesioner adalah alat pengumpulan data terdiri dari beberapa

pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi penelitian yang dikehendaki ( M. Toha Anggoro, dkk, 2002 : 54).

Angket diberikan kepada siswa kelas V SD N 02 Kragilan dengan maksud untuk

mengetahui aktivitas siswa dan responnya terhadap pembelajaran IPS sebelum

penerapan model kooperatif tipe jigsaw dan sesudah penerapan tipe jigsaw.

F. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian. Ketepatan dan kemantapan data tersebut tidak hanya tergantung dari

ketepatan memilih sumber data dan teknik pengumpulan datanya, tetapi juga

diperlukan teknik pengembangan validitas datanya. Validitas data ini merupakan

jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian.

Untuk mengetahui keabsahan data yang telah terkumpul, peneliti harus

melakukan uji keabsahan/validitas data. Uji validitas data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah uji validitas konsep (construct validity). Nana Syaodih

(2010) mengemukakan validitas konsep berkenaan dengan konstruk atau struktur

dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen (hlm. 229).

Sugiyono (2008)) menyatakan dalam hal ini setelah instrumen

dikontruksi tentang aspek- aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori

tertentu, maka selanjutnya dikonsiltasikan dengan ahli (hlm. 125).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

model deskriptif komparatif. Menurut Sarwiji Suwandi (2008: 70) teknik statistik

deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan

membandingkan antarsiklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian

dengan hasil pada akhir tiap siklus. Misal: membandingkan rerata nilai aktivitas

belajar siswa pada kondisi sebelum tindakan, setelah siklus I, setelah siklus II dan

dengan indikator kinerja.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Dalam pelaksanaan teknik analisis deskriptif komparatif peneliti

menggunakan langkah-langkah yaitu:

1) Pengolahan data

Data yang diolah merupakan data yang diambil dengan menggunakan

teknik tes tertulis. Dalam pengolahan data ini peneliti menyesuaikan dengan

indikator penilaian yang telah ditentukan.

2) Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan

memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data dilengkapi dengan prabot sajian yang

diperlukan tabel, grafik dan diagram.

3) Membandingkan data

Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada

akhir tiap siklus (Sarwiji Suwandi, 2008: 70). Dengan membandingkan hasil

data yang terkumpul, maka peneliti dapat membandingkan dengan indicator

kinerja yang dibuat.

4) Menyimpulkan data

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali

pada benar tidaknya data yang diperoleh dalam penelitian. Setelah semua data

disajikan dalam laporan, peneliti membandingkan kemudian menarik

kesimpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian.

Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar

siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan ketercapaian yang akan dijadikan

acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian

(Sarwiji Suwandi, 2009 : 61). Hal yang dijadikan sebagai indikator kinerja dalam

penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas belajar IPS pada siswa kelas V SD

Negeri 02 Kragilan melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Adapun rincian indikator kinerja disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2 . Indikator Kinerja Aspek Aktivitas Belajar IPS

KD. 2.1 Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa

penjajahan belanda

Siklus Aspek yang diukur Target

Capaian

Siklus

Cara mengukur

I Visual activities, meliputi:

a. Siswa memperhatikan

media yang digunakan guru

b. Siswa memperhatikan

penjelasan guru

c. Siswa membaca tulisan di

papan tulis maupun buku

pelajaran

80 % Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket

serta dokumentasi

pada pembelajaran

IPS

Oral activities, yang meliputi:

a. Siswa mengajukan

pertanyaan

b. Siswa dapat mengemukakan

pendapat

c. Siswa mampu menjawab

pertanyaan yang diberikan

guru dengan benar.

d. Siswa aktif berdiskusi

kelompok

e. Siswa mampu

mengemukakan hasil

diskusi pada diskusi kelas

f. Siswa dapat

menghubungkan antar

80 % Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

materi tiap sumber belajar

Listening activities, yang meliputi :

a. Siswa mendengarkan

penjelasan guru saat

menyampaikan materi

pelajaran.

b. Siswa mendengarkan teman

lain yang bertanya,

berpendapat, maupun ,

menyampaikan hasil diskusi

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Writing activities, yang meliputi:

a. Menulis jawaban soal di

papan tulis

b. Menulis laporan hasil

diskusi

c. Siswa mencatat hal – hal

penting dari materi yang

disampaikan

d. Siswa membuat catatan

kesimpulan hasil diskusi

e. Siswa membuat peta konsep

untuk mempermudah dalam

belajar.

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Drawing activities, yang melipti :

Siswa membuat tabel, grafik.

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Siklus Aspek yang diukur Target

Capaian

Siklus

Cara Mengukur

II Visual activities, meliputi:

a. Siswa memperhatikan

media yang digunakan guru

b. Siswa memperhatikan

penjelasan guru

c. Siswa membaca tulisan di

papan tulis maupun buku

pelajaran

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Oral activities, yang meliputi:

a. Siswa mengajukan

pertanyaan

b. Siswa dapat mengemukakan

pendapat

c. Siswa mampu menjawab

pertanyaan yang diberikan

guru dengan benar.

d. Siswa aktif berdiskusi

kelompok

e. Siswa mampu

mengemukakan hasil

diskusi pada diskusi kelas

f. Siswa dapat

menghubungkan antar

materi tiap sumber belajar

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Listening activities, yang meliputi :

a. Siswa mendengarkan

penjelasan guru saat

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menyampaikan materi

pelajaran.

b. Siswa mendengarkan teman

lain yang bertanya,

berpendapat, maupun ,

menyampaikan hasil diskusi

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Writing activities, yang meliputi:

a. Menulis jawaban soal di

papan tulis

b. Menulis laporan hasil

diskusi

c. Siswa mencatat hal – hal

penting dari materi yang

disampaikan

d. Siswa membuat catatan

kesimpulan hasil diskusi

e. Siswa membuat peta konsep

untuk mempermudah dalam

belajar.

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Drawing activities, yang melipti :

Siswa membuat tabel, grafik,

mapun peta konsep.

80% Dievaluasi dengan

mengamati aktivitas

belajar sesuai

pedoman lembar

observasi, angket serta

dokumentasi pada

pembelajaran IPS.

Keterangan : Nilai prosentase dalam target capaian merupakan kebijakan peneliti

(dihitung dari jumlah siswa yang mencapai target tertentu untuk mengukur

keberhasilan dari hasil penelitian tiap siklus yang telah dilakukan).

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan melalui empat tahap (Sarwiji Suwandi,

2009: 28), yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (

observing), dan refleksi (reflecting). Secara jelas langkah – langkah tersebut dapat

disajikan dalam bagan 3 di bawah ini :

Bagan 3. Model Penelitian Tindakan ( Sarwiji Suwandi)

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa keempat tahap

dalam penelitian tindakan tersebut terdiri dari unsur – unsur yang membentuk

sebuah siklus, dimana satu putaran kegiatan beruntun dari planning, acting,

observing, dan reflecting yang kembali kelangkah semula, yaitu planning pada

siklus berikutnya. Jadi, satu siklus adalah tahap penyusunan rancangan sampai

dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Adapun prosedur tindakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

1) Tahap Perencanaan

Adapun langkah perencanaan yang dilakukan pada siklus I adalah:

a) Menentukan kompetensi dasar mengenai mendiskripsikan perjuangan

para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

c) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran

d) Menyiapkan sumber belajar

Planning

reflecting acting

Observing

Siklus

I reflecting

Planning

acting

observing

Siklus

II

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

e) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik.

f) Menyiapkan angket aktivitas belajar IPS

g) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung

h) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

b. Tindakan

Tahap ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua selama 4 X 35 menit. Pada tahap ini peneliti bertindak

sebagai praktikan dan guru kelas sebagai observer. Dalam pembelajaran guru

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

1). Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pelajaran IPS kelas V mempelajari tentang

perjuangan melawan penjajah belanda, kedatangan bangsa belanda ke

Indonesia, dan bentuk- bentuk penindasan bangsa Belanda. Adapun langkah-

langkah pembelajarannya mencakup kegiatan- kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

( 1 ) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

( 2) Guru mengenalkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kepada siswa

dengan menjelaskan tentang kelompok asal dan kelompok ahli.

( 3 ) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan

diajarkan yaitu kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia dan bentuk-

bentuk penindasan Bangsa Belanda.

( 4 ) guru bertanya jawab dengan siswa. ” Sejak kapan Bangsa Belanda

datang ke Indonesia ?”, ”Berapa lama bangsa Belanda menjajah Bangsa

Indonesia ?”.

b) Kegiatan Inti

(a) Siswa mencari informasi tentang bentuk- bentuk penindasan bangsa

Indonesia.

(b) Siswa bertanya jawab tentang bangsa asing yang pernah menjajah

Indonesia.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

(c) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

(d) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(e) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(f) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Kelompok untuk kelompok ahli.

(g) Siswa menyusun puzzle tokoh perjuangan melawan penjajahan

Belanda

(h) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

(i) Siswa bersama kelompok memparkan hasil diskusinya di depan

kelas. Pemilihan kelompok yang maju dipilih oleh guru secara

acak.

c) Kegiatan Akhir

(a) Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

(b) Siswa mengisi angket aktivitas belajar IPS

(c) Guru memberikan tugas rumah.

2). Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pelajaran IPS kelas V sesuai dengan penjelasan guru

di pertemuan sebelumnya. Adpun langkah- langkah pembelajarannya sebagai

berikut :

a) Kegiatan Awal

(1) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

(2) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang perjuangan melawan penjajah

belanda.

(3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan, yakni siswa dapat menceritakan bentuk- bentuk

perjuangan rakyat Indonesia terhadap Bangsa Belanda.

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

b) Kegiatan Inti

(a) Siswa mengidentifikasi bentuk- bentuk perlawanan terhadap penjajah

Belanda.

(b) Siswa memperhatikan media yang telah disiapkan oleh guru,

kemudian siswa menjawab gambar tokoh perjuangan melawan

penjajahan Belanda.

(c) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

(d) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(e) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(f) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok untuk kelompok ahli,

tentang perjuangan apa saja yang telah dilakukan dalam mengusir

penjajah Belanda, siapa saja tokoh- tokoh yang terlibat dalam

perjuangan tersebut.

(g) Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar

kerja kelompok.

(h) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

(i) Perwakilan dari kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

(j) Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan.

c) Kegiatan Akhir

(a) Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

(b) Siswa mengisi angket aktivitas belajar IPS

(c) Guru memberikan tugas rumah.

c. Pengamatan atau observasi

Pengamatan atau observasi menganai pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti yang bertindak sebagai

guru kelas dan guru kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kragilan yang bertindak

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

sebagai observer menggunakan instrumen yang telah dibuat. Observasi diarahkan

pada aktivitas siswa, dan kegiatan guru dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

Lembar observasi ini diarahkan pada poin-poin pedoman yang telah dirumuskan

oleh peneliti berkonsultasi dengan guru kelas. Observasi ini untuk memperoleh

data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan melawan

penjajahan Belanda pada kelas V SD Negeri 02 Kragilan dengan penyusunan

Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP).

Observasi aktivitas siswa meliputi kesungguhan dalam mengikuti pelajaran,

kerjasama siswa dalam kelompok, keaktifan siswa, ketepatan membuat

kesimpulan, keberanian siswa dalam menyatakan pendapat, menyampaikan hasil

diskusi, serta menjawab pertanyaan.

Observasi kegiatan guru meliputi kemampuan guru dalam pemberian Pre test

(placement test), pengelompokan siswa (teams), membimbing siswa

melaksanakan tugas (student creative), melaksanakan tahapan tindakan belajar

(team study), pemberian nilai (team score and recognition), pemberian materi

(teaching group), pelaksanaan test (fact test), pemberian materi di akhir (whole

classs units), kemampuan pengelolaan waktu, dan pemanfaatan sumber belajar.

Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan I dan II rata- rata nilai 3,2

atau dalam kategori baik

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data

kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis kegiatan

pembelajaran dengan observasi dan melihat hasil nilai observasi dan angket yang

diisi oleh siswa. Peneliti perlu berkonsultasi dengan guru kelas dan observer

untuk menemukan berbagai masalah dalam pembelajaran. Setelah itu meminta

masukan dan saran untuk perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Setelah berdiskusi dengan guru kelas V dan observer maka diperoleh

temuan mengenai hal-hal yang menyebabkan aktivitas belajar siswa kurang

maksimal antara lain:

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a) Dalam pembentukan kelompok jigsaw guru sudah berupaya mengelompokan

siswa secara heterogen baik dari segi kemampuan maupun jenis kelamin, tetapi

pada kenyatanya ada beberapa siswa yang kurang setuju pada pengelompokan

tersebut.

b) Penjelasan tentang model kooperatif waktunya kurang sesuai, karena

disampaikan pada pertengahan pembelajaran berlangsung.

c) Bimbingan antar individu dalam kelompok masih perlu ditingkatkan lagi.

d) Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya di kelas perlu

ditingkatkan lagi.

Pada siklus I didapat hasil ketuntasan klasikal 74,07% atau 20 siswa

aktif. Dari hasil tersebut belum mencapai target 80% sehingga perlu penelitian

untuk siklus selanjutnya.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan

Adapun langkah perencanaan yang dilakukan pada siklus II adalah:

a) Menentukan kompetensi dasar mengenai mendiskripsikan perjuangan para

tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

c) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran

d) Menyiapkan sumber belajar

e) Menyiapkan media

f) Menyusun lembar observasi guru dan peserta didik.

g) Menyiapkan angket aktivitas belajar IPS

h) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung

i) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

b. Tindakan

Tahap ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua selama 4 X 35 menit. Pada tahap ini peneliti bertindak

sebagai praktikan dan guru kelas sebagai observer. Dalam pembelajaran guru

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

1). Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pelajaran IPS kelas V mempelajari tentang

perjuangan melawan penjajah belanda, kedatangan bangsa belanda ke

Indonesia, dan bentuk- bentuk penindasan bangsa Belanda. Adapun langkah-

langkah pembelajarannya mencakup kegiatan- kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

( 1 ) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

( 2) Guru mengenalkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kepada siswa

dengan menjelaskan tentang kelompok asal dan kelompok ahli.

( 3 ) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan

diajarkan yaitu kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia dan bentuk-

bentuk penindasan Bangsa Belanda.

( 4 ) guru bertanya jawab dengan siswa. ” Sejak kapan Bangsa Belanda

datang ke Indonesia ?”, ”Berapa lama bangsa Belanda menjajah Bangsa

Indonesia ?”.

b) Kegiatan Inti

(a) Siswa mencari informasi tentang bentuk- bentuk penindasan bangsa

Indonesia.

(b) Siswa bertanya jawab tentang bangsa asing yang pernah menjajah

Indonesia.

(c) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

(d) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(e) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(f) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Kelompok untuk kelompok ahli.

(g) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(h) Siswa bersama kelompok memparkan hasil diskusinya di depan

kelas. Pemilihan kelompok yang maju dipilih oleh guru secara

acak.

c) Kegiatan Akhir

1. Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

2. Siswa mengisi angket aktivitas belajar IPS

3. Guru memberikan tugas rumah.

2). Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pelajaran IPS kelas V sesuai dengan penjelasan guru

di pertemuan sebelumnya. Adpun langkah- langkah pembelajarannya sebagai

berikut :

a) Kegiatan Awal

(1) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

(2) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang perjuangan melawan

penjajah belanda.

(3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan, yakni siswa dapat menceritakan bentuk-

bentuk perjuangan rakyat Indonesia terhadap Bangsa Belanda.

b) Kegiatan Inti

(a) Siswa mengidentifikasi bentuk- bentuk perlawanan terhadap penjajah

Belanda.

(b) Siswa memperhatikan media yang telah disiapkan oleh guru,

kemudian siswa menjawab gambar tokoh perjuangan melawan

penjajahan Belanda.

(c) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

(d) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(e) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(f) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok untuk kelompok ahli,

tentang perjuangan apa saja yang telah dilakukan dalam mengusir

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

penjajah Belanda, siapa saja tokoh- tokoh yang terlibat dalam

perjuangan tersebut.

(g) Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar

kerja kelompok.

(h) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

(i) Perwakilan dari kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

(j) Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan.

c) Kegiatan Akhir

(d) Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

(e) Siswa mengisi angket aktivitas belajar IPS

(f) Guru memberikan tugas rumah.

c. Pengamatan atau observasi

Pengamatan atau observasi menganai pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti yang bertindak sebagai

guru kelas dan guru kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kragilan yang bertindak

sebagai observer menggunakan instrumen yang telah dibuat. Observasi diarahkan

pada aktivitas siswa, dan kegiatan guru dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

Lembar observasi ini diarahkan pada poin-poin pedoman yang telah dirumuskan

oleh peneliti berkonsultasi dengan guru kelas. Observasi ini untuk memperoleh

data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan melawan

penjajahan Belanda pada kelas V SD Negeri 02 Kragilan dengan penyusunan

Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP).

Observasi aktivitas siswa meliputi kesungguhan dalam mengikuti pelajaran,

kerjasama siswa dalam kelompok, keaktifan siswa, ketepatan membuat

kesimpulan, keberanian siswa dalam menyatakan pendapat, menyampaikan hasil

diskusi, serta menjawab pertanyaan.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Observasi kegiatan guru meliputi kemampuan guru dalam pemberian Pre test

(placement test), pengelompokan siswa (teams), membimbing siswa

melaksanakan tugas (student creative), melaksanakan tahapan tindakan belajar

(team study), pemberian nilai (team score and recognition), pemberian materi

(teaching group), pelaksanaan test (fact test), pemberian materi di akhir (whole

classs units), kemampuan pengelolaan waktu, dan pemanfaatan sumber belajar.

Hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan I dan II rata- rata nilai 3,5

atau dalam kategori baik

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes yang telah dilaksanakan guru dan

peneliti melakukan refleksi Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus I

ternyata dapat diatasi pada siklus II. Kemampuan guru mengajar pada siklus II

memperoleh skor rata-rata 3,5 dalam kriteria baik. Aktivitas belajar IPS siswa

kelas V SD N 2 Kragilan meningkat. Hasil observasi dan angket pada siklus ini

menunjukkan bahwa 96,30% atau 26 siswa sudah aktif. Maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS kelas V

telah berhasil meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD N 2 Kragilan

Mojosongo Boyolali.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Peneliti melakukan kegiatan observasi awal pada siswa kelas V SD

Negeri 02 Kragilan TahunAjaran 2011/2012 sebelum melaksanakan tindakan

penelitian. Kegiatan observasi awal ini dilakukan, untuk mengetahui keadaan

sebenarnya dan mencari informasi, serta menemukan berbagai kendala yang

dihadapi sekolah dalam pembelajaran IPS di SD Negeri 02 Kragilan khususnya

kelas V. Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas V dan mengamati

keadaan siswa melalui observasi pembelajaran IPS, serta pengisian angket di

kelas V peneliti menemukan, bahwa pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 02

Kragilan masig dirasa sulit oleh siswa karena guru kurang menggali kehidupan

sehari- hari siswa. Hal ini menyebabkan aktivitas belajar IPS masih rendah,

sehingga nilai mata pelajaran IPS kurang memuaskan.

Berdasarkan nilai observasi aktivitas siswa dan nilai angket pembelajaran

IPS pada siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan sebelum tindakan dapat diketahui,

bahwa prosentase aktivitas belajar IPS siswa termasuk kategori rendah seperti

terlihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Tabel Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SD N 02

Kragilan pada Kondisi Awal ( Data dapat dilihat pada lampiran 25)

No. Interval

Nilai

Frekuensi

Nilai tengah

Prosentase

( % )

1. 43- 49 6 46 276 22,22

2. 50- 56 8 53 424 29,63

3. 57- 63 1 60 60 3,71

4. 64- 70 0 67 0 0

5. 71- 77 9 74 666 33,33

6. 78- 84 3 81 243 11,11

JUMLAH 27 1669 100

Nilai Rata- rata = 1669 : 27 = 61,81

Ketuntasan Klasikal = 44,44%

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berdasarkan tabel 3 di atas, maka dapat disajikan berupa grafik aktivitas

belajar IPS siswa kelas V SD N 02 Kragilan pada kondisi awal seperti gambar 3

di bawah ini:

Gambar 3: Grafik Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SD N 02 Kragilan pada

Kondisi Awal

Berdasarkan tabel dan grafik di atas rerata hasil observasi aktivitas

belajar siswa sebelum menggunakan kooperatif tipe jigsaw adalah 61,81. Siswa

yang memperoleh nilai 43- 49 sebanyak 6 siswa atau 22,22%. Siswa yang

memperoleh nilai 50- 56 sebanyak 8 siswa atau 29,63%. Siswa yang memperoleh

nilai 57- 63 sebanyak 1 siswa atau 3,71%. Siswa yang memperoleh nilai 64- 70

sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai 71- 77 sebanyak 9 siswa

atau 33,33%, dan siswa yang memperoleh nilai 78- 84 sebanyak 3 siswa atau

11,11%. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 44,44%.

Berdasarkan tabel 3 dan gambar 3 di atas dapat dikatakan bahwa,

aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD N 02 Kragilan masih rendah. Bertolak dari

hal di atas peneliti berusaha meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD

0

2

4

6

8

10

43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84

22,22%

29,63%

3,71%

0%

33,33%

11,11%

Fre

ku

ensi

Interval Nilai

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

N 02 Kragilan khususnya materi perjuangan melawan penjajahan belanda dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan selam 2 X pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua 4 X 35 menit yang dilaksanakan pada tanggal 16 Apil 2012 dan

19 April 2012, diikuti oleh siswa kelas V SD N 02 Kragilan sebanyak 27 siswa.

Dalam penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melaksanakan

pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dan dibantu oleh seorang observer yaitu teman sejawat yang bernama Suyono.

Adapun tahapan- tahapan yang dilaksanakan dalam siklus I adalah sebagai

berikut:

a. Tahapan Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan peneliti melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran IPS yang meliputi kegiatan guru dan siswa kelas V SD N

02 Kragilan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran IPS yang

berlangsung, penggunaan metode, model, strategi dan media pembelajaran

yang digunakan guru kelas V SD N 02 Kragilan. Peneliti juga siswa kelas V

untuk mengisi angket pad akhir pembelajaran untuk mengetahui aktivitas dan

tanggapan siswa dalam pembelajaran IPS, selain itu peneliti juga melakukan

wawancara dengan guru kelas V sebagai pelengkap data.

Berdasarkan pengamatan dan pengisian angket terhadap pembelajaran

tersebut diperoleh informasi sebagai data awal. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dari 27 siswa kelas V SD N 02 Kragilan, Siswa yang memperoleh nilai

43- 49 sebanyak 6 siswa atau 22,22%. Siswa yang memperoleh nilai 50- 56

sebanyak 8 siswa atau 29,63%. Siswa yang memperoleh nilai 57- 63 sebanyak

1 siswa atau 3,71%. Siswa yang memperoleh nilai 64- 70 sebanyak 0 siswa

atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai 71- 77 sebanyak 9 siswa atau 33,33%,

dan siswa yang memperoleh nilai 78- 84 sebanyak 3 siswa atau 11,11%. Hal

ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 44,44%. Dan aktivitas

belajar IPS siswa kelas V masih rendah.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan dari hasil tersebut, peneliti mencari alternatif yang dapat

digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD N 02

Kragilan, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

Selanjutnya peneliti melakukan langkah- langkah berikutnya dengan

berpedoman pada Silabus Sekolah Dasar Kelas V sebagai berikut:

1. Memilih dan menetapkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan

Indikator.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3. Mempersiapkan alat dokumentasi

4. Mempersiapkan lembar diskusi siswa dan evaluasi pembelajaran.

5. Mempersiapkan pertanyaan untuk wawancara, lembar observasi aktivitas dan

angket aktivitas belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua selama 4 X 35 menit. Pada tahap ini peneliti bertindak

sebagai guru kelas dan guru kelas V sebagai observer. Dalam pembelajaran

guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

1). Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pelajaran IPS kelas V mempelajari tentang

perjuangan melawan penjajah belanda, kedatangan bangsa belanda ke

Indonesia, dan bentuk- bentuk penindasan bangsa Belanda. Adapun langkah-

langkah pembelajarannya mencakup kegiatan- kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

( 1 ) Apersepsi : Tanya jawab mengenai perjuangan bangsa Indonesia pada

saat melawan penjajah.

( 2 ) Motivasi : Menceritakan pada jaman penjajahan.

( 3 ) Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, yakni siswa dapat menceritakan bentuk- bentuk perjuangan

rakyat Indonesia terhadap Bangsa Belanda.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b) Kegiatan Inti

( 1 ) Eksplorasi

(a) Siswa mencari informasi tentang bentuk- bentuk penindasan bangsa

Indonesia.

(b) Siswa bertanya jawab tentang bangsa asing yang pernah menjajah

Indonesia.

( 2 ) Elaborasi

(a) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

(b) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(c) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(d) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Kelompok untuk kelompok ahli.

(e) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

(f) Siswa bersama kelompok memparkan hasil diskusinya di depan

kelas. Pemilihan kelompok yang maju dipilih oleh guru secara

acak.

( 3 ) Konfirmasi

(a) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal- hal yang belum

diketahui.

(b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penghargaan kepada siswa.

(c) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pembelajaran

yang telah dipelajari.

c) Kegiatan Akhir

(a) Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

(b) Guru memberikan tugas rumah.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2). Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pelajaran IPS kelas V sesuai dengan penjelasan guru

di pertemuan sebelumnya. Adpun langkah- langkah pembelajarannya sebagai

berikut :

a) Kegiatan Awal

(a) Apersepsi : Tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari.

(b) Motivasi : menceritakan jaman penjajahan.

(c) Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, yakni siswa dapat menceritakan bentuk- bentuk perjuangan

rakyat Indonesia terhadap Bangsa Belanda.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

(a) Siswa mengidentifikasi bentuk- bentuk perlawanan terhadap

penjajah Belanda.

(b) Siswa memperhatikan media yang telah disiapkan oleh guru,

kemudian siswa menjawab gambar tokoh perjuangan melawan

penjajahan Belanda.

(2) Elaborasi

(a) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

(b) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(c) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(d) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok untuk kelompok ahli,

tentang perjuangan apa saja yang telah dilakukan dalam mengusir

penjajah Belanda, siapa saja tokoh- tokoh yang terlibat dalam

perjuangan tersebut.

(e) Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar

kerja kelompok.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(f) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

(g) Perwakilan dari kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

(h) Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan.

(3) Konfirmasi

(a) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal- hal yang belum

diketahui.

(b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penghargaan kepada siswa.

(c) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pembelajaran

yang telah dipelajari.

c) Kegiatan Akhir

(a) Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

(b) Guru memberikan tugas rumah.

c. Tahap Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran IPS

berlangsung, yang meliputi: aktivitas belajar siswa dan cara mengajar guru

dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Serta mengamati rekap

nilai angket yang diberikan disetiap akhir pertemuan. Hasil observasi

selanjutnya selanjutnya digunakan sebagai dasar tahap refleksi siklus I. Hasil

observasi dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk persen ( % ),

banyaknya prosentase dihitung dari seluruh jumlah siswa kelas V yaitu 27

siswa.

Berdasarkan observasi atau pengamatan diperoleh gambaran tentang

aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan rincian sebagai berikut:

Pada pertemuan pertama situasi di kelas masih belum tertib dan lancar

karena pada saat guru menjelaskan masih ada anak yang berbicara sendiri

tetapi ada juga yang membuat rangkuman dengan bantuan dari teman selain itu

siswa masih bingung untuk bertukar kelompok dari kelompok asal menjadi

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal.dalam diskusi masih belum

lancar karena masih ada anak yang berbicara atau bercerita dengan teman

sebelahnya, sehingga harus dengan bimbingan guru untuk memancing mereka

ikut diskusi. Dalam mengerjakan Lembar Kerja kelompok siswa sangat

antusias siswa merasa senang. Semua anggota kelompok ikut andil dalam

menyelesaikan tugas tersebut.

Pada akhir kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran. sebagian siswa berpendapat dari pemikiran dengan temannya,

terdapat pula siswa yang menyatakan tidak setuju dengan pendapat tersebut,

dan siswa lain ada yang mencatat kesimpulan pembelajaran pada hari ini.

Siswa mengerjakan tes dan memberi tugas rumah. Sebelum menutup pelajaran,

guru meminta siswa untuk mengisi angket aktivitas.

Hasil observasi guru mengajar pada pertemuan I yaitu: (a) Kegiatan pra

pembelajaran yang dilakukan guru baik, (b) Guru membuka pembelajaran

dengan baik, (c) Guru melaksanakan kegiatan inti pembelajaran dengan baik

yang terdiri dari penguasaan materi pembelajaran baik, strategi pembelajaran

baik, kesesuaian media/ sumber dengan materi baik, guru mampu merespon

kegiatan siswa dengan baik sehingga siswa ikut terlibat dalam pembelajaran,

penggunaan bahasa sudah baik, (d) Pada kegiatan penutup guru melakukan

refleksi dan tindak lanjut dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru selama pembelajaran

dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw menunjukkan bahwa rata-

rata penilaian total pada siklus I pertemuan I adalah 3,24 dalam kategori baik.

Pada pertemuan kedua situasi di kelas masih mulai tertib dan lancar.

Guru melakukan apersepsi. Saat guru memulai pelajaran dengan tanya jawab

tentang pembelajaran yang telah lalu, beberapa siswa tunjuk jari menjawab

pertanyaan dari guru tetapi pada saat guru menjelaskan masih ada anak yang

berbicara sendiri tetapi ada juga yang membuat rangkuman dengan bantuan

dari teman. Siswa sudah tidak bingung untuk bertukar kelompok dari

kelompok asal menjadi kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal.

Dalam diskusi masih belum lancar karena masih ada anak yang berbicara atau

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

bercerita dengan teman sebelahnya, sehingga harus dengan bimbingan guru

untuk memancing mereka ikut diskusi. Dalam mengerjakan Lembar Kerja

kelompok siswa sangat antusias siswa merasa senang. Semua anggota

kelompok ikut andil dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Pada akhir kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran. sebagian siswa berpendapat dari pemikiran dengan temannya,

terdapat pula siswa yang menyatakan tidak setuju dengan pendapat tersebut,

dan siswa lain ada yang mencatat kesimpulan pembelajaran pada hari ini.

Siswa mengerjakan tes dan memberi tugas rumah. Sebelum menutup pelajaran,

guru meminta siswa untuk mengisi angket aktivitas.

Hasil observasi guru mengajar pada pertemuan II yaitu: (a) Kegiatan pra

pembelajaran yang dilakukan guru baik, (b) Guru membuka pembelajaran

dengan baik, (c) Guru melaksanakan kegiatan inti pembelajaran dengan baik

yang terdiri dari penguasaan materi pembelajaran baik, strategi pembelajaran

baik, kesesuaian media/ sumber dengan materi baik, guru mampu merespon

kegiatan siswa dengan baik sehingga siswa ikut terlibat dalam pembelajaran,

penggunaan bahasa sudah baik, (d) Pada kegiatan penutup guru melakukan

refleksi dan tindak lanjut dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru selama pembelajaran

dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw menunjukkan bahwa rata-

rata penilaian total pada siklus I pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah 3,27 dalam

kategori baik.

Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai tingkat keaktifan

belajar siswa dengan menggunakan kooperatif tipe jigsaw. Observasi ini

dilakukan oleh guru kelas dalam rangka mengamati aktivitas belajar siswa pada

pembelajaran IPS. Berdasarkan nilai observasi aktivitas siswa dan nilai angket

hasil aktivitas belajar IPS siswa kelas V pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4

dibawah ini:

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 4: Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SDN 02

Kragilan pada Siklus I (Data dapat dilihat pada lampiran 26)

No. Interval

Nilai

Frekuensi

Nilai tengah

Prosentase

( % )

1. 43- 49 2 46 92 7,40

2. 50- 56 1 53 53 3,71

3. 57- 63 2 60 120 7,40

4. 64- 70 2 67 134 7,40

5. 71- 77 10 74 740 37,03

6 78- 84 10 81 810 37,03

JUMLAH 27 1949 100

Nilai Rata- rata = 1949 : 27 = 72,19

Ketuntasan Klasikal = 20 : 27 x 100 = 74,07%

Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa aktivitas belajar IPS siswa

secara klasikal mengalami peningkatan, yaitu meningkat dari 11,11% menjadi

72,19%. Dari data tersebut terlihat bahwa, siswa yang memperoleh nilai 43- 49

sebanyak 2 siswa atau 7,40%. Siswa yang memperoleh nilai 50 – 56 sebanyak 1

siswa atau 3,70%. Siswa yang memperoleh nilai 57 – 63 sebanyak 2 siswa atau

7,40%. Siswa yang memperoleh nilai 64 -70 sebanyak 2 siswa atau 7,40%. Siswa

yang memperoleh 71 – 77 sebanyak 10 siswa atau 37,03%. Siswa yang

memperoleh nilai 78- 84 sebanyak 10 siswa atau 37,03%. Nilai rata- rata aktivitas

belajar IPS yang diperoleh adalah 72, 19.

Berdasrkan tabel 4 di atas, maka dapat disajikan berupa grafik aktivitas

belajar IPS siswa kelas V SDN 02 Kragilan pada siklus I seperti gambar 4 di

bawah ini:

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 4: Grafik Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SDN 02 Kragilan pada

Siklus I

d. Tahap Refleksi

Data hasil observasi yang diperoleh, peneliti memperoleh temuan bahwa

aktivitas belajar yang masih kurang dilakukan oleh sebagian besar siswa

adalah: 1) Siswa belum terlihat adanya keberanian bertanya tentang materi

yang diajarkan, 2) Siswa kurang memanfaatkan waktu diskusi, sehingga ketika

diskusi beberapa siswa membahas masalah yang lain, 3) Siswa masih belum

berani melaporkan hasil diskusi di depan kelas, siswa hanya berani jika

ditunjuk guru.

Berdasarkan data tersebut, peneliti bekerjasama dengan guru kelas

membahas solusi dari permasalahan tersebut, yakni: 1) Guru akan memberikan

pernyataan yang kurang sesuai dengan materi supaya siswa terdorong untuk

menanggapi materi yang diajarkan, 2) siswa diperbolehkan melihat catatan

untuk melaporkan hasil diskusi, 3) guru akan memberikan pertanyaan yang

dijawab oleh siswa dengan ditunjuk secara acak.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84

7,40%

3,71%

7,40% 7,40%

37,03% 37,03% F

rek

uen

si

Interval Nilai

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peneliti dalam siklus I perlu

dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berkaitan dengan hal

tersebut maka peneliti mengadakan tindakan untuk siklus berikutnya.

3. Siklus II

Siklus II dilaksanakan selam 2 X pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua 4 X 35 menit yang dilaksanakan pada tanggal 23 Apil 2012 dan

26 April 2012, diikuti oleh siswa kelas V SD N 02 Kragilan sebanyak 27 siswa.

Dalam penelitian ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melaksanakan

pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dan dibantu oleh seorang observer yaitu guru kelas V. Adapun tahapan- tahapan

yang dilaksanakan dalam siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tahapan Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah diketahi bahwa

ada peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V tetapi belum maksimal. Hal

tersebut ditunjukkan dengan rerata aktivitas belajar IPS 72,19 dan ketuntasan

klasikal 74,07 %. Dengan berpedoman pada analisis dan hasil refleksi pada

siklus I maka tahap perencanaan pada siklus II meliputi:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Mempersiapkan alat dokumentasi

3. Mempersiapkan lembar diskusi siswa dan evaluasi pembelajaran.

4. Mempersiapkan pertanyaan untuk wawancara, lembar observasi

aktivitas dan angket aktivitas belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan

pertemuan kedua selama 4 X 35 menit. Pada tahap ini peneliti bertindak

sebagai praktikan dan teman sejawat sebagai observer. Dalam pembelajaran

guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw.

1). Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pelajaran IPS kelas V mempelajari tentang

perjuangan melawan penjajah belanda, kedatangan bangsa belanda ke

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Indonesia, dan bentuk- bentuk penindasan bangsa Belanda. Adapun langkah-

langkah pembelajarannya mencakup kegiatan- kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal

(a) Apersepsi : Tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari.

(b) Motivasi : Menceritakan jaman penjajahan

(c) Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

yakni siswa dapat menceritakan bentuk- bentuk perjuangan rakyat

Indonesia terhadap Bangsa Belanda.

b) Kegiatan Inti

1 ) Eksplorasi

(a) Siswa mencari informasi tentang bentuk- bentuk penindasan bangsa

Indonesia.

(b) Siswa bertanya jawab tentang bangsa asing yang pernah menjajah

Indonesia.

2 ) Elaborasi

(a) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

(b) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(c) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(d) Siswa menyelesaikan puzzle dan menjawab pertanyaan untuk

kelompok ahli.

(e) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

(f) Siswa bersama kelompok memparkan hasil diskusinya di depan

kelas. Pemilihan kelompok yang maju dipilih oleh guru secara

acak.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3 ) Konfirmasi

(a) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal- hal yang belum

diketahui.

(b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penghargaan kepada siswa.

(c) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pembelajaran

yang telah dipelajari.

c) Kegiatan Akhir

(a) Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

(b) Guru memberikan tugas rumah.

2). Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pelajaran IPS kelas V sesuai dengan penjelasan guru

di pertemuan sebelumnya. Adpun langkah- langkah pembelajarannya sebagai

berikut :

a) Kegiatan Awal

(a) Apersepsi : Tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari.

(b) Motivasi : Menceritakan jaman penjajahan

(c) Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, yakni siswa dapat menceritakan bentuk- bentuk perjuangan

rakyat Indonesia terhadap Bangsa Belanda.

b) Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

(a) Siswa mengidentifikasi bentuk- bentuk perlawanan terhadap

penjajah Belanda.

(b) Siswa memperhatikan media yang telah disiapkan oleh guru,

kemudian siswa menjawab gambar tokoh perjuangan melawan

penjajahan Belanda.

2) Elaborasi

(a) Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa

sebagai kelompok asal.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

(b) Siswa diberikan 4 sub materi yang berbeda tiap kelompok. Siswa

diberikan waktu 15 menit untuk membaca materi yang didapat.

(c) Siswa dari kelompok asal membentuk kelompok ahli.

(d) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok untuk kelompok ahli,

tentang perjuangan apa saja yang telah dilakukan dalam mengusir

penjajah Belanda, siapa saja tokoh- tokoh yang terlibat dalam

perjuangan tersebut.

(e) Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar

kerja kelompok.

(f) Siswa kembali ke kelompok asal, kemudian berdiskusi sesama

anggota asal untuk merangkum informasi yang diperoleh masing-

masing anggota di kelompok ahli.

(g) Perwakilan dari kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

(h) Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan.

3) Konfirmasi

(a) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal- hal yang belum

diketahui.

(b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penghargaan kepada siswa.

(c) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pembelajaran

yang telah dipelajari.

c) Kegiatan Akhir

(a) Siswa diberikan soal evaluasi secara mandiri.

(b) Guru memberikan tugas rumah.

c. Tahap Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran IPS

berlangsung, yang meliputi: aktivitas belajar siswa dan cara mengajar guru

dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Serta mengamati rekap

nilai angket yang diberikan disetiap akhir pertemuan. Hasil observasi

selanjutnya selanjutnya digunakan sebagai dasar tahap refleksi siklus I. Hasil

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

observasi dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk persen ( % ),

banyaknya prosentase dihitung dari seluruh jumlah siswa kelas V yaitu 27

siswa.

Berdasarkan observasi atau pengamatan diperoleh gambaran tentang

aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan rincian sebagai berikut:

Pada pertemuan pertama situasi di kelas masih belum tertib dan lancar

karena pada saat guru menjelaskan masih ada anak yang berbicara sendiri

tetapi ada juga yang membuat rangkuman dengan bantuan dari teman selain itu

siswa masih bingung untuk bertukar kelompok dari kelompok asal menjadi

kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal.dalam diskusi masih belum

lancar karena masih ada anak yang berbicara atau bercerita dengan teman

sebelahnya, sehingga harus dengan bimbingan guru untuk memancing mereka

ikut diskusi. Dalam mengerjakan Lembar Kerja kelompok siswa sangat

antusias siswa merasa senang. Semua anggota kelompok ikut andil dalam

menyelesaikan tugas tersebut.

Pada akhir kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran. sebagian siswa berpendapat dari pemikiran dengan temannya,

terdapat pula siswa yang menyatakan tidak setuju dengan pendapat tersebut,

dan siswa lain ada yang mencatat kesimpulan pembelajaran pada hari ini.

Siswa mengerjakan tes dan memberi tugas rumah. Sebelum menutup pelajaran,

guru meminta siswa untuk mengisi angket aktivitas.

Hasil observasi guru mengajar pada pertemuan I yaitu: (a) Kegiatan pra

pembelajaran yang dilakukan guru baik, (b) Guru membuka pembelajaran

dengan baik, (c) Guru melaksanakan kegiatan inti pembelajaran dengan baik

yang terdiri dari penguasaan materi pembelajaran baik, strategi pembelajaran

baik, kesesuaian media/ sumber dengan materi baik, guru mampu merespon

kegiatan siswa dengan baik sehingga siswa ikut terlibat dalam pembelajaran,

penggunaan bahasa sudah baik, (d) Pada kegiatan penutup guru melakukan

refleksi dan tindak lanjut dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru selama pembelajaran

dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw menunjukkan bahwa hasil

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

observasi guru mengajar pada siklus II pertemuan I adalah 3,50 dalam kategori

baik.

Pada pertemuan kedua situasi di kelas masih mulai tertib dan lancar.

Guru melakukan apersepsi. Saat guru memulai pelajaran dengan tanya jawab

tentang pembelajaran yang telah lalu, beberapa siswa tunjuk jari menjawab

pertanyaan dari guru tetapi pada saat guru menjelaskan masih ada anak yang

berbicara sendiri tetapi ada juga yang membuat rangkuman dengan bantuan

dari teman. Siswa sudah tidak bingung untuk bertukar kelompok dari

kelompok asal menjadi kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal.

Dalam diskusi masih belum lancar karena masih ada anak yang berbicara atau

bercerita dengan teman sebelahnya, sehingga harus dengan bimbingan guru

untuk memancing mereka ikut diskusi. Dalam mengerjakan Lembar Kerja

kelompok siswa sangat antusias siswa merasa senang. Semua anggota

kelompok ikut andil dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Pada akhir kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran. sebagian siswa berpendapat dari pemikiran dengan temannya,

terdapat pula siswa yang menyatakan tidak setuju dengan pendapat tersebut,

dan siswa lain ada yang mencatat kesimpulan pembelajaran pada hari ini.

Siswa mengerjakan tes dan memberi tugas rumah. Sebelum menutup pelajaran,

guru meminta siswa untuk mengisi angket aktivitas.

Hasil observasi guru mengajar pada pertemuan II yaitu: (a) Kegiatan pra

pembelajaran yang dilakukan guru baik, (b) Guru membuka pembelajaran

dengan baik, (c) Guru melaksanakan kegiatan inti pembelajaran dengan baik

yang terdiri dari penguasaan materi pembelajaran baik, strategi pembelajaran

baik, kesesuaian media/ sumber dengan materi baik, guru mampu merespon

kegiatan siswa dengan baik sehingga siswa ikut terlibat dalam pembelajaran,

penggunaan bahasa sudah baik, (d) Pada kegiatan penutup guru melakukan

refleksi dan tindak lanjut dengan baik.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap guru selama pembelajaran

dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw menunjukkan bahwa rata-

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

rata penilaian total pada siklus II pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah 3,57 dalam

kategori baik.

Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai tingkat keaktifan

belajar siswa dengan menggunakan kooperatif tipe jigsaw. Observasi ini

dilakukan oleh guru kelas dalam rangka mengamati aktivitas belajar siswa pada

pembelajaran IPS. Berdasarkan nilai observasi aktivitas siswa dan nilai angket

hasil aktivitas belajar IPS siswa kelas V pada siklus II dapat dilihat pada tabel 5

sebagai berikut:

Tabel 5: Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SDN 02

Kragilan pada Siklus II (Data dapat dilihat pada lampiran 27 )

No. Interval

Nilai

Frekuensi

Nilai tengah

Prosentase

( % )

1. 43 - 49 0 46 0 0

2. 50 - 56 0 53 0 0

3. 57 - 63 1 60 60 3,71

4. 64 - 70 0 67 0 0

5. 71- 77 15 74 1110 55,56

6. 78 -84 11 81 891 40,74

JUMLAH 27 2061 100

Nilai Rata- rata = 2061 : 27 = 76,33

Ketuntasan Klasikal = 26 : 27 x 100% = 96,30

Berdasarkan tabel 5 di atas, diketahui bahwa aktivitas belajar IPS siswa

secara klasikal mengalami peningkatan, yaitu meningkat dari 74,07% menjadi

96,30%. Dari data tersebut terlihat bahwa, tidak ada siswa yang memperoleh nilai

43- 49. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 50 – 56. Siswa yang memperoleh

nilai 57 – 63 sebanyak 1 siswa atau 3,70%. Siswa yang memperoleh nilai 64 -70

tidak ada siswa yang mendapat nilai tersebut. Siswa yang memperoleh 71 – 77

sebanyak 15 siswa atau 55,56%. Siswa yang memperoleh nilai 78- 84 sebanyak

11 siswa atau 40,74%. Nilai rata- rata aktivitas belajar IPS yang diperoleh adalah

76,33.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan tabel 5 di atas, maka dapat disajikan berupa grafik aktivitas

belajar IPS siswa kelas V SDN 02 Kragilan pada siklus II seperti gambar 5 di

bawah ini:

Gambar 5: Grafik Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SDN 02 Kragilan pada

Siklus II

d. Tahap refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan

menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada siklus II, secara umum

menunjukkan peningkatan terhadap aktivitas siswa. Peninhkatan aktivitas

terlihat dari keberanian siswa untuk bertanya, menggambar, dan berbicara di

sepan kelas. Hal tersebut menjadikan pembelajaran IPS lebih menyenangkan.

Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa kelas V pada

siklus II diketahui bahwa aktivitas siswa telah mencapai target 80%. Dengan

demikian, semua aspek yang dinilai pada ktiteria kinerja telah mencapai target

seperti yang diharapkan. Bertolak dari ketentuan tersebut dan dari hasil yang

diperoleh melalui angket dan observasi aktivitas siswa, maka pembelajaran IPS

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84

0% 0%

3,71%

0%

55,56% 40,74%

Fre

ku

ensi

Interval Nilai

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dengam menggunakan model kooperatif tipe jigsaw yang dilaksanakan pada

siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya.

B. Temuan dan Pembahasan hasil Penelitian

Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis berdasrkan hasil temuan yang

dikaji sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dikaitkan dengan toeri

yang relevan. Proses analisis data ditujukan untuk menemukan suatu hasil atau hal

apa saja yang terjadi di lokasi penelitian, sehingga peneliti dapat menarik

kesimpulan dari penelitian tersebut yang pada akhirnya peneliti dapat mengambil

pelajaran dan memberikan masukan kepada pihak yang terkait di dalamnya:

1. Kondisi Awal

Dari hasil pengamatan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SDN 02 Kragilan,

sebelum dilakukan tindakan yang telah diolah menjadi tabel 4.1 dan gambar 4.1

dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 43- 49 sebanyak 6 siswa atau

22,22%. Siswa yang memperoleh nilai 50- 56 sebanyak 8 siswa atau 29,63%.

Siswa yang memperoleh nilai 57- 63 sebanyak 1 siswa atau 3,71%. Siswa yang

memperoleh nilai 64- 70 sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai

71- 77 sebanyak 9 siswa atau 33,33%, dan siswa yang memperoleh nilai 78- 84

sebanyak 3 siswa atau 11,11%. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal

sebesar 44,44%. Nilai rata- rata aktivitas belajar IPS yang diperoleh adalah 61,81.

Bertolak dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

belajar siswa kelas V SDN 02 Kragilan termasuk kategori rendah dengan

perolehan rata- rata kelas 61,18% dan prosentase ketuntasan klasikal hanya

mencapai 44,44% dari 27 siswa.

2. Siklus I

Dari tabel 4.2 distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas

belajar siswa meningkat dari kondisi awal yaitu meningkat dari 44,44% menjadi

74,07% atau meningkat 29,63%. Dari data dapat diketahui bahwa, siswa yang

memperoleh nilai 43- 49 sebanyak 2 siswa atau 7,40%. Siswa yang memperoleh

nilai 50 – 56 sebanyak 1 siswa atau 3,70%. Siswa yang memperoleh nilai 57 – 63

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

sebanyak 2 siswa atau 7,40%. Siswa yang memperoleh nilai 64 -70 sebanyak 2

siswa atau 7,40%. Siswa yang memperoleh 71 – 77 sebanyak 10 siswa atau

37,03%. Siswa yang memperoleh nilai 78- 84 sebanyak 10 siswa atau 37,03%.

Nilai rata- rata aktivitas belajar IPS yang diperoleh adalah 72,19

Bertolak dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

belajar siswakelas V SDN 02 Kragilan mengalami peningkatan menjadi 74,07%

dari jumlah siswa atau meningkat 29,63% dari kondisi awal dan belum mencapai

target 75% sehingga diperlukan siklus selanjutnya.

3. Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan, pembelajaran dengan menggunakan

model kooperatif tipe jigsaw, khususnya terhadap siswa yang aktivitas

belajarnya rendah pada siklus I untuk meningkatkan aktivitas belajarnya, ternyata

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari tabel

4.3 distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa

meningkat dari siklus I yaitu 62,95% menjadi 96,30% atau meningkat 33,35%.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai

43- 49. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 50 – 56. Siswa yang memperoleh

nilai 57 – 63 sebanyak 1 siswa atau 3,70%. Siswa yang memperoleh nilai 64 -70

tidak ada siswa yang mendapat nilai tersebut. Siswa yang memperoleh 71 – 77

sebanyak 15 siswa atau 55,56%. Siswa yang memperoleh nilai 78 - 84 sebanyak

11 siswa atau 40,74%. Nilai rata- rata aktivitas belajar IPS yang diperoleh adalah

76,33. Dan ketuntasan klasikal pada siklus II mencapai 96,30%.%, masih ada 1

siswa atau 3,71% karena siswa tersebut selalu membuat gaduh kelas dan tidak

mau memperhatikan guru pada saat menjelaskan bimbingan selalu diberikan pada

anak tersebut tetapi anak tersebut hioperaktif dan kurang mendapatkan perhatian.

Bertolak dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan, bahwa aktivitas

belajar siswa kelas V SDN 02 Kragilan termasuk dalam kategori tinggi dan

mamngalami peningkatan menjadi 96,30% dari jumlah keseluruhan siswa atau

meningkat 33,35% dari siklus I dan telah mencapai indikator ketercapaian 80%

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

meskipun masih ada beberapa siswa yang masih sedang aktivitas belajarnya. Hal

ini berarti modifikasi pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe

jigsaw merupakan salah satu alternatif pemecahan pembelajaran IPS yang

inovatif, yang secara langsung menjadi sarana peningkatan aktivitas belajar pada

diri siswa.

4. Hubungan Antarsiklus

Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan sebelum

tindakan sampai setelah tindakan yang meliputi siklus I dan II. Dari hasil yang

disajikan dalam bentuk tabel daftar perbandingan nilai dari sebelum tindakan

hingga sesudah tindakan yang meliputi siklus I dan II akan diketahui hubungan

peningkatan aktivitas belajar siswa. Adapun hasil rekapitulasi aktivitas belajar

siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II adalah seperti tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Daftar Perbandingan Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas V SDN 02

Kragilan dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No Interval

Nilai

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase

(%)

1 43 - 49 6 22,22 2 7,40 0 0

2 50 – 56 8 29,63 1 3,70 0 0

3 57 – 63 1 3,70 2 7,40 1 3,70

4 74 – 70 0 0 2 7,40 0 0

5 71 – 77 9 33,33 10 37.03 15 55,56

6 78 – 84 3 11,11 10 37,03 11 40,70

Jumlah 27 100 27 100 27 100

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

0

2

4

6

8

10

12

14

16

43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84

6

8

1 0

9

3 2

1 2 2

10

2

0 0 1

0

15

11

frek

uen

si

interval nilai

pratindakan

siklus 1

siklus 2

Perbandingan daftar perbandingan aktivitas belajar siswa pada tabel 6 di

atas dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 6 sebagai berikut:

Gambar 6. Grafik Perbandingan Daftar Frekuensi Nilai Aktivitas Belajar IPS

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Hubungan peningkatan aktivitas belajar IPS antarsiklus dapat dibuktikan

melalui hasil yang dijabarkan berikut ini: siswa yang memperoleh nilai pada

interval 43 – 49 mengalami penyusutan, yakni kondisi awal 6 siswa, siklus I

berkurang menjadi 2 siswa, dan pada siklus II tidak ada siswa yang mendapat

nilai pada interval tersebut. Siswa yang memperoleh nilai pada kelas interval 50-

56 yaitu kondisi awal 8 siswa, siklus I ada 1 siswa, dan siklus II tidak ada siswa

yang mendapat nilai pada interval tersebut. Siswa yang memperoleh nilai interval

57 -63 pada kondisi awal ada 1 siswa, siklus I ada 2 siswa, dan siklus II ada 1

siswa. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 64-70, kondisi awal, siklus I

ada 2 siswa dan siklus II tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

tersebut. Siswa yang memperoleh nilai 71 – 77 pada kondisi awal 9 siswa, siklus I

ada 10 siswa, dan siklus II ada 15 siswa. Siswa yang memperoleh nilai pada

interval 78 – 84 , kondisi awal ada 3 siswa, siklus I ada 10 siswa, dan siklus II ada

11 siswa.

Dari analisis data hasil observasi dan angket aktivitas belajar siswa

sebelum menggunakan model kooperatif tipe jigsaw sudah cukup baik , tetapi

siswa hanya memperoleh rerata 61,81. Hail itu dikarenakan guru belum

menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS sehingga

siswa kurang maksimal dalam aktivitas belajar IPS. Sedangkan dari hasil

observasi dan angket setelah menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dalam

pembelajaran IPS aktivitas belajar siswa dapat meningkat, selain itu ketuntasan

hasil belajar siswa juga meningkat. Hal itu dikarenakan penggunaan model

kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa dan membuat pembelajaran IPS menjadi bermakna, memberikan

kemudahan untuk memahami materi, dan tidak membosankan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini terjadi karena

penggunaan kooperatif tipe jigsaw dapat menjadikan pembelajaran IPS menjadi

bermakna sehingga aktivitas belajar siswa meningkat. Jadi penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan Mojosongo Boyolali tahun pelajaran 2011/

2012.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan. Hal ini

terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rerata aktivitas

belajar IPS 61,81 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 44,44% dari 27

siswa. Siklus I nilai rerata aktivitas belajar siswa 72,19 dengan ketuntasan klasikal

sebesar 74,07% dari 27 siswa. Siklus II nilai rerata aktivitas belajar IPS siswa

76,33 dengan ketuntasan klasikal sebesar 96,30% dari 27 siswa. Penerapan model

pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe jigsaw dapat dilaksanakan

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran IPS di kelas V sehingga

dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS di kelas

V. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus, dimana model

siklus yang digunakan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal

16 s.d. 19 April 2011 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 s.d. 26 April

2011. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat langkah kegiatan, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini

dilaksanakan berdaur ulang, sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus

perlu adanya perencanaan, dan untuk melaksanakan siklus II memerlukan

perencanaan dengan memperhatikan kendala dan keberhasilan siklus sebelumnya.

Tindakan dalam setiap siklus dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran. hal ini

berdasar pada analisis perkembengan dari pertemuan satu ke pertemuan

berikutnya dalam satu siklus dan dari analisis perkembangan peningkatan proses

dalam siklus I sampai siklus II.

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS

siswa kelas V SD Negeri 02 Kragilan Mojosongo Boyolali. Sehubungan dengan

penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas

belajar IPS siswa kelas V, hal itu dapat ditinjau dari hal- hal berikut.

Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih model

pembelajaran yang tepat agar siswa dapat menguasai dan memahami konsep-

konsep materi pelajaran dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan

kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V

karena penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS

memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan

siswa, proses pembelajaran lebih menarik dan menggali kemampuan siswa

baik aspek fisik maupun mental, melatih kemandirian siswa, sehingga melatih

otak siswa untuk berfikir kritis terhadap apa yang mereka hadapi, dan

memupuk sikap tolong menolong, bekerjasama, dan berbagi kepada iswa lain,

khususnya dalam proses pembelajaran. Dengan model kooperatif tipe jigsaw

semua hal dapat ditingkatkan.

Di dalam proses pembelajaran, pemberian motivasi pada siswa juga

sangat penting. Siswa perlu motivasi dari guru untuk memunculkan inisiatif

dan keinginan siswa untuk berpikir kritis, berkonsentrasi untuk melaksanakan

aktivitas belajar dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru memberikan

kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi mengungkapkan pendapat dalam

pembelajaran, memberikan bimbingan atau arahan untuk menyelesaikan

aktivitas belajar dalam pembelajaran IPS, serta memberikan penghargaan

kepad siswa atas keberhasilan dalam malaksanakan pembelajaran di kelas.

Dengan motivasi siswa menjadi lebih percaya diri dalam mengikuti

pembelajaran. pentingnya dalam penerapan model kooperatif tipe jigsaw dalam

pembelajaran IPS terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

menyenangkan sehingga antar siswa terjalin hubungan yang harmonis. Selain

itu juga penerapan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kreativitas

dan kerja sama kelompok.

Prosentase aktivitas belajar IPS siswa setelah menggunakan model

kooperatif tipe jigsaw meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

rerata tiap siklus pada aspek observasi aktivitas belajar, aspek skor angket

belajar. Dengan adanya peningkatan kedua aspek tersebut kondisi kelas

menjadi lebih kondusif, sehingga aktivitas belajar IPS siswa kelas V SD Negeri

02 Kragilan Mojosongo Boyolali meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan model

pembelajaran yang tepat guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran

berdasarkan dengan tujuan yang akan dicapai oleh siswa SD Negeri 02

Kragilan Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab

IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang

menghadapi masalah yang sama. Adapunya hambatan yang ditemui dalam

pembelajaran IPS dengan penerapan model kooperatif tipe jigsaw harus di atasi

dengan serius dan semaksimal mungkin. Oleh karena itu aktivitas belajart

siswa dalam pembelajaran harus diperhatikan dan ditingkatkan sehingga

mendukung keberhasilan pembelajaran khususnya IPS.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, ada beberapa

saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengupayakan pelatihan dan penggunaan model pembelajaran inovatif

khususnya Kooperatif tipe jigsaw untuk guru agar dapat menggunakan

berbagai model pembelajaran inovatif yang tepat sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan optimal.

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW … · kelas v sd negeri juli commit to user i penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

2. Bagi Guru

a) Sebaiknya menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif seperti

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sehingga siswa menjadi lebih

tertarik dalam pembelajaran dan menciptakan kondisi belajar yang lebih

kondusif dan bermakna. Hal ini membuat siswa tidak mudah jenuh dan tetap

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

b) Guru dalam proses pembelajaran hendaknya berperan sebagai fasilitator dan

motivator dimana guru harus paham tentang model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw.

c) Guru hendaknya mengusahakan tindak lanjut terhadap pembelajaran dengan

menggunakan kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Pemanfaatan kooperatif tipe jigsaw dapat memberikan

manfaat bagi siswa untuk menghadapi permasalahan global yang muncul

akibat perkembangan jaman. Sehingga menjadi pribadi yang tanggap

keadaan di sekitar, berfikir kritis, dan percaya diri untuk menggali

pengetahuan lebih dalam lagi

3. Bagi Siswa

Siswa harus lebih mengembangkan sifat aktif dan meningkatkan

keberanian menyampaikan pendapat dalam proses pembelajaran untuk

menambah pemahaman pengetahuan serta meningkatkan aktivitas belajar.

Selain itu, siswa juga diharapkan mampu memanfaatkan lingkungan di sekitar

dan semua hal yang ada di masyarakat untuk memperoleh informasi,

pengetahuan, atau pengalaman belajar, dan tidak tergantung pada guru saja.

4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti yang ingin ingin membahas permasalahan yang sama hendaknya

lebih cermat dan lebih mengusahakan pengkajian teori- teori yang berkaitan

dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dalam pembelajaran untuk melengkapi

kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan

aktivitas belajar IPS yang belum tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh

hasil yang lebih baik.