penerangan dan komunikasi sosial · web viewmotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui...

62
PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL

Upload: others

Post on 02-Mar-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL

Page 2: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat
Page 3: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

BAB XIXPENERANGAN DAN KOMUNIKASI

SOSIAL1. Pendahuluan

Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1973 dinyatakan bahwa berhasilnya usaha-usaha Pembangunan Nasional pada akhirnya akan tergantung dari tanggapan, pengertian, kesadaran, keterlibatan dan partisipasi Rakyat Indonesia dalam menyambut tantangan pembangunan secara positif guna meratakan jalan bagi Generasi yang akan datang untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Salah satu kebijaksanaan yang ditempuh di bidang penerangan dan komunikasi sosial untuk mencapai tujuan tersebut ialah pelaksanaan komunikasi dua arah, sebagai suatu komunikasi timbal balik antara aparatur pemerintah dengan masyarakat dan antara masyara-kat itu sendiri. Di samping itu untuk tercapainya efisiensi dan efekti-fitas usaha-usaha penerangan dikembangkan sistem penerangan terpadu (terintegrasi).

Kebijaksanaan pendekatan dalam usaha memelihara kegairahan membangun masyarakat adalah pendekatan kebudayaan. Dengan demikian kegiatan penerangan untuk menunjang usaha pembangunan harus dilaksanakan sebagai kegiatan untuk mengkomunikasikan suatu tata-nilai.

Di samping itu kebijaksanaan pengarahan kegiatan penerangan ditujukan untuk meningkatkan arus penerangan ke daerah pedesaan, mengingat

1089

Page 4: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

bahwa bagian terbesar dari masyarakat Indonesia bermukim di daerah pedesaan. Dengan demikian diharapkan masyarakat pedesaan akan memiliki pengetahuan yang sama baiknya seperti masyarakat perkotaan terhadap masalah-masalah pembangunan.

Pembinaan partisipasi masyarakat yang sehat dan bertanggung jawab dilakukan antara lain melalui penyempurnaan wadah penyalur

Page 5: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

pendapat masyarakat terutama di pedesaan. Selain itu ditingkatkan kesadaran masyarakat untuk sebanyak mungkin menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum, pembinaan pers yang bebas dan bertanggung-jawab, serta ditingkatkan peranan perguruan tinggi dan lembaga penelitian dalam menunjang pembangunan. Motivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Pengembangan di bidang sarana radio, televisi dan film ditujukan untuk meningkatkan jangkauan, mutu, isi dan teknik penyajian siaran radio dan televisi serta komunikasi visual melalui film pembangunan/ penerangan.

Di bidang pers kebijaksanaan yang ditempuh diarahkan bagi pertumbuhan pers yang sehat, bebas dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila.

Kegiatan di bidang pendidikan dan latihan ditujukan untuk menunjang kegiatan penerangan operasional, meliputi peningkatan pengetahuan manajemen, ketrampilan teknis serta operasional.

2. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL YANG DICAPAI DALAM REPELITA II

a. Pengembangan Operasi Penerangan

Kebijaksanaan pokok penerangan ialah, bahwa kegiatan penerangan harus dilaksanakan sebagai komunikasi sosial dan komunikasi timbal balik antara penyelenggara negara dengan masyarakat luas dan antara kelompok-kelompok masyarakat sendiri.

Kebijaksanaan pokok ini pelaksanaannya selalu ditingkatkan mengingat sikap di kalangan 1090

Page 6: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

masyarakat pedesaan, sikap untuk berkomunikasi secara dialog dengan para penyelenggara negara, belum melembaga.

Secara berangsur-angsur diambil langkah-langkah untuk menciptakan kesediaan serta kemampuan dalam masyarakat dan di kalangan para penyelenggara negara, untuk melaksanakan kegiatan penerangan

Page 7: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

sebagai suatu komunikasi sosial, dengan akibat bahwa komunikasi bukan sekedar kegiatan menyampaikan informasi yang bersifat sepi -hak atau satu arah.

Untuk maksud tersebut, dalam melaksanakan kegiatan penerangan terutama di daerah pedesaan maka beberapa saluran telah dikembang-kan, yaitu :

(1) kontak langsung antara juru penerang dengan khalayak penerang-an pada waktu-waktu tertentu;

(2) hubungan yang teratur dengan tokoh-tokoh atau pemuka-pemu -ka masyarakat yang diharapkan sebagai "penterjemah" pesan Pemerintah kepada masyarakat;

(3) hubungan kerja sama yang baik dengan unsur-unsur Pemerintah lainnya dan memperluas kerja sama dengan organisasi-organisasi sosial politik dan kemasyarakatan lainnya.

Kebijaksanaan pokok lain adalah pemerataan informasi ke desa-desa. Kebijaksanaan ini didasarkan kenyataan, bahwa sekitar 80% dari penduduk Indonesia tinggal di daerah-daerah pedesaan. Sekalipun selama Repelita II sarana dan prasarana penerangan telah ditingkat-kan, masih terdapat ketimpangan komunikasi. Ketimpangan ini akan mengakibatkan antara lain suatu pandangan yang salah tentang kehi -dupan di kota pada penduduk desa dan merupakan salah satu sumber pendorong urbanisasi.

Kebijaksanaan dalam rangka mensukseskan pembangunan Na-sional selanjutnya selalu mengkaitkan kegiatan-kegiatan penerangan dengan tahap-tahap pembangunan yang sedang berjalan. Karena itu di samping memberikan informasi pertama, kegiatan komunikasi pem-bangunan dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan pembangunan di lapangan seperti proyek-proyek Bimas/Inmas, penghijauan dan reboi -sasi serta pelestarian lingkungan hidup, kesehatan dan keluarga berencana, transmigrasi, perkoperasian, candak kulak dan KIK dan sebagainya. Sasaran utama dari komunikasi pembangunan adalah sikap dan perilaku warga Indonesia yang perlu mengalami penyesuai- an-penyesuaian sehingga menunjang pembangunan.

1091

Page 8: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Dalam hubungan ini pula kerja sama yang erat perlu dibina antara unsur-unsur penerangan yang ada di dalam masyarakat. Sistem penerangan terpadu ini diarahkan untuk menghilangkan atau mem -perkecil kesimpang-siuran komunikasi yang berakibat pemborosan di segala bidang. Pelaksanaan sistem penerangan terpadu tersebut senan -tiasa disempurnakan dengan meningkatkan peranan Badan Koordinasi Kehumasan di Pusat maupun Badan Koordinasi Kehumasan Daerah ditingkat Propinsi; ditingkat Kabupaten/Kotamadya sistem pene-rangan terpadu diwujudkan dalam bentuk pengintegrasian kegiatan-kegiatan penerangan dalam wadah PUSPENMAS (Pusat Penerangan Masyarakat) yang juga ditingkatkan baik kwantitas maupun kwalitas pelayanan penerangannya kepada masyarakat pedesaan. Dalam rangka peningkatan komunikasi sosial PUSPENMAS juga berfungsi sebagai suatu forum, dimana berbagai pihak dari masyarakat dapat mengada -kan dialog satu sama lain dan dengan pemerintah mengenai berbagai aspek dan masalah pembangunan. Dengan demikian PUSPENMAS sebagai fasilitas dari Jawatan Penerangan Kabupaten/Jawatan Pene -rangan Kotamadya mempunyai tugas untuk memprakarsai dan mengembangkan perjumpaan-perjumpaan dialog ini.

Tugas PUSPENMAS yang lain ialah mengikuti serta mencatat data dan segenap pandangan serta aspirasi yang hidup di masyarakat setempat tentang pembangunan, baik pembangunan desa, pemba-ngunan daerah, ataupun pembangunan nasional. Maksud utama ialah untuk memperoleh arus-balik dari masyarakat untuk disampaikan kepada pemerintah. Melalui pemanfaatan arus-balik dan informasi tersebut diharapkan dapat dilakukan penyempurnaan program-program pembangunan di desa maupun tingkat administrasi yang lebih tinggi, demi pelaksanaan pembangunan yang lebih mantap.

Pada hakekatnya isi penerangan adalah keseluruhan dari Kebi -jaksanaan Umum Pemerintah yang bersumber dari PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR 1945, GBHN dan semua Kebijaksanaan Pemerintah lainnya. Akan tetapi untuk mencapai sasaran yang lebih efektif dan efisien disusun secara selektif tema-tema Penerangan yang dikenal sebagai paket-paket Penerangan, yaitu tentang :(1) Pembudayaan Pancasila (P-4, UUD 1945, GBHN);

1092

Page 9: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

(2) Peningkatan Produksi Pangan (BIMAS, BUUD/KUD, Koperasi, Perkreditan);

(3) Kependudukan dan Kelestarian Lingkungan Hidup (Keluarga Berencana, Transmigrasi, Pemukiman, Kelestarian Lingkungan);

(4) Pembinaan Generasi Muda dan Peningkatan Peranan Wanita;(5) Pelaksanaan INPRES 6/1971 (Kenakalan Remaja, Penyalah

Gunaan Narkotika, Penyelundupan, Subversi, Uang Palsu);(6) Penanggulangan Kerawanan-kerawanan (Sosial, Politik, Ekono-

mi, Budaya, Bencana alam, Tanah Kritis);(7) Pemantapan Pembangunan Timor Timur;(8) Pemasyarakatan ASEAN;(9) Masalah Luar Negeri (Pelayanan bahan-bahan Penerangan untuk

masyarakat Luar Negeri, maupun Dalam Negeri);(10) Pemilihan Umum 1982;(11) Lain-lain kegiatan yang bersifat bantuan penyuluhan.

Kegiatan-kegiatan penerangan tersebut antara lain telah dilaksa-nakan melalui penerangan tatap muka kepada masyarakat Indonesia dan masyarakat asing di dalam dan luar negeri melalui dialog, diskusi, loka karya dan lain--lain.

Demikian pula telah diselenggarakan berbagai kegiatan seperti Pameran Pembangunan dan Kebangkitan Nasional di Jakarta pada tiap tanggal 20 Mei; Pameran Pembangunan sehubungan dengan Proklamasi Republik Indonesia di Ibukota-ibukota Propinsi pada tiap tanggal 17 Agustus. Pameran Pembangunan dan HAPSAK PANCA-SILA di Ibukota/Kabupaten Kotamadya pada tanggal 1 Oktober yang ditunjang oleh Pameran Keliling.

Selain itu teknik penerangan melalui teknik komunikasi pertun -jukan rakyat juga dimanfaatkan sehingga memberikan peran yang efektif kepada sebanyak 21.043 kelompok seniman rakyat yang men-cerminkan berbagai jenis pertunjukan.

Arus penerangan ke luar negeri juga diusahakan ditingkatkan terutama dalam rangka usaha mendukung kebijaksanaan Pemerintah untuk :

1093

Page 10: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

(1) Menciptakan kerjasama dan persahabatan diantara bangsa-bangsa di kawasan ASEAN, Pasifik Barat Daya, negara-negara yang sedang membangun dan dunia internasional pada umumnya;

(2) Menarik minat luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia;

(3) Mengimbangi kegiatan-kegiatan anasir anti Republik Indonesia di luar negeri;

(4) Meningkatkan mutu, jumlah serta frekwensi pengiriman bahan-bahan penerangan ke luar negeri.Peningkatan arus penerangan ke luar negeri

diselenggarakan dengan menyempurnakan pelayanan penerangan antara lain dengan memperbaiki mutu produk-produk penerangan yang mampu membina sikap positif dari negara-negara sahabat dan meningkatkan hubungan melalui pendekatan pribadi dengan pimpinan dan staf perwakilan asing di Jakarta, baik perwakilan negara asing maupun perwakilan badan komunikasi asing.

b. Pengembangan sarana radio, televisi dan film

Salah satu syarat yang penting untuk meratakan tingkat kehidupan masyarakat di seluruh pelosok tanah air ialah tersedianya cukup informasi pembangunan yang mencapai kota-kota maupun pedesaan. Dalam Repelita II telah ditingkatkan sarana teknis untuk secara bertahap mencapai daerah pedesaan. Dalam hubungan ini kemampuan SKSD Palapa dimanfaatkan untuk lebih mempercepat penyebaran informasi pembangunan antara lain melalui radio dan televisi. Siaran radio dan televisi merupakan media yang sangat efektif untuk meratakan penyebaran informasi, karena di samping 1094

Page 11: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

dapat tersebar dengan cepat secara lebih meluas, isi siaran radio dan televisi lebih dipahami orang sekalipun yang masih buta huruf.

Kebijaksanaan dalam Repelita II ditujukan untuk meningkatkan mutu, isi, teknik penyajian dan perluasan jangkauan siaran radio dan televisi serta penyempurnaan kwalitas dan perluasan jangkauan Film Penerangan Pemerintah. Pengembangan personalia ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun program-program ber-

Page 12: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

mutu dan bermakna bagi peningkatan kehidupan rakyat banyak. Selanjutnya dikembangkan pemanfaatan mass media untuk keperluan siaran pendidikan/sekolah, peningkatan fungsinya sebagai wadah pengembangan seni-budaya Nasional serta sebagai sarana penerangan ke luar negeri.

Pembangunan sarana RRI dan TVR1 yang sedang berjalan pada saat ini merupakan usaha untuk meletakkan landasan yang kuat dalam rangka mewujudkan jaringan siaran Radio dan Televisi Na -sional yang mencakup seluruh Nusantara Indonesia yang dapat men-jangkau bagian terbesar Rakyat Indonesia.

Dalam strategi Pembangunan Nasional yang berorientasi pada kepentingan masyarakat yang sebagian besar bermukim di daerah, maka kegiatan Produksi Film Penerangan PFN bertujuan memberi penjelasan kepada masyarakat mengenai masalah-masalah yang di -hadapi bersama, menggugah dan mengarahkan kegiatan masyarakat untuk melaksanakan program-program Pembangunan Nasional. Se- jalan dengan itu Produksi PFN ditekankan pada peningkatan jang - kauan peredaran melalui mobil-mobil Unit Penerangan yang diper-tunjukkan pada masyarakat pedesaan.

Di bidang pembinaan perfilman kebijaksanaan tetap berorien- tasi kepada peningkatan Produksi Film Nasional dan peredarannya sampai ke daerah-daerah.

Secara bertahap kebijaksanaan perfilman diarahkan kepada pengurangan film impor, sehingga film asing hanya menjadi pelengkap bagi film Nasional dengan perbandingan yang menguntungkan masya-rakat Indonesia maupun kalangan pengusaha Film Nasional. Film Nasional tidak hanya diarahkan kepada pembuatan film dengan teknik modern, melainkan juga kepada pembuatan film bernilai edukatif kultural yang berguna bagi masyarakat yang sedang mem-bangun.

(1) Pembangunan di bidang radioDi bidang sarana Radio telah dilaksanakan pembangunan dan

pengudaraan 51 buah pemancar baru dan rehabil i tasi pemancar -

1095

Page 13: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

pemancar lama di 49 lokasi, seluruhnya dengan jumlah kekuatan 2.550 Kilowatt bagi peningkatan daya pancar siaran RRI baik di Pusat maupun di daerah-daerah; Stasion-stasion RRI yang berjumlah 49 buah telah mendapat tambahan peralatan produksi siaran berupa peralatan studio dan peralatan siaran luar di antaranya 26 buah mobil Unit Siaran Luar. Untuk meningkatkan hubungan antara pusat dan daerah serta hubungan antara daerah telah dibangun 40 Unit pemancar SSB.

Perkembangan jumlah pemancar RRI serta kekuatannya selama Repelita II adalah sebagai tercantum dalam Tabel XIX — 1.

Dalam tahun 1978/79 telah dibangun/dilanjutkan pembangunan :

(a) pemancar-pemancar untuk mencapai daerah-daerah rawan di Sibolga, Tg. Karang, Bengkulu, Manado, Palu serta Bogor dan Surakarta;

(b) rehabilitasi stasion-stasion RRI Pusat dan daerah.(c) peningkatan ketrampilan teknis karyawan RRI serta

non RRI dalam rangka kerjasama untuk meningkatkan mutu siaran.Dalam bidang kepegawaian telah ditingkatkan

(a) ketatalaksanaan RRI sebagai badan penyiar, agar RRI dapat menjalankan peranannya lebih efektif dan efisien;

(b) penyelesaian status tenaga honor RRI sebanyak 1.600 orang men-jadi pegawai negeri.Usaha-usaha dititik-beratkan pada peningkatan

mutu siaran, baik isi maupun teknik penyajiannya, pemantapan jaringan siaran guna penyempurnaan teknik penerimaan sehubungan dengan makin

1096

Page 14: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

meningkatnya selera dan tuntutan masyarakat. Siaran RRI yang ditujukan ke luar negeri, telah ditingkatkan dengan penyelenggaraan siaran dalam bahasa Jepang. Thailand dan Jerman, di samping siaran-siaran yang dilakukan dalam bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, Arab, Mandarin dan bahasa Melayu. Jumlah jam siaran yang ditujukan ke luar negeri mencapai 11 jam setiap hari.

Page 15: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX - 1

PERKEMBANGAN JUMLAH STASIUN DAN KEKUATANPEMANCAR RRI, 1968/69 dan 1973/74 — 1978/79

1968/69 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

1. Stasiun Penyiaran (Studio) 45 46 47 47 48 49 49

2. Stasiun Pemancar 103 120 130 131 180 252 252

3. Kekuatan Pemancar (KW) 860 850 860 900 2.196 2.492 2.550

1097

Page 16: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Secara terus menerus ditingkatkan penyelenggaraan siaran, baik mengenai mutu maupun isi dan teknik penyiaran. Hal ini terutama dilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan kehidupan para petani dan nelayan di pedesaan. Untuk itu diadakan kerjasama antar instansi sebanyak mungkin mengenai isi siaran, maupun kerjasama de-ngan universitas-universitas dan para tokoh masyarakat baik di pusat maupun di daerah. Sejak tahun 1974 secara rutin tiap tahun diadakan perlombaan di antara stasion-stasion penyelenggara siaran pedesaan. Dari tahun ke tahun tampak adanya kemajuan dalam penyajian dan jumlah jam siaran, jumlah stasion penyelenggara siaran pedesaan mau-pun jumlah kelompok pendengar siaran pedesaan. Perkembangan jumlah jam siaran RRI selanjutnya dapat dilihat pada Tabel XIX — 2 dan perkembangan jumlah jam siaran, stasiun penyelenggara dan jumlah kelompok pendengar pada Tabel XIX — 3.

Siaran Pendidikan/Sekolah diselenggarakan secara eksperimental oleh RRI sejak tahun 1969 di Jakarta, Yogyakarta dan Semarang. Kini dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, siaran Pendidikan/Sekolah dipersiapkan secara menyeluruh oleh stasion-stasion RRI di Sumatera Utara, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya.

Kegiatan operasional/siaran telah diadakan dengan

memperhatikan:(a) Peningkatan mutu siaran, baik isi maupun teknik

penyajiannya serta penyelenggaraan siaran berdasarkan pola siaran telah dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika masyarakat;

(b) Pemantapan jaringan siaran guna penyempurnaan 1098

Page 17: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

penerimaan sehubungan dengan makin meningkatnya selera dan tuntutan masyarakat serta dalam menghadapi saingan siaran luar negeri yang ditujukan ke Indonesia;

(c) Penyempurnaan sarana untuk pelaksanaan tugas Penerangan Ter- padu melalui Radio seperti Siaran Pedesaan, Keluarga Berencana,

Page 18: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX – 2 PERKEMBANGAN JUMLAH JAM SIARAN RRI,

1968/69 dan 1973/74 — 1978/79

1968/69 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Jumlah rata-ratajam siaran per hari 351 572 582 623 645 699 703

Berita/Penerangan 60.653 57.340 62.910 69.730 62.430 73.734 73.671

Pendidikan 8.845 25.150 30.070 32.610 40.090 46.270 47.973

Kebudayaan/Hiburan lain-lain 56.862 126.190 119.320 125.160 133.010 134.998 134.854

J u m l a h: 126.360 208.680 212.300 227.500 235.530 255.002 256.498

Page 19: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

1099

Page 20: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX - 3PERKEMBANGAN JUMLAH JAM SIARAN, STASIUN

PENYELENGGARADAN JUMLAH KELOMPOK PENDENGAR SIARAN PEDESAAN,

1973/74 — 1978/79

Jenis siaran 1973/74

1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Jumlahsiaran/hari 38 40 51 62,3 63Stasiun Penye-lenggara :— Stasiun RRI 43 43 44 44 45 45— Stasiun RPD

(Radio Pemerin- 83 83 83 83 110 110

Jumlah KelompokPendengar 15.900 18.23

819.81

820.6

58

Siaran Pendidikan dan sebagainya melalui kerjasama antara Departemen-departemen maupun Lembaga/Instansi Non-Departemen yang bersangkutan.Dalam rangka meningkatkan ketrampilan teknik

para karyawan RRI serta karyawan non RRI telah ditingkatkan mutu siaran Pedesaan, siaran Pendidikan dan Siaran Non RRI. Selama Repelita II telah dicapai hasil seperti dapat dilihat pada Tabel XIX — 4.

TABEL XIX — 4JUMLAH STASIUN RRI DAN PESERTA YANG MENGIKUTI

PENATARAN RADIO SIARAN NON RRI1974/75 — 1978/79

1974/75

1975/76 1976/77

1977/78

1978/79

Jumlah stasiunNon RRI

66 103 40 49 57

1100

Page 21: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Jumlah peserta 123 172 78

87 84

Page 22: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

(2) Pembangunan di bidang Televisi

Di bidang televisi telah dilaksanakan pembangunan pemancar-pe -mancar baru di luar Jawa dan dengan memanfaatkan fasilitas Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) siaran TVRI Jakarta kini telah dapat diterima di seluruh Ibukota Propinsi dan Daerah sekitarnya, termasuk di Dilli, Ibukota Propinsi Timor Timur.

Penambahan fasilitas produksi siaran telah diadakan untuk 6 stasiun TVRI yang sudah ada di Jakarta, Medan, Palembang, Yogya-karta, Balikpapan dan Ujung Pandang guna meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi siaran-siarannya.

Pembangunan prasarana untuk pengudaraan 58 buah pemancar baru di 27 Propinsi telah dapat diselesaikan.

Di samping itu Surabaya, Denpasar dan Menado masing-masing telah memiliki sebuah studio dengan fasilitas produksi/penyiaran guna menampung dan mengembangkan potensi seni-budaya yang ada di daerah tersebut.

Rehabilitasi prasarana yang ada dan pembangunan prasarana untuk pengudaraan pemancar baru di Jawa sedang dalam tingkat penyelesaian; demikian pula pembangunan sebuah gedung Pusat Pro -duksi Siaran TVRI di Jakarta yang merupakan proyek berjangka 2 tahun kini tengah dikerjakan,

Selama Repelita II (1974/75 — 1978/79) telah disebarkan seba -nyak kurang lebih 7.800 televisi umum ke daerah-daerah yang telah terjangkau oleh siaran TVRI, dibandingkan dengan keadaan. akhir Repelita I (1973/74) sekitar 50 televisi umum. Luas daerah jangkauan siaran TVRI yang pada akhir Repelita I (1973/74) mencapai sekitar 72.100 km2, pada akhir Repelita II (1978/79) mencapai sekitar 400.000 km2.

Adapun perkembangan jangkauan siaran televisi serta jumlah studio televisi selanjutnya dapat dilihat pada Tabel XIX — 5 dan Tabel XIX — 6.

1101

Page 23: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX — 5LUAS DAERAH DAN JUMLAH PENDUDUK DALAM DAERAH

PANCARAN TVRI SERTA JUMLAH PESAWAT TELEVISI,1968/69 dan 1973/74 — 1978/79

1968/69 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79_

Luas daerah (KM2) 18.200 72.100 72.900 75.600 174.100 229.000 400.000Jumlah penduduk dalam daerahpancaran (juta)

22 40 40,5 42 73 80,9 82

Jumlah pesawat televisi 65.000 351.470 410.000 542.430 632.940 895.180 1.100.000

1102

Page 24: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX - 6PERKEMBANGAN JUMLAH STUDIO, STASIUN PEMANCAR

DAN PENGHUBUNG TVRI1968/69 dan 1973/74 — 1978/79

1968/69 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Stasiun Penyiaran (Studio) 2 6 6 6 6 9 9

Stasiun Pemancar 7 22 23 28 34 70 82

Stasiun Penghubung 4 5 6 6 9 11 11

1103

Page 25: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Perubahan Pola Acara Siaran yang lebih berorientasi pada pembangunan pedesaan dan tata-budaya nasional telah dimulai TVRI sejak 20 Mei 1975 dan ditingkatkan secara terus-menerus serta diperluas pula bagi siaran radio, siaran televisi dan produksi perfilman.

Kegiatan operasional/siaran televisi telah diarahkan kepada :

(a) Peningkatan isi, materi, teknik penyajian dan keseimbangan/ proporsi acara TVRI sebagai akibat adanya perbedaan kepentingan masyarakat di daerah-daerah.

Sebagai pedoman penyelenggaraan siaran stasion-stasion TVRI telah dilaksanakan keseimbangan golongan acara/pola siaransebagai berikut :

— siaran 22— siaran pendidikan/agama 23— siaran senibudaya/hiburan 45

%— siaran komersial/lain-lain 10Berdasarkan Pola Acara Siaran tersebut

masing-masing stasion TVRI menyusun Pola Acara Mingguan sebagai pedoman untuk pelaksanaan siaran sehari-hari selama satu tahun.

Siaran pemberitaan, penerangan serta laporan pembangunan telah ditingkatkan agar mengarah kepada penggambaran adanya perataan pembangunan dan kegiatan diberbagai bidang disemua daerah. Siaran pendidikan/agama lebih dititik beratkan kepada pendidikan anak dan remaja.

Siaran seni-budaya/hiburan telah mewujudkan adanya keseimbangan yang lebih dapat diterima

1104

Page 26: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

oleh masyarakat luas di semua daerah.Siaran komersial ditingkatkan fungsinya

sebagai penunjang perkembangan dunia usaha dalam rangka pembangunan ekonomi nasional.

(b) Penyelenggaraan siaran kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional, kegiatan regional ASEAN maupun internasional dengan mendukung kepentingan nasional.

Page 27: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan televisi dalam tahun 1978/79 perluasan sarana/bangunan dalam bidang pertelevisian meliputi

(i) Penyelesaian pembangunan Gedung Studio Produksi Siaran TVRI Jakarta;

(ii) Penyelesaian instalasi peralatan saluran siaran dari Yogya-karta ke Jawa Tengah di stasion-stasion Tawangmangu, Gombel, G. Periksa dan G. Gantungan;

(iii) Membangun station pemancar TVRI di daerah-daerah rawan Dilli, P. Batam dan Ternate;

(iv) Melanjutkan pembangunan stasion-stasion pemancar ex Per-tamina di Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Taroppo I dan II, Prapat, Lhokseumawe, Sibolga, Natuna dan Tarakan;

(v) Pembangunan stasion pemancar dalam rangka kerjasama Pemerintah Daerah/instansi setempat Kalimantan Timur di Samarinda dan Tarakan; Sulawesi Selatan di G. Loka, Tanjung Butung, Makedae dan Sengkang; Sulawesi Tenggara di Kolaka dan Bau-bau; Timor Timur di Maliana, Atambua, Los Palos dan Baucau, serta Propinsi Irian Jaya di Biak, Manokwari, Sorong dan Tembagapura;

(vi) Penyempurnaan dan perbaikan fisik di beberapa stasion, penyempurnaan jalan dan halaman, pembuatan rumah ope-rator, pembuatan talud penahan tanah longsor, pembuatan pagar, penyambungan tenaga listrik PLN dan sebagainya;

(vii) Peningkatan ketrampilan karyawan melalui program pusat latihan TVRI.

Dengan makin luasnya jangkauan siaran TVRI dan adanya usaha pemerataan siaran televisi ke seluruh Indonesia dengan penyebaran televisi umum pada daerah-daerah yang telah terjangkau oleh siaran TVRI, maka acara siaran TVRI disesuaikan dengan aneka-ragam tata nilai kehidupan masyarakat di daerah-daerah. Penyiaran film-film asing dikurangi secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan TVRI

1105

Page 28: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

untuk membuat produksi acaranya sendiri. Jumlah jam siaran TVRI yang pada akhir Repelita I (1973/74) adalah sekitar 4.780 jam, pada akhir Repelita II (1978/79) mencapai sekitar 25.038 jam.

Perkembangan jumlah jam siaran TVRI adalah seperti tersebut dalam Tabel XIX -7 dan Tabel XIX — 8.

(3) Pembangunan di bidang film

Di bidang produksi Film Penerangan Pemerintah, telah diada- kan peningkatan sarana Unit Pusat Produksi Film Negara (PPFN) diantaranya dengan pengadaan sebuah Unit Laboratorium film berwarna yang kini telah mulai dioperasikan.

Pengadaan berbagai peralatan produksi film yang baru telah didukung dengan adanya rehabilitasi prasarana dan peningkatan ketrampilan karyawannya. Laboratorium film berwarna itu selain beroperasi untuk produksi film penerangan juga menunjang pengembangan produksi film swasta nasional.

Perkembangan produksi film penerangan seperti dapat dilihat pada Tabel XIX — 9.

Di bidang produksi pada tahun 1974/75 jumlah produksi film Nasional sebanyak 77 judul, pada akhir tahun 1977 jumlahnya meningkat menjadi 134 judul. Kemudian menurun pada akhir tahun 1978 menjadi 73 judul disebabkan kurangnya modal karena yang

1106

Page 29: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

tertanam pada tahun sebelumnya perputarannya adalah lamban. Kwalitas dan kwantitas tenaga artis dan teknisi film ditingkatkan melalui pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka bekerjasama dengan LPKJ.

Page 30: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX — 7PERKEMBANGAN JUMLAH JAM SIARAN TVRI

MENURUT KLASIFIKASI1968/69 dan 1973/74 — 1978/79

Jenis Siaran 1968/69 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Hiburan 580 2.610 3.020 1.740 4.420 3.439 5.508,4Berita/Penerangan Budaya 760 1.700 2.410 4.680 7.030 11.460 17.025,8Iklan dan lain-lain 220 470 600 560 650 731 2.503.8

J u m l a h : 1.560 4.780 6.030 6.980 12.100 15.630 25.038

1107

Page 31: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX - 8PERKEMBANGAN JUMLAH JAM SIARAN TVRI JAKARTA,

PRODUKSI SENDIRI & PRODUKSI ASING,1968/69 dan 1973/74— 1978/79

1108

Page 32: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX — 9

PERKEMBANGAN PRODUKSI FILM PENERANGAN PPFN,

1973/74 — 1978/79

Jenis Produksi 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Gelora Indonesia 34 29 15 5 15 12

Siaran Khusus 13 16 9 5 3 3

Dokumenter 5 6 7 8 12 16

Dokumenter Serial - - 9 16 36 24

Film Cerita - — - 2 4 2

Film Membina HariEsok - - - -

25-

Lain-lain 12 - - - 6 2

J u m l a h 64 51 40 36 101 59

Perkembangan di bidang produksi film Nasional dalam Repelita II dapat dilihat pada Tabel XIX — 10.

TABEL XIX — 10PERKEMBANGAN JUMLAH PRODUKSI FILM CERITA NASIONAL DAN

IMPOR FILM CERITA KOMERSIAL1973/74 — 1978/79

1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Produksi FilmCerita Nasional 60 77 41 57 134 73

Impor Film Ceri-ta Komersial 616 498 400 300 228 260

Jumlah 676 575 441 357 362 333

Peredaran/distribusi film menunjukkan kemajuan yang pesat dengan makin banyak diputarnya film

1109

Page 33: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Nasional di gedung-gedung bioskop di seluruh Indonesia.

Page 34: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Di bidang impor film Pemerintah secara prinsip tetap berpegang bahwa film impor hanyalah sebagai substitusi saja dalam meningkatkan pertumbuhan produksi film Nasional.

Pengembangan di bidang film dalam tahun 1978/79

meliputi :a) Peningkatan kwalitas dan kwantitas produksi film

cerita nasional untuk menjadikan film nasional sebagai tuan rumah di negeri sendiri, dengan penyelenggaraan Diklat artis dan karyawan film;

b) Penertiban impor film cerita guna menunjang peningkatan produksi film cerita nasional;

c) Memperlancar peredaran film nasional, agar Film Nasional dapat dinikmati oleh masyarakat penonton sampai ke pelosok tanah air dengan wajib putar film nasional di seluruh gedung bioskop;

d) Pengetatan pengawasan batas umur penonton bioskop/film yang dilaksanakan oleh BSF yang bekerjasama dengan unsur-unsur Pemerintah Daerah setempat;

e) Pengetatan pengawasan terhadap pemasukan film cerita impor dan peredarannya guna menghindari kemungkinan terjadinya penyelundupan film impor dan peredaran film yang ditolak BSF. Pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh BSF yang bekerjasama dengan POLRI, Kejaksaan, BAPFIDA dan Kanwil Deppen seluruh Indonesia;

f) Peningkatan jumlah produksi film penerangan yang isinya lebih ditekankan pada hasil-hasil pembangunan dan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pembangunan dilaksanakan oleh

1110

Page 35: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

PPFN;g) Peningkatan peralatan dan sarana PFN untuk

mencapai daya guna yang lebih besar dalam peningkatan jumlah dan mutu hasil produksi film penerangan;

h) Peningkatan sarana penyensoran film guna lebih mempercepat pelayanan penyensoran film serta pengadaan sarana bagi penyensoran pita kaset video;

Page 36: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

c. Pembinaan dan Pengembangan Pers

Kebijaksanaan pokok untuk meningkatkan kegiatan penerangan. ke daerah-daerah pedesaan antara lain dilaksanakan melalui proyek. Koran Masuk Desa. Sejak tahun 1978/79 kebijaksanaan tentang koran masuk desa ditingkatkan menjadi Pers Masuk Desa melalui, kerjasama Pemerintah Daerah dengan PWI dan SPS di daerah. Mengingat masih terbatasnya penduduk yang mampu membaca di samping kegiatan Puspenmas maka titik berat adalah masih "Siaran Pedesaan" melalui RM.

Pembinaan pers terutama diarahkan kepada pengembangan pers. yang sehat, yaitu pers yang dapat menjalankan fungsinya sebagai. penyebar informasi yang obyektif, melakukan kontrol sosial yang. konstruktif, menyalurkan aspirasi rakyat dan meluaskan komunikasi dan partisipasi masyarakat serta dikembangkannya interaksi positif antara Pemerintah, pers dan masyarakat.

Dengan adanya penertiban oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) maka jumlah wartawan yang tadinya tercatat 3.000 orang, kini menjadi 2.502 orang. Dalam Repelita II, 540 orang telah meng-ikuti penataran dalam symposium, seminar, lokakarya dan Karya Latihan Wartawan, termasuk latihan-latihan yang diadakan oleh PWI. sendiri atau dengan pihak ketiga.

Jumlah lokakarya Pers yang diselenggarakan adalah seperti ter -sebut pada Tabel XIX — 11.

Sejak tahun 1977/78 dirintis kegiatan Penerbitan Khusus untuk Daerah Pedesaan (PKUDP) sebagai penyempurnaan kegiatan Koran. Masuk Desa (KMD) dalam rangka kerjasama Pemerintah dan Pers Daerah, guna menunjang pengembangannya sebagai realisasi kegiatan Pers Masuk Desa.

Bidang pencetakan dan rehabilitasi Percetakan Negara telah berjalan dengan pesat khususnya di Jakarta dan di daerah-daerah .

Kegiatan penyelenggaraan Koran Masuk Desa dapat dilihat pada Tabel XIX — 12.

1111

Page 37: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX – 11JUMLAH LOKA KARYA PERS,

1973/74 – 1978/79

1112

Page 38: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX – 12JUMLAH KORAN MASUK DESA

1968/69, 1973/74 – 1978/79

1113

Page 39: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Sebagai hasil pendaftaran ulang pada tahun 1975, tercatat seluruh penerbitan pers di Indonesia sejumlah 272 buah. Ini berarti bahwa dari 1.491 buah Surat Ijin Terbit (SIT), hanya 272 buah itulah yang mampu tumbuh berkembang hingga sekarang. Meskipun demikian oplah pers menunjukkan kenaikan, dari 1,5 juta eksemplar/hari pada tahun 1972 menjadi 2 juta eksemplar/hari pada tahun 1977, sedangkan konsumsi kertas koran naik dari 38.000 ton/tahun pada tahun 1973 menjadi 52.000 ton/tahun pada tahun 1977. Walaupun terdapat peningkatan oplah pers, angka perbandingan satu surat kabar dengan jumlah pembaca baru mencapai 1 : 67. Hal ini masih menunjukkan suatu situasi di bawah ukuran ideal UNESCO yaitu 1 : 10.

Peningkatan oplah surat kabar tergantung pada peningkatan pembangunan, peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, dan peningkatan dalam bidang pendidikan.

Kenaikan oplah suratkabar tidak saja diharapkan dari kenaikan oplah suratkabar di Jakarta (yang sudah besar), akan tetapi juga tumbuhnya suratkabar di daerah.

Salah satu faktor yang menjadi hambatan bagi tumbuhnya surat-kabar di daerah adalah tidak tersedianya percetakan pers khusus (web offset) yang ada hanya percetakan letter press yang sudah tua.

Mengenai penerbitan pemerintah oplahnya baru mencapai sekitar 5.000 — 10.000 eksemplar tiap judul, sehingga sasaran khalayak yang dapat dicapai baru terbatas pada sasaran antara, belum dapat men-capai masyarakat secara langsung.

Buku-buku pembinaan pers dan almanak pers, telah diterbitkan dengan oplah masing-masing 4114

Page 40: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

maksimum 3.000 eksemplar, suatu jumlah yang belum mencukupi kebutuhan.

Terbitan lebih lanjut antara lain adalah Indonesia Hand- book 1978 sebanyak 5.000 eksemplar, Majalah Indonesia Today se-banyak 24.000 eksemplar, bulletin, brosur, poster sebanyak 880 set terdiri dari delapan macam, folders, dan slides berwarna sebanyak 2000 eksemplar dengan sasaran baik di dalam maupun di luar negeri.

Page 41: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Kebijaksanaan teknis dalam pembinaan grafika pers nasional diarahkan untuk:

(1) Pembinaan industri grafika pers dan pembinaan grafika nasional untuk meningkatkan kwantitas dan kwalitas percetakan agar dapat memenuhi fungsinya sebagai industri penunjang pembangunan nasional.

(2) Pendidikan dan latihan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan percetakan-percetakan yang baru diselenggarakan melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal di bidang grafika. Di samping itu diusahakan pendidikan ahli-ahli di luar negeri.

(3) Percetakan Negara dan Percetakan Pemerintah lainnya diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing mempunyai bidang tertentu untuk keperluan pemerintah.

(4) Karena industri grafika masih sepenuhnya tergantung dari Luar Negeri dan oleh karena perkembangan teknologi cepat sekali, perlu dilakukan kegiatan monitor yang kontinu mengenai perkembangan di dalam dan di luar negeri agar penyesuaian dapat dilakukan pada waktunya. Usaha pembinaan grafika nasional di-lakukan dengan penataran, latihan setempat, konsultasi, penyuluhan, pameran dan penerbitan.

d. Pendidikan Penerangan dan KomunikasiPendidikan penerangan dan komunikasi terutama

ditujukan kepada peningkatan ketrampilan dan pengetahuan tentang pengelolaan informasi dan penerangan, guna menunjang pelayanan operasional. Dalam hubungan ini telah diadakan dua jenis pendidikan/latihan, yaitu :

1115

Page 42: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

(1)pendidikan/latihan untuk pembinaan karier

petugas penerangan;(2) peningkatan ketrampilan sesuai dengan tugas teknis

para pegawai/petugas, meliputi pendidikan teknik penerangan, pendidikan

Page 43: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

teknik televisi dan radio serta film, pendidikan tentang bidang pers, penerbitan dan grafika.Melalui program pendidikan penerangan dan komunikasi dalam

tahun 1978/79 telah dilanjutkan berbagai kegiatan pendidikan seperti produksi siaran dan pengetahuan teknik radio, produksi siaran dan teknik televisi, serta penataran teknisi dan karyawan film. Dalam hu -bungan ini kegiatan penelitian dan pendidikan/latihan diadakan agar pesan-pesan penerangan yang disebar-luaskan oleh media massa tidak akan membahayakan kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan sebagai akibat lebih meningginya tuntutan dan harapan di daerah pedesaan. Untuk ini para juru penerang dan penyuluh berbagai instansi memantapkan pesan-pesan, sehingga ber -tambah subur perkembangan komunikasi sosial sebagai refleksi dari suatu masyarakat yang demokratis.

TABEL XIX — 13PENDIDIKAN PESERTA PENATARAN RADIO SIARAN NON — RRI

1973/74 — 1978/79

1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Radio SiaranNon — RRI - 543 477 518 517 554— Swasta Niaga 289 385 347 357 358 390— Pam. Daerah 86 78 92 131 129 138— Non Komersil 91 80 38 30 30 26Peserta PenataranRadio SwastaNiaga - 123 172 78 87 -Peserta LokakaryaBadan Pembina Ra-

- - 37 40 -dio Siaran NonPemerintah

-

Jumlah : 466 1.209 1.126 1.151 1.161 1.108

Pembinaan personalia melalui Pusat Latihan RRI untuk mening-katkan mutu siaran terutama Siaran Pedesaan dilakukan secara

1116

Page 44: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

kontinu dan akhir-akhir ini bahkan ditambah dengan lokakarya-lokakarya Siaran Pedesaan . yang diadakan secara bergilir didaerah-daerah. Lokakarya Siaran Pedesaan diadakan untuk para petugas siaran RRI dan Radio Pemerintah Daerah dengan mengikutserta- kan wakil-wakil kelompok pendengar, petugas penyuluhan pertani - an, transmigrasi dan koperasi serta perindustrian.

TABEL XIX — 14

PERKEMBANGAN PENATARAN DAN LOKAKARYA SIARAN(JUMLAH PESERTA)

1974/75 — 1978/79

1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Penataran Siaran 24 - 76 24 -

Penataran SiaranPendidikan - - - 68 -Penataran Perencanaan/Administrasi Radio - - - 44 -Penataran Teknik 22 31 11 79 30Penataran Manajemen - 23 - - -Penataran Pemberitaan - - 33 65 -Lokakarya Siaran Pedesaan - - - 170 58Produksi Siaran Pedesaan - - - - 29Produser Umum - - - - 30

J u m l a h 46 54 120 450 147

Di bidang pertelevisian telah diadakan peningkatan ketrampilan pegawai/karyawan melalui Program Pusat Latihan TVRI, Program. Diklat Departemen Penerangan, Program Diklat instansi lain, baik dalam maupun di luar negeri.

Hasil Pendidikan tenaga TVRI di dalam negeri adalah sebagai tersebut dalam Tabel XIX — 15.Peningkatan kemampuan dalam bidang perfilman meliputi :

1117

Page 45: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

(1) Peningkatan ketrampilan para artis dan karyawan teknisi film Nasional melalui pendidikan guna peningkatan kemampuan para artis film dan karyawan/teknisi film Nasional;

(2) Peningkatan mutu dan ketrampilan karyawan

PFN dan BSF.

TABEL XIX — 15HASIL-HASIL PENDIDIKAN PUSAT LATIHAN TVRI

(JUMLAH PESERTA)1973/74 — 1978/79

1973/74 1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Produksi Siaran 18 31 57 76 29 67

Produksi Film 17 30 33 - 18 60Fasilitas Produksi - 13 - 5 - 5

Teknik OperasiStudio 13 26 40 46 19 60Teknik PerawatanStudio - 33 36 36 33 40Teknik Operasi/Pe-rawatan Pemancar 44 - 58 13 56 60

Jumlah : 92 133 224 176 155 292

e. Penelitian dan Pengembangan Penerangan dan Komunikasi

Penelitian dalam bidang penerangan dan komunikasi dilaksanakan untuk memantapkan strategi komunikasi yang berorientasi pada pendekatan kultural, sehingga dicapai penerangan pembangunan yang efektif.

1118

Page 46: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Hasil penelitian dan pengembangan tersebut juga diharapkan dapat menyempurnakan mutu penyajian melalui teknologi komunikasi di bidang radio, televisi, film, penerbitan dan media tradisional. Dalam rangka menemukan cara-cara yang lebih baik dan meningkatkan

Page 47: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TABEL XIX — 16PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA PENATARAN

KARYAWAN PERFILMAN (SWASTA)1974/75 — 1978/79

1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Produser- - -

19 13Pimpinan Produksi 15 - - 14 -

Penulis Skenario - 57 - — -

Sutradara 26 - - 13 15

Artis 30 - - 72 30Juru Kamera 19 - - 30 -Editor Film 10 - - - -

Proyeksi ahli - - - 60 20

Umum - - 30 - 30

Jumlah : 100 57 30 208 108

TABEL XIX—17PENDIDIKAN DAN LATIHAN TEKNIK PERFILMAN PFN (JUMLAH

PESERTA)1974/75 — 1978/79

1974/75 1975/76 1976/77 1977/78 1978/79

Diklat Bakolumas - 30 60 50 —Diklat Karyawan PFN 60 59 84 100 250Diklat Khusus Animasi — 10 10 - —

J u m l a h : 60 99 154 150 250

mutu penyajian penerangan, faktor manusia pendukungnya sangat menentukan. Karena itu pula penelitian dan pengembangan tenaga yang meliputi antara lain perencanaan tenaga kerja, pengembangan karier dan pola pendidikan/latihan merupakan satu paket dengan usaha-usaha tersebut di atas.

1119

Page 48: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

Melalui cara-cara penerangan yang makin disempurnakan dan penyajian yang terus diperbaiki mutunya, maka peran dan efektifitas penerangan juga akan makin meningkat.

Dalam hubungan ini berbagai penelitian telah dilakukan menge-nai kebiasaan komunikasi masyarakat di daerah transmigrasi, pe -ngaruh televisi terhadap proses perubahan kehidupan sosial budaya desa dan efektivitas Pusat Penerangan Masyarakat. Ditinjau dari isinya, telah dilakukan penelitian yang langsung menunjang pening -katan pelayanan petugas-petugas operasional penerangan. Selain itu jenis penelitian dapat dibedakan dalam penelitian tentang media massa dan pengaruh komunikasinya serta penelitian tentang sistem penerangan serta penelitian tentang pengembangan teknologi pene -rangan. Penelitian tentang pengaruh teknologi terhadap kehidupan pedesaan menghasilkan bahwa bagi masyarakat pedesaan siaran- siaran televisi telah dapat memperkenalkan kebudayaan antar daerah di wilayah Indonesia. Selain itu penelitian komunikasi juga telah membuktikan bahwa media massa modern tidak mematikan sistem-sistem komunikasi tradisional, tetapi justru telah memperluas penge-tahuan dan karenanya memperkuat kedudukan masing-masing pe- muka masyarakat formal maupun tradisional.

Penelitian daya jangkau dan daya guna penerbitan Pemerintah, sudah dimanfaatkan hasilnya dalam bentuk perumusan kebijaksanaan yakni Buku Petunjuk Penerbitan Pemerintah, yang mencakup orga -nisasi, redaksi dan hak cipta, perwajahan dan persiapan produksi, sistem penyebaran dan administrasi keuangan penerbitan peme- rintah.

Seminar Perfilman yang diselenggarakan bulan Maret 1979 telah menghasilkan suatu pola kebijaksanaan dalam bidang teknik per -filman. Suatu penelitian materi pendidikan institusional penerangan kini dimanfaatkan untuk memperbaharui kurikulum pendidikan dan latihan pegawai agar dapat menghasilkan tenaga-tenaga penerangan yang sesuai dengan kebutuhan dewasa ini.

Penelitian Siaran Nasional TVRI, telah menghasilkan suatu pe -rumusan kebijaksanaan lain dalam pengisian program acara siaran

1120

Page 49: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat

TVRI. sehingga lebih menggambarkan keadaan masyarakat yang sedang membangun.

Penelitian Koran Masuk Desa, telah menghasilkan suatu pe -rumusan kebijaksanaan yang lebih sempurna dengan mengikut sertakan pihak pers di daerah yang dikenal sebagai Penerbitan Khusus untuk Daerah Pedesaan (PKUDKP) sehingga sungguh-sung -guh menghidupi Pers di daerah.

1121

Page 50: PENERANGAN DAN KOMUNIKASI SOSIAL · Web viewMotivasi dikembangkan dan pendapat disalurkan melalui kebebasan mimbar dalam bentuk kreatif, konstruktif, bertanggung jawab, serta bermanfaat