penelitian multidisiplin untuk menuju peningkatan...

9
109 PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN DAYA SAING UNIVERSITAS PADJADJARAN DI TINGKAT NASIONAL Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, M.Sc. (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian multidisiplin adalah suatu pendekatan terhadap suatu ‘common platform’ permasalahan yang hendak dipecahkan. Suatu gagasan riset digali, dan kemudian perangkat institusionalnya dibentuk atas dasar suatu kebutuhan, berdasarkan kepada adanya suatu proyeksi tentang ‘dunia masa depan’ dengan segala aspek peripheralnya. S ituasi yang kita hadapi saat ini telah memengaruhi cara pandang kita, pola tin- dakan kita, dan juga penilaian-penilaian kita tentang suatu situasi dalam kasus-kasus ter- tentu, termasuk terhadap idealisme kita tentang penelitian multidisiplin, baik visi, objek formal yang akan dikaji, maupun yang sifatnya teknis. Sudut pandang prospek penelitian multidisi- plin dipandang berdasarkan konteks peranan (‘play a role as atau in’), selaku ilmuwan yang memang dituntut untuk melihat segala sesuatu

Upload: others

Post on 07-Feb-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

109

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN DAYA

SAING UNIVERSITAS PADJADJARAN DI TINGKAT NASIONAL

Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, M.Sc.(Fakultas Teknik Geologi)

Pendahuluan

Penelitian multidisiplin adalah suatu pendekatan terhadap suatu ‘common platform’ permasalahan yang hendak dipecahkan. Suatu gagasan riset digali, dan kemudian perangkat institusionalnya

dibentuk atas dasar suatu kebutuhan, berdasarkan kepada adanya suatu proyeksi tentang ‘dunia masa depan’ dengan segala aspek peripheralnya.

Situasi yang kita hadapi saat ini telah

memengaruhi cara pandang kita, pola tin-

dakan kita, dan juga penilaian-penilaian

kita tentang suatu situasi dalam kasus-kasus ter-

tentu, termasuk terhadap idealisme kita tentang

penelitian multidisiplin, baik visi, objek formal

yang akan dikaji, maupun yang sifatnya teknis.

Sudut pandang prospek penelitian multidisi-

plin dipandang berdasarkan konteks peranan

(‘play a role as atau in’), selaku ilmuwan yang

memang dituntut untuk melihat segala sesuatu

Page 2: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

110

dalam konstelasi yang utuh, dan selalu terbuka

terhadap pemikiran-pemikiran serta perkembang-

an baru.

LATAR BELAKANG PENELITIAN MULTIDISIPLIN

Manusia diberi kelebihan atau rachmat oleh

Yang Maha Kuasa berupa akal budi dan pikiran,

sehingga kita memiliki kepekaan, integritas,

tanggung jawab yang inheren, dan selalu berupaya

menuju dan mengembangkan suatu kegiatan

yang kiranya dapat memberikan sumbangan bagi

terciptanya kebaikan dan perbaikan kehidupan

ummat manusia.

Dorongan-dorongan itu jugalah yang sesung-

guhnya memotivasi kita semua sampai pada suatu

tahap yang menjadi takdir kita untuk meniatkan

sesuatu, serta menyampaikan harapan untuk

Universitas Padjadjaran menjadi lebih baik lagi

dalam mengemban misinya mencapai visi dan

cita-cita luhur. Dalam konteks tersebut, Penulis

mengusulkan pentingnya Universitas Padjadjaran

untuk menggunakan pendekatan “Penelitian

MultidisiplinUntukMenujuPeningkatanDaya

Saing Universitas Padjadjaran di Tingkat Na-

sional”. Melalui pendekatan ini, diharapkan thema

ini dapat dijadikan sebagai suatu momentum yang

relevan untuk melakukan review dan evaluasi bagi

Civitas Akademika Universitas Padjadjaran dalam

memberikan kontribusi terhadap perkembangan

sains dan tentunya perbaikan kehidupan ummat

manusia.

Tema tersebut dipilih karena beberapa ala-

san mendasar, terutama dalam relevansinya de-

ngan situasi, perkembangan serta perubahan-

perubahan yang terjadi sepanjang tahun-tahun

terakhir, baik dalam skala lokal, regional, maupun

global. Sebagai contoh adalah adanya perubahan

dari subjek dan pola riset yang terjadi dalam

akselerasitas-nya yang tinggi pada 50 sampai 10

tahun terakhir. Hal ini sesungguhnya telah diini-

siasi oleh serangkaian momentum signifikan

sepanjang awal abad lalu melalui beberapa

scientific milestone.

Sesuai dengan usulan thema, serta dalam ka-

pasitasnya yang terkait, maka isi dari makalah ini

akan menyampaikan semacam pengantar baik

dalam cara implisit, maupun eksplisit, sebagai

suatu bentuk komitmen terhadap penelitian mul-

tidisiplin di lingkungan Universitas Padjadjaran.

Secara garis besar serta gambaran sistematik-

nya, maka point-point utama dalam makalah

ini meliputi aspek-aspek yang berhubungan de-

ngan sifat penelitian multidisiplin, pengertian

dan batasan-batasan dari prospek penelitian

multidisiplin, evaluasi tujuan, dan visi (bersama)

mengenai penelitian multidisiplin. Selain itu, kita

mencoba untuk kembali melihat secara sekilas

present day situation yang berkaitan erat dengan

soal-soal filosofis, pendidikan, optimisme dan

krisis, serta advanced research, kemudian akan

dikemukakan beberapa sudut pandang dalam

melihat prospeksi penelitian multidisiplin, serta

konteksnya.

Semua point tersebut dikemukakan terutama

dengan maksud untuk memberikan suatu diskur-

sus yang menawarkan pilihan-pilihan dengan

keleluasaan dan keterbatasannya, semacam

‘alerting’ (‘signs to be aware’), dan sangat

diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi

Page 3: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

111

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

munculnya gagasan-gagasan baru, di samping

itu pula, untuk menyediakan ‘ruang’ sebagai kisi.

Disiplin dalam konteks Ilmu Pengetahuan atau

Keilmuan merupakan suatu kaidah atau azas

yang ditegakkan secara ketat (‘sensu stricto’)

dan bersifat koheren, sangat karakteristik atau ti-

pikal untuk suatu bidang serta melandasi setiap

aktifitas pencarian (‘basic inquiry’), tertuang

dalam serangkaian metodologi dalam bidang ter-

sebut. Dalam filsafat ilmu pengetahuan, disiplin-

disiplin tersebut dikenal sebagai suatu obyek

formal pengkajian (filsafat), sedangkan objek

materinya dalam hal ini adalah alam, manusia,

dan tujuan-tujuan primordial dari alam serta

manusia, sebagai sesuatu yang tak terpisahkan.

Penelitian multidisiplin adalah suatu pende-

katan terhadap suatu ‘common platform’ per-

masalahan yang hendak dipecahkan, secara

mudah, dengan kata lain adalah meninjau se-

suatu dari berbagai segi, karena perbedaan in-

heren dari masing-masing posisi yang setara

dari masing-masing objek formal. Sedangkan

kolaborasi, merupakan suatu bentuk kerjasama,

baik kerjasama dalam satu disiplin maupun inter-

disiplin.

Pada hakikatnya pengkotak-kotakan atau

pembatasan-pembatasan ilmu pengetahuan ter-

sebut kiranya bersifat situasional saja, diperlu-

kan dan dijadikan keyakinan secara umum

untuk kepentingan-kepentingan (artifisial) manu-

sia, dan telah dikehendaki oleh sejarah ilmu

pengetahuan kita yang cenderung berpandangan

reduksionisme, fragmentaris dan mekanistis.

Artinya, bahwa hal itu secara historis memang

harus terjadi sebagai suatu keyakinan umum

untuk suatu hikmah.

Kegagapan, serta kecanggungan kita terhadap

sesuatu yang bersifat ‘multidisiplin’, yang pada

gilirannya membuat kita tidak dapat secara lugas

mengasosiasikan konsep, menerjemahkannya ke

dalam bentuk-bentuk teknis, atau secara propor-

sional menangkap suatu makna, merupakan ma-

salah yang begitu tipikal muncul sebagai wujud

miskinnya referensi atau literasi filosofis kita.

Kemudian juga penghayatannya dan biasnya mo-

tivasi, dalam hal ini secara khusus yang berkaitan

dengan penelitian multidisiplin atau kolaborasi.

Refleksi dari sisi masing-masing objek formal,

sebagai suatu ilustrasi yang mudah kita pahami

adalah bahwa sesuatu yang kita kenal sehari-hari

sebagai suatu bidang ilmu atau disiplin, memiliki

suatu hubungan erat dengan disiplin lainnya.

Sebagai contoh, pemahaman berbagai prinsip

geologi, akan sangat tergantung terhadap

perkembangan ilmu dasar lain seperti fisika,

kimia, biologi, dan logika (matematik, atau

bentuk-bentuk simbolik ‘reasoning method’),

karena berbagai fenomena atau proses geologi

sesungguhnya merupakan gejala-gejala fisis dan

kimia.

Secara etimologi, arti dan batasan-batasan

dari istilah prospek yang dipergunakan dalam

makalah ini kurang lebih di antaranya mengan-

dung makna mencari (to search), melihat ke de-

pan (looking forward), dalam perspektif, atau

dapat pula melihat kemungkinan di masa depan

(looking to the future). Definisi stipulatifnya ku-

rang lebih memiliki pengertian menerawang su-

atu peluang atau kemungkinan di depan kita da-

lam suatu arah pandang tertentu.

Page 4: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

112

Pikiran-pikiran pokok yang disampaikan di ba-

wah tema latar belakang penelitian multidisiplin

ini akan berkaitan erat dengan pikiran-pikiran

penting lainnya yang akan dibahas lebih jauh

kemudian di bawah tema pokok lain berikutnya

yang lebih relevan.

EVALUASI DAN PENETAPAN TUJUAN

Beberapa proyek multidisiplin atau kolaborasi

multidisiplin terutama di luar negeri, yang telah

mapan dan memiliki bentuknya sendiri yang khas,

bahkan memiliki peran yang implikasinya secara

signifikan berpengaruh global. Hal ini umumnya

didirikan, dirintis, kemudian dikembangkan dan

dipelihara (‘maintain’) kelangsungannya atas da-

sar suatu kebutuhan yang spesifik dan bersifat

strategis, seperti contohnya berbagai proyek

yang diprakarsai dan dikelola di bawah NASA,

NATO, atau lembaga-lembaga non-pemerintah

yang disupport oleh semacam foundation.

Riset-riset yang mereka lakukan dirancang

jauh ke depan, ke dalam wilayah-wilayah bidang

penelitian yang belum terpikirkan oleh kebanyak-

an pada zamannya, dan bahkan mereka mengkre-

asi (to create atau re-create) sendiri bidang-bi-

dang atau disiplin yang boleh jadi merupakan

hal yang benar-benar baru. Seringkali berupa

subyek-subyek yang bersifat hybrid, contohnya

adalah ethno-bioteknik, biofisik, teknetronik, dan

lainnya.

Aspek substansial dari illustrasi tersebut

adalah bahwa suatu gagasan riset digali, dan

kemudian perangkat institusionalnya dibentuk

atas dasar suatu kebutuhan, karena mereka

mempunyai suatu proyeksi tentang ‘dunia masa

depan’ dengan segala aspek peripheralnya. De-

ngan demikian, riset-riset diarahkan menuju

suatu arah yang gambaran mental tentang-nya,

sesuatu yang hendak dicapai maupun master-

plan-nya sebagai panduan telah terlebih dahulu

dirumuskan. Aspek penting lain yang perlu

mendapat perhatian dalam memproyeksikan

tujuan adalah kerangka waktu (time-frame) serta

persoalan divergensi atau diversitas dan konver-

gensi atas obyek fromal yang akan dikaji.

Adalah kenyataan yang tidak dapat kita pung-

kiri bahwa dari sekian banyak institusi riset dalam

pengertian luas, tidak mampu eksis karena sifat-

sifatnya yang terlalu mementingkan formalitas

dan bentuk formalnya, daripada motivasi internal

serta idealismenya. Selain itu, hambatannya juga

umumnya bersumber dari penetapan tujuan yang

masih bias, serta visi dan pandangannya yang

tidak transparan. Faktor yang terakhir tersebut

seringkali muncul dalam bentuknya yang tipikal

sebagai konflik berbagai kepentingan daripada

suatu sinergisme.

Dengan demikian, betapa pentingnya untuk

menetapkan, menentukan, mendefinisikan dan

menyepakati terlebih dahulu visi dan tujuan yang

ingin dicapai, barulah kemudian suatu institusi

atau organisasi formal, kita bentuk untuk memfa-

silitasi tujuan atau obyek-obyek formal riset yang

telah diproyeksikan sebelumnya.

Menurut hemat Penulis, berbagai persoalan

di atas merupakan suatu contoh klasik dari keti-

dakfahaman kita akan sesuatu yang sifatnya men-

dasar mengenai hubungan antara suatu tujuan

atau idealisme yang hendak diwujudkan dengan

suatu ‘bungkus’ formalnya. Meskipun demikian,

Page 5: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

113

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

kita semua sepakat bahwa pada saat ini, kita ma-

sih dalam proses learning how to learn, untuk

memahami situasi dimana posisi kita sekarang

dalam ‘peta situasi’ untuk memulai, berusaha

dan bekerja.

GAMBARAN SITUASI SAAT INI (PRESENT DAY SITUATION)

Yang dimaksud dengan present day situation

atau situasi saat ini sebagai suatu latar adalah as-

pek-aspek setting secara umum, baik regional,

maupun global, dalam konteksnya yang boleh

jadi akan, atau bahkan telah mempengaruhi cara

pandang kita, mempengaruhi pola tindakan kita,

atau mungkin juga mempengaruhi penilaian-pe-

nilaian kita tentang suatu situasi dalam kasus-

kasus tertentu, sampai implikasinya terhadap

idealisme kita tentang penelitian multidisiplin,

baik visi, objek formal yang akan dikaji, maupun

yang sifatnya teknis.

Aspek-aspek latar yang merupakan gambaran

situasi saat ini yang Penulis anggap implikasinya

signifikan, meliputi persoalan-persoalan:

• adanya kecenderungan mendasar dalam

cara pandang terhadap obyek materi ilmu

pengetahuan yang memiliki implikasi ter-

hadap perubahan pola dan subyek riset,

• sesuatuyangdianggapsebagai‘avant gar-

de research’ yang baru merupakan suatu

situasi ‘advance’ dari ‘scientific inquiry’,

dan melahirkan subyek-subyek penelitian

yang sifatnya ‘frontier’;

• pada tataran filosofis, terdapat adanya

sesuatu ‘remedial’ yang akrab dikenal

berbagai kalangan sebagai krisis metafisis

dalam ilmu pengetahuan;

• krisis ekonomi, dan pengaruhnya terha-

dap sistem-sistem yang dianggap sub-ordi-

nasinya, serta krisis lainnya yang seringkali

dipertalikan dengan krisis ekonomi, baik

dipertalikan sebagai penyebab, maupun

dianggap memiliki hubungan inter-depen-

densi;

• tumbuhnyakesadaranekologisdankosmo-

logis dengan pendekatan-pendekatan ba-

ru;

• pesatnya perkembangan dan kemajuan

teknologi, terutama teknologi informasi,

serta teknologi mikro (bahkan nano-tek-

nologi);

• perseteruan yang semakin tajam antara

pihak yang berbasiskan kepada ‘public

domain’, dengan pihak yang menganut

dan menerapkan ‘private domain’ dan eks-

klusivitas untuk tujuan komersial;

• implikasi dari tumbuhnya filsafat kon-

struktivisme, terutama dalam bidang pen-

didikan;

• adanya keyakinan sebagian pihak yang

memandang krisis-krisis tersebut secara

optimis (‘blessing in disguise’), seringkali

dibicarakan di bawah suatu tajuk yang

begitu populer sebagai ‘optimisme dan

krisis’.

Dalam hal ini, kurang lebih Penulis cenderung

untuk sependapat dengan pandangan-pandangan

yang melihat bahwa sebagian besar dari aspek

Page 6: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

114

latar tersebut secara historis, dalam konteks

waktu merupakan suatu pertanda ke arah satu

transformasi (yang berhubungan dengan pera-

daban atau ‘civilization’ dalam arti luas). Secara

fenomenal, hal itu seolah menampilkan dirinya

dalam berbagai media dengan kesan yang

acak dan sporadis, baik dalam waktu maupun

tempatnya.

Kebanyakan dari aspek-aspek latar tersebut,

umumnya secara tidak langsung timbul sebagai

suatu respon ketidakpuasan, keraguan, baik

secara reaktif dan cepat maupun lambat dan aku-

mulatif, terhadap apa yang telah dihasilkan dan

yang telah dicapai. Terutama oleh sains dan ilmu

pengetahuan serta akibat-akibatnya selama ini,

baik terhadap alam dengan sifat-sifat naturalnya,

maupun terhadap manusia, kehidupannya, serta

sifat-sifat kemanusiaannya. Sehingga kemudian,

sifat-sifat dasar, sistem nilai, demikian pula

landasan-landasan filosofis dari sains dan ilmu

pengetahuan kita selama ini, dengan karakter-

nya yang deterministik, linear, rasional, patri-

linealistik (‘paternalistic’), cenderung mereduksi,

instruksional, dan memisahkannya ke dalam

obyek dengan subyek, serta ekspansif, mulai di-

pertanyakan kembali.

Saat ini kita dihadapkan pada sesuatu yang

cenderung dioposisikan (sebaiknya dianggap

komplementer) terhadap hal-hal yang terkait per-

soalan sains, sebagaimana telah disebutkan di

atas, misalnya yang berhubungan dengan tema-

tema filsafat konstruktifisme (terutama dalam

pendidikan), sains ‘post-normal’, ‘complexity’,

fenomena fraktal, sifat-sifat non-linear dan

‘chaos’, apresiasi terhadap pandangan intuitif,

kooperatif, keyakinan yang non-barat, dan seba-

gainya.

BEBERAPA SUDUT PANDANG PROSPEKSI PENELITIAN MULTIDISIPLIN

Sudut pandang prospek penelitian multidisi-

plin yang Penulis maksudkan, dan yang akan Pe-

nulis sampaikan berikut ini adalah suatu prospek

yang dipandang berdasarkan konteks atau dalam

konteks peranan (‘play a role as atau in’). Semata-

mata demi kejelasan, fokus yang tajam sehingga

diperoleh gambaran yang konkrit, maka prospek-

prospek tersebut diproyeksikan dalam peran

‘geologist’ yang secara akrab selama ini Penulis

aktualisasikan, yaitu berturut-turut sebagai ‘geo-

logist’ selaku akademisi dan ‘geologist’ selaku

praktisi.

Sebagai bagian dari ilmu-ilmu empiris, Geologi

berkembang dan dalam sejarahnya muncul dalam

interrelasinya yang erat dengan industri atau

revolusi industri sebagai suatu kaidah-kaidah

yang diterapkan dalam pencaharian komoditi-ko-

moditi tambang terutama bahan galian logam,

dan fossil fuel atau bahan bakar fosil organik

seperti hidrokarbon. Hingga saat ini beberapa

subyek riset yang bersifat advance dari geologi,

umumnya memiliki implikasi terhadap dunia in-

dustri, dengan pemanfaatan teknologi sensor,

instrumentasi, informasi dan komputerisasi atau

komputasi. Department of Geological Sciences

(2010) secara tegas mengatakan bahwa “secara

alami, bidang ekonomi geologi itu merupakan

skop multidispliner” (http://geology.indiana.

edu/research/econgeol_brochure_2010.pdf).

Dari aspek filosofi, ontologi, epistemologi,

Page 7: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

115

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

dan aksiologi, basic inquiry dari geologi pada

prinsipnya meliputi persoalan-persoalan seputar

establishing kerangka geologi suatu daerah

(jenis batuan, atau formasi batuan, hubungan

ruang dan waktu, struktur atau arsitektur, dan

aspek sekuensial genesisnya). Tujuan itu dica-

pai melalui berbagai pendekatan, termasuk pe-

manfaatan teknologi, untuk analisis, maupun

untuk ekstraksi sifat-sifat fisis atau kimia yang

sekiranya memiliki signifikansi geologi.

Berikut ini adalah beberapa contoh aktual

prospek penelitian multidisiplin atau studi kola-

borasi dari sudut pandang sebagai geologist, baik

orientasi praktis, maupun scientific berupa upaya

untuk melakukan suatu rekayasa instrumentasi

sensor, mengembangkan suatu metoda klasifikasi

atau merancang suatu prosedur statistik atau

matematik terhadap sifat-sifat discrete atau con-

tinuous, mengembangkan suatu model fisis atau

konseptual secara matematis terhadap suatu fe-

nomena atau proses, yang dapat diterapkan se-

bagai koroborasi atau refining model.

Prospek penelitian kolaborasi dari sudut pan-

dang akademisi, mempunyai tanggung jawab

profesi dan etik untuk berkontribusi terhadap

program-program pembangunan, baik daerah

maupun nasional. Prospek, dalam hal ini yang

paling umum adalah bentuk-bentuk advisory

atau design suatu komponen-komponen atau

penyediaan informasi-informasi dasar suatu

infrastruktur. Perkembangan tersebut terfokus

kepada kualitas lingkungan hidup, kesehatan,

serta pencarian energi alternatif.

Prospek penelitian kolaborasi dari sudut

pandang sebagai pengajar atau pendidik dalam

geologi adalah mengembangkan, merumuskan

suatu rancangan materi dan metode perkuliahan

dengan mempertimbangkan aspek-aspek kontri-

butif dari ilmu-ilmu dasar dalam suatu perspektif

filsafat pendidikan yang menampilkan karakter

konstruktifisme sebagai suatu filsafat yang la-

yak untuk dijadikan landasan. Bahkan, dengan

semakin diperlukannya tingkat keyakinan geolo-

gi misalnya, maka persoalan (geo)statistika men-

jadi alat yang ampuh dalam pengembangan

model, sehingga perkembangan kuantifikasi

geologi menjadi penting. Pengembangan model

eksplorasi semakin memerlukan bantuan ilmu

lain. Untuk menuju kondisi tersebut munculah

apa yang disebut sebagai Mathematical Geology.

Kita sampai pada suatu sudut pandang lain,

yaitu sebagai ilmuwan yang berpandangan jernih

dan selalu terbuka terhadap perkembangan baru

dalam melihat prospek penelitian multidisiplin.

Sebagai ilmuwan kita memandang sejarah

dari suatu awal untuk melewati berbagai ca-

paian (milestone) sebagai suatu jalan yang

utuh dan secara sengaja memang dihadirkan

sedemikian rupa oleh Yang Maha Kuasa untuk

kita bercermin, sehingga sesuatu yang hilang,

sesuatu yang preserved, dan sesuatu yang

muncul kemudian dipandangnya sebagai suatu

peluang lapangan pencariannya. Perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi telah sampai

pada suatu keadaan yang nampaknya tidak akan

pernah bersifat tunak (steady state), hingga yang

paling advance saat ini, sesuatu yang sering

dipandang sebagai avant garde adalah subyek-

subyek yang berhubungan dengan apa yang

dikenal sebagai complexity, chaos, sifat-sifat

non-linier, sains post-normal, atau kesadaran

Page 8: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

116

baru akan ekologi. Pada subyek-subyek inilah

sesungguhnya kita akan mempertanyakan lagi

soal-soal esoterisme, relasi-relasi dan konstelasi

dari apa yang kita tekuni selama ini. Mungkin

pada taraf ini kita belum memperoleh suatu

rumusan yang dapat dijadikan model penelitian

multidisplin, namun pendekatan yang penting

dalam kaitannya dengan materi-materi riset baru

tersebut nampaknya tidak hanya membutuhkan

bukan hanya sesuatu yang rasional, namun juga

sentuhan-sentuhan intuitive. Misalnya bagaimana

kita berupaya untuk memahami sifat-sifat variasi

lintasan-lintasan feed-back fenomena alam se-

perti, mengenali sesuatu yang unpredictable,

serta melatih kepekaan kita untuk menangkap

sesuatu yang dalam pandangan kita sebelumnya

kejadian-kejadian tersebut bersifat independen,

tak saling berhubungan, dan saling eksklusif, ser-

ta berupaya untuk melepas keyakinan bahwa apa

yang kita cermati adalah bersifat obyektif, karena

ternyata semua bersifat subyektif, karena kita

ternyata sama sekali tidak terpisahkan dengan

obyek yang kita amati.

KONTEKS UNIVERSITAS PADJADJARAN

Universitas Padjadjaran secara sederhana

dapat disebutkan sebagai sesuatu semacam

bangku sekolah sekaligus suatu lembaga yang

dapat membuka akses kerjasama antar institusi.

Untuk itu dalam kaitan dengan penelitian multi-

displin, diperlukan suatu formulasi struktur

atau bangunan yang luwes, tidak kaku, bersifat

adaptif, penuh inisiatif, dan independen, dan da-

lam kiprahnya senantiasa berlaku learning how

to learn. Hal yang penting adalah melakukan

usaha-usaha rintisan yang meskipun tampak

sederhana di mata kita, namun bagaimanapun

hal itu merupakan suatu prototipe penelitian

multidisiplin, yang dengan berjalannya waktu

akan menemukan bentuknya atau modelnya yang

paling sesuai dan menjadi mapan.

Kesamaan minat atau tujuan bersama dapat

secara spontan mengarah pada suatu common

platform, yang akhirnya bermuara pada bentuk-

bentuk operasional yang sinergis. Kita juga akan

menyadari bahwa regulasi sepanjang penga-

laman kita umumnya tidak dapat mengikat suatu

komitmen, sinergisme, dan kinerja suatu project.

Suatu pertanyaan yang cepat atau lambat

berpeluang untuk muncul adalah soal hubungan

antara departemen dengan unit-unit riset ataupun

inisiatif personal lainnya yang memiliki orientasi

yang serupa, dan juga penting untuk kita pahami

adalah penghargaan dan pengakomodasian

berbagai inisiatif-inisiatif pribadi.

KESIMPULAN

Beberapa pokok penting sebagai pengantar

penelitian multidisiplin dapat disimpulkan seba-

gai berikut:

1. Diperoleh suatu diskursus yang menawar-

kan pilihan, semacam alerting (signs to

be aware), dan sangat diharapkan dapat

memberikan inspirasi bagi munculnya

gagasan-gagasan baru, sekaligus menye-

diakan ‘ruang’ sebagai kisi.

2. Disiplin dalam konteks ilmu pengetahuan

atau keilmuan merupakan kaidah-kaidah

atau azas-azas yang ditegakkan secara

ketat (sensu stricto) dan bersifat koheren,

Page 9: PENELITIAN MULTIDISIPLIN UNTUK MENUJU PENINGKATAN …ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/Penelitian-Multidisip... · (Fakultas Teknik Geologi) Pendahuluan Penelitian

117

G A G A S A N D A N H A R A P A N P A R A P R O F E S O R U N P A D U N T U K U N P A D M A S A D E P A N

sangat karakteristik atau tipikal untuk

suatu bidang, tertuang dalam serangkaian

metodologi dalam bidang tersebut.

3. Penelitian multidisiplin dalam hal ini ada-

lah suatu pendekatan terhadap suatu

common platform permasalahan yang

hendak dipecahkan.

4. Persoalan tipikal tidak dapat secara lugas

mengasosiasikan konsep, menerjemahkan-

nya ke dalam bentuk-bentuk teknis, atau

secara proporsional menangkap suatu

makna, sebagai wujud miskinnya referensi

atau literasi filosofis kita, penghayatan dan

biasnya motivasi.

BAHAN BACAAN

Jones, Casey. 2009. “Interdisciplinary Approach

- Advantages, Disadvantages, and the

Future Bene ts of Interdisciplinary Studies,”

ESSAI: Vol. 7, Article 26. Available at: h

p://dc.cod.edu/essai/vol7/iss1/26

Lemmink, Jos. 2005. The need for more

multidisciplinary research. International

Journal of Service Industry Management

Vol. 16 No. 1, pp. 7-9.

Mooney, Siang; Young, Douglas; Cobourn,

Kelly; and Saia Islam, Sania. 2013.

Multidisciplinary Research: Implications

for Agricultural and Applied Economists.

Journal of Agricultural and Applied

Economics Vol. 45 No. pp. 187–202.

Schoot Uiterkamp, Anton J. M. and Vlek,

Charles. 2007. Practice and Outcomes

of Multidisciplinary Research for

Environmental Sustainability. Journal of

Social Issues, Vol. 63, No. 1, pp. 175—197.

van den Besselaar, Peter & Heimeriks, Gaston.

2001. Disciplinary, Multidisciplinary,

Interdisciplinary - Concepts and

Indicators. Paperfor the 8th Conference on

Scientometrics and Informetrics–ISSI2001

Sydney. Australia, July 16-20.

-tsg-