penentuan umur luka memar

PENENTUAN UMUR LUKA MEMAR

Indah Triayu Irianti : 110 207 018 Andi Khaerati Mappasere : 110 207 037

PEMBIMBING

dr. Denny Mathius

SUPERVISORdr. Gunawan Arsyadi, Sp.PA (K),Sp.F

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR2012

PENDAHULUAN• Sejarah dan perkembangan Ilmu Forensik tidak

dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan hukum acara pidana. Sebagaimana diketahui bahwa kejahatan yang terjadi di muka bumi ini sama usia tuanya dengan sejarah manusianya itu sendiri.

• Luka merupakan salah satu kasus tersering dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Luka bisa terjadi pada korban hidup maupun korban mati

Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik edisi pertama. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997 : 37-54

PENDAHULUANKekerasan yang menyebabkan luka dapat dibagi menjadi 3 golongan,yaitu:1. Luka karena kekerasan mekanik (benda tajam,

tumpul)2. Luka karena kekerasan fisik (arus listrik, petir, suhu)3. Luka karena kekerasan kimiawi (asam, basa, logam berat)

Jenis luka akibat kekerasan benda tumpul (blunt force injury), yaitu:

a. Luka lecet (abrassion) b. Luka memar (contusion) c. Luka robek (laceration)


DEFINISI

Luka memar (bruise/contusion) adalah suatu perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah kapiler dan vena dalam jaringan bawah kulit atau kutis yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul (blunt force injury).


FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA LUKA MEMAR

KONDISI & TIPEJARINGAN LUKAUMUR PENDERITA

TEKANANPENYAKIT LAINNYA

TEKSTUR & WARNA KULIT

•Shkrum J.M, Ramsay A.D. Forensic Pathology of Trauma. Humana Press Totowa,New Jersey. 2007 : 405-26.•A.William. Pathology of Blunt Force Traumatic Injury. Forensic Pathologist/Neuropathologist. 2011.

KONDISI & TIPE JARINGAN LUKA

Normal Skin Thin Skin Thin. Infraorbital Bruise

1. Slomianka, Lutz. Blue Histology-Intugementary System. School of Anatomy and Human Biology- The University of Western Australia. 2009. Available at http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/corepages/integumentary/integum.htm. Di unduh pada tanggal 21 september 2012.

2. A.William. Pathology of Blunt Force Traumatic Injury. Forensic Pathologist/Neuropathologist. 2011.

http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/corepages/integumentary/integum.htm

KONDISI & TIPE JARINGAN LUKANormal Thick Skin Bruise



KONDISI & TIPE JARINGAN LUKA

EPIDERMIS

EPIDERMIS

THICK SKIN ( volar manus, plantar pedis)

THIN SKIN (seluruh permukaan tubuh )



UMUR PENDERITA

• lapisan jaringan subkutan menipis•Fungsi Barrier menurun•< Fibroblas & matriks kolagen yg membuat sebagian besar dermis kurang elastis.

•Dermis, Less elastic fibers (thinner)• Dermo-epidermal junction less cohesion beetwen epidermis & dermis• Epidermis, stratum corneum adherent

Sarkar., et al. Skin Care for the Newborn. Review Article. Indian Pediatric Volume 47-Junly 17,2010P,Shuartin P. Teori Penuaan, Perubahan Pada Sistem Tubuh dan Implikasinya pada Lansia. Universitas Dipenogoro.2010

TEKSTUR & WARNA KULIT

KAROTEN

HEMOGLOBIN

MELANIN

1. Junquiera L.C, Carneiro J, Kelley R.O. Basic Histology. 10th edition, Washington, Lange, 2003: 316-23 2. Ross M.H. Histology, A Text And Atlas, New York, Harper & Row 1985:416-23

TEKSTUR & WARNA KULITKULIT PUTIH KULIT HITAM

fibroblas lebih sedikit fibroblas lebih banyak dan lebih besar

Lapisan dermis tipis Lapisan dermis lebih tebal

•Jacopin. Skin Illustration. Available at http://www.sciencephoto.com/media/108826. Di unduh pada tanggal 16 september 2012•Jacopin. Skin Illustration. Available at http://www.sciencephoto.com/media/108827. Di unduh pada tanggal 16 september 2012

http://www.sciencephoto.com/media/108826

http://www.sciencephoto.com/media/108827

TEKANANHUKUM FISIKA Kekuatan = ½ massa x

kecepatan

1 kg batu bata ditekankan ke

kepala tidak akan

menyebabkan luka

batu bata yang sama

dilemparkan ke kepala dengan

kecepatan 10 m/s

menyebabkan perlukaan

•Shkrum J.M, Ramsay A.D. Forensic Pathology of Trauma. Humana Press Totowa,New Jersey. 2007 : 405-26.•A.William. Pathology of Blunt Force Traumatic Injury. Forensic Pathologist/Neuropathologist. 2011.

PENYAKIT LAINNYA

• Hemofilia• Leukimia• Von willenbard• DIC• ITP

•A.William. Pathology of Blunt Force Traumatic Injury. Forensic Pathologist/Neuropathologist. 2011.

PERBEDAAN LUKA MEMAR & LEBAM MAYAT

LUKA MEMAR LEBAM MAYAT

Intravital Post Mortem

Terjadi ekstravasasi darah, warna memar tidak hilang dengan penekanan

Letaknya intravaskuler, < 7 jam warna masih dapat hilang dengan penekanan. Batas tidak tegas

Edema Tidak ada edema

Saat di iris, darah tidak menghilang jika di aliri air

Saat di iris, darah menghilang jika di aliri air

Lokasinya tidak menentu Lokasinya terletak pada bagian tubuh yang terendah, mengikuti arah gravitasi•Shkrum J.M, Ramsay A.D. Forensic Pathology of Trauma. Humana Press Totowa,New Jersey.

2007 : 405-26.•A.William. Pathology of Blunt Force Traumatic Injury. Forensic Pathologist/Neuropathologist. 2011.

PERBEDAAN LUKA MEMAR & LEBAM MAYAT

LUKA MEMAR LEBAM MAYAT

S.Erin Presnell. Postmortem Changes. Medscape Reference. Available at http://emedicine.medscape.com/article/1680032-overview#aw2aab6b3. Di unduh pada tanggal 19 september 2012.

http://emedicine.medscape.com/article/1680032-overview

PATOMEKANISME PERADANGAN

INJURY

Kumar, Vinay, Ramzi S. Cotran & Stanley L. Robbins Pathology Basic of Disease. Elsevier Inc. All rights reserved. 2005.

PATOMEKANISME MEMAR

Blahd H, William. Bruise ( Contusion of the skin). WebMD Medical Reference from Healthwise. Available at http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/bruise-contusion-of-the-skin. Di unduh pada tanggal 20 september 2012.

INJURY

http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/bruise-contusion-of-the-skin

PATOMEKANISME MEMAR

MAKROFAGPENGHANCURAN EKSTRAVASKULAR

Constantino, Fondevila., Ronald W Busuttil ,Jerzy W Kuplec-Weglinski. Hepatic ischemia/reperfusion injury—a fresh look. Regular article. Experimental and Molecular Pathology Special Issue: University of California, Los Angeles Department of Pathology. Volume 74, Issue 2, April 2003: p. 86–93.

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S001448000300008X






http://www.sciencedirect.com/science/journal/00144800/74/2

PATOMEKANISME MEMAR

PENGHANCURANEKSTRAVASKULAR

PERUBAHAN WARNA MEMAR

Svaziphil.Bruises. Available at http://www.svazi.com/v1/forensic/bruise_result.htm. Di unduh pada tanggal 17 september 2012

http://www.svazi.com/v1/forensic/bruise_result.htm

PERUBAHAN WARNA MEMAR BERDASARKAN WAKTU

Merah, Biru, ungu, 1-3 hari setelah cederaHijau,3 hari setelah cedera

Kuning,>7 hari setelah cederaSvaziphil.Bruises. Available at http://www.svazi.com/v1/forensic/bruise_result.htm. Di unduh pada tanggal 17

september 2012


PERUBAHAN WARNA LUKA MEMAR BERDASARKAN WAKTU

0-24 Jam 1-3 hari 4-7 hari 1-2 minggu

> 2 minggu

Camp Merah, ungu, hitam

Hijau kuning resolusi

Glasiter Biru tua Biru tua Hijau kuning resolusi

Polson et all

Merah,hitam atau merah

Hijau (hari ke-7)

kuning resolusi

Smith& Fiddes

Merah, ungu/hitam

Kuning (mulai)

kuning Kuning/resolusi

resolusi

Spitz and Fisher

Biru terang/merah

Ungu tua Ungu tua, hijau/kuning

coklat resolusi

Adelson Merah/biru, ungu

Biru/coklat Kuning/hijau

resolusi resolusi

P. Vanezis. Interpreting Bruises at Necropsy. Journal Clinical Pathology. Departement of Forensic Medicine and Science, University of Glaslow. 2001 ;54: p.348-55.


Hari ke 1, 15 jam setelah cedera

Hari ke 1,20 jam setelah cedera

Hari ke 1,38 jam setelah cedera




Hari ke 2 setelah cedera





TERIMA KASIH

penentuan umur luka memar

Documents