penduduk usia lanjut dan masalah sosial ekonomi pembanguan daerah bali ig. w. muryana yasa

10
PENDUDUK USIA LANJUT DAN MASALAH SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W. Muryana Yasa OLEH SUWIRA PUTRA 0901120283

Upload: makala

Post on 23-Feb-2016

128 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PENDUDUK USIA LANJUT DAN MASALAH SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W. Muryana Yasa. OLEH SUWIRA PUTRA 0901120283. Kegiatan Produktif Penduduk Lanjut Usia. Lansia potensial produktif dibedakan atas dua macam . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

PENDUDUK USIA LANJUT DAN MASALAH SOSIAL EKONOMI

PEMBANGUAN DAERAH BALIIG. W. Muryana Yasa

OLEH SUWIRA PUTRA0901120283

Page 2: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Lansia potensial produktif dibedakan atas dua macam. a. Lansia potensial produktif yang produktif, yaitu mereka yang

bekerja dengan tujuan mencari nafkah atau membantu mencari nafkah atau keuntungan atau dengan tujuan lain, meliputi:

1. lansia pads pekerjaan dibayar (paid work) yaitu lansia yang memperoleh upah, gaji, komisi atau keuntungan.

2. lansia pads pekerjaan tidak dibayar (unpaid work), yaitu mereka yang bekerja pads usaha keluarga yang tidak memperoleh bayaran yang terkait langsung dengan pekerjaannya.

b. Lansia potensial produktif, tetapi tidak melakukan aktivitas produktif, yaitu mereka yang melakukan aktivitas rumah tangga, atau aktivitas sosial lainnya.

Kegiatan Produktif Penduduk Lanjut Usia

Page 3: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Penawaran tenaga kerja lansia juga tergantung pada faktor individu dan lingkungan keluarga di mana mereka betempat tinggal.

Selain berbagai faktor sosial demografi, status kerja penduduk lansia juga terkait dengan faktor psikologi dan budaya

Ancok (1992) mengatakan bahwa orang-orang lansia yang tetap masih bekerja meskipun kebutuhan dasamya telah terpenuhi, misalnya tercukupi dari dana pensiun atau dari bantuan anak, dikatakan mereka tetap ingin bekerja untuk terpenuhi kebutuhan psikologisnya, seperti pemenuhan kebutuhan akan aktualisasi diri..

Status dan intensitas kerja penduduk lanjut usia

Page 4: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Modenisasi menyebabkan terjadinya realokasi sumber daya dalam rumah tangga. Penduduk lansia menjadi terposisikan pada berbagai aktivitas rumah tangga, dan tidak melanjutkan pada aktivitas ekonomis produktif

Pergeseran pekerjaan

Page 5: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Pendapatan penduduk lansia borasal dari beberapa sumber, seperti dari hasil kerja, tunjangan pensiun/veterat bungs uang/hasil persewaan, dan bantuan anak/cuct Pendapatan dari hasil kerja (employment income) yang diterim pekerja merupakan balas jasa atas kesertaan mereka dalar aktivitas produksi.

Herzog dan Morgan (1992) menemukan bahwa pada umur di atas 54 tahun pendapatan terns mengalami penurunm sejalan dengan meningkatnya umur. Pala yang lama jug ditemukan Mazumdar (1981) untuk tenaga kerja di daeral perkotaa.n Malaysia dan Sunarto (1978) di Daerah Istimew, Yogyakarta.

Pendapatan penduduk lanjut usia

Page 6: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Lansia yang kondisi fisiknya baik, memiliki kemungkinan bekerja 1,3 kali lebih banyak daripada lansia yang kondisi fisiknya kurang baik.

Produktivitas Penduduk Lansia

Page 7: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Di daerah perkotaan kesempatan kerja bagi penduduk lansia lebih terbatas dibandingkan dengan di perdesaan, tetapi mereka yang berstatus bekerja di daerah perkotaan rata-rata bekerja dengan intensitas lebih tinggi dibandingkan di perdesaan (33,9 jam berbanding 29,7 jam/minggu). Dorongan bekerja dengan intensitas lebih tinggi di daerah perkotaan dominan ditentukan oleh keinginan untuk melakukan kebajikan, sedangkan diperdesaan dominan ditunjang oleh keinginan untuk berperan dalam menunjang kehidupan ekonomi rumah tangga

Perbedaan desa-kota.

Page 8: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Ketergantungan finansial penduduk lansia sangat ditentukan oleh kemampuannya memperoleh pendapatan sendiri, baik berupa hasil kerja, tunjangan pensiun /veteran, bungan uang dan hasil penyertaan/persewaan. Ketergantung an finansiil ditentukan berdasarkan kemampuan lansia memenuhi semua kebutuhan finansiilnya (diukur dari pengeluaran perkapita rumah tangga)'. Dari hasil analisis di peroleh sebanyak 28,9 persen lansia termasuk dalam katagori tergantung penuh secara finansiil, 30,5 persen mandiri tidak penuh dan 40,7 persen mandiri penuh secara finansial

Kemandirian Lansia

Page 9: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

Kebijakan penunjang aktivitas produktif meliputi: memberi berbagai alternatif pekerjaaan (seperti pengem bangan usaha ternak skala kecil), latihan, bimbingan dan bantuan pemasaran.

Kebijakan peningkatan akses dalam aktivitas sosial, meliputi upaya penyertaan lansia dalam berbagai aktivitas adat, mendorong bangkitnya kembali berbagai kelompok ('seka') kesenian tradisional, dan pemanfaatan kemampu an lansia dalambidang adat istiadat untuk generasi muda.

Peningkatan akses pemenuhan kebutuhan kesehatan, meliputi penyediaan pelayanan dan bantuan medic secara gratis (secara selektif), menyediakan fasilitas yang memadai untuk'klinik lansia' setidaknya sampai tingkat kecamatan dan mengupayakan kunjungan reguler pars dokter atau paramedic ke rumah-rumah sehingga dapat terjalin komunikasi sehat.

Implikasi Kebijakan

Page 10: PENDUDUK  USIA LANJUT DAN  MASALAH  SOSIAL EKONOMI PEMBANGUAN DAERAH BALI IG. W.  Muryana Yasa

WASSALAMMUALAIKUM

WR WB

TERIMA KASIH