penerapan kurikulum 2013

21
PENGEMBANGAN KURIKULUM PTK KESIAPAN GURU DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK N 1 SEYEGAN Disusun Oleh : Awal Dias Amanto 12702251001 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Upload: awal-vespa-regae

Post on 24-Oct-2015

459 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penelitian tentang kesiapan penerapan kurikulum 2013 di salah satu SMK pilot project di Kab sleman. Penelitian hanya untk kalangan sendiri.

TRANSCRIPT

Page 1: penerapan kurikulum 2013

PENGEMBANGAN KURIKULUM PTK

KESIAPAN GURU DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013

DI SMK N 1 SEYEGAN

Disusun Oleh :

Awal Dias Amanto

12702251001

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 2

A. Pendahuluan

UU no 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa kurikulum merupakan

seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Ranah ini kurkulum

menjadi modal dasar untuk mengetahui kebutuhan dan output pembelajaran

yang akan dicapai. Kurikulum akan selalu berkembang mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan dan perubahan

kurikulum akan sangat signifikan apabila diterapkan untuk pembelajaran di

Sekolah Menengah Kejuruan, karena selalu berkaitan dengan teknologi yang

digunakan dimasyarakat.

Kurikulum 2013 merupakan salah satu penyempurnaan dari kurikulum

sebelumnya. Secara sistemik dan programatik pengembangan Kurikulum 2013

merupakan salah satu upaya terus menerus dengan melakukan perbaikan

gagasan, instrumentasi, dan praksis pendidikan nasional secara berkelanjutan.

Secara khusus pengembangan Kurikulum 2013 merupakan upaya sistematis

menyempurnakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis

pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkt Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

Ranah utama pencapaian di Kurikulum 2013 ini adalah aspek sikap. Sikap

merupakan salah satu indicator ketercapaian kompetensi ini yang harus

dikuasai siswa.

B. Landasan

1. Pengertian Kurikulum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (19),

menyatakan bahwa, “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Pengertian menurut undang-undang

ini melengkapi tafsiran luas sebelumnya tentang pengertian kurikulum,

sehingga dapat dipahami bahwa kurikulum hendaknya juga menyatakan

tujuan, isi, dan bahan pelajaran, tidak hanya tentang sejumlah pengalaman

dan aktivitas pembelajaran.

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 3: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 3

Oemar Hamalik (2005:27) menyatakan bahwa terdapat dua tafsiran

penting mengenai arti kurikulum, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.

Dalam tafsiran yang sempit, kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh ijazah. Sedangkan

dalam arti luas, kurikulum merupakan semua pengalaman yang dengan

sengaja disediakan oleh sekolah bagi para siswanya untuk mencapai tujuan

pendidikan. Pengertian yang terakhir ini sesuai dengan pendapat Finch &

Crunkilton (1999:11), yaitu “curriculum may be defined as the sum of the

learning activities and experiences that a student has under the auspices or

direction of the school.” Dari pengertian kedua, yang menurut Oemar

Hamalik telah umum dianut oleh sistem pendidikan yang maju (2005:27)

dapat dipahami bahwa kurikulum merupakan sejumlah pengalaman dan

aktivitas pembelajaran yang sengaja direncanakan, disediakan, dan

dilaksanakan oleh sekolah bagi para siswanya untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang aktivitas dan

pengalaman pembelajaran yang juga memuat tujuan, isi, bahan pelajaran

serta cara yang digunakan untuk menyelenggarakan aktivitas serta

pengalaman pembelajaran tersebut sehingga tujuan pendidikan tertentu

dapat tercapai.

2. Rasional pengembangan Kurikulum

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan tantangan internal dan

tantangan eksternal. Tantangan internal terkait dengan kondisi pendidikan

yang mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standara pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standara pembiayaan, dan standar penilian pendidikan. Tantangan internal

lain terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dari usia produktif

mencapai 70%. Tantangan eksternal dari pengembangan kurikulum

berkaitan denfan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 4: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 4

masalh lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan

industry kreatif dan budaya, perkembangan pendidikan di tingkat

internasional.

3. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

4. Landasan Kurikulum 2013

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan

secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan

manusia yang berkualitas. Pengembangan kurikulum 2013 dilandaskan pada

tiga aspek, yaitu landasan filosofi, landasan teoritis, dan landasan yuridis.

a. Landasan Filosofis

Landasan filosofis digunakan untuk menentukan kualitas peserta didik

yang akan dicapai kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik,

sumber dan ini kurikulum, penilaian hasil belajar, hubungan peserta

didik dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar. Kurikulum 2013

dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar

bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia

Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan

nasional.

b. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 menganut pembelajaan yang dilakukan guru (taught

curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa

kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat. Dan

pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai

dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.

Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 5: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 5

belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik

menjadi hasil kurikulum.

c. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan

yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Kerangka Penyusunan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 untuk SMK dalam hal isi kurikulumnya tidak jauh

berbeda dengan kurikulum KURIKULUM 2013. Perbedaan utama pada

kurikulum ini adalah silabus disusun langsung dari direktorat pendidikan

menengah pusat, juga terdapat buku panduan guru dan buku teks untuk

siswa. Dalam kurikulum ini model pembelajaran dan penilaian berbeda

dengan kurikulum lama. Model pembelajaran lebih menekankan pada

pembelajaran kooperatif, yang menekankan pada kerja sama kelompok dan

komunikasi. Penilaian dalam kurikulum 2013 menggunakan model

penilaian portofolio.

Penyusunan kurikulum 2013 mengacu pada tujuan pendidikan

nasional, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, dan kesiapan dari

peserta didik untuk menyusun dan menentukan standar kompetensi lulusan

di satuan. Ditentukannya Standar kompetensi lulusan dijadikan sebagai

acuan untuk menyusun struktur kurikulum. Sebelum menyusun struktur

kurikulum harus diketehui dahulu kerangka dasar kurikulum, kerangka

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 6: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 6

dasar kurikulum didapat dari Standar Kompetensi Lulusan yang telah

disusun. Struktur kurikulum digunakan sebagai acuan untuk menyusun

silabus, yang berisis komptensi inti untuk kelas dan kompetensi dasar untuk

mata pelajaran. Penyusunan silabus tidak hanya mengacu pada struktur

kurikulum, namun juga mengacu pada standar proses dan standar penilaian.

Buku pegangan guru dan bukut teks siswa disusun mengacu pada silabus

yang ada, mulai dari materi, tugas, dan penilaian. Silabus utamanya untuk

panduan menyusun rencana pembelajaran guru dengan mengacu model

pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013.

Berikut ini kerangka penyusunan kurikulum 2013 :

Gambar 1. Kerangka penyusunan Kurikulum 2013

6. Karakteristik Kurikulum 2013

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual

dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik.

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 7: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 7

yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (elements)

kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti.

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

7. Struktur Kurikulum 2013

A. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta

didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal

berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

B. Mata Pelajaran

Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan

SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan

Menengah, terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib dan Mata

Pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup 9 (sembilan) mata

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 8: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 8

pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Isi kurikulum (KI dan

KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran wajib bagi SMA/MA

dan SMK/MAK adalah sama. Mata pelajaran pilihan akademik dan

vokasional untuk SMK/MAK. Beban belajar untuk SMK/MAK adalah

48 jam pelajaran per minggu, satu jam belajar adalah 45 menit. Pada

SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:

a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1).

b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2).

c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).

Berikut ini struktur kurikulum SMK Teknologi dan Rekayasa Program

Keahlian Teknik Otomotif dan jumlah jam belajar dalam satu minggu.

MATA PELAJARAN

KELAS

X XI XII

1 2 1 2 1 2

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4 Matematika 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan

3 3 3 3 3 3

Kelompok C (Kejuruan)

C1. Dasar Bidang Keahlian

10 Fisika 2 2 2 2 - -

11 Kimia 2 2 2 2 - -

12 Gambar Teknik 2 2 2 2 - -

C2. Dasar Program Keahlian

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 9: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 9

MATA PELAJARAN

KELAS

X XI XII

1 2 1 2 1 2

13 Teknologi Dasar Otomotif 8 8 - - - -

14 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 6 6 - - - -

15 Teknik Listrik Dasar Otomotif 4 4 - - - -

C3. Paket Keahlian

16

Teknik Kendaraan Ringan - - 18 18 24 24

Teknik Sepeda Motor - - 18 18 24 24

Teknik Perbaikan Bodi Otomotif - - 18 18 24 24

Teknik Alat Berat - - 18 18 24 24

TOTAL 48 48 48 48 48 48

C. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan

kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik

peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.

Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan

pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1.

2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam

rangka menjabarkan KI-2.

3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam

rangka menjabarkan KI-3.

4. Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam

rangka menjabarkan KI-4.

C. Metode

1. Subjek

Subjek pada survey ini adalah guru di SMK Negeri 1 Seyegan dari

kelompok normatif, adaptif, dan produktif sejumlah 24 guru. SMK Negeri 1

Seyegan mempunyai enam kompetensi keahlian, yaitu Teknik Konstruksi

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 10: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 10

Batu Beton, Teknik Gambar Bangunan, Teknik Fabrikasi Logam, Teknik

Kendaraan Ringan, Teknik Ototronik, dan Teknik Sepeda Motor. Guru

produktif yang yang dijadikan subjek adalah guru yang mengajar

dikompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Sepeda

Motor, survey dilaksankanan pada bulan November 2013.

2. Kisi-kisi instrumen

a. Pengembangan kurikulum 2013 oleh guru

Kisi-kisi Indikator

Pengembangan RPP

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran berdasarkan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang telah ditentukan

2. Mengidentifikasi Materi Ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus

3. Menentukan Metode Pembelajaran4. Merumuskan langkah-langkah

pembelajaran5. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar

yang digunakan.6. Menyusun kriteria penilaian, lembar

pengamatan, contoh soal, teknik penskoran.

b. Penerapan kurikulum 2013 oleh guru

Kisi-kisi Indikator

Langkah Pembelajaran1. Kegiatan Awal2. Kegiatan Inti3. Kegiatan Penutup

Metode Pembelajaran 1. Proses Pelaksanaan Metode

Alat/ Bahan/ Sumber/ Media Pembelajaran

1. Ketersediaan Alat2. Ketersediaan Bahan3. Ketersediaan Sumber Belajar4. Ketersediaan Media

Penilaian Pembelajaran1. Kriteria Penilaian2. Lembar Pengamatan3. Teknik Penskoran

3. Instrumen survey

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 11: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 11

terlampir

D. Hasil

1. Pengembangan RPP

Pada pengembangan RPP, seluruh responden tidak mengalami

kendala dalam merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan KI, KD, dan

indikator yang telah ditentukan. Seluruh responden juga tidak mengalami

kendala dalam mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok

pembelajaran yang terdapat dalam silabus, menentukan metode

pembelajaran, dan merumuskan langkah-langkah pembelajaran.

Kendala mulai muncul pada saat menentukan alat pembelajaran yang

akan digunakan, yaitu terjadi pada 8,33% responden. Kendala juga terdapat

pada saat menentukan bahan pembelajaran yang akan digunakan, yaitu

terjadi pada 4,167% responden. Angka yang sama juga terdapat pada saat

menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, dan teknik penskoran.

Jumlah guru yang mengalami kendala dalam pengembangan RPP ini

adalah sedikit dibandingkan dengan yang tidak mengalami kendala. Karena

itu, saran solusi yang diusulkan serupa dengan telah diusulkan, yaitu

lokakarya rutin dengan narasumber terpercaya, penyediaan sumber

terpercaya yang mudah diakses dalam hal pengembangan RPP, dan

pengefektifan koordinasi tim penyusun sehingga guru bisa saling

membantu.

2. Penerapan kurikulum 2013 oleh guru

a. Langkah Pembelajaran

Pada implementasi KTSP, yaitu pada proses pembelajaran, semua

responden tidak mengalami kendala maupun permasalahan pada fase

langkah pembelajaran. Semua responden merasa mudah dalam

melaksanakan kegiatan awal, inti, maupun akhir sesuai dengan RPP yang

telah disusun.

b. Metode Pembelajaran

Pada bagian melaksanakan metode pembelajaran sesuai dengan

yang telah disusun di RPP, semua responden tidak mengalami kendala.

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 12: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 12

Dengan kata lain pelaksanaan penggunaan metode pembelajaran sudah

sesuai dengan yang direncanakan di RPP. Hanya saja, 25% responden

mengaku bahwa pelaksanaan metode pembelajaran itu tidak seluruhnya

lancar.

Kendala yang terjadi pada pelaksanaan metode pembelajaran,

hendaknya guru yang masih mengalami ketidaklancaran pelaksanaan

metode pembelajaran diberi petunjuk-petunjuk untuk mengidentifikasi

penyebab-penyebab ketidaklancaran pelaksanaan metode pembelajaran

tersebut. Untuk selanjutnya, penyebab ketidaklancaran tersebut bisa

dieliminasi sehingga pelaksanaan metode pembelajaran bisa lancar.

c. Alat/Bahan/Sumber/Media Pembelajaran

Dalam hal ketersediaan alat pembelajaran, 70,833% responden

mengalami kendala pada saat proses pembelajaran. Hampir serupa,

dalam hal ketersediaan bahan-bahan pembelajaran, 62,5% responden

mengaku mengalami kendala. Sedangkan untuk ketersediaan sumber

belajar, hanya 4,167% responden yang masih mengalami kendala. Angka

yang tinggi tampak lagi pada kendala dalam hal ketersediaan media

pembelajaran, yaitu 62,5% dari responden. Padahal sebenarnya, hanya

4,167% responden yang mengalami kendala dalam menggunakan media.

d. Penilaian Pembelajaran

Pada implementasi penilaian pembelajaran, masih terdapat

4,167% responden yang mengalami kendala dalam melaksanakan

penilaian sesuai dengan RPP yang telah disusun. Seluruh responden tidak

mengalami kendala dalam hal menggunakan lembar pengamatan

penilaian dan menerapkan teknik penskoran. Namun masih terdapat

45,833% responden yang mengalami kendala dalam melaksanakan

analisis hasil penilaian. Sedangkan 33,33% responden mengalami

kendala dalam melaksanakan program remedial dan pengayaan.

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 13: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 13

Di SMK N 1 Seyegan, secara umum terlihat bahwa sebagian guru ada

yang sudah memahami KTSP secara utuh, dan sebagian belum. Masalah ini

berkaitan dengan kesulitan-kesulitan sebagai berikut :

a. Pada pengembangan RPP, secara umum tidak ditemukan kendala.

Mayoritas guru sudah tidak mengalami kendala dalam mengkaji

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

b. Kendala dalam merumuskan indikator terjadi saat para guru harus

mengidentifikasi karakteristik potensi daerah. Sebagian guru juga masih

merasa kesulitan mengidentifikasi karakteristik peserta didik sehubungan

dengan pengembangan indikator ini.

c. Kendala juga teradi pada saat guru harus mempertimbangkan potensi

peserta didik sehubungan dengan identifikasi materi pembelajaran.

d. Pada saat implementasi di proses pembelajaran, masih banyak guru

yang mengalami kendala dalam hal ketersediaan alat, bahan, dan media

pembelajaran.

2. Saran

Dari kesulitan-kesulitan yang ditemukan tersebut, beberapa saran yang

bisa disampaikan untuk mengatasi kesulitan pengembangan dan

implementasi KTSP di SMK N 1 Seyegan adalah:

a. Mengundang nara sumber yang mumpuni yang mampu memberikan

keterangan gamblang tentang karakteristik potensi daerah sehingga

karakteristik ini bisa diidentifikasi dengan baik dalam perumusan

indikator

b. Mengundang narasumber yang ahli untuk memberikan pelatihan

identifikasi karakteristik peserta didik dari segi psikologi dan sosial

budaya sesuai karakteristik daerah

c. Menyediakan alat, bahan, sumber, dan media pembelajaran yang

representatif sehingga semua kebutuhan pembelajaran terpenuhi

Sumber Bacaan

Awal Dias Amanto 12702251001

Page 14: penerapan kurikulum 2013

Pengembangan P a g e | 14

Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jendral Pendidikan Menengah,

Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2013. Petunjuk Teknis

Persiapan Implementasi Kurikulum 2013. Depdikbud

Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

nasional pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71

Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk

Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

KI-KD Kurikulum 2013 Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK/MAK Bidang Keahlian Teknologi dan

Rekayasa, Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

Prof. Dr. Udin Saripudin Winataputra, MA. Menyongsong dan Memantapkan

Implementasi Kurikulum 2013: Kebutuhan Inovasi dalam Pembelajaran.

Dalam Seminar Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013, UNY 27

April 2013.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah. 2009. Pedoman Pendidikan Akhlak Mulia Siswa

Sekolah Menengah Kejuruan (smk).

Awal Dias Amanto 12702251001