penerapan cms moodle sebagai alat uji coba soal · pdf filesebagai alat uji coba soal try out...
TRANSCRIPT
�
SEKOLAH INDONESIA BANGKOK 2007
C/O The Embassy of The Republic of Indonesia 600-602 Petchburi Road 10400 Bangkok 10400 Thailand Tel. 662-2523135-40 Ext. 143 email: [email protected], website:http:// sib-bangkok.org, e-Learning: http://sib-
oleh: Muhamad Soleh, S.Pd. Guru Sekolah Indonesia Bangkok, Thailand
Penerapan Penerapan Penerapan Penerapan CMS MoodleCMS MoodleCMS MoodleCMS Moodle Sebagai Alat Uji Coba Soal Sebagai Alat Uji Coba Soal Sebagai Alat Uji Coba Soal Sebagai Alat Uji Coba Soal �(Studi Deskriptif Analiti(Studi Deskriptif Analiti(Studi Deskriptif Analiti(Studi Deskriptif Analitis tentang Penerapan CMS (s tentang Penerapan CMS (s tentang Penerapan CMS (s tentang Penerapan CMS (Course Management Course Management Course Management Course Management SystemSystemSystemSystem) Moodle () Moodle () Moodle () Moodle (Modular ObjectModular ObjectModular ObjectModular Object----Oriented Dynamic Learning EnvironmentOriented Dynamic Learning EnvironmentOriented Dynamic Learning EnvironmentOriented Dynamic Learning Environment) ) ) ) Sebagai Alat Uji Coba Soal Try Out Ujian Sekolah Mata Pelajaran Sebagai Alat Uji Coba Soal Try Out Ujian Sekolah Mata Pelajaran Sebagai Alat Uji Coba Soal Try Out Ujian Sekolah Mata Pelajaran Sebagai Alat Uji Coba Soal Try Out Ujian Sekolah Mata Pelajaran Kewargaan Negara di Sekolah Indonesia Bangkok)Kewargaan Negara di Sekolah Indonesia Bangkok)Kewargaan Negara di Sekolah Indonesia Bangkok)Kewargaan Negara di Sekolah Indonesia Bangkok)
((((http://sibhttp://sibhttp://sibhttp://sib----bangkok.org/moodlebangkok.org/moodlebangkok.org/moodlebangkok.org/moodle))))
�
�
iiii
ii
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
2 0 0 7
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
- Penelitian
1. Judul Penelitian : Penerapan CMS (Course Management
System) Moodle (Modular Object-
Oriented Dynamic Learning
Environment) Sebagai Alat Uji Coba
Soal
2. Bidang Ilmu : Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kategori Penelitian : Penelitian Pendidikan
4. Jenis Penelitian : Deskriptif Analitis
5. Lama Penelitian : 2 (dua) bulan
- Peneliti
1. Nama Lengkap : Muhamad Soleh, S.Pd.
2. NIP : -
3. Pangkat/Golongan : IIIa
4. Jabatan : G u r u
5. Instansi : Sekolah Indonesia Bangkok (SIB)
Thailand
6. Tempat Penelitian : Sekolah Indonesia Bangkok (SIB)
Thailand
Bangkok, 19 Nopember 2007
Penanggung Jawab Penelitian, Peneliti,
Sri Wuryanti, S.Pd. Muhamad Soleh, S.Pd.
NIP. 130 921 907
Mengetahui,
Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah
( ________________________ )
iiiiii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabil’alaim, puji dan syukur kehadiran Allah SWT, penulis
dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Penelitian ini
berjudul Penerapan CMS (Course Management System) Moodle (Modular
Object-Oriented Dynamic Learning Environment) Sebagai Alat Uji Coba Soal,
merupakan tugas untuk mengikuti Apresiasi dan Kreasi Sekolah Indonesia di Luar
Negeri yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional RI di Sekolah Indonesia
Kuala Lumpur, Malaysia tanggal 25 Nopember – 1 Desember 2007.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada istri Sutini dan putri tercinta
Zakiyah Salsabila, dengan penuh perhatian dan pengertiannya untuk mendorong
terselesaikannya laporan penelitian ini, Kepala Sekolah Indonesia Bangkok dan
teman-teman seperjuangan guru SIB yang telah memberikan saran dan kritik
untuk menyempurnakan laporan penelitian ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitupun laporan penelitian ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik masih penulis harapkan untuk
memperbaiki laporan penelitian ini.
Mudah-mudahan penelitian ini dapat bermanfaat bagi kemajuan
pendidikan Indonesia khususnya dan kemajuan e-Learning Sekolah Indonesia di
Luar Negeri pada khususnya guna membangun free education for all di Indonesia.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bangkok, 19 Nopember 2007
Muhamad Soleh
iviv
iv
INTISARI
Penerapan CMS (Course Management System) Moodle (Modular Object-
Oriented Dynamic Learning Environment) Sebagai Alat Uji Coba Soal
Oleh:
Muhamad Soleh, S.Pd.
Pertumbuhan teknologi internet memberikan kesempatan untuk
diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan, dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan. Dimasa datang penerapan teknologi internet di
bidang pendidikan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan
memeratakan mutu pendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar
diberbagai daerah yang sangat berjauhan. Sehingga diperlukan solusi yang cepat
dan tepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu
pendidikan sekarang. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasis
internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk
pelaksanaan pendidikan akan dapat diatasi.
Sekolah Indonesia di Luar Negeri terdiri dari 14 sekolah yang berjauhan
jaraknya dan memiliki keunggulan lebih dalam bidang teknologi informasi dan
teknologi merupakan keuntungan untuk membuat sebuah e-Learning berbasis
web. Subsidi pendidikan Block Grant yang telah berjalan sejak tahun 2003
merupakan sumber dana yang memadai dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Guru Sekolah Indonesia di Luar Negeri yang memiliki beban mengajar
lebih dibandingkan dengan sekolah di Indonesia pada umumnya yaitu dengan
mengajar mutilevel dan multisubjek adalah suatu keharusan untuk meningkatkan
sumber daya dalam bidang pendidikan. Salah satu keprofesionalisme guru adalah
mengadministrasikan penilaian pendidikan.
Bedasarkan pemikiran di atas maka peneliti memandang perlu
memberikan solusi dengan keterbatasan sumber daya manusia juga diperlukan
peningkatan sumber daya manusia tentang pengadministrasian pendidikan
khususnya penilaian pendidikan.
Sekolah Indonesia Bangkok yang telah berupaya menjebatani masalah ini
dengan alternatif pemecahan menggunakan e-Learning sebagai compelement
(penunjang) pembelajaran di kelas. Sekolah Indonesia Bangkok menggunakan
Cource Management System Modular Object-Oriented Dynamic Learning System
(CMS Moodle sebagai pilihan utama dari perangkat lunak e-Learning berbasis
web yang lain. CMS Moodle memiliki kelebihan dalam pengorganisasian
kurikulum KTSP berupa rencana program pembelajaran sekaligus terdapat
didalamnya analisis item soal yang sangat sulit dilakukan secara manual dengan
beban mengajar oleh guru SILN yang sangat tinggi.
vv
v
CMS Moodle dapat memudahkan guru dalam mengadministrasikan
penilaian pendidikan. Tetapi gurulah yang menentukan dalam menerapkan
penilaian pendidikan di CMS Moodle, apakah menggunakan kuis, penugasan,
forum, workshop, dan lain-lain. Pembuatan soal tes objektif yang baik dapat
dilakukan dengan uji keterbacaan soal dengan mengacu pada kriteria penulisan
soal dan uji coba soal sebagai salah satu untuk menentukan validitas dan reabilitas
item soal. Uji keterbacaan soal dapat dilakukan oleh guru masing-masing dan uji
coba soal dapat menggunakan CMS Moodle sebagai alternatif. CMS Moodle
dapat menganalisa soal tes objektif dengan menggunakan facility index (correct
facility) dalam menentukan kesuakaran dari suatu soal, discrimination index
dalam menentukan daya pembeda antar kelas atas dan kelas bawah, dan
discrimination coefficient dalam menentukan korelasi koefisien antara sebuah
item dengan seluruh item soal
Kata Kunci: E-learning, CMS Moodle, Uji Coba Soal
vivi
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
INTISARI .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
D. Pembatasan Masalah .......................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
F. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................................ 4
A. Tinjauan Umum tentang E-Learning ................................................. 4
1. Pengertian E-Learning dan CMS Moodle ..................................... 4
2. Perbandingan CMS Moodle dengan CMS Yang Lain ................... 7
3. Fitur Yang Terdapat dalam CMS Moodle ..................................... 9
B. Tinjauan Umum tentang Penilaian Pendidikan ................................. 13
1. Pengertian Penilaian Pendidikan ................................................... 13
2. Waktu Penilaian .............................................................................. 14
3. Aspek Yang Diukur Dalam Penilaian ........................................... 15
4. Kaidah Penulisan Soal ................................................................... 18
C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 22
D. Hipotesis ............................................................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 23
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 23
B. Metode Penelitian ............................................................................... 24
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 25
A. Implementasi CMS Moodle sebagai E-Learning SIB ........................ 25
1. Persiapan CMS Moodle sebagai E-Learning SIB ......................... 26
2. Pelaksanaan CMS Moodle Sebagai E-Learning SIB .................... 29
viivii
vii
B. Perpaduan Kurikulum KTSP dalam CMS Moodle ............................. 30
1. Pengorganisasian Kurikulum di CMS Moodle .............................. 30
2. Implementasi Sistem Penilaian di CMS Moodle ........................... 32
3. Analisis Item Soal pada CMS Moodle .......................................... 38
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 43
A. Simpulan ............................................................................................ 43
B. Saran ................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 46
LAMPIRAN I Tabel Analisa Item Soal .................................................... 48
LAMPIRAN II Foto Kegiatan e-Learning ................................................ 73
Lampiran III Petunjuk Singkat Penggunaan E-Learning SIB ............... 75
viiiviii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Tampilan Perpaduan Rancangan Program Pembelajaran
dengan CMS Moodle ..................................................................................... 31
Gambar IV.2 Contoh forum diskusi dengan menggunakan objek video ...... 34
Gambar IV.3 Contoh halaman depan kuis ................................................... 35
Gambar IV.4 Tampilan tugas siswa yang telah dinilai dan regrading .......... 36
Gambar IV.5 Tampilan forum diskusi dengan format nested ........................ 37
Gambar IV.6 Contoh Lembar Kerja Siswa Berupa
Kuis Soal Pilihan Ganda Dengan Pengaturan Waktu ................................... 38
Gambar IV.8 Tampilan Hasil Kuis Pilihan Ganda tentang
Hubungan Internasional ................................................................................ 39
Gambar IV.10 Tampilan Hasil Kuis Pilihan Ganda tentang
Hubungan Internasional Setiap Siswa ........................................................... 39
Gambar IV.9 Tampilan Analisis Item Pada CMS Moodle ........................... 41
Gambar IV.8 Tampilan format analisis item yang dapat didownload .......... 42
Foto Pelatihan e-Learning SIB Tahun Pelajaran 2005/2006 ......................... 73
Foto Pelatihan e-Learning SIB Tahun Pelajaran 2006/2007 ........................ 73
Foto Kegiatan Pembelajaran Menggunakan e-Learning ............................... 74
Foto Kegiatan Pembelajaran dengan MultiMedia ......................................... 74
ixix
ix
DAFTAR TABEL
Tabel I Analisa Item Soal Standar Kompetensi Lulusan Hubungan
Dan Hukum Internasional ............................................................................ 48
Tabel II Analisa Item Soal Standar Kompetensi Lulusan Hakikat Bangsa
Dan Negara, Masyarakat Dan Sistem Politik ................................................ 57
Tabel III Analisa Item Soal Standar Kompetensi Lulusan Peranan Pers ...... 63
11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pendidikan tidak terlepas dari mutu kinerja guru sebagai ujung
tombaknya. Melalui sentuhan gurulah anak didik tercipta menjadi manusia
yang cerdas, terampil dan berpengetahuan, sehingga guru merupakan
"sutradara" dan pemeran utama yang berupaya membentuk manusia seutuhnya.
Oleh sebab itu guru haruslah profesional dan memilki pengetahuan dan
wawasan luas untuk ditransfer kepada anak didik.
Salah satu pengetahuan spesifik yang harus dikuasai guru sebagai ciri
keprofesionalannya adalah ilmu didaktik (ilmu mengajar). Ilmu ini
mengajarkan bagaimana seorang guru memiliki kiat-kiat menyampaikan ilmu
yang akan ditransfernya sehingga semua anak didiknya dapat mengerti. Selain
itu juga guru dituntut memiliki kepribadian yang baik, mampu mengelola
kelas, mengetahui hubungan antar manusia di sekolah itu sendiri, mengetahui
dan mendalami organisasi kurikulum dan sebagainya.
Penilaian pendidikan merupakan salah satu tugas pokok seorang guru.
Setelah merencanakan kemudian melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Guru tidak dapat efektif jika
tidak dapat mengukur secara akurat pencapaian kompetensi siswanya.
Mengukur secara akurat ini penting sebab guru tidak dapat membantu
siswanya secara efektif jika tidak mengetahui pengetahuan dan keterampilan
yang dikuasai siswanya dan pelajaran apa yang masih menjadi masalah bagi
siswanya. Hal yang sama pentingnya adalah guru tidak dapat memperbaiki
jika tidak memperoleh indikasi efektifitas dalam mengajar.
22
2
Sejak tahun 2003 Sekolah Indonesia Bangkok telah memanfaatkan
bantuan berupa subsidi pendidikan yang dikenal dengan sebutan Block Grant.
Bantuan tersebut telah memberikan sumbangan yang berarti bagi
perkembangan pendidikan di sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri. Salah
satu pengembangan bidang media pembelajaran yaitu pembelajaran
multimedia. Pembelajaran multimedia berlanjut ke pembelajaran
menggunakan e-learning sebagai compelement (penunjang) pembelajaran di
kelas.
Sekolah Indonesia Bangkok telah mengembangkan pembelajaran e-
learning sejak tahun 2005. Cource Management System Modular Object-
Oriented Dynamic Learning System (CMS Moodle) merupakan pilihan utama
dari perangkat lunak e-learning berbasis web yang lain. Penulis sebagai
administrator website Sekolah Indonesia Bangkok (http://sib-bangkok.org)
merasa terpanggil untuk mengembangkan e-learning SIB (http://sib-
bangkok.org/moodle) dalam rangka menunjang pembelajaran di kelas. Dalam
kegiatan Apresiasi dan Kreasi Sekolah Indonesia di Luar Negeri Tahun 2007
di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, penulis bermaksud mendokumentasikan
kegiatan tersebut berupa penelitian tentang penerapan CMS Moodle sebagai
alat uji coba soal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagimana CMS Moodle yang digunakan e-learning SIB dalam
memudahkan guru dalam mengadministrasikan penilaian pendidikan?
2. Aspek apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan soal tes
objektif?
3. Apakah CMS Moodle dapat menganalisa soal tes objektif?
33
3
C. Identifikasi Masalah
1. CMS Moodle yang digunakan e-learning SIB dalam memudahkan guru
mengadministrasikan penilaian pendidikan.
2. Aspek yang perlu diperhatikan dalam pembuatan soal tes objektif.
3. CMS Moodle dalam menganalisa soal tes objektif.
D. Pembatasan Masalah
1. Ranah penilaian yang dibahas adalah kognitif, berbentuk pilihan ganda.
2. Ujicoba dilakukan untuk Try Out Ujian Sekolah Mata Pelajaran
Kewargaan Negara Tahun Pelajaran 2006-2007 dan 2007-2008.
3. Analisis item dilakukan dengan CMS Moodle.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagimana CMS Moodle yang digunakan e-learning SIB
dalam memudahkan guru dalam mengadministrasikan penilaian
pendidikan.
2. Untuk mengetahui aspek apasajakah yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan soal.
3. Mengetahui apakah hasil analisis tes try out ujian sekolah mata pelajaran
Kewargaan Negara.
F. Kegunaan Penelitian
1. Mempermudah guru dalam mengadministrasikan soal
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa
3. Memberikan motivasi kepada guru untuk mengembangkan diri dalam
bidang ICT khususnya e-learning
44
4
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Tinjauan Umum Tentang E-learning
1. Pengertian E-learning dan CMS Moodle
Istilah e-learning mengandung pengertian yang luas, sehingga banyak
pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut
pandang. Salah satu definisi yang dikemukakan oleh Darin E Hartley
dalam Wahono (2003: 2) menyatakan bahwa “e-learning merupakan suatu
jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar
ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media
jaringan komputer lain.”
Kemudian Wahono (2003: 2) juga mengutip dari LearFrame.Com
dalam Glossary of e-learning Terms, menyatakan suatu definisi yang lebih
luas, yaitu “e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan
aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media
internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.”
Definisi tersebut menjelaskan bahwa tugas e-learning bukan hanya
mempermudah dan mempercepat tersampainya bahan ajar ke siswa
melalui elektronik, akan tetepi juga mendukung sistem pembelajaran
secara umum. Sistem pembelajaran yang baik adalah adanya
pengevaluasian pembelajaran itu sendiri baik secara output maupun
proses. Evaluasi pembelajaran merupakan tugas pokok seorang guru di
55
5
samping tugas-tugas yang lain seperti persiapan, pelaksananaan
pembelajaran, menganalisa dan tindak lanjut.
Sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan di dunia nyata pada
akhirnya sistem pembelajaran pun berkembang ke dunia maya. Learning
Management System (LMS) atau Course Management System (CMS)
adalah salah satu wujud dari sistem pembelajaran di dunia maya. LMS
sangat banyak ditemui di internet. LMS mulai digabungkan dengan situs-
situs portal yang bertajuk pendidikan, majalah, surat kabar. Isinya juga
semakin kaya dengan perpanduan multimedia, video streaming,
penampilan interaktif dengan berbagai pilihan format data yang lebih
standar dan stabil.
Ali membedakan tiga macam e-learning yang digunakan dalam
dunia pendidikan yaitu sebagai supplement (tambahan), complement
(pelengkap) dan substitute (pengganti). Jika kegiatan belajar mengajar di
kelas membebaskan siswanya untuk memperkaya pembelajarannya dalam
program e-learning, maka e-learning disebut supplement (tambahan). Jika
kegiatan belajar mengajar di kelas mengharuskan siswanya untuk
memperkaya materi, sebagai pembelajaran remidial, penugasan dalam e-
learning, maka e-learning tersebut disebut complement (pelengkap). Jika
kegiatan belajar mengajar menggunakan internet secara keseluruhan maka
tipe e-learning ini disebut substitute (pengganti). Materi pelajaran,
penugasan, penilaian dan hasil penilaian bisa digunakan melalui internet.
66
6
Teerajarmon dalam Konferensi e-learning Asia Pasific ke-2 Tahun
2006 di Bangkok mengatakan :
The important characteristics of online assessment are its ability to
access in anywhere and anytime and also to allow students to
receive the feedback and share information with their instructor
and friends as classroom and also to keep their record. However,
security of online assessment must be concerned. (Teerajarmorn:
27.1)
Pengorganisasian penilaian pendidikan sangat dibutuhkan dalam
membangun sebuah e-learning. E-learning bukan hanya siswa dapat men-
download materi, membacanya sebagai sumber informasi akan tetapi juga
e-learning memiliki aspek interaktif antara siswa dengan guru sebagai
fasilitator bahkan dengan temannya sendiri yang oleh Lim Kin Chew
(2006: 9.2).
Record nilai sebagai output dari penilaian bahkan recent activities-
nya pun harus tersimpan dengan baik. Di sinilah pentingnya sistem
keamanan online dari penilaian pendidikan.
Ali menyatakan bahwa keuntungan aplikasi e-learning bagi
pendidikan adalah pertama meningkatkan tingkat interaktif pada diri
siswa. Kadang-kadang kita menemukan siswa yang tidak bisa bertanya
kepada gurunya karena keterbatasan waktu atau alasan personal lainnya.
Dengan e-learning siswa memiliki banyak waktu untuk bertanya melalui
media elektronik dan ada rasa kebebasan dalam bertanya dibandingkan
ketika diskusi langsung di kelas. Kedua, lebih fleksibel, e-learning
mensyaratkan adanya materi pembelajaran, tugas dan evaluasi dapat
77
7
disimpan di dunia maya. Mereka dapat mengakses kapan pun dan di mana
pun asalkan terdapat jaringan internet. Mereka juga bisa mengumpulkan
tugas mengerjakan soal dan langsung mendapatkan informasi tentang hasil
yang diperolehnya melalui e-learning.
Ketiga, meningkatkan jumlah peserta. Proses belajar mengajar
tidak terbatas pada dinding kelas. Dan keempat, mudah memperbaharui
materi pembelajaran. Isi pembelajaran pada e-learning dirancang untuk di-
upload ke website. Hal ini memungkinkan seorang guru untuk
memperbaharui isi materi secara periodik atau kapan pun sesuai
kebutuhan.
2. Perbandingan CMS Moodle Dengan CMS Yang Lain
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning
Environment) merupakan salah satu course management system (CMS)
yang telah memiliki lebih dari 330.000 anggota pada website-nya dan
diterjemahkan lebih dari 70 bahasa pada 196 negara. (www.moodle.org)
Moodle merupakan perangkat lunak open source yang digunakan sebagai
pelajaran berbasis internet dengan menggunakan website. Pada dasarnya
CMS Moodle memiliki hak patent dari Moodle, tetapi kita dapat
mengembangkan source, sehingga dapat memodifikasi hak paten tersebut.
Aplikasi ini dirancang mendukung faham konstuktivisme tentang
pendidikan yang membantu para pendidik untuk membuat komunitas
belajar online secara efektif. (Anaraki, 2006)
88
8
Secara filosofi ada 4 (empat) konsep dari CMS Moodle tersebut
terhadap pengembangan pendidikan yaitu, constructivisme,
constructionism, Social Constructivism, dan Connected and Separate.
a. Konsep constructivisme memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk membangun pengetahuan barunya. Mereka dituntut untuk aktif
menambah pengetahuan mereka sendiri.
b. Konsep construksionisme bahwa pembelajaran akan efektif, jika kita
dapat menghasilkan sesuatu atau kita dapat menyerap ide dari apa
yang kita pelajari. Bukan hanya itu tetapi bagaimana kita membagi
pengetahuan tersebut kepada orang lain.
c. Konsep social constructivisme bahwa kita dituntut untuk belajar
sehingga dapat mengembangkan budaya yang ada dalam suatu
kelompok terutama budaya belajar sehingga terjadi kolaborasi dalam
pembelajaran
d. Konsep connected dan separated bahwa kita harus berusaha
mempertahankan pendapat kita sendiri tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk menerima ide dari orang lain.
(http://docs.moodle.org/en/Philosophy)
CMS Moodle merupakan aplikasi e-learning berbasis web yang
menggunakan open source. Definisi open source bukan berarti bisa
mengakses sumber kode yang terdapat dalam aplikasi tersebut, akan tetapi
suatu aplikasi yang open source apabila memenuhi 10 kriteria yaitu :
1. Bebas mendistribusikan kembali tanpa ada royalti dari pemiliki
2. Kode sumber didistribusikan secara bebas
3. Diperbolehkan melisensi asalkan harus mencantumkan lisensi yang
asli
4. Pengguna harus memberikan nama yang berbeda atau nomor versi dari
sofware asli apabila telah dimodifikasi
5. Tidak ada diskriminasi seseorang atau kelompok
6. Tidak ada diskriminasi suatu sektor atau bidang contoh tidak boleh
digunakan untuk bisnis
7. Hak untuk menambah program tanpa menambah lisensi
8. Lisensi harus menyebutkan secara khusus sebuah produk
9. Lisensi tidak melarang software lain
10. Lisensi harus netral teknologi
(http://opensource.org/docs/osd)
99
9
3. Fitur Yang Terdapat dalam CMS Moodle
Fitur yang terdapat dalam CMS Moodle sesuai dengan kelas online dan
lebih baik digunakan untuk tambahan dari pembelajaran melalui tatap muka di
kelas. Mudah diinstalasi menggunakan PHP (Personal Home Page) yang telah
digunakan beberapa flatform seperti windows, linux, machintos. Semua
kategori pembelajaran dapat diperlihatkan walaupun kepada pengguna tanpa
harus mendaftar. Menggunakan WYSIWYG (What You See is What You Get)
HTML (Hypertext Markup Languge) sehingga para pengguna tidak perlu
belajar bahasa pemograman HTML. Pilihan pembelajaran dalam bentuk
mingguan, bentuk topik dan bentuk sosial merupakan pilihan tepat, apabila
kita telah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mensyaratkan administrasi pengajaran yang berkelanjutan. Ada pun fitur yang
terdapat dalam CMS Moodle adalah:
a. Modul Forum
CMS Moodle menyediakan forum sebagai diskusi online. Berbagai
macam jenis forum seperti forum khusus diperuntukan untuk guru, forum
terbuka dan forum khusus pembelajaran sebagai kelompok belajar
koperatif. Forum diskusi dapat dilihat dari nested, flat atau thread, dari
yang terbaru atau yang terlama memposting.
b. Modul Kuis (Quiz)
CMS Moodle menyediakan kuis sebagai salah satu bentuk
penilaian tes. Manajemen kuis memberikan kemudahan kepada seorang
guru untuk memberikan feed back, memberikan penilaian kembali,
1010
10
remidial teaching, memberikan batas waktu, mengacak nomor soal,
bahkan mengacak jawaban soal pilihan ganda pada setiap soal.
Kuis dalam CMS Moodle juga memberikan kemudahan apabila
terdapat soal yang memerlukan gambar bahkan multimedia yang lain
seperti video karena memberikan kebebasan untuk menggunakan HTML.
Kuis bisa diimport dari file teks. Ada beberapa jenis kuis yang disediakan
oleh CMS Moodle yaitu :
1. Soal pilihan ganda dengan satu atau jawaban ganda
2. Soal isian berupa kata atau kata majemuk
3. Soal pertanyaan benar salah
4. Soal menjodohkan
5. Soal pertanyaan acak (random question)
6. Soal pertanyaan berupa nomor yang digunakan untuk matematika
dengan mengijinkan rentang angka
7. Soal uraian berupa teks, gambar dan video
Pada soal pilihan ganda terdapat analisis item yang dapat
digunakan untuk uji coba soal yang akan kita gunakan pada penilaian hasil
belajar berupa Partial Credit, Range Count, Range Procentage, Facility
Index (% Correct), Standard Deviation (SD), Discrimination Index (DI)
dan Discrimination Coefficient (DC). Analisa item ini dapat didownload
dengan menggunakan file pengolahan angka.
1111
11
c. Modul Glosari (Glossary)
Modul ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk membangun
konsepnya sendiri tentang apa yang mereka ketahui. Glosari yang telah
dibuat oleh siswa, guru dapat mengeditnya kembali sehingga tidak ada
salah konsep tentang sesuatu hal. Seorang guru juga dapat menekankan
tentang konsep-konsep yang berlaku dalam suatu pelajaran.
d. Modul Sumber Belajar (Resources)
CMS Moodle juga menyediakan sumber belajar dari berbagai
sumber dan dapat diperlihatkan secara bebas oleh seorang guru. Sumber
belajar yang dimaksud dapat berupa teks dari perangkat lunak pengolah
kata, pengolah angka, powerpoint, flash, video, sound yang dapat
diciptakan sendiri atau mengambil atau menghubungkan dengan website
yang lain.
e. Modul Pilihan (Option)
Modul ini merupakan sejenis jajak pendapat, survei tentang sesuatu
hal. Seorang guru dapat menganalisa pilihan dari para responden untuk
dijadikan pedoman dalam menentukan tindak lanjut pembelajaran.
f. Modul Survei (Survey)
Modul ini digunakan untuk survei dari suatu masalah yang bisa
digunakan untuk menganalisis kelas. Modul ini juga dilengkapi dengan
grafik yang dapat dialihkan ke perangkat lunak pengolahan angka (.XLS)
atau file CSV dan dapat diumpan balik untuk membandingkan kelas yang
satu dengan kelas yang lain.
1212
12
g. Modul Penugasan (Assignments)
Modul penugasan merupakan modul yang penting dalam penilaian.
Siswa bisa upload tugas-tugas mereka dari berbagai format file ke server
yang telah dibubuhi tanggal. Keterlambatan pengumpulan tugas dapat
diizinkan, tetapi keterlambatan waktu dapat terlihat secara jelas oleh
seorang guru. Guru dapat memberikan nilai dan komentar tentang tugas
yang dilakukan siswa. Siswa pun dapat memperbaiki tugasnya sehingga
guru dapat menilai kembali hasil tugas siswa tersebut.
h. Modul Chats
Modul ini merupakan interaksi secara langsung. Fitur yang ada
pada modul ini terdapat gambar foto pengguna, mendukung URL, avatar,
HTML dan gambar. Semua session terekam sehingga dapat dilihat lagi
pada waktu yang akan datang.
i. Modul Workshops
Modul ini memberikan kemudahan bagi guru untuk menilai
naskah-naskah. Guru dapat memberikan contoh sebuah naskah kepada
pelajar sebagai praktik. Modul ini tepat digunakan untuk pelajaran Bahasa
Indonesia, Inggris dan pelajaran lain yang menuntut keahlian
mengungkapkan pemikiran melalui tulisan.
j. Modul Lesson
Modul ini merupakan modul pembelajaran secara online. Guru
dapat memberikan materi melalui presentasi, kuis dan penilaian. Modul ini
sangat dimungkian seorang guru untuk membuat isi atau materi pelajaran
1313
13
dengan berbagai format, karena modul ini mensyaratkan seorang guru
dapat menguasai bahasa HTML.
k. Modul Wiki
Modul wiki adalah sebuah halaman web untuk semua anggota
yang dapat menambah dan meng-edit. Modul ini sangat menunjang bagi
pembelajaran kelompok. Dokumen yang telah ada tidak dapat dihapus dan
dapat dimunculkan kembali apabila diinginkan. Hal ini sesuai dengan teori
parsimony yang digunakan oleh ilmu sosial bahwa teori yang lama tidak
digugurkan oleh teori yang baru. (http://docs.moodle.org/en/Features)
B. Tinjauan Umum tentang Penilaian Pendidikan
1. Pengertian Penilaian Pendidikan
Penilaian pendidikan merupakan tugas pokok bagi seorang guru. Gutu
tidak dapat efektif jika tidak dapat mengukur secara akurat pencapaian
siswaya. Mengukur secara akurat ini penting sebab guru tidak dapat
membantu siswanya secara efektif jika tidak mengetahui pengetahuan dan
keterampilan yang dikuasai siswanya dan pelajaran apa yang masih menjadi
masalah bagi siswanya. Hal yang sama pentingnya adalah guru tidak dapat
memperbaiki jika tidak memperoleh indikasi efektifitas dalam mengajar.
Fungsi penting pada penilaian pendidikan adalah memberikan tindak
lanjut dengan mempertimbangkan efektifitas pembelajaran. Pengetahuan pada
performance siswa membantu guru untuk mengevalauasi pembelajaran
mereka dengan menunjuk area dimana pembelajaran telah efektif dan area
dimana siswa belum menguasai. Informasi ini dapat digunakan untuk
1414
14
merencakan pembelajaran selanjutnya dan memberikan nasehat untuk metode
pembelajaran alternatif.
Umpan balik memberikan beberapa fungsi. Pertama
menginformasikan kepada guru dan siswa mengenai tingkat performance
siswa pada suatu pembelajaran. Kedua memberikan informasi diagnostik yang
dapat digunakan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya, dan atau
remidial. Ketiga dengan mempertimbangkan hasil beberapa tes, kita dapat
memperoleh pengukuran kemajuan dan perbaikan siswa.
Selain sebagai umpan balik alasan mengukur pencapaian adalah untuk
memberikan motivasi, menentukan peringkat, memberikan sertifikat tentang
pencapaian tingkat kemampuan minimal dalan suatu bidang tertentu.
2. Waktu Penilaian
a. Permulaan Pembelajaran
Untuk merencakaan pembelajaran yang efektif kita harus
mempertimbangkan kemampuan dan karakteristik siswa. Informasi ini
dapat diperoleh dari tes pencapaian. Selain itu informasi yang diperoleh
adalah penguasaan materi prasyarat. Hal ini yang dapat disaring dari tes
adalah mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah
diajarkan.
b. Selama Pembelajaran
Tes yang diberikan selama pembelajaran digunakan untuk
mementukan bagaimana kemajuan pembelajaran. Informasi ini kemudian
dapat digunakan untuk memodifikasi pembelajaran langsung dan belajar.
Dan hal ini digunakan sebagai evaluasi formatif.
1515
15
c. Akhir Pembelajaran
Tes ini akan mengukur seberapa bagus materi yang telah dipelajari
dengan membandingkan satu siswa dengan siswa lain atau dengan
beberapa profisiensi standard. Untuk guru pengukuran ini digunakan
sebagai evaluasi sumatif. Biasanya evaluasi ini digunakan sebagai dasar
penentuan tingkatan.
3. Aspek Yang Diukur Dalam Penilaian
a. Aspek kognitif (Bloom)
� Pengetahuan (knowledge)
� Pemahaman (comprehension)
� Aplikasi (aplication)
� Analisis (Analysis)
� Sintesisi (Synthesis)
� Evaluasi (evaluation)
b. Afektif
� Mencakup penilaian sikap, tingkal laku, minat, eosi dan
motivasi, kerjasama peserta didik
� Dilakukan melalui pengmatan dan inteaksi langsung secara
terus menerus
� Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan
sebagai referensi dalam penilaian berikutnya
� Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum dan
penilaian afektif per mata pelajaran
1616
16
c. Psikomotor
� Tidak semua mata pelajaran dapat dinilai aspek psikomotornya
(disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh peserta didik)
� Digunakan untuk pembelajaran yang banyak memerlukan
praktik: Pendidikan Agamaa, Seni, Jasmani, Praktik IPA dan
Bahasa
Setiap aspek yang diukur dalam penelitian memiliki alat ukur yang
berbeda-beda. Adapun alat ukur yang biasa digunakan oleh pendidik dalam
mengukur aspek kognitif adalah:
1. Kuis, isian, atau jawaban singkat yang menanyakan hal-hal prinsip,
dapat berupa:
a. Soal Pilihan Ganda (Multiple-choice)
Multiple-choice terdiri dari stem dan nomor respon yang
memungkinkan. Stem mungkin kalimat yang tidak lengkap atau
pertanyaan. Jika stem merupakan kalimat yang tidak lengkap, tugas
siswa adalah melengkapi dengan pernyataan yang paling tepat. Jika
item merupakan pertanyaan, kita harus memberikan alternatif
jawaban yang mungkin. Siswa disuruh memilih alternatif yang
benar atau paling tepat. Alternatif jawaban terdiri dari jawaban
yang benar dan beberapa pengecoh.
1717
17
b. Soal Jawaban Singkat (Short Answer questions)
Short answer memberikan beberapa tipe item yang akan
direspon siswa dengan kata, prase, kalimat, simbol atau nomor.
Short answer yang sering digunakan adalah melengkapi item
dengan kalimat atau beberapa kata yang hilang.
c. Soal benar salah (True-false questions)
True false adalah kalimat deklaratif, siswa menilai
pernyataan yang disajikan benar atau salah. Menurut Brown
terdapat beberapa argumen mengenai True-False item ini, pertama
true false ini hanya dapat mengukur pengetahuan saja. Kedua true
false bersifat ambigo apabila siswa tidak memiliki pengetahuan
yang lengkap yang dibutuhkan untuk memperoleh jawaban. Ketiga
pendidik yakin bahwa siswa dapat memperoleh skor tinggi dengan
menebak, karena hanya dua pilihan maka siswa memiliki
kesempatan 50% untuk mendapatkan mendapatkan jawaban yang
benar atau salah.
d. Soal menjodohkan (Matching questions)
Matching terdiri dari dua paralel daftar, yang satu berisi
stimulus atau stem yang lain berisi respon yang mungkin. Tugas
siswa adalah mencocokkan bentuk dari dua daftar. Siswa
diharapkan dapat menyeleksi respon yang paling cocok untuk
sebuah stimulus.
1818
18
e. Soal uraian (Embedded descriptive text and graphiscs)
Soal uraian terdiri dari pernyataan, seringkali beberapa
kalimat panjang yang menggambarkan situasi dan atau problem.
Tugas siswa adalah menulis essai untuk menjawab problem yang
dituju. Perbedaan antara short answer dan uraian adalah
panjangnya respon yang dibutuhkan. Pada essai ditekankan pada
mengorganisasikan dan menggabungkan materi.
2. Pertanyaan lisan, mengukur pemahaman terhadap konsep, prinsip
atau teorema.
4. Kaidah Penulisan Soal
Soal tulis merupakan salah satu alat ukur untuk menentukan posisi
siswa antara prestasi dan batas minimal hasil belajar yang telah ditetapkan.
Soal hendaknya mencerminkan penjabaran dari indikator pembelajaran yang
telah ditetapkan. Ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan untuk
penulisan soal yaitu:
a. Berhubungan dengan kondisi pembelajaran di kelas atau di luar kelas
b. Berhubungan erat antara proses, materi, kompetensi dan pengalaman
belajar
c. Mengukur kompetensi siswa
d. Mengukur beberapa kemampuan yang diwujudkan dalam stimulus soal
e. Mengukur kemampuan berpikir kritis
f. Mengandung pemecahan masalah
1919
19
Soal pilihan ganda masih sering digunakan oleh para pendidik
karena keefektifannya dalam menganalisis butir item. Bentuk soal pilihan
ganda masih digunakan pada jenis-jenis tes seperti ulangan harian bahkan
ujian nasional. Bentuk soal pilihan ganda merupakan tes objektif yang
dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Ada dua bagian dari bentuk
soal pilihan ganda ini, yaitu pokok soal (stem) dan sejumlah pilihan atau
kemungkinan jawaban. (option). Ada beberapa kaidah penulisan bentuk
soal pilihan ganda yaitu:
a. Pokok soal (stem) yang merupakan permasalahan haus dirumuskan
secara jelas
b. Perumusan pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan
pernyataan yang diperlukan saja
c. Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar atau yang paling
benar
d. Pada pokok soal (stem), sedapat mungkin dicegah perumusan
pernyataan yang bersifat negatif
e. Alternatif jawaban (option) sebaiknya logis dan pengecoh harus
berfungsi (menarik)
f. Diusahakan agar tidak ada “petunjuk” untuk jawaban yang benar
g. Diusahakan untuk mencegah penggunaan option yang terakhir
berbunyi “semua pilihan di atas salah” atau “semua piliha jawaban di
atas benar”
2020
20
h. Diusahakan agar alternatif jawaban (option) homogen, baik dari segi
isi/materi maupun panjang pendeknya pertanyaan
i. Apabila alternatif jawaban (option) berbentuk angka, sususnalah secara
berurutan mulai angka yang terkecuk di atas dan yang terbesar di
bawah
j. Di dalam pokok soal (stem), diusahakan tidak menggunakan ungkapan
atau kata-kata yang bersifat tidak tentu, seperti: kebanyakan,
seringkali, kadang-kadang dan yang sejenis
k. Diusahakan agar jawaban butir soal yang satu tidak bergantung dari
jawaban butir soal yang lain (Depdikbud:1985)
Soal tulis yang telah disiapkan belum tentu baik, apabila belum
diujicobakan sebagai soal yang telah memenuhi kriteria. Oleh karena itu
guru harus memiliki kemampuan untuk menganalisis item soal. Tujuan
analisis item adalah mengevaluasi kualitas item tes. Dengan
mengobservasi bagaimana siswa merespon berbagi item, kita dapat
mengetahui mana soal yang sukar mana item yang mudah.
Analisis item secara umum berkaitan dengan tiga aspek item.
Pertama kesukaran item. Indek kesukaran item didefinisikan sebagai
proporsi siswa yang menjawab item dengan benar. Komponen yang kedua
adalah menentukan kekuatan item. Indek pembeda item menyatakan
apakah item membedakan antara siswa yang mempunyai pengetahuan
banyak dan siswa dengan pengetahuan sedikit pada materi yang diteskan.
2121
21
Komponen ketiga dari analisa item adalah evaluasi distraktor. Analisa ini
tepat digunakan pada pilihan ganda dan mencocokkan item. (Larasati: 4).
Untuk menganalisa soal Pilihan Ganda dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
a. Menentukan Tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus
TK=(KA+KB):N
b. Menentukan Daya Pembeda dengan rumus DP=(KA-KB): ½N
Adapun untuk menganalisa soal uraian dapat digunakan dengan
rumus sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kesukaran dengan rumus TK = Rata-rata : skor
maksimal
b. Menentukan daya pembeda dengan rumus DP= (Rata-rata KA – Rata-
rata KB) : skor maksimal
Adapun kriteria yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional dalam menentukan tingkat kesukaran dan daya pembeda adalah:
a. Kriteria tingkat kesukaran
• 0.00-0.30 sukar
• 0,31-0,70 sedang
• 0,71-1,00 mudah
b. Kriteria Daya Pembeda
• 0,40-1,00=soal baik
• 0,30-0,39=soal diterima dan diperbaiki
• 0,20-0,29=soal diperbaiki
• 0,00-0,19= soal ditolak
2222
22
Kathy Duvall dalam test item performance: the item analysis,
menjelaskan bahwa untuk soal pilihan ganda yang memiliki lima pilihan, soal
yang memiliki tingkat kesukaran 0,60 dianggap soal sedang atau antara 0,50-
0,70. Beberapa kriteria tersebut di atas dan kriteria penulisan dapat kita
gunakan sebagai patokan untuk menentukan baik atau tidaknya suatu item
soal.
C. Kerangka Berfikir
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
D. Hipotesis 1. CMS Moodle yang digunakan e-learning SIB dapat memudahkan guru
dalam mengadministrasikan penilaian pendidikan.
2. Analisis soal merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan soal
3. CMS Moodle dapat membantu guru dalam menganalisa soal
�
Guru banyak waktu
terbuang untuk
menganalisis soal
Tidak
dilakukan
Soal tidak bermutu
CMS Moodle Siswa merasa
kecewa saat tes
Hasil tes jelek
Guru mendapat kemudahan dalam
mengevaluasi hasil belajar
2323
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Indonesia Bangkok dengan
alamat di komplek KBRI Bangkok, 600-602 Petchburi Road Bangkok
Thailand. Sekolah Indonesia Bangkok yang telah mendapatkan subsidi
pendidikan Block Grant sejak tahun 2003 telah memberikan kontribusi besar
dalam pengembangan media pendidikan khususnya pemanfaatan teknologi
informasi dalam pembelajaran.
Pengembangan e-learning di Sekolah Indonesia Bangkok sangat
memungkinkan karena infrastruktur jaringan internet sebagai salah satu faktor
penting dalam dunia IT telah mendukung keberadaannya. Sejak tahun 2005
Sekolah Indonesia memiliki jaringan internet 24 jam dengan menggunakan
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) dari perusahaan penyedia
internet Loxinfo (http://www.loxinfo.co.th)
Meskipun waktu penelitian berlangsung sejak sebulan yang lalu, tetapi
data yang diambil adalah analisa soal tahun pelajaran 2006/2007 dan tahun
pelajaran 2007/2008. Penulis mengambil data dari e-learning SIB dengan
alamat http://sib-bangkok.org/moodle dengan melihat hasil analisis soal dari
try out ujian akhir sekolah mata pelajaran Kewargaan Negara. Sebagai
pelengkap data, peneliti juga melakukan pengumpulan data tambahan melalui
wawancara dengan beberapa orang guru yang telah melakukan pelatihan e-
learning SIB dan data sumber melalui internet dengan mengikuti forum
diskusi di forum moodle baik berbahasa Indonesia atau pun berbahasa Inggris.
�
2424
24
B. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitis.
Peneliti mendeskripsikan temuan-temuan berdasarkan data-data yang ada
dalam CMS Moodle berupa membuka arsip penilaian try out Mata Pelajaran
Kewargaan Negara, activities report setiap siswa dan source code e-learning
SIB
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi literatur dan dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan
mempelajari literatur-literatur, buku-buku dan sumber bacaan lainnya yang
ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti guna mendapatkan
informasi-informasi yang menjadi landasan teoritis.
2. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
langsung di lapangan untuk mendapatkan informasi atau data dalam
populasi penelitian.
3. Soal try out dievaluasi dengan CMS Moodle (praktik)
2525
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Implementasi CMS Moodle sebagai E-learning SIB
Course Management System (CMS) Moodle merupakan sebuah
aplikasi software e-learning yang termasuk open source. Sekolah Indonesia
Bangkok telah menerapkan e-learning sebagai complement (pelengkap) dalam
meningkatkan sistem pembelajaran pada bulan Oktober tahun 2005. Untuk
membangun infrastruktur dari e-learning berbasis web, maka SIB menyewa
webhosting lokal di Thailand yang dianggap cukup aman dan memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi yaitu Siam Web Host (http://siamwebhost.com) di
Software Park Bangkok. Dengan berbekal space sebesar 250Mb, Sekolah
Indonesia Bangkok berusaha untuk membangun website walaupun belum ada
sumber daya manusia memadai tentang hal tersebut.
Bersamaan dengan membangun website sekolah, SIB juga membangun
e-learning berbasis web dengan CMS Moodle sebagai pilihan utama setelah
mempertimbangkan berdasarkan forum dan informasi di
http://opensourcecms.com yaitu atutor, claronline, clasSS, Docebo suite,
Dokoes, DrupalEd, Interact, Moodle dan SiteAtSchool. Salah satu alasan
pemilihan CMS Moodle sebagai aplikasi e-learning SIB adalah mudah
dipelajari dan memiliki fitur yang lengkap untuk membangun sebuah e-
learning. Disamping itu juga memiliki kestabilan dalam membangun software
serta termasuk open source.
2626
26
1. Persiapan CMS Moodle Sebagai E-learning SIB
a. Perangkat Yang Dibutuhkan
Perangkat yang dibutuhkan untuk membangun CMS Moodle
sebagai e-learning SIB tidak membutuhkan infrastruktur yang tinggi.
Semua sekolah Indonesia di luar negeri sebenarnya dapat membuat e-
learning SIB lebih baik lagi karena negara yang ditempatinya memiliki
infrastruktur yang lebih baik dibandingkan di Indonesia.
Sekolah Indonesia Bangkok telah mendapatkan subsidi pendidikan
Block Grant sejak tahun 2003. Road map dari SIB selama 5 tahun sejak
tahun 2003 adalah mengembangkan IT untuk pembelajaran. Dana subsidi
pendidikan block grant tahun 2003 diperuntukan membangun infrastruktur
peralatan dan perlengkapan IT di kelas. Setiap kelas diharapkan memiliki
sebuah unit komputer yang telah tersambung internet. Dana subsidi
pendidikan block grant 2004 diperuntukan membangun infrastruktur lab
bahasa dan multimedia yang dapat digunakan dengan multiguna.
Penggunaan subsidi pendidikan block grant 2005 diperuntukkan
untuk membangun media pembelajaran sebagai salah satu pelengkap
complement (pelengkap) dari kegiatan belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan pemikiran tersebut, SIB membangun e-learning berbasis web
yang pada akhirnya akan dapat digunakan dan bermanfaat oleh siapa pun
siswa khususnya para pelajar di Indonesia. Pengenalan dasar e-learning di
lingkungan guru Sekolah Indonesia Bangkok diawali dengan mengirim
beberapa orang guru untuk ikut dalam kegiatan Asia Pasific Regional e-
2727
27
learning Conference di Bangkok. Sejak itulah SIB bertekad untuk
membangun e-learning berbasis web yang dapat bermanfaat lebih luas
demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia secara umum dengan
membuat kurikulum pelatihan guru intern di Sekolah Indonesia Bangkok.
Penggunaan subsidi pendidikan block grant 2006 diperuntukkan
melanjutkan program e-learning SIB dengan melanjutkan pelatihan guna
melanjutkan program dari kurikulum yang telah dirintis sejak subsidi
pendidikan block grant 2005. Tahun 2007 SIB mendapatkankan subsidi
pendidikan dari block grant ICT dari PSLB dengan memfokuskan
membangun pada sistem informasi manajemen sekolah yang nantinya para
orang tua dapat mengawasi anaknya memalui on-line. SIB sedang
menjajagi SIM tersebut dari Gamatechno UGM yang pada waktu dekat
dapat merealisasikan program tersebut. Disamping itu juga SIB
diharapkan dapat memiliki server web service sendiri dengan spesifikasi
dari sund siligon technology (http://thaisand.com).
b. Biaya Pembuatan
Pemilihan open source sebagai basis e-learning SIB diharapkan
dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan membangun e-learning SIB.
Disamping itu juga open source sendiri sangat cepat berkembang dan
sangat up-to-date apabila ada bug sehingga dapat diperbaiki melalui
patch-nya.
Biaya yang diperuntukan e-learning SIB yang terbesar digunakan
untuk mengisi konten dari e-learning tersebut sebesar THB 78,250.00
2828
28
yang digunakan dari subsidi pendidikan Block Grant 2005 dan biaya sewa
hosting di Siam Web Host (http://siamwebhost.com) sebesar THB 4000
per tahun. SIB pada tahun 2007 diharapkan dapat menggabungkan e-
learning SIB berbasis web dengan e-learning secara offline dengan
menggunakan program articulate (http://articulate.com) sebagai alternatif
pilihan. Program articulate merupakan salah satu program tambahan pada
tool powerpoint. Kelebihan dari program tersebut adalah mempermudah
dalam pembuatan dan penggunaan media pembelajaran berupa presentasi.
Guru dapat memadukan animasi dan soal yang telah dibuat melalui
articulate quizmaker. Program ini pun mendukung SCORM yang sedang
dikembangkan oleh SIB dalam membangun e-learning menggunakan
CMS Moodle.
c. Pelatihan Guru Sekolah Indonesia Bangkok tentang e-learning
SIB
Sumber daya manusia yaitu guru yang diharapkan dapat mengisi
konten dari e-learning SIB diharapkan memiliki keterampilan lebih dalam
pembelajaran e-learning. Ada pun kurikulum pelatihan e-learning SIB
untuk guru adalah:
1) Pertamuan pertama
a) Merubah profile pengguna
b) Membuat dan membedakan jenis course
2) Pertemuan kedua
a) Membuat pemetaan Standar Kompetensi Tahunan
2929
29
b) Memahami Layout CMS Moodle
3) Pertemuan ketiga
a) Memahami sumber belajar dan membuat text, web page, link to
file or webpage, directory and labels
b) Berkreasi dan menggunakan featur block samping
4) Pertemuan keempat
a) Memahami kegiatan siswa dengan cara membuat aktifitas
berupa: Assignment, Chat, Forum, Glossary, Quiz, Wiki
b) Memahami item analisys dan log siswa
2. Pelaksanaan CMS Moodle Sebagai E-learning SIB
Pelaksanaan e-learning SIB dengan menggunakan CMS Moodle
sebagai pilihan, bukan berarti meninggalkan pembelajaran di dalam kelas.
Pembelajaran didalam kelas merupakan pembelajaran utama. Pembelajaran e-
learning di SIB bukan pembelajaran tambahan (suplement) atau substitute
(pengganti), tetapi penggunaan CMS Moodle di SIB merupakan pembelajaran
pelengkap (suplement).
Kurikulum pelatihan e-learning SIB telah dilaksanakan pada subsidi
pendidikan block grant 2006 yang lalu dan pada saat ini setiap guru memiliki
tugas untuk mengembangkan e-learning berdasarkan mata pelajaran masing-
masing minimal satu semester.
3030
30
B. Perpaduan Kurikulum KTSP dalam CMS Moodle
1. Pengorganisasi Kurikulum di CMS Moodle
Kurikulum tingkat satuan pendidikan mensarakan sekolah dapat
mengembangkan kurikulum tersebut sesuai dengan lingkungannya.
Standar isi adalah salah satu bagian dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
Penerapan KTSP dalam CMS Moodle merupakan hal yang
mungkin dilaksanakan. Sesuai dengan filosofi dari CMS Moodle itu sendiri
yaitu constructivisme, constructionism, Social Constructivism, dan
Connected and Separate. Kontruktivisme memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya sendiri, konsep
konstuktionisme yaitu kebermaknaan akan pembelajaran kita apabila kita
dapat berbagi kepada orang lain, konsep konsturktivisme sosial artinya
kita dapat mengembangkan kelompok kita sendiri dengan demikian
terciptalah budaya kerjasama atau kolaborasi antar anggota dalam
kelompok kita sendiri bahkan dengan kelompok lain. Dan konsep koneksi
dan separasi bahwa kita juga harus mempertahankan dan menerima ide
dari orang lain. (http://docs.moodle.org/en/Philosophy).
CMS Moodle dengan menggunakan format weekly memudahkan
guru untuk mengadministrasikan pembelajarannya berdasarkan pemetaan
baik per semester atau pun pertahun. Perangkat pembelajaran seperti
pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, squence Standar
3131
31
Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Silabus dan bahkan Rencana Program
Pembelajaran dapat diterapkan dengan mudah di CMS Moodle ini.
Gambar IV.1
Tampilan Perpaduan Rancangan Program Pembelajaran dengan
CMS Moodle
CMS Moodle memberikan kebebasan kepada seorang guru untuk
mengembangkan pembelajarannya di dunia maya. Fitur resource yang dapat
dimanfaatkan oleh KTSP adalah:
a) Insert a label digunakan untuk menyebutkan SK, KD, Indikator
yang ada pada RPP
b) Compose a text page digunakan untuk membuat suatu naskah dari
materi kompetensi dasar
3232
32
c) Compose a web page digunakan untuk membuat satu naskah
berupa halaman page. Hal ini dimungkinkan untuk seorang guru
dapat membubuhkan file video, sound yang berkaitan dengan
materi pembelajaran sesuai dengan permintaan indikator dalam
suatu pertemuan.
d) Link a file digunakan untuk menghubungkan kepada suatu file
dengan format apa pun yang telah kita miliki sebelumnya seperti
animasi flash untuk menambah pemahaman siswa.
e) Link to a website digunakan untuk menghubungkan kepada suatu
halaman web yang berhubungan dengan materi pembelajaran.
f) Display a directory digunakan untuk memberikan kepada siswa
untuk men-download semua file yang berhubungan dengan mata
pelajaran tersebut.
2. Implementasi Sistem Penilaian di CMS Moodle
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi
(angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat
suatu keputusan. (depdiknas, 2006). Penilaian pada KTSP tidak
membandingkan peserta didik dengan peserta kelompok, tetapi dengan
kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan yang ditetapkan.
Penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan perencaan yang
harus dilaksanakan ketika membuat suatu pembelajaran.
Penentuan KKM merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan
untuk membuat norma dalam penilaian. KTSP mengacu pada penilaian
3333
33
kriteria atau patokan. Prestasi kemampuan peserta didik tidak
dibandingkan dengan peserta kelompok, tetapi dengan kemampuan yang
dimiliki sebelumnya dan patokan yang telah ditetapkan. Kriteria
ketuntasan minimal terdiri dari tiga unsur yaitu kompleksitas (kesulitan
dan kerumitan), daya dukung dan intake siswa.
Kompleksitas yang dimaksud adalah kesulitan dan kerumitan dari
mata pelajaran tersebut. Daya dukung merupakan faktor pendukung untuk
mencapai KKM tersebut seperti media pembelajaran. Intake siswa adalah
daya serap secara rata-rata siswa suatu kelas terhadap mata pelajaran
tersebut.
Penentuan teknik penilaian juga merupakan faktor penting untuk
membuat suatu penilaian. Ketercapaian SK dan KD harus diukur dengan
alat ukur yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Contohnya
mengukur bagaimana seorang siswa dapat berargumentasi melalui
visualisasi sebuah iklan dalam bentuk tulisan, maka alat ukur yang tepat
digunakan adalah berupa test uraian atau berupa forum diskusi.
3434
34
Gambar IV.2
Contoh forum diskusi dengan menggunakan objek video
CMS Moodle merupakan salah satu faktor pendukung untuk
mencapai KKM secara maksimal. CMS Moodle bukan hanya memberikan
kesempatan untuk siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih akan tetapi
kita dapat melihat proses atau penilaian proses dari mendapatkan
pengetahuan tersebut. Adapun cara menilai hasil belajar siswa dengan
menggunakan CMS Moodle dapat berupa:
1) Kuis (Quiz)
CMS Moodle menyediakan kuis sebagai salah satu bentuk
penilaian tes. Manajemen kuis memberikan kemudahan kepada seorang
guru untuk memberikan feed back, memberikan penilaian kembali
(regrading), remidial teaching, memberikan batas waktu pelaksanaan kuis
3535
35
dan pengumpulan kuis, sistem pengurangan nilai apabila tedapat jawaban
yang salah, mengacak nomor soal, bahkan mengacak jawaban soal pilihan
ganda pada setiap soal.
Gambar IV.3
Contoh halaman depan kuis
Kuis dalam CMS Moodle juga memberikan kemudahan apabila
terdapat soal yang memerlukan gambar bahkan multimedia yang lain
seperti video. CMS Moodle memberikan kebebasan untuk menggunakan
HTML. Kuis bisa diimport dari file teks. Adapun jenis kuis yang
disediakan oleh CMS Moodle yang digunakan oleh e-learning SIB adalah:
a. Pilihan ganda dengan satu atau jawaban ganda
b. Isian berupa kata atau kata majemuk
c. Soal uraian berupa teks, gambar dan video
3636
36
2) Penugasan (Asignments)
Modul Assignments atau penugasan merupakan modul yang
penting dalam penilaian. Siswa dapat meng-upload tugas-tugas mereka
dari berbagai format file ke server yang telah dibubuhi tanggal.
Keterlambatan pengumpulan tugas dapat diizinkan, tetapi keterlambatan
waktu dapat dilihat secara jelas oleh seorang guru. Guru dapat
memberikan nilai dan komentar tentang tugas yang dilakukan siswa. Siswa
pun dapat memperbaiki tugasnya sehingga guru dapat menilai kembali
hasil (regrading) tugas siswa tersebut.
Ada tiga jenis penugasan yaitu siswa mengerjakan dengan cara
mengetik teks secara online, mengetik tugas pada word processor
kemudian di upload sebuah file dan pengumpulan tugas di kelas secara
tatap muka.
Gambar IV.4
Tampilan tugas siswa yang telah dinilai dan regrading
3737
37
3) Forum
Forum merupakan sebuah fitur penting dalam CMS Moodle
sebagai alat untuk penilaian. Tidak ubahnya dengan diskusi di kelas,
forum pada CMS Moodle memberikan 3 kriteria yaitu nested, flat atau
thread melalui moderator.
Diskusi yang dilakukan di kelas dapat dilakukan dengan
berkelompok dan mendiskusikan hasil belajar kelompok yang satu
dengan lainnya. Forum di CMS Moodle pun dapat dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran pada saat itu. Forum dapat diatur
sedemikian rupa sehingga menjadi pembelajaran e-learning yang e-
collaborate
Gambar IV.5
Tampilan forum diskusi dengan format nested
3838
38
3. Analisis Item Soal pada CMS Moodle
Keunggulan CMS Moodle adalah terdapatnya analisa soal yang tidak
dimiliki oleh CMS sejenisnya. Hal inilah yang menarik untuk digunakan oleh
Sekolah Indonesia Bangkok. Kuis online menyediakan batas minimal
kelulusan, hal ini sesuai dengan prinsip penilaian KTSP yaitu berdasarkan
acuan yang telah ditetapkan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal.
Berikut ini adalah contoh soal dan analisis soal try out ujian nasional
dengan menggunakan CMS Moodle:
• Standard Kompetensi Lulusan: Siswa mampu memahami konsep dasar
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dengan cara
mendeskripsikan, mengidentifikasi, dan menganalisis hubungan
internasional.
• Ruang Lingkup Materi: Hubungan internasional
Gambar IV.6
Contoh Lembar Kerja Siswa Berupa Kuis Soal Pilihan Ganda Dengan
Pengaturan Waktu
3939
39
Hasil kuis tersebut adalah:
Gambar IV.8
Tampilan Hasil Kuis Pilihan Ganda tentang Hubungan Internasional
Hasil kuis tersebut dilihat per siswa adalah:
�
Gambar IV.10
Tampilan Hasil Kuis Pilihan Ganda tentang Hubungan Internasional
Setiap Siswa
4040
40
Ada beberapa analisis item yang telah tersedia dalam CMS Moodle yaitu:
a. Partial Credit merupakan jawaban yang benar dalam suatu soal
b. Range Count merupakan jumlah siswa yang memilih terhadap suatu
pilihan soal (option)
c. Range Procentage merupakan prosentase dari pilihan siswa terhadap
suatu pilihan soal (option)
d. Facility Index (Correct Facility) merupakan alat ukur untuk
menentukan tingkat kesukaran dari suatu soal. Perhitungannya adalah
I=(Xaverage) / Xmax
e. Discrimination Index (DI) merupakan analisa item untuk mengukur
daya pembeda antara kelas tinggi dengan kelas rendah dengan
perhitungan DI = (Xtop - Xbottom)/ N
f. Discrimination Coefficient (DC) merupakan pengukuran item daya
pembeda kelas atas dan kelas bawah item. Discrimination coefficient
adalah korelasi koefisien antara sebuah item dengan seluruh item soal.
Perhitungannya adalah DC=Sum(xy)/(N*sx*sy)
• Sum(xy) adalah jumlah hasil dari deviasi skor item dan
keseluruhan skor kuis tersebut
• N adalah jumlah responden
• sx adalah standar deviasi dari skor bagian terkecil
• sy adalah standar deviasi skor dari keseluruhan kuis.
4141
41
Hasil soal tes objektif dengan menggunakan facility index (correct
facility) dalam menentukan kesukaran dari suatu soal, discrimination index
dalam menentukan daya pembeda antar kelas atas dan kelas bawah, dan
discrimination coefficient dalam menentukan korelasi koefisien antara
sebuah item dengan seluruh item soal adalah:
Gambar IV.9
Tampilan Analisis Item Pada CMS Moodle
Hasil analisis soal pada CMS Moodle dapat di-download menjadi bentuk format
excel dan format teks.
4242
42
Gambar IV.8
Tampilan format analisis item yang dapat didownload
4343
43
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Sekolah Indonesia di Luar Negeri yang relatif memiliki fasilitas lebih baik
dibandingkan dengan sekolah-sekolah di dalam negeri khususnya dalam
bidang informasi dan teknologi merupakan kesempatan untuk
mengembangkan pada pembelajaran e-learning sebagai complement
(pelengkap) pembelajaran di kelas
2. Salah satu perangkat lunak open source yang memperhatikan
pengembangan pendidikan berupa konsep konstuktivisme,
konstruksionisme, konstruktivisme sosial dan pengembangan idealisme
siswa serta mudah dipelajari adalah CMS Moodle (Course Management
System Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment )
3. CMS Moodle dapat memudahkan guru dalam mengadministrasikan
penilaian pendidikan. Gurulah yang menentukan dalam menerapkan
penilaian pendidikan di CMS Moodle, apakah menggunakan kuis,
penugasan, forum, workshop, dan lain-lain.
4. Pembuatan soal tes objektif yang baik dapat dilakukan dengan uji
keterbacaan soal dengan mengacu pada kriteria penulisan soal dan uji coba
soal sebagai salah satu untuk menentukan validitas dan reabilitas item
soal. Uji keterbacaan soal dapat dilakukan oleh guru masing-masing dan
uji coba soal dapat menggunakan CMS Moodle sebagai alternatif.
4444
44
5. CMS Moodle dapat menganalisa soal tes objektif dengan menggunakan
facility index (correct facility) dalam menentukan kesukaran dari suatu
soal, discrimination index dalam menentukan daya pembeda antar kelas
atas dan kelas bawah, dan discrimination coefficient dalam menentukan
koefisien korelasi antara sebuah item dengan seluruh item soal
6. Kelemahan dalam penelitian ini adalah uji coba soal try out ujian sekolah
yang dilakukan pada mata pelajaran Kewargaan Negara menggunakan
adaptive mode yaitu seorang siswa boleh mencari jawaban yang tepat pada
setiap soal dengan menggunakan pengurangan nilai per soal (penalty
mode). Hal ini menyebabkan facility index, discrimiation index dan
discrimination coeficient tidak memenuhi syarat sebagai soal yang baik.
B. Saran
1. Sekolah Indonesia di Luar Negeri yang relatif memiliki fasilitas lebih baik
dibandingkan dengan sekolah-sekolah di dalam negeri khususnya dalam
bidang informasi dan teknologi merupakan kesempatan untuk
mengembangkan pada pembelajaran e-learning sebagai complement
(pelengkap) pembelajaran di kelas.
2. Seorang guru sebagai tenaga profesional, wajib mengadministrasikan
pembelajarannya dan penilaian pendidikan. Sedangkan guru SILN
cenderung mengajar multilevel dan multisubyek, sehingga sangat sulit
untuk membagi waktu mengajar dan mengadministrasikan pembelajaran.
Salah satu alternatif hal tersebut menggunakan CMS Moodle yang
memiliki fitur pengadministrasian pembelajaran dan penilaian pendidikan.
4545
45
3. Rekayasa perangkat lunak dalam media pembelajaran khususnya berbasis
open source sangat dimungkinkan. Oleh karena itu guru sebagai inovator
dapat memilih dan memilah perangkat lunak yang sesuai dengan media
pembelajaran tertentu, merubahnya sehingga menjadi media pembelajaran
yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik.
4. Sebaiknya guru ketika menguji coba soal dengan e-learning menggunakan
CMS Moodle tidak menggunakan adaptive mode untuk menghindari
biasnya uji coba soal dalam menentukan tingkat kesukaran, daya pembeda
siswa dan daya pembeda soal.
4646
46
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad (2004), E-learning in Indonesian Education System, Indonesian
University of Education, Seminar-Workshop on E-learning: The seventh
Programming Cycle of APEID Activities, 30 August-6 September 2004
http://gauge.u-gakugei.ac.jp/apied04/country_papers/indonesia.pdf
Anaraki Firouz (2006), Developing An Effective And Efficient eLearning Platform
Using Open Source Software, Bangkok
(http://www.elearningap.com/eLAP2006/Proceeding/p40.1-4-fin-16.pdf)
Budianto (2003), Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3, Erlangga,
Jakarta
Case Study – Using Moodle for assessment at Varndean college.
(http://rds.yahoo.com/_ylt=A0oGkk3wUUFH7G0Bs1dXNyoA;_ylu=X3oD
MTE5ZmhoMXFhBHNlYwNzcgRwb3MDOARjb2xvA3NrMQR2dGlkA0
Y5MTlfMTE2BGwDV1Mx/SIG=136fiijof/EXP=1195549552/**http%3a//
www.learningtechnologies.ac.uk/downloads/212/moodle_casestudy_varnde
an1.doc)
Chew, Lim Kin, e-Collaborative Project for Better Learning, Third International
Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, August 3-4, 2006,
Bangkok,
(Thailand.http://www.elearningap.com/eLAP2006/Proceeding/p9.1-5-fin-
11.pdf)
Depdiknas RI (2006) , Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (Sosialisasi
KTSP), Jakarta (http://ktsp.diknas.go.id/)
…………………….., Pengembangan Bahan Ujian dan Analisis Hasil Ujian
(Sosialisasi KTSP), Jakarta (http://ktsp.diknas.go.id/)
…………………….., Rancangan Penilaian Hasil Belajar (Sosialisasi KTSP),
Jakarta (http://ktsp.diknas.go.id/)
…………………….., Sistem Penilaian KTSP (Sosialisasi KTSP), Jakarta
(http://ktsp.diknas.go.id/)
Duvall, Kathy, Measurement and Evaluation: Test Item Performance: The Item
Analysis, University of Illionis at Urbana Champaign
(http://www.oir.uiuc.edu/dme/exam/item.html)
4747
47
Gullickson, Arlen R. 2003, The Student Evaluation Standards: How to Improve
Evaluation of Students. The Join Cimmittee on Standars for Educational
Evaluation. Thousands Oaks, California: Corwin Press, Inc & Educational
Policy Leadership Institut
Hardiana, Ana dan Elan Djaelani, Sistem Pendukung e-learning di Web, LIPI,
Jakarta (http://www.informatika.lipi.go.id/sistem-pendukung-e-leaning-di-
web)
Larasati, Yuenda Vicky Book Resume: Measuring Classroom Achievement By
frederick G. Brown.
(http://members.tripod.com/~Putrohari/mengukur_pencapaian.htm)
Moodle- A Free Open Source Management System for Online learning
(http://moodle.org)
Open Source Initiative, (http://opensource.org)
Panitia EBTANAS Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI (1985), Buku Pedoman
Penulisan Soal EBTANAS Tahun Ajaran 1985/1986, Jakarta
Suteng, Bambang,dkk (2006), Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas X,
Erlangga, Jakarta
Syamsir, Model Penilaian dalam Pendidikan Civics: Refleksi Pengalaman dari
Sekolah-Sekolah Menengah di Indiana, USA. Indiana University and
Universitas Negeri Padang,
(www.depdiknas.go.id/jurnal/63/editorial%20j63.htm)
Teerajarmorn, Jitlekha, (2006), Assessing Students Onlineby, Bangkok
(http://www.elearningap.com/eLAP2005/Proceeding/PP27.pdf)
Tim Kewarganegaraan SMA (2004), Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas 2,
Galaxy Puspa Mega, Jakarta
Triwamwoto, Petrus Citra (2004), Kewarganegaraan SMA Kelas 3, Grasindo,
Jakarta
Wahono, Romi Satria (2006), Aspek Rekayasan Perangkat Lunak dalam Media
Pembelajaran, Jakarta (http://romisatriawahono.net/2006/06/23/media-
pembelajaran-dalam -aspek-rekayasa-perangkat-lunak/)
Wahono, Romi Satria (2006), Pembelajaran Jarak Jauh Masalah dan
Keuntungan, Jakarta (http://romisatriawahono.net)
4
848
48
LAMPIRAN I
TABEL I
ANALISA ITEM SOAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN HUBUNGAN DAN HUKUM INTERNASIO
NAL
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. pertama dan kedua
(0.00)
0/27
(0%)
pertama dan ketiga
(0.00)
0/27
(0%)
pertama dan
keempat
(1.00)
26/27
(96%)
kedua dan ketiga
(0.00)
0/27
(0%)
107
3
Landasan
konstitusional
Landasan
konstitusional
politik luar negeri
RI terdapat dalam
pembukaan UUD
1945 yaitu
alinea...
kedua dan
keempat
(0.00)
1/27
(4%)
27
80
0,29
0,857
0,75
Pancasila
(1.00)
27/27
(100%)
UUD 1945
(0.00)
0/27
(0%)
Tap MPR
(0.00)
0/27
(0%)
Undang-Undang
(0.00)
0/27
(0%)
93
3
Landasan Idiel
Politik Luar
Negeri
Landasan Ideil
politik luar negeri
Indonesia adalah
Keputusan
Presiden
(0.00)
0/27
(0%)
27
78
0,27
0,8
0,66
treaty contract
(0.00)
0/27
(0%)
cridential
committee
(0.00)
0/27
(0%)
successive treaty
(0.00)
0/27
(0%)
law m
aking treaty
(1.00)
26/27
(96%)
104
3
Konvensi Wina
Konvensi Wina
1958 tentang
hukum laut dapat
diklasifikasikan ke
dalam perjanjian
internasional yang
bersifat...
Pacta Sunt
Servanda
(0.00)
1/27
(4%)
27
80
0,28
0,729
0,45
4
949
49
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. seluruh warga
negara
(0.00)
0/27
(0%)
DPR/M
PR
(0.00)
0/27
(0%)
Presiden
(1.00)
26/27
(96%)
KBRI
(0.00)
0/27
(0%)
95
3
Tanggungjawab
menlu
Pelaksanaan
hubungan luar
negeri m
erupakan
tugas m
enteri luar
negeri yang
bertanggungjawab
kepada...
Korp diplomatik
(0.00)
0/27
(0%)
27
85
0,27
0,8
0,58
melanggar
ketentuan-
ketentuan hukum
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
terdapat unsur
penipuan
(0.00)
0/27
(0%)
adanya unsur
pemaksaan
(0.00)
0/27
(0%)
tercapainya tujuan
(1.00)
27/27
(100%)
101
3
Batal perjanjian
internasional
Perjanjian
internasional bisa
batal karena,
kecuali.....
adanya unsur
kesalahan yang
berkenaan dengan
fakta
(0.00)
0/27
(0%)
27
93
0,17
0,729
0,22
perjanjian antar
negara, antar
subjek hukum
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
segi politik,
ekonomi, hukum
batas wilayah dan
medis
(0.00)
0/27
(0%)
99
3
Penggolongan
perjanjian i
Penggolongan
perjanjian
internasional
ditinjau dari sudut
fungsi dalam
pembentukan
hukum adalah...
perjanjian bilateral
dan m
ultilateral
(0.00)
0/27
(0%)
27
90
0,19
0,8
0,53
5
050
50
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. law m
aking treaties
dan law treaty
contract
(1.00)
27/27
(100%)
perjanjian antar
pemerintah
(0.00)
0/27
(0%)
asas reciprocitas
(0.00)
0/27
(0%)
kesamaan hak
(0.00)
0/27
(0%)
contract
(0.00)
0/27
(0%)
hikmah
kebijaksanaan
(0.00)
0/27
(0%)
102
3
Facta Sunt
Servanda
Perjanjian
internasional
mengikat para
pihak yang
mengadakan
dan harus
dilaksanakan
dengan itikad
baik. Asas
tersebut adalah...
Pacta Sunt
Servanda
(1.00)
27/27
(100%)
27
90
0,18
0,814
0,61
negara dan individu
(1.00)
27/27
(100%)
partai politik dan
negara
(0.00)
0/27
(0%)
nahkoda kapal laut
di laut bebas
(0.00)
0/27
(0%)
pejabat diplomat
dan konsuler
(0.00)
0/27
(0%)
97
3
Subjek hukum
internasional
Berikut yang
merupakan subjek
hukum
internasional
adalah...
para pesiar
(0.00)
0/27
(0%)
27
92
0,14
0,7
0,37
perjanjian
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
yurisprudensi
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
organisasi
internasional
(1.00)
27/27
(100%)
96
3
Sumber hukum
internasional
Yang bukan
merupakan
sumber hukum
internasional
adalah...
kebiasaan hukum
(0.00)
0/27
(0%)
27
75
0,32
0,686
0,5
5
151
51
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. internasional
doktrin
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
Immanuel Kant
(0.00)
0/27
(0%)
Muchtar
Kusumaatm
adja
(0.00)
0/27
(0%)
Hugo de Groot
(1.00)
27/27
(100%)
IG Starke
(0.00)
0/27
(0%)
105
3
Bapak HI
Bapak hukum
internasional
adalah....
Jhon Austin
(0.00)
0/27
(0%)
27
93
0,18
0,814
0,56
memperkuat
teknologi
persenjataan bagi
setiap negara
anggota liga arab
(0.00)
0/27
(0%)
menghancurkan
musuh-m
usuh
anggota m
elalui
tekanan organisasi
(0.00)
0/27
(0%)
tidak m
engakui
dengan syarat
apapun untuk
berdirinya negara
israel
(0.00)
0/27
(0%)
siap sedia untuk
menghadapi segala
macam ancaman
dari negara Israel
(0.00)
0/27
(0%)
110
3
Liga Arab
Liga arab adalah
suatu organisasi
regional yang
bertujuan...
melarang
penggunaan
kekerasan senjata
(1.00)
27/27
(100%)
27
84
0,22
0,843
0,7
5
252
52
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. dalam
menyelesaikan
masalah anggota
tercapainya tujuan
(0.00)
0/27
(0%)
habis m
asa
berlakunya
(0.00)
0/27
(0%)
perundingan tidak
dihadiri kepala
negara
(1.00)
27/27
(100%)
para peserta
perjanjian setuju
untuk m
engakhiri
(0.00)
0/27
(0%)
100
3
Pengakhiran
Perjanjian
Berikut ini
merupakan
sebab-sebab
perjanjian
internasional
dapat berakhir
kecuali...
salah satu pihak
peserta perjanjian
punah
(0.00)
0/27
(0%)
27
83
0,23
0,7
0,48
traktat
(0.00)
0/27
(0%)
kebiasaan
internasional
(1.00)
27/27
(100%)
karya-karya ahli
hukum
(0.00)
0/27
(0%)
keputusan
organisasi
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
111
3
Kebiasaan
Internasional
Kaidah-kaidah
yang ada pada
umumnya telah
menjalani suatu
proses sejarah
panjang sebagai
pengakuan dari
masyarakat
internasional,
merupakan
sumber hukum
internasional yang
disebut...
keputusan
pengadilan
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
27
82
0,26
0,8
0,65
98
3
Tahap
perjanjian
Tahapan dalam
pembuatan
negosiasi,
penandatanganan,
(1.00)
26/27
(96%)
27
76
0,3
0,657
0,41
5
353
53
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. ratifikasi
negosiasi, ratifikasi,
signature
(0.00)
0/27
(0%)
negosiasi,
persetujuan,
ratifikasi
(0.00)
1/27
(4%)
negosiasi, ratifikasi,
realisasi
(0.00)
0/27
(0%)
internasional
perjanjian
internasional
adalah...
perundingan,
negosiasi, ratifikasi
(0.00)
0/27
(0%)
menentukan juru
runding pemerintah
dalam perjanjian
internasional
(0.00)
0/27
(0%)
27
89
0,19
0,757
0,42
merekomendasikan
pejabat negara
yang terlibat dalam
perundingan
(0.00)
0/27
(0%)
menandatangani
hasil perjanjian
internasional yang
disepakati
(0.00)
0/27
(0%)
meratifikasi
perjanjian
ineternasional yang
telah
ditandantangani
(1.00)
27/27
(100%)
112
3
Peranan DPR
dalam HI
Peranan DPR
dalam perjanjian
internasional yang
dibuat oleh
pemerintah
adalah
mengesahkan
masalah uang
(0.00)
0/27
(0%)
5
454
54
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. perlu untuk
diadakan
perundingan
mengurus
kepentingan
negara
(0.00)
0/27
(0%)
mengadakan
perundingan
(0.00)
0/27
(0%)
mewakili
negaranya di
negara penerima
(1.00)
27/27
(100%)
bertindak sebagai
pencatat sipil,
paspor dll
(0.00)
0/27
(0%)
94
3
Tugas
Perwakilan
Diplomatik
Tugas perwakilan
diplomatik
menurut kongres
Wina 1961
adalah...
menentukan tujuan
nasional sejalan
atau berbeda
dengan
kepentingan
negara lain
(0.00)
0/27
(0%)
27
93
0,18
0,786
0,51
perwakilan
konsuler bidang
ekonomi,
diplomatik bidang
sosial budaya
(0.00)
0/27
(0%)
113
3
Perbedaan
konsuler dan
diplomatik
Perbedaan
perwakilan
konsuler dengan
perwakilan
diplomatik
adalah...
perwakilan
konsuler bidang
non politik,
diplomatik bidang
politik
(1.00)
27/27
(100%)
27
92
0,19
0,564
0,56
5
555
55
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. perwakilan
konsuler
berkedudukan di
Ibukota Negara,
diplomatik
berkedudukan di
kota besar
(0.00)
0/27
(0%)
perwakilan
konsuler diangkat
oleh Presiden,
diplomatik diangkat
oleh DPR
(0.00)
0/27
(0%)
pewakilan konsuler
di negara-negara
berkembang,
diplomatik di
negara m
aju
(0.00)
0/27
(0%)
tidak m
encampuri
urusan dalam
negeri negara lain
(1.00)
24/27
(89%)
penyelesaian
sengketa secara
damai
(1.00)
2/27
(7%)
bekerjasama yang
efektif diantara
negara anggota
(0.00)
0/27
(0%)
106
3
Asas ASEAN
Yang tidak
term
asuk asas
yang harus ditaati
oleh anggota
ASEAN adalah....
ikut membantu
menumpas
pemberontak
dalam negara lain
(0.00)
0/27
(0%)
27
86
0,23
0,564
0,56
5
656
56
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
% C
orr
ect
Facility
SD
D
isc
Index
Dis
c.
Coeff
. tidak m
elakukan
ancaman atau
kekerasan
(0.00)
1/27
(4%)
persetujuan dari
majlis umum PBB
(0.00)
0/27
(0%)
persetujuan dari
negara yang
bersangkutan
(1.00)
25/27
(93%)
persetujuan DK
PBB
(0.00)
1/27
(4%)
persetujuan negara
ketiga sebagai
saksi
(0.00)
0/27
(0%)
114
3
Pembukaan
diplomatik
asing
Apabila ada
negara yang
membuka
hubungan dan
perwakilan
dengan negara
lain, maka terlebih
dahulu harus
melalui...
tidak perlu
persetujuan
(0.00)
1/27
(4%)
27
91
0,27
0,199
0,2
UNICEF
(0.00)
1/27
(4%)
UNESCO
(1.00)
26/27
(96%)
ILO
(0.00)
0/27
(0%)
UNHCR
(0.00)
0/27
(0%)
103
3
Organisasi PBB
Organisasi bagian
PBB yang
bergerak dalam
bidang pendidikan
dan kebudayaan
adalah...
IMF
(0.00)
0/27
(0%)
27
93
0,22
0,714
0,17
5
757
57
TABEL II
ANALISA ITEM SOAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN HAKIK
AT BANGSA DAN NEGARA, MASYARAKAT DAN SISTEM POLITIK
Q#
Q.
type
Question n
am
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.
Coeff
.
Pactum Unionis
(1.00) 16/17
(94%)
Pactum Subjectionis
(0.00) 0/17
(0%)
Pactuum et repartum
(0.00) 0/17
(0%)
Du Contract Sosial
(0.00) 0/17
(0%)
41
3
Pactum Unionis
Perjanjian antara m
asyarakat
dalam rangka m
embentuk negara
menurut John Lock dinamakan
dengan...
Perjanjian
masyarakat
(0.00) 1/17
(6%)
17
89
0,247
0,578
0,414
koalisi menjadi
parlemen
(0.00) 0/17
(0%)
parlementer menjadi
presidential
(0.00) 0/17
(0%)
presidential menjadi
parlementer
(1.00) 17/17
(100%)
kabinet ministrial
menjadi nasional
(0.00) 0/17
(0%)
39
3
Penyimpangan
UUD 1945
Berdasarkan Maklumat
Pemerintah 14 November 1945
terjadi perubahan sistem
pemerintahan di Indonesia, yaitu
dari...
presidential menjadi
ekstra parlementer
(0.00) 0/17
(0%)
17
96
0,1
0,522
0,543
mutlak
(0.00) 0/17
(0%)
deklaratif
(1.00) 17/17
(100%)
inisiatif
(0.00) 0/17
(0%)
konstitutif
(0.00) 0/17
(0%)
38
3
Deklaratif
Pengakuan oleh negara lain
terhadap suatu negara term
asuk
salah satu unsur...
persuasif
(0.00) 0/17
(0%)
17
97
0,047
0,433
0,235
multipartai
(1.00) 17/17
(100%)
37
3
Sistem Kepartaian Sistem kepartaian yang paling
cocok diterapkan di negara yang
partai tunggal
(0.00) 0/17
(0%)
17
99
0,024
0,456
0,331
5
858
58
Q#
Q.
type
Question n
am
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.
Coeff
.
dwi partai
(0.00) 0/17
(0%)
catur partai
(0.00) 0/17
(0%)
penduduknya heterogen adalah
sistem..
tri partai
(0.00) 0/17
(0%)
monarki
(0.00) 0/17
(0%)
aristokrasi
(1.00) 17/17
(100%)
demokrasi
(0.00) 0/17
(0%)
oligarki
(0.00) 0/17
(0%)
43
3
Bentuk
Pemerintahan
<p>Bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh kaum cerdik
cendekiawan yang bertujuan
untuk kesejahteraan umum
disebut...</p>
autokrasi
(0.00) 0/17
(0%)
17
94
0,123
0,533
0,6
naturalisasi
(1.00) 16/17
(94%)
imigrasi
(0.00) 1/17
(6%)
pertalian darah
(0.00) 0/17
(0%)
perkawinan
(0.00) 0/17
(0%)
32
3
Naturalisasi
Pewarganegaraan dengan cara
memnohon untuk m
enjadi warga
negara RI kepada m
enteri
kehakiman m
elalui pengadilan
negeri, proses ini disebut ...
kelahiran
(0.00) 0/17
(0%)
17
91
0,245
0,578
0,361
unsur konstitutif
adalah unsur
pembentuk, sedang
deklaratif adalah
pernyataan dari
negara lain
(1.00) 17/17
(100%)
unsur konstitutif
adalah UUD sedang
deklaratif pengakuan
negara lain
(0.00) 0/17
(0%)
unsur konstitutif
adalah kenyataan
sedang unsur
deklaratif secara
resmi
(0.00) 0/17
(0%)
34
3
Pembentukan
negara
Perbedaan pokok antara unsur
konstitutif dan deklaratif
pembentuk negara adalah
unsur konstitutif
(0.00) 0/17
(0%)
17
92
0,115
0,522
0,666
5
959
59
Q#
Q.
type
Question n
am
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.
Coeff
.
adalah pengakuan
sedang delaratif
adalah pembentukan
unsur konstitutif
adalah unsur hukum
sedang deklaratif
unsur deklarasi
(0.00) 0/17
(0%)
ius sanguinis
(1.00) 17/17
(100%)
ius soli
(0.00) 0/17
(0%)
stelsel aktif
(0.00) 0/17
(0%)
stelsel pasif
(0.00) 0/17
(0%)
30
3
Asas
Kewarganegaraan Suatu asas yang m
enetapkan
kewarganegaraan seseorang
yang ditentukan oleh keturunan
disebut...
naturalisasi
(0.00) 0/17
(0%)
17
98
0,075
0,489
0,459
inovation
(1.00) 17/17
(100%)
separatise
(0.00) 0/17
(0%)
proclamation
(0.00) 0/17
(0%)
anexation
(0.00) 0/17
(0%)
35
3
Pembentukan
negara
Pembentukan negara baru di
atas wilayah negara yang telah
lenyap disebut..
fusi
(0.00) 0/17
(0%)
17
93
0,116
0,5
0,48
legislatif, eksekutif
dan federatif
(0.00) 0/17
(0%)
legislatif, eksekutif
dan yudikatif
(1.00) 17/17
(100%)
legislatif, ekseminatif
dan konsultatif
(0.00) 0/17
(0%)
legislatif, konstitutif
dan federatif
(0.00) 0/17
(0%)
36
3
Teori Montesque
Montesque dalam teorinya Trias
Politica m
emisahkan kekuasaan
negara m
enjadi tiga yaitu
legislatif, konstitutif
dan yudikatif
(0.00) 0/17
(0%)
17
99
0,049
0,444
0,145
29
3
Proklamasi dari
TN
Pengertian proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945
dilihat dari ketatanegaraan
sumber hukum
pembentukan negara
kesatuan RI
(1.00) 17/17
(100%)
17
96
0,086
0,489
0,435
6
060
60
Q#
Q.
type
Question n
am
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.
Coeff
.
peristiwa sejarah
bagi suatu bangsa
yang baru m
erdeka
(0.00) 0/17
(0%)
munculnya keadilan
dan berakhirnya
penderitaan
(0.00) 0/17
(0%)
lahirnya pernyataan
HAM
(0.00) 0/17
(0%)
adalah...
pengumuman
kepada dunia bahwa
Indonesia m
erdeka
(0.00) 0/17
(0%)
DPR dan Presiden
(0.00) 0/17
(0%)
DPR dan M
PR
(0.00) 0/17
(0%)
DPR/Parlement
(0.00) 0/17
(0%)
Presiden, Wapres
dan m
enteri
(1.00) 17/17
(100%)
27
3
Pengertian
pemerintah
Yang dimaksud pemerintah
dalam arti sempit adalah...
lembaga legislatif,
eksekutif dan
yudikatif
(0.00) 0/17
(0%)
17
93
0,136
0,511
0,44
warga negara sesuai
dengan ibunya
(0.00) 0/17
(0%)
warga negara tempat
ia dilahirkan
(0.00) 0/17
(0%)
bipatride
(0.00) 0/17
(0%)
apatride
(1.00) 17/17
(100%)
31
3
Kasus
Kewarganegaraan Seorang warga negara ius soli
melahirkan anak di negara yang
berasas ius sanguinis, maka
status anak tersebut adalah...
kewarganegaraannya
hilang
(0.00) 0/17
(0%)
17
88
0,163
0,533
0,555
Res Publica
(0.00) 0/17
(0%)
Archipelago
(0.00) 0/17
(0%)
26
3
Konsep kelautan
Konsep wilayah kelautan yang
dikembangkan oleh Jhon
Sheldon m
enyatakan bahwa laut
Marc Liberium
(0.00) 0/17
(0%)
17
95
0,118
0,478
0,317
6
161
61
Q#
Q.
type
Question n
am
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.
Coeff
.
Res Communis
(0.00) 0/17
(0%)
dapat dimiliki oleh m
asing-
masing negara disebut...
Res Nullius
(1.00) 17/17
(100%)
wilayah laut suatu
negara
(0.00) 0/17
(0%)
laut bebas yang ada
pemiliknya
(0.00) 0/17
(0%)
tempat tinggal suatu
negara
(0.00) 0/17
(0%)
lautan m
ilik bersama
masyarakat dunia
(0.00) 0/17
(0%)
25
3
Ekstrateritorial
Wilayah yang term
asuk
esktrateritorial adalah ...
tempat bekerja
perwakilan suatu
negara
(1.00) 17/17
(100%)
17
95
0,133
0,522
0,494
UU No. 3 Tahun
1946
(0.00) 0/17
(0%)
UU No. 2 Tahun
1958
(0.00) 1/17
(6%)
UU No. 26 Tahun
1958
(0.00) 0/17
(0%)
UU No. 62 Tahun
1958
(1.00) 15/17
(88%)
33
3
Perundangan
kewarganegaraan
Undang-undang
kewarganegaraan Indonesia
sampai saat ini masih berlaku
adalah
UU No. 4 Tahun
1969
(0.00) 1/17
(6%)
17
79
0,337
0,7
0,595
UU No 1 Tahun 1999
(0.00) 0/17
(0%)
UU No. 31 Tahun
2002
(1.00) 16/17
(94%)
UU No 12 Tahun
2003
(0.00) 1/17
(6%)
28
3
UU Parpol
Keberadaan dan keabsahan
suatu organisasi politik di era
reform
asi adalah
UU No. 22 Tahun
1999
(0.00) 0/17
(0%)
17
84
0,264
0,578
0,515
6
262
62
Q#
Q.
type
Question n
am
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.
Coeff
.
UU No. 25 Tahun
1999
(0.00) 0/17
(0%)
sarana sosialisasi
politik
(0.00) 0/17
(0%)
rekruitment politik
(0.00) 0/17
(0%)
sarana komunikasi
politik
(1.00) 17/17
(100%)
sarana pengatur
konflik
(0.00) 0/17
(0%)
44
3
Fungsi Parpol
Selalu m
emperjuangkan aspirasi
rakyat agar dijadikan
kebijaksanaan umum oleh
pemerintah. Pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa parpol
berperan sebagai...
sarana pengambilan
keputusan
(0.00) 0/17
(0%)
17
95
0,107
0,522
0,569
tempat tinggal dan
status sosial
(0.00) 0/17
(0%)
kedudukan serta
jabatannya
(0.00) 0/17
(0%)
lamanya berada
dalam negara
(0.00) 0/17
(0%)
hak dan
kewajibannya
(1.00) 17/17
(100%)
42
3
Penduduk
Perbedaan antara penduduk dan
bukan penduduk adalah...
tempat tinggal dan
bahasanya
(0.00) 0/17
(0%)
17
95
0,087
0,5
0,49
monopoli
(0.00) 0/17
(0%)
mengatur
(0.00) 0/17
(0%)
menindas
(0.00) 0/17
(0%)
memaksa
(1.00) 17/17
(100%)
40
3
Hakekat Negara
Sifat hakekat negara yang
mempunyai kekuasaan untuk
menggunakan kekerasan fisik
secara legal, sehingga ketertiban
dalam m
asyarakat akan tercapai
dinyatakan seperti dibawah ini
yaitu...
mengayomi
(0.00) 0/17
(0%)
17
88
0,159
0,578
0,692
6
363
63
TABEL III
ANALISA ITEM SOAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PERANAN PERS
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
tidak m
emojokkan
pihak lain
(0.00)
0/24
(0%)
sesuai pengarahan
dari pemerintah
(0.00)
0/24
(0%)
memperhatikan
kebudayaan
setempat di mana
koran itu terbut
(0.00)
0/24
(0%)
diberi
pertanggungjawaban
yang relevan dan
ditunjukkan posisi
koran itu dalam
masalah tersebut
(1.00)
24/24
(100%)
137
3
Sikap dasar
pers
Di dalam
memberikan
suatu berita
penting sikap
dasar koran
tersebut boleh
saja
ditunjukkkan
asal....
memakai bahasa
yang lugas
(0.00)
0/24
(0%)
24
98
0,0676
0,927
0,065
147
3
Publikasi
Berita
Jenis
inform
asi yang
tidak bersifat
pribadi, tetapi
tidak boleh
dibuka untuk
publik, antara
inform
asi yang
diduga
membahayakan
keselamatan
nasional, hubungan
internasional dan
kepentingan
(1.00)
24/24
(100%)
24
98
0,0509
0,936
0,158
6
464
64
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
ekonomi negara
Naskah Proklamasi
dan Supersemar
yang asli
(0.00)
0/24
(0%)
Laporan
pertanggungjawaban
presiden kepada
MPR/DPR
(0.00)
0/24
(0%)
Rencana Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Negara
(0.00)
0/24
(0%)
lain…
Susunan calon
menteri yang akan
mendudukui jabatan
di kabinet
mendatang
(0.00)
0/24
(0%)
mengontrol arus
inform
asi kepada
masyarakat
(0.00)
0/24
(0%)
menyampaikan
pesan
pembangunan
(1.00)
23/24
(96%)
mencari sumber
dana dari iklan
(0.00)
0/24
(0%)
membuka lapangan
kerja
(0.00)
0/24
(0%)
148
3
Pers
Pemerintah
Pemerintah
berhak
memiliki
persnya
sendiri dengan
tujuan...
menyaingi usaha
pers swasta yang
kuat
(0.00)
0/24
(0%)
24
92
0,2036
0,959
0,894
149
3
Tafsiran
Dalam
Berita dari TVRI dan
(0.00)
0/24
(0%)
24
92
0,218
0,964
0,884
6
565
65
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
RRI yang layak
dipercaya
Setiap warga desa
berhak berbiacara
dalam m
usyawarah
desa
(1.00)
23/24
(96%)
Inform
asi tentang
pembasmian GAM di
Nangroe Aceh
Darussalam hanya
berasal dari sumber
TNI
(0.00)
0/24
(0%)
setiap
siswa/m
ahasiswa
baru wajib m
engikuti
penataran P4
(0.00)
0/24
(0%)
inform
asi
kehidupan
demokratis
beragam
tafsiran dapat
dibuat atas
suatu realitas
sosial. Setiap
tafsiran
memiliki hak
yang sama,
oleh
karenanya,
keragamanan
inform
asi
mendapat
tempat dalam
kehidupan
masyarakat.
Misalnya...
pembangunan di
Indonesia
didasarkan atas pola
pembangunan di
Jakarta
(0.00)
0/24
(0%)
Persatuan W
artawan
Indonesia
(0.00)
0/24
(0%)
Departemen
Penerangan
(1.00)
23/24
(96%)
RRI dan TVRI
(0.00)
0/24
(0%)
Badan Sensor Film
(0.00)
0/24
(0%)
151
3
Inform
asi
Monolitik
Inform
asi yang
bersifat
monolitik, dari
atas ke
bawah, dari
kekuasaan ke
masyarakat
ditentukan
oleh
Sekretaris Negara
(0.00)
0/24
(0%)
24
93
0,2057
0,977
0,876
6
666
66
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
keberadaan
lembaga...
penyampaian keluh
kesah
(0.00)
0/24
(0%)
iklan suatu
perusahaan tertentu
(0.00)
0/24
(0%)
kebabasan m
embuat
pernyataan
(0.00)
3/24
(13%)
penerangan proragm
pembangunan
pemerintah
(0.00)
0/24
(0%)
143
3
Kebebasan
inform
asi
Kebebasan
inform
asi
tersebut
ternyata
terbelokkan
menjadi
sekedar ...
kampanye partai
politik tertentu
(1.00)
20/24
(83%)
24
75
0,3623
0,814
0,62
latar belakang
pemiliknya
(0.00)
0/24
(0%)
keperbihakan m
edia
tersebut kepada
suatu kelompok
masyarkat
(0.00)
0/24
(0%)
judul berita yang
disajikan
mengundang rasa
ingin tahu
(0.00)
0/24
(0%)
gambar yang
ditampilkan sesuai
dengan isi berita
(0.00)
0/24
(0%)
138
3
Kepercayaan
masyarakat
kepercayaan
masyarakat
kepada suatu
media
terutama
disebabkan...
kemampuannya
memberikan
inform
asi secara
proporsional
(1.00)
23/24
(96%)
24
94
0,2062
0,982
0,852
6
767
67
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
jumlah m
edia yang
terbit
(0.00)
0/24
(0%)
kebenaran
kenyataan
(1.00)
23/24
(96%)
keluasan jangkauan
sirkulasi media
(0.00)
0/24
(0%)
kekinian *(up to
date)
(0.00)
0/24
(0%)
142
3
Kebebasan
inform
asi
Yang
diharapkan
dari
kebebasan
inform
asi
adalah...
kualitas nara sumber
(0.00)
0/24
(0%)
24
94
0,2104
0,982
0,827
tidak semua unsur
memiliki akses yang
sama untuk m
asuk
ke m
edia tersebut
(1.00)
23/24
(96%)
semua unusr
masyarakat
seharusnya
mempunyai media
sendiri
(0.00)
0/24
(0%)
media m
assa hanya
memuat pemikiran
dari kelompoknya
saja
(0.00)
0/24
(0%)
media m
assa hanya
memuat pemikiran
dari kelompok yang
sudah m
embayar
(0.00)
0/24
(0%)
144
3
Kelemahan
media m
assa
Salah satu
kelemahan
media m
assa
sebagai
sarana
penyampaian
pendapat
publik
adalah...
pemuatan pemikiran
sebuah kelompok
oleh m
edia m
assa
ditentukan oleh
(0.00)
1/24
(4%)
24
91
0,2133
0,905
0,258
6
868
68
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
pemerintah
mendidik wartawan
yang profesional
(0.00)
0/24
(0%)
mensensor berita
yang dimuat pers
(0.00)
0/24
(0%)
menjamin pluralitas
(1.00)
23/24
(96%)
memberikan
bantuan keuangan
kepada usaha pers
(0.00)
0/24
(0%)
136
3
Tugas
pemerintah
Tugas
pemerintah
dalam
menjamin
keterbukaan
pers adalah...
menempatkan
pejabat pemerintah
dalam usaha pers
(0.00)
0/24
(0%)
24
94
0,2041
0,986
0,892
mempengaruhi
massa
(0.00)
0/24
(0%)
menyampaikan
program pemerintah
(0.00)
0/24
(0%)
menekan pihak yang
berseberangan
dengan pemerintah
(0.00)
0/24
(0%)
menuliskan
pendapat wartawan
(0.00)
0/24
(0%)
153
3
Esensi Berita
Esensi dalam
penulisan
berita
adalah...
melaporkan seluk
beluk suatu peristiwa (1.00)
23/24
(96%)
24
95
0,2043
0,9
0,078
menyajikan berbagai
sumber inform
asi
(0.00)
0/24
(0%)
satu sisi dan satu
versi
(1.00)
24/24
(100%)
140
3
Kelemahan
Pers ORBA
Kelemahan
mendasar
inform
asi pada
masa Orde
Lama dan
Orde Baru
adalah...
p;endapat kaum
ilmuwan dan
agamawan lebih
(0.00)
0/24
(0%)
24
96
0,1176
0,927
0,241
6
969
69
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
dihargai
bahasa yang
digunakan
menentramkan
rakyat
(0.00)
0/24
(0%)
semua bentuk
inform
asi disajikan
terbuka
(0.00)
0/24
(0%)
penghargaan
terhadap kenyataan
sosial yang objektif
dan empiris
(1.00)
22/24
(92%)
kesempatan yang
sama bagi setiap
warga m
asyarakat
untuk
menyampaikan
inform
asinya
(0.00)
1/24
(4%)
minimnya tekanan
atas suatu inform
asi
(0.00)
0/24
(0%)
waktu dan
kesempatan
wartawan
mengumpulkan
sumber inform
asi
(0.00)
0/24
(0%)
150
3
Penghargaan
Jurnalistik
Penghargaan
kepada
inform
asi
jurnalisme
ditentukan
oleh....
keterjangkauan
inform
asi oleh
masyarakat
(0.00)
0/24
(0%)
24
88
0,2893
0,955
0,772
152
3
Kelemahan
Jurnalistik
Kelemahan
jurnalistik yang berita dipengaruhi
uang yang diterima
(0.00)
0/24
(0%)
24
81
0,3035
0,845
0,653
7
070
70
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
berpihak pada partai
tertentu
(0.00)
0/24
(0%)
tidak m
enghargai
pada kenyataan
sosial
(0.00)
0/24
(0%)
hanya m
enjadi
corong pemerintah
(1.00)
22/24
(92%)
bekerja
dengan
bersumber
pada ideologi
kekuasaan
adalah...
mengkesampingkan
kode etik jurnalistik
(0.00)
1/24
(4%)
kualitas cetaknya
buruk
(0.00)
0/24
(0%)
harganya m
urah
(0.00)
0/24
(0%)
bahasanya tidak
kaku
(0.00)
0/24
(0%)
menjual gosip
(1.00)
23/24
(96%)
141
3
Kelemahan
Pers
Mendasar
Kelemahan
mendasar
media yang
tidak
disenangi
publik adalah
karena...
waktu terbitnya tidak
pasti
(0.00)
0/24
(0%)
24
91
0,2173
0,95
0,806
berasal dari kantor
berita yang sah
(0.00)
0/24
(0%)
masyarakat
langsung m
emahami
isi beritanya
(0.00)
0/24
(0%)
minim m
anipulasi
(0.00)
2/24
(8%)
menggunakan
kaedah bahasa yang
kaku
(0.00)
0/24
(0%)
139
3
Inform
asi
yang
proporsional
Inform
asi yang
proforsional
adalah...
didapat langsung
dari tempat kejadian
(1.00)
22/24
(92%)
24
85
0,2797
0,8
-0,021
rencana kerja
(0.00)
0/24
(0%)
145
3
Jenis
inform
asi
Jenis
inform
asi yang
karya ilmiah
(0.00)
0/24
(0%)
24
94
0,2083
0,982
0,829
7
171
71
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
yang dinilai bersifat
pribadi
(1.00)
23/24
(96%)
laporan
pertanggungjawaban (0.00)
0/24
(0%)
tidak boleh
dibuka untuk
publik antara
lain...
reportase jurnalistik
(0.00)
0/24
(0%)
gaji yang diterima
(0.00)
0/24
(0%)
status perkawinan
(0.00)
0/24
(0%)
pekerjaan
(0.00)
0/24
(0%)
agama
(0.00)
0/24
(0%)
146
3
Jenis
inform
asi
Jenis
inform
asi yang
bersifat pribadi
dan tidak
untuk
dipublikasikan
kepada umum
antara lain...
yang m
enyangkut
keselamatan
seseirang ataupun
laporan
kesehatannya
(1.00)
23/24
(96%)
24
93
0,2152
0,964
0,818
keharusan m
enjadi
anggota PWI
sebagai wadah
tunggal
(0.00)
0/24
(0%)
pemberian
SIT/SIUPP secara
selektif berdasar
kriteria politik
tertentu
(1.00)
22/24
(92%)
pencekalan tokoh-
tokoh oposan
tertenu untuk tidak
ditampilkan dalam
pemberitaan pers
(0.00)
0/24
(0%)
154
3
Preventif
Orde Baru
Kontrol
preventif Orde
Baru terhadap
kepemilikan
institusi media,
antara lain
melalui...
keharusan
menggunakan nama
(0.00)
0/24
(0%)
24
83
0,2836
0,905
0,822
7
272
72
Q#
Q.
type
Question
nam
e
Question text
Answ
er's text
Part
ial
Cre
dit
R.
Counts
R
.%
Q.
count
%
Corr
ect
Facility
SD
D
isc.
Index
Dis
c.C
oeff
.
yang m
engandung
unsur Indonesia
penempatan pejabat
Departemen
penerangan di
media tersebut
(0.00)
1/24
(4%)
tidak berpihak
(1.00)
23/24
(96%)
menyertakan m
odal
masyarakat
(0.00)
0/24
(0%)
dijual dengan harga
terjangkau
masyarakat
(0.00)
0/24
(0%)
menyediakan
lapangan kerja bagi
masyarakat
(0.00)
0/24
(0%)
135
3
Pers
Pemerintah
Pemerintah
berhak
memiliki
persnya
sendiri dengan
syarat...
tidak m
ematikan
usaha pers swasta
(0.00)
0/24
(0%)
24
90
0,2147
0,955
0,923
LAMPIRAN II
FOTO-FOTO KEGIATAN E-LEARNING
�
Foto Pelatihan e-learning SIB Tahun Pelajaran 2005/2006
Foto Pelatihan e-learning SIB Tahun Pelajaran 2006/2007
�
�
lxxiv
lxxiv
Foto Kegiatan Pembelajaran Menggunakan e-learning
Foto Kegiatan Pembelajaran dengan Multi Media
�
�
lxxv
lxxv
LAMPIRAN III
1. Petunjuk Singkat Penggunaan E-learning Sekolah Indonesia Bangkok
dengan Menggunakan CMS Moodle
2. Petunjuk Singkat Pendukung E-learning Sekolah Indonesia Bangkok
dengan Menggunakan Articulate Presenter
3. Petunjuk Singkat Pendukung E-learning Sekolah Indonesia Bangkok
dengan Menggunakan Articulate Quizmaker
�
�
lxxvi
lxxvi
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Muhamad Soleh, S.Pd.
Panggilan : Soleh
Tempat. tgl lahir : 27 Desember 1976
Alamat : Nambanyat Condo. R. 11/9 Soi Nambanyat
Prachatipathai Phranakhon 10200 Bangkok
Telepone/e-mail : +66 2253135 ext 143 Mobile: +66814303784
email: [email protected]
YM: soleh_cikal MSN: [email protected]
Asal Sekolah : Sekolah Indonesia Bangkok
sejak Tahun Pelajaran 2002/2003
Tugas Mengajar : Kewargaan Negara SMP-SMA, Sosiologi SMA,
Teknologi Informasi SMA,
Webmaster dan Lab. Multimedia
Status Perkawinan : Kawin
Nama Istri : Sutini
Anak : Zakiyah Salsabila
Asal Sekolah : Sekolah Indonesia Bangkok
Pendidikan Akhir : Sarjana Pendidikan PMPKN
FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2000
Webmaster website : 1. Sekolah Indonesia Bangkok Community
(http://news.sib-bangkok.org)
2. SIB Learning Comminity
(http://sib-bangkok.org/moodle)
3. Indonesian School Abroad
(http://siln.org)
4. Majelis Taklim KBRI Bangkok
(http://majelistaklimbangkok.net)
5. Kegiatan HUT RI Ke-62 KBRI Bangkok
(http://hutrikbriangkok.byethost11.com)
6. Website Pendukung Sea Games 2007 KBRI Bangkok
(http://seagames2007.byethost13.com)