penerapan audit sebagai perbaikan kinerja …

98
PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA SKRIPSI Oleh MASITHA NANDA ULAN 105731107916 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Makassar 2020

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA

LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA

SKRIPSI

Oleh

MASITHA NANDA ULAN

105731107916

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Makassar 2020

Page 2: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

ii

Oleh

MASITHA NANDA ULAN

NIM 105731107916

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

HALAMAN JUDUL

PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA

LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Makassar 2020

Page 3: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Keajaiban itu kata lain dari kerja keras”

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Abdul Rahmat TJ dan

Ibunda St. Halijah, yang telah memberikan semangat dan doa

sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang

selama ini tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya

menuntun dan memberi arahan dalam menyelesaikan karya

ilmiah ini.

3. Saudara serta keluarga yang selalu mendoakan dan

memberikan semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

4. Para sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi

semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Page 4: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

iv

Page 5: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

v

Page 6: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

vi

Page 7: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis kirimkan kepada ALLAH SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Sholawat

serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW

beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat tak

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Audit Sebagai

Perbaikan Kinerja lingkungan melalui Program Corporate Social Responsibility Di

PT. Semen Tonasa”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang

tua penulis Bapak Abdul Rahmat T.J dan Ibu St. Halijah yang senantiasa

memberi harapan, semangat, perhatian dan kasih sayang serta doa tulus

keduanya. Dan saudara tercinta yang senantiasa mendukung, mendampingi dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan, dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tampa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat:

Page 8: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,,MM. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.SI.,Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.SI.,Ak.CA.CSP., selaku Pembimbing I

yang senangtiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Asriani Hasan, SE, M.Sc., selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal Lelah menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2016, yang selalu belajar Bersama tidak sedikit

bantuannya serta dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis telah

memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungan sehingga

penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini

masih jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak

Page 9: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

ix

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritikan demi kesempurnaan Skripsi ini.

Semoga Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 13 Oktober 2020

Masitha Nanda Ulan

Page 10: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

x

ABSTRAK

MASITHA NANDA ULAN, Tahun 2020 Penerapan Audit Sebagai Perbaikan Kinerja Lingkungan Melalui Program Corporate Social Responsibility Di PT Semen Tonasa, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Dr. Ismail Badollahi dan Pembimbing II Ibu Asriani Hasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility pada PT. Semen Tonasa. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa wawancara langsung dengan pihak perusahaan dan masyarakat. Sementara data sekunder berupa data yang diperoleh dari data internal perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Semen Tonasa melalui program kemitraan dan bina lingkungan yang bertemakan “TONASA BERSAUDARAH”, didalamnya terdapat 5 pilar program yaitu Tonasa Mandiri, Tonasa Cerdas, Tonasa Sehat, Tonasa Bersahaja dan Tonasa Hijau. Lima pilar inilah yang diwujudkan menjadi berbagai program peningkatan kesejahteraan, peningkatan kelestarian alam dan lingkungan sekitar serta pemberdayaan masyarakat. Program Corporate Social Responsibility perseroan sudah efektif, tetapi perlu ditinjau kembali penyaluran bantuan ke masyarakat secara langsung, pengawasan lebih menyeluruh agar program tersebut tidak tumpang tindih.

Kata Kunci: Kinerja Lingkungan, Corporate Social Responsibility.

Page 11: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

xi

ABSTRACT

MASITHA NANDA ULAN, Year 2020 Implementation Audit For Improved Performance Environment Through Corporate Social Responsibility Program in PT Semen Tonasa, Thesis Program Studies Accounting Faculty of Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I, Mr. Dr. Ismail Badollahi and Second Advisor, Mrs. Asriani Hasan. This study aims to determine how the environmental performance through the CSR program at PT. Semen Tonasa. The data obtained from this study are primary data and secondary data. Primary data is in the form of direct interviews with the company and the community. Meanwhile, secondary data is in the form of data obtained from internal company data. The method that is used is the method of analysis descriptive. The results of the study have demonstrated that kinerja PT. Semen Tonasa through the program Partnership which was themed "Tonasa BERSAUDARA", where inside there are five pillars of the program that is Tonasa Mandiri, Tonasa Smart, Tonasa Healthy, Tonasa Unpretentious and Tonasa Green. Five pillars of this are manifested into various programs increase welfare, increase the preservation of nature and the environment around and empowering the community. The company's Corporate Social Responsibility program is still ineffective, it is necessary to review the distribution of aid to the community directly, more comprehensive supervision so that these programs do not overlap. .

Keywords: Performance Environment, Corporate Social Responsibility

Page 12: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... vi

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN ............................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................. x

ABSTRACT .............................................................................................. xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 12

A. Audit Lingkungan .......................................................................... 12

B. Manfaat Audit Lingkungan ............................................................ 13

C. Fungsi Audit Lingkungan .............................................................. 14

D. Kinerja Lingkungan ....................................................................... 14

E. Kinerja Sosial ................................................................................ 16

F. Corporate Social Responsibility .................................................... 16

G. Perkembangan Corporate Social Responsibility .......................... 17

H. Model Corporate Social Responsibility ......................................... 18

I. Dasar Hukum Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ........ 20

J. Manfaat Serta Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility .... 21

Page 13: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

xiii

K. Company Image ........................................................................... 23

L. PT. Semen Tonasa ....................................................................... 24

M. Tata Kelola Perusahaan ............................................................... 26

N. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................................... 27

O. Tujuan Empiris .............................................................................. 29

P. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 39

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 39

B. Fokus Penelitian ........................................................................... 39

C. Lokasi Penelitian .......................................................................... 39

D. Sumber Data ................................................................................ 40

E. Pengumpulan Data ....................................................................... 40

F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 41

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 43

A. Gambaran Umum Objek peneliti .................................................... 43

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................................................ 55

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 67

A. Kesimpulan .................................................................................... 67

B. Saran ............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 69

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ 72

Page 14: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

xiv

DAFTAR TABEL

2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 34

Page 15: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pikiran .............................................................................. 38

4.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 48

4.2 Piramida Corporate Social Responsibility PT. Semen Tonasa ......... 49

4.3 Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility & PKBL .......... 52

4.4 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility & PKBL .................... 64

Page 16: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A. Dokumentasi Kegiatan CSR .......................................................... 72

Page 17: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isu lingkungan merupakan isu utama yang ditandai dengan

banyaknya timbul masalah pencemaran lingkungan dan penurunan

kualitas hidup. Peraturan pemerintah No. 51 tahun 1993 mengenai

analisis dampak lingkungan Mengemukakan bahwa “Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Rentang Akan Pedoman Umum Pelaksanaan

Audit Lingkungan". Audit lingkungan merupakan suatu usaha yang

dilakukan manajemen secara internal dari kegiatan operasional usaha,

sebagai tanggung jawab pengelolaan dan mengidentifikasi permasalahan

lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan upaya

pencegahan.

Usaha pengelolaan efek pada lingkungan dan riset akan pembenahan

strategi aktivitas usaha dalam anggaran perundang-undangan dan

pengelolaan lingkungan yang bertujuan memfasilitasi kontrol manajemen

terhadap pelaksanaannya.

Audit lingkungan meliputi berbagai rancangan kepastian

pengendalian kualitas yang mencakup pertanggungjawaban terhadap

audit internal dan audit eksternal. Audit internal bertujuan menyalurkan

informasi kepada pihak manajemen akan hal operasi perusahaan,

meliputi pembuangan limbah serta keputusan manajemen lingkungan

yang diambil berdasarkan realita yang ada. Sedangkan audit eksternal

yaitu menyodorkan pertanggungan kepada bagian luar meliputi, investor,

pemakai laporan eksternal atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu

perusahaan dan kreditur. Persoalan lingkungan yakni komponen utama

Page 18: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

2

yang harus dipertimbangkan, melihat akibat buruk dari kondisi kerusakan

lingkungan yang terus meningkat. Perusahaan dengan tingkat kerusakan

lingkungan tertinggi pada Indonesia yakni perusahaan yang bergelut pada

aspek pertambangan. Jenis perusahaan tersebut merupakan perusahaan

yang bergelut secara langsung dengan lingkungan, bahan baku untuk

proses produksi diambil langsung dari alam (Rifanto, 2015).

Salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Lingkungan

Hidup untuk mendorong peningkatan peran perusahaan dalam

pengelolaan kelestarian lingkungan hidup yaitu dengan terbentuknya

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER) sejak tahun 2002. PROPER Kementerian

Negara Lingkungan Hidup 2007, membantu penataan perusahaan dalam

pengelolaan lingkungan hidup melalui informasi pengarahan kegiatan

yang bertujuan untuk mendorong perusahaan agar menaati peraturan

perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi, yang

mendukung perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan dalam

mengaplikasikan produksi bersih (cleaner production).

Kinerja lingkungan merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu

hasil kerja perusahaan dalam usaha menciptakan lingkungan yang baik

dan pelaksanaan tanggung jawab sosial lingkungan, serta terkait dengan

prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam usahanya. Informasi

tersebut harus diketahui serta konfirmasi kepada pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan. Menurut (Suratno, 2006) Kinerja

lingkungan merupakan kinerja perusahaan yang peduli terhadap

lingkungan sekitarnya dalam menciptakan lingkungan yang baik (green).

Page 19: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

3

Sedangkan Menurut (Ikhsan, 2008) Kinerja lingkungan yakni kegiatan

suatu perusahaan terikat langsung dengan lingkungan alam sekitarnya.

Perusahaan yang menerapkan environmental performance dengan efektif

tidak sekedar perhatian akan lingkungan saja, tetapi adapun perhatian

atas keamanan produk, kualitas produk, serta tanggung jawab sosial

kepada masyarakat yang terletak sekitar area perusahaan, sampai

pentingnya perhatian perusahaan akan keselamatan dan kesejahteraan

bagi tenaga kerjanya. Perusahaan yang memberikan perhatian besar

akan kinerja lingkungan maka perusahaan tersebut sudah

mengaplikasikan corporate social responsibility dengan selayaknya.

Menurut Satjibto Raharji dalam (Ambarini, 2007) mengemukakan

bahwa tanggung jawab sosial merupakan hubungan antara industri

dengan lingkungan. Sudut pandang manajemen pandangan terhadap

lingkungan lalu social responsibility diwujudkan dalam metode

perencanaan dan anggaran dalam menempatkan sistem informasi.

Manajemen tidak hanya berfokus pada maksimal laba stockholder

(pemegang saham) dan kreditur akan tetapi manajemen perusahaan juga

harus memiliki rasa tanggung jawab pada lingkungan sekitar (Manuhara,

2014). Khususnya dalam dunia industri patut respons akan kesadaran

peraturan mengenai lingkungan karena dalam prosedur banyak

menimbulkan masalah kerusakan lingkungan maupun dalam eksploitasi

sumber daya alam salah satunya adalah industri semen.

Industri semen merupakan penopang ekonomi dalam kemajuan

suatu wilayah. Tanah air termasuk dalam tahap perkembangan ekonomi

tertinggi dengan jumlah kurang lebih 5 hingga 6% dengan total mencapai

Page 20: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

4

kurang lebih 65 juta ton produksi semen nasional pada tahun 2013, lalu

meningkat kurang lebih 7% dibanding intensi pada tahun 2012 dengan

hasil 60,56 juta ton. Pertumbuhan inilah searah akan peningkatan volume

produksi yang dibuat oleh penghasil Semen Indonesia (Soetjipto dalam

Sari & Mulyana, 2015). Pembangunan industri semen memiliki dampak

positif dan negatif dalam aktivitas baik itu terhadap lingkungan sekitar

maupun masyarakat. Dampak positif yang terjadi dalam pembangunan

suatu industri yaitu dengan terbukanya lapangan kerja yang akan

mengurangi pengangguran bagi masyarakat setempat. Sedangkan

dampak negatif yang menjadi persoalan utama dalam industri semen

yaitu polusi udara berupa debu halus yang mengakibatkan kerusakan

lingkungan. Salah satu cara mengatasi hal tersebut perseroan

mewajibkan melakukan tanggung jawab sosial lingkungan.

Corporate Social Responsibility kini menjadi objek perbincangan

hangat, tanggung jawab sosial lingkungan merupakan strategi bagi

perusahaan yang menunjukkan rasa tanggung jawab sosial dan

lingkungan di mana aktivitas operasi perusahaan berada. Penerapan

upaya perusahaan akan menciptakan tata kelola yang baik, serta

menjalankan perusahaan sesuai dengan peraturan yang ada (lorita evi,

2014). Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Indonesia,

pemerintah pada tahun 1994 mengenai Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia No. 316/KMK/016/1994 perihal Program Pembinaan

Usaha Kecil dan Koperasi oleh Badan Usaha Milik Negara, ditambah lagi

dengan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Kep-

236/MBU/2003 yang menegaskan bahwa setiap perusahaan diwajibkan

Page 21: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

5

mencadangkan laba setelah pajak sebesar 1% sampai 5% dalam

menerapkan.

Kewajiban penerapan corporate social responsibility tidak hanya

dibebankan pada BUMN saja. Dengan adanya Undang-Undang No. 40

tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas di mana pada bab V

terdapat 4 ayat yang berbunyi: (a) Ayat 1, Perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. (b) Ayat 2,

Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dalam ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (c) Ayat 3, Perseroan yang

tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana ayat (1) dikenakan sanksi

sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang (d) Ayat 4, Ketentuan

lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur

dengan peraturan pemerintah. Peraturan lain yang berkaitan, yaitu

Undang-Undang no. 25 tahun 2007 mengenai Penanaman Modal (UU

PM). Terdapat pasal 15 (b) dan pasal (16) (d), di mana pada pasal 15 (b)

mengemukakan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan” (Suharto, 2008).

Awal perkembangan Corporate Social Responsibility

dilaksanakan dengan memberi bantuan kepada institusi lokal maupun

masyarakat miskin, pada umumnya strategi ini diterapkan secara tidak

berlembaga. Corporate Social Responsibility pada penerapan ini hanya

semata-mata berbuat baik agar terlihat baik “do good and to look good”.

Page 22: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

6

Perusahaan yang menerapkan hal tersebut termasuk dalam kategori

perusahaan impresif lebih mementingkan tebar pesona atau promosi dari

pada karya atau pun pemberdayaan (Suharto, 2008). Penerapan tersebut

bertujuan untuk menjaga reputasi dan keberlangsungan usaha. Corporate

Social Responsibility merupakan kepedulian sosial atau kegiatan sosial

perusahaan yang peruntukan untuk kepentingan masyarakat luas.

Program Corporate Social Responsibility, merupakan salah satu program

yang hadir dalam rangka menumbuhkan citra yang baik bagi masyarakat.

Respons positif dari masyarakat nantinya akan berdampak baik pula bagi

perusahaan terutama dalam hal company image (Vegawati, 2015).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Wijaya & Nuryatno,

2010) tentang pengaruh environmental performance terhadap

environmental disclosure dan economic performance. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif

signifikan terhadap environmental disclosure dan economic performance.

Sedangkan menurut (Oktalia, 2014) hasil penelitiannya diperoleh hasil

bahwa kinerja lingkungan dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Terdapat

pula penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Iswanto, 2014)

mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aspek dapat mempengaruhi

citra produk maupun perusahaan. Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility oleh perusahaan dapat memperkuat dan mempertahankan

corporate branding sedangkan (Sutojo, 2004) mengemukakan bahwa

terbentuknya citra positif sebagai akibat dari pelaksanaan Corporate

Social Responsibility oleh suatu perusahaan akan membawa dampak

Page 23: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

7

pada keberhasilan kegiatan bisnis dan pemasaran perusahaan. Hal

tersebut diperkuat dengan survei yang dilakukan (Iswanto, 2014)

menunjukkan bahwa corporate social responsibility dapat meningkatkan

reputasi dan citra.

PT. Semen Tonasa tbk, termasuk salah satu perusahaan industri

semen yang bergabung dalam BUMN dan dikenal luas wilayah kawasan

Indonesia timur terletak desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten

Pangkep yang didirikan pada tahun 1968 (Profil, n.d.). Perseroan

menyadari bahwa keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari

hubungan yang harmonis dan dinamis, serta bermanfaat bagi masyarakat

sekitar. Oleh karena itu perusahaan komitmen akan pemerataan

tanggung jawab baik secara hukum, sosial, moral serta etika. Bagi

kelangsungan dan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan tidak hanya

berdasarkan pada kekuatan finansial saja namun harus memperhatikan

dimensi sosial dan lingkungan hidup di mana perseroan beroperasi.

PT. Semen Tonasa merupakan industri pertambangan yang

memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Mulai dari aktivitas batu bara

hingga tambang kapur. Penelitian terdahulu (Nurlaila, 2015) mengungkap

bahwa aktivitas pertambangan kapur yang dilakukan secara besar-

besaran telah mencapai luas daerah operasi 2357,7 Ha pada setiap

tahunnya, area eksploitasi yang dilaksanakan oleh 24 perusahaan

penambangan telah mencapai 15-25 Ha untuk tiap perusahaan, termasuk

didalamnya. Mengingat bahwa dampak dari hal tersebut akan

berpengaruh pada lingkungan sekitar tak terkecuali masyarakat yang

berdomisili dekat dengan perseroan.

Page 24: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

8

Perseroan telah menerapkan blueprint sebagai manual book

pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Corporate

Social Responsibility yang dalamnya terdapat Strategic Flagship Semen

Tonasa yang mengambil tema Konservasi Energi Untuk Negeri. Selain

program tersebut, perseroan juga melakukan Penyaluran Program

Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang dananya disisihkan

maksimal 2% dari laba setelah pajak. Sumber dan penggunaan dana

diatur dalam Peraturan Menteri No.05/ MBU/2007 Pasal 9 (Responsibility,

2016).

Program kemitraan dilaksanakan sejak tahun 1987 berupa

pinjaman modal kepada pengusaha kecil dan koperasi Kabupaten

Pangkep. Sampai dengan tahun 2008 telah dikeluarkan dana Rp. 25

miliar, hibah Rp. 2,9 miliar dan penyertaan Rp. 1,6 miliar kepada 4.262

mitra bina. Program Bina Lingkungan dilakukan dengan tujuan

pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik terutama yang bersentuhan

langsung dengan dampak lingkungan fisik yang timbul dari operasional

perseroan. Objek bantuan bina lingkungan meliputi peningkatan kualitas

kesehatan masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana

masyarakat seperti jalan, sarana ibadah, bantuan pompa air untuk

pengairan sawah sekitar pabrik serta kegiatan melestarikan lingkungan.

Terkait program bina lingkungan selama tahun 2008 perseroan

mengeluarkan Rp. 1,1 miliar untuk berbagai program pemberdayaan

kondisi sosial masyarakat meliputi bantuan dana untuk korban musibah

bencana alam (17,9%), peningkatan pendidikan dan pelatihan (27,6%),

Page 25: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

9

pelayanan kesehatan (37,0%), pengembangan sarana dan prasarana

(11,7%), sarana ibadah (5,4%),dan pelestarian lingkungan (0,4%).

Hasil penelitian terdahulu (Muhatar, 2012) menunjukkan bahwa,

strategi komunikasi humas PT. Semen Tonasa pada pelaksanaan

program Corporate Social Responsibility semakin dikembangkan dalam

bentuk transparansi dan partisipasi aktif bagi masyarakat sekitar. Adapun

penelitian dari (Shabir, 2014) mengemukakan bahwa PT. Semen Tonasa

dalam program Corporate Social Responsibility pelaksanaannya sudah

berdampak positif dalam membantu masyarakat sekitar, namun perlu

pertimbangan mengenai penerapannya yang masih berjalan tanpa

adanya pengawasan ekstra dari pihak perusahaan dan beberapa

program pelaksanaannya belum tepat sasaran. Sedangkan hasil peneliti

(Takbir, 2017), menunjukkan bahwa berdasarkan pengamatan lapangan,

hasilnya belum maksimal. Jika dilihat dari segi kemakmuran rakyat masih

banyak masyarakat Kabupaten Pangkep yang masih hidup dibawa garis

kemiskinan. Sementara salah satu tanggung jawab PT. Semen Tonasa

yaitu kemakmuran rakyat.

Dengan hasil penelitian terdahulu diatas, Penulis beranggapan

perlu melakukan penelitian terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility pada perusahaan PT. Semen Tonasa. Maka penulis akan

melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN AUDIT SEBAGAI

PERBAIKAN KINERJA LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA”

B. Rumusan Masalah

Page 26: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

10

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan audit perbaikan kinerja lingkungan melalui

program Corporate Social Responsibility pada PT. Semen

Tonasa?

2. Bagaimana tanggapan masyarakat sekitar tentang pelaksanaan

kinerja program Corporate Social Responsibility yang

dilaksanakan oleh perusahaan PT. Semen Tonasa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan aspek yang sangat mendasar untuk

diketahui secara spesifik dalam memudahkan pencapaian sasaran

penelitian, maka untuk mengetahui dengan jelas tujuan penelitian ini,

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbaikan kinerja melalui program Corporate

Social Responsibility pada PT. Semen Tonasa

2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat sekitar mengenai

kinerja program Corporate Social Responsibility yang

dilaksanakan oleh perusahaan PT. Semen Tonasa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis,

diantaranya :

A. Manfaat Teoritis :

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

mengenai tanggung jawab sosial perusahaan.

Page 27: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

11

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberi pemahaman bagi

masyarakat akan tanggung jawab sosial Perusahaan PT.

Semen Tonasa.

B. Manfaat Praktis :

1. Bagi perusahaan sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan dan pertimbangan. Khususnya dalam

menetapkan kebijakan dan strategi implementasi Corporate

Social Responsibility.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah

pengetahuan para pembaca maupun sebagai salah satu

bahan referensi atau bahan pertimbangan bagi pihak-pihak

yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan sebagai

wacana keilmuan bagi yang lainnya.

Page 28: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Lingkungan

Audit lingkungan yaitu suatu cara yang dilakukan oleh pihak

manajemen perusahaan sekiranya memperhitungkan atas perolehan

proses produksi perusahaan hingga mencakup peraturan pemerintahan

yang terkait lingkungan. Pentingnya audit lingkungan diterapkan oleh

perusahaan agar mengetahui bahwa masalah lingkungan apabila tidak

ditangani dengan tepat dapat mengganggu jalannya usaha kemudian

hari. Sesuai dengan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2001 menyatakan

bahwa pemilik kegiatan usaha yang memiliki persoalan lingkungan

mempunyai kewajiban untuk menerapkan audit lingkungan guna mencari

solusi persoalan lingkungan yang dihadapi oleh kegiatan.

Adapun pendapat mengenai audit lingkungan (menurut Thomson

and Simpson (1993) dalam Laporan & Auditan, n.d.), menyatakan bahwa

Sistem manajemen lingkungan yakni sistem kewajiban akan kebijakan

suatu perusahaan meliputi practice, procedures, process, resources

dalam memelihara lingkungan maupun dalam menghadapi masalah yang

terkait lingkungan. Audit Lingkungan terkandung unsur yang integrasi

dalam sistem manajemen lingkungan yang berfungsi untuk memutuskan,

apakah sistem pengendalian lingkungan perusahaan mampu menaati

Page 29: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

13

peraturan kebijakan internal. Sehingga audit lingkungan internal peninjau

proses pertimbangan oleh perusahaan dalam menetapkan apakah

perusahaan telah menepati target akan kebijakan internal dan hukum.

Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.42 Tahun 1944

(Negara & Hidup, 1994) menyatakan bahwa, Audit lingkungan adalah

suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik,

dokumentasi, periodik, dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja

organisasi sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan memfasilitasi

kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak

lingkungan dan pengkajian pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan

terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengolahan

lingkungan.

B. Manfaat Audit Lingkungan

Pelaksanaan penerapan dampak lingkungan adanya pemeriksaan

terhadap kualitas lingkungan dan seluruh kegiatan yang berkaitan

sebagai bahan untuk mengetahui keberhasilan upaya pengendalian

dampak lingkungan audit, dilaksanakan secara langsung menilai dan

mengevakuasi kegiatan pengendalian tersebut. Berikut terdapat beberapa

manfaat dari audit lingkungan (Manuhara, 2014) :

1. Pengenalan mengenai risiko lingkungan dengan hal ini membantu

mengambil strategi dalam pembagian perkiraan manajemen

lingkungan maupun minimal terjadinya risiko lingkungan yang terjadi

pada masa yang akan datang.

Page 30: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

14

2. Penerapan audit lingkungan dapat mengecilkan kerugian secara

finansial dan menanggulangi terjadinya denda hukum terkait dengan

kelalaian pengelolaan lingkungan.

3. Mengurangi eksploitasi lingkungan akibat produksi suatu perusahaan.

Minimal dampak terkait pencemaran lingkungan.

4. Membangun kepercayaan masyarakat sekitar dan menjaga

kelestarian lingkungan wilayah sekitar perusahaan beroperasi.

C. Fungsi Audit Lingkungan

Terdapat beberapa fungsi dari audit lingkungan yang disebutkan

oleh (Negara & Hidup, 1994), diantaranya :

1. Upaya meningkatkan penataan kegiatan usaha terhadap perundang-

undangan lingkungan, misalnya: standar emisi udara, limbah cair,

penanganan limbah dan standar operasi lainnya.

2. Dokumen suatu kegiatan usaha berisikan pelaksanaan standar

operasi, prosedur pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk

rencana tanggap darurat, pemantauan dan pelaporan serta rencana

perubahan pada proses dan peraturan.

3. Mencegah kerusakan lingkungan.

4. Menanggulangi penerapan sumber daya dengan melakukan

pengurangan penggunaan atau menanggulangi sampah sisa produksi

dan identifikasi tahap daur ulang.

D. Kinerja Lingkungan

Environmental Improvement atau biasa disebut dengan perbaikan

lingkungan kinerja lingkungan dan kualitas lingkungan. Pengertian dari

kualitas lingkungan itu sendiri yaitu sekumpulan sifat dan karakteristik

Page 31: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

15

lingkungan baik yang generalisasi atau lokal, karena sifatnya yang

menyerang manusia dan organisme lain. Kualitas lingkungan mencakup

lingkungan terbangun seperti udara, kemurnian air,atau polusi.

Kebisingan dan efek potensial yang mungkin dimiliki karakteristik tersebut

terhadap kesehatan fisik dan mental (sutojo, 2004).

Definisi menurut ISO 14031 Environmental Performance

Evaluation yaitu Proses dalam menyediakan kepastian pihak manajemen

perihal kinerja lingkungan organisasi dengan memilih indikator,

mengumpulkan dan menganalisis data, menilai informasi terhadap kriteria

kinerja lingkungan, pelaporan dan berkomunikasi dan secara berkala

meninjau dan meningkatkan kinerja.

Kinerja lingkungan menurut Lankoski (2000) dalam (Rifanto, 2015)

konsep kinerja lingkungan merujuk pada tingkat kerusakan lingkungan

hidup yang disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

Fase dampak kerusakan yang rendah membuktikan bahwa kinerja

lingkungan tersebut dikelola dengan baik. Kebalikan dari itu, apabila

meningkat maka dampak lingkungan dikatakan buruk. Sedangkan

menurut Sturm (1998) dalam (Oktalia, 2014) kinerja lingkungan

merupakan pengaruh sistem manajemen lingkungan yang terlibat akan

kontrol perspektif lingkungannya.

Menurut (Purwanto, 2000) kinerja lingkungan dapat diukur dengan

dua cara yaitu :

1. Kinerja lingkungan kualitatif merupakan bentuk evaluasi, pendapat,

pemahaman individu yang bersumber dari observasi serta opini atas

terwujudnya peraturan lingkungan organisasi, target dan sasaran.

Page 32: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

16

2. Kinerja lingkungan kuantitatif adalah hasil dapat diukur berdasarkan

pada data empiris yang karakteristik kinerja dalam bentuk fisik, atau

hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen lingkungan yang

terkait dengan kontrol aspek lingkungan fisik.

E. Kinerja Sosial

Kinerja sosial adalah sistem pertanggungjawaban sosial suatu

perusahaan, terkait penyaluran kinerja sosial dibutuhkan sebuah penilaian

terkait kualitas hidup yang merupakan hal utama dari sistem lingkungan.

Menurut Haniffa (2002), Akuntansi sosial mengenali, membandingkan

dan menghitung terkait factor utama kegiatan sosial ekonomi perusahaan

dan negara, bertujuan meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.

F. Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial merupakan bentuk kepedulian sosial

perusahaan untuk kepentingan lingkungan maupun masyarakat. Berikut

ini terdapat definisi dari beberapa para ahli, antaranya:

1. Definisi menurut Edi Suharto (Suharto, 2008) Corporate Social

Responsibility adalah operasi bisnis yang komitmen tidak hanya untuk

meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan

pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holisme,

melembaga dan berkelanjutan.

2. Definisi menurut Sunaryo, Corporate Sosial Responsibility atau

tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu isu yang

mengglobal isu demokrasi dan hak asasi manusia (sunaryo, 2010)

Page 33: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

17

3. Definisi Menurut Fraderick yakni Pandangan yang interpretasi bahwa

perusahaan patut pertanggungan terhadap dampak yang berasal dari

setiap tindakan dalam masyarakat maupun lingkungan.

Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa Corporate Social

Responsibility yakni kepedulian lingkungan sosial atau kegiatan sosial

perusahaan yang ditujukan kepada kepentingan masyarakat luas.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan membawa

dampak positif kepada masyarakat dari aspek lingkungan dan

perusahaan dalam pengembangan secara berkelanjutan.

G. Perkembangan Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility atau biasa disebut dengan

tangungjawab sosial telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Dari awal munculnya istilah Corporate Social Responsibility dunia hingga

sekarang telah banyak mengalami perkembangan signifikan, antara lain:

1. Awal Corporate Social Responsibility tahun 1700 SM, (Cahya, 2014)

dituliskan dalam buku Kode Hammurabi 1700-an SM yang berisi akan

menjatuhkan denda bagi para pengusaha yang menyebabkan

kematian bagi pelanggan. Kode Hammurabi menegaskan bahwa

akan dijatuhkan hukuman mati terhadap individu yang menyandang

persetujuan memproduksi makanan atau minuman, akan tetapi

memberikan jasa penyajian yang buruk serta ekspansi dibawah

kualitas standar.

2. Pada tahun 1930 fenomena pertanggungan Moral, Saat itu banyak

penolakan datang dari kalangan masyarakat akibat tingkah

perusahaan yang tidak peduli kepada masyarakat sekitar.

Page 34: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

18

Keseluruhan diketahui oleh perusahaan saja. Ditambah lagi pada

waktu itu terjadi kemunduran secara besar-besaran yang berdampak

timbulnya pengangguran dan banyak perusahaan terpuruk. Pada

masa ini, dunia dihadapkan dengan kurangnya modal untuk

memproduksi perusahaan. Hal inilah kemudian tumbuh rasa tidak

puas terhadap sikap perusahaan yang tidak bertanggung jawab.

Masyarakat berpendapat pada masa itu bahwa perusahaan tidak

memiliki rasa tanggung jawab. Mengetahui hal tersebut pihak

perusahaan meminta maaf kepada masyarakat dan memberikan

tunjangan terhadap setiap karyawan yang diberhentikan.

3. Tahun 1940-an “Pengembangan Masyarakat”, Pembangunan

masyarakat merupakan pembangunan substitusi yang

menyeluruh dan berdasarkan golongan yang terlibat didalamnya

termasuk pemerintah, swasta maupun lembaga – lembaga non

pemerintah. Terdapat beberapa strategi yang dilakukan Amerika

Serikat menyangkut pengembangan masyarakat, antara:

1. Strategi populasi

2. Strategi pemecah masalah

3. Strategi riset

4. Strategi konflik kekuatan

5. Strategi penataan sumber daya alam

6. Strategi reformasi lingkungan masyarakat perkotaan

4. Tahun 1950-an “Corporate Social Responsibility Modern”, Howard R.

Bowen berpendapat Social Responsibility of The Businessman (dalam

Cahya, 2014)” ditafsirkan berupa asas bagi Corporate Social

Page 35: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

19

Responsibility Modern. Bahwa awal dari CSR sebagai,”obligation of

businessman to pursue those policies, to make those decision or to

follow those line of action wich are desirable in term of the objectives

and values of our society.” yang diartikan “ Sebagai kewajiban

pengusaha untuk melakukan kebijakan, dalam membuat keputusan

atau turut serta dalam melakukan tindakan dalam hal tujuan dan nilai-

nilai masyarakat.”

5. Pada tahun 1960-an Para ahli memberikan pendapat mengenai

struktur definisi Corporate Social Responsibility. Salah satu

diantaranya “Keith Davis” Beliau adalah pakar yang terkenal pada

masa itu, salah satunya saat Davis berpendapat mengenai pendapat

antara hubungan Corporate Social Responsibility dengan intensitas

bisnis.

6. Tahun 1994 “Tripe Bottom Line”, CSR semakin popular pada saat

diterbitkannya buku “Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in

21st Century Business (1998)(Cahya, 2014)”. Karangan dari “John

Elkington”, menyebutkan tiga factor penting sustainable development,

yakni economic growth, environmental protection, dan social equity,

yang menjelaskan the World Commission on Environment and

Development (WCED). dalam Brundtland Report (1987), Elkington

mengemas CSR ke dalam tiga bentuk yaitu singkatan dari profit,

planet dan people (Handoyo, 2014).

7. Corporate Social Responsibility Indonesia Awal mula CSR Di

Indonesia pada tahun 1980 dan semakin dikenal pada tahun 1990.

Tampa diketahui kegiatan CSR khususnya perusahaan sebenarnya

Page 36: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

20

sudah lama dilaksanakan namun dikenal dengan istilah aktivitas

sosial perusahaan (ASP) dalam kegiatannya seperti bantuan bencana

alam, pembagian tunjangan hari raya (THR), dan beasiswa. Pada

tahun 2007 diterbitkannya UU No.40 tahun 2007 yang mewajibkan

pemberlakuan Corporate Social Responsibility pada Perseroan

Terbatas (PT).

H. Model Corporate Social Responsibility

Terdapat beberapa model Corporate Social Responsibility yang pada

umumnya (Bing Bedjo Tanudjaja, 2006), diantaranya :

1. Direct involvement atau Keterlibatan langsung. Suatu perusahaan

menerapkan strategi tanggung jawab sosial secara direct implemen

sebuah aktivitas sosial, baik itu dalam bentuk sumbangan ke

masyarakat langsung tampa melalui mediator.

2. Foundation (Yayasan) atau badan sosial. Suatu organisasi

menciptakan atau membuat sebuah Yayasan. Aplikasi perusahaan

memfasilitasi baik itu berupa dana awal, kemudian dana tersebut

digunakan dalam berbagai kegiatan Yayasan.

3. Mitra. Organisasi yang menerapkan model CSR mitra, biasanya

kegiatan organisasinya melalui program kerja sama baik dari lembaga

sosial, organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM).

4. Support (Mendukung). Yaitu suatu organisasi yang turut serta dalam

membangun maupun ikut mengambil peran dalam suatu lembaga

dengan tujuan memberdayakan masyarakat.

I. Dasar Hukum Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

Page 37: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

21

Dalam peraturan pemerintah tentang Tanggung jawab sosial dan

lingkungan perusahaan terdapat beberapa peraturan perundang-

undangan yang berlaku, antaranya :

1) Undang-undang No 40 tahun 2007

2) Pasal 74 UUPT, mengatur mengenai hal-hal berikut ini:

a) TJSL ditujukan kepada perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya

alam. Perseroan kegiatan usahanya mengelola serta

memanfaatkan sumber daya manusia.

b) TJSL mempunyai tanggung jawab yang anggaran perseroan

dalam mengimplementasikan dengan cara menunjukkan

akan kepatutan dan kewajaran.

c) Terkait dengan denda yakni bagaimana suatu organisasi

yang tidak menerapkan TJSL padahal sudah diketahui sendiri

bahwa sudah menjadi kewajiban bagi perseroan, hal tersebut

akan mendapatkan denda. Sesuai penerapan ketentuan

perundang-undangan.

Undang-undang dasar 1945 mengenai perekonomian nasional dan

kesejahteraan sosial yang disusun oleh negara untuk kemakmuran

rakyat. Prinsip dasar pengembangan secara lembaga legislatif, bertujuan

dalam membendung serta mengurangi kerusakan lingkungan yang

disebabkan karena aktivitas perusahaan yang tidak peduli akan alam

sekitar maupun masyarakat setempat. Perusahaan wajib menerapkan

penerapan tanggung jawab sosial perusahaan sebanding dengan

peraturan yang ada. Tanggung jawab sosial merupakan program kerja

Page 38: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

22

sama dengan masyarakat, susunan struktur perusahaan yang benar

apabila implementasi memberikan hasil yang positif bagi suatu

organisasi.

J. Manfaat Pelaksanaan Serta Ruang Lingkup Corporate Social

Responsibility

Jika dilihat dari literatur manajemen perusahaan terdapat perihal

mengenai tanggung jawab sosial dalam kondisi saat ini. Corporate social

responsibility dipandang sebagai hubungan atau kaitan antara organisasi

dan pihak stockholders termasuk antaranya karyawan, pemasok, kreditur,

pelanggan, bahkan masyarakat, lebih khususnya tempat tinggal mereka

sekitar organisasi. Perusahaan berkewajiban dalam menanggung setiap

proses aktivitas produksi barang maupun jasa dan menjadikan barang

produk itu lebih hemat, berguna, berkualitas lebih mengutamakan

kepuasan customer dalam memperoleh profit. Perusahaan pun patut taat

peraturan hukum yang berlaku, baik itu peraturan perundang-undangan

nasional maupun daerah setempat. Seperti halnya taat hukum dalam hal

ketenagakerjaan, persaingan usaha yang sehat, perlindungan terhadap

konsumen, perpajakan, pelaporan aktivitas perusahaan, mematuhi hak-

hak asasi manusia dan asas pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan

berkelanjutan.

Rancangan CSR atau TJSL umumnya berkewajiban perusahaan

akan pertumbuhan dan keselamatan penduduk sekitar organisasi

mengoperasikan kegiatan produksinya. Contoh kecilnya seperti

memberdayakan masyarakat dalam kategori ekonomi misalnya,

membentuk usaha baik itu mikro, makro maupun menengah, pengadaan

Page 39: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

23

bantuan pendidikan, bantuan kesehatan gratis kepada masyarakat,

memperhatikan sarana dan prasarana umum lainnya. Pada dasarnya

CSR merupakan suatu organisasi yang mampu mengalokasikan bantuan

demi meningkatnya kesejahteraan pada masyarakat. Maka kondisi

tersebut mencakup badan usaha yang termasuk dalam hukum maupun

tidak.

Bagian lain dari tanggung jawab sosial memberikan keuntungan

pada perseroan yang menerapkannya. Jika CSR pada perusahan mampu

membuat citra merek (brand image) antara pesaing yang lain, sehingga

mampu menciptakan customer loyalty hal tersebut nantinya akan

membangun dan mempertahankan reputasi bisnis. CSR dapat berfungsi

sebagai promosi brand bagi perusahaan bersangkutan

K. Company Image

Company image atau biasa yang disebut “Citra Perusahaan”

terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman baik berupa kesan maupun

gambaran yang diciptakan oleh perusahaan. Dengan terbentuknya citra

yang baik bagi pelanggan, hal ini akan meningkatkan kepuasan dan

loyalitas terhadap suatu perusahaan hingga keberhasilan.

Menurut Jefkin Citra adalah suatu tanggapan yang diperoleh

melalui pandangan dan pemahaman individu perihal kenyataan atau

realita (Soemirat dan Ardianto, 2003: 114 dalam Vegawati, 2015). Citra

perusahaan merupakan tanggapan atau cerminan atas suatu perusahaan

kepada masyarakat umum yang tercipta melalui pendapat dan

pengalaman masing-masing (Adona, 2006:107 dalam Vegawati, 2015).

Page 40: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

24

Terdapat beberapa manfaat citra perusahaan menurut Sutojo

(Harni et al., 2014), :

1. Bersaing dalam kurun waktu lama untuk perusahaan.

2. Pertahanan semasa genting, beberapa masyarakat menanggapi atau

toleransi kelalaian yang dilakukan pihak perusahaan.

3. Membuat daya pikat tertentu yang kredibilitas sebab menjadi subtansi

bagi perusahaan.

4. Memajukan daya guna kebijakan dalam pemasaran dan

meningkatkan penjualan.

5. Mengurangi anggaran produksi sebab mempunyai citra yang baik.

Membangun citra memerlukan kerja keras dan tingkat kreaktivitas yang

tinggi. Citra tidak dapat ditanamkan ke pada pelanggan dalam waktu

singkat, tetapi harus melalui teknik prosedur yang sifatnya

berkesinambungan. Citra merupakan aset penting bagi setiap organisasi

sebab dengan terbentuknya citra yang baik maka akan membawa

dampak positif bagi konsumen. Dalam hal ini terdapat beberapa elemen

Citra perusahaan menurut teori Shirley Harrison (Harni et al., 2014)yaitu :

1. Personality (Kepribadian)

2. Reputation (Reputasi)

3. Value (Nilai)

4. Corporate identity (Identitas Perusahaan)

Terdapat enam unsur utama yang dapat menguji responden dalam aspek

pengungkapan citra dari suatu organisasi diantaranya :

Page 41: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

25

a) Unsur pertama arah dan tujuan yang dinamis, menarik perhatian,

serta berperan aktif.

b) Unsur kedua koperatif, membangun hubungan yang baik

c) Unsur ketiga cerdas dan bijaksana, terorganisasi dengan baik.

d) Unsur keempat memiliki karakteristik yang etis dan reputasi yang baik

e) Unsur kelima percaya diri akan kinerja

f) Unsur keenam memikirkan secara matang

L. PT. Semen Tonasa

PT. semen tonasa merupakan penghasil semen terbesar pada

wilayah timur Indonesia, dengan luas lahan 715 hektar yang terletak pada

desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Perusahaan

memiliki daya muat 5.980.000/ton semen tiap satu tahunnya. Jumlah

pabrik yang produktif ada empat unit, dari keempat unit tersebut dapat

menghasilkan 590.000/ton untuk unit pabrik II dan III, 2.300.000/ton

diproduksi dari unit pabrik VI, 2.500.000/ton semen diproduksi oleh pabrik

V.

Berdasarkan taksiran data yang ada. PT. Semen Tonasa

merupakan produsen semen Indonesia yang beroperasi serta menjajakan

produk semen dalam negeri maupun luar negeri dari tahun 1968. Proses

produksi berawal dari aktivitas penambangan tanah liat dan batu kapur

pada sektor tambang tanah liat dan pegunungan batu kapur sekitar area

pabrik hingga pengantongan semen zak packing plant.

Pabrik terletak Di Sulawesi Selatan yakni daerah strategis untuk

memenuhi keinginan akan permintaan semen. Didukung dengan jaringan

distribusi dan dibantu oleh Sembilan unit pemotong semen. Dengan

Page 42: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

26

komponen tersebut mampu menjadikan semen tonasa menjadi pemasok

semen terbesar pada kawasan Indonesia timur. Kawasan tersebut antara

lain berlokasi Palu, Banjarmasin, Bitung, Kendari, Ambon dan Mamuju

dengan kapasitas masing-masing 300.000/ton semen per tahun serta

Makassar, Bali, dan Samarinda dengan kapasitas masing-masing

600.000/ton semen tiap tahun.

Pada 15 september 1995 perusahaan mengalami konsolidasi

dengan PT. Semen Gersik (Persero) Tbk yang menjadi perusahaan

induk. Kurun waktu sepuluh tahun perusahaan berbenah dan berupaya

meningkatkan perseroan bagi para pemegang saham dan pemangku

kepentingan. Berbagai inovasi dan program kerja agar kinerja

perusahaan yang tersusun dengan baik untuk mewujudkan produksi

semen yang efisien unggul dan kompetitif (Profil, n.d.).

M. Tata Kelola Perusahaan

Rancangan dalam meningkatkan kemampuan daya saing,

perusahaan memiliki kewajiban mengaplikasikan praktik dalam bentuk

Good Corporate Governance (GCG) yang bertujuan mengoptimalkan

skala perseroan. Menjamin peningkatan kinerja perseroan dan

pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan kepada pemegang saham dan

para pemangku kepentingan lainnya.

Penerapan governance atau tata kelola perseroan berdasarkan

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 01/MBU/2011,

Proses dan struktur yang digunakan oleh satuan bandan perusahaan

diantaranya rapat umum pemegang saham, dewan komisaris dan dewan

direksi guna memajukan usaha, menciptakan nilai pemegang saham

Page 43: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

27

dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan

stakeholder yang berlandaskan peraturan perundang-undangan dan

etika.

Sepaham dengan program informasi korporasi dan inovasi yang

terus tumbuh, perseroan senantiasa berupaya melengkapi berbagai

institusi organisasi dan membangun prosedur penataan bisnis yang

tepercaya. Dengan mewujudkan implementasi penerapan tata kelola

perseroan yang ditujukan kepada seluruh tingkat dan jenjang organisasi

secara konsisten. Implementasi governance bertujuan agar terwujudnya

integral bagi seluruh pemegang saham dan seluruh pemangku

kepentingan, baik dari segi ekonomi keseimbangan bisnis maupun sosial,

individu dengan kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan

jangka panjang (sumber dari Perusahaan, n.d.).

N. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Selaku Stockholders atas perusahaan, penduduk setempat

menjadi pangsa dari suatu perusahaan yang bertujuan sebagai bagian

indikator yang memiliki efek ganda atas pertumbuhan suatu perusahaan.

Tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan dibentuk dengan

kewajiban perseroan untuk mendistribusikan sebagian laba perusahaan

dalam mendukung peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sekitar

pada bidang ekonomi dan sosial.

Perseroan telah menetapkan blueprint CSR sebagai manual book

pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan Corporate

Sosial Responsibility (TJSL), Terdapat Strategi Flagship CSR Semen

Tonasa yang bertemakan Konservasi Energi Untuk Negeri. Melalui

Page 44: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

28

Program TJSL yang dijalankan oleh perusahaan mengacu pada UU No.

40/2007- UU Perseroan Pasal 74 dan penerapan konsep triple bottom

lines yang menyelaraskan ekonomi, sosial dan lingkungan. Kewajiban

perseroan terlihat dalam kebijakan perusahaan, bertindak aktif dalam

mewujudkan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan mutu kehidupan

dan lingkungan, baik untuk perseroan itu sendiri, komunitas setempat,

maupun masyarakat pada umumnya.

Selain program TJSL, perseroan juga melakukan Penyaluran

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang dananya

disisihkan maksimal 2% dari laba setelah pajak. Sumber dan penggunaan

dana PKBL yang diatur dalam Peraturan Menteri No.05/ MBU/2007 Pasal

9. Pelaksanaan TJSL sesuai blueprint yang telah ditetapkan, perseroan

bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Pangkep, dinas terkait, lembaga

penelitian, LSM, perusahaan lain dan masyarakat. Terdapat empat pilar

utama yang menjadi program dari kegiatan, diantaranya Program Sehat

Tonasa, Cerdas Tonasa, Bina Mitra Tonasa dan Desa Mandiri Tonasa

yang bertujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesehatan dan memperkenalkan pola hidup sehat bagi

masyarakat maupun karyawan PT Semen Tonasa.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan dalam

memberikan manfaat bersama.

3. Kemitraan dalam mewujudkan program ekonomi yang mengarah

pada kemandirian masyarakat.

4. Penataan kawasan sektor desa untuk menekankan dampak

operasional perusahaan dan kelestarian lingkungan serta dukungan

Page 45: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

29

energi. Sebagai perseroan yang beroperasi dan berkembang pada

masyarakat, Semen Tonasa turut bertanggung jawab dalam

mendorong kemajuan masyarakat sekitar dengan berdasar pada tujuh

prinsip utama, yaitu :

a. Transparansi

b. Kearifan Lokal

c. Kejujuran Dan Kepercayaan

d. Pemberdayaan

e. Keadilan

f. Kemitraan Dan Kesetimbangan

g. Kemandirian

Terdapat pula Tonasa Bersaudara yang didalamnya terdapat program

tanggung jawab sosial dan lingkungan, terdapat lima pilar didalamnya,

yaitu :

1. Tonasa Mandiri, peranan perusahaan dalam kontribusi aktif

meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat

2. Tonasa Cerdas yaitu perusahaan berperan secara aktif dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia

3. Tonasa Sehat yaitu kepedulian perusahaan dalam meningkatkan

kualitas hidup dan kesehatan masyarakat dan lingkungan

4. Tonasa Bersahaja yaitu Interes perusahaan terhadap kondisi sosial

dan peran serta aktif terhadap pengembangan aspek seni dan budaya

serta olah raga

Page 46: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

30

5. Tonasa Hijau, perusahaan melakukan program penghijauan dari

komitmen perusahaan dalam pelestarian alam sekitar.

Semen Tonasa secara terus menerus melakukan pengembangan

prasarana serta sarana masyarakat sekitar pabrik, serta kegiatan

melestarikan lingkungan (sumber dari Responsibility, 2016).

O. Tujuan Empiris

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan

menjadi acuan pada penelitian ini. Diantaranya :

1. Evi Lorita Vol.1 No.2 Desember 2014. Judul penelitian “Analisis

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan

Prinsip Good Corporate Governance Di PT. Bio Nusantara Teknologi”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam

pelaksanaannya bidang sosial yang dilaksanakan oleh PT. BNT

terhadap program Corporate Social Responsibility cukup menyentuh

masyarakat, hal tersebut dilihat dari program bidang sosial/agama

yang dilakukan, bidang kesehatan dan bidang pendidikan. Sedangkan

untuk program bidang lingkungan hidup dan ekonomi belum begitu

menyentuh masyarakat. Corporate Social Responsibility yang

diterapkan PT. BNT berdasar prinsip GCG menunjukkan bahwa pada

pelaksanaannya belum terlihat prinsip transparency, accountability,

responsibility dan fairness.

2. Silvania Mira Vegawati, Srikandi Kumadji dan Dahlan Fanani. Vol. 20

No. 1 Maret 2015. Judul penelitian yang dilakukan “Pengaruh

Page 47: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

31

Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra

Perusahaan (Survey Pada Warga Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo

Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Metode yang digunakan

penulis dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pada analisis faktor terdapat 21

indikator yang membentuk 6 faktor yaitu Factor Environment, Factor

Community Support, Factor Diversity, Factor Employee Support,

Factor Product, dan Factor Non Teritorial Operations. Hasil pada

analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa pada keenam

variabel memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Citra

Perusahaan baik secara bersama-sama maupun secara parsial.

Variabel Employee Support berpengaruh dominan terhadap Citra

perusahaan karena memiliki nilai koefisien Beta yang tertinggi yaitu

sebesar 0,674 dan terhitung tertinggi sebesar 4,105 dibandingkan

dengan variabel lainnya.

3. Lutfi Ariefianto. Vol. 4, No. 2, hal 115-134, Mei 2015. Judul penelitian

yang dilakukan oleh penulis “Program Corporate Social Responsibility

(CSR) PT. Semen Indonesia Tbk dan Dampak Terhadap

Keberdayaan Masyarakat”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

pendekatan kualitatif, dan hasil dari penelitian tersebut PT. Semen

Indonesia telah mampu mewujudkan pengusaha-pengusaha baru

sehingga mampu menolong diri sendiri dan orang lain.

4. Enda Kartika Sari, Andy Mulyana, Alfitri. Vol. 13 (1): 42-54, 2015

dengan judul penelitian “Implementasi Program Corporate Social

Responsibility Lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk

Page 48: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

32

Terhadap Kondisi sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Ogan

Komering Ulu Sumatra Selatan”. Penelitian ini termasuk penelitian

deskriptif dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa berdasarkan skor jawaban responden implementasi program

CSR lingkungan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk yang sering

dilakukan pada Kelurahan Sukajadi, Air Gading, Talang Jawa, Saung

Naga, Tanjung Agung, Pusar dan Batu Kuning adalah pada indikator

program pengembangan prasarana keagamaan dan fasilitas umum

dan indikator program pemberian bantuan korban bencana alam.

Dapat disimpulkan bahwa Implementasi program CSR Lingkungan PT

Semen Baturaja (Persero) Tbk berpengaruh terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

5. Bing Bedjo Tanudjaja, VOL.8, NO. 2, Juli 2006: 92-98 dengan judul

“Perkembangan Corporate Sosial Responsibility di Indonesia”. Pada

penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa jika CSR sangat bermanfaat untuk

masyarakat dan dapat meningkatkan image perusahaan. Jadi,

seharusnya dunia usaha tidak memandang CSR sebagai suatu

tuntutan represif dari masyarakat, melainkan sebagai kebutuhan

dunia usaha.

6. Nur Sulistyo B Amriani, jilid 40 No 1 2011. Dengan judul penelitian

“Audit Lingkungan Sebagai Perwujudan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) Di Era Globalisasi

Ekonomi”. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan

hasil penelitian yang didapatkan perusahaan dapat mampu menjaga

Page 49: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

33

hubungan yang baik dengan masyarakat termasuk dalam hal

memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar dan melakukan

aktivitas yang bersifat pengembangan dan pemberdayaan

masyarakat dalam rangka kesejahteraan Bersama.

7. Gina Bunga, Vol 2 No 1, Juli 2019. Dengan judul “Praktik Corporate

Sosial Responsibility (CSR) Di Indonsia”. Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif dengan hasil penelitian yang didapatkan yaitu

Implementasi Corporate Social Responsibility Indonesia masih dalam

tahap pengembangan, terdapat beberapa hambatan, masyarakat

masih jauh dari kata tercukupi.

8. Rony Bagus W, Vol 21 No 1, hal 97-114, tahun 2018. Dengan judul

“Valuasi kesadaran lingkungan, corporate social responsibility

terhadap kualitas laba dengan moderasi komite audit”. Penelitian ini

menggunakan metode survei, hasil yang didapatkan yaitu pada

umumnya industri konstruksi melayankan pengetahuan mengenai

lingkungan kurang mendetail baik dari segi akuntansi hingga aspek

keuangan, lingkungan, pencegahan polusi, lingkungan, dan aspek

lainnya, namun perusahaan hanya berfokus pada kegiatan sosial

yang berhubungan dengan lingkungan.

9. Kartika Khairunisa, Vol 9 No 1, 39-46, tahun 2017. Dengan judul

“Kualitas Audit, Corporate Social, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Tax Avoidance”. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas audit

corporate social responsibility, ukuran perusahaan secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Secara parsial,

Page 50: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

34

kualitas audit dan corporate social responsibility berpengaruh negatif

terhadap tax avoidance, sedangkan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance.

10. Kalvarina Sabatini, Vol. 14, No. 1, Januari 2019, hal 56-69. Dengan

judul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada

Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel

Moderasi”. Penelitian ini menggunakan metode teknik purposive

sampling dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate

Social Responsibility berimbas negatif relevan terhadap nilai

perusahaan dan manajemen laba tidak berpengaruh dengan

Corporate Social Responsibility pada kuantitas perusahaan.

Table 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Penulis/Tahun

Volume

Judul Penelitian Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Evi Lorita Vol.1

No.2 Desember

2014.

Analisis Implementasi

Corporate Social

Responsibility (CSR)

Berdasarkan Prinsip

Good Corporate

Governance PT. Bio

Nusantara Teknologi

metode

pendekatan

kualitatif

Pelaksanaan

sosial CSR yang

dilakukan oleh Pt.

Bio Nusantara

Teknologi

mendapatkan

tanggan positif

dari masyarakat.

2. Silvania Mira

Vegawati,

Srikandi

Kumadji dan

Dahlan Fanani.

Vol. 20 No. 1

Maret 2015

Pengaruh Program

Corporate Social

Responsibility (CSR)

Terhadap Citra

Perusahaan (Survey

Pada Warga Desa

Sidodadi Kelurahan

Kalirejo Kecamatan

Metode

pendekatan

kuantitatif

Hasil pada

analisis regresi

linear berganda

menunjukkan

bahwa pada

keenam variabel

memiliki

pengaruh secara

Page 51: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

35

Lawang Kabupaten

Malang)

signifikan

terhadap Citra

Perusahaan baik

secara bersama-

sama maupun

secara parsial.

3. Lutfi Ariefianto.

Vol. 4, No. 2, hal

115-134, Mei

2015

Program Corporate

Social Responsibility

(CSR) PT. Semen

Indonesia tbk dan

Dampak Terhadap

Keberdayaan

Masyarakat.

Metode

pendekatan

kuantitatif

PT. Semen

Indonesia telah

mampu

menelurkan

pengusaha-

pengusaha baru

sehingga mampu

menolong diri

sendiri dan orang

lain.

4. Enda Kartika

Sari, Andy

Mulyana, Alfitri.

Vol. 13 (1): 42-

54, 2015

Implementasi Program

Corporate Social

Responsibility

Lingkungan PT. Semen

Baturaja (Persero) Tbk

Terhadap Kondisi sosial

Ekonomi Masyarakat di

Kabupaten Ogan

Komering Ulu Sumatra

Selatan

penelitian

kulitatif

deskriptif

dengan

metode

survey

Pelaksanaan

program CSR

Lingkungan PT

Semen Baturaja

(Persero) Tbk

berdampak atas

keadaan sosial

ekonomi

masyarakat pada

daerah

Kabupaten Ogan

Komering Ulu.

5. Bing Bedjo

Tanudjaja,

VOL.8, NO. 2,

Juli 2006: 92-98

Perkembangan

Corporate Sosial

Responsibility

Indonesia

pendekatan

kualitatif

CSR sangat

bermanfaat untuk

masyarakat dan

dapat

meningkatkan

image

perusahaan

6. Nur Sulistyo B

Amriani, jilid 40

No 1, 2011.

Audit Lingkungan

Sebagai Perwujudan

Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (Corporate

Sosial Responsibility)

Di Era Globalisasi

Ekonomi”.

metode

kuantitatif

perusahaan

dapat mampu

menjaga

hubungan yang

baik dengan

masyarakat

termasuk dalam

Page 52: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

36

hal

memperhatikan

kepentingan

masyarakat

disekitar dan

melakukan

aktivitas yang

bersifat

pengembangan

dan

pemberdayaan

masyarakat

7. Gina Bunga, Vol

2 No 1, Juli

2019

Praktik Corporate

Sosial Responsibility

(CSR) Di Indonesia

metode

kualitatif

Implementasi

CSR di Indonesia

masih dalam

tahap

pengembangan,

terdapat

beberapa

hambatan,

masyarakat

masih jauh dari

kata tercukupi.

8. Rony Bagus W,

Vol 21 No 1, hal

97-114, tahun

2018

Evaluasi kesadaran

lingkungan, corporate

social responsibility

terhadap kualitas laba

dengan modernisasi

komite audit

metode

survei

pada umumnya

industri konstruksi

melayankan

pengetahuan

mengenai

lingkungan

kurang mendetail

baik dari segi

akuntansi hingga

aspek keuangan,

litigasi

lingkungan,

pencegahan

polusi,

lingkungan, dan

aspek lainnya,

namun

perusahaan

hanya berfokus

pada kegiatan

sosial yang

Page 53: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

37

berhubungan

dengan

lingkungan

9. Kartika

Khairunisa, Vol

9 No 1, 39-46,

tahun 2017

Kualitas Audit,

Corporate Social, Dan

Ukuran Perusahaan

Terhadap Tax

Avoidance

metode

analisis

regresi data

panel.

menunjukkan

kualitas audit

corporate social

responsibility,

ukuran

perusahaan

secara simultan

berpengaruh

signifikan

terhadap tax

avoidance.

Secara parsial,

kualitas audit dan

corporate social

responsibility

berpengaruh

negatif terhadap

tax avoidance,

sedangkan

ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap tax

avoidance.

10. Kalvarina

Sabatini, Vol.

14, No. 1,

Januari 2019,

hal 56-69

Pengaruh

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility pada

Nilai Perusahaan

dengan Manajemen

Laba sebagai Variabel

Modernisasi

metode

teknik

purposive

sampling

Corporate Social

Responsibility

berimbas negatif

relevan terhadap

nilai perusahaan

dan manajemen

laba tidak

berpengaruh

dengan

Corporate Social

Responsibility

pada kuantitas

Page 54: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

38

perusahaan.

P. Kerangka Pemikiran

Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan audit

sebagai perbaikan kinerja lingkungan melalui program corporate social

responsibility di PT. Semen Tonasa. Berdasarkan kajian diatas yang telah

dijelaskan oleh penulis terdapat beberapa definisi dan teori yang terkait

dengan hal tersebut, maka dari itu terbentuk kerangka pemikiran dalam

penelitian ini yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pikiran

AUDIT KINERJA

PT. SEMEN TONASA

KINERJA LINGKUNGAN KINERJA SOSIAL

HASIL

Page 55: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada jenis penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif

yang bersifat deskriptif, landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta lapangan.

Menurut (Saepul et al., 2016) kualitatif yaitu penelitian bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

masyarakat misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain.

Taylor dan Bogdan dalam (Wijayanti, 2011) mengemukakan

bahwa deskriptif, sebagai penelitian yang menghasilkan data

mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat

diamati dari orang-orang yang diteliti.

B. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah

“Penerapan Audit Sebagai Perbaikan Kinerja Lingkungan Melalui

Program Corporate Social Responsibility Di PT. Semen Tonasa”.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Semen Tonasa yang lokasi

penelitian ini berada Desa Biring Ere dan Kelurahan Bontoa,

Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Mengenai batas masa

realisasi penelitian, maka pelaksanaannya pada 07 Juli 2020 – 31

Agustus 2020.

Page 56: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

40

D. Sumber Data

Menurut (sunaryo, 2010) Ada dua jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut

penjelasan mengenai data primer dan data sekunder :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti melalui kegiatan

observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada desa Biring

Ere dan Kelurahan Bontoa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten

Pangkep dan data wawancara tersebut diperoleh oleh peneliti dari

wawancara dengan informan diantaranya : Pegawai atau

Karyawan PT. Semen Tonasa dan Masyarakat sekitar pabrik.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang

bersumber dari data yang sudah diolah sebelumnya menjadi

seperangkat informasi dalam bentuk dokumen, laporan, dan

informasi tertulis lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

E. Pengumpulan Data

Metode dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis

dalam penulisan proposal Ini antara lain:

a. Wawancara. Penggunaan teknik wawancara untuk menggali dan

mendalami hal-hal penting yang berhubungan langsung dengan

masalah yang terdapat dalam penelitian ini untuk mendapatkan

jawaban yang lebih detail atas suatu persoalan.

Page 57: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

41

b. Observasi. Yaitu melakukan pengamatan langsung sebelum

melakukan penelitian, kegiatan pengamatan terhadap obyek

penelitian untuk memperoleh keterangan data yang akurat

mengenai hal-hal yang diteliti serta untuk mengetahui relevansi

antara hasil wawancara dengan kenyataan lapangan.

c. Dokumentasi. teknik untuk mengambil data dari beberapa sumber

maupun dokumen dan foto-foto berhubungan dengan objek

penelitian lokasi penelitian untuk melengkapi data tentang,

penerapan audit sebagai perbaikan kinerja lingkungan melalui

program corporate social responsibility di PT. Semen Tonasa.

F. Insturmen Penelitian

Instrumen penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara pada

perusahaan PT. Semen Tonasa. Adapun menjadi target informan

wawancara dalam penelitian ini, diantaranya :

1. Kepala program Corporate Social Responsibility (CSR).

2. Pelaksana Corporate Social Responsibility (CSR).

3. Pelaksana bina lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR).

4. Masyarakat.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah metode

analisis kualitatif, Peneliti hanya mengumpulkan data, informasi, fakta-

fakta, keterangan-keterangan yang bersifat kalimat dan data dari

permasalahan yang peneliti anggap penting dan mendukung dalam

hal pengumpulan data.

Page 58: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

42

Menurut Miles dan Huberman dalam (Dakwah et al., 2016)

Analisis Data Kualitatif yaitu suatu metode analisis yang terbagi atas

tiga ketentuan diantaranya penyusutan data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi. Proses penyusunan data

merupakan suatu metode penetapan terhadap perubahan hingga

penyederhanaan terhadap fakta yang ada. Penyajian Data

merupakan bentuk informasi, serta terbentuknya sebuah kesimpulan

yang akan menjadi langkah dalam penyajian. Mengambil simpulan

diawali dari mengumpulkan data, dokumentasi, sistem informasi,

hingga susunan organisasi yang.

Page 59: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat PT. Semen Tonasa

PT. Semen Tonasa merupakan penghasil semen terbesar wilayah timur

Indonesia, dengan luas lahan 715 hektar yang terletak pada Desa Biringere

Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Perusahaan memiliki daya muat

5.980.000/ton semen tiap satu tahunnya. Terdapat empat unit pabrik aktif

beroperasi, keempat unit tersebut dapat memproduksi 590.000/ton, unit

pabrik II dan III, 2.300.000/ton diproduksi dari unit pabrik VI, 2.500.000/ton

semen oleh pabrik V. Berdasarkan taksiran data yang ada PT. Semen

Tonasa merupakan produsen semen Indonesia yang beroperasi serta

menjajakan produk semen dalam negeri maupun luar negeri sejak tahun

1968. Mekanisme pembuatan berawal proses penambangan tanah liat

kemudian batu kapur bagi zona tambang tanah liat, lalu pegunungan batu

kapur bagian area pabrik hingga pengantongan semen zak di packing

plant.

Pabrik terletak pada Sulawesi Selatan yakni daerah strategis untuk

memenuhi keinginan akan permintaan semen. Didukung dengan jaringan

distribusi dan dibantu oleh sembilan unit pemotong semen. Dengan

komponen tersebut mampu menjadikan semen tonasa menjadi pemasok

semen terbesar pada wilayah Indonesia Timur berlokasi Palu, Banjarmasin,

Bitung, Kendari, Ambon dan Mamuju dengan daya muat masing-masing

300.000/ton semen setiap tahun. Makassar, Bali, dan Samarinda dengan

Page 60: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

44

daya muat masing-masing 600.000 ton semen per tahun, Pontianak daya

muat mencapai 150.000 ton per tahun Sarana operasi lain dalam konteks

besar terhadap pencapaian profit perseroan yaitu utilitas Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU) daya muat 2 x 25 MW dan 2 x 35 MW pada area desa

Biringkassi Kabupaten Pangkep,sekitar 17 km dari lokasi pabrik.

Tahun 1995 perseroan bergabung dengan PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk. (dulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk.) sehingga berbentuk

holding company, kurang lebih 10 tahun perseroan berbenah dan berusaha

dalam memajukan kualitas perseroan bagi stockholder dan stakeholder.

Beragam inovasi strategi maupun program kerja yang tujuannya

meningkatkan kinerja perseroan demi terwujudnya visi dari perseroan yang

bermakna, “menjadi produsen semen yang efisien dan mempunyai

keunggulan yang kompetitif antara para produsen semen lainnya”.

Penghasilan pokok perseroan melalui pendapatan selling semen

porland (OPC), semen non OPC ialah Tipe Komposit (PCC) tersebar

wilayah Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan

Papua. Dibantu oleh merek produk yang stabil pada Kawasan Timur

Indonesia, perseroan terus menerus melakukan pembaharuan agar dapat

mempertahankan brand image produk serta mengontrol kestabilan

kesediaan produk pasar. Selain itu dengan adanya dukungan sistem

distribusi yang optimal merupakan unsur dari kesuksesan penjualan

semen.

2. Profil Perusahaan PT. Semen Tonasa

Tujuan pokok perusahaan yaitu menumbuhkan kualitas perusahaan

bagi pemegang saham maupun pemangku kepentingan melalui kebijakan

Page 61: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

45

yang berpusat pada aktivitas dasar antara lain berawal dari proses

menambang, memproduksi, memasarkan produksinya demi kelangsungan

perseroan dalam jangka panjang. Selain itu, perseroan terus melakukan

inovasi kerja dalam hal operasional perusahaan kelangsungan perseroan

merupakan pendekatan terpadu terhadap kinerja perusahaan baik dalam

bidang lingkungan, sosial dan ekonomi.

Perseroan bertekat melindungi otoritas finansial, melalui manajemen

pembukuan investment financing dan kompensasi biaya perseroan juga

kenaikan arus kas yang kesinambungan melalui kuantitas produksi,

penjualan, laba komprehensif, hingga rasio keuangan sebagai indeks

sentral kinerja. Perseroan ditaksir berkinerja baik apabila mampu melebihi

target produksi penjualan maupun laba komprehensif.

Pemasukan fundamental perseroan bersumber dari perolehan

pemasaran semen dalam negeri, utamanya pada Kawasan Timur

Indonesia. Era sekarang pengguna semen telah menyodorkan keuntungan

harga bagi para produsen semen nasional. Pasar semen dalam negeri

merupakan sasaran utama yang berpotensi untuk mendapatkan laba

maksimal mengingat tantangan yang kian berkembang dari waktu ke

waktu. Pihak manajemen terus-menerus melakukan berbagai rencana

substitusi optimal yang mampu menumbuhkan prestasi perseroan dengan

kemampuan operasional yang maksimal dan kebijakan finansial perseroan

yang kompeten.

Perusahaan komitmen memajukan para konsumen area marketing

dengan strategi membangun kerja sama dengan distributor selaku

perantara bisnis, serta terlibat dalam pembangunan berbagai proyek

Page 62: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

46

infrastruktur hal tersebut bertujuan memajukan pangsa pasar. Dalam

menjalankan operasional perseroan dibantu dengan koneksi yang terdapat

dalam lingkungan perusahaan dan sektor bisnis yang saling relasi dengan

bisnis utama perseroan. Support bidang usaha termasuk pada aspek

transportasi darat dan laut, tenaga kerja bongkar muat angkutan semen,

pengelola pensiun karyawan perusahaan serta bidang konstruksi beton

dan jasa bengkel.

Penyedia jasa konstruksi dan pengangkutan darat bagi perseroan

didukung oleh PT Prima Karya Manunggal (PKM), selain itu PKM juga

sebagai distributor produk perseroan. PT EMKL Topabiring sejak Juli 1989

bertanggung jawab atas kegiatan pengangkutan darat bahan mentah dan

barang jadi. PT Pelayaran Tonasa Lines telah setia mendistribusikan

produk perseroan ke unit pengantongan yang tersebar berbagai lokasi

sejak Februari 1989. PT Biringkassi Raya dari tahun 1989 sudah menjadi

partner dengan perseroan dalam kegiatan bongkar muat, fluensi pasokan

kantong, angkutan darat serta penyediaan tenaga alih daya. Perseroan pun

bekerja sama dengan Koperasi Karyawan Semen Tonasa, selain yang

berupa komersial perseroan juga mendirikan substansi berkecimpung

dalam aktivitas yang menangani kesejahteraan seluruh pekerja. Yayasan

Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST) berjalan pada tahun 1966 meliputi

beberapa aspek antara lain pendidikan, olahraga, rekreasi kolektif dan

sebagainya. Perseroan pun membentuk Dana Pensiun sebagai pengelola

jaminan hari tua kesejahteraan bagi para purna bakti.

3. Visi dan Misi PT. Semen Tonasa

1) Visi PT. Semen Tonasa yaitu :

Page 63: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

47

menjadi perseroan semen terunggul pada Asia dengan kualitas

kemampuan terbaik.

2) Misi PT. Semen Tonasa yaitu :

a. Memajukan mutu perseroan yang sebanding dengan kepentingan

para stakeholder.

b. Menghasilkan semen guna memenuhi kebutuhan konsumen

dengan kualitas dan harga bersaing serta penyetoran yang efektif.

c. Terus-menerus berusaha melakukan perbaikan setiap sektor,

guna meningkatkan kemampuan kompetensi pada market dan

earning before interest, and amortization (ebitda) serta profit

perusahaan.

d. Membentuk lingkungan kerja yang berpengalaman serta

membangun motivasi karyawan guna bekerja secara professional.

4. Sistem Organisasi PT. Semen Tonasa

Sementara itu dalam pengelolaan sistem setiap aktivitas perseroan

dibutuhkan sebuah sistem organisasi yang berfungsi memberikan arahan

petunjuk perihal pembagian dan pengelompokan sistem kerja maupun

kegiatan dalam mengoperasikan. Struktur organisasi pun mampu

menampilkan seperti tata tertib manajemen maupun pengawasan

perseroan dalam mengelola usahanya. Sebanding dengan taksiran asas

perseroan dari 43 perusahaan tersebut dipimpin oleh suatu direksi, yang

terdiri dari seorang direktur utama dan empat orang direktur. Pelaksanaan

tanggungjawab, Direksi di bawah oleh Dewan Komisaris, Dewan Komisaris

dan seluruh Direksi oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), masing-

masing memiliki jangka tiga tahun hingga lima tahun bagi Direksi.

Page 64: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

48

Sebagaimana perseroan dengan sistem organisasi berdasarkan surat

Direksi yang tertera No. 175/KPTS/OT.00.01/04/11- 2005. Sistem

Personalia PT Semen Tonasa Kabupaten Pangkep sebagai berikut:

Gambar 4.1 Sistem Organisasi

5. Corporate Social Responsibility PT Semen Tonasa

Corporate Social Responsibility merupakan bagian dari sistem

manajemen pada PT Semen Tonasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan

stakeholder internal maupun eksternal secara seimbang dalam pemenuhan

terhadap peraturan perundang-undang yang berlaku. Selain itu Corporate

Social Responsibility merupakan instrumen untuk melakukan engaging

(penataan hubungan) dengan stockholders secara lebih proaktif sehingga

Direktur Utama

Direktur Produksi

Produksi Bahan Baku

Produksi Terak

Produksi Semen

Teknik

Energy

Direktur Litbang & Operasional

Pengadaan & Pengelolaan Perdagangan

Rencana Bangunan

Pengembangan Usaha

Mutu & Lingkungan

Direktur Pemasaran

Pemasaran

Distribusi

RembangSar

Direktur Keuangan

Treasuri

Akuntansi

SDM

Sekper

Umum &

CSR

Audit

Internal

Simo

Staff

Proyek

Page 65: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

49

dalam segi masalah ranah CSR dilakukan secara merata dan seimbang,

program CSR disusun dengan mengadopsi dokumen ISO 26000 SR.

Dengan terbentuknya Blue Print CSR berbasis ISO 26000 CSR

merupakan suatu sistem kredibilitas manajemen dalam merancang proses

pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan hingga penyaluran dana

penilaian perbaikan program CSR perseroan yang bertujuan lebih efektif

dalam mencapai target. Blueprint CSR dengan mempertahankan reputasi,

persepsi hingga citra perusahaan (corporate image) dalam hal mendukung

keberlangsungan operasional, keamanan aset perseroan, menjamin

pertumbuhan, kelanjutan yang seimbang antara kinerja perusahaan,

lingkungan hingga masyakarat.

Gambar 4.2

Piramida Corporate Social Responsibility PT. Semen Tonasa

visi

misi

kebijakan

strategi

organisasi

Page 66: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

50

a) Visi Corporate Social Responsibility, Yaitu:

Sebagai perseroan semen terunggul pada Asia dengan

kemampuan terbaik serta stockholders serta sumbangsih bagi

pembaharuan yang berkelanjutan.

b) Misi Corporate Social Responsibility, Yaitu:

1) Penerapan aktivitas kinerja ditata dengan baik, dekat dengan

lingkungan hidup, mampu menumbuhkan keterampilan

karyawan serta masyarakat.

2) Menjadikan perilaku etika dalam semangat Social

Responsibility pada semua insan perusahaan dan stockholder.

3) Menciptakan realisasi aktivitas yang objektif, kesadaran akan

hak asasi manusia, religi dan menjaga kearifan lokal bagi

pertumbuhan dan perkembangan usaha yang berkelanjutan.

4) Membangun dan berekspansi terhadap nilai-nilai bersama

(creating shared values) dengan stockholders hingga diperoleh

ketepatan yang memadai dalam operasi perusahaan dan

sinergi secara harmonis bagi kemajuan dan kesejahteraan

masyarakat luas.

c) Kebijakan, Yaitu :

1) Menciptakan pelaksanaan Corporate Social Responsibility yang

terkoordinasi hingga menambahkan nilai dan manfaat terhadap

perusahaan, pemangku kepentingan dan stockholders.

2) Menerapkan aktivitas luar (beyond compliance) yang bertujuan

demi kemajuan kinerja perusahaan.

Page 67: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

51

3) Mendistribusikan dana CSR yang proporsional sebanding

dengan perkembangan bisnis.

4) Menciptakan serta membangun kewajiban green and clean

operation. Seluruh praktik kerja hingga terwujudnya budaya

bisnis yang ramah lingkungan dan keanekaragaman hayati

yang berkelanjutan.

d) Strategi, Yaitu :

1) Bersama memberikan manfaat, nilai tambah, efisien, dan

berkelanjutan.

2) Menanggulangi dampak proses dari produksi hingga

mewujudkan korelasi yang selaras dengan stockholders.

3) Pemasyarakatan dan publikasi yang efektif.

4) Memastikan indeks perolehan yang ternilai.

e) Organisasi, Yaitu :

1) Mendukung komite Corporate Social Responsibility yang terdiri

dari bagian bidang yang terikat dengan operasional perusahaan

dan pakar dari luar perusahaan.

Gambar 4.3

Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility & Program Kemitraan Bina

Lingkungan

Page 68: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

52

6. Program Corporate Social Responsibility PT. Semen Tonasa

Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat mencakup

lima pilar dalam “TONASA BERSAUDARA” antara lain:

1) Program Tonasa Mandiri, program yang menunjukkan pada

kemandirian suatu kelompok terkait target melalui beberapa

pendekatan rasional terkait aktivitas perusahaan yang bertujuan

pemberdayaan ekonomi lokal. Suatu loyalitas perusahaan dalam

memajukan pembangunan UMKM yang kreatif serta mitra perseroan

pada bidang perniagaan antaranya perdagangan, pertanian, industri,

perikanan, perdagangan, jasa serta peternakan bertujuan memajukan

kewirausahaan pada area perusahaan.

2) Tonasa Cerdas (Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan) Yaitu

Kepentingan dasar pendidikan masyarakat yang dapat dipenuhi

CSR & PKBL

Program Kemitraan (PK)

Survey & Penyaluran

Survey PK

Penyaluran PK

Penagihan & Monitoring

Penangihan PK

Monitoring PK

Bina Lingkungan dan CSR

Program

Perencanaan BL & CSR

Monitoring & Evaluasi

Implementasi

Implementasi Ring 1

Implementasi Ring 2 & 3

Keuangan & Admin

Adm. & Pembukuan

Pembukuan

Kasir PKBL & CSR

Page 69: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

53

dengan swadaya maupun sinergi kemitraan dengan pemerintah

melalui program tonasa cerdas, bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan serta keterampilan dalam bermasyarakat misalnya

subsidi pendidikan contohnya beasiswa, vocational trainings atau

pelatihan keterampilan kepada anak yang berhenti bersekolah,

menyediakan perlengkapan sekolah baik yang umum, pesantren

maupun madrasah, serta pengadaan penyuluhan bagi masyarakat.

3) Tonasa Sehat (Peningkatan kesehatan masyarakat) Yaitu kebutuhan

dasar masyarakat dapat terpenuhi baik secara swadaya maupun

dengan melibatkan pemerintah melalui program tonasa sehat.

Program bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat seperti

pembaharuan pada balai pengobatan masyarakat, dalam kegiatan

pengobatan gratis, khitanan massal, donor darah melalui Semen

Tonasa Klinik and Hospital (STKH).

4) Tonasa Bersahaja meliputi Pengembangan Seni, Sosial, Budaya dan

Olahraga, dengan perkembangan susunan nilai serta norma yang

terdapat pada komunitas. Hal tersebut perseroan turut serta dalam

kegiatan masyarakat yang bersifat meningkatkan rasa solidaritas

serta kerja sama usaha yang dilakukan yaitu dengan mengarahkan,

mendukung pertumbuhan seni, budaya, keagamaan, olahraga,

pemuda dan aktivitas sosial lainnya melalui program tonasa

bersahaja.

5) Tonasa Hijau (Pengembangan kualitas lingkungan hidup dan sarana

prasarana skala kecil dan menengah) Yaitu terpenuhinya kebutuhan

dasar prasarana dan sarana lingkungan permukiman serta kegiatan

Page 70: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

54

penghijauan baik yang dilaksanakan secara bersinergi dan

berkesinambungan melalui program tonasa hijau.

7. Lingkup Area /Program Kerja Corporate Social Responsibility

Dalam ruang lingkup area terbagi menjadi 3, antara lain:

1) Ring 1, Wilayah yang berada pada area terkena dampak operasi

perusahaan, baik aktivitas pabrik, pelabuhan, BTG maupun

penambangan. Terbagi atas 11 (sebelas) desa/kelurahan yang

mungkin akan berkembang sampai sekitar 13 s/d 15 desa kelurahan

dalam kurun 3-5 tahun ke depan diantaranya :

1. Desa Mangilu, Kelurahan Kalabbirang, Kelurahan. Bontoa,

2. Desa Biring Ere, Kelurahan Sapanang,

3. Desa Taraweang dan Kelurahan. Samalewa,

4. Desa Bowong Cindea

5. Desa Bulu Cindea.

6. Kelurahan Bori Appaka Kecamatan Bungoro,

7. Desa Tabo-Tabo Kecamatan Bungoro,

8. Desa Bara Batu Kecamatan Labakkang,

9. Desa Bulu Tullue Kecamatan Tondong Tollasa,

10. Desa Banti Murung Kecamatan Tondong Tollasa

11. Desa Malaka Kecamatan Tondong Tollasa

2) Ring 2, Area yang tidak tertimpa langsung dampak aktivitas operasi

perusahaan, baik dari sektor operasi pabrik dan penambangan. Akan

tetapi area tersebut merupakan koridor yang dilalui oleh angkutan

muatan produksi perseroan.

Page 71: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

55

3) Ring 3, Wilayah yang bukan termasuk area Ring 1 dan Ring 2 dan

tidak tertimpa dampak langsung dari operasional perusahaan. Tetapi

masih termasuk wilayah Sulawesi Selatan.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Kinerja Lingkungan PT. Semen Tonasa melalui Program Corporate

Social Responsibility

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)

merupakan kebijakan atas Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang

menyusun pembenahan perusahaan dalam penataan lingkungan hidup

berupa aktivitas dengan tujuan mengimplementasikan cleaner production.

Kinerja lingkungan PT. Semen Tonasa mendapatkan penghargaan

Proper Hijau, hal ini membuktikan bahwa perseroan peduli akan kesadaran

lingkungan sekitar. Berikut deskripsi hasil wawancara penulis dengan

informan (pihak perusahaan) oleh Bapak Yasin selaku Kepala Bagian

Lingkungan, diantaranya:

1. Penghijauan atau penanaman pohon, merupakan kegiatan tahunan

yang rutin diselenggarakan perseroan ke berbagai wilayah, baik itu

meliputi Ring 1, Ring 2, Ring 3

2. Penyaluran air bersih, Perseroan juga menyalurkan bantuan air bersih

pada beberapa wilayah salah satunya Biring Kassi, Desa Bulu Cindea

Kecamatan Bungoro. Dengan bantuan air bersih tersebut perseroan

berharap dapat membantu masyarakat yang kekurangan air bersih.

Page 72: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

56

3. Sumbangsih kerugian dalam bentuk uang debu. Beberapa Masyarakat

yang tertimpa imbas langsung dari aktivitas operasi perusahaan akan

menerima bantuan uang debu, yang termasuk dalam bagian area Ring 1

4. Mengadakan penyiraman pada bagian batu bara secara teratur dengan

tujuan menekan penurunan tingkat pencemaran.

Mengenai pernyataan tersebut berkaitan dengan pertanyaan penulis:

“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Kinerja Lingkungan?”

Adapun tanggapan oleh Informan mengenai pertanyaan penulis:

“Mengenai kinerja lingkungan, kita melakukan berbagai program serta upaya seperti penanaman bibit pohon, penyediaan air bersih, bantuan kompensasi, serta rutin melakukan penyiraman batu bara agar debu tersebut bisa berkurang. Mobil yang mengangkut batu bara atau bahan yang lain ditutup menggunakan terpal tebal agar debunya itu tidak tersebar kemana-mana” (Hasil Wawancara Tanggal 20 Juli 2020)

Hal tersebut menunjukkan bahwa perseroan berupaya menanggulangi

persoalan lingkungan, serta menciptakan resolusi yang tepat agar imbas

dari aktivitas operasional perseroan dapat menurun. Adapun tanggapan

masyarakat terkait kinerja lingkungan,diantaranya:

“Penanaman benih pohon, sempat diadakan dikampung kami. Kalau tidak salah kurang lebih 1000 benih pohon ditanam, tapi dari semua yang dikasih sebagian hidup sebagian lagi mati.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September 2020).

“Bantuan air bersih memang ada tapi tidak setiap hari. Ada waktunya

dan itu kita tidak tahu kapan. Kalaupun ada bantuan biasanya masih kurang masih banyak yang tidak dapat.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September 2020).

“Bantuan uang debu, pembagiannya tidak merata. Ada yang dapat

padahal tidak terlalu kena dampaknya, sedangkan yang parah sekali terkena dampak tidak dapat.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September).

Tanggapan masyarakat tersebut masih banyak bantuan dari perusahaan

yang belum merata, masih perlu perbaikan strategi maupun kebijakan akan

dampak debu yang ditimbulkan.

Page 73: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

57

2. Kinerja Sosial PT. Semen Tonasa melalui Program Corporate Social

Responsibility

Melalui Visi Corporate Social Responsibility pada perseroan yang

berbunyi “Menjadi perusahaan semen terkemuka pada Asia dengan kinerja

prima bersama stockholders dan kontribusi pada pembangunan

berkelanjutan”. Dengan program PKBL yang bertemakan “TONASA

BERSAUDARAH”, terdapat 5 pilar program antaranya Tonasa Cerdas,

Tonasa Sehat, Tonasa Mandiri, Tonasa Hijau serta Tonasa Bersahaja.

Kelima program inilah yang akan menjadi meningkatkan kelestarian alam

dan lingkungan, kesejahteraan, serta pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya pemaparan penulis mengenai wawancara dengan

informan (pihak perusahaan) Bapak H. Abdul Kadir yang merupakan

Kepala bagian Biro CSR & PKBL:

Program TJSL, perseroan mengadakan distribusi melalui “Program

Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL)” yang anggaran

disisihkan minimal 2% dari laba setelah pajak. Sesuai blueprint yang telah

ditetapkan terdapat beberapa pilar.

Berikut deskripsi hasil wawancara penulis dengan informan, diantaranya:

1. Bedah Rumah, Berlandaskan informasi yang didapatkan penulis oleh

pihak perusahaan. Pada tahun 2018 yang lalu perusahaan

melaksanakan kegiatan bedah rumah antaranya kampung Samaelo,

kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasatene, daerah termasuk dalam

kategori Ring 1. Mengenai pernyataan tersebut berkaitan dengan

pertanyaan oleh penulis:

Page 74: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

58

“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai program bantuan dalam

tonasa bersahaja?”

Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa melalui

bantuan tersebut PT. Semen Tonasa sekiranya dapat membantu

masyarakat yang kurang mampu, serta dengan adanya bantuan

bedah rumah mampu mendekatkan perseroan dengan masyarakat.

Sesuai dengan kutipan wawancara penulis dengan informan (pihak

perusahaan), menjelaskan:

“Bantuan bedah rumah berjalan sudah lama, kita menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu. Sebelumnya kita survei apakah benar-benar layak untuk diberi bantuan.” (hasil wawancara tanggal 15 Juli 2020 Oleh Bapak H. Khadir).

Hal ini menunjukkan bahwa program batuan perseroan mengenai

tonasa bersahaja salah satu diantaranya melalui bedah rumah, sudah

berjalan efektif membantu masyarakat.

2. Peduli UKM, tidak hanya bedah rumah saja perseroan juga

menyalurkan CSR untuk membantu Usaha Menengah Kecil (UKM).

Pada tahun 2018 yang lalu berdasarkan informasi yang didapatkan

penulis oleh pihak perusahaan. Perseroan menargetkan Rp 11,9 M

dana bantuan bergulir untuk ratusan UKM, bantuan dana nantinya

disalurkan kepada seluruh area Ring 1 yang meliputi 11 desa, Ring 2

meliputi seluruh wilayah Kecamatan Pangkep, Ring 3 yang

merupakan area luar Kabupaten Pangkep tetapi masih berada pada

area Sulawesi Selatan. Mengenai pernyataan tersebut berkaitan

Page 75: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

59

dengan pertanyaan mengenai bantuan PKBL yang memberikan

bantuan modal:

“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai program bantuan

dalam Tonasa Mandiri?”

Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa bantuan

dana yang disalurkan oleh perseroan bertujuan membantu Usaha

Menengah Kecil (UKM), dengan cara mengajukan permohonan

berupa proposal. Sesuai dengan kutipan wawancara penulis dengan

informan (pihak perusahaan), menjelaskan:

“Untuk bantuan dana bagi para UKM seperti bantuan modal usaha, kita punya program PKBL Tonasa Mandiri. Masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan sekiranya mengajukan proposal kepada kami, nantinya proposal tersebut kita uji kelayakan. Apakah layak mendapatkan bantuan atau tidak.” (Hasil wawancara tanggal 15 Juli 2020)

Adapun tanggapan masyarakat terhadap program tersebut:

“Mengenai bantuan dana sudah ada sejak dulu, kita mengajukan permohonan bantuan ke tonasa. Tapi tidak semua yang mengajukan dapat bantuan mungkin dilihat juga dari usaha yang kita lakukan.” (Hasil Wawancara Tanggal 27 Juli 2020 oleh Ibu Ramlah).

Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian perseroan akan

kesejahteraan masyarakat sudah baik, namun perlu ditindak lanjut

mengenai penyalurannya. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa

bantuan dana tersebut belum merata masih banyak masyarakat yang

mengajukan permohonan tetapi tidak mendapatkan bantuan.

3. Pendidikan, dalam hal pendidikan perusahaan menyalurkan bantuan

dana berupa beasiswa, tidak hanya itu penyaluran perlengkapan bagi

PAUD/Pendidikan Anak Usia Dini pada area Ring I, meliputi

Page 76: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

60

perlengkapan prasarana rak buku, globe. Pemasokan perlengkapan

sekolah meliputi perlengkapan yang terdapat dalam laboratorium,

pelatihan keahlian (kursus), seminar, pemeliharaan seni budaya.

Mengenai pernyataan diatas menyangkut pertanyaan penulis:

“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Tonasa Cerdas?”

Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa PT. Semen

Tonasa memberikan sumbangsih berupa beasiswa pendidikan, baik

itu berupa uang tunai, alat tulis, buku paket, mulai dari SD hingga

SMA. Sesuai dengan kutipan wawancara penulis dengan informan

(pihak perusahaan), menjelaskan:

“Mengenai Tonasa Cerdas, seperti beasiswa bantuan peralatan dan perlengkapan, dilaksanakannya seminar, pelatihan kerja. Bantuan program tersebut bisa dibilang rutin dilaksanakan pada tahun ke tahun.” (Hasil Wawancara Tanggal 15 Juli 2020 oleh Bapak H. Khadir).

Tanggapan responden (masyarakat) mengenai Tonasa Cerdas:

“Bantuan beasiswa bagi anak sekolah dari SD sampai SMA/SMK baik itu yang kurang mampu dan berprestasi. Bantuan buku paket biasanya dibagikan secara gratis.” (Hasil Wawancara tanggal 27 Juli Oleh Ibu Desi).

Hal tersebut menunjukkan bahwa bantuan pendidikan oleh perseroan

dapat membantu masyarakat yang kurang mampu, namun sebagian

kecil masyarakat kurang tahu mengenai program tersebut. Adapun

program bantuan ini akan berjalan lebih efektif apabila ditindak lanjut

pihak perusahaan agar bantuan beasiswa berjalan lebih merata.

Page 77: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

61

4. Kesehatan, berdasarkan hasil laporan yang berhasil penulis penulis

dapat dari pihak perusahaan tahun 2012 perseroan melakukan

program sunatan massal kepada anak-anak yang jumlahnya kurang

lebih 200 anak dari Kelurahan Kalabirang, Bontoa, Desa Mangilu,

Desa Biringere, Desa Bulu Cindea, Desa Taraweang, Desa Barabatu,

dan Desa Bowong Cindea, kawasan tersebut termasuk kelompok

Ring 1. Selain dari kegiatan tersebut perseroan pun melakukan

program pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan dan gizi, serta

imunisasi balita. Mengenai pernyataan diatas menyangkut

pertanyaan penulis:

“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Tonasa Sehat?”

Atas pertanyaan tersebut Informan menyatakan bahwa program

pengobatan gratis, sunatan massal dilaksanakan tiap enam bulan

sekali jadi dua kali dalam setahun diselenggarakan. Sesuai dengan

kutipan wawancara penulis dengan informan (pihak perusahaan),

menjelaskan:

“Mengenai Tonasa Sehat, perseroan mengadakan program pengobatan gratis tiap enam bulan sekali yang dilaksanakan rumah sakit tonasa II, begitu pun dengan sunatan massal yang merupakan acara tahunan perseroan” (Hasil Wawancara 15 Juli 2020 Oleh Bapak H. khadir).

Tanggapan masyarakat mengenai program Tonasa Sehat:

“Tonasa biasanya mengadakan pengobatan gratis dan biasanya rumah sakit tonasa II, bukan di desa. Sunat massal sendiri biasa diadakan menjelang ulang tahun pabrik.” (Hasil Wawancara Tanggal 28 Juli 2020 oleh Ibu Halima).

Page 78: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

62

Hal ini menunjukkan bahwa program Tonasa Sehat sudah berjalan

efektif, namun sebagian masyarakat menginginkan pengobatan

dilaksanakan pada desa-desa setempat. Jadi tidak mesti harus ke

rumah sakit lagi.

5. Tonasa hijau seperti program penanaman pohon mendapatkan

apresiasi yang sangat luar biasa, perseroan menerima sertifikat dari

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bentuk

apresiasi terhadap kegiatan CSR Semen Tonasa, khususnya

program Tonasa hijau (Penanaman pohon yg dilakukan selama tahun

2016-2017). Mengenai pernyataan diatas menyangkut pertanyaan

penulis:

“Bagaimana kontribusi perseroan mengenai Tonasa Hijau?”

Atas pertanyaan tersebut Informan (pihak perusahaan) menyatakan

bahwa:

“Dalam program Tonasa hijau, meliputi penanaman bibit pohon lokasi yang berbeda, serta dibagikan kepada masyarakat bibit-bibit tanaman.” (Hasil Wawancara Tanggal 15 Juli 2020 oleh Bapak H. Khadir).

Tanggapan masyarakat terhadap Tonasa Hijau:

“Penanaman bibit pohon, pernah dilakukan desa kami. Kalau tidak salah 1000 bibit, tapi dari itu semua ada juga yang mati ada juga yang bertahan sampai sekarang.” (Hasil Wawancara Tanggal 2 September 2020 oleh Pak Mulyadi).

3. Hasil Audit Kinerja Sosial dan Lingkungan

PT. Semen Tonasa dalam upaya membangun masyarakat dapat

dilihat dari program yang implementasi dalam kurun waktu beberapa

Page 79: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

63

tahun ini. Pengembangan masyarakat berkaitan dengan bagaimana

mengetahui kebutuhan serta masalah yang terjadi masyarakat

setempat sehingga perusahaan dapat menerapkan program

selanjutnya.

Program kinerja dalam membangun kepedulian masyarakat dalam

sektor kesehatan seperti bantuan pengobatan gratis, sunatan massal

dan lain-lain. Menyiapkan program air bersih bagi masyarakat. Sektor

pendidikan melalui program bantuan dana meliputi beasiswa, bantuan

perlengkapan dan peralatan sekolah mulai dari buku tulis hingga buku

paket, Sektor lingkungan dengan program penanaman bibit pohon

serta penyiraman jalan guna mengurangi debu yang mengusik

masyarakat. Adanya bantuan program bedah rumah bagi masyarakat

yang membutuhkan.

“Dengan program tersebut sekiranya masyarakat dapat dapat terbantu, kami disini terus mengevaluasi apa saja yang menjadi keluhan masyarakat. Kami berharap bantuan yang disalurkan ke masyarakat dapat dipergunakan dengan baik. Kami mempunyai konsultan CSR, melalui konsultan ini dilakukan mediasi dua jalur, yaitu informasi dari konsultan dan forum desa baik itu pemuda, wanita, dari berbagai usia, yang mewakili setiap lapisan masyarakat inilah yang nantinya menjadi wadah menampung semua aspirasi masyarakat.” (Hasil Wawancara Tanggal 20 Juli 2020 oleh Bapak H. Khadir).

Berikut beberapa ulasan Wawancara penulis dengan masyarakat

yang berada pada wilayah RING 1 mengenai pertanyaan:

“Bagaimana kegiatan perseroan dalam program CSR?”

Atas pertanyaan tersebut, berikut beberapa tanggapan masyarakat

mengenai kegiatan program CSR:

“Kegiatan tonasa pada kampung ini sudah banyak, pembagian bantuan sembako pernah, beasiswa anak-anak. Seperti pembagian sembako biasanya tidak menentu waktunya tapi beasiswa itu rutin seperti yang kurang mampu biasa dapat” (Hasil Wawancara Tanggal 3

Page 80: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

64

Agustus oleh Pak Musakkir). “Kita yang tinggalnya pas jalan raya tempat keluar masuknya mobil

besar pengangkut semen, jadi itu debu selalu masuk ke rumah belum lagi debu dari pabrik. Tapi setiap pagi sekitar jam-jam 9 ke atas ada penyemprotan jalanan supaya mengurangi sedikit debu” (Hasil Wawancara Tanggal 3 Agustus oleh Ibu Halima)

“Masalah uang debu, kenapa ada yang dapat ada juga yang tidak.

Sama-samaki tinggal dekat pabrik yang seperti ini biasa kita tidak setuju” (Hasil wawancara Tanggal 3 Agustus oleh Pak Anwar)

Pada dasarnya masyarakat menilai kegiatan program yang

dilakukan oleh perusahaan sudah terlaksana, namun masih banyak

yang perlu ditindak lanjut. Perseroan terus mengevaluasi program

kinerja CSR agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Berikut

gambaran mengenai pelaksanaan CSR & PKBL pada PT. Semen

Tonasa

Gambar 4.4 Pelaksanaan CSR & PKBL

CSR

Departement

Biro CSR/PKBL

Konsultasi CSR dan

Lapangan

CDM/CDO/LCO

Forum Desa

Kelompok

Sosial

Kelompok

Ekonomis

Kades/

Kelurahan

Kelompok

Lingkungan

Komunitas Sasaran

Page 81: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

65

4. Kinerja PT. Semen Tonasa Melalui Corporate Social Responsibility

Rancangan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN

meliputi: (1) Pemberdayaan SDM lokal (pelajar, pemuda dan mahasiswa

termasuk didalamnya); (2) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat sekitar

daerah operasi; (3) Pembangunan fasilitas sosial/umum, (4)

Pengembangan kesehatan masyarakat, (5) Sosial budaya, dan lain-lain.

Sejak 1968 PT Semen Tonasa telah melaksanakan kegiatan yang

berbasis pengembangan masyarakat pada bidang pendidikan,

kesehatan, ekonomi, sosbud dan lingkungan. Sumber dan Bina

Lingkungan Sesuai dengan PERMEN No.05/MBU/2007, Pasal 9

diantaranya :

a. Penyisihan Laba setelah pajak sebesar 2%

b. Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito

dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah

dikurangi beban operasional.

Berikut program kinerja yang dilakukan oleh PT. Semen Tonasa pada

tahun 2018 sampai dengan 2019, yang didapatkan oleh penulis melalui

wawancara:

1. Penghijauan atau penanaman pohon area linggar.

2. Penyaluran air bersih.

3. Bantuan dana (Uang Debu).

4. Bedah rumah.

5. Bantuan dana bagi UKM.

6. Beasiswa Pendidikan.

7. Kesehatan.

Page 82: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

66

Adapun tanggapan masyarakat mengenai bantuan tersebut

“Kami berharap bantuan dari tonasa lebih ditingkatkan lagi, sebaiknya itu orang tonasa langsung datang ke desa yang memantau. Semoga bantuannya berkelanjutan” (Hasil wawancara Ibu Halima /Masyarakat setempat)

Pihak perseroan sudah berusaha membangun kerja sama dengan

masyarakat, menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. Begitu pun

masyarakat mengharapkan uluran bantuan perseroan secara langsung.

Masyarakat berharap agar bantuan tersebut dilakukan secara konsisten

dan berkelanjutan. Pihak perusahaan pun terus berbenah agar ke depan

program kinerja CSR dapat dinikmati setiap kalangan.

Page 83: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan diatas maka penulis

menyimpulkan:

1. Penerapan audit kinerja lingkungan PT. Semen Tonasa melalui

program corporate social responsibility atau kemitraan bina lingkungan

yang bertemakan “TONASA BERSAUDARAH”, terdapat 5 pilar yaitu

Tonasa Cerdas, Tonasa Sehat, Tonasa Mandiri, Tonasa Hijau serta

Tonasa Bersahaja. Kelima program inilah yang akan menjadi

meningkatkan kelestarian alam dan lingkungan, kesejahteraan, serta

pemberdayaan masyarakat.

2. Program – program Corporate Social Responsibility perseroan sudah

efektif, namun perlu ditinjau kembali penyaluran bantuan ke

masyarakat secara langsung, pengawasan lebih menyeluruh agar

program tersebut tidak tumpang tindih. Sebagaian masyarakat

mendapatkan bantuan sebagian lagi belum merasakan bantuan dari

perseroan.

B. Saran

Dari hasil kesimpulan diatas maka, penulis menyarankan:

1. Perseroan telah berusaha menciptakan produksi yang ramah

lingkungan dengan membentuk tonasa bersaudarah yang terdiri dari

beberapa pilar, dalam kelima pilar tersebut hendaknya dikelolah

dengan baik sehingga pengaplikasian dapat tersalurkan dengan baik.

Page 84: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

68

2. Dibutuhkan keterbukaan tiap kampung atau desa dengan perseroan

sangat perlu diterapkan, baik dalam hal keberhasilan program CSR

sekiranya perseroan ikut berperan langsung dalam kegiatan tersebut,

sehingga masyarakat dapat mengeluarkan aspirasinya melalui

program CSR, umpan balik dari hal tersebut nantinya program CSR

berjalan lebih efektif baik bagi masyarakat maupun perseroan itu

sendiri.

Page 85: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

69

DAFTAR PUSTAKA

Ambarini, N.S.B. (2007). Audit Lingkungan Sebagai Perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ) Di Era Globalisasi Ekonomi Nur Sulisty. Audit Lingkungan, Ii, 93–101.

Bing Bedjo Tanudjaja. (2006). Perkembangan Corporate Social Responsibility Di Indonesia. Nirmana, 8(2), 92–98.

Cahya, B.T.(2014). Transformasi Konsep Corporate Social Responsibility (Csr). Iqtishadia: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam STAIN Kudus, 7(2), 203–222.

Dakwah, F., Komunikasi, D. A. N., Islam, U., & Alauddin, N. (2016). Corporate Social Responsibility( CSR ).

Handoyo,S. (2014). The Development of Indonesia Environmental Performance and Environmental Compliance. Journal of Accounting Auditing and Business, 1(1), 74. https://doi.org/10.24198/jaab.v1i1.15656

Harni,D., Azis, E., & Ekonomi, F. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap Citra Perusahaan PT . BANK DANAMON INDONESIA TBK. 1–9.

Ikhsan,A. (2008). Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Jurnal Lingkungan, 1997, 2002–2004.

Iswanto, H. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap Citra ( Survei pada Warga RW 2 , Kelurahan Panjang Jiwo , Kecamatan Tenggilis Mejoyo , Kota Surabaya yang Tinggal Sekitar PT Vitapharm ). 13(1), 1–7.

lorita evi. (2014). Analisis Implementasi Corporate Sosial Responsibility (CSR) Berdasarkan Prinsip Good Corporate Governance Di PT. BIO NUSANTARA

Page 86: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

70

TEKNOLOGI. 1(2), 51–60.

Manuhara, wahyu P. (2014). Audit lingkungan: pengungkapan isu lingkungan dalam laporan keuangan audit. Akuntansi & Investasi, 1(2), 85–92.

Muhatar, S. (2012). Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility ( CSR ) Oleh Humas PT . SEMEN TONASA Terhadap Komunitas Lokal Di Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Communication Strategy On Corporate Social Responsibility ( CSR ) Impement.

Negara, M., & Hidup, L. (1994). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No . 42 Tahun 1994 Tentang : Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan. 42.

Nurlaila. (2015). Dampak aktivitas produksi tambang PT. Semen Tonasa Terhadap Perubahan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat KAB Pangkajene Dan Kepulauan.

Oktalia,D. (2014). Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Dalam Laporan Tahunan Perusahaan. 1. https://doi.org/10.4324/9781315853178

Profil, semen tonasa. (n.d.). PT SEMEN TONASA.

Purwanto,O.A.T. (2000). Pengukuran Kinerja Lingkungan. Pengukuran Kinerja Lingkungan, 10, 1–25.

Responsibility,C.S. (2016). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility. 628–685.

Rifanto,R.A. (2015). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja keuangan (Studi pada Sektor Pertambangan Bursa Efek Indonesia pada Periode 2010-2012). 2(1), 497–523.

Saepul, A., Metode, E. B., Kualitatif, P., Telinga, H., & Stmik, M. (2016). DAFTAR PUSTAKA Asep Saepul Hamdi dan E. Baharuddin. 2014. 2011–2012.

Page 87: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

71

Sari,E. K., & Mulyana, A. (2015). Implementasi Program CSR Lingkungan PT . SEMEN BATURAJA ( PERSERO ) Tbk Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kabupaten OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN. 13(1), 42–54.

Shabir, nurul inayah. (2014). Analisis implementasi corporate social responsibility (csr) pt semen tonasa dalam upaya pengembangan masyarakat sekitar.

Suharto, E. (2008a). Corporate Social Responsibility. 1–11.

Suharto, E. (2008b). Menggagas Standar Audit Program CSR. 1998, 1–10.

Sulistyo. (2007). Pernyataan kebijakan lingkungan. Journal of Accounting Auditing and Business.

sunaryo. (2010). Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam Perspektif Pembangunan.pdf.

Suratno. (2006). Pengaruh Environmental Performance Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Thesis). 8, 18–45.

sutojo. (2004). citra perusahaan. 1–12.

Takbir, M. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kemakmuran Rakyat ( Studi Kasus PT . Semen Tonasa Kabupaten Pangkep ).

Vegawati, S. M. (2015). Pengaruh Program Corporate Social Responsibility ( CSR ) Terhadap Citra Perusahan ( Survey Pada Warga Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang ). 20(1), 1–6.

Wijaya,B. A., & Nuryatno, M. (2010). Pengaruh Environmental Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economic Performance. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan Publik, 9(2), 141.

Wijayanti,P. (2011). mekanisme corporate goverence terhadap konservasi

Page 88: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

72

akuntansi Indonesia. Akuntansi & Investasi, 86–101.

Page 89: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

73

LAMPIRAN

Dokumentasi Penulis

A. Berikut dokumentansi program kinerja corporate social responsibility tahun

2015 hingga 2019

Pembuatan sumur umum masyarakat Bulu Cindea

Page 90: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

74

Bantuan Bedah Rumah Di Desa Mangilu

Page 91: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

75

Bantuan Pinjaman Modal Yang Dilaksankan pada Tahun 2016-2017

Page 92: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

76

Bakti Sosial Berupa Sunatan Massal

Page 93: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

77

Bantuan Beasiswa SD, SMP, SMA & Mahasiswa

Page 94: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

78

Bakti Sosial Desa Mangilu, Kabupaten Pangkep Kamis (24/10/2019)

Penyerahan Bantuan Korban Bencana Angin Puting Beliung Kecamatan

Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Kamis 22 Maret 2018

Page 95: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

79

Penanaman Ribuan Bibit Pohon Trembesi, Sengon dan Mangrove

Page 96: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

80

Tanda Terima Surat Meneliti

Page 97: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

81

BIOGRAFI PENULIS

Masitha Nanda Ulan panggilan Nanda lahir di

Tonasa pada tanggal 25 Oktober 1996 dari

pasangan suami istri bapak Abd. Rahmat TJ dan ibu

St. Halijah. Peneliti adalah anak pertama dari 2

bersaudara. Peneliti sekarang bertempat di Tonasa I

kecamatan Balocci kabupaten Pangkep.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti

yaitu SD 3 Negeri Tonasa I lulus tahun 2008. SMPS Seman Tonasa I lulus tahun

2011, SMAS Semen Tonasa I lulus tahun 2014, dan mulai tahun 2016 mengikuti

program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai

dengan sekarang. Sampai menulis skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai

mahasiswa program S1 Akuntansi kampus Universitas Muhammadiyah

makassar.

Page 98: PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA …

82