Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat likuiditas dengan menggunakan rasio likuiditas yaitu Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio), Rasio Kas (Cash Ratio) pada PT. Astra International, Tbk. Penelitian ini dilakukan pada PT. Astra International, Tbk dengan mengambil data dari Astra International Cabang Manado.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumenter dan studi kepustakaan. Sedangkan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan untuk teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis likuiditas dengan menjelaskan penilaian tingkat likuiditas perusahaan. Sedangkan objek penelitiannya adalah laporan keuangan yang meliputi laporan neraca dan laba/ rugi pada PT. Astra International, Tbk selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2012.

Hasil  penelitian yang diperoleh tahun  2008 – 2012 untuk Rasio Lancar (Current Ratio) berturut – turut yaitu 1.19%, 1.02%, 0.73%, 0.78%, 0.91%. Untuk Rasio Cepat (Quick Ratio) yaitu 1.50%, 0.70%, 0.44%, 0.78% dan 1.24%.Sedangkan untuk Rasio Kas (Cash Ratio) yaitu 0.58%, 0.40%, 0.17%, 0.23%, 0.29%.Hal ini menunjukkan bahwa secara umum keseimbangan keuangan pada PT.Astra Internatonal,Tbk mengalami permasalahan yang disebabkan karena tingginya hutang lancar pada tahun 2008-2012. Dimana setiap tahunnya perusahaan harus menutupi hutang lancar pada pihak-pihak lain yang termasuk bank. Tingginya hutang lancar dapat mempengaruhi perusahaan kedepan. Tapi dengan menggunakan strategi penyusunan laporan keuangan yang baik, dan spekulasi

perusahaan yang tepat,sehingga perusahaan bisa menutupi hutang lancar perusahaan dari tahun 2008-2012. Dengan melihat data di atas bahwa rasio likuiditas perusahaan yang telah dicapai harus dapat dikendalikan.Perusahaan harus mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para stakeholder dan pihak lainnya, untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Manajemen dana yang baik dalam Pengendalian likuiditas senantiasa dilakukan dengan cara melakukan keseimbangan antara sumber-sumber dana dan pemanfaatannya, sehingga benar-benar masih dalam limit risiko yang dapat diterima dan memberikan kontribusi berupa profit yang wajar.