penelitian crossectional
DESCRIPTION
penelitian non eksperimenTRANSCRIPT
-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independen
dan dependen, kemudian akan menganalisa data yang terkumpul
untuk mencari hubungan antara variabel. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional untuk melihat adanya
hubungan antara pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan
kesehatan dengan status gizi pada balita di Desa Kebondowo
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Pelaksanaan fungsi
keluarga dalam perawatan kesehatan sebagai variabel bebas,
sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh keluaraga yang mempunyai anak balita yang datang ke
Posyandu yang tinggal di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang. Berdasarkan catatan Puskesmas Banyubiru
38
-
pada bulan April 2008 jumlah balita di Desa Kebondowo berjumlah
409 anak.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2005). Metode
Pengambilan Sampel dalam Penelitian ini menggunakan
Proportional random sampel.
Menurut Arikunto (2002) jika jumlah subjek kurang dari 100,
maka lebih baik sampel diambil semua, sedangkan jika jumlah
subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10%-15%, ternyata dari
populasi yang ada lebih dari 100, maka menggunakan rumus:
n = 15% X N
n = 15% x 409
= 61.35 (dibulatkan menjadi 62)
Berdasarkan populasi di Desa Kebondowo yang sebesar 409
balita, maka banyaknya sampel yang dapat diambil adalah sebanyak
62 sampel, untuk menghindari kurangnya sampel dalam proses
editing, maka jumlah sampel ditambah 10% sehingga menjadi 70
sampel.
-
keterangan:
n = besar sampel
N= besar populasi
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang
akan diteliti. Adapun kriteria inklusi sampel yang diteliti
adalah:
1). Keluarga yang bersedia menjadi responden.
2). Balita/bayi ada di tempat pada saat penelitian.
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi adalah keadaan yang menyebabkan
subjek memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut
sertakan dalam penelitian. Adapun kriteria eksklusi:
1). Balita yang tidak menderita penyakit infeksi.
2). Jumlah anak balita tidak lebih dari 3.
3). Bukan masuk dalam keluarga miskin.
40
-
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 definisi operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pelaksanaan
fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan
Tindakan-tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita yang meliputi:-Mengenal masalah kesehatan keluaraga-Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
-Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
-Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
-Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan Favaurable:Selalu=4Sering=3Kadang-kadang=2Tidak pernah=1Yang dihubungkan sendiri oleh peneliti
- Setiap fungsi di katakan baik jika responden melaksanakan minimal 3 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan.
- Setiap fungsi dikatakan kurang jika responden hanya melaksanakan 2 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan
- Setiap fungsi dikatakan buruk jika responden hanya melaksanakan 1 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan.
Ordinal
2 Status gizi pada balita
Keseimbangan antara massa tubuh/berat badan yang diukur berdasarkan buku standar WHO-NCHS.
Timbangan dacin kapasitas 25 Kg dengan ketelitian 0,1 Kg dikaitkan dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS)
-Nilai gizi baik =warna hijau-Nilai gizi kurang= warna kuning-Nilai gizi buruk= warna merah
Ordinal
-
D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk
memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh
peneliti (Arikunto,1998). Untuk data dalam penelitian ini
metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Metode pengukuran langsung
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang penilaian
status gizi dengan cara menimbang berat badan yang diukur
dengan timbangan dacin berketelitian 0,1 Kg dengan timbangan
dacin berukuran minimal 20 Kg dan maksimal 25 Kg. Setelah
dikaitkan dengan kartu menuju sehat (KMS).
b. Metode Angket
Metode angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data
melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh responden dan
ditentukan skor nilainya dari tiap-tiap pertanyaan. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan fungsi
keluarga dalam perawatan kesehatan dan menggunakan metode
wawancara terpimpin.
Cara pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
cara:
1). Mengurus perijinan penelitian ke kepala Desa Kebondowo
Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang.
2). Setelah mendapatkan surat ijin dari kepala Desa Kebondowo
kemudian membawa surat ijin ke Bidan Desa untuk melapor
42
-
dan meminta ijin penelitian. Setelah semua persyaratan
penelitian terpenuhi selanjutnya melakukan koordinasi
dengan keluarga yang memenuhi kriteria dalam penelitian
yang datang ke Posyandu dan menentukan waktu yang akan
digunakan untuk menyebarkan kuesioner penelitian.
3). Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan
kuesioner kepada keluarga yang datang ke Posyandu yang
telah kita beritahu petunjuk pengisian kuesioner.
4). Bila responden setuju, maka berhak untuk menandatangani
lembar persetujuan.
5). Kemudian responden diberi kuesioner untuk diisi sendiri.
6). Bila kuesioner telah diisi, peneliti mengumpulkan dan
memeriksa kelengkapan data.
7). Penyusunan laporan hasil penelitian.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan
data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
a. Observasi dengan kartu menuju sehat (KMS)
Alat yang dianjurkan untuk menimbang balita dengan
ukuran minimal 20 Kg dan maksimal 25 Kg dengan ketelitian alat
0,1 Kg. Apabila dalam KMS menunjukkan di atas warna hijau
maka nilai gizi lebih, warna hijau maka nilai gizi baik, jika warna
kuning kurang, dan jika warna merah buruk.
-
b. Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data melalui
daftar pernyataan yang diisi oleh responden dan ditentukan skor
nilainya dari tiap-tiap pertanyaan. Kuesioner ini digunakan untuk
pengumpulan data pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan
kesehatan yang diadopsi dari buku keperawatan keluarga
(friedman, 1998) yang di kembangkan oleh peneliti.
Kuesioner terdiri dari 20 pernyataan. Setiap item
pernyataan terdiri dari 4 pilihan jawaban. Jika responden
menjawab selalu diberikan nilai 4, jika responden menjawab
sering diberi nilai 3, jika responden menjawab kadang-
kadang diberikan nilai 2 dan jika responden menjawab tidak
pernah diberikan nilai 1.
1). Validitas instrumen
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Uji ini
dilakukan terhadap 20 balita/responden yang diambil dari
Desa Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang
yang mempunyai karakteristik yang sama di Desa
Kebondowo Kabupaten Semarang.
Adapun untuk mengetahui tingkat validitas instrumen
dilakukan uji coba responden. Selanjutnya dihitung dengan
44
-
rumus korelasi Product Moment.
Rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
=
})(}{)({
))((r
2222xy YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
xyr : koefisien korelasi
X : jumlah skor item Y : jumlah skor totalN : jumlah subjek
X2 : jumlah kuadrat skor item
Y2 : jumlah kuadrat skor total
Keputusan uji:
Uji validitas dilakukan di Desa kebumen Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang pada tanggal 20 Agustus
sampai 22 Agustus 2008 dengan 20 responden. Adapun hasil
dari uji validitas untuk pelaksanaan fungsi keluarga dalam
perawatan kesehatan adalah r hitung (0,607-0,968). Dari hasil
diatas, r hitung masing-masing variabel lebih besar dari
koefisien nilai kritis 0,444 yaitu pada taraf signifikan 0,05
dan instrumen yang di ujicobakan dinyatakan valid
(Sugiyono, 2006).
-
2). Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik.
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Artinya apabila tes tersebut
kemudian dikenakan pada sejumlah obyek yang sama
hasilnya akan sama atau relatif sama. Reliabilitas tes dalam
penelitian ini menggunakan uji Spearman Brown.
Rumus Spearman Brown sebagai berikut :
b
b
rrr
+=
1.2
11
Keterangan:
r 11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item.
rb : Korelasi product moment antara belahan.
Keputusan uji:
Uji reliable dilakukan di Desa Kebumen
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan 20
responden. Adapun hasil dari uji reliabelitas untuk
pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan
adalah alfa crobach (0,988). Dari hasil diatas, kuesioner
dikatakan reliable karena indek reliabelitas yang diperoleh
mencapai 0,6 (Sugiono, 2006).
46
-
E. Pengolahan data
Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap sebagai
berikut :
1. Editing
Kuesioner yang telah diisi oleh responden terlebih dahulu
diedit untuk mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian
kuesioner. Pada tahap editing ini peneliti melakukan pengecekan
kelengkapan data baik kuesioner maupun data observasi. Editing
dilakukan untuk memastikan apakah pertanyaan-pertanyaan yang
disusun sedemikian rupa telah sesuai dengan isi yang akan disadap
melalui alat ukur melalui kuesioner. Pada tahap editing ini dilakukan
untuk memenuhi kriteria kesahihan dengan menggunakan uji
statistik.
2. Coding
Coding merupakan metode untuk mengkonfersikan data yang
dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol. Tehnik ini
dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing jawaban
dengan kode yang berupa angka, kemudian dimasukkan dalam tabel
guna mempermudah membacanya, yaitu dengan cara:
a. Data demografi
1). Umur
Diberi kode 1 untuk golongan umur < 23 tahun,
kode 2 untuk umur 23-28 tahun, kode 3 umur 29-35 tahun,
kode 4 umur 36-40 tahun dan kode 5 untuk golongan umur
> 40 tahun.
-
2). Pekerjaan
Responden diberi kode 1 bila bekerja sebagai
buruh, kode 2 bila seorang ibu rumah tangga atau tidak
bekerja, kode 3 bila wiraswasta dan kode 4 bila sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
3). Pendidikan
Pendidikan responden diberi kode 1 bila tidak
tamat SD, kode 2 bila tamat SD, kode 3 bila tamat SLTP,
kode 4 bila tamat SLTA, kode 5 bila tamat akademi, dan
kode 6 bila tamat Perguruan Tinggi.
4). Data pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan
kesehatan
Untuk fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan
baik diberi kode 3, untuk fungsi keluarga dalam perawatan
kesehatan kurang diberi kode 2, dan diberi kode 1 bila
fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan buruk.
5). Data Status gizi pada balita
Status gizi lebih diberi kode 4, gizi baik diberi
kode 3, status gigi kurang diberi kode 2,dan status gizi
buruk diberi kode 1.
3. Proccessing
Setelah semua pengisian kuesioner terisi penuh dan benar, dan
sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah
memproses data agar dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan
48
-
dengan cara memasukan data. Entry data merupakan suatu proses
memasukkan data ke dalam komputer dengan pengolahan SPSS for
windows release 10.
4. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau
tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita
memasukkan ke komputer.
F. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan computer menggunakan program SPSS
for window release 11.
1. Analisis univariat
Setiap variabel bebas dan variabel terikat dianalisis dengan
statistik deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai
pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan
status gizi pada balita di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang dan penyajian data dalam bentuk tabel dan
grafik distribusi frekuensi. Kuesioner terdiri dari 20 pernyataan,
untuk pernyataan no 1-4 berisi tentang tindakan keluarga dalam
upaya meningkatkan kesehatan pada balita dalam mengenal masalah
kesehatan. Untuk pernyataan 5-8 berisi tentang tindakan keluarga
dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita dalam
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Untuk
pernyataan 9-12 berisi tentang tindakan keluarga dalam upaya
meningkatkan kesehatan pada balita dalam merawat keluarga yang
-
mengalami gangguan kesehatan. Untuk pernyataan 13-16 berisi
tentang tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan
pada balita dalam memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin kesehatan. Untuk pernyataan 17-20 berisi tentang
tindakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesehatan pada balita
dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Sedangkan
untuk pembagian skor, dikatakan skor baik jika responden
melakukan minimal 3 pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan
kesehatan. Skor kurang jika responden hanya melakukan 2
pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan. Skor buruk
jika responden hanya melakukan 1 fungsi pelaksanaan fungsi
keluarga dalam perawatan kesehatan.
2. Analisis bivariat
Analisa ini digunakan mencari hubungan dan meneliti hubungan
antara dua variabel berbentuk ordinal. Maka data analisa
menggunakan analisa nonparametrik dengan rumus chi square.
Perhitungan chi square (X2) =
=
k
i fhfhf
1
)0(
Dimana :
X2 : chi square
f0 : Frekuensi yang observasi
fh : Frekuensi yang diharapkan
Jika r hitung lebih kecil dari r tabel berarti Ho diterima
(tidak ada hubungan antara pelaksanaan fungsi keluarga dalam
perawatan kesehatan dengan status gizi). Jika r hitung lebih besar
50
-
atau sama dengan r tabel atau p value < 0,05 berarti Ho di tolak (ada
hubungan antara pelaksanaan fungsi keluarga dalam perawatan
kesehatan dengan status gizi) (Sugiono, 2003).
G. Etika Penelitian
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek
etika sebagai berikut :
1. Inform consent (Lembar persetujuan)
Lembar persetujuan ini disampaikan pada seluruh responden
yang akan diteliti sebelum melaksanakan penelitian, apabila
tidak bersedia untuk diteliti, peneliti tetap menghargai hak
mereka.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian, maka
peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar kuesioner
data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing
lembar yang hanya diketahui oleh peneliti.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah didapat dijaga kerahasiannya
untuk diteliti dan hanya informasi tertentu saja yang
ditampilkan.
-
H. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian terlampir.
52
D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian1. Pengumpulan DataMetode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Arikunto,1998). Untuk data dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:2. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:E. Pengolahan dataF. Analisa DataG. Etika Penelitian H. Jadwal Penelitian