penelitian

14
Penelitian yang dipilih Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dengan memperoleh pengetahuan berupa fakta baru sehingga kemudian dapat disusun teori, konsep, hokum, khaidah atau metodologi yang baru. Dari sini pula dapat diperoleh masalah baru yang kelak harus dipecahkan dengan penelitian. Ilmu (science) dan penelitian (research) tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidak akan berkembang tanpa penelitian, sebaliknya penelitian tidak akan ada apabila tidak berada didalam kerangka ilmu tertentu. Meskipun banyak sekali definisi tentang ilmu dan penelitian, namun secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan filosofi, sedang penelitian merupakan tindakan (action) yang berguna untuk membangun serta mengembangkan ilmu pengetahuan. a. Usulan Penelitian Bila peneliti telah menetapkan untuk melakukan penelitian, maka sebelum melaksanakannya ia harus membuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian tertulis yng bersifat formal dinamakan usulan penelitian (research proposal, study proposal). Secara esensial, usulan penelitian penelitian dimaksudkan sebagai penuntun bagi peneliti dalam seluruh rangkaian proses penelitian. Usulan penelitian yang baik akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan seluruh proses penelitian. Sistematika usulan penelitian sangat bervariasi dari lembaga yang satu dan lembaga yang lainnya, meski substansinya sama, oleh karena itu sesuatu yang nampaknya bersifat teknis dan tidak substantif ini harus diperhatikan oleh seorang peneliti apabila ingin memperoleh dukungan dari penyandang dana. Berikut ini adalah sistematika

Upload: alphyn-wayan

Post on 03-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

edrfghjkli8

TRANSCRIPT

Penelitian yang dipilihSecara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dengan memperoleh pengetahuan berupa fakta baru sehingga kemudian dapat disusun teori, konsep, hokum, khaidah atau metodologi yang baru. Dari sini pula dapat diperoleh masalah baru yang kelak harus dipecahkan dengan penelitian. Ilmu (science) dan penelitian (research) tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidak akan berkembang tanpa penelitian, sebaliknya penelitian tidak akan ada apabila tidak berada didalam kerangka ilmu tertentu. Meskipun banyak sekali definisi tentang ilmu dan penelitian, namun secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan filosofi, sedang penelitian merupakan tindakan (action) yang berguna untuk membangun serta mengembangkan ilmu pengetahuan. a. Usulan PenelitianBila peneliti telah menetapkan untuk melakukan penelitian, maka sebelum melaksanakannya ia harus membuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian tertulis yng bersifat formal dinamakan usulan penelitian (research proposal, study proposal). Secara esensial, usulan penelitian penelitian dimaksudkan sebagai penuntun bagi peneliti dalam seluruh rangkaian proses penelitian. Usulan penelitian yang baik akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan seluruh proses penelitian. Sistematika usulan penelitian sangat bervariasi dari lembaga yang satu dan lembaga yang lainnya, meski substansinya sama, oleh karena itu sesuatu yang nampaknya bersifat teknis dan tidak substantif ini harus diperhatikan oleh seorang peneliti apabila ingin memperoleh dukungan dari penyandang dana. Berikut ini adalah sistematika usulan penelitian yang sering digunakan dalam penyusunan usulan penelitian. 1. Judul Usulan PenelitianHarus memenuhi beberapa persyatan berikut, yakni : Harus menggambarkan keseluruhan isi rencana penelitian Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang, meski tidak dapat ditentukan batas jumlah katanya. Mungkin sifat atau isi penelitian memerlukan judul panjang;apabila perlu dapat disertakan subjudul Tidak menggunakan singkatan kecuali yang baku Judul sering bukan berupa kalimat lengkap, namun hanya merupakan label saja.2. I. PendahuluanA. Latar BelakangLatar belakang masalah merupakan bagian yang paling penting dari setiap usulan penelitian. Dalam penilaian suatu masalah untuk memperoleh dana, banyak penyandang dana memberikan bobot tertinggi untuk latar belakang masalah ini. Dapat dimengerti karena latar belakang masalah merupakan inti usulan, sedangkan isi usulan selebihnya hanya menguraikan lebih lanjut apa yang telah dikemukakan dalam latar belakang tersebut.Agar mudah diikuti dan dipahami pembaca, uraian Latar Belakang Masalah hendaknya mencakup 4 hal yang lebih mudah diikuti bila disusun dalam urutan sebagai berikut : Penyataan tentang masalah penelitian serta besaran masalah Apa yang sudah diketahui (what is known) Apa yang belum diketahui (what is not known-knowledge gap) Apa yang dapat digarap dari penelitian yang direncanakan untuk menutup knowledge gap tersebutB. Identifikasi dan Rumusan MasalahIdentifikasi masalah umumnya meruakan ringkasan uraian dalam Latar Belakang yang dibuat secara padat, tajam spesifik. Dengan uraian ini masalah penelitian menjadi jelas dan terlokalisasi, yang sekaligus menjadi dasar Rumusan Masalah. Rumusan masalah penyelitian yang baik perlu memenuhi syarat berikut : Hendaknya disusun dalam kalimat Tanya (interogatif). Rumusan malasah dalam kalimat Tanya ini sangat dianjurkan, karena dapat bersifat khas dan tajam; karena itu rumusan masalah disebut juga pertanyaan penelitian (research question). Dengan rumusan masalah dalam bentuk kalimat Tanya, masalah penelitian lebih terfokus, spesifik dan tajam Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak bermakna ganda. Bila terdapat pertanyaan lebih dari satu, maka masing-masing pertanyaan harus diformulasikan terpisah, agar pertanyaan masing-masing dapat dijawab secara terpisah pula.C. HipotesisMerupakan pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi hipotesis tidak dinilai denar atau salah, melainkan diuji dengan data empiris apakah sahih (valid) atau tidak. Formulasi hipotesis yang baik memenuhi persyaratan berikut ini : Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna ganda Mempunyai landasan teori yang kuat. Menyatakan hubungan antara satu variable dependent dengan satu atau lebih variable independent (bebas). Hipotesis memungkinkan diuji secara empiris. Hal ini mutlak dalam semua studi empiris; suatu hipotesis meski mempunyai dasar yang kuat, tidak dapat disebut memenuhi syarat apabila tidak dapat diuji secara empiris Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan menggambarkan variable-variabel yang diukur Harus dikemukanan sebelum penelitian dimulai, sebelum data terkumpul.

Sistematika Usulan PenelitianJudulPendahuluanLatar belakangRumusan MasalahHipotesis TujuanManfaatTinjuan PustakaKerangka KonsepMetodologiDesainTempat dan WaktuPopulasi dan SampelKriteria Inklus dan EksklusiBesar SampelCara KerjaIdentifikasi VariabrelRencana Manajemen dan analisis dataDefinisi OperasionalMasalah EtikaDaftar PustakaLampiran

D. Tujuan PenelitianBiasanya uraian tentang tujuan penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khususE. Manfaat PenelitianPada bagian ini perlu diuraikan manfaat apa yang diharapkan dari penelitian yang akan dilakukan.

3. II. Tinjauan PustakaDalam bab ini, harus diuraikan dengan mendalam berbagai aspek teoritis yang mendasari penelitian. Dalam tinjauan pustaka tidak perlu seluruh aspek penyakit yang diteliti dibahas dengan proporsi yang seimbang, seperti membuat suatu buku ajar, seperti yang sering dilakukan oleh pemula. Yang diperlukan adalah tinjauan komprehensif terhadap aspek yang diteliti, dengan penekanan utama pada hubungan antar variable yang diteliti dan variable lain yang mungkin berperan.Sumber pustaka yang digunakan sebaiknya yang terbaru, mungkin 3-5 tahun terakhir agar informasi yang disampaikan tidak kadaluwarsa. Sumber informasi terkini dapat diperoleh dari online database melalui internet. Teknik penulisan akademik yang benar pun perlu diperhatikan sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.

4. III. MetodologiBab ini harus dibuat secara rinci yang bermanfaat menuntun peneliti dalam pelaksanaan, analisis, interpretasi hasil penelitian. Bab ini mencakup bagian-bagian berikut : Desain PenelitianPada esensinya merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau untuk menguji kesahian hipotesis. Umumnya desain penelitian klinis diklasifikasikan berdasarkan ada atau tidaknya intervensi, menjadi penelitian observasional (termasuk studi cross-sectional, studi kohort, studi kasus-kontrol) dan penelitian eksperimental (termasuk uji klinis). Tempat dan Waktu Penelitian Populasi PenelitianYang dimaksud dengan populasi dalam penelitian adalah sekelompok subyek dengan karakteristik tertentu. Populasi dapat dibagi menjadi populasi target dan populasi terjangkau. Sampel dan Cara Pemilihan SampelSampel adalah subset atau bagian populasi yang diteliti. Cara pemilihan sampel bermacam-macam, misalnya pemilihan secara random atau acak, sistematik,berurutan, cluster, convenience dan seterusnya. Dalam usulan penelitian, cara pemilihan subyek harus ditegaskan secara eksplisit dan rinci Estimasi Besar SampelUsulan penelitian yang baik harus memuat perkiraan besar sampel (bukan jumlah sampel) yang diperlukan. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria InklusiAdalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau. Peneliti harus berhati-hati agar criteria tersebut relevan dengan masalah penelitian. Kriteria EksklusiSebagian subyek yang memenuhi criteria inklusi harus dikeluarkan dari studi oleh karena berbagai sebab. Keadaan yang biasanya menjadi criteria eksklusi pada studi klinis antara lain : 1. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang dapat mengganggu pengukuran atau interpretasi.2. Terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan, seperti pasien yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap hingga dapat dipastikan akan sulit ditindak lanjuti3. Hambatan etis4. Subyek menolak berpartisipasi. Persetujuan Setelah Penjelasan (informed consent)Semua penelitian dengan subyek manusia baru dapat dilaksanakan apabila telah diperoleh persetujuan dari calon subyek penelitian atau keluarga. Formulir persetujuan penelitian harus disertakan pada bagian Lampiran suatu usulan penelitian Cara Kerjaa. Alokasi subyekDalam setiap penelitian yang membandingkan variable harus disebutkan dengan jelas subyek mana yang menjadi kelompok yang diteliti, mana yang menjadi kelompok yang menjadi control. b. Pengukuran dan IntervensiDalam bagian ini diuraikan secara rinci dengan bahasa teknis semua metode pengukuran yang digunakan. Teknik pengukuran yang sudah biasa atau lazim digunakan tidak perlu diuraikan secara rinci tetapi untuk teknik pengukuran yang baru perlu diuraikan secara rinci atau diberikan rujukannya. Dapat pula disertakan dalam bagian Lampiran.c. KriteriaPenghentian PenelitianDalam uji klinis perlu diperhitungkan apakah akan dilakukan analisis interinm, yakni dilakukan sebelum semua subyek yang direncanakan masuk dalam penelitian. Hal ini diperlukan karena untuk pertimbangan biaya, waktu ataupun jumlah subyek namun yang paling penting ialah untuk menghindarkan perbedaan yang mencolok antara dua kelompok yang dibandingkan. Identifikasi VariabelSemua variable yang diteliti harus diidentifikasi, variable apa saja yang masuk variable bebas, variable tetap dan perancu (confounding) Definisi OperasionalSemua konsep yang ada dalam penelitian harus dibuat batasan dalam istilah yang operasional. Maksudnya agar tidak ada makna ganda dari istilah yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam banyak hal, definisi operasional ini mengacu pada pustaka yang ada akan tetapi tidak diharamkan untuk membuat definisi sendiri selama dapat dipertanggung jawabkan. Rencana Pengolahan data dan Analisis dataBagian ini secara ringkas merinci bagaimana data yang terkumpulkan akan diolah, dianalisis dan disajikan. Sebut saja jenis analisis yang akan dipergunakan. Bila terdapat beberapa set variable yang akan dianalisis, dirinci saja cara analisis yang akan digunakan untuk tiap set variable. Program computer yang direncanakan digunakan untuk analisis data perlu disebut, namun perlu juga diperhatikan relevansi program dengan data yang ada. 5. Daftar Pustaka dan LampiranDaftar pustaka yang digunakan harus disertakan dengan system yang dipilih dan dilakukan secara taat azas. Umumnya saat ini digunakan sistem Vancouver. Penulisan daftar pustaka harus cermat termasuk memperhatikan spasi dan tanda baca, huruf capital atau biasa, huruf miring atau bold dan seterusnya. Dalam lampiran disertakan semua hal yang relevan namun tidak ditulis dalam badan usulan. Aspek logistic dan administrasi juga dapat disertakan.

b. Pelaksanaan Penelitian c. Pelaporan Hasil PenelitianPenulisan laporan penelitian merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam rangkaian proses penelitian, yakni sabagai laporan kepada pemberi dana, untuk diajukan sebagai disertasi atau tesis, atau untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.Pada umumnya sistematika laporan ilmiah sama dengan usulan penelitian namun terdapat perbedaaan yang mendasar. Bila dalam usulan penelitian ditulis hal apa yang akan dilakukan, dalam laporan hasil penelitian ditulis hal apa yang sudah dilakukan. Meskipun terdapat perbedaan format antara jurnal imiah yang satu dengan jurnal ilmiah lainnya, pada umumnya komponen-komponen laporan penelitian untuk jurnal mencakup hal-hal berikut : Judul Penelitian Nama Pengarang serta institusi Abstrak dan kata kunci Isi laporan : Pendahuluan,Metode, Hasil, dan Disskusi Ucapan Terima kasih Daftar Pustaka Conflict of interest, Peran penulis, LampiranJudul Penelitian Merupakan komponen pertama yang dibaca, oleh karena itu harus dapat menarik minat pembaca untuk membaca seluruh karangan. Judul penelitian harus jelas, lugas, mewakili isi penelitian dan tidak mengandung singkatan kecuali yang baku. Nama Pengarang dan InstitusiNama pengarang dan institusi tempat peneliti melaksanakan penelitian seringkali dipakai sebagai jaminan mutu isi laporan penelitian. Abstrak dan Kata KunciHampir semua jurnal ilmiah menampilkan abstrak pada awal makalah. Abstrak merupakan bentuk mini karangan, dan harus mencakup komponen-komponen yang tersusun sebagai IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Abstrak biasanya tidak lebih dari 200-250 kata dan untuk laporan penedek menjadi 150 kata. Abstrak harus mencakup kompone-komponen berikut :Introduction : Alasan utama penelitian dilakukanMethods : Bagaimana penelitian dilakukanResults : Hasil utama yang diperolehDiscussion : Simpulan utama penelitian

PendahuluanPendahuluan hendaklah ditulis secara ringkas namun jelas, baisanya terdiri atas 2 paragraf atau 1 paragraf dengan 2 bagian. Isi bagian ini adalah alasan atau pembenaran mengapa penelitian perlu dilakukan, dan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab beserta desain yang dipakai. Berbeda dengan pada usulan penelitian yang hipotesis dan tujuan penelitian dbuat dalam subjudul terpisah, dalam makalah jurnal harus dituliskan dalam bentuk kalimat naratif yagn tersusun dalam urutan yang logis dan merupakan bagian dari paragraf. Pendahuluan harus didukung oleh rujukan yagn kuat namun uraian yang rinci tidak diperlukan sehingga tidak lebih dari satu halaman. MetodeMaksud utama penulisan bagian ini adalah menjelaskan bagaimana peneliti melaksanakan penelitiannya. Penulis harus menguraikan dengan rinci apa yang telah dilakukan dalam penelitian, sehingga apabila ada orang yang ingin mengulanginya dapat melakukannya dengan tepat. Karenanya Metode tidak jarang merupakan bagian yang terpanjang dalam laporan jurnal, kadang juga ditulis dengan ukuran huruf yang lebih kecil ketimbang ukuran huruf pada badan laporan. Pada umumnya cara kerja mencakup uraian sebagai berikut : Desain penelitian Tempat dan waktu penelitian Sumber data : primer atau sekunder Populasi targetdan terjangkau, sampel, cara pemilihan sampel (sampling method) dan besar sampel Kriteria Pemilihan (inklusi dan eksklusi Keterangan khusus sesuai dengan desain yang dipakai Teknik pengukuran, termasuk pemeriksa, apakah pengukuran dilakukan tersamar, apakah dilakukan penilaian kesahian dan keandalan pengukuran, apakah sebelumnya telah diuji coba, alat dan obat yang dipakai, pembuat alat atau obat, persetujuan subyek dan sebagainya. Analisis yang dilakukan (uji hipotesis, batas kemaknaan, power statistika, interval kepercayaan). Nama program computer yang dipakai perlu disebutkan, dengan tetap menyebutkan uji hipotesis yang digunakan.

a. Teknik penulisanHasil merupakan bagian yang sentral pada laporan penelitian, namun tidak jarang merupakan bagian yang paling pendek. Bagian ini biasanys disajikan dalam bentuk narasi yang dapat diperjelas dengan table dan atau gambar. Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan :1. Hasil tidak perlu diberi ulasan atau komentar, kecuali untuk makalah pendek yang menggabungkan bagian hasil dan pembahasan dengan judul Hasil dan Pembahasan. 2. Perlu ditekankan untuk tidak mengulang-ulang hal-hal yang telah disajikan dalam table atau gambar, kecuali menyebut sebagian untuk member garis bawah atau penekanan. b. Bagian DeskriptifMeskipun yang dilaporkan merupakan penelitian analitik, namun laporan tentang hasil penelitian selalu didahului dengan penyajian deskriptif tentang pasien yang diteliti. Karena itu table 1 pada makalah biasanya berisi tentang deskripsi pasien serta karakteristiknya, variable yang diteliti dijelaskan paling rinci. Deskripsi data klinis biasanya berupa jenis kelamin, umur, variable lainnya yang relevan. Rincian dapat diperjelas dengan table grafik ataupun gambar. c. Bagian AnalitikBagian analitik hasil juga harus dikemukakan dengan sekuens yang logis. Analisis yang bersifat umum dikemukakan lebih dahulu, disusul dengan analisis yang lebih rinci. Telah menjadi kebiasaan untuk menulis hasil yang akan dianalisis dalam bentuk table, misalnya table 2x2 untuk uji X2, table uji diagnostic, studi kohort, kasus control dan seterusnyad.