mimbar legislatif dprd provinsi lampung | edisi september 2013

32
EDISI SEPTEMBER 2013 Mimb ar Leg islatif 1 EDISI SEPTEMBER 2013 www.dprd-lampungprov.go.id Komisi III akan Panggil Bappeda dan Biro Keuangan DPRD Beri Deadline Oktober untuk Ajukan KUA-PPAS KPK dan Pemprov menggelar Semiloka Pencegahan Korupsi Rp200,75 Miliar untuk Infrastruktur Pedesaan

Upload: rudy-dprd

Post on 24-Mar-2016

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 1

EDISI SEPTEMBER 2013www.dprd-lampungprov.go.id

Komisi III akan PanggilBappeda dan Biro Keuangan

DPRD Beri Deadline Oktoberuntuk Ajukan KUA-PPAS

KPK dan Pemprov menggelarSemiloka Pencegahan Korupsi

Rp200,75 Miliar untukInfrastruktur Pedesaan

Page 2: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif2

DITERBITKAN OLEHSekretariat DPRD Provinsi Lampung

PELINDUNGGubernur Lampung

Sjachroedin Z.PWakil Gubernur Lampung

Ir.M.S.Joko Umar Said,M.M.

PEMBINAPimpinan DPRD Provinsi Lampung

Ir. Hi. MARWAN CIK ASAN, MMHj. NURHASANAH, SH, MH

Ir. H. INDRA ISMAIL, MMIr. H, HANTONI HASAN, M.Si.

PENASEHATSekretaris Daerah Provinsi Lampung

Ir.Barliang Tihang, M.M

PENANGGUNG JAWABSekretaris DPRD Provinsi Lampung

Hi. Sudarno Eddi, SH,MH

PIMPINAN REDAKSIKabag Perundang-undangan

Hi. Zulfikar, SH, MH

DEWAN REDAKSIKabag Umum

Drs. Hi. Tibransyah, MMKabag Keuangan

Tina Malinda, S. Sos, MMKabag Persidangan

Zurizal, M.Sc.Kasubbag Humas dan ProtokolEdy Nefo Irianto, S.Sos, MM

Kasubbag Publikasi Produk HukumJamaluddin BP, S.Sos

REDAKTUR PELAKSANAKasubbag Dokumentasi, Informasi &

PerpustakaanCakrawala Oemar.

STAF TATA USAHADra. Neli Yuniar

ALAMAT REDAKSIGedung DPRD Provinsi Lampung

Jl. Wolter Monginsidi No. 69 TelukbetungTelp. (0721) 481166Fax (0721) 482166

Web Site : www.dprd-lampungprov.go.id

Dari Redaksi

Saat ini teknologi Internet (intercon-nection-networking) mengalamiperkembangan yang sangat pesat.Dengan dukungan teknologi infor-masi yang juga berkembang pesat,Internet yang semula hanya meng-

hubungkan jaringan antarkomputer, kiniberinternet bisa dilakukan dengan meng-gunakan perangkat telepon seluler atau ponsel.

Pesatnya perkembangan Internet danteknologi informasi, telah mengubah gaya hidupbanyak masyarakat. Mereka mengakses internettidak sekadar untuk memperoleh informasi.Tetapi, mereka juga sudah terbiasa mengaksesinternet untuk bertransaksi, membeli ataumenjual barang melalui dunia maya. Aplikasiini dikenal dengan sebutan e-commerce.

Di pemerintahan juga sudah lama munculistilah pemerintahan elektronik atau e-govern-ment (electronics government) atau e-gov.Namun, sejauh ini penggunaan Internet dipemerintahan, khususnya di daerah Lampung,masih jauh dari harapan. Karena aplikasiInternet baru digunakan untuk media informasidigital dengan membuat website.

Seperti diketahui, banyak manfaat yang bisadiperoleh dari teknologi Internet denganmenerapkan e-government. Manfaat itu antaralain:1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerin-

tah di berbagai bidang kepada para stake-holder (masyarakat, kalangan bisnis, danindustri), terutama dalam hal kinerjamenjadi lebih efisien dan efektif.

2. Meningkatkan transparansi, kontrol, danakuntabilitas penyelenggaraanpemerintahan dalam rangka penerapankonsep Good Governance dipemerintahan (bebas KKN).

3. Mengurangi secara signifikan total biayaadministrasi, relasi, dan interaksi yangdikeluarkan pemerintah maupun stake-holdernya untuk keperluan aktivitassehari-hari.

4. Memberikan peluang bagi pemerintahuntuk mendapatkan sumber-sumberpendapatan baru melalui interaksinyadengan pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakatbaru yang dapat secara cepat dan tepatmenjawab berbagai permasalahan yangdihadapi sejalan dengan berbagai peru-bahan global dan trend yang ada.

6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalamproses pengambilan berbagai kebijakanpublik secara merata dan demokratis.Karena itu, sebenarnya wajar, apa yang

dimintakan Komisi III DPRD Provinsi Lampungkepada Dinas Pendapatan Daerah setempat agarmenerapkan sistem data online untuk KantorSamsat.

Permintaan itu dilakukan karena dalamkunjungan kerja ke sejumlah Kantor Samsat diderah itu, DPRD menemukan bukti bahwaSamsat tidak memiliki data akurat tentangjumlah kendaraan bermotor di daerah itu.

Manfaat E-Government

’’Kalau mereka tidak memiliki data wajibpajak yang masuk, bagaimana mereka mengetahuisudah berapa persen PAD yang telah merekahasilkan,’’ ujar Ketua Komisi III Ahmad Bastari.

Lebih dari itu, penerapan sistem data online,dapat memberikan manfaat yang lebih luas lagi.Untuk meningkatkan pendapatan daerah,misalnya. Dengan data kendaraan bermotor yangakurat, pemda bisa melakukan langkah kreatifmengenakan tarif resmi PKB lebih mahal bagimasyarakat yang ingin memperoleh nomor cantikuntuk kendaraannya.

Pemerintah daerah juga akan lebih mudahmemonitor sekaligus dapat meningkatkanpenerimaan dari Bea Balik Nama KenaraanBermotor (BBNKB), yang biasanya malasdilakukan masyarakat.

Tidak kalah penting. Dengan sistem dataonline, juga memungkinkan melibatkan masya-rakat untuk setidaknya membantu menekan tindakpencurian kendaraan. Caranya, data di Samsatharus bisa diakses masyarakat. Tentu, denganpenerapan kode akses rahasia atau password,dengan nomor mesin kendaraan, misalnya.

Dengan demikian, masyarakat yang akanmembeli kendaraan bermotor bisa mengecekdatanya di Samsat secara online. Atau, mereka yangkehilangan kendaraan juga bisa mengadukan secaraonline sekaligus memantau kendaraan mereka.

Menarik juga, jika masyarakat bisamembayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)cukup dengan memencet nomor telepon untukbertransaksi melalui e-mobile atau e-banking.Data transaksi dikirim via online ke Samsat, lalubukti pembayaran pajak dikirim Samsat via e-mail atau pos.

Begitu banyak manfaat yang bisa diperolehmelalui sistem data online. Bahkan, terasa janggaljika hari gini pemda belum juga menggunakanaplikasi Internet untuk melayani masyarakat.

Redaksi

Page 3: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 3

LAPORAN UTAMA

aya pikir, apa yang disam-paikan Komisi II DPR RI taktepat. Kami sudah menja-lankan fungsi kami sesuai UU

yang dibuat pemerintah dan DPR RI,”tegas Marwan di Bandarlampung,Kamis, 12 September 2013.

Pada kesempatan sebelumnya,Ketua Komisi II DPR RI AgunGunandjar Sudarsa mengatakan,Komisi II sudah berupaya maksimaluntuk mencarikan solusi dan mengu-payakan pilgub Lampung digelar tahun

DPRD Menolak DinilaiTak Maksimal Soal Pilgub

Ketua DPRD Provinsi Lampung Marwan Cik Asan menolak pernyataan KetuaKomisi II DPR RI Agun Gunanjar Sudarsa yang menilai DPRD Lampung tidak

maksimal menjalankan fungsinya terkait pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub).

ini dengan langkah berkirim suratkepada semua pihak terkait.

Namun, dia menilai DPRD Lam-pung tidak menindaklanjuti solusiPilgub Lampung yang sudah diupayakanoleh Komisi II DPR RI.

“Komisi II telah melakukan usahadengan memanggil semua pihak danmengeluarkan surat resmi. Tinggalketegasan DPRD Lampung dalammengambil sikap atas perbuatanindikasi melanggar undang-undang yangdilakukan oleh gubernur Lampung,” ujar

Agun.Menurutnya, DPRD Lampung

sangat berperan dalam penyelesaianpolemik pilgub ini untuk mendesak danmenekan gubernur Lampung mengang-garkan dana pilgub. “MasyarakatLampung juga bisa turun berjuangmenegakkan kedaulatan rakyat. DesakDPRD Lampung untuk mengekseku-sinya,” tegas Agun.

Selanjutnya, Ketua DPRD Lam-pung Marwan mengatakan soal ang-garan pilgub. Menurut dia, kewenangan

S“

Page 4: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif4

LAPORAN UTAMA

mengusulkan anggaran, termasukanggaran pilgub, ada pada gubernur.Apabila dalam UU diatur DPRDmengusulkan dana pilgub, DPRDLampung sudah sejak dulu mengu-sulkan.

’’Pasti sudah kami usulkan. Kalaudikatakan ada indikasi pelanggaran olehgubernur, yang itu juga pelanggaran apa?Jangan memprovokasi rakyat danDPRD!” ucap politisi Parti Demokratini.

Marwan menegaskan, DPRDLampung telah punya sikap yang tegasterkait anggaran pilgub. DPRD telahmeminta agar pilgub dianggarkandalam APBD Perubahan 2013 sesuaisurat Mendagri 26 Juni 2013.

’’Jadi, mari berpikir jernih danbertindak arif. Masih banyak hal yangjuga sama pentingnya bagi rakyatLampung untuk dikerjakan bersama,”tuturnya.

Sampai ke Pemerintah PusatWakil Ketua DPRD Lampung

Hantoni Hasan mengamini Marwan.Dalam pernyataan persnya, Hantonimenyatakan DPRD telah maksimalmenjalankan fungsinya. Secara politis,persoalan pilgub bahkan sudah sampaidi Pemerintah Pusat.

’’Di level daerah, DPRD telahberupaya menemukan titik temu. Ituterlihat dengan sikap KPU Lampungsudah mau mengubah tahapan dan

komitmen pemprov yang mengang-garkan pilgub pada APBD 2014,”ucapnya kemarin.

DPRD, lanjut dia, telah berkirimsurat ke semua pihak terkait polemikjadwal pilgub. Berupaya memper-temukan pihak terkait. DPRD jugatelah menyambangi Kemendagri danKomisi II DPR RI untuk menyelesaikanpersoalan pilgub.

batkan fraksi. Hasilnya, DPRD sepakatAPBDP 2013 perlu diadakan.

’’Komisi II tak mengerti atau takmau mengerti. Karena DPRD men-jalankan sesuai UU. Kita bukaneksekutif (yang mengeksekusi, Red),tolong baca lagi kewenangan DPRDmana yang mengeksekusi itu? Kalaumau, ke depan minta agar diberikewenangan DPRD bisa upaya paksakalau pemprov tak mau mengang-garkan,” tegasnya.

Menanggapi tudingan KoalisiRakyat Lampung Menggugat (KRLM)yang diungkapkan Edy Agus Yantobahwa DPRD mandul dan menerimaupeti, juga direspons Hantoni. Menur-utnya, Edy berbicara tanpa bukti. Ia jugameminta Edy untuk membuktikandugaan kongkalikong antara eksekutifdan legislatif.

’’Ngomong tanpa bukti. Kalau adabukti, laporkan saja ke aparat. Teman-teman DPRD ini ada yang sudahmengusulkan mereka yang ngomong-ngomong masalah itu untuk mem-buktikan. Kalau punya bukti, berikan.Kalau tidak, pencemaran nama baik!”tegasnya.

Hantoni menduga ada motifpencitraan dalam aksi demonstrasi yangdigalang Edy. ’’Kalau mau datang keDPRD biar mengerti. Ditunggu diDPRD. Kita mau belajar sama dia.Kalau ada upaya paksa itu seperti apa,”ungkapnya. (tim)

Hantoni HasanMarwan Cik AsanAgun Gunandjar

’’ Komisi II tak mengertiatau tak mau mengerti.

Karena DPRDmenjalankan sesuai UU.

Kita bukan eksekutif(yang mengeksekusi,Red), tolong baca lagikewenangan DPRD

mana yangmengeksekusi itu? Kalau

mau, ke depan mintaagar diberi kewenangan

DPRD bisa upaya paksakalau pemprov tak mau

menganggarkan.”

Namun, lanjut Hantoni, ketikasudah dijadwalkan untuk bertemu,justru tak ada anggota Komisi II DPRRI yang menerima kunjungan DPRDLampung. Terakhir, DPRD Lampungtelah menggelar rapat dengan meli-

Page 5: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 5

LAPORAN UTAMA

ernyataan tersebut disampaikanMarwan sebelum bertemudengan pimpinan Fraksi DPRDLampung, Selasa (10/9). Me-

nurutnya, DPRD sudah jelas men-dukung Pilgub 2013. Hal ini ditun-jukkan dengan langkah DPRD me-ngirimkan surat ke Gubernur Lampungyang isinya meminta Pemprov segeramengajukan APBDP 2013 yang didalamnya terdapat dana pilgub.

Dia menjelaskan DPRD tidakberwenang untuk mengajukan APBD.Kewenangan itu hanya ada padaPemprov Lampung. “Kewenanganmengajukan APBD ini inisiatif Gu-bernur. Kata Mendagri jika pihaknyabisa mengajukannya, sudah pasti daridulu diajukan. Cuma undang-undangmembatasi itu,” ujar Marwan.

Selain mengirimkan surat keGubernur, DPRD juga datang keKementerian Dalam Negeri dan KomisiII DPR. Pertemuan DPRD denganKemendagri, DPR, dan KPU Pusatbertujuan mencari terobosan kebijakanstrategis politis yang bisa menjadisolusi terhadap masalah anggaranPilgub Lampung.

Dia menambahkan hal lain yangbisa dilakukan DPRD adalah denganmendiskusikan langkah selanjutnyadengan para ketua fraksi untuk mencariopsi lain agar pilgub bisa terlaksanapada 2013.

Politikus Partai Demokrat itumenyatakan DPRD tidak akan meng-gunakan hak interpelasi untuk mem-pertanyakan soal dana Pilgub Lampung.Terbatasnya waktu menjadi alasan kuatuntuk tidak menggunakan hak tersebut.

Marwan juga mempertimbangkanjangan sampai anggaran pilgub meng-hambat kepentingan pembangunandaerah. “Kalau kami mainkan itu(interpelasi), waktu kami habis.

Ketua DPRD LampungDukung Pilgub 2013

Ketua DPRD Lampung menegaskan dukungan agar pemilihan gubernurberlangsung pada 2013. Namun, wewenang lembaga legislatif terbatas dan tidak

bisa mengajukan APBD Perubahan dan hanya menunggu inisiatif eksekutif.

Sementara tugas kami bukan hanya soalpilgub. Ada program pembangunanyang harus sudah disiapkan dan perdayang harus disahkan. Kalau energi kamisemua tercurah ke pilgub, yang lainketinggalan,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Komisi IIIDPRD Lampung Ahmad Bastari me-nerangkan hingga hari ini belummenerima pemberitahuan resmi dariPemprov Lampung terkait tidak adanyaAPBD Perubahan di 2013.

KPU Tak TerpengaruhSementara itu, KPU Lampung tidak

terpengaruh dengan pernyataan Ke-menterian Dalam Negeri (Kemendagri)bahwa anggaran untuk pemilihangubernur (pilgub) adalah Rp0. KPUtetap menyusun tahapan pilgub setelahmenunda hari pemungutan suara yangsedianya digelar 2 Oktober 2013.

Ketua KPU Lampung NanangTrenggono mengatakan sudah mela-kukan rapat pleno sejak Minggu (1/9)malam hingga kemarin (2/9). ’’Dansudah selesai. Alhamdulillah. Hari Hputaran I: Senin, 2 Desember 2013, danputaran II: Minggu, 2 Februari 2014,”katanya.

Nanang menjelaskan, jika pilgubdigelar pada 2 Desember, maka

P

Nanang Trenggono

Page 6: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif6

LAPORAN UTAMA

PRD Provinsi Lampung me-ngaku sudah maksimal mem-perjuangkan anggaran Pe-milihan Gubernur Lampung.

Namun, komunikasi antara Gubernurdan Komisi Pemilihan Umum Lampungyang tak kunjung membaik membuatsemua usaha lembaga legislatif itumentok.

Anggota DPRD Lampung dariFraksi Golkar, Ismet Roni, mengatakanDPRD memperjuangkan anggaranPilgub Lampung selalu mentok ditangan Pemerintah Provinsi dan KPULampung karena komunikasi duapimpinan lembaga itu tidak kunjung membaik.

Meskipun legislatif sudah berusaha kuat mem-perjuangkannya, Gubernur tak kunjung memasukkandana pilgub dalam APBD perubahan 2013. “Mentoknyaya di Gubernur dan KPU, karena hingga kini draf APBDPjuga belum diserahkan kepada DPRD Lampung,” kataIsmet, Minggu (15-9).

Mentok, Usaha DPRD Perjuangkan Anggaran PilgubDPRD Lampung, kata dia, sudah

maksimal memperjuangkan anggaranPilgub Lampung 2013. Namun, per-juangan itu selalu kandas karenaGubernur tidak mau menganggarkandalam APBDP dan KPU Lampung masihkukuh untuk menggelar pilgub pada2013. “Sebenarnya Dewan ini sudahmaksimal memperjuangkan anggaranPilgub Lampung 2013. Tapi, ya ment-oknya bukan di kami lagi,” kata KetuaKomisi I DPRD Lampung itu.

Hal senada juga dikatakan KetuaDPRD Lampung Marwan Cik Asan. Diamengatakan meskipun Pilgub Lampung

belum jelas, pimpinan DPRD tetap berupaya maksimalmemperjuangkan anggaran pilgub dalam APBDP 2013.“Kami masih berupaya terus menindaklanjuti surat dariMendagri yang meminta Pemprov menganggarkan danapilgub tahun ini,” ujarnya.

Ketua DPD Gerindra Lampung Gunadi Ibrahimsudah memerintahkan Fraksi Gerindra di DPRD Lampunguntuk bersikap tegas mendesak Pemerintah ProvinsiLampung memasukkan anggaran pilgub dalam APBDPerubahan. Sikap Fraksi Gerindra konsisten untukmendorong supaya pilgub bisa digelar 2013. “Sikap fraksisudah tegas, tapi tetap begini-begini saja pilgub takkunjung jelas,” ujar anggota DPR itu.

Meskipun jadwal pilgub tidak jelas, menurutGunadi, tidak terlalu mempersoalkan. Menurutnya,dirinya bersama Gerindra tetap fokus untuk menghadapiPilgub Lampung kapan pun akan digelar dan tetap fokusmenjalankan kerja-kerja sebagai wakil rakyat. “Saya tetapbekerja seperti biasa. Besok (hari ini) saya rapat di DPRmembahas APBN. Sebagai wakil rakyat, saya tetap fokusmengabdi di mana pun tempatnya,” kata dia. (tim)

penyelesaian gugatan MahkamahKonstitusi (MK) terkait perselisihanhasil pemilihan umum (PHPU) akanselesai pada 30 Desember 2013. Jadi,putaran pertama bisa selesai di 2013.

’’Nanti, hasil penetapan ini kamisampaikan kepada Bapak Gubernur danDPRD. Pelaksanaan pada bulan De-sember itu sudah hasil koordinasi dankesepakatan dengan gubernur ketikahalalbihalal (Pemprov Lampung) lalu,”ujar dosen FISIP Universitas Lampungini.

Lalu, kapan KPU memulai kembalitahapan yang tertunda seperti pe-meriksaan tes kesehatan rohani danjasmani, serta pengadaan barang danjasa untuk logistik pilgub? ’’Pada bulanOktober 2013. Semoga jadwal ini bisaditerima semua stakeholder, terutamagubernur,” harapnya.

Komisioner KPU Lampung EdwinHanibal juga menyatakan lembaganyamenyusun ulang tahapan yang hari H-nya di bulan Desember 2013. Pekanini, KPU juga akan menyurati Peme-

rintah Provinsi Lampung untuk men-jawab secara tertulis bahwa pemprovtidak mau menganggarkan dana pilgubdi APBDP 2013.

KPU Lampung juga akan mela-porkan masalah pilgub ke KPU Pusatdan Kemendagri. Serta mendorong KPUPusat melaporkan gubernur ke presidendan Kapolri. KPU juga sedang mem-bahas dan mendiskusikan untukmengajukan gugatan sengketa ke-wenangan lembaga negara (SKLN)terhadap gubernur ke MK. (tim)

D

Ismet Roni

Page 7: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 7

LAPORAN UTAMA

arena yang menentukanketersediaan anggaran ituadalah gubernur danDPRD, maka kami minta

gubernur berkoordinasi dengan DPRDLampung mengenai ketersediaananggaran untuk Pilgub pada 2013,” kataDirektur Jenderal Otonomi DaerahDjohermansyah Djohan seusai per-temuan dengan Gubernur LampungSjachroedin ZP di Gedung KemendagriJakarta, Kamis (26/9).

“Diupayakan sekuat tenaga PilgubLampung pada 2013. Itu dikaitkandengan dukungan ketersediaan ang-garan,” ujarnya.

Djohermansyah menyatakan, jikaanggaran tidak memungkinkan untukdikucurkan pada 2013, pihaknyamendesak gubernur dan DPRD segeramembahas Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD) 2014. Didalamnya, harus mengalokasikananggaran pemilihan gubernur

“APBD Lampung sudah bisadiketok palu (disahkan) Oktober ini.Setelah itu, langkah-langkah persiapanuntuk Pilgub Lampung sudah bisadilakukan untuk 2014,” terangJohermansyah

Segera Gelar PertemuanGubernur Lampung Sjachroedin ZP

menyatakan, pihaknya akan segeramenggelar pertemuan dengan DPRDLampung untuk menindaklanjuti hasilperrtemuan tersebut. Termasuk ke-mungkinan penyelenggaraan Pilgubpada 2013 ini.

“Segera akan kami bahas. Kamimengupayakan sebisa mungkin untukdiselenggarakan pada 2013. Olehkarena itu, kami akan mencoba menen-tukan anggarannya,” ujar Sjachroedin.

Kemendagri Desak LampungAnggarkan Pilgub

Kementerian Dalam Negeri mendesak Pemprov Lampung segera mengalokasikananggaran pemilihan gubernur sehingga pesta demokrasi di daerah itu dapat digelar

sebelum Pemilu 2014.

Meski begitu, Sjachroedin me-ngaku sulit untuk dapat menye-lenggarakan Pilgub pada tahun ini.Pasalnya, sambung dia, kondisi ke-uangan Pemprov sedang mengalamidefisit dan perubahan APBD mustahildilakukan.

“Melihat kenyataan saja sekarangsudah bulan September, untuk peru-bahan APBD sudah tidak ada waktu.Kemarin tidak diajukan revisi APBD(2013) karena ada kesepakatan,” terangSjachroedin.

Pada kesempatan terpisah, AsistenI Setprov Lampung Fitter Syahboedinmenyatakan, pihaknya tak ingindituding menghambat Pilgub Lampung.Menurutnya, pemprov akan melakukansemuanya sesuai undang-undang yangberlaku.

’’Dimulainya tahapan pilgub2014 itu sesuai ketentuan yang ada. Jadisama sekali tidak ada maksud untukmerugikan balongub (bakal calon

gubernur). Kalau mereka sadar, merekarugi lantaran KPU telah mulai tahapandemi tahapan terlalu dini tanpa adalandasan yang jelas,” tukasnya.

Menanggapi opsi salah satubalongub yang mengusulkan urunandana pilgub dari dana bagi hasilkabupaten/kota. Menurutnya, haltersebut sama sekali tidak rasional.

Secara tegas, Fitter mengatakan,pengalihan dana merupakan opsi yangtidak tepat sasaran. Justru akan meng-ganggu program pembangunan daerah.’’Dana bagi hasil merupakan hakmasing-masing daerah yang telah diaturdalam UU Nomor 33/2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pe-merintah Pusat dan Pemerintah Daerah.Bukan untuk pilgub,” tegasnya.

Dana bagi hasil nantinya di-masukkan target pendapatan yang sudahtentu ada dalam belanja daerah.Sehingga jika ada pengalihan peng-gunaan dana bagi hasil, tentu akan

“K

Djohermansyah Djohan

Page 8: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif8

LAPORAN UTAMA

memengaruhi program pembangunandi dalam APBD.

’’Tetapi, kami tidak bisa me-larangnya secara langsung. Bukankapasitas kami membatasi wacanatersebut. Toh, opsi urunan dana pilgubitu mungkin sebatas omong-omong.Kalaupun itu yang mau dilakukan,sumbangan diberikan ke kas daerahdahulu, dan melalui proses APBD.Penggunaannya membutuhkan waktuyang tidak sebentar,” jelasnya.

i tengah tarik menariktentang anggaran pelak-sanaan pemilihan gu-bernur, Pemda Provinsi

Lampung akan memasukkan ang-garan pestra demokrasi daerah itudalam Rancangan Anggaran Pen-dapatan dan Belanda Daerah(RAPBD) Tahun 2014.

Hal itu diungkapkan Se-kretaris Provinsi Lampung BerlianTihang, Sabtu (7/9), usai me-mimpin rapat rapat lanjutantentang RAPBD 2014. Menurutdia, sudah ada gambaran besarananggaran pilgub yang akan di-masukkan dalam RAPBD 2014.

Menurut Berlian, padaRAPBD itu, Pemprov sementaraini mengusulkan besaran anggaranpilgub mencapai Rp125 miliar.Masing-masing untuk KPU sebesarRp100 miliar, Bawaslu Rp15miliar, dan Polda Lampung Rp10miliar. “Ini sudah termasukanggaran pilgub dua putaran,” ujarBerlian.

Namun, besaran itu belumbisa dikatakan angka terakhir yangakan diusulkan ke dewan. Berlianmengatakan, angka itu akanterlebih dahulu diajukan keGubernur Lampung SjachroedinZ.P. “Setelah itu, kami pun akanrapat lagi untuk membahas serta

Pemprov Anggarkan Pilgubdi RAPBD 2014

merealisasikan usulan dan petunjuk dariPak Gubernur,” katanya.

Setelah itu, kata dia, angka itunanti disampaikan ke DPRD. “Tar-getnya September ini. Kalau tidakpertengahan, ya maksimal akhir Sep-tember. Sebab, pembahasannya masihagak panjang,” ungkapnya.

Lalu, bagaimanadengan pendanaan lain-nya? Salah satu balongubernur ini menga-takan, pada 2014 ang-garan terbesar akandikeluarkan untuk bi-dang pendidikan. Nilai-nya mencapai Rp1 tri-liun. “Usulan yang men-jadi prioritas berikutnyaadalah infrastruktur danKotabaru. Tapi, sayabelum bisa katakanberapa karena masihdibahas per SKPD,”jelasnya.

Diketahui, dalampembahasan itu, totalkeseluruhan APBD2014 ditarget sekitarRp4,357 triliun. Pem-prov pesimistis untukdapat menetapkan tar-get lebih besar darianggaran 2013 sebesarRp4,41 triliun. Sebab,

pada kenyataannya ada beberapayang tidak tercapai. “SepertiWaydadi, pajak BBNKB ini agaksulit tercapai karena ada peraturanpajak progresif yang menyebabkanbanyak pembeli kendaraan tidakbeli di Lampung, tapi justru belidi Jakarta,” ungkapnya. (tim)

Menurut dia, pada 2013 terdapatselisih hingga Rp38 miliar antara tar-get pendapatan dan dana perimbanganmaupun dana bagi hasil. Hal itu telahdipastikan termuat dalam keputusanMenteri Keuangan. Berdasarkan haltersebut, pemprov makin mengisyarat-kan pelaksanaan pilgub dengan caraurunan dana bagi hasil tidak mungkindilakukan.

’’Dana bagi hasil menjadi targetpendapatan yang sudah dimasukkan

dalam belanja. Masing-masing (danabagi hasil) sudah diserahkan, tetapitidak bisa sekaligus. Namun jikadigunakan untuk pilgub, maka APBDakan terganggu. Imbasnya, rakyat yangdibikin susah karena pembangunanyang bakal terganggu,” ungkapnyaseraya menerangkan dalam kontekshukum penyaluran dana perimbangandidasarkan UU Nomor 33/2004 denganpola pemberian dana dilakukan secarabertahap. (tim)

D

Berlian Tihang

Page 9: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 9

etua Komisi III Ahmad Bastarimenyatakan, pemanggilandua instansi itu bertujuan agarDPRD mendapat gambaran

utuh alasan pemprov tak memasukkanAPBDP. Rencananya, dua instansitersebut akan dipanggil pekan depan.’’Surat undangan pun sudah dikirimkanke Bappeda dan Biro Keuangan SetprovLampung,’’ kata Bastari Minggu, 8 Sep-tember 2013.

Ia menyatakan, hampir seluruhanggota komisi III mempunyai per-tanyaan yang sama, yakni kenapapemprov tak mengajukan APBDP 2013.Sejumlah daerah yang mengalamidefisit masih tetap mengajukanAPBDP. ’’Penataan di APBDP kanbukan hanya penambahan. Tapi jugapengurangan. Agak aneh juga,’’ ujarpolitisi PAN ini.

Di samping itu, kepentingankomisi III terkait keuangan provinsiadalah mendorong peningkatan pen-dapatan. Nanti, lanjut dia, hasilpertemuan dengan dua instansi pem-prov itu akan dikirimkan ke pimpinanDPRD Lampung. ’’Ya, hasilnya akan kitateruskan ke pimpinan seperti apanantinya,’’ ucap dia.

WARTA

Komisi III akan PanggilBappeda & Biro KeuanganPemprov Lampung tidak memasukkan APBD Perubahan 2013 dan anggaran

pilgub. Komisi III DPRD Lampung akan memanggil Badan PerencanaanPembangunan Daerah (Bappeda) dan Biro Keuangan Setprov Lampung.

dua pekan.’’Saya kira nggak lama itu. KUA-

PPAS (Kebijakan Umum Anggaran danPrioritas Plafon Anggaran Sementara)dibahas, setelah itu memorandum ofunderstanding (MoU) paling tidaksampai dua pekan selesai,” katanya.

Menurutnya, proses pembahasandengan satuan kerja diperkirakanmemakan waktu sepekan. Sementarapekan kedua bisa dipakai untukpembahasan di level badan anggaran(banang), laporan ke pimpinan DPRD,dan rapat paripurna pengesahan.

’’Memang perlu pembahasandengan satuan kerja yang membidangi.Apakah perlu ada pengurangan ataupenambahan. Baru kemudian lapor kebanang dan diparipurnakan,” tuturnya.

Bastari menyatakan, DPRD Lam-pung menganggap defisit yang dilon-tarkan pemprov baru sebatas asumsi.Sebab, untuk memastikan defisit perlu

dibahas dalam APBDP. Setelah pem-bahasan, lanjut legislator asal PAN ini,baru terlihat berapa persen defisitProvinsi Lampung.

’’Karena itu, saya sepakat. Kalauada pergeseran iya, makanya perlupenataan dari sisi pengeluaran danpemasukan,” ucapnya seraya me-ngatakan, dari proses pembahasaninilah nantinya terlihat.

Sebelumnya, Bastari mengatakanbahwa dari target pendapatan 2013sebesar Rp4,4 triliun, baru masuksekitar Rp2,4 triliun (54,79 persen).Dengan rincian, untuk pendapatan aslidaerah (PAD) dari target Rp2,1 triliunbaru tercapai sekitar Rp1 triliun (45persen); pajak kendaraan bermotor(PKB) target Rp516 miliar baru te-realisasi Rp283 miliar; dan bea baliknama kendaraan bermotor (BBNKB)dari Rp813,9 miliar baru terealisasiRp397,5 miliar (48 persen). (tim)

K

Hampir seluruh anggota komisiIII mempunyai pertanyaan yangsama, yakni kenapa pemprovtak mengajukan APBDP 2013.

Sejumlah daerah yangmengalami defisit masih tetap

mengajukan APBDP.

Karena itu, APDB Perubahanmutlak perlu. Hal ini agar pendapatandan belanja Provinsi Lampung bisatertata. Apalagi, pembahasan APBDPerubahan hanya perlu waktu sekitar

Page 10: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif10

WARTA

al itu diungkapkan Ang-gota Badan Anggaran(Banang) DPRD ProvinsiLampung Imer Darius,

Sabtu, 7 September 2013. Iamenilai, secara logika jika adayang tak beres dalam persoalananggaran, seyogianya anggaran ituditata ulang.

’’APBD disusun berdasarkanasumsi, karena semua perkiraan.Jadi kalau dikatakan defisit, berartiada asumsi yang berubah. Kalaumemang defisit, tentu harus ditataulang. Gimana mau buat ang-garan, kok asumsinya berubah tapinggak ditata?” ujarnya.

Imer juga menilai, alasanpemprov sampai tak mengajukanAPBDP dengan alasan defisit tidaknyambung. Bahkan, sejak dinipemprov menyatakan APBD diper-kirakan defisit. Imer yang kinimenjabat sekretaris Komisi IVDPRD Lampung ini menjelaskan,undang-undang memberi kewe-nangan untuk penataan APBD.’’Itu melalui APBD Perubahan.(kalau tak dimasukkan APBDP),bisa bingung ngitung sisa lebihperhitungan anggaran (Silpa),”ujarnya.

Dalam APBDP, apabila ter-nyata asumsi penerimaan lebihrendah, sektor belanja juga dibuatlebih rendah. Atau ada penataanulang terhadap belanja yang takpenting. Tidak semua belanjabersifat proyek infrastruktur danpembangunan. ’’Yang perlu dima-sukkan, ya dimasukkan. Yangperlu dikurangi langsung di-kurangi. Mana yang perlu pe-nekanan,” kata dia.

Badan Anggaran Menilai JanggalPemprov Tak Ajukan APBDP

Badan Anggaran DPRD Provinsi Lampung merasa janggal dengansikap Pemprov Lampung yang tidak mengajukan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2013.

Imer berharap, Banang bisa ber-temu dengan tim anggaran pemerintahdaerah (TAPD) untuk membahaspersoalan APBDP ini. Ia juga berharap,banang bisa menggelar rapat internaluntuk membahas APBDP. Sebab, lanjutdia, persoalan APBDP penting lantaranada defisit. Padahal Provinsi Lampungtengah mempersiapkan hajat PilgubLampung.

Sebelumnya, Ketua DPRD Lam-pung Marwan Cik Asan sendiri se-belumnya menyatakan, DPRD telahmaksimal meminta pemprov me-masukkan APBDP. DPRD juga telahmeminta pemprov agar memasukkananggaran Pilgub Lampung dalamAPBDP.

Terakhir, DPRD Lampung ber-kunjung ke Kementerian DalamNegeri (Kemendagri) untuk mem-

H

pertanyakan hasi l as is tensiKemendagri. Hasilnya, menurutKemendagri, pemprov memangtak punya anggaran, termasukuntuk penyelenggaraan pilgub.’ ’Karena i tu, ki ta berharapMendagri bisa membantu pe-mprov mencari solusi ,” te-gasnya.

Diketahui, Sekretaris ProvinsiLampung Berlian Tihang beberapawaktu lalu kepada wartawanmenyatakan, APBD Lampungdalam kondisi defisit Rp361,6miliar. Asumsi defisit itu lantaranadanya proyeksi penerimaan yangtak tercapai seperti pelepasan asetpemprov di Waydadi, Sukarame.Ia juga menuturkan, praktis Silpayang bisa digunakan hanya Rp14miliar. (tim)

Imer Darius

Page 11: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 11

enurut Ketua Komisi IIIDPRD Lampung AhmadBastari, dinamika ekonomimemengaruhi sehingga

asumsi-asumsi anggaran berubahseluruhnya. Mulai dari faktor adanyakemungkinan kenaikan pendapatan daripajak kendaraan dan bahan bakarbermotor hingga tak masuknya asumsipendapatan dari aset Waydadi.

Kenaikan harga BBM, lanjut dia,bisa berpotensi menyumbang pen-dapatan. ’’Lalu, adanya sisa lebihpembiayaan anggaran (Silpa) 2012.Yang kesemuanya ini harus didata.Karena itu, kita sepakat perlu adanyaAPBDP. Tapi, kita sebatas reko-mendasi. Jadi sikap DPRD untukmengundang TAPD (tim anggaranpemerintah daerah),” katanya.

Karena itu, komisi III memandangalasan defisit saja tidaklah kuat untukdasar meniadakan APBDP. Bahkansebaliknya, APBDP harus diadakan agarkeuangan tertata rapi. ’’Kalau alasannyahanya karena defisit, asumsi taktercapai, itu tidak kuat untuk me-niadakan APBDP,” ungkapnya.

Bastari menyatakan, Komisi IIImengesampingkan dahulu asumsidefisit. Pasalnya, tahun anggaran masihberjalan. Namun, ia juga tak me-nyangkal kalau ada kemungkinanpemprov tak bisa mencapai targetpendapatan. Secara teknis saja, lanjutdia, perubahan harga BBM dariRp4.500 jadi Rp6.500 bisa me-nyebabkan adanya pertambahan pajakbahan bakar sekitar Rp60 miliar. ’’Nah,yang seperti ini kan harus ada penataandi APBDP,” katanya.

Sebelumnya, Bastari mengatakan,dari target pendapatan 2013 sebesarRp4,4 triliun, baru masuk sekitar Rp2,4triliun (54,79 persen). Dengan rincian,untuk PAD dari target Rp2,1 triliunbaru tercapai sekitar Rp1 triliun (45

WARTA

Komisi III: APBD PerubahaanBisa Dimasukkan

persen); PKB target Rp516 miliar baruterealisasi Rp283 miliar; dan BBNKBdari Rp813,9 miliar baru terealisasiRp397,5 miliar (48 persen).

APBDP DiperlukanMenyikapi rekomendasi dari

Komisi III DPRD Lampung itu, unsurpimpinan menggelar rapat internal yangdiikuti 7 fraksi minus PKB dan PKS.Kesimpulannya, DPRD memandangperlu ada APBDP 2013. Dasarnya, me-nurut Ketua DPRD Lampung MarwanCik Asan, antara lain, Permendagri No.11/2011 pasal 154 dan PP No. 582005 tentang APBD pasal 81.

’’Kita memandang, dari pendapatfraksi memang sekarang ini diperlukanAPBDP. Lepaskan dahulu persoalanpilgub. Ini agar kita bisa melihatpersoalan secara jernih,” katanya.

Secara siklus anggaran, APBDP2013 diperlukan. Terlebih indikator

ekonomi makro seperti harga dolarhingga BBM yang berubah. Faktorinflasi, lanjut Marwan, juga perludiperhitungkan. Artinya, harus adapenataan dari sisi belanja atau sumberpendapatan lain. Silpa juga harus pakaiAPBDP.

Polisisi Partai Demokrat inimengatakan, DPRD Lampung jugasudah menjalankan fungsi pengawasandan penganggarannya. Dalam waktudekat, hasil pertemuan internal DPRDitu akan dikirimkan ke PemprovLampung.

Meski demikian, DPRD Lampungmasih belum berpikir mengirimkansurat untuk mempertanyakan APBDP2013 ke pemprov. Sebab, menurutMarwan, APBDP bukanlah sebuahkewajiban seperti APBD.

Rencananya, kemarin anggotaKomisioner Komisi Pemilihan Umum(KPU) Lampung bertemu denganpimpinan DPRD Lampung. Namun,menurut Marwan, karena KPU be-ralasan punya jadwal sendiri, makakomisioner KPU batal datang.

Terkait persoalan APBDP, KepalaBiro Keuangan Setprov Yanwardimenyatakan, pemprov sementara inimasih belum mengajukan APBDP.Tapi, lanjut dia, sekarang ini pem-bahasan mengenai APBDP dan APBD2014 tengah digodok TAPD.

Sementara itu, pernyataan Gu-bernur Lampung Sjachroedin Z.P.cukup berbeda dibandingkan sebelum-nya. Oedin –sapaan akrab SjachroedinZ.P.–mengatakan siap membahasAPBDP 2013.

’’Masukkan APBDP, saya setujusaja. Tapi, duitnya nggak ada. Yangharus dipahami, APBDP itu kan nggakmesti ada. Kan hasil evaluasi pusatanggaran Pilgub 2013 untuk Lampungtidak ada,” ungkap Oedin di PemprovLampung. (tim)

Komisi III DPRD Lampung merekomendasikan APBD Perubahan bisa dimasukkan pada2013 ini. Rekomendasi itu keluar pasca pertemuan antara Komisi III dengan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Biro Keuangan Setprov Lampung.

M

Ahmad Bastari

Page 12: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif12

WARTA

etua Komisi III DPRD LampungAhmad Bastari mengatakan,tenggat paling lambat Oktoberlantaran butuh waktu untuk

melakukan pembahasan di level DPRDLampung.

Idealnya, lanjut politisi PAN ini,KUA-PPAS APBD 2014 masuk Septem-ber ini. ’’Jadi ada cukup waktu untukmembahasnya. Kalau sekarang, ya kamiberharap paling lambat Oktober sudahharus masuk,’’ kata dia, Sabtu (15/9).

Jika pemprov memasukkan KUA-PPAS APBD 2014 pada Oktober, praktishanya tersisa waktu dua bulan untukmelakukan pembahasan. ’’Sampaisekarang faktanya pemprov belummemasukkan KUA-PPAS untuk 2014,’’tegas dia seraya mengatakan, waktupembahasan sudah semakin mepet.

Pemprov Janji Akhir SeptemberSementara itu, Ketua Tim Ang-

garan Pemerintah Daerah (TAPD)Lampung Berlian Tihang menyatakanakan berupaya memenuhi deadlineyang diberikan dewan untuk me-ngajukan KUA-PASS APBD 2014. ’’Ya,kami terus mengupayakannya. Mudah-mudahan akhir September, draf KUA-PPAS masuk ke dewan,” ujarnya.

Berlian enggan menjelaskankendala yang membuat penyusunandraf KUA-PPAS terkesan lambat.Menurut dia, penyusunan draf KUA-PPAS itu perlu waktu dalam pe-rencanaannya. “Daripada nanti asal-asalan, meski sedikit memakan waktu,itu lebih baik,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Berlian yangjuga Sekretaris Provinsi Lampung ini,mengaku belum dapat memberikangambaran besaran dana yang akandiberikan untuk beberapa satuan kerja(satker). Dia hanya mengungkapkan

DPRD Beri Deadline Oktoberuntuk Ajukan KUA-PPAS

Pemerintah Daerah Provinsi Lampung belum juga memasukkan draf Kebijakan UmumAnggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2014. DPRDLampung pun memberikan deadline pengajuan draf APBD 2014 pada Oktober 2013.

total target pencapaian APBD2014 yang realesasinya dibawah Rp4,3 triliun.

’’Ya menurun. Karenakita tidak memasukkan ren-cana pendapatan dari asetWaydadi. Selain itu, adapengurangan dari pemasukanBBNKB (Bea Balik NamaKendaraan Bermotor) yang kemung-kinan tidak maksimal, diduga karenaadanya pajak progresif,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga menyatakanadanya pembagian ’’kue” yang cukupmenurun untuk setiap satuan kerja.Salah satunya lantaran adanya danahibah pemilihan gubernur (pilgub).’’Anggaran pilgub cukup menyedotdana yang ada,” akunya.

Pada kesempatan tersebut, Berlianpun menyinggung soal pembahasanAPBD perubahan 2013 yang masihmenggantung. Hingga kini, TAPDbelum dapat memastikan apakahAPBDP 2013 akan dibahas atau

dilewatkan.’’APBDP 2013 belum ada ke-

simpulan. Tetapi, Pak Gubernurrencananya pada Senin (23/9) rapatdengan Kemendagri (KementerianDalam Negeri). Mungkin dari rapattersebut disimpulkan ada atau tidaknyaAPBDP di tahun ini,” ucap dia.

Berlian mengaku tidak tahu pastimateri yang akan dibahas dalampertemuan Gubernur dengan Kemen-dagri. ’’Pokok bahasan pertemuan PakGubernur dengan Kemendagri bisa sajahanya membahas anggaran. Bisa jugamembahas mengenai pilgub. Sayabelum tahu kabar pastinya,” ujarnya. (tim)

K

Page 13: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 13

LAPORAN PANSUS

al itu sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 28Fdan UU No. 14 Tahun 2008. Peraturan perundang-undangan itu sekaligus menjadi landasan hukumyang mewajibkan setiap badan publik untuk ikut

meeujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka danakuntabel (good governance).

Karena itu, pembentukan Perda tentang PelayananInformasi Publik menjadi bagian yang utuh dari semangat diatas. Untuk itu, DPRD Lampung pada 14 Februari 2013menggelar Rapat Paripurna untuk membentuk PansusPembahasan Raperda tentang Pelayanan Informasi Publiktahun 2013.

Berdasarkan Keputusan DPRD Provinsi Lampung No: 4 /DPRD.LPG/12.01/2013, personel pansus yang dikukuhkanadalah: ketua Firman Yani, wakil ketua Darwin Ruslinur,sekretaris Octoria Herrykadewi, dengan 10 anggota: WatoniNoerdin, Yandri Nazir, Indra Karyadi, I Gede Jelantik, M. AriWibowo, Nursalim, Abdullah Fadri Auli, Erpani S. Jaya, SriDahliawaty, Soleh Baijuri, Bambang Iman Santoso, dan Munzir.

Raperda Tentang Pelayanan Informasi Publik

Tujuan PembahasanPansus akan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan

DPRD Provinsi Lampung dan Ketua Fraksi-Fraksi pada 19September 2013. Pembahasan Raperda tentang PelayananInformasi Publik bertujuan:1. Identifikasi kondisi objektif kinerja operasional tata

kelola layanan informasi publik berdasarkan peraturanperundang-undangan, dan perkembangan dinamikasengketa informasi, serta estimasi peningkatan sumberdaya layanan informasi publik;

2. Memperoleh gambaran komprehensif dan utuhmengenai hambatan, serta kendala operasional tata kelolalayanan informasi publik;

3. Melalui pokok-pokok analisa dan evaluasi, dirumuskanarah kebijakan penanganan hambatan dan kendalaoperasional sarana prasarana layanan informasi publikberdasarkan tuntutan peraturan perundang-undangan;

4. Tindak-lanjut rekomendasi diarahkan kepada“Optimalisasi kinerja operasional tata kelola layanan

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi, memperoleh dan menyimpan informasidengan menggunakan saluran yang ada. Untuk itu, perlu keterbukaan informasi

publik dan jaminan terhadap hak informasi bagi setiap orang.

H

Page 14: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif14

LAPORAN PANSUS

informasi publik, memastikan sumber dan alokasipendanaan bagi operasional sekretariat komisi informasipublik, serta jaminan hak kesejahteraankomisioner”.Selanjutnya, sasaran yang hendak dicapaiadalah pemantapan tata kelola layanan informasi publikpada badan publik daerah (negara, non negara) danoperasional sekretariat Komisi Informasi Publik ProvinsiLampung, dalam rangka optimalisasi potensi dansumberdaya guna percepatan terwujudnya keterbukaaninformasi publik dan partisipasi publik bagi upayapencegahan korupsi.

Kesimpulan1. Badan Publik Daerah meliputi semua lembaga

penyelenggara pemda, BUMD, partai politik, danorganisasi non-pemerintah di lingkungan pemdaLampung yang berkedudukan di dalam maupun di luarwilayah Provinsi Lampung. Badan Publik Daerah yangdimaksud perda meliputi seluruh badan publik di tingkatkabupaten/kota yang belum dibentuk Komisi Informasi.

2. Tata kelola informasi publik meliputi seluruh rangkaiankegiatan pengelolaan informasi di Badan Publik Daerah,selain yang berdasarkan UU Keterbukaan Informasi Publikdan peraturan pelaksanaan lainnya yang harus dilakukanuntuk menjamin layanan bagi pemenuhan hak setiaporang dan hak konstitusional warga negara atas informasipublik. Juga mencakup segala kegiatan menyediakan danmenyiapkan perangkat dukungan teknis yang dalam perdaini telah diatur secara limitatif menjadi bagianimplementasi keterbukaan informasi publik.

3. Akuntabilitas kinerja operasional tata kelola layananinformasi publik berintikan pada terselenggaranyaketerbukaan informasi publik di lingkungan PemdaProvinsi Lampung sebagaimana diamanatkan UUKeterbukaan Informasi Publik dan peraturanpelaksanaannya, yang meliputi tanggung jawab BadanPublik Daerah dalam operasional tata kelola layananinformasi publik untuk memberi jaminan layanan bagipemenuhan hak setiap orang dan hak konstitusional

warga negara atas informasi publik. Pada tingkat teknispenyelenggaraan keterbukaan informasi publik,akuntabilitas kinerja operasional tata kelola layananinformasi publik dimaksud sepenuhnya menjadi tugasdan tanggung jawab pimpinan tiap Badan Publik Daerahbersangkutan, dan pada tingkat teknis layanan dilakukanoleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi(PPID) yang secara khusus telah dibentuk untuk itu.Dalam Perda ini, akuntabilitas kinerja operasional tata

kelola layanan informasi publik telah secara limitatifditentukan bahwa koordinasi penyelenggaraan keterbukaaninformasi publik pada tingkat Pemdaprov Lampung dilakukanoleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)Provinsi. Sedangkan untuk akuntabilitas kinerja operasionaltata kelola layanan informasi publik pada setiap Badan PublikDaerah dilakukan oleh Pejabat Pengelola Informasi danDokumentasi (PPID) Pembantu. Dalam Perda ini juga telahdiatur akuntabilitas tata kelola informasi publik di BadanPublik Daerah Provinsi dilakukan dalam bentuk laporan danevaluasi kinerja. Laporan tata kelola informasi publikdimaksud berupa laporan kemajuan tata kelola dan laporantahunan, yang disajikan dalam bentuk ringkasan mengenaigambaran umum pelaksanaan layanan Informasi Publik, danlaporan lengkap yang merupakan gambaran utuh pelaksanaanlayanan Informasi Publik.

4. Pelaksanaan fungsi Komisi Informasi Provinsi Lampung,dalam Perda ini lebih fokus pada pelaksanaan fungsinyamenjalankan UU Keterbukaan Informasi Publik danperaturan pelaksanaannya pada tingkat penyelenggaraanPemda Provinsi. Karena dalam kedudukannya sebagailembaga mandiri yang berfungsi menyelesaikan SengketaInformasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasinon-litigasi, Komisi Informasi Provinsi Lampungmenjalankan tugas dan tanggung jawab secara mutatismutandis sebagaimana diatur dalam Peraturan KomisiInformasi.Dalam Peraturan Daerah ini, secara limitatif telah

ditentukan bahwa dalam pelaksanaan fungsinya menjalankanundang-undang keterbukaan informasi publik dan peraturanpelaksanaannya pada tingkat penyelenggaraan Pemda Provinsi,

Page 15: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 15

LAPORAN PANSUS

kedudukan Komisi Informasi Provinsi Lampung di lingkunganPemda Provinsi adalah bersifat mandiri dan tidak memilikihubungan organik dengan instansi pemerintahan lainnya.Bahkan, telah dipertegas bahwa kedudukan administratifKomisi Informasi Provinsi Lampung sebagai mitra kerja DPRDProvinsi Lampung dalam pengawasan dan evaluasiketerbukaan informasi publik pada tingkat penyelenggaraanPemerintahan Daerah Provinsi. Untuk menjalankan fungsi,tugas, dan wewenang Komisi Informasi Provinsi Lampung,melalui Peraturan Daerah ini juga dipertegas bahwaoperasional tata kelola Komisi Informasi Provinsi didukungdengan Sekretariat Komisi Informasi yang dipimpin olehseorang Sekretaris. Sementara itu, akuntabilitas kinerjaoperasional fungsi, tugas, dan wewenang Komisi InformasiProvinsi disampaikan kepada Gubernur dan kepada DPRDProvinsi, yang ditunjukan melalui laporan dan evaluasi kinerjabersifat terbuka untuk umum.

5. Kedudukan administratif Komisi InformasiProvinsi Lampung di lingkunganPemerintahan Daerah Provinsi, dalamPeraturan Daerah ini telah juga tentukanlandasan kedudukan keuangan danstandarisasi pembiayaan Komisi InformasiProvinsi disetarakan eselon II. Kedudukankeuangan Komisi Informasi Provinsidimaksud meliputi hak-hak atas peng-hasilan, uang jasa pengabdian, dan hak-hak lain serta fasilitas bagi Ketua, WakilKetua, dan Anggota Komisi InformasiProvinsi, yang sepenuhnya dibebankanpada APBD Provinsi.

6. Satu sisi penting dalam Peraturan Daerahini adalah regulasi tentang peran sertamasyarakat dalam penyelenggaraanketerbukaan Informasi Publik di lingkunganpemerintahan daerah Provinsi Lampung,yang secara limitatif telah dipertegassebagai wujud partisipasi aktif dalampenyelenggaraan keterbukaan InformasiPublik guna mewujudkan penyelenggaranegara yang bersih dan berwibawa bagipencegahan dan pemberantasan tindakpidana korupsi. Partisipasi aktif dimaksuddapat dilakukan dalam kapasitas sebagaipengguna informasi publik dan/atau selakupemohon informasi publik, baik olehperseorangan warga masyarakat Indonesiadan/atau kelompok orang, dan/atau secarakelembagaan.

7. Berkenaan dengan bentuk sanksi danpelanggaran atas operasional tata kelolalayanan informasi publik yang telahsecara tegas diancam sanksi pidana,pada pokoknya diberlakukan secaramutatis mutandis ketentuan UUKeterbukaan Informasi Publik.

Memperhatikan deskripsi analisis dan evaluasisebagaimana tersebut di atas, Panitia Khusus menyatakandapat menerima rancangan Peraturan Daerah tentangPelayanan Informasi Publik Tahun 2013 dan dapat ditetapkanmenjadi perda.

RekomendasiSesuai dengan isi Raperda Pelayanan Informasi Publik

tersebut, Pansus merekomendasikan :1. Untuk disetujui dan ditetapkan menjadi Keputusan

Dewan dan selanjutnya di proses menjadi PeraturanDaerah Provinsi Lampung.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Raperda tentangPelayanan Informasi Publik, kiranya segera diatur lebihlanjut dalam bentuk Peraturan Gubernur Lampung.

3. Selanjutnnya Kepala Dinas Kominfo sebagai leading sektordari Perda ini, agar segera diberlakukan Perda ini. (tim)

Page 16: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif16

WARTA

emiloka berlangsung di Balai Keratun Pemda lampung,Kamis (19/9). Dihadiri Ketua DPRD Provinsi LampungMarwan Cik Asan, Wakil Gubernur Joko Umar Said,Komandan Pangkalan TNI AL Lampung Kolonel Laut (E) Ir.

Fery Sidjaja, sejumlah pimpinan dan anggota DPRD Lampung sertapejabat setempat.

Pada semiloka itu, Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LaporanHarta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK Cahya HardiantoHarefa memaparkan hasil kegiatan koordinasi supervisi pencegahankorupsi di Lampung.

Menurut Hardianto, pemberantasan korupsi melalui koordinasi dansupervisi bertujuan menidentifikasi penyebab dan permasalahan dalampenyusunan maupun pengelolaan APBD.

Tidak kalah penting, dia melanjutkan, mengindentifiksi kelemahansistem pengendalian intern dan risiko pada unit kerja terkait sebagaidasar penyusunan rencana aksi penegahan korupsi dan peningkatanpelayanan publik, serta menurunkan potensi tindak pidana.

KPK dan Pemprov MenggelarSemiloka Pencegahan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan BPKPPerwakilan Lampng dan Pemprov Lampung mengelar Semiloka

Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Provinsi Lampung.

KPK dan Pemprov MenggelarSemiloka Pencegahan Korupsi

S

Page 17: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 17

WARTA

“Kami saat ini berfokus pada upaya perbaikanpelayanan publik dan pengelolaan APBD yangtransparan dan akuntabel. Layanan publik yang baikmerupakan elemen vital dalam keberhasilan pem-berantasan korupsi. Selain itu, KPK fokus pada sektorstrategis yang menjadi kepentingan nasional, sepertipertambangan, pangan dan pendapatan,” katanya.

Semiloka kali ini merupakan tindak lanjut dari pro-gram koordinasi supervisi pencegahan KPK tahun 2012yang dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia. Menurutdia, evaluasi dan perbaikan serta fokus koordinasisupervisi pencegahan harus terus dilakukan. Sehingga,diharapkan dapat menurunkan potensi korupsi sertameningkatkan akuntabilitas.

Dispenda Belum MaksimalSelanjutnya, Hardianto mengungkapkan hasil

supervisi pemberantasan korupsi terhadap APBD. Antaralain, ditemukan tahapan penyusunan dan penetapanAPBD yang terlambat atau tidak dilaksanakan. Juga, adapenambahan target pendapatan yang tidak dapatdirealisasikan. Sehingga mengakibatkan ada belanjadaerah yang tidak dapat direalisasikan pembayarannya.

Dia menyoroti kinerja Dinas Pendapatan Daerahyang belum maksimal karena tidak melakukan pendataanobyek pajak kendaraan bermotor alat berat (PKB AB)sehingga tidak memiliki data yang akurat. PenerimaanPKB AB hanya 16 unit alat berat dari Kantor SamsatBandar Lampung.

Begitu juga dengan pajak bahan bakar kendaraan

bermotor (PBB-KB). Menurut dia, terdapat potensi pe-nerimaan yang hilang dalam perhitungan. Penyebabnya,verifikasi penetapan tarif PBB-KB yang tidak akurat. Tarifyang diterapkan sebesar 5 persen tak sesuai PeraturanPresiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2011 tentangPerubahan Tarif PBB-KB yang telah berakhir pada 15September 2012.

’’Ketidakpahaman implementasi perundang-undangan bidang PBB-KB yang berlalu ikut menjadipenyebabnya,” jelas dia.

Berdasar supervisi juga diketahui terdapat potensipenerimaan PBB-KB yang hilang atas penjualan BBMbersubsidi dan nonsubsidi tahun 2012 sampai Mei 2013.Nilainya pun cukup besar. Yaitu mencapai Rp26,18miliar.

’’Salah satunya karena pemberlakuan Perda No. 2Tahun 2011, yang substansinya mengelompokkanpenggunaan BBM untuk sektor industri, tidak sesuaidengan UU No. 28/2009 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah,” pungkasnya.

Sementara, Wakil Gubernur Lampung Joko UmarSaid berjanji memperbaiki hasil temuan KPK tersebutpada tahun depan. ’’Hasil supervisi ini juga akan kamikoordinasikan dengan satuan kerja terkait,” janjinya.

Pada kesempatan itu, Joko juga sempat me-ngungkapkan kekecewaannya lantaran banyaknya satuankerja yang tidak hadir dalam semiloka tersebut. ’’Sayaakan laporkan kepada Pak Gubernur mana saja satkeryang tidak datang dalam acara ini. Sebab, acara inipenting untuk diketahui satker-satker,” ujarnya. (tim)

Semiloka kali inimerupakan tindaklanjut dari programkoordinasi supervisipencegahan KPKtahun 2012 yangdilaksanakan di 33provinsi di Indonesia.

Page 18: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif18

al itu diungkapkan KetuaKomisi III DPRD ProvinsiLampung Ahmad Bastari.Menurut dia, data online

itu penting karena akan memudahkanKantor Samsat daerah mengetahuiperkembangan jumlah wajib pajakyang masuk.

Begitu juga Kantor Samsatinduk, Bastari menjelaskan, bisamemantau perkembangan wajibpajak yang memenuhi kewajibannyamembayar pajak. Baik dari mobilpajak keliling maupun kantor samsatunit.

’’Kalau mereka tidak memilikidata wajib pajak yang masuk,bagaimana mereka mengetahuisudah berapa persen PAD yang telahmereka hasilkan,’’ ujarnya.

Ahmad Bastasi menegaskan,sistem pendataan atau data basewajib pajak yang dimiliki Dispenda Lampung, mendesakuntuk diperbaharui dan menggunakan sistem online.Khususnya untuk wajib pajak pemilik kendaraan bermotor.

Hal itu disarkan pada hasil kunjungan kerja di beberapaKantor Samsat yang ada di Lampung. Menurut dia, hampirseluruh Kantor Samsat tidak mengetahui secara riil berapajumlah wajib pajak yang ada di kantor mereka. Berapa wajibpajak memenuhi kewajibannya pada hari itu.

Kondisi itu, menurut Bastari, dinilai aneh dan janggalmasih terjadi di era teknologi informasi yang berkembangbegitu pesat. Padahal dengan sistem yang didukung teknologiinformasi, seharusnya data base wajib pajak, terutama untukwajib pajak kendaraan bermotor, bisa dengan mudah diaksesseluruh Kantor Samsat yang ada di Lampung.

Perbaikan sistem pendataan wajib pajak kendaraanbermotor, penting dilakukan mengingat besarnya potensipenerimaan daerah dari sektor ini. Berupa Pajak KendaraanBermotor (PKB) dan Bea Ba Balik Nama Kendaraan Bermotor(BBNKB). Belum lagi potensi penerimaan dari pajak alat beratyang sejauh ini kurang disentuh.

Desakan perbaikan sistem pendataan itu, menurutBastari, juga didasarkan pada potensi pajak bea BBNKB yangada bakal sulit tercapai. Pasalnya, dari koordinasi yangdilakukan pada Juli silam, angkanya masih berada di kisaran50 persen dari target. Padahal idealnya minimal 60 persen

WARTA

Komisi III Minta SamsatGunakan Sitem Data Online

Komisi III DPRD Provinsi Lampung meminta Dinas Pendapatan Daerah ProvinsiLampung membuat sistem pendataan online yang terhubung dengan seluruh

Kantor Samsat di daerah ini.

pendapatan sudah dapat dicapai pada bulan itu.Dijelaskan, dari target pendapatan 2013 sebesar Rp4,4

triliun, baru masuk sekitar Rp2,4 triliun (54,79 persen).Dengan rincian, untuk PAD dari target Rp2,1 triliun barutercapai sekitar Rp1 triliun (45 persen); PKB target Rp516miliar baru terealisasi Rp283 miliar; dan BBNKB dariRp813,9 miliar baru terealisasi Rp397,5 miliar (48 persen).

Karena itu, Bastari kini mendorong SKPD yang ada untukmenaikkan pendapatan daerah. Baik itu dari sektor pajakmaupun retribusi. Sebab, pihaknya tidak ingin target pajakyang telah ditetapkan tidak tercapai seperti pada 2012. (tim)

H

Page 19: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 19

al itu diakui Kepala DispendaProvinsi Lampung Lizar Ansori.’’Ya, potensi pajak alat berat diwilayah Lampung memang be-

sar. Bisa mencapai miliaran rupiah,” ujarnya.Menurut dia, saat ini Dispenda baru

melakukan pendataan alat berat yang adadi daerah ini. Namun, untuk pemungutanpajaknya kemungkinan belum bisadilakukan saat ini.

Kinerja Dispenda Lampung terkaitdengan masalah PKB AB, sempat menuaikritik dari Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK). Dalam supervisi pencegahan korupsiyang dilakukan KPK bersama BPK PerwakilanLampung dan Pemda setempat, terungkapobyek pajak PKB AB tercatat hanya 16 unit.Padahal potensinya jauh lebih besar.

Belum jalannya penerapan pajak alatberat, menurut Lizar Ansori, karenaDispenda masih fokus memaksimalkan

WARTA

PKB Alat Berat Masih TerabaikanPotensi pajak kendaraan bermotor alat berat (PKB AB) di daerah ini cukup besar.

Namun, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Lampung belummaksimal menggarap penerimaan daerah dari sektor ini.

pungutan pajak yang sedangberjalan. Seperti pajak bahanbakar kendaraan bermotor (PBB-KB). Kemudian, pihaknyamengaku sedang fokus melakukanbagi hasil pajak pertambangan kekabupaten/kota.

Lizar juga belum bisa me-mastikan, kapan Dispenda me-mungut PKB-AB. Dia pun pesimistiskalau PKB-AB tersebut dapatberlaku mulai tahun depan. ’’Kalau tahunini, kami baru mau mendata berapa banyakjumlah kendaraan alat berat di Lampung.Kemungkinan sampai perhitungan lain-lainnya kami belum bisa memberlakukanpajak ini tahun 2014. Paling tidak 2015,”jelasnya.

Terkait upaya pendataan tersebut,menurut dia, tidak menutup kemungkinanmenghadapi sejumlah kendala di la-

pangan. Antara lain soal alat berat yangpemiliknya berdomisili di luar daerah,sementara kendaraannya beroperasi diLampung. Kemungkinan lainnya jugapemilik alat berat kucing-kucingan denganpetugas pendata dari Dispenda.

’’Itu semua masalah klasik yang biasakami hadapi. Tetapi bagaimanapun, pajakalat berat ini tetap kami coba berlakukan,”ujarnya. (tim)

ara pemilik kendaraan bermotor yang mem-butuhkan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB),tampaknya harus bersabar. Sebab, Polda Lampungdalam enam bulan terakhir baru memperoleh

pasokan 60 ribu buah BPKB atau 50 persen dari totalperkiraan kebutuhan.

Kasi BPKB Ditlantas Polda Lampung Kompol DedyDewantho mengatakan, selama terjadi kekosongan BPKB,pemilik kendaraan yang membutuhkan BPKB diberikan suratketerangan pengganti sementara (Sket-S) BPKB. Sejak Maret2013 telah dikeluarkan sebanyak 120 ribu lembar.

Proses penggantian Sket-S BPKB dilakukan secaraberurutan. Ia mencontohkan, pemilik yang memiliki Sket-SBPKB pada Februari 2013, akan memperoleh penggantianlebih dulu dibandingkan dengan pemegang Sket-S BPKBpada Mei atau Juni.

Dedy mengatakan, kondisi kekurangan pasokan BPKBitu terjadi karena pengiriman dari Mabes Polri bertahap.Pada tahap pertama, Mabes Polri mengirimkan 15 ribu buah.’’Pengiriman BPKB dari pusat memang bertahap, untukdistribusikan ke daerah-daerahnya,” katanya.

Untuk Polda Lampung, menurut dia, baru mendapatstok 60 ribu buah BPKB. Jumlah ini hanya cukup untukmemenuhi sekitar 50 persen dari total kebutuhan yangdiajukan dalam enam bulan terakhir.

Berbeda dengan BPKB, menurut Dedy, stok surat tanda

Stok BPKB Hanya 50 Persennomor kendaraan (STNK) masih cukup untuk memenuhikebutuhan masyarakat. Kini di Polda Lampung ada stok160 ribu lembar STNK. ’’Kalau STNK memang dikirimkandalam jumlah banyak,” ungkapnya.

Terbatasnya stok BPKB, tentu membuat prosespenerbitan BPKB menjadi lebih lama. Kendati PoldaLampung sudah menerbitkan surat pengganti sementarauntuk BPKB. Namun pemilik kendaraan tetap harus bekerjadua kali. Untuk itu, Dedy mengaku, sudah mensosialisasikankepada para dealer kendaraan bermotor dan perusahaanpembiayaan.

Diketahui, sekitar enam bulan lalu terdapat masalahteknis dalam perubahan BPKB. Yakni akan ada halamanyang bertambah. Lalu, juga diwacanakan akan dibedakanantara BPKB kendaraan roda dua, roda empat, dan lainnya.Karena itu, sesuai petunjuk Kakorlantas berdasarkankeputusan Kakorlantas Polri No. Kep/33/VI/2012 tanggal11 Juni 2012, maka untuk menggantikan BPKB diterbitkanSket-S-BPKB.

Meskipun bersifat sementara, Sket-S-BPKB tetap berisidata-data seperti yang ada di BPKB. Mulai nomor register,nomor polisi, nomor rangka, nomor mesin, dan lainnya.Sehingga ketika materi BPKB asli telah tersedia, tidak perlulagi melakukan input data. Namun, hanya cukup memanggilnomor registrasi atau nomor polisi dan langsung dapatdilakukan printout BPKB. (tim)

P

H

Page 20: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif20

enurut Kasatker Pengem-bangan Kawasan Permu-kiman Desa Dinas Per-mukiman dan Pengairan

Lampung Haromie Aqsho, dana ituberasal dari Rural Infrastructure Supportto PNPM (RIS PNPM) sebesar Rp45,5miliar untuk 182 desa. Ditambah Pro-gram Pembangunan InfrastrukturPerdesaan (PPIP) sebesar Rp155,25miliar untuk 621 desa.

Proses pencairan dana itu, me-nurut Haromie, dilakukan dalam tigatahap Pencairan pertama dapat dila-kukan pada awal Oktober, kedua padaakhir Oktober, dan pencairan terakhirpaling lambat sekitar pertengahan No-vember. Kendati pencairannya ber-tahap, pembangunan fisik seluruhproyek harus selesai pada akhir De-sember 2013, ujarnya di Bandar-lampung, Senin (16/9).

Haromie menjelaskan, pem-bangunan infrakstruktur pedesaan itudialokasikan secara merata ke berbagaidaerah di wilayah kabupaten dan kotase-Provinsi Lampung. Namun, Kabu-paten Tanggamus mendapatkan porsiterbanyak. Dari 621 desa yang mem-peroleh program ini, Tanggamusmendapatkan anggaran untuk 40 desasenilai Rp10 miliar.

Pada bagian lain, Haromie Aqshamengatakan program pembangunaninfrastruktur pedesaan merupakanupaya untuk mengurangi kemiskinandan memperkuat implementasi tatakelola pemerintahan yang baik (goodgovernance).

Karena itu, PPIP dititikberatkanpembangunan di desa tertinggal yangmasih memiliki tingkat pelayananinfrastruktur yang rendah. Juga lebihmenitikberatkan pada perkuatan kelem-bagaan di tingkat masyarakat sertapeningkatan kualitas pelayanan infra-struktur pedesaan.

WARTA

Rp200,75 Miliar untukInfrastruktur Pedesaan

Pemprov Lampung terus memacu pembangunan infrastruktur pedesaan. Tahun ini, danayang dialokasikan mencapai Rp200,75 miliar untuk membangun infrastruktur di 803 desa.

artinya, setiap desa mendapatkan anggaran masing-masing sebesar Rp250 juta.

Ruang lingkup kegiatan PPIP,menurut dia, adalah irigasi perdesaan,jalan dan transportasi perdesaan,fasilitas air minum dan sanitasiperdesaan, serta fasilitas air minum dansanitasi untuk sarana kesehatan ma-syarakat dan sarana pendidikan.

Untuk mendukung pembangunaninfrastruktur pedesaan melalui programPPIP, Ditjen Cipta Karya-Satuan KerjaPengembangan Kawasan PermukimanProvisi Lampung menyelenggarakanPelatihan Tenaga Fasilitator MasyarakatProgram Pembangunan InfrastrukturPerdesaan (PPIP) APBN-P TahunAnggaran 2013. Pelatihan ini dilaksa-nakan selama dua, 2 - 3 September2013, diikuti 289 peserta.

Menurut Haromie, tanggungjawab fasilitator masyarakat sangatbesar. Fasilitator berperan dalammemfasilitasi, memediasi dan me-motivasi masyarakat desa. Karena itu,fasilitator memiliki andil besar dalampelaksanaan program agar sesuai denganmisi dan tujuan yang ditetapkan.

Karena itu, ia mengharapkankepada para fasilitator mengikuti

seluruh rangkaian acara pelatihan inisampai dengan selesai dan benar-benarmengikuti pelatihan ini dengan baik.

Sementara Sekretaris ProvinsiLampung Berlian Tihang menyambutbaik bantuan PPIP itu. Dengan bantuanini, diharapkan pembangunan desadapat makin baik. Apalagi pada tahunini jumlah desa yang mendapat bantuanmeningkat cukup signifikan dibandingtahun lalu yang hanya mendapat alokasidana untuk sekitar 200 desa. “Programini sangat berpengaruh besar untukmengurangi kemiskinan di desa,”ungkapnya.

Menurut Berlian, program ini jugadianggap jauh dari penyimpangan.Pasalnya, dana akan langsung disalurkanke perangkat desa tanpa campur tangankontraktor. “Tenaga kerjanya dari desaitu sendiri, kemudian dilaksanakansendiri. Tentunya ini akan berjalandengan lancar karena tidak ada pihakketiga,” ujarnya.

Kendati demikian, pelaksanaanprogram masih mendapatkan penga-wasan dari konsultan provinsi melaluiDinas Pengairan dan Permukiman. (tim)

M

Page 21: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 21

anyak faktor yang membuatkekayaan sumber daya alamIndonesia menyusut. Lajupertambahan populasi pen-

duduk dan besarnya aktifitas eksploitasisumber daya alam untuk berbagaikepentingan, telah menurunkan kualitassumber daya alam. Tingginya konsumsibahan baku kayu alam, misalnya, ikutmenurunkan kualitas dan fungsi hutan.

Ketika sumber daya alam masihmelimpah, jumlah penduduk jugarelatif sedikit, pemanfaatan sumberdaya alam relatif tidak ada persoalan.Namun, ketika tuntutan kebutuhansemakin tinggi, di sisi lain persediaansumber daya alam tidak bertambah,maka dengan sendirinya sumber dayaalam yang ada menyusut kualitasnya.Bahkan, kini situasinya semakin kritis.

WARTA

Pada kondisi sumber daya alamyang makin terbatas, tentu tidak bolehlagi pemanfaatannya secara bebasseperti masa silam. Dibutuhkanperaturan perundang-undangan agarkualitas sumberdaya alam yang adatetap terjaga, sekaligus tetap mem-berikan manfaat bagi masyarakat.

Kerusakan sumber daya alamhutan saat ini dinilai sudah pada tahapmengkhawatirkan. Kerusakan hutan diIndonesia pada tahun 1983—1997diperkirakan sudah mencapai 1,6 jutahektar per tahun, kondisinya ternyatasemakin parah. Kerusakan hutan padatahun 1997—2000 meningkat menjadi3,8 juta hektar per tahun.

Hutan sebagai sistem penyanggakehidupan memberikan dampak gandaterhadap sumber-sumber daya alam

yang lainnya. Siklus air yang dikontrololeh vegetasi hutan juga ikut terkenadampaknya akibat adanya penyusutanhutan/kerusakan hutan. Akibatnya,sumber daya airpun mengalami penu-runan kualitas terutama kuantitas.

Pemanfaatan Sumber Daya AirSumber daya air adalah kebutuhan

manusia yang sangat vital dan hampirseluruh sektor pembangunan di duniaini membutuhkan sumber daya ini.Sebagai contoh pemanfaatan air untukirigasi pertanian, perikanan, air minum,pembangkit listrik, pembangkit energipanas bumi, pembuatan semen bahanbangunan, dan bahan baku industri.

Di antara pemanfaatan tersebut diatas pemanfaatan/konsumsi air untukkeperluan pertanian menduduki

B

Pemanfaat Jasa untukLingkungan Air DAS

Indonesia kaya sumber daya alam. Berbagai pemanfaatan secara terus-menerusuntuk kepentingan manusia, membuat sumber daya alam menyusut, baik kualitas

maupun kuantitasnya.

Page 22: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif22

WARTA

peringkat pertama atau sekitar 93,4persen, sedangkan, 3,8% untuk industri,dan 2,7% untuk perkotaan.

Sumber daya air banyak dijadikanalasan utama ataupun dasar pertim-bangan dalam upaya konservasi ataupelestarian alam. Misalnya pengusulanpegunungan/ekosistem Mueller sebagaiWorld Heritage Sitedidasarkan karenaekosistem tersebut merupakan menara air.

Begitu juga dengan Taman Na-sional Gunung Gede Pangrango yangmerupakan salah satu kawasan kon-servasi, dicetuskan guna melindungidaerah tangkapan air untuk menyuplaiair ke setiap penduduk di Jakarta, Bogor,Puncak, Sukabumi dan Cianjur.

Sumber Daya Air juga telahmemberikan inspirasi PemerintahDaerah Kabupaten Mandailing Nataluntuk menyelamatkan hutannya denganmencetuskan berdirinya Taman Na-sional Batang Gadis. Di dalamnyamengalir Daerah Aliran Sungai (DAS)Batang Gadis yang merupakan sumberkehidupan ekonomi utama bagi ma-syarakat yang mata pencaharian uta-manya adalah bertani.

Beberapa kawasan konservasilainnya yang juga telah dicetuskansebagai upaya perlindungan ekosistemdan pelestarian sumber daya air.

Pembayaran Jasa Lingkungan AirIsu kelangkangan sumber daya air

telah menyita perhatian masyarakatluas. Diskusi, inisiasi, kesepahamantelah dirancang untuk menghadapikelangkaan air di masa yang akan

datang.Bahkan

muncul idep e n g e n a a npembayaranjasa lingkung-an air sebagaisolusi peles-tarian sumberdaya air. Wa-laupun dalampelaksanaannyamasih menga-lami banyakperdebatan,namun inisi-asi pembaya-

ran jasa lingkungan air ini merupakanide inovatif sebagai wujud penghargaandan upaya pelestarian sumber dayaalam.

Diharapkan, pelaksanaan ide inidapat ekosistem daerah tangkapan air(DAS) yang ada di hulu sekaligusmampu meningkatkan taraf hidupmasyarakatnya yang andil dalam upayakonservasi alam di kawasan tersebut.

Konsep Pembayaran Jasa Ling-kungan Air ini dibangun dengankerangka pikir hulu dan hilir. Bahkanair mengalir dari tempat tinggi ketempat yang rendah. Keberadaan air dihilir atau perkotaan, sangat tergantungdari ketersediaan air yang ada dikawasan hulu. Kerusakan lingkunganyang terjadi di daerah hulu, akanmenimbulkan dampak kerugian didaerah yang ada di bawahnya.

Adanya siklus saling ketergan-tungan tersebut menciptakan suatu idepenghargaan yang diberikan kepadamasyarakat hulu terhadap berbagaiupaya kegiatan yang dilakukan dalamrangka mengkonservasi kawasan yangselanjutnya diwujudkan dalam kerangkapembayaran jasa lingkungan.

Berdasarkan hasil diskusi, pem-bayaran ini sebaiknya tidak bersifatpaksaan. Mekanismenya harus ber-dasarkan situasi dan kondisi setempat,dan tidak selalu berbentuk cash atauuang. Pembayaran jasa lingkungandengan mendukung progam kegiatankonservasi di daerah hulu pun sudahmerupakan salah satu bentuk pem-bayaran yang real.

Dengan mekanisme berbagi tang-gung jawab bersama hulu-hilir, di-harapkan ikut membantu dalam rangkapelestarian sumber daya air. Sekaligusmembantu masyarakat hulu di sekitarmata air dalam meningkatkan tarafhidup mereka serta menjaga sumberdaya alam untuk keberlanjutan anakcucu.

Oleh sebab itu, kesepahamanbersama untukmelestarikan sumberdaya alam melalui pembayaran jasalingkungan air ini merupakan tanggungjawab dan penghargaan, serta upayapelestarian alam yang hendaknya perludidukung bersama.

Sejauh ini, mekanisme pemba-yaran jasa lingkungan air masih sebataswacana. Walaupun pemerintah, khu-susnya Departemen Kehutanan sebagairegulator kawasan konservasi, telahmembentuk Direktorat PemanfaatanJasa Lingkungan.

Hal itumenjadi indikasi keseriusanpemerintah menangani sumber daya airdan menyadari pentingnya melindungikawasan penyedia air dengan me-nerapkan regulasi pajak bagi parapengusaha yang memanfaatkan airuntuk tujuan komersial.

Namun demikian, apakah be-sarnya pungutan tersebut telah sesuaidengan kebutuhan sesungguhnya danapakah pungutan tersebut telah digu-nakan sebagai mekanisme insentif bagiperlindungan hulu? Ini masih menjadibahan penelitian lebih lanjut.

Bahkan telah dikenalkan istilahperhitungan PDRB Hijau yang meru-pakan terobosan baru sebagai penyediainsentif bagi pemerintah daerah yangsecara serius melindungi kawasanresapan airnya.

Beberapa perusahaan besar telahmenganut dan melaksanakan sistemCSR (Corporate Social Responsibility)sebagai upaya memberikan perhatiankepada masyarakat dan lingkunganmereka dengan memanfaatkan sum-berdaya alam untuk kepentinganproduksi.

Namun demikian, kembali kepadapertanyaan apakah hal ini tidak sekadarmemenuhi tuntutan green-image ataumeredam kecemburuan sosial yang keraptimbul di masyarakat dewasa ini. (tim)

Page 23: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 23

sisten III Bidang Kesra PemprovLampung Elya Muchtar me-ngatakan, Pemda Lampungmenganggarkan dana seba-

nyak Rp1,4 miliar untuk memfasilitastransportasi gratis para jamaah haji diTanah Suci dari maktab ke Masjidil Haram.

“Pemprov menyewa angkutan diMekah yang punya KSO dengan peru-sahaan di Indonesia, sesuai denganjumlah kloter yang berangkat yaknisebelas kloter. Kita juga sediakan bus 11unit, tapi untuk mengantisipasi jikakurang, kita tambah sampai 28 unit,”

WARTA

Pemprov Tingkatkan Pelayanan Jamaah Haji

ujarnya.Selain itu, dia menambahkan, Pem-

prov Lampung juga mengalokasikananggaran Rp8,2 miliar dari APBD untukpenambahan kuota konsumsi selama 24hari. Jamaah haji akan memperolehkonsumsi dua kali sehari.

Sementara itu, Gubernur LampungSjachroedin ZP mengatakan, pada musimhaji tahun 2013 telah mengalami peru-bahan kuota haji dunia yang dipangkassebesar 20 persen. Semula jumlah jamaahhaji asal Provinsi Lampung yang akandiberangkatkan sebanyak 6.352 orang,akibat pengurangan kuota tersebut, totaljamaah termasuk petugas kloter menjadi5.081 orang.

Karena itu, Gubernur mengharap-

kan, jamaah haji yang ditunda keberang-katannya ke Tanah Suci, agar bersabar.“Mudah-mudahan tahun berikutnyadiberi amanah untuk menunaikan ibadahhaji,” ujarnya di Bandar Lampung, Selasa(3/9). Ia juga mengharapkan jamaah hajiyang berangkat untuk memelihara etika,tata krama, dan disiplin selama di TanahSuci.

Gubernur mengatakan, tahun ini,pemberangkatan kelompok terbang(kloter) pertama jamaah haji Lampungpada 15 September 2013, dan kloterterakhir akan berangkat pada 1 Oktober2013, melalui Bandara Halim Perdana-kusuma Jakarta.

Pada tahun sebelumnya, pem-berangkatan dan pemulangan jamaah hajimelalui Bandara Soekarno-Hatta. Peru-bahaan kebijakan ini, secara otomatismempengaruhi biaya, ongkos transitdaerah (OTD) naik menjadi Rp3,2 juta.

Kendati begitu, Pemprov Lampungmelalui APBD memberikan subsidi se-besar Rp1.125.000, sedangkan Ka-bupaten/Kota sebesar Rp750 ribu. MakaOTD yang ditanggung jamaah haji hanyasebesar Rp1.325.000 perorang. (tim)

etiap menjelang Idul Adha, diberbagai tempat di Lampungbermunculan pedagang hewankambing dan sapi untuk kurban.

Hal yang sama juga terjadi pada tahunini, menjelang Idul Adha 1434 Hijriah.

Untuk menjaga kesehatan hewanyang akan dijadikan kurban oleh umatIslam, Pemda Provinsi Lampung mener-bitkan surat edaran agar instansi terkaitmelakukan pengawasan. Sehingga, he-wan yang dijual masyarakat benar-benarsehat dan memenuhi syarat untuk dija-dikan kurban.

Terkait dengan itu, Dinas Peternakan(Disnak) Lampung Timur melakukanpengawasan hewan kurban. Pengawasandilakukan mulai 5-15 Oktober 2013dengan memeriksa kesehatan sapi dankambing.

“Awal Oktober akan diadakan rapatkoordinasi dengan petugas yang ada dikecamatan. Hal ini terkait dengan pe-ningkatan kewaspadaan zoonosis terhadap

Dinas Peternakan Awasi Hewan Kurbanhewan kurban,” kata Kabid Bina KeswanDewanto di ruang kerjanya, Senin (23/9).

Dia mengatakan, rapat koordinasitersebut berupa penyampaian suratedaran dan petunjuk teknis (juknis)pengawasan kepada para peternak yangmenjual atau membeli hewan untukkurban. Pengawas di tingkat kecamatanakan dibuatkan SPT SK dinas. Pengecekanjuga akan dilakukan langsung di la-pangan.

Syarat hewan yang menjadi hewankurban yakni sehat berdasarkan pe-meriksaan kesehatan hewan sebelumpenyembelihan atau pemeriksaan dila-kukan oleh dokter hewan, tidak cacat,cukup umur, tidak kurus dan tidak dikebiri.

Sedangkan penyakit yang ada padasapi biasanya adalah cacing hati. Tetapitidak semua sapi yang terkena cacing hatitidak dapat dikonsumsi, sejauh hati sapiitu tidak rusak, ujar Dewanto.

Dewanto menerangkan, kategorisapi yang terkena penyakit cacing hati

yang hatinya rusak adalah secara kasatmata berbeda dari warna dan terdapatbentol-bentol di hati karena ada ke-rusakan sel-sel secara microse (kematianjaringan sel). Apabila hati sapi yang terkenacacing hati tapi tidak rusak, masih bisadkonsumsi, namun harus membuangbagian yang terdapat cacingnya.

Sedangkan untuk hewan kurbanjenis kambing, biasanya hanya penyakitmata dan flu. Namun bisa diobati danmasih aman untuk dikonsumsi. Selamamasih bisa diobati dapat dipotong sebagaihewan kurban, tapi hewan ternak yangterjangkit antraks tidak dapat dipotong dandikonsumsi,” katanya.

Selain pengawas kesehatannya,Disnak Lamtim juga akan mengawasikandang penampungan sementara, tem-pat penyembelihan, lubang penam-pungan dan penanganan daging kurban.Ia mengharapkan para peternak menjualhewan yang aman dikonsumsi dan tidakberpenyakit. (tim)

Untuk lebih memudahkanperjalanan dan ibadah

jamaah haji di Tanah Suci,Pemerintah Provinsi

Lampung terus meningkatkanpelayanan, mulai dari

persiapan pemberangkatan,akomodasi, transportasi,

hingga pemulangan jamaah.

A

S

Page 24: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif24

WARTA

enilaiani tu diungkapkan AnggotaKomisi VI DPRD Lampung IndraKaryadi dalam dengar pendapatKomisi IV DPRD Lampung de-

ngan pimpinan PLN (Persero) DistribusiLampung, Kamis (5/9). ’’Di sini gunanyakoordinasi. Kalau hanya diam, bagaimanakami bisa bantu. Jadi maklum, kalaumasyarakat marah,” ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu mengakuprihatin dengan adanya program jaringanlistrik PLN yang tak kunjung selesai atauterhambat sekian tahun. Penyebabnya,menurut Indra, PLN selama ini kurangkoordinasi dengan pemda dan DPRDLampung.

Penilaian itu didasarkan pada apayang diungkapkan PLN yang mengung-kapkan persoalan yang dihadapi PLNselama ini tidak jauh berbeda. Bahkan,apa yang disampaikan PLN dalam hear-ing dengan anggota Dewan adalahpersoalan lama yang sudah banyakdiketahui publik.’’Rata-rata dari kendalaitu kita sudah tahu. Pemeliharaan rutinitassudah tahu. Tetapi kenapa masih teru-lang? Di mana kerja PLN selama ini?’’tanyanya.

Ia mengharapkan PLN dapat lebihmemacu kinerjanya. ’’Alihkan programjangka menengah ke jangka pendek. Sayarasa itu bisa kok. Sekali lagi, kuncinyakoordinasi,” tegasnya.

Perbaiki KinerjaPada kesempatan itu, General Man-

ager PT PLN Distribusi Lampung I MadeArtha di hadapan anggota Komisi IV DPRDLampung mengaku siap memaksimalkankinerjanya. Termasuk meminimalisasipemadaman di Lampung.

Menurut dia, ada beberapa penye-bab terjadinya pemadaman listrik bergilirdi Lampung beberapa hari terakhir. Antaralain adanya pengurangan beban sehu-bungan dengan adanya pemeliharaanpada boiler dalam periode 1-8 Septem-ber 2013.

PLN Diminta Tingkatkan KoordinasiPT PLN (Persero) Distribusi Lampung selama ini dinilai kurang koordinasi dengan

Pemda dan DPRD Provinsi Lampung. Akibatnya, ketika PLN menghadapipersoalan, seperti harus melakukan pemadaman listrik bergilir, harus

menyelesaikan sendiri.

Kemudian Pembang-kit Listrik Tenaga PanasBumi (PLTP) Ulubelu Unit1 yang sudah jatuh tempountuk menjalani peme-liharaan tahunan (first yearinspection).

Selain itu, kemam-puan PLTA Way Besai saatini sedang tidak maksimalkarena berkurangnya debitair. Sedangkan untuk PLTABatutegi diprioritaskanuntuk pengairan.

Made mengatakan,dalam kondisi saat ini, sistem kelistrikanLampung hanya dipasok dari pembangkitlistrik lokal Lampung. Yaitu PLTU TarahanUnit PLTP Ulubelu, Unit PLTG Tarahan,dan beberapa PLTD sewa berskalalainnya.

Ini juga ditambah transfer dari inter-koneksi Sumbagsel dengan total 540 mega-watt (MW), yang dalam kondisi normaldapat menyuplai 690 MW. Sedangkanuntuk beban puncak (pukul 17.00-22.00WIB), kebutuhan berkisar 590-640 MW.

’’Sebenarnya, kami juga tidak maupemadaman itu terjadi. Karenanya, kamiakan berusaha semaksimal mungkinmeminimalisasi pemadaman. Sebagaiimbauan, pada jam beban puncak diha-rapkan masyarakat dapat mematikan duasaja lampu yang ada di rumah masing-masing,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengimbau kepa-da kalangan industri dengan daya kontrakdi atas KVA untuk menggunakan gensetsendiri pada waktu beban puncak. Jikapelanggan besar PLN di Lampung se-banyak 335 pelanggan dengan dayakontrak 259 MVA, akan menurunkanpemakaian listrik sebesar 50 persen daridaya kontrak. Yakni 129,5 MVA yangdapat menurunkan pemakaian listriksekitar 65 MW.

Di hadapan peserta hearing, Madeturut memaparkan upaya yang tengah

digarap PLN. Upaya jangka pendek yangdilakukan PT PLN Distribusi Lampungadalah menginformasikan jadwal pema-daman bergilir di website www.pln.co.id/lampung pada bagian pelanggan, ke-mudian info pemeliharaan, dan pelang-gan dapat mengakses Call Centre PLN123.

Lalu, mempercepat pengoperasianPLTU Sebalang 2 x 100 MW. Diperkirakanuntuk unit satu yang akan beroperasi padaakhir tahun 2013 dan unit dua beroperasipada 2014. Pihaknya pun akan mela-kukan pembelian daya PLTU SewaGunungsugih sebesar dua kali tujuh MWyang diperkirakan beroperasi bulan ini.

Sementara untuk upaya jangkamenengah di antaranya dengan mem-percepat penyelesaian pembangunanjaringan transmisi 150 KV jalur Mariana-Kayuagung-Gumawang-Menggala-Se-putihbanyak. Pembangunan ini digu-nakan untuk memperkuat sistem Lam-pung melalui jalur timur. Sekaligus untukmelistrik daerah Mesuji dan Dipasena.’’Perkiraannya beroperasi pada 2016,”ujarnya.

Selanjutnya, sebagai upaya jangkamenengah, pihaknya juga tengah mem-percepat pembangunan PLTG Peaker(pemikul beban puncak) sebesar 2 x 100MW. Pembangunannya dilakukan diSribawono dan direncanakan dapatberoperasi pada 2016. (tim)

P

Page 25: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 25

LAPORAN PANSUS

erbagai persoalan konflik sosial dan perkembanganmasyarakat yang dinamis, dirasakan perlu peraturandaerah yang mampu menciptakan tatanan masyarakatyang lebih tertib, aman, nyaman, bersih dan indah.

Terhadap Raperda tentang Penyelenggaraan KetertibanUmum dan Ketentraman Masyarakat yang diusulkan PemprovLampung, DPRD pada 14 Februari 2013, menggelar RapatParipurna untuk membentuk pansus yang dikukuhkanberdasarkan Keputusan DPRD Provinsi Lampung No. 4 /DPRD.LPG/12.01/2013.

Pansus Pembahasan Raperda tentang PenyelenggaraanKetertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat tahun 2013,adalah: ketua Firman Yani, wakil ketua Darwin Ruslinur,sekretaris Octoria Herrykadewi, dengan 10 anggota: WatoniNoerdin, Yandri Nazir, Indra Karyadi, I Gede Jelantik, M.Ari Wibowo, Nursalim, Abdullah Fadri Auli, Erpani S. Jaya,Sri Dahliawaty, Soleh Baijuri, Bambang Iman Santoso, danMunzir.

PembahasanTujuan pembahasan Raperda tentang Penyelenggaraan

Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat adalah:1. Identifikasi kondisi objektif, peraturan perundang-

undangan, dinamika perkembangan dan kebutuhanmasyarakat Lampung yang dinamis dijadikan dasar

Raperda tentang Penyelenggaraan KetertibanUmum dan Ketentraman Masyarakat

pembentukan Perda tentang Penyelenggaraan KetertibanUmum dan ketentraman Masyarakat.

2. Memperoleh gambaran secara utuh dan menyeluruhtentang permasalahan ketertiban umum dan ketentramanyang dihadapi masyarakat terutama yang berhubungandengan konflik sosial maupun penyakit sosial lainnya.

3. Melalui pokok-pokok analisa dan evaluasi, dirumuskanarah kebijakan penanganan hambatan dan kendalatentang Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai adalah: a.

Melindungi masyarakat dari segala ancaman dan gangguanterhadap ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; b.Menghilangkan dan/atau mengurangi segala bentuk ancamandan gangguan terhadap ketertiban umum dan ketentramanmasyarakat; c. Menjaga agar penyelenggaraan pemerntahandan peraturan perundang-undangan dapat berjalan secaraaman, tertib dan teratur; dan d. mendukung terciptanyaketahanan nasional.

Upaya untuk mengatasi persoalan konflik sosial,penyakit sosial lainnya, perlindungan masyarakat danpenegakan peraturan daerah di Propinsi Lampung yangpenangannya dilakukan oleh pemerintah daerah sesuaikewenangan yang ada padanya harus dilandasi aturan hukumyang jelas sebagai alat penanganan ketertiban umum danketentraman masyarakat.

Kebutuhan pengaturan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat diarahkanpada pencapaian kondisi yang kondusif bagi seluruh aspek kehidupan.

B

Page 26: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif26

LAPORAN PANSUS

Penyelenggaraan Ketertiban umum dan ketertibanmasyarakat merupakan urusan wajib yang menjadikewenangan Pemerintah Daerah Propinsi yang dalampelaksanaannya harus dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Perda tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum danKetentraman masyarakat mempunyai posisi yang sangatstrategis dan penting untuk memberikan motivasi dalammenumbuhkembangkan budaya disiplin masyarakat gunamewujudkan tata kehidupan yang lebih tenteram, tertib,nyaman, bersih dan indah, yang dibangun berdasarkanpartisipasi aktif seluruh masyarakat.

Ruang lingkup pengaturan, jangkauan dan arahpengaturan dalam rancangan peraturan daerah tentangpenyelenggaraan ketertiban umum dan ketentramanmasyarakat terefleksi berdasarkan analisa dan evaluasi berikut.

Perda ini didasarkan pada prinsif-prinsif; perlindunganHak Azasi Manusia, kepentingan umum, kepastian hukum,kesamaan hak, keseimbangan, keprofesionalan, akuntabilitas,dan partisipasi dengan tujuan untuk melindungi masyarakatdari segala ancaman dan gangguan terhadap ketertiban umumdan ketentraman masyarakat, menghilangkan dan ataumengurangi segala bentuk ancaman dan gangguan terhadapketertiban umum dan ketentraman masyarakat, menjaga agarpenyelenggaraan pemerintah dan peraturan perundang-undangan terutama peraturan daerah dapat berjalan secaraaman, tertib, tertur dan mendukup terciptanya ketahanannasional.

Dalam Perda Penyelenggaraan Ketertiban Umum danKetentraman masyarakat juga menegaskan tentang wewenangdan tanggungjawab Gubernur dalam tindakan pencegahangangguan ketertiban, ketentram dan perlindungan masyarakatserta melakukan pemantauan dan monitoring yangdilaksanakan oleh SKPD yang mempunyai tugas dibidangketertiban, ketentram dan perlindungan masyarakat.

Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteramanmasyarakat sesuai kewenangan Propinsi sebagaimana yangditentukan PP 38 tahun 2007, dilakukan melalui:· Penetapan kebijakan provinsi dengan merujuk kebijakan

nasional dalam bidang: Penegakan Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur; Ketertiban umum dan ketenteramanmasyarakat; Kepolisipamongprajaan dan PPNS;Perlindungan masyarakat.

· Pelaksanaan ketertiban umum dan ketenteramanmasyarakat skala provinsi.

· Pelaksanaan kepolisipamongprajaan dan PPNS skalaprovinsi.

· Pelaksanaan perlindungan masyarakat skala Provinsi.· Koordinasi dengan instansi terkait skala Provinsi.

Dalam upaya mewujudkan ketertiban umum danketenteraman serta perlindungan masyarakat, Satpol PPbersama instansi terkait lainnya wajib membuat sistem deteksidini terhadap ancaman yang dapat menimbulkan konflik.

Oleh karenanya kerjasama dan koordinasi denganpemerintah kabupaten/kota, dan dalam upaya mewujudkan

ketertiban umum dan ketenteraman serta perlindunganmasyarakat, Satpol PP atas persetujuan Gubernur dapatmeminta bantuan dan/atau bekerja sama dengan KepolisianNegara Republik Indonesia dan/atau lembaga lainnya yangdidasarkan atas hubungan fungsional, saling membantu, dansaling menghormati dengan mengutamakan kepentinganumum dan memperhatikan hierarki dan kode etik birokrasi.

Satpol PP mempunyai tugas untuk menegakkan Perdadan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteramanmasyarakat serta perlindungan masyarakat. Dalammelaksanakan tugasnya , Satpol PP mempunyai fungsi:1. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Perda,

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteramanmasyarakat serta perlindungan masyarakat;

2. Pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan PeraturanGubernur;

3. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umumdan ketenteraman masyarakat di daerah;

4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;5. Pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan Peraturan

Gubernur, penyelenggaraan ketertiban umum danketenteraman masyarakat dengan Kepolisian NegaraRepublik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipildaerah, dan/atau aparatur lainnya;

Page 27: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 27

LAPORAN PANSUS

6. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badanagar mematuhi dan menaati Perda dan PeraturanGubernur; dan

7. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur.

Kewajiban Satpol PP menurut perda ini adalah wajib:1. Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak

asasi manusia, dan norma sosial lainnya yang hidupdan berkembang di masyarakat;

2. Menaati disiplin pegawai negeri sipil dan kode etik PolisiPamong Praja;

3. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakatyang dapat mengganggu ketertiban umum danketenteraman masyarakat;

4. Melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indo-nesia atas ditemukannya atau patut diduga adanya tindakpidana; dan

5. Menyerahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipildaerah atas ditemukannya atau patut diduga adanyapelanggaran terhadap Perda dan/atau Peraturan Gubernur.Polisi Pamong Praja yang ditetapkan sebagai PNS dapat

langsung mengadakan penyidikan terhadap pelanggaran Perdadan/atau Peraturan Gubernur yang dilakukan oleh wargamasyarakat, aparatur, atau badan.

Pembinaan terhadap penyelenggaraan ketertiban umumdan ketenteraman masyarakat dilakukan Gubernur dandilaksanakan oleh SKPD yang dalam tugas pokok danfungsinya bertanggungjawab dalam bidang penyelenggaraanketenteraman dan ketertiban umum bersama dengan SKPDterkait.

Sedangkan pengendalian dan pengawasan terhadapketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dilakukan olehSKPD yang tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawabdalam bidang ketentraman dan ketertiban umum bersamaSKPD terkait.

Pendanaan untuk penyelenggaraan ketertiban umum danketenteraman masyarakat dalam perda ini dibebankan padaAPBD Provinsi Lampung dan APBD Kabupaten/Kota denganberpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Perda ini menetapkan sanksi pidana yang diatur dalamBab IX yang terdiri dari 1 Pasal. Variasi ancaman hukumanpidana untuk jenis tindak pidana pelanggaran dalam pasalini ditentukan pidana kurungan paling rendah 30 hari danpaling lama 180. Sementara pidana denda paling sedikit Rp5juta dan paling banyak Rp50 juta.

KesimpulanRancangan Peraturan Daerah ini sebagai dasar pemecahan

masalah ketertiban umum dan ketentraman masyarakatLampung yang merupakan landasan yuridis bagi pemerintahuntuk melakukan tindakan-tindakan hukum untuk me-wujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, tentram,nyaman, bersih dan indah dalam rangka mewjudkanpembangunan, dan bagi masyarakat peraturan daerah inimenjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan sosial yangseirama dengan dinamika perkembangan masyarakat diPropinsi Lampung.

Panitia Khusus menyatakan dapat menerima RancanganPeraturan Daerah Provinsi Lampung tentang penyelenggaraanKetertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Tahun 2013dan dapat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah ProvinsiLampung.

RekomendasiSesuai dengan isi Raperda Penyelenggaraan Ketertiban

Umum dan Ketentraman Masyarakat tersebut, Pansusmerekomendasikan :1. Untuk disetujui dan ditetapkan menjadi Keputusan

Dewan dan selanjutnya di proses menjadi PeraturanDaerah Provinsi Lampung.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Raperda tentangPenyelenggaraan Ketertiban Umum dan KetentramanMasyarakat, kiranya segera diatur lebih lanjut dalambentuk Peraturan Gubernur Lampung.

3. Selanjutnnya Kepala Sat Pol PP Provinsi Lampungsebagai Leading Sektor dari Perda ini, agar segeradiberlakukan Perda ini. (tim)

Page 28: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif28

Mei 2013 menggelar Rapat Paripurna pembentukan Pansusyang dikukuhkan melalui keputusan DPRD Provinsi LampungNo. 16/DPRD.LPG/12.01/2013.

Personel pembahasan Raperda tentang PenyelenggaraanKeolahragaan tahun 2013, adalah: Ketua Dedi Afrizal, WakilKetua Zeldayatie, Sekretaris Donny Irawan, dengan 12anggota:

Toto Herwantoko, Yandri Nazir, Benny Uzer, KetutErwan, Ismet Roni, Firmansyah Ya, Nenden Tresnanursari,Agus Kurniawan, Achmad Nyerupa, Napiliyon Aswari, OktaRijaya M, Octaria Herrykadewi

WARTA

ujuan pembahasan terhadap Perda tentang Penye-lenggaraan Keolahragaan tahun 2013, diarahkan kepadaidentifikasi dan inventarisasi kendala manajemenpengelolaan dalam tata kelola sistem kelembagaan.

Hal itu didasarkan pada evaluasi kondisi objektif, gunaperumusan upaya pembenahan, perkuatan dan pemantapankinerja pelaku olahraga Daerah Provinsi Lampung, terkaitdengan pentingnya peningkatan kualitas, kwantitas efektifitas,dan efisiensi, terhadap penyelenggaraan keolahragaan daerah.

Karena itu, terhadap usulan Pemprov Lampung tentangraperda tersebut, DPRD Provinsi Lampung pada tanggal 28

Laporan PansusRaperda tentang Penyelenggaraan

KeolahragaanPembangunan keolahragaan diarahkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya

olahraga serta meraih prestasi olahraga melalui penataan sistem pembinaan danpengembangan serta pengawasan keolahragaan secara terpadu dan berkelanjutan. Hal ini

sesuai dengan amanat Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007.

T

Page 29: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 29

WARTA

PembahasanPembahasan terhadap Raperda tentang Penyelenggaraan

Keolahragaan meliputi: Pembinaan dan pengembanganolahraga; Pengelolaan sistem keolahragaan; Penyelenggaraankejuaraan olahraga; Ilmu pengetahuan dan teknologikeolahragaan; Sarana prasarana olahraga; Pengawasankeolahragaan; Sumber dan alokasi pendanaan.

Dengan tiga indikator utama, yaitu: Pengembanganpengelolaan, pembinaan dirumuskan berdasarkan sistem dantata laksana kelembagaan yang telah ditetapkan peraturanperundang-undangan; Kondisi objektif sarana prasaranakeolahragaan berbanding kebutuhan berdasarkanpertimbangan Ilmu pegetahuan dan teknologi keolahragaan;dan Arah kebijakan terhadap penyelenggaraan kejuaraan danpengawasan dalam penatalaksanaan tugas pokok dan fungsiserta sumber dan alokasi pendanaan.

Berdasarkan hal di atas, tujuan pembahasan Raperdatentang Penyelenggaraan Keolahragaan adalah:1. Identifikasi kondisi objektif Pengelolaan sistem

keolahragaan, berdasarkan peraturan perundang-undangan, perkembangan dinamika lingkungan danestimasi peningkatan sumber daya pelaku olahraga;

2. Memperoleh gambaran secara utuh dan menyeluruhmengenai hambatan serta kendala penyelenggaraan;Pembinaan dan pengembangan olahraga

3. Melalui pokok-pokok analisa dan evaluasi, dirumuskanarah kebijakan penanganan hambatan dan kendalatentang Sarana prasarana olahraga berdasarkan Ilmupengetahuan dan teknologi keolahragaan

4. Tindaklanjut rekomendasi diarahkan kepada Penye-lenggaraan kejuaraan olahraga; dan Pengawasankeolahragaan serta Sumber dan alokasi pendanaanSasaran yang hendak dicapai adalah pemantapan

penyelenggaraan keolahragaan di Provinsi Lampung, dalamrangka optimalisasi potensi dan sumberdaya guna percepatanterwujudnya kesejahteraan umum; perkuatan sistem dan tatakelola dalam penyelenggaraan keolahragaan daerah; sertapeningkatan kinerja pelaku olahraga.

Kesimpulan1. Pembinaan dan pengembangan olahraga yang terdiri dari :

a. Tenaga keolahragaan harus yang berkualitas.b. Organisasi olahraga ; harus dapat meningkatkan

kwalitas dan kwantitas cabang olahraga yangdibinanya,

c. penyediaan bantuan dana olahraga, tata kelolanyadiatur berdasarkan peraturan gubernur,

d. penyusunan metode pembinaan dan pengembangan

Page 30: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif30

WARTA

olahraga, harus berdasrkan IPTEK keolahragaan,e. penyediaan sarana dan prasarana olahraga, yang

sesuai dengan aturan cabang olahraga minimalbertaraf nasional,

f. pemberian penghargaan sesuai dengan prestasi yangdicapai.

2. Pengelolaan sistem keolahragaan. Merupakan tang-gungjawab pemerintah daerah berdasarkan rencanastrategis (Renstra).

3. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga. Harus dapatmembawa manfaat secara kwantitas dan kwalittas untukkemajuan olahraga di Provinsi Lampung untukmengangkat harkat dan martabat daerah dalammewujudkan daerah unggulan dan berdaya saing ditingkat nasional.

4. Ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Bekerjasama dengan penggurus daerah cabang olahraga danperguruan tinggi yang memiliki tenaga ahli dan labkeolahragaan, untuk mendapatkan atlet yang berbakatdan potensial.

5. Sarana Prasarana Olahraga. Pemerintah wajib mengem-bangkan sarana dan prasarana olahraga minimal bertarafnasional, guna menunjang prestasi pelaku olahraga.

6. Pengawasan keolahragaan. Pengawasan atas penye-lenggaraan keolahragaan dengan prinsip transparansi danakuntabilitas. Dan sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.

7. Sumber dan Alokasi Pendanaan. Berasal dari APBN danAPBD, dari industri olahraga berupa bantuantanggungjawab sosial perusahaan dan masyarakat. Tatacara dan ketentuan pemberian bantuan diatur denganperaturan Gubernur.

Rekomendasi1. Disetujui untuk ditetapkan menjadi Keputusan Dewan

dan selanjutnya diproses menjadi Perda.2. Halu-hal yang belum diatur dalam Raperda tentang

Keolahragaan Daerah, diatur lebih lanjut dalam bentukPeraturan Gubernur Lampung.

3. Dinas Pemuda dan olahraga Provinsi Lampung sebagaileading sektor dari perda ini, agar segera diberlakukanPerda ini. (tim)

Page 31: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif 31

WARTA

erolehan medali kontingen Lampung, tercatat15 medali emas, sembilan medali perak, dan10 medali perunggu. Sementara di PON XVIIKaltim, kontingen Lampung memperoleh 18

medali emas, 12 perak, dan 20 perunggu.Sekretaris KONI Lampung Margono Tarmudji

mengatakan, menurunnya perolehan medali di PON XVIIIkarena ada beberapa nomor cabang olahraga tidakdipertandingkan seperti cabang angkat besi.

“Cabang olahraga itu merupakan cabang andalanLampung untuk meraup medali,” kata dia.

Selain itu, pembinaan olahraga di Provinsi Lampungselama ini memang masih tersendat karena minimnya saranadan prasarana. “Masih banyak yang perlu dibenahi,sementara anggaran untuk olahraga sendiri amat terbatas,”ujarnya.

Ia mengatakan, Lampung juga masih mengandalkancabang olahraga angkat berat dan angkat besi. Namundemikian, cabang itu ternyata sudah tidak didominasi olehdaerah itu, karena sudah ada dua daerah lain yang mulaimemberikan persaingan cukup ketat yakni Kalimantan Timurdan Jawa Barat.

Terkait itu Gubernur Lampung Sjahroedin ZP memintapengurus angkat besi dan angkat berat Lampung segeramelakukan evaluasi, yang prestasinya menurun di PekanOlahraga Nasional XVIII/2012 untuk melakukan evaluasi.

“Lampung saat ini tidak lagi merajai angkat besi danangkat berat di PON XVIII. Meski sebagian besar medalidiperoleh dari cabang tersebut, namun ada dua daerahpesaing yang sempat unggul di beberapa nomor, yakniKalimantan Timur dan Jawa Barat,” katanya.Karena itu, iameminta agar pengurus angkat besi dan angkat beratLampung segera melakukan evaluasi, apakah kedua daerahitu memiliki formulasi khusus sehingga prestasinyameningkat atau justru karena kemampuan atlet Lampungyang menurun sehingga mudah dikalahkan lawan-lawannya.

Ia mengatakan Jawa Barat dan Kalimantan Timur padacabang angkat besi dan angkat berat menunjukkan prestasiyang cukup bagus dan menjadi pesaing utama Lampungdalam memperoleh medali.

“Atlet Jabar dan Kaltim tampil cukup baik dan tidakmenutup kemungkinan akan menyalip Lampung dalamPON mendatang,” kata dia.

Ia juga meminta pelatih dan pengurus cabang olahragaitu untuk melakukan evaluasi terkait prestasi atlet cabangangkat besi dan angkat berat itu sehingga pada PONmendatang Lampung masih berjaya.

“Dulu Jabar dan Kaltim bukanlah pesaing kita, tapi

Prestasi Olahraga Lampung MerosotPrestasi olahraga Lampung masih jauh dari menggembirakan. Bahkan, pada Pekan

Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau, prestasi kontingen Lampung merosotdibandingkan pada PON XVII di Kalimantan Timur, dari posisi delapan menjadi

peringkat sepuluh.

sekarang mereka tampil luar biasa. Bahkan Kaltim sempat`membeli` atlet Lampung untuk memotivasi atlet lainnyaberprestasi di PON,” kata dia.

Sjachroedin juga mengatakan untuk membentuk atletberprestasi memang dibutuhkan beberapa hal, antara lainsarana dan prasarana, volume latihan, pelatih yangberkualitas, jam terbang, dan program pengurus yang lebihfokus.

Ia menjelaskan untuk sarana dan prasarana idealnyasetiap kecamatan memiliki lapangan olahraga berstandarnasional, seperti lapangan sepak bola, bola voli, futsal danlain-lain.

“Jadi kalau ada atlet yang ingin berlatih, tidak perlu pergike daerah lain, dan cukup memanfaatkan fasilitas yang adadi daerahnya. Kalau sarana dan prasarana sudah memadai,pelatih juga sudah tersedia, barulah pengurus cabangolahraga bicara soal program ke depan,” katanya. (tim)

P

Page 32: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi September 2013

EDISI SEPTEMBER 2013Mimbar Legislatif32

omandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) LampungKolonel Laut (E) Ir. Fery Sidjaja melakukankunjungan kerja ke DPRD, Senin (23/9).

Danlanal dan rombongan diterima KetuaDPRD Provinsi Lampung Ir. H. Marwan Cik Asan, M.M.,Sekretaris DPRD Sudarno Eddi, para pimpinan fraksi dananggota dewan setempat.

Danlanal LampungBerkunjung ke DPRD

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jamitu, Danlanal Ferry Sidjaja memaparkan tugas pokok dankendala yang dihadapi Lanal Lampung. Ia mengharapkandukungan DPRD Lampung agar semua persoalan yangdihadapi dalam mewujudkan keamanan laut dapatterselesaikan sehingga kondisi yang kondusif selama initerus terjaga. (tim)

K