penerapan kurikulum 2013
DESCRIPTION
Penelitian tentang kesiapan penerapan kurikulum 2013 di salah satu SMK pilot project di Kab sleman. Penelitian hanya untk kalangan sendiri.TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN KURIKULUM PTK
KESIAPAN GURU DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013
DI SMK N 1 SEYEGAN
Disusun Oleh :
Awal Dias Amanto
12702251001
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
Pengembangan P a g e | 2
A. Pendahuluan
UU no 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Ranah ini kurkulum
menjadi modal dasar untuk mengetahui kebutuhan dan output pembelajaran
yang akan dicapai. Kurikulum akan selalu berkembang mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan dan perubahan
kurikulum akan sangat signifikan apabila diterapkan untuk pembelajaran di
Sekolah Menengah Kejuruan, karena selalu berkaitan dengan teknologi yang
digunakan dimasyarakat.
Kurikulum 2013 merupakan salah satu penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya. Secara sistemik dan programatik pengembangan Kurikulum 2013
merupakan salah satu upaya terus menerus dengan melakukan perbaikan
gagasan, instrumentasi, dan praksis pendidikan nasional secara berkelanjutan.
Secara khusus pengembangan Kurikulum 2013 merupakan upaya sistematis
menyempurnakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis
pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkt Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Ranah utama pencapaian di Kurikulum 2013 ini adalah aspek sikap. Sikap
merupakan salah satu indicator ketercapaian kompetensi ini yang harus
dikuasai siswa.
B. Landasan
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (19),
menyatakan bahwa, “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Pengertian menurut undang-undang
ini melengkapi tafsiran luas sebelumnya tentang pengertian kurikulum,
sehingga dapat dipahami bahwa kurikulum hendaknya juga menyatakan
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, tidak hanya tentang sejumlah pengalaman
dan aktivitas pembelajaran.
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 3
Oemar Hamalik (2005:27) menyatakan bahwa terdapat dua tafsiran
penting mengenai arti kurikulum, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
Dalam tafsiran yang sempit, kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh ijazah. Sedangkan
dalam arti luas, kurikulum merupakan semua pengalaman yang dengan
sengaja disediakan oleh sekolah bagi para siswanya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pengertian yang terakhir ini sesuai dengan pendapat Finch &
Crunkilton (1999:11), yaitu “curriculum may be defined as the sum of the
learning activities and experiences that a student has under the auspices or
direction of the school.” Dari pengertian kedua, yang menurut Oemar
Hamalik telah umum dianut oleh sistem pendidikan yang maju (2005:27)
dapat dipahami bahwa kurikulum merupakan sejumlah pengalaman dan
aktivitas pembelajaran yang sengaja direncanakan, disediakan, dan
dilaksanakan oleh sekolah bagi para siswanya untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang aktivitas dan
pengalaman pembelajaran yang juga memuat tujuan, isi, bahan pelajaran
serta cara yang digunakan untuk menyelenggarakan aktivitas serta
pengalaman pembelajaran tersebut sehingga tujuan pendidikan tertentu
dapat tercapai.
2. Rasional pengembangan Kurikulum
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan tantangan internal dan
tantangan eksternal. Tantangan internal terkait dengan kondisi pendidikan
yang mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standara pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standara pembiayaan, dan standar penilian pendidikan. Tantangan internal
lain terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dari usia produktif
mencapai 70%. Tantangan eksternal dari pengembangan kurikulum
berkaitan denfan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 4
masalh lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan
industry kreatif dan budaya, perkembangan pendidikan di tingkat
internasional.
3. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
4. Landasan Kurikulum 2013
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Pengembangan kurikulum 2013 dilandaskan pada
tiga aspek, yaitu landasan filosofi, landasan teoritis, dan landasan yuridis.
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis digunakan untuk menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik,
sumber dan ini kurikulum, penilaian hasil belajar, hubungan peserta
didik dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional.
b. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 menganut pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat. Dan
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 5
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.
c. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Kerangka Penyusunan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 untuk SMK dalam hal isi kurikulumnya tidak jauh
berbeda dengan kurikulum KURIKULUM 2013. Perbedaan utama pada
kurikulum ini adalah silabus disusun langsung dari direktorat pendidikan
menengah pusat, juga terdapat buku panduan guru dan buku teks untuk
siswa. Dalam kurikulum ini model pembelajaran dan penilaian berbeda
dengan kurikulum lama. Model pembelajaran lebih menekankan pada
pembelajaran kooperatif, yang menekankan pada kerja sama kelompok dan
komunikasi. Penilaian dalam kurikulum 2013 menggunakan model
penilaian portofolio.
Penyusunan kurikulum 2013 mengacu pada tujuan pendidikan
nasional, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, dan kesiapan dari
peserta didik untuk menyusun dan menentukan standar kompetensi lulusan
di satuan. Ditentukannya Standar kompetensi lulusan dijadikan sebagai
acuan untuk menyusun struktur kurikulum. Sebelum menyusun struktur
kurikulum harus diketehui dahulu kerangka dasar kurikulum, kerangka
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 6
dasar kurikulum didapat dari Standar Kompetensi Lulusan yang telah
disusun. Struktur kurikulum digunakan sebagai acuan untuk menyusun
silabus, yang berisis komptensi inti untuk kelas dan kompetensi dasar untuk
mata pelajaran. Penyusunan silabus tidak hanya mengacu pada struktur
kurikulum, namun juga mengacu pada standar proses dan standar penilaian.
Buku pegangan guru dan bukut teks siswa disusun mengacu pada silabus
yang ada, mulai dari materi, tugas, dan penilaian. Silabus utamanya untuk
panduan menyusun rencana pembelajaran guru dengan mengacu model
pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013.
Berikut ini kerangka penyusunan kurikulum 2013 :
Gambar 1. Kerangka penyusunan Kurikulum 2013
6. Karakteristik Kurikulum 2013
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 7
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Struktur Kurikulum 2013
A. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
B. Mata Pelajaran
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan
SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah, terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib dan Mata
Pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup 9 (sembilan) mata
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 8
pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Isi kurikulum (KI dan
KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran wajib bagi SMA/MA
dan SMK/MAK adalah sama. Mata pelajaran pilihan akademik dan
vokasional untuk SMK/MAK. Beban belajar untuk SMK/MAK adalah
48 jam pelajaran per minggu, satu jam belajar adalah 45 menit. Pada
SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:
a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1).
b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2).
c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).
Berikut ini struktur kurikulum SMK Teknologi dan Rekayasa Program
Keahlian Teknik Otomotif dan jumlah jam belajar dalam satu minggu.
MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan
3 3 3 3 3 3
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 2 2 2 2 - -
11 Kimia 2 2 2 2 - -
12 Gambar Teknik 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 9
MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
1 2 1 2 1 2
13 Teknologi Dasar Otomotif 8 8 - - - -
14 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 6 6 - - - -
15 Teknik Listrik Dasar Otomotif 4 4 - - - -
C3. Paket Keahlian
16
Teknik Kendaraan Ringan - - 18 18 24 24
Teknik Sepeda Motor - - 18 18 24 24
Teknik Perbaikan Bodi Otomotif - - 18 18 24 24
Teknik Alat Berat - - 18 18 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48
C. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1.
2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2.
3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3.
4. Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
C. Metode
1. Subjek
Subjek pada survey ini adalah guru di SMK Negeri 1 Seyegan dari
kelompok normatif, adaptif, dan produktif sejumlah 24 guru. SMK Negeri 1
Seyegan mempunyai enam kompetensi keahlian, yaitu Teknik Konstruksi
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 10
Batu Beton, Teknik Gambar Bangunan, Teknik Fabrikasi Logam, Teknik
Kendaraan Ringan, Teknik Ototronik, dan Teknik Sepeda Motor. Guru
produktif yang yang dijadikan subjek adalah guru yang mengajar
dikompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Sepeda
Motor, survey dilaksankanan pada bulan November 2013.
2. Kisi-kisi instrumen
a. Pengembangan kurikulum 2013 oleh guru
Kisi-kisi Indikator
Pengembangan RPP
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran berdasarkan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang telah ditentukan
2. Mengidentifikasi Materi Ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus
3. Menentukan Metode Pembelajaran4. Merumuskan langkah-langkah
pembelajaran5. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar
yang digunakan.6. Menyusun kriteria penilaian, lembar
pengamatan, contoh soal, teknik penskoran.
b. Penerapan kurikulum 2013 oleh guru
Kisi-kisi Indikator
Langkah Pembelajaran1. Kegiatan Awal2. Kegiatan Inti3. Kegiatan Penutup
Metode Pembelajaran 1. Proses Pelaksanaan Metode
Alat/ Bahan/ Sumber/ Media Pembelajaran
1. Ketersediaan Alat2. Ketersediaan Bahan3. Ketersediaan Sumber Belajar4. Ketersediaan Media
Penilaian Pembelajaran1. Kriteria Penilaian2. Lembar Pengamatan3. Teknik Penskoran
3. Instrumen survey
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 11
terlampir
D. Hasil
1. Pengembangan RPP
Pada pengembangan RPP, seluruh responden tidak mengalami
kendala dalam merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan KI, KD, dan
indikator yang telah ditentukan. Seluruh responden juga tidak mengalami
kendala dalam mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok
pembelajaran yang terdapat dalam silabus, menentukan metode
pembelajaran, dan merumuskan langkah-langkah pembelajaran.
Kendala mulai muncul pada saat menentukan alat pembelajaran yang
akan digunakan, yaitu terjadi pada 8,33% responden. Kendala juga terdapat
pada saat menentukan bahan pembelajaran yang akan digunakan, yaitu
terjadi pada 4,167% responden. Angka yang sama juga terdapat pada saat
menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, dan teknik penskoran.
Jumlah guru yang mengalami kendala dalam pengembangan RPP ini
adalah sedikit dibandingkan dengan yang tidak mengalami kendala. Karena
itu, saran solusi yang diusulkan serupa dengan telah diusulkan, yaitu
lokakarya rutin dengan narasumber terpercaya, penyediaan sumber
terpercaya yang mudah diakses dalam hal pengembangan RPP, dan
pengefektifan koordinasi tim penyusun sehingga guru bisa saling
membantu.
2. Penerapan kurikulum 2013 oleh guru
a. Langkah Pembelajaran
Pada implementasi KTSP, yaitu pada proses pembelajaran, semua
responden tidak mengalami kendala maupun permasalahan pada fase
langkah pembelajaran. Semua responden merasa mudah dalam
melaksanakan kegiatan awal, inti, maupun akhir sesuai dengan RPP yang
telah disusun.
b. Metode Pembelajaran
Pada bagian melaksanakan metode pembelajaran sesuai dengan
yang telah disusun di RPP, semua responden tidak mengalami kendala.
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 12
Dengan kata lain pelaksanaan penggunaan metode pembelajaran sudah
sesuai dengan yang direncanakan di RPP. Hanya saja, 25% responden
mengaku bahwa pelaksanaan metode pembelajaran itu tidak seluruhnya
lancar.
Kendala yang terjadi pada pelaksanaan metode pembelajaran,
hendaknya guru yang masih mengalami ketidaklancaran pelaksanaan
metode pembelajaran diberi petunjuk-petunjuk untuk mengidentifikasi
penyebab-penyebab ketidaklancaran pelaksanaan metode pembelajaran
tersebut. Untuk selanjutnya, penyebab ketidaklancaran tersebut bisa
dieliminasi sehingga pelaksanaan metode pembelajaran bisa lancar.
c. Alat/Bahan/Sumber/Media Pembelajaran
Dalam hal ketersediaan alat pembelajaran, 70,833% responden
mengalami kendala pada saat proses pembelajaran. Hampir serupa,
dalam hal ketersediaan bahan-bahan pembelajaran, 62,5% responden
mengaku mengalami kendala. Sedangkan untuk ketersediaan sumber
belajar, hanya 4,167% responden yang masih mengalami kendala. Angka
yang tinggi tampak lagi pada kendala dalam hal ketersediaan media
pembelajaran, yaitu 62,5% dari responden. Padahal sebenarnya, hanya
4,167% responden yang mengalami kendala dalam menggunakan media.
d. Penilaian Pembelajaran
Pada implementasi penilaian pembelajaran, masih terdapat
4,167% responden yang mengalami kendala dalam melaksanakan
penilaian sesuai dengan RPP yang telah disusun. Seluruh responden tidak
mengalami kendala dalam hal menggunakan lembar pengamatan
penilaian dan menerapkan teknik penskoran. Namun masih terdapat
45,833% responden yang mengalami kendala dalam melaksanakan
analisis hasil penilaian. Sedangkan 33,33% responden mengalami
kendala dalam melaksanakan program remedial dan pengayaan.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 13
Di SMK N 1 Seyegan, secara umum terlihat bahwa sebagian guru ada
yang sudah memahami KTSP secara utuh, dan sebagian belum. Masalah ini
berkaitan dengan kesulitan-kesulitan sebagai berikut :
a. Pada pengembangan RPP, secara umum tidak ditemukan kendala.
Mayoritas guru sudah tidak mengalami kendala dalam mengkaji
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
b. Kendala dalam merumuskan indikator terjadi saat para guru harus
mengidentifikasi karakteristik potensi daerah. Sebagian guru juga masih
merasa kesulitan mengidentifikasi karakteristik peserta didik sehubungan
dengan pengembangan indikator ini.
c. Kendala juga teradi pada saat guru harus mempertimbangkan potensi
peserta didik sehubungan dengan identifikasi materi pembelajaran.
d. Pada saat implementasi di proses pembelajaran, masih banyak guru
yang mengalami kendala dalam hal ketersediaan alat, bahan, dan media
pembelajaran.
2. Saran
Dari kesulitan-kesulitan yang ditemukan tersebut, beberapa saran yang
bisa disampaikan untuk mengatasi kesulitan pengembangan dan
implementasi KTSP di SMK N 1 Seyegan adalah:
a. Mengundang nara sumber yang mumpuni yang mampu memberikan
keterangan gamblang tentang karakteristik potensi daerah sehingga
karakteristik ini bisa diidentifikasi dengan baik dalam perumusan
indikator
b. Mengundang narasumber yang ahli untuk memberikan pelatihan
identifikasi karakteristik peserta didik dari segi psikologi dan sosial
budaya sesuai karakteristik daerah
c. Menyediakan alat, bahan, sumber, dan media pembelajaran yang
representatif sehingga semua kebutuhan pembelajaran terpenuhi
Sumber Bacaan
Awal Dias Amanto 12702251001
Pengembangan P a g e | 14
Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Pendidikan Menengah,
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2013. Petunjuk Teknis
Persiapan Implementasi Kurikulum 2013. Depdikbud
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
nasional pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
KI-KD Kurikulum 2013 Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK/MAK Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
Prof. Dr. Udin Saripudin Winataputra, MA. Menyongsong dan Memantapkan
Implementasi Kurikulum 2013: Kebutuhan Inovasi dalam Pembelajaran.
Dalam Seminar Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013, UNY 27
April 2013.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah. 2009. Pedoman Pendidikan Akhlak Mulia Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (smk).
Awal Dias Amanto 12702251001