penerapan metode demonstrasi untuk ...repository.uinjambi.ac.id/3486/1/yuni azura.pdfasas islamiyah...
TRANSCRIPT
-
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA PADA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADIS DI MADRASAH TSANAWIYAH
ASAS ISLAMIYAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
YUNI AZURA
NIM.TP161633
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
i
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA PADA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADIS DI MADRASAH TSANAWIYAH ASAS
ISLAMIYAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Di ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Dalam Program Pendidikan Agama Islam
Oleh
YUNI AZURA
NIM.TP161633
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara;
Nama : Yuni Azura
NIM : TP.161633
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Pada Pelajaran
Al-Qur’an Hadis Di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah
Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan
Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, Mei 2020
Mengetahui,
Pembimbing I
Dra.Hj. Hasnidar Karim. M.Pd.I
NIP.195706251983032001
-
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara;
Nama : Yuni Azura
NIM : TP.161633
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Pada Pelajaran
Al-Qur’an Hadis Di Madrasah Tsanawiyah Asas
Islamiyah Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan
Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, Mei 2020
Mengetahui,
Pembimbing II
Habib Muhammad. M.Ag
NIP. 1919691114199011001
-
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sesungguhnya merupakan hasil
karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi dengan peraturan dan perundang-
perundang yang berlaku.
Jambi, 18 Mei 2020
Yuni Azura
NIM.TP161633
Materai
6.000.-
-
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor : B, 163/D.11 /PP.009/ V/2020
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Penerapan Metode Demonstrasi Untuk
Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-
Qur’an Siswa Pada Pelajaran Al-Qur’an
Hadis Di Madrasah Tsanawiyah Asas
Islamiyah Kota Jambi
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama : Yuni Azura
Nim : TP. 161633
Telah dimunaqasyahkan pada : 03 Juni 2020
Nilai Munaqasyah : 85,71 (A)
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I
NIP.196710031997031001
Penguji I Penguji II
Dr. Tuti Idriyani, M.Pd.I Ropiko, M.Pd.I
NIP. 195701102009012006 NIP.197810032008012007
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Hj. Hasnidar Karim, M.Pd.I Habib Muhammad,M.Ag
NIP.195706251983032001 NIP.196911141994011001
Sekretaris Sidang
Drs. Joko Purnomo
NIP. 196601012000031005
PENGESAHAN SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir BerlakuTanggal NoRevisi TanggalRevisi Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-04-2020 R-0 - 1 dari 1
-
vi
PERSEMBAHAN
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahirobbil a’lamin segala puji bagi Allah tuhan seluruh alam,
shalawat dan salam terlimpahkan untuk Nabi Muhammad SAW.Saya
persembahkan skripsi yang sederhana ini kepada para pembaca umumnya, dan
terkhusus kepada:
Kedua orang tuaku yang paling kubanggakan, Ayahanda Hambali dan
Ibunda Leni Marlina tercinta yang telah mengantarkanku hingga memasuki dunia
perkuliahan dan terima kasih atas do’a, motivasi, dukungan, nasehat, dan kasih
sayang tulus tak henti-hentinya diberikan kepada penulis. Semua ini
dipersembahkan untuk kalian, motivasi yang paling besar dalam penyelesaian ini
adalah keinginan agar membuat kalian tersenyum bahagia.Kepada adikku Kania
Yulianti, serta seluruh keluargaku tersayang,terima kasih atas dukungan dan
motivasi dari kalian semua.
Semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan bantuan, do’a dan motivasi kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, Terimalah bingkisan indah ini sebagai persembahanku
Wassalamualaikum wr.wb
-
vii
MOTTO
ُ َجاِىِط فَاْفَعُذ٘ا ٌَْفَعخِ ّللاَّ ََ ٌْ تَفَعَُّذ٘ا فًِ اْى ُْ٘ا إِذَا قٍَِو ىَُن ٍَ َِ آ ِرٌا اىَّ َٖ ٌَا أٌَُّ
َِ أُٗتُ٘ا اىَِّرٌ َٗ ٌْ ُْن ٍِ ُْ٘ا ٍَ َِ آ ُ اىَِّرٌ إِذَا قٍَِو اُّشُصٗا فَاُّشُصٗا ٌَْسفَعِ ّللاَّ َٗ ۖ ٌْ ىَُن
َُ َخثٍِس يُ٘ ََ ا تَْع ََ ُ تِ ّللاَّ َٗ ٌَ دََزَجاٍخ ۚ (١١المجادله :)اْىِعْي
Artinya:Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,
”Berlapang-lapanglahdalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S.al-Mujadalah [58]:
11)(Anonim, 2010, hlm.543)
-
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi
Muhammmad SAW yang telah menuntun dan membawa manusia dari zaman
jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Agama
Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini mendapat banyak
masukan-masukan maupun arahan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama
dari dosen pembimbing dan rekan-rekan penulis lainnya. Maka dengan
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. H. Su’aidi Asyari, M.A, Ph.D sebagai Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj.Fadilah, M.Pd.I sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku Wakil Dekan I, Bapak Najmul Hayat, S.Ag,
M.Pd.Iselaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Yusria, S.Ag, M.Pd selaku Wakil
Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Mukhlis, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
dan Bapak Habib Muhammad, M.Ag sebagai Sekretaris Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dra. Hj. Hanidar Karim, M.Pd.I sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak
Habib Muhammad, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
-
ix
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi yang telahmemberikan bantuan kepada penulis.
8. Bapak M.Syuhaeri Suhur, SE sebagai Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah
Asas Islamiyah Kota Jambi.
9. Bapak Abdul Wahab, S.Pd selaku Wali Kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah
Asas Islamiyah Kota Jambi dan Ibu Dra. Asma sebagai guru mata pelajaran
Al-Qur’an Hadis yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam
memperoleh data di lapangan.
10. Majelis guru dan karyawan serta para siswa kelas VIII di Madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi.
11. Kepada teman-teman seperjuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu terkhusus kepada PAI G Angkatan 2016.
Hanya kepada allah SWT, penulis berdoa semoga jasa baik dan
pengorbanan mereka diterima sebagai amal kebaikan yang hanya mencapai ridho
Allah SWT. Di dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan serta masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian, Amin ya robal Alamin.
Jambi, Mei 2020
Yuni Azura
TP.161633
-
x
ABSTRAK
Nama : Yuni Azura
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul :Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan
Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Pelajaran Al-Qur’an
Hadis Di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi.
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Demonstrasi Untuk
Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Pelajaran Al-Qur’an
Hadis Di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa pada
pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi
dengan penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII B di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi, sedangkan
objek penelitian adalah penerapan pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan metode
Demonstrasi. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi Menghindari Sikap
Tamak dan Kandungan Surah Al-Humazah dan Surah At-Takasur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Kemampuan, Metode Demostrasi, Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis.
-
xi
ABSTRAK
Nama : Yuni Azura
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Application of Demonstration Methods to Improve the Ability to
Read And Write the Al-Qur’an in the Lessons of the Al-Qur’an
Hadis in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Jambi City.
This thesis discusses the application of the demonstration method to
improve the ability to read and write the Al-Qur’an in the lessons of the Al-Qur’an
Hadis in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Jambi city. The purpose of this
study was to improve the students literacy and literacy skills in the Al-Qur’an
lessons in the Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Jambi city by applying the
demonstration method. This research is a class action research. The subject of this
research is students of class VIII B in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Jambi
city, while the object of this research is the application of learning the Al-Qur’an
Hadis with the demonstration method. Improvement of student learning outcomes
in the material avoid greedy attitudes and content of surah Al-Humazah and surah
At-Takasur. The result show that the application of the demonstration method can
improve student learning outcomes in the learning process.
Keyword : Ability, Demonstration method, Qur’anic subject hadith.
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
NOTA DINAS .................................................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................................... iv
PENGESAHAN .............................................................................................................. .v
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii
ABSTRAK ....................................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian.. ................................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual ............................................................................................ 8
1. Konsep Belajar .............................................................................................. 8
a. Pengertian Belajar ................................................................................... 8
b. Tujuan Belajar ....................................................................................... 10
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar. .......................................... 10
2. Konsep Baca Tulis Al-Qur’an ..................................................................... 13
a. Pengertian Baca Tulis Al-Qur’an ............................................................ 13
b. Keutamaan Membaca Al-Qur’an ............................................................ 15
c. Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an .......................................... 16
3. Metode Pembelajaran .................................................................................. 17
a. Pengertian Metode Pembelajaran............................................................ 17
b. Pengertian Metode Demonstrasi ............................................................. 18
c. Langkah-langkah Metode Demonstrasi .................................................. 19
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi. ................................. 20
4. Pembelajaran Al-Qur’an Hadis ................................................................... 20
a. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadis ........................................... 20
b. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadis. ................................................ 22
-
xiii
B. Studi Relevan ...................................................................................................... 22
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 23
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................................................. 25
1. Pengertian PTK .............................................................................................. 25
2. Jenis-jenis PTK ............................................................................................... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 27
C. Subjek Penelitian .................................................................................................. 27
D. Variabel Penelitian ............................................................................................... 27
E. Prosedur Siklus Penelitian .................................................................................... 28
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ....................................................................... 29
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................................... 30
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .................................................................... 31
F. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................................. 32
G. Teknis Analisis Data............................................................................................. 34
H. Indikator Pencapaian Penelitian ........................................................................... 36
I. Jadwal Penelitian .................................................................................................. 37
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................... 38
1. Sejarah Sekolah/Madrasah. ........................................................................... 38
2. Visi dan Misi Mts Asas Islamiyah ................................................................ 39
3. Kurikulum Mts Asas Islamiyah .................................................................... 39
4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan .............................................. 39
5. Struktur Organisasi Mts Asas Islamiyah ....................................................... 39
6. Keadaan Sarana dan Prasarana ..................................................................... 40
B. Temuan Penelitian .............................................................................................. 44
1. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .............................................. 44
C. Deskripsi Data ..................................................................................................... 45
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I .................................................................... 45
a. Tahap Perencanaan Siklus I .................................................................... 46
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I..................................................................... 46
c. Hasil Observasi Siklus I. ......................................................................... 48
d. Analisis Hasil Belajar Siklus I ................................................................ 51
e. Tahap Refleksi ........................................................................................ 53
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ................................................................... 54
a. Tahap Perencanaan Siklus II ................................................................. 54
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 55
c. Hasil Observasi Siklus II ....................................................................... 57
d. Analisis Hasil Belajar Siklus II ............................................................. 60
-
xiv
e. Tahap Refleksi ....................................................................................... 62
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III .................................................................. 62
a. Tahap Perencanaan Siklus III ................................................................ 63
b. Tahap Pelaksanaan Siklus III ................................................................ 63
c. Hasil Observasi Siklus III ...................................................................... 66
d. Analisis Hasil Belajar Siklus III ............................................................ 68
e. Tahap Refleksi ....................................................................................... 70
D. Interprestasi Hasil Analisis Data ......................................................................... 71
E. Pembahasan ......................................................................................................... 74
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 75
B. Saran ................................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 76
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Nilai Pretest Belajar Siswa ...................................................................... 3
Tabel 1.2 Interpretasi Indeks Gain .................................................................................. 36
Tabel 1.3 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 37
Tabel 1.4 Daftar Nama Guru Mts Asas Islamiyah Kota Jambi ...................................... 41
Tabel 1.5 Jumlah Siswa Mts Asas Islamiyah Kota Jambi. ............................................. 43
Tabel 1.6 Keadaan Sarana dan Prasarana Mts Asas Islamiyah Kota Jambi ................... 43
Tabel 1.7 Hasil Nilai Pretest Belajar Siswa. ................................................................... 44
Tabel 1.8 Jadwal Perencanaan Siklus I ........................................................................... 49
Tabel 1.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru ....................................................................... 45
Tabel 2.0 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I. ............................................................. 50
Tabel 2.1 Hasil Belajar Siswa Pada Posttest Siklus I ..................................................... 51
Tabel 2.2 Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Posttest ..................................................... 52
Tabel 2.3 Jadwal Perencanaan Siklus II.......................................................................... 54
Tabel 2.4 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II ........................................................ 57
Tabel 2.5 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II ............................................................. 58
Tabel 2.6 Hasil Belajar Siswa Pada Posttes Siklus II ..................................................... 60
Tabel 2.7 Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Posttest. .................................................... 61
Tabel 2.8 Jadwal Perencanaan Siklus III. ....................................................................... 63
Tabel 2.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus III. ...................................................... 66
Tabel 3.0 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus III ............................................................ 67
Tabel 3.1 Hasil Belajar Siswa Pada Posttest Siklus III ................................................... 68
Tabel 3.2 Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Posttest ..................................................... 69
Tabel 3.3 Presentase Keaktifan Siswa ............................................................................ 71
Tabel 3.4 Presentase Aktifitas Guru ............................................................................... 72
Tabel 3.5 Hasil Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................................... 72
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Daur Siklus PTK ........................................................................................ 28
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ..................................................................................... 40
Gambar 4.2 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan
MetodeDemonstrasi ........................................................................................................ 72
Gambar 4.3 Diagram Skor Aktifitas Guru ...................................................................... 72
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Demonstrasi ............ 73
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ..................................................................................................................... 78
LAMPIRAN 2 ..................................................................................................................... 80
LAMPIRAN 3 ............................................................................................................................. 82
LAMPIRAN4............................................................................................................................... 84
LAMPIRAN5............................................................................................................................... 86
LAMPIRAN6............................................................................................................................... 88
LAMPIRAN7............................................................................................................................... 90
LAMPIRAN8............................................................................................................................... 92
LAMPIRAN9............................................................................................................................... 94
LAMPIRAN10 ............................................................................................................................. 96
LAMPIRAN11 ............................................................................................................................. 98
LAMPIRAN12 ............................................................................................................................. 100
LAMPIRAN13 ............................................................................................................................. 102
LAMPIRAN14. ............................................................................................................................ 108
LAMPIRAN15 ............................................................................................................................. 110
LAMPIRAN16 ............................................................................................................................. 116
LAMPIRAN17 ............................................................................................................................. 118
LAMPIRAN18 ............................................................................................................................. 124
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20
tahun 2003). Sedangkan, tujuan dari pendidikan dalam pelaksanaannya
dispesikasikan menjadi tujuan instruksional di mana tujuan instruksional di
bagi menjadi tiga ranah, salah satunya ranah kognitif. Ranah kognitif
berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan
intelektual yang terdiri dari 6 tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (Sudjana: 2002, 22).
Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhalak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu
pendidikan yang harus di tanamkan kepada siswa yaitu pendidikan agama
islam tepatnya pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis guna untuk
mempermudahkan dalam baca tulis Al-Qur’an.
-
2
Abdurrahman An-Nahlawi (1989: 184) mengemukakan bahwa tujuan
pendidikan Al-Qur’an adalah mampu membaca dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid, memahami dengan baik dan menerapkannya. Mata
pelajaran Al-Qur’an dan Hadis adalah salah satu pelajaran yang menekankan
pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan hadis dengan benar.
Menurut kolker (1983: 3) “Membaca adalah suatu proses komunikasi antara
pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Sedangkan, menurut Masj’ud
Syafi’i (2001: 1) membaca Al-Qur’an adalah kemampuan dalam melafalkan
Al-Qur’an dan membaguskan huruf/kalimat-kalimat Al-Qur’an satu persatu
dengan terang, teratur, perlahan dan tidak terburu-buru bercampur aduk,
sesuai dengan hukum tajwid.
Pembelajaran baca tulis Al-Qur’an merupakan kenyataan yang
harus di lakukan terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien. Guru
harus mempunyai fleksibilitas dalam mengatur pembelajaran sesuai dengan
kondisi dan potensi satuan pendidikan (sekolah). Karena pembelajaran
sejatinya merupakan cerminan serius atau tidaknya guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satu metode dalam pembelajaran
yang sering digunakan oleh pendidik dalam proses pengajaran adalah
metode ceramah. Dalam proses belajar mengajar yang di lakukan oleh
tenaga pendidik kepada peserta didik cara penyampaian informasi yang
terkadang sering membosankan ini lah yang menjadi permasalahan,
sehingga peserta didik kurang memperhatikan pembelajaran yang di
sampaikan oleh guru.
Kegiatan pembelajaran merupakan suatu konsep yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pengajaran.
Syarat berlangsungnya kegiatan pembelajaran adalah interaksi atau
hubungan timbal balik antara siswa dan guru. Tujuan dari pembelajaran
baca tulis Al-Qur’an pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis ini supaya
siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai dengan kaidah-
kaidah yang telah di tentukan dengan mampu menulis Al-Qur’an dengan
-
3
baik dan benar. Perintah tulis menulis di jelaskan sebagaimana sabda
Rasulullah :
ُٔ ََ َعيَّ َٗ َُ ٌَ اْىقُْسآ ِْ تَعَيَّ ٍَ ٌْ ٍُْسُم )راوه لبخارى(َخ
“Sebaik-baiknya kamu yaitu orang yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya”. (HR. Bukhari no:5027)
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 12 Desember 2019,
siswa yang belajar di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyyah Kota Jambi
ini sopan, disiplin dan berhubungan baik di antaranya. Namun, di sisi lain
masih juga terdapat sebagian siswa yang kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran berlangsung karena guru lebih cendrung mengajar
menggunakan metode ceramah, sering menggunakan LKS dalam proses
pembelajaran, guru kurang efektif dalam proses belajar mengajar sehingga
siswa masih mengeja dalam membaca Al-Qur’an, dan ada sebagian siswa
yang input nya dari SD bukan dari MI. Dari hasil prasurvei terhadap 15
orang siswa kelas VIII B MTs Asas Islamiyah Kota Jambi diperoleh gambaran
tentang hasil yang maksimal pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis
sebagai berikut:
Tabel 1.1. Hasil Nilai Pretest Mata Pelajaran Al-Qur’an dan Hadis Kelas
VIII B Tahun Ajaran 2019/2020
No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan
Harian Keterangan
1 Adityawarman Al-Farizi 70 60 Tidak Tuntas
2 Aurel Alfah 70 55 Tidak Tuntas
3 Aza Rezkia Diva 70 70 Tuntas
4 Bagas Putra Pratama 70 65 Tidak Tuntas
5 Durrotun Nabila 70 75 Tuntas
6 M. Candra 70 55 Tidak Tuntas
7 M. Magzha Rizaka 70 65 Tidak Tuntas
8 M. Fajri Adrian 70 70 Tuntas
9 M. Fikriyandi 70 65 Tidak Tuntas
-
4
10 M. Lutfi Al-Farabi 70 65 Tidak Tuntas
11 Meison Hidayat 70 70 Tuntas
12 Patrisia Wulan Sari 70 50 Tidak Tuntas
13 Rufaidah Nabila 70 75 Tuntas
14 Wahyudi M.S 70 45 Tidak Tuntas
15 Yolanda Dwi Natakusuma 70 50 Tidak Tuntas
Jumlah 935
Nilai Terendah 45
Nilai Tertinggi 75
Nilai Rata-rata 60 Belum Tuntas
Berdasarkan pada hasil prasurvei observasi dan tabel di atas terdapat siswa
yang mencapai ketuntasan terdapat 5 siswa dengan persentase 25%, sedangkan
siswa yang belum mencapai ketuntasan terdapat 10 siswa dengan persentase 75
%, dengan rata-rata 60 sehingga membuat siswa mendapatkan nilai ulangan yang
dibawah KKM 70, karena guru Al-Qur’an dan Hadis masih menggunakan strategi
pembelajaran ekpositori berupa metode konvensional seperti: ceramah dan tanya
jawab.
Hal ini lah menjadi permasalahan dalam suatu proses pembelajaran
tepatnya pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis yang seharusnya
mewajibkan siswa untuk mampu dalam baca tulis Al-Qur’an di mana siswa
yang nama sekolah nya berlabel MTs tersebut sudah seharusnya lancar dalam
membaca Al-Qur’an dan mampu menulis Al-Qur’an dengan baik dan
benar.Maka dari itu, dengan adanya permasalahan di atas perlu di lakukan
perbaikan pembelajaran dengan cara memperbaiki cara atau metode
pembelajaran yang bisa membangkitkan antusias siswa untuk terlihat aktif
dalam pembelajaran yaitu salah satu cara untuk meningkatkan pembelajaran Al-
Qur’an dan Hadis ini dengan menggunakan metode demonstrasi. Menurut
Syah (2000: 208) Metode demonstrasi adalah mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, melakukan kegiatan, baik secara
-
5
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan.
Salah satu penerapan metode demonstrasi adalah dalam pelajaran Al-
Qur’an dan Hadis yang membahas baca tulis Al-Qur’an. Menurut Heri Rahyubi
(2016: 239) Kelebihan metode demonstrasi yaitu : a) Membuat pengajaran
menjadi lebih jeas dan lebih konkret, b) Membuat siswa lebih mudah
memahami apa yang di pelajari, c) Proses pembelajaran lebih hidup dan lebih
menarik, d) Siswa terangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka peneliti bermaksud
untuk mencari tahu dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul
“Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Baca
Tulis Al-Qur’an Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an dan Hadis Di Madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiyyah Kota Jambi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
identifikasi masalah yang didapatkan yaitu sebagai berikut:
1. Siswa yang masih mengeja dalam membaca Al-Qur’an.
2. Metode-metode yang di gunakan guru dalam pembelajaran yaitu metode
ceramah dan guru sering menggunakan LKS dalam proses pembelajaran.
3. Guru kurang efektif dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti ini hanya
membatasi permasalahan pada kemampuan dalam baca tulis Al-Qur’an pada
siswa kelas VIII B tepatnya pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis Di MTs
Asas Islamiyah Kota Jambi. Dengan demikian, supaya permasalahan yang hendak
di teliti lebih terfokus pada masalah yang akan di teliti.
-
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Penerapan Metode Demonstrasi
Dapat Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Pada Mata
Pelajaran Al-Qur’an Hadis Di Mts Asas Islamiyah Kota Jambi ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an melalui penerapan metode
Demonstrasi Kelas VIII B pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis Di Madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharap kan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru
dan satuan pendidikan.
1. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan baca tulis Al-
Qur’an dengan baik dan benar pada siswa kelas VIII B di karnakan siswa di kelas
ini masih banyak yang mengeja dalam membaca Al-Qur’an tepatnya pada mata
pelajaran Al-Qur’an dan Hadis di Mts Asas Islamiyah Kota Jambi.
2. Bagi guru
a. Dengan adanya penelitian ini, guru di harapkan dapat menambah metode
pembelajaran sehingga guru dapat melakukan pembelajaran secara
maksimal.
b.Penelitian ini di harapkan supaya guru dapat bersikap profesional dalam
proses pembelajaran.
3. Bagi satuan pendidikan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan referensi bagi satuan
pendidikan, sehingga satuan pendidikan dapat memberikan beragam metode bagi
guru-gurunya yang membutuhkan dalam proses pembelajaran.
-
7
4. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman langsung dalam menerapkan metode pembelajaran
demonstrasi sehingga dapat dijadikan bekal untuk mengajar.
-
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
1. Konsep Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa belajar adalah suatu
aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak di miliki
sebelumnya. Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian (Suyono: 2011: 9). Menurut Hilgard ( 1962 ) belajar
adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya
respon terhadap suatu situasi. Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan
yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat
eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Menurut Henry E. Garret bahwa
belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui
latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan
peubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Sedangkan
menurut Thursan Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif, mengartikan
belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan
peubahan tersebut di tampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuan.
Dari definisi tersebut, dapat di simpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah
“perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas
tertentu. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk
kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
-
9
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar merupan penentu keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang di berikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercyaan pada
peserta didik. Pengertian mengajar menurut Sunaryo (1989: 67) mengatakan
bahwa guru perlu memiliki kemampuan membuat perencanaan pembelajaran
berupa desain pembelajaran. Sedangkan menurut Syaiful Sagagala (2009: 61)
pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Sedangkan pembelajaran secara sederhana dapat di artikan sebagai
sebuah usaha memengaruhi emosi, intelektual, dan spritual seseorang agar mau
belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses
pengembangan moral keagamaan. Aktivitas, dan kreativitas, peserta didik
melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda
dengan mengajar yang ada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru,
sedangakan pembelajaran menggambarkan aktivitas peserta didik.
Secara garis besar dapat di pahami, pembelajaran merupakan suatu
proses interaksi antar pengajar sebagai katalisator dengan pelajar sebagai
katalis dan mengkoordinasikannya terus menerus melalui usaha-usaha yang
terenccana dan sistematis agar terjadi proses belajar untuk mencapai
perubahan-perubahan tertentu. Jadi, dapat di simpulkan bahwa pembelajaran
merupakan aktivitas yang sistematik dari penerapan desain dan evaluasi proses
pembelajaran secara menyeluruh untuk mencapai tujuan instruksional yang
spesifik, berdasarkan pada penelitian teori belajar, komunikasi dan penggunaan
berbagai sumber manusia dan non manusia untuk memperoleh efektivitas
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran adalah suatu konsep yang mengandung
serangakaian perbuataan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pengajaran.
-
10
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar merupakan hal yang sangat esensial, baik dalam rangka
perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian. Tujuan memberikan petunjuk untuk
memilih pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalikasikan waktu, memilih
alat bantu pembelajaran serta menyediakan ukuran untuk mengukur hasil belajar
siswa. Sejumlah hasil belajar yang menunjukan bahwa siswa telah melakukan
kegiatan belajar, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang
baru. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Menurut
Oemar Hamalik (2008: 73-75) tujuan belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1) Tingkah laku terminal. Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan
belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar.
2) Kondisi-kondisi tes. Komponen kondisi tes tujuan belajar menentukan
situasi di mana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku
terminal.
3) Ukuran-ukuran perilaku. Komponen ini merupakan suatu pernyataan
tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai
perilaku siswa.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Sriyanti (2003:7)Dalam pembelajaran banyak faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu maupun faktor
yang eksternal yang datang dari lingkungan indivdu. Faktor internal yang
mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua aspek, yaitu fisiologis (yang bersifat
jasmaniah) dan aspek psikologis.Faktor-faktor psikis memiliki peran yang sangat
menentukan di dalam belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut :
1) Faktor Intern
Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yaitu :
-
11
a) Faktor Psikologis
1. Tingkat intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat
dan efektif, mengetahui / menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya intelegensi siswa akan
mempengaruhi hasil belajar.
2. Minat
Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat
sesuatu, minat siswa terhadap pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap
keberhasilan belajarnya.
3. Bakat
Bakat Merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi
aktual jika sudah melalui proses belajar / latihan. Dengan adanya bakat membuat
anak hanya memerlukan waktu sedikit dalam menyelesaikan sesuatu, termasuk
dalam hal pencapaian hasil belajar.
4. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi dalam
setiap usaha dan kegiatan seseorang. Hal ini akan memperbesar kegiatan dan
usahanya dalam belajar yang pada akhirnya akan memungkinkan pencapaian hasil
belajar yang tinggi.
5. Kematangan
Kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani maupun rohani untuk
melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya kematangan akan menyulitkan proses
belajar. Kematangan tiap anak untuk melakukan aktivitas belajar tidaklah sama,
disamping faktor umur juga karena faktor pembawaan.
-
12
6. Konsentrasi dan perhatian
Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat memahami dan
menyerap pelajaran. Anak dengan kemampuan konsentrasi tinggi dan perhatian
yang terfokus terhadap belajar akan lebih mudah meraih sukses, daripada anak
yang kurang mempunyai daya konsentrasi dan kekuatan perhatian.
7. Kepribadian
Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing, ketabahan, atau
kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal, cemas, rendah diri, besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar.
b) Faktor Fisik
Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar diantaranya adalah :
1. Kesehatan, penyakit kronis
2. Cacat fisik
3. Gangguan panca indera
4. Kelelahan.
2) Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak, yang termasuk faktor
ekstern adalah :
a) Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga, pendidikan
orang tua, hubungan antar anggota keluarga dan sebagainya.
b) Faktor sekolah
Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi keberhasilan
belajar, diantaranya adalah kualitas guru, pengajar, hubungan antar anggota
sekolah, kurikulum yang dipakai, kedisiplinan yang ditegakkan di sekolah,
kondisi gedung dan fasilitas sekolah, suasana lingkungan sekolah dan
sebagainya.
-
13
c) Lingkungan masyarakat
Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi dengan
orang lain beserta lingkungan. Lingkungan yang turut mempengaruhi belajar
antara lain, teman pergaulannya, adat/ kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam
tempat tinggalnya serta tata tertib yang berlaku di masyarakat.
(Muhaimin,2011:16)
2. Konsep Baca Tulis Al-Qur’an
a. Pengertian Baca Tulis Al-Qur’an
Pengertian“baca”, baca adalah kata benda dari kata kerja “membaca”,
membaca menurut bahasa melihat serta mamahami isi dari apa
yangtertulis.Sedangkan menurut Thomas Carlyle, sebagaimana dikutip oleh (A.
Widyamartaya: 1999) mendefinisikan “membaca adalah segala sesuatu yang
telah dilakukan, dipikirkan, dicapai, atau dihayati oleh umat manusia tersimpan
dalam halaman-halaman buku seperti dalam pelestarian yang magis”.
Sedangkan membaca di dalam buku yang berjudul petunjuk pengembanagan
minat dan kegemaran membaca siswa, “ membaca adalah suatu kegiatan
penerjemah syimbol atau huruf ke dalam kata dan kalimat yang memiliki makna
bagi seseorang”. Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan
jiwa, sesorang yang banyak membaca akan lebih luas pengetahuannya dari pada
orang yang lebih sedikit membaca. Intelektual sesorang tidak akan tumbuh
sempurna tanpa membaca bahan bacaan sehat yang cukup.
Soedarso (2002: 14) membaca di definisikan secara singkat sebagai
interaksi pembaca terhadap pesan tulis. Sedangkan menurut H.G Tarigan
(2008: 7) mendifinisikan pengertian membaca adalah sebagai suatu proses
yang di lakukan serta di pergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesaan
yang hendak di sampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa
tulis. Melalui aktivitas membaca, seseorang dapat mengenal suatu objek, ide
prosedur konsep, definisi nama, peristiwa, rumus, teori, atau kesimpulan.
Bahkan lebih luas dari itu, melalui aktivitas membaca seseorang dapat
-
14
mencapai kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti menjelaskan,
menganalisis, hingga mengevaluasi suatu objek atau kejadian tertentu.
Membaca merupakan alat utama untuk mempelajari berbagai ilmu dan
teknologi serta berbagai informasi lainnya yang berguna bagi kehidupan.
Betapa pentingnya pengaruh dan peranan orang tua dalam menumbuhkan dan
mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Orang tua menjadi contoh
bukan hanya bagi kehidupan keluarga dan masyarakat umumnya, tetapi juga
dalam membaca menjadi kebiasaan pribadi dan keluarga.
Tujuan membaca, tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.Keuntungan
yang diperoleh dari membaca antara lain : (1) memperoleh pengetahuan baru
yang dicari, (2) memperoleh wawasan baru, (3) memperoleh keterampilan baru,
(4) merasakan kenikmatan karena indahnya suatu bacaan dalam melukiskan
suatu kehidupan, (5) dan mengembangkan keterampilan memecahkan
masalah.
Meski demikian, bukan berati membaca Al-Qur’an dalam arti melisankan
huruf-huruf yang terdapat di dalamnya tidak ada gunanya, itu tetap merupakan
suatu kebaikan, asal sesuai dengan kaidah-kaidah membacanya yang berlaku.
Membaca dalam hal berkenaan dengan Al-Qur’an dapat di artikan melihat tulisan
yang terdapat pada Al-Qur’an dan melisankannya.Akan tetapi membaca Al-
Qur’an bukan hanya melisankan huruf, tetapi mengerti apa yang diucapkan,
meresapi isinya, serta mengamalkannya. Imam Al-Ghazali mengungkapkan
sebagai berikut: “Adapun kalau menggerakkan lidah saja, maka akan makin
sedikit yang diperolehnya, karena yang dinamakan membaca harus ada perpaduan
antara lidah, akal, dan hati. Pekerjaan lidah adalah membenarkan bunyi huruf
dengan tartil. Pekerjaan akal mengenang makna dan tujuannya, sedangkan
pekerjaan hati adalah menerima nasehat dan peringatan dari apa yang
dipahaminya”.
Sedangkan pengertian “tulis”, tulis adalah kata benda dari kata kerja
“menulis” menulis menurut bahasa membjuat huruf atau angka dengan pena
-
15
atau alat tulis lainnya, sedangkan menurut istilah menulis adalah membuat
huruf atau angka, melahirkan pikiran atau gagasan.Melahirkan pikiran atau
perasaan tidak dapat di lukiskan tanpa membaca sesuatu yang menjadi sasaran
objek tulisan.
Menulis bukan hanya aktivitas melukiskan lambang-lambang grafik
melainkan proses berfikir. Tulisan dapat menolong manusia dalam melatih dan
berpikir kritis. Untuk menumbuhkan budaya menulis siswa pada Al-Qur’an
dapat dilakukan dengan mengajarkan kepada siswa bagaimana bentuk-bentuk
tulisan yang benar.
Di antara pendidikan yang di berikan pada anak, pendidikan paling mulia
yang dapat di berikan orang tua adalah pendidikan Al-Qur’an, karena Al-
Qur’an merupakan lambang agama islam yang paling asasi dan hakiki. Selain,
menyeru mendidik anak membaca Al-Qur’an, Rasulullah saw. Juga
menekankan pentingnya mendidik anak menulis huruf-huruf Al-Qur’an. Anak
di harapkan memiliki kemampuan menulis aksara Al-Qur’an dengan baik dan
benar dengan cara imla’ atau dikte atau setidak-tidaknya dengan cara menyalin
(naskh) dari mushaf. Jadi, Baca Tulis Al-Qur’an merupakan kegiatan
seseorang dalam melisankan serta melambangkan huruf-huruf Al-Qur’an.
Sementara kompetensi Baca Tulis Al-Qur’an merupakan kesanggupan
seseorang dalam melisankan dan membunyikan serta melambangkan huruf-
huruf Al-Qur’an.Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pendidikan Al-
Qur’an merupakan salah satu materi atau bahan pelajaran dalam pendidikan
Agama Islam untuk mengarahkan siswa kepada kemampuan membaca,
menulis, memahami dan menghayati Al-Qur’an menjadikannya sebagai
pedoman hidupnya.
b. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an mempunyai banyak sekali keutamaan diantaranya :
1. Secara umum, keutamaan Al-Qur’an lebih tinggi daripada seluruh benda-
benda lainnya yang dicintai didunia ini. Biasanya, seseorang ingin
mendapatkan balasan cintanya dari orang yang dicintainya. Begitu
-
16
banyak keutamaanAl-Qur’an yang dapat diberikan kepada orang yang
mencintainya.
Keutamaan Al-Qur’an di atas segala sesuatu yang dapat menyebabkan
ketergantungan dan cintainya kepadanya.Jika seseorang mencintai orang
lain karena ingin memperoleh keuntungan dari cintanya, maka Allah
berjanji akan memberi lebih banyak keuntungan kepada pembaca Al-
Qur’an daripada mereka yang berdo’a.
2. Seseorang mencintai harta kekayaan, hamba sahaya, hewan ternak,
atau hewan-hewan tertentu, maka mempelajari ilmu Al-Qur’an itu lebih
berharga daripada hewan-hewan itu.
3. Seorang ahli sufi menjalani kelaparan dan kesederhanaan untuk
mencapai derajat taqwa, maka Rasulullah saw. bersabda bahwa ahli
Qur’an digolongkan dengan para malaikat.
c. Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Indikator kemampuan membaca Al-Qur’an dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Kesesuaian membaca dengan Makhorijal Huruf.
Makhorijal adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf-huruf itu
di bunyikan. Di mana seorang guru menilai siswanya sudah bisa
membedakan pengucapan huruf yang satu dengan huruf yang lain.
2. Kelancaran membaca Al-Qur’an
Kelancaran berasal dari kata dasar lancar. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia berati tidak tersangkut, tidak terputus, fasih, tidak tertunda-tunda.
Yang di maksud disni ialah membaca Al-Qur’an dengan fasih.
3. Ketepatan Membaca Al-Qur’an Sesuai dengan Kaidah Ilmu Tajwid
Perkataan tajwid berasal dari kata dasar jawwada yang artinya membaguskan.
Adapun tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk memelihara bacaan Al-
Qur’an dari kesalahan membaca. Meskipun, mempelajari ilmu tajwid adalah
Fardhu kifayah, tetapi membaca Al-Qur’an dengan kaidah ketentuan ilmu
tajwid hukumnnya fardu ai’n. Hal ini tidak lain agar dalam membaca Al-
Qur’an bisa baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid.
-
17
3. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Kata “Metode” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani
yaitu “Metha” yang berarti melalui atau melewati dan “Hodos” yang berarti
jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus di lalui atau di
tempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer pengertian metode adalah cara kerja yang sistematis untuk
mempermudah sesuatu kegiatan dalam mencapai maksudnya.
Menurut Sri Anitah dan Yetti Suprilyati (2008: 4) menjelaskan bahwa
metode merupakan suatu cara yang teratur atau yang telah di pikirkan secara
mendalam untuk di gunakan dalam mencapai sesuatu. Ramayulis dalam
bukunya, Metodologi Pendidikan Agama Islam memaparkan bahwa,
Adapun pengertian metode dalam bahasa arab, di kenal dengan istilah
thariqoh yang berarti langkah-langkah strategi yang di persiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan.
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah suatu proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik. Dan jika di kaitkan dengan proses pembelajaran, maka definisi metode
pembelajaran dapat di artikan sebagai suatu cara yang di pilih oleh pendidik
untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan.
Tujuan dari metode dalam pembelajaran adalah cara untuk
mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu. Hal ini berlaku
baik bagi guru (dalam pemilihan metode mengajar) maupun bagi peserta
didik ( dalam memilih strategi belajar). Dengan demikian semakin baik
metode, akan efektif pula pencapaian tujuan belajar. Proses belajar mengajar
yang di lakukan oleh pendidik mampu menggunakan dan menerapkan
metode-metode yang sesuai dengan materi yang akan di sampaikan,
-
18
Penerapan metode pembelajaran dalam satu pertemuan atau siklus harus
bervariasi dengan memperhatikan kerelevansian dan keefektifan metode
bersangkutan.
b. Pengertian Metode Demonstrasi
Kata demonstrasi berasal dari kata Demonstrations. Menurut Bahasa
demonstrasi berarti mempertunjukkan atau mempertontonkan. Sedangkan
menurut istilah demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembelajaran tertentu kepada siswa. Metode
demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena
membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta atau data yang benar.
Bukhari Umar dalam bukunya berjudul Hadist Tarbawi Pendidikan
Dalam Perspektif Hadist memaparkan bahwa metode demonstrasi adalah
pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai
pada penampilan tingkah laku yang di contohkan agar dapat di ketahui dan
di pahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruaannya.
Dalam mengajarkan praktek-praktek agama, Nabi Muhammad
sebagai pendidik agung banyak menggunakan metode ini. Seperti
mengajarkan cara-cara berwudhu’, sholat, haji dan sebagainya. Kemudian
barulah dikerjakan oleh umatnya. Dalam suatu hadist Rasulullah SAW
bersabda :
َصلُْوا َكَما عِ ٍاىل تِ اىذٌ٘سث قاه: قاه زظ٘ه هللا صيى هلل عئٍ ٗظالً
ًْ ًْ أَُصلِّ ٌْتُُمْو نِ )راوه لبخارى( َراَ
Artinya: Dari Huwairist, Ia berkata, Rasulullah telah bersabda “Sholatlah
kamu sebagaimana kamu melihat Aku mendirikan sholat”(HR. Bukhari
7246).
Jika kita perhatikan hadist tersebut, nyatalah bahwa cara-cara sholat
tersebut pernah dipraktekan dan didemonstrasikan oleh Nabi Muhammad
SAW.Sedangkan menurut Benny A. Pribadi dalam bukunya Desain dan
-
19
Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi memaparkan
bahwa.
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana di
bandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode demonstrasi
adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda
sampai pada penampilan tingkah laku yang di contohkan agar dapat di
ketahui dan di pahami oleh peserta didik secara nyata dan tiruannya (Syaiful
sagagala : 2003 : 210). Dari beberapa pengertian metode demonstrasi
menurut para ahli di atas, dapat di simpulkan bahwa metode demonstrasi
merupakan metode yang dilakukan dengan cara memperlihatkan dan
menunjukkkan kepada siswa tentang suatu objek, sehingga siswa dapat
mampu memahami apa yang di sampaikan dan di pelihatkan oleh guru.
Dalam menggunakan metode pembelajaran demonstrasi hal yang
penting yang perlu disampaikan instruktur. Tujuan pengajaran
menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses
terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapainnya, dan
kemudahan untuk di pahami oleh siswa dan pengajaran.
Manfaat psikologis pedagagis dari metode demonstrasi adalah:
a. Perhatian siswa dapat lebih di pusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang di pelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri siswa.
c. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi :
a. Tahap persiapan, yaitu persiapan garis besar langkah-langkah
demonstrasi yang akan di lakukan.
b. Tahap pelaksanaan, kemukaan tugas-tugas yang harus di lakukan oleh
siswa, misalnya siswa di tugaskan untuk mencatat hal-hal yang di
anggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
c. Berikan kesempatan kepada semua siswa mengikuti jalannya
demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
-
20
d. Setelah metode demonstrasi selesai di lakukan, proses pembelajaran
perlu di akhiri dengan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Kelebihan
Menurut Heri Rahyubi (2016: 239) Kelebihan metode demonstrasi
yaitu: a) Membuat pengajaran menjadi lebih jeas dan lebih konkret, b)
Membuat siswa lebih mudah memahami apa yang di pelajari, c) Proses
pembelajaran lebih hidup dan lebih menarik, d) Siswa terangsang untuk aktif
mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan.
2. Kelemahan
Menurut Heri Rahyubi (2016: 239) Kekurangan metode demonstrasi
yaitu : a) Memerlukan keterampilan guru secara khusus, b) Fasilitas seperti
peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik, c)
Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan
waktu yang cukup panjang.
4. Pembelajaran Al-Qur’an Hadis
a. Pengertian Al-Qur’an Hadis
Secara etimologi al-Qur’an merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja
Qoro‟a yang bermaknakeduanya berarti : membaca atau bermakna jama‟a
(mengumpulkan, mengoleksi). Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa) maka
ia adalah mashdar (kata benda) yang semakna dengan Isim Maf‟uul, artinya
Matluw (yang dibaca). Sedangkan berdasarkan makna kedua (yakni: jama‟a)
maka ia adalah mashdar dari Ism Faa‟il, artinya jaami‟ (pengumpul, Pengoleksi)
karena ia mengumpulkan mengoleksi berita-berita dan hukum-hukum.
Sedangkan secara terminologi al-Qur’an adalah firman atau wahyu yang
berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui
malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua
masa, bangsa dan lokasi. al-Qur‟an adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah
kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul. Hal ini juga
-
21
senada dengan pendapat yang menyatakan bahwa al-Qur‟an kalam atau wahyu
Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat jibril sebagai pengantar
wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal
17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun yaitu surat Al-„Alaq ayat
1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir al-Qur‟an turun yakni pada tanggal 9
zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah al-Maidah ayat 3. Al-Qur‟an merupakan
kitab suci terakhir yang diturunkan Allah. Kitab al-Qur‟an adalah sebagai
penyempurna dari kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan sebelumnya. al-
Qur‟an dan Hadits merupakan sumber pokok ajaran Islam dan merupakan rujukan
umat Islam dalam memenuhi syariat.
Hadits merupakan isim dari tahdits, yang berarti pembicaraan22. Hadits
menurut bahasa (lughat) yaitu, Al-jadid (sesuatu yang baru), lawan kata al-qadim
(sesuatu yang lama), Al-Khabar (berita), yaitu sesuatu yang diprcayakan dan
dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, dan Al-qarib (yang dekat, belum
lama terjadi).(Tengku Muhammad Hasbyi Ash-Shiddieqy,1999,1 dalam Artikel
Rohma M:2016).
Menurut bahasa hadits adalah jadid, yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan
sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat. Hadits juga berarti khabar,artinya
berita, yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari
seseorang kepada orang lain. Selain itu, hadits juga berarti qarib, artinya dekat,
tidak lama lagi terjadi. Menurut ahli hadits, pengertian hadits adalah “seluruh
perkataan, perbuatan, dan hal ihwal tentang Nabi Muhammad SAW”,sedangkan
menurut yang lainnya adalah “segala sesuatu yang bersumber dari Nabi, baik
berupa perkataan, perbuatan,maupun ketetapannya.”
Adapun menurut muhadditsin, hadits itu adalah “segala apa yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik itu hadits marfu‟(yang
disandarkan kepada Nabi), hadits mauquf (yang disandarkan kepada
sahabat)ataupun hadits maqhtu‟ (yang disandarkan kepada tabi‟in).
-
22
b. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadis
Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting, karena
merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula halnya
dengan Pendidikan Agama Islam, yang merupakan proses kegiatan yang akan
dicapai dengan usaha pendidikan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
Mata pelajaran al-Qur‟an Hadits bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur‟an hadits
2. Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-
Qur‟an dan hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi
kehidupan32
3. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan al-Qur‟an
dan hadits yang dilandasi oleh dasar-dasar kelimuan tentang al-Qur‟an dan
hadits.
4. Standar kompetensi lulusan mata pelajaran al-Qur‟an Hadits tingkat.
Dalam mata pelajaran al-Qur‟an Hadits ada unsur-unsur pokok yang
diharapkan peserta didik dapat :
a. Membaca al-Qur‟an dan Hadits dengan benar dan baik (sesuai dengan
ilmu tajwid)
b. Hafal surah atau hadis tertentu, terutama untuk keperluan shalat.
c. Mengartikan (menerjemahkan) ayat atau surah atau hadits tertentu.
d. Memahami isi kandungan ayat atau surah dan hadits tertentu
B. Studi Relevan
Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebagai
berikut:
1. Hasmaya Wati (2017) dengan judul : Penerapan metode demonstrasi
dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis untuk meningkatkan keterampilan
membaca hukum bacaan mad siswa kelas VIII MTs Darul Hikmah NW Tanak
Beak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran
-
23
demonstrasidapat meningkatkan keterampilan membaca hukum mad dapat
meningkatkan sebesar 85%. Pencapaian nilai rata-rata 32.3%. Respon siswa
selama mengikuti proses belajar dalam penggunaan metode demonstrasi ini
sebesar 64.
2. Syarianty Devi (2018) dengan judul Penerapan metode demonstrasi
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika
materi Bangun Ruang kelas VI MIN Medan Tembung . Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VI MIN Medan Tembung tahun
pelajaran 2017/2018. Hal ini ditunjukkan dengan hasilnya, rata-rata hasil
belajar pada siklus I 81,1 % pada siklus II meningkat 86,48% .
Dua penelitian diatas terdapat kesamaan dengan penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan metode demonstrasi dan meningkatkan hasil belajar
siswa, yang membedakannya yakni pada fokus penelitian 2 untuk
meningkatkan keterampilan dan prestasi belajar.
C. Kerangka Berfikir
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi yang
didalamnya terdapat berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut adalah
penyampaian materi pembelajaran. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis di MTs
Asas Islamiyah Kota Jambi masih menggunakan metode konvensioanal, yaitu
guru menyampaikan materi dengan ceramah sehingga tingkat belajar siswa pun
rendah.
Penerapan metode demonstrasi pada proses pembelajaran Al-Qur’an dan
Hadis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa.
Demonstrasi adalah sebuah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu
proses pembelajaran tertentu kepada siswa.
-
24
D. Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan teori dan kerangka berfikir yang telah disampaikan, maka
dirumuskan hipotesis yang diuji kebenarannya adalah sebagai berikut: dengan
penerapan metode demonstrasipada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis dapat
meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa kelas VIII B MTs Asas
Islamiyah Kota Jambi.
-
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Pengertian PTK
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
yaitu suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang di hadapi
oleh guru di lapangan. Secara ringkasnya penelitian tindakan kelas adalah
bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat
mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan
melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang sebagai suatu pencermatan
terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja di
munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Menurut David
Hopkins (1993) dalam buku Penelitian Tindakan Kelas mengemukakan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah bentuk strategi dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah yang di hadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu
melalui prosedur dan penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang).
Menurut Mills (2000) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas
(classroom action research) adalah penelitian tindakan yang bersifat system
inquiry, yaitu penelitian tindakan kelas di lakukan oleh pendidik dan kepala
sekolah atau pejabat struktural di lingkungan perguruan tinggi, karena kepala
sekolah dan pejabat struktural mempunyai jabatan fungsional pendidik yaitu wajib
membelajarkan peserta didik.Jadi, kepala sekolah dan pejabat struktural perguruan
tinggi dapat melakukan penelitian tindakan dan penelitian tindakan kelas,
sedangkan pendidik melakukan penelitian tindakan kelas. Jadi, bukan hanya guru
yang melakukan tindakan kelas.
-
26
Tujuannnya adalah untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik,
sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat dan secara sistematis mutu
pendidikan pada satuan pendidikan juga meningkat.
2. Jenis-Jenis PTK
Menurut (Chein, Cook, dan Harding:1990) dalam (Madya, Suawarsih:
2006:66) Ada empat jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu: (1) PTK
diasnogtik, (2) PTK partisipan, (3) PTK empiris, dan (4) PTK eksperimental.
Berikut pemaparan secara singkat mengenai keempat jenis PTK tersebut :
a) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Diagnostik adalah penelitian yang
dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan.
b) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Partisipan adalah apabila orang yang
akan melaksanakan penilaian harus terlibat langsung dalam proses
penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
c) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Empiris adalah apabila peneliti berupaya
melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang
dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
d) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Eksperimantal; jenis eksperimental
memliliki nilai potensial terbesar dalam kemajuan pengetahuan ilmiah,
yang dikategorikan sebagai PTK eksperimen adalah apabila PTK
diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau
strategi secara efektif dan efisien didalam suatu kegiatan belajar mengajar.
Di dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar, dimungkinkan
terdapat lebih dari satu strategi atau teknil yang di terapkan untuk
mencapai suatu tujuan intruksional. Dengan diterapkannya PTK ini
diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif
dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.(Iskandar,2010:28)
Fokus penelitian ini adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang
dibuat oleh peneliti, kemudian diuji cobakan dan dievaluasi apakah tindakan itu
dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa.Secara ringkas tujuan
utama penelitian tindakan adalah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
-
27
praktik atau layanan pembelajaran secara berkesinambungan sehingga
meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru,
meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta
menumbuhkan budaya.
B. Tempat dan WaktuPenelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di MTs Asas Islamiyah Kota Jambi. Objek
penelitian ini adalah siswa anak kelas VIII B MTs Asas Islamiyah Kota
Jambi sebanyak 15 siswa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah 15 siswa kelas VIII B MTs Asas Islamiyah Kota
Jambi tahun ajaran 2019/2020. Kelas VIII B dipilih karena kelas tersebut dinilai
memiliki rata-rata keaktifan belajar dalam proses belajar sangat kurang, sehingga
kurangnya pemahaman konsep terhadap materi yang di ajarkan dibandingkan
dengan kelas lainnya.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
titikperhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:18). Variabel dalam penelitian
:
a. Variabel bebas
Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penggunaan model pembelajaran metode demonstrasi dalam meningkatkan
kemampuan baca tulis Al-Qur’an pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
b. Variabel terikat
Dalam hal ini yang menjadi variabel terkait dalam penelitian ini adalah
hasil belajar baca tulis Al-Qur’an pada siswa kelas VIII B Mts Asas Islamiyyah
Kota Jambi.
-
28
Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan dari kedua variabel tersebut.
Penelitian ini adalah peningkatan kemampuan baca tulis Al-Qur’an tepatnya pada
siswa kelas VIII B pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
E. Prosedur Siklus Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan tiga
siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu:perencanaan
(planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Supaya untuk
mengetahui permasalahan yang menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran
Al-Qur’an dan Hadis dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur’an pada siswa kelas
VIII B dengan melakukan observasi dan tes tertulis terhadap pembelajaran yang
dilakukan oleh guru.
Daur Siklus PTK
Gambar 3.1. Model Kurt Lewin (Paizaludin, 2016:30)
-
29
Langkah-langkah kegiatan dengan ketiga siklus yaitu sebagai berikut:
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Tahap perencanaan (planning)
Kegiatan perencanaan ini meliputi tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Rancangan harus
dilakukan bersama antara guru yang sebagai peneliti dan tindakan yang akan
mengamati proses jalannya tindakan.Kegiatan perancangan tindakan
meliputi:(a) peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
standar kompetensi: menulis dan membaca Al-Qur,an ; Kompetensi dasar:
menulis dan membaca surah-surah pendek (b) peneliti memilih metode
pembelajaran yang sesuai, (c) peneliti membuat dan merancang lembar
observasi siswa.
2. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Tahap pelaksanaan tindakan meliputi: (a) peneliti melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, (b) peneliti
melaksanakan observasi terhadap kemampuan siswa saat pembelajaran
berlangsung, (c) peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses
pembelajaran dan mengelola kelas, (d) Guru membangkitkan motivasi siswa
dengan memberi gambaran kegunaan atau manfaat memiliki kemampuan baca
tulis Al-Qur’an pada kegiatan awal, (e) Guru menjelaskan konsep baca tulis
Al-Qur’an melalui metode demonstrasi tahap demi tahap, (f) Guru
membimbing siswa untuk menulis dan membaca Al-Qur’an dengan metode
demonstrasi, (g) guru melakukan tes kemampuan dengan menunjuk siswa
secara acak yang meliputi dari peserta didik yang memiliki kemampuan
lancar, sedang hingga yang paling rendah kemampuan menulis dan
membacanya sebagai tolok ukur bahwa target tercapai atau belum.
3. Tahap pengamatan (observasi)
Pada tahap pengamatan perbaikan pembelajaran, dengan kompetensi dasar
baca tulis Al-Qur’an pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis pada siswa
kelas VIII B di Mts Asas Islamiyyah Sipin Jambi dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
-
30
4. Tahap refleksi (reflecting)
Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti mengadakan refleksi untuk
diketahui kekurangan, hambatan pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran. Dan data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar bagi
guru untuk mengevaluasi guru dan siswa selama pembelajaran. Hasil evaluasi
digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus II, agar nantinya
pembelajaran pada siklus II diperoleh hasil yang lebih baik.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan
siklus II
1. Tahap perencanaan (planning)
Tahap perencanaan meliputi: a) Menyusun rencana pembelajaran dengan
kompetensi dasar menulis dan membaca Al-Qur’an dengan indikator siswa
mampu menulis dan membaca surah-surah pendek yang ada di Al-Qur’an
dengan baik dan benar sesuaikaidah ilmu tajwid, b) Memilih dan menentukan
pendekatan serta model yang tepat yaitu metode pembelajaran demonstrasi, c)
Membuat dan merancang lembar observasi siswa
2. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Tahap pelaksanaan meliputi: a) Peneliti melaksanakan pembelajaran baca tulis
Al-Qur’an, b) Peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan siswasaat
pembelajaran berlangsung, c) Peneliti menjelaskan materi yang akan dibahas
dan mengelola kelas dengan kondusif, d) Guru mengadakan tanya jawab
sebagai awal kegiatan pembelajaran untuk mengingatkan pelajaran yang lalu,
e) Guru mempresentasikan pembelajaran dengan cara memberi contoh
menulis dan membaca salah satu surah yang ada di Al-Qur’an, f) Guru
memberi aba-aba agar siswa mengikuti menulis dan membaca dengan kode
mengangkat tangan dan mengacungkan jari sebagai pertanda untuk mulai
mengikuti dengan ulangan-ulangan sesuai hitungan jari menunjuk ke atas, g)
Guru menunjuk siswa untuk menulis dan membaca Al-Qur’an, h) Guru
membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran, i) Guru mengkondisikan
-
31
kelas tertib dan tenang kembali, k) Siswa menulis dan membaca dengan
sesama teman sebangku dengan mengisi lembar tes yang telah disiapkan oleh
guru sebagai lembar observasi.
3. Tahap pengamatan (observasi)
Pada tahap pengamatan pembelajaran dengan kompetensi dasar baca tulis
Al-Qur’an pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis yang dilakukan dengan
menggunakan lembar aktivitas siswa.
4. Tahap refleksi (reflecting)
Merefleksikan hasil pengamatan dan hasil tes siswa pada siklus II.
Diharapkan setelah ada siklus II ini, dengan menerapkan metode pembelajaran
demonstrasi Secara Klasikal pada siswa kelas VIII B Mts Asas Islamiyyah
KotaJambi materi baca tulis Al-Qur’an surah-surah pendek dapat tercapai
serta ada penigkatan hasil belajar siswa. Hasil evaluasi siklus II keaktifan
siswa lebih baik dari siklus I, dan ada keterlibatan siswa terhadap
pembelajaran dan nilai ketuntasan dapat tercapai secara maksimal.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Hasil refleksi siklus II di gunakan sebagai acuan untuk merencanakan
refleksi siklus III.
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan (planning)
Tahap perencanaan meliputi: 1) Refleksi dari hasil siklus kedua, 2)
Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, 3) Menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dilengkapi dengan
instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan, 4) Mengatur kelas sedemikian rupa agar siswa lebih
memperhatikan, 5) Mengumpulkan tugas siswa pada siklus II, 6) Menyusun
tempat duduk siswa agar lebih menyenangkan, 7) Menguji siswa untuk
membaca dan menulis Al-qur’an.
-
32
E. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Tindakan Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pemb