penegakan hukum terkait konflik kelola …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di...

27
PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA KHDTK BLI

Upload: ngokhanh

Post on 28-Mar-2018

233 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA KHDTK BLI

Page 2: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

UU No. 5 Th 1990 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

dan Ekosistemnya

UU No. 41 Th 1999

Kehutanan

UU No. 18 Th 2013 Pencegahan Dan Pemberantasan Perusakan

Hutan

PP No. 45 Th 2004 Perlindungan Hutan

DASAR HUKUM

PP No. 12 Th 2010 Penelitian dan Pengembangan, Serta Pendidikan

dan Pelatihan Kehutanan

Page 3: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

PERLINDUNGAN HUTAN - upaya untuk :

1. mencegah & membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan,

& HH yg disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak,

kebakaran, daya-daya alam, hama, serta penyakit;

2. mempertahankan dan menjaga hak-hak negara,

masyarakat, & perorangan atas hutan, kawasan hutan, HH,

investasi serta perangkat yg berhubungan dg pengelolaan

hutan.

PENGAMANAN HUTAN

tindakan polisional yang bersifat pre-emtif, preventif dan

represif dalam rangka penyelenggaraan perlindungan hutan

PERLINDUNGAN HUTAN

Page 4: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

1. mencegah & membatasi

kerusakan hutan, kaw hutan, &

HH yg disebabkan oleh

perbuatan manusia, ternak,

kebakaran, daya-daya alam,

hama, serta penyakit

2. mempertahankan & menjaga

hak-hak negara, masyarakat, &

perorangan atas hutan, kaw

hutan, HH, investasi serta

perangkat yg berhub dg

pengelolaan hutan.

Bagian dari pengelolaan Hutan

(LINHUT)

Pelaksana fungsi Polsus di bid. hut

represif &

yustisi

tupoksi

POLHUT

tupoksi

ppns

preemtif &

preventif

HAKEKAT PERLINDUNGAN HUTAN

PASAL 47 UU 41 Thn 1999 Kehutanan

Page 5: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

Penyebab :

1. Perbuatan manusia

2. ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama,

serta penyakit;

PENGAMANAN HUTAN

tindakan polisional yang bersifat pre-emtif,

preventif dan represif dalam rangka

penyelenggaraan perlindungan hutan

PERLINDUNGAN HUTAN

Polisional

Non Polisional

PENEGAKAN HUKUM

Page 6: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

PENEGAKAN

HUKUM

(Tipihut)

OBJEK/SASARAN

(Hutan, Kaw. Hutan, Hasil Hutan)

AMAN &

TERLINDUNGI

PENEGAKAN HUKUM TIPIHUT

Page 7: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

PENEGAKAN

HUKUM

Seluruh upaya/aktivitas yang mengarah

kepada tegaknya aturan hukum

KETAATAN THD ATURAN HUKUM

SANKSI THD PELANGGARAN

ATURAN HUKUM

Lanjutan....

Page 8: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

APA YANG TERJADI

DIMANA TERJADI

KAPAN TERJADI

BAGAIMANA TERJADI

SIAPA YANG MELAKUKAN

APA NORMA YANG DILANGGAR

MOTIVASI

OBJEK/SASARAN MENGALAMI GANGGUAN

(TIDAK AMAN) ATAU MENGALAMI ANCAMAN

(TIDAK TERLINDUNGI)

Lanjutan....

Page 9: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

UPAYA

PENEGAKAN

HUKUM

PREVENTIF &REPRESIF

(YUSTISI & NON-YUSTISI)

Lanjutan....

Page 10: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

KETAATAN THD

ATURAN HUKUM PREVENTIF

BUDAYA/KESADARAN HUKUM LUAS

NORMA HUKUM

PENGHORMATAN OBJEK/SASARAN

Lanjutan....

Page 11: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

SANKSI

PELANGGARAN

ATURAN HUKUM

UPAYA/AKTIVITAS

REPRESIF

NORMA HUKUM

APARAT PENEGAK HUKUM

PEMBIAYAAN

Lanjutan....

Page 12: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

Tipologi & Bentuk Perbuatan Tipihut

UU No. 5 Tahun 1990 ttg Konservasi SDAH &

ekosistemnya

• Merubah keutuhan KSA (fungsi, luas, jenis TSL)

• Menangkap, melukai, menebang, memiliki, mengeluarkan, memperniagakan TSL dilindungi &bagiannya.

• Merubah keutuhan zona inti TN (fungsi, luas, jenis TSL).

• Melakukan kegiatan yg tidak sesuai dengan zona pemanfaatan & zona lain dr TN, Tahura, & TWA.

UU No. 41 Tahun 1999 ttg Kehutanan

• Membakar hutan • Menebang pohon,

memanen hasil hutan tanpa izin

• Menggembalakan ternak dlm kaw. Hutan.

• Mengeluarkan, membawa, mengangkut TSL yg tidak dilindungidari kaw. Hutan tanpa izin.

UU No. 18 Tahun 2013 ttg Pencegahan Perusakan

Hutan

• Penebangan ilegal • Petambangan ilegal • Perkebunan ilegal • Termasuk kegiatan-

kegiatan lain yang menyertai (membawa, mengangkut, membeli, dll hasil kegiatan ilegal)

• Pembiaran kegiatan Perusakan hutan

Pembalakan Liar, Perambahan, Kejahatan thd TSL, Kebun & Tambang Ilegal, Pembakaran Hutan

Page 13: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

KHDTK (KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS)

Page 14: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

PENGELOLA KHDTK

Pasal 34 UU No. 41 Tahun 1999 :

Pengelolaan kawasan hutan untuk tujuan

khusus diberikan kepada:

a.masyarakat hukum adat,

b.lembaga pendidikan,

c. lembaga penelitian,

d.lembaga sosial dan keagamaan

Page 15: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

LITBANG SEBAGAI

PENGELOLA KHDTK

PP 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, Serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan

Pasal 55

(1) Lembaga litbang kehutanan dapat menggunakan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk keperluan litbang kehutanan setelah ditetapkan oleh Menteri.

(2) Lembaga diklat kehutanan dapat menggunakan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk keperluan diklat kehutanan setelah ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 57

Kawasan hutan dengan tujuan khusus dikelola oleh lembaga litbang kehutanan atau lembaga diklat kehutanan berdasarkan rencana pengelolaan hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 16: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG

JAWAB PENGELOLA KHDTK

Pasal 48 ayat (3) UU No. 41 Tahun 1999 :

Pemegang izin usaha pemanfaatan hutan, serta

pihak-pihak yang menerima wewenang pengelolaan

hutan, diwajibkan melindungi hutan dalam areal

kerjanya

Pasal 8 ayat (3) PP 45 Tahun 2004 :

Kegiatan perlindungan hutan pada kawasan hutan

dengan tujuan khusus dilaksanakan dan menjadi

tanggung jawab pengelolanya

Page 17: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

Pasal 8 ayat (4) PP 45 Tahun 2004 :

Perlindungan hutan oleh Pengelola Kawasan Hutan meliputi :

a. mengamankan areal kerjanya yang menyangkut hutan, kawasan

hutan dan hasil hutan termasuk tumbuhan dan satwa;

b. mencegah kerusakan hutan dari perbuatan manusia dan ternak,

kebakaran hutan, hama dan penyakit serta daya-daya alam;

c. mengambil tindakan pertama yang diperlukan terhadap adanya

gangguan keamanan hutan di areal kerjanya;

d. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal

kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat;

e. menyediakan sarana dan prasarana, serta tenaga pengamanan

hutan yang sesuai dengan kebutuhan.

RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN

HUTAN OLEH PENGELOLA KHDTK

Page 18: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

Pasal 41 PP 45 tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan

(1) Satuan Pengamanan Kehutanan dibentuk oleh

pemegang hak pengelolaan hutan atau pemegang izin.

(2) Anggota Satuan Pengamanan Kehutanan diangkat

oleh pengelola hutan atau pemegang izin yang

jumlahnya disesuaikan dengan luas dan intensitas

pengelolaan atau usaha pemanfaatan hutan atau

penggunaan kawasan hutan.

(3) Tugas Satuan Pengaman Hutan terbatas pada

pengamanan fisik di lingkungan areal hutan yang

menjadi tanggung jawabnya.

TENAGA PENGAMANAN

HUTAN DI KHDTK

Page 19: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

PRAKONDISI :

1. SARPRAS

2. SDM Pembentukan Satuan Pengamanan Hutan ; Masyarakat Mitra Polhut (Koordinasi dengan Dishut/ BKSDA)

3. Anggaran

4. Status Kawasan

PREEMTIF/PREVENTIF :

1. Sosialisasi peraturan perundangan dan batas kawasan

2. Patroli jika Sarpras, SDM, Anggaran sdh tersedia atau koordinasi dengan Dishut/ BKSDA untuk patroli gabungan.

3. Melaporkan kejadian pelanggaran hukum Dishut/ BKSDA/ Kepolisian/ KemenLHK

PENEGAKAN HUKUM

DI KHDTK

Page 20: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

REPRESIF :

1. Operasi Dishut/BKSDA/Kepolisian/KemenLHK (tergantung Skala Ancaman)

2. Proses Yustisi Penyidikan Dishut/BKSDA/Kepolisian/KemenLHK

3. Non Yustisi Skema Resolusi Konflik

Lanjutan....

Identifikasi

Permasalahan/Konflik :

1. Penyebab

2. Tipologi

3. Pelaku

4. Para Pihak Terkait

5. Faktor Pendukung

(Sosio Politik, dll)

Indikasi Pidana Yustisi Konflik Tenurial Non Yustisi

Page 21: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

PERENCANAAN OPERASI

PENEGAKAN HUKUM

1. PENENTUAN SASARAN DAN TO ORANG, BARANG,

TEMPAT, KEGIATAN, PERKARA

2. PERSIAPAN KEKUATAN PERSONIL YANG TERLIBAT

UNSUR PIMPINAN, SEKRETARIAT OPS, PUSDATA OPS,

ANEV, BID INTELIJEN, BID LOGISTIK, BID SOSIALISASI,

BID OPERASI, BID GAKKUM, BID BANOPS

3. PERSIAPAN LOGISTIK RANMOR, ESKAVATOR,

TENDA, TAMENG, TONGKAT, SENPI, DAMKAR

Page 22: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

TAHAPAN OPERASI

PENEGAKAN HUKUM

PRA OPS (H-5 S/D H-1) :

1. BIDANG INTELIJEN MELAKSANAKAN LIDIK PULBAKET DAN

PENGGALANGAN SERTA MEMBUAT LAP INTEL;

2. ANEV DATA OPS;

3. MENYUSUN RENOPS YG TERDIRI DARI DATA INTELIJEN, RENC

PENGGUNAAN PERSONEL, LOGISTIK DAN JARINGAN KOMUNIKASI;

4. MENYIAPKAN ADM OPS, PIRANTI LUNAK DAN PIRANTI KERAS SERTA

ORGANISASI SATGAS OPS;

5. MELAKS KOORD ANTAR MASING-MASING BIDANG DGN INSTANSI TERKAIT;

6. MELAKS LATIHAN PRA OPERASI;

7. MENGUNDANG KOMNAS HAM, DPRD/ DPR RI DAN LSM UTK TERLIBAT

DALAM TIM TERPADU.

8. MELAKSANAKAN SOSIALISASI/ PENYULUHAN KEPADA PELAKU, MASY

UMUM, PAM SWAKARSA, SATPAM DAN TOKOH MASY SEKITAR.

9. BIDANG GAKKUM MELAKSANAKAN PEMANGGILAN TERHADAP PARA

KORLAP.

Page 23: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

OPERASI (H) :

1. GIAT OPS BERUPA PENERTIBAN PARA PELAKU DGN MENGEDEPANKAN

SOFT POWER.

2. MELAKSANAKAN PEMBONGKARAN/ PEMUSNAHAN, TENDA, GUBUK/

RUMAH DAN FASILITAS UMUM YANG DIBANGUN.

3. MELAKSANAKAN PEMUSNAHAN TANAMAN NON KEHUTANAN.

4. MELAKSANAKAN PENGAMANAN SELURUH GIAT OPS.

5. MENCEGAH DAN PENGAMANAN TERHADAP DAMPAK YANG

DITIMBULKAN DARI GIAT OPS.

6. MELAKS LIDIK DAN TINDAKAN GAKKUM TERHADAP PELAKU.

7. KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT KHUSUSNYA APARAT GAKKUM

DALAM RANGKA KELANCARAN PELAKS OPS.

Page 24: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

1. MENSIAGAKAN PERSONEL PENGAMANAN DI LOKASI

PENERTIBAN.

2. MENDATA HASIL OPERASI SEBAGAI BAHAN UNTUK

OPERASI BERIKUTNYA.

3. MEMBUAT ANALISA DAN EVALUASI / KAJI ULANG ATAS

PELAKS DAN HASIL OPERASI.

4. MELANJUTKAN PENANGANAN KASUS-KASUS YANG

BELUM SELESAI.

5. MEMBUAT LAPORAN AKHIR OPERASI.

PASCA OPERASI (H+? S/D H+?) :

Page 25: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

1. MENGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI UTK BAHAN SOSIALISASI /

PENYULUHAN AKAN PENTINGNYA HUTAN DAN MANFAATNYA BAGI

KELANGSUNGAN KEHIDUPAN.

2. MELAKUKAN SOSIALISASI DAN PENYULUHAN.

3. MEMBERITAHUKAN DAN MENGUNDANG PIHAK TERKAIT (KOMNAS HAM,

DPRD/ DPR RI DAN LSM) DLM PELAKS OPERASI.

4. MENYIAPKAN BAHAN UNTUK MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK.

5. MENGKOORDINASIKAN MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK DLM RANGKA

PUBLIKASI OPERASI.

6. MENDOKUMENTASIKAN KEGIATAN TIM.

7. MENDATA PARA PELAKU.

1. MENYIAPKAN SARANA PRASARANA ANGKUTAN DAN PERALATAN

OPERASI;

2. MENYIAPKAN AKOMODASI DAN KOMSUMSI THDP PERS YG MELAKS

OPERASI;

3. MENYIAPKAN DOKUMENTASI KEGIATAN OPERASI;

1. MENYIAPKAN PERSONEL UNTUK OPERASI.

2. MENYUSUN JADWAL OPERASI.

3. MELAKSANAKAN OPERASI.

4. MENGAMBIL LANGKAH2 YG DIPERLUKAN SESUAI DGN PERKEMBANGAN

LAPANGAN DGN PERSETUJUAN KETUA TIM.

5. MELAKUKAN KOORD DGN PIHAK-PIHAK TERKAIT DLM PELAKS OPERASI.

6. MELAPORKAN PERKEMBANGAN PELAKS OPS HARIAN KEPADA KETUA

TIM OPERASI.

BIDANG

SOSIALISASI

BIDANG

LOGISTIK

BIDANG

OPERASI

CB

Page 26: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

1. MELAKUKAN PULBAKET YG DIBUTUHKAN (LIDIK) UTK PROSES

PENYIDIKAN.

2. MENYUSUN RENCANA PENYIDIKAN.

3. MENGKOORDINASIKAN DAN MELAKSANAKAN PENYIDIKAN.

4. MENGAWASI DAN MENGENDALIKAN PELAKSANAAN PENYIDIKAN.

5. MEMBERIKAN PETUNJUK/ARAHAN TEKNIS DAN TAKTIS YG BERKAITAN

PROSES PENYIDIKAN.

1. MENGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI INTELIJEN YANG DIBUTUHKAN

DALAM PELAKSANAAN TUGAS TIM OPERASI.

2. MENGOLAH DAN MENGANALISIS DATA DAN INFORMASI LAPANGAN.

3. MENYAMPAIKAN INFORMASI LAPANGAN DAN LAPORAN KEPADA KETUA

TIM SEBAGAI BAHAN TINDAK LANJUT MASING- MASING BIDANG.

4. MEMBERIKAN SARAN DAN REKOMENDASI INTELIJEN KEPADA KETUA TIM.

1. MEMBUAT RENCANA KEGIATAN BIDANG KESEHATAN DAN EVAKUASI

PARA PELAKU.

2. MEMBERIKAN BANTUAN TEKNIS TERHADAP BIDANG LAINNYA APABILA

DIBUTUHKAN OLEH BIDANG DALAM OPERASI.

3. MEMBACK UP SEMUA KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SELAMA

OPERASI.

4. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN SEMUA BIDANG.

BIDANG

GAKKUM

BIDANG

INTELIJEN

BIDANG

BANOPS

CB

Page 27: PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA …. melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum di areal kerjanya kepada instansi kehutanan yang terdekat; e. menyediakan sarana dan

TERIMA KASIH

“Semoga niat baik kita dalam mengabdi

kepada masyarakat, bangsa dan negara,

Menjadikan ladang ibadah dan mendapat ridho

Dari “ALLAH SWT”