penentuan harga jual dalam perspektif al-tawazun

100
Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun (Studi pada RM Ayam Bakar Wong Solo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Oleh: Safirah Meutia 90400116140 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

(Studi pada RM Ayam Bakar Wong Solo)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

pada Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

Safirah Meutia

90400116140

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020

Page 2: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiiswa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Safirah Meutia

Nim : 90400116140

Tempat/ Tanggal Lahir : Pambusuang, 25 Juli 1998

Jur/Prodi/Konsentrasi : Akuntansi

Fakultas/ Program : Ekonomi dan Bisnis Islam

Alamat : Samata

Judul : Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-

Tawazun (Studi pada RM Ayam Bakar Wong

Solo)

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau

seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata-Gowa, 14 Februari 2021

Penyusun,

Safirah Meutia

90400116140

Page 3: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

ii

Page 4: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, zat yang menurut Al-

Qur’an kepada yang tidak diragukan sedikitpun ajaran yang dikandungnya, yang

senantiasa mencurahkan dan melimpahkan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya

dan dengan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Salawat dan Salam kepada rasulullah Muhammad SAW. yang merupakan rahmatan

Lil Alamin yang mengeluarkan manusia dari lumpur jahiliyah, menuju kepada

peradaban yang Islami. Semoga jalan yang dirintis beliau tetap menjadi obor bagi

perjalanan hidup manusia, sehingga ia selamat dunia akhirat.

Skripsi dengan judul “Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-

Tawazun” penulis hadirkan sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi

S1 dan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar.

Sejak awal terlintas dalam pikiran penulis akan adanya hambatan dan

rintangan, namun dengan adanya bantuan moril maupun materil dari segenap pihak

yang telah membantu memudahkan langkah penulis. Menyadari hal tersebut, maka

penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak

yang telah membantu penyelesaian skipsi ini.

Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada kedua orang tua

tercinta Ibunda Haeriah Waris dan Ayahanda Pudael yang telah melahirkan,

Page 5: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

iv

mengasuh, membesarkan dan mendidik penulis sejak kecil dengan sepenuh hati

dalam buaian kasih sayang kepada penulis.

Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak,

diantaranya :

1. Bapak Prof. H. Hamdan Juhanis, MA., Ph.D selaku Rektor beserta Wakil

Rektor I, II, III dan IV UIN Alauddin Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag selaku Dekan beserta Wakil Dekan

I, II, dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

3. Bapak Memen Suwandi, SE,. M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Dr. Lince

Bulutoding SE., M.Si.Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi UIN Alauddin

Makassar.

4. Bapak Mustakim Muchlis, S.E., M. Si., Akt selaku Penasihat Akademik yang

selalu memberikan nasihat kepada penulis.

5. Bapak Saiful, SE,. M.SA., Ak selaku pembimbing I dan Bapak Mustafa Umar,

S.Ag., M.Ag selaku pembimbing II yang dengan keikhlasannya telah bersedia

meluangkan waktu ditengah kesibukannya dan memberikan bimbingan serta

petunjuk kepada penulis sampai selesainya skripsi ini. Penulis secara pribadi

memohon maaf atas segala kekurangan serta kekhilafan jikalau sempat

membuat kecewa selama proses bimbingan skripsi ini, semoga doa dan

dukungan Bapak menjadi berkah untuk penulis kedepannya.

6. Bapak Dr. Muh. Wahyuddin Abdullah, SE., M.Si., Ak., dan Dr. Lince

Bulutoding, SE., M.SA., Ak selaku dosen penguji, terima kasih telah

Page 6: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

v

meluangkan waktunya dalam ujian seminar, terima kasih telah memberikan

petunjuk, saran dan masukan kepada penulis.

7. Bapak Dr. Syaharuddin, SE., M.Si., Bapak Memen Suwandi, SE., M.Si., dan

Bapak Andi Wawo, SE., M.Sc., Akt selaku penguji komprehensif yang telah

meluangkan waktunya selama proses ujian komprehensif ini hingga penulis

dapat melanjutkan ke proses selanjutnya yaitu seminar hasil.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat. Penulis

ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh dosen atas

kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama ini, baik sewaktu

kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh staf akademik, staf tata usaha, serta staf jurusan Akuntansi UIN

Alauddin Makassar.

10. Kepada pihak RM Ayam Bakar Wong Solo yang telah memberi izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

11. Sepupu-sepupu terima kasih karena selama kuliah selalu siap dan ada kalau

penulis membutuhkan kalian. Terkhusus Hj. Ijlal Hatta, Andi Maryam,

Abdillah Alimuddin, dan Nurhafidza Ilham yang dari MABA telah banyak

membantu dan selalu memberi kasih sayangnya sampai akhir semester ini.

Penulis sadar bahwa selama kuliah penulis sangat merepotkan.

12. Sahabat seperjuangan Liana Safitri, Andi Naimah Syakir, Kartini Syamsul, dan

Nurasia Asis. Terima kasih atas cerita yang kita rangkai dari awal kuliah

sampai dititik ini, dan terima kasih sudah banyak membantu mengerjakan tugas

Page 7: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

vi

kuliah sampai tugas penyelesaian skripsi. Saudariku Ellha Elvira Bahrun

terima kasih selalu menyemangati dan membnatu penulis diakhir semester ini.

13. Kawan-kawanku Saidiman, Didi Permadi Sukur, dan Nur Azhari Amir. Terima

kasih sudah banyak berpartisipasi kepada penulis selama kuliah meskipun

menyusahkannya lebih banyak. Untuk Iclashul Amal, terima kasih selalu

membantu penulis dalam mengerjakan tugas dan membantu dalam segala hal

apapun itu selama kuliah.

14. Teman jalanku Mutaammidan dan Mawaddah Warahmah, terima kasih sudah

jadi teman senang maupun susah dan selalu membantu penulis selama ini.

15. Teman-teman kost belakang Dakwah sekaligus teman kampung Rabiahtul

Adawiah, Mawaddah dan Fitriah, atas segala cerita suka maupun duka penulis

mengucapkan banyak terima kasih. Terima kasih juga karena sudah memberi

tempat istirahat, perhatian dan kasih sayangnya selama penulis berkuliah.

Untuk sahabat Bahar Baso terima kasih selalu membantu jikalau penulis butuh

bantuan.

16. Kepada kakak-kakak terima kasih sudah banyak bersabar, membantu,

mengajar, dan memberi semangat kepada penulis dalam mengerjakan skripsi.

17. Rekan-rekan seperjuanganku Angkatan 2016 (COASTER), terkhusus Kelas D

terima kasih atas segala motivasi dan bantuannya selama penyelesaian skripsi

ini serta telah menjadi teman yang hebat bagi penulis.

18. Seluruh mahasiswa jurusan akuntansi UIN Alauddin Makassar, Kakak-kakak

maupun adik-adik tercinta, terimakasih atas persaudaraannya.

Page 8: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

vii

19. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi dan Senat Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam, organisasi dimana tempat penulis belajar banyak

hal dan membangun kebersamaan dan pengalaman yang luar biasa.

20. Teman-teman KKN posko 8 Desa Tombolo Kabupaten Jeneponto, terima kasih

untuk kalian yang selalu memberikan dukungan dan selalu menyemangati

penulis sampai diakhir penulisan skripsi ini.

21. Semua keluarga, teman-teman, dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan

satu per satu yang telah membantu penulis dengan ikhlas dalam banyak hal

yang berhubungan dengan penyelesaian studi penulis.

22. Terima kasih kepada Mcdonald Indonesia, Burger King Indonesia, dan Warkop

Jaynet karena telah menyediakan wi-fi, makan dan minuman yang enak.

Akhirnya dengan segala keterbukaan dan ketulusan, skripsi ini penulis

persembahkan sebagai upaya maksimal dan memenuhi salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada UIN Alauddin Makassar dan semoga

skripsi yang penulis persembahkan ini dapat bermanfaat. Aamiin. Kesempurnaan

hanyalah milik Allah dan kekurangan tentu datangnya dari penulis. Kiranya dengan

semakin bertambahnya wawasan dan pengetahuan, kita semakin menyadari bahwa

Allah adalah sumber segala sumber ilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi

manusia yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Penulis,

SAFIRAH MEUTIA

NIM. 90400116140

Page 9: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................................... i

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi

ABSTRAK ...................................................................................................................... xii

BAB I ................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 7

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ................................................................. 8

D. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 9

E. Novelty.................................................................................................................. 10

F. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 11

G. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 11

BAB II ............................................................................................................................. 13

KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................................... 13

A. Al-tawazun ........................................................................................................... 13

B. Stewardship Theory ............................................................................................. 15

C. Harga Jual ........................................................................................................... 17

D. Biaya Produksi ..................................................................................................... 22

E. Margin Keuntungan ............................................................................................ 27

F. Penentuan Harga Jual berdasarkan Konsep Al-tawazun ................................... 28

G. Rerangka Pikir ..................................................................................................... 30

BAB III ........................................................................................................................... 32

METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................... 32

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................................................. 32

B. Pendekatan Penelitian ......................................................................................... 33

Page 10: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

ix

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................................ 33

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 34

E. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 37

F. Metode Analisis Data ........................................................................................... 37

G. Al-Tawazun sebagai Alat Analisis Data .............................................................. 41

H. Uji Keabsahan Data ............................................................................................. 42

BAB IV ............................................................................................................................ 46

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 46

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................... 46

1. Sejarah RM Ayam Bakar Wong Solo Cabang Makassar ........................... 46

2. Letak dan Lokasi ............................................................................................ 47

3. Visi dan Misi ................................................................................................... 48

4. Struktur Organisasi ....................................................................................... 49

5. Letak Geografis RM Ayam Bakar Wong Solo ............................................. 51

6. Status Pegawai ................................................................................................ 51

7. Jam Kerja Karyawan ..................................................................................... 52

8. Fasilitas Perusahaan....................................................................................... 52

9. Kegiatan Perusahaan ..................................................................................... 53

B. Hasil dan Pembahasan ........................................................................................ 54

1. Penentuan Harga Jual pada Ayam Bakar di RM Ayam Bakar Wong Solo

......................................................................................................................... 54

2. Peran konsep Al-Tawazun dalam Penentuan harga jual RM Ayam Bakar

Wongsolo ........................................................................................................ 59

3. Konsep Al-Tawazun dalam Mewujudkan Keseimbangan Harga Jual RM

Ayam Bakar Wong Solo ................................................................................ 63

BAB V ............................................................................................................................. 70

PENUTUP ...................................................................................................................... 70

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 70

B. Keterbatasan penelitian ....................................................................................... 70

C. Saran Penelitian .................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 72

LAMPIRAN ................................................................................................................... 77

Page 11: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rerangka Pikir ................................................................................. 30

Gambar 3.1 Model Analisis Data ........................................................................ 38

Gambar 3.2 Arah Analisis Data ........................................................................ 43

Page 12: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Fokus & Deskripsi Fokus Penelitian ..................................................... 8

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 9

Tabel 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 49

Tabel 4.2 Penentuan Harga Jual di RM Ayam Bakar Wong Solo ..................... 59

Tabel 4.3 Peran Al-Tawazun dalam Mewujudkan Keseimbangan Harga Jual RM

Ayam Bakar Wong Solo ..................................................................... 62

Tabel 4.4 Perwujudan Keseimbangan Harga dalam Konsep Al-Tawazun ............ 69

Page 13: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

xii

ABSTRAK

NAMA : SAFIRAH MEUTIA

NIM : 90400116140

JUDUL : PENENTUAN HARGA JUAL DALAM PERSPEKTIF AL-

TAWAZUN (STUDI PADA RM AYAM BAKAR WONG

SOLO)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penentuan harga jual

produk pada RM Ayam Bakar Wong Solo, bagaimana peran konsep al-tawazun

dalam penentuan harga jual produk pada RM Ayam Bakar Wong Solo, dan

bagaimana konsep al-tawazun mewujudkan keseimbangan harga jual pada RM

Ayam Bakar Wong Solo.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

interpretif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara yang kemudian

direduksi dan dibuat kesimpulan akhir untuk keabsahan data sendiri digunakan

triangulasi sumber data.

Hasil penelitian ini menunjukkan penentuan harga jual produk di RM Ayam

Bakar Wong Solo dilakukan dengan menggunakan metode penetapan harga biaya-

plus yang memperhitungkan harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya

overhead sebelum dijumlahkan dengan margin keuntungan. Penentuan harga jual

produk di RM Ayam Bakar Wong Solo secara umum sudah sesuai degan konsep

al-tawazun meskipun mereka menyatakan bahwa konsep ini tidak relevan untuk

digunakan pada usaha mereka. Konsep al-tawazun secara spesifik dapat membuat

penetapan harga jual di RM Ayam Bakar Wong Solo dilakukan secara efektif guna

mengahdirkan harga jual produk yang seimbang.

Kata kunci: Al-tawazun, Harga Jual, RM Ayam Bakar Wong Solo

Page 14: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan organisasi dimana sumber daya (input), seperti

bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output)

bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah menghasilkan

laba/keuntungan (Soei dkk., 2014). Persaingan di era globalisasi saat ini sudah

semakin kompetitif di antara para pelaku usaha yang ada, maka dari itu pihak

manajemen pertanggung-jawaban mempunyai peran yang sangat penting dalam

pencapaian tujuan, Manajemen berkemampuan untuk melihat kemungkinan dan

kesempatan di masa yang akan datang. Manajemen perusahaan adalah merupakan

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya

mencapai sasaran organisasi. Manajemen memiliki peran penting dalam hal

penentuan harga jual dimana efektifitas penentuan harga jual dinilai atas

kemampuan pusat biaya dalam mencapai volume produksi yang diharapkan pada

tingkat kualitas tertentu (Massie dkk., 2018). Harga merupakan elemen penting

dalam strategi pemasaran dan harus senantiasa dilihat dalam hubungannya dan

strategi pemasaran.

Harga jual merupakan hal yang sangat penting dalam setiap bisnis dalam

industri manapun yang akan digeluti oleh setiap pelaku bisnis. Harga jual akan

menunjukkan seberapa besar manfaat dan nilai yang akan diberikan kepada

konsumen dengan memperhatikan sejumlah pengorbanan (cost) yang mereka

keluarkan. Harga jual harus mendapat perhatian khusus, karena akan menentukan

Page 15: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

2

harga produk dipasaran nantinya. Namun, penentuan harga jual ini masih

mengalami banyak kendala dan tantangan, utamanya menyoal bagaimana

menghadirkan distribusi biaya yang seimbang diantara semua komponen

pembentuk harga jual produk. Sari (2019) mengungkapkan bahwa untuk

memberikan keputusan mengenai penetapan harga produk merupakan hal yang

sangatlah penting dan tidaklah mudah untuk dilakukan. Penetapan harga harus

ditetapkan secara tepat, cermat, dan akurat. Hal ini dilakukan agar suatu pabrik

dapat bersaing dengan pabrik-pabrik lain yang memproduksi produk sejenis dalam

kurun waktu yang relatif lama.

Manein dkk, (2020) mengungkapkan bahwa sekarang ini industri

manufaktur, perusahaan dagang, maupun perusahaan jasa, sudah sangat banyak,

baik dalam skala makro maupun mikro, maka masing-masing perusahaan

melakukan pembenahan terutama mengenai kualitas produksi, agar terhindar dari

permasalahan yang rumit seperti adanya persaingan ketat dibidang perekonomian

serta usaha-usaha yang dilakukan untuk mendapatkan laba dan menguasai pangsa

pasar. Disisi lain perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan juga

kualitas agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Setiap pelaku usaha kecil

dan menengah dituntut lebih efektif dan efisien dalam menjalankan usahanya

sehingga memiliki daya saing dengan para kompetitornya.

Menurut Hornorgen dkk. (2012) dalam menentukan harga ,jual pelaku

bisnis harus memperhatikan aspek jangka pendek dan aspek jangka panjang. Untuk

aspek jangka pendek, pelaku bisnis harus bisa mendapatkan laba sehingga kegiatan

produksi di periode berikutnya dapat berjalan dengan baik, sedangkan aspek dalam

Page 16: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

3

jangka panjang pelaku bisnis juga perlu memperhatikan aspek hubungan baik

jangka panjang dengan konsumen dan prospek pengembangan bisnis. Sejalan

dengan penelitian Toar dkk. (2017) yang mengatakan bahwa dalam menentukan

harga jual, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya

yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan yang diantaranya

adalah persaingan, permintaan dan penawaran, biaya, keadaan ekonomi dan lain-

lain. Moray dkk. (2014) mengatakan dalam penelitiannya bahwa dalam penentuan

harga tidak didasarkan pada perkiraa saja, tetapi dengan perhitungan yang akurat

dan teliti. Harga jual harus dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan dan harus

dapat menghasilkan laba yang diinginkan.

Hal yang bisa dilakukan adalah dengan menentukan harga jual yang tentu

saja harus dengan harga yang wajar, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

Dampak yang terjadi bila salah menentukan harga jual adalah, apabila harga jual

produk terlalu tinggi akan berdampak terhadap lemahnya daya saing perusahaan.

Begitu pula sebaliknya, jika penentuan harga jual terlalu rendah maka dapat

dipastikan laba yang didapat tidak akan maksimal (Lestari dkk., 2019). Sejalan

dengan penelitian Rantung dkk. (2015) yang mengatakan bahwa penetapan harga

suatu barang harus dapat menutup semua ongkos atau bahkan lebih dari itu agar

dapat menghasilkan laba. Apabila terjadi kesalahan dalam perhitungan harga pokok

produksi dapat mengakibatkan penentuan harga yang terlalu tinggi atau terlalu

rendah. Jika penentuan harga terlalu tinggi akan berakibat kurang menguntungkan.

Karena pembeli akan berkurang, volume penjualan akan berkurang dan sebaliknya,

jika terlalu rendah akan mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan rendah dan

Page 17: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

4

semua biaya semakin tidak dapat ditutup dan akhirnya perusahaan bisa menderita

lagi.

Penentuan harga jual produk harus mampu menutup semua biaya perusahaan.

Tondo dkk. (2019) mengungkap bahwa penentuan harga jual yang tepat membuat

manajemen perusahaan dapat menentukan harga jual barang atau produk yang tepat

pula, maka keinginan masyarakat untuk memperoleh produk dengan harga rendah

dapat terealisasi dan perusahaan tetap memperoleh laba dari kegiatan produksi

perusahaan. Macpah (1945) mengungkapkan untuk menentukan harga jual yang

tepat perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui harga jual dari produk yang akan

dijual. Sejalan dengan penelitian Komara dan Sudarma (2016) yang mengatakan

bahwa penentuan harga jual produk memerlukan berbagai pertimbangan yang

terintegrasi, mulai dari biaya produksi, biaya operasional, target laba yang

diinginkanoleh perusahaan, daya beli masyarakat, harga jual pesaing, kondisi

perekonomian. Penentuan harga jual produk perusahaan haruslah merupakan

kebijakan yang harus benar-benar dipertimbangkan secara matang dan terintegrasi.

Menurut Rudianto (2013) penetapan harga jual produk memerlukan

berbagai pertimbangan produksi, biaya operasi, dan target laba yang diinginkan

perusahaan, daya beli masyarakat, harga jual pesaing, kondisi perekonomian secara

umum, elastisitas harga produk dan sebagainya. Penentuan harga jual merupakan

salah satu keputusan manajemen. Tujuan dari penentuan harga jual yaitu

mendapatkan profit (maksimalisasi keuntungan), untuk mencapai keuntungan yang

maksimal. Kedua, penentuan harga jual untuk merebut pangsa pasar. Ketiga,

penetapan laba pendapatan maksimal (Utomo dan Utomo, 2014). Penentuan harga

Page 18: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

5

jual berfungsi untuk membandingkan harga jual yang sebenarnya dengan standar

harga jual yang ditetapkan, dengan adanya perbandingan tersebut dapat dievaluasi

apakah telah terjadi penyimpangan, baik penyimpangan yang merugikan dan

penyimpangan yang menguntungkan.

Marlina dan Efrianti (2015) mengatakan bahwa penentuan harga jual dapat

diartikan sebagai usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan cara

membandingkan harga jual yang akan dipatok dengan harga jual yang ada dipasaran.

Hal ini tentu memerlukan diperlukan upaya-upaya efektif dan efisien. Efektifitas

dan efisiensi dapat tercipta jika manajemen dapat mengolah secara maksimal

seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan berupa: sumber daya manusia,

sumber daya modal, sumber daya mesin dan sumber daya lainnya. Bagaimana agar

produk-produk itu menarik, tentu perusahaan berupaya meningkatkan mutu produk,

menawarkan harga yang wajar, dan meningkatkan pelayanannya. Hal ini dapat

dicapai melalui perencanaan dan penentuan harga jual sehingga diperoleh kegiatan

bisnis yang efektif (Saebani dan Taufik, 2017). Dalam penentuan harga jual harus

seimbang (al-tawazun) antara biaya yang dikeluarkan dengan harga barang yang

diperjualkan.

Keterkaitan antara penentuan harga jual dengan konsep al-tawazun yaitu

untuk menentukan harga jual secara tepat dalam perusahaan agar memiliki margin

keuntungan yang seimbang dan tidak berlebihan. Maryamah (2017)

mengemukakan bahwa sikap Al-tawazun sangat diperlukan oleh seseorang sebagai

insan yang muslim, tujuannya agar kita tidak melakukan sesuatu hal yang

berlebihan. Al-tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan, sedangkan menurut

Page 19: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

6

istilah merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau

sesuai dalam menghadapi setiap persoalan. Seimbang yang dimaksudkan disini

adalah antara manusia, alam dan islam, dalam artian manusia dimaksudkan untuk

menjaga dan mengelola alam harus seimbang dan jangan sampai berlebih-lebihan.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT. dalam QS. Al-Baqarah ayat143;

ة وسطا ل تكونوا شهداء على سول عليكم شهيدا اس و الن وكذلك جعلناكم أم يكون الر

Artinya:

"Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat

pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian)

atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT

menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian.

(QS al-Baqarah: 143)."

Ayat diatas sesuai dengan saduran tafsir jalalayn dan tafsir Quraish Shihab

dalam kitab Al-Misbah menjelaskan bahwa umat Islam dijadikan umat pertengahan,

yakni umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan

orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat dan akan

bersaksi di akhirat bahwa para rasul telah menyampaikan risalah kepada kaumnya,

sebagaimana Nabi kita Rasulullah SAW akan menjadi saksi terhadap umatnya,

bahwa Beliau telah menyampaikan riasalahnya. Mengetahui di sini karena terkait

dengan pahala dan siksa, yakni agar jelas asalannya mengapa orang ini berhak

diberi pahala dan mengapa orang itu berhak disiksa, meskipun Allah SWT. sudah

mengetahui segala perkara sebelum terwujudnya. Hal ini menunjukkan keadilan-

Nya dan penegakkan hujjah terhadap hamba-hamba-Nya.

Apa yang menjadi ushul fiqh surah Al-Baqarah ayat 143 tersebut

memberikan keyakinan kepada peneliti bahwa segala sesuatu yang dilakukan di

Page 20: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

7

dunia ini harus berdasarkan kepada asas keadilan yang kemudian bermuara pada

konsep keseimbangan (at-tawaazun), termasuk dalam penentuan harga jual.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian akan menganalisis penerapan metode

Harga Jual pada RM Ayam Bakar Wong Solo. RM Ayam Bakar Wong Solo dipilih

sebagai objek penelitian sebab merupakan salah satu usaha manufaktur atau secara

spesifik bisnis RM yang sudah sangat dikenal dan memiliki cabang diberbagai kota.

B. Rumusan Masalah

Persaingan perusahaan di era globalisasi saat ini menuntut manajemen

untuk mengelola perusahaan dengan sebaik-baiknya. Setiap perusahaan baik dari

jasa, dagang, maupun manufaktur membutuhkan berbagai metode agar

kelangsungan hidup perusahaan tersebut dapat terjaga dengan mengacu kepada

syariat islam. oleh karena itu, terkhusus pada perusahaan manufaktur, hal yang

menjadi perhatian pertama ialah proses produksi, terutama dalam penentuan Harga

Jual agar tidak terjadi harga jual yang terlalu mahal nantinya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan permasalahan dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana penentuan harga jual produk pada RM Ayam Bakar Wong Solo?

2. Bagaimana peran konsep Al-tawazun dalam penentuan harga jual produk

pada RM Ayam Bakar Wong Solo?

3. Bagaimana konsep Al-tawazun mewujudkan keseimbangan harga pada RM.

Ayam Bakar Wong Solo?

Page 21: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

8

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini merupakan studi terhadap akuntansi biaya yang berfokus pada

penentuan harga jual dengan menggunakan konsep al-tawazun. Penilitian ini di

khususkan untuk memberikan Harga Jual agar kiranya tidak terjadi harga jual yang

sangat tinggi. Hal ini menjadi penting untuk menghindari harga penjualan yang

berlebihan yang mengharuskan perusahaan bekerja lebih keras dalam memasarkan

produksinya.

Penelitian ini mengintegrasikan konsep al-tawazun yang sangat berguna

dalam penentuan keseimbangan biaya produk dan margin keuntungan. Konsep ini

ditawarkan agar kiranya nilai-nilai keberkahan tidak hilang dari rangkaian proses

produksi yang dilakukan oleh RM Ayam Bakar Wong Solo.

Tabel 1.1

Fokus & Deskripsi Fokus Penelitian

No. Item Bahasan Sub- Bahasan

1 Harga Jual - Modal produk (Harga Pokok Produksi)

- Margin keuntungan

2 Al-tawazun - Proporsional

- Kewajaran

- Keterjangkauan

3

Keseimbangan Harga - Keuntungan yang wajar

- Harga yang terjangkau oleh semua kalangan

Page 22: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

9

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai penentuan harga jual merupakan salah satu bentuk

topik yang selalu diangkat dalam penelitian pada bidang akuntansi. Dalam hal

ini menyangkut bagaimana perusahaan dalam menggunakan harga jual dengan

sebaik-baiknya.

Tabel 1.2

Penelitian terdahulu

No. Peneliti Metode

penelitian Hasil penelitian

1. Novela Irene Karly

Massie, David P.E

Saerang, dan Victorina

Z. Tirayoh (2018)

Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perusahaan harus mempertahankan

penentuan Harga Jual sehingga

perusahaan dapat mempertahankan

keberlangsungan bisnis perusahaan di

masa yang akan datang.

2. Rukmi Juwita dan

Muhammad Rizal

Satria (2017)

Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan metode target costing

membuat perusahaan lebih efisien

dalam menghitung harga jual. Selain

itu, harga jual pun akan lebih

terkendalikan oleh metode tersebut.

3. Akhmad Saebani, dan

Eindye Taufik (2017)

Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa

suatu usaha mikro kecil dan menengah

membutuhkan sebuah penentuan harga

jual. Hal ini dikarenakan adanya

penentuan harga jual maka overcost

pada sebuah produk dapat

diminimalisir.

4. Turmudi, M. (2017) Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sikap Al-tawazun sangat diperlukan

oleh seseorang sebagai insan yang

muslim dalam menentukan harga jual,

tujuannya agar dalam menentukan

harga jual tidak melakukan hal yang

berlebihan. Islam memotivasi untuk

memanfaatkan kebutuhan untuk tidak

Page 23: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

10

berlebih-lebihan dalam mendekatkan

diri kepada Allah SWT. Karena Allah

menyandingkan seseorang yang

berperilaku berlebih-lebihan dengan

setan sebagai saudaranya.

E. Novelty

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian

sebelumnya terkait penentuan harga jual. Penelitian-penelitian sebelumnya

difokuskan kepada bagaimana penentuan harga jual dengan berbagai metode yang

telah ada sebelumnya, sedangkan dalam penelitian ini berfokus untuk melihat

apakah penentuan harga jual pada objek penelitian yang dituju sudah sesuai dengan

konsep al-tawazun. Al-tawazun merupakan konsep keseimbangan dalam islam

yang integrasinya diharapkan mampu menghadirkan penentuan harga jual sesuai

dengan margin keuntungan yang diperbolehkan dalam ajaran agama islam.

Secara spesifik penelitian ini ingin mengkaji bagaimana penentuan harga

jual produk pada RM Ayam Bakar Wong Solo dan melihat apakah penentuan harga

tersebut sudah diseimbangkan dengan margin keuntungan dan keterjangkauan

harga. Guna mencapai hal tersebut, konsep al-tawazun kemudian diintegrasikan

sebagai alat analisis sejauh mana penerapan konsep keseimbangan yang digunakan

oleh RM Ayam Bakar Wong Solo dalam penentuan harga produknya.

Page 24: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

11

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disajikan

sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana metode penentuan harga jual produk pada

RM Ayam Bakar Wong Solo.

2. Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian penentuan harga jual produk pada

RM Ayam Bakar Wong Solo dengan konsep Al-tawazun.

3. Untuk mengetahui bagaimana konsep Al-tawazun mewujudkan

keseimbangan harga pada RM Ayam Bakar Wong Solo.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis yang diharapkan adalah agar dapat memberikan

keluaran berupa penentuan harga jual yang seimbang. Demi mewujudkan

hal tersebut, konsep al-tawazun kemudian diintegrasikan guna mewujudkan

keseimbangan antara profit dan benefit yang diharapkan dari suatu produk.

Hal ini dimaksudkan agar penentuan harga jual disesuaikan dengan kondisi

masyarakat atau dengan kata lain dapat dijangkau oleh seluruh elemen

masyarakat. Selain itu, hal yang ingin dicapai adalah agar margin

keuntungan tidak terlalu tinggi atau berlebihan. Pengembangan yang

dilakukan adalah dengan menggunakan kombinasi antara metode penentuan

harga jual yang telah ada dengan konsep at-tawaazun yang merupakan

konsep keseimbangan dalam islam.

Page 25: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

12

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dimaksudkan agar penentuan harga jual suatu produk

pada sebuah perusahaan dapat disesuaikan dengan margin keuntungan

wajar, agar penjualan dapat ditingkatkan dan pelanggan tetap loyal dalam

bingkai keberkahan yang ada dalam konsep al-tawazun yang

mengedepankan efesiensi dan ketepatan harga jual. Manfaat praktis yang

diharapkan adalah agar penentuan harga jual dapat di efisiensi sebagaimana

yang telah dijelaskan dalam konsep at-tawaazun. Praktik ini dimaksudkan

guna menekan pemborosan biaya yang mengakibatkan tingginya harga jual

produk.

Page 26: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Al-tawazun

Ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin tentunya akan melahirkan sistem

perekonomian yang rahmatan lil’alamin pula, oleh karenanya karakteristik

ekonomi islam mencakup aspek normatif-idealis-deduktif, serta historis-empiris-

induktif (Fauzia dan Riyadi, 2015). Karakteristik ekonomi islam t ersebut

diantaranya adalah Al- Tawazun (keseimbangan antara materi dan spiritual) dimana

islam memotivasi manusia untuk mencari rezeki serta memanfaatkannya sesuai

dengan kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan dalam rangka mendekatkan diri

kepada Allah SWT. Karena Allah menyandingkan seseorang yang berperilaku

berlebih-lebihan (mubadzir) dengan setan sebagai saudaranya (Turmudi, 2017). Hal

ini sebagaimana telah disebutkan Allah dalam firman-Nya;

ا اخوان الشيطي رين كانو ب ه كفوران وكان الشيطن لر ان المبذ

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan

setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al-Isra':17:27)

Berdasarkan tafsir jalalayn dan tafsir Quraish Shihab dalam kitab Al-

Misbah, ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang menghambur-hamburkan

harta secara berlebihan (boros) adalah saudara- saudara setan. Mereka menerima

godaan manakala setan-setan memperdaya mereka agar terjerumus dalam

kerusakan dan membelanjakan

Page 27: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

14

harta secara tidak benar. Kebiasaan setan adalah selalu kufur terhadap

nikmat Tuhan. Demikian pula kawannya, akan sama seperti sifat setan. Jika ushul

fiqh ini kemudian dikaitkan dengan harga jual, makan sangat jelas bahwa biaya

yang dikeluarkan harus ditakar sedemikan rupa agar tidak terjadi pemborosan

sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat di atas. Di sinilah kemudian konsep al-

tawazun diharapkan bisa diintegrasikan ke dalam penentuan harga jual.

Sikap Al-tawazun sangat diperlukan oleh seseorang sebagai insan yang

muslim, tujuannya agar kita tidak melakukan sesuatu hal yang berlebihan. Al-

tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan, sedangkan menurut istilah

merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau sesuai

dalam menghadapi setiap persoalan. Seimbang yang dimaksudkan disini adalah

antara manusia, alam dan islam, dalam artian manusia dimaksudkan untuk menjaga

dan mengelola alam harus seimbang dan jangan sampai berlebih-lebihan dalam

mengelola sumber daya yang ada agar tidak membuat kerusakan terhadap

ekspoitasi alam yang berlebihan.

Allah telah mengisyaratkan dalam banyak ayat-ayat al-Quran, agar kita

hidup dengan keseimbangan, karena dengan hidup seimbang manusia akan

mendapatkan kebahagiaan tanpa harus melalaikan dan meninggalkan yang lain.

Sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta isinya berada dalam sebuah

keseimbangan. Seperti penjelasan surat ar-rahman ayat 7:

Page 28: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

15

وٱلسماء رفعها ووضع ٱلميزان

Artinya:

“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca

(keadilan) ”(QS. Ar-Rahman:7).

Mizan yang disebutkan pada ayat di atas bukan hanya neraca (mizan) yang

kita ketahui, akan tetapi yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah seperti yang

dikemukakan, termasuk di dalamnya mizan tersebut, juga alat untuk menakar

barang, alat-alat untuk mengetahui segala sesuatu yang belum diketahui, serta

hakikat kebenaran yang dengannya diputuskan perkara makhluk dan ditegakkan

keadilan di antara mereka. Oleh sebab itu Allah berfirman, “Supaya kamu jangan

melampaui batas tentang neraca itu,” yakni Allah meletakkan neraca (keadilan)

agar mereka tidak melampaui batas di dalam timbangan, karena apabila perkara ini

dikembalikan kepada akal dan pemikiran kalian, niscaya akan terjadi kekacauan

yang Allah Mahatahu akan hal itu, dan akan rusaklah langit dan bumi serta apa yang

ada pada keduanya. Ayat di atas dapat dimaknai bahwa Allah menyebutkan telah

meletakkan neraca (keadilan) ditengah-tengah manusia sebagai sebuah patokan

dalam bertindak dan bersikap secara seimbang, dengan memperhatikan seluruh

aspek mulai dari lingkungan hingga sosial.

B. Stewardship Theory

Teori stewardship adalah teori yang dicetuskan oleh Donaldson dan Davis

tahun 1989. Teori Stewardship menjelaskan situasi dimana manajer sebagai

steward tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan

untuk kepentingan principal atau kepentingan bersama. Teori ini juga memiliki

Page 29: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

16

asumsi bahwa kepentingan personal antara steward dan principal dapat

diselaraskan melalui pencapaian tujuan bersama, ketika kepentingan steward dan

principal tidak sama, steward akan menjunjung tinggi nilai kebersamaan sehingga

tujuan bersama dapat dicapai (Raharjo, 2007). Teori ini mempunyai dasar psikologi

dan sosiologi yang telah tersusun, dimana para eksekutif sebagai steward

termotivasi untuk bertindak sesuai keinginan prinsipals, selain itu perilaku steward

termotivasi untuk bertindak sesuai keingan prinsipals, selain itu perilaku steward

tidak akan meninggalkan organisasinya sebab steward berusaha mencapai sasaran

organisasinya.

Stewardship menurut Hernandez (2012) ialah stewardship sebagi sikap dan

perilaku yang menempatkan kepentingan jangka panjang kelompok di atas yujuan

pribadi yang melayani kepentingan pribadi sesorang. Teori stewardship didesain

bagi para peneliti untuk menguji situasi dimana para eksekutif dalam perusahaan

sebagai pelayan (stewardess) dapat termotivasi untuk bertindak dengan cara terbaik

bagi principal-nya (Donaldson dan Davis, 1989, 1991). Sejalan dengan penilitian

Davis dkk, (1997) yang mengatakan bahwa seorang pelayan menjaga dan

memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui kinerja perusahaan.

Chinn (2000) Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis

mengenai sifat manusia yaitu bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya,

mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran

terhadap pihak lain. Filosofi mengenai teori stewardship dibangun berdasarkan

manusia yaitu bisa berlaku jujur untuk pihak lainnya dan dapat dipercaya, serta

memiliki integritas. Sejalan dengan penelitian Zubaedah dkk. (2018) yang

Page 30: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

17

mengatakan bahwa steward yang sukses dapat meningkatkan kinerja perusahaan

dan mampu memuaskan shareholder. Pada teori stewardship, pelaku steward

adalah kolektif sebab steward berpedoman dengan perilaku tersebut tujuan

organisasi dapat dicapai, misalnya peningkatan penjualan atau profibilitas.

Masalah keseimbangan dalam teori stewardship ini adalah bagian penting

dari mengambil tanggung jawab pribadi; dalam bekerja menuju kesejahteraan

masyarakat, pelaku organisasi bertujuan untuk menyeimbangkan antara

kepentingan perusahaan dan kepentingan masyarakat (Jefri, 2018). Teori

stewardship ini mengasumsikan hubungan antara kesuksesan organisasi dengan

kepuasan pemilik. Jadi, steward disini akan melindungi dan memaksimalkan

kekayaan organisasi dengan kinerja perusahaan, sehingga dengan demikian fungsi

utilitas akan maksimal.

C. Harga Jual

Perusahaan pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal.

Pihak manajemen diharuskan mampu dalam mengelola perusahaan secara baik agar

dapat mencapai laba yang optimal. Harga jual merupakan hal yang sangat penting

dalam setiap bisnis dalam industri manapun yang akan digeluti oleh setiap pelaku

bisnis. Sejalan dengan peneitian Sujarweni (2015) yang mengatakan bahwa harga

jual adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa, atau jumlah

dari nilai tukar atas atas manfaat, karena memiliki atau menggunakan produk atau

jasa tersebut. Harga jual meliputi biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan

distribusi, ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan.

Page 31: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

18

Menurut Slamet dan Sumarli (2010) harga jual merupakan nilai tukar dari

produk yang ditentukan dengan uang. Harga jual adalah harga pada waktu

mennjual. Harga jual ini juga harga yang diperoleh dari penjumlahan biaya

produksi total ditambah dengan mark up yang digunakan untuk menutup biaya

overhead pabrik perusahaan. Toar dkk. (2017) mengungkapkan dalam

penelitiannya bahwa harga jual merupakan jumlah uang (ditambah beberapa produk

kalau mungkin) menndapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta

pelayanannya.

Perusahaan biasanya berupaya menentukan harga yang akan

memaksimalisasi nilai perusahaan (Jannah dan Rivandi, 2018). Menurut Rudianto

(2013) penetapan harga jual produk memerlukan berbagai pertimbangan produksi,

biaya operasi, dan target laba yang diinginkan perusahaan, daya beli masyarakat,

harga jual pesaing, kondisi perekonomian secara umum, elastisitas harga produk

dan sebagainya. Penentuan harga jual merupakan salah satu keputusan manajemen.

Hidup matinya perusahaan dalam jangka panjang bergantung pada keputusuan

pricing ini (Sodikin, 2015)

Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa tujuan penentuan harga jual,

yaitu:

1. Kelangsungan hidup

Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya,

jika mengalami kapasitas lebih, persaingan ketat, atau perubahan keinginan

konsumen. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi dan persediaan dapat terus

berputar, mereka sering melakukan penurunan harga. Laba kurang penting

Page 32: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

19

dibandingkan kelangsungan hidup. Selama harga dapat menutup biaya variabel dan

sebagian biaya tetap, perusahaan dapat terus berjalan. Tetapi kelangsungan hidup

hanyalah tujun jangak pendek. Dalam jangka panjang perusahaan harus dapat

meningkatkan lainnya.

2. Laba sekarang maksimum

Banyak perusahaan menentukan harga yang memaksimalkan labanya

sekarang. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya sehubungan

sebagai alternatif harga dan memilih harga yang akan menghasilkan laba, arus kas,

atau pengembalian investasi yang maksimum.

3. Pendapatan sekarang maksimum

Beberapa perusahaan menetapkan harga yang akan memaksimalkan

pendapatan dari penjualan. Maksimalisasi pendapatan hanya membutuhkan

perkiraan fungsi permintaan. Banyak manajer percaya bahwa maksimalisasi

pendapatan akan menghasilkan maksimalisasi laba jangka panjang dan

pertumbuhan pangsa pasar.

4. Pertumbuhan penjualan maksimum

Perusahaan lainnya ingin memaksimalkan unit penjualan. Mereka percaya

bahwa volume penjualan lebih tinggi akan menghasilkan biaya per unit lebih rendah

dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Mereka menetapkan harga terendah

dengan mengasumsikan bahwa pasar sensitif terhadap harga. Ini disebut penetpan

harga penetrasi pasar.

Harga jual menunjukkan seberapa besar manfaat dan nilai yang akan

diberikan kepada konsumen dengan memperhatikan sejumlah manfaat dan nilai

Page 33: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

20

yang akan diberikan kepada konsumen dengan memperhatikan sejumlah

pengorbanan (cost) yang mereka keluarkan. Menurut Hornorgen dkk. (2012) dalam

menentukan harga jual maka pelaku bisnis harus memperhatikan aspek jangka

pendek dan aspek jangka panjang. Untuk aspek jangka pendek, pelaku bisnis harus

bisa mendapatkan laba sehingga sehingga kegiatan produksi di periode berikutnya

dapat berjalan dengan baik, sedangkan aspek dalam jangka panjang pelaku bisnis

juga perlu memperhatikan aspek hubungan baik jangka panjang dengan konsumen

dan prospek pengembangan bisnis.

Fondasi yang kokoh akan membuat suatu usaha tidak mudah goyah

meskipun berada di tengah persaingan yang ketat, baik bersaing dalam hal harga

jual maupun kualitas, segmentasi pasar dan lain sebagainya. Tingkat persaingan

yang tinggi mengakibatkan perubahan harga produk akan memberikan dampak

signifikan terhadap total penjualan. Oleh sebab itu, harga jual produk merupakan

faktor terpenting dan harus terus diperhatikan. Namun permasalahan yang sering

terjadi akibat tingginya tingkat persaingan adalah pelaku usaha cenderung memilih

untuk menetapkan harga jual yang sama dengan pesaingnya (Diantry, 2020).

Sandra dan Asnedra (2019) mengungkapkan bahwa harga jual lebih banyak

ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dan penawaran produk atau jasa

tersebut di pasaran. Biasanya perusahaan yang secara langsung dapat

mempengaruhi harga jual suatu produk atau jasa akan dihadapkan pada masalah

bagaimana menentukan harga jual produk atau jasa yang dihasilkannya.

Diantry (2020) mengatakan bahwa harga jual produk sendiri seharusnya

tidak terlalu rendah untuk dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan selama

Page 34: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

21

proses produksi dan mampu memberikan keuntungan yang diinginkan, akan tetapi

juga tidak terlalu tinggi supaya konsumen tidak beralih pada pesaingnya. Harga jual

produk akan dapat ditentukan dengan tepat apabila Harga Pokok Produksi (HPP)

dihitung dengan tepat pula. Masrunik dkk. (2019) mengatakan keputusan dalam

penentuan harga jual sangatlah penting sifatnya, karena selain mempengaruhi

laba yang ingin dicapai, penentuan harga jual juga akan mempengaruhi

kelangsungan hidup suatu usaha. Selain itu penentuan harga jual juga akan

mempengaruhi citra suatu produk di mata konsumen. Oleh karena itu dalam

menentukan harga jual produk haruslah dilakukan dengan menggunakan strategi

dan perhitungan yang tepat agar tidak menimbulkan kerugian dalam

kegiatan usaha.

Di dalam ilmu ekonomi terdapat beberapa metode yang dapat digunakan

untuk menghitung ataupun menentukan harga jual, Menurut Badri dkk. (2012)

terdapat empat metode dalam penetapan harga jual, yaitu:

1) Metode Penetapan Harga Biaya-Plus

Merupakan metode penentuan harga jual perunit dengan menghitung

seluruh biaya yang terjadi untuk setiap unit barang atau jasa ditambah dengan

laba yang di harapkan, adapun rumusnya: Harga jual= Biaya Total + Marjin.

2) Metode Penetapan Harga Mark-Up

Adalah variasi lain dari metode cost plus. Metode ini diterapkan untuk

pembelian barang yang langsung di jual kembali tanpa memerlukan proses

produksi. Metode mark up ini banyak dipakai oleh pedagang perantara. Adapun

rumus perhitungannya sebagai berikut: Harga Jual = Harga Beli + Mark Up.

Page 35: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

22

3) Metode Target Pricing

Pada metode ini harga ditetapkan berdasarkan tingkat pengembalian

investasi (ROI) yang diinginkan, Rumusnya yaitu: Harga Sasaran = (Biaya

per Unit+Tingkat Pengembalian yang Diinginkan+Modal yang Diinvestasikan) :

(Unit Penjualan)

4) Metode Pasar atau Pesaing

Harga jual produk ditetapkan berdasarkan harga produk pesaing. Tidak

berdasarkan unsur biaya, hargalah yang menentukan biaya produk. Dengan

metode ini, harga jual produk dapat ditetapkan berdasarkan tiga alternatif yaitu:

1) Sama dengan harga produk pesaing, atau 2) Lebih rendah daripada harga produk

pesaing, atau 3) Lebih tinggi daripada harga produk pesaing.

D. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan salah satu faktor penting yang dapat

mempengaruhi hasil kegiatan produksi hasil kegiatan produksi sehingga

memerlukan perhatian yang lebih baik, baik dalam perencanaan maupun

pengendaliannya. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai biaya

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Sedangkan biaya

non produksi adalah biaya yang berkaitan selain selain fungsi produksi yaitu,

pengembangan, distribusi, layanan pelanggan dan adminstrasi umum. Dalam dunia

yang semakin berkembang ini, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal

diperlukan pengendalian terhadap biaya produksi (Pratiwi, 2013). Faktor biaya

merupakan faktor utama dalam menentukan harga jual, karena biaya

Page 36: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

23

menggambarkan batas minimum yang harus dipenuhi perusahaan agar tidak

mengalami kerugian (Moray dkk., 2014).

Menurut Dunia dan Abdullah (2012) biaya produksi (manufacturing cost)

merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan manufaktur atau

memproduksi suatu barang terdiri atas bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

Sedangkan menurut Irfan (2008) biaya produksi adalah biaya yang dibebankan

dalam proses produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan

barang dalam proses awal ditambah biaya pabrikasi (manufacturing cost) kemudian

dikurangi dengan persediaan barang dalam proses akhir.

Bagi perusahaan dengan tujuan mencapai laba optimum, harga jual dan

realisasi biaya biaya produksi berpengaruh sangat besar terhadap ukuran

keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan yang bersangkutan dan memenangkan

persaingan yang semakin tajam dengan perusahaan lain yang sejenis. Salah satu

faktor yang sangat penting untuk mencapai hal tersebut adalah dengan

mengefisienkan biaya produksi serendah-rendahnya sehingga akan memperbesar

laba (David dkk., 2014). Walaupun terdapat beberapa aspek yang menjadi

pertimbangan perusahaan dalam menentukan harga jual produk, seringkali faktor

biaya di jadikan titik tolak dalam penentuan harga jual produk. Kebijakan harga jual

produk dan biaya akan selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan biaya produk

dan kondisi pasar.

Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah

produk di dalam suatu periode akan di jadikan dasar untuk menetapkan harga jual

produk. Besarnya margin yang diinginkan suatu perusahaan adalah pasti akan selalu

Page 37: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

24

berada di atas semua total biaya-biaya yang di keluarkan perusahaan memerlukan

suatu keahlian khusus dengan pertimbangan dari berbagai aspek sebagaimana di

sebutkan diatas. Dengan mengetahui biaya produksi, maka perusahaan akan dapat

menentukan harga jual produknya untuk menghasilkan laba (Komara dan Sudarma,

2016).

Apabila biaya produksi tidak dikendalikan dengan baik maka akan

berdampak pada harga jual yang akan semakin tinggi dan volume penjualan

(Fitriyah, 2020). Menurut Jannah (2018) biaya produksi merupakan biaya-biaya

yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk

dijual. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik (Muliyadi, 2012).

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah nilai atau besarnya upah yang terkandung dalam

bahan yang digunakan untuk proses produksi. Bahan baku adalah bahan mentah

yang digunakan untuk memproduksi barang jadi, yang secara fisik dapat

diidentifikasikan pada barang jadi.

Menurut Mulyadi (2010) mengatakan bahwa bahan baku merupakan bahan

yang membentuk bagian menyeluruh produk. Jadi, bahan baku yang diolah dalam

perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembeli lokal, impor, atau dari

pengolahan sendiri. Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya

mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan

biiaya-biaya pembelian, pergudangan, dan biaya-biaya perolehan lain.

Page 38: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

25

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara fisik langsung

terlibat dengan pembuatan produk. Biaya yang timbul karenanya merupakan biaya

tenaga kerja utama yang dapat ditelusuri melekatnya pada produk.

Menurut Mursyidi (2010) mengatakan bahwa biaya tenaga kerja dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu biaya tenaga kerja langsung (direct labor), dan

biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor). Biaya tenaga kerja langsung

merupakan biaya tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan proses produksi,

misalnya tukang dan pekerja pabrik. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung

berhubungan dengan produksi, misalnya gaji direktur produksi, pengawas, dan

administrasi produksi.

Sedangkan menurut Bustami dan Nurlela (2010) biaya tenaga kerja

langsung adalah tenaga kerja yang digunkan dalam merubah atau mengkonversi

bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada

produk selesai.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang timbul dalam proses produksi

selain yang termasuk dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik adalah : biaya pemakaian supplies

pabrik, biaya pemakaian minyak pelumas, biaya penyusutan bagian produksi, biaya

pemeliharaan atau perawatan bagian produksi, biaya listrik bagian produksi, biaya

asuransi bagian produksi, biaya pengawasan, dan sebagainya.

Page 39: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

26

Biaya overhead pabrik menurut Mulyadi (2012) merupakan biaya produksi

selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang dikelompokkan

menjadi beberapa golongan sebagai berikut:

a. Biaya bahan penolong

b. Biaya reparasi dan pemeliharaan

c. Biaya tenaga kerja tidak langsung

d. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu

e. Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang.

Menurut Mursyidi (2010) biaya overhead pabrik (factory overhead cost)

disebut factory burden, manufacturing overhead, manufacturing expense, factory

expense, dan indirect manufacturing cost, merupakan biaya yang terjadi atau

dibebankan dalam suatu proses produksi selain bahan baku dan tenaga kerja

langsung

Perusahaan perlu memperhatikan mengenai penentuan harga yang

didasarkan pada anggaran bahwa produk telah selesai dibuat, telah dihitung harga

pokok biayanya dan siap untuk dipasarkan, namun hal itu tidak selalu berlaku,

banyak perusahaan besar yang menerapkan urutan sebaliknya, artinya perusahaan-

perusahaan tersebut telah mengetahui berapa harga jual untuk produknya, sehingga

persoalan pokok yang dihadapi oleh perusahaan tersebut adalah bagaimana cara

membuta produk dengan harga jual yang sudah pasti namun tetap menghasilkan

margin keuntungan yang memadai tanpa mengorbankan kualitas dan nilai yang

akan diserahkan kepada pelanggan (Gerungan, 2013).

Page 40: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

27

E. Margin Keuntungan

Margin keuntungan adalah persentase yang ditetapkan secara fleksibel bisa

di tentukan secara persentase yang ditetapkan secara fleksibel bisa ditentukan

secara tahunan, harian, maupun bulanan. Berdasarkan definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa margin merupakan presentase tingkat selisih yang mengalami

peningkatan nilai dari biaya perolehan/biaya produksi dan harga jual (Rabbani dan

Nawirah, 2018). Hidayat (2016) mengatakan dalam penelitiannya bahwa margin

keuntungan merupakan selisih antara total pengeluaran dengan pendapatan yang

dinyatakan dalam keuntungan bersih yang diterima pelaku usaha. Keuntungan

dihasilkan ketika pendapatan lebih besar dari pengeluaran, dimana secara

matematis dinyatakan total pendapatan dikurang total pengeluaran.

Margin keuntungan merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil

alokasi pembiayaan dalam bentuk jual beli dengan kesepakatan antara penjual dan

pembeli (Aziza dan Mulazid, 2017). Menurut Karim (2010) margin keuntungan

adalah persentase tertentu yang ditetapkan pertahun, perhitungan margin

keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari,

perhitungan margin keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.

Achnas dkk. (2015) mengatakan untuk menghasilkan margin keuntungan

yang sesuai dengan harapan perusahaan perlu memperhatikan penentuan harga jual,

maka dari itu harus dibuat suatu sistem yang dapat menghitung secara akurat agar

tidak terjadi kesalahan dalam melakukan perhitungan. Mergin keuntungan

merupakan perbandingan antara net operating income dengan not sales. Dengan

kata lain dapatlah dikatakan bahwa rasio profit margin adalah selisih antara net sales

Page 41: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

28

dengan operating expenses (harga pokok penjualan + biaya adminstrasi tambah

biaya umum), selisih mana dinyatakan dalam persentase dari net sales. Perhitungan

margin keuntungan dipakai sebagai dasar penentuan keuntungan yang diperoleh

dari setiap jenis bunga potong.

F. Penentuan Harga Jual berdasarkan Konsep Al-tawazun

Sari (2019) mengungkapkan bahwa perusahaan manufaktur yang kegiatan

produksinya dilakukan secara terus menerus membuat perusahaan harus mampu

menyederhanakan atau meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan. Hal ini

memiliki urgensi yang tinggi sebab akan muncul banyak masalah jika diabaikan.

Masalah-masalah tersebut antara lain model produk yang terlalu tinggi, harga jual

yang terlalu mahal, dan turunnya intensitas penjualan yang disebabkan oleh kedua

hal sebelumnya (Lestari dkk., 2019). Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan

dituntut untuk menerapkan metode penentuan harga jual yang tepat. Kesalahan

dalam penetapan harga dapat menimbulkan berbagai konsekuensi dan dampaknya

berjangkauan jauh. Tindakan penetapan harga yang melanggar etika dapat

menyebabkan para pelaku usaha tidak disukai oleh para pembeli, bahkan para

pembeli dapat melakukan suatu reaksi yang dapat menjatuhkan nama baik pelaku

usaha. Apabila kewenangan harga tidak berada para pelaku usaha melainkan berada

pada kebijakan pemerintah, maka penetapan harga yang tidak diinginkan oleh para

pembeli bisa mengakibatkan suatu reaksi penolakan oleh banyak kalangan. Reaksi

penolakan itu bisa diekspresikan dalam berbagai tindakan yang kadang-kadang

mengarah kepada tindakan-tindakan anarkis atau kekerasan yang melanggar norma

hukum (Muslimin dkk., 2020).

Page 42: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

29

Masalah harga atau lebih tepatnya harga keseimbangan sangat

menentukan keseimbangan perekonomian, sehingga hal inipun telah dibahas

dalam ekonomi islam. Dalam konsep ekonomi islam, harga ditentukan oleh

keseimbangan permintaan dan penawaran. Keseimbangan ini terjadi bila antara

penjual dan pembeli bersikap saling merelakan. Kerelaan ini ditentukan oleh

penjual dan pembeli dalam mempertahankan kepentingannya atas barang

tersebut. Jadi, harga ditentukan oleh kemampuan penjual untuk menyediakan

barang yang ditawarkan kepada pembeli, dan kemampuan pembeli untuk

mendapatkan harga tersebut dari penjual (Fauziah dan Nurwahidah, 2019). Konsep

al-tawazun yang ditawarkan dalam penilitian ini diharapkan memainkan peranan

penting dalam meminimalisir biaya-biaya yang menjadi komponen penyusun harga

jual.

Penerapan metode penentuan harga jual berbasis konsep al-tawazun

merupakan metode yang fleksibel yang dapat digunakan secara universal untuk

produk yang dibeli maupun yang di produksi sendiri oleh perusahaan, meskipun

harus tetap memperhatikan asumsi yang dipakai. Islam merupakan ajaran universal

yang tidak hanya berbicara mengenai ibadah personal kepada Allah SWT. Secara

vertikal, melainkan juga berbicara mengenai seluruh aspek kehidupan termasuk

ekonomi (Hetika dan Sari 2019). System ekonomi islam yang berorientasi

kemaslahatan harus ditanamkan dalam setiap lini perekonomian, demi tercapainya

tujuan ekonomi islam sesuai dengan tuntunan al-quran dan as-sunnah.

Page 43: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

30

G. Rerangka Pikir

Gambar 2.1

Rerangka Pikir

Sumber: Olahan Data Peneliti (2020)

Penentuan Harga Jual

Proporsional

Al-Tawazun

Keterjangkauan

Harga Jual Produk

Biaya Produksi

Keseimbangan Harga

Theory Stewardship

Margin Keuntungan

Kewajaran

Page 44: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif yang berdasarkan pada pendekatan interpretif. Pendekatan interpretif

berasal dari filsafat Jerman, yang menitikberatkan pada peranan Bahasa,

interpretasi, dan pemahaman didalam ilmu sosial (Chairi, 2009). Pendekatan ini

memfokuskan pada sifat subjektif dari social world dan berusaha memahaminya

dari rerangka piker objek yang sedang dipelajarinya. Jadi fokusnya pada arti

individu dan persepsi manusia pada realitas bukan pada realitas independen yang

berada diluar mereka (Chairi, 2009). Latuconsina (2016) menjelaskan bahwa

paradigma interpretif meliputi cakupan yang luas atas gagasan filosofis dan

sosiologi yang memberikan karakteristik umum untuk mencoba memahami dan

menjelaskan dunia sosial dengan tujuan utama untuk melihat pelaku yang secara

langsung terlibat dalam proses sosial. Latuconsina (2016), pendekatan interpretif

menjelaskan bagaimana keberadaan manusia dalam mengintrepretasi dan

merasakan realitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretif karena

peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaplikasian konsep al-tawazun.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RM Ayam Bakar Wong Solo cabang Makassar.

RM Ayam Bakar Wong Solo adalah salah satu RM yang berada di Kawasan

Indonesia Timur yang menempati lokasi area produksi makanan di Kelurahan

Page 45: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

33

Mangasa, Kecamatan Tamalete Kota Makassar. Dalam Menjalankan usahanya RM

ini berkantor cabang di Jalan Sultan Alauddin No. 226, Sulawesi Selatan.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan ini

mendiskripsikan tentang pengalaman hidup beberapa orang tentang sebuah konsep

atau fenomena (Laily, 2013). Kasali (2008) mengatakan bahwa fenomonelogi

adalah gagasan mengenai dunia kehidupan, pemahaman bahwa realitas masing-

masing individu itu berbeda, dan bahwa tindakan masing-masing individu hanya

dapat dipahami melalui pemahaman terhadap kehidupan individu, sekaligus

melalui perspektif mereka bersama, dalam pendek atan fenomenologi, pemaknaan-

pemaknaan itu berlangsung dalam kesadaran individu sehingga mereka yang lebih

sering mengalami dalam keseharian akan memberi pemahaman yang lebih banyak.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber

data penelitian dan tidak melalui perantara (Rahmawati dan Usman 2014). Data

primer yakni data yang diterima atau diperoleh langsung dari subjek (narasumber)

secara aktif. Penelitian ini istilah yang digunakan untuk subjek penelitian adalah

informan. Penelitian ini memandang representasi infoman terwakili oleh informan

bukan jumlah informan yang dilibatkan dalam penelitian ini. Informan penelitian

diatas tersebut dipandang cukup cakap dan layak untuk memberikan informasi yang

diperlukan dalam penelitian ini. Adapun informan dalam penelitian ini adalah:

Page 46: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

34

1. Pimpinan

2. Staff Accounting

3. Manajer penjualan

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang diperoleh dari

sumber data penilitian. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data

(Kuncoro, 2013).

2. Sumber Data

a. Data Lapangan

Data lapangan merupakan data langsung dari informan yang telah

diberitahu sebelumnya yang diperoleh secara langsung dari sumber tanpa melalui

perantara. Data ini diperoleh dari hasil wawancara sesuai dengan petunjuk

wawancara yang telah disiapkan sebelumnya.

b. Data Literatur

Data literatur merupakan data suatu objek yang diperoleh dari pihak lain.

Data yang dimaksud dalam penilitian ini jurnal-jurnal yang menjadi bahan rujukan

atau bukti pendukung atas temuan yang ada pada data lapangan.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk menganalisis dan menginterpretasikan suatu data dengan baik,

diperlukan data yang akurat dan sistematis agar hasil yang didapatkan dapat

mendeskripsikan kondisi suatu objek yang sedang diteliti dengan benar. Berangkat

Page 47: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

35

dari hal tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara, dokumentasi, dan juga studi pustaka. Studi pustaka adalah

segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang akan

dijadikan sebagai pedoman analisis data. Pengumpulan data ini dapat berupa jurnal-

jurnal, buku, data-data internet, atau referensi lainnya yang sesuai dengan topik

penelitian.

1. Observasi

Sugiyono (2014:78), observasi atau yang disebut pengamatan meliputi

kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dan lebih banyak

menggunakan salah satu dari pancaindra yaitu indra penglihatan. Observasi

akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau

fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami.

2. Wawancara

Dokumentasi Sugiyono (2014:231) Wawancara digunakan sebagai

tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

tentang diri sendiri atau self – report atau setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Metode wawancara yang

digunakan adalah indepth interview sehingga peneliti menggunakan

daftar wawancara yang telah dibuat.

Page 48: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

36

3. Dokumentasi

Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa pada teknik ini, peneliti

dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber

tertulis atau dokumen yang ada pada responen atau tempat. Proses

mendokumentasikan data-data penelitian merupakan sebuah langkah

untuk memback-up informasi yang telah didapatkan. Dokumentasi ini

dapat berbentuk file foto, video, atau file rekaman wawancara yang

dapat diakses dari server atau database yang dibuat sendiri atau

terpublikasi di situs-situs yang kredibel. Selain itu, catatan-catatan kecil

saat wawancara yang dibuat oleh peneliti juga dapat dikategorisasikan

sebagai bentuk dokumentasi.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan sebuah proses di mana peneliti menghimpun

informasi-informasi penunjang dari berbagai sumber kredibel.

Informasi-informasi ini dapat diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian,

literatur singkat, buku-buku, ataupun sumber-sumber lain yang

dianggap relevan dengan penelitian.

5. Internet Searching

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai

tambahan referensi yang bersumber dari internet guna melengkapi

referensi penulis serta digunakan untuk menemukan fakta atau teori

berkaitan masalah yang diteliti.

Page 49: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

37

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti mencari

informasi yang relevan dengan penelitian dari berbagai sumber seperti jurnal-jurnal

penelitian, artikel, buku, data dari internet, dan sumber referensi lainnya. Informasi

yang telah didapatkan kemudian diolah menjadi data penelitian. Selain itu peneliti

juga menyediakan perlengkapan seperti alat tulis, recorder, dan hal-hal yang

lainnya sesuai dengan kebutuhan penulis.

F. Metode Analisis Data

Analisis data adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memproses dan

menganalisis data yang telah dikumpulkan. Tujuan utama analisis data adalah

menyediakan infromasi untuk pemecahan masalah (Kuncoro, 2013: 197). Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif.

Peneliti akan membangun kesimpulan penelitian dengan mengabstraksikan data-

data empiris yang dikumpulkan dari lapangan dan mencari pola-pola yang terdapat

dalam data-data tersebut. Analisis data dilakukan secara paralel selama penelitian

(tanpa menunggu penelitian selesai seluruhnya). Analisis data dianggap selesai

dilaksanakan apabila peneliti merasa telah mencapai titik jenuh profil data dan

menemukan pola aturan yang dicari. Terkait data yang akan dianalisis, penelitian

ini akan menganalisis bagaimana penentuan harga jual yang dilakukan oleh RM

Ayam Bakar Wong Solo dengan menggunakan konsep at-tawaazun yang

merupakan konsep keseimbangan dalam Islam. Untuk menunjang tercapainya

tujuan dari analisis data yang dilakukan, ada beberapa langkah yang harus

dilakukan sebagai berikut:

Page 50: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

38

Pertama, menetapkan (mencari-temukan) sumber data/informasi; Langkah

ini dilakukan dengan memilih secara tepat informan yang dianggap mampu

memberikan informasi yang akurat dan relevan dengan tujuan penelitian, yakni

terkait dengan Harga Jual di RM Ayam Bakar Wong Solo.

Kedua, mengumpulkan data yang sudah tersedia; Data-data dan informasi

terkait penentuan harga jual yang telah didapatkan kemudian dikumpulkan dan

disatukan sebagai temuan penelitian yang kemudian akan dipilah-pilah nantinya

berdasarkan kebutuhan.

Ketiga, kategorisasi Data; Bagian ini merupakan satu rangkaian dengan

proses reduksi data, yaitu memilih data dan informasi mana yang benar-benar

dibutuhkan dalam penelitian.

Terakhir, Analisis Data; Langkah ini adalah langkah terakhir, yaitu

bagaimana kemudian temuan yang ada dicermati secara menyeluruh. Terkait

analisis tersebut, peneliti akan menganalisis apakah metode penentuan harga jual

yang dilakukan oleh RM Ayam Bakar Wong Solo sudah sesuai dengan konsep at-

tawaazun atau tidak. Setelah itu, dilakukan perampungan bahasan untuk menarik

kesimpulan akhir dan memberikan saran-saran terkait dengan metode penentuan

harga jual yang telah dianalisis.

Page 51: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

39

Gambar 3.1 Model Analisis Data

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi, dengan "reduksi data"

peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat

disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui

seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya

dalam satu pola yang lebih luas. Kadangkala dapat juga mengubah data ke

dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu

bijaksana.

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Page 52: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

40

2. Penyajian Data

Penyajian data perlu dilakukan dalam sebuah penelitian sebab, biasanya

informasi-informasi yang didapatkan peneliti bersifat naratif, sehingga

dibutuhkan penyederhanaan namun tanpa mengurangi isi dari data yang

didapatkan. Penyajian data dilakukan guna memungkinkan terjadinya

penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini peneliti akan melakukan penyajian

data penerapan sikap Al-tawazun dengan penyajian disederhanakan atau dengan

penyajian informasi-informasi yang sederhana, namun tidak mengurangi isi dari

informasi-informasi yang didapatkan, maksudnya adalah tujuan atau makna

yang ada pada informasi tersebut tidak hilang ataupun dikurangi.

3. Penarikan Kesimpulan

Pengumpulan data dan analisa yang telah dilakukan, peneliti mencari makna

dari setiap gejala yang diperolehnya dalam proses penelitian, mencatat

keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian ini, dan implikasi positif yang

diharapkan bisa diperoleh dari penelitian ini. Penentuan sampel dipilih secara

purposive-sampling, yaitu dengan menentukan salah satu usaha yang bergerak

dalam bidang makanan yang melakukan pembayaran pajak yang dimana usaha

tersebut memiliki dampak baik positif maupun negatif terhadap masyarakat

sekitar. Tujuan dari menganalisa data adalah untuk mengungkapkan data apa

yang perlu dicari, metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan

informasi baru,serta kesalahan apa yang perlu diperbaiki. Selain itu, analisa data

bertujuan untuk mendeskripsikan data sehingga karakteristik data dapat

Page 53: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

41

dipahami. Serta membuat suatu kesimpulan yang diperoleh berdasarkan

pendugaanatau estimasi.

Adapun prosedur dari analisis data adalah sebagai berikut:

a) Tahap pengumpulan data melalui instrumen dari pengumpulan data.

b) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

c) Tahap pengkodean, proses identifikasi dan klasifikasi dari tiap

pertanyaan yang terdapat didalam instrumen pengumpulan data.

d) Tahap pengujian data, yaitu menguji validitas dan reabilitas

instrumen pengumpulan data.

e) Tahap penyajian data, dengan merangkai dan menjadikan satu

kesatuan agar dapat dirumuskan kesimpulan dengan melakukan

tinjauan ulang kelapangan untuk mendapatkan hasil yang valid.

G. Al-Tawazun sebagai Alat Analisis Data

Sikap Al-tawazun sangat diperlukan oleh seseorang sebagai insan yang

muslim, tujuannya agar kita tidak melakukan sesuatu hal yang berlebihan. Al-

tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan, sedangkan menurut istilah

merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau sesuai

dalam menghadapi setiap persoalan. Seimbang yang dimaksudkan disini adalah

antara manusia, alam dan islam, dalam artian manusia dimaksudkan untuk menjaga

dan mengelola alam harus seimbang dan jangan sampai berlebih-lebihan dalam

mengelola sumber daya yang ada agar tidak membuat kerusakan terhadap

eksploitasi alam yang berlebihan. Konsep keseimbangan ini juga sesuai dengan

Page 54: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

42

kodrat umat Islam yang ditakdirkan sebagai umat pertengahan dengan berdasar

kepada nilai-nilai keadilan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

”Tengah-tengah itu adalah adil. Kami jadikan kamu satu umat

yang tengah-tengah (terbaik)”. (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Gambar 3.2 Arah Analisis Data

H. Uji Keabsahan Data

Kualitas data dan ketepatan metode yang digunakan dalam penelitian sangat

penting. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pendekatan filosofis dan

metodologis terhadap penelitian sosial. Keabsahan data penelitian kualitatif

dilakukan melalui empat uji, yaitu credibility (validitas internal), transferbility

Alat Analisis Data

Penelitian ini menggunakan nilai kecerdasan emosional sebagai

instrumen analisis.

Hal-Hal yang Dianalisis

Penelitian ingin menganalisis bagaimana penentuan harga jual

pada RM Ayam Bakar Wong Solo dengan menggunakan

Konsep Al-tawazun.

Tujuan Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan sebuah konsep

efisiensi harga jual yang terintegrasi dengan konsep Islam

kepada RM Ayam Bakar Wong Solo. Konsep baru ini

merupakan pengembangan metode penentuan harga jual

dengan integrasi konsep Al-tawazun yang bertujuan untuk

menyeimbangkan Harga Jual guna menghindari harga jual yang

terlalu tinggi.

Page 55: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

43

(validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confiRMability (objektivitas).

Adapun penelitian ini hanya menggunakan dua uji yang paling sesuai, yaitu

credibility dan dependability. Alasan digunakannya empat uji ini adalah untuk

menjamin kualitas data yang ditemukan di lapangan.

1. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas disebut juga dengan uji validitas internal pada penelitian

kuantitatif, dimana kredibilitas ini dapat dicapai dengan kemampuan peneliti untuk

berbaur dengan responden dalam waktu lama dengan terus melakuakn konfirmasi-

konfirmasi (Afiyanti, 2008). Data yang valid dapat Triangulasi Ini merupakan

teknik yang mencari pertemuan pada satu titik tengah informasi dari data yang

terkumpul guna pengecekan dan pembanding terhadap data yang telah ada.

a) Triangulasi Sumber data, yaitu menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan

dikategorisasikan sesuai dengan apa yang diperoleh dari berbagai

sumber tersebut. Peneliti akan melakukan pemilahan data yangsama

dan data yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.

b) Triangulasi metode, yaitu menggali kebenaran informasi tertentu

melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya,

selain melalui sumber data utama yaitu annual report, peneliti bisa

menggunakan sumber data

c) pendukung lainnya seperti berita-berita terkait aktivitas Pelaporan

Keuangan di berbagai media. Tentu masing-masing cara itu akan

Page 56: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

44

menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan

memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai

fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan

keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.

2. Uji Dependabilitas

Uji realibilitas penelitian kualitatif dikenal dengan uji dependabilitas. Uji

ini merupakan ujian atau pertimbangan keilmiahan suatu penelitian kualitatif.

Pertanyaan mendasar berdasarkan isu realibilitas adalah terkait konsistensi hasil

temuan ketika dilakukan oleh peneliti yang berbeda dan dalam kurun waktu yang

berbeda pula, tetapi dilakukan dengan metode dan interview script yang sama

(Afiyanti, 2008). Dependabilitas yang tinggi dapat dicapai dengan melakukan

tindakan terstruktur yang memungkinkan peneliti lain menemukan hasil yang sama

terhadap penelitian serupa. Adapun uji dependabilitas yang digunakan adalah uji

konsistensi, yang dapat diukur dengan melihat apakah interview scripts yang

digunakan peneliti dapat menghasilkan jawaban/hasil yang sesuai dengan topik atau

pertanyaan yang diberikan.

Page 57: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah RM Ayam Bakar Wong Solo Cabang Makassar

RM Ayam Bakar Wong Solo cabang Makassar merupakan salah bisnis

yang bergerak dalam bidang kuliner. Peresmian RM Ayam Bakar Wong Solo pada

tanggal 25 April 2004 yang mendapat apresiasi kehormatan oleh bapak Gubernur

Sulawesi Selatan H. M Amin Syam sekaligus yang meresmikan RM tersebut.

Beliau dibantu oleh Bapak H. Puspo Wardoyo sebagai pendiri RM Ayam Bakar

Wong Solo yang sangat berhasil mengembangkan cabang-cabang di Indonesia yang

bekerja sama dengan bapak H. Masrur Lantanro selaku pemilik dari hak fracise

makassar.

Awal dibentuknya RM Ayam Bakar Wong Solo oleh Bapak Puspo

Wardoyo yang dulunya hanya membuka warung kaki lima pada tahun 1991 yang

beralamat di jalan SMA 2 Pandang Golf Polonia Medan. Beliau merupakan seorang

mantan guru SMA perguruan Wahidin Bagan Si Api-Api yang saat ini beralih

menjadi seorang wirausaha dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan. Pada tahun

2005 yang hingga kini telah memiliki cabang lebih dari 34 yang telah tersebar

diseluruh indonesia. RM Ayam Bakar Wong Solo kini telah go international karena

telah memiliki cabang di Negara Malaysia dan Singapura.

Total servis RM Ayam Bakar Wong Solo memiliki standarisasi bumbu,

sehingga kesamaan rasa antara outlet tetap terjaga. RM Ayam Bakar Wong Solo

bisa dimiliki oleh setiap orang dengan sistem waralaba (frachise) dengan beberapa

Page 58: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

47

syarat yang telah ditetapkan oleh sistem manajemen dari RM Ayam Bakar Wong

Solo, dan merupakan salah satu RM tradisional besar yang memiliki motto Halalan

Thayyiban yang artinya halal dari segi makanan dan baik dari segi aspek pelayanan

serta pengelolaan sedangkan Thayyiban atau baik yang artinya menu-menu yang

disajikan oleh RM Ayam Bakar Wong Solo berasal dari bahan-bahan yang

memiliki nilai gizi yang tinggi dan tentunya bahannya juga sehat. Bukan hanya itu

RM ini tidak terlepas dari Zakat yang dikeluarkan yaitu 10% dari hasil usaha

tersebut yang digunakan untuk hal-hal kemasyarakatan.

Kunci sukses tersebut tidak lepas dari hukum-hukum Allah SWT serta

memahami bahwa hal yang paling penting dalam menyelamatkan roda pelanggan

yaitu bagaimna suatu pekerjaan tersebut mampu menyelamatkan diri dari api

neraka. Sehingga insan RM Ayam Bakar Wong Solo memandang bahwa bekerja

adalah suatu ibadah, karena setiap outlet tersedia tempat peribadatan berupa

Mushollah dan mewajibkan pendalam agam bagi setia staf dan karyawan secara

terus menerus. Jadi tujuan sukses insani RM Ayam Bakar Wong Solo dari azabyang

pedih dan dapat bermanfaat bagi keluarga, masyarakat serta dapat sukses dunia dan

diakhirat.

2. Letak dan Lokasi

RM Ayam Bakar Wong Solo berlokasi di Jl Sultan Alauddin No 226

Makassar, lokasi tersebut sangat mudah dijangkau oleh pengunjung serta parkiran

kendaraannya terbilang cukup luas, kapasitas pengunjung yang dapat ditampung

kurang lebih 200 orang. RM Ayam Bakar Wong Solo memiliki fasilitas ruangan

VIP, Pendopo, dan lesehan, Mushollah.

Page 59: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

48

3. Visi dan Misi

RM Ayam Bakar Wong Solo menyadari bahwa elemen kunci sebuah

keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia, melalui penciptaan produk

dan perilaku pelayanan yang dilakukan. Maka dari itu penciptaan Sumber Daya

Manusia yang ungul dengan adanya pemberdayaan karyawan sangat penting

dilakukan sehingga dapat mecapai tujuan perusahaan tersebut. Semua itu dapat

dicapai a[abila perusahaan dan karyawan memiliki komitmen yang terikat untuk

menjalankan visi, misi dan tujuan perusahaan secara bersama-sama. Adapun visi,

misi dan tujuan RM Ayam Bakar Wong Solo sebagai berikut:

a. Visi

Untuk menjadi Bisnis Frances makanan yang islami, profesional, dang

canggih dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dimana outlet

Wong Solo berada.

b. Misi

RM Ayam Bakar Wong Solo adalah memenuhi kebutuhan pelanggan akan

konsumsi yang bergizi tinggi, higienis, aman bagi kesehatan pelanggan dan halal.

• Untuk melayani makanan halal untuk kualitas hidup lebih berbahagia.

• Untuk membawa pelayanan manajemen islam yang profesional,

memuaskan, ramah dan sopan dengan total pelayanan.

• Untuk terus mengembangkan bisnis kearah yang lebih baik melalaui

inovasi dan teknologi.

• Untuk meningkatkan efektivitas operasional dengan kualitias organisasi

dan manajemen yang baik.

Page 60: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

49

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada RM Ayam Bakar Wong Solo dipimpin oleh

seorang Manajer Cabang dan beberapa kepala bagian yang tebagi menjadi 4 bagian

dengan total karyawan sebanyak 30 orang karyawan laki-laki dan 11 orang

karyawan perempuan diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.1

Strukur Organisasi

Kepala Bagian Fungsi

Kepala Bagian Keuangan Bertugas mencatat semua laporan

keuangan baik pemasukan maupu

pengeluaran.

Kepala Bagian Produksi Bertugas memonitoring kualitas

bahan makanan dan juga seluruh hasil

produksi sesuai dengan standar yang

dimiliki Wong Solo.

Kepala Bagian Operasional Bertugas mengkoordinasikan setiap

bagian dan memberikan arahan

kepada setiap bagian untuk bekerja

sesuai dengan arahan yang baik.

Kepala Bagian Operasional Bertugas untuk mendata semua

administrasi perusahaan secara

internal seperti data karyawan dan

juga eksternal seperti perizinan

perusahaan.

Berdasarkan struktur organisasi di RM Ayam Bakar Wong Solo, berikut

disajikan mengenaik deskripsi kerja berdasarkan tugas dan tanggung jawab mereka

dari setiap bagian yang ada di RM Ayam Bakar Wong Solo Cabang Makassar:

Page 61: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

50

a. Pimpinan Cabang

• Bertaanggungjawab langsung kepada pemilik RM ini.

• Mengkordinasikan langsung seluruh kegiatan operasional perusahaan

• Bertanggung jawab menjaga dan memelihara agar operasi RM selalu

sesuai.

• Membawahi langsung kepala keuangan, operasional, produksi dan

personaliaan.

b. Bagian Keuangan

• Bertanggungjawab langsung kepada manajer

• Membawahi langsung bagian bendahara dan kasir.

• Membuat laporan keuangan yang akan dilaporkan ke Wong Solo

pusat.

• Mengkoordinasikan pekerjaan akuntansi dengan keuangan perusahaan

c. Bagian Personalia

• Bertanggungjawab langsung kepada manajer

• Mengurus perijinan perusahaan demi kelancaran operasi perusahaan

• Menyelenggarakan urusan administrasi perusahaan

• Melakukan pembinaan karyawan

d. Bagian Operasional

• Bertanggungjawab langsung kepada manajer.

• Bertugas mengkoordinasikan kegiatan operasional RM.

Page 62: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

51

• Membawahi langsung bagian belanja, gudang, kapten area,

maintanance, dan jaga malam.

e. Bendahara

• Bertanggungjawab langsung kepada kepala keuangan

• Melakukan perencanaan kebutuhan keuangan perusahaan dan menjaga

arus kas perusahaan

f. Kasir

• Bertanggungjawab kepada kepala keuangan

• Menerima pembayaran dari tamu

• Melakukan transaksi kasir dengan benar

• Mencatat barang-barang belanja pada pagi hari dengan benar

• Ramah dan senyum

5. Letak Geografis RM Ayam Bakar Wong Solo

RM Ayam Bakar Wong Solo letaknya sangat strategis yang terletak

diperbatasan kota Makassar dengan Kota Gowa yang beralamat di Jalan Sultan

Alauddin No.226 Makassar yang merupakan jalur menuju pusat kota makassar.

Kawasan Alauddin yang merupakan kawasan perkantoran dan juga kawasan

kampus merupakan nilai lebih dari lokasi RM Ayam Bakar Wong Solo. Disamping

dari itu RM Ayam Bakar Wong Solo terletak kurang lebih dari 6 Km dari pusat kota

Makassar.

6. Status Pegawai

Semua pegawai yang ada di RM Ayam Bakar Wong Solo berstatus kontrak

dan pegawai tetap, dalam sistem penilaian yang kami oergunakan ada beberapa

Page 63: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

52

tahap seleksi yang harus dilewati oleh karyawan. Awalnya semua karyawan yang

yang baru masuk harus mengikuti training terlebih dulu selama dua bulan di RM

Ayam Bakar Wong Solo kemudian melakukan penilian kepada karyawan dengan

malalui kerajinan, ketepatan, kecekatan dan kebersihan. Setelah melalui penilaian

dan mematuhi peratuaran selama satu tahun karyawan tersebut akan kami jadikan

sebagai karyawan tetap.

7. Jam Kerja Karyawan

Hari kerja daam satu tahun minggu adalah antara hari senin sampai dengan

hari minggu. Jam kerja pegawai dibagi berdasrkan posisi pegawai dalam RM Ayam

Bakar Wong Solo Makassar, untuk karyawan kantorjam kerja tersebut dimulai

pukul 08.00 WITA sampai dengan jam 17.00 WITA, sedangakan untuk karyawan

kantor bagia produksi jam kerja berdasarka ketentuan shift di RM Ayam Bakar

Wong Solo. Jam kerja karyawan bagian produksi menyesuaiakan dengan jadwal

shift, diantaranya sebaga berikut:

a. Shift 1= 08.00 – 15.00 WITA

b. Shift 2= 15.00 – 22.00 WITA

8. Fasilitas Perusahaan

RM Ayam Bakar Wong Solo Cabang Makassar yang berlokasi di jalan

Sultan Alauddin No.226 Makassar mejadikan RM tersebut midah dijangkau baik

oleh pengguna kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dengan ditunjang

kapasitas pengunjung kurang lebih 200 orang. Terdapat sasaran sarana dan

prasarana pendukung yang ada di RM Ayam Bakar Wong Solo yaitu tempat parkir

Page 64: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

53

yang luas, Mushollah, toilet pria dan wanita, ruangan VIP, Pandopo dan lesehana

serta berbagai ruangan untuk rapat dengan kapasitas 80 orang (full AC).

9. Kegiatan Perusahaan

RM Ayam Bakar Wong Solo cabang makassar masih tetap menfokuskan

usahanya tersebut dalam bidang kuliner, belum ada niat untuk memverifikasi

kedalam usaha lain. Pelanggan dapat membuat variasi menu sendiri, baik lauk pauk,

sayuran maupun minuman yang ada. Variasi tersebut antara lain Ayam

Bakar/goreng, aneka ikan bakar/goreng, sate udang/cumi/ayam/kambing, berbagai

aneka sayur, balado bahkan chinese food seperti saos tauco, saos tomat, dan saos

tiram. RM Ayam Bakar Wong Solo juga memiliki standarisasi bumbu, hingga

kesamaan rasa anatara outlet tetap terjaga.

Nilai lebih dari RM Ayam Bakar Wong Solo adalah Halalan Thayyiban,

halal artinya produksi dari RM Ayam Bakar Wong Solo adalah diperhatikan

berbagai aspek kehalalan, sedangkan thayyiban artinya menu yang disajikan berasal

dari bahan-bahan yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi yang tinggi, disamping

itu RM Ayam Bakar Wong Solo mengeluarkan zakat sebesar 10% dari hasil

digunakan untuk hal-hal kemasyarakatan.

Manajemen yang ada di RM Ayam Bakar Wong Solo Cabang Makassar

memiliki keunikan dengan kekhasan yang berbeda dengan manajemen RM pada

umumnya. Keunikan dan kekhasan tersebut manajemen RM tersebit teletak pada

pengelolaan usahanya dengan melahirkan nuansa islamiyah. Semua karyawati yang

ada di RM Ayam Bakar Wong Solo mewajibkan karyawati memakai jilbab dan

mewajibkan pendalaman agama bagi seluruh pegawai secara rutin.

Page 65: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

54

B. Hasil dan Pembahasan

1. Penentuan Harga Jual pada Ayam Bakar di RM Ayam Bakar Wong

Solo

Harga jual merupakan sesuatu yang vital bagi entitas bisnis yang akan

menentukan kelangsungan hidup perusahaan dari segi kuantitas penjualan dan

kuantitas pelanggan yang didapat diraih secara masif. Berbicara mengenai harga

jual, khususnya pada perusahaan manufaktur hal ini menjadi sangat penting sebab

segala komponen biaya harus diperhatikan secara keseluruhan. Namun dalam

perkembangannya proses penentuan harga jual saat ini masih jauh dari kata

seimbang fenomena inilah yang menggerakkan peneliti untuk mengkaji terkait

dengan penentuan harga jual di RM ayam bakar wongsolo. Pak Didi selaku

informan, kemudian menyampaikan pandangannya terkait dengan apa yang

dimaksud dengan harga jual produk itu sendiri;

“Harga jual itu harga yang dipasarkan untuk produk kita, Kalau di

perusahaan ini ada harga pokok penjualan jadi harga pokok penjualan itu

termasuk bahan baku apa saja yang digunakan didalamnya ada komponen-

komponen mulai dari tenaga kerja, komponen biaya operasional, supplies

itu digunakan semua. Bedanya rumah makan dengan distributor kalau

distributor kan enak barangnya sudah tentu dan sebagainya tapi kalau

dirumah makan susah menentukan itu semua karena kitakan harus hitung

gas, biaya sumber daya manusia, bumbu-bumbu yang lain, penunjang dan

sebagainya termasuk kayak tissue, kotak dan sebagainya itukan harus

dihitung komponennya.” (Hasil Wawancara, 16 agustus 2020)

Padangan pak Didi ini secara umum sesuai dengan definisi umum yang

diungkap pada pembahasan awal terkait haraga jual. Apa yang disampaikan oleh

pak Didi tersebut menggambarkan posisi harga jual yang ada di RM Ayam Bakar

Wong Solo berikut dengan metode penentuan harga jual yang digunakan.

Page 66: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

55

Ibu Sarah dalam pandangannya menyatakan sebagai berikut:

“Jadi harga jual itu adalah harga yang dipasarkan kepada pelanggan kita,

kalau di perusahaan ini ada harga pokok penjualan jadi harga pokok

penjualan itu termasuk komponen bahan baku apa saja yang digunakan

didalamnya.” (Hasil Wawancara, 18 Agustus 2020)

Secara umum komponen-komponen penentuan harga jual yang dijelaskan

tersebut terdiri atas 3 komponen utama yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,

dan juga biaya overhead. Setelah menghitung semua komponen tersebut, barulah

kemudian margin keuntungan di kalkulasi guna mengetahui berapa harga jual

produk yang akan ditentukan. Terkait dengan penentuan harga jual tersebut metode

penetapannya disebut dengan metode penetapan harga biaya-plus yang merupakan

metode penentuan harga jual perproduk dengan mengkalkulasikan seluruh biaya

yang terjadi untuk setiap produk dijumlahkan dengan tingkat laba yang diharapkan

sebagai hasil akhir dari harga jual.

Penentuan harga jual meskipun telah menggunakan metode tertentu namun

harus tetap melakukan penyesuaian-penyesuaian, dalam hal ini inovasi dan strategi

bisnis guna menciptakan harga jual yang bersaing dipasaran. Hal ini guna menjaga

stabilitas harga dan juga volume penjualan yang sudah ada.

Dalam penentuan harga jual menurut syariat hukum islam harus dengan

adanya keridhoan dan prinsip suka sama suka, karena prinsip ini bertujuan untuk

menghargai hak kepemilikan umatnya. Allah mengharamkan kepada umatnya

Page 67: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

56

untuk mengambil hak saudara sesama muslim dengan cara yang bathil,

sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 29:

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu

sendiri, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisa

(4): 29)

Dalam kesempatan terpisah, peneliti juga menghimpun hasil wawancara

dari Pak Bambang terkait dengan penentuan harga jual. Penentuan harga jual dalam

pernyataannya mengungkapkan.

“Kita liat pasarnya, kalau pasarnya volumenya besar kita untung-untung

tipis tidak masalah. Jadi harga jual murah, karena kan memang persaingan

rumah makan di Makassar sangat ketat semakin ada yang baru mereka

tawarkan harga yang lebih murah. Tapi kita kan perusahaan-perusahaan

yang sudah besar harus memperhitungkan juga biaya-biaya sumber daya

manusia dan sebagainya. kita kan terkait dengan aturan pemerintah dan

sebagainya, kayak UMK dan sebagainya kita harus penuhi semua. Jadi, kita

seminimal mungkin mengejar volume yang tinggi dengan keuntungan yang

sedikit.” (Hasil Wawancara, 16 Agustus 2020)

Berdasarkan penuturan pak Bambang tersebut dapat diketahui bahwasanya

harga jual produk juga harus berada dalam lingkup konservatisme atau kehati-

hatian. Harga jual produk seharusnya tidak terlalu rendah untuk dapat menutupi

seluruh biaya yang diakumulasikan selama proses produksi dan juga tidak boleh

terlalu tinggi untuk tetap bersaing dengan kompetitor lainnya.

Terkait dengan inovasi dan strategi terkait dengan harga jual produk di RM

Ayam Bakar Wongsolo ada beberapa pertimbangan yang senantiasa diperhatikan

sebagaimana yang disampaikan oleh pak Didi;

Page 68: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

57

“Kita sudah pertimbangkan itu, tapi hasil dalam laba ruginya itu biasanya

meleset-meleset sedikit itu biasa. Karena kan memang secara persentasi

bahan baku itu persentasinya 50% sedangkan biaya SDM 15% dan supplies

sekitar 10%, ya keuntungannya kalau sudah 10% itu sudah baguslah, tapi

terkadang meleset. Karena kita kayak regulasi pemerintah yang bahannya

harus dipenuhi biaya cek lingkungan hidup, itukan diluar kendali kita biasa

kayak kita harus uji udara, uji kadar air dan sebagainya kayak begitu.

(Hasil Wawancara, 16 Agustus 2020)”

Pertimbangan-pertimbangan yang disampaikan oleh pimpinan RM Ayam

Bakar Wong Solo tersebut adalah sebuah sikap konservatisme yang berfungsi

sebagai pembanding terhadap apa yang telah dilakukan sebelumnya terkait harga

jual. Penentuan harga jual itu sendiri berfungsi sebagai pembanding harga jual yang

sebenarnya dengan standar yang ditetapkan. Adanya perbandingan ini akan

mengahadirkan evaluasi terkait dengan proses produksi, guna mendeteksi adanya

penyimpangan atau kendala-kendala yang seringkali ditemui mengenai kendala ini

sendiri pak didi kemudian menyampaikan kendala utama yang sudah pasti ditemui

dalam setiap proses produksi di RM Ayam Bakar Wongsolo;

“Kendalanya itu biasanya bahan baku dipasaran yang harganya biasa naik

turun, itu yang biasa kita tidak bisa prediksi sama sekali apalagi bulan-

bulan kayak begini konsumen berkurang bahan bakunya harganya semakin

tinggi. (Hasil Wawancara, 16 Agustus 2020)”

Berdasarkan pemaparan tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga bahan

baku yang jadi kendala paling utama yang menentukan harga jual karena sifatnya

yang fluktuatif atau naik turun. Pada dasarnya ketidakcermatan dalam memprediksi

harga bahan baku dipasaran akan menimbulkan kerugian tersendiri bagi perusahaan

tersebut dimana akan menghadirkan distribusi biaya yang tidak seimbang dan

margin keuntungan yang tidak relevan. Kerugian ini pernah dialami oleh RM Ayam

Bakar Wongsolo sebagaimana dijelaskan oleh pak Didi;

Page 69: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

58

“Pernah. Setiap perusahaan itu pernah mengalami itu, kita ditahun 2006

pernah rugi tahun ini juga mengalami kerugian karena covid. Tingginya

pembayaran SDM, gajinya lebih tinggi daripada pemasukan dan

sebagainya sampai minus berapa juta. (Hasil Wawancara, 16 Agustus

2020)”

Merujuk pada apa yang disampaikan tersebut, sebenarnya kita tidk bisa

berkesimpulan bahwa RM Ayam Bakar Wong Solo tidak memperhatikan aspek-

aspek yang telah dijelaskan terkait dengan produksi dan penjualan dikarenakan

covid-19 adalah wabah pandemic yang sifatnya tiba-tiba dan merusak berbagai

tatanan ekonomi setengah tahun terakhir di 2020 ini. pada dasarnya, RM Ayam

Bakar Wong Solo adalah usaha rumah makan yang mengedepankan konsep syariah

didalam operasionalnya dengan memperhatikan keseimbangan antara margin

keuntungan, harga pasar, serta keterjangkauan konsumen. Hal ini dipertegas oleh

pernyataan pak Didi;

“Kalau rumah makan konsep itu tdak bisa digunakan.karena dia kan

seumpama ritkel kan sudah jelas barang masuk dikali keuntungannya itu

sudah jelas. Tapi kalau barang masuk di restoran banyak sekali komponen

yang diperhitungkan mungkin kalau ayam missal harga pokoknya 7rb

berate kita jual 22rb karena diakan banyak penunjangnya kayak sambel,

bungkusnya, cara masaknya, airnya itu diperhitungkan. (Hasil Wawancara,

16 Agustus 2020)”

Hal ini dipertegas kembali oleh pak Didi melalui closing statementnya

terkait dengan penentuan harga jual produk di RM Ayam Bakar Wong Solo;

“Kalau direstoran kita fleksibel karena keuntungannya itu tidak terlalu

banyak untuk saat ini jadi kalau kita menentukan itu biasanya liat pasarnya

dulu pasar yang mana kita mau masuki kalau dikita kan menengah keatas

yang kita masuki harga jualnya agak tinggi dengan konsumennya sedikit

tapi sudah untung tapi kalau kita masuki menengah kebawah untungnya

sedikit tapi volumenya harus tinggi kayak begitu konsep restoran. (Hasil

Wawancara, 16 Agustus 2020)”

Page 70: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

59

Tabel 4.2

Penentuan Harga Jual di RM Ayam Bakar Wong Solo

Harga Jual Produk

RM Ayam Bakar

Wong Solo

Metode Penentuan Harga Jual Produk RM Ayam

Bakar Wong Solo

1. Menghitung seluruh komponen biaya yang

digunakan dalam suatu produk yang dihasilkan

2. Mengkalkulasi dan mempertimbangkan margin

keuntungan yang ingin didapatkan dari

penilaian produk

3. Menentukan dan mengumumkan harga jual ke

pasar

2. Peran konsep Al-Tawazun dalam Penentuan harga jual RM Ayam

Bakar Wongsolo

Sebagai restoran yang mengaplikasikan konsep syariah dalam usahanya,

sudah selayaknya RM Ayam Bakar Wong Solo menerapkan prinsip syariah dalam

setiap keputusan yang diambil termasuk dalam penentuan harga jual. Salah satu

konsep atau prinsip syariah yang harusnya terterapkan dalam penentuan harga jual

adalah konsep al-tawazun atau keseimbangan dimana margin keuntungan harus

relevan dengan biaya yang dikeluarkan serta keterjangkauan harga oleh konsumen.

Namun dengan segmen ini peneliti kemudian mencoba mengkaji lebih dalam

terkait Tawazun pada rm makan wong solo. Mengenai hal tersebut Pak Bambang

kemudian menyatakan pandangannya sebagai berikut;

“Jadi sebenarnya begini, tujuan perusahaan kan mencari keuntungan.

Akan tetapi melihat situasi sekarang ini yang masih dilanda virus corona

Page 71: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

60

(covid-19) maka konsep tawazun bisa diterapkan, karena tawazun itukan

suatu sikap yang harus dimiliki setiap individu atau dalam hal perusaahn

rm wong solo agar tidak melakukan hal-hal secara berlebihan artiya

memberikan harga jual yang bisa dijangkau.(Hasil Wawancara, 16 Agustus

2020)”

Jika dianalisa, apa yang disampaikan oleh Pak Bambang sebagai manajer

bahwa memang sangat sesuai dengan apa yang telah dikonsepkan pada awal

bahasan ini. Pak Bambang menyampaikan pendapatnya dengan melihat kondisi

hari ini dimana dampak dari covid-19 ini mengganggu kondisi berbagai sektor

terutama pada sektor restaurant atau rumah makan. Dengan kata lain, stewardship

theory memandang manajemen dapat dipercaya dalam bertindak dengan sebaik-

baiknya demi kepentingan publik, pemilik dan stakeholder (Anto, 2010)..

Selanjutnya Ibu Sarah juga mengungkapkan alasan mengapa iya

berpandangan konsep tersebut tidak relevan digunakan di RM Ayam Bakar

Wongsolo;

“Tapi kalau barang masuk di restoran banyak sekali komponen yang

diperhitungkan mungkin kalau ayam misal harga pokoknya 7rb berarti kita

jual 22rb karena diakan banyak penunjangnya kayak sambel, bungkusnya,

cara masaknya, airnya itu diperhitungkan. Jadi konseptawazun ini tidak

relevan untuk digunakan. (Hasil Wawancara, 18 Agustus 2020)”

Berdasarkan penjelasan tersebut, Ibu Sarah selaku accounting RM Ayam

Bakar Wong Solo berpandangan bahwasanya konsep al-tawazun ini tidak relevan

untuk diterapkan mengingat dalam satu bahan pokok ada beberapa biaya yang

terlibat. Akan tetapi secara tidak sadar RM Ayam Bakar Wong Solo telah

menerapkan prinsip tersebut sebagaimana disiratkan oleh pak Didi sendiri;

“Kalau direstoran kita fleksibel karena keuntungannya itu tidak terlalu

banyak untuk saat ini jadi kalau kita menentukan itu biasanya liat pasarnya

dulu pasar yang mana kita mau masuki kalau dikita kan menengah keatas

Page 72: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

61

yang kita masuki harga jualnya agak tinggi dengan konsumennya sedikit tapi

sudah untung tapi kalau kita masuki menengah kebawah untungnya sedikit

tapi volumenya harus tinggi kayak begitu konsep restoran. (Hasil

Wawancara, 16 Agustus 2020)”

Apa yang disampaikan pak Didi tersebut sejatinya sudah sesuai dengan

konsep al-tawazun. Konsep al-tawazun dalam islam sendiri dikenal dengan konsep

keseimbangan yang mengedepankan nilai-nilai keadilan dalam penentuan suatu hal

yang dalam hal ini diproksikan kepada penentuan harga jual produk yang ada di

RM Ayam Bakar Wong Solo. Jika diselaraskan dengan teori, pandagan ini sejalan

dengan stewardship theory. Teori Stewardship manajer akan berperilaku sesuai

kepentingan bersama. Menurutnya kepentingan bersama dan berperilaku sesuai

keinginan pemilik adalah suatu hal yang rasional sebab steward lebih

mengendepankan usaha untuk mencapai kepentingan organisasi (Zoelisty dan

Adityawarman, 2014).

Masalah harga atau lebih tepatnya harga keseimbangan sangat

menentukan keseimbangan perekonomian, sehingga hal inipun telah dibahas

dalam ekonomi islam. Dalam konsep ekonomi islam, harga ditentukan oleh

keseimbangan permintaan dan penawaran. Keseimbangan ini terjadi bila antara

penjual dan pembeli bersikap saling merelakan. Kerelaan ini ditentukan oleh

penjual dan pembeli dalam mempertahankan kepentingannya atas barang

tersebut. Jadi, harga ditentukan oleh kemampuan penjual untuk menyediakan

barang yang ditawarkan kepada pembeli, dan kemampuan pembeli untuk

mendapatkan harga tersebut dari penjual. Konsep at-tawazun yang ditawarkan

dalam penilitian ini diharapkan memainkan peranan penting dalam meminimalisir

biaya-biaya yang menjadi komponen penyusun harga jual.

Page 73: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

62

Penerapan penentuan harga jual berbasis konsep at-tawazun merupakan

metode yang fleksibel yang dapat digunakan secara universal untuk produk yang

dibeli maupun yang diproduksi sendiri oleh perusahaan, meskipun harus tetap

memperhatikan asumsi yang dipakai. Islam merupakan ajaran universal yang tidak

hanya berbicara mengenai ibadah personal kepada Allah SWT. Secara vertikal,

melainkan juga berbicara mengenai seluruh aspek kehidupan termasuk ekonomi.

Sistem ekonomi yang berorientasi kemaslahatan harus ditanamkan dalam setiap lini

perekonomian, demi tercapainya tujuan ekonomi sesuai dengan tuntunan al-quran

dan as-sunnah.

Tabel 4.3

Peran Al-Tawazun dalam Penentuan Harga Jual Produk di RM Ayam

Bakar Wong Solo

No. Konsep Al-

Tawazun

Peran konsep Al-Tawazun dalam Penentuan Harga

Harga Jual Produk RM Ayam Bakar Wong Solo

1. Proporsional Menghitung biaya yang digunakan untuk membuat

suatu produk dengan tetap mempertimbangkan sisi

profit dan benefit

2. Kewajaran Menentukan margin keuntungan secara wajar

berdasarkan biaya yang dikeluarkan

3. Keterjangkauan Memastikan bahwa harga jual yang telah

ditentukan sebelumnya terjangkau oleh semua

kalangan

Page 74: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

63

3. Konsep Al-Tawazun dalam Mewujudkan Keseimbangan Harga Jual

RM Ayam Bakar Wong Solo

Konsep Al-Tawazun yang memiliki arti keseimbangan, yang dimaksud

keseimbangan dalam mewujudkan harga jual yaitu dimana Wong Solo sebagai

rumah makan dapat memberikan harga yang jual yang seimbang kepada

pelanggannya dengan harga jual yang ditawarkan tidak terlalu mahal atau bisa

dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, apalagi ditengah kondisi covid-19

dimana seluruh sektor terkena dampaknya.

RM Ayam Bakar Wong Solo sebagai usaha manunfaktur yang kegiatan

produksinya dilakukan secara terus menerus membuat perusahaan harus mampu

menyederhanakan atau meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan. Hal ini

memiliki urgensi yang tinggi sebab akan muncul banyak masalah jika diabaikan.

Masalah-masalah tersebut antara lain model produk yang terlalu tinggi, harga jual

yang terlalu mahal, dan turunnya intensitas penjualan yang disebabkan oleh kedua

hal sebelumnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan dituntut dalam

penentuan harga jual dengan tepat. Sebab kesalahan dalam penetapan harga dapat

menimbulkan berbagai konsekuensi dan dampaknya berjangkauan jauh.

Tindakan penetapan harga yang melanggar etika dapat menyebabkan para

pelaku usaha tidak disukai oleh para pembeli, bahkan para pembeli dapat

melakukan suatu reaksi yang dapat menjatuhkan nama baik pelaku usaha. Apabila

kewenangan harga tidak berada para pelaku usaha melainkan berada pada kebijakan

pemerintah, maka penetapan harga yang tidak diinginkan oleh para pembeli bisa

mengakibatkan suatu reaksi penolakan oleh banyak kalangan. Reaksi penolakan itu

Page 75: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

64

bisa diekspresikan dalam berbagai tindakan yang kadang-kadang mengarah kepada

tindakan-tindakan anarkis atau kekerasan yang melanggar norma hukum.

Terkait dengan hal tersebut pemahaman harga jual serta penentuannya harus

bisa dikuasai oleh manajemen perusahaan itu sendiri urgensi tersebut guna

menghindari bias harga yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah kali relevan

dengan disampaikan oleh Pak Bambang selaku bagian manajer RM Ayam Bakar

Wong Solo;

“Harga jual itu harga yang dipasarkan untuk produk kita, Kalau di

perusahaan ini ada harga pokok penjualan jadi harga pokok penjualan itu

termasuk bahan baku apa saja yang digunakan didalamnya ada komponen-

komponen mulai dari tenaga kerja, komponen biaya operasional, supplies itu

digunakan semua. Jadi ketika kita sudah hitungberapa total biaya-biaya yang

terlibat maka kami menyeimbangkan harga jual yang akan kami tawarkan

agar tidak terlalu tinggi dan juga tidak melewati modal yang terpakai.”

(Hasil Wawancara, 16 Agustus 2020)

Apa yang disampaikan tersebut menunujukkan bahwasanya penentuan

harga jual tidak semudah yang diperkirakan oleh peneliti ada banyak komponen

biaya yang secara detail harus benar-benar diperhatikan seperti biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja, biaya operasional, biaya marketing, dan biaya-biaya lainnya

yang tidak bisa disebutkan satu persatu selain itu faktor lain yang harus juga

diperhatikan adalah pangsa pasar produk itu sendiri. Hal ini dipertegas dalam teori

stewardship (stewardship theory) yang memandang manajer, dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya, termotivasi untuk melayani kebutuhan organisasi dan

mengabdikan dirinya untuk pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi tersebut.

Melihat kondisi pasar RM Ayam Bakar Wongsolo dalam hal ini harus

memiliki proyeksi dan target harga yang akan dipasarkan. Hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh Ibu Sarah Selaku bagian keuangan RM Ayam Bakar Wongsolo.

Page 76: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

65

“Kita liat pasarnya, kalau pasarnya volumenya besar kita untung-untung

tipis tidak masalah. Jadi harga jual murah, karena kan memang persaingan

rumah makan di Makassar sangat ketat semakin ada yang baru mereka

tawarkan harga yang lebih murah. Tapi kita kan perusahaan-perusahaan

yang sudah besar harus memperhitungkan juga biaya-biaya sumber daya

manusia dan sebagainya. kita kan terkait dengan aturan pemerintah dan

sebagainya, kayak UMK dan sebagainya kita harus penuhi semua. Jadi, kita

seminimal mungkin mengejar volume yang tinggi dengan keuntungan yang

sedikit. (Hasil Wawancara, 18 Agustus 2020)”

Penjelasan tersebut memberikan gambaran persaingan usaha rumah makan,

hal ini sejalan dengan teori stewardship yang mengasumsikan hubungan yang kiat

untuk kesuksesan perusahaan atau organisasi dengan tetap memberikan kepuasan

kepada pelanggan, pemilik dan stakeholder. Dalam hal ini, Makassar sebagai kota

metropolitan tentunya memiliki pangsa pasar yang baik, namun disisi lain juga

memiliki persaingan yang sengit yang mengakibatkan penentuan harga menjadi

sedikit rumit. Hal ini belum lagi ditambah dengan kendala-kendala lainnya seperti

yang disampaikan Pak Bambang sebagai berikut:

“Kendalanya itu biasanya bahan baku dipasaran yang harganya biasa naik

turun, itu yang biasa kita tida k bisa prediksi sama sekali apalagi bulan-

bulan kayak begini konsumen berkurang sedangkan bahan baku harganya

semakin tinggi. (Hasil Wawancara, 16 Agustus 2020)”

Penjelasan tersebut mengindikasikan bahwasanya upaya membentuk

fondasi yang kokoh akan membuat suatu usaha tidak mudah goyah meskipun

berada di tengah persaingan yang ketat, baik bersaing dalam hal harga jual maupun

kualitas, segmentasi pasar dan lain sebagainya guna menghindari harga yang

unpredictable. Tingkat persaingan yang tinggi mengakibatkan perubahan harga

produk akan memberikan dampak signifikan terhadap total penjualan. Oleh sebab

itu, harga jual produk merupakan faktor terpenting dan harus terus diperhatikan.

Namun permasalahan yang sering terjadi akibat tingginya tingkat persaingan adalah

Page 77: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

66

pelaku usaha cenderung memilih untuk menetapkan harga jual yang sama dengan

pesaingnya. Harga jual lebih banyak ditentukan oleh kekuatan antara permintaan

dan penawaran produk atau jasa tersebut di pasaran. Biasanya perusahaan yang

secara langsung dapat mempengaruhi harga jual suatu produk atau jasa akan

dihadapkan pada masalah bagaimana menentukan harga jual produk atau jasa yang

dihasilkannya.

Setiap bisnis tentunya pernah mengalami pasang surut yang diakibatkan

ketidakmampuan memprediksi harga jual produknya sendiri. Lebih lanjut beliau

juga menjelaskan bahwasanya faktor-faktor yang memungkinkan kerugian tersebut

telah dipertimbangkan namun saja kadang terjadi kerugian yang tidak bisa di

prediksi seperti yang dikatakan oleh pak Bambang;

“Kita sudah pertimbangkan itu, tapi hasil dalam laba ruginya itu biasanya

meleset-meleset sedikit itu biasa. Karena kan memang secara persentasi

bahan baku itu persentasinya 50% sedangkan biaya SDM 15% dan supplies

sekitar 10%, ya keuntungannya kalau sudah 10% itu sudah baguslah, tapi

terkadang meleset. Karena kita kayak regulasi pemerintah yang bahannya

harus dipenuhi biaya cek lingkungan hidup, itukan diluar kendali kita biasa

kayak kita harus uji udara, uji kadar air dan sebagainya kayak begitu. (Hasil

Wawancara, 16 Agustus 2020)”

Hal ini sejalan dengan stewardship theory, sebab teori ini berdasar pada

pertimbangan-pertimbangan yang terkait dengan motivasi manajer. Seorang

eksekutif manajer dalam teori ini dianggap bukan sebagai pihak yang opportunistic,

yang mana secara esensi mereka hanya melakukan pekerjaan dengan baik untuk

menjadi pengurus yang baik bagi seluruh aset yang dimiliki perusahaan.

Keterangan tersebut memberikan gambaran bahwasanya penentuan harga

jual memang sangat rumit meskipun sudah diperhitungkan dengan matang secara

berkali-kali. Harga jual produk sendiri seharusnya tidak terlalu rendah untuk dapat

Page 78: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

67

menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan mampu

memberikan keuntungan yang diinginkan, akan tetapi juga tidak terlalu tinggi

supaya konsumen tidak beralih pada pesaingnya. Harga jual produk akan dapat

ditentukan dengan tepat apabila Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dengan tepat

pula. Keputusan dalam penentuan harga jual sangatlah penting sifatnya, karena

selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai, penentuan harga jual juga akan

mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha. Selain itu penentuan harga

jual juga akan mempengaruhi citra suatu produk di mata konsumen. Oleh

karena itu dalam menentukan harga jual produk haruslah dilakukan dengan

menggunakan strategi dan perhitungan yang tepat agar tidak menimbulkan

kerugian dalam kegiatan usaha.

Guna mengantisipasi kerugian tersebut diperlukan adanya konsep

keseimbangan seperti konsep al-tawazun yang ditawarkan dalam penelitian ini.

Konsep al-tawazun selama ini dikenal sebagai konsep keseimbangan dunia dan

akhirat yang secara umum dilekatkan kepada perilaku manusia namun dalam hal

ini hal tersebut juga dikorelasikan dengan penentuan harga jual demi mendapatkan

konsep harga yang seimbang meskipun pada praktiknya jarang yang mengetahui

konsep al-tawazun ini, seperti halnya RM Ayam Bakar Wongsolo namun secara

tidak langsung konsep tersebut telah terterapkan secara efektif hal ini dapat

diketahui dari pernyataan Pak Bambang sebagi berikut:

“Kalau rumah makan konsep itu tdak bisa digunakan.karena dia kan

seumpama ritkel kan sudah jelas barang masuk dikali keuntungannya itu

sudah jelas. Tapi kalau barang masuk di restoran banyak sekali komponen

yang diperhitungkan mungkin kalau ayam missal harga pokoknya 7rb berate

kita jual 22rb karena diakan banyak penunjangnya kayak sambel,

Page 79: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

68

bungkusnya, cara masaknya, airnya itu diperhitungkan. Jadi konsep ini tidak

relevan untuk digunakan. (Hasil Wawancara, 16 Agustus 2020)”

Meskipun secara tegas menyatakan bahwasanya penerapan konsep ini tidak

mungkin dilakukan, namun pernyataannya telah menyiratkan bahwa konsep al-

tawaazun telah terterapkan dengan baik terlebih lagi RM Ayam Bakar Wong Solo

menerpakan prinsip syariah dengan baik (lihat kemasan kotak makan RM Ayam

Bakar Wong Solo dengan tagline “10% disisihkan untuk sedekah). Masalah harga

atau lebih tepatnya harga keseimbangan sangat menentukan keseimbangan

perekonomian, sehingga hal inipun telah dibahas dalam islam. Dalam konsep

islam, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan penawaran.

Keseimbangan ini terjadi bila antara penjual dan pembeli bersikap saling

merelakan. Kerelaan ini ditentukan oleh penjual dan pembeli dalam

mempertahankan kepentingannya atas barang tersebut. Jadi, harga ditentukan

oleh kemampuan penjual untuk menyediakan barang yang ditawarkan kepada

pembeli, dan kemampuan pembeli untuk mendapatkan harga tersebut dari penjual

Konsep al-tawazun yang ditawarkan dalam penilitian ini diharapkan memainkan

peranan penting dalam meminimalisir biaya-biaya yang menjadi komponen

penyusun harga jual khususnya pada RM Ayam Bakar Wong Solo.

Page 80: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

69

Tabel 4.4

Perwujudan Keseimbangan Harga dalam Konsep Al-Tawazun

No. Al-Tawazun Perwujudan Harga Keseimbangan

1. Proporsional Harga jual harus proporsional sesuai dengan

penentuan dan penawaran pasar

2. Kewajaran Keuntungan dari harga jual harus berada dalam

kondisi wajar atau tidak berlebihan

3. Keterjangkauan Harga jual produk yang ditentukan harus bisa

dijangkau oleh berbagai kalangan agar dapat

memaksimalkan profit yang dugunakan

Page 81: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan peneliti disusun

sebagai berikut:

1. Penentuan harga jual produk di RM Ayam Bakar Wong Solo dilakukan

dengan menggunakan metode peneteapan harga biaya-plus yang

memperhitungkan harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead

sebelum dijumlahkan dengan margin keuntungan .

2. Penentuan harga jual produk di RM Ayam Bakar Wong Solo telah

memenuhi prinsip al-tawazun (keseimbangan harga) meskipun mereka

menyatakan bahwa konsep ini tidak relevan untuk digunakan pada usaha

mereka.

3. Konsep al-tawazun secara spesifik dapat membuat penetapan

keseimbangan harga jual di RM Ayam Bakar Wong Solo dilakukan secara

efektif guna mengahdirkan harga jual produk yang seimbang .

B. Keterbatasan penelitian

Setiap penelitian tentunya memiliki hambatan yang kemudian

memunculkan keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada saat situasi dan kondisi dalam pandemik

covid-19. Dimana kondisi ini membuat pemerintah menerapkan social

distancing yang membatasi ruang gerak peneliti dalam upaya penyelesaian

tugas akhir.

Page 82: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

71

2. Kurangnya informasi yang diberikan informan terkait pertanyaan yang

diberikan sehingga mengurangi kualitas jawaban yang diterima. Hal ini

ditengarai oleh kesibukan informan itu sendiri.

3. Kurangnya waktu yang diberikan kepada peneliti pada saat proses

wawancara.

4. Kurangnya penelitian yang membahas tentang konsep al-tawazun sehingga

dalam penelitian ini penulis kesulitan dalam mencari referensi.

5. Kurangnya pemahaman informan mengenai konsep al-tawazun.

C. Saran Penelitian

Merujuk pada keterbatasan penelitian yang telah diuraikan adapun saran yan

diberikan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu memaksimalkan jumlah

informan yang diproyeksikan agar kiranya informasi yang didapatkan lebih

pariatif dan meyakinkan.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan pada kondisi informan yang

tidak sedang dalam keaibukan guna mendapatkan kualitas informasi yang

lebih baik lagi kedepannya.

Page 83: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

72

DAFTAR PUSTAKA

Achnas, A. H., I. Cholissodin, dan W. F. Mahmudy. 2015. Optimasi Fuzzy

Inference System Sugeno dengan Algoritma Hill Climbing untuk Penentuan

Harga Jual Rumah. Journal of Enviromenta Engineering daan Sustainable

Technology, 2(1): 31-36.

Afiyanti, Y. 2008. Validitas dan Realibilitas dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal

Keperawatan Indonesia, 12(2): 137-141.

Anugerah, E. G., I. Mas'ud, dan N. I. Wahyuni. 2017. Penerapan Target Costing

dalam Pengelolaan Harga Jual untuk Optimalisasi Laba. e-Journal Ekonomi

Bisnis dan Akuntansi, 2017, Volume IV (1) : 19-23.

Arifin, S., dan A. Zaini. 2014. Dakwah Transformatif melalui Konseling: Potret

Kualitas Kepribadian Konselor Perspektif Konseling al-tawazun. Jurnal

Dakwah, 15(1): 1-7.

Atmadja, A. T. 2013. Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah

Ilmu Akuntansi. Jurnal Akuntansi Profesi, 3(2): 122-141.

Aumora, N. S., D. Bakce, dan N. Dewi. 2016. Analisis Efisiensi Produksi Usaha

tani Kelapa di Kecamatan Pulau Burung Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal

SOROT, 11(1): 47-59.

Ayuningtyas, D. 2013. Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat

Perencanaan dan Penentuan Harga Jual Pada Harian Tribun Manado. Jurnal

EMBA, 1(4): 1911-1921.

Aziza, R. V. S., dan A. S. Mulazid. 2017. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, Modal Sendiri dan Marjin Keuntungan terhadap Pembiayaan Murabahah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 1(2): 1-15.

Azmi, Z., Abdillah Arif N. dan Wardayani. 2018. Memahami Penelitian Kualitatif

dalam Akuntansi. Akuntabilitas: Jurnal Ilmu Akuntansi, 11(1): 159-168.

Badri, Muhammad Arifin, dkk. 2012, Majalah Pengusaha Muslim: Jangan

Menyuap. Penerbit: Yayasan Bina Pengusaha Muslim.

Bahri, R., dan Rahmawaty. 2019. Analisis Penentuan Harga JualDalam

Menentukan Harga Jual Produk (Studi Empiris Pada Umkm Dendeng Sapi

Di Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi (JIMEKA), 4(2): 344-

358.

Bungin, B. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif-Aktualisasi Metodologis ke

Arah Ragam Varian Kontemporer. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Page 84: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

73

Cahya, M. L., dan A. Nathanael. 2020. Edukasi Penentuan Harga Jual dan

Pembukuan Usaha di Kampung Lontong Banyu Urip Kelurahan Kupang

Krajan, Surabaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1): 1-5.

Casmadi, Y., dan I. Azis. 2019. Pengaruh Biaya Produksi & Biaya Operasional

Terhadap Laba Bersih Pada Pt. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company,

Tbk.Jurnal Akuntansi, 11(1): 1-12.

Cendrawasih, R. R., N. Tinaprilia, dan A. K. Adhi. 2018. Efisiensi Teknis Usaha

Tani Padi pada Sistem Tanam Jajar Legowo Di Kabupaten Lamongan,

Provinsi Jawa Timur. Jurnal Agro Ekonomi, 36(2): 149-162.

Darmayanti, N. P., I. A. aviantara, dan I. P. Gunadnya. 2017. Optimalisasi

Perencanaan Diversifikasi Usaha Bunga Potong. Jurnal BETA, 5(1): 1-14.

Davis, J. H., Schoorman, F. Davi., dan Donaldson, Lex. 1997. Towards a

Stewardship Ttheory of Management. Academy of Management Review,

221:20-47.

Diantry, H. 2020. Penerapan Logika Fuzzy Mamdani Untuk Menentukan Harga

Jual Batik Mengunakan Matlab. Jurnal Ilmu Komputer, 8(2): 1-4.

Dunia, F. A, mdan Abdullah, W. 2012. Akuntansi Biaya (E. S. Suharsi, Ed) (3rd ed).

Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Fauzia, I. Y. dan A. K. Riyadi. 2015. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif

Maqashid Al-Shariah. Kencana Prenada Islam, 5: 61-77.

Fauziah dan Nurwahida. 2019. Strategi Penetapan Harga Jual dan Penawaran

Dalam Perspektif Syariah Toko Sinar Rahmat Kecamatan Sinjai Utara. Jurnal

Lembaga Keuangan, Ekonomi dan Bisnis Islam, 1(1): 12-27.

Fitriyah, D. N. Priminingtyas, dan D. Retnoningsih. 2020. Penerapan Target

Costing dalam Upaya Efesiensi Biaya Produksi Keripik Apel di UD

Ramayana Agro Mandiri Kota Batu berdasarkan Sistem Penjualan Online dan

Ofline. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 4(1): 97-110.

Goni, Y. M. F dan D, Afandi. 2016. Analisis perhitungan Harga Jual di PT Bangun

Wenang Beverages Company Manado. J. Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis

dan Akuntansi, 4 (1) : 624-633.

Hapsari, S. D., B. W. Saputra, dan B. Rismadi. 2013. Evaluasi Efektivitas

Penentuan Harga Jual dan Efisiensi Harga Jual (Studi Kasus Di PT. XYZ).

Journal of Management Studies, 2(1): 38-60.

Hernandez, M. 2012. Toward an Understanding of The Psychologi of Stewardship.

Academy of Management Review, (37)2:172-193.

Hetika dan Y. P. Sari. 2019. Analisis Penentuan Harga Jual untuk Menentukan

Harga Jual pada UMKM di Kota Tegal. Jurnal MONEX, 8(1): 303-314..

Page 85: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

74

Hidayat, Y. R. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Harga Beras

di Kabupaten Indramayu. Jurnal LOGIKA, 16(1): 1-11.

Irfan, A. (2008). Akuntansi Industri. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Jannah, M. 2018. Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Tingkat Penjualan

terhadap Laba Kotor. Jurnal BanqueSyar’i, 4(1): 87-112.

Juwita, R. dan M. R. Satria. 2017. Penerapan Target Costing Dalam Upaya Efisiensi

Harga Jual Untuk Peningkatan Laba Produk. Jurnal Kajian Akuntansi,1(2):

184-193.

Karim, Adiwarman A. 2010. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana

Meneliti dan Menulis Tesis?. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.

Lestari, A., S. I. Rosita dan T. Marlina. 2019. Analisis Penerapan Metode Full

Costing dalam Perhitungan Harga Jual Untuk Penetapan Harga Jual. Jurnal

Ilmiah Akuntansi, 7(1): 173-178.

Macpal., J. Morasa dan V. Tirayoh. 2014. Analisis Perhitungan Harga Pokok

Penjualan Barang Produksi pada Jepara Meubel di Kota Bitung. Jurnal

EMBA, 2(3): 1495-1503.

Manein, J. O., D. P. E. Saerang dan T. Runtu. 2020. Penentuan Harga Jual dengan

menggunakan metode full costing pada pembuatan rumah kayu (Studi kasus

pada CV. Rajawali Tunggal Perkasa - Woloan 1 Utara). Indonesia Accounting

Journal, 2(1): 37-43.

Marlina, N, dan D. Efrianti. 2015. Peranan Anggaran Harga Jual sebagai Alat

Penentuan Harga Jual pada CV Azka Syahrani. Accounting Symposium,

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan: 1-13.

Maryamah, I. 2017. Dakwah Pondok Pesantren Al-tawazun dalam Mengatasi

Problematika Santri. Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah). 17 (2): 147-

164.

Masrunik, E., B. Septiawan dan A. D. Hendriawan. 2019. Strategi Lirang dalam

Penentuan Harga Jual Pisang di Pasar Tradisional Blitar. Akuntabilitas:

Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi, 12(2): 97-105.

Massie, N. I. K., D. P. E. Saerang, dan Z. Tirayoh. 2018. Analisis Penentuan Harga

Jual untuk Menilai Efisiensi dan Efektivitas Harga pokok produksi. Jurnal

Riset Akuntansi Going Concern, 13(3): 355-364.

Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya. Bandung: PT. Refika Aditama.

Page 86: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

75

Muslimin, S., Zainab, dan W. Jafar. 2020. Konsep Penetapan Harga Dalam

Perspektif Islam. Journals of Islamic Economics, 2(1): 1-11.

Nugroho, A.S., S. I. Santoso dan B. M. Setiawan. 2019. Analisis Efisiensi

Penentuan Harga Jual melalui Metode Full Costing dan Target Costing pada

Komoditas Ribbed Smoked Sheet di PT Perkebunan Nusantara Ix, Kabupaten

Semarang. Jurnal Sungkai, 7(2): 13-24.

Nurul, Farida R. 2016. Menggunakan Metode Etnogtafi dalam Penelitian Sosial.

Dimensi, 9(2): 87-92.

Prasetyo, D. 2016. Implementasi Prinsip Al-tawazun Perspektif Ahlus Sunnah Wal

Jama’ah An Nahdiyah Dalam Pengembangan Nilai Pendidikan Karakter

Siswa di Madrasah Aliyah Al Azhar Banjarwati Paciran Lamongan. Jurnal

AKADEMIKA, 10(2): 187-203.

Pratiwi, J. 2013. Penerapan Biaya Standar dalam Pengendalian Biaya Produksi pada

PT. Pertani (Persero) Cabang Sulawesi Utara. Jurnal EMBA, 1(4): 1617-1626.

Raharjo, Eko. 2007. Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif

Akuntansi. Jurnal Fokus Ekonomi, 2(1): 37-46.

Rahmawati, R., E. S. Rahayu, dan S. W. Ani. 2017. Analisis Penerapan Economic

Order Quantity (EOQ) di Pabrik Gula Madukismo Bantul. Journal of

Sustainable Agriculture. 32(2): 126-131.

Saebani, A. dan E. Taufik. 2017. Analisis Penentuan Harga Jual yang Efektif pada

Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Prosiding SNa, 7(3): 595-603.

Sandra, V. dan Aznedra. 2019. Analisis Penetapan Harga Jual Jasa Perbaikan

Propeller dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing di

Departemen Bsp Division (Studi Kasus Pada Pt. Mencast Offshore And

Marine). Measurement, 13(1): 44-54.

Sari, T. 2019.Analisis Penentuan Harga Jual pada Pabrik Tahu Kurma di Kabupaten

Bondowoso. International Journal of Social Science and Business, 3(3): 264-

271.

Slamet, A. dan Sumarli. 2010. Pengaruh Perkiraan Biaya Produksi dan Laba yang

Diinginkan terhadap Harga Jual pada Industri Kecil Genteng Pres. Jurnal

Ekonomi dan Manajemen, Dinamika, 11(2): 51.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-

21. Bandung: Alfabeta

Supriatna, N. 2014. Analisis Kontribusi Efisiensi Harga Jual terhadap

Kemampulabaan pada PT Perkebunan Nusantara VIII Jawa Barat. JURNAL

Riset Akuntansi Dan Keuangan, 2 (3): 498-507.

Page 87: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

76

Tondo, M., V. Ilat, dan D. Affandi. 2019. Perhitungan Harga Jual Pada Cv. Jonanli

Sejahtera di Manado. Jurnal EMBA, 7(3): 4

Turmudi, M. 2014. Penentuan Margin Ba’I Al-Murabahah pada Program

Pembiayaan Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Al’Adl, 7(1): 1-15.

Turmudi, M. 2017. Production in Islamic Economic Perspektif. Islamadina, Jurnal

Pemikiran Islam, 18(1): 37-56.

Yunina, F., dan Jumiati. 2020. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan

Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Aceh Tengah. Jurnal Akuntansi Muhammadiyah, 9(1): 1-12.

Zubaedah, A., B. Sudiyanto., dan E. Puspitasari. 2018. Pengaruh Kinerja

Perusahaan dan Struktur modal terhadap Return Saham (Studi Empirik pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Tahun 2013-2016). Prosiding SENDI.

Page 88: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

77

LAMPIRAN 1

MANUSKRIP

Page 89: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

78

MANUSKRIP WAWANCARA

Informan 1

Pak Didi (Pimpinan RM Ayam Bakar Wong Solo)

Berbicara mengenai harga jual, khususnya pada perusahaan manufaktur hal

ini menjadi sangat penting sebab segala komponen biaya harus diperhatikan secara

keseluruhan. Namun dalam perkembangannya proses penentuan harga jual saat ini

masih jauh dari kata seimbang.

1. Apa yang bapak ketahui terkait harga jual?

= Harga jual itu harga yang dipasarkan untuk produk kita, Kalau di perusahaan

ini ada harga pokok penjualan jadi harga pokok penjualan itu termasuk bahan

baku apa saja yang digunakan didalamnya ada komponen-komponen mulai dari

tenaga kerja, komponen biaya operasional, supplies itu digunakan semua.

Bedanya rumah makan dengan distributor kalau distributor kan enak barangnya

sudah tentu dan sebagainya tapi kalau dirumah makan susah menentukan itu

semua karena kitakan harus hitung gas, biaya sumber daya manusia, bumbu-

Page 90: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

79

bumbu yang lain, penunjang dan sebagainya termasuk kayak tissue, kotak dan

sebagainya itukan harus dihitung komponennya.

2. Apakah perusahaan ini pernah mengalami kerugian dari penentuan harga jual?

= Pernah. Setiap perusahaan itu pernah mengalami itu, kita ditahun 2006 pernah

rugi tahun ini juga mengalami kerugian karena covid. Tingginya pembayaran

SDM, gajinya lebih tinggi daripada pemasukan dan sebagainya sampai minus

berapa juta

Dalam islam ataupun agama-agama lainnya, kita dituntut untuk senantiasa

mengedepankan konsep keseimbangan dalam setiap hal, tidak terkecuali dal hal

penentuan harga jual, salah satu konsep keseimbangan ditawarkan dalam islam

yaitu konsep al-tawazun. Konsep ini coba ditawarkan untuk diintegrasikan

kedalam penentuan harga jual.

3. Apakah menurut bapak proses penentuan harga jual di perusahaan ini sudah

sesuai dengan konsep al-tawazun atau keseimbangan dalam perspektif islam?

= Kalau rumah makan konsep itu tdak bisa digunakan.karena dia kan

seumpama ritkel kan sudah jelas barang masuk dikali keuntungannya itu sudah

jelas. Tapi kalau barang masuk di restoran banyak sekali komponen yang

diperhitungkan mungkin kalau ayam missal harga pokoknya 7rb berarti kita jual

22rb karena diakan banyak penunjangnya kayak sambel, bungkusnya, cara

masaknya, airnya itu diperhitungkan

4. Apakah dalam penentuan harga jual produk di perusahaan ini telah

memperhatikan aspek-aspek keseimbangan antara margin keuntungan dan

harga pasar serta keterjangkauan konsumen?

Page 91: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

80

= Kalau direstoran kita fleksibel karena keuntungannya itu tidak terlalu banyak

untuk saat ini jadi kalau kita menentukan itu biasanya liat pasarnya dulu pasar

yang mana kita mau masuki kalau dikita kan menengah keatas yang kita masuki

harga jualnya agak tinggi dengan konsumennya sedikit tapi sudah untung tapi

kalau kita masuki menengah kebawah untungnya sedikit tapi volumenya harus

tinggi kayak begitu konsep restoran.

Informan 2

Pak Bambang (Manajer RM Ayam Bakar Wong Solo)

Penentuan harga jual meskipun telah menggunakan metode tertentu namun

harus tetap melakukan penyesuaian-penyesuaian, dalam hal ini inovasi dan strategi

bisnis guna menciptakan harga jual yang bersaing dipasaran. Hal ini guna menjaga

stabilitas harga dan juga volume penjualan yang sudah ada.

1. Menurut bapak bagaimana perusahaan melakukan inovasi dan strategi bisnis

guna menciptakan harga jual yang bersaing?

= Kita liat pasarnya, kalau pasarnya volumenya besar kita untung-untung tipis

tidak masalah. Jadi harga jual murah, karena kan memang persaingan rumah

makan di Makassar sangat ketat semakin ada yang baru mereka tawarkan harga

yang lebih murah. Tapi kita kan perusahaan-perusahaan yang sudah besar harus

memperhitungkan juga biaya-biaya sumber daya manusia dan sebagainya. kita

kan terkait dengan aturan pemerintah dan sebagainya, kayak UMK dan

sebagainya kita harus penuhi semua. Jadi, kita seminimal mungkin mengejar

volume yang tinggi dengan keuntungan yang sedikit.

Page 92: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

81

2. Bagaimana perusahaan ini dalam penentuan harga jual, apakah ada

pertimbangan sebelum menentukan harga jual?

= Kita sudah pertimbangkan itu, tapi hasil dalam laba ruginya itu biasanya

meleset-meleset sedikit itu biasa. Karena kan memang secara persentasi bahan

baku itu persentasinya 50% sedangkan biaya SDM 15% dan supplies sekitar

10%, ya keuntungannya kalau sudah 10% itu sudah baguslah, tapi terkadang

meleset. Karena kita kayak regulasi pemerintah yang bahannya harus dipenuhi

biaya cek lingkungan hidup, itukan diluar kendali kita biasa kayak kita harus uji

udara, uji kadar air dan sebagainya kayak begitu.

3. Dalam penentuan harga jual di perusahaan ini apakah pernah mengalami

kendala? kalau iya, kendala-kendala apa saja yang biasa dialami?

= Kendalanya itu biasanya bahan baku dipasaran yang harganya biasa naik

turun, itu yang biasa kita tidak bisa prediksi sama sekali apalagi bulan-bulan

kayak begini konsumen berkurang bahan bakunya harganya semakin tinggi.

Dalam islam ataupun agama-agama lainnya, kita dituntut untuk senantiasa

mengedepankan konsep keseimbangan dalam setiap hal, tidak terkecuali dal hal

penentuan harga jual, salah satu konsep keseimbangan ditawarkan dalam islam

yaitu konsep al-tawazun. Konsep ini coba ditawarkan untuk diintegrasikan kedalam

penentuan harga jual.

4. Apakah menurut bapak proses penentuan harga jual di perusahaan ini sudah

sesuai dengan konsep al-tawazun atau keseimbangan dalam perspektif islam?

= Jadi sebenarnya begini, tujuan perusahaan kan mencari keuntungan. Akan

tetapi melihat situasi sekarang ini yang masih dilanda virus corona (covid-19)

Page 93: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

82

maka konsep tawazun bisa diterapkan, karena tawazun itukan suatu sikap yang

harus dimiliki setiap individu atau dalam hal perusaahn rm wong solo agar tidak

melakukan hal-hal secara berlebihan artinya memberikan harga jual yang bisa

dijangkau.

Informan 3

Ibu Sarah (Bagian Keuangan RM Ayam Bakar Wong Solo)

Berbicara mengenai harga jual, khususnya pada perusahaan manufaktur hal

ini menjadi sangat penting sebab segala komponen biaya harus diperhatikan secara

keseluruhan. Namun dalam perkembangannya proses penentuan harga jual saat ini

masih jauh dari kata seimbang.

4. Apa yang kakak ketahui tentang harga jual?

= Jadi harga jual itu adalah harga yang dipasarkan kepada pelanggan kita, kalau

di perusahaan ini ada harga pokok penjualan jadi harga pokok penjualan itu

termasuk komponen bahan baku apa saja yang digunakan didalamnya.

Dalam islam ataupun agama-agama lainnya, kita dituntut untuk senantiasa

mengedepankan konsep keseimbangan dalam setiap hal, tidak terkecuali dal hal

penentuan harga jual, salah satu konsep keseimbangan ditawarkan dalam islam

yaitu konsep al-tawazun. Konsep ini coba ditawarkan untuk diintegrasikan kedalam

penentuan harga jual.

Page 94: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

83

5. Apakah menurut bapak proses penentuan harga jual di perusahaan ini sudah

sesuai dengan konsep al-tawazun atau keseimbangan dalam perspektif islam?

= Tapi kalau barang masuk di restoran banyak sekali komponen yang

diperhitungkan mungkin kalau ayam misal harga pokoknya 7rb berarti kita jual

22rb karena diakan banyak penunjangnya kayak sambel, bungkusnya, cara

masaknya, airnya itu diperhitungkan. Jadi konsep tawazun ini tidak relevan

untuk digunakan

6. Apakah menurut kakak konsep ini relevan untuk diterapkan?

= Kalau direstoran kita fleksibel karena keuntungannya itu tidak terlalu banyak

untuk saat ini jadi kalau kita menentukan itu biasanya liat pasarnya dulu pasar

yang mana kita mau masuki kalau dikita kan menengah keatas yang kita masuki

harga jualnya agak tinggi dengan konsumennya sedikit tapi sudah untung tapi

kalau kita masuki menengah kebawah untungnya sedikit tapi volumenya harus

tinggi kayak begitu konsep restoran.

Page 95: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

84

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI

Page 96: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

85

Dokumentasi Wawancara

Page 97: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

86

Kondisi RM Ayam Bakar Wong Solo

Page 98: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

87

LAMPIRAN 3

SURAT-SURAT

Page 99: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

88

Page 100: Penentuan Harga Jual dalam Perspektif Al-Tawazun

89

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Safirah Meutia, dilahirkan di Pambusuang, Kabupaten

Polewali Mandar, Sulawesi Barat tanggal 25 Juli 1998.

Penulis merupakan putri tunggal buah hati dari pasangan

Depisi Radi dan Haeriah Waris. Penulis memulai pendidikan

pada tahun 2002 hingga tahun 2003 di TK Attahiriyah

Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali

Mandar. Kemudian penulis melanjut pendidikannya ke

jenjang sekolah dasar pada tahun 2004 hingga tahun 2010 di

SDN INP. 032 Pambusuang, Lalu melanjutkan pendidikan pada tahun 2010 hingga

2013 di MTsN Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar. Kemudian melanjutkan

pendidikan pada tahun 2013 hingga tahun 2016 di SMKN 08 Makassar. Dan hingga

akhirnya penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 2016 ke jenjang yang lebih

tinggi di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Makassar yaitu

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan Akuntansi. Pada tahun 2018 penulis menjadi pengurus di Himpunan

Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Pada tahun 2019 penulis menjadi pengurus Senat

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, kemudian

pada tahun 2020 penulis menjadi Sekertaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam. Dan pada tahun 2020 penulis menjadi pengurus di

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Gowa Raya. Penulis menyelesaikan studi S1

pada tahun 2020.