penelitian kajian penurunan angka kematian ibu (a … filerahmatnya dan izinnya jualah penulis dapat...

118
KAJIAN PENURU BALANGAN TIM PENE BADAN PENELIT POLITEKN PENELITIAN UNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) D N MELALUI DETEKSI IBU HAMIL TAH Peneliti : ELITI POLTEKKES KEMENKES BANJA Ketua Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Kes Anggota Maharso, S.KM, M.Kes Dr. Juanda, S.KM, M.Kes Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes Darmayanti, S.Si.T, M.Kes H. Muhtar, S.Kp,Ns., M.Pd Nurhamidi, SKM., M.Kes Hammad, M.Kep TIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BALANGAN dan NIK KESEHATAN KEMENTERIAN KES BANJARMASIN DI KABUPATEN HUN 2018 ARMASIN H KABUPATEN SEHATAN

Upload: lamthien

Post on 22-Jun-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENELITIAN

KAJIAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATENBALANGAN MELALUI DETEKSI IBU HAMIL TAHUN 2018

Peneliti :

TIM PENELITI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

Ketua

Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Kes

AnggotaMaharso, S.KM, M.Kes

Dr. Juanda, S.KM, M.Kes

Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes

Darmayanti, S.Si.T, M.Kes

H. Muhtar, S.Kp,Ns., M.Pd

Nurhamidi, SKM., M.Kes

Hammad, M.Kep

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATENBALANGAN

danPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BANJARMASIN

PENELITIAN

KAJIAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATENBALANGAN MELALUI DETEKSI IBU HAMIL TAHUN 2018

Peneliti :

TIM PENELITI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

Ketua

Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Kes

AnggotaMaharso, S.KM, M.Kes

Dr. Juanda, S.KM, M.Kes

Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes

Darmayanti, S.Si.T, M.Kes

H. Muhtar, S.Kp,Ns., M.Pd

Nurhamidi, SKM., M.Kes

Hammad, M.Kep

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATENBALANGAN

danPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BANJARMASIN

PENELITIAN

KAJIAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATENBALANGAN MELALUI DETEKSI IBU HAMIL TAHUN 2018

Peneliti :

TIM PENELITI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

Ketua

Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Kes

AnggotaMaharso, S.KM, M.Kes

Dr. Juanda, S.KM, M.Kes

Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes

Darmayanti, S.Si.T, M.Kes

H. Muhtar, S.Kp,Ns., M.Pd

Nurhamidi, SKM., M.Kes

Hammad, M.Kep

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATENBALANGAN

danPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BANJARMASIN

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - i

PRAKATA

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan

rahmatNya dan izinNya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian

yang berjudul “Kajian Penurunan Angka Kematian Ibu (Aki) Di Kabupaten

Balangan Melalui Deteksi Ibu Hamil Tahun 2018”.

Penyelesaian laporan akhir penelitian ini telah banyak menerima bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bupati Kabupaten Balangan;

2. Direktur Poltekkes Kemenkes Banjarmasin;

3. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Balangan;

4. Ka Unit PPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin;

5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan beserta staf;

6. Direktur Rumah Sakit Balangan;

7. Pimpinan Puskesmas lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Balangan;

8. Enumerator penelitian yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan penelitian;

9. Responden yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan penelitian;

10. Semua pihak yang telah membantu penulisan laporan akhir penelitian ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmatNya kepada semua pihak yang

telah membantu. Akhirnya semoga laporan akhir penelitian ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Aamiin yaa rabbal aalamiin.

Banjarbaru, Nopember 2018

Penulis

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................KATA PENGANTAR . ...................................................................................DAFTAR ISI ...................................................................................................DAFTAR GAMBAR........................................................................................DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah……………………...……………...............B. Manfaat Penelitian …………………………………………………..C. Rumusan Masalah …………………………………………………..D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….

BAB II. LANDASAN TEORIA. Kematian Ibu …………………………………………………........B. Konsep Kehamilan …………………………………………………C. Konsep Persalinan ………………………………………………….D. Konsep Nifas ……………………………………………………….

BAB III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian …………………………………………………….B. Populasi dan Sampel…………………………………………..........C. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………..D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………………………E. Metode Pengumpulan, Pengolahan Data……………………………F. Analisa Data ………………………………………………………..G. Etika Penelitian …………………………………………………….

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran Lokasi Penelitian ...............................................................B. Hasil Penelitian ................................................................ ..................C. Pembahasan ........................................................................................

BAB V PENUTUP .........................................................................................A. Kesimpulan .........................................................................................B. Saran ....................................................................................................C. Rekomendasi .......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

LAMPIRAN …………………………………………………………............

iii

iiiv

1333

45

1521

23232424272728

282936

485050

51

54

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Definisi Operasional Variabel Penelitian ........…………...........

Pencapaian Cakupan Program KIA Tahun 2017…………........

Periode obstetri saat terjadinya kematian .....………….............

Penyebab kematian .....…………...............…………................

Tempat kematian .....…………... .....…………..........................

Faktor determinan dekat kematian ibu ………..........................

Fa se terjadinya komplikasi obstetri...........................................

Faktor determinan antara kematian ibu ……….........................

Odds determinan antara kematian ibu ………...........................

Faktor determinan jauh kematian ibu ………............................

Odds determinan jauh kematian ibu ………..............................

Strategi dan alternatif metode pendidikan .................................

25

29

29

30

30

31

31

31

33

35

35

46

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Gambar 3.1

Determinan Kematian Ibu …………..............………….............

Skema Rancangan Penelitian …………..............…………........

5

23

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Penelitian ...........................................

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator untuk menilai

program kesehatan ibu dan terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan

masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan

baik dari sisi aksesibilitas maupun sisi kualitas. AKI adalah jumlah kematian

ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh

kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena

sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 Kelahiran

Hidup (KH) (Kemenkes, 2017).

Indonesia menempati urutan kedua dengan AKI tertinggi dibanding

negara ASEAN lainnya yaitu 190 per 100.000 KH. Negara-negara ASEAN

lainnya yaitu Myanmar 200, Filipina 120, Vietnam 49, Brunei 27 dan

Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Penurunan AKI di

Indonesia terjadi sejak tahun 1991 hingga 2007 yaitu dari 390 menjadi 228,

tetapi AKI pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 359 dan pada

tahun 2015 sebesar 305/100.000 KH (Kemenkes, 2017). Salah satu indikator

sasaran pembangunan kesehatan pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah menurunnya AKI dengan

target pada tahun 2019 sebesar 306/100.000 KH (Kepmenkes, 2015).

AKI di Kabupaten Balangan mengalami kenaikan yang signifikan dari

tahun 2013 dengan 80,9 per 100.000 KH (2 kasus) dan pada tahun 2015

menjadi 246 per 100.000 KH (6 kasus). Jumlah kematian semakin berkurang

yaitu tahun 2016 : 5 kasus (214 per 100.000 KH), tahun 2017 : 4 kasus (176

per 100.000 KH) dan tahun 2018 hingga Juni : 2 kasus kematian. Target

RPJMD Kabupaten Balangan salah satunya adalah menurunkan AKI dari 225

pada tahun 2016 menjadi 180 per 100.000 KH pada tahun 2018 dan pada

akhirnya mampu mencapai 120 per 100.000 KH pada tahun 2021.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 2

Kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung obstetri yaitu kematian ibu

yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas

(hipertensi pada kehamilan 32%, komplikasi puerpurium 31%, perdarahan

post partum 20%, lain-lain 7%, abortus 4%, perdarahan antepartum 3%,

kelainan amnion 2% dan partus lama 1%). Penyebab tidak langsung yaitu

kematian ibu yang disebabkan oleh penyakit dan bukan karena kehamilan dan

persalinannya. Penyakit tuberkulosis, anemia, malaria, sifilis, HIV, AIDS dan

lain-lain yang dapat memperberat kehamilan dan meningkatkan risiko

terjadinya kesakitan dan kematian. (Kemenkes, 2015).

Penyebab kematian ibu di Propinsi Kalimantan Selatan pada tahun

2017 adalah oleh sebab lain-lain (30,2%), Perdarahan (27,1%) dan Hipertensi

(22,1%) (Laporan Rutin Kes.ga Dinkes Prop.Kal-Sel, 2018).

Berdasarkan data kematian sejak tahun 2015-2018 terdapat 16 kasus

dan penyebabnya antara lain HDK (pre eklampsia, eklampsia) 4 orang (25%);

perdarahan 3 orang (18,75%); infeksi 3 orang (18,75%); sebab lain 6 orang

(37,5%) terdiri dari penyakit jantung 2 orang (12,5%), masing 1 orang

(6,25%) karena emboli air ketuban, TB Paru, sesak nafas dan dugaan gagal

ginjal.

Kontribusi kematian ibu juga disebabkan oleh 4 Terlalu terlalu muda,

terlalu sering, terlalu pendek jarak kehamilan, terlalu tua) dan 3 Terlambat

(terlambat deteksi dini tanda bahaya dan pengambilan keputusan, terlambat

mencapai fasilitas dan terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat).

Faktor lain juga dapat memberikan kontribusi dalam kematian ibu antara lain

faktor pengetahuan, sikap, sosial budaya dan ekonomi.

Berdasarkan uraian latar belakang perlu dilakukan penelitian yang

bisa memberikan informasi faktor-faktor yang mempengaruhi kematian ibu,

upaya dan langkah yang sudah dilakukan untuk menekan AKI di Kabupaten

Balangan.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 3

B. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat digunakan oleh :

1. Pemerintah Daerah

Sebagai evaluasi program kesehatan ibu dan bahan pertimbangan untuk

kebijakan strategis dalam penurunan AKI di Kabupaten Balangan

2. Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah deteksi

dini dan penanganan kasus kegawatdaruratan maternal

3. Masyarakat

Menjadi media sosialisasi tentang faktor determinan penyebab kematian

ibu dan pemberdayaan masyarakat untuk berpatisipasi aktif menurunkan

kematian ibu.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah faktor-faktor determinan penyebab kematian ibu?

2. Faktor manakah yang paling dominan penyebab kematian ibu?

3. Bagaimana rekomendasi untuk menurunkan AKI di Kabupaten Balangan?.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor penyebab kasus kematian ibu di Kabupaten Balangan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi faktor-faktor determinan dekat penyebab kematian

ibu (komplikasi obstetri).

b. Mengidentifikasi faktor-faktor determinan antara penyebab kematian

ibu meliputi umur, paritas, jarak kehamilan, status gizi, tempat dan

penolong persalinan, riwayat penyakit, pengetahuan dan sikap.

c. Mengidentifikasi faktor-faktor determinan jauh penyebab kematian

ibu meliputi tingkat pendidikan, status pekerjaan dan lokasi tempat

tinggal.

d. Menganalisis hubungan faktor determinan dengan kematian ibu.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kematian Ibu

1. Pengertian

Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan

atau dalam perioe 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua

sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau

penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan / cedera.

Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu dibagi jumlah kelahiran

hidup dalam satu tahun per 100.000 kelahiran hidup.

2. Penyebab Kematian Ibu

Menurut Kemenkes (2015) faktor yang berkontribusi terhadap kematian

ibu, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung

dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu adalah

faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan

nifas seperti perdarahan, preeklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan

macet dan abortus.

Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang

memperberat keadaan ibu hamil seperti EMPAT TERLALU (terlalu

muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak

kelahiran) dan proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan

nifas seperti TIGA TERLAMBAT (terlambat mengenali tanda bahaya

dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan

terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan).

Faktor lain yang berpengaruh adalah ibu hamil yang menderita penyakit

menular seperti malaria, HIV/AIDS, tuberkulosis, sifilis; penyakit tidak

menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, gangguan jiwa;

maupun yang mengalami kekurangan gizi.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 5

3. Bagan Determinan kematian ibu

Gambar 2.1 Determinan Kematian Ibu (Mccarthy And Maine, 1992)

Determinan Kontekstual Determinan Antara Determinan Proksi

B. Konsep Kehamilan

1. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian

Prawirohardjo (2011,hal.213) menyatakan kehamilan adalah proses

menyatunya sel telur dan sperma yang dilanjutkan dengan implantasi di

dinding rahim yang dihitung sampai lahirnya bayi akan berlangsung

selama 40 minggu. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, trimester pertama

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13

hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke

40).

Status KesehatanGizi, Infeksi, PenyakitKronik, Riwayat Komplikasi

Status ReproduksiUmur, Paritas, StatusPerkawinan

Akses ke PelayananKesehatanLokasi Pelayanan Kesehata(KB, Pelayanan Antenatal,Puskesmas, POED),Jangkauan Pelayanan,Kualitas Pelayanan, AksesInformasi tentang PelayananKesehatan

Perilaku SehatPenggunaan KB,Pemeriksaan Antenatal,Penolong Persalinan

Status Wanita dalamKeluarga danMasyarakatPendidikan, Pekerjaan,Penghasilan,Keberdayaan Wanita

Status Keluarga dalamMasyarakatPenghasilan,Kepemilikan,Pendidikan danPekerjaan AnggotaRumah Tangga

Status MasyarakatKesejahteraan,Sumber daya (dokter,klinik)

Kehamilan

KomplikasiPerdarahanInfeksiEklamsiaPartus MacetRuptura UterusDan lain-lain

Kematian /Kecacatan

Faktor Tak Diketahui / Tak Terduga

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 6

Menurut Manuaba,dkk (2010,hal.106-107), Lama kehamilan

berlangsung sampai persalinan aterm adalah sekitar 200-300 hari dengan

perhitungan sebagai berikut:

1) Usia kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila

berakhir disebut keguguran

2) Usia kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut

prematuritas

3) Usia kehamilan 37-42 minggu disebut aterm

4) Usia kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu

atau postmaturitas (serotinus)

b. Tanda dan Gejala

1) Tanda presumtif / tidak pasti pada kehamilan adalah amenorhea

(tidak dapat haid), nausea (rasa enek), emesis (muntah), mengidam,

payudara terasa tegang dan membesar, tidak ada nafsu makan, sering

kencing, obstipasi, pigmentasi kulit, epulis, varises.(Sulistyawati,

2009).

2) Tanda kemungkinan hamil seperti uterus yang membesar, tanda

hegar (pelunakan serviks), tanda chadwick (vagina dan vulva tampak

kebiru- biruan (livide), tanda piscacek pembesaran uterus yang tidak

simetris pada awal kehamilan, tanda braxton hicks (bila uterus

dirangsang akan mudah berontraksi), goodell sign (serviks menjadi

lunak seperti ujung bawah daun telinga), reaksi kehamilan

positif.(Sulistyawati, 2009).

3) Tanda pasti pada kehamilan seperti terasa gerakan janin, teraba

bagian-bagian janin, adanya denyut jantung janin, terlihat kerangka

janin pada pemeriksaan sinar rontgen, bagian janin dapat terlihat

melalui pemerisaan Ultrasonografi.(Prawirohardjo, 2011).

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 7

2. Tanda Bahaya Kehamilan

Menurut Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

(2012, hal.14), tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah

kehamilan dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil:

a. Muntah berlebihan

Rasa mual dan muntah biasa muncul dalam kehamilan muda terutama

pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan

berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali kalau

memang cukup berat, hingga tidak dapat makan/minum dan berat

badan menurun terus.

b. Pusing

Pusing biasa muncul pada kehamilan muda. Apabila pusing sampai

mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.

c. Sakit Kepala

Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat

membahayakan kesehatan ibu dan janin.

d. Perdarahan

Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan

tanda bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.

e. Sakit perut hebat

Nyeri perut yang hebat dapat membahayakan kesehatan ibu dan

janinnya.

f. Demam

Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari

liang rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda

bahaya pada kehamilan.

g. Batuk Lama

Batuk lama lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut dan

dapat dicurigaiibu hamil menderita TB.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 8

h. Berdebar-debar

Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah

pada kehamilan yang harus diwaspadai.

i. Cepat lelah

Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul rasa

lelah, mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang biasanya terjadi

pada sore hari. Kemungkinan ibu menderita kurang darah.

j. Sesak napas atau sukar bernapas

Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil sering merasa sedikit sesak bila

bernapas karena bayi menekan paru-paru ibu. Namun apabila hal ini

terjadi berlebihan maka perlu diwaspadai.

k. Keputihan yang berbau

Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu

hamil.

l. Gerakan Janin

Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan ke

empat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini,

gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu

hamil harus waspada.

m. Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh, gelisah, menarik diri,

bicara sendiri, dsb.

3. Asuhan Kebidanan Kehamilan (Antenatal Care)

a. Pengertian

Asuhan kehamilan asuhan antenatal adalah upaya preventif luaran

maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin

selama kehamilan (Prawirohardjo, 2011).

Mufdlilah (2009) asuhan antental adalah suatu program terencana

berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,

untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman

dan memuaskan.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 9

b. Tujuan

Menurut Prawirohardjo (2011) tujuan asuhan kehamilan antara lain :

1) Mempromosikan, menjaga kesehatan fisik, dan mental ibu-bayi

dengan memberikan edukasi.

2) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu,

dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu-bayi.

3) Mendeteksi dini adanya kelainan atau komplikasi selama

kehamilan,

4) Mempersiapkan persalinan-kelahiran serta kesiapan menghadapi

komplikasi dengan trauma seminimal mungkin,

5) Mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI ekslusif,

6) Menjalankan nifas normal, dan merawat anak secara fisik,

psikologis, dan sosial serta

7) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

c. Standar Asuhan Kehamilan

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2006, hal.6), standar asuhan

kehamilan adalah sebagai berikut.

1) Standar 3 : identifikasi ibu hamil

Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat

secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan

dini dan teratur.

2) Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal

Sedikitnya 4 kali pelayanan kehamilan pemeriksaan meliputi :

anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan

resiko tinggi, nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat

setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 10

3) Standar 5 : palpasi abdominal

Melakukan palpasi abdominal dengan seksama dan melakukan

palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan. Bila umur

kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah,

masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari

kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4) Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan

Melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan

atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

5) Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

Menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya,

serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

6) Standar 8 : persiapan persalinan

Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk

memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan

transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah

untuk hal ini.

d. Standar ANC

Menurut Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

(2012, hal. 8-13), dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga

kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai

standar terdiri dari :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan

untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 11

ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko untuk

terjadinya CPD (cephalo pelvic disproportion).

2) Ukur tekanan darah

Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi

adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg).

3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA)

Dilakukan pada kontak pertama di trimester I untuk skrining ibu

hamil berisiko KEK (Kurang Energi Kronis) dimana LiLA <23,5

cm.

4) Ukur tinggi fundus uteri

Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal menggunakan pita

pengukur setelah usia kehamilan 24 minggu untuk mendeteksi

pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika

tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan umur kehamilan,

kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.

5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan

selanjutnya dilakukan pada setiap kunjungan antenatal. Penilaian

DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya pada setiap

kunjungan antenatal, DJJ normal berkisar antara 120-160

kali/menit.

6) Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) bila diperlukan

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonaturum. Pemberian

imunisasi TT pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi

TT saat ini. Ibu hamil minimal memiliki status imunisasi TT2 agar

mendapatkan perlindungan terhadap infeksi tetanus.

7) Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi)

Untuk mencegah anemia defisiensi besi. Ibu hamil harus mendapat

tablet tambah darah dan asam folat sebanyak 90 tablet selama

kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 12

8) Pemeriksaan Laboratorium (Rutin dan Khusus)

Pemeriksaan laboratorium pada saat antenatal meliputi:

a) Pemeriksaan Golongan Darah

Untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-

waktu diperlukan jika terjadi kegawatdaruratan.

b) Pemeriksaan Kadar Hemoglobin darah (Hb)

Dilakukan minimal satu kali pada trimester I dan satu kali

pada Trimester III.

c) Pemeriksaan Protein dalam Urin

Untuk mengetahui terjadinya preeklampsi pada ibu hamil.

d) Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Mellitus harus

dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya

minimal satu kali pada trimester I, satu kali pada Trimester II

dan satu kali pada trimester III.

e) Pemeriksaan Darah Malaria

Semua ibu hamil pada daerah endemis harus dilakukan

pemeriksaan darah malaria.

f) Pemeriksaan Tes Sifilis

Pemeriksaan sifilis seharusnya dilakukan sedini mungkin pada

ibu hamil yang tinggal didaerah dengan risiko tinggi dan

diduga menderita sifilis.

g) Pemeriksaan HIV

Dilakukan pada ibu hamil didaerah terkonsentrasi HIV dan ibu

hamil risiko tinggi terinfeksi HIV.

h) Pemeriksaan BTA

Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai

menderita tuberculosis.

9) Tata Laksana atau Penanganan Kasus

Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditanagani

sesuai standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 13

yang tidak bisa ditangani harus dirujuk sesuai dengan sistem

rujukan.

10) Temu Wicara (Konseling)

Dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi:

a) Kesehatan Ibu’

b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

c) Peran suami dan keluarga dalam kehamilan dan perencaan

persalinan

d) Tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan dan nifas serta

persiapan dalam menghadapi komplikasi

e) Asupan gizi seimbang

f) Gejala penyakit menular dan tidak menular

g) Penawaran untuk melakukan testing dan konseling HIV di

daerah terkonsentrasi HIV atau bumil risiko tinggi terinfeksi

HIV

h) Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif

i) KB pasca persalinan

j) Imunisasi

k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain

booster)

e. Konsep Pelayanan ANC

1) Pengertian

Pelayanan ANC dikenal dengan istilah pelayanan antenatal

terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas

yang diberikan kepada semua ibu hamil. (Kemenkes RI Dirjen

Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, 2015, hal.4)

2) Tujuan

Tujuan pelayanan antenatal terpadu adalah:

a) Menyediakan pelayanan antenatal antenatal terpadu,

komprehensif dan berkualitas, termasuk konseling

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 14

kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian

ASI.

b) Menghilangkan “missed oppurtinity” pada ibu hamil dalam

mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif,

dan berkualitas.

c) Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang

diderita ibu hamil.

d) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan

pada ibu hamil sedini mungkin.

e) Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan

sesuai dengan sistem rujukan yang ada.

f. Jadual Kunjungan

Menurut Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

(2012, hal.5), kunjungan selama kehamilan dilakukan minimal 4 kali

atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi,

untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai

standar. Kunjungan dilakukan sebagai berikut:

1) Minimal satu kali pada trimester I (0-12 minggu)

2) Minimal satu kali pada trimester II (≥12-24 minggu)

3) Minimal 2 kali pada trimester III (≥24 minggu sampai dengan

kelahiran.

Kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa

kehamilannya <12minggu dikenal dengan istilah K1 murni dan

apabila kunjungan pada usia kehamilan > 12 minggu disebut K1

akses.

Istilah K4 apabila kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan

yang keempat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan antenatal care

sesuai dengan standar yang ditetapkan.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 15

Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai

kebutuhan/indikasi dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan

kehamilan.

Menurut Mochtar (2013) jadual pemeriksaan kehamilan yang

dianjurkan adalah 1 bulan sekali sampai dengan usia kehamilan 28

minggu, 2 minggu sekali pada 28-36 minggu dan >36 minggu setiap

minggu sekali.

C. Konsep Persalinan

1. Konsep Dasar Persalinan

a. Pengertian

Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta,

dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini

berawal dari pembukaan dan dilatasi progresif dari serviks sebagai

akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang

teratur. Awalnya kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus

meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap

sehingga siap mengeluarkan janin dari rahim ibu (Rohani, dkk. 2011,

hal. 2).

b. Tanda-tanda persalinan

Rohani dkk (2011, hal.14) menyatakan bahwa tanda dan gejala

inpartu, meliputi:

1) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering,

dan teratur

2) Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak

karena robekan kecil pada serviks.

3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya

4) Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah

ada. Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 16

persalinan, tetapi hanya membuka 1-2 cm, biasanya serviks

membuka kemudian diteruskan dengan penipisan.

5) Kontrasi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi

minimal 2 kali dalam 10 menit)

c. Tahapan persalinan

Rohani, dkk. (2011, hal.5) mengatakan tahapan persalinan terbagi

menjadi 3, yaitu :

1) Kala I

Kala I persalinan dimulai dari terjadinya kontraksi uterus dan

pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10

cm). Kala 1 dibagi menjadi dua fase :

a) Fase laten, di mana pembukaan serviks berlangsung lambat

sejak awal dimulai dari kontraksi sampai pembukaan 3 cm.

b) Fase aktif (pembukaan serviks 4 – 10 cm), berlangsung

selama 6 jam.

2) Kala II ( Kala Pengeluaran Janin )

Dimulai dari pembukaan sudah lengkap (10cm) dan berakhir

sampai keluarnya kepala bayi.

a) Tanda dan Gejala Kala II

(1) His semakin kuat.

(2) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan

munculnya kontraksi

(3) Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada

rectum dan / vagina.

(4) Perineum terlihat menonjol.

(5) Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka

(6) Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

Menurut Rukiyah, dkk (2009, hal.6), lamanya waktu

persalinan kala II secara fisiologis pada primigravida

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 17

berlangsung selama 2 jam dan pada multigravida berlangsung

selama 1 jam.

3) Kala III ( Pengeluaran Plasenta )

Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir

dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses

biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir

4) Kala IV ( Kala Pengawasan )

Kala IV dimulai setelah lahirnya palsenta dan berakhir dua jam

setelah proses tersebut. Observasi yang harus dilakukan:

a) tingkat kesadaran

b) pemeriksaan tanda – tanda vital

c) kontraksi uterus

d) periksa jumlah darah yang keluar

Perdarahan dianggap normal jika jumlah darah tidak melebihi

400-500 cc.

e) tinggi fundus uteri.

d. Faktor yang mempengaruhi persalinan

Menurut Rohani dkk (2011,hal 16-28), persalinan dapat berjalan

normal apabila ketiga faktor fisik 3 P yaitu power, passage dan

passanger dapat bekerja sama dengan baik.

1) Power (Tenaga / Kekuatan)

Kekuatan yang mendorong jalan dalam persalinan adalah his,

kontraksi otot – otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari

ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan dalam persalinan

adalah his, sedangkan kekuatan sekundernya adalah tenaga

meneran.

2) Passage (Jalan Lahir)

Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang

padat, dasar panggul, vagina, dan introitus. Janin harus berhasil

menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku,

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 18

oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan

sebelum persalinan dimulai.

3) Passenger (Janin dan Plasenta)

Cara penumpang (passenger) atau janin bergerak disepanjang

jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yaitu

ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.

Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga dapat juga

dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun,

plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kelahiran

normal.

2. Tanda Bahaya Persalinan

Menurut Kemenkes RI pada buku KIA tanda bahaya persalinan antara

lain:

a. Perdarahan lewat jalan lahir

b. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir

c. Ibu mengalami kejang

d. Ibu tidak kuat mengedan

e. Air ketuban keruh dan berbau

f. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat

3. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care)

a. Pengertian

Asuhan persalinan fisiologis adalah asuhan yang bersih dan aman

selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan

komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermia, dan

asfiksia bayi baru lahir (Prawirohardjo,2011, hal. 334).

b. Tujuan

Menurut Prawirohardjo (2011) tujuan asuhan persalinan normal

adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat

kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 19

yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga

prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat

yang optimal.

c. Standar Pertolongan Persalinan

Menurut pengurus pusat IBI (2006) terdapat empat standar dalam

standar pertolongan persalinan seperti berikut ini:

1) Standar 9: Asuhan persalinan kala I

Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,

kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai,

dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan

berlangsung.

2) Standar 10: Persalinan kala II yang aman

Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap

sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi

setempat.

3) Standar 11: Penatalaksanaan aktif persalinan kala III

Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk

membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara

lengkap.

4) Standar 12: Penanganan kala II dengan gawat janin melalui

episiotomy

Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II

yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk

memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.

d. Konsep pelayanan intranatal care

Asuhan yang diberikan pada masa persalinan adalah Asuhan Sayang

Ibu. Menurut Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan

Reproduksi (JNPK-KR) (2012,hal 13), Asuhan sayang ibu dalam

proses persalinan adalah sebagai berikut.

1) Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai

martabatnya.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 20

2) Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum

memulai asuhan tersebut.

3) Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarga

4) Anjurkan kepada ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa

takut atau khawatir.

5) Dengar dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.

6) Berikan dukungan, besarkan hatinya dan tentramkan hati ibu

beserta anggota keluarganya.

7) Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan/ keluarga yang lain

selama proses persalinan dan kelahiran bayinya.

8) Ajarkan suami dan anggota keluarga lainya mengenai cara

bagaimana mereka dapat memperhatikan dan mendukung ibu

selama persalinan dan kelahiran bayinya.

9) Secara konsisten lakukan praktik-praktik pencegahan infeksi

yang baik.

10) Hargai privasi ibu

11) Anjurkan ibu untuk mencoba posisi senyaman mungkin selama

proses persalinan dan kelahiran bayi.

12) Anjurkan ibu untuk makan dan minum sepanjang ibu

menginginkannya.

13) Hargai dan perbolehkan praktik-praktik tradisional yang tidak

merugikan

14) Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan

seperti episiotomi, pencukuran dan klisma

15) Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin

16) Membantu memulai pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam 1 jam

pertama sejak bayi lahir

17) Siapkan rencana rujukan bila perlu.

18) Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik.

Menurut JNPK-KR (2012,hal.18), komponen tindakan asuhan

persalinan normal 58 langkah.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 21

D. Konsep Nifas

1. Konsep Dasar Nifas

a. Pengertian

Masa nifas atau kala puerperium adalah masa yang berlangsung selama

6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk

pulihnya organ kandungan pada keadaan yang normal

(Manuaba,dkk,2010,hal.200).

b. Tahapan masa nifas

Tahapan masa nifas meliputi: Puerperium dini, tahap pemulihan dimana

ibu sudah bisa berdiri dan berjalan. Puerperium intermedial, tahap

pemulihan menyeluruh alat-alat genital dalam waktu 6-8 minggu.

Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat.(Rukiyah, 2011).

2. Tanda Bahaya Nifas

Tanda bahaya masa nifas yang perlu diperhatikan menurut

Rukiyah,dkk (2011,hal154) adalah sebagai berikut.

a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba

(melebihi haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih

dari 2 pembalut saniter dalam waktu setengah jam)

b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras

c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung

d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik, atau masalah

penglihatan

e. Pembengkakan pada wajah dan tangan

f. Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air kecil atau merasa tidak

enak badan

g. Payudara yang memerah, panas dan/atau sakit

h. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan

i. Rasa sakit, warna merah, dan/atau pembengkakan pada kaki

j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi

k. Merasa sangat letih atau bernapas terengah-engah

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 22

3. Asuhan Kebidanan Nifas (Postnatal Care)

a. Pengertian

Menurut Ai yeyeh et al (2011) asuhan masa nifas adalah asuhan yang

diberikan dari plasenta lahir sampai berakhir ketika alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan semula.

b. Tujuan

Menurut Ai yeyeh et al (2011) Tujuan asuhan masa nifas adalah:

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologik

2) Melaksanakan skrinning yang komprehensif dan melakukan

manajemen asuhan yang sistematis mulai dari melakukan

pengkajian, menganalisa dan mengobati atau merujuk apabila

terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri, nutrisi,

keluarga berencana, menyusui, dan pemberian imunisasi pada

bayinya dan perawatan bayi sehat.

c. Kunjungan nifas

1) Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan). Mencegah perdarahan

masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI awal, pencegahan

hipotermia pada bayi baru lahir

2) Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan). Memastikan involusio

berjalan dengan normal, menilai adanya tanda-tanda bahaya,

memastikan kebutuhan gizi ibu terpenuhi, memastikan ibu menyusui

dengan baik dan tidak ada penyulit-penyulit, konseling tentang

perawatan bayi, tali pusat.

3) Kunjungan ke-3 (2 minggu setelah persalinan). Asuhan yang

diberikan sama seperti kunjungan ke-2.

4) Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan). Menanyakan

penyulit-penyulit yang ibu dan bayi alami, memberikan konseling

untuk KB secara dini.(Dewi, 2011)

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik korelatif, dengan

rancangan case control study melalui pendekatan kuantitatif. Kelompok kasus

adalah ibu yang meninggal akibat kasus obstetri (kematian maternal) sejak

tahun 2015-2018 sebanyak 15 kasus kemudian dibandingkan dengan

kelompok kontrol yaitu ibu yang hamil bersamaan dengan kasus pada wilayah

yang sama (perbandingan kasus kontrol 1:2). Kemudian dilakukan

penelusuran (Retrospektif study) tentang faktor-faktor penyebab kematian ibu

(determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh).

Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) kelompok yaitu :

a. Populasi anggota keluarga kasus kematian ibu

b. Populasi petugas Puskesmas di wilayah kasus kematian ibu

c. Populasi petugas Rumah Sakit Balangan.

Penelitianmulai disini

Retrospektif study

12

POPULASI

KASUS

KONTROL

FR+

FR-

FR+

FR-

Case Control Study

Masa Lampau

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 24

2. Sampel

a. Sampel anggota keluarga terdiri dari :

1) Sampel kasus adalah seluruh anggota keluarga maternal yang

meninggal pada tahun 2015 – 2018 sebanyak 15 orang.

2) Sampel kontrol adalah maternal atau anggota keluarga yang dipilih

dengan teknik cluster sampling yaitu maternal dan atau keluarga

yang hamil atau bersalin atau nifas pada waktu yang bersamaan

dengan sampel kasus pada wilayahnya.

Anggota keluarga yang dimaksud tidak berprofesi petugas kesehatan

b. Sampel petugas kesehatan di Puskesmas atau RS adalah petugas yang

memberikan pelayanan kesehatan berupa pertolongan persalinan di

wilayah sampel penelitian

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Penelitian

dilaksanakan selama 3 bulan dimulai sejak penyusunan proposal, pelaksanaan

sampai penyusunan laporan akhir.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori

KematianIbu

Ibu yang meninggalakibat proseskehamilan,persalinan, nifas ataupengelolaannya tetapibukan karena sebab-sebab lain sepertikecelakaan atauterjatuh dan bukankarena bunuh diriyang terjadi pada saathamil, bersalinan ataunifas (42 hari pascasalin)

Kematian ibuyang terjadipada saat : Kehamilan Persalinan Nifas

DataDinkesBalanganKohort IbudiPuskesmas

Nominal 1. KematianIbu (Kasus)

2. Ibu hidup(Kontrol)

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 25

Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori

KomplikasiObstetri

Kondisi ibu yangdisebabkan ataudiperberat olehkarena proseskehamilan,persalinan dan nifas

Komplikasiobstetri : Perdarahan

antepartum /intrapartum

Hipertensidalamkehamilan(HDK), preeklampsiaataueklampsia

Infeksi Penyakit :

jantung,pulmunol,ginjal, dll

Laini-lain :emboli airketuban,

RMMAMP

Nominal 1. Perdarahan2. HDK, pre

eklampsia/eklampsia

3. Infeksi4. Sebab lain

Umur Usia sejak lahirhingga saatkehamilan,persalinan, nifas

Kurun usiaReproduksi : Sehat apabila

usia 20-35tahun

Tidak sehatapabila usia<20 tahunatau >35tahun

Kuesioner Nominal 1. Usiareproduksitidak sehat;<20 thn atau>35 thn

2. Usiareproduksisehat ; 20-35tahun

Paritas Jumlah kelahiranyang pernah ialamioleh ibu hamil

Paritas : Paritas Aman

: 2-3 Paritas Tidak

Aman : 1 atau> 4

Kuesioner Nominal 1.Paritas TidakAman : 1atau > 4

2.ParitasAman : 2-3

Jarakkehamilan

Periode antarapengeluaran hasilkonsepsi sebelumnyabaik berupa abortus,kelahiran hidup ataumati dengan HPHTkehamilan

Jarakkehamilan : Aman : > 2

tahun Tidak aman <

2 tahun

Kuesioner Nominal 1. Tidak aman< 2 tahun

2. Aman : > 2tahun

Status Gizi Kondisi keadaan gizimaternal yang hitungberdasarkan indeks

Status gizi :1. Dibawah

Normal :

Kuesioner Ordinal 1. DibawahNormal :<18,5

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 26

Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori

massa tubuh sebelumhamil atau saatkehamilan trimester I

<18,52. Normal :

18,5 – 22,93. Kelebihan

BB : 23 – 254. Obesitas :

>25

2. Normal :18,5 – 22,9

3. KelebihanBB : 23 – 25

4. Obesitas :>25

Tempatpersalinan

Lokasi ibumendapatkanpertolonganpersalinan

Tempatpersalinan : Rumah Fasilitas

kesehatan tk.I(BPM,Puskesmas)Fasilitaskesehatantk.II (RS TipeD atau C)

Fasilitaskesehatantk.III

(RS tipe Batau A)

RMMKuesioner

Ordinal 1. Rumah2. Fasilitas

kesehatantk.I (BPM,Puskesmas)

3. Fasilitaskesehatantk.II (RSTipe D atauC)

4. Fasilitaskesehatantk.III (RStipe B atauA)

PenolongPersalinan

Orang yangmemberikanpelayanan dalampertolonganpersalinan

Penolongpersalinan : Dukun bayi /

paraji Tenaga

kesehatantidak sesuaikompetensi(perawat)

Tenagakesehatansesuaikompeten(bidan atauDSOG)

RMMKuesioner

Ordinal 1. Dukun bayi /paraji

2. Tenagakesehatantidak sesuaikompetensi(perawat)

3. Tenagakesehatansesuaikompeten

RiwayatPenyakit

Kondisi ibu masalalu yang didiagnosa(penyakit) danmemperberat proseskehamilan,persalinan dan nifas

RiwayatPenyakit : Hipertensi Jantung Pulmunol (TB

Paru) Ginjal Lain-lain

Kuesioner Nominal 1. Ada riwayatpenyakit

2. Tidak adariwayatpenyakit

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 27

Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori

Pengetahuan Tingkat pengetahuananggota keluarga atauibu tentang perawatankehamilan, persalinandan nifas

Tingkatpengetahuan : Kurang Cukup Baik

Kuesioner Ordinal 1. Kurang(<56%)

2. Cukup(56%-75%)

3. Baik (76% -100%)

Sikap Reaksi atau responanggota keluarga atauibu terhadapkehamilan, persalinandan nifas

Sikap : Negatif

<mean) Positif

(>mean)

Kuesioner Ordinal 1. Negatif<mean)

2. Positif(>mean)

Pendidikan Jenjang pendidikanformal terakhir yangdimiliki ibu hamil

Pendidikanformal : SD / sederajat SMP /

sederajat SMA /

sederajat Diploma Sarjana

Kuesioner Ordinal 1. PendidikanRendah : SD

2. PendidikanMenengah :SMA

3. PendidikanTinggi :Diploma danSarjana

Pekerjaan Jenis pekerjaan rutinyang dilakukan danmenghasilkanpendapatan

Jenis Pekerjaan: ASN/Polri Swasta Honorer Petani Pedagang Buruh

Kuesioner Nominal 1. Bekerja2. Tidak

Bekerja

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi yang

dilakukan oleh enumerator yang telah dilatih.

Instrumen yang digunakan kuesioner dan lembar observasi, kuesioner

memuat kisi-kisi sebagai berikut :

1. Kuesioner Kajian Angka Kematian Ibu

2. Kuesioner Untuk Puskesmas

3. Kuesioner Untuk Rumah Sakit

4. Kuesioner Untuk Dinas Kesehatan

F. Analisa Data

Analisa data secara eskriptif dan analitik dengan uji regresi logistik berganda.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Kabupaten Balangan dengan Ibukota Paringin mempunyai luas

wilayah 1.878,3 km2 atau hanya 5% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan

Selatan. Terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan yaitu Lampihong, Batumandi,

Awayan, Tebing Tinggi, Paringin, Paringin Selatan, Juai dan Halong.

Pertumbuhan penduduk berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

Kabupaten Balangan, jumlah penduduk di wilayah kerja Kabupaten Balangan

Tahun 2016 adalah 123.449 jiwa. Penduduk terbanyak adalah Kecamatan

Paringin yaitu sebanyak 18.864 jiwa.

Sarana kesehatan berupa 1 (satu) buah Rumah Sakit, 12 (dua belas)

Puskesmas Awayan, Batumandi, Halong, Juai Lampihong, Lok Batu,

Paringin, Pirsus, Tebing Tinggi, Paringin Selatan, Uren dan Tanah Habang;

21 Puskemas Pembantu dan 114 Poskesdes / Polindes.

1. Program Kesehatan Ibu dan Anak

a. Beberapa kegiatan dalam menunjang program Kesehatan Ibu dan Anak

yang dilaksanakan pada tahun 2017, yaitu :

1) Pertemuan Bidan Koordinator KIA yang dilaksanakan 12 kali

dalam setahun.

2) Penilaian Kinerja Bidan di desa

3) Audit Maternal Perinatal Tk. Kabupaten dilaksanakan sekali dalam

setahun

4) Audit Maternal Perinatal Tk. Puskesmas dilaksanakan 1 kali dalam

setahun pada setiap puskesmas.

5) Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.

6) Pelaksanaan Kelas Ibu Balita.

7) Pelacakan Kasus Kematian Maternal Perinatal

8) Pelatihan Asuhan Persalinan Normal

9) Menyediakan Rumah Tunggu Kelahiran di Wilayah Kerja

Puskesmas Paringin

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 29

b. Cakupan Program KIA Tahun 2017

Tabel 4.1 Pencapaian Cakupan Program KIA Tahun 2017

No Indikator Kinerja Cakupan

Target

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) 84% 100%2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 68% 100%3 Cakupan Persalinan yang Ditolong oleh

Tenaga Kesehatan82% 100%

4 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN 1) 84,5% 100%5 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resti oleh

Tenaga Kesehatan79% 23%

6 Cakupan Deteksi Ibu Hamil Resti olehMasyarakat

56% 77%

7 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap 79,7% 90%8 Cakupan Neonatal Komplikasi yang

ditangani39,5% 100%

9 Cakupan Komplikasi Maternal 112% 100 %10 Cakupan Kunjungan Bayi 81,2% 100%11 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 52,6% 100%12 Cakupan Puskesmas tatalaksanan KTA 100% 80%13 Angka Kematian ibu (AKI)/100.000 176 24514 Angka Kematian Bayi (AKB)/ 1000 18 37

Sumber : Seksi Kesga, 2017

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi kematian ibu

a. Jumlah kematian ibu

Jumlah kematian ibu di Kabupaten Balangan sejak tahun 2015 hingga

Juni 2018 mengalami penurunan. Trend kematian ibu dapat dilihat

pada gambar 4.1

b. Periode obstetri saat kematian

Tabel 4.2 Periode obstetri saat terjadinya kematian

Fase Obstetri Frekuensi PersentaseKehamilanPersalinanNifas

4-

12

25-

75Total 16 100

Sumber : Kesga Dinkes Balangan

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 30

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kematian ibu terbanyak pada periode

nifas (75%).

c. Penyebab kematian

Tabel 4.3 Penyebab kematian

Penyebab kematian Frekuensi Persentase

HDK, PEB, EklampsiaPerdarahan Post PartumInfeksiSusp. Jantung (sesak nafas)Paru & MeningitisSusp. Gagal GinjalHipertensi, edema paru, R/ gondokEmboli air ketuban

43222111

25,018,712,512,512,56,36,36,3

Total 16 100Sumber : Data primer, 2018 & Data Kesga Dinkes Balangan

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kematian ibu terbanyak akibat PEB

dan Eklampsia.

d. Tempat Kematian

Tabel 4.4 Tempat kematian

Tempat kematian Frekuensi PersentaseRumahRumah SakitFasilitas kesehatan lainnya

115-

6,393,7

-Total 16 100

Sumber : Data primer, 2018 & Data Kesga Dinkes Balangan

Tabel 4.4 tempat kematian ibu terbanyak di Rumah Sakit yang

menunjukkan bahwa telah diberikan pertolongan pada kondisi

kegawatdaruratan.

2. Faktor Determinan kematian ibu

Hasil pengumpulan data primer terhadap 47 responden yang terdiri 15

responden kasus (kematian ibu) dan 32 responden (ibu hidup) dapat

diuraikan sebagai berikut :

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 31

a. Determinan Dekat

Tabel 4.5 Faktor determinan dekat kematian ibu

Determinan DekatKasus Kontrol ρ

valueOR

CI 95%F % f %

Komplikasi Obstetri :AdaTidak Ada

141

93,313,3

725

21,978,1

0,000 50 5 – 449,

Total 15 100 32 100Sumber : Data Primer, 2018 dan Data Sekunder Kesga Dinkes Balangan

Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji Chi Square ada hubungan

komplikasi obstetri terhadap kematian ibu (ρ-value 0,000 < α 0,05)

dengan OR 50 (CI 95% : 5 -449) yang berarti bahwa ibu yang mengalami

komplikasi obstetri meningkatkan risiko kematian 50 kali dibandingkan

ibu yang tidak mengalami komplikasi obstetri.

Tabel 4.6 Fase terjadinya komplikasi obstetri

Fase komplikasi obsteriKasus Kontrol

f % f %KehamilanPersalinanNifasKehamilan, persalinan,nifas

6215

42,914,37,135,7

4102

57,114,30,028,6

Total 14 100 7 100Sumber : Data Primer, 2018 dan Data Sekunder Kesga Dinkes Balangan

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa komplikasi obstetri pada kelompok kasus

maupun kontrol terbanyak terjadi pada masa kehamilan

b. Determinan Antara

Tabel 4.7 Faktor determinan antara kematian ibu

DETERMINANANTARA

KASUS KONTROLF OR

95% CIp-

valueF % f %BATAS

BAWAHBATASATAS

Umur tidak sehat 9 30,0 21 70,0 30 0,786 0,222 2,783 0,140Umur sehat 6 35,3 11 64,7 17

Paritas tidak aman 10 35,7 18 64,3 28 1,444 0,398 5,242 0,314Paritas Aman 5 27,8 13 72,2 18Jarak kehamilanTdk.aman 2 100 0 0 2

0,076

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 32

DETERMINANANTARA

KASUS KONTROLF OR

95% CIp-

valueF % f %BATAS

BAWAHBATASATAS

Jarak kehamilan aman 2 66,6 1 33,3 3

Gizi kurang baik 2 13,3 13 86,6 15 0,225 0,043 1,168 0,094Gizi baik 13 40,6 19 59,3 32

Persalinan RS 9 39,1 14 60,8 23

0,007Persalinan Puskesmas 0 0 1 100 1

Persalinan Bidan 1 6,6 14 93,3 15

Persalinan rumah 1 25 3 75 4

Persalinan Non Faskes 1 25 3 75 4 0,967 0,090 10,388 1,000Persalinan Faskes 10 25,6 29 74,3 39

Penolong Prsl. SPOG 6 75 2 25 80,000Penolong Prsl. Bidan 4 12,9 27 87,0 31

Penolong Prsl.Dukun 1 25 3 75 4

Penolong Non Nakes 1 25 3 75 40,967 0,09 10,388 1,000

Penolong Nakes 10 25,6 29 74,3 39Riwt hipertensi danjantung 0 0 1 100 1

0,084Riwayat hipertensi 4 66,6 2 33,3 6

Riwayat TB paru 1 100 0 0 1

Tidak ada riwayat 10 25,6 29 74,3 39

Ada riwayat penyakit 5 71,4 2 28,5 77,25 1,21 43,433 0,052Tidak ada riwayat

penyakit 10 25,6 29 74,3 39

Pengetahuan kurang 7 77,8 2 22,2 9 13,125 2,271 75,858 0,002Pengetahuan baik 8 21,1 30 78,9 38

Sikap negative 8 80,0 2 20,0 1016,571 2,864 95,898 0,001

Sikap positif 7 19,4 29 80,6 36

Tabel 4.7 menunjukkan bukti secara statistik bahwa ibu yang faktor

mempunyai riwayat penyakit mempunyai probabilitas meninggal sebesar

7,25 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak mempunyai riwayat

penyakit (p = 0,052) dan yang juga berperan sebagai penyebab kematian

maternal adalah perbedaan pengetahuan ibu tentang obstetri. Terbukti

secara statistik bahwa ibu yang memiliki pengetahuan kurang mempunyai

risiko meninggal sebesar 13,13 kali lebih besar dibanding ibu dengan

pengetahuan yang baik (bergerak antara 2,27 – 75,86 dengan p-value

0,002) serta sikap negatif terhadap pelayanan maternal memiliki risiko

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 33

meninggal sebesar 16,57 dibandingkan ibu dengan sikap positif (bergerak

antara 2,86 – 95,89 dengan p-value 0,001).

Akan tetapi untuk mengetahui determinan antara mana yang paling besar

memberikan dampak terhadap kematian maternitas dapat dilihat pada

analisis Odds berikut ini.

Tabel 4.8 Odds faktor determinan antara kematian ibu

Determinan AntaraKasus Kontrol

FProbabilitas

F % f % Odds

Umur tidak sehat 9 30,0 21 70,0 30 0,43

Umur sehat 6 35,3 11 64,7 17 0,55

Paritas tidak aman 10 35,7 18 64,3 28 0,56

Paritas Aman 5 27,8 13 72,2 18 0,38

Jarak kehamilan Td.aman 2 100,0 0 0,0 2

Jarak kehamilan aman 2 66,7 1 33,3 3 2

Ada riwayat penyakit 5 71,4 2 28,6 7 2,5

Riwayat TB paru 1 100,0 0 0,0 1

Riwayat hipertensi 4 66,7 2 33,3 6 2

Riwt hipertensi dan jantung 0 0,0 1 100,0 1 0

Tidak ada riwayat penyakit 10 25,6 29 74,4 39 0,34

Persalinan rumah 1 25,0 3 75,0 4 0,33

Persalinan RS 9 39,1 14 60,9 23 0,64

Persalinan Puskesmas 0 0,0 1 100,0 1 0

Persalinan Bidan 1 6,7 14 93,3 15 0,07

Persalinan Non Faskes 1 25,0 3 75,0 4 0,33

Persalinan Faskes 10 25,6 29 74,4 39 0,34

Penolong Prsl.Dukun Kp 1 25,0 3 75,0 4 0,33

Penolong Prsl. Bidan 4 12,9 27 87,1 31 0,15

Penolong Prsl. SPOG 6 75,0 2 25,0 8 3

Penolong Non Nakes 1 25,0 3 75,0 4 0,33

Penolong Nakes 10 25,6 29 74,4 39 0,34

Gizi kurang baik 2 13,3 13 86,7 15 0,15

Gizi baik 13 40,6 19 59,4 32 0,68

Pengetahuan kurang 7 77,8 2 22,2 9 3,5

Pengetahuan baik 8 21,1 30 78,9 38 0,27

Sikap negative 8 80 2 20 10 4

Sikap positif 7 19,4 29 80,6 36 0,24

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 34

Tabel 4.8 menunjukkan kecenderungan atau probabilitas ibu mengalami

kematian maternitas yang paling besar terjadi pada 6 kelompok dengan

karakteristik terpapar dengan faktor risiko, yaitu :

1) Ibu dengan penolong persalinan dr. SPOG, probabilitas meninggal :

survive = 3 : 1

2) Ibu dengan riwayat penyakit (kronis), probabilitas meninggal : survive

= 2,5 : 1

3) Ibu yang memiliki jarak kehamilan tidak aman, probabilitas

meninggal : survive = 2 : 1

4) Ibu dengan riwayat hipertensi, probabilitas meninggal : survive = 2 : 1

5) Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang kesehatan maternitas,

probabilitas meninggal : survive = 3,5 : 1

6) Ibu yang mempunyai sikap negatif terhadap kesehatan maternitas,

probabilitas meninggal : survive = 4 :1

Informasi tersebut tidak berarti bahwa dr.SPOG tidak banyak menolong

dibanding penolong persalinan yang lain, akan tetapi kasus yang ditolong

oleh dr. SPOG adalah kasus kegawatdaruratan dan penyebab lain yang

tidak dikaji dalam studi ini sangat berperan. Hal itu terbukti bahwa ibu

yang melahirkan, baik yang ditolong Tenaga Kesehatan dan yang ditolong

bukan Tenaga Kesehatan terbukti secara statistik tidak berbeda untuk

menyebabkan kematian maternitas (p-value = 1,000).

Hal itu berbeda dengan ibu yang mempunyai riwayat penyakit, terbukti

secara statistik bahwa ibu dengan riwayat penyakit mempunyai

probabilitas meninggal sebesar 7,25 kali (bergerak antara 1,21 – 43,43)

lebih besar dibandingkan ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit (p-

value 0,052)

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 35

c. Determinan Jauh

Tabel 4.9 Faktor determinan jauh kematian ibu

Determinan JauhKasus Kontrol

F OR95% CI

p-valueF % F %

BatasBawah

BatasAtas

Pendidikan Dasar 8 53,3 7 46,7 150,070

Pendidikan Menengah 4 18,2 18 81,8 22

Pendidikan Tinggi 2 25 6 75,0 8

Pendidikan dasar 8 53,3 7 46,7 15 4,571 1,182 17,678 0,053Pendidikan tinggi 6 20 24 80,0 30

Ibu tidak bekerja 10 33,3 20 66,7 30 1,833 0,415 8,096 0,652Ibu bekerja 3 21,4 11 78,6 14

Akses ke FS sulit 10 27,0 27 73,0 37

0,1230,011

0,110,164

Akses ke FS mudah 3 75 1 25 4

Pada tabel 4.9 nampak bahwa diantara determinan jauh yang berperan

sebagai penyebab kematian maternitas adalah perbedaan tingkat

pendidikan. Terbukti secara statistik bahwa ibu yang memiliki pendidikan

rendah mempunyai risiko meninggal sebesar 4,57 kali lebih besar

dibanding ibu dengan pendidikan tinggi (bergerak antara 1,18 – 17,68,

dengan p-value 0,053).

Selanjutnya untuk mengetahui faktor risiko yang mana yang dapat menjadi

penyebab kematian maternitas, dapat dilihat pada tabel probabilitas Odds

berikut ini.

Tabel 4.10 Odds faktor determinan jauh kematian ibu

Determinan JauhKasus Kontrol

FProbabilitas

F % F % Odds

Pendidikan Dasar 8 53,3 7 46,7 15 1,14

Pendidikan tinggi 6 20 24 80 30

Ibu tidak bekerja 10 33,3 20 66,7 30 0,5

Ibu bekerja 3 21,4 11 78,6 14 0,27

Akses ke FS sulit 10 27 27 73 37 0,37

Akses ke FS mudah 3 75 1 25 4 3

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 36

Tabel 4.10 menunjukkan kecenderungan atau probabilitas ibu mengalami

kematian maternitas yang paling besar terjadi pada 3 kelompok dengan

karakteristik terpapar dengan faktor risiko sebagai berikut :

1) Ibu yang mempunyai akses ke fasilitas kesehatan relatif mudah,

probabilitas meninggal : survive = 3 :1

2) Ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah (dasar), probabilitas

meninggal : survive = 1,14 : 1

3) Ibu yang tidak bekerja, probabilitas meninggal : survive = 0,5 : 1

C. Pembahasan

1. Determinan variabel dekat

Variabel dekat dalam penelitian ini berupa konplikasi obstetrik

yaitu komlikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Beberapa komplikasi

yang terjadi pada masa kehamilan diantaranya diakibatkan oleh

hipertensi dan perdarahan dalam kehamilan. Menurut Suwardjono S. dan

Abdul Bari S. dalam Hanifa W., dkk., (2005:23) perdarahan yang terjadi

pada umur kehamilan muda trisemester pertama yaitu abortus dan

perdarahan karena kehamilan ektopik terganggu (KET) sedangkan

perdarahan pada kehamilan lanjut, yaitu diantaranya plasenta previa dan

solusio plasenta. Selain akibat perdarahan pada masa kehamilan,

terjadinya komplikasi kehamilan yang menyebabkan kematian maternal

menurut Abdul Bari S., dkk (2002:221) adalah infeksi kehamilan yaitu

masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh wanita hamil, yang

kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.

Hasil penelitian ,emumjukkan kecenderungan atau probabilitas

ibu mengalami kematian maternitas yang paling besar adalah karena

komplikasi kehamilan, dengan Odds sebesar 1,25. Artinya kelompok ibu

yang mengalami komplikasi kehamilan mempunyai risiko untuk

meninggal dibandingkan berhasil survive sebesar 1,25 : 1.

Menyikapi tingginya angka kematian maternal akibat komplikasi

kehamilan tersebut maka bagi masyarakat secara umum perlu menyikapi

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 37

secara bijaksana saat mengalami komplikasi kehamilan agar terhindar

dari kematian saat proses persalinan.

Seorang ibu membutuhkan makanan yang mengandung zat-zat

gizi yang berbeda pada saat hamil dan disesuaikan dengan kondisi tubuh

dan perkembangan janin yang dikandungnya agar janin tumbuh dengan

baik. Suplai zat-zat makanan ke janin yang sedang tumbuh tergantung

pada jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-zat

makanan yang diangkutnya. Gangguan suplai makanan dari ibu

mempengaruhi proses pertumbuhan janin dapat menimbulkan lahir

dengan berat lahir rendah dan bahkan pada kondisi yang lebih parah

dapat menyebabkan cacat bawaan, keguguran (abortus), dan bahkan bayi

lahir mati (kematian neonatal).

Terpenuhinya berbagai zat gizi tersebut maka dapat memperkecil

risiko KEK sehingga kemungkinan melahirkan kematian maternal juga

semakin kecil. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut ibu hamil dianjurkan

mengkonsumsi beraneka ragam makanan yang bermanfaat bagi

kesehatannya dan kesehatan bayi yang dikandungnya.

Komplikasi saat persalinan berisiko terhadap kejadian kematian

maternal. Dalam penelitian ini komplikasi yang dialami oleh subyek

penelitian diantaranya adalah retensio plasenta, perdarahan, dan

eklampsia.

Berdasarkan hasil analisis juga diperoleh nilai odds 0,33 yang

berarti kelompok ibu yang mengalami komplikasi persalinan mempunyai

risiko untuk meninggal dibandingkan berhasil survive sebesar 33 : 100

Kematian akibat komplikasi saat persalinan disebabkan oleh

banyak hal, menurut Seto M. dan M. Nadir A. dalam Hanifa W., dkk.,

(2005:653) komplikasi yang sering terjadi pada saat kelahiran yang

mengakibatkan kematian diantaranya adalah adanya perdarahan

postpartum yang merupakan perdarahan setelah anak lahir melebihi 500

ml, retensio plasenta yaitu plasenta belum lahir setengah jam setelah

janin lahir yang disebabkan oleh plasenta belum lepas dari dinding uterus

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 38

maupun plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan. Sedangkan

menurut Abdul Bari S., dkk (2002:169) terjadinya komplikasi saat

persalinan seringkali disebabkan oleh ruptura uteri yaitu robekan atau

diskontinuitas dinding rahim akibat dilampauinya daya regang

miometrium

Mengingat tingginya risiko kematian maternal akibat komplikasi

saat persalinan tersebut maka bagi tenaga kesehatan yang menolong

proses persalinan bagi ibu yang mengalami komplikasi persalinan untuk

segera merujuk pasien pada rumah sakit-rumah sakit yang memiliki

fasilitas memadai agar mereka segera dapat mendapatkan perawatan

secara intensif sehingga kejadian kematian maternal dapat dihindari.

Masa nifas atau masa pemulihan setelah proses persalinan masih

memungkinkan terjadinya komplikasi yang memiliki risiko terjadinya

kematian maternal, namun dalam penelitian ini tidak ditemukan kematian

maternal pada masa nifas .

Risiko kematian maternal pada masa nifas biasanya dikarenakan

oleh infeksi nifas, sepsis, dan perdarahan post partum Menurut Williams

(1995:561) secara normal proses pemulihan uterus dalam masa nifas

akan kembali kepada proporsinya semula. Adanya keterlambatan proses

pemulihan uterus seringkali disertai oleh pemanjangan periode

pengeluaran lokhia dan kadang-kadang oleh perdarahan yang banyak.

Proses ini dapat diikuti oleh leukure yang berlangsung lama dan

perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan. Kematian pada

masa nifas akibat keterlambatan masa pemulihan uterus yang sering

terjadi disebabkan oleh adanya pendarahan uterus yang berlebihan dalam

kurun waktu yang lama. Selain itu kematian pada masa nifas juga

dikarenakan oleh terjadinya infeksi akibat pertolongan persalinan yang

tidak mengindahkan syarat-syarat asepsis-antisepsis, partus lama,

ketuban pecah dini, dan sebagainya.

Mengingat kecilnya angka peluang untuk hidup bagi ibu yang

mengalami komplikasi selama masa nifas tersebut, maka hal tersebut

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 39

perlu diwaspadai oleh tenaga kesehatan maupun ibu yang dalam masa

nifas agar terjadinya komplikasi saat masa nifas dapat dihindari

2. Determinan Antara

Pengetahuan ibu tentang obstetri berpengaruh signifikan terhadap

probabilitas kematian ibu, Terbukti secara statistik bahwa ibu yang

memiliki pengetahuan kurang mempunyai risiko meninggal sebesar

13,13 kali lebih besar dibanding ibu dengan pengetahuan yang baik,

pengetahuan yang diperoleh bisa melalui formal, bisa juga melalui

informal. Terkait dengan pengetahuan obstetri sumber pengetahuan

tersebut sangat tergantung dengan lembaga formal. Kecenderungan orang

yang memiliki pengetahuan (frame of references) baik akan menerapkan

sesuai dengan pengetahuannya, walaupun masih dipengaruhi oleh

pengalamannya (frame of experiences).

Peningkatan pengetahuan tentang obstetric bagi ibu hamil,

menjadi sangat penting sehingga diharapkan pemberian KIE diperlukan

terus menerus.

Variabel sikap berpengaruh terhadap probabilitas kematian ibu,

sikap yang negative 16,571 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan

sikap positif. Ada tiga postulat terkait hubungan sikap dengan tindakan

yakni 1. Postulat konsistensi, yang berarti bahwa sikap dengan tindakan

seseorang bersesuaian, jika sikapnya negative terhadap suatu hal maka

tindakannya juga negative begitu pula sebaliknya; 2. Postulat

independensi, jika sikapnya tidak berhubungan dengan tindakannya,

sikap yang positif terhadap suatu hal tidak selaras bahwa tindakannya

akan positif, bisa juga negative dan begitu juga sikap negative tidak

selaras tindakannya negative bisa juga tindakannya positif, dan ke 3.

Postulat situasional, menjelaskan bahwa sikap seseorang tidak langsung

bersesuaian dengan tindakannya, sikapnya positif terhadap suatu hal

tindakannya bisa positif dan bisa juga negative, begitu pula sikapnya

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 40

negative terhadap suatu hal tindakannya bisa negative dan bisa juga

positif.

Berdasarkan temuan diatas, maka postulat yang paling memenuhi

adalah postulat konsistensi, dimana pengetahuan yang kurang seiring

dengan sikap yang negative dan diikuti dengan tindakan yang negative,

sehingga probabilitas kematian ibu menjadi tinggi.

Perubahan perilaku yang memuat domain pengetahuan, sikap dan

tindakan menjadi sangat diperlukan terhadap ibu hamil. Perubahan

teresebut dilakukan dengan berbagai strategi sesuai dengan

permasalahan, kurangnya informasi dapat dilakukan dengan pendekatan

pemberian informasi secara intens melalui berbagai macam penyuluhan.

Sikap negative terkait tentang obstetric dengan permasalahan pokok arti

nilai sehat bagi ibu hamil, persalinan sehat, maka dapat dilakukan strategi

arti nilai, dengan metode diskusi kelompok, sandiwara radio, drama dan

sejenisnya.

Kematian Ibu di daerah Balangan sebagian besar terjadi di tempat

pelayanan kesehatan (14 di fasilitas layanan kesehatan (Rumah Sakit)

dan 1 di non pelayanan kesehatan). Tentu ini menjadi perhatian kita

bersama sebgai tenaga kesehatan dan perlu dianalisis secara jauh

bagaimana bisa terjadi kematian ibu hamil dan bersalin di tempat

pelayanan kesehatan. Temuan Riskesdas (2018) juga menyiratkan adanya

peningkatan Angka Kematian Ibu yang meningkat di daerah Kalsel

diatas 71.7%.

International StatisticalClassification of Diseases, Injuries, and

Causes of Death, Edition X (ICD-X), menyatakan yang dimaksud dengan

kematian ibu yaitu kematian seorang wanita dalam masa kehamilan atau

dalam waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa

memperdulikan lama dan letak kehamilan, akibat dengan dan/atau dipicu

oleh kehamilan atau penatalaksanaannya, tetapi bukan sebab

kecelakaan(WHO, 2010).

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 41

Kehamilan dan persalinan sesuatu yang berjalan secara natural

dan biasa bagi masyarakat kita, tetapi kondisi ini menimbulkan

bebanfisik mental dan ekonomi bagi seorang ibu, dan keluarganya baik

inti maupun anggota keluarga lainnya. Tidak adaIbu hamil tanpa risiko ;

namun kita dapat mencegah terjadi komplikasi pada persalinan yang

dapat menyebabkan kesakitan/kecacatan/kematian ibu atau bayi.

Kematian pada ibu kebanyakan terjadi pada keluarga dengan sosial

budaya, ekonomi, pendidikan yang rendah, dan keluarga tidak mampu

(keluarga miskin/ gakin). Diperburuk dengan kendala akses rujukan pada

ibu-ibu yang tinggal di desa terpencil, di pulau–pulau/pegunungan/dekat

sungai besar dengan rawan banjir, dimana persalinan di rumah masih

tinggi 60-80%. Kematian ibu/bayi merupakan kegagalan kesehatan dan

kegagalan sosial. Oleh karena itu, pola pelayanan kesehatan ibu yang

relevan dengan kondisi geografis, status keluarga, tingkat pendidikan,

dan budaya masyarakat sangat dibutuhkan. Bidan sebagai pendamping

perempuan, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang bersifat

individual maupun kelompok dengan menggunakan strategi untuk

mengatasi kendala terkait sosial budaya, kemiskinan, fasilitas kesehatan,

dan lingkungan.Kematian Ibu hamil di Pelayanan Kesehatan dapat

diakibatkan oleh berbagai sebab(Desai et al., 2013; Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, 2018; Liang et al., 2015; Magadi,

Diamond, & Madise, 2001).

Kematian Ibu di Fasilitas layanan kesehatan seringkali terjadi,

baik di Indonesian maupun di negara lain. Berbagai riset menunjukkan

bahwa terjadinya kematian Ibu merupakan mata rantai yang saling

berkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya yang tidak bisa terjadi

secara mandiri melainkan adanya keterkaitan antara satu dengan lainnya

(Abouchadi, Zhang, & Brouwere, 2018; Atjo, 2014; Idoko, Anyanwu, &

Bass, 2017; Liang et al., 2015).

Kematian Ibu hamil dan bersalin di tempat pelayanan

kesehatandiidentifikasi terkait dengan karakteristik individu yang diamati

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 42

memiliki hubungan yang signifikan dengan kematian ibu termasuk usia

ibu, kehadiran klinik antenatal dan pencapaian pendidikan. Adapun

kondisi penyakit atau komplikasi yang mendasari biasanya diakibatkan

anaemia yang paling besar yang terkait dengan rendahnya status nutrisi,

infeksi cacing dan malaria ; yang disusul oleh kondisi penyeba lainnya

yaitu postpartum haemorrhage (PPH), sepsis, antepartum haemorrhage

(APH) and malaria (Dennis et al., 2018; Magadi et al., 2001). Hal ini

sesuai dengan adanya kematian pada ibu hamil di RS Balangan yang

diantaranya diakibatkan adanya masalah infeksi yang terjadi pada ibu

hamil (meningitis, infeksi nifas dan adanya TBC dalam kehamilan).

Riset lain menunjukkan bahwa keterkaitan faktor yang

menyebabkan terjadinya kematian Ibu di rumah sakit adalah adanya

komplikasi Antepartum atau post-partum haemorrhage, pre-eclampsia

atau eklamsia, dan penyebab tidak langsung (anemia, malaria, HIV /

AIDS, dan penyakit kardiovaskular) adalah penyebab utama kematian

maternal di rumah sakit pada kedua kelompok(Dumont, Fournier,

Abrahamowicz, Haddad, & Fraser, 2013). Hal ini sesuai dengan temuan

yang terjadi terkait kematian ibu di RS Balangan bahwa diantara

penyebab kematian adalah adanya ekslampsi dan perdarahan pada ibu

hamil.

Pendekatan penanganan pada kasus Ibu Hamil atau Bersalin

dengan resiko tinggi harusnya dengan adanya Service Quality

Management yang baik ; baik dalam pemberian pelayanan antenatal

yang baik di tempat – tempat pelayanan kesehatan, kemudian nanti

bagaimana proses bersalin yang aman dan nyaman bagi ibu(Dumont et

al., 2013; Idoko et al., 2017; Liang et al., 2015; Magadi et al., 2001).

Termasuk bagaimana deteksi dini yang tepat guna mencegah masalah

komplikasi menjadi lebih serius dan mengarah kepada kondisi gawat

darurat. Monitoring yang tepat dan terus menerus selama 24 jam

haruslah dilakukan sehingga pelayanan yang tepat, cepat dan optimal

dapat diberikan apabila terjadi kegawatan baik pada ibu maupun

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 43

janinnya. Ketersediaan tenaga kesehatan baik dokter, perawat maupun

bidan mutlak diperlukan dalam pengawasan ini. Selain itu kualitas ilmu

pengetahuan dan ketrampilan dari tenaga kesehatan dituntut dalam

profesionalitas pelayanan dalam pencegahan terjadinya kematian ibu

hamil dan bersalin (Dumont et al., 2013).

Pencegahan terjadinya Kematian Ibu Hamil dan Bersalin di

Rumah Sakit maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya mutlak

menuntut perbaikan dari berbagai sektor kesehatan tidak hanya fasilitas

tempat kesehatan tetapi juga profesionalitas dari berbagai unsur di

pemerintahan (Adelaja & Taiwo, 2011; Benimana, Small, & Rulisa,

2018; Database, 2007; Liyew, Yalew, & Afework, 2017). Penyediaan

fasilitas deteksi dini komplikasi dan terapetik yang cepat tanpa “delay”

tentu penting mengingat pelayanan terhadap komplikasi ibu hamil dan

bersalin memerlukan penangan yang cepat dan tepat sehingga komplikasi

lanjutan yang mengarah kepada kematian dapat dicegah (Adelaja &

Taiwo, 2011; Atjo, 2014; Benimana et al., 2018; Database, 2007;

Herklots, Acht, Meguid, Franx, & Jacod, 2017).

Sistem Rujukan, seperti disebutkan di atas bahwa Kematian Ibu di

daerah Balangan sebagian besar terjadi di tempat pelayanan kesehatan

(14 di fasilitas layanan kesehatan (Rumah Sakit) dan 1 di non pelayanan

kesehatan). Tentu ini menjadi perhatian kita bersama sebgai tenaga

kesehatan dan perlu dianalisis secara jauh bagaimana bisa terjadi

kematian ibu hamil dan bersalin di tempat pelayanan kesehatan. Temuan

Riskesdas (2018). juga menyiratkan adanya peningkatan Angka

Kematian Ibu yang meningkat di daerah Kalsel diatas 71.7%. Pelayanan

kesehatan primer diperkirakan dapat menurunkan AKI sampai 20 %,

namun dengan sistem rujukan yang efektif AKI dapat ditekan sampai 80

% ( Syaifuddin, 2009 ). Sistem rujukan yang efektif menjamin hubungan

yang akrab antara tingkat sistem kesehatan dan menjamin pasien untuk

menerima perawatan yang paling sesuai dan terjangkau dari tempat

tinggalnya dan biaya yang tepat guna ( Purwadianto A., dkk, 2012 ) .

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 44

Salah satu permasalahan dalam sistem rujukan adalah terbatasnya

eksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh

berbagai hal antara lain letak geografis, pembiayaan, jumlah tenaga

kesehatan dan kondisi fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan

jaringannya yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat.

3. Determinan Jauh

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendidikan ibu

mempengaruhi kematian pada ibu, hal ini beralasan ibu yang

mempunyai pendidikan rendah akan sulit menerima informasi baru, dan

cendrung mempunyai pengetahuan yang terbatas, atau sebaliknya dimana

Ibu yang pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi baru,

sehingga ibu dapat menerapkan informasi baru tersebut dalam kehidupan

sehari-hari, hal ini sejalan dengan yang dikatan Notoatmojo, (2013)

bahwa pendidikan merupakan dasar pengetahuan dari seseorang tentang

suatu permasalahan, dengan pengetahuan tersebut maka si Ibu dapat

bersikap dan bertindak sesuai dengan informasi yang diterimanya.

Berdasarkan hal tersebut apabila ibu mengetahui tentang pentingnya

pemeriksaan pada saat kehamilan maka si ibu akan mempunyai sikap

yang baik dan akan berkeinginan untuk memeriksakan kehamilannya

sesuai dengan anjuran, sehingga secara praktis ibu juga mau melaklukan

pemeriksaan kehamilannya, Ibu akan mengetahui keadaan kehamilannya

dan resiko yang mungkin ada dalam kehamilannya. Sehingga keadaan

kehamilan ibu akan terkontrol dan dapat dilakukan tindakan atau

penanganan yang segera oleh petugas kesehatan dan masalah dapat

dicegah atau diatasi sesuai kondisinya.

4. Keterkaitan determinan dekat, antara dan jauh

Kematian Ibu lebih banyak disebabkan oleh factor dekat ataupun

factor penyebab langsung berhubungan dengan komplikasi obstetrik

selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (post-partum). Hal ini

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 45

menurut laporan WHO kematian ibu umumnya terjadi akibat

komplikasi saat, dan pasca kehamilan. Adapun jenis komplikasi yang

menyebabkan mayoritas kasus kematian ibu – sekitar 75% dari total

kasus kematian ibu – adalah pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi

saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan aborsi yang tidak aman

(WHO, 2014).

Apabila tingkat pendidikan Ibu rendah maka Ibu tidak mengetahui

penyebab langsung yang dapat membahayakan keadaan kehamilannya,

dan ibu tidak dapat mengambil tindakan atau kurang tepat ketika terjadi

komplikasi dalam kehamilannya seperti tidak memriksakan diri ke

pasyankes, terlambat mengambil keputusan ditingkat keluarga ketika

terjadi komplikasi dan kegawatan yang tentu saja akan berakibat pada

kegawatan dan kematian. Disamping itu ibu yang merencanaan

persalinan dapat dilakukan manakala ibu, suami dan keluarga memiliki

pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas;

asuhan perawatan ibu dan bayi; pemberian ASI; jadwal imunisasi; serta

informasi lainnya juga berfungsi sebagai alat pemantauan perkembangan

kesehatan ibu hamil serta pemantauan pertumbuhan bayi sampai usia 5

tahun (Depkes, 2010) yang tentunya semua pengetahuan tersebut di

dasari oleh tingkat pendidikan.

Varibel pendidikan, pengetahuan tentang obstetric dan sikap

tentang obstetric hubungannya dengan kematian ibu menunjukkan

signifikansi dengan OR yang cukup tinggi, hal dapat dijelaskan dengan

postulat pendidikan - pengetahuan - sikap - tindakan. Ada tiga postulat

yang menjelaskan hubungan pendidikan-sikap-tindakan yaitu: 1.

Postulat konsistensi, bahwa kecenderungan ketiga varibael tersebut

konsisten, pendidikan yang baik akan berhubungan dengan pengetahuan,

sikap dan tindakan yang baik, begitu pula sebaliknya; 2. Postulat

independen, ketika pendidikan, pengetahuan, sikap dan tindakan tidak

langsung selaras, artinya walaupun pendidikannya baik pengetahuan,

tindakan, dan sikapnya justru tidak baik, begitu juga sebaliknya;

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 46

sedangkan 3. Postulat situasional, dapat dikatakan bahwa hubungan

pendidikan-pengetahuan-sikap dan tindakan terjadi ambigu, artinya bisa

saja pendidikannya baik, tetapi pengetahuan, sikap dan tindakannya baik

dan juga tidak baik, begitu sebaliknya (Azwar S, 2007; Mc Guire, 1990)

hal ini dapat menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan

kecenderungannya sesuai dengan postulat konsisten, artinya pendidikan

yang rendah, berbanding lurus dengan pengetahuan obstetric rendah,

sikap yang cenderung negative dan ditunjukkan dengan tindakan yang

tidak baik dalam penanganan sejak kehamilan, persalinan dan nifas.

Salah satu alternative yang dapat dilakukan sebagai provider dalam

upaya meningkatkan pengetahuan klien melalui strategi pendidikan yang

disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan (WHO, 2002) yaitu

seperti table berikut:

Tabel 4.11 Strategi dan alternatif metode pendidikan yang disesuaikandengan masalah.

MasalahStrategi/tindakan

yg diperlukanKemungkinan metode

pendidikan

Kurangnyapengetahuan

Informasi Poster, radio, koran,penyuluhan, pameran

Pengaruhorang lain

Dukungan Diskusi kelompok,perkumpulan, bimbingankeluarga

Kurangnyaketerampilan

Latihan Demonstrasi, studi kasus,permainan

Kurangyasumber daya

Pengembangan Survei, pertemuan masyarakat,hubungan sumber daya

Pertentangannilai

Menjelaskan artinilai

Sandiwara, permainan, ceritera

Sumber : WHO, 2002.

Metode pendidikan yang digunakan disesuaikan dengan

permasalahan yang dihadapi, kecenderungan selama ini apapun

permasalahannya selalu didekati dengan penyuluhan. Penyuluhan hanya

diperlukan untuk permasalahan kurangnya pengetahuan, sedangkan

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 47

tindakan yang diambil karena pengaruh orang lain misalnya dalam

pengembilan keputusan kapan harus dirujuk ke fasilitas kesehatan maka

strateginya dukungan dengan pendekatan diskusi kelompok,

perkumpulan dan bimbingan keluarga.

Sedangkan permasalahan pertentangan nilai misalnya tentang nilai ibu

yang melahirkan normal, nilai anak yang sehat dari ibu yang melahirkan

sehat maka strateginya menjelaskan arti nilai, pendekatannya melalui

sandiwara, sandiwara radio, sandiwara film, permainan, ceritera yang

akan menyentuh domain afektif. Hal yang demikian apabila dilakukan

pendekatan hanya dengan penyuluhan tidak akan efektif, karena domain

yang disentuh hanya kognitif saja.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Studi ini telah berhasil menganalisis 13 determinan, yang dikelompokkan

ke dalam determinan dekat (1 variabel) , determinan antara (9 variabel),

determinan jauh (3 variabel).

2. Kajian terhadap determinan dalam studi ini menemukan bahwa faktor

internal ibu hamil lebih berperan memberikan kontribusi kenaikan angka

kematian maternitas atau Angka Kematian Ibu di Kabupaten Balangan

dibandingkan faktor lainnya terutama komplikasi obstetri dengan OR 50

(bergerak antara 5– 449).

3. Cukup bukti secara statistik untuk menyatakan bahwa status paparan

(terpapar atau tidak terpapar) dengan faktor risiko tertentu, berpengaruh

(menimbulkan perbedaan) pada status kematian ibu. Terdapat 4 faktor

internal yang berpengaruh terhadap perbedaan status kematian ibu, faktor

tersebut adalah :

a. Faktor riwayat penyakit (terutama hipertensi, penyakit jantung, dan

tb-paru) dengan OR 7,25 (bergerak antara 1,21– 43,43) dan p-value

0,052

b. Faktor pendidikan ibu, dengan OR 4,57 (bergerak antara 1,18 –

17,68) dan p-value 0,053

c. Faktor pengetahuan ibu, dengan OR 13,13 (bergerak antara 2,27 –

75,86) dan p-value 0,002

d. Faktor sikap ibu, dengan OR 16,57 (bergerak antara 2,86 – 95,90),

dan p-value 0,001

4. Peranan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada terindikasi belum

befungsi secara maksimal dalam menekan atau menurunkan AKI di

Kabupaten Balangan. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan nilai Odds

yang tidak signifikan.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 49

a. Persalinan di Fasilitas Kesehatan secara agregat mempunyai nilai

Odds sebasar 0,34. Artinya probabilitas meninggal : tidak

meninggal = 0,34 : 1, atau 3 : 10, atau 34 : 100, atau jika ada 13

pasien ibu hamil yang melahirkan di fasilitas kesehatan, 3

diantaranya berpeluang meninggal dan 10 ibu selamat.

b. Khusus persalinan di Rumah Sakit mempunyai nilai Odds sebesar

0,64. Artinya probabilitas meninggal : tidak meninggal = 0,65 : 1,

atau 7 (pembulatan) : 10, atau 64 : 100. Angka ini dapat dibaca

seandainya ada 17 pasien ibu hamil yang melahirkan di Rumah

Sakit, 7 diantaranya berpeluang meninggal dan 10 orang selamat.

c. Persalinan di Puskesmas tidak dapat dihitung nilai Odds-nya, karena

hanya ada 1 persalinans di Puskesmas (sampel) dan berhasil ditolong

dengan persalinan hidup.

d. Persalinan di Klinik atau Praktik Mandiri Bidan (BPM) mempunyai

nilai Odds 0,07. Artinya probabilitas meninggal : tidak meninggal =

0,07 : 1, atau 7 : 100. Setiap 107 ibu yang mendapat pelayanan di

Klinik atau BPM 7 diantaranya meninggal dan 100 ibu persalinan

hidup.

e. Faktor risiko yang memberikan probabilitas Odds meninggal lebih

besar dibanding hidup adalah sebagai berikut :

1) Adanya komplikasi kehamilan, Odds = 1,25

2) Penolong perslinan dr.SPOG, Odds = 3

3) Mempunyai riwayat penyakit, Odds = 2,5

4) Jarak kehamilan tidak aman, Odds = 2

5) Riwayat hipertensi, Odds = 2

6) Akses ke rumah sakit (mudah), Odds = 1,14

7) Tiga ranah perilaku sehat terindikasi belum baik, baik pada level

predisposing factors, enabling factors, maupun reinforcing

factors.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 50

B. Saran

1. Perlu peningkatan kapasitas pengetahuan dalam bentuk pengetahuan

obstetric/literasi obstetric melalui berbagai bentuk strategi promosi

kesehatan (advokasi, bina suasana, gerakan masyarakat dan kemitraan)

2. Pendekatan penanganan ibu hamil risiko tinggi/bersalin harus dengan

service quality management dengan adanya :

a. Monitoring yang tepat dan terus menerus

b. Pelayanan yang cepat dan optimal

c. Ketersediaan tenaga kesehatan dengan keilmuan dan keterampilan

yang berkualitas

d. Penyediaan fasilitas deteksi dini komplikasi kehamilan dan

teurapetik yang tepat tanpa keterlambatan

e. Penyediaan fasilitas tempat rujukan yang optimal untuk penanganan

kasus kegawatdaruratan maternal

C. Rekomendasi :

1. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan berupa penelitian kualitatif untuk

menggali indikator-indikator penyebab kematian ibu di Kabupaten

Balangan.

2. Perlunya intervensi meningkatkan pengetahuan dan sikap agar menjadi

lebih baik (ideal) bagi gender wanita, sejak anak-anak, remaja, sampai

ibu rumah tangga.

3. Perlunya ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitas kegiatan yang

bersifat lintas program kesehatan maupun lintas sektor terhadap

kesehatan gender dan kematian ibu

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 51

DAFTAR PUSTAKA

Abouchadi, S., Zhang, W., & Brouwere, V. De. (2018). Underreporting of deathsin the maternal deaths surveillance system in one region of, 1–16.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0188070Arikunto, Suharsimi. 2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Adelaja, L. M., & Taiwo, O. O. (2011). Maternal and Fetal Outcome of ObstetricEmergencies in a Tertiary Health Institution in South-Western Nigeria,2011. https://doi.org/10.5402/2011/160932

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Asrinah,Dkk .2010. Asuhan Kebidanan Masa Pesalinan.Yogyakarta : Graha Ilmu

Atjo, S. R. (2014). Survey Kematian Ibu Hamil Dan Melahirkan Dengan FaktorAntara ( Intermediate Determinan ) di RS Undata dan Masyta Kota Palu,I(16), 793–798

Baston H, Jenifer H. 2012. Persalinan. Jakarta: EGC

Benimana, C., Small, M., & Rulisa, S. (2018). Preventability of maternal near missand mortality in Rwanda : A case series from the University TeachingHospital of Kigali (CHUK) 1–12.

https://doi.org/10.1371/journal.pone.0195711

Dadang,H.(2009). PSIKOMETRI: Alat Ukur (skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta : BalaiPenerbit FKUI

Database, B. S. (2007). Social Inequalities in Perinatal Mortality in Belo Horizonte, Brazil : The Role of Hospital Care, (May).

Dennis, E. M., Hao, Y., Tamambang, M., Roshan, T. N., Gatlin, K. J., Bghigh, H.,Salihu, H. M. (2018). Tuberculosis during pregnancy in the United States :Racial / ethnic disparities in pregnancy complications and in-hospitaldeath, 1–12. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0194836

Depkes RI. 2008. Buku Acuan APN. Jakarta : Pusdiknakes Depkes-JNPK-KR.

Desai, M., Phillips-howard, P. A., Odhiambo, F. O., Katana, A., Ouma, P., Hamel,M. J. Laserson, K. F. (2013). An Analysis of Pregnancy-Related Mortalityin the KEMRI / CDC Health and Demographic Surveillance System inWestern Kenya, 8(7). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0068733

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 52

Dumont, A., Fournier, P., Abrahamowicz, M., Haddad, S., & Fraser, W. D. (2013).Quality of care , risk management , and technology in obstetrics to reducehospital-based maternal mortality in Senegal and Mali ( QUARITE ): acluster-randomised trial, 382. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)60593-0

Hari Ujiningtyas Sri. 2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. jakarta :Salemba Medikal.

Hastono, S.P. (2007). Analisis data kesehatan.Jakarta. Fakultas KesehatanMasyarakat, Universitas Indonesia

Herklots, T., Acht, L. Van, Meguid, T., Franx, A., & Jacod, B. (2017). Severematernal morbidity in Zanzibar ’ s referral hospital : Measuring the impactof in- hospital care, 1–12. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0181470

Idoko, P., Anyanwu, M. O., & Bass, S. (2017). RESEARCH ARTICLE Aretrospective analysis of trends in maternal mortality in a Gambian tertiaryhealth centre. BMC Research Notes, 1–8. https://doi.org/10.1186/s13104-017-2817-0

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Asuhan Kebidanan Komunitas.

Liang, J., Li, X., Dai, L., Zeng, W., Li, Q., Li, M., … He, C. (2015). The Changes inMaternal Mortality in 1000 Counties in Mid-Western China by aGovernment-Initiated Interv Penelitian eksperimen hrs lihat, hati2 dgmedlitnya

Lemeshow, S.,Hosmer, D.W., Klar, J., & Lwanga, S.K. (1997). Besar sampel dalampenelitian kesehatan. (Penerjemah: Pramono, D. & Kusnanto, H).Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Liyew, E. F., Yalew, A. W., & Afework, M. F. (2017). Incidence and causes ofmaternal near-miss in selected hospitals of Addis Ababa , Ethiopia, 1–14.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0179013

Manuaba, Gde Bagus. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan & KB untukpendidikan bidan. Jakarta : EGC

Magadi, M., Diamond, I. A. N., & Madise, N. (2001). Analysis Of FactorsAssociated With Maternal Mortality In Kenyan Hospitals, 375–389

Mitayani. 2012. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.

AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 53

Miquelutti, Cecatti & Maria Makuch (2013). Antenatal education and the birthingexperience of Brazilian women: a qualitative study. BMC Pregnancy andChildbirth. 3:171. http://www.biomedcentral.com/1471-2393/13/171

Notoatmodjo.S. (2010).Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen penelitianKeperawatan. Jakarta: Salemba Medika 52

Purwanto,A Erwan &Sulistyastuti, D.R. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif,Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial. Jogyakarta:Gaya Media.

Reeder, Martin dan Grifin Koniak. 2011. Keperawatan Maternitas : KesehatanWanita, Bayi, & Keluarga, Ed. 18, Vol. 1. Jakarta : EGC.

Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. (2009). Asuhan Kebidanan 2: persalinan. Jakarta: TransInfo Media

Saifudin, Abdul Bari. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternaldan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharohardjo

Sastroasmoro, Ismael. 2008. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Cetakan ke-3. Jakarta: Sagung Seto

Sheila,L.(2009). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Edisi 2. Jilid I. Jakarta: EGC

Simkin P, Anchel A. 2005. Persalinan. Jakarta: EGC

Sri Hari Ujiningtyas. (2009). Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta:Salemba Medika

Sulistyawati A. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: SalembaMedika

Ujiningtyas B. 2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta: SalembaMedika

WHO. 2010. ICD -10 (Vol.2)

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a kmpks_obstruksi -.836 1.054 .630 1 .427 .433

Constant 1.672 1.200 1.941 1 .164 5.325

a. Variable(s) entered on step 1: kmpks_obstruksi

Tidak ada pengaruh komplikasi obstruksi dgn kasus control pada kematian ibu

.

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Sta_Gizi -1.492 .841 3.152 1 .076 .225

Constant 3.364 1.561 4.643 1 .031 28.908

a. Variable(s) entered on step 1: Sta_Gizi.

Tidak ada pengaruh status gizi dgn kasus control pada kematian ibu.

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a tlng_salin -.034 1.212 .001 1 .978 .967

Constant 1.133 2.338 .235 1 .628 3.103

a. Variable(s) entered on step 1: tlng_salin.

Tidak ada pengaruh Menolong persalinan dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a jmlh_anak -.047 .799 .003 1 .954 .955

Constant .740 1.462 .256 1 .613 2.095

a. Variable(s) entered on step 1: jmlh_anak.

Tidak ada pengaruh jumlah anak dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Sikap 2.808 .896 9.825 1 .002 16.571

Constant -4.194 1.636 6.570 1 .010 .015

a. Variable(s) entered on step 1: Sikap.

Ada pengaruh sikap ibu (keluarga) dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a tahu1 2.575 .895 8.273 1 .004 13.125

Constant -3.827 1.652 5.366 1 .021 .022

a. Variable(s) entered on step 1: tahu1.

Ada pengaruh pengetahuan ibu (keluarga) dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a wkttmph -1.186 1.283 .854 1 .355 .306

Constant 1.678 1.444 1.350 1 .245 5.355

a. Variable(s) entered on step 1: wkttmph.

Tidak ada pengaruh waktu tempuh ketempat pelayanan faskes ibu (keluarga) dgn kasus controlpada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a didikibu 1.520 .690 4.851 1 .028 4.571

Constant -1.653 1.131 2.136 1 .144 .191

a. Variable(s) entered on step 1: didikibu.

Ada pengaruh pendidikan ibu dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a kerja_ibu .606 .758 .640 1 .424 1.833

Constant .087 1.012 .007 1 .931 1.091

a. Variable(s) entered on step 1: kerja_ibu.

Tidak Ada pengaruh pekerjaan ibu (keluarga) dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a t4_tlngSalin -.034 1.212 .001 1 .978 .967

Constant 1.133 2.338 .235 1 .628 3.103

a. Variable(s) entered on step 1: t4_tlngSalin.

Tidak ada pengaruh tempat pertolongan persalinan ibu dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Paritas .368 .658 .313 1 .576 1.444

Constant .220 .948 .054 1 .816 1.246

a. Variable(s) entered on step 1: Paritas.

Tidak ada pengaruh paritas dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Umur_Ibu -.241 .645 .140 1 .709 .786

Constant 1.088 .945 1.327 1 .249 2.970

a. Variable(s) entered on step 1: Umur_Ibu.

Tidak ada pengaruh Umur_Ibu dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Jarak_Kehamilan 1.887 1.061 3.161 1 .075 6.598

Constant -2.910 2.039 2.037 1 .154 .054

a. Variable(s) entered on step 1: Jarak_Kehamilan.

Tidak ada pengaruh jarak kehamilan dgn kasus control pada kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a AksesKeFasilitasKesehatan -2.092 1.213 2.976 1 .085 .123

Constant 3.085 1.372 5.059 1 .025 21.870

a. Variable(s) entered on step 1: AksesKeFasilitasKesehatan.

Tidak ada pengaruh Akses Ke Fasilitas Kesehatan.dgn kasus kontrol kematian ibu

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a cara_persalinan -1.981 .914 4.703 1 .030 .138

Constant 3.046 1.113 7.493 1 .006 21.025

a. Variable(s) entered on step 1: cara_persalinan.

Ada pengaruh Cara persalinan.dgn kasus kontrol pada kematian ibu

Crosstabs

Case Processing SummaryCases

Valid Missing TotalN Percent N Percent N Percent

Umur_Ibu *Tanggal_Kematian

44 93.6% 3 6.4% 47 100.0%

IMT * Tanggal_Kematian 26 55.3% 21 44.7% 47 100.0%Pendidikan_Terakhiribu *Tanggal_Kematian

42 89.4% 5 10.6% 47 100.0%

Pekerjaan_ibu *Tanggal_Kematian

43 91.5% 4 8.5% 47 100.0%

Pekerjaan_Ayah *Tanggal_Kematian

43 91.5% 4 8.5% 47 100.0%

BERPA KADAR HB PADAPEMERIKSAAN TERAKHIR* Tanggal_Kematian

29 61.7% 18 38.3% 47 100.0%

Berapa kali melakukanpemeriksaan kehamilan *Tanggal_Kematian

42 89.4% 5 10.6% 47 100.0%

Umur_Ibu * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount

Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL

Umur_Ibu SEHAT 14 14 28TIDAK SEHAT 6 10 16

Total 20 24 44

IMT * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount

Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL

IMT BB KURANG 2 3 5NORMAL 7 4 11PRA OBES 2 5 7OBES T1 0 1 1OBES T2 0 2 2

Total 11 15 26

Pendidikan_Terakhiribu * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount

Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL

Pendidikan_Terakhiribu DASAR 5 7 12MENENGAH 10 12 22TINGGI 3 5 8

Total 18 24 42

Pekerjaan_ibu * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount

Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL

Pekerjaan_ibu SWASTA 1 2 3PEDAGANG 0 1 1PETANI 0 2 2HONORIR 2 1 3IRT 16 14 30GURU 0 2 2BIDAN 0 1 1PNS 0 1 1

Total 19 24 43

Pekerjaan_Ayah * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount

Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL

Pekerjaan_Ayah SWASTA 10 16 26PEDAGANG 1 0 1PETANI 6 6 12HONORIR 1 1 2POLRI 1 1 2

Total 19 24 43

BERPA KADAR HB PADA PEMERIKSAAN TERAKHIR * Tanggal_KematianCrosstabulation

CountTanggal_Kematian

TotalKASUS KONTROLBERPA KADAR HB PADAPEMERIKSAAN TERAKHIR

TDK ANEMIA 7 9 16ANEMIA RINGAN 4 8 12ANEMI SEDANG 0 1 1

Total 11 18 29

Berapa kali melakukan pemeriksaan kehamilan * Tanggal_KematianCrosstabulation

CountTanggal_Kematian

TotalKASUS KONTROLBerapa kali melakukanpemeriksaan kehamilan

< 4 X 1 2 34 SD 7 6 7 138 SD 12 11 13 24> 12 X 0 2 2

Total 18 24 42

Frequencies

Statistics

Umur_Ibu IMT

Pendidikan_Terakhiribu Pekerjaan_ibu Pekerjaan_Ayah Paritas

N Valid 45 26 42 43 43 43

Missing 2 21 5 4 4 4

Statistics

Jumlah_Anak

Jarak_Kehamilan

KB_Sebelum_Hamil PenolongAP

Tanggal_Kematian

N Valid 37 30 47 36 46

Missing 10 17 0 11 1

Statistics

KematianTerjadiSaat

Tempat_kematian

AksesKeFasilitasKesehatan

WaktuTempuhKeFas

Sepengetahuan Responden (suami/KK), apakah ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan yang

terakhir ini?

N Valid 13 22 41 47 42

Missing 34 25 6 0 5

Statistics

Tempat pemeriksaan

kehamilan

Berapa kali melakukan

pemeriksaan kehamilan UKURAN LILA

Dilakukan pemeriksaan

golongan darah

Dilakukan pemeriksaan

kadar haemoglobin

(Hb)

N Valid 43 43 36 36 40

Missing 4 4 11 11 7

Statistics

JIKA YA,

BERAPA KALI DILAKUKAN

PEMERIKSAAN

BERPA KADAR HB PADA

PEMERIKSAAN TERAKHIR

Apakah diberikan tablet tambah darah

PADA UMR KHMLN BRP

MLAI D BRKN TABLET T DRH

Berapa banyak tablet tambah darah yang di konsumsi ibu

selama kehamilan

N Valid 47 29 41 47 47

Missing 0 18 6 0 0

Statistics

Berapa tablet setiap hari ibu mengkonsumsi tablet tambah

darah

Minuman yang digunakan ibu

bila mengkonsumsi tablet tambah

darah Diberikan

imunisasi TT

BILA Y SBTN IMNISASI TT

BRP

Pada umur kehamilan

berapa saja ibu diberikan

imunisasi TT

N Valid 47 41 42 47 47

Missing 0 6 5 0 0

Statistics

Apakah keluarga memiliki

tabungan untuk persalinan

transportasi untuk

kegawat-daruratan

Apakah keluarga

mempersiapkan pendonor

Apakah ibu mengalami kehamilan

kembar

Apakah ibu mengalami

kelainan letak janin

N Valid 43 44 43 44 43

Missing 4 3 4 3 4

Statistics

Apakah ibu mengalami

kurang darah (anemia)

Apakah ibu mengalami

/pernah menderita

penyakit Malaria

Apakah ibu mengalami

tekanan darah tinggi

Apakah ibu mengalami

kencing manis (DM)

Apakah ibu mengalami

penyakit jantung

N Valid 44 43 44 43 44

Missing 3 4 3 4 3

Statistics

Apakah ibu mengalami

penyakit TBC

Apabila ibu mengalami

penyakit di atas, apakah ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan

Apakah ibu mempunyai

pantangan pada masa kehamilan

Apabila YA, sebutkan

pantangan pada kehamilan tsbt :

Tempat pertolongan persalinan

N Valid 43 30 39 47 43

Missing 4 17 8 0 4

Statistics

Tenaga penolong persalinan

Alasan memilih tenaga

penolong persalinan (sebutkan)

CARA PERSALINAN

Kapan ibu merasakan

mules

Kapan keluarga memanggil

tenaga penolong persalinan

N Valid 43 47 41 47 47

Missing 4 0 6 0 0

Statistics

Kapan ketuban

pecah Kapan ibu mulai

mengedan

Siapakah yang menjadi

pendamping persalinan

Apakah ibu tetap makan dan minum

selama proses persalinan

Apakah ibu mendapat

suntikan / obat perangsang

N Valid 47 47 47 35 36

Missing 0 0 0 12 11

Statistics

Apakah ibu mendapat air

pelungsur

Apakah ibu mendapatkan

infus

Apakah ibu mengalami perdarahan yang banyak

Apakah ibu mengalami

tekanan darah tinggi

Apakah ibu mengalami

kesulitan pada saat melahirkan

bayi

N Valid 36 39 38 39 37

Missing 11 8 9 8 10

Statistics

Apabila YA,

sebutkan kesulitannya :

Apakah ibu dilakukan rujukan

Apabila YA, kemana Tempat

Rujukan (sebutkan Unit Rujukan dan

alamat lengkapnya) :

Penolong pertama di

tempat rujukan

Tradisi yang dilakukan pada ibu bersalin :

N Valid 47 40 47 26 47

Missing 0 7 0 21 0

Statistics

Berapa lama lahirnya placenta

(tembuni / ari-ari) setelah kelahiran bayi

Penolong kelahiran placenta

(tembuni / ari-ari)

Apakah setelah melahirkan ibu

melakukan pemeriksaan ke

tenaga kesehatan

Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan

vitamin A

Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan tablet tambah

darah

N Valid 47 38 38 35 35

Missing 0 9 9 12 12

Statistics

Setelah

melahirkan kapan ibu di beri minum

Setelah melahirkan

kapan ibu diberi makan

Setelah melahirkan

kapan ibu boleh berdiri

Apakah setelah melahirkan ibu

dilakukan pemeriksaan

kadar Hb

Apakah setelah melahirkan ibu menggunakan gurita / bebat pada perut

N Valid 47 47 47 37 34

Missing 0 0 0 10 13

Statistics

Apakah setelah melahirkan genitalia ibu

diberi ramu-ramuan

Apakah setelah melahirkan ibu

mengalami pendarahan

Apakah setelah melahirkan ibu

mengalami mata

berkunang-kunang

Apakah setelah melahirkan ibu

mengalami nyeri hebat pada

perut

Apakah setelah melahirkan ibu

mengalami kejang

N Valid 34 34 34 34 35

Missing 13 13 13 13 12

Statistics

Pantangan makanan

selama masa nifas :

Tradisi yang dilakukan pada ibu postpartum

(nifas) :

Apa yang dimaksud dengan

kunjungan kehamilan ?

Apa yang dimaksud dengan

pemeriksaan kehamilan ?

Kapan sebaiknya ibu hamil mulai

memeriksakan kehamilannya

pertama kali ke petugas

kesehatan ?

N Valid 47 47 39 39 40

Missing 0 0 8 8 7

Statistics

Selama hamil paling sedikit

berapa kali ibu harus

memeriksakan kehamilannya

kepada petugas kesehatan

Apa saja yang bisa dilakukan

agar resiko kehamilan dapat diketahui sedini mungkin oleh

ibu hamil ?

Apa tujuan pemeriksaan kehamilan ?

Selama hamil berapa kali ibu mendapatkan

untuk imunisasi ibu hamil ?

Ketika ibu merasa

terlambat haid, maka sebaiknya

:

N Valid 38 40 40 36 38

Missing 9 7 7 11 9

Statistics

Berat badan ibu hamil

seharusnya bertambah …. selama masa kehamilan ?

Apa saja manfaat

imunisasi pada ibu hamil ?

Apa yang dimaksud dengan

persalinan ?

Tanda – tanda persalinan adalah ?

Bila ibu mau melahirkan sebaiknya

ditolong oleh siapa ?

N Valid 37 32 39 39 39

Missing 10 15 8 8 8

Statistics

Penolong persalinan

sesuai anjuran pemerintah

adalah ?

Alasan ibu melahirkan

dengan dukun kampung adalah ?

Yang dimaksud dengan

penolong persalinan adalah ?

Manfaat bila ibu melahirkan

ditolong oleh tenaga

kesehatan

Kerugian yang didapat bila ibu

melahirkan dengan dukun

kampung ?

N Valid 39 37 40 39 47

Missing 8 10 7 8 0

Statistics

Keuntungan yang didapat

bila ibu melahirkan

dengan dukun kampung ?

Kerugian bila ibu melahirkan dengan tenaga

kesehatan ?

Keuntungan bila ibu melahirkan dengan tenaga

kesehatan

Jika ibu mengalami

kesulitan dalam persalinan

sebaiknya ibu dibawa ke …?

Yang dimaksud masa nifas adalah ?

N Valid 39 38 47 36 39

Missing 8 9 0 11 8

Statistics

Apakah ibu mengetahui tentang ASI Ekslusif ?

Apa manfaat pemberian ASI

bagi bayi ?

Apa manfaat pemberian ASI

bagi ibu ?

Setelah melahirkan

mengapa ibu harus banyak

memakan makanan yang

bergizi?

Perasaan mules dan nyeri setelah

melahirkan disebabkan

karena

N Valid 40 39 40 39 39

Missing 7 8 7 8 8

Statistics

Apa saja tanda dan bahaya ibu

setelah melahirkan ?

Bila setelah melahirkan ibu mengeluh sakit

kepala yang hebat dan

penglihatan kabur, harus dibawa ke :

Bila ibu merasakan

keluar darah/cairan yang berbau

busuk setelah melahirkan,

disebabkan oleh apa.?

Supaya bayi mendapatkan

ASI yang cukup, maka ibu harus

Pemeriksaan pertama kali

untuk mengetahui ada

tidaknya kehamilan

adalah dukun beranak (bidan

kampung)

N Valid 40 41 40 40 36

Missing 7 6 7 7 11

Statistics

Pemeriksaan ke bidan (petugas

kesehatan) dilakukan

apabila ibu mengalami

keluhan pada kehamilannya

Ibu hamil minum tablet tambah darah paling

sedikit 90 tablet selama

kehamilannya

Imunisasi TT pada ibu hamil menyebabkan

bayi lahir kejang

Pemeriksaan laboratorium

untuk mengetahui ada tidaknya kurang darah (anemia)

pada kehamilan, dilakukan 1 kali pada kehamilan tua (mendekati

melahirkan)

Ibu hamil dengan anemia ringan (kurang darah), minum

tablet darah sebanyak 2x1

sehari

N Valid 35 36 36 35 36

Missing 12 11 11 12 11

Statistics

Ibu hamil dengan berat badan kurang

dari 40 kilogram, agar

makan nasi yang banyak

selama kehamilan untuk

menambah berat badan

Ibu hamil dengan tekanan

darah (tensi) tinggi, tidak

boleh makan garam selama

kehamilan

Ibu hamil dengan kaki

bengkak pada kehamilan tua,

perlu melakukan pemeriksaan

kehamilan

Pemeriksaan kehamilan dilakukan

paling sedikit 2 kali pada usia

kehamilan lebih dari 7 bulan

Orang yang tepat untuk menolong persalinan

adalah dukun beranan (bidan

kampung)

N Valid 36 36 36 36 36

Missing 11 11 11 11 11

Statistics

Ibu bersalin memanggil bidan sejak

adanya tanda ketuban sudah

pecah

Ibu bersalin boleh

berjalan-jalan sebelum

ketuban pecah

Ibu bersalin boleh minum air pelungsur (air

putih / air mineral yang diberi doa)

Perut ibu bersalin perlu didorong pada saat mengedan

untuk mempercepat

persalinan

Bidan dapat memberikan

obat perangsang

untuk mempercepat

persalinan

N Valid 36 35 36 36 36

Missing 11 12 11 11 11

Statistics

Bidan dapat memberikan

obat perangsang

untuk mempercepat

persalinan

Tali pusat dipotong setelah

placenta (tembuni) sudah

lahir

Apabila setelah 2 jam ibu dipimpin

mengedan bayi belum lahir, maka ibu

bersalin dirujuk (dikirim) ke

Rumah Sakit

Bidan mengobservasi

ibu bersalin paling sedikit 2

jam setelah bayi lahir

Bidan memberikan

vitamin A pada ibu post partum

sebanyak 2 kapsul yaitu segera pada

saat kelahiran dan 24 jam

setelah pemberian pertama

N Valid 36 35 36 35 35

Missing 11 12 11 12 12

Statistics

Dukun beranak (bidan

kampung) boleh melakukan

massage (urut) abdomen

(perut) pada ibu post partum

Ibu post partum tidak boleh

berdiri sampai 24 jam setelah

melahirkan

Ibu post partum tidak boleh

makan ikan laut karena dapat menyebabkan

gatal pada kelamin

(genitalia)

Pada ibu dengan ada luka pada genitalia

(perineum), maka pada

genitalia diberikan kunyit

yang diparut

Kelalah (anemia) yang terjadi pada ibu

post partum adalah hal yang normal karena

ibu banyak kehilangan

darah pada saat persalinan

N Valid 36 36 36 36 36

Missing 11 11 11 11 11

Statistics

Pemeriksaan oleh bidan pada ibu post partum

dilakukan minimal 3 (tiga) kali yaitu pada 6 jam, 6 hari dan

6 minggu.

Hubungan seksual

dilakukan setelah 40 hari (6 minggu) post

partum

Kontrasepsi dapat diberikan pada hari ke 35

post partum

Ibu tidak boleh keluar rumah sampai masa nifas selesai

(setelah 40 hari)

Tempat pelayanan

kesehatan yang tersedia

N Valid 35 36 36 36 47

Missing 12 11 11 11 0

Statistics

Tempat pelayanan kesehatan

tedekat dengan tempat ting

Jarak ke tempat pelayanan kesehatan

terdekat dari tempat tinggal :

Waktu tempuh ke tempat pelayanan kesehatan

terdekat dari tempat tinggal :

Alat transportasi yang digunakan

Tenaga kesehatan yang

tersedia

N Valid 34 47 47 31 34

Missing 13 0 0 16 13

Statistics

Tenaga kesehatan yang terdekat dengan tempat tinggal

Tenaga kesehatan yang

mudah dihubungi

Rumah Sakit Daerah

Rumah Sakit Swasta Puskesmas

N Valid 34 34 31 24 31

Missing 13 13 16 23 16

Statistics

Puskesmas Pembantu

Puskesmas Keliling Polindes Klinik Bersalin

N Valid 25 25 30 24

Missing 22 22 17 23

Statistics

Bidan Praktik

Swasta Ambulance

N Valid 28 31

Missing 19 16

Frequency Table

Umur_Ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SEHAT 28 59.6 62.2 62.2

TIDAK SEHAT 17 36.2 37.8 100.0

Total 45 95.7 100.0 Missing System 2 4.3 Total 47 100.0

IMT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BB KURANG 5 10.6 19.2 19.2

NORMAL 11 23.4 42.3 61.5

PRA OBES 7 14.9 26.9 88.5

OBES T1 1 2.1 3.8 92.3

OBES T2 2 4.3 7.7 100.0

Total 26 55.3 100.0 Missing System 21 44.7 Total 47 100.0

Pendidikan_Terakhir ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid DASAR 12 25.5 28.6 28.6

MENENGAH 22 46.8 52.4 81.0

TINGGI 8 17.0 19.0 100.0

Total 42 89.4 100.0 Missing System 5 10.6 Total 47 100.0

Pekerjaan_ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SWASTA 3 6.4 7.0 7.0

PEDAGANG 1 2.1 2.3 9.3

PETANI 2 4.3 4.7 14.0

HONORIR 3 6.4 7.0 20.9

IRT 30 63.8 69.8 90.7

GURU 2 4.3 4.7 95.3

BIDAN 1 2.1 2.3 97.7

PNS 1 2.1 2.3 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Pekerjaan_Ayah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SWASTA 26 55.3 60.5 60.5

PEDAGANG 1 2.1 2.3 62.8

PETANI 12 25.5 27.9 90.7

HONORIR 2 4.3 4.7 95.3

POLRI 2 4.3 4.7 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Paritas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid AMAN 19 40.4 44.2 44.2

TIDAK AMAN 24 51.1 55.8 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Jumlah_Anak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 12 25.5 32.4 32.4

2.00 16 34.0 43.2 75.7

3.00 7 14.9 18.9 94.6

4.00 1 2.1 2.7 97.3

5.00 1 2.1 2.7 100.0

Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0

Jarak_Kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid AMAN 28 59.6 93.3 93.3

TIDAK AMAN 2 4.3 6.7 100.0

Total 30 63.8 100.0 Missing System 17 36.2 Total 47 100.0

KB_Sebelum_Hamil

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 31.9 31.9 31.9

KB SUNTIK 1 2.1 2.1 34.0

KONDOM 1 2.1 2.1 36.2

PIL 25 53.2 53.2 89.4

SUNTIK 4 8.5 8.5 97.9

SUNTIK 3 BULAN 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

PenolongAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid DR SPOG 1 2.1 2.8 2.8

DR UMUM 3 6.4 8.3 11.1

BIDAN 29 61.7 80.6 91.7

DUKUN KAMPUNG 3 6.4 8.3 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Tanggal_Kematian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KASUS 22 46.8 47.8 47.8

KONTROL 24 51.1 52.2 100.0

Total 46 97.9 100.0 Missing System 1 2.1 Total 47 100.0

KematianTerjadiSaat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KEHAMILAN 4 8.5 30.8 30.8

NIFAS 9 19.1 69.2 100.0

Total 13 27.7 100.0 Missing System 34 72.3 Total 47 100.0

Tempat_kematian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid RUMAH 3 6.4 13.6 13.6

POSKES 4 8.5 18.2 31.8

RS 15 31.9 68.2 100.0

Total 22 46.8 100.0 Missing System 25 53.2 Total 47 100.0

AksesKeFasilitasKesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid MUDAH 37 78.7 90.2 90.2

SULIT 4 8.5 9.8 100.0

Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0

WaktuTempuhKeFas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 31.9 31.9 31.9

1 MNT 1 2.1 2.1 34.0

10 MNT 6 12.8 12.8 46.8

2 JAM 1 2.1 2.1 48.9

2 MNT 1 2.1 2.1 51.1

20 MNT 3 6.4 6.4 57.4

25 MNT 1 2.1 2.1 59.6

3 MNT 2 4.3 4.3 63.8

30 MNT 2 4.3 4.3 68.1

35 MNT 1 2.1 2.1 70.2

4 MNT 1 2.1 2.1 72.3

45 MNT 1 2.1 2.1 74.5

5 MNT 12 25.5 25.5 100.0

Total 47 100.0 100.0

Sepengetahuan Responden (suami/KK), apakah ibu melakukan pemeriksaan

kehamilan yang terakhir ini?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid YA 42 89.4 100.0 100.0 Missing System 5 10.6 Total 47 100.0

Tempat pemeriksaan kehamilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BIDAN 9 19.1 20.9 20.9

PUSKES 1 2.1 2.3 23.3

RS 4 8.5 9.3 32.6

LIAN-LAIN 3 6.4 7.0 39.5

BIDAN PKM RS 7 14.9 16.3 55.8

BIDAN DAN PKM 18 38.3 41.9 97.7

PKM DAN RS 1 2.1 2.3 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Berapa kali melakukan pemeriksaan kehamilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 4 X 3 6.4 7.0 7.0

4 SD 7 13 27.7 30.2 37.2

8 SD 12 25 53.2 58.1 95.3

> 12 X 2 4.3 4.7 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

UKURAN LILA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20.00 2 4.3 5.6 5.6

22.00 5 10.6 13.9 19.4

23.00 2 4.3 5.6 25.0

24.00 7 14.9 19.4 44.4

25.00 4 8.5 11.1 55.6

25.50 1 2.1 2.8 58.3

26.00 4 8.5 11.1 69.4

27.00 2 4.3 5.6 75.0

29.00 2 4.3 5.6 80.6

29.50 1 2.1 2.8 83.3

30.00 3 6.4 8.3 91.7

31.00 1 2.1 2.8 94.4

33.00 1 2.1 2.8 97.2

34.00 1 2.1 2.8 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Dilakukan pemeriksaan golongan darah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 26 55.3 72.2 72.2

TIDAK 10 21.3 27.8 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Dilakukan pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 29 61.7 72.5 72.5

TIDAK 11 23.4 27.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

JIKA YA, BERAPA KALI DILAKUKAN PEMERIKSAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 38.3 38.3 38.3

1 KALI 14 29.8 29.8 68.1

2 KALI 14 29.8 29.8 97.9

4 KALI 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

BERPA KADAR HB PADA PEMERIKSAAN TERAKHIR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TDK ANEMIA 16 34.0 55.2 55.2

ANEMIA RINGAN 12 25.5 41.4 96.6

ANEMI SEDANG 1 2.1 3.4 100.0

Total 29 61.7 100.0 Missing System 18 38.3 Total 47 100.0

Apakah diberikan tablet tambah darah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 39 83.0 95.1 95.1

TIDAK 2 4.3 4.9 100.0

Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0

PADA UMR KHMLN BRP MLAI D BRKN TABLET T DRH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 11 23.4 23.4 23.4

10 MG 1 2.1 2.1 25.5

12 MG 7 14.9 14.9 40.4

14 MG 2 4.3 4.3 44.7

16 MG 5 10.6 10.6 55.3

18 MG 1 2.1 2.1 57.4

19 MG 1 2.1 2.1 59.6

19 MG 3 6.4 6.4 66.0

20 MG 3 6.4 6.4 72.3

22 MG 2 4.3 4.3 76.6

23 MG 1 2.1 2.1 78.7

25 MG 1 2.1 2.1 80.9

27 MG 1 2.1 2.1 83.0

28 MG 1 2.1 2.1 85.1

5 MG 1 2.1 2.1 87.2

7 MG 2 4.3 4.3 91.5

8 MG 1 2.1 2.1 93.6

9 MG 3 6.4 6.4 100.0

Total 47 100.0 100.0

Berapa banyak tablet tambah darah yang di konsumsi ibu selama kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12 25.5 25.5 25.5

1 T 4 8.5 8.5 34.0

10 T 2 4.3 4.3 38.3

120 T 3 6.4 6.4 44.7

150 T 2 4.3 4.3 48.9

160 T 3 6.4 6.4 55.3

180 T 2 4.3 4.3 59.6

25 T 1 2.1 2.1 61.7

30 T 2 4.3 4.3 66.0

60 T 2 4.3 4.3 70.2

70 T 1 2.1 2.1 72.3

90 T 13 27.7 27.7 100.0

Total 47 100.0 100.0

Berapa tablet setiap hari ibu mengkonsumsi tablet tambah darah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 11 23.4 23.4 23.4

1 T 32 68.1 68.1 91.5

120 T 1 2.1 2.1 93.6

150 T 1 2.1 2.1 95.7

2 T 1 2.1 2.1 97.9

90 T 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Minuman yang digunakan ibu bila mengkonsumsi tablet tambah darah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid AIR PUTIH 41 87.2 100.0 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0

Diberikan imunisasi TT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 34 72.3 81.0 81.0

TIDAK 8 17.0 19.0 100.0

Total 42 89.4 100.0 Missing System 5 10.6 Total 47 100.0

BILA Y SBTN IMNISASI TT BRP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 16 34.0 34.0 34.0

TT1 1 2.1 2.1 36.2

TT2 17 36.2 36.2 72.3

TT3 7 14.9 14.9 87.2

TT4 2 4.3 4.3 91.5

TT5 3 6.4 6.4 97.9

TTV 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Pada umur kehamilan berapa saja ibu diberikan imunisasi TT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 16 34.0 34.0 34.0

1 MG 1 2.1 2.1 36.2

16 MG 1 2.1 2.1 38.3

18 MG 1 2.1 2.1 40.4

19 MG 2 4.3 4.3 44.7

20 MG 4 8.5 8.5 53.2

21 MG 1 2.1 2.1 55.3

24 1 2.1 2.1 57.4

24 MG 6 12.8 12.8 70.2

25 MG 2 4.3 4.3 74.5

25 MH 1 2.1 2.1 76.6

26 MG 3 6.4 6.4 83.0

27 MG 2 4.3 4.3 87.2

28 MG 2 4.3 4.3 91.5

31 MG 2 4.3 4.3 95.7

34 MG 2 4.3 4.3 100.0

Total 47 100.0 100.0

Apakah keluarga memiliki tabungan untuk persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

transportasi untuk kegawat-daruratan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 42 89.4 95.5 95.5

TIDAK 2 4.3 4.5 100.0

Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0

Apakah keluarga mempersiapkan pendonor

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 41 87.2 95.3 95.3

TIDAK 2 4.3 4.7 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami kehamilan kembar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 1 2.1 2.3 2.3

TIDAK 43 91.5 97.7 100.0

Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami kelainan letak janin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami kurang darah (anemia)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 11 23.4 25.0 25.0

TIDAK 33 70.2 75.0 100.0

Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami /pernah menderita penyakit Malaria

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami tekanan darah tinggi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 4 8.5 9.1 9.1

TIDAK 40 85.1 90.9 100.0

Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami kencing manis (DM)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami penyakit jantung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 2 4.3 4.5 4.5

TIDAK 42 89.4 95.5 100.0

Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami penyakit TBC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 1 2.1 2.3 2.3

TIDAK 42 89.4 97.7 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Apabila ibu mengalami penyakit di atas, apakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 17 36.2 56.7 56.7

TIDAK 13 27.7 43.3 100.0

Total 30 63.8 100.0 Missing System 17 36.2 Total 47 100.0

Apakah ibu mempunyai pantangan pada masa kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 4 8.5 10.3 10.3

TIDAK 35 74.5 89.7 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Apabila YA, sebutkan pantangan pada kehamilan tsbt :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 42 89.4 89.4 89.4

ES MEI MINUMAN SASET ADA PWRNA

1 2.1 2.1 91.5

MAKAN DN MINUM 1 2.1 2.1 93.6

MAKAN GARAM 1 2.1 2.1 95.7

MAKANAN MANIS DAN ASIN

1 2.1 2.1 97.9

MAKANAN YG ASIN 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Tempat pertolongan persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid RS 23 48.9 53.5 53.5

PUSKES 1 2.1 2.3 55.8

BIDAN 15 31.9 34.9 90.7

RUMAH KK 4 8.5 9.3 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Tenaga penolong persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid DR SPOG 7 14.9 16.3 16.3

BIDAN 31 66.0 72.1 88.4

DUKUN KAMPUNG 4 8.5 9.3 97.7

DR SPOG DN BIDAN 1 2.1 2.3 100.0

Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0

Alasan memilih tenaga penolong persalinan (sebutkan)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 14 29.8 29.8 29.8

BIDAN DESA TIDAK DI TEMPAT

1 2.1 2.1 31.9

DEKAT DENGAN RUMAH 1 2.1 2.1 34.0

DEKAT DNGN RMH 1 2.1 2.1 36.2

DI ANJURKAN PEMERINTAH

1 2.1 2.1 38.3

DI RS LEBIH TANGGAP 1 2.1 2.1 40.4

FAKTOR USIA TUA DAN FASILITAS LENGKAP

1 2.1 2.1 42.6

FASILITAS LENGKAP 5 10.6 10.6 53.2

FASILITAS LKP 1 2.1 2.1 55.3

HAMIL LEWAT BULAN 1 2.1 2.1 57.4

IBU MERSA TENAGA KES MUDAH CPT TANGGAP DAN AHLI / AMAN

1 2.1 2.1 59.6

IKUT ATRN PMRTH SSUAI ATRN

1 2.1 2.1 61.7

IKUT BANYAK MELAHIRKAN DI BIDAN KAMPUNG, TIDAK DIJAIHT DAN TDK DI SUNTIK

1 2.1 2.1 63.8

JARAK KE BIDAN DESA DEKAT

1 2.1 2.1 66.0

KARENA ADA DEKAT DENGAN RUMAH

1 2.1 2.1 68.1

KARENA IBU HAMIL LEWAT BULAN

1 2.1 2.1 70.2

KARENA IBU MEMILIKI RESEKO BILA DI RMH MELAHIRKAN

1 2.1 2.1 72.3

KARENA PASIEN PERLU PENANGANAN DAN DILAKUKAN OPERASI CAESAR KARENA ADA KOMPLIKASI

1 2.1 2.1 74.5

KARENA SUDAH TERBIASA, ANAK SBLM JGA DNGN DUKUN

1 2.1 2.1 76.6

KARNA BIDAN TIDAK ADA/SIBUK

1 2.1 2.1 78.7

KOMPLIKASI PENYAKIT 1 2.1 2.1 80.9

KONDISI IBU MENURUN 1 2.1 2.1 83.0

LAYANAN LENGKAP 1 2.1 2.1 85.1

LEBIH BERILMU 1 2.1 2.1 87.2

LEBIH NYAMAN RUMAH DEKAT

1 2.1 2.1 89.4

PERTOLONGAN LEBIH AMAN

1 2.1 2.1 91.5

PX MENGELUH MULAS DAN DI KRA MELAHIRKAN

1 2.1 2.1 93.6

RWYT ASMA DAN ABUTUS 1 2.1 2.1 95.7

SEBELUMNYA CAESAR 1 2.1 2.1 97.9

TENAGA KES LEBIH BERILMU DAN TERJAMIN KES DAN OBAT

1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

CARA PERSALINAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid NORMAL 34 72.3 82.9 82.9

VACUM EXTRAKSI 2 4.3 4.9 87.8

SEKSIO CAESAR 5 10.6 12.2 100.0

Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0

Kapan ibu merasakan mules

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 10 21.3 21.3 21.3

01.30 1 2.1 2.1 23.4

02.00 2 4.3 4.3 27.7

03.00 4 8.5 8.5 36.2

04.00 2 4.3 4.3 40.4

05.00 2 4.3 4.3 44.7

06.00 3 6.4 6.4 51.1

07.00 1 2.1 2.1 53.2

07.10 1 2.1 2.1 55.3

09.00 1 2.1 2.1 57.4

10.00 2 4.3 4.3 61.7

11.00 1 2.1 2.1 63.8

12.00 1 2.1 2.1 66.0

12.30 1 2.1 2.1 68.1

13.00 1 2.1 2.1 70.2

15.00 1 2.1 2.1 72.3

16.00 1 2.1 2.1 74.5

17.00 1 2.1 2.1 76.6

17.30 2 4.3 4.3 80.9

18.30 1 2.1 2.1 83.0

20.00 2 4.3 4.3 87.2

21.00 1 2.1 2.1 89.4

22.00 2 4.3 4.3 93.6

22.30 1 2.1 2.1 95.7

23.00 1 2.1 2.1 97.9

24.00 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Kapan keluarga memanggil tenaga penolong persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 14 29.8 29.8 29.8

00.00 1 2.1 2.1 31.9

02.00 1 2.1 2.1 34.0

03.00 3 6.4 6.4 40.4

05.00 3 6.4 6.4 46.8

05.30 2 4.3 4.3 51.1

06.30 3 6.4 6.4 57.4

07.00 1 2.1 2.1 59.6

07.30 1 2.1 2.1 61.7

08.00 1 2.1 2.1 63.8

09.00 1 2.1 2.1 66.0

10.00 1 2.1 2.1 68.1

10.30 1 2.1 2.1 70.2

12.15 1 2.1 2.1 72.3

12.30 1 2.1 2.1 74.5

15.00 1 2.1 2.1 76.6

16.30 1 2.1 2.1 78.7

20.00 1 2.1 2.1 80.9

21.00 1 2.1 2.1 83.0

21.30 1 2.1 2.1 85.1

22.00 1 2.1 2.1 87.2

23.00 3 6.4 6.4 93.6

24.00 1 2.1 2.1 95.7

STLH ADA MELHRKAN 1 2.1 2.1 97.9

SUDAH DI RS 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Kapan ketuban pecah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 16 34.0 34.0 34.0

01.00 2 4.3 4.3 38.3

02.00 1 2.1 2.1 40.4

03.00 1 2.1 2.1 42.6

04.00 3 6.4 6.4 48.9

05.30 1 2.1 2.1 51.1

06.00 1 2.1 2.1 53.2

07.00 1 2.1 2.1 55.3

07.30 1 2.1 2.1 57.4

08.00 1 2.1 2.1 59.6

08.15 1 2.1 2.1 61.7

08.30 2 4.3 4.3 66.0

09.00 1 2.1 2.1 68.1

10.00 1 2.1 2.1 70.2

11.00 2 4.3 4.3 74.5

11.30 1 2.1 2.1 76.6

12.00 1 2.1 2.1 78.7

12.30 1 2.1 2.1 80.9

12.39 1 2.1 2.1 83.0

13.00 1 2.1 2.1 85.1

15.00 1 2.1 2.1 87.2

16.30 1 2.1 2.1 89.4

17.30 1 2.1 2.1 91.5

19.00 1 2.1 2.1 93.6

21.00 1 2.1 2.1 95.7

DI RUANG PERSALINAN 1 2.1 2.1 97.9

SETELAH LNGKP MLKN AMINOTOMI

1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Kapan ibu mulai mengedan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 38.3 38.3 38.3

00.30 1 2.1 2.1 40.4

01.30 1 2.1 2.1 42.6

02.00 1 2.1 2.1 44.7

03.15 1 2.1 2.1 46.8

04.30 1 2.1 2.1 48.9

05.30 1 2.1 2.1 51.1

06.30 1 2.1 2.1 53.2

07.00 1 2.1 2.1 55.3

08.00 1 2.1 2.1 57.4

08.20 1 2.1 2.1 59.6

08.30 1 2.1 2.1 61.7

08.40 1 2.1 2.1 63.8

09.00 1 2.1 2.1 66.0

09.30 1 2.1 2.1 68.1

11.00 2 4.3 4.3 72.3

11.30 1 2.1 2.1 74.5

12.30 2 4.3 4.3 78.7

13.10 1 2.1 2.1 80.9

14.00 1 2.1 2.1 83.0

15.43 1 2.1 2.1 85.1

16.00 1 2.1 2.1 87.2

18.00 1 2.1 2.1 89.4

19.00 1 2.1 2.1 91.5

21.00 1 2.1 2.1 93.6

22.00 1 2.1 2.1 95.7

DI RUANG PERSALINAN 1 2.1 2.1 97.9

STLH KETUBAN PCH 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Siapakah yang menjadi pendamping persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 13 27.7 27.7 27.7

BIDAN 1 2.1 2.1 29.8

BIDAN DAN SUAMI 1 2.1 2.1 31.9

IBU KANDUNG 1 2.1 2.1 34.0

KELUARGA 21 44.7 44.7 78.7

ORANG TUA 1 2.1 2.1 80.9

SAUDARA 1 2.1 2.1 83.0

SUAMI 8 17.0 17.0 100.0

Total 47 100.0 100.0

Apakah ibu tetap makan dan minum selama proses persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 29 61.7 82.9 82.9

TIDAK 6 12.8 17.1 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Apakah ibu mendapat suntikan / obat perangsang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 7 14.9 19.4 19.4

TIDAK 29 61.7 80.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Apakah ibu mendapat air pelungsur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 21 44.7 58.3 58.3

TIDAK 15 31.9 41.7 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Apakah ibu mendapatkan infus

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 27 57.4 69.2 69.2

TIDAK 12 25.5 30.8 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami perdarahan yang banyak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 4 8.5 10.5 10.5

TIDAK 34 72.3 89.5 100.0

Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami tekanan darah tinggi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 2 4.3 5.1 5.1

TIDAK 37 78.7 94.9 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Apakah ibu mengalami kesulitan pada saat melahirkan bayi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 6 12.8 16.2 16.2

TIDAK 31 66.0 83.8 100.0

Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0

Apabila YA, sebutkan kesulitannya :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 43 91.5 91.5 91.5

HPP DAN ANTUNIA 1 2.1 2.1 93.6

KALA II LAMA 1 2.1 2.1 95.7

KEJANG 1 2.1 2.1 97.9

PX MERASA SAKIT DAN LEMAS PD HABIS MELAHIRKAN

1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Apakah ibu dilakukan rujukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 20 42.6 50.0 50.0

TIDAK 20 42.6 50.0 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Apabila YA, kemana Tempat Rujukan (sebutkan Unit Rujukan dan alamat

lengkapnya) :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 27 57.4 57.4 57.4

RS BALANGAN 19 40.4 40.4 97.9

RS KDG 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Penolong pertama di tempat rujukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid DR SPOG 4 8.5 15.4 15.4

DR UMUM 1 2.1 3.8 19.2

BIDAN 14 29.8 53.8 73.1

DR UMUM DAN BIDAN 4 8.5 15.4 88.5

DR SPOG DN DR UMUM DN BDN

3 6.4 11.5 100.0

Total 26 55.3 100.0 Missing System 21 44.7 Total 47 100.0

Tradisi yang dilakukan pada ibu bersalin :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 36 76.6 76.6 76.6

MENGOSOK MINYAK D PERUT SAAT PERSALINA

1 2.1 2.1 78.7

MINUM AIR DOA DAN PELUNGSUR

1 2.1 2.1 80.9

MINUM AIR PELUNG DAN OLES MINYK KPERUT

1 2.1 2.1 83.0

MINUM AIR PELUNGSUR 6 12.8 12.8 95.7

MINUM AIR RUMPUT FATIMAH

1 2.1 2.1 97.9

MINUM JAMU 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Berapa lama lahirnya placenta (tembuni / ari-ari) setelah kelahiran bayi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 11 23.4 23.4 23.4

0 MENIT 1 2.1 2.1 25.5

10 MNT 2 4.3 4.3 29.8

15 MNT 1 2.1 2.1 31.9

5 MENIT 2 4.3 4.3 36.2

5 MNT 30 63.8 63.8 100.0

Total 47 100.0 100.0

Penolong kelahiran placenta (tembuni / ari-ari)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid DR UMUM 3 6.4 7.9 7.9

BIDAN 31 66.0 81.6 89.5

DUKUN KAMPUNG 4 8.5 10.5 100.0

Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 35 74.5 92.1 92.1

TIDAK 3 6.4 7.9 100.0

Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan vitamin A

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 27 57.4 77.1 77.1

TIDAK 8 17.0 22.9 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan tablet tambah darah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 28 59.6 80.0 80.0

TIDAK 7 14.9 20.0 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Setelah melahirkan kapan ibu di beri minum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 31.9 31.9 31.9

10 MNT STLH MLHRKAN 1 2.1 2.1 34.0

5 MRNIT 1 2.1 2.1 36.2

IBU TDK SADAR 1 2.1 2.1 38.3

LNGSNG D BRI MINUM 1 2.1 2.1 40.4

SEHABIS MELAHIRKAN 1 2.1 2.1 42.6

SETELAH MELAHIRKAN 19 40.4 40.4 83.0

SETELAH MLHRKAN 1 2.1 2.1 85.1

SETENGAH JAM 1 2.1 2.1 87.2

TIDAK 1 2.1 2.1 89.4

YA 5 10.6 10.6 100.0

Total 47 100.0 100.0

Setelah melahirkan kapan ibu diberi makan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 38.3 38.3 38.3

1 JAM 2 4.3 4.3 42.6

2 JAM STLH MLHRKAN 1 2.1 2.1 44.7

2 JAM STLH MLHRKN 1 2.1 2.1 46.8

5 JAM 1 2.1 2.1 48.9

6 JAM 2 4.3 4.3 53.2

IBU TDK SDR 1 2.1 2.1 55.3

LANGSUNG 1 2.1 2.1 57.4

SDA 13 27.7 27.7 85.1

SETELAH MLHRKN 1 2.1 2.1 87.2

TIDAK 2 4.3 4.3 91.5

YA 4 8.5 8.5 100.0

Total 47 100.0 100.0

Setelah melahirkan kapan ibu boleh berdiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 16 34.0 34.0 34.0

1 JAM 5 10.6 10.6 44.7

2 JAM 10 21.3 21.3 66.0

3 JAM 2 4.3 4.3 70.2

4 JAM 7 14.9 14.9 85.1

5 JAM 2 4.3 4.3 89.4

6 JAM 1 2.1 2.1 91.5

6 JAM 4 8.5 8.5 100.0

Total 47 100.0 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu dilakukan pemeriksaan kadar Hb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 10 21.3 27.0 27.0

TIDAK 27 57.4 73.0 100.0

Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu menggunakan gurita / bebat pada perut

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 31 66.0 91.2 91.2

TIDAK 3 6.4 8.8 100.0

Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan genitalia ibu diberi ramu-ramuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 9 19.1 26.5 26.5

TIDAK 25 53.2 73.5 100.0

Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu mengalami pendarahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 34 72.3 100.0 100.0 Missing System 13 27.7

Apakah setelah melahirkan ibu mengalami pendarahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 34 72.3 100.0 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu mengalami mata berkunang-kunang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 7 14.9 20.6 20.6

TIDAK 27 57.4 79.4 100.0

Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu mengalami nyeri hebat pada perut

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 34 72.3 100.0 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Apakah setelah melahirkan ibu mengalami kejang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 1 2.1 2.9 2.9

TIDAK 34 72.3 97.1 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Pantangan makanan selama masa nifas :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 24 51.1 51.1 51.1

BERLEMAK DAN PEDAS 1 2.1 2.1 53.2

BERMINYAK SANTAN 1 2.1 2.1 55.3

DAGING DN GORENGAN 1 2.1 2.1 57.4

IKAN LAUT DAN MAKANN BERSANTN

1 2.1 2.1 59.6

MAKAN BERLEMAK BERMINYAK DAN DAGING

1 2.1 2.1 61.7

MAKAN BERLEMAK PEDAS SANTAN DAN DAGING

1 2.1 2.1 63.8

MAKAN BERMINYAK PEDASA DAN SANTAN

1 2.1 2.1 66.0

MAKAN DAGING 1 2.1 2.1 68.1

MAKAN IKAB SELAIN MAKAN IKAN HARUAN, MAKAN SAYUR BAYAM DAN LAIN-LAIAN

1 2.1 2.1 70.2

MAKANAN BERLEMAK DAN PDS

1 2.1 2.1 72.3

MAKANAN BERLEMAK PDS GORENGAN

1 2.1 2.1 74.5

MAKANAN BERMINYAK 1 2.1 2.1 76.6

MAKANAN YG DIGORENG PEDAS BERLEMAK

1 2.1 2.1 78.7

MAKANAN YG DIGORENG PEDAS BERLEMAK DAGING

4 8.5 8.5 87.2

MAKANN BERMINYAK DAN BERLEMAK

1 2.1 2.1 89.4

MAKANN YG BERMINYAK DAN IKAN PANGGANG

1 2.1 2.1 91.5

TIDAK ADA 2 4.3 4.3 95.7

TIDAK ADA PANTANGAN 1 2.1 2.1 97.9

YANG BERLEMAK, IKAN DAN MAKANAN YANG DIGORENG

1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Tradisi yang dilakukan pada ibu postpartum (nifas) :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 35 74.5 74.5 74.5

ACARA TAPUNG TAWAR 1 2.1 2.1 76.6

KUNYIT DI AREA GENTALIA

1 2.1 2.1 78.7

KUNYIT DI PARUT DI LTKAN GENETALIA DN DAUN JMBU RBS AIR ASAM JAWA

1 2.1 2.1 80.9

KUNYIT DI PARUT DN DAUN JMBU RBS

1 2.1 2.1 83.0

MAKAN TELUR REBUS DAN IKAN ASIN

1 2.1 2.1 85.1

MINUM SAMU 1 2.1 2.1 87.2

REBUSAN AIR PUCUK JAMBU

1 2.1 2.1 89.4

TAPUNG TAWAR 1 2.1 2.1 91.5

TIDAK ADA 4 8.5 8.5 100.0

Total 47 100.0 100.0

Apa yang dimaksud dengan kunjungan kehamilan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kunjungan ibu hamil setiap bulan ke Puskesmas.

12 25.5 30.8 30.8

Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kehamilan.

19 40.4 48.7 79.5

Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan.

7 14.9 17.9 97.4

CENTANG SEMUA 1 SD 3 1 2.1 2.6 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan kehamilan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setiap kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan di Puskesmas

18 38.3 46.2 46.2

Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala

15 31.9 38.5 84.6

Pelayanan yang diberikan ketika ibu hamil yang pertama kali periksa kepada petugas kesehatan

5 10.6 12.8 97.4

CENTANG SEMUA 1 SD 3 1 2.1 2.6 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Kapan sebaiknya ibu hamil mulai memeriksakan kehamilannya pertama kali ke petugas

kesehatan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Bila merasa ada keluhan. 13 27.7 32.5 32.5

Sedini mungkin. 18 38.3 45.0 77.5

Pada umur kehamilan 2 bulan.

8 17.0 20.0 97.5

CENTANG 1 DN 3 1 2.1 2.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Selama hamil paling sedikit berapa kali ibu harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid (dua) kali 3 6.4 7.9 7.9

(tiga) kali 16 34.0 42.1 50.0

(empat) kali 19 40.4 50.0 100.0

Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0

Apa saja yang bisa dilakukan agar resiko kehamilan dapat diketahui sedini mungkin oleh ibu

hamil ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memeriksakan kehamilan kapan perlu saja

2 4.3 5.0 5.0

Memeriksa kehamilan secara teratur dan lengkap sesuai standar.

37 78.7 92.5 97.5

Memeriksa kehamilan pada saat hamil muda saja

1 2.1 2.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Apa tujuan pemeriksaan kehamilan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan

7 14.9 17.5 17.5

Untuk mengetahui kesehatan ibu dan bayinya

33 70.2 82.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Selama hamil berapa kali ibu mendapatkan untuk imunisasi ibu hamil ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Satu kali 18 38.3 50.0 50.0

Dua kali 17 36.2 47.2 97.2

TIDAK ADA 1 2.1 2.8 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ketika ibu merasa terlambat haid, maka sebaiknya :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Periksa ke dukun bayi 1 2.1 2.6 2.6

Periksa ke tenaga kesehatan

35 74.5 92.1 94.7

Nanti saja bila sudah hamil 3 bulan

2 4.3 5.3 100.0

Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0

Berat badan ibu hamil seharusnya bertambah …. selama masa kehamilan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid DELAPAN KG 14 29.8 37.8 37.8

TIGA BELAS KG 19 40.4 51.4 89.2

ENAM BELAS KG 3 6.4 8.1 97.3

LAIN NYA 1 SD 7 1 2.1 2.7 100.0

Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0

Apa saja manfaat imunisasi pada ibu hamil ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Mencegah penyakit campak pada bayi.

4 8.5 12.5 12.5

Mencegah penyakit kelumpuhan pada bayi

8 17.0 25.0 37.5

Mencegah penyakit tetanus pada bayi

20 42.6 62.5 100.0

Total 32 68.1 100.0 Missing System 15 31.9 Total 47 100.0

Apa yang dimaksud dengan persalinan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Proses kelahiran bayi yang normal

11 23.4 28.2 28.2

Proses pengeluaran bayi dari jalan lahir

6 12.8 15.4 43.6

Proses pengeluaran janin dan ari-ari dari jalan lahir

22 46.8 56.4 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0

Apa yang dimaksud dengan persalinan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Proses kelahiran bayi yang normal

11 23.4 28.2 28.2

Proses pengeluaran bayi dari jalan lahir

6 12.8 15.4 43.6

Proses pengeluaran janin dan ari-ari dari jalan lahir

22 46.8 56.4 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Tanda – tanda persalinan adalah ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rasa sakit di pinggang dan kram pada perut

10 21.3 25.6 25.6

Rasa mules disertai dengan keluarnya air-air yang banyak

16 34.0 41.0 66.7

Adanya pengeluaran lendir dan darah serta rasa ingin mengedan/meneran

11 23.4 28.2 94.9

CENTANG SEMUA 1 SD 3 2 4.3 5.1 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Bila ibu mau melahirkan sebaiknya ditolong oleh siapa ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Dukun beranak terlatih 7 14.9 17.9 17.9

Petugas kesehatan (dokter / bidan )

32 68.1 82.1 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Penolong persalinan sesuai anjuran pemerintah adalah ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BIDAN 39 83.0 100.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Alasan ibu melahirkan dengan dukun kampung adalah ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Dukun tidak melakukan penjahitan luka

5 10.6 13.5 13.5

Dukun mau mencucikan pakaian kotornya

11 23.4 29.7 43.2

Biayanya murah 16 34.0 43.2 86.5

TDK DI JAHIT DK, MENCUCI PAKAIAN, MURAH

2 4.3 5.4 91.9

DUKUN TDK MENJAHIT LUKA DAN BIAYA MURAH

1 2.1 2.7 94.6

DUKUN MAU MENCUCIKAN DAN MURAH

1 2.1 2.7 97.3

CENTANG SEMUA 1 2.1 2.7 100.0

Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0

Yang dimaksud dengan penolong persalinan adalah ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Orang yang menolong bayi saat persalinan

5 10.6 12.5 12.5

Orang yang menolong pada proses persalinan

22 46.8 55.0 67.5

Orang yang menolong ibu saat persalinan

12 25.5 30.0 97.5

CENTANG SEMUA 1 2.1 2.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Manfaat bila ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin

34 72.3 87.2 87.2

Tenaga kesehatan yang menolong bisa memberi obat perangsang

5 10.6 12.8 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Kerugian yang didapat bila ibu melahirkan dengan dukun kampung ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 11 23.4 23.4 23.4

BERISIKO TINGGI DAN PERALATAN KRNG

1 2.1 2.1 25.5

BIDAN KAMPUNG MENDORONG PERUT

1 2.1 2.1 27.7

DIDORONG SECARA PAKSA

1 2.1 2.1 29.8

KESELAMATAN IBU DAN ANAN TERJAMIN DN PRLTN TDK LKP

1 2.1 2.1 31.9

KURANG FASILITAS 1 2.1 2.1 34.0

KURANG FASILITAS DAN LAMBAT

1 2.1 2.1 36.2

LAMA DALAM PENANGANAN

1 2.1 2.1 38.3

LEBIH SAKIT DN DI DORONG PRT

1 2.1 2.1 40.4

OBAT TIDAK LENGKAP 2 4.3 4.3 44.7

PASILITAS KRNG LNGKP 1 2.1 2.1 46.8

PERALATAN TDK LENGKAP

1 2.1 2.1 48.9

PERSALINAN TDK AMAN DAN TDK ADA OBAT

1 2.1 2.1 51.1

PERTOLONGAN LAMBAT 1 2.1 2.1 53.2

PERTOLONGAN TDK BRSIH

7 14.9 14.9 68.1

PERTOLONGAN TIDAK BERSIH

2 4.3 4.3 72.3

PERTOLONGN TDK BRSH 1 2.1 2.1 74.5

TDK ADA OBAT DAN MENGAMBILKAN JAMU

1 2.1 2.1 76.6

TDK ADA OBAT-OBATAN 1 2.1 2.1 78.7

TDK D BR SNTIK RANGSNG

1 2.1 2.1 80.9

TDK MELAKUKAN KES 1 2.1 2.1 83.0

TIDAK ADA ILMU NYA 1 2.1 2.1 85.1

TIDAK ADA ILMUNYA 1 2.1 2.1 87.2

TIDAK ADA JAMINAN KES 1 2.1 2.1 89.4

TIDAK ADA OBAT-OBATAN DAN TIDAK PMRKSAAN KES

1 2.1 2.1 91.5

TIDAK ADA PERTOLONGAN PERTAM JK PNDRHN DN TDK DJHT

1 2.1 2.1 93.6

TIDAK AMAN 1 2.1 2.1 95.7

TIDAK KERUGIAN 1 2.1 2.1 97.9

TIDAK TERLATIH DAN OBAT TDK LNGKP

1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Keuntungan yang didapat bila ibu melahirkan dengan dukun kampung ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Biayanya murah 17 36.2 43.6 43.6

Cepat dimandikan 7 14.9 17.9 61.5

LAIN_LAIN 10 21.3 25.6 87.2

MURAH, CEPAT, BIASA DAN LAIN-LAIN

3 6.4 7.7 94.9

MURAH DAN DIMANDIKAN 2 4.3 5.1 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Kerugian bila ibu melahirkan dengan tenaga kesehatan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak ada kerugiannya. ……apa tdk diganti “kerugian”?

36 76.6 94.7 94.7

Biayanya persalinan sangat mahal

1 2.1 2.6 97.4

Penolong persalinannya tidak ahli.

1 2.1 2.6 100.0

Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0

Keuntungan bila ibu melahirkan dengan tenaga kesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 14 29.8 29.8 29.8

ALAT KES LENGKAP 1 2.1 2.1 31.9

AMAN DAN LANCAR 1 2.1 2.1 34.0

AMAN DAN TRJAMIN 1 2.1 2.1 36.2

BAYI DAN IBU SLMT DN DKT RMH

1 2.1 2.1 38.3

BIAYA MURAH 1 2.1 2.1 40.4

CEPAT SEHAT DAN OBAT TERJAMIN

1 2.1 2.1 42.6

DEKAT DENGAN RUMAH 1 2.1 2.1 44.7

FASILITAS LENGKAP 1 2.1 2.1 46.8

FASILITAS LENGKAP CPT TNGGAP

1 2.1 2.1 48.9

FASILITAS LKP 1 2.1 2.1 51.1

FASILITAS LNGKP 1 2.1 2.1 53.2

FASILITAS LNGKP DAN CPT

1 2.1 2.1 55.3

IBU LEBIH AMAN MELAHIRKAN

1 2.1 2.1 57.4

KESELAMATAN IBU DAN ANAK TERJAMIN DAN OBTA LNGKP

1 2.1 2.1 59.6

KESELAMATAN IBU DAN ANAN TERJAMIN

2 4.3 4.3 63.8

LEBIH TANGGAP 1 2.1 2.1 66.0

OBAT LENGKAP 1 2.1 2.1 68.1

OBAT LENGKAP DAN CPT 1 2.1 2.1 70.2

OBAT LENGKAP DAN TERLATIH

1 2.1 2.1 72.3

OBAT-OBATAN LENGKAP 4 8.5 8.5 80.9

OBAT-OBATAN TERSEDIA DAN PERSALINAN AMAN

1 2.1 2.1 83.0

OBAT2 AN LENKAP DAN BDN CPT SEGAR

1 2.1 2.1 85.1

PASILITAS LENGKAP DAN BERSIH

1 2.1 2.1 87.2

PELAYANAN GRATIS 1 2.1 2.1 89.4

PEMULIHAN CPT DN BANYAK OBAT

1 2.1 2.1 91.5

PENGOBATAN MASJU FASILITAS LKP

1 2.1 2.1 93.6

PERALATAN LENGKAP 1 2.1 2.1 95.7

TENAGA AHLI 1 2.1 2.1 97.9

TIDAK BAYAR 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Jika ibu mengalami kesulitan dalam persalinan sebaiknya ibu dibawa ke …?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rumah sakit terdekat 36 76.6 100.0 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Yang dimaksud masa nifas adalah ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Masa setelah melahirkan bayi sampai 40 hari

13 27.7 33.3 33.3

Masa setelah lahirnya uri – uri sampai 40 hari

4 8.5 10.3 43.6

Masa setelah melahirkan bayi dan uri sampai 40 hari

22 46.8 56.4 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Apakah ibu mengetahui tentang ASI Ekslusif ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ASI Ekslusif adalah menyusui bayi secara ekslusif

6 12.8 15.0 15.0

ASI Ekslusif adalah menyusui bayi sampai usia 4 bulan

5 10.6 12.5 27.5

ASI Ekslusif adalah memberikan ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan

29 61.7 72.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Apa manfaat pemberian ASI bagi bayi ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi

14 29.8 35.9 35.9

Bayi akan tumbuh optimal dan sehat

20 42.6 51.3 87.2

Penyerapan lebih sempurna dan mudah dicerna

5 10.6 12.8 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Apa manfaat pemberian ASI bagi ibu ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Mudah, murah, praktis dan tidak merepotkan

24 51.1 60.0 60.0

Mempererat ikatan batin antara ibi dan bayi

14 29.8 35.0 95.0

BENAR SEMUA 2 4.3 5.0 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Setelah melahirkan mengapa ibu harus banyak memakan makanan yang bergizi?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Untuk mempercepat penyembuhan dalam masa nifas

6 12.8 15.4 15.4

Untuk mendapatkan banyak air susu

21 44.7 53.8 69.2

Untuk mendapatkan tambahan gizi sebagai persiapan dalam menyusui bayinya

9 19.1 23.1 92.3

CENTANG 1 SD 3 3 6.4 7.7 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Perasaan mules dan nyeri setelah melahirkan disebabkan karena

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rahim ibu berkontraksi untuk proses penyembuhan

18 38.3 46.2 46.2

Rahim ibu nyeri karena ada perdarahan setelah melahirkan

18 38.3 46.2 92.3

Rahim ibu berkontraksi karena adanya perdarahan

3 6.4 7.7 100.0

Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0

Apa saja tanda dan bahaya ibu setelah melahirkan ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Perdarahan yang banyak sekali

26 55.3 65.0 65.0

Rasa mual dan mau muntah 11 23.4 27.5 92.5

Rasa mules dan nyeri perut bagian bawah

3 6.4 7.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Bila setelah melahirkan ibu mengeluh sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur, harus

dibawa ke :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rumah sakit 13 27.7 31.7 31.7

Bidan/dokter 27 57.4 65.9 97.6

Perawat / Mantri kesehatan 1 2.1 2.4 100.0

Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0

Bila ibu merasakan keluar darah/cairan yang berbau busuk setelah melahirkan, disebabkan oleh apa.?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Adanya nyeri setelah melahirkan

3 6.4 7.5 7.5

Adanya kontraksi setelah melahirkan

5 10.6 12.5 20.0

Mungkin ada infeksi setelah melahirkan

32 68.1 80.0 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Supaya bayi mendapatkan ASI yang cukup, maka ibu harus

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memberi ASI setiap kali bayinya menangis

9 19.1 22.5 22.5

Memberi ASI setiap bayinya bangun dari tidur

4 8.5 10.0 32.5

Memberi ASI setiap saat bila bayinya mau

26 55.3 65.0 97.5

BENAR SEMUA 1 2.1 2.5 100.0

Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0

Pemeriksaan pertama kali untuk mengetahui ada tidaknya kehamilan adalah

dukun beranak (bidan kampung)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2.1 2.8 2.8

TS 31 66.0 86.1 88.9

S 4 8.5 11.1 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Pemeriksaan ke bidan (petugas kesehatan) dilakukan apabila ibu mengalami

keluhan pada kehamilannya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 17 36.2 48.6 48.6

S 18 38.3 51.4 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Ibu hamil minum tablet tambah darah paling sedikit 90 tablet selama

kehamilannya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 7 14.9 19.4 19.4

S 27 57.4 75.0 94.4

SS 2 4.3 5.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Imunisasi TT pada ibu hamil menyebabkan bayi lahir kejang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 3 6.4 8.3 8.3

TS 31 66.0 86.1 94.4

S 2 4.3 5.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya kurang darah

(anemia) pada kehamilan, dilakukan 1 kali pada kehamilan tua (mendekati melahirkan)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 6 12.8 17.1 17.1

S 28 59.6 80.0 97.1

SS 1 2.1 2.9 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Ibu hamil dengan anemia ringan (kurang darah), minum tablet darah sebanyak

2x1 sehari

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 8 17.0 22.2 22.2

S 28 59.6 77.8 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu hamil dengan berat badan kurang dari 40 kilogram, agar makan nasi yang banyak selama kehamilan untuk menambah berat badan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 11 23.4 30.6 30.6

S 24 51.1 66.7 97.2

SS 1 2.1 2.8 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu hamil dengan tekanan darah (tensi) tinggi, tidak boleh makan garam

selama kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 11 23.4 30.6 30.6

S 23 48.9 63.9 94.4

SS 2 4.3 5.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu hamil dengan kaki bengkak pada kehamilan tua, perlu melakukan

pemeriksaan kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 5 10.6 13.9 13.9

S 28 59.6 77.8 91.7

SS 3 6.4 8.3 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit 2 kali pada usia kehamilan

lebih dari 7 bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 9 19.1 25.0 25.0

S 25 53.2 69.4 94.4

SS 2 4.3 5.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Orang yang tepat untuk menolong persalinan adalah dukun beranan (bidan kampung)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 4 8.5 11.1 11.1

TS 28 59.6 77.8 88.9

S 4 8.5 11.1 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu bersalin memanggil bidan sejak adanya tanda ketuban sudah pecah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2.1 2.8 2.8

TS 22 46.8 61.1 63.9

S 13 27.7 36.1 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu bersalin boleh berjalan-jalan sebelum ketuban pecah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 8 17.0 22.9 22.9

S 27 57.4 77.1 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Ibu bersalin boleh minum air pelungsur (air putih / air mineral yang diberi doa)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 5 10.6 13.9 13.9

S 31 66.0 86.1 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Perut ibu bersalin perlu didorong pada saat mengedan untuk mempercepat persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2.1 2.8 2.8

TS 26 55.3 72.2 75.0

S 7 14.9 19.4 94.4

SS 2 4.3 5.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Bidan dapat memberikan obat perangsang untuk mempercepat persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2.1 2.8 2.8

TS 15 31.9 41.7 44.4

S 20 42.6 55.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Bidan dapat memberikan obat perangsang untuk mempercepat persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 21 44.7 58.3 58.3

S 15 31.9 41.7 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Tali pusat dipotong setelah placenta (tembuni) sudah lahir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 17 36.2 48.6 48.6

S 18 38.3 51.4 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Apabila setelah 2 jam ibu dipimpin mengedan bayi belum lahir, maka ibu bersalin dirujuk (dikirim) ke Rumah Sakit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 1 2.1 2.8 2.8

S 35 74.5 97.2 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Bidan mengobservasi ibu bersalin paling sedikit 2 jam setelah bayi lahir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 1 2.1 2.9 2.9

S 33 70.2 94.3 97.1

SS 1 2.1 2.9 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Bidan memberikan vitamin A pada ibu post partum sebanyak 2 kapsul yaitu

segera pada saat kelahiran dan 24 jam setelah pemberian pertama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 6 12.8 17.1 17.1

S 28 59.6 80.0 97.1

SS 1 2.1 2.9 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Dukun beranak (bidan kampung) boleh melakukan massage (urut) abdomen

(perut) pada ibu post partum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 25 53.2 69.4 69.4

S 11 23.4 30.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu post partum tidak boleh berdiri sampai 24 jam setelah melahirkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 30 63.8 83.3 83.3

S 6 12.8 16.7 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu post partum tidak boleh makan ikan laut karena dapat menyebabkan gatal

pada kelamin (genitalia)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 18 38.3 50.0 50.0

S 18 38.3 50.0 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Pada ibu dengan ada luka pada genitalia (perineum), maka pada genitalia

diberikan kunyit yang diparut

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 29 61.7 80.6 80.6

S 7 14.9 19.4 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Kelalah (anemia) yang terjadi pada ibu post partum adalah hal yang normal

karena ibu banyak kehilangan darah pada saat persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 7 14.9 19.4 19.4

S 29 61.7 80.6 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Pemeriksaan oleh bidan pada ibu post partum dilakukan minimal 3 (tiga) kali yaitu pada 6 jam, 6 hari dan 6 minggu.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 5 10.6 14.3 14.3

S 30 63.8 85.7 100.0

Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0

Hubungan seksual dilakukan setelah 40 hari (6 minggu) post partum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 8 17.0 22.2 22.2

S 27 57.4 75.0 97.2

SS 1 2.1 2.8 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Kontrasepsi dapat diberikan pada hari ke 35 post partum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 11 23.4 30.6 30.6

S 25 53.2 69.4 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Ibu tidak boleh keluar rumah sampai masa nifas selesai (setelah 40 hari)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2.1 2.8 2.8

TS 31 66.0 86.1 88.9

S 4 8.5 11.1 100.0

Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0

Tempat pelayanan kesehatan yang tersedia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 13 27.7 27.7 27.7

PKM DAN PUSKESDES 2 4.3 4.3 31.9

PKM INDUK 5 10.6 10.6 42.6

PKM INDUK BDN SWASTA 1 2.1 2.1 44.7

PKM INDUK DAN BDN SWASTA

1 2.1 2.1 46.8

PKM INDUK DAN BIDAN SWASTA PRAK

1 2.1 2.1 48.9

PKM INDUK DAN BIDN DESA

1 2.1 2.1 51.1

PKM INDUK DAN PEMBANTU DAN POSKESDES

1 2.1 2.1 53.2

PKM INDUK DAN PKM DESA

2 4.3 4.3 57.4

PKM INDUK DAN PKM PEMBANTU

1 2.1 2.1 59.6

PKM INDUK DAN RSUD 1 2.1 2.1 61.7

PKM INDUK DN BDN SWASTA

1 2.1 2.1 63.8

PKM INDUK DN BISAN SWASTA

1 2.1 2.1 66.0

PKM INDUK PEMBSNTU BDN SWSTS

1 2.1 2.1 68.1

PKM INDUK POSKESDES 1 2.1 2.1 70.2

PKM INDUK RS BIDAN SWASTA

1 2.1 2.1 72.3

PKM INDUK RSD BDN SWASTA

1 2.1 2.1 74.5

PKM INDUK RSUD BIDAN 7 14.9 14.9 89.4

PKM INDUK RSUD BIDAN SWASTA DN BDN DS

1 2.1 2.1 91.5

PKM PEMBANTU DAN PKM DESA

1 2.1 2.1 93.6

PUSTU 1 2.1 2.1 95.7

PUSTU BDN SWASTA 1 2.1 2.1 97.9

TENAGA KES LENGKAP 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Tempat pelayanan kesehatan tedekat dengan tempat ting

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Puskesmas Pembantu 1 2.1 2.9 2.9

Puskesmas Induk 8 17.0 23.5 26.5

Rumah Sakit Daerah/Swasta (sebutkan RS type

1 2.1 2.9 29.4

Bidan Praktik Swasta 6 12.8 17.6 47.1

LAIN-LAIN 13 27.7 38.2 85.3

PKM INDUK PUSKESDES 3 6.4 8.8 94.1

PILIH SEMUA 2 4.3 5.9 100.0

Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Jarak ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dari tempat tinggal :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 17 36.2 36.2 36.2

0 KM 1 2.1 2.1 38.3

0 KM / DPN RMH 1 2.1 2.1 40.4

1 KM 4 8.5 8.5 48.9

1 M 2 4.3 4.3 53.2

1.5 KM 1 2.1 2.1 55.3

10 M 2 4.3 4.3 59.6

100 M 1 2.1 2.1 61.7

11 KM 1 2.1 2.1 63.8

2 KM 3 6.4 6.4 70.2

20 M 1 2.1 2.1 72.3

200 M 2 4.3 4.3 76.6

3 KM 1 2.1 2.1 78.7

30 M 1 2.1 2.1 80.9

300 M 3 6.4 6.4 87.2

4 M 1 2.1 2.1 89.4

5 KM 1 2.1 2.1 91.5

500 M 4 8.5 8.5 100.0

Total 47 100.0 100.0

Waktu tempuh ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dari tempat tinggal :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 38.3 38.3 38.3

1 MNT 1 2.1 2.1 40.4

10 MNT 4 8.5 8.5 48.9

15 MNT 1 2.1 2.1 51.1

2 MENIT 1 2.1 2.1 53.2

2 MNT 1 2.1 2.1 55.3

3 MNT 6 12.8 12.8 68.1

30 M 1 2.1 2.1 70.2

5 MNT 12 25.5 25.5 95.7

5 MRNIT 1 2.1 2.1 97.9

7 MNT 1 2.1 2.1 100.0

Total 47 100.0 100.0

Alat transportasi yang digunakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kendaraan roda 4 3 6.4 9.7 9.7

Lain-lain 10 21.3 32.3 41.9

RODA 4 DAN RODA 2 3 6.4 9.7 51.6

LAIN / RODA 2 15 31.9 48.4 100.0

Total 31 66.0 100.0 Missing System 16 34.0

Alat transportasi yang digunakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kendaraan roda 4 3 6.4 9.7 9.7

Lain-lain 10 21.3 32.3 41.9

RODA 4 DAN RODA 2 3 6.4 9.7 51.6

LAIN / RODA 2 15 31.9 48.4 100.0

Total 31 66.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0

Tenaga kesehatan yang tersedia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BIDAN DESA 26 55.3 76.5 76.5

LENGKAP SEMUA TENAGA KES ADA

8 17.0 23.5 100.0

Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Tenaga kesehatan yang terdekat dengan tempat tinggal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BIDAN DESA 31 66.0 91.2 91.2

PERWATAN 1 2.1 2.9 94.1

LAIN-;LAIN 2 4.3 5.9 100.0

Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Tenaga kesehatan yang mudah dihubungi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BIDAN DESA 31 66.0 91.2 91.2

PERWATAN 1 2.1 2.9 94.1

DOKTER 1 2.1 2.9 97.1

LAIN-;LAIN 1 2.1 2.9 100.0

Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0

Rumah Sakit Daerah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 31 66.0 100.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0

Rumah Sakit Swasta

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK ADA 24 51.1 100.0 100.0 Missing System 23 48.9 Total 47 100.0

Puskesmas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 31 66.0 100.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0

Puskesmas Pembantu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 12 25.5 48.0 48.0

TIDAK ADA 13 27.7 52.0 100.0

Total 25 53.2 100.0 Missing System 22 46.8 Total 47 100.0

Puskesmas Keliling

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 8 17.0 32.0 32.0

TIDAK ADA 17 36.2 68.0 100.0

Total 25 53.2 100.0 Missing System 22 46.8 Total 47 100.0

Polindes

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 28 59.6 93.3 93.3

TIDAK ADA 2 4.3 6.7 100.0

Total 30 63.8 100.0 Missing System 17 36.2 Total 47 100.0

Klinik Bersalin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 1 2.1 4.2 4.2

TIDAK ADA 23 48.9 95.8 100.0

Total 24 51.1 100.0 Missing System 23 48.9 Total 47 100.0

Bidan Praktik Swasta

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 14 29.8 50.0 50.0

TIDAK ADA 14 29.8 50.0 100.0

Total 28 59.6 100.0 Missing System 19 40.4 Total 47 100.0

Ambulance

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ADA 23 48.9 74.2 74.2

TIDAK ADA 8 17.0 25.8 100.0

Total 31 66.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0