penerapan audit manajemen sebagai dasar …
TRANSCRIPT
565
PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI DASAR
PENILAIAN EFEKTIVITAS KINERJA FUNGSI PEMASARAN
PADA PT BESTARI MULIA DI KANTOR CABANG SURABAYA
Susi Setyaningsih, Masyhad, Widya Susanti
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Pemasaran merupakan fungsi terpenting dan salah satu fungsi strategis
yang berkontribusi terhadap tingkat keuntungan yang diraih perusahaan ataupun
sebaliknya. Penelitian ini merupakan studi pada Audit Manajemen dengan judul
“Penerapan Audit Manajemen Sebagai Dasar Penilaian Efektivitas Kinerja Fungsi
Pemasaran Pada PT Bestari Mulia Di Kantor Cabang Surabaya” dan merupakan
penelitian deskriptif. Alat analisis yang digunakan untuk penerapan audit
manajemen pada PT Bestari Mulia adalah teknik analisis data deskriptif. Hasil
dari proses evaluasi atas fungsi pemasaran dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan pelaksanaan audit manajemen fungsi pemasaran PT Bestari Mulia
telah berjalan efektif. Namun diperlukan penyempurnaan pada beberapa tahapan
penerapan audit manajemen.
Kata kunci: Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran, Efektivitas
ABSTRACT
Marketing is an important function and is one of the strategic function that
contribute directly to the level of profit achieved by the company of vice versa.
This research is a study on the Audit Management with the heading “Management
Audit as the Basis for Assesment Effectiveness Performance The Function Of
Marketing at PT Bestari Mulia Branch Office Surabaya” and is a descriptive
study. Analysis tools used to know the implementation of the management audit of
PT Bestari Mulia is a data analysis technique descriptive. Result of the evaluation
process of marketing functions can be concluded that overall audit on the
management of the marketing function of PT Bestari Mulia has been running
effectively. But the improvements required at several stages on the
implementation of audit management.
Keywords: Management Audit, The Function of Marketing, effectiveness
PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi di dunia semakin
berkembang pesat. Hal ini menyebabkan ketatnya persaingan pasar. Konsumen
566
semakin pintar dan kritis dalam membelanjakan uangnya. Dengan banyaknya
pesaing yang menawarkan produk sejenis menjadikan konsumen sebagai
pemegang kendali saat ini, konsumen dengan bebas memilih produk terbaik
dengan harga ekonomis. Selain kualitas dan harga, pelayanan yang diberikan
perusahaan juga sangat mempengaruhi dalam menjalankan aktifitas pemasaran
produknya.
Fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang
berperan dalam menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan
konsumen. Fungsi pemasaran yang baik merupakan fungsi pemasaran yang dapat
mencapai tujuan perusahaan dalam hal efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi
dalam memasarkan produknya. Pencapaian tujuan tersebut dikontrol melalui audit
operasional fungsi pemasaran untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan fungsi
pemasaran demi mencapai suatu hasil yang efektif, efisien dan ekonomis.
Kegiatan fungsi pemasaran ini juga terjadi pada perusahaan manufaktur, seperti
PT Bestari Mulia.
Melihat begitu pentingnya audit manajemen pemasaran, perlu dilakukan
analisis terhadap kinerja fungsi pemasaran pada PT Bestari Mulia. Pelaksanaan
audit manajemen yang efektif didukung oleh bagaimana tahapan penerapan audit
manajemen itu sendiri. Sehingga penerapan audit manajemen sendiri dapat
memberikan nilai tambah berupa perbaikan kualitas secara berkeseimbangan pada
objek audit.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan audit manajemen atas kinerja fungsi pemasaran pada
PT Bestari Mulia ?
2. Bagaimana agar penerapan audit manajemen sebagai dasar penilaian kinerja
fungsi pemasaran bisa efektif ?
TINJAUAN PUSTAKA
Audit Manajemen
Agoes (2014:11) adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi
suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang
567
telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen
Bayangkara (2016:5) audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi
kegiatan, program, dan aktifitas yang masih memerlukan perbaikan sehingga
dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan aktifitas pada perusahaan.
Lebih spesifik (Tunggal, 2012:86) menyebutkan dalam bukunya
mengenai unsur pokok dan manfaat potensial dari audit pemasaran dengan
menggabungan dua definisi audit pemasaran dari Shuchman dan Kotler, yaitu:
a. Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situai internal,
b. Penilaian kinerja masa lalu dan aktifitas-aktifitas sekarang,
c. Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang.
Tahapan Audit Manajemen
Menurut Agoes tahapan dalam audit manajemen (2014:11) antara lain:
a. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey)
b. Penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen (Review and
c. Pengujian Terinci (Detailed Examination).
d. Pengembangan laporan (Report Development)
Definisi Efektivitas
Efektivitas merupakan tolak ukur atas output. Output tentunya telah
ditentukan oleh perusahaan. tingkat keberhasilan akan output dapat dinilai oleh
efektivitas. Efektivitas dikatakan tinggi bila output yang sebelumnya telah
ditentukan mendekati sasaran. Menurut Bayangkara (2016:17) efektivitas adalah
tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan.
Pengukuran dan Kriteria Tingkat Efektivitas
Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau
sasaran yang harus dicapai dan merupakan perbandingan antara input dan output.
Semakin besar output yang dihasikan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. Halim
dan Kusufi (2016:130) mendefinisikan:
568
“Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya.”
Rumus perhitungan efektivitas (Halim, 2002:128) adalah sebagai berikut:
Pentingnya pelaksanaan pengukuran efektivitas kinerja organisasi,
Departemen Dalam Negeri (Depdagri) mengintepretasikan nilai efektivitas sesuai
dengan pedoman penilaian dan kinerja keuangan dan disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1
Interpretasi Nilai Efektivitas
Persentase Kriteria
> 100% Sangat Efektif
90-100% Efektif
80-90% Cukup Efektif
60-80% Kurang Efektif
< 60% Tidak Efektif Sumber: Kepmendagri No. 690.900-327 (1996)
Efektivitas Dalam Audit Manajemen
Sesuai yang tertuang di dalam Standar Internasional Praktik Profesional
Audit Internal (standard), secara garis besar Standar Kinerja audit internal (The
Institute of Internal Auditors Indonesia, 2017:17-37), antara lain:
a. Standar nomor 2030 - Pengelolaan Sumber Daya
b. Standar nomor 2110 - Tata Kelola
c. Standar nomor 2120 - Pengelolaan Risiko
d. Standar nomor 2130 - Pengendalian
Efektivitas Pemasaran
Agoes (2013:179) mengartikan efektivitas pemasaran sebagai
perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan, sampai dengan
pencapaian tujuan yang ditetapkan, ditinjau dari kuantitas (volume), hasil kerja,
kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.
Kinerja
Kinerja merupakan target, sasaran atau tujuan seorang karyawan yang
569
harus sesuai dengan strategi perusahaan, sehingga dapat mendukung dalam
mencapai tujuan perusahaan. Menurut Abdullah (2014:3) kinerja merupakan hasil
perkerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi,
kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
Penilaian Kinerja dan Indikator Penilaian Kinerja
Hasibuan (2012:118) penilaian kinerja adalah menilai rasio dengan standar
kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Moeheriono (dalam
Abdullah, 2014:151), terdapat enam ukuran indikator kinerja, namun masing-
masing organisasi dapat saja mengembangkannya sesuai dengan misi organisasi
tersebut. Keenam kategori tersebut antara lain:
a. Efektif, mengukur derajat kesesuaian yang dihasilkan dalam mencapai sesutu
yang diinginkan.
b. Efisien, mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan output dengan
menggunakan biaya serendah mungkin.
c. Kualitas, mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan konsumen.
d. Ketepatan waktu, mengukur apakah pekerjaan telah diselesaikan secara benar
dan tepat waktu.
e. Produktivitas, mengukur tingkat efektivitas suatu organisasi.
f. Keselamatan, mengukur kesehatan organisasi secara keseluruhan serta
lingkungan kerja para karyawan ditinjau dari aspek kesehatan.
Definisi Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2012:27) secara umum pemasaran adalah proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya.
Strategi Pemasaran
Bayangkara (2016:184) perencanaan strategi (dalam audit pemasaran)
merupakan proses untuk mengembangkan dan menjaga suatu kesesuaian strategi
di antara tujuan dan kemampuan perusahaan dengan peluang pemasaran yang
selalu berubah.
570
Bauran Pemasaran
Salah satu konsep utama dalam pemasaran modern adalah merencanakan
rincian bauran pemasaran atau marketing mix. Menurut Bayangkara (2016:169)
menyebutkan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran
yang dapat dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi
keputusan terhadap empat kelompok variabel penting dalam pemasaran yang
dikenal sebagai 4P, terdiri dari produk (Product), Harga (Price), Tempat/Saluran
distribusi (Place), Promosi (Promotion).
Audit Manajemen Pemasaran
Bayangkara, (2016:164) yaitu pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan,
strategi dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan peluang dan
area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana tindakan untuk
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen Pemasaran
Bayangkara (2016:20) audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk
menilai bagaimana setiap program/aktifitas pemasaran yang dilakukan mencapai
tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Manfaat
dari audit manajemen pemasaran (Bayangkara, 2016:164) adalah hasil dari audit
dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan
dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang
masih memerlukan perbaikan.
Ruang Lingkup Audit Manajamen Pemasaran
Bayangkara (2016:166) mengungkapkan bahwa ruang lingkup audit
manajemen pemasaran mencakup enam wilayah yaitu audit lingkungan
pemasaran, audit strategi pemasaran, audit organisasi pemasaran, audit sistem
pemasaran, audit produktivitas pemasaran, audit fungsi pemasaran.
571
KERANGKA KONSEPTUAL
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu pola yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah
yang diungkapkan pada pendahuluan maka pendekatan yang digunakan dalam
melakukan penelitian atas objek fungsi pemasaran PT Bestari Mulia ialah metode
penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif.
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Melakukan Aktifitas Pra Audit
Pada tahap ini, peneliti merumuskan tujuan terlebih dahulu, dimana
memerlukan suatu survey awal untuk memahami kondisi yang berkaitan dengan
program atau aktifitas yang diaudit dan memerlukan perbaikan untuk mendukung
keberhasilan perusahaan dimasa depan. Tujuan audit pemasaran pada penelitian
ini mengidentifikasi kelemahan dan merekomendasikan perbaikan yang
memfokuskan pada aktifitas pemasaran PT Bestari Mulia. Penentuan ruang
Audit Manajemen Bagian Pemasaran Pada PT
Bestari Mulia
Pelaksanaan Audit Manajemen
Pengumpulan Bukti Audit
Evaluasi Audit Manajemen
Pelaporan
Perbaikan/Rekomendasi
Efektivitas Pemasaran
Gambar 1
Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: Peneliti (2017)
572
lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit yang telah diterapkan yakni
menilai kemampuan perusahaan dan menanggulangi perkembangan lingkungan
pemasaran.
Pengumpulan Informasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan informasi berdasarkan
teknik pengumpulan data yaitu interview, observasi, dan dokumentasi
Analisis Informasi
Dalam melakukan kegiatan atau aktifitas pemasaran PT Bestari Mulia
melibatkan variabel-variabel bauran pemasaran sehingga diharapkan dapat
bersaing dan memperoleh perhatian pada pasar sasarannya. Bauran pemasaran
tersebut meliputi:
Analisis Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Diharapkan produk yang
dipasarkan oleh PT Bestari Mulia dapat memenuhi selera dan kepuasan
konsumen. Kepuasan onsumen tersebut didapat dari pembelian produk yang
mencakup fisik, simbolis, pelayanan dari produsen. Tingkatan produk tersebut
terdiri dari produk inti, produk aktual dan produk tambahan.
Analisis Struktur Harga
Harga merupakan nilai yang terkandung dalam barang dan jasa yang
ditukarkan pada konsumen dengan manfaat dari barang atau jasa tersebut. Faktor
yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan PT Bestari mulia yaitu faktor
internal yang terdiri dari strategi bauran pemasaran, tujuan, biaya dan
pertimbangan organisasional perusahaan. Faktor eksternal lain berdasarkan
persaingan dan faktor lingkungan lainnya. Audit manajemen pada aktifitas
pemasaran menakankan penilaian bagaimana perusahaan menetapkan struktur
harga yang secara internal berlaku di perusahaan, dan pada akhirnya berdampak
pula pada omset perusahaan. Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, direksi harus menyadari bahwa struktur harga yang
telah ditetapkan harus mampu bersaing dengan harga pasar.
573
Analisis Saluran Distribusi
Untuk mencapai tujuan pemasaran yang ada maka PT Bestari Mulia
Surabaya memasarkan produk dibantu oleh jaringan pemasaran yaitu pemilik toko
mebel atau penjual pengecer yang menghubungkan antara produsen hingga ke
konsumen akhir. Keunggulan bersaing yang kuat dapat diciptakan oleh jaringan
pemasaran yang baik. Adapun jaringan pemasaran dari PT Bestari Mulia
Surabaya meliputi ASM (Area Sales Manager), Sales Counter, Sales executive dan
pelanggan. Pelaksanaan distribusi PT Bestari Mulia Surabaya sendiri dimulai dari
gudang pabrik lalu dikirimkan pada toko mebel atau penjual pengecer hingga ke
konsumen akhir.
Analisis Kegiatan Promosi
Dalam memasarkan produknya PT Bestari Mulia harus memberikan
informasi terkait produk kepada pelanggan guna memperkenalkan manfaat dari
produknya. Upaya yang dilakukan perusahaan memperkenalkan produknya
dengan melakukan pemasangan iklan melalui radio dan media cetak (koran,
brosur, spanduk), pemasangan backdrop pendukung display maupun pemasangan
billboard pada stand tetap yang berada di toko para pelanggan. Disamping itu
kegiatan promosi PT Bestari Mulia juga kerap menggunakan program khusus
dalam kegiatan promosinya seperti mengikuti pameran (expo) berkaitan dengan
furniture.
Analisis Efektivitas Fungsi Pemasaran
Berdasarkan data yang telah didapat dari perusahaan, analisis dilakukan
dengan membandingkan antara persentase realisasi pencapaian target penjualan
PT Bestari Mulia pada Tahun 2016 dengan persentase realisasi pencapaian target
pada Tahun 2017. Diketahui bahwa kinerja perusahaan dalam mencapai target
dapat dikatakan kurang efektif dikarenakan realisasi pencapaian omset selama dua
tahun ini belum bisa tercapai maksimal. PT Bestari Mulia Kantor Cabang
Surabaya harus menyusun target penjualan yang realistis dan strategis di dalam
kegiatan penjualan yang telah ditetapkan agar semaksimal mungkin dapat
tercapai. Target yang ditetapkan harus sesuai dengan keadaan internal dan
574
eksternal perusahaan yang terjadi saat ini, agar target tidak dinilai terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
Menyimpulkan Hasil Audit dan Memberikan Rekomendasi
Setelah melakukan analisis informasi dan mendapatkan temuan hasil
analisis maka peneliti menyimpulkan bahwa kinerja pemasaran mempunyai
pengaruh besar pada perusahaan sehingga dibutuhkan aktifitas pemasaran yang
efektif dan memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Mengingat
efektivitas berarti tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan, maka berdasarkan pendekatan melalui analisis produk, harga,
tempat/saluran distribusi dan promosi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
aktifitas pemasaran dinilai kurang efektif.
Dalam penentuan struktur harga dasar penjualan produk, perusahaan
mampu memberikan harga yang kompetitif. Penentuan struktur harga yang
diterapkan sudah baik. Terbukti dengan harga tersebut mampu bersaing dengan
harga perusahaan pembanding sebagai kompetitor melalui nilai yang terbentuk.
Produk yang dihasilkan juga cukup bersaing dengan produk brand kompetitor lain
karena memiliki kualitas yang baik dengan pegas yang digunakan mempunyai
daya tahan yang maksimal dan telah teruji kualitasnya dengan memecahkan rekor
serta mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) atas
kualitas yang dimilikinya tersebut.
Prosedur dalam proses pendistribusian barang sudah diterapkan sesuai
peraturan yang ditetapkan perusahaan. Tetapi ditemukan beberapa kali kejadian
bahwa item yang dikirimkan dengan yang tertera pada surat jalan tidak sesuai,
kesalahan pemuatan atau kesalahan penurunan barang ke konsumen tertukar
antara konsumen satu sama lain. Selain itu pada sales executive terjadi rangkap
jabatan yang sekaligus menjadi kolektor atas tagihan toko. Rangkap jabatan dirasa
akan tidak efektif karena sales executive akan terpecah fokusnya selain mencari
orderan tetapi juga harus bertanggung jawab membawa tagihan dari toko.
Dalam hal kegiatan promosi banyak ditemukan bahwa pengajuan biaya
pameran banyak yang terlambat diajukan karena dokumen pendukungnya masih
belum lengkap diterima oleh bagian admin sales. Bagian pemasaran yang
575
berhubungan langsung dengan toko yang akan melaksankan kerjasama pameran
diharapkan dapat mempersiapkan kelengkapan dokumen jauh-jauh hari, karena
dokumen yang diperlukan sebagai lampiran pengajuan belum lengkap maka
pengajuan biaya pameran belum bisa dibuat. Jika kelengkapan dokumen sudah
dipersiapkan sebelumnya maka pengajuan dapat terproses segera dan kegiatan
pameran juga dapat berjalan sesuai jadwal.
Interpretasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT Bestari Mulia yang dijelaskan
diatas, peneliti melakukan pengamatan serta analisis terhadap jalannya
operasional dan menilai efektivitas fungsi pemasaran. Dalam hal ini peneliti
melaksanakan interview dan pengamatan pada pihak yang terkait dengan bagian
pemasaran, serta menganalisis laporan pencapaian target, laporan rencana dan
realisasi budget promosi bulanan dan job description. Adapun elemen-elemen
penting dalam melakukan penelitian dan analisis fungsi pemasaran yaitu:
a. Kriteria (Criteria)
1. Menyusun pencapaian target penjualan
2. Menganalisis sumber daya manusia
3. Meningkatkan loyalitas, kedisiplinan dan kinerja karyawan.
4. Memeriksa laporan rencana budget promosi dan laporan realisasi yang ada di
perusahaan selama tahun 2017 dan memperhitungan rasio biaya yang didapat
melalui perbandingan biaya yang dikeluarkan dengan omset penjualan yang
diperoleh per bulannya.
5. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan dibidang pelayanan pelanggan
6. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan dibidang distribusi penjualan
b. Penyebab (Causes)
1. Kurangnya stok barang siap kirim mengakibatkan pengiriman barang tidak
cepat sampai ke tangan konsumen dan kinerja fungsi pemasaran kurang
maksimal.
2. Kinerja sales executive kurang maksimal dikarenakan terjadi rangkap jabatan.
576
3. Rasa malas dan kurangnya kepedulian akan perkembangan perusahaan
membuat seorang karyawan menjadi tidak loyal, tidak displin dan kinerjanya
kurang maksimal.
4. Kurang adanya koordinasi sebelum diadakannya promosi antara sales
executive dengan admin sales support.
5. Tidak terpenuhinya bahan baku untuk produksi barang membuat bagian
produksi tidak dapat menyediakan stok lebih barang yang siap kirim.
6. Tidak ada pengawasan langsung dari kepala distribusi terhadap kinerja bagian
pengiriman sehingga sering terjadi kesalahan dalam proses pengiriman
barang.
c. Akibat (Effect)
1. Apabila stok tidak tersedia dengan cukup maka konsumen akan beralih ke
produk kompetitor.
2. Akibat dari rangkap jabatan adalah para pegawai tidak bekerja secara optimal
sehingga kinerja tidak efektif.
3. Apabila karyawan tidak peduli akan perkembangan perusahaan akan
menyebabkan perusahaan tidak maksimal dalam mencapai tujuannya.
4. Apabila dokumen pendukung promosi tidak lengkap sebelum promosi maka
pengajuan klaim biayanya tidak bisa tepat waktu.
5. Apabila komplain konsumen dan pelanggan tidak segera ditanggapi,
membuat adanya kemungkinan konsumen dan pelanggan beralih ke brand
lain.
6. Tidak adanya pengawasan langsung dari kepala bagian menyebabkan
kurangnya pengawasan pada bagian administrasi yang menyebabkan kerugian
perusahaan.
d. Rekomendasi
Dari permasalahan yang telah disebutkan diatas, peneliti merekomendasikan
hal sebagai berikut:
1. PT Bestari Mulia seharusnya membuat stok barang yang cukup sehingga
tidak membuat konsumen menunggu dan pergerakan fungsi pemasaran dapat
lebih cepat dalam memenuhi target yang ditentukan.
577
2. Menambah bagian penagihan sehingga membuat kinerja sales executive lebih
fokus dan maksimal.
3. Memberikan penghargaan atas kinerja karyawan yang dinilai dapat
mendukung dalam mencapai tujuan perusahaan.
4. Sales executive seharusnya mempersiapkan dokumen kelengkapan sebagai
pendukung kegiatan promosi agar proses pengajuan segera.
5. PT Bestari Mulia hendaknya menyediakan bagian khusus untuk menerima
suara konsumen sehingga komplain segera mendapat respon.
6. Kepala divisi diharapkan lebih aktif lagi dan lebih cermat dalam melakukan
pengawasan terhadap bawahannya untuk mengurangi kesalahan pada
divisinya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti
maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada beberapa temuan yang menuntut
perbaikan sehingga aktifitas pemasaran pada PT Bestari Mulia diharapkan lebih
efektif.
a. Dari kesepuluh sales executive yang terlihat paling aktif melakukan aktifitas
pemasaran hanya satu marketing.
b. Adanya rangkap jabatan sales executive yang juga sebagai bagian penagihan
dan bertanggung jawab atas pelunasan toko.
c. Terdapat komisi bagi sales yang dapat memenuhi target penjualan akan tetapi
tidak ada teguran langsung dari ASM atau belum adanya denda bagi sales
yang belum atau tidak memenuhi target penjualan.
d. Dari aktifitas pemasaran atau penjualan yang direncanakan oleh perusahaan
yang mendukung kegiatan pemasaran adalah kegiatan pameran atau
pemasangan backdrop maupun billboard pada stand tetap. Dimana biaya
yang diperlukan dalam kegiatan tersebut cukup besar sehingga dirasa kurang
efektif.
578
SARAN
Atas temuan-temuan yang menuntut perbaikan, saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
a. Perlu adanya pembagian merata tiap beberapa periode tertentu untuk toko
yang memiliki omset menjanjikan dikepada seluruh sales executive sehingga
diketahui sales mana yang dapat mempertahankan penjualan pada toko
tersebut, hal ini menunjukkan bahwa sales yang dapat mempertahankan
penjualan pada toko beromset besar tersebut memiliki kinerja yang baik.
b. Diberikan sanksi dari ASM kepada sales executive sehingga membangun
motivasi untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
c. Adanya pengawasan yang lebih intensif dan sering dilakukan rapat mingguan
supaya perusahaan mengetahui bagaimana perkembangan aktifitas
pemasaran.
d. Penambahan karyawan pada bagian penagihan (collector) untuk
meminimalisir kerugian perusahaan terhadap piutang tak tertagih.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma’ruf 2014, Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan, Aswaja
Pressindo, Yogyakarta.
Agoes, Soekrisno 2013, Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik, Edisi 4, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.
, 2014, Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik, Edisi 4, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.
Bayangkara, IBK 2016, Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi, Edisi2,
Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Halim, Abdul 2002, Akuntansi Sektor Publik-Akuntansi Keuangan Daerah,
Salemba Empat, Jakarta.
Halim, Abdul dan Kusufi, Muhammad Syam 2016, Teori, Konsep, dan Aplikasi
Akuntansi Sektor Publik, Cetakan Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Bumi Aksara, Jakarta.
579
Kepmendagri No. 690.900-327, 1996, Pedoman Penilaian dan Kinerja
Keuangan.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 dan
2, Edisi Ke-12, Erlangga, Jakarta.
Moeheriono, 2012, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Edisi Revisi, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
The Institute of Internal Auditors Indonesia, 2017, Standar Internasional Praktik
Profesional Audit Internal (standard), Direvisi Oktober 2016, Efektif 01
Januari 2017, https://iia-indonesia.org
Tunggal, Amin Widjaja 2012, Pokok-Pokok Audit Manajemen, Harvarindo,
Jakarta.